pjbl 1 chn
-
Upload
dwi-setyo-purnomo -
Category
Documents
-
view
190 -
download
12
description
Transcript of pjbl 1 chn
-
PJBL 1
Project Based Learning 1
BLOK CHN 2
Oleh :
DWI SETYO PURNOMO
115070201131003
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2014
-
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Komunitas merupakan suatu aspek multidimensional yang dipengaruhi
oleh karakteristik yang saling berhubungan, termasuk didalamnya orang
(people), lingkungan (environment), dan sumber pelayanan kesehatan (health
care resource). Jika salah salah satu dari komponen tersebut
mengalami perubahan maka keseimbangan dari komunitas tersebut akan
terganggu. Proses keperawatan komunitas dimulai dengan pengkajian
komunitas, diagnosa keperawatan komunitas, perencanaan, implementasi,
dan evaluasi proses keperawatan komunitas
Pengkajian komunitas merupakan suatu usaha disertai proses
untuk mengenal lebih dekat dengan masyarakat dan lingkungannya, dengan
melihat lebih detail segala variabel yang dapat mempengaruhi kesehatan
komunitas tersebut. Tujuan dari pengkajian di komunitas adalah untuk
mengidentifikasi kebutuhan dari suatu komunitas, dengan cara mengkaji,
segala factor baik negative maupun positif yang dapat mempengaruhi
kesehatan masyarakat sehingga dapat dikembangkan strategi promosi
kesehatan yang tepat (Stanhope &lancascaster, 2007)
Dalam frame work keperawatan komunitas ada beberapa teori dan
model konsep keperawatan yang dikembangkan oleh pakar yang dapat
diaplikasikan dalam praktek keperawatan komunitas, antara lain teori
lingkungan Florence Nightingale, dorothea E. Orem dengan keperawatan
mandiri (Self Care), adaptation model oleh Roy, Health care system model
oleh Betty Neuman, Community as a partner oleh Mc Farlane.
Tujuan
Tujuan Umum
- Memahami teori dan konsep model pengkajian keperawatan
komunitas
-
- Menyusun format pengkajian yang tepat sesuai dengan topik
kasus
Tujuan khusus
- Menjelaskan masing-masing komponen system dalam Model
Pengkajian Anderson & McFarlan
- Memuat instrument pengkajian sesuai dengan teori/model
keperawatan komunitas berdasarkan kasus yang telah
ditentukan.
-
PEMBAHASAN
1. Komponen-komponen sistem dalam Model Pengkajian McFarlan
Community as Partner Model
Model ini sebagai panduan proses keperawatan dalam pengkajian
komunitas; analisa dan diagnosa; perencanaan; implementasi komunitas
yang terdiri dari tiga tingkatan pencegahan; primer, sekunder, dan tersier, dan
program evaluasi (Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999). Fokus pada model ini
komunitas sebagai partner dan penggunaan proses keperawatan sebagai
pendekatan. Neuman memandang klien sebagai sistem terbuka dimana klien
dan lingkungannya berada dalam interaksi yang dinamis. Menurut Neuman,
untuk melindungi klien dari berbagai stressor yang dapat mengganggu
keseimbangan, klien memiliki tiga garis pertahanan, yaitu fleksible line of
defense, normal line of defense, dan resistance defense.
Agregat klien dalam model community as partner ini meliputi
intrasistem dan ekstrasistim. Intrasistem terkait adalah sekelompok orang-
orang yang memiliki satu atau lebih karakteristik (Stanhope & Lancaster,
2004). Agregat ekstrasistem meliputi delapan subsistem yaitu komunikasi,
transportasi dan keselamatan, ekonomi, pendidikan, politik dan pemerintahan,
layanan kesehatan dan sosial, lingkungan fisik dan rekreasi (Helvie, 1998;
Anderson & McFarlane, 2000; Ervin, 2002; Hitchcock, Schubert, Thomas,
1999; Stanhope & Lancaster, 2004; Allender & Spradley, 2005). Delapan
subsistem dipisahkan dengan garis putus-putus artinya sistem satu dengan
yang lainnya saling mempengaruhi. Di dalam komunitas ada lines of
resistance, merupakan mekanisme internal untuk bertahan dari stressor. Rasa
kebersamaan dalam komunitas untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan
anak-anak adalah contoh dari line of resistance
Anderson dan McFarlane (2000) mengatakan bahwa dengan
menggunakan model community as partner terdapat dua komponen utama
yaitu roda pengkajian komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian
komunitas terdiri dari dua bagian utama yaitu inti dan delapan subsistem yang
mengelilingi inti yang merupakan bagian dari pengkajian keperawatan,
sedangkan proses keperawatan terdiri dari beberapa tahap mulai dari
pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
-
Inti kelompok agregasi
Inti mewakili orang-orang yang membentuk kelompok agregasi
komunitas tertentu. Hal ini mencakup nilai-nilai, keyakinan, dan riwayat dari
kelompok agregasi. Orang-orang yang membentuk inti dipengaruhi oleh dan
sebaliknya memengaruhi kedelapan subsistem dari komunitas yang lebih luas
tempat mereka tinggal. Menurut Anderson, McFarlan dan Helton (1986:220),
Orang-orang dan subsistem dalam interaksi yang dinamis membentuk
keseluruhan komunitas. Sebagai suatu sistem keseluruhan ini mewakili lebih
dari sekedar jumlah bagian-bagiannya.
Konsep diri
Dengan tujuan untuk mengkaji inti perawat komunitas harus
mengetahui tentang orang-orang yang membentuk inti kelompok agregasi.
Apa yang membuat keompok agregasi teridentifikasi berbeda dengan
kelompok agregasi lainnya? Seperti halnya suatu pengkajian klien individu
yang mencakup identitas diri, suatu pengkajian komunitas kelompok agregasi
tidaklah lengkap tanpa mencakupkan konsep diri kelompok agregasi.
Bagaiman kelompok agregasi memandang dirinya sendiri biasanya
didasarkan pada riwayat dan tradisi pada masa lalu. Bagaimana seseorang
dapat mengetahui tipe identitas diri seperti apa yang dimiliki kelompok
agregasi, tanyakan tentang keanggotaan. Setiap kelompok agregasi sering
berpikir tentang diri mereka sendiri dalam istilah seperti kami adalah orang-
orang yang ramah, atau kami tidak pusing dengan urusan orang lain.
Persepsi ini dapat mencerminka apakah anggota dari suatu kelompok
agregasi melihat diri mereka saling terhubung. Seperti yang dinyatakan oleh
Klein, cukup dapat dimengerti bahwa berbagai pandangan komunitas akan
mengarah pada berbagai respon yang berbeda, dalam kaitannya dengan
pemanfaatan layanan perawatan kesehatan. Dengan kata lain citra diri yang
buruk dari perasaan malu atau apatis dapat berfungsi sebagai penolakan
terhadap pemanfaatan layanan perawatan kesehatan.
Riwayat
Berkaitan dengan perubahan-perubahan yang dialammi oleh kelompok
agregasi sepanjang waktu dan responnya terhadap perubahan tersebut.
Pemahaman riwayat kelompok agregasi, seperti bagaimana dan kapan telah
-
diidentifikasi sebagai suatu kelompok agregasi akan membantu perawat
dalam mengkaji perubahan dan respon komunitas sepanjang waktu. Apakah
kelompok agregasi memiliki stigma dalam riwayatnya dahulu seperti kelompok
agregasi pasien AIDS?, Bagaimana kelompok agregasi berespon terhadap
perubahan sistem seperti kemajuan teknik dalam kedokteran?, Bagaimana
kelompok agregasi orang tua dari bayi prematur berspon terhadap perawatan
teknologi tinggi?. Kemampuan kelompok agregasi untuk mengerahkan
sumber-sumber dalam merespon masalah secara signifikan akan
memengaruhi bagaimana kelompok agregasi akan berespon terhadap
intervensi masa mendatang. Perawat komunitas dapat membantu suatu
kelompok agregasi di dalam komunitas yang lebih luas dalam
mempertahankan ekulibriumnya. Seperti pengetahuan tentang masa lalu,
kelompok agregasi dapat memberikan perspektif pada masa kini dan
membuat perencanaan kesehatan yang realistik menjadi mungkin.
Statistik
Indeks untuk klien kelompok agregasi adalah demografis, statistik vital
dan statistik kesehatan. Pengkajian mencakup angka kematian dan angka
kesakitan , dan penyebaran jenis kelamin, usia, etnisitas, dan ras. Indeks
lainnya adalah pendidikan, pekerjaan dan pola pekerjaan, dan kedudukan
sosioekonomi. Statistik angka kesakitan memberikan gambaran tentang
kelompok agregasi dalam hal insidensi dan prevalensi penyakit khusus yang
berkaitan dengan kelompok agregasi.
Indeks tentang kelompok agregasi dapat ditemukan dalam literatur
yang berkaitan dengan kelompok agregasi. Organisasi sukarela yang
berkaitan dengan kelompok agregasi juga merupakan sumber indeks.
Perawat menentukan densitas kelompok agregasi (jumlah anggota kelompok
agregasi yang tercakup dalam ruang geopolitik): usia, etnik, suku bangsa, dan
penyebaran jenis kelamin, karakteristik sosioekonomi, dan status pernikahan.
Data demografi ini diteiti dalam konteks historis.
Hubungan diantara etnisitas, status sosioekonomi dan status
pendidikan adalah hal yang paling penting jika suatu perencanaan kesehatan
diharapkan berfungsi efektif. Sebagai contoh kelompok agregasi orang-orang
yang berstatus sosioekonomi rendah yang tiggal dekat dengan tempat
pembuangan limbah mempunyai kekuasaan yang lebih rendah untuk
-
membersihkan lingkungan mereka dibandingkan dengan orang-orang yang
berstatus sosioekonomi lebih tinggi. Statistik kesehatan (morbiditas dan
mortalitas) suatu kelompokm agregasi yang terletak di suatu region
memberikan petunjuk tentang masalah kesehatan apa yang terdapat dalam
kelompok agregasi tertentu dan efektivitas layanan kesehatan yang sudah
ada.
Kultur
Nilai, keyakinan, dan praktik keagamaan dari keanggotaan kelompok
agregasi menunjukkan sisi lain dari inti. Kebudayaan dapat mempengaruhi
status kesehatan seseorang. Kelompok agregasi dari remaja penyalahgunaan
obat adalah contohnya. Penyalahgunaan obat oleh remaaj ditemukan di
semua etnik, ras dan kelompok sosioekonomi. Pentin untuk menentukan sikap
kelompok agregasi terhadap kesehatan secara umum. Apakah perawatan
kesehatan merupakan prioritas diantara anggota? Apakah kesehatan
dihargai, seperti yang dibuktikan dengan pengamatan terhadap praktik
pencegahan kesehatan? Suatu pengkajian tentang nilai-nilai kesehatan akan
menunjukkan berada dimana kesehatan dalam struktur prioritas kelompok
agregasi.
Budaya kelompok agregasi sering sulit untuk dikaji selama fase awal.
Perawat sebagai orang diluar komunitas berinteraksi dengan anggota
kelompok. Setiap kelompok agregasi adalah unik, dengan nilai-nilai, sistem
keyakinan, dan praktik yang didasari oleh tradisi yang berbeda. Karakteristik
ini muncul dan akan terus ada karena memenuhi kebutuhan dari komunitas
tertentu.
Subsistem yang berinteraksi
Lingkungan fisik
Komunitas geopolitik fisik mempunyai pengaruh yang signifikan pada
status kesehatan anggota kelompok agregasi. Suatu kelompok agregasi
lansia mungkin bertemapat tinggal dalam kompleks apartemen yang
menjulang tinggi. Suatu kelompok agregasi klien hipertensif berkulit hitam
mungkin bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu. Suatu kelompok
agregasi orang-orang dengan penyakit paru-paru mungkin tinggal di
lingkungan perkotaan yang sangat berpolusi.
-
Pengkajian lingkungan fisik pada kelompok agregasi adalah serupa
dengan pemeriksaan fisik pada klien individual: semua indra digunakan untuk
mengumpulkan data yang berhubungan. Pemeriksaan fisik terhdap
lingkungan suatu kelompok agregasi mencakup pendekatan terapan.
Mungkin pendekatan menjejakkan kaki akan lebih deskriptif. Sebagai contoh
seseorang mungkin ingin mengidentifikasi melalui penglihatan dan penghidu
sumber-sumber makanan untuk kelompok agregasi tetrtentu. Apakah
kelompok agregasi lebih suka makanan siap saji atau makanan etnik atau
regional.
Jika komunitas dapat ditetapkan melaui parameter geografis, maka
batasan dapat ditetapkan dan digambarkan sejelas-jelasnya. Parameter
didefinisikan dalam berbagai cara; jalur sensus; batasan alam seperti sungai,
pegunungan, jalan raya atau jalanan; jarak atau kedekatan dengan komunitas
yang lain.
Ancaman lingkungan terhadap kesehatan, seperti polusi udara, air dan
suara, seperti juga limbah berbahaya merupakan penentu utama status
kesehatan komunitas. Faktor-faktor lingkungan seperti kondisi jalan, populasi
hewan, kondisi perumahan, dan penampilan umum komunitas juga dicatat
dalam pengkajian fisik komunitas.
Iklim komunitas seperti halnya basal individu, dapat mempunyai
pengaruh yang signifikan pada status kesehatan. Iklim padang pasir atau
pegunungan dapat memengaruhi kehidupan kelompok agregasi dalam cara
yang dramatis. Suatu kelompok agregasi pasien jantung mungkin mengalami
peningkatan insidensi angina pada tempat yang tinggi. (Christensen &
Kenney, 2009).
Layanan kesehatan dan sosial
Sistem layanan perawatan kesehatan telah digambarkan sebagai
pemberian perawatan kesehatan dua kelas; satu jenis bagi mereka yang
mampu membayar dan jenis lainnya bagi mereka yang tidak mampu
membayar . Pembagian antara perawatan kesehatan publik dan pribadi ini
telah memberikan dampak terhadap pengkajian layanan kesehatan untuk
kelompok agregasi di dalam komunitas geopolitik.
Selain mengumpulkan data tentang layanan yang diberikan dan
biayanya bagi klien, perawat juga meneliti kualitas dan pemanfaatan layanan
-
dan tingkat koordinasi diantara layanan. Layanan kesehatan mana yang
sering digunakan kelompok agregasi? Mengapa beberapa layanan tidak
sering dimanfaatkan oleh kelompok agregasi? Apakah kelompok agregasi
didiskriminasi oleh sumber-sumber ini? Apakah sebagian sumber tidak
diketahui, tidak dapat dijangkau, atau layanan yang tidak dapat diterima bagi
anggota kelompok agregasi?
Sebagian sumber perawatan kesehatan yang tersedia mungkin tidak
mencerminkan peran perawatan kesehatan tradisional. Sebagai contoh, di
komunitas pedesaan ahli farmasi setempat atau bidan biasa mungkin menjadi
sumber utama informasi kesehatan dan oleh karena itu harus dimasukkan
dalam pengkajian.
Ekonomi
Pengkajian pada sistem ekonomi mencakup bisnis dan industri besar
di dalam komunitas geopolitik. Selain itu, informasi sensus tentang anka
pengangguran setempat, persentase keluarga yang hidup di bawah garis
kemiskinan pekerjaan utama, dan penghasilan keluarga rata-rata dimasukkan
dalam pengkajian. Sistem ekonomi secara mendasar mewakili kebutuhan dan
layanan yang tersedia bagi anggota komunitas, demikian juga pola mengenai
bagaimana sumber-sumber ini disebarkan. Beberapa indeks ini dikaji di dalam
kelompok agregasi sasaran. Bagaimana kelompok agregasi dibandingkan
dengan komunitas geopolitik yang lebih besar dalam kaitannya dengan indeks
ini? Bagaimana ekonomi yang melandasi komunitas geopolitik yang lebih
besar memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan sosial kelompok agregasi?
Jika industri yang memperkerjakan sebagian besr pria tutup, bagaimana
kelompok agregasi keluarga yang dikepalai oleh wanita terpengaruh? Apakah
kelompok agregasi ini kini beresiko lebih tinggi untuk menjadi pengangguran?
Keamanan dan transportasi
Keamanan komunitas termasuk layanan protektif seperti polisi dan
pemadam kebakaran. Seberapa aman anggota kelompok agregasi rasakan?
Jika kelompok agregasi adalah kelompok minoritas yang tinggal dalam
lingkungan tertentu, apakah anggota merasa mereka diberikan layanan
keamanan yang sama dengan orang-orang lain disekitar mereka? Apakah
pendidikan tentang keamanan telah diberikan? Apakah departemen
-
kepolisian membantu komunitas dalam mengembangkan program
pengawasan lingkungan? Apakah departemen kebakaran mempunyai
standar pencegahan kebakaran dan evakuasi untuk para lansia yang tinggal
di perumahan yang menjulang tinggi?
Layanan kebersihan termasuk pengelolaan air dan pengendalian polusi
lingkungan, dikaji didalam subsistem keamanan. Apakah terdapat resiko
khusus jika bertempat tinggal dalam komunitas khusus ini?
Pengkajian tentang transportasi mencakup sumber-sumber
transportasi untuk penduduk. Apakah tersedia transportasi umum, dan
apakah layanan ini mencakup layanan yang dikhususkan untuk penyadndang
cacat? Layanan transportasi apa yang tersedia untuk melakukan perjalanan
keluar komunitas?. Transportasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap
kemampuan penduduk untuk mengakses layanan perawatan kesehatan dan
hal ini dikaji selazimnya.
Politik dan pemerintahan
Subsistem politik di komunitas dapat dikaji melalui berbagai sumber:
wawancara dengan pemimpin formal dan informal, membaca surat kabar
setempat, dan mengamati kelompok tindakan politik. Nilai-nilai politis
komunitas dapat membuat perbedaan bermakna dalam perencanaan
kesehatan dan keberhasilan layanan kesehatan. Jika nilai-nillia politis
condong ke arah konservatisme, maka komunitas mungkin mempunyai lebih
sedikit perawatan untuk orang miskin. Komunitas mungkin menilai perawatan
kesehatan sebagai pemakai kebutuhan ketimbang sebagai hak sosial. Jika
kelompok agregasi adalah kelompok minoritas dari status sosioekonomi
rendah, maka akses terhadap layanan kesehatan dan sosial akan
terpengaruh.
Komunikasi
Pola komunikasi baik formal maupun informal, adalah suatu komponen
integral dari subsistem komunitas. Komunikasi adalah proses penting yaitu
orang-orang bertukar informasi dan saling berinteraksi, dan adalah dasar
untuk kehidupan komunitas. Pengkajian pola komunikasi formal dan informal
dapat menunjukkan bagaimana menghubungkan bersama keseluruhan
-
komunitas dan apa yanng sedang dikomunikasikan berkenaan dengan
kebutuhan dan layanan kesehatan.
Komunikasi informal cenderung terjadi di mana saja orang-orang
berkumpul: kantor pos, kafe atau bar setempat, pusat-pusat rekerasi, dsb.
Informan kunci mungkin dapat diidentifikasi dalam kumpulan orang-orang
tersebut dan merupakan sumber informasi mengenai keyakinan dan
kebutuhan komunitas.
Sumber komunikasi formal termasuk semua bentuk media : surat
kabar, televisi, radio, layanan telepon, dan sistem yang berhubungan dengan
pos. Apakah kelompok agregasi pernah menjadi fokus dari sautan komunikasi
formal ini? Apakah kelompok agregasi tunawisma pernah menjadi bahan
tulisan dalam surat kabar setempat? Apakah media mempunyai simpati atau
nonsimpati terhadap kondisi tunawisma tersebut?
Pendidikan
Status pendidikan umum komunitas geopolitik dikaji melalui cara data
sensus. Data sensus mencakup jumlah penduduk yang sekolah, rerata tahun
pendidikan penduduk, dan persentase penduduk yang dapat membaca.
Sumber-sumber pendidikan utama apa yang tersedia di komunitas? Apakah
komunitas merespon terhadap tingginya angka buta-huruf dengan
memberikan layanan pendidikan khusus?
Rekreasi
Sumber-sumber rekreasi komunitas sering mencerminkan minat
komunitas terhadap relaksasi dan kebugaran. Suatu pengkajian tentang
kebugaran komunitas mencakup fasilitas olahraga dan kebugaran, seperti
joging dan lintasan bersepeda. Selain itu informasi tentang pemanfaatan
fasilitas ini oelh penduduk umum dan kelompok agregasi sasaran juga
penting. Apakah terdapat pusat kebugaran yang dikhususkan untuk
penyandang cacat, seperti kolam renang hangat? Pengakajian pada
subsistem rekreasi memberikan informasi tentang nilai-nilai kesehatan dan
kebugaran bagi komunitas geopolitik. Apakah kelompok agregasi memiliki
nilai kebugaran yang sama dengan komunitas yang lebih luas?
-
INSTRUMEN PENGKAJIAN
No Komponen
Pengkajian
Ketrerangan Cara Memperoleh
Data
Data Sesuai Kasus Data/Pertanyaan
Yang Harus
Ditambahkan
Inti Pengkajian
1 Riwayat/Sejarah a. Bagaimana
Perkembangan
wilayah di
Kelurahan
Kendal Kasih?
b. Bagaimana
dampak adanya
universitas negri
di daerah
tersebut?
c. Penyakit apa yg
sering muncul di
wilayah tersebut?
Data Rutin : Hasil
Survey
a. Wilayah ini berkembang
pesat dari pedesaan
menjadi perkotaan
sehingga penataan
lingkungan dan
kesiapan masyarakat
dalam menerima arus
perubahan tidak
disiapkan sejak awal.
b. Kehadiran salah satu
universitas negeri di
daerah tersebut juga
berefek terhadap
tingginya mobilitas
Apa saja penyakit
yang pernah
dialami oleh warga
kelurahan?
Berapa lama
kejadian tersebut?
Siapa saja yang
tekena penyakit
tersebut?
Di daerah mana
saja penyakit
tersebut terjadi?
-
penduduk ke dan dari
wilayah ini.
c. Berkaitan dengan kasus
TB, Puskesmas Selor
mencatat bahwa 60 %
dari penderita
merupakan usia
produktif (15-20 tahun).
2 Demografi a. Berapa jumlah
penduduk di
wilayah tersebut?
b. Berapa jumlah
RT dan RW
wilayah tersebut?
Data Rutin : Daa
Puskesmas Tahun
2013
Key Informants :
Interview
a. Jumlah penduduk
mencapai 27.801 orang
yang terdiri dari 13.706
laki-laki dan 14.095
perempuan (Data
Puskesmas tahun 2013)
b. Kelurahan Kendal Kasih
terdiri dari 20 Rukun
Warga (RW) yang
dibagi menjadi 84
Rukun Tetangga (RT)
-
3 Vital Statistic a. Perilaku apa saja
yg dapat
mempengaruhi
status kesehatan
wilayah tersebut?
b. Siapa saja yang
paling beresiko
terkena penyakit
TB di wilayah
tersebut?
c. Berapa
presentase faktor
resiko yang dapat
menyebabkan
penyakit TB?
Wawancara
Data Rutin
Delphi Teknik :
Kuisioner
a. Perilaku yang
ditemukan di wilayah
tersebut diantaranya
yaitu kebiasaan
merokok, kurangnya
olah raga secara teratur,
diet yang tidak
seimbang
b. kasus TB, Puskesmas
Selor mencatat bahwa
60 % dari penderita
merupakan usia
produktif (15-20 tahun).
c. Hasil survey di
Kelurahan Kendal Kasih
tahun 2012 pada RW 09
dan 10 dengan 37
responden terdapat
21.6 % penderita TBC
Data angka
kelahiran,
angka kematian,
angka kesakitan
-
dewasa yang sedang
dalam pengobatan;
terdapat 89.2 %
mempunyai kebiasaan
merokok; 10.8 %
mempunyai kebiasaan
membersihkan rumah
dan menjemur kasur
sebulan sekali, bahkan
ada yang tidak
melakukan kebiasaan
tersebut sebesar 8.1 %.
4 Value a. Bagaimana
presepsi
masyarakat
terkait konsep
sehat dan sakit di
wilayah tersebut?
a. Paradigma sehat, yang
menjelaskan tentang
lingkungan, perilaku,
pelayanan kesehatan
dan keturunan sebagai
faktor yang
mempengaruhi
-
b. Bagaimana
masyarakat
wilayah Kendal
Kasih
memanfaatkan
pelayanan
kesehatan ?
kesehatan. Perilaku
yang ditemukan di
wilayah tersebut
diantaranya yaitu
kebiasaan merokok,
kurangnya olah raga
secara teratur, diet yang
tidak seimbang,
kurangnya perhatian
terhadap lingkungan
yang menunjang
kesehatan khususnya
kasus Demam
Berdarah.
b. Dari aspek pelayanan
kesehatan, wilayah
Selor selain mempunyai
Puskesmas yang dapat
dengan mudah
-
dijangkau, Namun
belum optimal
dimanfaatkan oleh
masyarakat sehingga
belum mencapai
sasaran sesuai target
yang ditetapkan oleh
Depkes seperti kasus
TB, Diare, ISPA
(Puskesmas Selor
2013).
5 Belief a. Bagaimana
presepsi
masyarakat
mengenai
penyakit TB ?
b. Bagaimana
presepsi
masyarakat
Delphi Teknik :
Kuisioner
Data Rutin:
Puskesmas Selor
2013
a. Terkait pernyataan
tentang penyakit TBC,
responden yang
menyatakan bahwa
penyakit TBC adalah
penyakit yang
memalukan sebesar 8.1
% dan penyakitnya
-
mengenai
pengobatan TB ?
orang miskin sebesar
5.4 %.
b. Responden yang tidak
percaya pada obat TBC
yang diberikan
sebanyak 8.1 % ;
menyatakan bahwa
TBC tidak dapat
disembuhkan sebesar
5.4 % dan tidak yakin
bahwa balita tidak dapat
menularkan penyakit
TBC sebesar 54.1 %.
Sub Sistem
1 Lingkungan Fisik a. Bagaimana
kondisi
lingkungan di
wilayah tersebut?
Walking Survey a. lingkungan yang
pemukiman yang padat,
b. tingginya polusi udara,
c. penataan pasar yang
tidak sehat, dan
Komponen pada
bangunan rumah
warga (ventilasi,
sanitasi, kondisi
atap dan lantai,
-
b. Bagaimana
kondisi udara
wilayah tersebut?
c. Bagaimana
kondisi pasar di
wilayah tersebut?
d. Bagaimana
sistem
pembuangan
sampah wilayah
tersebut?
d. pembuangan sampah
yang tidak pada
tempatnya di Kelurahan
Kendal Kasih
jumlah ruangan,
jarak rumah
dengan jalan raya
atau kandang
ternak, dsb),
Penyediaan air
bersih
2 Pendidikan a. Apa saja institusi
pendidikan yang
sudah ada di
desa?
b. Apa ada yang
baru dibangun?
Key informant
Observasi
a. Universitas negeri di
wilayah tersebut
Apa saja status
pendidikan terakhir
warga kelurahan?
Bagaimana institusi
pendidikan yang
ada mempengaruhi
kehidupan warga?
-
Adakah
layanan/sarana
kesehatan (UKS) di
dalam institusi?
3 Keamanan dan
Transportasi
a. bagaimana
sarana
transportasi di
wilayah tersebut?
Observasi a. Sarana transportasi
yang tersedia sangat
memadai dan
memudahkan
masyarakat
memperoleh pelayanan.
Bagaimanan
penanganan
apabila terdapat
kebakaran?
Bagaimana peran
polisi atau pihak
penegak keamanan
terkait dalam
keamanan
kelurahan?
Seberapa sering
kejadian criminal
terjadi setiap
-
bulannya?
Jenisnya apa saja?
Penangananan
yang sudah
dilakukan apa?
Sarana transportasi
yang sering
digunakan warga
bepergian apa?
Kondisi jalan dan
jembatan
bagaimana?
4 Politik a. Apakah ada
organisasi yang
peduli terhadap
penyakit TB?
Key
Informant:Interview
a. Puskesmas Selor
merupakan salah satu
unit pelayanan
kesehatan yang terlibat
dalam strategi DOTS.
Apa ada LSM?
LSM apa saja?
Bagaimana peran
LSM di kelurahan?
-
b. Berapa jumlah
RT dan RW
wilayah tersebut?
b. Kelurahan Kendal Kasih
terdiri dari 20 Rukun
Warga (RW) yang
dibagi menjadi 84
Rukun Tetangga (RT)
Apa ada partai
politik yang
bergerak aktif di
kelurahan?
Bagaimana peran
mereka untuk
kelurahan
khususnya untuk
kesehatan?
Apa ada kegiatan
pemerintah
setempat (Kades,
Kadus, Ketua
RT/RW) yang
melibatkan peran
serta masyarakat?
5 Pelayanan
Kesehatan Sosial
a. Apakah di
wilayah tersebut
Key Informant:
Interview
a. Dalam pembinaan
kesehatan, kelurahan
Bagaimana
pelayanan
-
terdapat
pelayanan
kesehatan?
b. Berapa jarak
pelayanan
kesehatan
dengan
pemukiman
warga?
c. Apakah
pelayanan
kesehatan
tersebut mudah
di jangkau?
d. Adakah
pelayanan
kesehatan lain
selain
puskesmas?
Wlking survey Kendal Kasih berada
dibawah tanggung
jawab Puskesmas
Selor, jarak terjauh
hanya 1 Km dari seluruh
pemukiman warga.
Sarana transportasi
yang tersedia sangat
memadai dan
memudahkan
masyarakat
memperoleh pelayanan.
b. Dari aspek pelayanan
kesehatan, wilayah
Selor selain mempunyai
Puskesmas yang dapat
dengan mudah
dijangkau oleh
masyarakat juga
kesehatan dan
social (mencakup
biaya, jam
pelayanan, tenaga
pelayanan, dsb)
-
e. Apakah sudah di
manfaatkan
secara optimal
oleh
masyarakat?
terdapat pelayanan
kesehatan yang
diberikan oleh pihak
swasta seperti dokter
praktek, rumah bersalin
dan klinik. Namun
belum optimal
dimanfaatkan oleh
masyarakat sehingga
belum mencapai
sasaran sesuai target
yang ditetapkan oleh
Depkes seperti kasus
TB, Diare, ISPA
(Puskesmas Selor
2013).
6 Komunikasi Bagaimana warga
mendapatkan
-
informasi? Melalui
media apa?
Bagaimana
antusias warga
untuk mendapatkan
informasi secepat
mungkin di
kelurahan?
7 Ekonomi Rata-rata
pendapatan?
Anggaran Rumah
tangga?
8 Rekreasi Apa saja jenis
rekreasi yang
dilakukan oleh
warga?
-
Dimana saja
rekreasi dilakukan?
Berapa biaya yang
dihabiskan untuk
melakukan
rekreasi?
Berapa intensitas
waktu warga
melakukan
rekreasi?
-
DAFTAR PUSTAKA
Allender & Spradley. (2005). Community health nursing: promoting and
protecting the publics health (6th edition). Lippincott Eilliams &
Wilkins. Philadelphia.
Anderson & McFarlane (2000). Community as partner: theory and practice in
nursing. Third edition. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia.
Christensen, P.J & Janet W Kenney. 2009. Proses Keperawatan Aplikasi
Model Konseptual, Ed.4. Jakarta :EGC.
Downie, Fife, and Tannahill (1990) Health promotion models and values
Oxford
Medical Publication Dubos, R. (1965) Man Adapting Yale University Press
New Haven
Ervin N. (2002). Advanced community health nursing practice: population
focused care. Pearson education Inc. New Jersey
Friedman M.M., (1998). Keperawatan keluarga teori dan praktik. Edisi 3.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Hitchcock J.E., Schubert P.E., dan Thomas S.A.(1999). Community health
nursing caring in action. New York: Delmar Publishers.
Naidoo J, Wills J. (2000). Health promotion foundation for practice second
edition. Bailliere Tindall. Philadelphia.
Pender, Murdaugh, Parson (2002). Health promotion in nursing practice.
Fourth edition. Pearson Education, Inc. New Jersey