Pikiran Rakyat -...

3
o Sabtu Pikiran Rakyat o Se/asa 0 Rabu Minggu o Kamis 0 Jumat 4 0 6 7 22 OMei 8 9 10 11 23 24 25 26 eJun OJu/ 0 Ags 14 15 16 29 30 31 ONov ODes 12 13 27 28 OSep OOkt Kartini Kariadi os a Sang Pendiri Band anita FOro : AD£ BAYU INDRAj"PR" Kliping Humas Unpad 2011 KARTINI Kariadi tercatat sebagai pendiri band nita pertama di Indo ema. Serangkaian prest .dan aktivitas band Sapt ati menghiasi belantika 'k tanah air di tahun '60- . Ki- ni di hari tuanya, ia ta berpangkutangansa lain mengajar piano untuk kalangan terba ,ia juga rajin mereka mainan "keuboar dalan alunan lagu-la barat dan Indonesia m keroncong dalam "co disc" untuk dibagi-b kepada yang ingin li

Transcript of Pikiran Rakyat -...

o Sabtu

Pikiran Rakyato Se/asa 0 Rabu • Mingguo Kamis 0 Jumat

4 0 6 722OMei

8 9 10 1123 24 25 26eJun OJu/ 0 Ags

14 15 1629 30 31ONov ODes

12 1327 28

OSep OOkt

Kartini Kariadi

os a•

Sang PendiriBand anita

FOro : AD£ BAYU INDRAj"PR"

Kliping Humas Unpad 2011

KARTINI Kariadi tercatatsebagai pendiri band nita

pertama di Indo ema.Serangkaian prest . danaktivitas band Sapt ati

menghiasi belantika 'ktanah air di tahun '60- .Ki-ni di hari tuanya, ia taberpangkutangansalain mengajar piano

untuk kalangan terba , iajuga rajin merekamainan "keuboar

dalan alunan lagu-labarat dan Indonesia m

keroncong dalam "codisc" untuk dibagi-b

kepada yang inginli

S ERANGKAIAN lagu instru-mentalia terdengar mengalundari compact disc. Di album

yang satu ada lagu "I LeftMy Heart inSan Francisco", "Stardust", "TenneseWaltz", dan banyak lagi. Di album lain-nya ada "Gubahanku", "Sabda Alam","Surat Undangan", dan yang lainnya.Sebagai remaja tahun '60-an, hati sayatergugah. Betapa tidak, lagu-lagu terse-but pernah hit di masa itu. Rasanyaterbayang kembali dunia remaja yangpenuh warna. Misalnya lagu "TenneseWaltz", dan "Surat Undangan" (yangpernah dipopulerkan oleh penyanyi Di-ah Iskandar), sama-sama mengisahkankepatahan hati, tentang kekasih yangberpaling cinta kepada sahabat karib.Bagi usia remaja hal itu mungkin meru-pakan sesuatu yang cukup menarik.

Telinga tergelitik dan hati tersentuhmendengar lagu-lagu lawas itu, meng-alun secara berurutan. Ternyata pemilikjari halus yang menari di atas keyboardtunggal itu, seorang wanita yang sudahtidak muda lagi. Kartini Kariadi namalengkapnya, biasa disapa Mbak Nini.

Diusia lanjut saat ini, Kartini sedang gi-at-giatnya main keyboard membawakanlagu-lagunostalgia pop, barat dan Indone-sia, IagupeIjuangan, keroncong dan lightjazz yang direkam dalam CD.Lagu-lagudimainkan dalam medley - saat ini sudahada 6 CDmasing-masing berisi 30-50lagu. Kartini tidak mengomersialkankaryanya itu. la memberikannya kepadateman-teman dekatnya.

"Saya hanya bisa beramal, denganmembahagiakan orang-orang yangsenang mendengarkan rekaman ini, "katanya.

Banyak yang berpendapat amat lang-ka guru piano klasik yang dapatmemainkan lagu pop dan irama-iramalain dengan begitu santai dan bagus. Pu-jian ini membuat hati Kartini bahagia,walau tidak menjadikannya tinggi hati.la tetap berkarya, mengisi waktu luangdalam usia senjanya, di sela-sela kerin-duan pada puteri, mantu, dan cucu-cu-cunya yang tinggal di ibu kota. Dulu se-masa muda, ia mempunyai kegiatan. Se-bagai ketua RT yang dijabatnya cukuplama, Kartini sempat aktif dalam berba-gai kesibukan.

Band wanita pertamaKartini adalah pemain piano andal,

pendiri Band Saptawati. Pencinta musikIndonesia tahun 50-60-an, mungkinpernah mengenal namanya. laputri sulung dr. Kariadi, sea-rang pahlawan yang na-manya kemudian diaba-dikan pada RumahSakit Umum Pusat diSemarang. Kini na-ma Kartini dan

Saptawatinya, secara perlahan terlu-pakan. Mungkin bila saat itu sudah adapesawat televisi seperti sekarang, keber-adaan band Saptawati akan lebihbanyak terpublikasikan. Nama Kartinipun akan lebih dikenal. Walau namanyadi dunia musik Indonesia, perlahan-la-han terpudarkan zaman, kecintaan Kar-tini pada seni musik tidak pernah surut.

Ketika dijumpai di rumahnya kawa-san Bandung Utara, tampaknya Kartinitak hanya seorang seniman musik. la ju-ga mahir membuat karya seni dalam su-laman kristik. Beberapa hasil karyanyaberupa sulaman halus yang diberi pigu-ra menghiasi dinding rumah asrinya.

Sebuah piano antik berdiri di sudutrumahnya. Kartini yang tampak lebihmuda dari usianya ini, masih me-mainkan jemarinya di atas tuts pianotersebut, sebagai guru privat pianoklasik untuk kalangan terbatas.

Tak sengt\ja"Sebenarnya saya tak sengaja men-

dirikan band Saptawati itu. Bermulahanya dari keisengan. Tak saya sangka,band kami akan mendapat sambutandari masyarakat," katanya bernostalgia.

Ketika itu adiknya Nono (Ir. KartonoKariadi), memiliki band sekolah. Alatmusik mereka disimpan di rumahnyaJalan Dago, Bandung (di sekitar BIPsekarang). Iseng-iseng ia mulai latihandengan adik bungsunya Meity (Prof. Dr.Sri Hartini KS. Kariadi, dr. Sp.P.D.-KE.M.D.) yang pandai memainkan bio-la. Barulah ada ide untuk mendirikanband. Diajaknyalah beberapa temanwanita untuk menambah personelnya.Jadilah band itu terbentuk pada tahun1957,diberi nama Saptawati yangartinya tujuh dara. Pemainnya berganti-ganti karena ada yang menikah, adayang pindah tempat tinggal dan seba-gainya. Kartini masih ingat formasi ter-akhir band wanita tersebut. Kartini (pi-ano), Meity (bass besar), Kamsini (bon-go), Didiet (tumbas), Sofie (marakas),Etty (drum), dan Oemiarti (tik-tak). Se-mentara itu, penyanyinya berganti-gan-ti. Anggota band semua mahasiswi, dariFKIP (sekarang UPI), ITB, dan Unpad.Hanya Meity yang waktu itu duduk dibangku SMA.Ibunya, drg. SoenartiKariadi sangat mendukung niat pu-trinya. la selalu ikut serta bila putrinyamanggung di luar kota.

"Kami dilatih oleh Pak Yusuf dariRRI, pencipta lagu "Berikan Daku Ha-rapan" yang pernah dipopulerkan oleh

Tuti Subardjo. Penampi-lan

yang pertama di RRI Bandung. Tahun1959, ketika di Hotel Orient ada acaraTiga G (Gema, Gerak, dan Gaya),Saptawati ikut serta. Kami diundang un-tuk ikut serta pada Festival Irama Pop-uler yang diadakan di Gedung IkadaJakarta, (sekarang mungkin yangjadiMonas), pada tahun 1958. Pak SoekarnoM. Noor (alm.) ayah Rano Karno, aktortop saat itu, menghubungi sendiri agarSaptawati mengikuti festival tersebut,"katanya.Kartini menyanggupi untuk turut

bertanding dengan bekal seadanya.Saptawati tidak punya banyak uangkarena mereka tidak pernah memintabayaran kalau manggung (mungkin be-lum zamannya). Jurinya adalah parapenonton yang beIjumlah ribuan.Saptawati menjadi juara ke-a. Banyakyang mengatakan, seandainya tidakmenyertakan penyanyi pria, mungkinSaptawati menang lebih baik.'Waktu itu gadis-gadis berpikir kalau

band pria boleh menampilkan penyanyiwanita, band wanitajuga boleh dongmenampilkan penyanyi pria, emansipasigitu,' kata Kartini mengenang.Kehadiran band wanita Saptawati

banyak ditulis di media-media masa.Ada yang menulis, kehadirannya diang-gap suatu yang "aneh tetapimengagumkan".Padahal, merekatampil bersamagrup band yangtengah terkenalwaktuitu,seperti, El Do-lores Combo,Quinta Nada,Dolok Martim-bang, dan TheHot Jumpers.Saptawati ada-lah satu-satunyaband wanita.Dalam klipingberbagai koran terbi-tan Bandung danJakarta tahun1957Yangtersimpanrapidilema-rinya,dise-

butkan, Saptawati adalah band wanitapertama di Indonesia. Ada jugapemberitaan tentang kehadiran istri-istri pejabat tinggi RI dalam acara terse-but. Bahkan, di antaranya ada yangsampai menitikkan air mata haru,Dari sekadar keisengan, Saptawati •

mendapat perhatian yang bagus darimasyarakat. Beberapa kali merekatampil di Bandung, Tasikmalaya, Cire-bon (mengiringi Bing Slamet dalam lagu"Comeback to Sorento"), Jakarta, Bogor,dll. Tak sekadar tampil, Saptawatl jugapernah beberapa kali mengikuti festivalyang membuahkan penghargaan. An-tara lain, dari Yayasan Sanggar Kese-nian, atas keikutsertaannya di MalamVaria Gembira pada 6 Oktober 1960 diSurabaya. Juga dari IPPSI (Ikatan Pela-jar, Pecinta Seni Indonesia) sebagaijua-ra pertama Musik Contes yang diadakantahun 1959. Saptawati pernah pula ikutmemeriahkan penyambutan kemenan-gan Thomas Cup di Gubernuran. Salahseorang pemainnya yang terkenaladalah Tan YoeHok. Saptawatijugatampil sebagai figuran dalam film "DaraKembar" yang dibintangi antara lain AHamied Arief, Sulastri, Komalasari, danPanjiAnom."Terima kasih masih mengingat saya.

Tak banyakyang kamiperbuat. Namun, seti-daknya saya bahagiapernah meng-harumkan namaBandung ke tingkatnasional," katanya,tetap dengan nadamerendah. (AamAmilia) ***

I~-