Pipa dan ember (pdf)

30

Click here to load reader

description

Pipa dan Ember (pdf) Bagi Anda yang senang menggunakan file PDF untuk diprint http://vituspolikarpus.com/wp/ http://vituspolikarpus.com/join

Transcript of Pipa dan ember (pdf)

Page 1: Pipa dan ember (pdf)

Pipa Air dan Ember Gambaran

kehidupan kita dalam mencari

penghasilan

Page 2: Pipa dan ember (pdf)

Dahulu kala

di sebuah desa kecil

dekat lembah dan bukit yang asri,

tersebutlah dua orang pemuda

desa yang gagah perkasa,

dan sudah bersahabat sejak

masa kecilnya, namanya

Patar dan Poltak.

Page 3: Pipa dan ember (pdf)

Mereka berdua adalah pemuda

yang berambisi untuk menjadi

orang yang terpandang

dan terkaya di desanya.

Di sela-sela waktu luang, mereka

duduk berdua di warung kopi,

mereka kerap membicarakan

ambisi mereka akan kehidupan,

kekayaan, kehormatan, dan gaya

hidup mewah yang mereka

dambakan.

Page 4: Pipa dan ember (pdf)

Mereka adalah pekerja keras,

dan memang tidak pernah takut

untuk bekerja keras.

Hanya saja, peluang untuk

mewujudkan impiannya

belum mereka temukan.

Terkadang mereka berdua

berdiskusi hingga larut malam,

untuk mencari gagasan-gagasan

baru demi mewujudkan

cita-cita mereka.

Page 5: Pipa dan ember (pdf)

Hingga suatu hari

kesempatan itupun datang,

desa mereka membutuhkan

lebih banyak air,

oleh karena itu kepala desa

mempekerjakan Patar dan Poltak

untuk mengambil air

dari mata air di lereng bukit

untuk dibawa ke tempat

penampungan di desa.

Page 6: Pipa dan ember (pdf)

Untuk itu mereka

akan dibayar

sesuai dengan

banyaknya air

yang dibawa.

Maka mereka berdua pun

menyambut dengan baik

kesempatan ini.

Page 7: Pipa dan ember (pdf)

Patar dan Poltak pun

segera melaksanakan

pekerjaan itu.

Dengan bersemangat,

setiap hari sejak pagi hingga

sore mereka bergegas

menuju mata air

dengan membawa ember

masing-masing.

Page 8: Pipa dan ember (pdf)

Mereka bekerja keras

untuk membawa air

sebanyak mungkin, ke tempat

penampungan air di desa.

Menjelang sore hari mereka pun

pulang dengan membawa upah

sebagai hasil jerih payah

mereka hari itu .

Patar merasa puas sekali

dengan pekerjaannya itu karena

besarnya upah yang didapatkan.

Page 9: Pipa dan ember (pdf)

Dia yakin bahwa

dengan pekerjaan ini

ia bisa segera mewujudkan

cita-citanya . Bahkan untuk

menambah penghasilannya

Patar membuat ember

yang lebih besar, agar dapat

membawa lebih banyak air.

Patar yakin dengan penghasilan

yang sebesar itu, tak lama lagi ia

bisa segera membeli sapi dan

memiliki gubuk baru yang dia

idam-idamkan.

Page 10: Pipa dan ember (pdf)

Lain halnya dengan Poltak,

ia merasa tidak nyaman

dengan cara yang

mereka lakukan itu,

lalu ia mencari

cara yang lebih nyaman

untuk mendapatkan

lebih banyak uang .

Page 11: Pipa dan ember (pdf)

Suatu hari Poltak

mendapat suatu gagasan,

ia berniat membuat suatu

saluran pipa, yang akan

mengalirkan air dari mata air,

langsung ke tempat

penampungan air di desa.

Dengan saluran pipa tersebut

ia akan mendapat lebih banyak

air tanpa perlu lagi membawa

ember ke mata air .

Page 12: Pipa dan ember (pdf)

Ia sangat antusias

dengan gagasannya ini.

Poltak pun mulai menceritakan

gagasannya ini kepada Patar

dan mengajaknya bekerjasama.

Tetapi Patar tidak sependapat,

ia bahkan menertawakan

gagasan Poltak tersebut,

karena dirinya merasa mampu

mendapatkan lebih banyak uang.

Page 13: Pipa dan ember (pdf)

Patarpun lebih sering

memanggul air dengan ember,

dan bahkan menggunakan

ember yang lebih besar,

agar dapat membawa

lebih banyak air ke desanya.

Dengan cara ini Patar yakin

penghasilannya

akan meningkat.

Page 14: Pipa dan ember (pdf)

Poltak akhirnya memutuskan

untuk mewujudkan sendiri

gagasannya itu.

Dia mengerti bahwa

tidaklah mudah untuk

membangun dan menyelesaikan

pipa air tersebut,

dibutuhkan beberapa tahun

untuk bisa menyelesaikan dan

menikmati hasilnya.

Page 15: Pipa dan ember (pdf)

Namun tekadnya telah bulat.

Ia pun tetap bekerja

mengangkat air dengan ember

setiap hari seperti biasa.

Tetapi di akhir minggu dan

setiap ada waktu luang,

Poltak bekerja keras menggali

tanah yang banyak berbatu

untuk membangun

saluran pipa airnya.

Page 16: Pipa dan ember (pdf)

Pada bulan-bulan pertama,

hasilnya hampir

tidak kelihatan.

Orang-orang desa mulai

banyak menertawakan

dan mencemooh si Poltak.

Mereka menjulukinya

Poltak manusia

saluran pipa.

Page 17: Pipa dan ember (pdf)

Sementara itu

penghasilan Patar telah

meningkat dua kali lipat,

ia sudah berhasil membeli sapi

dan memiliki gubuk baru

yang lebih besar.

Gaya hidupnya pun sudah mulai

berubah. Ia sering menghabiskan

waktu sepulang kerja di warung,

menikmati hasil jerih payahnya

mengangkat ember air.

Page 18: Pipa dan ember (pdf)

Namun tanpa disadari

badan Patar kini sudah mulai

bungkuk, karena begitu beratnya

ia harus mengangkat ember

setiap hari. Raut mukanya pun

terlihat kelelahan. Semakin hari,

semakin sedikit air yang dapat

dibawanya, karena tenaganya

semakin berkurang seiring

bertambahnya usia.

Page 19: Pipa dan ember (pdf)

Bulan berganti bulan,

tahun berganti tahun, dan

akhirnya Poltak berhasil

menyelesaikan saluran pipanya.

Kini tanpa perlu bersusah payah

mengangkat ember, Poltak akan

lebih banyak mendapat uang,

berkat air yang terus mengalir

memenuhi tong-tong air,

di tempat penampungan.

Page 20: Pipa dan ember (pdf)

Air terus mengalir tanpa henti

bahkan saat ia tidur, makan,

ataupun saat ia pergi berlibur.

Poltak pun puas dan bangga

berkat tekat dan kerja kerasnya,

kini penghasilannya pun

mengalir tiada henti

seiring aliran air

di saluran pipanya.

Page 21: Pipa dan ember (pdf)

Setelah melihat cerita

Patar dan Poltak,

kita sadari bahwa cerita mereka

menggambarkan kehidupan kita.

Pekerjaan yang dilakukan mereka

melambangkan apa yang

dilakukan kebanyakan orang,

dalam mendapatkan

penghasilan.

Page 22: Pipa dan ember (pdf)

Patar mendapatkan

penghasilannya dengan cara

menggunakan ember, ia harus

pulang pergi mengisi embernya,

dari mata air ke desa, untuk

ditukarkan dengan uang.

Untuk meningkatkan penghasilan

yang dilakukan Patar adalah

dengan cara lebih rajin

pergi ke mata air dan juga

memperbesar ukuran embernya

Page 23: Pipa dan ember (pdf)

Dalam kehidupan yang nyata,

sangatlah normal kalau kita

ingin meningkatkan penghasilan,

kita harus bekerja lebih keras,

misalnya dengan bekerja lembur

atau mungkin mendapatkan

pekerjaan tambahan.

Kita juga memperbesar

ember kita, yaitu dengan

menerima posisi pekerjaan

yang lebih tinggi.

Page 24: Pipa dan ember (pdf)

Sebagian besar dari kita

menukarkan waktu kita untuk

mendapatkan uang .

Seperti juga Patar , kita pun

memiliki waktu yang terbatas

untuk dibarterkan menjadi uang.

Dan kita tahu setiap orang hanya

memiliki 24 jam per hari, dan

tidaklah mungkin kalau kita

menukarkan seluruh waktu kita

untuk bekerja

Page 25: Pipa dan ember (pdf)

Dan yang lebih sulit lagi

yaitu jika kita tak mampu lagi

membarter waktu kita

karena alasan usia,

kesehatan

ataupun alasan lainnya,

sehingga penghasilan kita

terhenti sama sekali.

Page 26: Pipa dan ember (pdf)

Tetapi coba perhatikan apa yang

dilakukan Poltak, secara bijaksana

Poltak tidak membarterkan seluruh

waktunya hanya untuk mendapatkan

penghasilan yang terbatas.

Tetapi ia menggunakan sebagian

waktu yang dimilikinya untuk

membangun saluran pipa.

Karena dia tahu bahwa saluran pipa

ini akan mendatangkan penghasilan

berkesinambungan tanpa ia

membarterkan seluruh waktunya.

Page 27: Pipa dan ember (pdf)

Dia tahu bahwa suatu hari nanti

mungkin karena alasan usia,

atau kesehatan,

dia tidak akan dapat lagi

membarterkan

waktunya dengan uang,

sedangkan ia mampu

mewujudkan saluran pipanya,

itupun dia hanya perlu bekerja

keras sekali saja, untuk

membangun saluran pipa.

Page 28: Pipa dan ember (pdf)

Setelah saluran pipa selesai

maka penghasilan akan terus

mengalir bagi Poltak.

Poltak telah menunjukkan

kepada kita bahwa,

untuk mendapatkan penghasilan

kita tidak harus selalu

barter waktu dengan uang.

Ada cara lain

yang lebih baik.

Page 29: Pipa dan ember (pdf)

Bagimana dengan Anda ?

Apakah Anda masih seperti Patar

yang membarterkan waktu Anda

untuk mendapatkan

penghasilan ?

Atau Anda ingin mengikuti jejak

Poltak, dengan mulai

membangun saluran pipa

untuk mendapatkan penghasilan

yang berkesinambungan?

Page 30: Pipa dan ember (pdf)

Jika Anda tertarik

dengan gagasan saluran pipa,

hubungi saya Vitus Polikarpus

Surung Manullang

di 081317937777

email [email protected]

Facebook: Vitus Polikarpus

agar Anda dapat segera

membangun saluran pipa Anda

saat ini juga.