Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi...

80
\ \\\\ Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat Jl. Airlangga No. 56 Mataram Telp. 0370-621862 Fax. 0370-622658 Pilot Project PEMBANGUNAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019

Transcript of Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi...

Page 1: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

\

\\\\

Dinas Peternakan dan Kesehatan HewanProvinsi Nusa Tenggara BaratJl. Airlangga No. 56 MataramTelp. 0370-621862Fax. 0370-622658

Pilot ProjectPEMBANGUNAN PETERNAKANPROVINSI NUSA TENGGARA BARATTAHUN 2015 - 2019

Page 2: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke Hadirat Tuhan YME atas telah diselesaikannya Dokumen Pilot

Project Pembangunan Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dokumen Pembangunan

ini disusun berdasarkan kebutuhan pemerintah daerah terhadap upaya peningkatan

kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan usaha khususnya dalam bidang peternakan.

Dokumen ini berisi tentang rencana umum untuk Pembangunan sapi Bali secara

berkelanjutan.

Selanjutnya Dokumen Pilot Project Pembangunan Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Barat

ini diharapkan dapat digunakan oleh berbagai pihak untuk pelaksanaan kegiatan dan

evaluasi kinerja, sehingga bermanfaat untuk mengarahkan dan melakukan evaluasi kegiatan

pembibitan sapi Bali kedepan.

Tanpa dukungan berbagai pihak, perencanaan pembibitan ini tidak akan dapat terwujud,

oleh karena itu kami sangat mengharapkan masukan, kritik dan saran membangun untuk

mendukung peternakan menjadi lebih baik. Terima Kasih

Mataram, Maret 2014

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan HewanProvinsi Nusa Tenggara Barat

Ir. Hj. Budi SeptianiPembina Tk. I (IV/b)

NIP: 19610930 199103 2 002

Page 3: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

iii

DAFTAR ISI

Halaman

Sampul

Kata Pengantar .......................................................................................................... ii

Daftar Isi .................................................................................................................... iii

Daftar Tabel ............................................................................................................... vi

Daftar Gambar .......................................................................................................... v

I. Pendahuluan ........................................................................................... 1a. Latar Belakang ................................................................................... 1b. Tujuan ............................................................................................... 2c. Sasaran .............................................................................................. 3d. Keluaran ............................................................................................ 3

II. Potensi Pengembangan Peternakan di NTB ........................................... 4a. Peran Strategis Pengembangan Peternakan NTB ............................. 4b. Sumber Daya Ternak sapi ................................................................. 5c. Daya Dukung Wilayah ....................................................................... 6d. SDM dan kelembagaan Peternak ...................................................... 7e. Dukungan Sarana dan Prasarana ...................................................... 11f. Peluang pasar dan transaksi jual beli ................................................ 11g. Pola Pengembangan ......................................................................... 11

III. Langkah Strategis Pencapaian program .................................................. 15a. Isu-isu strategis ................................................................................. 15b. Nama dan Lokasi Program ................................................................ 15

IV. Indikator dan Evaluasi Keberhasilan Program ........................................ 33a. Monitoring dan Evaluasi ................................................................... 33b. Pengukuran keberlanjutan ................................................................ 34

V. Kesimpulan dan saran ............................................................................. 35VI. Lampiran .................................................................................................

Page 4: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

iv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel ..........................................................................................................................

1. Perkembangan Populasi sapi Tahun 2009 – 2013 ................................. 52. Luas Lahan Pulau Lombok ....................................................................... 63. Luas Lahan Pulau Sumbawa .................................................................... 74. Pengembangan kawasan Sapi Potong .................................................... 85. Sarana dan Prasarana Pelayanan Peternakan NTB ................................. 116. Realiasasi Pengeluaran Sapi Bibit Tahun 2010 – 2013 ........................... 127. Realiasi Pengeluaran Sapi Potong Tahun 2010 – 2013 ........................... 128. Aksessibilitas Lokasi ................................................................................ 179. Sumber daya ternak di BIB dan Amor-amor ........................................... 1910. Sarana gedung dan kandang ................................................................... 20

Page 5: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar: ....................................................................................................................

1. Peta Pengembangan Kawasan sapi Potong di P. Lombok ...................... 92. Peta Pengembangan Kawasan sapi Potong di P. Sumbawa

(Kabupaten Sumbawa Barat dan Sumbawa) .......................................... 103. Peta Pengembangan kawasan Sapi Potong di P. Sumbawa ....................

(Kabupaten Dompu, Bima dan Kota Bima) ............................................. 114. Kandang Sapi di kawasan jeringo ............................................................ 175. Site Plan Pengembangan Kawasan Agrowisata Terintegrasi .................. 216. Lokasi pengembangan padang penggembalaan di Doro Ncanga

Di Kabupaten Dompu .............................................................................. 237. Kondisi ternak sapi Brangus di Amor-Amor ............................................ 24

Page 6: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

vi

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 7: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 1

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.

Pertambahan penduduk Indonesia setiap tahunnya bertambah dengan

kualitas hidup yang semakin baik sebagai konsekwensi pertumbuhan ekonomi

dan pendidikan yang semakin meningkat dan merata. Kondisi demikian

diprediksikan bahwa permintaan konsumsi daging sapi dalam negeri akan

meningkat.

Berbagai kegiatan strategis dilakukan dalam rangka meningkatkan

kualitas dan kuantitas sapi potong dalam negeri guna menjamin pencampaian

swasembada daging sapi nasional secara berkelanjutan. Kegiatan-kegitan

starategis tersebut dilakukan secara terkoordinasi dan bersinergi dengan

berbagai sektor dan sub sektor termasuk pemerintah pusat dan daerah baik

dari sisi program, pembiayaan maupun pada sisi pelaksanaan di lapangan.

Didalam menentukan arah pengembangan ternak sapi yang akan

dilaksanakan secara efisien, produktif, kompetitif dan ramah lingkungan perlu

diperhatikan beberapa aspek penting. Pertama adalah kondisi real

peternakan sapi di NTB. Kedua, konsep dasar yang berpihak kepada

kelestarian lingkungan dan pemanfaatan potensi setempat secara maksimal

dengan proses recycle. Ketiga, bentuk kerjasama dengan kelompok calon

mitra atau target group.

Pertama, kondisi real peternakan sapi di NTB. Pemeliharaan ternak sapi

di NTB pada umumnya adalah peternakan rakyat yang dikelola oleh Small

scale farmers dengan pemilikan lahan yang sempit. Walaupun demikian NTB

pernah mencatat kejayaan peternakan sapi dimasa lalu. Peternakan sapi di

NTB pada era 1960-70an adalah era eksport dimana NTB mampu eksport

keluar negeri. Berikutnya era 1980-an, peternakan sapi hanya mampu

memenuhi kebutuhan Nasional. Era 1990-an kemampuan produksi sapi hanya

untuk memenuhi kebutuhan lokal. Bahkan pada tahun 2000 pengiriman antar

pulau sudah dihentikan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan produktivitas

sapi Bali menurun dari tahun ke tahun.

Kedua, Pengembangan sumberdaya peternakan sangat ditentukan

oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan

Page 8: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 2

limbah ataupun hasil hutan. Namun akhir-akhir ini sumberdaya lahan

pertanian dan kehutanan turun dengan cepat (Sabarnudin, 2003), demikian

pula penurunan produksi pertanian dengan alih status lahan, pengurasan

unsur hara dan penggunaan pupuk kimia (Hairiah & Utami, 2002). Merosotnya

sumber daya bidang Agro-kompleks, akan diikuti dengan penurunan

sumberdaya peternakan dan pertanian, oleh karena itu diperlukan

pengelolaan secara terpadu dan berkesimambungan (Hairiah & Utami, 2002;

Sabarnudin, 2003; Djuwantoko, 2003). pemanfatan limbah pertanian,

terutama jerami padi, jagung, kedelai dan kacang tanah untuk pakan ternak

tidak umum dilakukan. Limbah pertanian tadi mempunyai potensi yang sangat

besar. Pengolahan limbah pertanian untuk memperkaya nilai nutrisinya akan

memberikan manfaat yang sangat penting untuk mendukung program

pengembangan ternak di daerah ini (program NTB BSS)..

Ketiga, pola atau bentuk kerjasama dengan target group atas dasar

prinsip saling menguntungkan dan menghargai adalah modal dasar

berhasilnya program yang akan dilaksanakan. Pola kerja sama ini tentu saja

akan berangkat pertama kali dari nilai-nilai dan kebiasaan masyarakat

setempat dengan beberapa modifikasi yang disepakati bersama.

Salah satu masalah yang sering muncul dalam pengembangan sapi

bali sebagai ternak potong misalnya adalah masih rendahnya produktifitas

seperti angka kelahiran yang masih rendah, angka kematian ternak yang

masih tinggi serta jarak beranak yang masih panjang, sehingga bobot dan

kualitas produksi yang dihasilkan tidak sesuai dengan permintaan ekspor,

selain terbatasnya ketersediaan pakan terutama pada musim kemarau.

B. TUJUAN

Program ini bertujuan dan akan memberikan manfaat antara lain:

a. Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam sekitar lokasi kelompok,

seperti bibit ternak, limbah tanaman untuk pakan ternak.

b. Meningkatkan mutu genetik dan produktivitas sapi Bali.

c. Meningkatkan keterampilan peternak mengelola usaha peternakan sapi

secara profesional sehingga pada akhirnya akan meningkatkan

pendapatannya

d. Mengembangkan pola usaha yang terintegrasi antara peternakan sapi bali

dan unggas yang ekonomis dan ramah lingkungan

Page 9: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 3

e. Mengatur proses recycle yang sustainable melalui pemanfaatan secara

maksimal limbah pertanian sebagai pakan ternak dan limbah ternak

sebagai sumber energi dan pupuk organik.

f. Re-orientasi tujuan beternak sapi dari subsistem menjadi profit-oriented

sehingga memungkinkan pihak swasta berinvestasi dalam bidang

peternaka sapi .

g. Peningkatan produksi dan produktivitas ternak melalui peningkatan

kelahiran dan berkurangnya resiko kematian ternak.

h. Meningkatnya produksi dan produktivitas ternak dalam upaya perbaikan

pendapatan dan kesejahteraan petani peternak.

C. SASARAN

Sasaran utama kegiatan ini adalah masyarakat atau petani yang tergabung

dalam kelompok yang sudah biasa atau berpengalaman beternak sapi,

pemuda-pemuda putus sekolah dan masyarakat lainnya yang memiliki

keinginan dan kemauan untuk beternak sapi secara profesional. Selain itu

mereka juga harus mau kerkelompok dan mau mengikuti model, bentuk

kerjasama atau aturan yang disepakati antara Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan kelompok Tani

Ternak.

D. KELUARANKeluaran dari Terbentuknya suatu kawasan pengembangan peternakan

rakyat sebagai pilot projeck dengan orientasi kelompok yang berbasis

agribisnis dengan pola dan pengembangan yang sesuai dengan kondisi dan

sumber daya alam yang ada di Nusa Tenggara Barat.

Page 10: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 4

II. POTENSI PENGEMBANGAN PETERNAKANDI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

A. PERAN STRATEGIS PETERNAKAN NTBSecara Nasional Nusa Tenggara Barat berperan strategis sebagai

daerah sumber bibit dan ternak potong Nasional. Kontribusi Nusa Tenggara

Barat dalam penyediaan bibit sapi rata-rata 12 ribu ekor pertahun untuk 18

Provinsi se-Indonesia. Dukungan Provinsi Nusa Tenggara Barat terhadap

Program Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi/Kerbau

(PSDS/K) tahun 2014 mencapai 31.728. Secara historis Provinsi Nusa

Tenggara Barat merupakan daerah pengeksport sapi dan kerbau ke

Hongkong dan Singapura. Hanaya saja sejak tahun 1978 kegiatan eksport

tersebut terhenti karena adanya kebijakan nasional untuk pemenuhan

kebutuhan dalam negeri. Sebagai daerah penghasil ternak sapi Nusa

Tenggara Barat memiliki daya saing komparatif anatara lain :

1) Populasi sapinya termasuk delapan besar Nasional.

2) Ternak sapi sebagai modal sosial turun menurun menurun melekat di

masyarakat.

3) Kondisi geografi Nusa Tenggara Barat cocok untuk pengembangan

peternakan sapi.

4) Tempat pemurnian sapi bali nasional.

5) Pusat pengembangan sapi sumbawa.

6) Daya dukung sumber daya alam tersedia cukup.

7) Bebas penyakit hewan menular strategis (PHMS).

8) Sumber ternak bibit dan ternak potong nasional.

Peran strategis peternakan sapi dalam pembangunan daerah Nusa

Tenggara Barat diantaranya sebagai berikut :

Sumber pendapatan sebagian besar masyarakat pedesaan.

Tabungan masyarakat untuk membiayai kebutuhan rumah tangga

seperti seperti ongkos naik haji, biaya pendidikan dan lain-lain.

Penyediaan protein hewani yang sangat berguna bagi kesehatan,

kecerdasan dan pencegahan dari kasus gizi buruk.

Penyediaan lapangan kerja dan lapangan usaha bagi masyarakat.

Pelestarian lingkungan berupa sumber energi gas bio dan pupuk

organik.

Page 11: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 5

Menghasilkan bahan baku industri pengolahan industri rakyat.

B. SUMBER DAYA TERNAK SAPIDi wilayah Nusa Tenggara Barat berkembang dengan baik berbagai

jenis sapi, mulai dari sapi ras bali, Hissar, simental, brangus, limousin,

frisian holstein dan sapi-sapi hasl persilangan dari berbagai jenis sapi

tersebut. Populasi ternak sapi pada tahun 2008 mencapai 546.114 ekor

dengan pertumbuhan rata-rata 6,47 persen tiap tahun . Berdasarkan wilayah

penyebarannya, sebanyak 48 persen ternak sapi dipelihara peternak di

Pulau Lombok dan 52 persen di pelihara di Pulau Sumbawa. Potensi

sumberdaya ternak sapi dapat dilihat dari perkembangan populasinya di

seluruh kabupaten/kota seperti tercantum pada tabel 1.

Tabel 1. Perkembangan Populasi Sapi Tahun 2009 – 2013No Kab/Kota 2009 2010 2011 2012 2013 r(%)

1. Mataram 1.016 1.282 1.803 1.9942. Lobar 67.229 72.861 71.120 80.8613. Loteng 74.816 65.159 119.029 137.2004. Lotim 103.433 94.759 99.092 110.9795. KLU 55.675 80.162 66.762 76.086

P.Lombok 302.169 314.223 357.826 407.1406. KSB 29.172 41.536 47.781 54.3937. Sumbawa 194.115 156.797 162.904 197.1418. Dompu 63.198 74.889 85.612 96.2059. Bima 74.671 91.725 117.841 148.08910 Kota Bima 17.217 16.781 12.034 13.592

P.Sumbawa 378.375 381.728 426.193 509.420Jumlah 680.544 695.951 784.019 916.560

Sumber : Statistik Disnakwan NTB (2013)

Ternak sapi memiliki keunggulan kompetitif sebagai lokomotif

penggerak ekonomi di Nusa Tenggara barat berdasarkan :

Pemeliharaan sapi telah membudaya sejak lam di tengah masyarakat

Nusa Tenggara Barat.

Populasinya terbanyak dibandingkan dengan ternak lainnya dan tersebar

di seluruh desa di Nusa Tenggara Barat.

Mampu beradaptasi dengan baik pada lingkungan tropis lembab.

Bebas dari penyakit hewan menular strategis.

Pangsa pasar luar daerah sangat besar permintaan.

Tingkat kesuburan yang tinggi.

Page 12: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 6

Menyerap tenaga kerja yang cukup besar.

Sebagai tenaga kerja pengolah lahan pertanian.

Bahan baku usaha industri rumah tangga (produk olahan)seperti

kerajinan dendeng, abon, kerupuk kulit

Dapat berintegrasi dengan sub sektor dan sektor lainnya.

C. DAYA DUKUNG WILAYAHSumber Daya Alam (SDA) Nusa Tenggara Barat sangat mendukung

untuk pengembangan peternakan sapi. Berdasarkan Sumber Daya Alam

(SDA) di wilayah Nusa Tenggara Barat diperkirakan dapat menampung

ternak sekitar 2 (dua) juta ekor atau setara dengan 1,5 juta Satuan Ternak

(ST). Daya tampung ternak tersebut diperhitungkan dari potensi pakan

ternak yang dapat dihasilkan dari berbagai sumber pakan . Jenis lahan yang

memiliki potensi sebagai sumber pakan ternak meliputi lahan sawah, tegal,

kebun, ladang, hutan negara, perkebunan, lahan, yang sementara tidak

digunakan, dan padang penggembalaan. Jenis dan luas penggunaan lahan

tersebut dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini :

Tabel 2. Luas Lahan Pulau Lombok

No Jenis PenggunaanKabupaten/Kota

P.LombokLobar Loteng Lotim MataramI. Luas Sawah (Ha) 25.153 52.289 46.350 2.095 123.7871. Irigasi 21.316 39.977 44.708 2.095 108.0962. Tadah Hujan 3.897 11.212 642 - 15.961II Lahan Kering (Ha) 129.154 41.392 91.997 148 262.6911. Tegal/Kebun 39.628 20.576 22.677 83 82.9642. Ladang/Huma 13.196 1.058 6.178 - 20.4363. Padang Penggemba 320 - 556 - 8764. Lahan Tdk Diusahk - - 20 - 205. Hutan rakyat 12.616 2.250 3.476 - 18.3526. Hutan Negara 47.310 17.021 55.927 - 120.2587. Perkebunan 16.082 477 3.163 65 19.786

Jumlah 154.307 92.581 137.347 2.243 386.478Sumber : Blue Print NTB BSS (2012)

Pada tabel 2 tersebut terlihat luas lahan sebagai sumber pakan ternak di

Pulau Lombok adalah seluas 386.478 hektar yang terdiri dari sawah seluas

123.787 hektar (32 persen) dan lahan kering 262.691 hektar (68 persen).

Lahan negara yang tergolong lahan kering yang memiliki luas dominan

mencapai 120.258 hektar atau 45 persen dari luas lahan kering secara

keseluruhan. Dengan asumsi lahan sawah dan lahan kering selain hutan

dapat menampung ternak 1,5 ST dan lahan hutan 0,25 ST perhektar, maka

Page 13: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 7

wilayah Pulau Lombok diperkirakan mampu menampung ternak sebanyak

444.424,50 ST. Dengan demikian, wilayah pulau Lombok dengan tanpa

introduksi teknologi pakan sekalipun masih dapat menampung ternak sapi

170.608 ST atau setara dengan 221.790 ekor.

Tabel 3. Luas Lahan Pulau Sumbawa

No Jenis PenggunaanKabupaten/Kota

P.SumbawaKSB Sumbawa Dompu Bima KobiI. Luas Sawah (Ha) 5.885 46.573 18.985 30.743 2.283 104.7691. Irigasi 5.011 39.160 14.903 23.060 2.054 84.1882. Tadah Hujan 874 7.713 4.082 7.683 229 20.581II Lahan Kering (Ha) 149.543 495.932 153.929 381.397 18.108 1.198.9091. Tegal/Kebun 9.497 59.000 15.192 65.538 3.113 152.3402. Ladang/Huma 2.256 9.883 2.754 7.570 1.173 23.6463. Padang

Penggembalaan2.445 3.773 6.526 15.326 - 28.070

4. Lahan TdkDiusahakan

1.905 25.937 3.838 22.108 215 54.003

5. Hutan rakyat 1.850 91.336 20.905 40.375 2.040 157.3066. Hutan Negara 128.263 278.154 96.272 219.703 9.827 732.2197. Perkebunan 3.317 27.849 8.442 10.777 940 51.325

Jumlah 155.428 542.805 172.914 412.140 20.391 1.303.678

Sumber : Blue Print NTB BSS (2012)

Luas lahan di Pulau Sumbawa yang memiliki potensi sumber pakan ternak

mencapai 1.303.678 hektar, terdiri dari sawah 104.769 hektar (8 persen)

dan lahan kering 1.198.909 hektar (92 persen). Lahan hutan negara tercatat

732.219 hektar atau 61 persen dari luas lahan secara keseluruhan.

Berdasarkan luas lahan tersebut wilayah Pulau Sumbawa diperkirakan dapat

menampung ternak 925.833 ST atau setara dengan p

Asumsi daya tampung yang digunakan da;am analisa ini merupakan asumsi

sebelum intervensi kebijakan pengembangan pakan ternak. Dalam upaya

pelaksanaan program diperlukan kegiatan optimalisasi lahan sumber pakan

misalnya dengan perbaikan penataan padang penggembalaan, optimalisasi

penggunaan lahan kering sebagai pakan ternak, pemanfaatan limbah

tanaman, pemeliharaan rumput unggul yang terintrgrasi dengan tanaman

perkebunan dan tanaman pangan. Upaya selanjutnya untuk meningkatkan

penyediaan pakan ternak perlu dibangun pabrik pakan ternak.

D. SDM DAN KELEMBAGAAN PETERNAKRumah tangga pemelihara ternak di Nusa Tenggara Barat sangat

besar yaitu 644.694 atau sekitar 23 persen dari total rumah tangga penduduk

Nusa Tenggara Barat. Jumlah pemilihan ternak sapi berkisar 2-3 ekor tiap

Page 14: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 8

kepala keluarga di Pulau Lomnok dan lebih dari 5 ekor tiap kepala keluarga

di Pulau Sumbawa. Sebagian peternak sudah tergabung dalam Kelompok

Tani Ternak yang tersebar di wilayah Nusa Tenggara Barat. Hakekatnya

upaya pembangunan peternakan Nusa Tenggara merupakan persoalan

mendasar dan tidak dapat dipisahkan dari upaya peningkatan taraf hidup

sebagian masyarakat. Sebagian peternak sudah tergabung dalam 2.560

Kelompok Tani Ternak.

Sumber daya petugas peternakan di lapangan terdiri dari dokter

hewan 54 orang, paramedis 82 orang, petugas inseminator 180 orang, PPS

15 orang, PUR 61 orang, Sarjana Membangun Desa 237 orang, Tenaga

Harian Lepas (THL) sebanyak 80 orang.

Untuk memperkuat posisi Nusa Tenggara Barat sebagai daerah

sumber sapi potong dan bibit Nasional, maka telah dirintas pengembangan

kawasan sapi potong.

Tabel 4. Pengembangan Kawasan Sapi Potong

No Kabupaten KawasanProduksi

KelompokPeternak

Program

1. Lombok Barat Narmada 1 Pengemb.Kawasan Sapot2. Lombok Utara Kayangan, Bayan 2 Pengemb.Kawasan Sapot3. Lombok Tengah Praya Tengah,

Batukliang Utara2 Pengemb.Kawasan Sapot

4. Lombok Timur Aikmel, Wanasaba 12 Pengemb.Kawasan Sapot5. KSB Taliwang 1 Pengemb.Kawasan Sapot6. Sumbawa Rhee, Alas 3 Pengemb.Kawasan Sapot7. Bima Wawo 3 Pengemb.Kawasan Sapot8. Kota Bima Raba 3 Pengemb.Kawasan Sapot

Sumber : Statistik Peternakan (2012).

Pola pemeliharaan ternak sapi di Nusa Tenggara Barat berbeda

antara Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Pemeliharaan sapi di Pulau

Sumbawa dilaksanakan secara ekstensif, ternak di lepas bebas di padang

penggembalaan umum. Sebaliknya di Pulau Lombok ternak di kelola secara

semi intensif dengan sistem kandang kolektif. Perbedaan sistem

pemeliharaan ternak antara di wilayah P. Sumbawa dan di Pulau

Lombok pada dasarnya disebabkan oleh adanya perbedaan ekosistem.

Di wilayah Pulau Sumbawa lebih didominasi oleh ekosistem lahan

kering sedangkan di wilayah Pulau Lombok didominasi oleh ekosistem

persawahan. Ekosistem sangat mempengaruhi produksi pakan ternak

Page 15: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 9

ruminansia, terutama sapi dan kerbau, sehingga dengan sendirinya

akan mempengaruhi sistem pemeliharaan ternaknya

Gambar 1. Peta Pengembangan Kawasan Sapi potong di Pulau Lombok.

Penetapan program/kegiatan pengembangan kawasan sapi potong

di Pulau Lombok yang berdasarkan pola intensif berbasis kandang kolektif di

daerah padat penduduk. Terdapat 29 kelompok tani ternak yang telah

difasilitasi dan tersebar di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok

Tengah dan Lombok Timur. Di Pulau Lombok, peternak menghadapi

persoalan terbatasnya tempat melepas ternak sementara lahan untuk

menaman pakan sangat sempit dan sebagian besar digunakan untuk tanaman

pangan. Oleh karena itu system pengembangan kawasan di Pulau Lombok

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 9

ruminansia, terutama sapi dan kerbau, sehingga dengan sendirinya

akan mempengaruhi sistem pemeliharaan ternaknya

Gambar 1. Peta Pengembangan Kawasan Sapi potong di Pulau Lombok.

Penetapan program/kegiatan pengembangan kawasan sapi potong

di Pulau Lombok yang berdasarkan pola intensif berbasis kandang kolektif di

daerah padat penduduk. Terdapat 29 kelompok tani ternak yang telah

difasilitasi dan tersebar di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok

Tengah dan Lombok Timur. Di Pulau Lombok, peternak menghadapi

persoalan terbatasnya tempat melepas ternak sementara lahan untuk

menaman pakan sangat sempit dan sebagian besar digunakan untuk tanaman

pangan. Oleh karena itu system pengembangan kawasan di Pulau Lombok

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 9

ruminansia, terutama sapi dan kerbau, sehingga dengan sendirinya

akan mempengaruhi sistem pemeliharaan ternaknya

Gambar 1. Peta Pengembangan Kawasan Sapi potong di Pulau Lombok.

Penetapan program/kegiatan pengembangan kawasan sapi potong

di Pulau Lombok yang berdasarkan pola intensif berbasis kandang kolektif di

daerah padat penduduk. Terdapat 29 kelompok tani ternak yang telah

difasilitasi dan tersebar di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok

Tengah dan Lombok Timur. Di Pulau Lombok, peternak menghadapi

persoalan terbatasnya tempat melepas ternak sementara lahan untuk

menaman pakan sangat sempit dan sebagian besar digunakan untuk tanaman

pangan. Oleh karena itu system pengembangan kawasan di Pulau Lombok

Page 16: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 10

dipersyaratkan berada di kandang kolektif dalam suatu kawasan dengan

beberapa kelompok yang terdapat di sekitarnya.

Gambar 2. Peta Pengembangan Kawasan Sapi potong di Pulau Sumbawa(Kabupaten Sumbawa Barat dan Kabupaten Sumbawa).

Penetapan program/kegiatan pengembangan kawasan sapi potong

di Pulau Sumbawa berdasarkan pola intensif berbasis padang

penggembalaan. Terdapat 10 kelompok tani ternak yang telah difasilitasi

dan tersebar di Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima dan Kota Bima.

Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Potong dimaksudkan untuk

mengoptimalkan potesi sumberdaya lahan, ternak, peternak, teknologi,

sarana dan prasarana dalam rangka meningkatkan produktivitas sapi potong,

pendapatan dan kesejahteraan peternak, serta menciptakan pewilayahan

komoditas. Di Pulau Sumbawa, produktivitas ternak sapi lebih rendah

dibandingkan dengan di Pulau Lombok. Hal ini disebabkan oleh minimnya

peran peternak dalam mengurus ternak mereka terutama dalam penyediaan

pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak. Disamping itu, lahan

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 10

dipersyaratkan berada di kandang kolektif dalam suatu kawasan dengan

beberapa kelompok yang terdapat di sekitarnya.

Gambar 2. Peta Pengembangan Kawasan Sapi potong di Pulau Sumbawa(Kabupaten Sumbawa Barat dan Kabupaten Sumbawa).

Penetapan program/kegiatan pengembangan kawasan sapi potong

di Pulau Sumbawa berdasarkan pola intensif berbasis padang

penggembalaan. Terdapat 10 kelompok tani ternak yang telah difasilitasi

dan tersebar di Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima dan Kota Bima.

Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Potong dimaksudkan untuk

mengoptimalkan potesi sumberdaya lahan, ternak, peternak, teknologi,

sarana dan prasarana dalam rangka meningkatkan produktivitas sapi potong,

pendapatan dan kesejahteraan peternak, serta menciptakan pewilayahan

komoditas. Di Pulau Sumbawa, produktivitas ternak sapi lebih rendah

dibandingkan dengan di Pulau Lombok. Hal ini disebabkan oleh minimnya

peran peternak dalam mengurus ternak mereka terutama dalam penyediaan

pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak. Disamping itu, lahan

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 10

dipersyaratkan berada di kandang kolektif dalam suatu kawasan dengan

beberapa kelompok yang terdapat di sekitarnya.

Gambar 2. Peta Pengembangan Kawasan Sapi potong di Pulau Sumbawa(Kabupaten Sumbawa Barat dan Kabupaten Sumbawa).

Penetapan program/kegiatan pengembangan kawasan sapi potong

di Pulau Sumbawa berdasarkan pola intensif berbasis padang

penggembalaan. Terdapat 10 kelompok tani ternak yang telah difasilitasi

dan tersebar di Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima dan Kota Bima.

Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Potong dimaksudkan untuk

mengoptimalkan potesi sumberdaya lahan, ternak, peternak, teknologi,

sarana dan prasarana dalam rangka meningkatkan produktivitas sapi potong,

pendapatan dan kesejahteraan peternak, serta menciptakan pewilayahan

komoditas. Di Pulau Sumbawa, produktivitas ternak sapi lebih rendah

dibandingkan dengan di Pulau Lombok. Hal ini disebabkan oleh minimnya

peran peternak dalam mengurus ternak mereka terutama dalam penyediaan

pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak. Disamping itu, lahan

Page 17: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 11

penggembalaan semakin menyempit dan sebagian sudah dirusak oleh

gulma seperti jatropha, lamtara camara dan chromolina odorata.

Gambar 3. Peta Pengembangan Kawasan Sapi potong di Pulau Sumbawa(Kabupaten Dompu, Bima dan Kota Bima).

E. DUKUNGAN SARANA DAN PRASARANASarana dan prasarana peternakan yang dapat di fungsikan sebagai

unit pelayanan, bimbingan dan pembinaan kepada masyarakat masih

terbatas.

Tabel 5. Sarana dan Prasarana Pelayanan Peternakan NTB

No UraianLokasi Jumlah

(Unit)P.Lombok P.Sumbawa1. Puskeswan 45 44 892. Laboratorium Type B 1 0 13. Laboratorium Type C 3 3 64. Holding Ground 1 2 35. Pasar Hewan 7 2 9

6. UPT. IB 1 0 1

7. Pos IB 50 27 77

8. Rumah Sakit Hewan 1 0 19. Rumah Potong Hewan 21 20 41

10. Pembibitan Sapi Brangus 1 0 1

11. Pembibitan HMT dan Ternak 0 1 1

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 11

penggembalaan semakin menyempit dan sebagian sudah dirusak oleh

gulma seperti jatropha, lamtara camara dan chromolina odorata.

Gambar 3. Peta Pengembangan Kawasan Sapi potong di Pulau Sumbawa(Kabupaten Dompu, Bima dan Kota Bima).

E. DUKUNGAN SARANA DAN PRASARANASarana dan prasarana peternakan yang dapat di fungsikan sebagai

unit pelayanan, bimbingan dan pembinaan kepada masyarakat masih

terbatas.

Tabel 5. Sarana dan Prasarana Pelayanan Peternakan NTB

No UraianLokasi Jumlah

(Unit)P.Lombok P.Sumbawa1. Puskeswan 45 44 892. Laboratorium Type B 1 0 13. Laboratorium Type C 3 3 64. Holding Ground 1 2 35. Pasar Hewan 7 2 9

6. UPT. IB 1 0 1

7. Pos IB 50 27 77

8. Rumah Sakit Hewan 1 0 19. Rumah Potong Hewan 21 20 41

10. Pembibitan Sapi Brangus 1 0 1

11. Pembibitan HMT dan Ternak 0 1 1

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 11

penggembalaan semakin menyempit dan sebagian sudah dirusak oleh

gulma seperti jatropha, lamtara camara dan chromolina odorata.

Gambar 3. Peta Pengembangan Kawasan Sapi potong di Pulau Sumbawa(Kabupaten Dompu, Bima dan Kota Bima).

E. DUKUNGAN SARANA DAN PRASARANASarana dan prasarana peternakan yang dapat di fungsikan sebagai

unit pelayanan, bimbingan dan pembinaan kepada masyarakat masih

terbatas.

Tabel 5. Sarana dan Prasarana Pelayanan Peternakan NTB

No UraianLokasi Jumlah

(Unit)P.Lombok P.Sumbawa1. Puskeswan 45 44 892. Laboratorium Type B 1 0 13. Laboratorium Type C 3 3 64. Holding Ground 1 2 35. Pasar Hewan 7 2 9

6. UPT. IB 1 0 1

7. Pos IB 50 27 77

8. Rumah Sakit Hewan 1 0 19. Rumah Potong Hewan 21 20 41

10. Pembibitan Sapi Brangus 1 0 1

11. Pembibitan HMT dan Ternak 0 1 1

Page 18: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 12

F. PELUANG PASAR DAN TRANSAKSI JUAL BELIUsaha ternak sapi memiliki peluang pasar dan cenderung terus

meningkat untuk pemasaran lokal maupun pemasaran luar Nusa Tenggara

Barat. Daerah pemasaran sapi bibit Nusa Tenggara Barat meliputi 14

provinsi di Indonesia (Kalsel, Kaltim, Kalteng, Kalbar, Sulsel, Sulbar, Maluku

Utara, Jambi, Papua). Kemudian untuk ternak potong pemasarannya dikirim

ke Kaltim, Kalsel, DKI dan Jawa Barat.

Tabel 6. Realisasi Pengeluaran Sapi Bibit Tahun 2010 – 2013

NoJenis

Ternak

TahunDaerah Tujuan

2011 2012 2013

1 Sapi Bibit 7.131 9.989 16.744 Jabar, Kaltim, Kalbar, Gorontalo,

Jambi, Sulsel, Papua, Sumsel,

Yogyakarta,Sulteng, Lampung,

Riau,Bengkulu, NTT

Berdasarkan hasil analisis ketersediaan dan permintaan (supply

demand) bahwa kemampuan penyediaan ternak potong Nusa Tenggara

Barat tahun 2014 adalah sebanyak 50.000 ekor. Sementara untuk ternak

bibit potensi pengeluarannya sebanyak 50.368 ekor.

Tabel 7. Realisasi Pengeluaran Sapi Potong Tahun 2010 – 2013

No Jenis TernakTahun

Daerah Tujuan2011 2012 2013

1 Sapi Potong 24.097 33.684 46.499 DKI, Jateng, Kalsel, Kaltim,

Kalbar, Kalteng, Sumsel,

Sulsel, Sulteng, Sultra,

Lampung, Yogya, Gorontalo,

Jambi, Riau, Jatim, Jabar,

Aceh, Papua,

G. POLA PENGEMBANGANPola pengembangan peternakan sapi di Nusa Tenggara Barat

berupa sistem kelompok kamdang kolektif di Pulau Lombok dan sistem lar/so

di Pulau Sumbawa.

Page 19: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 13

a. Sistem Kandang Kolektif

Sistem kandang kolektif merupakan pola pemeliharaan sapi dalam

satu kandang besar yang di bangun secara gotong royong oleh para

peternak, untuk difungsikan sebagai wadah kerjasama kelompok, unit

usaha agribisnis sapi dan multi fungsi lainnya.

Penetapan pengembangan peternakan dengan sistem ini

dilandasi pertimbangan pemeliharaan sapi Pulau Lombok yang lebih

intensif. Pengembangan kandang kolektif harus harus memenuhi

ketentuan dan prinsip yaitu :

Ramah lingkungan sehingga lokasinya berada di luar lingkungan

pemukiman.

Bangunan kandang berada pada tanah milik kelompok dan atau tanah

pemerintah desa.

Dibangun secara gotong royong melibatkan partisipasi dan swadaya

masyarakat peternak.

Mempunyai awiq-awiq yaitu tata tertib atau kesepakatan yang wajib

ditaati seluruh peternak dalam kelompok kandang kolektif.

Didayagunakan untuk berbagai kepentingan bersama dan kerjasama

bagi peternak anggota kelompok.

Adapun manfaat kandang kolektif :

a. Sebagai wadah kerjasama peternak dalam kelompok maupun dengan

kelompok atau lembaga lainnya.

b. Meningkatkan kemudahan bagi peternak untuk akses informasi atau

teknologi dari Dinas terkait untuk meningkatkan produksi ternak.

c. Membantu meningkatkan pengamanan kegiatan usaha dan sistem

pengamanan lingkungan.

d. Memudahkan pengelolaan ternak seperti mengawinkan, seleksi,

pencatatan, pengamanan penyakit dll.

e. Meningkatkan nilai tambah usaha peternakan karena kotoran ternak

dapat di tampung dalam suatu tempat untuk diolah menjadi pupuk

organik atau energi gas bio.

f. Memudahkan Dinas Peternakan dan Dinas terkait dalam membina,

membimbing dan memberikan pelayanan kepada para peternak.

b. Sistem Lar/So

Page 20: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 14

Pola pengembangan peternakan sapi di Pulau Sumbawa dilakukan dengan

sistem padang penggembalaan ternak. Sistem lar/so merupakan pola usaha

peternakan sapi yang menggunakan padang penggembalaan dengan

perhitungan daya tampunglahan sebagai basis kegiatan dalam usaha

produksi sapi bibit dan potong.

Penetapan pengembangan sistem lar/so atas dasar pertimbangan kultur

pemeliharaan sapi yang bersifat ekstensif, ternak dipelihara lepas di padang

penggembalaan, ketersediaan lahan masih luas dan prospek pengembangan

sapi dapat ditingkatkan dengan skala usaha yang lebih besar.

Pengembangan lar/so harus memenuhi ketentuan dan persyaratan:

Merupakan lokasi pelepasan oleh masyarakat

Wilayah lar/so ditetapkan oleh Bupati

Tanah masyarakat yang disepakati dijadikan wilayah lar/so

Memiliki kelembagaan kelompok yang beranggotakan para peternak.

Merupakan kesepakan bersama antara peternak dalam wilayah lar/so

Secara teknis, sosial budaya, dan ekonomis layak dijadikan lar/so

Manfaat sistem lar/so :

a. Meningkatkan kualitas dan kapasitas tampung ternak di padang

penggembalaan.

b. Mengembangkan peternakan terintegrasi dengan sektor lain.

c. Memudahkan peternak dalam menggembalakan ternaknya.

d. Meningkatkan skala kepemilikan dan pendapatan peternak.

e. Memudahkan Dinas Peternakan dan Dinas terkait dalam membina,

membimbing dan memberikan pelayanan kepada para peternak.

Page 21: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 15

III. LANGKAH STRATEGIS PENCAPAIAN PROGRAM

A. ISU-ISU STRATEGISDalam upaya sinergitas pembangunan peternakan ke depan, maka

terdapat beberapa isu strategis pencapaian program yang harus

mendapatkan perhatian khusus antara lain :

1. Menurunnya kualitas genetik ternak

2. Belum optimalnya pendampingan di tingkat lapangan.

3. Akses pembiayaan perbankan bagi peternak masih terbatas.

4. Infrastruktur dasar (jalur produksi) dan akses konektivitas masih terbatas.

5. Kurangnya sarana dan prasarana transportasi pengiriman ternak dan

produk keluar daerah.

6. Pengendalian dan penaggulangan penyakit hewan menular strategis.

7. Pembatasan pengeluatran ternak potong dalam bentuk hidup.

8. Optimalisasi peran dan fungsi RPH dalam penyediaan daging ASUH.

Berdasarkan isu-isu strategis dimaksud maka kebijakan

pembangunan peternakan Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2015 – 2019

terfokus pada beberapa program/kegiatan antara lain berupa :

1. Peningkatan manajemen pemeliharaan (Inseminasi Buatan dan

Intensifikasi Kawin Alam).

2. Peningkatan manajemen pakan (pakan olahan dan hijauan pakan ternak).

3. Peningkatan manajemen kesehatan hewan (pengendalian pemasukan

ternak ilegal dan surveilance).

4. Peningkatan peran pendampingan (THL, SMD-WP dan penyuluh).

5. Peningkatan manajemen usaha (Bank, BUMN, BUMD, Stekhholder

lainnya, melalui penguatan kelembagaan/konsursium berbasis komoditas).

B. NAMA DAN LOKASI PROGRAM1. Pengembangan Perbibitan Sapi Bali Dengan Pendekatan Teknologi

Inseminasi Buatan di Kawasan Jeringo Kabupaten Lombok Timur.a. Gambaran Umum

Kawasan Jeringo merupakan Desa termuda di Kecamatan Suela

Kabupaten Lombok Timur. Resmi dijadikan sebagai Desa persiapan

sejak awal 2011. Terletak di kaki Gunung Rinjani dengan suhu dan

iklim wilayah yang berkarakter kering. Penduduk Jeringo sebagian

Page 22: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 16

merupakan penduduk asli, dan sebagian lagi adalah warga

transmigrasi yang di programkan Pemda Lombok Timur untuk warga

yang lahannnya dijadikan waduk Pandan Duri di Kecamatan Sakra.

Saat ini di kawasan Jeringo sudah di huni oleh lebih dari 200 Kepala

Keluarga (820 jiwa). Letak geografis kawasan Jeringo adalah

116ᵒ38’02”-116ᵒ12’06” (BT) dan 08ᵒ50’84” (LS) dengan kemiringan

lahan (0-3%) sebanyak 80 hektar dan lahan bergelombang (4-9%)

sebanyak 67 Hektar. Kondisi curah hujan rata-rata bulanan 6,0 – 129

mm/bulan dan rata-rata tahunan 1.343 mm pada bulan Mei, terendah

pada Bulan Juni dan tertinggi pada Bulan Desember.

Tingkat ekonomi penduduk masih tergolong rendah, dengan

mata pencaharian sebagai petani tanah kering atau tadah hujan.

Gambaran ekonomi juga nampak dari rumah pemukiman mereka,

karena selain sebagai warga transmigrasi, rumah penduduk asli

sebagian besar masih menggunakan alang-alang dan dinding

anyaman bambu (bedek).

b. Sarana Prasarana

Sarana prasarana pendukung pengembangan peternakan yang

terdapat dalam kawasan Jeringo antara lain :

Kantor UPT 1 unit

Masjid 1 unit

Balai Desa 1 unit

Sekolah Dasar 1 unit

Puskesmas Pembantu 1 unit

Gudang 1 unit

Jalan penghubung 4 km

Jalan desa 7 km

Jembatan 7 unit

Gorong-gorong 12 km

Sedangkan sarana prasarana peternakan yang terdapat di

didalam kawasan jeringo antara lain berupa :

1. Kandang permanen sebanyak 5 unit milik PT.Newmont Nusa

Tenggara (PT. NNT) dengan ukuran 7 X 30 meter yang dapat

menampung sapi sebanyak 40 ekor /unit.

Page 23: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 17

2. Kandang jepit sebanyak 3 unit.

3. Sarana penampungan air untuk ternak.

4. Instalasi air.

Gambar 3. Kandang Sapi di Kawasan Jaringo sebanyak 5 unit

Gambar 3. Kandang Sapi di Kawasan Jaringo sebanyak 5 unit

Aksesibilitas dari kawasan Jeringo seperti tertera di dalam tabel

8 di bawah ini.

Tabel 8. Aksesibilitas Dari Lokasi

Akses DariLokasi Menuju

Jarak Kondisi Jalan SaranaTransportasi

Provinsi 76,6 Km Aspal/baik Roda 4/2Kabupaten 36,5 Km Aspal/baik Roda 4/2Kecamatan 15 Km Aspal/baik Roda 4/2Desa 2 Km Aspal/baik Roda 4/2

Page 24: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 18

c. Kelembagaan Peternak

Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi

Nusa Tenggara Barat di dalam pengembangan kawasan Jeringo

adalah berupa fasilitasi kepada kelompok tani ternak dalam bentuk

program kegiatan integrasi ternak dengan tanaman jagung kepada 4

(empat) kelompok tani ternak dari dana APBN dan APBD I yaitu KTT.

Gumi Selaparang I, KTT. Gumi Selaparang II, KTT. Gumi Selaparang

III dan KTT. Gumi Selaparang IV. Pengembangannya diharapkan

melalui teknologi Inseminasi Buatan dengan mengoptimalkan peran

pendamping kelompok (THL, SMD WP dan Penyuluh) sehingga

kawasan tersebut dapat berkembang sebagai daerah perbibitan yang

menghasilkan ternak-ternak sapi yang unggul dalam rangka upaya

perbaikan genetic ternak.

Sedangkan kegiatan pendukung berbasis kawasan yang

diperuntukkan bagi peternak dalam rangka mengungkit perekonomian

peternak sehari-hari adalah melalui Pengembangan Budidaya

kambing/Domba dan Integrasi Ternak Unggas (Pendekatan On Farm-

Hilir) berupa pembentukan kampung unggas.

2. Pengembangan Kawasan Agrowisata Yang Terintegrasi diBanyumulek Kecamatan Kediri Lombok Barata. Gambaran Umum

Kawasan Banyumulek merupakan kawasan strategis yang akan

dikembangkan sebagai kawasan agrowisata yang terintegrasi dengan

kegiatan pengembangan peternakan. Kawasan Banyumulek terletak

di Desa Banyumulek Kecamatan Kediri kabupaten Lombok Barat

dengan luas 30,10 hektar. Topografi tanah relative datar dengan

ketinggian 10 M diatas permukaan laut, curah hujan 1.417 mm/tahun,

suhu udara 28 -34ᵒC dan kelembaban 78 – 86 %.

Di Kawasan tersebut terdapat 4 (empat) UPTD sebagai

penunjang kegiatan pengembangan peternakan yaitu :

Balai Inseminasi Buatan (BIB)

Balai Rumah Sakit Hewan dan Laboratorium Veteriner

(BRSH&LV).

Page 25: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 19

Balai Pengembangan dan Pengoalahan Pakan Ternak

Ruminansia (BP3TR).

b. Sarana Prasarana

Ternak yang ada di Balai Inseminasi Buatan Banyumulek dan Instalasi

Amor- Amor seperti tertera pada tabel di bawah ini :

Tabel 8. Sumber Daya Ternak di BIB dan Amor-Amor

No. Ternak Lokasi Jumlah(ekor)

1. Sapi Pejantan (Bulls) Brangus Bali

Banyumulek 182

16

2. Sapi Perah Betina dewasa (induk) Betina dara Jantan dewasa Pedet

Banyumulek 166451

3. Sapi JICA Betina dewasa (induk) Anak betina Anak jantan Pedet jantan

Banyumulek 127221

4. Sapi Brangus Betina dewasa Jantan dewasa Betina muda Jantan muda Betina anak Jantan anak

Amor-Amor 301424541

Page 26: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 20

Tabel 9. Sarana Gedung, Kandang

No. Uraian Volume Satuan

1. Gedung kantor dan Lab. 1 Unit

2. Perumahan 8

3. Gudang 2

4. Kandang pemeliharaan 4

5. Kandang jepit 2

6. Bangunan Kompos 1

7. Mekanisasi pertanian Traktor Gerobak Chooper Mesin penyiram Genset Mesin pompa air Sumur Dalam Mesin Pelet Jetpump Kereta dorong R1 Pemotong rumput

23111361132

8. Kendaraan R4 Kijang Truck Pick Up

112

9. Kendaraan R2 10 Unit

10. Peralatan Lab.

11. Peralatan kolekting

12. Pos IB/ ULIB 100 Unit

13. Kontainer Depo 99 Buah

14. Kontainer Lapangan 353 Buah

Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Nusa

Tenggara Barat cq Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa

Tenggara Barat dalam upaya pengembangan Kawasan Banyumulek sebagai

kawasan agrowisata terintegrasi dengan pengembangan peternakan adalah

kerjasama dengan GNE dan RNI sebagai mitra untuk pengembangan

kegiatan pembibitan ternak dan penggemukan sapi potong sebagai

penyedia/supplayer untuk Rumah Potong Hewan (RPH) bertaraf

International yang telah di bangun sejak tahun ---. Site plan untuk

Page 27: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 21

pengembangan kawasan agrowisata terintegrasi seperti tertera pada gambar

berikut ini

Gambar 1. Site Plan Pengembangan Kawasan Agrowisata Terintegrasi

Page 28: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 22

Gambar 2. Site Plan Pengembangan Kawasan Agrowisata Terintegrasi

3. Optimalisasi Pembibitan Sapi Di Padang Penggembalaan MelaluiINKA di Kawasan Doroncanga Kabupaten Dompua. Gambaran Umum

Pengembangan pakan ternak ruminansia masih menjadi

kendala . Dalam system pemeliharaan yang intensif, cut an carry

system, masih sering terjadi stagnasi dalam penyediaan pakan,

dimana pada musim kemarau peternak kesulitan menyediakan pakan

ternak, kalaupun ada dengan kualitas yang rendah sehingga gizi tidak

terpenuhi untuk memacu produktivitas dan reproduksi ternak, Oleh

karenanya pengembangan kawasan penggembalaan merupakan salah

satu solusi dalam mengatasi masalah ketersediaan pakan.

Kawasan padang penggembalaan Doroncanga merupakan

salah satu kawasan yang sangat berpotensi untuk penyediaan

sumber-sumber pakan bagi ternak ruminansia. Kawasan padang

penggembalaan Doroncanga terletak di Desa Soritatanga Kecamatan

Pekat Kabupaten Dompu. Luas padang penggembalaannya adalah

Page 29: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 23

1.966 hektar. Fungsi dari padang penggembalaan kawasan

doroncanga adalah :

Sumber pakan hijauan dan cadangan pakan di Kabupaten

Dompu.

Pusat pelepasan ternak rakyat.

Sentra pengembangan perbibitan ternak.

Sentra pengembangan perbibitan ternak dengan system INKA.

Dalam pengembangan peternakan ke depan maka peran

kawasan padang penggembalaan Doroncanga menjadi sangat penting

oleh karenanya Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu telah

menetapkan lokasi tersebut sebagai lokasi pengembangan peternakan

melalui Keputusan Bupati Dompu Nomor 38/DISNAK/2014 tanggal 30

Januari 2014. Lokasi pengembangan kawasan Doroncanga seperti

tertera dalam gambar di bawah ini.

Gambar 3. Lokasi Pengembangan Padang PenggembalaanDoroncanga Kabupaten Dompu

Page 30: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 24

4. Pengembangan Sapi Brangus Galur Lombok Di Amor-AmorKabupaten Lombok Utaraa. Gambaran Umum

Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan

Kesehatan Hewan merupakan pedoman dalam menyelenggarakan

pembangunan peternakan termasuk dalam pengelolaan Sumber Daya

Genetik Hewan (SDG) Hewan. Mengenai SDG Hewan tersebut diatur

pada Bagian Ketiga Tentang SDG pasal 8 ayat (1) yang

mengamanatkan perlunya pengelolaan (pelestarian dan pemanfaatan

berkelanjutan0 SDG untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Penguasaan Negara atas SDG Hewan dilaksanakan oleh Pemerintah,

Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota berdasarkan sebaran

asli geografis yang bersangkutan. Pengelolaannnya dilakukan melalui

pemanfaatan (pembudidayaan dan pemuliabuakan) dan pelestarian

(konservasi).

Daerah Amor-Amor di Kabupaten Lombok Utara merupakan

salah satu instalasi UPTD Balai Inseminasi Buatan Banyumulek

yang terletak di Desa Selengan Kecamatan Kayangan Kabupaten

Lombok Utara. Luas lahan untuk pengembangan perbibitan sapi

brangus adalah 25 hektar dengan potensi sumber daya ternak sebanyak

30 ekor terdiri dari :

Betina dewasa : 14 ekor. Jantan dewasa : 2 ekor Betina muda : 4 ekor Jantan muda : 5 ekor. Anak betina : 4 ekor. Anak jantan : 1 ekor.

Page 31: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 25

Berdasarkan potensi yang dimiliki oleh Amor-Amor dan dalam

rangka mengoptimalkan pengelolaan SDG Hewan maka perencanaan

ke depan untuk pengembangan peternakan di Nusa Tenggara Barat

maka penetapan Sapi Brangus Galur Lombok akan dapat

direalisasikan untuk pengelolaan, pelestarian dan pemanfaatan

berkelanjutan SDG Hewan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

C. AKSI PROGRAMAksi yang akan dilaksanakan dalam Pilot Project Pengembangan

Peternakan Terpadu antara lain:

1. Peningkatan Kelembagaan Kelompok PeternakKelembagaan merupakan salah satu faktor penting dalam

rekayasa sosio-budaya pedesaan, yakni sebagai pengatur hubungan

antar individu melalui interaksi dan relasi sosial dalam penguasaan dan

pemanfaatan faktor produksi. Karena itu, kelembagaan (sosial) seperti

kelompok peternak dipandang sebagai salah satu “syarat kecukupan”

(sufficient condition) dalam pembangunan peternakan di samping

sumberdaya alam (SDA), sumberdaya manusia (SDM) dan teknologi.

Transformasi kelembagaan kelompok, khususnya kelompok

peternak yang sedang berjalan saat ini tidak mengarah pada tujuan

pembangunan peternakan yang seharusnya dicapai yakni

petani/peternak yang sejahtera dalam kehidupannya. Oleh karena itu,

untuk mewujudkan pengembangan peternakan terpadu maka

diperlukan adanya peningkatan kapasitas kelembagaan kelompok

peternak dan kapasitas peternaknya.

2. Peningkatan Kapasitas Kelompok

Kelompok tani/ternak pada dasarnya adalah organisasi non

formal di perdesaan yang ditumbuh kembangkan “dari, oleh dan untuk

petani/peternak“. Ada pembagian tugas dan tanggung jawab sesama

anggota berdasarkan kesepakatan bersama.

Bila kelembagaan kelompok tani/ternak kuat dan mandiri, maka

akan dapat berfungsi sebagai kelas belajar, wahana kerjasama dan unit

produksi.

Page 32: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 26

Sebagai Kelas Belajar, kelompok tani/ternak merupakan wadah

belajar mengajar bagi anggotanya guna meningkatkan pengetahuan,

keterampilan dan sikap serta tumbuh dan berkembangnya kemandirian

dalam berusaha tani/ternak sehingga produktivitasnya meningkat,

pendapatannya bertambah serta kehidupan yang lebih sejahtera.

Sebagai Wahana Kerjasama, kelompok tani/ternak merupakan

tempat untuk memperkuat kerjasama diantara sesama petani dalam

kelompok tani/ternak dan antar kelompok tani/ternak serta dengan

pihak lain. Melalui kerjasama ini diharapkan usaha tani/ternaknya akan

lebih efisien serta lebih mampu menghadapi ancaman, tantangan,

hambatan dan gangguan.

Terakhir, sebagai Unit Produksi, usaha tani/ternak yang

dilaksanakan oleh masing masing anggota kelompok tani/ternak,

secara keseluruhan harus dipandang sebagai satu kesatuan usaha

yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi, baik

dipandang dari segi kuantitas, kualitas maupun kontinuitas.

Untuk dapat berfungsinya kelompok sebagaimana tersebut di

atas maka diperlukan peningkatan kapasitas kelompok yang diarahkan

pada: (a) peningkatan kemampuan kelompok tani/ternak dalam

melaksanakan fungsinya, (b) peningkatan kemampuan para anggota

dalam mengembangkan agribisnis, (c) penguatan kelompok tani/ternak

menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri.

3. Peningkatan Kapasitas Peternak

Disamping upaya peningkatan kapasitas kelompok, maka

peningkatan kapasitas petani/peternak merupakan hal yang harus

mendapat perhatian. Peningkatan kapasitas peternak terutama

ditujukan agar peternak mampu memahami dan melaksanakan cara

pemeliharaan ternak secara profesional, efektif dan efisien sehingga

prinsip ”3S” (satu anak, satu induk, satu tahun) yang telah berhasil

dikembangkan di Kabupaten Lombok Tengah dapat direalisasikan.

Untuk mewujudkan hal tersebut maka peternak harus

mendapat pelatihan teknis secara tematis seperti pelatihan manajemen

pemeliharaan, manajemen pakan, reproduksi dan kesehatan hewan.

Page 33: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 27

Melaui pelatihan manajemen pemeliharaan diharapkan peternak dapat

memelihara ternaknya secara lebih baik dan lebih menguntungkan.

4. Sistim Produksi Pakan Berbasis Legum Pohon

Ada 2 model yang akan dikembangkan yaitu: 1) Model integrasi

legum pohon dan rumput dengan sistim potong angkut, 2) Model

integrasi legum pohon dengan tanaman pangan dengan sistim potong

angkut Kedua model tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan

produktivitas lahan yang selama ini menghasilkan tanaman pangan

atau pakan hanya pada musim hujan. Dengan model pertama, peternak

dapat memproduksi legum pohon sebagai sumber protein terutama

untuk persediaan musim kemarau dan tetap memproduksi tanaman

pangan pada musim hujan. Integrasi legum pohon dengan rumput

unggul (model kedua), dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas

dan mutu rumput unggul pada musim hujan dan legum pohon

diupayakan tesedia sepanjang tahun.

5. Meningkatkan Angka Kelahiran

Tujuan utama memelihara induk adalah untuk menghasilkan

pedet berkualitas setiap tahun. Kualitas pedet yang dihasilkan sangat

bergantung pada kualitas induk, kualitas pejantan dan yang terutama

kecukupan pakan selama proses kebuntingan. Untuk menjamin

kecukupan pakan diperlukan strategi yang tepat sehingga kebutuhan

nutrisi untuk mendukung perkembangan folikel sampai menjadi sel

telur, mendukung pertumbuhan embrio sampai phase akhir

kebuntingan dan menyusui dapat terpenuhi. Strategi untuk mencukupi

kebutuhan pakan mendukung aktivitas reproduksi induk dilakukan

dengan menyelaraskan aktivitas reproduksi dengan waktu pakan

tersedia. Prinsip dasarnya adalah waktu induk membutuhkan nutrisi

yang tinggi untuk mendukung tahapan reproduksi dalam menghasilkan

pedet diselaraskan dengan waktu dimana pakan tersedia dalam jumlah

dan kualitas yang tinggi, sebaliknya pada waktu ketersediaan pakan

menipis diupayakan induk berada pada tahapan reproduksi yang tidak

membutuhkan nutrisi yang tinggi sehingga kebutuhan induk tetap

Page 34: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 28

terpenuhi. Hal ini dapat dilakukan melalui pengaturan waktu kawin dan

waktu sapih.

6. Pengaturan waktu kawin dengan pejantan terseleksi.

Pakan merupakan faktor pengendali utama dalam menentukan

waktu kawin agar dapat menghasilkan pedet berkualitas baik. Induk

membutuhkan pakan dalam jumlah dan kualitas yang tinggi pada

beberapa phase reproduksi untuk dapat menghasilkan pedet yaitu pada

phase perkembangan sel telur, phase akhir kebuntingan dan phase

menyusui. Phase tersebut merupakan phase kritis sehingga suplai

nutrisi harus dapat disediakan diatas garis kebutuhan nutrisi minimal

untuk mendukung aktivitas reproduksi tersebut dalam menghasilkan

pedet setiap tahun. Kekurangan nutrisi pada phase kritis berdampak

pada terganggunya proses pematangan sel telur sehingga post partum

estrus tertunda, pertumbuhan embrio pada phase akhir kebuntingan

terhambat sehingga kondisi pedet dilahirkan buruk dan produksi air

susu rendah.

Pada kondisi nutrisi yang cukup, perkembangan folicle sampai

menghasilkan sel telur yang matang dan siap dibuahi membutuhkan

waktu ± 90 hari. Oleh karena itu untuk dapat menghasilkan pedet setiap

tahun maka nutrisi tersedia harus mencukupi kebutuhan janin pada

phase puncak perkembangannya yaitu pada ⅓ periode akhir

kebuntingan (7-9 bulan) dan mencukupi kebutuhan perkembangan

folicel sampai matang sehingga birahi kembali setelah beranak terjadi

dalam waktu yang tidak terlalu lama. Dengan demikian nutrisi yang

dibutuhkan induk menjadi sangat tinggi karena phase akhir kebuntingan

membutuhkan nutrisi yang tinggi dan pada waktu yang sama nutrisi

yang tinggi juga diperlukan untuk mendukung perkembangan folicel

sampai menjadi sel telur yang matang dan siap dibuahi setelah induk

beranak. Terjadinya akumulasi kebutuhan sehingga meningkatkan total

kebutuhan nutrisi pada waktu yang pendek untuk mendukung phase

kritis reproduksi tersebut dibutuhkan cara-cara yang strategis untuk

dapat memenuhinya

Page 35: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 29

7. Melakukan penyapihan pedet umur 6 bulanPenyapihan bertujuan untuk mempertahankan kondisi induk

supaya aktivitas reproduksi tetap berjalan secara normal dengan cara

menurunkan titik kritis kebutuhan nutrisi sehubungan dengan

menurunnya ketersediaan pakan baik dari jumlah maupun kualitasnya

memasuki musim kering. Untuk aktivitas reproduksi berjalan dengan

normal dibutuhkan skor kondisi tubuh induk ≥ 3, pada skala 1 – 5

Penurunan titik kritis kebutuhan nutrisi sehingga suplai nutrisi

dapat tetap berada diatas garis kebutuhan minimum dapat dilakukan

dengan menghentikan pedet menyusu. Menurunnya kebutuhan nutrisi,

memungkinkan penggunaan pakan berkualitas rendah untuk memenuhi

kebutuhan induk kering mempertahankan skor kondisi tubuh ≥ 3.

Dengan demikian pakan berkualitas tinggi, yang ketersediaannya terus

menurun pada musim kering dapat diberikan pada pedet sapihan untuk

mendukung pertumbuhannya secara optimal.

Penyapihan untuk anak sapi idealnya dilakukan pada umur 6

bulan dengan pertimbangan jika induk mempunyai aktivitas reproduksi

yang normal dan birahi kembali 2 bulan setelah beranak maka dapat

diperkirakan pada waktu pedet disapih induk juga sedang bunting 4

bulan. Dengan demikian waktu recovery tersedia untuk induk kering

hanya 3 bulan atau sampai umur kebuntingan mencapai 7 bulan.

8. Perbaikan pakan induk saat bunting tua dan menyusui.

Pertumbuhan embrio pada akhir kebuntingan berjalan sangat

cepat dimana embrio berkembang 2 sampai 3 kali lebih besar dari

phase sebelumnya. Perkembangan yang pesat pada phase akhir

kebuntingan membutuhkan suplai nutrisi yang cukup agar

perkembangan embrio dapat terjadi secara optimal. Kebutuhan nutrisi

yang tinggi menyebabkan titik kritis kebutuhan minimal nutrisi

meningkat, dan untuk dapat memenuhi suplai nutrisi berada diatas

garis minimal kebutuhan tersebut diperlukan berbagai strategi untuk

memenuhinya. Untuk induk yang pada saat memasuki bunting tua tidak

mencapai skor kondisi tubuh ≥ 3, membutuhkan suplai nutrisi yang

tinggi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mendukung perkembangan

embrio, perkembangan sel telur dan produksi air susu.

Page 36: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 30

9. Menekan Angka Kematian

Masih tingginya angka kematian, terutama pedet, jelas

berdampak terhadap perkembangan populasi dan keuntungan peternak

karena pedet merupakan aset produksi yang berfungsi sebagai sumber

pendapatan dan atau pengganti tetua. Oleh karena itu, harus

diupayakan untuk menekannya sampai seminimal mungkin.

Direncanakan, dalam jangka 5 (lima) tahun kematian pedet menjadi

dibawah 5%. Untuk itu akan dilakukan kegiatan sebagai berikut:

a. Perbaikan sanitasi kandang dan lingkungan

Kandang adalah tempat tinggal ternak, baik bersifat

sementara atau menetap. Kondisi kandang dan lingkungannya,

dapat mempangaruhi kondisi ternak, yakni terhadap kesehatan

ternak, terutama pedet, yang jika tidak mendapat perhatian yang

baik atau serius dapat mengakibatkan kematian. Sanitasi kandang

termasuk lingungan sekitar kandang harus dilakukan secara rutin,

caranya antara lain dengan membersihkan kandang dan

lingkungannya secara rutin, serta melakukan penyemprotan

desinfektan secara periodik. Selain itu, diperlukan sistim drainase

sedemikian rupa sehingga kandang, terutama pada musim hujan

relatif tidak becek, dan / atau pemanfaatan kotoran ternak untuk

kesuburan lahan (pembuatan pupuk, kompos) atau diolah sebagai

sumber energi (gasbio).

Kegiatan sanitasi ini membutuhkan komitmen yang kuat dari

semua anggota kelompok peternak, sementara pemerintah sebagai

fasilitator.

b. Mempercepat Pertambahan Berat Badan

Peningkatan pertambahan berat badan ternak penggemukan

sangat dipengaruhi oleh kondisi nutrisi induk ternak tersebut mulai

dalam kandungan (sepertiga kebuntingan terakhir) dan saat

menyusui serta jenis pakan yang diberikan setelah pedet disapih.

Secara genetik sapi Bali mampu tumbuh dengan kecepatan 0.8

kg per hari dengan ransum yang seimbang. Dengan pakan legum

pohon pertambahan berat badan per hari dapat mencapai 0.3 kg

Page 37: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 31

per hari mulai lepas sapih sampai menjadi bakalan dan 0.4-0.5

kg/hari pada fase penggemukan. Dengan kecepatan pertumbuhan

tersebut, seekor sapi jantan dengan berat lahir 14-16 kg dan berat

sapih 70-80 kg (umur 6 bulan) mestinya dapat mencapai berat

potong (250 - 300 kg) pada umur 24 bulan.

Untuk mencapai hal ini maka hal-hal yang perlu dilakukan

adalah:

a. Perbaiki nutrisi induk 2 bulan sebelum beranak dan selama

menyusui

b. Berikan pakan berkualitas baik (rumput muda dan legum pohon)

pada pedet yang baru lepas sapih

c. Berikan legum pohon (dan sumber energi seperti dedak atau ubi

kayu kalau harganya murah) pada ternak selama penggemukan

c. Meningkatkan Derajat Kesehatan Ternak

Salah satu program yang harus dilaksanakan sesuai kebijakan

dan strategi pengembangan peternakan terpadu adalah

meningkatkan derajat kesehatan ternak yang dipelihara. Kondisi

yang ingin diciptakan dan menjadi target program ini adalah

terbebasnya kawasan dari parasit dan penyakit menular strategis.

Untuk mewujudkan target dimaksud ada beberapa kegiatan yang

harus dilakukan dalam pengelolaan, meliputi :

a. Penyediaan akses yang mudah bagi kelompok untuk mendapat

pelanyanan dan penanganan ternak yang sakit dari para medis

pada unit kerja terkait.

b. Penanganan ternak mati (karena sakit) sesuai petunjuk teknis

dan tindakan standar yang ditentukan.

c. Melakukan upaya perbaikan sanitasi kandang komunal, seperti

mencegah adanya genangan air atau kandang becek,

menghindari adanya tumpukan / timbunan faeces didalam

kandang, melakukan penyemprotan dengan insektisida

terhadap serangga yang tergolong penghisap darah, secara rutin

membersihkan kandang dan mendesinfektan semua peralatan

yang digunakan.

Page 38: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 32

d. Penyediaan tempat pakan dan minum sedemikian rupa agar

tidak mudah tercemar dengan kotoran yang ada disekitarnya.

Bentuk dan ukuran tempat pakan dan tempat minum,

disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi yang ada dan tidak

berpotensi beresiko terutama bagi pedet.

e. Pemberian antibiotik dan feed suplemen / vitamin, sesuai

kebutuhan dan ketentuan.

Page 39: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 33

IV. INDIKATOR DAN EVALUASI KEBERHASILAN ROGRAM

A. Monitoring dan EvaluasiMonitoring dan evaluasi (MONEV) merupakan suatu aktifitas

untuk melihat perkembangan dan menilai keberhasilan suatu

perencanaan. Monev terhadap operasionalisasi kegiatan ini sangat

diperlukan, karena hasil monev memiliki arti penting dalam hal :

a. Menjamin peningkatan kinerja program dari sisi Input (apa,

berapa, mengapa, kapan), Proses (bagaimana input digunakan

dan bagaimana output dihasilkan), serta Output (apa, berapa, meng

apa, kapan).

b. Merangsang peningkatan dampak program, karena monev bisa

mengendalikan program sesuai dengan tujuan.

c. Merupakan proses pembelajaran sekaligus pemberdayaan,

termasuk memperkuat organisasi dan inisiatif semua

stakeholder secara mandiri;

d. Menjamin keberlangsungan program, baik dari aspek

organisasi maupun keuangan.

Mekanisme monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan ini

terdiri dari 4 (empat) komponen utama, yaitu :

a. Pengumpulan Data. Pengumpulan data merupakan suatu

proses awal dalam kegiatan monev. Berkaitan dengan

pengumpulan data, ada dua langkah kegiatan yang perlu

dilakukan yakni : penetapan indikator yang akan diukur; dan

menentukan model atau mengembangkan instrument; dan

pengumpulan data itu sendiri baik bersumber dari lapangan

(primer) maupun sumber lainnya (sekunder)

b. Analisis Data dan Pelaporan. Analisis data dan pelaporan

dalam kerangka monitoring dan evaluasi ini sesungguhnya

merupakan tahapan untuk menggambarkan status keberhasilan

pelaksanaan Pengembangan Peternakan di kelompok lokasi

kegiatan. Selain itu, memuat juga analisa terhadap dampak dan

permasalahan yang timbul untuk dicarikan solusi yang terbaik

bagi semua stakeholders.

Page 40: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 34

c. Perencanaan dan pengambilan keputusan. Dari hasil

analisis data dan laporan yang dibuat, maka langkah

berikutnya adalah penetapan rencana tindak lanjut dan

pengambilan keputusan strategis terkait perbaikan aktifitas

program ke depan;

d. Implementasi. Langkah terakhir dari monev ini

adalah implementasi dari rancangan program yang telah

diputuskan dari rangkaian tahapan kegiatan di atas.

B. Pengukuran KeberlanjutanKeberlanjutan program akan dilaksanakan oleh dinas peternakan

setempat dalah hal ini PPLyang membidangi peternakan , yang mana sejak

awal kegiatan mereka dilibatkan dengan harapan kemampuannya dan

orientasi akan sejalan dengan maksud dan tujuan kegiatan program,

disamping itu kelempok dalam proses pelaksanaan kegiatan dilibatkan penuh

sehingga pada ahir kegiatan diharapkan akan mampu berjalan dan

melaksakan progaram secara mandiri.

Page 41: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 35

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan1. Peningkatan manegment pakan dapat dijadikan focus awal kegiatan untuk

mencapai peningkatan mutu bibit baik dikawasan jeringo maupun di

kawasan doroncanga dengan memaksimalkan pendapingan tenaga THL

maupun SMD-WP

2. Peningkatan mutu bibit akan didukung dengan pengaadan, penyiapan dan

penyebaran pejantan unggul dan sarana prasarana IB yang memadai

sehingga seluruh induk dapat terlayani dengan cepat.

3. Dengan dibangunnya Pengembangan kawasan agrowisata yang

terintegrasi dikawasan banyumulek selain menjadi pusat bisnis dapat

dijadikan sebagi sarana pembelajaran bagi pihak-pihak yang

membutuhkan.

4. Secara langsung akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar

kawasan baik pada kawasan pengembangan perbibitan (Jeringo dan

doroncanga) maupun kawasan Agrowisata secara khusus dan masyarakat

luas secara umum, dengan peningkatan infrastruktur dan akses

konektifitas ekonomi dan sarana prasarana transportasi proses transkasi

ekonomi akan semakin lancer

5. Kelancaran pengiriman hasil produksi ternak (bibit maupun pejantan) akan

dijadikan proritas dalam rencana pembangunan peternakan sehingga

tidak ada lagi kendala dalam proses tataniaga hasil peternakan NTB.

B. Saran-Saran1. Pengembangan pembibitan Sapi Bali dengan pendekatan Tehnologi

Insiminasi Buatan dikawasan jeringo dan optimalisasi pembibitan sapi di

padang pengembalaan di kawasan doroncanga perlu dilakukan kajian

mendalam mengenai sosial budaya masyarakat peternak yang akan

terlibat dalam kegiatan.

2. Perlu adanya data dasar pada masing-masing kegatan sehingga dapat

dijadikan sebagai acuan dan target kegiatan sehingga proses evaluasi

dapat terukur.

Page 42: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 36

3. Pelatihan monitoring bagi tenaga pendamping (THL, PPL dan SMD-WP)

harus terus dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan kafasitas

mereka dalam proses pendampingan program.

Page 43: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Jeringo 10,000 Meter 300,000 3,000,000,0002 Perbaikan kandang pada kawasan 5 Unit 250,000,000 1,250,000,0003 Pembangunan Shelter

- Bangunan Shelter 1 Unit 150,000,000 150,000,000- Tempat pakan feed suplemen 20 Unit 10,000,000 200,000,000- Tata kelola air (sprinkler dan pipanisasi) 1 Paket 200,000,000 200,000,000- Pembuatan kandang Jepit/Gang Way 5 Unit 20,000,000 100,000,000- Pembangunan Bak Penampung Air 5 Unit 30,000,000 150,000,000

4 Manajemen pembibitan ternak- Pengadaan Bibit betina 1,200 Ekor 6,500,000 7,800,000,000- Pengadaan Pejantan Pemacek 100 Ekor 8,000,000 800,000,000- Pengadaan Nomor ternak (Microchip) 1,500 Buah 150,000 225,000,000- Chipreader 4 Buah 50,000,000 200,000,000- Operasional Recording 1 Tahun 300,000,000 300,000,000- Penyiapan regulasi perbibitan/Master Plan Kawasan 1 Keg 300,000,000 300,000,000

Jeringo- Koordinasi/Pendampingan Tenaga Ahli Perbibitan 1 Tahun 500,000,000 500,000,000- Sarana recording (pita ukur, tongkat ukur, timbangan 1 Paket 100,000,000 100,000,000

digital dan lain lain)5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT)

RENCANA ANGGARAN BIAYAKEGIATAN PENGEMBANGAN WILAYAH JERINGO SEBAGAI KAWASAN PEMBIBITAN

BERBASIS TEKNOLOGI IB

Jumlah hargaNo Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan

5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT)- Pengolahan lahan HMT 200 Ha 2,000,000 400,000,000- Penyiapan HMT Unggul 100 Ha 4,000,000 400,000,000- Pemberantasan gulma/herbisida 1 Paket 200,000,000 200,000,000- Demplot pakan hijauan (pupuk, bibit, land clearing 100 Ha 20,000,000 2,000,000,000

dan manajemen pemeliharaan)6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan)

- Pembuatan gudang pakan 1 Unit 100,000,000 100,000,000- Pembuatan gudang sarana dan prasarana 1 Unit 100,000,000 100,000,000- Pembuatan Bunker silo 1 Unit 50,000,000 50,000,000- Pengadaan sarana pengawetan pakan (pengepres 1 Paket 75,000,000 75,000,000

Jerami, Chopper )7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu

- Bangunan IB/Yankeswan 1 Unit 3,000,000,000 3,000,000,000- Pengadaan sarana IB/Keswan 1 Paket 1,000,000,000 1,000,000,000- Operasional pengelolaan IB/Keswan 1 Keg 1,000,000,000 1,000,000,000- Pengadaan genset dan pompa air 1 Paket 70,000,000 70,000,000- Obat dan vaksin 1 Paket 100,000,000 100,000,000

8 Pengadaan sarana mobilitas- Kendaraan Operasional Roda 4 1 Unit 350,000,000 350,000,000- Kendaraan traktor dan gerobak pakan 1 Unit 450,000,000 450,000,000- Kendaraan operasional Roda 2 3 Unit 30,000,000 90,000,000

9 Operasional Petugas/THL dan SMD WP- Ops. Dokter Hewan (1 Orang) 12 OB 2,500,000 30,000,000- Ops. Sarjana Pendamping Program (2 Orang) 24 OB 2,500,000 60,000,000

10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM- Pelatihan Manajemen Pembibitan ternak, Manajemen 3 Kali 50,000,000 150,000,000

pakan dan manajemen kesehatan hewan)

Page 44: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

Jumlah hargaNo Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan

11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,00012 Peningkatan Peran KWT pada Usaha Perbibitan

- Pemeliharaan unggas lokal sebagai upaya pemenuhan 30,000 Ekor 60,000 1,800,000,000kebutuhan hidup keluarga (100 ekor/KK)

- Penyediaan pakan 1 Tahun 500,000,000 500,000,000- Obat - obatan dan vaksin 1 Paket 100,000,000 100,000,000

13 Water Reservoir 1 Paket 200,000,000 200,000,00014 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan 20 Km 100,000,000 2,000,000,00015 Perbaikan Jalan Usaha Produksi 20 Km 250,000,000 5,000,000,000

35,000,000,000Jumlah

Mataram, Maret 2014

NIP. 19610930 199103 2 002

Provinsi Nusa Tenggara BaratKepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Ir. Hj. Budi Septiani

Page 45: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Amor Amor 5,000 Meter 300,000 1,500,000,0002 Perbaikan kandang pada kawasan 5 Unit 250,000,000 1,250,000,0003 Manajemen Penggemukan ternak

- Pengadaan sapi bakalan 1,000 Ekor 6,000,000 6,000,000,000- Koordinasi/Pendampingan 1 Tahun 309,500,000 309,500,000- Pakan Hijauan per hari 2,700,000 Kg 250 675,000,000- Pakan Konsentrat per hari (Kg) 180,000 Kg 2,500 450,000,000- Obat-obatan (per ekor) 1 Paket 100,000,000 100,000,000- Mineral dan Vitamin (per ekor) 1 Paket 100,000,000 100,000,000- Tenaga Kerja (Orang/Hr) 15 OB 1,500,000 22,500,000- Peralatan Kandang 1 Paket 100,000,000 100,000,000- Kendaraan Pengangkut pakan 2 Unit 30,000,000 60,000,000

4 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT)- Pengolahan lahan HMT 20 Ha 2,000,000 40,000,000- Penyiapan HMT Unggul 20 Ha 4,000,000 80,000,000- Pemberantasan gulma/herbisida 1 Paket 100,000,000 100,000,000- Demplot pakan hijauan (pupuk, bibit, land clearing 20 Ha 20,000,000 400,000,000

dan manajemen pemeliharaan)5 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan)

- Pembuatan gudang pakan 1 Unit 100,000,000 100,000,000

RENCANA ANGGARAN BIAYAKEGIATAN PENGEMBANGAN KAWASAN SAPI BRANGUS

GALUR LOMBOK DI AMOR AMOR

No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan Jumlah harga

- Pembuatan gudang pakan 1 Unit 100,000,000 100,000,000- Pembuatan gudang sarana dan prasarana 1 Unit 100,000,000 100,000,000- Pembuatan Bunker silo 1 Unit 50,000,000 50,000,000- Pengadaan sarana pengawetan pakan (pengepres 1 Paket 75,000,000 75,000,000

jerami/Chopper )6 Pengadaan sarana mobilitas

- Kendaraan Operasional Roda 4 4 Unit 250,000,000 1,000,000,000- Kendaraan traktor dan gerobak pakan 1 Unit 450,000,000 450,000,000- Kendaraan operasional Roda 2 6 Unit 30,000,000 180,000,000

7 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM- Pelatihan Manajemen Pemeliharaan dan Keswan 2 Kali 179,000,000 358,000,000

8 Optimalisasi IB pada Kawasan 1 Tahun 158,000,000 1,000,000,0009 Sistim Pelayanan Keswan Terpadu 1 Tahun ############ 1,000,000,000

10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,000

16,000,000,000

NIP. 19610930 199103 2 002Ir. Hj. Budi Septiani

Jumlah

Provinsi Nusa Tenggara Barat

Mataram, Maret 2014Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Page 46: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

7,817,000,000

620,000,000

325,000,000

1,630,000,000

Page 47: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Doroncanga 10,000 Meter 300,000 3,000,000,0002 Perbaikan kandang pada kawasan 5 Unit 250,000,000 1,250,000,0003 Pembangunan Shelter

- Bangunan Shelter 10 Unit 100,000,000 1,000,000,000- Tempat pakan feed suplemen 20 Unit 10,000,000 200,000,000- Tata kelola air (sprinkler dan pipanisasi) 1 Paket 200,000,000 200,000,000- Pembuatan kandang Jepit/Gang Way 4 Unit 20,000,000 80,000,000- Pembangunan Bak Penampung Air 20 Unit 35,000,000 700,000,000

4 Manajemen pembibitan ternak- Pengadaan Bibit betina 2,000 Ekor 6,500,000 13,000,000,000- Pengadaan Pejantan Pemacek 200 Ekor 8,000,000 1,600,000,000- Pengadaan Nomor ternak (Microchip) 500 Buah 150,000 75,000,000- Chipreader 4 Buah 50,000,000 200,000,000- Operasional Recording 1 Paket 300,000,000 300,000,000- Koordinasi/Pendampingan Tenaga Ahli Perbibitan 1 Tahun 300,000,000 300,000,000

RENCANA ANGGARAN BIAYAKEGIATAN PENGEMBANGAN KAWASAN PEMBIBITAN DORONCANGA

KABUPATEN DOMPU

No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan Jumlah harga

- Operasional Recording 1 Paket 300,000,000 300,000,000- Koordinasi/Pendampingan Tenaga Ahli Perbibitan 1 Tahun 300,000,000 300,000,000- Sarana recording (pita ukur, tongkat ukur, timbangan 1 Paket 100,000,000 100,000,000

digital dan lain lain)5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT)

- Pengolahan lahan HMT 100 Ha 2,000,000 200,000,000- Penyiapan HMT Unggul 200 Ha 4,000,000 800,000,000- Pemberantasan gulma/herbisida 1 Paket 50,000,000 50,000,000- Demplot pakan hijauan (pupuk, bibit, land clearing 20 Ha 20,000,000 400,000,000

dan manajemen pemeliharaan)6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan)

- Pembuatan gudang pakan 1 Unit 200,000,000 200,000,000- Pembuatan gudang sarana dan prasarana 1 Unit 100,000,000 100,000,000- Pembuatan Bunker silo 2 Unit 100,000,000 200,000,000- Pengadaan sarana pengawetan pakan (pengepres 1 Paket 250,000,000 250,000,000

jerami/Chopper )7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu

- Bangunan IB/Yankeswan 2 Unit 500,000,000 1,000,000,000- Pengadaan sarana IB/Keswan 2 Paket 250,000,000 500,000,000- Operasional pengelolaan IB/Keswan 2 Keg 250,000,000 500,000,000- Pengadaan genset dan pompa air 2 Paket 60,000,000 120,000,000- Obat dan vaksin 2 Paket 100,000,000 200,000,000

8 Pengadaan sarana mobilitas- Kendaraan Operasional Roda 4 1 Unit 350,000,000 350,000,000- Kendaraan traktor dan gerobak pakan 1 Unit 450,000,000 450,000,000

Page 48: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan Jumlah harga

- Kendaraan operasional Roda 2 3 Unit 30,000,000 90,000,0009 Operasional Petugas/THL dan SMD WP

- Ops. Dokter Hewan (1 Orang) 12 OB 2,500,000 30,000,000- Ops. Sarjana Pendamping Program (2 Orang) 24 OB 2,500,000 60,000,000

10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM- Pelatihan Manajemen Pembibitan ternak, Manajemen 3 Kali 150,000,000 450,000,000

pakan dan manajemen kesehatan hewan)11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,00012 Water Reservoir 1 Paket 45,000,000 45,000,00013 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan 10 Km 100,000,000 1,000,000,00014 Perbaikan Jalan Usaha Produksi 22 Km 250,000,000 5,500,000,000

35,000,000,000Jumlah

Provinsi Nusa Tenggara Barat

Mataram, Maret 2014

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

NIP. 19610930 199103 2 002Ir. Hj. Budi Septiani

Page 49: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

2,180,000,000

15,575,000,000

1,450,000,000

750,000,000

2,320,000,000

890,000,000

Page 50: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

90,000,000

Page 51: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

1 Pembuatan Pagar Tembok Keliling 1,000 Meter 5,000,000 5,000,000,000

2 Fasilitasi dan Perbaikan kandang 5 Unit 250,000,000 1,250,000,000

3 Pembangunan Fasilitas usaha pembibitan

- Tempat pakan feed suplemen 20 Unit 10,000,000 200,000,000

- Pembuatan kandang Jepit/Gang Way 8 Unit 20,000,000 160,000,000

- Pembangunan Bak Penampung Air 20 Unit 10,000,000 200,000,000

4 Manajemen pembibitan ternak

- Pengadaan Bibit betina 1,000 Ekor 6,500,000 6,500,000,000

- Pengadaan Pejantan Pemacek 100 Ekor 8,000,000 800,000,000

- Pengadaan Nomor ternak (Microchip) 1,200 Buah 150,000 180,000,000

- Chipreader 4 Buah 50,000,000 200,000,000

RENCANA ANGGARAN BIAYAKEGIATAN PENGEMBANGAN INTEGRASI KAWASAN PEMBIBITAN

BANYUMULEK

No Uraian Kegiatan Harga Satuan Jumlah hargaVolume

- Chipreader 4 Buah 50,000,000 200,000,000

- Operasional Recording 1 Paket 200,000,000 200,000,000

- Koordinasi/Pendampingan Tenaga Ahli Perbibitan 1 Tahun 500,000,000 500,000,000

- Sarana recording (pita ukur, tongkat ukur, timbangan 1 Paket 100,000,000 100,000,000

digital dan lain lain)

5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT)

- Pengolahan lahan HMT 20 Ha 2,000,000 40,000,000

- Penyiapan HMT Unggul 20 Ha 4,000,000 80,000,000

- Pemberantasan gulma/herbisida 1 Paket 150,000,000 150,000,000

- Demplot pakan hijauan (pupuk, bibit, land clearing 20 Ha 20,000,000 400,000,000

dan manajemen pemeliharaan)

6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan)

- Pembuatan gudang pakan 1 Unit 100,000,000 100,000,000

- Pembuatan gudang sarana dan prasarana 1 Unit 100,000,000 100,000,000

- Pembuatan Bunker silo 1 Unit 50,000,000 50,000,000

Page 52: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

No Uraian Kegiatan Harga Satuan Jumlah hargaVolume

- Pengadaan sarana pengawetan pakan (pengepres 1 Paket 300,000,000 300,000,000

Jerami, Chopper )

7 Pengadaan sarana mobilitas

- Kendaraan Operasional Roda 4 2 Unit 350,000,000 700,000,000

- Kendaraan traktor dan gerobak pakan 1 Unit 450,000,000 450,000,000

- Kendaraan operasional Roda 2 3 Unit 30,000,000 90,000,000

8 Operasional Petugas/THL dan SMD WP

- Ops. Dokter Hewan (1 Orang) 12 OB 2,500,000 30,000,000

- Ops. Sarjana Pendamping Program (2 Orang) 24 OB 2,500,000 60,000,000

9 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM

- Pelatihan Manajemen Pembibitan ternak, Manajemen 3 Kali 250,000,000 750,000,000

pakan dan manajemen kesehatan hewan)

10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,000

11 Water Reservoir 1 Paket 285,000,000 285,000,000

10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,000

11 Water Reservoir 1 Paket 285,000,000 285,000,000

12 Infrastruktur Jalan Kawasan 1 Paket 5,000,000,000 5,000,000,000

24,375,000,000Jumlah

Mataram, Maret 2014

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Ir. Hj. Budi SeptianiNIP. 19610930 199103 2 002

Provinsi Nusa Tenggara Barat

Page 53: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

560,000,000

8,480,000,000

670,000,000

550,000,000

Page 54: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

1,240,000,000

90,000,000

Page 55: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

2015 2016 2017 2018 2019

A. PENGEMBANGAN WIL JERINGO SEBAGAIKAWASAN PERBIBITAN BERBASIS TEKNOLOGIINSEMINASI BUATAN

1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Jeringo 3,000,000,000 3,600,000,000 4,320,000,000 5,184,000,000 6,220,800,000

2 Perbaikan kandang pada kawasan 1,250,000,000 1,500,000,000 1,800,000,000 2,160,000,000 2,592,000,000

3 Pembangunan Shelter dan fasilitas penunjang perbibitan 800,000,000 200,000,000 - - -

4 Manajemen pembibitan ternak 10,225,000,000 12,000,000,000 15,000,000,000 18,000,000,000 21,600,000,000

5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 3,000,000,000 800,000,000 500,000,000 - -

6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 325,000,000 400,000,000 300,000,000 200,000,000 -

7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu 5,170,000,000 1,000,000,000 600,000,000 - -

8 Pengadaan sarana mobilitas 890,000,000 - - - -

TahunKeterangan

MATRIK RENCANA AKSIPILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN SAPI BERBASIS KAWASAN

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019

No Uraian Kegiatan

7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu 5,170,000,000 1,000,000,000 600,000,000 - -

8 Pengadaan sarana mobilitas 890,000,000 - - - -

9 Operasional Petugas/THL dan SMD WP 90,000,000 100,000,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000

10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 150,000,000 150,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000

11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -

12 Peningkatan Peran KWT pada Usaha Perbibitan 2,400,000,000 2,500,000,000 750,000,000 - -

13 Water Reservoir 200,000,000 - - - -

14 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan 2,000,000,000 200,000,000 - - -

15 Perbaikan Jalan Usaha Produksi 5,000,000,000 - - - -

16 Pembangunan Stasiun Uji Performans (SUP) Sapi Bali - - 1,500,000,000 - -

17 Sertifikasi Bibit - - - 500,000,000 300,000,000

35,000,000,000 22,450,000,000 25,120,000,000 26,394,000,000 31,062,800,000

B. PENGEMBANGAN KAWASAN SAPI BRANGUS

GALUR LOMBOK DI AMOR AMOR

1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Amor Amor 1,500,000,000 300,000,000 - - -

2 Perbaikan kandang pada kawasan 1,250,000,000 250,000,000 - - -

3 Manajemen Penggemukan ternak 7,817,000,000 9,000,000,000 12,000,000,000 15,000,000,000 18,000,000,000

4 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 620,000,000 800,000,000 1,000,000,000 800,000,000 800,000,000

5 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 325,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000

Jumlah

Page 56: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

2015 2016 2017 2018 2019

TahunKeteranganNo Uraian Kegiatan

6 Pengadaan sarana mobilitas 1,630,000,000 - - - -

7 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 358,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000

8 Optimalisasi IB pada Kawasan 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000

9 Sistim Pelayanan Keswan Terpadu 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000

10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -

16,000,000,000 12,850,000,000 15,500,000,000 18,300,000,000 21,300,000,000

C. PENGEMBANGAN KAWASAN PEMBIBITAN

DORONCANGA - DOMPU

1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Doroncanga 3,000,000,000 - - - -

2 Perbaikan kandang pada kawasan 1,250,000,000 - - - -

3 Pembangunan Shelter dan fasilitas pendukung perbibitan 2,180,000,000 - - - -

4 Manajemen pembibitan ternak 15,575,000,000 16,000,000,000 16,000,000,000 18,000,000,000 16,000,000,000

5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 1,450,000,000 300,000,000 250,000,000 100,000,000 100,000,0005 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 1,450,000,000 300,000,000 250,000,000 100,000,000 100,000,000

6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 750,000,000 300,000,000 - - -

7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu 2,320,000,000 3,000,000,000 3,000,000,000 3,000,000,000 3,610,000,000

8 Pengadaan sarana mobilitas 890,000,000 - - - -

9 Operasional Petugas/THL dan SMD WP 90,000,000 90,000,000 90,000,000 90,000,000 90,000,000

10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 450,000,000 200,000,000 160,000,000 200,000,000 200,000,000

11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -

12 Water Reservoir 45,000,000 - - - -

13 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan 1,000,000,000 - - - -

14 Perbaikan Jalan Usaha Produksi 5,500,000,000 - - - -

15 Pembangunan Stasiun Uji Performans (SUP) Sapi Bali - 1,000,000,000 - -

16 Sertifikasi Bibit - - 610,000,000 -

Jumlah 35,000,000,000 19,890,000,000 20,500,000,000 22,000,000,000 20,000,000,000 -

D. PENGEMBANGAN INTEGRASI KAWASAN

PEMBIBITAN BANYUMULEK

Page 57: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

2015 2016 2017 2018 2019

TahunKeteranganNo Uraian Kegiatan

1 Pembuatan Pagar Tembok Keliling 5,000,000,000 2,500,000,000 - - -

2 Fasilitasi dan Perbaikan kandang 1,250,000,000 - - - -

3 Pembangunan Fasilitas usaha pembibitan 560,000,000 300,000,000 - - -

4 Manajemen pembibitan ternak 8,480,000,000 10,000,000,000 12,000,000,000 12,000,000,000 15,000,000,000

5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 670,000,000 300,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000

6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 550,000,000 300,000,000 200,000,000 150,000,000 100,000,000

7 Pengadaan sarana mobilitas 1,240,000,000 - - - -

8 Operasional Petugas/THL dan SMD WP 90,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000

9 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 750,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000

10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -

11 Water Reservoir 285,000,000 - - - -

12 Perbaikan Jalan Lingkungan 5,000,000,000 - - - -

13 Pengolahan Produk Peternakan #REF! 4,000,000,000 4,500,000,000 6,000,000,000 6,000,000,00013 Pengolahan Produk Peternakan #REF! 4,000,000,000 4,500,000,000 6,000,000,000 6,000,000,000

14 Standarisasi Produk Olahan Peternakan - - 500,000,000 -

Jumlah #REF! 17,700,000,000 17,200,000,000 19,150,000,000 21,600,000,000

#REF! 72,890,000,000 78,320,000,000 85,844,000,000 93,962,800,000

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan HewanProvinsi Nusa Tenggara Barat

Ir. Hj. Budi SeptianiNIP. 19610930 199103 2 002

Mataram, Maret 2014

TOTAL

Page 58: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Amor Amor 5,000 Meter 300,000 1,500,000,0002 Perbaikan kandang pada kawasan 5 Unit 250,000,000 1,250,000,0003 Manajemen Penggemukan ternak

- Pengadaan sapi bakalan 1,000 Ekor 6,000,000 6,000,000,000- Koordinasi/Pendampingan 1 Tahun 309,500,000 309,500,000- Pakan Hijauan per hari 2,700,000 Kg 250 675,000,000- Pakan Konsentrat per hari (Kg) 180,000 Kg 2,500 450,000,000- Obat-obatan (per ekor) 1 Paket 100,000,000 100,000,000- Mineral dan Vitamin (per ekor) 1 Paket 100,000,000 100,000,000- Tenaga Kerja (Orang/Hr) 15 OB 1,500,000 22,500,000- Peralatan Kandang 1 Paket 100,000,000 100,000,000- Kendaraan Pengangkut pakan 2 Unit 30,000,000 60,000,000

4 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT)- Pengolahan lahan HMT 20 Ha 2,000,000 40,000,000- Penyiapan HMT Unggul 20 Ha 4,000,000 80,000,000- Pemberantasan gulma/herbisida 1 Paket 100,000,000 100,000,000- Demplot pakan hijauan (pupuk, bibit, land clearing 20 Ha 20,000,000 400,000,000

dan manajemen pemeliharaan)5 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan)

- Pembuatan gudang pakan 1 Unit 100,000,000 100,000,000- Pembuatan gudang sarana dan prasarana 1 Unit 100,000,000 100,000,000

RENCANA ANGGARAN BIAYAKEGIATAN PENGEMBANGAN KAWASAN SAPI BRANGUS

GALUR LOMBOK DI AMOR AMOR

No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan Jumlah harga

- Pembuatan gudang sarana dan prasarana 1 Unit 100,000,000 100,000,000- Pembuatan Bunker silo 1 Unit 50,000,000 50,000,000- Pengadaan sarana pengawetan pakan (pengepres 1 Paket 75,000,000 75,000,000

jerami/Chopper )6 Pengadaan sarana mobilitas

- Kendaraan Operasional Roda 4 4 Unit 250,000,000 1,000,000,000- Kendaraan traktor dan gerobak pakan 1 Unit 450,000,000 450,000,000- Kendaraan operasional Roda 2 6 Unit 30,000,000 180,000,000

7 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM- Pelatihan Manajemen Pemeliharaan dan Keswan 2 Kali 179,000,000 358,000,000

8 Optimalisasi IB pada Kawasan 1 Tahun 158,000,000 1,000,000,0009 Sistim Pelayanan Keswan Terpadu 1 Tahun 1,000,000,000 1,000,000,000

10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,000

16,000,000,000

NIP. 19610930 199103 2 002Ir. Hj. Budi Septiani

Jumlah

Provinsi Nusa Tenggara Barat

Mataram, Maret 2014Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Page 59: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Doroncanga 10,000 Meter 300,000 3,000,000,0002 Perbaikan kandang pada kawasan 5 Unit 250,000,000 1,250,000,0003 Pembangunan Shelter

- Bangunan Shelter 10 Unit 100,000,000 1,000,000,000- Tempat pakan feed suplemen 20 Unit 10,000,000 200,000,000- Tata kelola air (sprinkler dan pipanisasi) 1 Paket 200,000,000 200,000,000- Pembuatan kandang Jepit/Gang Way 4 Unit 20,000,000 80,000,000- Pembangunan Bak Penampung Air 20 Unit 35,000,000 700,000,000

4 Manajemen pembibitan ternak- Pengadaan Bibit betina 2,000 Ekor 6,500,000 13,000,000,000- Pengadaan Pejantan Pemacek 200 Ekor 8,000,000 1,600,000,000- Pengadaan Nomor ternak (Microchip) 500 Buah 150,000 75,000,000- Chipreader 4 Buah 50,000,000 200,000,000- Operasional Recording 1 Paket 300,000,000 300,000,000- Koordinasi/Pendampingan Tenaga Ahli Perbibitan 1 Tahun 300,000,000 300,000,000

RENCANA ANGGARAN BIAYAKEGIATAN PENGEMBANGAN KAWASAN PEMBIBITAN DORONCANGA

KABUPATEN DOMPU

No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan Jumlah harga

- Operasional Recording 1 Paket 300,000,000 300,000,000- Koordinasi/Pendampingan Tenaga Ahli Perbibitan 1 Tahun 300,000,000 300,000,000- Sarana recording (pita ukur, tongkat ukur, timbangan 1 Paket 100,000,000 100,000,000

digital dan lain lain)5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT)

- Pengolahan lahan HMT 100 Ha 2,000,000 200,000,000- Penyiapan HMT Unggul 200 Ha 4,000,000 800,000,000- Pemberantasan gulma/herbisida 1 Paket 50,000,000 50,000,000- Demplot pakan hijauan (pupuk, bibit, land clearing 20 Ha 20,000,000 400,000,000

dan manajemen pemeliharaan)6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan)

- Pembuatan gudang pakan 1 Unit 200,000,000 200,000,000- Pembuatan gudang sarana dan prasarana 1 Unit 100,000,000 100,000,000- Pembuatan Bunker silo 2 Unit 100,000,000 200,000,000- Pengadaan sarana pengawetan pakan (pengepres 1 Paket 250,000,000 250,000,000

jerami/Chopper )7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu

- Bangunan IB/Yankeswan 2 Unit 500,000,000 1,000,000,000- Pengadaan sarana IB/Keswan 2 Paket 250,000,000 500,000,000- Operasional pengelolaan IB/Keswan 2 Keg 250,000,000 500,000,000- Pengadaan genset dan pompa air 2 Paket 60,000,000 120,000,000- Obat dan vaksin 2 Paket 100,000,000 200,000,000

8 Pengadaan sarana mobilitas- Kendaraan Operasional Roda 4 1 Unit 350,000,000 350,000,000- Kendaraan traktor dan gerobak pakan 1 Unit 450,000,000 450,000,000

Page 60: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan Jumlah harga

- Kendaraan operasional Roda 2 3 Unit 30,000,000 90,000,0009 Operasional Petugas/THL dan SMD WP

- Ops. Dokter Hewan (1 Orang) 12 OB 2,500,000 30,000,000- Ops. Sarjana Pendamping Program (2 Orang) 24 OB 2,500,000 60,000,000

10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM- Pelatihan Manajemen Pembibitan ternak, Manajemen 3 Kali 150,000,000 450,000,000

pakan dan manajemen kesehatan hewan)11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,00012 Water Reservoir 1 Paket 45,000,000 45,000,00013 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan 10 Km 100,000,000 1,000,000,00014 Perbaikan Jalan Usaha Produksi 22 Km 250,000,000 5,500,000,000

35,000,000,000Jumlah

Provinsi Nusa Tenggara Barat

Mataram, Maret 2014

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

NIP. 19610930 199103 2 002Ir. Hj. Budi Septiani

Page 61: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

1 Pembuatan Pagar Tembok Keliling 1,000 Meter 5,000,000 5,000,000,000

2 Fasilitasi dan Perbaikan kandang 5 Unit 250,000,000 1,250,000,000

3 Pembangunan Fasilitas usaha pembibitan

- Tempat pakan feed suplemen 20 Unit 10,000,000 200,000,000

- Pembuatan kandang Jepit/Gang Way 8 Unit 20,000,000 160,000,000

- Pembangunan Bak Penampung Air 20 Unit 10,000,000 200,000,000

4 Manajemen pembibitan ternak

- Pengadaan Bibit betina 1,000 Ekor 6,500,000 6,500,000,000

- Pengadaan Pejantan Pemacek 100 Ekor 8,000,000 800,000,000

- Pengadaan Nomor ternak (Microchip) 1,200 Buah 150,000 180,000,000

- Chipreader 4 Buah 50,000,000 200,000,000

Harga Satuan Jumlah hargaVolume

RENCANA ANGGARAN BIAYAKEGIATAN PENGEMBANGAN INTEGRASI KAWASAN PEMBIBITAN

BANYUMULEK

No Uraian Kegiatan

- Chipreader 4 Buah 50,000,000 200,000,000

- Operasional Recording 1 Paket 200,000,000 200,000,000

- Koordinasi/Pendampingan Tenaga Ahli Perbibitan 1 Tahun 500,000,000 500,000,000

- Sarana recording (pita ukur, tongkat ukur, timbangan 1 Paket 100,000,000 100,000,000

digital dan lain lain)

5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT)

- Pengolahan lahan HMT 20 Ha 2,000,000 40,000,000

- Penyiapan HMT Unggul 20 Ha 4,000,000 80,000,000

- Pemberantasan gulma/herbisida 1 Paket 150,000,000 150,000,000

- Demplot pakan hijauan (pupuk, bibit, land clearing 20 Ha 20,000,000 400,000,000

dan manajemen pemeliharaan)

6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan)

- Pembuatan gudang pakan 1 Unit 100,000,000 100,000,000

- Pembuatan gudang sarana dan prasarana 1 Unit 100,000,000 100,000,000

- Pembuatan Bunker silo 1 Unit 50,000,000 50,000,000

Page 62: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

Harga Satuan Jumlah hargaVolumeNo Uraian Kegiatan

- Pengadaan sarana pengawetan pakan (pengepres 1 Paket 300,000,000 300,000,000

Jerami, Chopper )

7 Pengadaan sarana mobilitas

- Kendaraan Operasional Roda 4 2 Unit 350,000,000 700,000,000

- Kendaraan traktor dan gerobak pakan 1 Unit 450,000,000 450,000,000

- Kendaraan operasional Roda 2 3 Unit 30,000,000 90,000,000

8 Operasional Petugas/THL dan SMD WP

- Ops. Dokter Hewan (1 Orang) 12 OB 2,500,000 30,000,000

- Ops. Sarjana Pendamping Program (2 Orang) 24 OB 2,500,000 60,000,000

9 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM

- Pelatihan Manajemen Pembibitan ternak, Manajemen 3 Kali 250,000,000 750,000,000

pakan dan manajemen kesehatan hewan)

10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,000

11 Water Reservoir 1 Paket 285,000,000 285,000,000

10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,000

11 Water Reservoir 1 Paket 285,000,000 285,000,000

12 Infrastruktur Jalan Kawasan 1 Paket 5,000,000,000 5,000,000,000

24,375,000,000

Ir. Hj. Budi SeptianiNIP. 19610930 199103 2 002

Provinsi Nusa Tenggara Barat

Jumlah

Mataram, Maret 2014

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Page 63: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

2015 2016 2017 2018 2019

A. PENGEMBANGAN WIL JERINGO SEBAGAIKAWASAN PERBIBITAN BERBASIS TEKNOLOGIINSEMINASI BUATAN

1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Jeringo #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

2 Perbaikan kandang pada kawasan #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

3 Pembangunan Shelter dan fasilitas penunjang perbibitan #REF! 200,000,000 - - -

4 Manajemen pembibitan ternak #REF! 12,000,000,000 15,000,000,000 18,000,000,000 21,600,000,000

5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) #REF! 800,000,000 500,000,000 - -

6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) #REF! 400,000,000 300,000,000 200,000,000 -

7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu #REF! 1,000,000,000 600,000,000 - -

8 Pengadaan sarana mobilitas #REF! - - - -

TahunKeterangan

MATRIK RENCANA AKSIPILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN SAPI BERBASIS KAWASAN

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019

No Uraian Kegiatan

7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu #REF! 1,000,000,000 600,000,000 - -

8 Pengadaan sarana mobilitas #REF! - - - -

9 Operasional Petugas/THL dan SMD WP #REF! 100,000,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000

10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM #REF! 150,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000

11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) #REF! - - - -

12 Peningkatan Peran KWT pada Usaha Perbibitan #REF! 2,500,000,000 750,000,000 - -

13 Water Reservoir #REF! - - - -

14 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan #REF! 200,000,000 - - -

15 Perbaikan Jalan Usaha Produksi #REF! - - - -

16 Pembangunan Stasiun Uji Performans (SUP) Sapi Bali - - 1,500,000,000 - -

17 Sertifikasi Bibit - - - 500,000,000 300,000,000

#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

B. PENGEMBANGAN KAWASAN SAPI BRANGUS

GALUR LOMBOK DI AMOR AMOR

1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Amor Amor 1,500,000,000 300,000,000 - - -

2 Perbaikan kandang pada kawasan 1,250,000,000 250,000,000 - - -

3 Manajemen Penggemukan ternak 7,817,000,000 9,000,000,000 12,000,000,000 15,000,000,000 18,000,000,000

4 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 620,000,000 800,000,000 1,000,000,000 800,000,000 800,000,000

5 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 325,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000

Jumlah

Page 64: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

2015 2016 2017 2018 2019

TahunKeteranganNo Uraian Kegiatan

6 Pengadaan sarana mobilitas 1,630,000,000 - - - -

7 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 358,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000

8 Optimalisasi IB pada Kawasan 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000

9 Sistim Pelayanan Keswan Terpadu 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000

10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -

16,000,000,000 12,850,000,000 15,500,000,000 18,300,000,000 21,300,000,000

C. PENGEMBANGAN KAWASAN PEMBIBITAN

DORONCANGA - DOMPU

1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Doroncanga 3,000,000,000 - - - -

2 Perbaikan kandang pada kawasan 1,250,000,000 - - - -

3 Pembangunan Shelter dan fasilitas pendukung perbibitan 2,180,000,000 - - - -

4 Manajemen pembibitan ternak 15,575,000,000 16,000,000,000 16,000,000,000 18,000,000,000 16,000,000,000

5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 1,450,000,000 300,000,000 250,000,000 100,000,000 100,000,0005 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 1,450,000,000 300,000,000 250,000,000 100,000,000 100,000,000

6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 750,000,000 300,000,000 - - -

7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu 2,320,000,000 3,000,000,000 3,000,000,000 3,000,000,000 3,610,000,000

8 Pengadaan sarana mobilitas 890,000,000 - - - -

9 Operasional Petugas/THL dan SMD WP 90,000,000 90,000,000 90,000,000 90,000,000 90,000,000

10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 450,000,000 200,000,000 160,000,000 200,000,000 200,000,000

11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -

12 Water Reservoir 45,000,000 - - - -

13 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan 1,000,000,000 - - - -

14 Perbaikan Jalan Usaha Produksi 5,500,000,000 - - - -

15 Pembangunan Stasiun Uji Performans (SUP) Sapi Bali - 1,000,000,000 - -

16 Sertifikasi Bibit - - 610,000,000 -

Jumlah 35,000,000,000 19,890,000,000 20,500,000,000 22,000,000,000 20,000,000,000 -

D. PENGEMBANGAN INTEGRASI KAWASAN

PEMBIBITAN BANYUMULEK

Page 65: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

2015 2016 2017 2018 2019

TahunKeteranganNo Uraian Kegiatan

1 Pembuatan Pagar Tembok Keliling 5,000,000,000 2,500,000,000 - - -

2 Fasilitasi dan Perbaikan kandang 1,250,000,000 - - - -

3 Pembangunan Fasilitas usaha pembibitan 560,000,000 300,000,000 - - -

4 Manajemen pembibitan ternak 8,480,000,000 10,000,000,000 12,000,000,000 12,000,000,000 15,000,000,000

5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 670,000,000 300,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000

6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 550,000,000 300,000,000 200,000,000 150,000,000 100,000,000

7 Pengadaan sarana mobilitas 1,240,000,000 - - - -

8 Operasional Petugas/THL dan SMD WP 90,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000

9 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 750,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000

10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -

11 Water Reservoir 285,000,000 - - - -

12 Perbaikan Jalan Lingkungan 5,000,000,000 - - - -

13 Pengolahan Produk Peternakan #REF! 4,000,000,000 4,500,000,000 6,000,000,000 6,000,000,00013 Pengolahan Produk Peternakan #REF! 4,000,000,000 4,500,000,000 6,000,000,000 6,000,000,000

14 Standarisasi Produk Olahan Peternakan - - 500,000,000 -

Jumlah #REF! 17,700,000,000 17,200,000,000 19,150,000,000 21,600,000,000

#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

Mataram, Maret 2014

TOTAL

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan HewanProvinsi Nusa Tenggara Barat

Ir. Hj. Budi SeptianiNIP. 19610930 199103 2 002

Page 66: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Doroncanga 10,000 Meter 300,000 3,000,000,0002 Perbaikan kandang pada kawasan 5 Unit 250,000,000 1,250,000,0003 Pembangunan Shelter

- Bangunan Shelter 10 Unit 100,000,000 1,000,000,000- Tempat pakan feed suplemen 20 Unit 10,000,000 200,000,000- Tata kelola air (sprinkler dan pipanisasi) 1 Paket 200,000,000 200,000,000- Pembuatan kandang Jepit/Gang Way 4 Unit 20,000,000 80,000,000- Pembangunan Bak Penampung Air 20 Unit 35,000,000 700,000,000

4 Manajemen pembibitan ternak- Pengadaan Bibit betina 2,000 Ekor 6,500,000 13,000,000,000- Pengadaan Pejantan Pemacek 200 Ekor 8,000,000 1,600,000,000- Pengadaan Nomor ternak (Microchip) 500 Buah 150,000 75,000,000- Chipreader 4 Buah 50,000,000 200,000,000- Operasional Recording 1 Paket 300,000,000 300,000,000- Koordinasi/Pendampingan Tenaga Ahli Perbibitan 1 Tahun 300,000,000 300,000,000

RENCANA ANGGARAN BIAYAKEGIATAN PENGEMBANGAN KAWASAN PEMBIBITAN DORONCANGA

KABUPATEN DOMPU

No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan Jumlah harga

- Operasional Recording 1 Paket 300,000,000 300,000,000- Koordinasi/Pendampingan Tenaga Ahli Perbibitan 1 Tahun 300,000,000 300,000,000- Sarana recording (pita ukur, tongkat ukur, timbangan 1 Paket 100,000,000 100,000,000

digital dan lain lain)5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT)

- Pengolahan lahan HMT 100 Ha 2,000,000 200,000,000- Penyiapan HMT Unggul 200 Ha 4,000,000 800,000,000- Pemberantasan gulma/herbisida 1 Paket 50,000,000 50,000,000- Demplot pakan hijauan (pupuk, bibit, land clearing 20 Ha 20,000,000 400,000,000

dan manajemen pemeliharaan)6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan)

- Pembuatan gudang pakan 1 Unit 200,000,000 200,000,000- Pembuatan gudang sarana dan prasarana 1 Unit 100,000,000 100,000,000- Pembuatan Bunker silo 2 Unit 100,000,000 200,000,000- Pengadaan sarana pengawetan pakan (pengepres 1 Paket 250,000,000 250,000,000

jerami/Chopper )7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu

- Bangunan IB/Yankeswan 2 Unit 500,000,000 1,000,000,000- Pengadaan sarana IB/Keswan 2 Paket 250,000,000 500,000,000- Operasional pengelolaan IB/Keswan 2 Keg 250,000,000 500,000,000- Pengadaan genset dan pompa air 2 Paket 60,000,000 120,000,000- Obat dan vaksin 2 Paket 100,000,000 200,000,000

8 Pengadaan sarana mobilitas- Kendaraan Operasional Roda 4 1 Unit 350,000,000 350,000,000- Kendaraan traktor dan gerobak pakan 1 Unit 450,000,000 450,000,000

Page 67: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan Jumlah harga

- Kendaraan operasional Roda 2 3 Unit 30,000,000 90,000,0009 Operasional Petugas/THL dan SMD WP

- Ops. Dokter Hewan (1 Orang) 12 OB 2,500,000 30,000,000- Ops. Sarjana Pendamping Program (2 Orang) 24 OB 2,500,000 60,000,000

10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM- Pelatihan Manajemen Pembibitan ternak, Manajemen 3 Kali 150,000,000 450,000,000

pakan dan manajemen kesehatan hewan)11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,00012 Water Reservoir 1 Paket 45,000,000 45,000,00013 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan 10 Km 100,000,000 1,000,000,00014 Perbaikan Jalan Usaha Produksi 22 Km 250,000,000 5,500,000,000

35,000,000,000Jumlah

Provinsi Nusa Tenggara Barat

Mataram, Maret 2014

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

NIP. 19610930 199103 2 002Ir. Hj. Budi Septiani

Page 68: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

1 Pembuatan Pagar Tembok Keliling 1,000 Meter 5,000,000 5,000,000,000

2 Fasilitasi dan Perbaikan kandang 5 Unit 250,000,000 1,250,000,000

3 Pembangunan Fasilitas usaha pembibitan

- Tempat pakan feed suplemen 20 Unit 10,000,000 200,000,000

- Pembuatan kandang Jepit/Gang Way 8 Unit 20,000,000 160,000,000

- Pembangunan Bak Penampung Air 20 Unit 10,000,000 200,000,000

4 Manajemen pembibitan ternak

- Pengadaan Bibit betina 1,000 Ekor 6,500,000 6,500,000,000

- Pengadaan Pejantan Pemacek 100 Ekor 8,000,000 800,000,000

- Pengadaan Nomor ternak (Microchip) 1,200 Buah 150,000 180,000,000

- Chipreader 4 Buah 50,000,000 200,000,000

Harga Satuan Jumlah hargaVolume

RENCANA ANGGARAN BIAYAKEGIATAN PENGEMBANGAN INTEGRASI KAWASAN PEMBIBITAN

BANYUMULEK

No Uraian Kegiatan

- Chipreader 4 Buah 50,000,000 200,000,000

- Operasional Recording 1 Paket 200,000,000 200,000,000

- Koordinasi/Pendampingan Tenaga Ahli Perbibitan 1 Tahun 500,000,000 500,000,000

- Sarana recording (pita ukur, tongkat ukur, timbangan 1 Paket 100,000,000 100,000,000

digital dan lain lain)

5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT)

- Pengolahan lahan HMT 20 Ha 2,000,000 40,000,000

- Penyiapan HMT Unggul 20 Ha 4,000,000 80,000,000

- Pemberantasan gulma/herbisida 1 Paket 150,000,000 150,000,000

- Demplot pakan hijauan (pupuk, bibit, land clearing 20 Ha 20,000,000 400,000,000

dan manajemen pemeliharaan)

6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan)

- Pembuatan gudang pakan 1 Unit 100,000,000 100,000,000

- Pembuatan gudang sarana dan prasarana 1 Unit 100,000,000 100,000,000

- Pembuatan Bunker silo 1 Unit 50,000,000 50,000,000

Page 69: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

Harga Satuan Jumlah hargaVolumeNo Uraian Kegiatan

- Pengadaan sarana pengawetan pakan (pengepres 1 Paket 300,000,000 300,000,000

Jerami, Chopper )

7 Pengadaan sarana mobilitas

- Kendaraan Operasional Roda 4 2 Unit 350,000,000 700,000,000

- Kendaraan traktor dan gerobak pakan 1 Unit 450,000,000 450,000,000

- Kendaraan operasional Roda 2 3 Unit 30,000,000 90,000,000

8 Operasional Petugas/THL dan SMD WP

- Ops. Dokter Hewan (1 Orang) 12 OB 2,500,000 30,000,000

- Ops. Sarjana Pendamping Program (2 Orang) 24 OB 2,500,000 60,000,000

9 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM

- Pelatihan Manajemen Pembibitan ternak, Manajemen 3 Kali 250,000,000 750,000,000

pakan dan manajemen kesehatan hewan)

10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,000

11 Water Reservoir 1 Paket 285,000,000 285,000,000

10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,000

11 Water Reservoir 1 Paket 285,000,000 285,000,000

12 Infrastruktur Jalan Kawasan 1 Paket 5,000,000,000 5,000,000,000

24,375,000,000

Ir. Hj. Budi SeptianiNIP. 19610930 199103 2 002

Provinsi Nusa Tenggara Barat

Jumlah

Mataram, Maret 2014

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Page 70: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

2015 2016 2017 2018 2019

A. PENGEMBANGAN WIL JERINGO SEBAGAIKAWASAN PERBIBITAN BERBASIS TEKNOLOGIINSEMINASI BUATAN

1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Jeringo #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

2 Perbaikan kandang pada kawasan #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

3 Pembangunan Shelter dan fasilitas penunjang perbibitan #REF! 200,000,000 - - -

4 Manajemen pembibitan ternak #REF! 12,000,000,000 15,000,000,000 18,000,000,000 21,600,000,000

5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) #REF! 800,000,000 500,000,000 - -

6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) #REF! 400,000,000 300,000,000 200,000,000 -

7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu #REF! 1,000,000,000 600,000,000 - -

8 Pengadaan sarana mobilitas #REF! - - - -

TahunKeterangan

MATRIK RENCANA AKSIPILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN SAPI BERBASIS KAWASAN

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019

No Uraian Kegiatan

7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu #REF! 1,000,000,000 600,000,000 - -

8 Pengadaan sarana mobilitas #REF! - - - -

9 Operasional Petugas/THL dan SMD WP #REF! 100,000,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000

10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM #REF! 150,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000

11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) #REF! - - - -

12 Peningkatan Peran KWT pada Usaha Perbibitan #REF! 2,500,000,000 750,000,000 - -

13 Water Reservoir #REF! - - - -

14 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan #REF! 200,000,000 - - -

15 Perbaikan Jalan Usaha Produksi #REF! - - - -

16 Pembangunan Stasiun Uji Performans (SUP) Sapi Bali - - 1,500,000,000 - -

17 Sertifikasi Bibit - - - 500,000,000 300,000,000

#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

B. PENGEMBANGAN KAWASAN SAPI BRANGUS

GALUR LOMBOK DI AMOR AMOR

1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Amor Amor #REF! 300,000,000 - - -

2 Perbaikan kandang pada kawasan #REF! 250,000,000 - - -

3 Manajemen Penggemukan ternak #REF! 9,000,000,000 12,000,000,000 15,000,000,000 18,000,000,000

4 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) #REF! 800,000,000 1,000,000,000 800,000,000 800,000,000

5 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) #REF! 300,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000

Jumlah

Page 71: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

2015 2016 2017 2018 2019

TahunKeteranganNo Uraian Kegiatan

6 Pengadaan sarana mobilitas #REF! - - - -

7 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM #REF! 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000

8 Optimalisasi IB pada Kawasan #REF! 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000

9 Sistim Pelayanan Keswan Terpadu #REF! 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000

10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) #REF! - - - -

#REF! 12,850,000,000 15,500,000,000 18,300,000,000 21,300,000,000

C. PENGEMBANGAN KAWASAN PEMBIBITAN

DORONCANGA - DOMPU

1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Doroncanga 3,000,000,000 - - - -

2 Perbaikan kandang pada kawasan 1,250,000,000 - - - -

3 Pembangunan Shelter dan fasilitas pendukung perbibitan 2,180,000,000 - - - -

4 Manajemen pembibitan ternak 15,575,000,000 16,000,000,000 16,000,000,000 18,000,000,000 16,000,000,000

5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 1,450,000,000 300,000,000 250,000,000 100,000,000 100,000,0005 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 1,450,000,000 300,000,000 250,000,000 100,000,000 100,000,000

6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 750,000,000 300,000,000 - - -

7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu 2,320,000,000 3,000,000,000 3,000,000,000 3,000,000,000 3,610,000,000

8 Pengadaan sarana mobilitas 890,000,000 - - - -

9 Operasional Petugas/THL dan SMD WP 90,000,000 90,000,000 90,000,000 90,000,000 90,000,000

10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 450,000,000 200,000,000 160,000,000 200,000,000 200,000,000

11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -

12 Water Reservoir 45,000,000 - - - -

13 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan 1,000,000,000 - - - -

14 Perbaikan Jalan Usaha Produksi 5,500,000,000 - - - -

15 Pembangunan Stasiun Uji Performans (SUP) Sapi Bali - 1,000,000,000 - -

16 Sertifikasi Bibit - - 610,000,000 -

Jumlah 35,000,000,000 19,890,000,000 20,500,000,000 22,000,000,000 20,000,000,000 -

D. PENGEMBANGAN INTEGRASI KAWASAN

PEMBIBITAN BANYUMULEK

Page 72: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

2015 2016 2017 2018 2019

TahunKeteranganNo Uraian Kegiatan

1 Pembuatan Pagar Tembok Keliling 5,000,000,000 2,500,000,000 - - -

2 Fasilitasi dan Perbaikan kandang 1,250,000,000 - - - -

3 Pembangunan Fasilitas usaha pembibitan 560,000,000 300,000,000 - - -

4 Manajemen pembibitan ternak 8,480,000,000 10,000,000,000 12,000,000,000 12,000,000,000 15,000,000,000

5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 670,000,000 300,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000

6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 550,000,000 300,000,000 200,000,000 150,000,000 100,000,000

7 Pengadaan sarana mobilitas 1,240,000,000 - - - -

8 Operasional Petugas/THL dan SMD WP 90,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000

9 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 750,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000

10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -

11 Water Reservoir 285,000,000 - - - -

12 Perbaikan Jalan Lingkungan 5,000,000,000 - - - -

13 Pengolahan Produk Peternakan #REF! 4,000,000,000 4,500,000,000 6,000,000,000 6,000,000,00013 Pengolahan Produk Peternakan #REF! 4,000,000,000 4,500,000,000 6,000,000,000 6,000,000,000

14 Standarisasi Produk Olahan Peternakan - - 500,000,000 -

Jumlah #REF! 17,700,000,000 17,200,000,000 19,150,000,000 21,600,000,000

#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

Mataram, Maret 2014

TOTAL

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan HewanProvinsi Nusa Tenggara Barat

Ir. Hj. Budi SeptianiNIP. 19610930 199103 2 002

Page 73: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

1 Pembuatan Pagar Tembok Keliling 1,000 Meter 5,000,000 5,000,000,000

2 Fasilitasi dan Perbaikan kandang 5 Unit 250,000,000 1,250,000,000

3 Pembangunan Fasilitas usaha pembibitan

- Tempat pakan feed suplemen 20 Unit 10,000,000 200,000,000

- Pembuatan kandang Jepit/Gang Way 8 Unit 20,000,000 160,000,000

- Pembangunan Bak Penampung Air 20 Unit 10,000,000 200,000,000

4 Manajemen pembibitan ternak

- Pengadaan Bibit betina 1,000 Ekor 6,500,000 6,500,000,000

- Pengadaan Pejantan Pemacek 100 Ekor 8,000,000 800,000,000

- Pengadaan Nomor ternak (Microchip) 1,200 Buah 150,000 180,000,000

- Chipreader 4 Buah 50,000,000 200,000,000

Harga Satuan Jumlah hargaVolume

RENCANA ANGGARAN BIAYAKEGIATAN PENGEMBANGAN INTEGRASI KAWASAN PEMBIBITAN

BANYUMULEK

No Uraian Kegiatan

- Chipreader 4 Buah 50,000,000 200,000,000

- Operasional Recording 1 Paket 200,000,000 200,000,000

- Koordinasi/Pendampingan Tenaga Ahli Perbibitan 1 Tahun 500,000,000 500,000,000

- Sarana recording (pita ukur, tongkat ukur, timbangan 1 Paket 100,000,000 100,000,000

digital dan lain lain)

5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT)

- Pengolahan lahan HMT 20 Ha 2,000,000 40,000,000

- Penyiapan HMT Unggul 20 Ha 4,000,000 80,000,000

- Pemberantasan gulma/herbisida 1 Paket 150,000,000 150,000,000

- Demplot pakan hijauan (pupuk, bibit, land clearing 20 Ha 20,000,000 400,000,000

dan manajemen pemeliharaan)

6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan)

- Pembuatan gudang pakan 1 Unit 100,000,000 100,000,000

- Pembuatan gudang sarana dan prasarana 1 Unit 100,000,000 100,000,000

- Pembuatan Bunker silo 1 Unit 50,000,000 50,000,000

Page 74: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

Harga Satuan Jumlah hargaVolumeNo Uraian Kegiatan

- Pengadaan sarana pengawetan pakan (pengepres 1 Paket 300,000,000 300,000,000

Jerami, Chopper )

7 Pengadaan sarana mobilitas

- Kendaraan Operasional Roda 4 2 Unit 350,000,000 700,000,000

- Kendaraan traktor dan gerobak pakan 1 Unit 450,000,000 450,000,000

- Kendaraan operasional Roda 2 3 Unit 30,000,000 90,000,000

8 Operasional Petugas/THL dan SMD WP

- Ops. Dokter Hewan (1 Orang) 12 OB 2,500,000 30,000,000

- Ops. Sarjana Pendamping Program (2 Orang) 24 OB 2,500,000 60,000,000

9 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM

- Pelatihan Manajemen Pembibitan ternak, Manajemen 3 Kali 250,000,000 750,000,000

pakan dan manajemen kesehatan hewan)

10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,000

11 Water Reservoir 1 Paket 285,000,000 285,000,000

10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,000

11 Water Reservoir 1 Paket 285,000,000 285,000,000

12 Infrastruktur Jalan Kawasan 1 Paket 5,000,000,000 5,000,000,000

24,375,000,000

Ir. Hj. Budi SeptianiNIP. 19610930 199103 2 002

Provinsi Nusa Tenggara Barat

Jumlah

Mataram, Maret 2014

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Page 75: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

2015 2016 2017 2018 2019

A. PENGEMBANGAN WIL JERINGO SEBAGAIKAWASAN PERBIBITAN BERBASIS TEKNOLOGIINSEMINASI BUATAN

1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Jeringo #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

2 Perbaikan kandang pada kawasan #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

3 Pembangunan Shelter dan fasilitas penunjang perbibitan #REF! 200,000,000 - - -

4 Manajemen pembibitan ternak #REF! 12,000,000,000 15,000,000,000 18,000,000,000 21,600,000,000

5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) #REF! 800,000,000 500,000,000 - -

6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) #REF! 400,000,000 300,000,000 200,000,000 -

7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu #REF! 1,000,000,000 600,000,000 - -

8 Pengadaan sarana mobilitas #REF! - - - -

TahunKeterangan

MATRIK RENCANA AKSIPILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN SAPI BERBASIS KAWASAN

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019

No Uraian Kegiatan

7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu #REF! 1,000,000,000 600,000,000 - -

8 Pengadaan sarana mobilitas #REF! - - - -

9 Operasional Petugas/THL dan SMD WP #REF! 100,000,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000

10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM #REF! 150,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000

11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) #REF! - - - -

12 Peningkatan Peran KWT pada Usaha Perbibitan #REF! 2,500,000,000 750,000,000 - -

13 Water Reservoir #REF! - - - -

14 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan #REF! 200,000,000 - - -

15 Perbaikan Jalan Usaha Produksi #REF! - - - -

16 Pembangunan Stasiun Uji Performans (SUP) Sapi Bali - - 1,500,000,000 - -

17 Sertifikasi Bibit - - - 500,000,000 300,000,000

#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

B. PENGEMBANGAN KAWASAN SAPI BRANGUS

GALUR LOMBOK DI AMOR AMOR

1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Amor Amor #REF! 300,000,000 - - -

2 Perbaikan kandang pada kawasan #REF! 250,000,000 - - -

3 Manajemen Penggemukan ternak #REF! 9,000,000,000 12,000,000,000 15,000,000,000 18,000,000,000

4 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) #REF! 800,000,000 1,000,000,000 800,000,000 800,000,000

5 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) #REF! 300,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000

Jumlah

Page 76: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

2015 2016 2017 2018 2019

TahunKeteranganNo Uraian Kegiatan

6 Pengadaan sarana mobilitas #REF! - - - -

7 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM #REF! 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000

8 Optimalisasi IB pada Kawasan #REF! 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000

9 Sistim Pelayanan Keswan Terpadu #REF! 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000

10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) #REF! - - - -

#REF! 12,850,000,000 15,500,000,000 18,300,000,000 21,300,000,000

C. PENGEMBANGAN KAWASAN PEMBIBITAN

DORONCANGA - DOMPU

1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Doroncanga #REF! - - - -

2 Perbaikan kandang pada kawasan #REF! - - - -

3 Pembangunan Shelter dan fasilitas pendukung perbibitan #REF! - - - -

4 Manajemen pembibitan ternak #REF! 16,000,000,000 16,000,000,000 18,000,000,000 16,000,000,000

5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) #REF! 300,000,000 250,000,000 100,000,000 100,000,0005 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) #REF! 300,000,000 250,000,000 100,000,000 100,000,000

6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) #REF! 300,000,000 - - -

7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu #REF! 3,000,000,000 3,000,000,000 3,000,000,000 3,610,000,000

8 Pengadaan sarana mobilitas #REF! - - - -

9 Operasional Petugas/THL dan SMD WP #REF! 90,000,000 90,000,000 90,000,000 90,000,000

10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM #REF! 200,000,000 160,000,000 200,000,000 200,000,000

11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) #REF! - - - -

12 Water Reservoir #REF! - - - -

13 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan #REF! - - - -

14 Perbaikan Jalan Usaha Produksi #REF! - - - -

15 Pembangunan Stasiun Uji Performans (SUP) Sapi Bali - 1,000,000,000 - -

16 Sertifikasi Bibit - - 610,000,000 -

Jumlah #REF! 19,890,000,000 20,500,000,000 22,000,000,000 20,000,000,000 -

D. PENGEMBANGAN INTEGRASI KAWASAN

PEMBIBITAN BANYUMULEK

Page 77: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

2015 2016 2017 2018 2019

TahunKeteranganNo Uraian Kegiatan

1 Pembuatan Pagar Tembok Keliling 5,000,000,000 2,500,000,000 - - -

2 Fasilitasi dan Perbaikan kandang 1,250,000,000 - - - -

3 Pembangunan Fasilitas usaha pembibitan 560,000,000 300,000,000 - - -

4 Manajemen pembibitan ternak 8,480,000,000 10,000,000,000 12,000,000,000 12,000,000,000 15,000,000,000

5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 670,000,000 300,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000

6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 550,000,000 300,000,000 200,000,000 150,000,000 100,000,000

7 Pengadaan sarana mobilitas 1,240,000,000 - - - -

8 Operasional Petugas/THL dan SMD WP 90,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000

9 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 750,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000

10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -

11 Water Reservoir 285,000,000 - - - -

12 Perbaikan Jalan Lingkungan 5,000,000,000 - - - -

13 Pengolahan Produk Peternakan #REF! 4,000,000,000 4,500,000,000 6,000,000,000 6,000,000,00013 Pengolahan Produk Peternakan #REF! 4,000,000,000 4,500,000,000 6,000,000,000 6,000,000,000

14 Standarisasi Produk Olahan Peternakan - - 500,000,000 -

Jumlah #REF! 17,700,000,000 17,200,000,000 19,150,000,000 21,600,000,000

#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

Mataram, Maret 2014

TOTAL

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan HewanProvinsi Nusa Tenggara Barat

Ir. Hj. Budi SeptianiNIP. 19610930 199103 2 002

Page 78: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

2015 2016 2017 2018 2019

A. PENGEMBANGAN WIL JERINGO SEBAGAIKAWASAN PERBIBITAN BERBASIS TEKNOLOGIINSEMINASI BUATAN

1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Jeringo 3,000,000,000 3,600,000,000 4,320,000,000 5,184,000,000 6,220,800,000

2 Perbaikan kandang pada kawasan 1,250,000,000 1,500,000,000 1,800,000,000 2,160,000,000 2,592,000,000

3 Pembangunan Shelter dan fasilitas penunjang perbibitan 800,000,000 200,000,000 - - -

4 Manajemen pembibitan ternak 10,225,000,000 12,000,000,000 15,000,000,000 18,000,000,000 21,600,000,000

5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 3,000,000,000 800,000,000 500,000,000 - -

6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 325,000,000 400,000,000 300,000,000 200,000,000 -

7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu 5,170,000,000 1,000,000,000 600,000,000 - -

TahunKeterangan

MATRIK RENCANA AKSIPILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN SAPI BERBASIS KAWASAN

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019

No Uraian Kegiatan

7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu 5,170,000,000 1,000,000,000 600,000,000 - -

8 Pengadaan sarana mobilitas 890,000,000 - - - -

9 Operasional Petugas/THL dan SMD WP 90,000,000 100,000,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000

10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 150,000,000 150,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000

11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -

12 Peningkatan Peran KWT pada Usaha Perbibitan 2,400,000,000 2,500,000,000 750,000,000 - -

13 Water Reservoir 200,000,000 - - - -

14 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan 2,000,000,000 200,000,000 - - -

15 Perbaikan Jalan Usaha Produksi 5,000,000,000 - - - -

16 Pembangunan Stasiun Uji Performans (SUP) Sapi Bali - - 1,500,000,000 - -

17 Sertifikasi Bibit - - - 500,000,000 300,000,000

35,000,000,000 22,450,000,000 25,120,000,000 26,394,000,000 31,062,800,000

B. PENGEMBANGAN KAWASAN SAPI BRANGUS

GALUR LOMBOK DI AMOR AMOR

1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Amor Amor 1,500,000,000 300,000,000 - - -

2 Perbaikan kandang pada kawasan 1,250,000,000 250,000,000 - - -

3 Manajemen Penggemukan ternak 7,817,000,000 9,000,000,000 12,000,000,000 15,000,000,000 18,000,000,000

Jumlah

Page 79: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

2015 2016 2017 2018 2019

TahunKeteranganNo Uraian Kegiatan

4 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 620,000,000 800,000,000 1,000,000,000 800,000,000 800,000,000

5 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 325,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000

6 Pengadaan sarana mobilitas 1,630,000,000 - - - -

7 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 358,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000

8 Optimalisasi IB pada Kawasan 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000

9 Sistim Pelayanan Keswan Terpadu 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000

10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -

16,000,000,000 12,850,000,000 15,500,000,000 18,300,000,000 21,300,000,000

C. PENGEMBANGAN KAWASAN PEMBIBITAN

DORONCANGA - DOMPU

1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Doroncanga 3,000,000,000 - - - -

2 Perbaikan kandang pada kawasan 1,250,000,000 - - - -2 Perbaikan kandang pada kawasan 1,250,000,000 - - - -

3 Pembangunan Shelter dan fasilitas pendukung perbibitan 2,180,000,000 - - - -

4 Manajemen pembibitan ternak 15,575,000,000 16,000,000,000 16,000,000,000 18,000,000,000 16,000,000,000

5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 1,450,000,000 300,000,000 250,000,000 100,000,000 100,000,000

6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 750,000,000 300,000,000 - - -

7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu 2,320,000,000 3,000,000,000 3,000,000,000 3,000,000,000 3,610,000,000

8 Pengadaan sarana mobilitas 890,000,000 - - - -

9 Operasional Petugas/THL dan SMD WP 90,000,000 90,000,000 90,000,000 90,000,000 90,000,000

10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 450,000,000 200,000,000 160,000,000 200,000,000 200,000,000

11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -

12 Water Reservoir 45,000,000 - - - -

13 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan 1,000,000,000 - - - -

14 Perbaikan Jalan Usaha Produksi 5,500,000,000 - - - -

15 Pembangunan Stasiun Uji Performans (SUP) Sapi Bali - 1,000,000,000 - -

16 Sertifikasi Bibit - - 610,000,000 -

Jumlah 35,000,000,000 19,890,000,000 20,500,000,000 22,000,000,000 20,000,000,000 -

Page 80: Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA

2015 2016 2017 2018 2019

TahunKeteranganNo Uraian Kegiatan

D. PENGEMBANGAN INTEGRASI KAWASAN

PEMBIBITAN BANYUMULEK

1 Pembuatan Pagar Tembok Keliling 5,000,000,000 2,500,000,000 - - -

2 Fasilitasi dan Perbaikan kandang 1,250,000,000 - - - -

3 Pembangunan Fasilitas usaha pembibitan 560,000,000 300,000,000 - - -

4 Manajemen pembibitan ternak 8,480,000,000 10,000,000,000 12,000,000,000 12,000,000,000 15,000,000,000

5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 670,000,000 300,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000

6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 550,000,000 300,000,000 200,000,000 150,000,000 100,000,000

7 Pengadaan sarana mobilitas 1,240,000,000 - - - -

8 Operasional Petugas/THL dan SMD WP 90,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000

9 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 750,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000

10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -

11 Water Reservoir 285,000,000 - - - -

12 Perbaikan Jalan Lingkungan 500,000,000 - - - -

13 Pengolahan Produk Peternakan 2,125,000,000 4,000,000,000 4,500,000,000 6,000,000,000 6,000,000,000

14 Standarisasi Produk Olahan Peternakan - - 500,000,000 -

Jumlah 22,000,000,000 17,700,000,000 17,200,000,000 19,150,000,000 21,600,000,000

108,000,000,000 72,890,000,000 78,320,000,000 85,844,000,000 93,962,800,000

Mataram, Maret 2014

TOTAL

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan HewanProvinsi Nusa Tenggara Barat

Ir. Hj. Budi SeptianiNIP. 19610930 199103 2 002