Pikiran Rakyat - Pustaka Ilmiah Universitas...

3
Pikiran Rakyat o Selasa 0 Rabu 8 Kamis 0 Jumat 4 5 6 7 8 9 10 11 20 21 22 23 24 25 26 o Mar OApr OMei OJun OJul 0 Ags o Sabtu 0 Mlnggu 12 13 14 15 16 27 28 29 30 31 8Sep OOkt ONov ODes BerbagaiJeni~Hewan AjarkanPrediksi'Gempa ~ .- - EMPA bumi yang me- landa bagian selatan Pu- lau Jawa pada Rabu (2/9) menyisakan duka yang sangat mendalam. Masyarakat korban gempa merasakan kerugian materiil dan nonmateriil. Sebagai negara yang akrab dengan bencana gempa bumi, Indonesia membutuhkan ke- siapan ilmu pengetahuan dan infra- struktur. Sehingga, dampak negatif dari geKlpa bisa ditekan seminimal mungkin. Perkembangan ilmu pengetahuan telah memungkinkan manusia un- tuk membangun berbagai jenis ba- ngunan yang taban gempa. Rumah- rumah penduduk di Jepang telah memiliki ketahanan terhadap gem- pa. Begitu pula dengan gedung-ge- dung pencakar langit yang tersebar di berbagai kota besar di dunia. Ge- dung-gedung itu diklaim taban ter- hadap goyangan gempa, meski ke- rusakan kecil akibat gempa bumi ti- dak bisa dihindari. Ilmuwan lain telah merancang prosedur lengkap mengenai hal-hal penting yang harus dilakukan seo- rang manusia ketika menghadapi gempa. Prosedur itu disusun sede- mikian rupa agar bisa diterapkan di berbagai situasi dan lokasi, seperti cara menyelamatkan diri dari gem- pa ketika berada di gedung, menca- ri daerah untuk berlindung, hingga teknik untuk menenangkan diri. Bahkan, anak-anak sekolah di nega- ra maju kerap dilibatkan dalam si- mulasi peQyelamatan diri ketika teIjadi gempa bumi yang merusak. Pascagempa bumi dan tsunami yang melanda negara di Asia Teng- gara dan Selatan, digelar Konferen- si Tingkat Tinggi Tsunami (KTT Tsunami) di Jakarta pada tanggal6 Januari 20051alu. KTT yang diha- diri oleh para pemimpin negara dan organisasi internasional ini telah menyepakati dibangunnya sistem peringatan dini (early warning sys- tem) untuk meminimalisasi risiko yang ditimbulkan bencana tsunami. Namun, pembangunan sistem per- ingatan dini ini memerlukan dana lebih dari 1 miliar dollar AS. Ikhtiar manusia untuk bisa sela- mat dari gempa memang telah 00- gitu banyak. Namun, Tuhan mem- beri kelebihan kepada makhluk- Nya yang lain untuk bisa mempre- diksi gempa. Hewan-hewan yang bertebaran di muka bumi ini telah dianugerahi Tuhan dengan kemam- puan untuk mengetahui datangnya gempa bumi. Kemampuan seperti itu tentu tidak bisa dimilikimanu- . sia. Namun, manusia bisa meng- amati perilaku hewan-hewan untuk memprediksi gempa. Sehingga, ber- bagai upaya penyelamatan bisa di- lakukan sebelum gempa teIjadi. Perilaku aneh Salah satu situs berita dalam ne- geri memberitakan, hewan-hewan di Taman Safari Indonesia (TS!), Bogor menunjukkan perilaku aneh sebelum teIjadinya gempa bumi Kllplng Humas Unpad 2009 yang melanda Cianjur, Tasikmala- ya, Garut, dan Sukabumi, Rabu (2/9) lalu. Perilaku aneh itu terlihat sepuluh menit sebelum gempa bu- mi teIjadi. Dilaporkan, 40 gajah tampak histeris, ditunjukkan de- ngan lengkingan suara keras dari belalainya. Kawanan rusa di TSlju- ga berlarian sebelum gempa teIjadi. Hal yang sama ditunjukkan oleh hewan lain, seperti monyet. Bu- rung-burungjuga tampak beter- bangan sebelum gempa teIjadi Berbagai fenomena dan fakta ten- tang perilaku abnormal hewan se- belum teIjadinya gempa tertulis da- lam artikel David Jay Brown yang beIjudul "Etho-Geological Forecas- ting". Disebutkan bahwa seorang ahli geologi dari California meng- klaim dapat memprediksi gempa dengan tingkat akurasi 75 persen melalui penghitungan jumlah he- wan peliharaan (pets) yang hilang, penghitungan ini telah dilakukan selama bertahun-tabun. Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa angka hi- langnya hewan peliharaan (anjing dan kucing) akan naik secara signi- fikan selama dua minggu sebelum gempa. Kesimpulan ini terbukti ke- tika memprediksi gempa di Lorna Prieta, Northern California. Sebelum teIjadinya gempa, bebe- rapa hewan menunjukkan perilaku abnormal dengan pola tingkah laku yang khas pada setiap spesies. Ular merupakan hewan yang biasa tidur di mrisim dingin (hibernate), na- mun ular akan keluar dari lubang-

Transcript of Pikiran Rakyat - Pustaka Ilmiah Universitas...

Pikiran Rakyato Selasa 0 Rabu 8 Kamis 0 Jumat

4 5 6 7 8 9 10 1120 21 22 23 24 25 26

o Mar OApr OMei OJun OJul 0 Ags

o Sabtu 0 Mlnggu12 13 14 15 16

27 28 29 30 31

8Sep OOkt ONov ODes

BerbagaiJeni~HewanAjarkanPrediksi'Gempa

~ .- -

EMPA bumi yang me-landa bagian selatan Pu-lau Jawa pada Rabu(2/9) menyisakan dukayang sangat mendalam.Masyarakat korban

gempa merasakan kerugian materiildan nonmateriil. Sebagai negarayang akrab dengan bencana gempabumi, Indonesia membutuhkan ke-siapan ilmu pengetahuan dan infra-struktur. Sehingga, dampak negatifdari geKlpa bisa ditekan seminimalmungkin.

Perkembangan ilmu pengetahuantelah memungkinkan manusia un-tuk membangun berbagai jenis ba-ngunan yang taban gempa. Rumah-rumah penduduk di Jepang telahmemiliki ketahanan terhadap gem-pa. Begitu pula dengan gedung-ge-dung pencakar langit yang tersebardi berbagai kota besar di dunia. Ge-dung-gedung itu diklaim taban ter-hadap goyangan gempa, meski ke-rusakan kecil akibat gempa bumi ti-dak bisa dihindari.

Ilmuwan lain telah merancangprosedur lengkap mengenai hal-halpenting yang harus dilakukan seo-rang manusia ketika menghadapigempa. Prosedur itu disusun sede-mikian rupa agar bisa diterapkan diberbagai situasi dan lokasi, seperticara menyelamatkan diri dari gem-pa ketika berada di gedung, menca-ri daerah untuk berlindung, hinggateknik untuk menenangkan diri.Bahkan, anak-anak sekolah di nega-ra maju kerap dilibatkan dalam si-

mulasi peQyelamatan diri ketikateIjadi gempa bumi yang merusak.

Pascagempa bumi dan tsunamiyang melanda negara di Asia Teng-gara dan Selatan, digelar Konferen-si Tingkat Tinggi Tsunami (KTTTsunami) di Jakarta pada tanggal6Januari 20051alu. KTT yang diha-diri oleh para pemimpin negara danorganisasi internasional ini telahmenyepakati dibangunnya sistemperingatan dini (early warning sys-tem) untuk meminimalisasi risikoyang ditimbulkan bencana tsunami.Namun, pembangunan sistem per-ingatan dini ini memerlukan danalebih dari 1 miliar dollar AS.

Ikhtiar manusia untuk bisa sela-mat dari gempa memang telah 00-gitu banyak. Namun, Tuhan mem-beri kelebihan kepada makhluk-Nya yang lain untuk bisa mempre-diksi gempa. Hewan-hewan yangbertebaran di muka bumi ini telahdianugerahi Tuhan dengan kemam-puan untuk mengetahui datangnyagempa bumi. Kemampuan sepertiitu tentu tidakbisa dimilikimanu- .sia. Namun, manusia bisa meng-amati perilaku hewan-hewan untukmemprediksi gempa. Sehingga, ber-bagai upaya penyelamatan bisa di-lakukan sebelum gempa teIjadi.

Perilaku anehSalah satu situs berita dalam ne-

geri memberitakan, hewan-hewandi Taman Safari Indonesia (TS!),Bogor menunjukkan perilaku anehsebelum teIjadinya gempa bumi

Kllplng Humas Unpad 2009

yang melanda Cianjur, Tasikmala-ya, Garut, dan Sukabumi, Rabu(2/9) lalu. Perilaku aneh itu terlihatsepuluh menit sebelum gempa bu-mi teIjadi. Dilaporkan, 40 gajahtampak histeris, ditunjukkan de-ngan lengkingan suara keras daribelalainya. Kawanan rusa di TSlju-ga berlarian sebelum gempa teIjadi.Hal yang sama ditunjukkan olehhewan lain, seperti monyet. Bu-rung-burungjuga tampak beter-bangan sebelum gempa teIjadi

Berbagai fenomena dan fakta ten-tang perilaku abnormal hewan se-belum teIjadinya gempa tertulis da-lam artikel David Jay Brown yangbeIjudul "Etho-Geological Forecas-ting". Disebutkan bahwa seorangahli geologi dari California meng-klaim dapat memprediksi gempadengan tingkat akurasi 75 persenmelalui penghitungan jumlah he-wan peliharaan (pets) yang hilang,penghitungan ini telah dilakukanselama bertahun-tabun. Akhirnya,dapat disimpulkan bahwa angka hi-langnya hewan peliharaan (anjingdan kucing) akan naik secara signi-fikan selama dua minggu sebelumgempa. Kesimpulan ini terbukti ke-tika memprediksi gempa di LornaPrieta, Northern California.

Sebelum teIjadinya gempa, bebe-rapa hewan menunjukkan perilakuabnormal dengan pola tingkah lakuyang khas pada setiap spesies. Ularmerupakan hewan yang biasa tidurdi mrisim dingin (hibernate), na-mun ular akan keluar dari lubang-

LlTBANG.DEPTAN.GO.ID

llKUS terlihat linglung beberapa saat sebelum gempa sehingga dapat dengan mudah ditangkap oleh tangan. *

nya sebelum teIjadi gempa kemudi-an membeku di atas permukaansalju. Tikus akan terlihat linglung(dazed) beberapa saat sebelumgempa sehingga dapat dengan mu-dah ditangkap oleh tangan. Burungmerpati akan memperlambat ter-bangnya ketika akan menuju suatutempat. Ayarn akan menghasilkantelur yang sedikit, bahkan tidakbertelur sarna sekali. Babi secaraagresif saling menggigit satu sarnalain sebelum teIjadinya gempa (Tri-butsch, 1982)

Lebah terlihat meninggalkan sa-rangnya dalam kondisi panik bebe-rapa menit sebelum gempa dan me-reka tidak akan kembali ke sarang-nya sarnpai 15menit setelah gempaberhenti. Bahkan hewan kecil se-perti lintah (leechs), cumi-cumi(squid), dan semut pun memperli-hatkan perilaku abnormal sebelumteIjadinya gempa (Miller, 1996)

Fenomena teIjadinya perilakuyang tidak lazim pada hewan sebe-lum teIjadinya gempa dapat dijelas-kan dengan berbagai teori. Sebagi-an besar hewan memiliki kapasitaspenden:garan (auditory capacities)yang melebihi manusia. Selain itu,hewan dapat memberikan reaksiterhadap pancaran suara ultra (ul-trasound) sebagai getaran microse-isms dari patahan batuan.

Fluktuasi medan magnet bumidapat menyebabkan perilaku ab-normal pada hewan. Beberapa he-

wan memiliki sensitivitas terhadapvariasi medan magnet bumi yangteIjadi di dekat pusat gempa (epi-center). Perubahan medan magnetbumi dapat memengaruhi prosesmigrasi burung-burung dan meng-anggu kemarnpuan navigasi ikan.Selain itu, ion-ion yang bermuatandapat keluar sebelum teIjadinyagempa, hal ini menyebabkan parti-kel ion yang bermuatan listrik da-pat merubah pemancar gelombangsyaraf (neurotransmitter) dalarnotak hewan.

Jepang merupakan negara yangsangat akrab dengan gempa. Seki-tar 80 persen gempa di Jepang ter-jadi di tengah lautan. Hal ini me-nyebabkan teIjadinya perilaku ab-normal pada ikan. Spesies ikanyang biasa hidup di lautan dinginyang dalarn dapat tertangkap olehnelayan di perairan yang dangkaldan hangat beberapa saat sebelumteIjadinya gempa. Ikan memilikisensitivitas tinggi terhadap variasimedan elektrik yang teIjadi sebe-lum gempa. Sensitivitas seperti inimemungkinkan beberapa hewanuntuk dapat mendeteksi gas radonyang dikeluarkan dari tanah sebe-lum gempa.

Prospek penelitianPenelitian terhadap kemarnpuan

hewan dalam merasakan tanda-tanda gempa bumi merupakan tan-tangan yang harus dijawab para il-

""""---

- --- --- ---

muwan. Penelitian terhadap hal itubisa menjadi alternatif dari teknolo-gi lainnya. Hingga saat ini, teknolo-gi tersebut masih berupa teknik-teknik untuk meminimalisasi darn-pak gempa, seperti pembangunangedung-gedung tahan gempa. Na-mun, penelitian terhadap prediksiteIjadinya gempa bumi belum ba-nyak dijarnah peneliti.

Sebagai negara tropis, Indonesiabisa menjadi pelopor dalarn pe-ngembangan teknik prediksi gempamelalui pengarnatan perilaku he-wan. Hal itu wajar karena Indone-sia merupakan rumah ba~ ribuan,bahkan jutaan spesies hewan. Jikasetiap spesies hewan itu diteliti,masing-masing spesies bisa me-nunjukkan perilaku yang berbedadengan spesies lain ketika gempabelum teIjadi.

Indonesia memiliki banyak ka-wasan hutan lindung, wilayah kon-servasi, dan cagar alarn yang dikelo-la pemerintah maupun swasta. Lo-kasi-lokasi itu bisa dijadikan pilotproject dalarn merintis penelitianterhadap perilaku hewan sebelumteIjadinya gempa. Jika hal ini beIja-Ian dengan baik, Indonesia bisamenjadi negaraterdepan dalam pe-nelitian prediksi gempa melalui pe-rilaku hewan ini. Semoga. ***

M. Ikhsan Shiddieqy, S.Pt.,Alumnus FakultasPeternakan Un-pad.

-- - -

Mengenal EtologiK EPERCAYAANyang mengatakan

. bahwa hewan dapat merasakangejala alam dan gempa telah

ada sejak berabad-abad lalu. Tahun373 sebelum masehi, sejumlah sejara-wan mencatat hewan seperti tikus,ular, dan musang telah meninggalkankota Helis di Yunani beberapa hari se-belum te~adinya gempa yang meng.hancurkan kota tersebut.

Hewan memiliki tingkah laku yangterlihat dan saling berkaitan secara in-dividual maupun kolektif. Berbagai ma-cam tingkah laku hewan merupakancara bagi hewan tersebut untuk berin-teraksi secara dinamik dengan ling-kungannya. Tingkah laku yang dimilikioleh berbagai macam hewan telah me-lahirkan bidang ilmu tersendiri berna-ma etologi. Etologi merupakan ilmuyang mempelajari gerak-gerik atau ting-kah laku hewan di lingkungan alamdan di lingkungan lain di mana hewantersebut bisa hidup.

Para peneliti perilaku hewan (etolo-gis) mempelajari fisiologi perilaku de-ngan metode analisa dan morfologi peri-laku dengan metode komparatif. KonradZ. Lorenz dianggap sebagai bapak etolo-

gi modern. Lorenz merumuskan bahwaperilaku hewan, adaptasi fisiknya, meru-pakan bagian dari usahanya untuk h~dup. Oalam etologi diakui bahwa perila-ku hewan timbul berdasarkan motivasi.Hal ini menunjukkan bahwa hewanmempunyai emosi. Etologi erat kaitan-nya dengan bidang ilmu lain seperti geo-logi karena ada beberapa perilaku he-wan yang dapat menunjukkan akan ter.jadinya suatu gempa atau tsunami.

Meskipun demikian, beberapa ahligeologi di Amerika masih bersikapskeptis dalam melihat fenomena ting.kah laku hewan sebelum terjadinyatsunami. Andi Michael, seorang ahlidari United States Geological Survey(USGS) menganggap bahwa tingkah Ia-ku abnormal hewan yang terlihat sebe-lum terjadinya tsunami ini hanyalah se-buah anekdot.

USGS menyatakan bahwa tidak adahubungan antara perilaku hewan dante~adinya gempa. Pada tahun 1970-an, USGS pernah melakukan peneliti.an tentang prediksi gempa melaluipengamatan perilaku hewan, namun ti.dak ada hasil nyata dari penelitian ter-sebut.

Ensiklopedi Wikipedia menjelaskan,istilah etologi diturunkan dari bahasaYunani. Pertama kali istilah ini diperke-nalkan dalam bahasa Inggris oleh WiII~am Morton Wheeler pada 1902. IImu-wan lainnya, John Stuart Mill, mer~an-jurkan etologi agar dikembangkan men-jadi cabang sains baru. Etologi dapatdibedakan dengan psikologi komparatifyang juga mempelajari perilaku hewan,namun menguraikan studinya sebagaicabang psikologi.

Melalui karya Lorenz dan koleganyayang bernama Niko Tinbergen, etologiberkembang secara kuat di benua Ero-pa dalam tahun-tahun sebelum PerangOunia II. Setelah perang, Tinbergenpindah ke Universitas Oxford, kemudi-an etologi menjadi lebih kuat di InggrisRaya. Pada masa ini juga, etologi mu-lai berkembang secara kuat di AmerikaUtara. Oi Indonesia, etologi menjadi bi-dang ilmu yang dipelajari mahasiswaperguruan tinggi di berbagai jurusan,seperti ilmu peternakan, kedokteranhewan, dan biologi. ***

M. Ikhsan Shlddleqy, S.Pt., Alumnus

Fakultas Peternakan Unpad.

- - --