Pikiran Rakyatpustaka.unpad.ac.id/.../pikiranrakyat-20111017-pesanhajidarinaskahla… · bade kesah...

2
OJun Pikiran Rakyat 8 23 Pesan Haji dari Naskah Lama Oleh FAIZ KARIM FATKHULLAH H ~ru- pakan sebuah ritus ibadah tahunan. Di dalam doku- mentasi sejarah, ibadah itu telah dilakukan sela- ma beribu-ribu tahun, sejak generasi Nabi Ibrahim a.s. dan anak cucunya hingga umat akhir zaman generasai Rasulullah Muhammad saw. Haji dilaksanakan pa- da bulan-bulan tertentu saja. Bahkan, lebih spesifik, pada bulan yang disebut oleh orang Arab dan umat Islam sebagai Dzulhijjah, "milik orang yang berhaji". Karena sangat nyata bisa disaksikan oleh orang lain, pelaksanaan Rukun Is- lam itu seolah-olah seperti menjadi tra- disi tahunan umat Islam yang memiliki kemampuan secara ekonomi dan fisik (pesak dan pisik, bahasa Jawa) Dalam tradisi berhaji, umat Islam In- donesia memiliki "budaya" yang unik, baik sebelum maupun sesudah ke- berangkatannya ke Tanah Suci, Makkah Almukarramah. "Budaya" itu, baik yang zahir maupun yang batin dan terkadang tak mengindahkan pesan-pesan agama. Oleh karena itu, tidaklah aneh jika ada -- bahkan banyak-- orang yang sering per- giberhaji tetapi perilakunya bertolak be- lakang dengan nilai-nilai (values) haji itu sendiri. Dalam sebuah catatan "naskah" yang ditulis pada tahun 1963 dengan meng- gunakan aksara Arab-Melayu berbahasa Jawa, KH. Bisri Mustofa (ayahanda K H. Mustofa Bisri, Gus Mus) seolah-olah memberi "sinyal"kepadajemaah calon haji. Beliau berpesan agar para jemaah tak melupakan beberapa halo Tiang bade kesah haji menika niatipun kedah dipun toto ingkang peryogi, inggih K1i pin 9 Hum as {IJI I'ad£. 0 1 1 --.--.--------- r

Transcript of Pikiran Rakyatpustaka.unpad.ac.id/.../pikiranrakyat-20111017-pesanhajidarinaskahla… · bade kesah...

Page 1: Pikiran Rakyatpustaka.unpad.ac.id/.../pikiranrakyat-20111017-pesanhajidarinaskahla… · bade kesah haji menika niatipun kedah ... yangberisi pembacaan doa-doatertentu untuk ... hon

OJun

Pikiran Rakyat823

Pesan Haji dari Naskah Lama

OlehFAIZ KARIM FATKHULLAH

H~ru-pakan

sebuah ritusibadah tahunan.Di dalam doku-mentasi sejarah,ibadah itu telahdilakukan sela-ma beribu-ributahun, sejakgenerasi Nabi

Ibrahim a.s. dan anak cucunya hinggaumat akhir zaman generasai RasulullahMuhammad saw. Haji dilaksanakan pa-da bulan-bulan tertentu saja. Bahkan,lebih spesifik, pada bulan yang disebutoleh orang Arab dan umat Islam sebagaiDzulhijjah, "milik orang yang berhaji".Karena sangat nyata bisa disaksikan

oleh orang lain, pelaksanaan Rukun Is-lam itu seolah-olah seperti menjadi tra-disi tahunan umat Islam yang memilikikemampuan secara ekonomi dan fisik(pesak dan pisik, bahasa Jawa)Dalam tradisi berhaji, umat Islam In-

donesia memiliki "budaya" yang unik,baik sebelum maupun sesudah ke-berangkatannya ke Tanah Suci, MakkahAlmukarramah. "Budaya" itu, baik yangzahir maupun yang batin dan terkadangtak mengindahkan pesan-pesan agama.Oleh karena itu, tidaklah aneh jika ada --bahkan banyak-- orang yang sering per-gi berhaji tetapi perilakunya bertolak be-lakang dengan nilai-nilai (values) hajiitu sendiri.Dalam sebuah catatan "naskah" yang

ditulis pada tahun 1963 dengan meng-gunakan aksara Arab-Melayu berbahasaJawa, KH. Bisri Mustofa (ayahanda KH. Mustofa Bisri, Gus Mus) seolah-olahmemberi "sinyal" kepadajemaah calonhaji. Beliau berpesan agar para jemaahtak melupakan beberapa haloTiangbade kesah haji menika niatipun kedahdipun toto ingkang peryogi, inggih

K1ipin 9 Hum a s {IJI I' ad£. 0 1 1 --.--.---------

r

Page 2: Pikiran Rakyatpustaka.unpad.ac.id/.../pikiranrakyat-20111017-pesanhajidarinaskahla… · bade kesah haji menika niatipun kedah ... yangberisi pembacaan doa-doatertentu untuk ... hon

meniko (orang yang hendak pergi hajiniatnya hams diluruskan sebaikmungkin, yaitu):

Pertama, niat bade nindaaken RukunIslam ingkang nomor gangsal, inggihmeniko ibadah haji wonten ing baiiul-lah Makkah (niat melaksanakan RukunIslam kelima, yakni ibadah haji ke bai-tullah, Mekah). Pesan ini seolah-olahmengingatkan kita bahwa orang berhajiitu macam-macam tujuannya. Ada yangsekadar untuk piknik karena sudahbosan pulang pergi Hongkong, Paris,Singapura, dan sebagainya. Ada pulayang berhaji untuk bisnis. Dari negaraasal, mereka membawa berbagai macambarang, seperti peei haji, tasbih, sajadah,serban, dan sebagainya untuk dijualkepada sesama jamaah. Selain itu,masih banyak tujuan orang pergi keTanahSuei.

Kedua, niat bade tindak ibadah urn-roh ingkang hukumipun ugi wajib (niathendak ibadah umrah yanghukumnya wajib juga).Ketiga, niat badesowan iiarah wontening nqersanipun Rasul-ullah saw. ing Madinah(niat mau izin ziarah disamping makam Rasulul-lah yang ada di Madinah).

Niat-niat di atas hen-daklah menjadi prioritasyang telah tertanam bagiorang yang hendak berhaji.Selain itu, Kiai Bisrijugaberpesan kepada jemaah se-belum berangkat ke TanahSuei. Pertama, bilih gadasambutan-sambutan supadoslangkung rumiyyin dipunberesaken (jika mempunyai utang piu-tang, bereskan terlebih dahulu). Calonhaji itu ibarat orang yang hendak berji-had ke medan peperangan. Apalagi,hampir sembilan puluh persen prosespelaksanaan ibadah haji ditekankankepada kekuatan fisik. Jika fisik lemah,tentu jemaah akan kewalahan di tengahjutaan orang dari seluruh dunia yang

hilir mudik. Dalam hal ini, jika di-takdirkan meninggal dunia dalamkeadaan membawa utang, orang ituakan terhambat masuk surga sebelumsemua utangnya dibereskan.

Kedua, nofkah-nafkali kangge garwaputra ingkang dipun tilar ing griyakedah langkung rumiyin dipun toto(nafkah atau biaya hidup anak-anakyang ditinggal di rumah harus terlebihdahulu diatur). Ketika hendak berhaji,jangan sampai jemaah memiliki uangyang hanya eukup untuk biaya penye-lenggaraan ibadah haji (BPIH). Keuang-an untuk keluarga yang ditinggalkan se-lama berhaji pun hams disediakan.Apalagi, di beberapa wilayah Indonesia,terdapat tradisi "Hadyuan" yang digelarsetiap malam Jumat selama jemaah be-rada di Tanah Suei. Tentu saja, acarayang berisi pembacaan doa-doa tertentu

untukkelancaran dan kesela-

matan orang yang berhaji itu memer-lukan biaya tak sedikit.

Ketiga, nyuwun pamit dateng parasepuh serta nyuwun pandonga supadoshajinipun saged mabrur serta wilujengtanpa alangan satunggal manopo (mo-hon pamitan kepada orang-orang tuaserta mohon doa mereka supaya hajinyamabrur serta selamat tanpa halangansatu pun). Dalam pandangan Kiai Bisri,

Penulis, mahasiswa MagisterFilologi PPs Unpad.

orang yang berhaji laksana orang hen-dak meninggalkan kita selama-lamanya,Dalam hal ini, kita seolah-olah diajarkanuntuk berwasiat terlebih dah u se-belum meninggalkan dunia ini. Syukur-syukur jika kita meminta maatkepadaorang tua, teman, atau orang rang per-nah tersakiti.

Keempat, menawi sampun bade be-dal saking griya, peryogi solat sunahkalih rokaat langkung rumiyin, lajengdonga : duh qusti Alloh kulo bade kesahhaji wonten ing baitulloh lan badeziarah ing nqersanipuri nabi panjene-tiqan, Nobi Muhammad SA W. Mugikawula panjenenqan paringi wilujengqampil sedauanipun, serta maqbul se-daya amal-amal sae kawula. Latikawula titip kaluarga kawul lan

barang darbi kula, mugipanjenengan rekso, bijahi Sayyidi-na Muhammad SAW, walhamdulillahi rabbil 'alamin (Jika sudahsampai saatnya mau mening-galkan rumah, sebaiknya salatsunat dua rakaat terlebih dahululalu berdoa, "Ya Allah, saya maupergi haji ke Baitullah dan mauberziarah ke makam kekasih-Mu Muhammad saw. SemogaEngkau beri keselamatan dankemudahan semuanva sertamenerima semua aDlalke-baikanku. Sayajuga titip kelu-argaku dan barang hartaku,semoga Engkau jaga, dengan .perantara keagungan Jun-

p~No/"t.rr"RI' jungan Nabi MuhammadSI' saw). (Bisri Mustofa: 4)

Pesan-pesan naskah manasik hajidekade 1960 itu kiranya tidak akanlekang oleh zaman. Soalnya, pesan-pe-san ibadah haji seperti di atas kiranyabersifat universal. Pada akhirnya, se-buah naskah yang sering kita unggapkuno pun, boleh jadi, akan sangatbermanfaat bagi manusia zamansekarang. Wa-llaahu a'lam. H*