PIAGAM MINANGKABAU
-
Upload
h-masoed-abidin-bin-zainal-abidin-jabbar -
Category
Documents
-
view
223 -
download
3
Transcript of PIAGAM MINANGKABAU
-
8/14/2019 PIAGAM MINANGKABAU
1/9
Draft : Buya HMA.;- []
PIAGAM MINANGKABAURUMUSAN PENJABARAN DAN
OPERASIONAL KOMPILASI HUKUMADAT BASANDI SYARAK, SYARAK
BASANDI KITABULLAH DALAMKEHIDUPAN MASYARAKAT ADAT
MINANGKABAU, ALAS PIJAKPENYUSUNAN KEBIJAKANPEMERINTAH DAERAH
DI PROPINSI SUMATERA BARAT
Hukum Adat bersendi Syarak, Syarak bersendi Kitabullah
sesungguhnya yang menjalin hubungan dengan Allah Tuhan Yang
Maha Esa, hubungan antara sesama manusia manusia, serta
hubungan antar lingkungan dengan alam semesta sebagai
ciptaan Allah Yang Maha Kuasa. Inilah yang jadi ciri pertanda jati
diri masyarakat adat Minangkabau, sebagai pandangan dunia
dan pandangan hidup, yang dapat member arah dan pegangan
perilaku serta perbuatan masyarakatnya.
Secara strategis hubungan itu sangat berperan sebagai
pengembangan jati diri kehidupan berbangsa dan bernegara.
-
8/14/2019 PIAGAM MINANGKABAU
2/9
Apalagi ketika berhadapan dengan pengaruh budaya asing yang
tidak selaras dengan falsafah hidup bernegara bangsa Indonesia,
Pancasila.
Hubungan antar masyarakat adat Minangkabau sebagai bangsa
Indonesia telah merajut jalinan kebudayaan bangsa Indonesia
yang bhinneka bentuknya, sangat berperan guna pengembangan
dan pembinaan identitas dan menjadi perekat kekuatan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Adat bersendi syarak dan syarak bersendi Kitabullah (ABS-SBK) diMinangkabau telah menjadi rujukan dari etika bagi seluruh sistim
masyarakat adat Minangkabau, seperti sistim social, sistim
ekonomi, sistim politik, sistim hokum, sistim pendidikan, dan lain-
lainnya guna meningkatkan kemampuan generasi bangsa dalam
menyerap ilmu dan teknologi, dan memperkuat ketahanan
nasional berasakan Pancasila, dan di dalam menyikapi kehidupan
ekonomi, social dan politik Internasional.
Menghadapi hubungan dengan kebudayaan asing yang tidak
terelakan itu, masyarakat adat Minangkabau dalam Provinsi
Sumatera Barat, berupaya menyumbangkan nilai-nilai ajaran
adatnya yang berfilosfi Alam Takambang Jadikan Guru,
suatu konsep kemanusiaan yang egaliter sebagai pencerminan
dari ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang mereka anut.
Penjabarannya
-
8/14/2019 PIAGAM MINANGKABAU
3/9
Masyarakat Sumatera Barat sebagai masyarakat yang beradat
dan beragama, meyakini bahwa Kebenaran Yang Benar, berada di
Jalan Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Dengan itu pula, masyarakat
adat Minangkabau melihat dirinya dan kiat melihat alam dan
perubahan yang terjadi dengan penjiwaan egaliter, bahwa jika
bermain dengan alam, patah tumbuh hilang berganti, pusaka
lama tidak berubah, yang artinya setiap yang bersifat
instrumental dapat berubah, namun yang fundamental tak
terganti.
Filosofi Alam Takambang Jadikan Guru, adalah satu konsep
pandangan dunia dan pandangan hidup yang dikotomis menurut
alurnya yang harmonis, yang diterjemahkan berupa dinamika
dalam sistem musyawarah dan mufakat berdasarkan alur dan
patut, yaitu etika hukum yang layak dan benar.
Adat Bersendi Syarak, Syarak bersendi Kitabullah (ABS-SBK)
Masyarakat Adat Minangkabau di Provinsi Sumatera Barat,
mendorong terjaganya kebudayaan nasional bangsa Indonesia
yang dapat berperan aktif dalam perkembangan kebudayaan
dunia yang maju. Selalu mengikut sertakan seluruh warga
masyarakat sebagai satu mekanisme yang telah ditetapkan dan
disepakati. Dalam hubungan kekuasaan pemerintahan, maka
pemimpin dilihat sebagai orang yang didahulukan selangkah,
ditinggikan seranting, karena dalam hubungan kepemimpinan
alurnya adalah kemenakan beraja kepada mamak, mamak
beraja kepada penghulu, penghulu beraja kepada muifakat,
-
8/14/2019 PIAGAM MINANGKABAU
4/9
mufakat beraja kepada Yang Benar, Yang Benar berdiri
sendirinya.
Dalam mengayuh kehidupan social ekonomi, Masyarakat Adat
Minangkabau dengan Adat Bersendi Syarak, dan Syarak Bersendi
Kitabullah (ABS-SBK), mendorong pertumbuhan dan
perkembangan semangat percaya diri yang egaliter untuk
menghapus sikap feodalisme lama ataupun baru, dengan
memacu peningkatan usaha dan pemilikan modal atas asas
kebersamaan. Harapan ini akan diraih dengan upaya terus
menerus meningkatkan kualitas generasi bangsa yang aktif,
kreatif, mempunyai kemampuan adaptasi dalam perkembangan
dan kemajuan ilmu dan teknologi, serta sikap beridispiln bagi
peningkatan etos kerja, memiliki keimanan yang kuat dan ibadah
yang terjaga sebagai insan Indonesia yang bertakwa dan
berakhlak mulia.
Masyarakat di Provinsi Sumatera Barat, yang hidup dalam
lingkungan Masyarakat Adat Minangkabau, menyadari bahwa
nilai-nilai budaya daerahnya selalu akan berorientasi ke masa
depan dengan nilai-nilai yang lebih baik.
Masyarakat Sumatera Barat, mesti mengarifi semua benturan
budaya luar yang tidak jelas arahnya yang menyebabkan bangsa
Indonesia pada umumnya, dan masyarakat Sumatera Barat yang
beradat dan beragama pada khususnya, mengalami erosi nilai
dan etika budaya bangsa, yang sangat berakibat kepada
pencapaian masa depan yang lebih baik akan menempuh jalan
-
8/14/2019 PIAGAM MINANGKABAU
5/9
yang lebih sulit dan rumit. Oleh karena itu diperlukan satu sikap
dan keberanian moral dalam menetapkan garis kebijakan dan
kebijaksanaan social politik dan kebudayaan dalam mengangkal
terjadinya erosi nilai-nilai, etika berbangsa dan erosi kepercayaan
dan keimanan itu.
Operasionalnya
Masyarakat Sumatera Barat dengan ABSSBK sangat potensial
membentuk generasi Minangkabau yang maju di tengah
kehidupan budaya modern.
Falsafah Masyarakat Adat Minangkabau dengan ABS-SBK
mengandung etika hokum yang rasional, seperti diungkapkan
dalam kaedah adat Minangkabau hukum adat bersendi syarak,
adalah hukum bersendi kepada alur dan patut, serta patut yang
mungkin, sesuai dengan yang ditetapkan oleh syarak mangato
adat memakaikan. Padanya terpateri nilai budaya yang egaliter,
mengandung prinsip mengahargai orang lain dan lingkungannya,
serta membangkitkan daya juang kompetitif tanpa merusak
eksistensi diri dan lingkungannya.
GAMBARAN BUDAYA MINANGKABAU
SEBELUM DAN SESUDAH ABS-SBK
Usulan bagi Satu Pendekatan
-
8/14/2019 PIAGAM MINANGKABAU
6/9
Sebelum peristiwa Piagam Sumpah SatieBukik Marapalam, budaya Minangkabau
dapat digambarkan lewat diagram di bawah ini.
Animis, Hindu,
Budha
GAMBARAN BUDAYA MINANG KETIKA ADAT BERSUMBER DARI
NAN BANA, NAN BADIRI SANDIRINYO(SEBELUM ABS-SBK)
Adat Nan Sabana Adat
(Pandangan Dunia &
Pandangan Hidup)
Sarana
Pengungkapan
BahasaSeni Musik/
Seni Tari/
Seni Beladir
Benda &
Bangunan
(Rumah Bagonjong)
Filsafah berdasar
logika
Kato Pusako
Direkam lewat
Praktek-2
penyembahan
Dilestarikan lewat
Memengaruhi
Sikap Umum
Tata-cara
Pergaulan
Masyarakat
Nan Rancak dan Nan Elok
Tanah UlayatHarta milik kaum
Hukum/Cupak
Tigo Tungku SajaranganBalai Adat
Taratak, Nagari
Adat istiadatMusyawarah Muapakaik
Sistim kekeluargaanMatrilinial
Pangulu
Mamak, Tungganai,
Pidato AdaikKomunikasi informal
Komunikasi non-verbal
Sastera
Lisan
NAN-BANA,NAN BADIRI
SANDIRINYO
ALAM
TAKAMBANG
Filsul dan pemikir yang merenda Adat Minangkabau telah mengakui dan memahami
keberadaan Nan Bana, Nan Badiri Sandirinyo. Nan Bana, Nan Badiri Sandirinyo
termasuk Alam Terkembang yang menjadi Guru. Dari pemahaman bagaimana Alam
Terkembang bekerja, termasuk di dalam diri manusia dan masyarakatnya,
direndalah Adat Minangkabau. Konsep dasar Adat Minangkabau (Adat Nan Sabana
Adat) kemudian menjadi kesadaran kolektif berupa Pandangan Dunia dan
Pandangan Hidup (PDPH) manusia dan masyarakat Minangkabau. Di samping itu,
pengaruh kepercayaan lama serta Hindu dan Budha telah mewarnai tata-cara dan
praktek penyembahan yang kita belum memiliki catatan yang lengkap tentang itu.
Konsep dasar PDPH (Adat Nan Sabana Adat) itu diungkapkan lewat Bahasa,
terutama Bahasa Lisan (Sesungguhnya Minangkabau pernah memiliki tulisan
berupa adaptasi dari Huruf Pallawa dari India (pengaruh agama Hindu/Budha).
-
8/14/2019 PIAGAM MINANGKABAU
7/9
Keseluruhan pepatah, petatah petitih, mamang, bidal, pantun yang berisikan
gagasan-gagasan bijak itu dikenal sebagai Kato Pusako. Kato Pusako itu yang
kemudian dilestarikan secara formal lewat pidato-pidato Adat dalam berbagai
upacara Adat. Sastera Lisan juga merekam Kato Pusako dala kemasan cerita-cerita
rakyat, seperti Cindua Mato, dll.
PDPH Masyarakat Minangkabau juga diungkapkan seni musik (saluang, rabab), seni
pertunjukan (randai), seni tari (tari piriang), dan seni bela diri (silek dan
galombang). Benda-benda budaya (karih, pakaian pangulu, mawara dll), bangunan
(rumah bagonjong)
serta artefak lain-lain mengungkapkan wakil fisik dari konsep PDPH Adat
Minangkabau. sehingga masing-masing menjadi lambang dengan berbagai makna.
Konsep PDPH yang merupakan inti Adat Minangkabau (Adat Nan Sabana Adat)
memengaurhi sikap umum dan tata-cara pergaulan, yang lebih dikenal sebagai Adat
nan Diadatkan dan Adat nan Taradat.
Peristiwa yang menghasilkan Piagam Sumpah Satie Bukik Marapalam telah
merubah konstruksi gagasan dasar dan penerapannya dalam Adat Minangkabau.
Tampaknya dahulu itu tekah terjadi asimilasi (atau pemesraan) yang cukup padu
antara Islam dengan Kitabullah serta Adat Nan Sabana Adat (Konsep Dasar Adat
sebagai PDPH) yang selanjutnya memengaruhi Adat Nan Taradat dan Adat Istiadat.
-
8/14/2019 PIAGAM MINANGKABAU
8/9
GAMBARAN BUDAYA MINANG BERDASAR SUMPAH SATIE ABS-SBK
ABS-SBK SEBAGAI
PANDANGAN DUNIA &
PANDANGAN HIDUP
Sarana
Pengungkapan
BahasaSeni Musik/
Seni Tari/
Seni Beladir
Benda &
Bangunan
(Rumah Bagonjong)
Kato Pusako
Direkam lewat
Ibadah Mahdah
Di Masjid/Surau
Dilestarikan lewat
Memengaruhi
Sikap Umum
Tata-cara
Pergaulan
Masyarakat
Nan Rancak dan Nan ElokTanah UlayatHarta milik kaumHukum/CupakTigo Tungku SajaranganBalai Adat
Musajik/SurauTaratak, Nagari
Musyawarah/mupakaikAdat istiadatSistim kekeluargaanMatrilinial
PanguluMamak, Tungganai,
Pidato AdaikKomunikasi informal
Komunikasi non-verbal
Sastera
Lisan
ALLAH S.W.T
KITABULLAH(Al-Quan &
Sunnah Rasul
ALAM SEMESTAPeta Alam Semest&Petunjuk/PedomanHidup Manusia
ABS-SBK sekarang menjadi konsep dasar Adat (Adat Nan Sabana Adat)
diungkapkan, antara lain lewat Bahasa, yang direkam sebagai Kato Pusako. ABS
SBK memengaruhi sikap umum dan tata-cara pergaulan masyarakat.
Barangkali langkah yang perlu kita lalui adalah:
1) Kompilasi2) Kategorisasi3) Kajian:
1. Tema2. Aspek kehidupan perorangan3. Aspek-aspek kehidupan masyarakat4. Simpulan: Pandangan Dunia dan Pandangan Hidup Dasar Masyarakat
(Bagaimana Adat Minangkabau menyatu-padukan aplikasinya dengan
Kitabullah atau bagaimana Islam diamalkan dalam konteks budayaMinangkabau)
H Masoed Abidin, Padang , 7 April 2008
-
8/14/2019 PIAGAM MINANGKABAU
9/9