Pip kelompok 3
-
Upload
dewi-kemala-sari -
Category
Education
-
view
43 -
download
0
Transcript of Pip kelompok 3
Universitas PGRI Semarang..
Kelompok 3
1. Pesilisa Dita (13310116)2. Naufal Farida (13310124)
3. Dewi Kemala Sari (14310111)4. Derisna Aditya Prabowo (14310130)5. Rizky Purwati (14310147)
Lingkungan dan Lembaga Pendidikan
A.Lingkungan
Lingkungan menurut Sartain (ahli psikologi
Amerika) meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan
cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku,
pertumbuhan dan perkembangan manusia (life processes).
Pengaruh Lingkungan Terhadap Pendidikan
Ada beberapa teori tentang pengaruh
lingkungan terhadap pendidikan. Beberapa aliran
pemikiran tersebut antara lain teori tabularasa, teori
bakat-pembawaan dan juga teori konvergensi.
EMPIRISME1. Tokoh utama aliran ini adalah John Locke (Inggris; 1632-1704).2. Teori “Tabula Rasa”; Setiap anak terlahir di dunia dalam keadaan putih
bersih bagaikan tabula rasa, selanjutnya lingkunganlah (pengalaman empirik) yang berpengaruh terhadap perkembangan anak.
3. Perkembangan setiap anak semata-mata dipengaruhi bahkan ditentukan oleh lingkungannya.
4. Dalam hal ini sama sekali tidak ada pengaruh bakat dan minat yang merupakan bawaan lahir.
NATIVISME5. Tokoh utama aliran ini adalah Schopenhauer (Jerman; 1788-1860). 6. Nativus = Bakat 7. Perkembangan setiap anak ditentukan oleh bakat yang telah dibawanya
sejak lahir. 8. Lingkungan tidak memiliki pengaruh sama sekali dalam perkembangan
anak.
CONVERGENSI1. Tokoh utama aliran ini adalah William Stern (1871-1939). 2. Faktor bakat (pembawaan) maupun lingkungan sama-sama berpengaruh
dalam proses perkembangan anak. 3. Bakat yang dibawa sejak lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa
adanya dukungan lingkungan 4. Lingkungan (pendidikan) tidak akan dapat berhasil dengan baik dalam
membantu perkembangan anak apabila bakat dibidang yang dikembangkan tidak dimiliki oleh anak
NATURALISME5. Dipelopori oleh JJ. Rousseau (Perancis; 1712-1778) 6. Setiap anak terlahir dengan pembawaan yang baik. 7. Pembawaan yang baik ini akan menjadi rusak karena pengaruh lingkungan8. Pendidikan yang diberikan orang dewasa terhadap anak justru akan merusak
pembawaan baik anak. 9. Pertumbuhan atau perkembangan anak wajib diserahkan kepada alam
(pendidikan tidak diperlukan). 10. Aliran ini disebut juga “Negativisme”
B. Lembaga Pendidikan
Pendidikan adalah tindakan manusia yang
terwujud dari proses mendidik dan dididik.
Lembaga pendidikan adalah wadah atau
tempat berlangsungnya pendidikan di mana
pendidikan tersebut dilaksanakan.
Menurut ahli (Drijarkara, 1961 :239) “Pendidikan ada bersama
dan di dalam adanya manusia”
Pernyataan itu bermaksud pendidikan pada dasarnya pergaulan (ada
bersama) manusia atau interaksi antar manusia yang bermakna.
a. Sebagai pengalaman (masa kanak-kanak
sampai dewasa)
b. Menanamkan dasar pendidikan moral
c. Memberikan dasar pendidikan sosial
d. Meletakkan dasar pendidikan agama
e. Menanamkan budi pekerti
f. Memberikan latihan keterampilan
g. Memberikan pendidikan etika
Peran lingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikan mencakup tiga hal :
1) Tempat (lingkungan fisik secara nyata)
2) Tradisi dan budaya (lingkungan budaya)
3) Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial)
Lingkungan pendidikan dibedakan menjadi tiga jenis
yang disebut sebagai Tripusat Pendidikan
1. Langeveld : keluarga, sekolah, tempat ibadah
2. Ki Hajar Dewantara : keluarga, sekolah, dan organisasi
muda
3. UU No. 20 Tahun 2003 : keluarga, sekolah, dan masyarakat
Tripusat Pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003
PENDIDIKAN KELUARGA
Keluarga adalah lembaga sosial pertama, lembaga dan
lingkungan pertama utama, sedang orang tua merupakan pendidik
pertama dan yang paling utama. Pada keluarga inilah kita dididik untuk
pertama kalinya setelah kita dilahirkan. Baik moral, agama, aturan-
aturan tertentu.
Pendidikan Keluarga memberikan dasar-dasar pendidikan
bagi seluruh aspek pendidikan, baik pendidikan fisik, pendidikan psikis
(pikir, perasaan, kemauan, keagamaan), memberikan latihan dan
kebiasaan tentang hal-hal yang berhubungan dengan ketrampilan,
keyakinan keagamaan, moral, dan etika.
a) Fungsi Pendidikan Keluarga
Pengalaman pertama pada
masa kanak-kanak
Membentuk kehidupan
emosional anak
Menanamkan pendidikan
moral dan sosial
Peletakan dasar agama
• Sebagai seorang ayah
Sumber kekuasaan di dalam keluarga
Pengambil keputusan
Sebagai pelindung dari keluarga
Pendidik utama dalam segi rasional
• Sebagai seorang ibu
Sumber kasih sayang utama
Pengatur rumah tangga
Tempat mencurahkan isi hati
Sebagai pembimbing
Pendidik dalam segi emosional
b) Peran orang tua terhadap pendidikan anaknya
PENDIDIKAN SEKOLAH
Sekolah adalah lingkungan dan lembaga pendidikan yang kedua
setelah keluarga. Sekolah muncul sebagai pendidikan modern yang bersifat
formal, yang berfungsi membantu pendidikan di keluarga.
Menurut UU Sisdiknas jalur pendidikan dibedakan menjadi tiga yaitu :
a) Pendidikan Formal
b) Pendidikan Informal
c) Pendidikan Nonformal
Macam-macam sekolah
1. Ditinjau dari segi tingkatan : SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MAK/MA
2. Dari segi yang mengusahakan : sekolah swasta dan ada sekolah negeri
Sifat-sifat lembaga pendidikan sekolah1) Merupakan lembaga pendidikan formal artinya
ada perencanaan, teratur, dan ditetapkan resmi, misalnya jam pelajaran, peraturan dan rencana pembelajaran.
2) Merupakan lembaga pendidikan tidak bersifat kedinasan (tidak atas dasar hubungan darah antara guru dan murid)
Fungsi pendidikan sekolah yaitu :1) Mengembangkan kecerdasan pikiran dan
memberikan pengetahuan anak didik2) Sosialisasi, yaitu proses perkembangan individu
menjadi makhluk sosial yang mampu beradaptasi dengan masyarakat.
3) Melatih berdiri sendiri dan tanggung jawab anak sebagai persiapan untuk terjun ke masyarakat.
PENDIDIKAN MASYARAKAT
Ciri-cirinya adalah :1. Diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah.2. Peserta pada umumnya adalah mereka yang sudah tidak
bersekolah / drop out. 3. Isi pendidikan bersifat praktis. 4. Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban akan
kebutuhan.
Pendidikan di masyarakat sangat beragam, dari pendidikan yang
formal (mirip dengan sekolah) sampai pendidikan yang tidak formal
karena tidak memiliki rancangan atau pelaksanan yang diatur secara
formal (aturan baku), karena itu pendidikan masyarakat ini tergolong
pendidikan yang kurang formal (non-formal)
Jenis pendidikan masyarakat
1. Kepemudaan
2. Pemberdayaan perempuan
3. Keterampilan dan pelatihan kerja
4. Pendidikan dalam bentuk lembaga kursus atau sanggar yang
digunakan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
Fungsi
Mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada
penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta
pengembangan kepribadian.