pijat bayi

23
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan dari hasil tidak tahu menjadi tahu, ini terjadi setelah seseorang melakukan pengideraan pada suatu obyek tertentu dan adanya stimulus. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yakni indra penciuman, penglihatan, pendengaran, perasaan dan perabaan. Sebagian besar penginderaan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2005). Menurut Effendi (1998), Setiap orang mempunyai tipe penerimaan tanggapan yang berbeda-beda, baik tipe visual, audiktif, motorik, taktil atau kombinasi. Penginderaan terhadap obyek dapat diperoleh melalui berbagai cara antara lain : dengan pendidikan formal, pengalaman, kursus atau latihan. Hal ini juga berhubungan dengan kemampuan, mengingat materi yang bersifat teoritis dan praktek yang diberikan. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang dan untuk merubah pengetahuan, sikap dan perilaku adalah dengan pendidikan dan latihan (Notoatmodjo, 2005). Menurut verner dan Davison yang dikutip oleh Notoatmodjo (2005), mengatakan bahwa usia mempengaruhi proses belajar, karena dengan bertambahnya usia, titik dekat penglihatan mulai bergerak makin

Transcript of pijat bayi

Page 1: pijat bayi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan dari hasil tidak tahu menjadi tahu, ini terjadi setelah

seseorang melakukan pengideraan pada suatu obyek tertentu dan adanya

stimulus. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yakni indra

penciuman, penglihatan, pendengaran, perasaan dan perabaan. Sebagian

besar penginderaan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

(Notoatmodjo, 2005). Menurut Effendi (1998), Setiap orang mempunyai

tipe penerimaan tanggapan yang berbeda-beda, baik tipe visual, audiktif,

motorik, taktil atau kombinasi. Penginderaan terhadap obyek dapat

diperoleh melalui berbagai cara antara lain : dengan pendidikan formal,

pengalaman, kursus atau latihan. Hal ini juga berhubungan dengan

kemampuan, mengingat materi yang bersifat teoritis dan praktek yang

diberikan.

Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang dan untuk merubah pengetahuan,

sikap dan perilaku adalah dengan pendidikan dan latihan (Notoatmodjo,

2005). Menurut verner dan Davison yang dikutip oleh Notoatmodjo

(2005), mengatakan bahwa usia mempengaruhi proses belajar, karena

dengan bertambahnya usia, titik dekat penglihatan mulai bergerak makin

Page 2: pijat bayi

jauh. Dengan bertambahnya usia, kemampuan menerima suatu / bunyi

makin berkurang sehingga pembicaraan orang lain yang terlalu cepat

sukar ditangkapnya. Dengan kata lain, makin bertambah usia maka

kemampuan menerima stimulus makin berkurang.

Sedang menurut Machfoedz (2005), faktor-faktor yang

mempengaruhi proses belajar adalah faktor manusia diantaranya : usia,

kematangan fisik, psikis dan sosial; pengetahuan yang diperoleh

sebelumnya; dan motivasi. Pengetahuan merupakan hasil dari suatu

prodak pendidikan dan pengalaman yang nantinya akan memberikan suatu

tingkat pengetahuan dan keterampilan tertentu (Handoko, 1995).

Pengetahuan secara kognitif mempunyai 6 (enam) tingkatan menurut

teori Bloom (Notoatmodjo, 2005) yaitu :

a. Tahu (know) Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Tau merupakan tingkat pengetahuan paling

rendah,

b. Memahami (comprehention) Diartikan sebagai suatu kemampuan

untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan

dapat menginteprestasikan materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi (application) Diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi

sebenarnya.

Page 3: pijat bayi

d. Analisis (analysis). Analisis adalah suatu kemampuan untuk

menjabarkan suatu materi /suatu obyek kedalam komponen-komponen

dalam satu struktur organisasi dan ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (syntesis) Merupakan suatu kemampuan untuk

menghubungkan bagian-bagian dalam bentuk keseluruhan yang baru.

Dengan kata lain Sintesis adalah kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi yang ada. .

f. Evaluasi (evaluation) Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

penilaian terhadap suatu obyek atau materi.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan adalah

pendidikan, umur, pengalaman, status sosial, ekonomi, budaya dan kondisi

kesehatan (Notoatmodjo, 2005). Semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya, semakin

bertambah umur seseorang maka pengetahuannya akan semakin

bertambah, pengalaman seseorang akan menambah wacana dan

meningkatkan pengetahuannya, semakin tingi status sosial, ekonomi,

budaya dan kondisi kesehatan seseorang maka semakin tinggi pula tingkat

pengetahuannya.

2. Pengetahuan tentang Pijat Bayi

Dari hasil wawancara pada ibu-ibu post partum yang membawa

bayinya untuk dipijat di KIA rumah sakit Roemani Semarang mengatakan

bahwa pengetahuannya tentang pijat bayi sudah lama dikenal atau

Page 4: pijat bayi

didengar, tetapi pengaruh positif atau manfaat terhadap bayi dan ibunya

terutama bila dilakukan sendiri oleh ibu bayi belum banyak yang

mengetahui.

Pengetahuan tentang pijat bayi meliputi pengaruh positif (manfaat)

bagi bayi dan ibunya serta pengetahuan tentang tata cara dan teknik

memijat bayi yang baik dan menyehatkan. Pengetahuan tentang pijat bayi

dapat ditingkatkan melalui penyuluhan / latihan (Harley, 2003).

Pada penelitian ini kedalaman pengetahuan yang ingin digali sampai

sebatas memahami. Termasuk dalam pengetahuan ini adalah mengingat

kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang diterima.

Pengukuran pengetahuan dapat dilaksanakan dengan wawancara,

angket atau pengisian kuesioner yang menanyakan isi materi yang akan

diukur dari subyek penelitian atau responden. Dalam hal ini, tujuannya

untuk mengukur tingkat pengetahuan tentang teknik pijat bayi pada

kelompok ibu post partum.

B. Keterampilan Teknik

1. Definisi Keterampilan Teknik

Keterampilan teknik adalah kemampuan melaksanakan tugas atau

pekerjaan dengan menggunakan anggota badan atau peralatan kerja yang

tersedia. Keterampilan teknik lebih banyak menggunakan unsur-unsur

anggota badan daripada unsur lain (Shein, 1992 dalam Taylor, 1993).

Page 5: pijat bayi

Keterampilan juga merupakan kemampuan mengadakan komunikasi non

verbal, yaitu dapat menyampaikan pesan melalui gerakan muka, gerakan

tangan, penampilan dan ekspresi kreatif (Nasution, 1999). Azwar (1983)

menyatakan bahwa sejauh mana pengetahuan yang diperoleh, sangat

berpengaruh terhadap keterampilan seseorang.

Faktor yang mempengaruhi keterampilan adalah pengetahuan,

pendidikan, pengalaman, lingkungan dan fasilitas, kebiasaan, kebudayaan

dan usia (Green, 1984 dalam Notoatmodjo, 2005). Semakin tinggi

pengetahuan dan pendidikan seseorang akan meningkatkan

keterampilannya, bertambahnya pengalaman seseorang akan menambah

keterampilannya, adanya lingkungan dan fasilitas yang mendukung akan

meningkatkan keterampilan, kebiasaan sehari-hari dan budaya setempat

akan mempengaruhi keterampilan seseorang, semakin bertambahnya usia

seseorang akan bertambah pula keterampilannya.

2. Keterampilan Teknik Pijat Bayi

Berdasarkan hasil wawancara pada ibu-ibu yang membawa

bayinya ke KIA Rumah Sakit Roemani untuk dipijat, mereka mengatakan

tidak berani atau belum mempunyai kemampuan atau keterampilan untuk

memijat bayinya sendiri.

Menurut (Niki dan Alan dalam Mutiah, 2006) menyatakan

bahwa pengetahuan akan mendukung kemampuan atau keterampilan

dalam melaksanakan prosedur-prosedur yang dimaksud. Keterampilan

Page 6: pijat bayi

teknik pijat bayi membutuhkan fleksibilitas, kasih sayang dan kreativitas

sehingga membuat pemijat menjadi lebih akrab dengan bayinya.

Keterampilan-keterampilan yang harus dikuasai adalah dari tahap

persiapan, pelaksanaan, dan tahap akhir dari teknik pijat bayi yang dapat

dilakukan menurut pedoman pelaksanaan pijat bayi (Niki dan Alan dalam

Mutiah, 2006).

C. Penyuluhan Kesehatan

1. Definisi Penyuluhan

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan yang berlandaskan prinsip-

prinsip mengajar, memberi informasi atau nasehat yang ditujukan kepada

individu, kelompok atau masyarakat tentang hidup sehat. (Syahlan, 1996)

Penyuluhan berhasil bila terjadi perubahan pengertian, sikap dan

perilaku masyarakat. Penyuluhan merupakan terjemahan dari counseling,

yaitu bagian dari bimbingan, baik sebagai layanan maupun sebagai teknik.

Layanan penyuluhan merupakan jantung hati dari usaha layanan

bimbingan secara keseluruhan (Sukardi, 1995). Penyuluhan untuk

pendidikan secara umum adalah untuk mengubah perilaku yang kurang

sehat menjadi sehat. Perilaku kurang tersebut bukan suatu penyakit, tetapi

suatu perilaku yang karena kebiasan atau adat atau karena masalah budaya

yang lain (Machfoedz, 2005). Menurut Azwar (2003) Penyuluhan

kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan

cara menyebar pesan, menanamkan keyakinan sehingga masyarakat tidak

Page 7: pijat bayi

sadar, atau dan mengerti, tetapi juga mau serta bisa melakukan suatu

tindakan yang ada hubungannya dengan kesehatan.

Sasaran penyuluhan menurut (Notoatmodjo, 2005) adalah :

Masyarakat umum yang berorientasi pada masyarakat pedesaan,

masyarakat dalam kelompok tertentu, seperti wanita, pemuda, remaja,

Sasaran individu dengan teknik pendidikan kesehatan individu.

Materi atau isi penyuluhan harus dituangkan dalam bahsa yang

mudah difahami oleh sasaran dan dapat dilaksanakan oleh sasaran dengan

sarana yang mereka miliki atau terjangkau oleh mereka (Machfoedz,

2005). Menurut Rianto (1999), bahwa sesuai dengan konsep belajar, salah

satu factor yang mempunyai potensi berpengaruh terhadap proses belajar

adalah minat pelajar terhadap materi yang disampaikan. Selain itu,

Notoatmodjo (2005) menyampaikan bahwa prestasi belajar berhubungan

dengan intensitas perhatian, dan perhatian spontan cenderung lebih lama

dan lebih intensif.

Metoda atau cara penyuluhan tergantung pada tujuan penyuluhan

yang ingin dicapai. Tujuan bisa dikelompokkan menjadi 3 bidang, yaitu

bidang pengertian sikap dan keterampilan. Bila tujuan yang ingin dicapai

adalah bidang pengertin, pesan cukup disampaikan dengan diucapakan,

atau secara tertulis. Bila tujuan untuk mengembangkan sikap positif,

sasaran perlu menyaksikan kejadian tersebut, misal melalui film, slides,

atau foto-foto biasa. Bila tujuannya untuk mengembangkan keterampilan,

sasaran harus diberi kesempatan mencoba sendiri (Machfoedz, 2005).

Page 8: pijat bayi

Suatu prinsip belajar sambil bekerja adalah berusaha agar sasaran

menghayati materi tidak hanya pada mendengar dan melihat, tetapi juga

dengan mengerjakan (Notoatmodjo, 2005). Metode ceramah, demonstrasi

dan latihan sangat bermanfaat bagi proses belajar mengajar yang

berorientasi pada keterampilan jasmaniah (kecakapan ranah karsa) (Syah,

2000).

Peneliti merencanakan metode penyuluhan dengan cara di

sampaikan dengan ucapan dan tertulis serta sasaran diberi kesempatan

untuk mencoba sendiri, karena tujuan penyuluhan yang ingin dicapai

peneliti mencakup 3 bidang di atas.

Media penyuluhan (alat-alat bantu untuk mempermudah

penyampaian penyuluhan) menurut Machfoedz (2005) dibagi menjadi 3,

yaitu: media cetak (leaflet, poster dan lain-lain), media elektronik (slide,

televise, radio, VCD) dan media papan (billboard). Media penyuluhan

yang peneliti gunakan berupa media cetak (booklet) dan pantum.

2. Pendidikan Kesehatan

Secara definisi pendidikan kesehatan dalam ilmu kesehatan masyarakat

mempunyai dua pengertian. Pengertian pertama dalah sebagai bagian dari

tingkat pencegahan penyakit. Level dan Clark mengatakan adanya 4

tingkatan pencegahan penyakit dalam perspektif kesehatan masyarakat

yakni : Health promotion (peningkatan / promosi kesehatan), specific

protection (perlindungan khusus melalui imunisasi), early diagnosis dan

Page 9: pijat bayi

prompt treatment (diagnosis dini dan pengobatan segera), disability

limitation (membatasi atau mengurangi terjadinya kecacatan),

rehabilitation (pemulihan). Dalam konteks itu, pendidikan kesehatan

peningkatan kesehatan. Sedangkan pengertian yang kedua, pendidikan

kesehatan diartikan sebagai upaya memasarkan, menyebarluaskan,

mengenalkan, atau ”menjual” kesehatan. Dengan perkataan lain,

pendidikan kesehatan adalah ”memasarkan” atau ”menjual” atau

”memperkenalkan” pesan-pesan kesehatan atau ”upaya-upaya” kesehatan,

sehingga masyarakat ”menerima”, atau ”membeli” (dalam arti menerima

perilaku kesehatan) atau ”mengenal” pesan-pesan kesehatan tersebut, yang

akhirnya masyarakat mau berperilaku hidup sehat.

3. Strategi penyuluhan kesehatan.

Yaitu teknik atau bagaimana cara untuk mencapai atau

mewujutkan visi dan misi penyuluhan tersebut secara berhasil guna dan

berdaya guna. Strategi penyuluhan kesehatan secara global terdiri dari 3

hal yaitu :

a. Advokasi (Advocacy) adalah kegiatan untuk menyakinkan ibu-ibu post

partum dengan kriteria bayi sehat, agar membantu atau mendukung

program penyuluhan teknik pijat bayi.

b. Dukungan sosial (social support) adalah suatu kegiatan untuk mencari

dukungan sosial melalui tokoh-tokoh masyarakat, dengan tujuan utama

kegiatan ini adalah agar para tokoh masyarakat sebagai jembatan

Page 10: pijat bayi

antara sektor kesehatan sebagai (pelaksana program kesehatan) dengan

masyarakat (penerima program kesehatan). Untuk memberikan

dukungan tentang penyuluhan teknik pijat bayi pada ibu-ibu yang

paling dekat adalah keluarga terutama ayah dan nenek bayi.

c. Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment) adalah strategi penyuluhan

kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat langsung .tujuannya

untuk mewujudkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan

meningkatkan kesehatan mereka sendiri. Bentuk pemberdayakan ibu-

ibu post partum tentang teknik pijat bayi ini dapat diwujudkan dengan

berbagai kegiatan antara lain: penyuluhan teknik pijat bayi, pelatihan

untuk meningkatkan kemampuan dan skill tentang teknik pijat bayi.

4. Faktor pendukung

a. Faktor predisposisi (predisposisi factors) adalah faktor yang

mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku pada

seseorang atau masyarakat. Faktor-faktor yang dapat mendukung

tercapainya penyuluhan teknik pijat bayi adalah pengetahuan dan sikap

ibu-ibu terhadap teknik pijat bayi.

b. Faktor pemungkin (enabling factors) adalah sarana, prasarana yang

memfasilitasi terjadinya prilaku seseorang atau masyarakat. Untuk

mendukung ibu-ibu dalam melakukan pijat bayi, ibu-ibu difasilitasi

panduan teknik pijat seperti leaflet,VCD atau klinik-klinik yang ada

panduan pijat bayi.

Page 11: pijat bayi

c. Faktor penguat (reinforcing factors) adalah masyarakat sudah tahu

tentang kesehatan dan mamfaatnya tapi masyarakat masih banyak yang

tidak memperhatikan.Untuk memberikan penguat pada ibu-ibu post

partum melibatkan keluarga dan pantauan dari KIA yang

bersangkutan.

D. Bayi

1. Pengertian

Bayi adalah anak usia 1 bulan sampai denga usia 12 bulan. Periode

infant mengalami peningkatan perkembangan motorik, kognitif dan sosial.

melalui kebersamaan dengan orang tua, bayi membuka kepercayaannya

dalam dunia atau lingkungannya sebagai dasar untuk hubungan

interpersonal mendatang. Bulan pertamakehidupan merupakan masa yang

kritis, meskipun periode infant sering berbeda dengan petunjuk yang ada

dalam buku, dikarenakan penyesuaian menyeluruh fisik infant ke keadaan

diluar uterus dan penyesuaian psikologis orang tua. (Nicki & Alan dalam

Mutia, 2006 ).

2. Tumbuh kembang bayi

Pijat akan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak,

karena dengan sentuhan atau pijatan anak lebih aktif dan reflek hisap lebih

kuat. Bila pijatan dilakukan secara rutin terus menerus menjadikan anak

tetap sehat dan cerdas. (Elisabet Hurlock, 2008)

Page 12: pijat bayi

Pembagian tahap-tahap perkembangan bayi sesuai usia menurut

Ma`ruf Ma`sum (2007) adalah sebagai berikut :

a. Usia 1-6 bulan

Pada usia bayi 1 bulan aktivitas yang efektif adalah pemberian

makan atau susu secara rutin dan perkiraan siklus tidur bayi. Interaksi

sosial yang terjadi antara orang tua dan bayi sangat penting bagi

perkembangan emosi dan kognitif bayi.

1) Perkembangan fisik

Pada minggu pertama usia bayi berat badan bayi berkurang

10% dari awal kelahiran dikarenakan adanya pengeluaran cairan

ekstravaskuler yang banyak dan kurangnya asupan cairan atau

makanan. Bayi akan memperlihatkan refleks primitive seperti

menggenggam, menghisap, memberikan respon terhadap suara-

suara mengejutkan. Sekitar usia 2 bulan bayi akan mulai memberi

respon senyuman dengan tatapan mata yang lebih terfokus dan

merasakan rasa sayang orangtua. Bayi akan mengadakan gerakan

jika tengkurap. Bulan-bulan berikutnya perkembangan bayi

semakin pesat pada jaringan ubuh dan interaksi dengan orang lain.

Pada usia 3-4 bulan bayi mulai mengangkat kepala dari posisi

tengkurap, dapat menahan kepala saat duduk, bersuara bila diajak

bicara.

Page 13: pijat bayi

2) Perkembangan Kognitif

Perkembangan yang terlihat adalah aktivitas penglihatan,

sensor gerak, penciman dan respon pendengaran. Pada usia 4

bulanan mulai tertarik dengan lingkungan sekitar, tidak hanya

terfokus pada ibunya saja. Bayi mulai pecicilan menoleh kekiri

kanan dan melihat ke luar. Bayi juga akan memperlihatkan

tubuhnya sendiri, melihat dan memegang tangannya, bersuara,

meniupkan gelembung udara, Sebelum pijat bayi dilaksanakan,

perlu dipersiapkan Kesemuanya merupakan tahap kognitif bayi

terhadap keingintahuan.

3) Perkembangan Emosi

Kepercayaan merupakan langkah dasar psikologi bayi,

kemudian berkembang sesuai bertambahnya usia dan bayi mulai

menangis ketakutan bila merasa tidak nyaman. Pada usia mulai

masuk 4 bulan emosi bayi akan terlihat dari luar seperti

kemarahan, kesenangan, ketertarikan, takut, jijik, terkejut

ditunjukkan dengan ekspresi wajahnya.

b. Usia 6-12 bulan

Pada usia 6-12 bulan terjadi peningkatan pergerakan dan

keingintahuan tentang keadaan sekitar, adanya peningkatan pengertian

kognitif dan kemampuan komunikasi. Bayi akan berkembang terus

Page 14: pijat bayi

secara bertahap dan karakter dari orang tua akan tampak tetapi tetap

ada perbedaan.

1) Perkembangan Fisik

Pertumbuhan fisiknya meningkat secara lambat, pada usia 7

bulan bayi akan mulai berguling ketika terlentang dan

memalingkan kepala pada orang berbicara lalu pada usia 9-10

bulan bayi akan mulai duduk dari posisi berbaring, berpindah dan

merangkak, mendorong untuk berdiri, dapat memungut benda

diantara jari-jari dan ibu jari tangannya, dapat memegang gelas

untuk minum serta mulai berjalan dengan bimbingan. Mengalami

pertumnuhan gigi dan tulang secara bertahap. Mulai mengeluarkan

ocehan kata-kata seperti “da’’, “m”.

2) Perkembangan kognitif

Pada awalnya benda-benda yang dipegang akan dimasukkan

dalam mulut. Bila melihat benda akan diambil, diperhatikan,

dipindahkan dari tangan satu ketangan lain, dibuang. Mulai

mengenal dan menolak orang asing, kemudian meniru orang

dewasa dan berteriak mencari perhatian

3) Perkembangan emosi

Terjadi perkembangan respon patuh dengan perubahan

sosialnya dan perkembangan bicara. Memperlihatkan berbagai

emosi dengan ekspresi wajah dan tingkah lakunya secara lebih

nyata. Tertawa dan menangis secara tiba-tiba. Bayi yang biasa

Page 15: pijat bayi

tidur sepanjang malam akan bangun dan menangis, hanya karena

ingin mengetahui bahwa orang tuanya berada disampingnya.

E. Pijat Bayi

1. Pengertian

Pijat bayi adalah suatu teknik sentuhan yang dapat memberikan

manfaat pengobatan. Praktek pijat ini sudah dikenal sejak zaman dahulu

karena manfaatnya .Bagi bayi pijat atau sentuhan kasih sayang yang

diberikan ibu menambah hubungan ikatan batin yang kuat antara ibu dan

bayinya, lebih dari itu pijat akan memberikan ketentraman yang

dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan bahagia,percaya diri dan aman secara

emosional (Alan & Nicki dalam Mutiah, 2006 )

2. Tujuan

Pijat bayi adalah Menolong memperluas pengertian kita tentang efek

sentuhan terhadap perilaku bayi serta memberikan informasi berharga

tentang efek berbagai tipe sentuhan.

3. Manfaat pijat bagi bayi antara lain

Memberikan rasa aman yaitu dengan adanya kontak fisik secara

positif antara anak dan orang tua, maka anak merasa bahagia dan dicinta,

Meningkatkan kesehatan umum yaitu bayi yang disentuh dengan kasih

sayang jarang menangis dan jarang sakit. Memperbaiki sirkulasi dan

Page 16: pijat bayi

menambah sistem kekebalan, mengatasi rasa sakit dan gejala penyakit,

meningkatkan relaksasi dan menenangkan bayi, meningkatkan kesadaran

fisik, kekuatan otot-otot dan membuat persendian lebih lentur,

mengajarkan berkomunikasi nonverbal dan memberi kemampuan

bersosialisasi sejak dini.

4. Manfaat pijat bayi bagi orang tua

Memberikan relaksasi yaitu dimana orang tua dalam memberikan

sentuhan fokus pada bayinya, maka orang tua akan merasa rilek dan

menyenangkan, Mengembangkan kepekaan yaitu dengan sentuhan atau

pijatan yang sering kita lakukan, maka kita akan mudah ”membaca” atau

lebih memahami reaksi bayi, Membangun percaya diri yaitu para orang

tua akan nyaman dalam menangani bayinya, Menguatkan jalinan antar

orang tua dan bayi dengan komunikasi non verbal yang memberi

kemampuan bersosialisasi. (Alan & Nicki dalam Mutiah, 2006)

Berdasarkan dari hasil penelitian (Herminia Cifra Lopez, 1999 )

ternyata pijat pada bayi mempunyai dampak positif yang dapat

mempertahankan kesehatan bayi, yaitu : Dampak biokimia yang positif:

Penurunan kadar hormon stress (catecholamine), Peningkatan kadar zat

daya tahan tubuh (immunoglobulin) terutama IgG, IgA dan IgM, Dampak

klinis yang positif : Peningkatan jumlah sel dan daya racun (sitoktositas)

dari system imunitas (sel pembunuh alami/natural killer cell). Dampak

klinis yang positip tersebut antara lain: mengubah gelombang otak secara

Page 17: pijat bayi

positif, memperbaiki sirkulasi darah dan pernafasan, merangsang fungsi

pernafasan serta pembuangan, meningkatkan berat badan, mengurangi

depresi dan ketegangan, meningkatkan kesiagaan, membuat tidur lelap,

mengurangi rasa sakit, meningkatkan hubungan orang tua dan bayi

(bonding), mengurangi kembung dan kolik (sakit perut), meningkatkan

produksi ASI (Rusli, 2001)

Pijat bayi dapat dilakukan segera setelah lahir. Jadi dapat di

lakukan kapan saja sesuai kegiatan. Bayi akan mendapat keuntungan lebih

besar bila pemijatan dilakukan tiap hari sampai usia enam sampai tujuh

bulan.Pemijatan dapat dilakukan pagi hari sebelum mandi, bisa juga

pemijatan dilakukan malam hari sebelum bayi tidur sehingga bayi dapat

tidur lebih lelap. Tindakan pijat di kurangi seiring dengan bertambahnya

usia bayi. Menginjak usia enam bulan pemijatan dua hari sekali sudah

memadai (Luize, 2006).

5. Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pemijatan antara lain :

Tangan bersih dan hangat, ruangan untuk memijat di usahakan

hangat dan tidak pengap, bayi sudah selesai makan / minum dan tidak

lapar, hindari kuku dan perhiasan tidak menggores pada kulit bayi,

menyediakan waktu khusus, minimum 15 menit dan tidak boleh tergesa-

gesa, duduk dengan posisi yang tenang dan nyaman, .baringkan bayi

diatas permukaan kain yang rata, lembut, dan bersih, siapkan handuk,

popok, baju ganti dan minyak bayi (baby oil/lotion), mintalah ijin pada

Page 18: pijat bayi

bayi sebelum melakukan pemijatan dengan cara membelai wajah dan

kepala bayi sambil mengajaknya bicara.

6. Beberapa hal yang dianjurkan selama melakukan pemijatan (Luize,

2006), antara lain :

Memandang mata bayi disertai pancaran kasih sayang selama

pemijatan berlangsung, Bernyanyilah atau putarlah lagu-lagu yang

tenang/lembut untuk menciptakan suasana tenang selama pemijatan

berlangsung, Awali pemijatan dengan melakukan sentuhan ringan,

kemudian secara bertahap tambahkan tekanan pada sentuhan tersebut,

terutama bila sudah yakin bahwa bayi mulai terbiasa dengan pijatan yang

sedang dilakukan, Sebelum melakukan pemijatan, lumurilah kedua telapak

tangan pemijat dengan baby oil/lotion yang lembut sesering mungkin,

Sebaiknya pemijatan dimulai dari kaki karena umumnya bayi lebih

menerima apabila dipijat pada daerah kaki. Dengan demikian, akan

memberikan kesempatan pada bayi untuk membiasakan dipijat sebelum

bagian lain dari badannya Urutan pemijatan bayi dianjurkan mulai dari

bagian kaki, perut, dada, tangan, muka dan diakhiri bagian punggung,

Tanggaplah pada isyarat yang diberikan bayi, bila bayi menangis cobalah

menenangkannya sebelum melanjutkan pemijatan. Bila bayi menangis

lebih keras, hentikan pemijatan, mungkin bayi minta digendong, disusui

atau sudah mengantuk dan ingin tidur, mandikan bayi segera setelah

pemijatan berakhir, agar bayi merasa segar dan bersih setelah dilumuri

Page 19: pijat bayi

baby oil/lotion. Lakukan konsultasi pada dokter untuk mendapat

keterangan lebih lanjut tentang pemijatan bayi,Hindarkan mata bayi dari

percikan atau lelehan baby oil/lotion.

7. Beberapa hal yang tidak dianjurkan dalam menerapkan pijat bayi

(Lueiz, 2006), yaitu :

Jangan memijat bayi langsung setelah makan, Jangan

membangunkan bayi khusus untuk pemijatan, Jangan memijat bayi pada

saat bayi dalam keadaan tidak sehat, Jangan memijat pada saat bayi tak

mau dipijat, Jangan memaksa posisi pijat tertentu pada bayi.

8. Cara memijat berdasarkan usia bayi (Roesli, 2001), yaitu :

a. Bayi umur 0 - 1 bulan

Disarankan hanya diberi gerakan yang lebih mendekati usapan-usapan

halus. Perlu diingat bahwa sebelum tali pusat lepas, sebaiknya tidak

dilakukan peijatan didaerah perut.

b. Bayi umur 1-3 bulan

Disarankan diberikan gerakan halus disertai tekanan ringan dalam

waktu yang lebuh singkat

c. Bayi umur 3 bulan – 3 tahun

Page 20: pijat bayi

Disarankan agar seluruh gerakan dilakukan dengan tekanan ringan

dalam waktu yang makin meningkat.

Menurut Roesli, 2001 teknik pemijatan bayi usia 0-3 bulan yang

benar adalah sebagai berikut:

1) Sentuhan relaksasi (Touch Relaxation)

Yaitu berupa goyangan ringan, tepuk-tepuk halus, atau ayunan-

ayunan lembut. Sentuhan ini dapat dikerjakan disetiap badan bayi

seperti didaerah tangan, pundak dan perut dengan cara yang sama.

Untuk bagian pundak misalnya, tepuk-tepuklah dan goyangkan

secara halus kedua pundak dengan kedua tangan kita sambil

mengajak bicara. Sentuhan ini dipakai untuk memulai gerakan

pada setiap bagian badan bayi.

2) Gerakan Peregangan Lembut

Berupa sentuhan atau pemijatan lanjutan dari pemijatan utama.

Setelah pemijatan otot bayi jadi hangat dan rilek, jadi kita dapat

melakukan peregangan anggota geraknya dan mobilisasi sendinya

dengan aman.Peregangan ini dapat dilakukan pada akhir pemijatan

atau diantara pijatan. Setiap gerakan peregangan dapat dilakukan

sebayak 4-5 kali.

a) Menyilang tangan

Pegang kedua pergelangan tangan bayi dan silangkan keduanya

di dada. Setelah itu, luruskan kembali kedua tangan bayi ke

samping. Ulangi setiap gerakan 4-5 kali.

Page 21: pijat bayi

b) Membentuk diagonal tangan-kaki : Pertemukan ujung kaki

kanan dan ujung tangan kiri bayi diatas tubuh bayi sehingga

membentuk garis diagonal. Selanjutnya, tarik kembali kaki

kanan dan tangan kiri bayi ke posisi semula, Pertemukan ujung

kaki kiri dengan ujung tangan kanan diatas tubuh bayi.

Selanjutnya, tarik kembali tangan dan kaki bayi ke posisi

semula.

c) Menyilang kaki : Pegang pergelangan kaki kanan dan kiri bayi,

lalu silangkan keatas. Buatlah silangan sehingga mata kaki

kanan luar bertemu mata kaki kiri dalam. Setelah itu,

kembalikan pada posisi semula, Pegang kedua pergelangan

kaki bayi dan silangkan kedua kakinya keatas sehingga mata

kaki kanan dalam bertemu dengan mata kaki luar. Setelah itu,

kembalikan pada posisi semula.

d) Menekuk kaki bergantian : Pegang pergelangan kaki kanan

bayi dalam posisi lurus, lalu tekuk lutut kaki perlahan menuju

arah perut, pegang kaki kiri bayi dalam posisi lurus, lalu tekuk

lutut kaki perlahan menuju arah perut.

e) Menekuk kaki bersamaan

Gerakan seperti menekuk kaki tetapi dengan menggunakan

kaki secara bersamaan.

Page 22: pijat bayi

Intervensi penyuluhan teknik pijat bayi

Pre test - Pengetahuan - Ketrampilan

Post test - Pengetahuan - Ketrampilan

F. Kerangka Teori

Gambar 2.1. Kerangka Teori (Niki & Alan dalam Mutiah, 2006)

G. Kerangka Konsep

Gambar 2.2. Kerangka Konsep

Pengetahuan secara kognitif dibagi menjadi : 1. Tahu 2. Memahami 3. Aplikasi 4. Analisis 5. Sintesis 6. Evaluasi

Pengetahuan dan Ketrampilan tentang Pijat Bayi

Penyuluhan Teknik Pijat Bayi

Penyuluhan Kesehatan : 1. Advokasi 2. Dukungan sosial 3. Pemberdayaan

masyarakat

Ibu post partum dengan kriteria bayi hidup

Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan ibu tentang : 1. Tumbuh kembang

bayi 2. Tujuan pijat bayi 3. Manfaat pijat bayi

bagi bayi 4. Manfaat pijat bagi ibu

Page 23: pijat bayi

H. Hipotesis

1. Ada pengaruh penyuluhan teknik pijat bayi terhadap pengetahuan ibu

tentang teknik pijat bayi.

2. Ada pengaruh penyuluhan teknik pijat bayi terhadap keterampilan ibu

melakukan pijat bayi.