Pisces
description
Transcript of Pisces
BAB 1 PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pisces dapat dibagi menjadi kelompok Chondrichthyes (ikan tulang rawan)
dan Osteichthyes (ikan tulang keras). Cohen (1970), menyatakan bahwa ada 515-
555 jenis Chondrichthyes dan 19.135-20.980 Osteichthyes. Jumlah ini jauh lebih
banyak dari seluruh vertebrata yang ada karena kurang lebih 80 % permukaan
bumi tertutup air. Ada beberapa spesies ikan yang hidup di air tawar dan hidup di
air asin. Cohen (1970), memperkirakan 58,2 % spesies hidup di laut dan 41,2%
hidup di perairan air tawar. Diantara 41,2% ikan air tawar tersebut merupakan
ikan asli air tawar (primer), 8,1% ikan bukan asli air tawar tetapi sudah teradaptasi
di perairan tawar atau akibat domestikasi (sekunder) dan 0,6 % diodromous (ikan
yang hidupnya selalu berpindah dari air tawar ke air asin atau sebaliknya).
Secara keseluruhan ikan lebih toleran terhadap perubahan suhu air, beberapa
spesies mampu hidup pada suhu air mencapai 290C, sedangkan jenis lain dapat
hidup pada suhu air sangat dingin, akan tetapi kisaran toleransi suhu umumnya
terbatas. Ikan air tawar yang hidup di sungai yang suhunya -40C, pada hakekatnya
suhu tubuh ikan sama dengan suhu air sungai itu atau dengan kata lain disebut
entotermik adapula yang menyebut poikilotermik, artinya suhu tubuh sangat
tergantung suhu lingkungan.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian osteichtyes?
1
2. Apa Ciri umum osteichtyes?
3. sebutkan anatomi struktur tubuh osteichtyes?
4. Sebutkan klasifikasi osteichtyes?
5. Apa kegunaan atau manfaat dari pisces?
3. TUJUAN
1. Menjelaskan ciri-ciri osteichtyes
2. Menjelaskan anatomi dan struktur tubuh osteichtyes
3. Menjelaskan klasifikasi osteichtyes
4. Menjelaskan manfaat pisces
4. KEGUNAAN /MANFAAT
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah untuk memberikan kemudahan
kapada pembaca dalam membedakan kelas-kelas dalam osteichtyes dan mudah
memahaminya.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Ciri-ciri Umum
- Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari
anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari
Pisces.
- Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berati
tulang dan ichthyes yang berarti ikan.
- Hidup di laut, rawa-rawa, atau air tawar.
- Semua jenis ikan yang termasuk dalam kelas Osteichthyes memiliki
sebagian tulang keras, mulut dan lubang hidungnya ventral, celah-
celah pharyngeal tertutup (tidak terlihat dari luar) dan jantungnya
hanya memiliki satu ventrikel.
- Jantung beruang dua, darah berwarna pucat, mengandung eritrosit
yang berinti dan leukosit.
- Ikan ini juga mempunyai sistem limfa dan sistem porta renalis.
- Mempunyai hati yang berkantong empedu.
- Lambung dipisahkan dari usus oleh sebuah katup, mempunyai kloaka,
tetapi tidak jelas adanya pankreas.
- Terdapat gelembung renang.
- Mempunyai gurat sisi, indra mata, telinga dalam dengan tiga saluran
semi sirkuler dan memiliki otolit untuk keseimbangan.
- Bernapas dengan insang yang memiliki tutup insang (operkulum).
3
- Sirip ekor memiliki panjang yang sama pada bagian atas dan bawah,
kulit licin karena sekresi mukus oleh kelenjar pada kulit, adanya
gelembung renang sehingga tidak tenggelam saat tidak bergerak.
- Sistem gurat sisi terdapat pada sisi tubuh, usus panjang dan ramping
menggulung, fertilisasi terjadi di luar, mengeluarkan telurnya atau
bersifat ovipar.
- Ikan bertulang sejati memiliki gelembung renang yaitu kantong udara
yang dapat digunakan untuk mengubah daya apung dan sebagai alat
bantu dalam bernafas. Beberapa anggotanya dapat berpindah dari
perairan asin ke perairan tawar, misalnya ikan salmon dan belut laut.
- Pada saat berada di air tawar, ginjal mengeluarkan urin yang sangat
encer dan insangnya menyerap garam dari air dengan cara transfor
aktif. Ikan yang sering dijumpai di air tawar seperti ikan nila dan ikan
gabus.
B. Anatomi dan Struktur Tubuh
Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari
anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces.
Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berati tulang dan
ichthyes yang berarti ikan. Hidup di laut, rawa-rawa, atau air tawar.
4
Semua jenis ikan yang termasuk dalam kelas Osteichthyes memiliki
sebagian tulang keras, mulut dan lubang hidungnya ventral, celah-celah
pharyngeal tertutup (tidak terlihat dari luar) dan jantungnya hanya memiliki satu
ventrikel. Jantung beruang dua, darah berwarna pucat, mengandung eritrosit yang
berinti dan leukosit. Ikan ini juga mempunyai sistem limfa dan sistem porta
renalis. Mempunyai hati yang berkantong empedu. Lambung dipisahkan dari usus
oleh sebuah katup, mempunyai kloaka, tetapi tidak jelas adanya pankreas.
Terdapat gelembung renang. Mempunyai gurat sisi, indra mata, telinga dalam
dengan tiga saluran semisirkulerdan memiliki otolit untuk keseimbangan.
Bernapas dengan insang yang memiliki tutup insang (operkulum).
Sistem digestoria (Sitem pencernaan)
Sitem pencernaan pada ikan merupakan serangkaian jalur yang melalui
berbagai organ yaitu dimulai dari mulut, pharink, esophagus, lambung, usus
(intestin) dan anus.
Sistem urogenital
Sistem urogenital dibagi menjadi dua yaitu organ genitalia dan organ
uropoetica.
Organ genitalia terdiri dari gonad (kelenjar kelamin) yang dibedakan menjadi
jantan (testis), betina (ovarium) dan saluran keluar dari gonad yang sangat pendek.
Sedangkan organ uropoetica terdiri dari mesonephros (ginjal), ductus
mesonephridicus (ureter), dan Vesica Urinaria
5
Sistem Kardiovaskular
Sistem Kardiovaskular yang diamati pada praktikum ini adalah cor
(jantung) serta bagian-bagiannya yaitu sinus venosus, atrium, ventrikel, dan
bulbus arterious.
Sistem respirasi
Alat pernapasan pada ikan yang diamati adalah tutup insang (apparatus
opercularis), serta bagianbagian insang yaitu arcus branchialis, hemibranchia,
holobranchialis, gill rackers.
Sistem Skeleton
Sistem Skeleton terdiri atas cranium (tengkorak), vertebrae (tulang
belakang) yang dilengkapi dengan spina (duri), dan cauda (ekor) yang tersusun
atas tulang sejati.
Sistem Integument
Sistem Integument terdiri atas (squama) sisik – sisik. Squama mempunyai
beberapa type yaitu: cycloid, ctenoid, ganoid dan placoid.
6
Kelenjar makanan
Ikan terdiri atas hati, kantong empedu, dan pankreas. Hati (hepar) berfungsi
untuk menghasilkan danmenyimpan empedu. Kantong empedu berwarna
kehijauan. Kantong tersebut memiliki saluran, duktus sistikus, yang bermuara di
lambung. Kantong empedu berfungsi untuk menampung cairan empedu dan
mencurahkannya kedalam usus. Di dalam usus, cairan empedu digunakan untuk
mencerna lemak. Pankreas bersifat mikroskopi yang berfungsi untuk
menghasilkan enzim-enzim pencernaan.
Sistem ekstresi (pengeluaran urime) dan kelamin ikan bergabung menjadi satu
sehingga disebut sistem urogenitalia. Alat ekskresi terdiri atas ginjal (ren), ureter,
kantong kemi dan korus ekskretorius. Sepasang ginjal ikan berwarna merah tua,
keduanya dihubungkan kekandung kemih melalui ureter. Kandung kemih
merupakan tempat penampung urine dari ureter kanan dan kiri, sedangkan korus
ekskretorius merupakan lunbang pengeluaran urine.
Kelenjar kelamin (gonad) jantan atau testis dan gonat betina atau ovarium. Testis
tersebut berwarna putih dan menghasilkan spermatozoid alat pernafasan utama
ikan berupa insang (brankia). Insang terdiri atas lengkung insang (arkus bankialis)
dan lembaran insang (hemi brankia) yang mengandung banyak kapiler darah.
Lembaran insang yang melekat pada insang disebut holobrankia.
Sistem Pernafasan
7
Pernafasan pada ikan berlangsung dalam dua fase yaitu fase inspirasi dan
fase ekspirasi. Pada fase inspirasi, oksigen masuk ke dalam rongga mulut,
sedangkan fase ekspirasi udara dilepaskan dari alat pernafasan ke lingkungan
sekitarnya. Ikan juga memiliki suatu alat yang digunakan untuk membantu
mendapatkan oksigen dari lingkungan, yaitu gelembung renang (vesika natatoria
atau pneumatosis). Alat ini berasal dari penonjolan dinding bawah saluran
pencernaan (rongga perut) Gelembung renang tersebut memiliki bentuk oval dan
berisi oksigen berisi nitrogen dan karbondioksida. Pneumatosisi berguna untuk
membantu alat pernafasan atau berfungsi layaknya paru-paru sehingga disebut
pulmosit. Selain itu, pneumatosisi juga berfungsi sebagai hidrostatis sehingga ikan
dapat mengetahui daya berat badannya di suatu tempat dan menentukan tinggi
rendah posisinya di dalam air.
8
Alat peredaran darah
Peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh arteri dan pembunuh vena.
Jantung ikan dibungkus oleh selaput perikardium dan terletak di rongga
pericardium. Selain jantung, di dalam rongga perikardium terdapat gelembung
renang, ginjal, dan alat reproduksi. Jantungnya beruang dua, yaitu satu atrium
(serambi) dan satu ventrikel (bilik). Darah di dalam jantung tidak mengandung
oksigen. Darah mengalir melalaui urat nadi kelembaran insang. Di dalam
lembaran insang tersebut CO2mdi keluarkan dan O2 diambil dari air. Darah yang
mengandung O2mlangsung diedarkan ke berbagai jaringan.
9
C. Klasifikasi Kelas-kelas osteichtyes
a. Subkelas Sarcopterygii
Ciri – cirinya:
- Mempunyai choana (lubang hidung dalam).
- Sirip – sirip yang berpasangan mempunyai pangkal berdaging, bagian itu
didalamnya disokong oleh elemen – elemen tulang yang kuat.
- Sisik cosmoid.
Subkelasis Sarcopterygii terdiri atas dua ordo yaitu: ordo
Coelacanthifoemes (Crassopterygii) dan Dipteriformes (Dipnoi).
Ordo Crassopterygii
- Paling umum hidup pada jaman devon.
- Struktur tubuh diduga mirip dengan moyang amphibi.
Punah pada akhir Paleozoik.
Tetapi kemudian muncul kelompok ikan yang seakan – akan merupakan
cabang dari crassopterygii yaitu Coelacanthiformes (Coelacanth: Yunani,
yang berarti duri lubang pada sisiknya) dengan ciri bermoncong tumpul,
10
rahang dengan gigi lemah, memiliki sirip berpasangan dengan pangkal sirip
berdaging, pangkal berdaging tersebut disokong oleh elemen – elemen
tulang mirip elemen tulang tungkai depan tetrapoda, biasanya mereka
migrasi ke laut.
Ordo Dipnoi
- Merupakan kelompok ikan paru – paru katrena bernafas dengan paru –
paru.
- Anatomi dan cara hidup mirip dengan amphibi, sehingga mulanya
dipandang sebagai moyang amphibi tapi akhirnya hanya merupakan
moyang amphibi sebenarnya.
- Hidup didaerah yang kondisi iklimnya kering, seakan – akan mirip dengan
keadaan pada jaman Devon.
Contoh: Epiceratodus fosteri
b. Subkelas Actinopterygii
Ciri-cirinya:
- Maxila dan premaxila ada, tidak ada internal nares.
- Tidak ada kesamaan gerak antara bagian tengkorak depan dan belakang.
Platoquadrate tidak bersatu dengan cranium.
- Tidak ada perluasan radial dan otot dalam dasar sirip.
11
- Memiliki dua atau satu sirip punggung.
- Tidak ada cloaca.
Superordo
1. Chondrostei
Meski moyang dari tulang sejati tetapi ternyata ada kelompok yang
bertulang rawan yaitu Chondrostei.
Pada jaman Paleozoik yang dominan adalah kelompok Palaeoniscoid,
ukuran kecil, dan ekor heterocercal.
Pada jaman Mezozoik Palaeoniscoid punah, anggota Chondrostei yang
masih hidup sampai sekarang adalah Sturgeon dan Paddlefishes.
Sturgeon dan Paddlefishes memiliki kesamaan rahang bawah lemah,
moncong memanjang dan sensitif, ekor mirip ikan Hiu.
2. Holostei
Dominan pada jaman mezozoik, ekor pendek, rahang tidak dapat membuka
lebar, sisik cenderung kehilangan lapisan ganoin, kebiasaan hidup
12
cenderung berubah dan air tawar ke air laut (migrasi).
Contoh : Lepisosteus dan Amia.
Lepisosteus merupakan perenang yang sngat cepat, moncong/rahang
panjang.
Amia sedikit lebih maju dari Lepisosteus, hidup di danau/sungai, sisik
kehilangan lapisan ganoin dan ekor sudah seperti ikan kelompok Teleostei
maju.
3. Teleostei
Merupakan kelompok terakhir dari Actinopterygii dan merupakan kelompok
yang dominan di jaman sekarang.
Sirip ekor dari luar tampak simetris.
Sirip berpasangan kecil.
Kedudukan sirip dada bergeser ke depan dan sirip perut maju ke depan.
Fungsi sirip dada sebagai pengerem gerakan.
Sisik-sisik tipis, lentur dari bahan tulang.
D. MANFAAT
Peranan pisces dalam kehidupan manusia
Secara umum, banyak jenis ikan yang dimanfaatkan manusia untuk memenuhi
kebutuhan pangan. Selain itu dapat pula dimanfaatkan untuk bahan penelitian,
13
kesenangan dan rekreasi. Sebagai bahan pangan ikan merupakan salah satu
sumber protein hewani. Di bidang yang lain, memancing ikan merupakan salah
satu jenis olahraga (rekreasi) yang banyak digemari dan memelihara ikan hias di
dalam akuarius atau kolam termasuk hobi yang dapat memberi hiburan bagi
manusia.
14
BAB III PENUTUP
1. KESIMPULAN
Ikan memiliki bentuk tubuh torpedo dengan dilengkapi sirip di sekeliling
tubuhnya yang digunkan sebagai alat gerak. Rangka pada ikan tulang keras terdiri
dari dua macam, yaitu rangka luar (eksoskeleton) yang berupa sisik dan rangka
dalam yang berupa columna vertebrae. Alat pernafasan pada ikan berupa insang.
Ikan memiliki organ pencernaan berupa segmen mulut, rongga mulut, faring,
esophagus, lambung, pylorus, usus, rectum, dan anus. Sebagian besar ikan
bereproduksi dengan bertelur (ovipar). Namun, adapula ikan yang berkembang
biak dengan melahirkan (vivipar) maupun keduanya. Ikan dapat dibedakan jenis
kelamin jantan dan betina, meskipun beberapa spesies ikan bersifat hermaprodit.
Kegiatan metabolism pada ikan juga diatur oleh hormone seperti pada vertebrata
lainnya.
2. SARAN/REKOMENDASI
Harapan kami semoga dengan selesainya makalah ini dapat memenuhi materi
bacaan, terutama bagi semua mahasiswa dan pembaca pada umumnya.Namun
tidak menutup kemungkinan makalah ini bisa sesempurna mungkin. maka dari itu
kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan, terutama dari bapak
dosen pengampu.
15