“PILIH KEADILAN EKOLOGIS, PILIH POLITISI PEDULI … fileGambar 2. Partai Peserta PEMILU Yang...

15
Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 1 LAPORAN STUDI PELANGGARAN PEMASANGAN BAHAN KAMPANYE PEMILU 2019 “PILIH KEADILAN EKOLOGIS, PILIH POLITISI PEDULI LINGKUNGAN” Oleh: WALHI SUMATERA BARAT dan PBHI SUMATERA BARAT Gambar 1. Bahan Kampanye Peserta PEMILU 2019 di Pohon, Dok. Walhi Sumbar LATAR BELAKANG emilihan Umum (PEMILU) merupakan sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Daerah, anggota Dewan Perwakilan Rakyat tingkat Pusat dan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 . Penyelenggaraan PEMILU 2019, harus dapat menjamin tercapainya cita-cita dan tujuan nasional bangsa Indonesia sebagaimana termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, yaitu untuk P

Transcript of “PILIH KEADILAN EKOLOGIS, PILIH POLITISI PEDULI … fileGambar 2. Partai Peserta PEMILU Yang...

Page 1: “PILIH KEADILAN EKOLOGIS, PILIH POLITISI PEDULI … fileGambar 2. Partai Peserta PEMILU Yang Melanggar Aturan Bahan Kampanye PEMILU 2019 Berdasarkan diagram diatas terlihat bahwa

Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 1

LAPORAN STUDI

PELANGGARAN PEMASANGAN BAHAN KAMPANYE PEMILU 2019

“PILIH KEADILAN EKOLOGIS, PILIH POLITISI PEDULI LINGKUNGAN”

Oleh:

WALHI SUMATERA BARAT dan PBHI SUMATERA BARAT

Gambar 1. Bahan Kampanye Peserta PEMILU 2019 di Pohon, Dok. Walhi Sumbar

LATAR BELAKANG

emilihan Umum (PEMILU) merupakan sarana kedaulatan rakyat untuk

memilih anggota Dewan Perwakilan Daerah, anggota Dewan Perwakilan

Rakyat tingkat Pusat dan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden yang

dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara

Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia tahun 1945 .

Penyelenggaraan PEMILU 2019, harus dapat menjamin tercapainya cita-cita dan

tujuan nasional bangsa Indonesia sebagaimana termaktub dalam pembukaan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, yaitu untuk

P

Page 2: “PILIH KEADILAN EKOLOGIS, PILIH POLITISI PEDULI … fileGambar 2. Partai Peserta PEMILU Yang Melanggar Aturan Bahan Kampanye PEMILU 2019 Berdasarkan diagram diatas terlihat bahwa

Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 2

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan

keadilan sosial.

Kualitas PEMILU 2019 adalah kunci untuk agenda perlindungan dan pemenuhan

HAM, memutus mata rantai penjahat lingkungan dan pelanggar HAM, memulihkan

lingkungan, merebut dan mengunakan kekayaan alam untuk kesejahteraan rakyat

dan menyelesaikan berbagai sengkarut soal-soal bangsa yang berkelindan. Olehnya

yang HARUS DIPILIH dan TERPILIH adalah KEADILAN EKOLOGIS melalui

POLITISI PEDULI LINGKUNGAN.

Salah satu indikator paling mudah untuk menentukan politisi bersih yang

mendukung agenda keadilan ekologis adalah melalui kampanye. Rakyat dengan

mudah mengetahui kualitas peserta PEMILU. Kampanye adalah kegiatan peserta

PEMILU untuk meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi, program

dan/atau citra diri peserta PEMILU. Kampanye dilakukan diantaranya melalui

penyebaran bahan kampanye dan pemasangan alat peraga di tempat umum.

Namun penting diperhatikan, kampanye juga bahagian dari pendidikan politik

masyarakat yang harus dilaksanakan secara bertanggung jawab.

Untuk maksud itulah, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatera

Barat bekerjasama dengan Perhimpunan Bantuan Hukum Dan Hak Asasi Manusia

Indonesia (PBHI) Sumatera Barat melakukan studi terkait Pelanggaran Kampanye

PEMILU 2019, terutama dalam penyebaran bahan kampanye peserta PEMILU 2019.

Page 3: “PILIH KEADILAN EKOLOGIS, PILIH POLITISI PEDULI … fileGambar 2. Partai Peserta PEMILU Yang Melanggar Aturan Bahan Kampanye PEMILU 2019 Berdasarkan diagram diatas terlihat bahwa

Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 3

METODOLOGI STUDI

etodologi studi yang digunakan adalah kuantitatif dengan

pendekatan survey menghitung sebaran jumlah Bahan Kampanye

(terutama poster) yang dipasang pada pohon dan fasilitas umum

khususnya tiang listrik. Instrumen untuk analisis informasi dan data yang telah

terkumpul mengunakan Undang-Undang 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum,

Undang-Undang 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup, PERBAWASLU 28 tahun 2018 tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan

Umum terakhir diubah dengan PERBAWASLU 33 tahun 2018 tentang Perubahan

atas PERBAWASLU 28 tahun 2018 tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan

Umum, PKPU 23 tahun 2018 tentang Kampanye Pemilihan Umum diubah dengan

PKPU 28 tahun 2018 tentang Perubahan atas PKPU 23 tahun 2018 tentang

Kampanye Pemilihan Umum dan terakhir diubah dengan PKPU 33 tahun 2018

tentang Perubahan Kedua atas PKPU 23 tahun 2018 tentang Kampanye Pemilihan

Umum.

WAKTU DAN LOKASI

urvey pertama dilakukan pada hari Selasa / 19 Februari 2019 dengan 3 route

jalur dalam Kota Padang yaitu : (1). Kantor Pos Padang – Khatib Sulaiman –

Tabing – Lubuk Buaya – Perbatasan Padang Pariaman. (2). Kantor Pos

Padang – Jalan Andalas – Jalan M Hatta – Gerbang Kampus Universitas Andalas

dan (3). Kantor Pos Padang – Jalan Sutan Syahrir – Bungus Teluk Kabung –

Perbatasan Pesisir Selatan.

Survey kedua dilakukan pada hari Rabu tanggal 3 April 2019 di 2 route jalur dari

dalam Kota Padang menuju ke Kabupaten Solok dan Padang Pariaman, yaitu : (1).

Kantor Gubernur Sumatera Barat – Lubuk Begalung - Tugu Ayam Kabupaten Solok,

(2). Kantor Gubernur Sumatera Barat- Tabing - Tugu Ikan Lubuk Alung Kabupaten

Padang Pariaman.

M

S

Page 4: “PILIH KEADILAN EKOLOGIS, PILIH POLITISI PEDULI … fileGambar 2. Partai Peserta PEMILU Yang Melanggar Aturan Bahan Kampanye PEMILU 2019 Berdasarkan diagram diatas terlihat bahwa

Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 4

PELAKSANAAN STUDI

1. Survey Pertama

urvey pertama difokuskan terhadap bahan kampanye (poster) yang

disebarkan pada tempat yang dilarang yaitu pohon dan tiang listrik. Survey

ini menghitung kategori keterlibatan partai peserta PEMILU 2019, kategori

Calon Legislatif yang mengikuti PEMILU 2019 yaitu Caleg untuk DPR RI, DPRD

Provinsi Sumatera Barat dan Caleg DPRD Kota Padang.

Gambar 2. Partai Peserta PEMILU Yang Melanggar Aturan Bahan Kampanye PEMILU 2019

Berdasarkan diagram diatas terlihat bahwa persentase terbesar peserta pemilu yang

melakukan pelangggaran aturan pemasangan APK dari 14 partai peserta adalah partai

PAN dengan 20 % diikuti oleh partai Gerindra 14% dan partai PKB 12 %. Salah satu partai

yang ditemukan 1 Bahan Kampanye dipasang Pohon pada 3 route jalur dalam Kota Padang

tersebut adalah partai Garuda karena jumlahnya sedikit sehingga saat pengolahan data

dengan system persentase jumlah pelanggaran maka Partai Garuda dilihat tingkat

S

Page 5: “PILIH KEADILAN EKOLOGIS, PILIH POLITISI PEDULI … fileGambar 2. Partai Peserta PEMILU Yang Melanggar Aturan Bahan Kampanye PEMILU 2019 Berdasarkan diagram diatas terlihat bahwa

Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 5

pelanggaran 0 %, sangat rendah dibanding dengan peserta PEMILU lainnya. Pelanggaran

paling banyak ditemui pada jalur III yaitu Kantor Pos Padang - Perbatasan Pesisir

Selatan. Pada jalur tersebut ditemui 300 Bahan Kampanye (poster) yang dipasang di

pohon dan fasitlitas umum.

Gambar 3. Pelanggaran Pemasangan Bahan Kampanye PEMILU 2019 Oleh Caleg

Dari total 604 Bahan Kampanye (Poster) yang ditemui melanggar aturan

pemasangan, 43% diantaranya adalah Bahan Kampanye (Poster) Calon Legislatif

DPRD Kota Padang dengan jumlah 262 poster, Calon Legislatif DPR RI 31% dengan

jumlah 185 poster dan sisanya Caleg DPRD Provinsi dengan jumlah 157 poster atau

26%.

Page 6: “PILIH KEADILAN EKOLOGIS, PILIH POLITISI PEDULI … fileGambar 2. Partai Peserta PEMILU Yang Melanggar Aturan Bahan Kampanye PEMILU 2019 Berdasarkan diagram diatas terlihat bahwa

Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 6

Gambar 4. Pelanggaran Pemasangan Bahan Kampanye PEMILU 2019 Berdasarkan Tempat

Pemasangan

Berdasarkan tempat pemasangan Bahan Kampanye (poster) yang melanggar aturan

paling banyak ditemui di pohon dengan jumlah 409 poster atau 68% dari dari total

poster yang melanggar aturan pemasangan. Sedangkan Bahan Kampanye (poster)

yang dipasang di fasilitas umum berjumlah 195 poster atau 32%. Pemasangan Bahan

Kampanye (poster) di pohon paling banyak ditemui di jalur III dengan jumlah 182

poster. Pada jalur tersebut peserta PEMILU yang paling banyak memasang Bahan

Kampanye (poster) di pohon adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 42

Poster. Pada jalur ini tidak ditemui Bahan Kampanye (poster) dari partai PDI

Perjuangan, Golkar, Berkarya, Garuda dan Partai Solidaritas Indonesia. Pada jalur I

terdapat 129 Bahan Kampanye (poster) yang dipasang di pohon. Bahan Kampanye

(poster) yang paling banyak terpasang di pohon pada jalur I adalah Bahan

Kampanye (poster) milik Partai Amanat Nasional dengan jumlah 62 poster yang

terdiri dari Bahan Kampanye (poster) Caleg DPRD Kota Padang, Provinsi dan Caleg

DPR RI. Di jalur I tidak ditemui Bahan Kampanye (poster) dari partai Garuda,

Berkarya dan Demokrat. Jalur dengan pemasangan Bahan Kampanye (poster) di

pohon yang paling sedikit terdapat pada jalur II dimana pada jalur tersebut terdapat

Page 7: “PILIH KEADILAN EKOLOGIS, PILIH POLITISI PEDULI … fileGambar 2. Partai Peserta PEMILU Yang Melanggar Aturan Bahan Kampanye PEMILU 2019 Berdasarkan diagram diatas terlihat bahwa

Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 7

98 poster. Pada jalur II tersebut Bahan Kampanye (poster) paling banyak terpasang

adalah Bahan Kampanye (poster) milik partai PDI Perjuangan dan Partai Amanat

Nasional dimana masing-masingnya berjumlah 21 dan 34 . Pada jalur ini tidak

ditemui Bahan Kampanye (poster) dari partai Garuda dan Hanura yang dipasang di

pohon.

Sedangkan Bahan Kampanye (poster) yang dipasang pada Fasilitas Umum paling

banyak ditemui pada jalur III dengan jumlah 118 poster. Partai yang paling banyak

memasang Bahan Kampanye (poster) pada fasilitas umum di jalur ini adalah Partai

Kebangkitan Bangsa dengan jumlah 25 poster. Jalur yang paling sedikit ditemui

pemasangan Bahan Kampanye (poster) pada fasilitas umum adalah jalur II dengan

jumlah 30 poster.

2. Survey Kedua

Gambar 5. Mendekati Hari H Pencoblosan PEMILU 2019 Pelanggaran Makin Marak

ada survey kedua, kami menurunkan 2 tim untuk melakukan

penghitungan jumlah Bahan Kampanye (poster) yang dipasang di pohon

pelindung yang ada disepanjang jalur. Fokus tim melakukan penghitungan

Bahan Kampanye (poster) yang dipasang dipohon karena melihat secara kasat mata

P

Page 8: “PILIH KEADILAN EKOLOGIS, PILIH POLITISI PEDULI … fileGambar 2. Partai Peserta PEMILU Yang Melanggar Aturan Bahan Kampanye PEMILU 2019 Berdasarkan diagram diatas terlihat bahwa

Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 8

jumlah Bahan Kampanye (poster) Peserta PEMILU 2019 yang dipakukan di pohon

jumlahnya meningkat sangat signifikan menjelang hari H pencoblosan tanggal 17

April 2019 mendatang.

Penghitungan pelanggaran pemasangan Bahan Kampanye (poster), selain peserta

PEMILU dari Partai Politik, kami juga menghitung pelanggaran Bahan Kampanye

(poster) yang dipasang oleh peserta PEMILU 2019 yang bertarung memperebutkan

kursi DPD RI.

Gambar 6. Partai Peserta PEMILU Yang Melanggar Aturan Pemasangan BK PEMILU 2019

Dari hasil survey ke 2 pelanggaran aturan pemasangan Bahan Kampanye (poster)

yang dilakukan pada dua jalur berbeda pada tanggal 3 April 2019 memperlihatkan

adanya pergeseran partai peserta yang paling banyak melakukan pelanggaran. Jika

pada survey pertama yang dilakukan pada tiga route jalur dalam Kota Padang

partai yang melakukan pelanggaran paling banyak adalah Partai Amanat Nasional

sedangkan pada survey kedua ini partai yang paling banyak melakukan

Page 9: “PILIH KEADILAN EKOLOGIS, PILIH POLITISI PEDULI … fileGambar 2. Partai Peserta PEMILU Yang Melanggar Aturan Bahan Kampanye PEMILU 2019 Berdasarkan diagram diatas terlihat bahwa

Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 9

pelanggaran aturan pemasangan Bahan Kampanye (poster) adalah Partai Golongan

Karya (GOLKAR). Berdasarkan keseluruhan pelanggaran yang ditemui pada survey

kedua ini 23% diantaranya dilakukan oleh Partai Golongan Karya (GOLKAR) diikuti

oleh Partai Keadilan Sejahtera 16% dan Partai Amanat Nasional 11 % selebihnya

dilakukan oleh 11 Partai Peserta lainnya dengan rata-rata pelanggaran yang

dilakukan dibawah 10 %.

Gambar 7. Pelanggaran Pemasangan BK PEMILU 2019 Berdasarkan Kategori

Dari total 1.944 Bahan Kampanye (poster) yang ditemukan melanggar aturan, 1.061

diantaranya ditemukan dipasang dijalur 1 dan 883 Bahan Kampanye (poster)

ditemukan di jalur 2. Bahan Kampanye (poster) yang paling banyak melanggar

aturan pemasangan adalah Bahan Kampanye (poster) dari Caleg DPR RI yaitu

sejumlah 854 poster atau 44%. Berikutnya diikuti oleh Caleg DPRD Kabupaten/Kota

dengan jumlah Bahan Kampanye (poster) 369, Calon DPD RI 373 Bahan Kampanye

(poster) dan Caleg DPRD Provinsi Sumatera Barat 348 Bahan Kampanye (poster).

Page 10: “PILIH KEADILAN EKOLOGIS, PILIH POLITISI PEDULI … fileGambar 2. Partai Peserta PEMILU Yang Melanggar Aturan Bahan Kampanye PEMILU 2019 Berdasarkan diagram diatas terlihat bahwa

Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 10

Gambar 8. Pelanggaran Pemasangan BK oleh Calon DPD RI

Pada survey kedua ini, ditemukan 10 Calon Anggota DPD RI yang melakukan

pelanggaran aturan pemasangan Bahan Kampanye (poster). Total jumlah Bahan

Kampanye (poster) yang melanggar tersebut adalah 373 poster. Dari jumlah tersebut

44% diantaranya adalah Bahan Kampanye (poster) dari Calon Anggota DPD RI No.

Urut 27 Desra Ediwan Anantanur dengan jumlah 164 poster. Bahan Kampanye

(poster) tesebut paling banyak ditemui pada jalur I Kantor Gubernur-Tugu Ayam

Kabupaten Solok yaitu sejumlah 110 poster.

Selain itu pada tanggal 23 Februari 2019 dalam Diskusi Publik “Mendorong

Keadilan Ekologis dan Kedaulatan Rakyat atas Sumber Daya Alam di Kabupaten

Tanah Datar” yang dilaksanakan di Monokrom Café, Ketua BAWASLU Kabupaten

Tanah Datar menyampaikan bahwa dalam satu hari penertiban APK/BK di

Kabupaten Tanah Datar bersama Satpol PP yang mereka mengamankan 3.315

APK/BK yang di pasang di pohon dan dalam 2 hari penertiban ditemukan 5000

APK/BK yang melanggar aturan pemasangan APK/BK PEMILU 2019.

Page 11: “PILIH KEADILAN EKOLOGIS, PILIH POLITISI PEDULI … fileGambar 2. Partai Peserta PEMILU Yang Melanggar Aturan Bahan Kampanye PEMILU 2019 Berdasarkan diagram diatas terlihat bahwa

Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 11

ANALISIS HASIL SURVEY

engaturan Kampanye Pemilihan Umum tahun 2019, yang didalamnya

mengatur tentang larangan pemasangan dan/atau penyebaran bahan

kampanye telah diatur melalui :

1. Undang-Undang 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum;

Salah satu metode kampanye PEMILU 2019 adalah dengan penyebaran bahan

kampanye PEMILU kepada umum1. Masa kampanye dengan metode ini

mulai dilakukan sejak 3 hari setelah ditetapkan Daftar Calon Tetap anggota

DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota sampai dengan

dimulainya Masa Tenang.2

2. PERBAWASLU 28 tahun 2018 tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan

Umum terakhir diubah dengan PERBAWASLU 33 tahun 2018 tentang

Perubahan atas PERBAWASLU 28 tahun 2018 tentang Pengawasan

Kampanye Pemilihan Umum;

Pelaksanaan kampanye PEMILU 2019 dengan metode penyebaran bahan

kampanye PEMILU kepada umum pengawasannya dilakukan oleh Pengawas

PEMILU, yang terdiri dari Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu

Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, Panwaslu Kelurahan/Desa, Panwaslu

LN, dan Pengawas TPS.3

Bahan kampanye harus dipastikan tidak sebarkan dan/atau ditempel di

tempat ibadah termasuk halaman, rumah sakit atau tempat pelayanan

kesehatan, gedung atau fasilitas milik pemerintah, lembaga pendidikan, jalan

1 Lihat pasal 275 ayat (1) huruf c

2 Lihat pasal 276 ayat (1)

3 Lihat pasal pasal 1 angka 17 jo pasal 19 ayat (1) huruf c

P

Page 12: “PILIH KEADILAN EKOLOGIS, PILIH POLITISI PEDULI … fileGambar 2. Partai Peserta PEMILU Yang Melanggar Aturan Bahan Kampanye PEMILU 2019 Berdasarkan diagram diatas terlihat bahwa

Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 12

protokol, jalan bebas hambatan, sarana dan prasarana publik, dan/atau taman

dan pepohonan.4

Apabila ditemukan bahan kampanye yang melanggar ketentuan tersebut,

maka Pengawas PEMILU memberikan rekomendasi penurunan dan

pembersihan bahan kampanye kepada pihak terkait. Sedangkan dalam hal

penurunan dan pembersihan pengawas PEMILU berkoordnasi dengan

Satuan Polisi Pamong Praja.5

3. PKPU 23 tahun 2018 tentang Kampanye Pemilihan Umum diubah dengan

PKPU 28 tahun 2018 tentang Perubahan atas PKPU 23 tahun 2018 tentang

Kampanye Pemilihan Umum dan terkahir diubah dengan PKPU 33 tahun

2018 tentang Perubahan Kedua atas PKPU 23 tahun 2018 tentang Kampanye

Pemilihan Umum

Peserta PEMILU 2019, dapat mencetak dan menyebarkan bahan kampanye,

diantaranya dalam bentuk selabaran (flayer), brosur (leaflet), pamflet, psoter,

stiker, pakaian, penutup kepala dll.6 Terkait poster, ukuran yang dibolehkan

adalah paling besar 40 (empat puluh) sentimeter x 60 (enam puluh)

sentimeter.7 Yang memuat paling sedikit visi, misi, dan program peserta

PEMILU, dan mengunakan pengunaan bahan yang dapat didaur ulang yang

bila dikonversi dengan uang nilainya paling tinggi Rp. 60.000,- (enam puluh

ribu rupiah)8

Bahan kampanye ( termasuk poster) dapat disebarkan pada kampanye

pertemuan terbatas, tatap muka, dan/atau rapat umum. Namun, khusus

4 Lihat pasal 24 ayat (1) huruf d

5 Lihat pasal 26 ayat (1) dan (2)

6 Lihat pasal 30 ayat (1) dan ayat (2)

7 Lihat pasal 30 ayat (3)

8 Lihat pasal 30 ayat (4), ayat (5), dan ayat (6)

Page 13: “PILIH KEADILAN EKOLOGIS, PILIH POLITISI PEDULI … fileGambar 2. Partai Peserta PEMILU Yang Melanggar Aturan Bahan Kampanye PEMILU 2019 Berdasarkan diagram diatas terlihat bahwa

Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 13

untuk stiker dilarang ditempat umum seperti di tempat ibadah termasuk

halaman, rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan, gedung atau fasilitas

milik pemerintah, lembaga pendidikan (gedung dan sekolah), jalan-jalan

protokol, jalan bebas hambatan, sarana dan prasarana publik dan/atau taman

dan pepohonan.9

Pelaksana dan/atau tim kampanye dilarang menyebarkan Bahan Kampanye

selain dalam bentuk dan ukuran yang telah ditentukan dalam pasal 30 ayat

(2) dan ayat (3).10 Apabila melanggar ketentuan ini, maka dikenakan sanksi

administratif dan penurunan atau pembersihan bahan kampanye. Dalam

pelaksanaanya pengawas PEMILU berkoordinasi dengan Satuan Polisi

Pamong Praja.11

Regulasi yang mengatur tegas tentang larangan pemasangan (penyebaran) bahan

kampanye pada sarana dan prasarana publik, dan/atau taman dan pepohonan

hanya ditemukan pada PERBAWASLU 28 tahun 2018 tentang Pengawasan

Kampanye Pemilihan Umum terakhir diubah dengan PERBAWASLU 33 tahun 2018

tentang Perubahan atas PERBAWASLU 28 tahun 2018 tentang Pengawasan

Kampanye Pemilihan Umum.

Sementara pada PKPU 23 tahun 2018 tentang Kampanye Pemilihan Umum diubah

dengan PKPU 28 tahun 2018 tentang Perubahan atas PKPU 23 tahun 2018 tentang

Kampanye Pemilihan Umum dan terkahir diubah dengan PKPU 33 tahun 2018

tentang Perubahan Kedua atas PKPU 23 tahun 2018 tentang Kampanye Pemilihan

Umum, hanya stiker saja yang dilarang di pasang (disebarkan) pada sarana dan

prasarana publik, dan/atau taman dan pepohonan. Sementara bahan kampanye

9 Lihat pasal 31 ayat (1) dan ayat (2)

10 Lihat pasal 73 ayat (1)

11 Pasal 78 ayat (1) dan ayat (2)

Page 14: “PILIH KEADILAN EKOLOGIS, PILIH POLITISI PEDULI … fileGambar 2. Partai Peserta PEMILU Yang Melanggar Aturan Bahan Kampanye PEMILU 2019 Berdasarkan diagram diatas terlihat bahwa

Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 14

dalam bentuk lainnya, tidak masuk kedalam kategori yang dilarang dipasang pada

sarana dan prasarana publik, dan/atau taman dan pepohonan.

Pengaturan larangan penyebaran bahan kampanye, terutama dalam bentuk poster

yang diatur dalam PERBAWASLU 28 tahun 2018 tentang Pengawasan Kampanye

Pemilihan Umum terakhir diubah dengan PERBAWASLU 33 tahun 2018 tentang

Perubahan atas PERBAWASLU 28 tahun 2018 tentang Pengawasan Kampanye

Pemilihan Umum dengan PKPU 23 tahun 2018 tentang Kampanye Pemilihan Umum

diubah dengan PKPU 28 tahun 2018 tentang Perubahan atas PKPU 23 tahun 2018

tentang Kampanye Pemilihan Umum dan terkahir diubah dengan PKPU 33 tahun

2018 tentang Perubahan Kedua atas PKPU 23 tahun 2018 tentang Kampanye

Pemilihan Umum jelas TIDAK TERINTEGRASI dan terkesan AMBIGU.

Dalam regulasi yang dikeluarkan oleh BAWASLU, semua bentuk bahan kampanye

tegas dilarang dipasang pada sarana dan prasarana publik, dan/atau taman dan

pepohonan, tapi regulasi yang dikeluarkan oleh KPU hanya yang berbentuk stiker

saja yang dilarang dipasang pada sarana dan prasarana publik, dan/atau taman dan

pepohonan.

Dengan demikian, munculnya pelanggaran dalam bentuk pemasangan bahan

kampanye dalam bentuk poster yang dipaku atau dipasang pada pohon dan tiang

listrik dapat disebabkan oleh :

1. Sikap, tindakan, dan prilaku peserta PEMILU dan/atau pelaksana dan/atau

tim kampanye yang tidak mau tunduk dan patuh pada regulasi yang

dikeluarkan oleh BAWASLU;

2. Adanya celah pemasangan bahan kampanye (poster) pada sarana dan

prasarana publik, dan/atau taman dan pepohonan yang dibuka oleh regulasi

yang dikeluarkan oleh KPU;

Page 15: “PILIH KEADILAN EKOLOGIS, PILIH POLITISI PEDULI … fileGambar 2. Partai Peserta PEMILU Yang Melanggar Aturan Bahan Kampanye PEMILU 2019 Berdasarkan diagram diatas terlihat bahwa

Studi Pelangaran Kampanye PEMILU 2019 15

3. Lemahnya sistem, mekanisme dan sanksi hukum terhadap pelanggaran

penyebaran bahan kampanye yang dipasang pada sarana dan prasarana

publik, dan/atau taman dan pepohonan yang dilakukan oleh peserta PEMILU

dan/atau pelaksana dan/atau tim kampanye pada PEMILU 2019;

4. Lemahnya regulasi dan maraknya pelanggaran pemasangan bahan

kampanye (poster) pada sarana dan prasarana publik, dan/atau taman dan

pepohonan mengindikasikan bahwa Penyelanggara PEMILU (KPU &

Bawaslu) serta partai peserta PEMILU dan/atau pelaksana dan/atau tim

kampanye pada PEMILU 2019 belum menempatkan agenda pembangunan

berkelanjutan dan keadilan ekologis pada posisi yang prioritas.

KESIMPULAN

ari hasil survey yang telah dilakukan tersebut dapat disimpulkan bahwa

rata-rata semua peserta PEMILU baik dari Partai Politik ataupun peserta

Independen melakukan pelanggaran atas pemasangan Bahan Kampanye

(poster) mereka. Hal tersebut menunjukkan rendahnya tingkat kepatuhan peserta

PEMILU terhadap aturan-aturan dalam pemasangan Bahan Kampanye (poster).

Selain itu disini juga terlihat lemahnya kinerja dari BAWASLU dalam menertibkan

Bahan Kampanye (poster) yang melanggar aturan.

Jika anda ingin mengkonfirmasi hasil studi ini lebih lanjut, silahkan kirim email ke

[email protected].

D