Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi...
Transcript of Pilot Project - disnakkeswan.ntbprov.go.id · oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi...
\
\\\\
Dinas Peternakan dan Kesehatan HewanProvinsi Nusa Tenggara BaratJl. Airlangga No. 56 MataramTelp. 0370-621862Fax. 0370-622658
Pilot ProjectPEMBANGUNAN PETERNAKANPROVINSI NUSA TENGGARA BARATTAHUN 2015 - 2019
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke Hadirat Tuhan YME atas telah diselesaikannya Dokumen Pilot
Project Pembangunan Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dokumen Pembangunan
ini disusun berdasarkan kebutuhan pemerintah daerah terhadap upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan usaha khususnya dalam bidang peternakan.
Dokumen ini berisi tentang rencana umum untuk Pembangunan sapi Bali secara
berkelanjutan.
Selanjutnya Dokumen Pilot Project Pembangunan Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Barat
ini diharapkan dapat digunakan oleh berbagai pihak untuk pelaksanaan kegiatan dan
evaluasi kinerja, sehingga bermanfaat untuk mengarahkan dan melakukan evaluasi kegiatan
pembibitan sapi Bali kedepan.
Tanpa dukungan berbagai pihak, perencanaan pembibitan ini tidak akan dapat terwujud,
oleh karena itu kami sangat mengharapkan masukan, kritik dan saran membangun untuk
mendukung peternakan menjadi lebih baik. Terima Kasih
Mataram, Maret 2014
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan HewanProvinsi Nusa Tenggara Barat
Ir. Hj. Budi SeptianiPembina Tk. I (IV/b)
NIP: 19610930 199103 2 002
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Sampul
Kata Pengantar .......................................................................................................... ii
Daftar Isi .................................................................................................................... iii
Daftar Tabel ............................................................................................................... vi
Daftar Gambar .......................................................................................................... v
I. Pendahuluan ........................................................................................... 1a. Latar Belakang ................................................................................... 1b. Tujuan ............................................................................................... 2c. Sasaran .............................................................................................. 3d. Keluaran ............................................................................................ 3
II. Potensi Pengembangan Peternakan di NTB ........................................... 4a. Peran Strategis Pengembangan Peternakan NTB ............................. 4b. Sumber Daya Ternak sapi ................................................................. 5c. Daya Dukung Wilayah ....................................................................... 6d. SDM dan kelembagaan Peternak ...................................................... 7e. Dukungan Sarana dan Prasarana ...................................................... 11f. Peluang pasar dan transaksi jual beli ................................................ 11g. Pola Pengembangan ......................................................................... 11
III. Langkah Strategis Pencapaian program .................................................. 15a. Isu-isu strategis ................................................................................. 15b. Nama dan Lokasi Program ................................................................ 15
IV. Indikator dan Evaluasi Keberhasilan Program ........................................ 33a. Monitoring dan Evaluasi ................................................................... 33b. Pengukuran keberlanjutan ................................................................ 34
V. Kesimpulan dan saran ............................................................................. 35VI. Lampiran .................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel ..........................................................................................................................
1. Perkembangan Populasi sapi Tahun 2009 – 2013 ................................. 52. Luas Lahan Pulau Lombok ....................................................................... 63. Luas Lahan Pulau Sumbawa .................................................................... 74. Pengembangan kawasan Sapi Potong .................................................... 85. Sarana dan Prasarana Pelayanan Peternakan NTB ................................. 116. Realiasasi Pengeluaran Sapi Bibit Tahun 2010 – 2013 ........................... 127. Realiasi Pengeluaran Sapi Potong Tahun 2010 – 2013 ........................... 128. Aksessibilitas Lokasi ................................................................................ 179. Sumber daya ternak di BIB dan Amor-amor ........................................... 1910. Sarana gedung dan kandang ................................................................... 20
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar: ....................................................................................................................
1. Peta Pengembangan Kawasan sapi Potong di P. Lombok ...................... 92. Peta Pengembangan Kawasan sapi Potong di P. Sumbawa
(Kabupaten Sumbawa Barat dan Sumbawa) .......................................... 103. Peta Pengembangan kawasan Sapi Potong di P. Sumbawa ....................
(Kabupaten Dompu, Bima dan Kota Bima) ............................................. 114. Kandang Sapi di kawasan jeringo ............................................................ 175. Site Plan Pengembangan Kawasan Agrowisata Terintegrasi .................. 216. Lokasi pengembangan padang penggembalaan di Doro Ncanga
Di Kabupaten Dompu .............................................................................. 237. Kondisi ternak sapi Brangus di Amor-Amor ............................................ 24
vi
LAMPIRAN - LAMPIRAN
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 1
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.
Pertambahan penduduk Indonesia setiap tahunnya bertambah dengan
kualitas hidup yang semakin baik sebagai konsekwensi pertumbuhan ekonomi
dan pendidikan yang semakin meningkat dan merata. Kondisi demikian
diprediksikan bahwa permintaan konsumsi daging sapi dalam negeri akan
meningkat.
Berbagai kegiatan strategis dilakukan dalam rangka meningkatkan
kualitas dan kuantitas sapi potong dalam negeri guna menjamin pencampaian
swasembada daging sapi nasional secara berkelanjutan. Kegiatan-kegitan
starategis tersebut dilakukan secara terkoordinasi dan bersinergi dengan
berbagai sektor dan sub sektor termasuk pemerintah pusat dan daerah baik
dari sisi program, pembiayaan maupun pada sisi pelaksanaan di lapangan.
Didalam menentukan arah pengembangan ternak sapi yang akan
dilaksanakan secara efisien, produktif, kompetitif dan ramah lingkungan perlu
diperhatikan beberapa aspek penting. Pertama adalah kondisi real
peternakan sapi di NTB. Kedua, konsep dasar yang berpihak kepada
kelestarian lingkungan dan pemanfaatan potensi setempat secara maksimal
dengan proses recycle. Ketiga, bentuk kerjasama dengan kelompok calon
mitra atau target group.
Pertama, kondisi real peternakan sapi di NTB. Pemeliharaan ternak sapi
di NTB pada umumnya adalah peternakan rakyat yang dikelola oleh Small
scale farmers dengan pemilikan lahan yang sempit. Walaupun demikian NTB
pernah mencatat kejayaan peternakan sapi dimasa lalu. Peternakan sapi di
NTB pada era 1960-70an adalah era eksport dimana NTB mampu eksport
keluar negeri. Berikutnya era 1980-an, peternakan sapi hanya mampu
memenuhi kebutuhan Nasional. Era 1990-an kemampuan produksi sapi hanya
untuk memenuhi kebutuhan lokal. Bahkan pada tahun 2000 pengiriman antar
pulau sudah dihentikan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan produktivitas
sapi Bali menurun dari tahun ke tahun.
Kedua, Pengembangan sumberdaya peternakan sangat ditentukan
oleh sumber daya lingkungan hijauan tanaman, produksi limbah pertanian dan
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 2
limbah ataupun hasil hutan. Namun akhir-akhir ini sumberdaya lahan
pertanian dan kehutanan turun dengan cepat (Sabarnudin, 2003), demikian
pula penurunan produksi pertanian dengan alih status lahan, pengurasan
unsur hara dan penggunaan pupuk kimia (Hairiah & Utami, 2002). Merosotnya
sumber daya bidang Agro-kompleks, akan diikuti dengan penurunan
sumberdaya peternakan dan pertanian, oleh karena itu diperlukan
pengelolaan secara terpadu dan berkesimambungan (Hairiah & Utami, 2002;
Sabarnudin, 2003; Djuwantoko, 2003). pemanfatan limbah pertanian,
terutama jerami padi, jagung, kedelai dan kacang tanah untuk pakan ternak
tidak umum dilakukan. Limbah pertanian tadi mempunyai potensi yang sangat
besar. Pengolahan limbah pertanian untuk memperkaya nilai nutrisinya akan
memberikan manfaat yang sangat penting untuk mendukung program
pengembangan ternak di daerah ini (program NTB BSS)..
Ketiga, pola atau bentuk kerjasama dengan target group atas dasar
prinsip saling menguntungkan dan menghargai adalah modal dasar
berhasilnya program yang akan dilaksanakan. Pola kerja sama ini tentu saja
akan berangkat pertama kali dari nilai-nilai dan kebiasaan masyarakat
setempat dengan beberapa modifikasi yang disepakati bersama.
Salah satu masalah yang sering muncul dalam pengembangan sapi
bali sebagai ternak potong misalnya adalah masih rendahnya produktifitas
seperti angka kelahiran yang masih rendah, angka kematian ternak yang
masih tinggi serta jarak beranak yang masih panjang, sehingga bobot dan
kualitas produksi yang dihasilkan tidak sesuai dengan permintaan ekspor,
selain terbatasnya ketersediaan pakan terutama pada musim kemarau.
B. TUJUAN
Program ini bertujuan dan akan memberikan manfaat antara lain:
a. Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam sekitar lokasi kelompok,
seperti bibit ternak, limbah tanaman untuk pakan ternak.
b. Meningkatkan mutu genetik dan produktivitas sapi Bali.
c. Meningkatkan keterampilan peternak mengelola usaha peternakan sapi
secara profesional sehingga pada akhirnya akan meningkatkan
pendapatannya
d. Mengembangkan pola usaha yang terintegrasi antara peternakan sapi bali
dan unggas yang ekonomis dan ramah lingkungan
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 3
e. Mengatur proses recycle yang sustainable melalui pemanfaatan secara
maksimal limbah pertanian sebagai pakan ternak dan limbah ternak
sebagai sumber energi dan pupuk organik.
f. Re-orientasi tujuan beternak sapi dari subsistem menjadi profit-oriented
sehingga memungkinkan pihak swasta berinvestasi dalam bidang
peternaka sapi .
g. Peningkatan produksi dan produktivitas ternak melalui peningkatan
kelahiran dan berkurangnya resiko kematian ternak.
h. Meningkatnya produksi dan produktivitas ternak dalam upaya perbaikan
pendapatan dan kesejahteraan petani peternak.
C. SASARAN
Sasaran utama kegiatan ini adalah masyarakat atau petani yang tergabung
dalam kelompok yang sudah biasa atau berpengalaman beternak sapi,
pemuda-pemuda putus sekolah dan masyarakat lainnya yang memiliki
keinginan dan kemauan untuk beternak sapi secara profesional. Selain itu
mereka juga harus mau kerkelompok dan mau mengikuti model, bentuk
kerjasama atau aturan yang disepakati antara Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan kelompok Tani
Ternak.
D. KELUARANKeluaran dari Terbentuknya suatu kawasan pengembangan peternakan
rakyat sebagai pilot projeck dengan orientasi kelompok yang berbasis
agribisnis dengan pola dan pengembangan yang sesuai dengan kondisi dan
sumber daya alam yang ada di Nusa Tenggara Barat.
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 4
II. POTENSI PENGEMBANGAN PETERNAKANDI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
A. PERAN STRATEGIS PETERNAKAN NTBSecara Nasional Nusa Tenggara Barat berperan strategis sebagai
daerah sumber bibit dan ternak potong Nasional. Kontribusi Nusa Tenggara
Barat dalam penyediaan bibit sapi rata-rata 12 ribu ekor pertahun untuk 18
Provinsi se-Indonesia. Dukungan Provinsi Nusa Tenggara Barat terhadap
Program Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi/Kerbau
(PSDS/K) tahun 2014 mencapai 31.728. Secara historis Provinsi Nusa
Tenggara Barat merupakan daerah pengeksport sapi dan kerbau ke
Hongkong dan Singapura. Hanaya saja sejak tahun 1978 kegiatan eksport
tersebut terhenti karena adanya kebijakan nasional untuk pemenuhan
kebutuhan dalam negeri. Sebagai daerah penghasil ternak sapi Nusa
Tenggara Barat memiliki daya saing komparatif anatara lain :
1) Populasi sapinya termasuk delapan besar Nasional.
2) Ternak sapi sebagai modal sosial turun menurun menurun melekat di
masyarakat.
3) Kondisi geografi Nusa Tenggara Barat cocok untuk pengembangan
peternakan sapi.
4) Tempat pemurnian sapi bali nasional.
5) Pusat pengembangan sapi sumbawa.
6) Daya dukung sumber daya alam tersedia cukup.
7) Bebas penyakit hewan menular strategis (PHMS).
8) Sumber ternak bibit dan ternak potong nasional.
Peran strategis peternakan sapi dalam pembangunan daerah Nusa
Tenggara Barat diantaranya sebagai berikut :
Sumber pendapatan sebagian besar masyarakat pedesaan.
Tabungan masyarakat untuk membiayai kebutuhan rumah tangga
seperti seperti ongkos naik haji, biaya pendidikan dan lain-lain.
Penyediaan protein hewani yang sangat berguna bagi kesehatan,
kecerdasan dan pencegahan dari kasus gizi buruk.
Penyediaan lapangan kerja dan lapangan usaha bagi masyarakat.
Pelestarian lingkungan berupa sumber energi gas bio dan pupuk
organik.
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 5
Menghasilkan bahan baku industri pengolahan industri rakyat.
B. SUMBER DAYA TERNAK SAPIDi wilayah Nusa Tenggara Barat berkembang dengan baik berbagai
jenis sapi, mulai dari sapi ras bali, Hissar, simental, brangus, limousin,
frisian holstein dan sapi-sapi hasl persilangan dari berbagai jenis sapi
tersebut. Populasi ternak sapi pada tahun 2008 mencapai 546.114 ekor
dengan pertumbuhan rata-rata 6,47 persen tiap tahun . Berdasarkan wilayah
penyebarannya, sebanyak 48 persen ternak sapi dipelihara peternak di
Pulau Lombok dan 52 persen di pelihara di Pulau Sumbawa. Potensi
sumberdaya ternak sapi dapat dilihat dari perkembangan populasinya di
seluruh kabupaten/kota seperti tercantum pada tabel 1.
Tabel 1. Perkembangan Populasi Sapi Tahun 2009 – 2013No Kab/Kota 2009 2010 2011 2012 2013 r(%)
1. Mataram 1.016 1.282 1.803 1.9942. Lobar 67.229 72.861 71.120 80.8613. Loteng 74.816 65.159 119.029 137.2004. Lotim 103.433 94.759 99.092 110.9795. KLU 55.675 80.162 66.762 76.086
P.Lombok 302.169 314.223 357.826 407.1406. KSB 29.172 41.536 47.781 54.3937. Sumbawa 194.115 156.797 162.904 197.1418. Dompu 63.198 74.889 85.612 96.2059. Bima 74.671 91.725 117.841 148.08910 Kota Bima 17.217 16.781 12.034 13.592
P.Sumbawa 378.375 381.728 426.193 509.420Jumlah 680.544 695.951 784.019 916.560
Sumber : Statistik Disnakwan NTB (2013)
Ternak sapi memiliki keunggulan kompetitif sebagai lokomotif
penggerak ekonomi di Nusa Tenggara barat berdasarkan :
Pemeliharaan sapi telah membudaya sejak lam di tengah masyarakat
Nusa Tenggara Barat.
Populasinya terbanyak dibandingkan dengan ternak lainnya dan tersebar
di seluruh desa di Nusa Tenggara Barat.
Mampu beradaptasi dengan baik pada lingkungan tropis lembab.
Bebas dari penyakit hewan menular strategis.
Pangsa pasar luar daerah sangat besar permintaan.
Tingkat kesuburan yang tinggi.
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 6
Menyerap tenaga kerja yang cukup besar.
Sebagai tenaga kerja pengolah lahan pertanian.
Bahan baku usaha industri rumah tangga (produk olahan)seperti
kerajinan dendeng, abon, kerupuk kulit
Dapat berintegrasi dengan sub sektor dan sektor lainnya.
C. DAYA DUKUNG WILAYAHSumber Daya Alam (SDA) Nusa Tenggara Barat sangat mendukung
untuk pengembangan peternakan sapi. Berdasarkan Sumber Daya Alam
(SDA) di wilayah Nusa Tenggara Barat diperkirakan dapat menampung
ternak sekitar 2 (dua) juta ekor atau setara dengan 1,5 juta Satuan Ternak
(ST). Daya tampung ternak tersebut diperhitungkan dari potensi pakan
ternak yang dapat dihasilkan dari berbagai sumber pakan . Jenis lahan yang
memiliki potensi sebagai sumber pakan ternak meliputi lahan sawah, tegal,
kebun, ladang, hutan negara, perkebunan, lahan, yang sementara tidak
digunakan, dan padang penggembalaan. Jenis dan luas penggunaan lahan
tersebut dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini :
Tabel 2. Luas Lahan Pulau Lombok
No Jenis PenggunaanKabupaten/Kota
P.LombokLobar Loteng Lotim MataramI. Luas Sawah (Ha) 25.153 52.289 46.350 2.095 123.7871. Irigasi 21.316 39.977 44.708 2.095 108.0962. Tadah Hujan 3.897 11.212 642 - 15.961II Lahan Kering (Ha) 129.154 41.392 91.997 148 262.6911. Tegal/Kebun 39.628 20.576 22.677 83 82.9642. Ladang/Huma 13.196 1.058 6.178 - 20.4363. Padang Penggemba 320 - 556 - 8764. Lahan Tdk Diusahk - - 20 - 205. Hutan rakyat 12.616 2.250 3.476 - 18.3526. Hutan Negara 47.310 17.021 55.927 - 120.2587. Perkebunan 16.082 477 3.163 65 19.786
Jumlah 154.307 92.581 137.347 2.243 386.478Sumber : Blue Print NTB BSS (2012)
Pada tabel 2 tersebut terlihat luas lahan sebagai sumber pakan ternak di
Pulau Lombok adalah seluas 386.478 hektar yang terdiri dari sawah seluas
123.787 hektar (32 persen) dan lahan kering 262.691 hektar (68 persen).
Lahan negara yang tergolong lahan kering yang memiliki luas dominan
mencapai 120.258 hektar atau 45 persen dari luas lahan kering secara
keseluruhan. Dengan asumsi lahan sawah dan lahan kering selain hutan
dapat menampung ternak 1,5 ST dan lahan hutan 0,25 ST perhektar, maka
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 7
wilayah Pulau Lombok diperkirakan mampu menampung ternak sebanyak
444.424,50 ST. Dengan demikian, wilayah pulau Lombok dengan tanpa
introduksi teknologi pakan sekalipun masih dapat menampung ternak sapi
170.608 ST atau setara dengan 221.790 ekor.
Tabel 3. Luas Lahan Pulau Sumbawa
No Jenis PenggunaanKabupaten/Kota
P.SumbawaKSB Sumbawa Dompu Bima KobiI. Luas Sawah (Ha) 5.885 46.573 18.985 30.743 2.283 104.7691. Irigasi 5.011 39.160 14.903 23.060 2.054 84.1882. Tadah Hujan 874 7.713 4.082 7.683 229 20.581II Lahan Kering (Ha) 149.543 495.932 153.929 381.397 18.108 1.198.9091. Tegal/Kebun 9.497 59.000 15.192 65.538 3.113 152.3402. Ladang/Huma 2.256 9.883 2.754 7.570 1.173 23.6463. Padang
Penggembalaan2.445 3.773 6.526 15.326 - 28.070
4. Lahan TdkDiusahakan
1.905 25.937 3.838 22.108 215 54.003
5. Hutan rakyat 1.850 91.336 20.905 40.375 2.040 157.3066. Hutan Negara 128.263 278.154 96.272 219.703 9.827 732.2197. Perkebunan 3.317 27.849 8.442 10.777 940 51.325
Jumlah 155.428 542.805 172.914 412.140 20.391 1.303.678
Sumber : Blue Print NTB BSS (2012)
Luas lahan di Pulau Sumbawa yang memiliki potensi sumber pakan ternak
mencapai 1.303.678 hektar, terdiri dari sawah 104.769 hektar (8 persen)
dan lahan kering 1.198.909 hektar (92 persen). Lahan hutan negara tercatat
732.219 hektar atau 61 persen dari luas lahan secara keseluruhan.
Berdasarkan luas lahan tersebut wilayah Pulau Sumbawa diperkirakan dapat
menampung ternak 925.833 ST atau setara dengan p
Asumsi daya tampung yang digunakan da;am analisa ini merupakan asumsi
sebelum intervensi kebijakan pengembangan pakan ternak. Dalam upaya
pelaksanaan program diperlukan kegiatan optimalisasi lahan sumber pakan
misalnya dengan perbaikan penataan padang penggembalaan, optimalisasi
penggunaan lahan kering sebagai pakan ternak, pemanfaatan limbah
tanaman, pemeliharaan rumput unggul yang terintrgrasi dengan tanaman
perkebunan dan tanaman pangan. Upaya selanjutnya untuk meningkatkan
penyediaan pakan ternak perlu dibangun pabrik pakan ternak.
D. SDM DAN KELEMBAGAAN PETERNAKRumah tangga pemelihara ternak di Nusa Tenggara Barat sangat
besar yaitu 644.694 atau sekitar 23 persen dari total rumah tangga penduduk
Nusa Tenggara Barat. Jumlah pemilihan ternak sapi berkisar 2-3 ekor tiap
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 8
kepala keluarga di Pulau Lomnok dan lebih dari 5 ekor tiap kepala keluarga
di Pulau Sumbawa. Sebagian peternak sudah tergabung dalam Kelompok
Tani Ternak yang tersebar di wilayah Nusa Tenggara Barat. Hakekatnya
upaya pembangunan peternakan Nusa Tenggara merupakan persoalan
mendasar dan tidak dapat dipisahkan dari upaya peningkatan taraf hidup
sebagian masyarakat. Sebagian peternak sudah tergabung dalam 2.560
Kelompok Tani Ternak.
Sumber daya petugas peternakan di lapangan terdiri dari dokter
hewan 54 orang, paramedis 82 orang, petugas inseminator 180 orang, PPS
15 orang, PUR 61 orang, Sarjana Membangun Desa 237 orang, Tenaga
Harian Lepas (THL) sebanyak 80 orang.
Untuk memperkuat posisi Nusa Tenggara Barat sebagai daerah
sumber sapi potong dan bibit Nasional, maka telah dirintas pengembangan
kawasan sapi potong.
Tabel 4. Pengembangan Kawasan Sapi Potong
No Kabupaten KawasanProduksi
KelompokPeternak
Program
1. Lombok Barat Narmada 1 Pengemb.Kawasan Sapot2. Lombok Utara Kayangan, Bayan 2 Pengemb.Kawasan Sapot3. Lombok Tengah Praya Tengah,
Batukliang Utara2 Pengemb.Kawasan Sapot
4. Lombok Timur Aikmel, Wanasaba 12 Pengemb.Kawasan Sapot5. KSB Taliwang 1 Pengemb.Kawasan Sapot6. Sumbawa Rhee, Alas 3 Pengemb.Kawasan Sapot7. Bima Wawo 3 Pengemb.Kawasan Sapot8. Kota Bima Raba 3 Pengemb.Kawasan Sapot
Sumber : Statistik Peternakan (2012).
Pola pemeliharaan ternak sapi di Nusa Tenggara Barat berbeda
antara Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Pemeliharaan sapi di Pulau
Sumbawa dilaksanakan secara ekstensif, ternak di lepas bebas di padang
penggembalaan umum. Sebaliknya di Pulau Lombok ternak di kelola secara
semi intensif dengan sistem kandang kolektif. Perbedaan sistem
pemeliharaan ternak antara di wilayah P. Sumbawa dan di Pulau
Lombok pada dasarnya disebabkan oleh adanya perbedaan ekosistem.
Di wilayah Pulau Sumbawa lebih didominasi oleh ekosistem lahan
kering sedangkan di wilayah Pulau Lombok didominasi oleh ekosistem
persawahan. Ekosistem sangat mempengaruhi produksi pakan ternak
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 9
ruminansia, terutama sapi dan kerbau, sehingga dengan sendirinya
akan mempengaruhi sistem pemeliharaan ternaknya
Gambar 1. Peta Pengembangan Kawasan Sapi potong di Pulau Lombok.
Penetapan program/kegiatan pengembangan kawasan sapi potong
di Pulau Lombok yang berdasarkan pola intensif berbasis kandang kolektif di
daerah padat penduduk. Terdapat 29 kelompok tani ternak yang telah
difasilitasi dan tersebar di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok
Tengah dan Lombok Timur. Di Pulau Lombok, peternak menghadapi
persoalan terbatasnya tempat melepas ternak sementara lahan untuk
menaman pakan sangat sempit dan sebagian besar digunakan untuk tanaman
pangan. Oleh karena itu system pengembangan kawasan di Pulau Lombok
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 9
ruminansia, terutama sapi dan kerbau, sehingga dengan sendirinya
akan mempengaruhi sistem pemeliharaan ternaknya
Gambar 1. Peta Pengembangan Kawasan Sapi potong di Pulau Lombok.
Penetapan program/kegiatan pengembangan kawasan sapi potong
di Pulau Lombok yang berdasarkan pola intensif berbasis kandang kolektif di
daerah padat penduduk. Terdapat 29 kelompok tani ternak yang telah
difasilitasi dan tersebar di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok
Tengah dan Lombok Timur. Di Pulau Lombok, peternak menghadapi
persoalan terbatasnya tempat melepas ternak sementara lahan untuk
menaman pakan sangat sempit dan sebagian besar digunakan untuk tanaman
pangan. Oleh karena itu system pengembangan kawasan di Pulau Lombok
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 9
ruminansia, terutama sapi dan kerbau, sehingga dengan sendirinya
akan mempengaruhi sistem pemeliharaan ternaknya
Gambar 1. Peta Pengembangan Kawasan Sapi potong di Pulau Lombok.
Penetapan program/kegiatan pengembangan kawasan sapi potong
di Pulau Lombok yang berdasarkan pola intensif berbasis kandang kolektif di
daerah padat penduduk. Terdapat 29 kelompok tani ternak yang telah
difasilitasi dan tersebar di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok
Tengah dan Lombok Timur. Di Pulau Lombok, peternak menghadapi
persoalan terbatasnya tempat melepas ternak sementara lahan untuk
menaman pakan sangat sempit dan sebagian besar digunakan untuk tanaman
pangan. Oleh karena itu system pengembangan kawasan di Pulau Lombok
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 10
dipersyaratkan berada di kandang kolektif dalam suatu kawasan dengan
beberapa kelompok yang terdapat di sekitarnya.
Gambar 2. Peta Pengembangan Kawasan Sapi potong di Pulau Sumbawa(Kabupaten Sumbawa Barat dan Kabupaten Sumbawa).
Penetapan program/kegiatan pengembangan kawasan sapi potong
di Pulau Sumbawa berdasarkan pola intensif berbasis padang
penggembalaan. Terdapat 10 kelompok tani ternak yang telah difasilitasi
dan tersebar di Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima dan Kota Bima.
Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Potong dimaksudkan untuk
mengoptimalkan potesi sumberdaya lahan, ternak, peternak, teknologi,
sarana dan prasarana dalam rangka meningkatkan produktivitas sapi potong,
pendapatan dan kesejahteraan peternak, serta menciptakan pewilayahan
komoditas. Di Pulau Sumbawa, produktivitas ternak sapi lebih rendah
dibandingkan dengan di Pulau Lombok. Hal ini disebabkan oleh minimnya
peran peternak dalam mengurus ternak mereka terutama dalam penyediaan
pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak. Disamping itu, lahan
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 10
dipersyaratkan berada di kandang kolektif dalam suatu kawasan dengan
beberapa kelompok yang terdapat di sekitarnya.
Gambar 2. Peta Pengembangan Kawasan Sapi potong di Pulau Sumbawa(Kabupaten Sumbawa Barat dan Kabupaten Sumbawa).
Penetapan program/kegiatan pengembangan kawasan sapi potong
di Pulau Sumbawa berdasarkan pola intensif berbasis padang
penggembalaan. Terdapat 10 kelompok tani ternak yang telah difasilitasi
dan tersebar di Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima dan Kota Bima.
Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Potong dimaksudkan untuk
mengoptimalkan potesi sumberdaya lahan, ternak, peternak, teknologi,
sarana dan prasarana dalam rangka meningkatkan produktivitas sapi potong,
pendapatan dan kesejahteraan peternak, serta menciptakan pewilayahan
komoditas. Di Pulau Sumbawa, produktivitas ternak sapi lebih rendah
dibandingkan dengan di Pulau Lombok. Hal ini disebabkan oleh minimnya
peran peternak dalam mengurus ternak mereka terutama dalam penyediaan
pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak. Disamping itu, lahan
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 10
dipersyaratkan berada di kandang kolektif dalam suatu kawasan dengan
beberapa kelompok yang terdapat di sekitarnya.
Gambar 2. Peta Pengembangan Kawasan Sapi potong di Pulau Sumbawa(Kabupaten Sumbawa Barat dan Kabupaten Sumbawa).
Penetapan program/kegiatan pengembangan kawasan sapi potong
di Pulau Sumbawa berdasarkan pola intensif berbasis padang
penggembalaan. Terdapat 10 kelompok tani ternak yang telah difasilitasi
dan tersebar di Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima dan Kota Bima.
Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Potong dimaksudkan untuk
mengoptimalkan potesi sumberdaya lahan, ternak, peternak, teknologi,
sarana dan prasarana dalam rangka meningkatkan produktivitas sapi potong,
pendapatan dan kesejahteraan peternak, serta menciptakan pewilayahan
komoditas. Di Pulau Sumbawa, produktivitas ternak sapi lebih rendah
dibandingkan dengan di Pulau Lombok. Hal ini disebabkan oleh minimnya
peran peternak dalam mengurus ternak mereka terutama dalam penyediaan
pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak. Disamping itu, lahan
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 11
penggembalaan semakin menyempit dan sebagian sudah dirusak oleh
gulma seperti jatropha, lamtara camara dan chromolina odorata.
Gambar 3. Peta Pengembangan Kawasan Sapi potong di Pulau Sumbawa(Kabupaten Dompu, Bima dan Kota Bima).
E. DUKUNGAN SARANA DAN PRASARANASarana dan prasarana peternakan yang dapat di fungsikan sebagai
unit pelayanan, bimbingan dan pembinaan kepada masyarakat masih
terbatas.
Tabel 5. Sarana dan Prasarana Pelayanan Peternakan NTB
No UraianLokasi Jumlah
(Unit)P.Lombok P.Sumbawa1. Puskeswan 45 44 892. Laboratorium Type B 1 0 13. Laboratorium Type C 3 3 64. Holding Ground 1 2 35. Pasar Hewan 7 2 9
6. UPT. IB 1 0 1
7. Pos IB 50 27 77
8. Rumah Sakit Hewan 1 0 19. Rumah Potong Hewan 21 20 41
10. Pembibitan Sapi Brangus 1 0 1
11. Pembibitan HMT dan Ternak 0 1 1
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 11
penggembalaan semakin menyempit dan sebagian sudah dirusak oleh
gulma seperti jatropha, lamtara camara dan chromolina odorata.
Gambar 3. Peta Pengembangan Kawasan Sapi potong di Pulau Sumbawa(Kabupaten Dompu, Bima dan Kota Bima).
E. DUKUNGAN SARANA DAN PRASARANASarana dan prasarana peternakan yang dapat di fungsikan sebagai
unit pelayanan, bimbingan dan pembinaan kepada masyarakat masih
terbatas.
Tabel 5. Sarana dan Prasarana Pelayanan Peternakan NTB
No UraianLokasi Jumlah
(Unit)P.Lombok P.Sumbawa1. Puskeswan 45 44 892. Laboratorium Type B 1 0 13. Laboratorium Type C 3 3 64. Holding Ground 1 2 35. Pasar Hewan 7 2 9
6. UPT. IB 1 0 1
7. Pos IB 50 27 77
8. Rumah Sakit Hewan 1 0 19. Rumah Potong Hewan 21 20 41
10. Pembibitan Sapi Brangus 1 0 1
11. Pembibitan HMT dan Ternak 0 1 1
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 11
penggembalaan semakin menyempit dan sebagian sudah dirusak oleh
gulma seperti jatropha, lamtara camara dan chromolina odorata.
Gambar 3. Peta Pengembangan Kawasan Sapi potong di Pulau Sumbawa(Kabupaten Dompu, Bima dan Kota Bima).
E. DUKUNGAN SARANA DAN PRASARANASarana dan prasarana peternakan yang dapat di fungsikan sebagai
unit pelayanan, bimbingan dan pembinaan kepada masyarakat masih
terbatas.
Tabel 5. Sarana dan Prasarana Pelayanan Peternakan NTB
No UraianLokasi Jumlah
(Unit)P.Lombok P.Sumbawa1. Puskeswan 45 44 892. Laboratorium Type B 1 0 13. Laboratorium Type C 3 3 64. Holding Ground 1 2 35. Pasar Hewan 7 2 9
6. UPT. IB 1 0 1
7. Pos IB 50 27 77
8. Rumah Sakit Hewan 1 0 19. Rumah Potong Hewan 21 20 41
10. Pembibitan Sapi Brangus 1 0 1
11. Pembibitan HMT dan Ternak 0 1 1
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 12
F. PELUANG PASAR DAN TRANSAKSI JUAL BELIUsaha ternak sapi memiliki peluang pasar dan cenderung terus
meningkat untuk pemasaran lokal maupun pemasaran luar Nusa Tenggara
Barat. Daerah pemasaran sapi bibit Nusa Tenggara Barat meliputi 14
provinsi di Indonesia (Kalsel, Kaltim, Kalteng, Kalbar, Sulsel, Sulbar, Maluku
Utara, Jambi, Papua). Kemudian untuk ternak potong pemasarannya dikirim
ke Kaltim, Kalsel, DKI dan Jawa Barat.
Tabel 6. Realisasi Pengeluaran Sapi Bibit Tahun 2010 – 2013
NoJenis
Ternak
TahunDaerah Tujuan
2011 2012 2013
1 Sapi Bibit 7.131 9.989 16.744 Jabar, Kaltim, Kalbar, Gorontalo,
Jambi, Sulsel, Papua, Sumsel,
Yogyakarta,Sulteng, Lampung,
Riau,Bengkulu, NTT
Berdasarkan hasil analisis ketersediaan dan permintaan (supply
demand) bahwa kemampuan penyediaan ternak potong Nusa Tenggara
Barat tahun 2014 adalah sebanyak 50.000 ekor. Sementara untuk ternak
bibit potensi pengeluarannya sebanyak 50.368 ekor.
Tabel 7. Realisasi Pengeluaran Sapi Potong Tahun 2010 – 2013
No Jenis TernakTahun
Daerah Tujuan2011 2012 2013
1 Sapi Potong 24.097 33.684 46.499 DKI, Jateng, Kalsel, Kaltim,
Kalbar, Kalteng, Sumsel,
Sulsel, Sulteng, Sultra,
Lampung, Yogya, Gorontalo,
Jambi, Riau, Jatim, Jabar,
Aceh, Papua,
G. POLA PENGEMBANGANPola pengembangan peternakan sapi di Nusa Tenggara Barat
berupa sistem kelompok kamdang kolektif di Pulau Lombok dan sistem lar/so
di Pulau Sumbawa.
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 13
a. Sistem Kandang Kolektif
Sistem kandang kolektif merupakan pola pemeliharaan sapi dalam
satu kandang besar yang di bangun secara gotong royong oleh para
peternak, untuk difungsikan sebagai wadah kerjasama kelompok, unit
usaha agribisnis sapi dan multi fungsi lainnya.
Penetapan pengembangan peternakan dengan sistem ini
dilandasi pertimbangan pemeliharaan sapi Pulau Lombok yang lebih
intensif. Pengembangan kandang kolektif harus harus memenuhi
ketentuan dan prinsip yaitu :
Ramah lingkungan sehingga lokasinya berada di luar lingkungan
pemukiman.
Bangunan kandang berada pada tanah milik kelompok dan atau tanah
pemerintah desa.
Dibangun secara gotong royong melibatkan partisipasi dan swadaya
masyarakat peternak.
Mempunyai awiq-awiq yaitu tata tertib atau kesepakatan yang wajib
ditaati seluruh peternak dalam kelompok kandang kolektif.
Didayagunakan untuk berbagai kepentingan bersama dan kerjasama
bagi peternak anggota kelompok.
Adapun manfaat kandang kolektif :
a. Sebagai wadah kerjasama peternak dalam kelompok maupun dengan
kelompok atau lembaga lainnya.
b. Meningkatkan kemudahan bagi peternak untuk akses informasi atau
teknologi dari Dinas terkait untuk meningkatkan produksi ternak.
c. Membantu meningkatkan pengamanan kegiatan usaha dan sistem
pengamanan lingkungan.
d. Memudahkan pengelolaan ternak seperti mengawinkan, seleksi,
pencatatan, pengamanan penyakit dll.
e. Meningkatkan nilai tambah usaha peternakan karena kotoran ternak
dapat di tampung dalam suatu tempat untuk diolah menjadi pupuk
organik atau energi gas bio.
f. Memudahkan Dinas Peternakan dan Dinas terkait dalam membina,
membimbing dan memberikan pelayanan kepada para peternak.
b. Sistem Lar/So
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 14
Pola pengembangan peternakan sapi di Pulau Sumbawa dilakukan dengan
sistem padang penggembalaan ternak. Sistem lar/so merupakan pola usaha
peternakan sapi yang menggunakan padang penggembalaan dengan
perhitungan daya tampunglahan sebagai basis kegiatan dalam usaha
produksi sapi bibit dan potong.
Penetapan pengembangan sistem lar/so atas dasar pertimbangan kultur
pemeliharaan sapi yang bersifat ekstensif, ternak dipelihara lepas di padang
penggembalaan, ketersediaan lahan masih luas dan prospek pengembangan
sapi dapat ditingkatkan dengan skala usaha yang lebih besar.
Pengembangan lar/so harus memenuhi ketentuan dan persyaratan:
Merupakan lokasi pelepasan oleh masyarakat
Wilayah lar/so ditetapkan oleh Bupati
Tanah masyarakat yang disepakati dijadikan wilayah lar/so
Memiliki kelembagaan kelompok yang beranggotakan para peternak.
Merupakan kesepakan bersama antara peternak dalam wilayah lar/so
Secara teknis, sosial budaya, dan ekonomis layak dijadikan lar/so
Manfaat sistem lar/so :
a. Meningkatkan kualitas dan kapasitas tampung ternak di padang
penggembalaan.
b. Mengembangkan peternakan terintegrasi dengan sektor lain.
c. Memudahkan peternak dalam menggembalakan ternaknya.
d. Meningkatkan skala kepemilikan dan pendapatan peternak.
e. Memudahkan Dinas Peternakan dan Dinas terkait dalam membina,
membimbing dan memberikan pelayanan kepada para peternak.
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 15
III. LANGKAH STRATEGIS PENCAPAIAN PROGRAM
A. ISU-ISU STRATEGISDalam upaya sinergitas pembangunan peternakan ke depan, maka
terdapat beberapa isu strategis pencapaian program yang harus
mendapatkan perhatian khusus antara lain :
1. Menurunnya kualitas genetik ternak
2. Belum optimalnya pendampingan di tingkat lapangan.
3. Akses pembiayaan perbankan bagi peternak masih terbatas.
4. Infrastruktur dasar (jalur produksi) dan akses konektivitas masih terbatas.
5. Kurangnya sarana dan prasarana transportasi pengiriman ternak dan
produk keluar daerah.
6. Pengendalian dan penaggulangan penyakit hewan menular strategis.
7. Pembatasan pengeluatran ternak potong dalam bentuk hidup.
8. Optimalisasi peran dan fungsi RPH dalam penyediaan daging ASUH.
Berdasarkan isu-isu strategis dimaksud maka kebijakan
pembangunan peternakan Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2015 – 2019
terfokus pada beberapa program/kegiatan antara lain berupa :
1. Peningkatan manajemen pemeliharaan (Inseminasi Buatan dan
Intensifikasi Kawin Alam).
2. Peningkatan manajemen pakan (pakan olahan dan hijauan pakan ternak).
3. Peningkatan manajemen kesehatan hewan (pengendalian pemasukan
ternak ilegal dan surveilance).
4. Peningkatan peran pendampingan (THL, SMD-WP dan penyuluh).
5. Peningkatan manajemen usaha (Bank, BUMN, BUMD, Stekhholder
lainnya, melalui penguatan kelembagaan/konsursium berbasis komoditas).
B. NAMA DAN LOKASI PROGRAM1. Pengembangan Perbibitan Sapi Bali Dengan Pendekatan Teknologi
Inseminasi Buatan di Kawasan Jeringo Kabupaten Lombok Timur.a. Gambaran Umum
Kawasan Jeringo merupakan Desa termuda di Kecamatan Suela
Kabupaten Lombok Timur. Resmi dijadikan sebagai Desa persiapan
sejak awal 2011. Terletak di kaki Gunung Rinjani dengan suhu dan
iklim wilayah yang berkarakter kering. Penduduk Jeringo sebagian
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 16
merupakan penduduk asli, dan sebagian lagi adalah warga
transmigrasi yang di programkan Pemda Lombok Timur untuk warga
yang lahannnya dijadikan waduk Pandan Duri di Kecamatan Sakra.
Saat ini di kawasan Jeringo sudah di huni oleh lebih dari 200 Kepala
Keluarga (820 jiwa). Letak geografis kawasan Jeringo adalah
116ᵒ38’02”-116ᵒ12’06” (BT) dan 08ᵒ50’84” (LS) dengan kemiringan
lahan (0-3%) sebanyak 80 hektar dan lahan bergelombang (4-9%)
sebanyak 67 Hektar. Kondisi curah hujan rata-rata bulanan 6,0 – 129
mm/bulan dan rata-rata tahunan 1.343 mm pada bulan Mei, terendah
pada Bulan Juni dan tertinggi pada Bulan Desember.
Tingkat ekonomi penduduk masih tergolong rendah, dengan
mata pencaharian sebagai petani tanah kering atau tadah hujan.
Gambaran ekonomi juga nampak dari rumah pemukiman mereka,
karena selain sebagai warga transmigrasi, rumah penduduk asli
sebagian besar masih menggunakan alang-alang dan dinding
anyaman bambu (bedek).
b. Sarana Prasarana
Sarana prasarana pendukung pengembangan peternakan yang
terdapat dalam kawasan Jeringo antara lain :
Kantor UPT 1 unit
Masjid 1 unit
Balai Desa 1 unit
Sekolah Dasar 1 unit
Puskesmas Pembantu 1 unit
Gudang 1 unit
Jalan penghubung 4 km
Jalan desa 7 km
Jembatan 7 unit
Gorong-gorong 12 km
Sedangkan sarana prasarana peternakan yang terdapat di
didalam kawasan jeringo antara lain berupa :
1. Kandang permanen sebanyak 5 unit milik PT.Newmont Nusa
Tenggara (PT. NNT) dengan ukuran 7 X 30 meter yang dapat
menampung sapi sebanyak 40 ekor /unit.
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 17
2. Kandang jepit sebanyak 3 unit.
3. Sarana penampungan air untuk ternak.
4. Instalasi air.
Gambar 3. Kandang Sapi di Kawasan Jaringo sebanyak 5 unit
Gambar 3. Kandang Sapi di Kawasan Jaringo sebanyak 5 unit
Aksesibilitas dari kawasan Jeringo seperti tertera di dalam tabel
8 di bawah ini.
Tabel 8. Aksesibilitas Dari Lokasi
Akses DariLokasi Menuju
Jarak Kondisi Jalan SaranaTransportasi
Provinsi 76,6 Km Aspal/baik Roda 4/2Kabupaten 36,5 Km Aspal/baik Roda 4/2Kecamatan 15 Km Aspal/baik Roda 4/2Desa 2 Km Aspal/baik Roda 4/2
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 18
c. Kelembagaan Peternak
Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi
Nusa Tenggara Barat di dalam pengembangan kawasan Jeringo
adalah berupa fasilitasi kepada kelompok tani ternak dalam bentuk
program kegiatan integrasi ternak dengan tanaman jagung kepada 4
(empat) kelompok tani ternak dari dana APBN dan APBD I yaitu KTT.
Gumi Selaparang I, KTT. Gumi Selaparang II, KTT. Gumi Selaparang
III dan KTT. Gumi Selaparang IV. Pengembangannya diharapkan
melalui teknologi Inseminasi Buatan dengan mengoptimalkan peran
pendamping kelompok (THL, SMD WP dan Penyuluh) sehingga
kawasan tersebut dapat berkembang sebagai daerah perbibitan yang
menghasilkan ternak-ternak sapi yang unggul dalam rangka upaya
perbaikan genetic ternak.
Sedangkan kegiatan pendukung berbasis kawasan yang
diperuntukkan bagi peternak dalam rangka mengungkit perekonomian
peternak sehari-hari adalah melalui Pengembangan Budidaya
kambing/Domba dan Integrasi Ternak Unggas (Pendekatan On Farm-
Hilir) berupa pembentukan kampung unggas.
2. Pengembangan Kawasan Agrowisata Yang Terintegrasi diBanyumulek Kecamatan Kediri Lombok Barata. Gambaran Umum
Kawasan Banyumulek merupakan kawasan strategis yang akan
dikembangkan sebagai kawasan agrowisata yang terintegrasi dengan
kegiatan pengembangan peternakan. Kawasan Banyumulek terletak
di Desa Banyumulek Kecamatan Kediri kabupaten Lombok Barat
dengan luas 30,10 hektar. Topografi tanah relative datar dengan
ketinggian 10 M diatas permukaan laut, curah hujan 1.417 mm/tahun,
suhu udara 28 -34ᵒC dan kelembaban 78 – 86 %.
Di Kawasan tersebut terdapat 4 (empat) UPTD sebagai
penunjang kegiatan pengembangan peternakan yaitu :
Balai Inseminasi Buatan (BIB)
Balai Rumah Sakit Hewan dan Laboratorium Veteriner
(BRSH&LV).
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 19
Balai Pengembangan dan Pengoalahan Pakan Ternak
Ruminansia (BP3TR).
b. Sarana Prasarana
Ternak yang ada di Balai Inseminasi Buatan Banyumulek dan Instalasi
Amor- Amor seperti tertera pada tabel di bawah ini :
Tabel 8. Sumber Daya Ternak di BIB dan Amor-Amor
No. Ternak Lokasi Jumlah(ekor)
1. Sapi Pejantan (Bulls) Brangus Bali
Banyumulek 182
16
2. Sapi Perah Betina dewasa (induk) Betina dara Jantan dewasa Pedet
Banyumulek 166451
3. Sapi JICA Betina dewasa (induk) Anak betina Anak jantan Pedet jantan
Banyumulek 127221
4. Sapi Brangus Betina dewasa Jantan dewasa Betina muda Jantan muda Betina anak Jantan anak
Amor-Amor 301424541
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 20
Tabel 9. Sarana Gedung, Kandang
No. Uraian Volume Satuan
1. Gedung kantor dan Lab. 1 Unit
2. Perumahan 8
3. Gudang 2
4. Kandang pemeliharaan 4
5. Kandang jepit 2
6. Bangunan Kompos 1
7. Mekanisasi pertanian Traktor Gerobak Chooper Mesin penyiram Genset Mesin pompa air Sumur Dalam Mesin Pelet Jetpump Kereta dorong R1 Pemotong rumput
23111361132
8. Kendaraan R4 Kijang Truck Pick Up
112
9. Kendaraan R2 10 Unit
10. Peralatan Lab.
11. Peralatan kolekting
12. Pos IB/ ULIB 100 Unit
13. Kontainer Depo 99 Buah
14. Kontainer Lapangan 353 Buah
Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Nusa
Tenggara Barat cq Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa
Tenggara Barat dalam upaya pengembangan Kawasan Banyumulek sebagai
kawasan agrowisata terintegrasi dengan pengembangan peternakan adalah
kerjasama dengan GNE dan RNI sebagai mitra untuk pengembangan
kegiatan pembibitan ternak dan penggemukan sapi potong sebagai
penyedia/supplayer untuk Rumah Potong Hewan (RPH) bertaraf
International yang telah di bangun sejak tahun ---. Site plan untuk
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 21
pengembangan kawasan agrowisata terintegrasi seperti tertera pada gambar
berikut ini
Gambar 1. Site Plan Pengembangan Kawasan Agrowisata Terintegrasi
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 22
Gambar 2. Site Plan Pengembangan Kawasan Agrowisata Terintegrasi
3. Optimalisasi Pembibitan Sapi Di Padang Penggembalaan MelaluiINKA di Kawasan Doroncanga Kabupaten Dompua. Gambaran Umum
Pengembangan pakan ternak ruminansia masih menjadi
kendala . Dalam system pemeliharaan yang intensif, cut an carry
system, masih sering terjadi stagnasi dalam penyediaan pakan,
dimana pada musim kemarau peternak kesulitan menyediakan pakan
ternak, kalaupun ada dengan kualitas yang rendah sehingga gizi tidak
terpenuhi untuk memacu produktivitas dan reproduksi ternak, Oleh
karenanya pengembangan kawasan penggembalaan merupakan salah
satu solusi dalam mengatasi masalah ketersediaan pakan.
Kawasan padang penggembalaan Doroncanga merupakan
salah satu kawasan yang sangat berpotensi untuk penyediaan
sumber-sumber pakan bagi ternak ruminansia. Kawasan padang
penggembalaan Doroncanga terletak di Desa Soritatanga Kecamatan
Pekat Kabupaten Dompu. Luas padang penggembalaannya adalah
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 23
1.966 hektar. Fungsi dari padang penggembalaan kawasan
doroncanga adalah :
Sumber pakan hijauan dan cadangan pakan di Kabupaten
Dompu.
Pusat pelepasan ternak rakyat.
Sentra pengembangan perbibitan ternak.
Sentra pengembangan perbibitan ternak dengan system INKA.
Dalam pengembangan peternakan ke depan maka peran
kawasan padang penggembalaan Doroncanga menjadi sangat penting
oleh karenanya Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu telah
menetapkan lokasi tersebut sebagai lokasi pengembangan peternakan
melalui Keputusan Bupati Dompu Nomor 38/DISNAK/2014 tanggal 30
Januari 2014. Lokasi pengembangan kawasan Doroncanga seperti
tertera dalam gambar di bawah ini.
Gambar 3. Lokasi Pengembangan Padang PenggembalaanDoroncanga Kabupaten Dompu
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 24
4. Pengembangan Sapi Brangus Galur Lombok Di Amor-AmorKabupaten Lombok Utaraa. Gambaran Umum
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan
Kesehatan Hewan merupakan pedoman dalam menyelenggarakan
pembangunan peternakan termasuk dalam pengelolaan Sumber Daya
Genetik Hewan (SDG) Hewan. Mengenai SDG Hewan tersebut diatur
pada Bagian Ketiga Tentang SDG pasal 8 ayat (1) yang
mengamanatkan perlunya pengelolaan (pelestarian dan pemanfaatan
berkelanjutan0 SDG untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Penguasaan Negara atas SDG Hewan dilaksanakan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota berdasarkan sebaran
asli geografis yang bersangkutan. Pengelolaannnya dilakukan melalui
pemanfaatan (pembudidayaan dan pemuliabuakan) dan pelestarian
(konservasi).
Daerah Amor-Amor di Kabupaten Lombok Utara merupakan
salah satu instalasi UPTD Balai Inseminasi Buatan Banyumulek
yang terletak di Desa Selengan Kecamatan Kayangan Kabupaten
Lombok Utara. Luas lahan untuk pengembangan perbibitan sapi
brangus adalah 25 hektar dengan potensi sumber daya ternak sebanyak
30 ekor terdiri dari :
Betina dewasa : 14 ekor. Jantan dewasa : 2 ekor Betina muda : 4 ekor Jantan muda : 5 ekor. Anak betina : 4 ekor. Anak jantan : 1 ekor.
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 25
Berdasarkan potensi yang dimiliki oleh Amor-Amor dan dalam
rangka mengoptimalkan pengelolaan SDG Hewan maka perencanaan
ke depan untuk pengembangan peternakan di Nusa Tenggara Barat
maka penetapan Sapi Brangus Galur Lombok akan dapat
direalisasikan untuk pengelolaan, pelestarian dan pemanfaatan
berkelanjutan SDG Hewan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
C. AKSI PROGRAMAksi yang akan dilaksanakan dalam Pilot Project Pengembangan
Peternakan Terpadu antara lain:
1. Peningkatan Kelembagaan Kelompok PeternakKelembagaan merupakan salah satu faktor penting dalam
rekayasa sosio-budaya pedesaan, yakni sebagai pengatur hubungan
antar individu melalui interaksi dan relasi sosial dalam penguasaan dan
pemanfaatan faktor produksi. Karena itu, kelembagaan (sosial) seperti
kelompok peternak dipandang sebagai salah satu “syarat kecukupan”
(sufficient condition) dalam pembangunan peternakan di samping
sumberdaya alam (SDA), sumberdaya manusia (SDM) dan teknologi.
Transformasi kelembagaan kelompok, khususnya kelompok
peternak yang sedang berjalan saat ini tidak mengarah pada tujuan
pembangunan peternakan yang seharusnya dicapai yakni
petani/peternak yang sejahtera dalam kehidupannya. Oleh karena itu,
untuk mewujudkan pengembangan peternakan terpadu maka
diperlukan adanya peningkatan kapasitas kelembagaan kelompok
peternak dan kapasitas peternaknya.
2. Peningkatan Kapasitas Kelompok
Kelompok tani/ternak pada dasarnya adalah organisasi non
formal di perdesaan yang ditumbuh kembangkan “dari, oleh dan untuk
petani/peternak“. Ada pembagian tugas dan tanggung jawab sesama
anggota berdasarkan kesepakatan bersama.
Bila kelembagaan kelompok tani/ternak kuat dan mandiri, maka
akan dapat berfungsi sebagai kelas belajar, wahana kerjasama dan unit
produksi.
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 26
Sebagai Kelas Belajar, kelompok tani/ternak merupakan wadah
belajar mengajar bagi anggotanya guna meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap serta tumbuh dan berkembangnya kemandirian
dalam berusaha tani/ternak sehingga produktivitasnya meningkat,
pendapatannya bertambah serta kehidupan yang lebih sejahtera.
Sebagai Wahana Kerjasama, kelompok tani/ternak merupakan
tempat untuk memperkuat kerjasama diantara sesama petani dalam
kelompok tani/ternak dan antar kelompok tani/ternak serta dengan
pihak lain. Melalui kerjasama ini diharapkan usaha tani/ternaknya akan
lebih efisien serta lebih mampu menghadapi ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan.
Terakhir, sebagai Unit Produksi, usaha tani/ternak yang
dilaksanakan oleh masing masing anggota kelompok tani/ternak,
secara keseluruhan harus dipandang sebagai satu kesatuan usaha
yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi, baik
dipandang dari segi kuantitas, kualitas maupun kontinuitas.
Untuk dapat berfungsinya kelompok sebagaimana tersebut di
atas maka diperlukan peningkatan kapasitas kelompok yang diarahkan
pada: (a) peningkatan kemampuan kelompok tani/ternak dalam
melaksanakan fungsinya, (b) peningkatan kemampuan para anggota
dalam mengembangkan agribisnis, (c) penguatan kelompok tani/ternak
menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri.
3. Peningkatan Kapasitas Peternak
Disamping upaya peningkatan kapasitas kelompok, maka
peningkatan kapasitas petani/peternak merupakan hal yang harus
mendapat perhatian. Peningkatan kapasitas peternak terutama
ditujukan agar peternak mampu memahami dan melaksanakan cara
pemeliharaan ternak secara profesional, efektif dan efisien sehingga
prinsip ”3S” (satu anak, satu induk, satu tahun) yang telah berhasil
dikembangkan di Kabupaten Lombok Tengah dapat direalisasikan.
Untuk mewujudkan hal tersebut maka peternak harus
mendapat pelatihan teknis secara tematis seperti pelatihan manajemen
pemeliharaan, manajemen pakan, reproduksi dan kesehatan hewan.
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 27
Melaui pelatihan manajemen pemeliharaan diharapkan peternak dapat
memelihara ternaknya secara lebih baik dan lebih menguntungkan.
4. Sistim Produksi Pakan Berbasis Legum Pohon
Ada 2 model yang akan dikembangkan yaitu: 1) Model integrasi
legum pohon dan rumput dengan sistim potong angkut, 2) Model
integrasi legum pohon dengan tanaman pangan dengan sistim potong
angkut Kedua model tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan
produktivitas lahan yang selama ini menghasilkan tanaman pangan
atau pakan hanya pada musim hujan. Dengan model pertama, peternak
dapat memproduksi legum pohon sebagai sumber protein terutama
untuk persediaan musim kemarau dan tetap memproduksi tanaman
pangan pada musim hujan. Integrasi legum pohon dengan rumput
unggul (model kedua), dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas
dan mutu rumput unggul pada musim hujan dan legum pohon
diupayakan tesedia sepanjang tahun.
5. Meningkatkan Angka Kelahiran
Tujuan utama memelihara induk adalah untuk menghasilkan
pedet berkualitas setiap tahun. Kualitas pedet yang dihasilkan sangat
bergantung pada kualitas induk, kualitas pejantan dan yang terutama
kecukupan pakan selama proses kebuntingan. Untuk menjamin
kecukupan pakan diperlukan strategi yang tepat sehingga kebutuhan
nutrisi untuk mendukung perkembangan folikel sampai menjadi sel
telur, mendukung pertumbuhan embrio sampai phase akhir
kebuntingan dan menyusui dapat terpenuhi. Strategi untuk mencukupi
kebutuhan pakan mendukung aktivitas reproduksi induk dilakukan
dengan menyelaraskan aktivitas reproduksi dengan waktu pakan
tersedia. Prinsip dasarnya adalah waktu induk membutuhkan nutrisi
yang tinggi untuk mendukung tahapan reproduksi dalam menghasilkan
pedet diselaraskan dengan waktu dimana pakan tersedia dalam jumlah
dan kualitas yang tinggi, sebaliknya pada waktu ketersediaan pakan
menipis diupayakan induk berada pada tahapan reproduksi yang tidak
membutuhkan nutrisi yang tinggi sehingga kebutuhan induk tetap
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 28
terpenuhi. Hal ini dapat dilakukan melalui pengaturan waktu kawin dan
waktu sapih.
6. Pengaturan waktu kawin dengan pejantan terseleksi.
Pakan merupakan faktor pengendali utama dalam menentukan
waktu kawin agar dapat menghasilkan pedet berkualitas baik. Induk
membutuhkan pakan dalam jumlah dan kualitas yang tinggi pada
beberapa phase reproduksi untuk dapat menghasilkan pedet yaitu pada
phase perkembangan sel telur, phase akhir kebuntingan dan phase
menyusui. Phase tersebut merupakan phase kritis sehingga suplai
nutrisi harus dapat disediakan diatas garis kebutuhan nutrisi minimal
untuk mendukung aktivitas reproduksi tersebut dalam menghasilkan
pedet setiap tahun. Kekurangan nutrisi pada phase kritis berdampak
pada terganggunya proses pematangan sel telur sehingga post partum
estrus tertunda, pertumbuhan embrio pada phase akhir kebuntingan
terhambat sehingga kondisi pedet dilahirkan buruk dan produksi air
susu rendah.
Pada kondisi nutrisi yang cukup, perkembangan folicle sampai
menghasilkan sel telur yang matang dan siap dibuahi membutuhkan
waktu ± 90 hari. Oleh karena itu untuk dapat menghasilkan pedet setiap
tahun maka nutrisi tersedia harus mencukupi kebutuhan janin pada
phase puncak perkembangannya yaitu pada ⅓ periode akhir
kebuntingan (7-9 bulan) dan mencukupi kebutuhan perkembangan
folicel sampai matang sehingga birahi kembali setelah beranak terjadi
dalam waktu yang tidak terlalu lama. Dengan demikian nutrisi yang
dibutuhkan induk menjadi sangat tinggi karena phase akhir kebuntingan
membutuhkan nutrisi yang tinggi dan pada waktu yang sama nutrisi
yang tinggi juga diperlukan untuk mendukung perkembangan folicel
sampai menjadi sel telur yang matang dan siap dibuahi setelah induk
beranak. Terjadinya akumulasi kebutuhan sehingga meningkatkan total
kebutuhan nutrisi pada waktu yang pendek untuk mendukung phase
kritis reproduksi tersebut dibutuhkan cara-cara yang strategis untuk
dapat memenuhinya
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 29
7. Melakukan penyapihan pedet umur 6 bulanPenyapihan bertujuan untuk mempertahankan kondisi induk
supaya aktivitas reproduksi tetap berjalan secara normal dengan cara
menurunkan titik kritis kebutuhan nutrisi sehubungan dengan
menurunnya ketersediaan pakan baik dari jumlah maupun kualitasnya
memasuki musim kering. Untuk aktivitas reproduksi berjalan dengan
normal dibutuhkan skor kondisi tubuh induk ≥ 3, pada skala 1 – 5
Penurunan titik kritis kebutuhan nutrisi sehingga suplai nutrisi
dapat tetap berada diatas garis kebutuhan minimum dapat dilakukan
dengan menghentikan pedet menyusu. Menurunnya kebutuhan nutrisi,
memungkinkan penggunaan pakan berkualitas rendah untuk memenuhi
kebutuhan induk kering mempertahankan skor kondisi tubuh ≥ 3.
Dengan demikian pakan berkualitas tinggi, yang ketersediaannya terus
menurun pada musim kering dapat diberikan pada pedet sapihan untuk
mendukung pertumbuhannya secara optimal.
Penyapihan untuk anak sapi idealnya dilakukan pada umur 6
bulan dengan pertimbangan jika induk mempunyai aktivitas reproduksi
yang normal dan birahi kembali 2 bulan setelah beranak maka dapat
diperkirakan pada waktu pedet disapih induk juga sedang bunting 4
bulan. Dengan demikian waktu recovery tersedia untuk induk kering
hanya 3 bulan atau sampai umur kebuntingan mencapai 7 bulan.
8. Perbaikan pakan induk saat bunting tua dan menyusui.
Pertumbuhan embrio pada akhir kebuntingan berjalan sangat
cepat dimana embrio berkembang 2 sampai 3 kali lebih besar dari
phase sebelumnya. Perkembangan yang pesat pada phase akhir
kebuntingan membutuhkan suplai nutrisi yang cukup agar
perkembangan embrio dapat terjadi secara optimal. Kebutuhan nutrisi
yang tinggi menyebabkan titik kritis kebutuhan minimal nutrisi
meningkat, dan untuk dapat memenuhi suplai nutrisi berada diatas
garis minimal kebutuhan tersebut diperlukan berbagai strategi untuk
memenuhinya. Untuk induk yang pada saat memasuki bunting tua tidak
mencapai skor kondisi tubuh ≥ 3, membutuhkan suplai nutrisi yang
tinggi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mendukung perkembangan
embrio, perkembangan sel telur dan produksi air susu.
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 30
9. Menekan Angka Kematian
Masih tingginya angka kematian, terutama pedet, jelas
berdampak terhadap perkembangan populasi dan keuntungan peternak
karena pedet merupakan aset produksi yang berfungsi sebagai sumber
pendapatan dan atau pengganti tetua. Oleh karena itu, harus
diupayakan untuk menekannya sampai seminimal mungkin.
Direncanakan, dalam jangka 5 (lima) tahun kematian pedet menjadi
dibawah 5%. Untuk itu akan dilakukan kegiatan sebagai berikut:
a. Perbaikan sanitasi kandang dan lingkungan
Kandang adalah tempat tinggal ternak, baik bersifat
sementara atau menetap. Kondisi kandang dan lingkungannya,
dapat mempangaruhi kondisi ternak, yakni terhadap kesehatan
ternak, terutama pedet, yang jika tidak mendapat perhatian yang
baik atau serius dapat mengakibatkan kematian. Sanitasi kandang
termasuk lingungan sekitar kandang harus dilakukan secara rutin,
caranya antara lain dengan membersihkan kandang dan
lingkungannya secara rutin, serta melakukan penyemprotan
desinfektan secara periodik. Selain itu, diperlukan sistim drainase
sedemikian rupa sehingga kandang, terutama pada musim hujan
relatif tidak becek, dan / atau pemanfaatan kotoran ternak untuk
kesuburan lahan (pembuatan pupuk, kompos) atau diolah sebagai
sumber energi (gasbio).
Kegiatan sanitasi ini membutuhkan komitmen yang kuat dari
semua anggota kelompok peternak, sementara pemerintah sebagai
fasilitator.
b. Mempercepat Pertambahan Berat Badan
Peningkatan pertambahan berat badan ternak penggemukan
sangat dipengaruhi oleh kondisi nutrisi induk ternak tersebut mulai
dalam kandungan (sepertiga kebuntingan terakhir) dan saat
menyusui serta jenis pakan yang diberikan setelah pedet disapih.
Secara genetik sapi Bali mampu tumbuh dengan kecepatan 0.8
kg per hari dengan ransum yang seimbang. Dengan pakan legum
pohon pertambahan berat badan per hari dapat mencapai 0.3 kg
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 31
per hari mulai lepas sapih sampai menjadi bakalan dan 0.4-0.5
kg/hari pada fase penggemukan. Dengan kecepatan pertumbuhan
tersebut, seekor sapi jantan dengan berat lahir 14-16 kg dan berat
sapih 70-80 kg (umur 6 bulan) mestinya dapat mencapai berat
potong (250 - 300 kg) pada umur 24 bulan.
Untuk mencapai hal ini maka hal-hal yang perlu dilakukan
adalah:
a. Perbaiki nutrisi induk 2 bulan sebelum beranak dan selama
menyusui
b. Berikan pakan berkualitas baik (rumput muda dan legum pohon)
pada pedet yang baru lepas sapih
c. Berikan legum pohon (dan sumber energi seperti dedak atau ubi
kayu kalau harganya murah) pada ternak selama penggemukan
c. Meningkatkan Derajat Kesehatan Ternak
Salah satu program yang harus dilaksanakan sesuai kebijakan
dan strategi pengembangan peternakan terpadu adalah
meningkatkan derajat kesehatan ternak yang dipelihara. Kondisi
yang ingin diciptakan dan menjadi target program ini adalah
terbebasnya kawasan dari parasit dan penyakit menular strategis.
Untuk mewujudkan target dimaksud ada beberapa kegiatan yang
harus dilakukan dalam pengelolaan, meliputi :
a. Penyediaan akses yang mudah bagi kelompok untuk mendapat
pelanyanan dan penanganan ternak yang sakit dari para medis
pada unit kerja terkait.
b. Penanganan ternak mati (karena sakit) sesuai petunjuk teknis
dan tindakan standar yang ditentukan.
c. Melakukan upaya perbaikan sanitasi kandang komunal, seperti
mencegah adanya genangan air atau kandang becek,
menghindari adanya tumpukan / timbunan faeces didalam
kandang, melakukan penyemprotan dengan insektisida
terhadap serangga yang tergolong penghisap darah, secara rutin
membersihkan kandang dan mendesinfektan semua peralatan
yang digunakan.
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 32
d. Penyediaan tempat pakan dan minum sedemikian rupa agar
tidak mudah tercemar dengan kotoran yang ada disekitarnya.
Bentuk dan ukuran tempat pakan dan tempat minum,
disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi yang ada dan tidak
berpotensi beresiko terutama bagi pedet.
e. Pemberian antibiotik dan feed suplemen / vitamin, sesuai
kebutuhan dan ketentuan.
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 33
IV. INDIKATOR DAN EVALUASI KEBERHASILAN ROGRAM
A. Monitoring dan EvaluasiMonitoring dan evaluasi (MONEV) merupakan suatu aktifitas
untuk melihat perkembangan dan menilai keberhasilan suatu
perencanaan. Monev terhadap operasionalisasi kegiatan ini sangat
diperlukan, karena hasil monev memiliki arti penting dalam hal :
a. Menjamin peningkatan kinerja program dari sisi Input (apa,
berapa, mengapa, kapan), Proses (bagaimana input digunakan
dan bagaimana output dihasilkan), serta Output (apa, berapa, meng
apa, kapan).
b. Merangsang peningkatan dampak program, karena monev bisa
mengendalikan program sesuai dengan tujuan.
c. Merupakan proses pembelajaran sekaligus pemberdayaan,
termasuk memperkuat organisasi dan inisiatif semua
stakeholder secara mandiri;
d. Menjamin keberlangsungan program, baik dari aspek
organisasi maupun keuangan.
Mekanisme monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan ini
terdiri dari 4 (empat) komponen utama, yaitu :
a. Pengumpulan Data. Pengumpulan data merupakan suatu
proses awal dalam kegiatan monev. Berkaitan dengan
pengumpulan data, ada dua langkah kegiatan yang perlu
dilakukan yakni : penetapan indikator yang akan diukur; dan
menentukan model atau mengembangkan instrument; dan
pengumpulan data itu sendiri baik bersumber dari lapangan
(primer) maupun sumber lainnya (sekunder)
b. Analisis Data dan Pelaporan. Analisis data dan pelaporan
dalam kerangka monitoring dan evaluasi ini sesungguhnya
merupakan tahapan untuk menggambarkan status keberhasilan
pelaksanaan Pengembangan Peternakan di kelompok lokasi
kegiatan. Selain itu, memuat juga analisa terhadap dampak dan
permasalahan yang timbul untuk dicarikan solusi yang terbaik
bagi semua stakeholders.
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 34
c. Perencanaan dan pengambilan keputusan. Dari hasil
analisis data dan laporan yang dibuat, maka langkah
berikutnya adalah penetapan rencana tindak lanjut dan
pengambilan keputusan strategis terkait perbaikan aktifitas
program ke depan;
d. Implementasi. Langkah terakhir dari monev ini
adalah implementasi dari rancangan program yang telah
diputuskan dari rangkaian tahapan kegiatan di atas.
B. Pengukuran KeberlanjutanKeberlanjutan program akan dilaksanakan oleh dinas peternakan
setempat dalah hal ini PPLyang membidangi peternakan , yang mana sejak
awal kegiatan mereka dilibatkan dengan harapan kemampuannya dan
orientasi akan sejalan dengan maksud dan tujuan kegiatan program,
disamping itu kelempok dalam proses pelaksanaan kegiatan dilibatkan penuh
sehingga pada ahir kegiatan diharapkan akan mampu berjalan dan
melaksakan progaram secara mandiri.
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 35
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan1. Peningkatan manegment pakan dapat dijadikan focus awal kegiatan untuk
mencapai peningkatan mutu bibit baik dikawasan jeringo maupun di
kawasan doroncanga dengan memaksimalkan pendapingan tenaga THL
maupun SMD-WP
2. Peningkatan mutu bibit akan didukung dengan pengaadan, penyiapan dan
penyebaran pejantan unggul dan sarana prasarana IB yang memadai
sehingga seluruh induk dapat terlayani dengan cepat.
3. Dengan dibangunnya Pengembangan kawasan agrowisata yang
terintegrasi dikawasan banyumulek selain menjadi pusat bisnis dapat
dijadikan sebagi sarana pembelajaran bagi pihak-pihak yang
membutuhkan.
4. Secara langsung akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar
kawasan baik pada kawasan pengembangan perbibitan (Jeringo dan
doroncanga) maupun kawasan Agrowisata secara khusus dan masyarakat
luas secara umum, dengan peningkatan infrastruktur dan akses
konektifitas ekonomi dan sarana prasarana transportasi proses transkasi
ekonomi akan semakin lancer
5. Kelancaran pengiriman hasil produksi ternak (bibit maupun pejantan) akan
dijadikan proritas dalam rencana pembangunan peternakan sehingga
tidak ada lagi kendala dalam proses tataniaga hasil peternakan NTB.
B. Saran-Saran1. Pengembangan pembibitan Sapi Bali dengan pendekatan Tehnologi
Insiminasi Buatan dikawasan jeringo dan optimalisasi pembibitan sapi di
padang pengembalaan di kawasan doroncanga perlu dilakukan kajian
mendalam mengenai sosial budaya masyarakat peternak yang akan
terlibat dalam kegiatan.
2. Perlu adanya data dasar pada masing-masing kegatan sehingga dapat
dijadikan sebagai acuan dan target kegiatan sehingga proses evaluasi
dapat terukur.
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019 Page 36
3. Pelatihan monitoring bagi tenaga pendamping (THL, PPL dan SMD-WP)
harus terus dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan kafasitas
mereka dalam proses pendampingan program.
1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Jeringo 10,000 Meter 300,000 3,000,000,0002 Perbaikan kandang pada kawasan 5 Unit 250,000,000 1,250,000,0003 Pembangunan Shelter
- Bangunan Shelter 1 Unit 150,000,000 150,000,000- Tempat pakan feed suplemen 20 Unit 10,000,000 200,000,000- Tata kelola air (sprinkler dan pipanisasi) 1 Paket 200,000,000 200,000,000- Pembuatan kandang Jepit/Gang Way 5 Unit 20,000,000 100,000,000- Pembangunan Bak Penampung Air 5 Unit 30,000,000 150,000,000
4 Manajemen pembibitan ternak- Pengadaan Bibit betina 1,200 Ekor 6,500,000 7,800,000,000- Pengadaan Pejantan Pemacek 100 Ekor 8,000,000 800,000,000- Pengadaan Nomor ternak (Microchip) 1,500 Buah 150,000 225,000,000- Chipreader 4 Buah 50,000,000 200,000,000- Operasional Recording 1 Tahun 300,000,000 300,000,000- Penyiapan regulasi perbibitan/Master Plan Kawasan 1 Keg 300,000,000 300,000,000
Jeringo- Koordinasi/Pendampingan Tenaga Ahli Perbibitan 1 Tahun 500,000,000 500,000,000- Sarana recording (pita ukur, tongkat ukur, timbangan 1 Paket 100,000,000 100,000,000
digital dan lain lain)5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT)
RENCANA ANGGARAN BIAYAKEGIATAN PENGEMBANGAN WILAYAH JERINGO SEBAGAI KAWASAN PEMBIBITAN
BERBASIS TEKNOLOGI IB
Jumlah hargaNo Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan
5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT)- Pengolahan lahan HMT 200 Ha 2,000,000 400,000,000- Penyiapan HMT Unggul 100 Ha 4,000,000 400,000,000- Pemberantasan gulma/herbisida 1 Paket 200,000,000 200,000,000- Demplot pakan hijauan (pupuk, bibit, land clearing 100 Ha 20,000,000 2,000,000,000
dan manajemen pemeliharaan)6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan)
- Pembuatan gudang pakan 1 Unit 100,000,000 100,000,000- Pembuatan gudang sarana dan prasarana 1 Unit 100,000,000 100,000,000- Pembuatan Bunker silo 1 Unit 50,000,000 50,000,000- Pengadaan sarana pengawetan pakan (pengepres 1 Paket 75,000,000 75,000,000
Jerami, Chopper )7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu
- Bangunan IB/Yankeswan 1 Unit 3,000,000,000 3,000,000,000- Pengadaan sarana IB/Keswan 1 Paket 1,000,000,000 1,000,000,000- Operasional pengelolaan IB/Keswan 1 Keg 1,000,000,000 1,000,000,000- Pengadaan genset dan pompa air 1 Paket 70,000,000 70,000,000- Obat dan vaksin 1 Paket 100,000,000 100,000,000
8 Pengadaan sarana mobilitas- Kendaraan Operasional Roda 4 1 Unit 350,000,000 350,000,000- Kendaraan traktor dan gerobak pakan 1 Unit 450,000,000 450,000,000- Kendaraan operasional Roda 2 3 Unit 30,000,000 90,000,000
9 Operasional Petugas/THL dan SMD WP- Ops. Dokter Hewan (1 Orang) 12 OB 2,500,000 30,000,000- Ops. Sarjana Pendamping Program (2 Orang) 24 OB 2,500,000 60,000,000
10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM- Pelatihan Manajemen Pembibitan ternak, Manajemen 3 Kali 50,000,000 150,000,000
pakan dan manajemen kesehatan hewan)
Jumlah hargaNo Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan
11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,00012 Peningkatan Peran KWT pada Usaha Perbibitan
- Pemeliharaan unggas lokal sebagai upaya pemenuhan 30,000 Ekor 60,000 1,800,000,000kebutuhan hidup keluarga (100 ekor/KK)
- Penyediaan pakan 1 Tahun 500,000,000 500,000,000- Obat - obatan dan vaksin 1 Paket 100,000,000 100,000,000
13 Water Reservoir 1 Paket 200,000,000 200,000,00014 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan 20 Km 100,000,000 2,000,000,00015 Perbaikan Jalan Usaha Produksi 20 Km 250,000,000 5,000,000,000
35,000,000,000Jumlah
Mataram, Maret 2014
NIP. 19610930 199103 2 002
Provinsi Nusa Tenggara BaratKepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Ir. Hj. Budi Septiani
1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Amor Amor 5,000 Meter 300,000 1,500,000,0002 Perbaikan kandang pada kawasan 5 Unit 250,000,000 1,250,000,0003 Manajemen Penggemukan ternak
- Pengadaan sapi bakalan 1,000 Ekor 6,000,000 6,000,000,000- Koordinasi/Pendampingan 1 Tahun 309,500,000 309,500,000- Pakan Hijauan per hari 2,700,000 Kg 250 675,000,000- Pakan Konsentrat per hari (Kg) 180,000 Kg 2,500 450,000,000- Obat-obatan (per ekor) 1 Paket 100,000,000 100,000,000- Mineral dan Vitamin (per ekor) 1 Paket 100,000,000 100,000,000- Tenaga Kerja (Orang/Hr) 15 OB 1,500,000 22,500,000- Peralatan Kandang 1 Paket 100,000,000 100,000,000- Kendaraan Pengangkut pakan 2 Unit 30,000,000 60,000,000
4 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT)- Pengolahan lahan HMT 20 Ha 2,000,000 40,000,000- Penyiapan HMT Unggul 20 Ha 4,000,000 80,000,000- Pemberantasan gulma/herbisida 1 Paket 100,000,000 100,000,000- Demplot pakan hijauan (pupuk, bibit, land clearing 20 Ha 20,000,000 400,000,000
dan manajemen pemeliharaan)5 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan)
- Pembuatan gudang pakan 1 Unit 100,000,000 100,000,000
RENCANA ANGGARAN BIAYAKEGIATAN PENGEMBANGAN KAWASAN SAPI BRANGUS
GALUR LOMBOK DI AMOR AMOR
No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan Jumlah harga
- Pembuatan gudang pakan 1 Unit 100,000,000 100,000,000- Pembuatan gudang sarana dan prasarana 1 Unit 100,000,000 100,000,000- Pembuatan Bunker silo 1 Unit 50,000,000 50,000,000- Pengadaan sarana pengawetan pakan (pengepres 1 Paket 75,000,000 75,000,000
jerami/Chopper )6 Pengadaan sarana mobilitas
- Kendaraan Operasional Roda 4 4 Unit 250,000,000 1,000,000,000- Kendaraan traktor dan gerobak pakan 1 Unit 450,000,000 450,000,000- Kendaraan operasional Roda 2 6 Unit 30,000,000 180,000,000
7 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM- Pelatihan Manajemen Pemeliharaan dan Keswan 2 Kali 179,000,000 358,000,000
8 Optimalisasi IB pada Kawasan 1 Tahun 158,000,000 1,000,000,0009 Sistim Pelayanan Keswan Terpadu 1 Tahun ############ 1,000,000,000
10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,000
16,000,000,000
NIP. 19610930 199103 2 002Ir. Hj. Budi Septiani
Jumlah
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Mataram, Maret 2014Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
7,817,000,000
620,000,000
325,000,000
1,630,000,000
1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Doroncanga 10,000 Meter 300,000 3,000,000,0002 Perbaikan kandang pada kawasan 5 Unit 250,000,000 1,250,000,0003 Pembangunan Shelter
- Bangunan Shelter 10 Unit 100,000,000 1,000,000,000- Tempat pakan feed suplemen 20 Unit 10,000,000 200,000,000- Tata kelola air (sprinkler dan pipanisasi) 1 Paket 200,000,000 200,000,000- Pembuatan kandang Jepit/Gang Way 4 Unit 20,000,000 80,000,000- Pembangunan Bak Penampung Air 20 Unit 35,000,000 700,000,000
4 Manajemen pembibitan ternak- Pengadaan Bibit betina 2,000 Ekor 6,500,000 13,000,000,000- Pengadaan Pejantan Pemacek 200 Ekor 8,000,000 1,600,000,000- Pengadaan Nomor ternak (Microchip) 500 Buah 150,000 75,000,000- Chipreader 4 Buah 50,000,000 200,000,000- Operasional Recording 1 Paket 300,000,000 300,000,000- Koordinasi/Pendampingan Tenaga Ahli Perbibitan 1 Tahun 300,000,000 300,000,000
RENCANA ANGGARAN BIAYAKEGIATAN PENGEMBANGAN KAWASAN PEMBIBITAN DORONCANGA
KABUPATEN DOMPU
No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan Jumlah harga
- Operasional Recording 1 Paket 300,000,000 300,000,000- Koordinasi/Pendampingan Tenaga Ahli Perbibitan 1 Tahun 300,000,000 300,000,000- Sarana recording (pita ukur, tongkat ukur, timbangan 1 Paket 100,000,000 100,000,000
digital dan lain lain)5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT)
- Pengolahan lahan HMT 100 Ha 2,000,000 200,000,000- Penyiapan HMT Unggul 200 Ha 4,000,000 800,000,000- Pemberantasan gulma/herbisida 1 Paket 50,000,000 50,000,000- Demplot pakan hijauan (pupuk, bibit, land clearing 20 Ha 20,000,000 400,000,000
dan manajemen pemeliharaan)6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan)
- Pembuatan gudang pakan 1 Unit 200,000,000 200,000,000- Pembuatan gudang sarana dan prasarana 1 Unit 100,000,000 100,000,000- Pembuatan Bunker silo 2 Unit 100,000,000 200,000,000- Pengadaan sarana pengawetan pakan (pengepres 1 Paket 250,000,000 250,000,000
jerami/Chopper )7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu
- Bangunan IB/Yankeswan 2 Unit 500,000,000 1,000,000,000- Pengadaan sarana IB/Keswan 2 Paket 250,000,000 500,000,000- Operasional pengelolaan IB/Keswan 2 Keg 250,000,000 500,000,000- Pengadaan genset dan pompa air 2 Paket 60,000,000 120,000,000- Obat dan vaksin 2 Paket 100,000,000 200,000,000
8 Pengadaan sarana mobilitas- Kendaraan Operasional Roda 4 1 Unit 350,000,000 350,000,000- Kendaraan traktor dan gerobak pakan 1 Unit 450,000,000 450,000,000
No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan Jumlah harga
- Kendaraan operasional Roda 2 3 Unit 30,000,000 90,000,0009 Operasional Petugas/THL dan SMD WP
- Ops. Dokter Hewan (1 Orang) 12 OB 2,500,000 30,000,000- Ops. Sarjana Pendamping Program (2 Orang) 24 OB 2,500,000 60,000,000
10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM- Pelatihan Manajemen Pembibitan ternak, Manajemen 3 Kali 150,000,000 450,000,000
pakan dan manajemen kesehatan hewan)11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,00012 Water Reservoir 1 Paket 45,000,000 45,000,00013 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan 10 Km 100,000,000 1,000,000,00014 Perbaikan Jalan Usaha Produksi 22 Km 250,000,000 5,500,000,000
35,000,000,000Jumlah
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Mataram, Maret 2014
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
NIP. 19610930 199103 2 002Ir. Hj. Budi Septiani
2,180,000,000
15,575,000,000
1,450,000,000
750,000,000
2,320,000,000
890,000,000
90,000,000
1 Pembuatan Pagar Tembok Keliling 1,000 Meter 5,000,000 5,000,000,000
2 Fasilitasi dan Perbaikan kandang 5 Unit 250,000,000 1,250,000,000
3 Pembangunan Fasilitas usaha pembibitan
- Tempat pakan feed suplemen 20 Unit 10,000,000 200,000,000
- Pembuatan kandang Jepit/Gang Way 8 Unit 20,000,000 160,000,000
- Pembangunan Bak Penampung Air 20 Unit 10,000,000 200,000,000
4 Manajemen pembibitan ternak
- Pengadaan Bibit betina 1,000 Ekor 6,500,000 6,500,000,000
- Pengadaan Pejantan Pemacek 100 Ekor 8,000,000 800,000,000
- Pengadaan Nomor ternak (Microchip) 1,200 Buah 150,000 180,000,000
- Chipreader 4 Buah 50,000,000 200,000,000
RENCANA ANGGARAN BIAYAKEGIATAN PENGEMBANGAN INTEGRASI KAWASAN PEMBIBITAN
BANYUMULEK
No Uraian Kegiatan Harga Satuan Jumlah hargaVolume
- Chipreader 4 Buah 50,000,000 200,000,000
- Operasional Recording 1 Paket 200,000,000 200,000,000
- Koordinasi/Pendampingan Tenaga Ahli Perbibitan 1 Tahun 500,000,000 500,000,000
- Sarana recording (pita ukur, tongkat ukur, timbangan 1 Paket 100,000,000 100,000,000
digital dan lain lain)
5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT)
- Pengolahan lahan HMT 20 Ha 2,000,000 40,000,000
- Penyiapan HMT Unggul 20 Ha 4,000,000 80,000,000
- Pemberantasan gulma/herbisida 1 Paket 150,000,000 150,000,000
- Demplot pakan hijauan (pupuk, bibit, land clearing 20 Ha 20,000,000 400,000,000
dan manajemen pemeliharaan)
6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan)
- Pembuatan gudang pakan 1 Unit 100,000,000 100,000,000
- Pembuatan gudang sarana dan prasarana 1 Unit 100,000,000 100,000,000
- Pembuatan Bunker silo 1 Unit 50,000,000 50,000,000
No Uraian Kegiatan Harga Satuan Jumlah hargaVolume
- Pengadaan sarana pengawetan pakan (pengepres 1 Paket 300,000,000 300,000,000
Jerami, Chopper )
7 Pengadaan sarana mobilitas
- Kendaraan Operasional Roda 4 2 Unit 350,000,000 700,000,000
- Kendaraan traktor dan gerobak pakan 1 Unit 450,000,000 450,000,000
- Kendaraan operasional Roda 2 3 Unit 30,000,000 90,000,000
8 Operasional Petugas/THL dan SMD WP
- Ops. Dokter Hewan (1 Orang) 12 OB 2,500,000 30,000,000
- Ops. Sarjana Pendamping Program (2 Orang) 24 OB 2,500,000 60,000,000
9 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM
- Pelatihan Manajemen Pembibitan ternak, Manajemen 3 Kali 250,000,000 750,000,000
pakan dan manajemen kesehatan hewan)
10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,000
11 Water Reservoir 1 Paket 285,000,000 285,000,000
10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,000
11 Water Reservoir 1 Paket 285,000,000 285,000,000
12 Infrastruktur Jalan Kawasan 1 Paket 5,000,000,000 5,000,000,000
24,375,000,000Jumlah
Mataram, Maret 2014
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Ir. Hj. Budi SeptianiNIP. 19610930 199103 2 002
Provinsi Nusa Tenggara Barat
560,000,000
8,480,000,000
670,000,000
550,000,000
1,240,000,000
90,000,000
2015 2016 2017 2018 2019
A. PENGEMBANGAN WIL JERINGO SEBAGAIKAWASAN PERBIBITAN BERBASIS TEKNOLOGIINSEMINASI BUATAN
1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Jeringo 3,000,000,000 3,600,000,000 4,320,000,000 5,184,000,000 6,220,800,000
2 Perbaikan kandang pada kawasan 1,250,000,000 1,500,000,000 1,800,000,000 2,160,000,000 2,592,000,000
3 Pembangunan Shelter dan fasilitas penunjang perbibitan 800,000,000 200,000,000 - - -
4 Manajemen pembibitan ternak 10,225,000,000 12,000,000,000 15,000,000,000 18,000,000,000 21,600,000,000
5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 3,000,000,000 800,000,000 500,000,000 - -
6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 325,000,000 400,000,000 300,000,000 200,000,000 -
7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu 5,170,000,000 1,000,000,000 600,000,000 - -
8 Pengadaan sarana mobilitas 890,000,000 - - - -
TahunKeterangan
MATRIK RENCANA AKSIPILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN SAPI BERBASIS KAWASAN
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019
No Uraian Kegiatan
7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu 5,170,000,000 1,000,000,000 600,000,000 - -
8 Pengadaan sarana mobilitas 890,000,000 - - - -
9 Operasional Petugas/THL dan SMD WP 90,000,000 100,000,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000
10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 150,000,000 150,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000
11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -
12 Peningkatan Peran KWT pada Usaha Perbibitan 2,400,000,000 2,500,000,000 750,000,000 - -
13 Water Reservoir 200,000,000 - - - -
14 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan 2,000,000,000 200,000,000 - - -
15 Perbaikan Jalan Usaha Produksi 5,000,000,000 - - - -
16 Pembangunan Stasiun Uji Performans (SUP) Sapi Bali - - 1,500,000,000 - -
17 Sertifikasi Bibit - - - 500,000,000 300,000,000
35,000,000,000 22,450,000,000 25,120,000,000 26,394,000,000 31,062,800,000
B. PENGEMBANGAN KAWASAN SAPI BRANGUS
GALUR LOMBOK DI AMOR AMOR
1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Amor Amor 1,500,000,000 300,000,000 - - -
2 Perbaikan kandang pada kawasan 1,250,000,000 250,000,000 - - -
3 Manajemen Penggemukan ternak 7,817,000,000 9,000,000,000 12,000,000,000 15,000,000,000 18,000,000,000
4 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 620,000,000 800,000,000 1,000,000,000 800,000,000 800,000,000
5 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 325,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000
Jumlah
2015 2016 2017 2018 2019
TahunKeteranganNo Uraian Kegiatan
6 Pengadaan sarana mobilitas 1,630,000,000 - - - -
7 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 358,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000
8 Optimalisasi IB pada Kawasan 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000
9 Sistim Pelayanan Keswan Terpadu 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000
10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -
16,000,000,000 12,850,000,000 15,500,000,000 18,300,000,000 21,300,000,000
C. PENGEMBANGAN KAWASAN PEMBIBITAN
DORONCANGA - DOMPU
1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Doroncanga 3,000,000,000 - - - -
2 Perbaikan kandang pada kawasan 1,250,000,000 - - - -
3 Pembangunan Shelter dan fasilitas pendukung perbibitan 2,180,000,000 - - - -
4 Manajemen pembibitan ternak 15,575,000,000 16,000,000,000 16,000,000,000 18,000,000,000 16,000,000,000
5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 1,450,000,000 300,000,000 250,000,000 100,000,000 100,000,0005 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 1,450,000,000 300,000,000 250,000,000 100,000,000 100,000,000
6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 750,000,000 300,000,000 - - -
7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu 2,320,000,000 3,000,000,000 3,000,000,000 3,000,000,000 3,610,000,000
8 Pengadaan sarana mobilitas 890,000,000 - - - -
9 Operasional Petugas/THL dan SMD WP 90,000,000 90,000,000 90,000,000 90,000,000 90,000,000
10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 450,000,000 200,000,000 160,000,000 200,000,000 200,000,000
11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -
12 Water Reservoir 45,000,000 - - - -
13 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan 1,000,000,000 - - - -
14 Perbaikan Jalan Usaha Produksi 5,500,000,000 - - - -
15 Pembangunan Stasiun Uji Performans (SUP) Sapi Bali - 1,000,000,000 - -
16 Sertifikasi Bibit - - 610,000,000 -
Jumlah 35,000,000,000 19,890,000,000 20,500,000,000 22,000,000,000 20,000,000,000 -
D. PENGEMBANGAN INTEGRASI KAWASAN
PEMBIBITAN BANYUMULEK
2015 2016 2017 2018 2019
TahunKeteranganNo Uraian Kegiatan
1 Pembuatan Pagar Tembok Keliling 5,000,000,000 2,500,000,000 - - -
2 Fasilitasi dan Perbaikan kandang 1,250,000,000 - - - -
3 Pembangunan Fasilitas usaha pembibitan 560,000,000 300,000,000 - - -
4 Manajemen pembibitan ternak 8,480,000,000 10,000,000,000 12,000,000,000 12,000,000,000 15,000,000,000
5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 670,000,000 300,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000
6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 550,000,000 300,000,000 200,000,000 150,000,000 100,000,000
7 Pengadaan sarana mobilitas 1,240,000,000 - - - -
8 Operasional Petugas/THL dan SMD WP 90,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000
9 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 750,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000
10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -
11 Water Reservoir 285,000,000 - - - -
12 Perbaikan Jalan Lingkungan 5,000,000,000 - - - -
13 Pengolahan Produk Peternakan #REF! 4,000,000,000 4,500,000,000 6,000,000,000 6,000,000,00013 Pengolahan Produk Peternakan #REF! 4,000,000,000 4,500,000,000 6,000,000,000 6,000,000,000
14 Standarisasi Produk Olahan Peternakan - - 500,000,000 -
Jumlah #REF! 17,700,000,000 17,200,000,000 19,150,000,000 21,600,000,000
#REF! 72,890,000,000 78,320,000,000 85,844,000,000 93,962,800,000
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan HewanProvinsi Nusa Tenggara Barat
Ir. Hj. Budi SeptianiNIP. 19610930 199103 2 002
Mataram, Maret 2014
TOTAL
1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Amor Amor 5,000 Meter 300,000 1,500,000,0002 Perbaikan kandang pada kawasan 5 Unit 250,000,000 1,250,000,0003 Manajemen Penggemukan ternak
- Pengadaan sapi bakalan 1,000 Ekor 6,000,000 6,000,000,000- Koordinasi/Pendampingan 1 Tahun 309,500,000 309,500,000- Pakan Hijauan per hari 2,700,000 Kg 250 675,000,000- Pakan Konsentrat per hari (Kg) 180,000 Kg 2,500 450,000,000- Obat-obatan (per ekor) 1 Paket 100,000,000 100,000,000- Mineral dan Vitamin (per ekor) 1 Paket 100,000,000 100,000,000- Tenaga Kerja (Orang/Hr) 15 OB 1,500,000 22,500,000- Peralatan Kandang 1 Paket 100,000,000 100,000,000- Kendaraan Pengangkut pakan 2 Unit 30,000,000 60,000,000
4 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT)- Pengolahan lahan HMT 20 Ha 2,000,000 40,000,000- Penyiapan HMT Unggul 20 Ha 4,000,000 80,000,000- Pemberantasan gulma/herbisida 1 Paket 100,000,000 100,000,000- Demplot pakan hijauan (pupuk, bibit, land clearing 20 Ha 20,000,000 400,000,000
dan manajemen pemeliharaan)5 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan)
- Pembuatan gudang pakan 1 Unit 100,000,000 100,000,000- Pembuatan gudang sarana dan prasarana 1 Unit 100,000,000 100,000,000
RENCANA ANGGARAN BIAYAKEGIATAN PENGEMBANGAN KAWASAN SAPI BRANGUS
GALUR LOMBOK DI AMOR AMOR
No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan Jumlah harga
- Pembuatan gudang sarana dan prasarana 1 Unit 100,000,000 100,000,000- Pembuatan Bunker silo 1 Unit 50,000,000 50,000,000- Pengadaan sarana pengawetan pakan (pengepres 1 Paket 75,000,000 75,000,000
jerami/Chopper )6 Pengadaan sarana mobilitas
- Kendaraan Operasional Roda 4 4 Unit 250,000,000 1,000,000,000- Kendaraan traktor dan gerobak pakan 1 Unit 450,000,000 450,000,000- Kendaraan operasional Roda 2 6 Unit 30,000,000 180,000,000
7 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM- Pelatihan Manajemen Pemeliharaan dan Keswan 2 Kali 179,000,000 358,000,000
8 Optimalisasi IB pada Kawasan 1 Tahun 158,000,000 1,000,000,0009 Sistim Pelayanan Keswan Terpadu 1 Tahun 1,000,000,000 1,000,000,000
10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,000
16,000,000,000
NIP. 19610930 199103 2 002Ir. Hj. Budi Septiani
Jumlah
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Mataram, Maret 2014Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Doroncanga 10,000 Meter 300,000 3,000,000,0002 Perbaikan kandang pada kawasan 5 Unit 250,000,000 1,250,000,0003 Pembangunan Shelter
- Bangunan Shelter 10 Unit 100,000,000 1,000,000,000- Tempat pakan feed suplemen 20 Unit 10,000,000 200,000,000- Tata kelola air (sprinkler dan pipanisasi) 1 Paket 200,000,000 200,000,000- Pembuatan kandang Jepit/Gang Way 4 Unit 20,000,000 80,000,000- Pembangunan Bak Penampung Air 20 Unit 35,000,000 700,000,000
4 Manajemen pembibitan ternak- Pengadaan Bibit betina 2,000 Ekor 6,500,000 13,000,000,000- Pengadaan Pejantan Pemacek 200 Ekor 8,000,000 1,600,000,000- Pengadaan Nomor ternak (Microchip) 500 Buah 150,000 75,000,000- Chipreader 4 Buah 50,000,000 200,000,000- Operasional Recording 1 Paket 300,000,000 300,000,000- Koordinasi/Pendampingan Tenaga Ahli Perbibitan 1 Tahun 300,000,000 300,000,000
RENCANA ANGGARAN BIAYAKEGIATAN PENGEMBANGAN KAWASAN PEMBIBITAN DORONCANGA
KABUPATEN DOMPU
No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan Jumlah harga
- Operasional Recording 1 Paket 300,000,000 300,000,000- Koordinasi/Pendampingan Tenaga Ahli Perbibitan 1 Tahun 300,000,000 300,000,000- Sarana recording (pita ukur, tongkat ukur, timbangan 1 Paket 100,000,000 100,000,000
digital dan lain lain)5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT)
- Pengolahan lahan HMT 100 Ha 2,000,000 200,000,000- Penyiapan HMT Unggul 200 Ha 4,000,000 800,000,000- Pemberantasan gulma/herbisida 1 Paket 50,000,000 50,000,000- Demplot pakan hijauan (pupuk, bibit, land clearing 20 Ha 20,000,000 400,000,000
dan manajemen pemeliharaan)6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan)
- Pembuatan gudang pakan 1 Unit 200,000,000 200,000,000- Pembuatan gudang sarana dan prasarana 1 Unit 100,000,000 100,000,000- Pembuatan Bunker silo 2 Unit 100,000,000 200,000,000- Pengadaan sarana pengawetan pakan (pengepres 1 Paket 250,000,000 250,000,000
jerami/Chopper )7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu
- Bangunan IB/Yankeswan 2 Unit 500,000,000 1,000,000,000- Pengadaan sarana IB/Keswan 2 Paket 250,000,000 500,000,000- Operasional pengelolaan IB/Keswan 2 Keg 250,000,000 500,000,000- Pengadaan genset dan pompa air 2 Paket 60,000,000 120,000,000- Obat dan vaksin 2 Paket 100,000,000 200,000,000
8 Pengadaan sarana mobilitas- Kendaraan Operasional Roda 4 1 Unit 350,000,000 350,000,000- Kendaraan traktor dan gerobak pakan 1 Unit 450,000,000 450,000,000
No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan Jumlah harga
- Kendaraan operasional Roda 2 3 Unit 30,000,000 90,000,0009 Operasional Petugas/THL dan SMD WP
- Ops. Dokter Hewan (1 Orang) 12 OB 2,500,000 30,000,000- Ops. Sarjana Pendamping Program (2 Orang) 24 OB 2,500,000 60,000,000
10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM- Pelatihan Manajemen Pembibitan ternak, Manajemen 3 Kali 150,000,000 450,000,000
pakan dan manajemen kesehatan hewan)11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,00012 Water Reservoir 1 Paket 45,000,000 45,000,00013 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan 10 Km 100,000,000 1,000,000,00014 Perbaikan Jalan Usaha Produksi 22 Km 250,000,000 5,500,000,000
35,000,000,000Jumlah
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Mataram, Maret 2014
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
NIP. 19610930 199103 2 002Ir. Hj. Budi Septiani
1 Pembuatan Pagar Tembok Keliling 1,000 Meter 5,000,000 5,000,000,000
2 Fasilitasi dan Perbaikan kandang 5 Unit 250,000,000 1,250,000,000
3 Pembangunan Fasilitas usaha pembibitan
- Tempat pakan feed suplemen 20 Unit 10,000,000 200,000,000
- Pembuatan kandang Jepit/Gang Way 8 Unit 20,000,000 160,000,000
- Pembangunan Bak Penampung Air 20 Unit 10,000,000 200,000,000
4 Manajemen pembibitan ternak
- Pengadaan Bibit betina 1,000 Ekor 6,500,000 6,500,000,000
- Pengadaan Pejantan Pemacek 100 Ekor 8,000,000 800,000,000
- Pengadaan Nomor ternak (Microchip) 1,200 Buah 150,000 180,000,000
- Chipreader 4 Buah 50,000,000 200,000,000
Harga Satuan Jumlah hargaVolume
RENCANA ANGGARAN BIAYAKEGIATAN PENGEMBANGAN INTEGRASI KAWASAN PEMBIBITAN
BANYUMULEK
No Uraian Kegiatan
- Chipreader 4 Buah 50,000,000 200,000,000
- Operasional Recording 1 Paket 200,000,000 200,000,000
- Koordinasi/Pendampingan Tenaga Ahli Perbibitan 1 Tahun 500,000,000 500,000,000
- Sarana recording (pita ukur, tongkat ukur, timbangan 1 Paket 100,000,000 100,000,000
digital dan lain lain)
5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT)
- Pengolahan lahan HMT 20 Ha 2,000,000 40,000,000
- Penyiapan HMT Unggul 20 Ha 4,000,000 80,000,000
- Pemberantasan gulma/herbisida 1 Paket 150,000,000 150,000,000
- Demplot pakan hijauan (pupuk, bibit, land clearing 20 Ha 20,000,000 400,000,000
dan manajemen pemeliharaan)
6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan)
- Pembuatan gudang pakan 1 Unit 100,000,000 100,000,000
- Pembuatan gudang sarana dan prasarana 1 Unit 100,000,000 100,000,000
- Pembuatan Bunker silo 1 Unit 50,000,000 50,000,000
Harga Satuan Jumlah hargaVolumeNo Uraian Kegiatan
- Pengadaan sarana pengawetan pakan (pengepres 1 Paket 300,000,000 300,000,000
Jerami, Chopper )
7 Pengadaan sarana mobilitas
- Kendaraan Operasional Roda 4 2 Unit 350,000,000 700,000,000
- Kendaraan traktor dan gerobak pakan 1 Unit 450,000,000 450,000,000
- Kendaraan operasional Roda 2 3 Unit 30,000,000 90,000,000
8 Operasional Petugas/THL dan SMD WP
- Ops. Dokter Hewan (1 Orang) 12 OB 2,500,000 30,000,000
- Ops. Sarjana Pendamping Program (2 Orang) 24 OB 2,500,000 60,000,000
9 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM
- Pelatihan Manajemen Pembibitan ternak, Manajemen 3 Kali 250,000,000 750,000,000
pakan dan manajemen kesehatan hewan)
10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,000
11 Water Reservoir 1 Paket 285,000,000 285,000,000
10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,000
11 Water Reservoir 1 Paket 285,000,000 285,000,000
12 Infrastruktur Jalan Kawasan 1 Paket 5,000,000,000 5,000,000,000
24,375,000,000
Ir. Hj. Budi SeptianiNIP. 19610930 199103 2 002
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Jumlah
Mataram, Maret 2014
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
2015 2016 2017 2018 2019
A. PENGEMBANGAN WIL JERINGO SEBAGAIKAWASAN PERBIBITAN BERBASIS TEKNOLOGIINSEMINASI BUATAN
1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Jeringo #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
2 Perbaikan kandang pada kawasan #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
3 Pembangunan Shelter dan fasilitas penunjang perbibitan #REF! 200,000,000 - - -
4 Manajemen pembibitan ternak #REF! 12,000,000,000 15,000,000,000 18,000,000,000 21,600,000,000
5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) #REF! 800,000,000 500,000,000 - -
6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) #REF! 400,000,000 300,000,000 200,000,000 -
7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu #REF! 1,000,000,000 600,000,000 - -
8 Pengadaan sarana mobilitas #REF! - - - -
TahunKeterangan
MATRIK RENCANA AKSIPILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN SAPI BERBASIS KAWASAN
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019
No Uraian Kegiatan
7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu #REF! 1,000,000,000 600,000,000 - -
8 Pengadaan sarana mobilitas #REF! - - - -
9 Operasional Petugas/THL dan SMD WP #REF! 100,000,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000
10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM #REF! 150,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000
11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) #REF! - - - -
12 Peningkatan Peran KWT pada Usaha Perbibitan #REF! 2,500,000,000 750,000,000 - -
13 Water Reservoir #REF! - - - -
14 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan #REF! 200,000,000 - - -
15 Perbaikan Jalan Usaha Produksi #REF! - - - -
16 Pembangunan Stasiun Uji Performans (SUP) Sapi Bali - - 1,500,000,000 - -
17 Sertifikasi Bibit - - - 500,000,000 300,000,000
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
B. PENGEMBANGAN KAWASAN SAPI BRANGUS
GALUR LOMBOK DI AMOR AMOR
1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Amor Amor 1,500,000,000 300,000,000 - - -
2 Perbaikan kandang pada kawasan 1,250,000,000 250,000,000 - - -
3 Manajemen Penggemukan ternak 7,817,000,000 9,000,000,000 12,000,000,000 15,000,000,000 18,000,000,000
4 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 620,000,000 800,000,000 1,000,000,000 800,000,000 800,000,000
5 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 325,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000
Jumlah
2015 2016 2017 2018 2019
TahunKeteranganNo Uraian Kegiatan
6 Pengadaan sarana mobilitas 1,630,000,000 - - - -
7 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 358,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000
8 Optimalisasi IB pada Kawasan 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000
9 Sistim Pelayanan Keswan Terpadu 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000
10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -
16,000,000,000 12,850,000,000 15,500,000,000 18,300,000,000 21,300,000,000
C. PENGEMBANGAN KAWASAN PEMBIBITAN
DORONCANGA - DOMPU
1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Doroncanga 3,000,000,000 - - - -
2 Perbaikan kandang pada kawasan 1,250,000,000 - - - -
3 Pembangunan Shelter dan fasilitas pendukung perbibitan 2,180,000,000 - - - -
4 Manajemen pembibitan ternak 15,575,000,000 16,000,000,000 16,000,000,000 18,000,000,000 16,000,000,000
5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 1,450,000,000 300,000,000 250,000,000 100,000,000 100,000,0005 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 1,450,000,000 300,000,000 250,000,000 100,000,000 100,000,000
6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 750,000,000 300,000,000 - - -
7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu 2,320,000,000 3,000,000,000 3,000,000,000 3,000,000,000 3,610,000,000
8 Pengadaan sarana mobilitas 890,000,000 - - - -
9 Operasional Petugas/THL dan SMD WP 90,000,000 90,000,000 90,000,000 90,000,000 90,000,000
10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 450,000,000 200,000,000 160,000,000 200,000,000 200,000,000
11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -
12 Water Reservoir 45,000,000 - - - -
13 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan 1,000,000,000 - - - -
14 Perbaikan Jalan Usaha Produksi 5,500,000,000 - - - -
15 Pembangunan Stasiun Uji Performans (SUP) Sapi Bali - 1,000,000,000 - -
16 Sertifikasi Bibit - - 610,000,000 -
Jumlah 35,000,000,000 19,890,000,000 20,500,000,000 22,000,000,000 20,000,000,000 -
D. PENGEMBANGAN INTEGRASI KAWASAN
PEMBIBITAN BANYUMULEK
2015 2016 2017 2018 2019
TahunKeteranganNo Uraian Kegiatan
1 Pembuatan Pagar Tembok Keliling 5,000,000,000 2,500,000,000 - - -
2 Fasilitasi dan Perbaikan kandang 1,250,000,000 - - - -
3 Pembangunan Fasilitas usaha pembibitan 560,000,000 300,000,000 - - -
4 Manajemen pembibitan ternak 8,480,000,000 10,000,000,000 12,000,000,000 12,000,000,000 15,000,000,000
5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 670,000,000 300,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000
6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 550,000,000 300,000,000 200,000,000 150,000,000 100,000,000
7 Pengadaan sarana mobilitas 1,240,000,000 - - - -
8 Operasional Petugas/THL dan SMD WP 90,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000
9 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 750,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000
10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -
11 Water Reservoir 285,000,000 - - - -
12 Perbaikan Jalan Lingkungan 5,000,000,000 - - - -
13 Pengolahan Produk Peternakan #REF! 4,000,000,000 4,500,000,000 6,000,000,000 6,000,000,00013 Pengolahan Produk Peternakan #REF! 4,000,000,000 4,500,000,000 6,000,000,000 6,000,000,000
14 Standarisasi Produk Olahan Peternakan - - 500,000,000 -
Jumlah #REF! 17,700,000,000 17,200,000,000 19,150,000,000 21,600,000,000
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Mataram, Maret 2014
TOTAL
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan HewanProvinsi Nusa Tenggara Barat
Ir. Hj. Budi SeptianiNIP. 19610930 199103 2 002
1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Doroncanga 10,000 Meter 300,000 3,000,000,0002 Perbaikan kandang pada kawasan 5 Unit 250,000,000 1,250,000,0003 Pembangunan Shelter
- Bangunan Shelter 10 Unit 100,000,000 1,000,000,000- Tempat pakan feed suplemen 20 Unit 10,000,000 200,000,000- Tata kelola air (sprinkler dan pipanisasi) 1 Paket 200,000,000 200,000,000- Pembuatan kandang Jepit/Gang Way 4 Unit 20,000,000 80,000,000- Pembangunan Bak Penampung Air 20 Unit 35,000,000 700,000,000
4 Manajemen pembibitan ternak- Pengadaan Bibit betina 2,000 Ekor 6,500,000 13,000,000,000- Pengadaan Pejantan Pemacek 200 Ekor 8,000,000 1,600,000,000- Pengadaan Nomor ternak (Microchip) 500 Buah 150,000 75,000,000- Chipreader 4 Buah 50,000,000 200,000,000- Operasional Recording 1 Paket 300,000,000 300,000,000- Koordinasi/Pendampingan Tenaga Ahli Perbibitan 1 Tahun 300,000,000 300,000,000
RENCANA ANGGARAN BIAYAKEGIATAN PENGEMBANGAN KAWASAN PEMBIBITAN DORONCANGA
KABUPATEN DOMPU
No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan Jumlah harga
- Operasional Recording 1 Paket 300,000,000 300,000,000- Koordinasi/Pendampingan Tenaga Ahli Perbibitan 1 Tahun 300,000,000 300,000,000- Sarana recording (pita ukur, tongkat ukur, timbangan 1 Paket 100,000,000 100,000,000
digital dan lain lain)5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT)
- Pengolahan lahan HMT 100 Ha 2,000,000 200,000,000- Penyiapan HMT Unggul 200 Ha 4,000,000 800,000,000- Pemberantasan gulma/herbisida 1 Paket 50,000,000 50,000,000- Demplot pakan hijauan (pupuk, bibit, land clearing 20 Ha 20,000,000 400,000,000
dan manajemen pemeliharaan)6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan)
- Pembuatan gudang pakan 1 Unit 200,000,000 200,000,000- Pembuatan gudang sarana dan prasarana 1 Unit 100,000,000 100,000,000- Pembuatan Bunker silo 2 Unit 100,000,000 200,000,000- Pengadaan sarana pengawetan pakan (pengepres 1 Paket 250,000,000 250,000,000
jerami/Chopper )7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu
- Bangunan IB/Yankeswan 2 Unit 500,000,000 1,000,000,000- Pengadaan sarana IB/Keswan 2 Paket 250,000,000 500,000,000- Operasional pengelolaan IB/Keswan 2 Keg 250,000,000 500,000,000- Pengadaan genset dan pompa air 2 Paket 60,000,000 120,000,000- Obat dan vaksin 2 Paket 100,000,000 200,000,000
8 Pengadaan sarana mobilitas- Kendaraan Operasional Roda 4 1 Unit 350,000,000 350,000,000- Kendaraan traktor dan gerobak pakan 1 Unit 450,000,000 450,000,000
No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan Jumlah harga
- Kendaraan operasional Roda 2 3 Unit 30,000,000 90,000,0009 Operasional Petugas/THL dan SMD WP
- Ops. Dokter Hewan (1 Orang) 12 OB 2,500,000 30,000,000- Ops. Sarjana Pendamping Program (2 Orang) 24 OB 2,500,000 60,000,000
10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM- Pelatihan Manajemen Pembibitan ternak, Manajemen 3 Kali 150,000,000 450,000,000
pakan dan manajemen kesehatan hewan)11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,00012 Water Reservoir 1 Paket 45,000,000 45,000,00013 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan 10 Km 100,000,000 1,000,000,00014 Perbaikan Jalan Usaha Produksi 22 Km 250,000,000 5,500,000,000
35,000,000,000Jumlah
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Mataram, Maret 2014
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
NIP. 19610930 199103 2 002Ir. Hj. Budi Septiani
1 Pembuatan Pagar Tembok Keliling 1,000 Meter 5,000,000 5,000,000,000
2 Fasilitasi dan Perbaikan kandang 5 Unit 250,000,000 1,250,000,000
3 Pembangunan Fasilitas usaha pembibitan
- Tempat pakan feed suplemen 20 Unit 10,000,000 200,000,000
- Pembuatan kandang Jepit/Gang Way 8 Unit 20,000,000 160,000,000
- Pembangunan Bak Penampung Air 20 Unit 10,000,000 200,000,000
4 Manajemen pembibitan ternak
- Pengadaan Bibit betina 1,000 Ekor 6,500,000 6,500,000,000
- Pengadaan Pejantan Pemacek 100 Ekor 8,000,000 800,000,000
- Pengadaan Nomor ternak (Microchip) 1,200 Buah 150,000 180,000,000
- Chipreader 4 Buah 50,000,000 200,000,000
Harga Satuan Jumlah hargaVolume
RENCANA ANGGARAN BIAYAKEGIATAN PENGEMBANGAN INTEGRASI KAWASAN PEMBIBITAN
BANYUMULEK
No Uraian Kegiatan
- Chipreader 4 Buah 50,000,000 200,000,000
- Operasional Recording 1 Paket 200,000,000 200,000,000
- Koordinasi/Pendampingan Tenaga Ahli Perbibitan 1 Tahun 500,000,000 500,000,000
- Sarana recording (pita ukur, tongkat ukur, timbangan 1 Paket 100,000,000 100,000,000
digital dan lain lain)
5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT)
- Pengolahan lahan HMT 20 Ha 2,000,000 40,000,000
- Penyiapan HMT Unggul 20 Ha 4,000,000 80,000,000
- Pemberantasan gulma/herbisida 1 Paket 150,000,000 150,000,000
- Demplot pakan hijauan (pupuk, bibit, land clearing 20 Ha 20,000,000 400,000,000
dan manajemen pemeliharaan)
6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan)
- Pembuatan gudang pakan 1 Unit 100,000,000 100,000,000
- Pembuatan gudang sarana dan prasarana 1 Unit 100,000,000 100,000,000
- Pembuatan Bunker silo 1 Unit 50,000,000 50,000,000
Harga Satuan Jumlah hargaVolumeNo Uraian Kegiatan
- Pengadaan sarana pengawetan pakan (pengepres 1 Paket 300,000,000 300,000,000
Jerami, Chopper )
7 Pengadaan sarana mobilitas
- Kendaraan Operasional Roda 4 2 Unit 350,000,000 700,000,000
- Kendaraan traktor dan gerobak pakan 1 Unit 450,000,000 450,000,000
- Kendaraan operasional Roda 2 3 Unit 30,000,000 90,000,000
8 Operasional Petugas/THL dan SMD WP
- Ops. Dokter Hewan (1 Orang) 12 OB 2,500,000 30,000,000
- Ops. Sarjana Pendamping Program (2 Orang) 24 OB 2,500,000 60,000,000
9 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM
- Pelatihan Manajemen Pembibitan ternak, Manajemen 3 Kali 250,000,000 750,000,000
pakan dan manajemen kesehatan hewan)
10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,000
11 Water Reservoir 1 Paket 285,000,000 285,000,000
10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,000
11 Water Reservoir 1 Paket 285,000,000 285,000,000
12 Infrastruktur Jalan Kawasan 1 Paket 5,000,000,000 5,000,000,000
24,375,000,000
Ir. Hj. Budi SeptianiNIP. 19610930 199103 2 002
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Jumlah
Mataram, Maret 2014
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
2015 2016 2017 2018 2019
A. PENGEMBANGAN WIL JERINGO SEBAGAIKAWASAN PERBIBITAN BERBASIS TEKNOLOGIINSEMINASI BUATAN
1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Jeringo #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
2 Perbaikan kandang pada kawasan #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
3 Pembangunan Shelter dan fasilitas penunjang perbibitan #REF! 200,000,000 - - -
4 Manajemen pembibitan ternak #REF! 12,000,000,000 15,000,000,000 18,000,000,000 21,600,000,000
5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) #REF! 800,000,000 500,000,000 - -
6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) #REF! 400,000,000 300,000,000 200,000,000 -
7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu #REF! 1,000,000,000 600,000,000 - -
8 Pengadaan sarana mobilitas #REF! - - - -
TahunKeterangan
MATRIK RENCANA AKSIPILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN SAPI BERBASIS KAWASAN
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019
No Uraian Kegiatan
7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu #REF! 1,000,000,000 600,000,000 - -
8 Pengadaan sarana mobilitas #REF! - - - -
9 Operasional Petugas/THL dan SMD WP #REF! 100,000,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000
10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM #REF! 150,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000
11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) #REF! - - - -
12 Peningkatan Peran KWT pada Usaha Perbibitan #REF! 2,500,000,000 750,000,000 - -
13 Water Reservoir #REF! - - - -
14 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan #REF! 200,000,000 - - -
15 Perbaikan Jalan Usaha Produksi #REF! - - - -
16 Pembangunan Stasiun Uji Performans (SUP) Sapi Bali - - 1,500,000,000 - -
17 Sertifikasi Bibit - - - 500,000,000 300,000,000
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
B. PENGEMBANGAN KAWASAN SAPI BRANGUS
GALUR LOMBOK DI AMOR AMOR
1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Amor Amor #REF! 300,000,000 - - -
2 Perbaikan kandang pada kawasan #REF! 250,000,000 - - -
3 Manajemen Penggemukan ternak #REF! 9,000,000,000 12,000,000,000 15,000,000,000 18,000,000,000
4 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) #REF! 800,000,000 1,000,000,000 800,000,000 800,000,000
5 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) #REF! 300,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000
Jumlah
2015 2016 2017 2018 2019
TahunKeteranganNo Uraian Kegiatan
6 Pengadaan sarana mobilitas #REF! - - - -
7 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM #REF! 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000
8 Optimalisasi IB pada Kawasan #REF! 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000
9 Sistim Pelayanan Keswan Terpadu #REF! 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000
10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) #REF! - - - -
#REF! 12,850,000,000 15,500,000,000 18,300,000,000 21,300,000,000
C. PENGEMBANGAN KAWASAN PEMBIBITAN
DORONCANGA - DOMPU
1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Doroncanga 3,000,000,000 - - - -
2 Perbaikan kandang pada kawasan 1,250,000,000 - - - -
3 Pembangunan Shelter dan fasilitas pendukung perbibitan 2,180,000,000 - - - -
4 Manajemen pembibitan ternak 15,575,000,000 16,000,000,000 16,000,000,000 18,000,000,000 16,000,000,000
5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 1,450,000,000 300,000,000 250,000,000 100,000,000 100,000,0005 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 1,450,000,000 300,000,000 250,000,000 100,000,000 100,000,000
6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 750,000,000 300,000,000 - - -
7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu 2,320,000,000 3,000,000,000 3,000,000,000 3,000,000,000 3,610,000,000
8 Pengadaan sarana mobilitas 890,000,000 - - - -
9 Operasional Petugas/THL dan SMD WP 90,000,000 90,000,000 90,000,000 90,000,000 90,000,000
10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 450,000,000 200,000,000 160,000,000 200,000,000 200,000,000
11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -
12 Water Reservoir 45,000,000 - - - -
13 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan 1,000,000,000 - - - -
14 Perbaikan Jalan Usaha Produksi 5,500,000,000 - - - -
15 Pembangunan Stasiun Uji Performans (SUP) Sapi Bali - 1,000,000,000 - -
16 Sertifikasi Bibit - - 610,000,000 -
Jumlah 35,000,000,000 19,890,000,000 20,500,000,000 22,000,000,000 20,000,000,000 -
D. PENGEMBANGAN INTEGRASI KAWASAN
PEMBIBITAN BANYUMULEK
2015 2016 2017 2018 2019
TahunKeteranganNo Uraian Kegiatan
1 Pembuatan Pagar Tembok Keliling 5,000,000,000 2,500,000,000 - - -
2 Fasilitasi dan Perbaikan kandang 1,250,000,000 - - - -
3 Pembangunan Fasilitas usaha pembibitan 560,000,000 300,000,000 - - -
4 Manajemen pembibitan ternak 8,480,000,000 10,000,000,000 12,000,000,000 12,000,000,000 15,000,000,000
5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 670,000,000 300,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000
6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 550,000,000 300,000,000 200,000,000 150,000,000 100,000,000
7 Pengadaan sarana mobilitas 1,240,000,000 - - - -
8 Operasional Petugas/THL dan SMD WP 90,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000
9 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 750,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000
10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -
11 Water Reservoir 285,000,000 - - - -
12 Perbaikan Jalan Lingkungan 5,000,000,000 - - - -
13 Pengolahan Produk Peternakan #REF! 4,000,000,000 4,500,000,000 6,000,000,000 6,000,000,00013 Pengolahan Produk Peternakan #REF! 4,000,000,000 4,500,000,000 6,000,000,000 6,000,000,000
14 Standarisasi Produk Olahan Peternakan - - 500,000,000 -
Jumlah #REF! 17,700,000,000 17,200,000,000 19,150,000,000 21,600,000,000
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Mataram, Maret 2014
TOTAL
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan HewanProvinsi Nusa Tenggara Barat
Ir. Hj. Budi SeptianiNIP. 19610930 199103 2 002
1 Pembuatan Pagar Tembok Keliling 1,000 Meter 5,000,000 5,000,000,000
2 Fasilitasi dan Perbaikan kandang 5 Unit 250,000,000 1,250,000,000
3 Pembangunan Fasilitas usaha pembibitan
- Tempat pakan feed suplemen 20 Unit 10,000,000 200,000,000
- Pembuatan kandang Jepit/Gang Way 8 Unit 20,000,000 160,000,000
- Pembangunan Bak Penampung Air 20 Unit 10,000,000 200,000,000
4 Manajemen pembibitan ternak
- Pengadaan Bibit betina 1,000 Ekor 6,500,000 6,500,000,000
- Pengadaan Pejantan Pemacek 100 Ekor 8,000,000 800,000,000
- Pengadaan Nomor ternak (Microchip) 1,200 Buah 150,000 180,000,000
- Chipreader 4 Buah 50,000,000 200,000,000
Harga Satuan Jumlah hargaVolume
RENCANA ANGGARAN BIAYAKEGIATAN PENGEMBANGAN INTEGRASI KAWASAN PEMBIBITAN
BANYUMULEK
No Uraian Kegiatan
- Chipreader 4 Buah 50,000,000 200,000,000
- Operasional Recording 1 Paket 200,000,000 200,000,000
- Koordinasi/Pendampingan Tenaga Ahli Perbibitan 1 Tahun 500,000,000 500,000,000
- Sarana recording (pita ukur, tongkat ukur, timbangan 1 Paket 100,000,000 100,000,000
digital dan lain lain)
5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT)
- Pengolahan lahan HMT 20 Ha 2,000,000 40,000,000
- Penyiapan HMT Unggul 20 Ha 4,000,000 80,000,000
- Pemberantasan gulma/herbisida 1 Paket 150,000,000 150,000,000
- Demplot pakan hijauan (pupuk, bibit, land clearing 20 Ha 20,000,000 400,000,000
dan manajemen pemeliharaan)
6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan)
- Pembuatan gudang pakan 1 Unit 100,000,000 100,000,000
- Pembuatan gudang sarana dan prasarana 1 Unit 100,000,000 100,000,000
- Pembuatan Bunker silo 1 Unit 50,000,000 50,000,000
Harga Satuan Jumlah hargaVolumeNo Uraian Kegiatan
- Pengadaan sarana pengawetan pakan (pengepres 1 Paket 300,000,000 300,000,000
Jerami, Chopper )
7 Pengadaan sarana mobilitas
- Kendaraan Operasional Roda 4 2 Unit 350,000,000 700,000,000
- Kendaraan traktor dan gerobak pakan 1 Unit 450,000,000 450,000,000
- Kendaraan operasional Roda 2 3 Unit 30,000,000 90,000,000
8 Operasional Petugas/THL dan SMD WP
- Ops. Dokter Hewan (1 Orang) 12 OB 2,500,000 30,000,000
- Ops. Sarjana Pendamping Program (2 Orang) 24 OB 2,500,000 60,000,000
9 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM
- Pelatihan Manajemen Pembibitan ternak, Manajemen 3 Kali 250,000,000 750,000,000
pakan dan manajemen kesehatan hewan)
10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,000
11 Water Reservoir 1 Paket 285,000,000 285,000,000
10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 1 Paket 500,000,000 500,000,000
11 Water Reservoir 1 Paket 285,000,000 285,000,000
12 Infrastruktur Jalan Kawasan 1 Paket 5,000,000,000 5,000,000,000
24,375,000,000
Ir. Hj. Budi SeptianiNIP. 19610930 199103 2 002
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Jumlah
Mataram, Maret 2014
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
2015 2016 2017 2018 2019
A. PENGEMBANGAN WIL JERINGO SEBAGAIKAWASAN PERBIBITAN BERBASIS TEKNOLOGIINSEMINASI BUATAN
1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Jeringo #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
2 Perbaikan kandang pada kawasan #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
3 Pembangunan Shelter dan fasilitas penunjang perbibitan #REF! 200,000,000 - - -
4 Manajemen pembibitan ternak #REF! 12,000,000,000 15,000,000,000 18,000,000,000 21,600,000,000
5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) #REF! 800,000,000 500,000,000 - -
6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) #REF! 400,000,000 300,000,000 200,000,000 -
7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu #REF! 1,000,000,000 600,000,000 - -
8 Pengadaan sarana mobilitas #REF! - - - -
TahunKeterangan
MATRIK RENCANA AKSIPILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN SAPI BERBASIS KAWASAN
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019
No Uraian Kegiatan
7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu #REF! 1,000,000,000 600,000,000 - -
8 Pengadaan sarana mobilitas #REF! - - - -
9 Operasional Petugas/THL dan SMD WP #REF! 100,000,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000
10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM #REF! 150,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000
11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) #REF! - - - -
12 Peningkatan Peran KWT pada Usaha Perbibitan #REF! 2,500,000,000 750,000,000 - -
13 Water Reservoir #REF! - - - -
14 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan #REF! 200,000,000 - - -
15 Perbaikan Jalan Usaha Produksi #REF! - - - -
16 Pembangunan Stasiun Uji Performans (SUP) Sapi Bali - - 1,500,000,000 - -
17 Sertifikasi Bibit - - - 500,000,000 300,000,000
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
B. PENGEMBANGAN KAWASAN SAPI BRANGUS
GALUR LOMBOK DI AMOR AMOR
1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Amor Amor #REF! 300,000,000 - - -
2 Perbaikan kandang pada kawasan #REF! 250,000,000 - - -
3 Manajemen Penggemukan ternak #REF! 9,000,000,000 12,000,000,000 15,000,000,000 18,000,000,000
4 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) #REF! 800,000,000 1,000,000,000 800,000,000 800,000,000
5 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) #REF! 300,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000
Jumlah
2015 2016 2017 2018 2019
TahunKeteranganNo Uraian Kegiatan
6 Pengadaan sarana mobilitas #REF! - - - -
7 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM #REF! 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000
8 Optimalisasi IB pada Kawasan #REF! 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000
9 Sistim Pelayanan Keswan Terpadu #REF! 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000
10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) #REF! - - - -
#REF! 12,850,000,000 15,500,000,000 18,300,000,000 21,300,000,000
C. PENGEMBANGAN KAWASAN PEMBIBITAN
DORONCANGA - DOMPU
1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Doroncanga #REF! - - - -
2 Perbaikan kandang pada kawasan #REF! - - - -
3 Pembangunan Shelter dan fasilitas pendukung perbibitan #REF! - - - -
4 Manajemen pembibitan ternak #REF! 16,000,000,000 16,000,000,000 18,000,000,000 16,000,000,000
5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) #REF! 300,000,000 250,000,000 100,000,000 100,000,0005 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) #REF! 300,000,000 250,000,000 100,000,000 100,000,000
6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) #REF! 300,000,000 - - -
7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu #REF! 3,000,000,000 3,000,000,000 3,000,000,000 3,610,000,000
8 Pengadaan sarana mobilitas #REF! - - - -
9 Operasional Petugas/THL dan SMD WP #REF! 90,000,000 90,000,000 90,000,000 90,000,000
10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM #REF! 200,000,000 160,000,000 200,000,000 200,000,000
11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) #REF! - - - -
12 Water Reservoir #REF! - - - -
13 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan #REF! - - - -
14 Perbaikan Jalan Usaha Produksi #REF! - - - -
15 Pembangunan Stasiun Uji Performans (SUP) Sapi Bali - 1,000,000,000 - -
16 Sertifikasi Bibit - - 610,000,000 -
Jumlah #REF! 19,890,000,000 20,500,000,000 22,000,000,000 20,000,000,000 -
D. PENGEMBANGAN INTEGRASI KAWASAN
PEMBIBITAN BANYUMULEK
2015 2016 2017 2018 2019
TahunKeteranganNo Uraian Kegiatan
1 Pembuatan Pagar Tembok Keliling 5,000,000,000 2,500,000,000 - - -
2 Fasilitasi dan Perbaikan kandang 1,250,000,000 - - - -
3 Pembangunan Fasilitas usaha pembibitan 560,000,000 300,000,000 - - -
4 Manajemen pembibitan ternak 8,480,000,000 10,000,000,000 12,000,000,000 12,000,000,000 15,000,000,000
5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 670,000,000 300,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000
6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 550,000,000 300,000,000 200,000,000 150,000,000 100,000,000
7 Pengadaan sarana mobilitas 1,240,000,000 - - - -
8 Operasional Petugas/THL dan SMD WP 90,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000
9 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 750,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000
10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -
11 Water Reservoir 285,000,000 - - - -
12 Perbaikan Jalan Lingkungan 5,000,000,000 - - - -
13 Pengolahan Produk Peternakan #REF! 4,000,000,000 4,500,000,000 6,000,000,000 6,000,000,00013 Pengolahan Produk Peternakan #REF! 4,000,000,000 4,500,000,000 6,000,000,000 6,000,000,000
14 Standarisasi Produk Olahan Peternakan - - 500,000,000 -
Jumlah #REF! 17,700,000,000 17,200,000,000 19,150,000,000 21,600,000,000
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Mataram, Maret 2014
TOTAL
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan HewanProvinsi Nusa Tenggara Barat
Ir. Hj. Budi SeptianiNIP. 19610930 199103 2 002
2015 2016 2017 2018 2019
A. PENGEMBANGAN WIL JERINGO SEBAGAIKAWASAN PERBIBITAN BERBASIS TEKNOLOGIINSEMINASI BUATAN
1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Jeringo 3,000,000,000 3,600,000,000 4,320,000,000 5,184,000,000 6,220,800,000
2 Perbaikan kandang pada kawasan 1,250,000,000 1,500,000,000 1,800,000,000 2,160,000,000 2,592,000,000
3 Pembangunan Shelter dan fasilitas penunjang perbibitan 800,000,000 200,000,000 - - -
4 Manajemen pembibitan ternak 10,225,000,000 12,000,000,000 15,000,000,000 18,000,000,000 21,600,000,000
5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 3,000,000,000 800,000,000 500,000,000 - -
6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 325,000,000 400,000,000 300,000,000 200,000,000 -
7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu 5,170,000,000 1,000,000,000 600,000,000 - -
TahunKeterangan
MATRIK RENCANA AKSIPILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETERNAKAN SAPI BERBASIS KAWASAN
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 - 2019
No Uraian Kegiatan
7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu 5,170,000,000 1,000,000,000 600,000,000 - -
8 Pengadaan sarana mobilitas 890,000,000 - - - -
9 Operasional Petugas/THL dan SMD WP 90,000,000 100,000,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000
10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 150,000,000 150,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000
11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -
12 Peningkatan Peran KWT pada Usaha Perbibitan 2,400,000,000 2,500,000,000 750,000,000 - -
13 Water Reservoir 200,000,000 - - - -
14 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan 2,000,000,000 200,000,000 - - -
15 Perbaikan Jalan Usaha Produksi 5,000,000,000 - - - -
16 Pembangunan Stasiun Uji Performans (SUP) Sapi Bali - - 1,500,000,000 - -
17 Sertifikasi Bibit - - - 500,000,000 300,000,000
35,000,000,000 22,450,000,000 25,120,000,000 26,394,000,000 31,062,800,000
B. PENGEMBANGAN KAWASAN SAPI BRANGUS
GALUR LOMBOK DI AMOR AMOR
1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Amor Amor 1,500,000,000 300,000,000 - - -
2 Perbaikan kandang pada kawasan 1,250,000,000 250,000,000 - - -
3 Manajemen Penggemukan ternak 7,817,000,000 9,000,000,000 12,000,000,000 15,000,000,000 18,000,000,000
Jumlah
2015 2016 2017 2018 2019
TahunKeteranganNo Uraian Kegiatan
4 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 620,000,000 800,000,000 1,000,000,000 800,000,000 800,000,000
5 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 325,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000
6 Pengadaan sarana mobilitas 1,630,000,000 - - - -
7 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 358,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000
8 Optimalisasi IB pada Kawasan 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000
9 Sistim Pelayanan Keswan Terpadu 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000
10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -
16,000,000,000 12,850,000,000 15,500,000,000 18,300,000,000 21,300,000,000
C. PENGEMBANGAN KAWASAN PEMBIBITAN
DORONCANGA - DOMPU
1 Pembuatan Pagar luar Kawasan Doroncanga 3,000,000,000 - - - -
2 Perbaikan kandang pada kawasan 1,250,000,000 - - - -2 Perbaikan kandang pada kawasan 1,250,000,000 - - - -
3 Pembangunan Shelter dan fasilitas pendukung perbibitan 2,180,000,000 - - - -
4 Manajemen pembibitan ternak 15,575,000,000 16,000,000,000 16,000,000,000 18,000,000,000 16,000,000,000
5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 1,450,000,000 300,000,000 250,000,000 100,000,000 100,000,000
6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 750,000,000 300,000,000 - - -
7 Fasilitasi Layanan IB/Pelayanan Keswan Terpadu 2,320,000,000 3,000,000,000 3,000,000,000 3,000,000,000 3,610,000,000
8 Pengadaan sarana mobilitas 890,000,000 - - - -
9 Operasional Petugas/THL dan SMD WP 90,000,000 90,000,000 90,000,000 90,000,000 90,000,000
10 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 450,000,000 200,000,000 160,000,000 200,000,000 200,000,000
11 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -
12 Water Reservoir 45,000,000 - - - -
13 Perbaikan Jalan Usaha Tani/Jalan Kawasan 1,000,000,000 - - - -
14 Perbaikan Jalan Usaha Produksi 5,500,000,000 - - - -
15 Pembangunan Stasiun Uji Performans (SUP) Sapi Bali - 1,000,000,000 - -
16 Sertifikasi Bibit - - 610,000,000 -
Jumlah 35,000,000,000 19,890,000,000 20,500,000,000 22,000,000,000 20,000,000,000 -
2015 2016 2017 2018 2019
TahunKeteranganNo Uraian Kegiatan
D. PENGEMBANGAN INTEGRASI KAWASAN
PEMBIBITAN BANYUMULEK
1 Pembuatan Pagar Tembok Keliling 5,000,000,000 2,500,000,000 - - -
2 Fasilitasi dan Perbaikan kandang 1,250,000,000 - - - -
3 Pembangunan Fasilitas usaha pembibitan 560,000,000 300,000,000 - - -
4 Manajemen pembibitan ternak 8,480,000,000 10,000,000,000 12,000,000,000 12,000,000,000 15,000,000,000
5 Perbaikan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) 670,000,000 300,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000
6 Pengawetan/penyimpanan pakan (Lumbung Pakan) 550,000,000 300,000,000 200,000,000 150,000,000 100,000,000
7 Pengadaan sarana mobilitas 1,240,000,000 - - - -
8 Operasional Petugas/THL dan SMD WP 90,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000
9 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM 750,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000
10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -10 Pembuatan Sumber Air (Sumur Tanah Dalam) 500,000,000 - - - -
11 Water Reservoir 285,000,000 - - - -
12 Perbaikan Jalan Lingkungan 500,000,000 - - - -
13 Pengolahan Produk Peternakan 2,125,000,000 4,000,000,000 4,500,000,000 6,000,000,000 6,000,000,000
14 Standarisasi Produk Olahan Peternakan - - 500,000,000 -
Jumlah 22,000,000,000 17,700,000,000 17,200,000,000 19,150,000,000 21,600,000,000
108,000,000,000 72,890,000,000 78,320,000,000 85,844,000,000 93,962,800,000
Mataram, Maret 2014
TOTAL
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan HewanProvinsi Nusa Tenggara Barat
Ir. Hj. Budi SeptianiNIP. 19610930 199103 2 002