PISANG - siruplemon.files.wordpress.com file · Web viewPertama adalah kelompok kontrol dan...
Transcript of PISANG - siruplemon.files.wordpress.com file · Web viewPertama adalah kelompok kontrol dan...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan buah pisang, daging
buahnya mempunyai tekstur yang lembut dan rasanya manis. Pohon pisang
banyak tumbuh di daerah tropis seperti, Asia, Australia, Afrika dan
Amerika. Tumbuhan pisang adalah suatu tumbuhan yang dapat
tumbuh secara potensial di Indonesia. Tumbuhan ini dapat tumbuh
di daerah pantai maupun di daerah pegunungan. Hampir semua wilayah
yang ada di Indonesia dapat ditumbuhi tumbuhan pisang.
Pohon pisang sebelum menghasilkan buah, bila dipotong, maka akan
tumbuh lagi sampai menghasilkan buah. Pohon pisang memiliki
kemampuan hidup (life survival) yang sangat besar. Setelah
menghasilkan buah, barulah pohon pisang tersebut siap untuk mati.
Dan sebelum mati pohon pisang akan menumbuhkan tunas-tunas baru
sebagai penerusnya.
Pohon pisang merupakan pohon yang setiap bagianya dapat memberikan
manfaat kepada manusia, antara lain:
1.1.1 Umbinya dapat dibuat makanan ringan/keripik,
1.1.2 Batangnya dapat dibuat rakit, menancapkan wayang kulit, membuat
janur, membuat tali, dan beragam kerajinan tangan.
1.1.3 Pelepah daun dapat dibuat mainan anak-anak,
1.1.4 Buah dapat dimakan oleh siapa saja, dengan kandungan vitamin dan
nutrisi yang sangat baik. Bila buahnya masih mentah dapat
dijadikan keripik.
1
1.1.5 Daunnya dapat dipakai untuk bungkus nasi pecel, bungkil, botok,
nogosari dan sebagainya.
1.1.6 Jantungnya dapat dibuat sayur
Hampir semua jenis pisang dapat dimakan kecuali jenis
pisang hias (Heliconia indica Lamk) yang menjadi tanaman hias dan
jenis pisang lilin yang diambil lilinnya (Musa zebrine van Houtte).
Nilai energi pisang dua kali lipat lebih tinggi daripada apel. Dalam
100 gram pisang menyimpan 136 kalori, sedangkan apel dengan berat
dan ukuran yang sama hanya mengandung 54 kalori. Selama ini,
masyarakat selalu mengkomsumsi buah dari tumbuhan pisang.
Kunsumen pada umumnya setelah makan buah pisang lalu membuang
kulitnya karena menganggap sampah (limbah buah pisang). Menurut
Besse (2000 : 2) jumlah dari kulit buah pisang cukup banyak, yaitu kira-
kira 1/3 dari buah pisang yang belum dikupas.
Manfaat buah pisang sudah diketahui, baik kelezatannya maupun
kandungan gizi tinggi yang dikandungnya. Namun, tentang khasiat dan
manfaat kulit pisang, masih banyak orang belum tahu. Hasil penelitian
tim Universitas Kedokteran Taichung Chung Shan, Taiwan,
memperlihatkan bahwa ekstrak kulit pisang ternyata berpotensi
mengurangi gejala depresi dan menjaga kesehatan retina mata. Selain kaya
vitamin B6, kulit pisang juga ternyata banyak mengandung serotonin yang
sangat vital untuk menyeimbangkan mood. Selain itu, ditemukan
pula manfaat ekstrak pisang untuk menjaga retina dari kerusakan
cahaya akibat regenerasi retina. Dalam studi klinis yang
dilakukan, para peneliti membandingkan efek ekstrak kulit pisang bagi
retina mata pada dua kelompok. Pertama adalah kelompok kontrol dan
kelompok kedua adalah responden yang diberi ekstrak kulit pisang dan
mereka dipapari cahaya selama enam jam dalam dua hari. Hasilnya,
mereka yang tidak mendapat ekstrak kulit pisang sel retinanya menjadi
2
mati, sedangkan kelompok lainnya retinanya tidak mengalami kerusakan.
Sementara itu untuk mengatasi depresi, para peneliti menyarankan
untuk meminum air rebusan kulit pisang atau membuatnya dalam
bentuk jus segar selama beberapa kali dalam seminggu.
.Kulit pisang yang sering dianggap barang tak berharga itu,
ternyata juga memiliki kandungan vitamin C, B, kalsium, protein, dan
juga lemak yang cukup. Selain itu, Berdasarkan uji laboratorium yang
telah dilakukan di Laboratorium ITS, terbukti bahwa kulit pisang
mengandung banyak sekali kandungan vitamin, diantaranya, semua
vitamin terkandung di dalamnya kecuali vitamin A, juga terdapat
fosfor.
Pisang juga tak mengenal musim panen. karena itu sepanjang
tahun bisa dinikmati. Sayangnya, setiap kali makan pisang selalu kulitnya
menjadi sampah. Hal ini akan menimbulkan kerugian, karena kulit pisang
akan terbuang sia-sia dan bahkan hanya menjadi limbah yang akan
mengganggu masyarakat. Padahal seperti diketahui bahwa kulit pisang
mengandung nilai gizi tinggi sehingga sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Alangkah baiknya jika kulit buah pisang dapat dimanfaatkan sehingga
menjadi sesuatu yang lebih berguna, seperti diolah menjadi nata
yang dapat menjadi produk makanan baru bagi masyarakat.
Berdasarkan paparan diatas, maka penulis merasa tertarik untuk
mengadakan suatu kegiatan program kretativitas mahasiswa yang
berbentuk pengabdian kepada masyarakat dalam upaya memberikan
pelatihan kepada masyarakat mengenai pengolahan limbah kulit pisang
menjadi makanan yang dapat dikomsumsi dan bernilai gizi tinggi, yaitu
Nata De Banana Skin.
3
1.2 Batasan Masalah
Karena banyaknya faktor yang berpengaruh pada penelitian ini, maka
perlu adanya batasan-batasan untuk mempersempit masalah dan memudahkan
pengamatan.
Batasan-batasan yang digunakan adalah :
1.2.1 Pisang yang kami bahas adalah pisang kepok.
1.2.2 Pupuk yang kami gunakan adalah pupuk ZA dengan komposisi
belerang 24 % dan nitrogen 21 %.
1.3 Rumusan Masalah
1.3.1 Apa kandungan nutrisi di dalam kulit pisang?
1.3.2 Bagaimana proses pembuatan nata dengan bahan utama pisang?
1.3.3 Adakah makanan lain yang memanfaatkan kulit pisang sebagai
utamanya?
1.4 Tujuan
Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk :
1.4.1 Menambah pengetahuan masyarakat mengenai kulit pisang
(kandungan gizi, manfaat lain).
1.4.2 Menaikkan daya guna kulit pisang yang selama ini hanya dianggap
sebagai limbah.
1.4.3 Membantu memecahkan masalah krisis pangan bermutu yang terjadi
di tengah masyarakat dengan menciptakan makanan inovatif sebagai
pilihan.
1.4.4 Menambah nilai guna kulit pisang
4
1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat bagi penulis
Banyak sekali pengetahuan baru yang didapat penulis ketika
melakukan penelitian ini. Salah satunya adalah kulit buah pisang yang
selama ini hanya dibuang sebagai sampah, bahkan merupakan barang
yang bisa mencelakakan orang, ternyata dapat dipakai sebagai bahan
makanan yang bernutrisi tinggi dengan harga terjangkau. Selain itu,
penulis juga mendapat pengetahuan baru bahwa masih banyak sekali
bahan makanan yang bisa dijadikan bahan pembuat nata, bukan hanya
sari kelapa tetapi juga kulit buah pisang.
1.5.2 Manfaat bagi pembaca dan masyarakat secara umum
Bagi masyarakat secara umum, penelitian ini berguna untuk
menambah pengetahuan tentang berbagai bahan makanan yang
bernutrisi tinggi yang dapat diperoleh dengan harga yang terjangkau.
Selain itu, dengan adanya penelitian ini, diharapkan masayarakat lebih
mendayagunakan kulit pisang dan tidak hanya membuangnya begitu
saja.
1.6 Hipotesis
1.6.1 Kulit pisang mengandung berbagai macam nutrisi yang
diperlukan bagi tubuh. Seperti vitamin, mineral dan beberapa zat lain
yang sangat berguna bagi tubuh.
1.6.2 Pada dasarnya, proses pembuatan nata pisang sama dengan
proses pembuatan nata dari bahan sari kelapa.
1.6.3 Selain nata pisang, kulit buah pisang dapat juga dibuat sebagai
cuka pisang, tepung kulit pisang, dll.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pisang
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa
berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa
acuminata, M. balbisiana, dan M. ×paradisiaca) menghasilkan buah
konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan
kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah
pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa
yang berwarna jingga, merah, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang
sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral,
terutama kalium.
Perlu disadari, istilah "pisang" juga dipakai untuk sejumlah jenis yang
tidak menghasilkan buah konsumsi, seperti pisang abaka, pisang hias, dan
pisang kipas.
2.1.1 Sejarah Singkat
Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di
Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar
ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Di Jawa Barat,
pisang disebut dengan Cau, di Jawa Tengah dan Jawa Timur dinamakan
gedang.
6
2.1.2 JENIS TANAMAN
Klasifikasi botani tanaman pisang adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Keluarga : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa spp.
Jenis pisang dibagi menjadi tiga:
A. Pisang yang dimakan buahnya tanpa dimasak yaitu M. paradisiaca
var Sapientum, M. nana atau disebut juga M. cavendishii, M.
sinensis. Misalnya pisang ambon, susu, raja, cavendish, barangan
dan mas.
B. Pisang yang dimakan setelah buahnya dimasak yaitu M.
paradisiaca forma typica atau disebut juga M. paradisiaca normalis.
Misalnya pisang nangka, tanduk dan kepok.
C. Pisang berbiji yaitu M. brachycarpa yang di Indonesia
dimanfaatkan daunnya. Misalnya pisang batu dan klutuk.
D. Pisang yang diambil seratnya misalnya pisang manila (abaca).
2.1.3 MANFAAT TANAMAN
Pisang adalah buah yang sangat bergizi yang merupakan sumber
vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Pisang dijadikan buah meja, sale
pisang, pure pisang dan tepung pisang. Kulit pisang dapat dimanfaatkan
untuk membuat cuka melalui proses fermentasi alkohol dan asam cuka.
7
Daun pisang dipakai sebagi pembungkus berbagai macam makanan
trandisional Indonesia. Batang pisang abaca diolah menjadi serat untuk
pakaian, kertas dsb. Batang pisang yang telah dipotong kecil dan daun
pisang dapat dijadikan makanan ternak ruminansia (domba, kambing)
pada saat musim kemarau dimana rumput tidak/kurang tersedia.
Secara tradisional, air umbi batang pisang kepok dimanfaatkan sebagai
obat disentri dan pendarahan usus besar sedangkan air batang pisang
digunakan sebagai obat sakit kencing dan penawar racun.
2.2 Kulit Pisang
Kulit adalah pemalut biji (buah, kayu, telur, dsb). Jadi kulit buah pisang
berarti pemalut buah pisang, yang terletak di luar sekali.
2.3 Acetobacter Xylinum
Acetobacter adalah sebuah genus dari bakteri acetic acid dicirikan oleh
kemampuan untuk mengubah alkohol (etanol) ke acetic acid di hadapan
oksigen. Ada beberapa spesies dalam genus ini, dan ada lainnya bakteri
mampu membentuk acetic acid dalam berbagai kondisi, tetapi seluruh
Acetobacter dikenal oleh ciri kemampuan ini.
Klasifikasi Acetobacter Xylinum
Kerajaan : Bakteri
Divisi : Proteobacteria
Kelas : Alpha proteobacteria
Ordo : Rhodospirrillales
Keluarga : Acetobacteraceae
Genus : Acetobacter
8
Acetobacter adalah kepentingan komersial tertentu, karena:
A. Mereka digunakan dalam produksi cuka (dengan sengaja mengubah etanol
pada anggur ke acetic acid)
B. Mereka dapat menghancurkan anggur yang infects oleh jumlah produksi
yang berlebihan acetic acid atau etil asetat, baik yang dapat menyebabkan
tdk anggur
C. Digunakan untuk sengaja acidify bir panjang selama periode pematangan
dalam produksi tradisional flemish sour ales
D. J. Xylinus adalah sumber utama microbial selulosa.
Pertumbuhan Acetobacter pada anggur dapat efektif mampu melalui
sanitasi, lengkap pengecualian dari udara dari anggur dalam penyimpanan,
dan dengan menggunakan moderat jumlah belerang dioksida dalam anggur
sebagai pengawet.
Acetobacter dapat dibedakan dengan mudah di laboratorium oleh
mereka pertumbuhan koloni pada medium yang mengandung sekitar 7%
etanol, dan cukup calcium carbonate untuk membuat media sebagian kabur.
Ketika koloni formulir Acetobacter cukup acetic acid dari etanol, calcium
carbonate di sekitar koloni larut, membentuk zona jelas sangat berbeda.
Bibit nata adalah bakteri Acotobacter xylinum yang akan dapat
membentuk serat nata jika ditumbuhkan dalam air kelapa yang sudah
diperkaya dengan karbon dan nitrogen melalui proses yang terkontrol. Dalam
kondisi demikian, bakteri tersebut akan menghasilkan enzim yang dapat
menyusun zat gula menjadi ribuan rantai serat atau selulosa. Dari jutaan renik
yang tumbuh pada air kelapa tersebut, akan dihasilkan jutaan lembar benang-
benang selulosa yang akhirnya nampak padat berwarna putih hingga
transparan, yang disebut sebagai nata.
9
Acetobacter Xylinum dapat tumbuh pada pH 3,5 – 7,5, namun akan
tumbuh optimal bila pH nya 4,3, sedangkan suhu ideal bagi pertumbuhan
bakteri Acetobacter Xylinum pada suhu 28°– 31°C. Bakteri ini sangat
memerlukan oksigen.
2.4 Pupuk ZA
Pupuk ZA merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan unsur
hara Belerang.Pupuk ZA terdiri dari senyawa Sulfur dalam bentuk Sulfat yang
mudah diserap dan Nitrogen dalam bentuk amonium yang mudah larut dan
diserap tanaman. kandungana Pupuk ZA :
Belerang 24 %
Nitrogen 21 %
2.5 Nata
Nata berasal dari bahasa Spanyol yang berarti krim. Nata diterjemahkan
ke dalam bahasa Latin sebagai 'natare' yang berarti terapung-apung. Nata
dapat dibuat dari air kelapa, santan kelapa, tetes tebu (molases), limbah cair
tebu, atau sari buah (nanas, melon, pisang, jeruk, jambu biji, strawberry dan
lain-lain).
Dengan bantuan bakteri, maka komponen gula yang terdapat di
dalamnya dapat dirubah menjadi suatu subtansi yang menyerupai gel yang
tumbuh di permukaan media. Dalam pertumbuhan, bakteri pembentuk nata
dipengaruhi oleh beberapa faktor; antara lain tingkat keasaman medium, suhu
10
fermentasi, lama fermentasi, sumber nitrogen, sumber karbon, dan konsentrasi
starter. Sumber karbon dapat digunakan gula dari berbagai macam jenis
seperti glukosa, sukrosa, fruktosa, ataupun maltose dan untuk mengatur pH
digunakn asam asetat.
Pembuatan Nata terjadi karena proses pengambilan glukosa yang ada
pada larutan gula ekstrak kulit pisang oleh Acetobacter xylinum. Glukosa
tersebut digabungkan dengan asam lemak membentuk prekursor (penciri nata)
pada membran sel. Prekursor ini kemudian diekskresikan keluar sel dan
terjadi polimerisasi oleh enzim polymerase membentuk selulosa.
2.6 Gula Pasir
Gula adalah bahan pemanis biasanya berbentuk kristal (butir-butir kecil)
yang dibuat dari air tebu, aren (enau), atau nyiur. Sedangkan gula pasir adalah
gula dari tebu yang bentuknya halus-halus seperti pasir.
2.7 Asam Cuka
Asam adalah senyawaan yang umumnya terbentuk dari ion hidrogen
posistif dan ion negatif, umunya berasa masam, dan ada yang dapat
melarutkan logam. Sedangkan asam cuka atau asam asetat adalah asam berupa
zat cair yang jernih dan berbau sengit (sangat penting di teknik industrim
antara lain sebagai bahan untuk pembuatan aseton dan selulosa asetat).
2.8 Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk
respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang
11
mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik
dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil
fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa
komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan
aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi
untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol
lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras
(yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai
bentuk fermentasi.
12
Fermentasi sedang berlangsung
BAB III
METODE PERCOBAAN
Dalam percobaan ini digunakan metode eksperimentasi. Eksperimen ini
dilakukan dalam skala kecil. Penelitian ini diawali dengan membuat Acetobacter
Cylinum. Acetobacter Cylinum ini digunakan sebagai bibit pembuatan nata.
Kemudian memulai proses pembuatan nata de banana skin.
3.1 Waktu dan Tempat Percobaan
Percobaan ini dilakukan pada bulan Mei 2009 di Kota Blitar
3.2 Alat dan Bahan Percobaan
3.2.1 Alat
1. Keler-keler gelas atau waskom plastik
2. Ember plastik
3. Saringan Kain / Kertas saring
4. Blender
5. Pengaduk dari kayu atau stainless steel / batang pengaduk
6. Corong
7. Kertas Koran
8. Gelas ukur
9. Pisau stainless
10. Neraca
11. Talenan
13
12. Kertas saring / saringan
13. Beaker glass volume 1 liter
14. Kompor
3.2.2 Bahan
1. Kulit Pisang
2. Gula pasir
3. Asam cuka atau asam asetat glacial
4. Cairan bibit atau kultur murni
5. Pengawet Natrium benzoat, essens, vanilli dan lain-lain bila dianggap
perlu
6. Urea
3.3 Prosedur Kerja
1. Mengerok kulit bagian dalam buah pisang.
2. Hasil kerokan itu kemudian diblender dan dicampur air bersih dengan
perbandingan 1 : 2, lalu disaring guna mendapatkan air perasan.
3. Setelah itu ditambahkan asam cuka biasa dengan ukuran 4-5 persen dari
volume air perasan. Jika menggunakan asam cuka absolut maka cukup
0,8 persen.
4. Ditambahkan juga pupuk ZA sebanyak 0,8 persen dari larutan, dan gula
pasir sebanyak 10 persen.
5. Bahan-bahan tersebut dicampurkan untuk kemudian dipanaskan sampai
mendidih.
6. Setelah mendidih lalu dituangkan dalam cetakan-cetakan. Dengan
ketinggian cairan adonan lebih kurang 2-3 cm di setiap cetakan.
7. Setelah dingin, dimasukkan bakteri Acetobacter xylinum-yang bisa
dibeli dalam bentuk cairan-sebanyak 10 persen dari campuran. Sebelum
14
memasukkan bakteri, adonan harus benar-benar dingin, sebab kalau
masih panas bakteri akan mati.
8. Setelah itu, cetakan ditutup dengan kertas koran. Ini supaya udara tetap
bisa masuk melalui pori-pori kertas. Setelah dua minggu, cetakan baru
boleh dibuka. Adonan pun akan berubah menjadi berbentuk gel.
9. Nata lalu diiris-iris, dicuci, dan diperas sampai kering. Untuk
selanjutnya direbus lagi dengan air lebih kurang dua kali rebusan.
10. Setelah selesai, nata bisa dicampur dengan sirop atau gula sesuai selera.
Campuran rasa diperlukan karena nata berasa tawar.
15
3.4 Skema kerja
16
Mengerok kulit pisang
Di blender dan di campur air
Disaring untuk mendapatkan air perasan
Di tambahkan asam cuka, pupuk ZA, dan gula pasir
panaskan sampai mendidih
Tuang dalam cetakan setinggi 2-3cm
Setelah dingin Masukkan
Acetobacter xylinum
Setelah 2 minggu, nata di iris, di cuci dan di rebus
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan
Percobaan dilakukan selama ± 2 minggu. Saat mulai pembuatan,
usahakan semua bahan dicampur sesuai komposisi. Usahakan pula semuanya
steril dan terhindar dari goncangan. Selama masa pembuatan, usahakan nata
tidak dibuka. Setelah 2 minggu, nata baru boleh dibuka dan hasilnya, adonan
akan terbentuk seperti gel. Pembuatan dengan menggunakan bahan apapun
akan menghasilkan hasil yang serupa.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan penelitian para peneliti dari Universitas Kedokteran
Taichung Chung Shan, Taiwan, diketahui bahwa selain kaya akan vitamin B6,
kulit pisang juga ternyata banyak mengandung serotonin yang sangat vital
untuk menyeimbangkan mood. Selain itu ditemukan pula manfaat ekstrak
pisang untuk menjaga retina dari kerusakan cahaya akibat regenerasi retina.
Dalam studi klinis yang dilakukan, para peneliti membandingkan efek
ekstrak kulit pisang bagi retina mata pada dua kelompok. Pertama adalah
kelompok kontrol dan kelompok kedua adalah responden yang diberi ekstrak
kulit pisang dan mereka dipapari cahaya selama enam jam dalam dua hari.
Hasilnya, mereka yang tidak mendapat ekstrak kulit pisang sel retinanya
17
menjadi mati, sedangkan kelompok lainnya retinanya tidak mengalami
kerusakan.
Sementara itu untuk mengatasi depresi, para peneliti menyarankan untuk
meminum air rebusan kulit pisang atau membuatnya dalam bentuk jus segar
selama beberapa kali dalam seminggu.
Meski belum ada penjelasan ilmiahnya, para ahli meyakini rendahnya
kadar serotonin di dalam otak akan menyebabkan timbulnya depresi.
Serotonin yang cukup akan membuat seseorang tenang dan rileks.
Selanjutnya para peneliti berencana untuk melakukan pengujian pada
manusia. Kita tunggu saja hasilnya, jika memang terbukti aman dan
menunjukkan hasil positif pada manusia, maka bersiaplah untuk menyimpan
kulit pisang agar bisa dipakai sebagai obat. Tidak hanya itu saja, penelitian
lain menyebutkan bahwa dalam kulit pisang, terkandung vitamin C, B,
kalsium, protein, dan juga lemak yang cukup.
Dalam pembuatan nata dengan memakai kulit buah pisang (nata de
banana skin) ini, dapat dilakukan dengan semua jenis pisang. Tapi dalam
percobaan ini, kami memakai kulit buah pisang kepok. Kami memilihnya
karena dibanding kulit buah pisang yang lain, kulit buah pisang kepok
terhitung tebal dan harganya pun terjangkau. Ketika melakukan pengerokan
diusahakan semua bagian dalam bisa ikut terkerok. Lalu dalam penambahan
bahan-bahan yang lain diusahakan sesuai dengan komposisi. Tidak lebih dan
tidak kurang. Hal ini dikarenakan dalam pembuatan nata de banana skin kita
memerlukan bantuan makhluk lain (acetobacter xylinum) untuk membuatnya.,
Jadi diupayakan semua bahannya sesuai dengan kebutuhan bakteri tersebut.
Dalam masa pembuatan (± 2 minggu) nata yang diletakkan dalam wadah yang
ditutup oleh kertas koran tidak boleh dibuka dan terkena goncangan. Karena
18
acetobacter xylinum sangat peka terhadap perubahan keadaan dan goncangan.
Perubahan sedikit saja dapat mengakibatkan bakteri mati dan nata tidak akan
jadi. Setelah ± 2 minggu, nata yang telah jadi diambil dengan hati-hati lalu di
iris-iris, dicuci, diperas dan direbus hingga dua kali. Hal ini dilakukan agar
nata tersebut benar-benar steril dari bakteri ataupun bahan lainnya yang
mungkin masih tersisa. Dengan menggunakan bahan apapun, nata yang jadi
akan berasa tawar. Diperlukan sirop, gula atau penyedap yang lain agar nata
ada rasanya.
Selain dapat digunakan sebagai nata de banana skin, kulit pisang dapat
dibuat menjadi cuka pisang, tepung pisang, keripik kulit pisang, dll.
19
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2.1 Di dalam kulit pisang terdapat vitamin vitamin C, B, B6, kalsium,
protein, serotonin, dan juga lemak yang cukup
5.2.2 Proses pembuatan nata de banana skin sam dengan proses
pembuatan nata de coco yang sudah dikenal oleh masyarakat
5.2.3 Selain dapat dibuat nata, kulit pisang dapat juga dibuat menjadi
cuka pisang, tepung pisang, keripik kulit pisang, dll
5.2 Saran
5.2.1 Perlu dilakukan percobaan lebih lanjut untuk mengetahui bahan
makanan lain yang dapat dipakai sebagai bahan pembuat nata.
5.2.2 Perlu kajian lebih lanjut untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
5.2.3 Perlu dilakukan percobaan lebih lanjut untuk mengetahui formula yang
tepat untuk menghasilkan hasil yang maksimal.
5.2.4 Penelitian lebih lanjut dibutuhkan agar nilai gizi dalam bahan pembuat
nata tidak hilang pada saat proses pembuatan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta : Balai Pustaka.
www.wikipedia.com
www.google.com
www.blogspot.com
21