pjbl 1 chn

28
PJBL 1 Project Based Learning 1 BLOK CHN 2 Oleh : DWI SETYO PURNOMO 115070201131003 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014

description

Project Based Learning CHN2

Transcript of pjbl 1 chn

  • PJBL 1

    Project Based Learning 1

    BLOK CHN 2

    Oleh :

    DWI SETYO PURNOMO

    115070201131003

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    2014

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Komunitas merupakan suatu aspek multidimensional yang dipengaruhi

    oleh karakteristik yang saling berhubungan, termasuk didalamnya orang

    (people), lingkungan (environment), dan sumber pelayanan kesehatan (health

    care resource). Jika salah salah satu dari komponen tersebut

    mengalami perubahan maka keseimbangan dari komunitas tersebut akan

    terganggu. Proses keperawatan komunitas dimulai dengan pengkajian

    komunitas, diagnosa keperawatan komunitas, perencanaan, implementasi,

    dan evaluasi proses keperawatan komunitas

    Pengkajian komunitas merupakan suatu usaha disertai proses

    untuk mengenal lebih dekat dengan masyarakat dan lingkungannya, dengan

    melihat lebih detail segala variabel yang dapat mempengaruhi kesehatan

    komunitas tersebut. Tujuan dari pengkajian di komunitas adalah untuk

    mengidentifikasi kebutuhan dari suatu komunitas, dengan cara mengkaji,

    segala factor baik negative maupun positif yang dapat mempengaruhi

    kesehatan masyarakat sehingga dapat dikembangkan strategi promosi

    kesehatan yang tepat (Stanhope &lancascaster, 2007)

    Dalam frame work keperawatan komunitas ada beberapa teori dan

    model konsep keperawatan yang dikembangkan oleh pakar yang dapat

    diaplikasikan dalam praktek keperawatan komunitas, antara lain teori

    lingkungan Florence Nightingale, dorothea E. Orem dengan keperawatan

    mandiri (Self Care), adaptation model oleh Roy, Health care system model

    oleh Betty Neuman, Community as a partner oleh Mc Farlane.

    Tujuan

    Tujuan Umum

    - Memahami teori dan konsep model pengkajian keperawatan

    komunitas

  • - Menyusun format pengkajian yang tepat sesuai dengan topik

    kasus

    Tujuan khusus

    - Menjelaskan masing-masing komponen system dalam Model

    Pengkajian Anderson & McFarlan

    - Memuat instrument pengkajian sesuai dengan teori/model

    keperawatan komunitas berdasarkan kasus yang telah

    ditentukan.

  • PEMBAHASAN

    1. Komponen-komponen sistem dalam Model Pengkajian McFarlan

    Community as Partner Model

    Model ini sebagai panduan proses keperawatan dalam pengkajian

    komunitas; analisa dan diagnosa; perencanaan; implementasi komunitas

    yang terdiri dari tiga tingkatan pencegahan; primer, sekunder, dan tersier, dan

    program evaluasi (Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999). Fokus pada model ini

    komunitas sebagai partner dan penggunaan proses keperawatan sebagai

    pendekatan. Neuman memandang klien sebagai sistem terbuka dimana klien

    dan lingkungannya berada dalam interaksi yang dinamis. Menurut Neuman,

    untuk melindungi klien dari berbagai stressor yang dapat mengganggu

    keseimbangan, klien memiliki tiga garis pertahanan, yaitu fleksible line of

    defense, normal line of defense, dan resistance defense.

    Agregat klien dalam model community as partner ini meliputi

    intrasistem dan ekstrasistim. Intrasistem terkait adalah sekelompok orang-

    orang yang memiliki satu atau lebih karakteristik (Stanhope & Lancaster,

    2004). Agregat ekstrasistem meliputi delapan subsistem yaitu komunikasi,

    transportasi dan keselamatan, ekonomi, pendidikan, politik dan pemerintahan,

    layanan kesehatan dan sosial, lingkungan fisik dan rekreasi (Helvie, 1998;

    Anderson & McFarlane, 2000; Ervin, 2002; Hitchcock, Schubert, Thomas,

    1999; Stanhope & Lancaster, 2004; Allender & Spradley, 2005). Delapan

    subsistem dipisahkan dengan garis putus-putus artinya sistem satu dengan

    yang lainnya saling mempengaruhi. Di dalam komunitas ada lines of

    resistance, merupakan mekanisme internal untuk bertahan dari stressor. Rasa

    kebersamaan dalam komunitas untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan

    anak-anak adalah contoh dari line of resistance

    Anderson dan McFarlane (2000) mengatakan bahwa dengan

    menggunakan model community as partner terdapat dua komponen utama

    yaitu roda pengkajian komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian

    komunitas terdiri dari dua bagian utama yaitu inti dan delapan subsistem yang

    mengelilingi inti yang merupakan bagian dari pengkajian keperawatan,

    sedangkan proses keperawatan terdiri dari beberapa tahap mulai dari

    pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

  • Inti kelompok agregasi

    Inti mewakili orang-orang yang membentuk kelompok agregasi

    komunitas tertentu. Hal ini mencakup nilai-nilai, keyakinan, dan riwayat dari

    kelompok agregasi. Orang-orang yang membentuk inti dipengaruhi oleh dan

    sebaliknya memengaruhi kedelapan subsistem dari komunitas yang lebih luas

    tempat mereka tinggal. Menurut Anderson, McFarlan dan Helton (1986:220),

    Orang-orang dan subsistem dalam interaksi yang dinamis membentuk

    keseluruhan komunitas. Sebagai suatu sistem keseluruhan ini mewakili lebih

    dari sekedar jumlah bagian-bagiannya.

    Konsep diri

    Dengan tujuan untuk mengkaji inti perawat komunitas harus

    mengetahui tentang orang-orang yang membentuk inti kelompok agregasi.

    Apa yang membuat keompok agregasi teridentifikasi berbeda dengan

    kelompok agregasi lainnya? Seperti halnya suatu pengkajian klien individu

    yang mencakup identitas diri, suatu pengkajian komunitas kelompok agregasi

    tidaklah lengkap tanpa mencakupkan konsep diri kelompok agregasi.

    Bagaiman kelompok agregasi memandang dirinya sendiri biasanya

    didasarkan pada riwayat dan tradisi pada masa lalu. Bagaimana seseorang

    dapat mengetahui tipe identitas diri seperti apa yang dimiliki kelompok

    agregasi, tanyakan tentang keanggotaan. Setiap kelompok agregasi sering

    berpikir tentang diri mereka sendiri dalam istilah seperti kami adalah orang-

    orang yang ramah, atau kami tidak pusing dengan urusan orang lain.

    Persepsi ini dapat mencerminka apakah anggota dari suatu kelompok

    agregasi melihat diri mereka saling terhubung. Seperti yang dinyatakan oleh

    Klein, cukup dapat dimengerti bahwa berbagai pandangan komunitas akan

    mengarah pada berbagai respon yang berbeda, dalam kaitannya dengan

    pemanfaatan layanan perawatan kesehatan. Dengan kata lain citra diri yang

    buruk dari perasaan malu atau apatis dapat berfungsi sebagai penolakan

    terhadap pemanfaatan layanan perawatan kesehatan.

    Riwayat

    Berkaitan dengan perubahan-perubahan yang dialammi oleh kelompok

    agregasi sepanjang waktu dan responnya terhadap perubahan tersebut.

    Pemahaman riwayat kelompok agregasi, seperti bagaimana dan kapan telah

  • diidentifikasi sebagai suatu kelompok agregasi akan membantu perawat

    dalam mengkaji perubahan dan respon komunitas sepanjang waktu. Apakah

    kelompok agregasi memiliki stigma dalam riwayatnya dahulu seperti kelompok

    agregasi pasien AIDS?, Bagaimana kelompok agregasi berespon terhadap

    perubahan sistem seperti kemajuan teknik dalam kedokteran?, Bagaimana

    kelompok agregasi orang tua dari bayi prematur berspon terhadap perawatan

    teknologi tinggi?. Kemampuan kelompok agregasi untuk mengerahkan

    sumber-sumber dalam merespon masalah secara signifikan akan

    memengaruhi bagaimana kelompok agregasi akan berespon terhadap

    intervensi masa mendatang. Perawat komunitas dapat membantu suatu

    kelompok agregasi di dalam komunitas yang lebih luas dalam

    mempertahankan ekulibriumnya. Seperti pengetahuan tentang masa lalu,

    kelompok agregasi dapat memberikan perspektif pada masa kini dan

    membuat perencanaan kesehatan yang realistik menjadi mungkin.

    Statistik

    Indeks untuk klien kelompok agregasi adalah demografis, statistik vital

    dan statistik kesehatan. Pengkajian mencakup angka kematian dan angka

    kesakitan , dan penyebaran jenis kelamin, usia, etnisitas, dan ras. Indeks

    lainnya adalah pendidikan, pekerjaan dan pola pekerjaan, dan kedudukan

    sosioekonomi. Statistik angka kesakitan memberikan gambaran tentang

    kelompok agregasi dalam hal insidensi dan prevalensi penyakit khusus yang

    berkaitan dengan kelompok agregasi.

    Indeks tentang kelompok agregasi dapat ditemukan dalam literatur

    yang berkaitan dengan kelompok agregasi. Organisasi sukarela yang

    berkaitan dengan kelompok agregasi juga merupakan sumber indeks.

    Perawat menentukan densitas kelompok agregasi (jumlah anggota kelompok

    agregasi yang tercakup dalam ruang geopolitik): usia, etnik, suku bangsa, dan

    penyebaran jenis kelamin, karakteristik sosioekonomi, dan status pernikahan.

    Data demografi ini diteiti dalam konteks historis.

    Hubungan diantara etnisitas, status sosioekonomi dan status

    pendidikan adalah hal yang paling penting jika suatu perencanaan kesehatan

    diharapkan berfungsi efektif. Sebagai contoh kelompok agregasi orang-orang

    yang berstatus sosioekonomi rendah yang tiggal dekat dengan tempat

    pembuangan limbah mempunyai kekuasaan yang lebih rendah untuk

  • membersihkan lingkungan mereka dibandingkan dengan orang-orang yang

    berstatus sosioekonomi lebih tinggi. Statistik kesehatan (morbiditas dan

    mortalitas) suatu kelompokm agregasi yang terletak di suatu region

    memberikan petunjuk tentang masalah kesehatan apa yang terdapat dalam

    kelompok agregasi tertentu dan efektivitas layanan kesehatan yang sudah

    ada.

    Kultur

    Nilai, keyakinan, dan praktik keagamaan dari keanggotaan kelompok

    agregasi menunjukkan sisi lain dari inti. Kebudayaan dapat mempengaruhi

    status kesehatan seseorang. Kelompok agregasi dari remaja penyalahgunaan

    obat adalah contohnya. Penyalahgunaan obat oleh remaaj ditemukan di

    semua etnik, ras dan kelompok sosioekonomi. Pentin untuk menentukan sikap

    kelompok agregasi terhadap kesehatan secara umum. Apakah perawatan

    kesehatan merupakan prioritas diantara anggota? Apakah kesehatan

    dihargai, seperti yang dibuktikan dengan pengamatan terhadap praktik

    pencegahan kesehatan? Suatu pengkajian tentang nilai-nilai kesehatan akan

    menunjukkan berada dimana kesehatan dalam struktur prioritas kelompok

    agregasi.

    Budaya kelompok agregasi sering sulit untuk dikaji selama fase awal.

    Perawat sebagai orang diluar komunitas berinteraksi dengan anggota

    kelompok. Setiap kelompok agregasi adalah unik, dengan nilai-nilai, sistem

    keyakinan, dan praktik yang didasari oleh tradisi yang berbeda. Karakteristik

    ini muncul dan akan terus ada karena memenuhi kebutuhan dari komunitas

    tertentu.

    Subsistem yang berinteraksi

    Lingkungan fisik

    Komunitas geopolitik fisik mempunyai pengaruh yang signifikan pada

    status kesehatan anggota kelompok agregasi. Suatu kelompok agregasi

    lansia mungkin bertemapat tinggal dalam kompleks apartemen yang

    menjulang tinggi. Suatu kelompok agregasi klien hipertensif berkulit hitam

    mungkin bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu. Suatu kelompok

    agregasi orang-orang dengan penyakit paru-paru mungkin tinggal di

    lingkungan perkotaan yang sangat berpolusi.

  • Pengkajian lingkungan fisik pada kelompok agregasi adalah serupa

    dengan pemeriksaan fisik pada klien individual: semua indra digunakan untuk

    mengumpulkan data yang berhubungan. Pemeriksaan fisik terhdap

    lingkungan suatu kelompok agregasi mencakup pendekatan terapan.

    Mungkin pendekatan menjejakkan kaki akan lebih deskriptif. Sebagai contoh

    seseorang mungkin ingin mengidentifikasi melalui penglihatan dan penghidu

    sumber-sumber makanan untuk kelompok agregasi tetrtentu. Apakah

    kelompok agregasi lebih suka makanan siap saji atau makanan etnik atau

    regional.

    Jika komunitas dapat ditetapkan melaui parameter geografis, maka

    batasan dapat ditetapkan dan digambarkan sejelas-jelasnya. Parameter

    didefinisikan dalam berbagai cara; jalur sensus; batasan alam seperti sungai,

    pegunungan, jalan raya atau jalanan; jarak atau kedekatan dengan komunitas

    yang lain.

    Ancaman lingkungan terhadap kesehatan, seperti polusi udara, air dan

    suara, seperti juga limbah berbahaya merupakan penentu utama status

    kesehatan komunitas. Faktor-faktor lingkungan seperti kondisi jalan, populasi

    hewan, kondisi perumahan, dan penampilan umum komunitas juga dicatat

    dalam pengkajian fisik komunitas.

    Iklim komunitas seperti halnya basal individu, dapat mempunyai

    pengaruh yang signifikan pada status kesehatan. Iklim padang pasir atau

    pegunungan dapat memengaruhi kehidupan kelompok agregasi dalam cara

    yang dramatis. Suatu kelompok agregasi pasien jantung mungkin mengalami

    peningkatan insidensi angina pada tempat yang tinggi. (Christensen &

    Kenney, 2009).

    Layanan kesehatan dan sosial

    Sistem layanan perawatan kesehatan telah digambarkan sebagai

    pemberian perawatan kesehatan dua kelas; satu jenis bagi mereka yang

    mampu membayar dan jenis lainnya bagi mereka yang tidak mampu

    membayar . Pembagian antara perawatan kesehatan publik dan pribadi ini

    telah memberikan dampak terhadap pengkajian layanan kesehatan untuk

    kelompok agregasi di dalam komunitas geopolitik.

    Selain mengumpulkan data tentang layanan yang diberikan dan

    biayanya bagi klien, perawat juga meneliti kualitas dan pemanfaatan layanan

  • dan tingkat koordinasi diantara layanan. Layanan kesehatan mana yang

    sering digunakan kelompok agregasi? Mengapa beberapa layanan tidak

    sering dimanfaatkan oleh kelompok agregasi? Apakah kelompok agregasi

    didiskriminasi oleh sumber-sumber ini? Apakah sebagian sumber tidak

    diketahui, tidak dapat dijangkau, atau layanan yang tidak dapat diterima bagi

    anggota kelompok agregasi?

    Sebagian sumber perawatan kesehatan yang tersedia mungkin tidak

    mencerminkan peran perawatan kesehatan tradisional. Sebagai contoh, di

    komunitas pedesaan ahli farmasi setempat atau bidan biasa mungkin menjadi

    sumber utama informasi kesehatan dan oleh karena itu harus dimasukkan

    dalam pengkajian.

    Ekonomi

    Pengkajian pada sistem ekonomi mencakup bisnis dan industri besar

    di dalam komunitas geopolitik. Selain itu, informasi sensus tentang anka

    pengangguran setempat, persentase keluarga yang hidup di bawah garis

    kemiskinan pekerjaan utama, dan penghasilan keluarga rata-rata dimasukkan

    dalam pengkajian. Sistem ekonomi secara mendasar mewakili kebutuhan dan

    layanan yang tersedia bagi anggota komunitas, demikian juga pola mengenai

    bagaimana sumber-sumber ini disebarkan. Beberapa indeks ini dikaji di dalam

    kelompok agregasi sasaran. Bagaimana kelompok agregasi dibandingkan

    dengan komunitas geopolitik yang lebih besar dalam kaitannya dengan indeks

    ini? Bagaimana ekonomi yang melandasi komunitas geopolitik yang lebih

    besar memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan sosial kelompok agregasi?

    Jika industri yang memperkerjakan sebagian besr pria tutup, bagaimana

    kelompok agregasi keluarga yang dikepalai oleh wanita terpengaruh? Apakah

    kelompok agregasi ini kini beresiko lebih tinggi untuk menjadi pengangguran?

    Keamanan dan transportasi

    Keamanan komunitas termasuk layanan protektif seperti polisi dan

    pemadam kebakaran. Seberapa aman anggota kelompok agregasi rasakan?

    Jika kelompok agregasi adalah kelompok minoritas yang tinggal dalam

    lingkungan tertentu, apakah anggota merasa mereka diberikan layanan

    keamanan yang sama dengan orang-orang lain disekitar mereka? Apakah

    pendidikan tentang keamanan telah diberikan? Apakah departemen

  • kepolisian membantu komunitas dalam mengembangkan program

    pengawasan lingkungan? Apakah departemen kebakaran mempunyai

    standar pencegahan kebakaran dan evakuasi untuk para lansia yang tinggal

    di perumahan yang menjulang tinggi?

    Layanan kebersihan termasuk pengelolaan air dan pengendalian polusi

    lingkungan, dikaji didalam subsistem keamanan. Apakah terdapat resiko

    khusus jika bertempat tinggal dalam komunitas khusus ini?

    Pengkajian tentang transportasi mencakup sumber-sumber

    transportasi untuk penduduk. Apakah tersedia transportasi umum, dan

    apakah layanan ini mencakup layanan yang dikhususkan untuk penyadndang

    cacat? Layanan transportasi apa yang tersedia untuk melakukan perjalanan

    keluar komunitas?. Transportasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap

    kemampuan penduduk untuk mengakses layanan perawatan kesehatan dan

    hal ini dikaji selazimnya.

    Politik dan pemerintahan

    Subsistem politik di komunitas dapat dikaji melalui berbagai sumber:

    wawancara dengan pemimpin formal dan informal, membaca surat kabar

    setempat, dan mengamati kelompok tindakan politik. Nilai-nilai politis

    komunitas dapat membuat perbedaan bermakna dalam perencanaan

    kesehatan dan keberhasilan layanan kesehatan. Jika nilai-nillia politis

    condong ke arah konservatisme, maka komunitas mungkin mempunyai lebih

    sedikit perawatan untuk orang miskin. Komunitas mungkin menilai perawatan

    kesehatan sebagai pemakai kebutuhan ketimbang sebagai hak sosial. Jika

    kelompok agregasi adalah kelompok minoritas dari status sosioekonomi

    rendah, maka akses terhadap layanan kesehatan dan sosial akan

    terpengaruh.

    Komunikasi

    Pola komunikasi baik formal maupun informal, adalah suatu komponen

    integral dari subsistem komunitas. Komunikasi adalah proses penting yaitu

    orang-orang bertukar informasi dan saling berinteraksi, dan adalah dasar

    untuk kehidupan komunitas. Pengkajian pola komunikasi formal dan informal

    dapat menunjukkan bagaimana menghubungkan bersama keseluruhan

  • komunitas dan apa yanng sedang dikomunikasikan berkenaan dengan

    kebutuhan dan layanan kesehatan.

    Komunikasi informal cenderung terjadi di mana saja orang-orang

    berkumpul: kantor pos, kafe atau bar setempat, pusat-pusat rekerasi, dsb.

    Informan kunci mungkin dapat diidentifikasi dalam kumpulan orang-orang

    tersebut dan merupakan sumber informasi mengenai keyakinan dan

    kebutuhan komunitas.

    Sumber komunikasi formal termasuk semua bentuk media : surat

    kabar, televisi, radio, layanan telepon, dan sistem yang berhubungan dengan

    pos. Apakah kelompok agregasi pernah menjadi fokus dari sautan komunikasi

    formal ini? Apakah kelompok agregasi tunawisma pernah menjadi bahan

    tulisan dalam surat kabar setempat? Apakah media mempunyai simpati atau

    nonsimpati terhadap kondisi tunawisma tersebut?

    Pendidikan

    Status pendidikan umum komunitas geopolitik dikaji melalui cara data

    sensus. Data sensus mencakup jumlah penduduk yang sekolah, rerata tahun

    pendidikan penduduk, dan persentase penduduk yang dapat membaca.

    Sumber-sumber pendidikan utama apa yang tersedia di komunitas? Apakah

    komunitas merespon terhadap tingginya angka buta-huruf dengan

    memberikan layanan pendidikan khusus?

    Rekreasi

    Sumber-sumber rekreasi komunitas sering mencerminkan minat

    komunitas terhadap relaksasi dan kebugaran. Suatu pengkajian tentang

    kebugaran komunitas mencakup fasilitas olahraga dan kebugaran, seperti

    joging dan lintasan bersepeda. Selain itu informasi tentang pemanfaatan

    fasilitas ini oelh penduduk umum dan kelompok agregasi sasaran juga

    penting. Apakah terdapat pusat kebugaran yang dikhususkan untuk

    penyandang cacat, seperti kolam renang hangat? Pengakajian pada

    subsistem rekreasi memberikan informasi tentang nilai-nilai kesehatan dan

    kebugaran bagi komunitas geopolitik. Apakah kelompok agregasi memiliki

    nilai kebugaran yang sama dengan komunitas yang lebih luas?

  • INSTRUMEN PENGKAJIAN

    No Komponen

    Pengkajian

    Ketrerangan Cara Memperoleh

    Data

    Data Sesuai Kasus Data/Pertanyaan

    Yang Harus

    Ditambahkan

    Inti Pengkajian

    1 Riwayat/Sejarah a. Bagaimana

    Perkembangan

    wilayah di

    Kelurahan

    Kendal Kasih?

    b. Bagaimana

    dampak adanya

    universitas negri

    di daerah

    tersebut?

    c. Penyakit apa yg

    sering muncul di

    wilayah tersebut?

    Data Rutin : Hasil

    Survey

    a. Wilayah ini berkembang

    pesat dari pedesaan

    menjadi perkotaan

    sehingga penataan

    lingkungan dan

    kesiapan masyarakat

    dalam menerima arus

    perubahan tidak

    disiapkan sejak awal.

    b. Kehadiran salah satu

    universitas negeri di

    daerah tersebut juga

    berefek terhadap

    tingginya mobilitas

    Apa saja penyakit

    yang pernah

    dialami oleh warga

    kelurahan?

    Berapa lama

    kejadian tersebut?

    Siapa saja yang

    tekena penyakit

    tersebut?

    Di daerah mana

    saja penyakit

    tersebut terjadi?

  • penduduk ke dan dari

    wilayah ini.

    c. Berkaitan dengan kasus

    TB, Puskesmas Selor

    mencatat bahwa 60 %

    dari penderita

    merupakan usia

    produktif (15-20 tahun).

    2 Demografi a. Berapa jumlah

    penduduk di

    wilayah tersebut?

    b. Berapa jumlah

    RT dan RW

    wilayah tersebut?

    Data Rutin : Daa

    Puskesmas Tahun

    2013

    Key Informants :

    Interview

    a. Jumlah penduduk

    mencapai 27.801 orang

    yang terdiri dari 13.706

    laki-laki dan 14.095

    perempuan (Data

    Puskesmas tahun 2013)

    b. Kelurahan Kendal Kasih

    terdiri dari 20 Rukun

    Warga (RW) yang

    dibagi menjadi 84

    Rukun Tetangga (RT)

  • 3 Vital Statistic a. Perilaku apa saja

    yg dapat

    mempengaruhi

    status kesehatan

    wilayah tersebut?

    b. Siapa saja yang

    paling beresiko

    terkena penyakit

    TB di wilayah

    tersebut?

    c. Berapa

    presentase faktor

    resiko yang dapat

    menyebabkan

    penyakit TB?

    Wawancara

    Data Rutin

    Delphi Teknik :

    Kuisioner

    a. Perilaku yang

    ditemukan di wilayah

    tersebut diantaranya

    yaitu kebiasaan

    merokok, kurangnya

    olah raga secara teratur,

    diet yang tidak

    seimbang

    b. kasus TB, Puskesmas

    Selor mencatat bahwa

    60 % dari penderita

    merupakan usia

    produktif (15-20 tahun).

    c. Hasil survey di

    Kelurahan Kendal Kasih

    tahun 2012 pada RW 09

    dan 10 dengan 37

    responden terdapat

    21.6 % penderita TBC

    Data angka

    kelahiran,

    angka kematian,

    angka kesakitan

  • dewasa yang sedang

    dalam pengobatan;

    terdapat 89.2 %

    mempunyai kebiasaan

    merokok; 10.8 %

    mempunyai kebiasaan

    membersihkan rumah

    dan menjemur kasur

    sebulan sekali, bahkan

    ada yang tidak

    melakukan kebiasaan

    tersebut sebesar 8.1 %.

    4 Value a. Bagaimana

    presepsi

    masyarakat

    terkait konsep

    sehat dan sakit di

    wilayah tersebut?

    a. Paradigma sehat, yang

    menjelaskan tentang

    lingkungan, perilaku,

    pelayanan kesehatan

    dan keturunan sebagai

    faktor yang

    mempengaruhi

  • b. Bagaimana

    masyarakat

    wilayah Kendal

    Kasih

    memanfaatkan

    pelayanan

    kesehatan ?

    kesehatan. Perilaku

    yang ditemukan di

    wilayah tersebut

    diantaranya yaitu

    kebiasaan merokok,

    kurangnya olah raga

    secara teratur, diet yang

    tidak seimbang,

    kurangnya perhatian

    terhadap lingkungan

    yang menunjang

    kesehatan khususnya

    kasus Demam

    Berdarah.

    b. Dari aspek pelayanan

    kesehatan, wilayah

    Selor selain mempunyai

    Puskesmas yang dapat

    dengan mudah

  • dijangkau, Namun

    belum optimal

    dimanfaatkan oleh

    masyarakat sehingga

    belum mencapai

    sasaran sesuai target

    yang ditetapkan oleh

    Depkes seperti kasus

    TB, Diare, ISPA

    (Puskesmas Selor

    2013).

    5 Belief a. Bagaimana

    presepsi

    masyarakat

    mengenai

    penyakit TB ?

    b. Bagaimana

    presepsi

    masyarakat

    Delphi Teknik :

    Kuisioner

    Data Rutin:

    Puskesmas Selor

    2013

    a. Terkait pernyataan

    tentang penyakit TBC,

    responden yang

    menyatakan bahwa

    penyakit TBC adalah

    penyakit yang

    memalukan sebesar 8.1

    % dan penyakitnya

  • mengenai

    pengobatan TB ?

    orang miskin sebesar

    5.4 %.

    b. Responden yang tidak

    percaya pada obat TBC

    yang diberikan

    sebanyak 8.1 % ;

    menyatakan bahwa

    TBC tidak dapat

    disembuhkan sebesar

    5.4 % dan tidak yakin

    bahwa balita tidak dapat

    menularkan penyakit

    TBC sebesar 54.1 %.

    Sub Sistem

    1 Lingkungan Fisik a. Bagaimana

    kondisi

    lingkungan di

    wilayah tersebut?

    Walking Survey a. lingkungan yang

    pemukiman yang padat,

    b. tingginya polusi udara,

    c. penataan pasar yang

    tidak sehat, dan

    Komponen pada

    bangunan rumah

    warga (ventilasi,

    sanitasi, kondisi

    atap dan lantai,

  • b. Bagaimana

    kondisi udara

    wilayah tersebut?

    c. Bagaimana

    kondisi pasar di

    wilayah tersebut?

    d. Bagaimana

    sistem

    pembuangan

    sampah wilayah

    tersebut?

    d. pembuangan sampah

    yang tidak pada

    tempatnya di Kelurahan

    Kendal Kasih

    jumlah ruangan,

    jarak rumah

    dengan jalan raya

    atau kandang

    ternak, dsb),

    Penyediaan air

    bersih

    2 Pendidikan a. Apa saja institusi

    pendidikan yang

    sudah ada di

    desa?

    b. Apa ada yang

    baru dibangun?

    Key informant

    Observasi

    a. Universitas negeri di

    wilayah tersebut

    Apa saja status

    pendidikan terakhir

    warga kelurahan?

    Bagaimana institusi

    pendidikan yang

    ada mempengaruhi

    kehidupan warga?

  • Adakah

    layanan/sarana

    kesehatan (UKS) di

    dalam institusi?

    3 Keamanan dan

    Transportasi

    a. bagaimana

    sarana

    transportasi di

    wilayah tersebut?

    Observasi a. Sarana transportasi

    yang tersedia sangat

    memadai dan

    memudahkan

    masyarakat

    memperoleh pelayanan.

    Bagaimanan

    penanganan

    apabila terdapat

    kebakaran?

    Bagaimana peran

    polisi atau pihak

    penegak keamanan

    terkait dalam

    keamanan

    kelurahan?

    Seberapa sering

    kejadian criminal

    terjadi setiap

  • bulannya?

    Jenisnya apa saja?

    Penangananan

    yang sudah

    dilakukan apa?

    Sarana transportasi

    yang sering

    digunakan warga

    bepergian apa?

    Kondisi jalan dan

    jembatan

    bagaimana?

    4 Politik a. Apakah ada

    organisasi yang

    peduli terhadap

    penyakit TB?

    Key

    Informant:Interview

    a. Puskesmas Selor

    merupakan salah satu

    unit pelayanan

    kesehatan yang terlibat

    dalam strategi DOTS.

    Apa ada LSM?

    LSM apa saja?

    Bagaimana peran

    LSM di kelurahan?

  • b. Berapa jumlah

    RT dan RW

    wilayah tersebut?

    b. Kelurahan Kendal Kasih

    terdiri dari 20 Rukun

    Warga (RW) yang

    dibagi menjadi 84

    Rukun Tetangga (RT)

    Apa ada partai

    politik yang

    bergerak aktif di

    kelurahan?

    Bagaimana peran

    mereka untuk

    kelurahan

    khususnya untuk

    kesehatan?

    Apa ada kegiatan

    pemerintah

    setempat (Kades,

    Kadus, Ketua

    RT/RW) yang

    melibatkan peran

    serta masyarakat?

    5 Pelayanan

    Kesehatan Sosial

    a. Apakah di

    wilayah tersebut

    Key Informant:

    Interview

    a. Dalam pembinaan

    kesehatan, kelurahan

    Bagaimana

    pelayanan

  • terdapat

    pelayanan

    kesehatan?

    b. Berapa jarak

    pelayanan

    kesehatan

    dengan

    pemukiman

    warga?

    c. Apakah

    pelayanan

    kesehatan

    tersebut mudah

    di jangkau?

    d. Adakah

    pelayanan

    kesehatan lain

    selain

    puskesmas?

    Wlking survey Kendal Kasih berada

    dibawah tanggung

    jawab Puskesmas

    Selor, jarak terjauh

    hanya 1 Km dari seluruh

    pemukiman warga.

    Sarana transportasi

    yang tersedia sangat

    memadai dan

    memudahkan

    masyarakat

    memperoleh pelayanan.

    b. Dari aspek pelayanan

    kesehatan, wilayah

    Selor selain mempunyai

    Puskesmas yang dapat

    dengan mudah

    dijangkau oleh

    masyarakat juga

    kesehatan dan

    social (mencakup

    biaya, jam

    pelayanan, tenaga

    pelayanan, dsb)

  • e. Apakah sudah di

    manfaatkan

    secara optimal

    oleh

    masyarakat?

    terdapat pelayanan

    kesehatan yang

    diberikan oleh pihak

    swasta seperti dokter

    praktek, rumah bersalin

    dan klinik. Namun

    belum optimal

    dimanfaatkan oleh

    masyarakat sehingga

    belum mencapai

    sasaran sesuai target

    yang ditetapkan oleh

    Depkes seperti kasus

    TB, Diare, ISPA

    (Puskesmas Selor

    2013).

    6 Komunikasi Bagaimana warga

    mendapatkan

  • informasi? Melalui

    media apa?

    Bagaimana

    antusias warga

    untuk mendapatkan

    informasi secepat

    mungkin di

    kelurahan?

    7 Ekonomi Rata-rata

    pendapatan?

    Anggaran Rumah

    tangga?

    8 Rekreasi Apa saja jenis

    rekreasi yang

    dilakukan oleh

    warga?

  • Dimana saja

    rekreasi dilakukan?

    Berapa biaya yang

    dihabiskan untuk

    melakukan

    rekreasi?

    Berapa intensitas

    waktu warga

    melakukan

    rekreasi?

  • DAFTAR PUSTAKA

    Allender & Spradley. (2005). Community health nursing: promoting and

    protecting the publics health (6th edition). Lippincott Eilliams &

    Wilkins. Philadelphia.

    Anderson & McFarlane (2000). Community as partner: theory and practice in

    nursing. Third edition. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia.

    Christensen, P.J & Janet W Kenney. 2009. Proses Keperawatan Aplikasi

    Model Konseptual, Ed.4. Jakarta :EGC.

    Downie, Fife, and Tannahill (1990) Health promotion models and values

    Oxford

    Medical Publication Dubos, R. (1965) Man Adapting Yale University Press

    New Haven

    Ervin N. (2002). Advanced community health nursing practice: population

    focused care. Pearson education Inc. New Jersey

    Friedman M.M., (1998). Keperawatan keluarga teori dan praktik. Edisi 3.

    Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

    Hitchcock J.E., Schubert P.E., dan Thomas S.A.(1999). Community health

    nursing caring in action. New York: Delmar Publishers.

    Naidoo J, Wills J. (2000). Health promotion foundation for practice second

    edition. Bailliere Tindall. Philadelphia.

    Pender, Murdaugh, Parson (2002). Health promotion in nursing practice.

    Fourth edition. Pearson Education, Inc. New Jersey