PIAGAM AUDIT INTERNitjen.pu.go.id/uploads/peraturan/Piagam_Audit_Intern.pdf5 dari 11 e. pengadaan...

12
1. Audit intern adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam bentuk pemberian keyakinan (assurance activities) dan konsultansi (consulting activities), yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan operasional unit kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan pendekatan yang sistematis dan teratur untuk menilai dan meningkatkan efektivitas dari proses manajemen risiko, pengendalian intern, dan tata kelola kepemerintahan yang baik; 2. Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang dibentuk dengan tugas melaksanakan pengawasan intern di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; 3. Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memiliki kewenangan untuk mengakses seluruh informasi, sistem informasi, catatan, dokumentasi, aset, dan personil pada instansi/unit kerja/satuan kerja di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi audit intern serta kewenangan lain sebagaimana tercantum dalam lampiran piagam ini; 4. Setiap pimpinan unit kerja di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat wajib menciptakan dan memelihara Lingkungan Pengendalian yang baik melalui: 1) Penegakan integritas dan nilai etika; 2) Komitmen terhadap kompetensi; 3) Kepemimpinan yang kondusif; 4) Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan; 5) Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat; 6) Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia; 7) Mewujudkan peran APIP yang efektif; 8) Hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait. 5. Piagam Audit Intern merupakan penegasan atas keberadaan dan pelaksanaan tugas pengawasan intern Inspektorat Jenderal, untuk itu perlu diketahui oleh seluruh pegawai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan pihak terkait lainnya, agar tercipta saling pengertian dan kerja sama yang baik dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Piagam Audit Intern mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan direviu secara berkala untuk penyempurnaannya guna menjamin keselarasan dengan praktik-praktik terbaik di bidang audit intern, perubahan lingkungan organisasi, dan perkembangan praktik yang sehat dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah. Piagam Audit Intern ini menjadi dasar bagi Pimpinan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mengevaluasi kegiatan Inspektorat Jenderal. Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : Januari 2016 Inspektur Jenderal RILDO ANANDA ANWAR Disahkan Oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia M. BASUKI HADIMULJONO PIAGAM AUDIT INTERN

Transcript of PIAGAM AUDIT INTERNitjen.pu.go.id/uploads/peraturan/Piagam_Audit_Intern.pdf5 dari 11 e. pengadaan...

Page 1: PIAGAM AUDIT INTERNitjen.pu.go.id/uploads/peraturan/Piagam_Audit_Intern.pdf5 dari 11 e. pengadaan barang dan jasa; f. penerapan reformasi birokrasi; dan g. indikasi penyimpangan/kasus-kasus

1. Audit intern adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam bentuk pemberian keyakinan (assurance activities) dan konsultansi (consulting activities), yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan operasional unit kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan pendekatan yang sistematis dan teratur untuk menilai dan meningkatkan efektivitas dari proses manajemen risiko, pengendalian intern, dan tata kelola kepemerintahan yang baik;

2. Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah Aparat

Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang dibentuk dengan tugas melaksanakan

pengawasan intern di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

3. Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memiliki

kewenangan untuk mengakses seluruh informasi, sistem informasi, catatan, dokumentasi,

aset, dan personil pada instansi/unit kerja/satuan kerja di lingkungan Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi audit intern serta kewenangan lain sebagaimana tercantum dalam

lampiran piagam ini;

4. Setiap pimpinan unit kerja di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat wajib

menciptakan dan memelihara Lingkungan Pengendalian yang baik melalui:

1) Penegakan integritas dan nilai etika;

2) Komitmen terhadap kompetensi;

3) Kepemimpinan yang kondusif;

4) Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan;

5) Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat;

6) Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya

manusia;

7) Mewujudkan peran APIP yang efektif;

8) Hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait.

5. Piagam Audit Intern merupakan penegasan atas keberadaan dan pelaksanaan tugas

pengawasan intern Inspektorat Jenderal, untuk itu perlu diketahui oleh seluruh pegawai

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan pihak terkait lainnya, agar tercipta

saling pengertian dan kerja sama yang baik dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Piagam Audit Intern mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan direviu secara

berkala untuk penyempurnaannya guna menjamin keselarasan dengan praktik-praktik terbaik

di bidang audit intern, perubahan lingkungan organisasi, dan perkembangan praktik yang sehat

dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah. Piagam Audit Intern ini menjadi dasar

bagi Pimpinan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mengevaluasi

kegiatan Inspektorat Jenderal.

Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : Januari 2016

Inspektur Jenderal

RILDO ANANDA ANWAR

Disahkan Oleh

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia

M. BASUKI HADIMULJONO

PIAGAM AUDIT INTERN

Page 2: PIAGAM AUDIT INTERNitjen.pu.go.id/uploads/peraturan/Piagam_Audit_Intern.pdf5 dari 11 e. pengadaan barang dan jasa; f. penerapan reformasi birokrasi; dan g. indikasi penyimpangan/kasus-kasus

PENJELASAN PIAGAM AUDIT INTERN INSPEKTORAT JENDERAL

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

1. PENDAHULUAN

a. Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter) merupakan dokumen formal yang

menyatakan tujuan, wewenang, dan tanggung jawab kegiatan audit intern oleh

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

b. Piagam Audit Intern merupakan penegasan komitmen dari para

pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap arti pentingnya fungsi audit

intern atas penyelenggaraan pemerintahan di Kementerian Pekerjaan Umum

dan Perumahan Rakyat.

c. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) adalah instansi pemerintah

yang dibentuk dengan tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan

pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah, yang terdiri dari Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat Jenderal

Kementerian, Inspektorat/unit pengawasan intern pada Kementerian

Negara, Inspektorat Utama/ Inspektorat Lembaga Pemerintah, Inspektorat/

Unit Pengawasan Intern pada Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara dan

Lembaga Negara, Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota, dan unit pengawasan

intern pada Badan Hukum Pemerintah lainnya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

2. KEDUDUKAN DAN PERAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN

PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

a. Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

merupakan unit kerja yang dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya berada

dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat.

b. Struktur dan kedudukan Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Dan

Perumahan Rakyat adalah sebagai berikut :

1) Struktur organisasi Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Dan

Perumahan Rakyat harus dibentuk sesuai kebutuhan untuk melaksanakan

beban kerja.

2) Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat

dipimpin oleh seorang Inspektur Jenderal sebagai Kepala Unit APIP.

1 dari 11

Page 3: PIAGAM AUDIT INTERNitjen.pu.go.id/uploads/peraturan/Piagam_Audit_Intern.pdf5 dari 11 e. pengadaan barang dan jasa; f. penerapan reformasi birokrasi; dan g. indikasi penyimpangan/kasus-kasus

2 dari 11

3) Kepala Unit APIP diangkat dan diberhentikan oleh pejabat pembina

kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang

pengangkatan dan pemberhentian PNS.

4) Kepala Unit APIP bertanggung jawab kepada Menteri.

5) Auditor yang duduk dalam Unit APIP bertanggung jawab secara langsung

kepada Kepala Unit APIP.

3. VISI DAN MISI INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DAN PERUMAHAN RAKYAT

a Visi Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

adalah :

“APARAT PENGAWAS INTERN YANG TERPERCAYA”

b Misi Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat :

Dalam rangka mewujudkan visinya, Inspektorat Jenderal Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengemban misi, sebagai berikut :

1) Meminimalkan penyimpangan dan praktik-praktik KKN serta Gratifikasi;

2) Mengawal pelaksanaan pembangunan dan mengayomi pelaksana yang

sudah melaksanakan tugas sesuai dengan perundang-undangan ;

3) Mengembangkan manajemen pengawasan berbasis manajemen risiko

yang profesional, transparan dan akuntabel;

4) Melaksanakan pengawasan intern yang efektif, efisien dan ekonomis

sesuai kode etik auditor dan standar audit.

4. TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN

UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

a. Tugas

Melaksanakan pengawasan intern terhadap seluruh kegiatan dalam rangka

penyelenggaraan tugas dan fungsi di Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat.

b. Fungsi

1) Penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern di Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat;

2) Pelaksanaan pengawasan intern di Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu,

evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya;

3) Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri;

2 dari 11

Page 4: PIAGAM AUDIT INTERNitjen.pu.go.id/uploads/peraturan/Piagam_Audit_Intern.pdf5 dari 11 e. pengadaan barang dan jasa; f. penerapan reformasi birokrasi; dan g. indikasi penyimpangan/kasus-kasus

3 dari 11

4) Penyusunan laporan hasil pengawasan di Kementerian Pekerjaan Umum

dan Perumahan Rakyat;

5) Pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal; dan

6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

5. KEWENANGAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DAN PERUMAHAN RAKYAT

Untuk dapat memenuhi tujuan dan lingkup audit intern secara memadai,

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memiliki

kewenangan untuk:

a. Mengakses seluruh informasi, sistem informasi, catatan, dokumentasi, aset,

dan personil yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan fungsi audit

intern;

b. Melakukan komunikasi secara langsung dengan pejabat pada satuan kerja

yang menjadi obyek audit intern dan pegawai lain yang diperlukan dalam

rangka pelaksanaan audit intern;

c. Memiliki wewenang untuk menyampaikan laporan dan melakukan konsultansi

dengan Menteri dan berkoordinasi dengan pimpinan lainnya;

d. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal;

e. Mengalokasikan sumber daya Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat serta menetapkan frekuensi, objek, dan lingkup

audit intern;

f. Menerapkan teknik-teknik yang diperlukan untuk memenuhi tujuan audit intern;

g. Melakukan pengawalan, bimbingan teknis, konsultansi atas pelaksanaan

program dan kegiatan di bidang pengendalian dan pengawasan kepada orang

perseorangan dan/atau unit kerja di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat;

h. Meminta dan memperoleh dukungan dan/atau asistensi yang diperlukan, baik

yang berasal dari internal maupun eksternal Inspektorat Jenderal Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam rangka pelaksanaan fungsi audit

intern.

6. TANGGUNG JAWAB INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN

UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

a. Secara terus menerus mengembangkan dan meningkatkan profesionalisme

auditor, kualitas proses audit intern, dan kualitas hasil audit intern dengan

mengacu kepada Standar Audit yang berlaku;

3 dari 11

Page 5: PIAGAM AUDIT INTERNitjen.pu.go.id/uploads/peraturan/Piagam_Audit_Intern.pdf5 dari 11 e. pengadaan barang dan jasa; f. penerapan reformasi birokrasi; dan g. indikasi penyimpangan/kasus-kasus

4 dari 11

b. Menyusun, mengembangkan, dan melaksanakan Program Kerja Pengawasan

Tahunan yang peduli risiko, khususnya dalam hal penentuan skala prioritas dan

sasaran audit intern dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya

pengawasan, termasuk mengidentifikasi dan memutakhirkan data semua unit

kerja yang dapat diawasi (audit universe) serta data/dokumen yang diperlukan;

c. Menjamin kecukupan dan ketersediaan sumber daya sehingga dapat

menyelenggarakan fungsi audit intern secara optimal;

d. Melakukan pemantauan tindak lanjut hasil audit intern;

e. Menyampaikan laporan hasil audit intern dan laporan berkala aktivitas

pelaksanaan fungsi audit intern kepada Pimpinan di Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat.

7. TUJUAN, SASARAN, DAN LINGKUP AUDIT INTERN INSPEKTORAT

JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Tujuan penyelenggaraan audit intern oleh Inspektorat Jenderal Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah untuk memberikan nilai tambah bagi

pencapaian sasaran, yaitu:

a. Meningkatnya ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan

dan sasaran penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

b. Meningkatnya efektivitas manajemen risiko dan pengendalian dalam

penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi Kementerian Pekerjaan Umum

dan Perumahan Rakyat.

c. Meningkatnya tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang bersih dan bebas

dari praktik-praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

d. Memberikan keyakinan yang memadai bahwa program dan kegiatan telah

dilaksanakan secara efektif, efisien dan ekonomis serta sesuai peraturan

perundang-undangan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan

yang baik.

Untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran audit intern tersebut di atas, maka

lingkup audit intern Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat meliputi:

a. penyelenggaraan tugas dan fungsi;

b. penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;

c. pengelolaan/kekayaan Barang Milik Negara;

d. penyelenggaraan pelayanan publik;

4 dari 11

Page 6: PIAGAM AUDIT INTERNitjen.pu.go.id/uploads/peraturan/Piagam_Audit_Intern.pdf5 dari 11 e. pengadaan barang dan jasa; f. penerapan reformasi birokrasi; dan g. indikasi penyimpangan/kasus-kasus

5 dari 11

e. pengadaan barang dan jasa;

f. penerapan reformasi birokrasi; dan

g. indikasi penyimpangan/kasus-kasus tertentu.

Dengan Kegiatan Pengawasan Intern melalui :

a. Audit yang meliputi : Audit Kinerja dan Audit dengan Tujuan Tertentu;

b. Reviu yang meliputi : Reviu Anggaran, Reviu Laporan Keuangan, Reviu

Laporan Kinerja tingkat Kementerian, Rencana Kebutuhan Barang Milik

Negara Reviu Perpanjangan Kontrak Tahun Jamak, dan Reviu lain atas

perintah Menteri dan/atau Inspektur Jenderal;

c. Evaluasi yang meliputi : Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah Unit Kerja Eselon I, Evaluasi Penerapan zona

integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), Whistleblowing System (WBS),

Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), dan Evaluasi lain atas

perintah Menteri dan/atau Inspektur Jenderal;

d. Pemantauan yang meliputi : Pemantauan atas Penerapan SPIP, Pemantauan

atas tindak lanjut hasil pengawasan, dan Pemantauan lain atas perintah

Menteri dan/atau Inspektorat Jenderal; dan

e. Kegiatan Pengawasan lainnya yang meliputi : Sosialisasi peraturan

perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang pengawasan, Pendidikan

dan pelatihan pengawasan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat

kepada Aparat Pengawasan Provinsi/Kabupaten/Kota, Pembimbingan dan

konsultansi pengadaan barang dan jasa pemerintah, Pendampingan,

Pengelolaan hasil pengawasan, dan Pemaparan hasil pengawasan.

8. KODE ETIK DAN STANDAR AUDIT INTERN PEMERINTAH INDONESIA

Kode etik auditor didasarkan pada implementasi nilai-nilai yang dijunjung tinggi dan

mengacu pada Kode Etik Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia untuk

mewujudkan visi dan misi Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat yang dicerminkan dalam perilaku yang diharapkan dan

perilaku yang tidak diharapkan.

5 dari 11

Page 7: PIAGAM AUDIT INTERNitjen.pu.go.id/uploads/peraturan/Piagam_Audit_Intern.pdf5 dari 11 e. pengadaan barang dan jasa; f. penerapan reformasi birokrasi; dan g. indikasi penyimpangan/kasus-kasus

6 dari 11

Perilaku yang Diharapkan Perilaku yang tidak Diharapkan

Integritas

(memiliki kepribadian yang dilandasi unsur jujur, berani, bijaksana dan bertanggungjawab)

Menjunjung tinggi kejujuran dan kesungguhan dalam pelaksanaan tugas dan tanggungjawab;

Mentaati aturan organisasi APIP dan menjunjung tinggi tujuan organisasi;

Berani dan bertanggungjawab dalam mengungkapkanseluruh fakta yang didukung oleh bukti

Menghindarkan diri dari kegiatan yang akan membuat kemampuan untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara obyektif menjadi cacat;

Menujukkan kesetiaan dalam segala hal yang berkaitan dengan profesi dan organisasi.

Melakukan pemalsuan dokumen;

Bekerja diluar otoritas dan kewenangan;

Pelanggaran atas SOP untuk kepentingan pribadi;

Penyalahgunaan wewenang;

Melibatkan diri dalam kegiatan yang melanggar hukum.

Obyektivitas

(menjunjung tinggi ketidak berpihakan professional dalam mengumpulkan, mengevaluasi dan memproses data/informasi pihak yang diperiksa dan membuat

penilaian yang seimbang serta relevan)

Bertindak adil tanpa pilih-pilih untuk kepentingan pihak manapun;

Pengambilan keputusan proporsional.

Mampu bertindak serta mengambil keputusan sesuai dengan fakta;

Bebas dari kepentingan-kepentingan maupun intervensi pihak manapun.

Mengambil keuntungan dari pihak tertentu

Mengambil keputusan dengan tidak proporsional dan berpihak pada pihak tertentu.

Membuat data fiktif demi kepentingan pihak tertentu

Tunduk pada internvensi pihak lain

Kerahasiaan

(menghormati nilai dan kepemilikan informasi yang diterima dan tidak mengungkapkan informasi tanpa kewenangan yang tepat)

Berhati-hati dalam penggunaan dan perlindungan informasi yang diperoleh dalam tugasnya; dan

Tidak menggunakan informasi untuk keuntungan pribadi atau dengan cara apapun yang akan bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan atau merugikan tujuan organisasi yang sah dan etis.

Ceroboh dalam menjaga dan mengelola data rahasia

Membocorkan data rahasia kepada pihak yang tidak bertanggungjawab

Kompetensi

(memiliki pengetahuan, kaahlian, pengalaman, dan keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas)

Berusaha secara terus menerus meningkatkan keahlian dan efektivitas pelayanan;

Merasa cukup atas kemampuan yang dimiliki;

6 dari 11

Page 8: PIAGAM AUDIT INTERNitjen.pu.go.id/uploads/peraturan/Piagam_Audit_Intern.pdf5 dari 11 e. pengadaan barang dan jasa; f. penerapan reformasi birokrasi; dan g. indikasi penyimpangan/kasus-kasus

7 dari 11

Perilaku yang Diharapkan Perilaku yang tidak Diharapkan

mampu bekerja keras, bergerak cepat dan bertindak tepat;

Melaksanakan tugas hingga tuntas.

Cepat merasa puas;

Bekerja dengan mengabaikan kualitas dan hasil.

Akuntabel

(mampu menjawab, mempertanggungjawaban dan menerangkan kinerja kepada pihak yang mempunyai kewenangan)

Menyampaikan pertanggungjawaban atau jawaban keterangan atas kinerja dan tindakannya secara sendiri atau kolektif kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban

Menyampaikan data yang tidak informatif serta fiktif kepada pihak yang mempunyai wewenang

Profesional

(menjaga dan meningkatkan mutu, dan kualitas suatu profesi)

Tidak terlibat dalam segala aktivitas ilegal, atau terlibat dalam tindakan yang menghilangkan kepercayaan kepada profesi pengawasan intern atau organisasi; dan

Tidak mengambil alih peran, tugas, fungsi, dan tanggung jawab manajemen auditan dalam melaksanakan tugas yang bersifat konsultasi.

Melakukan aktivitas yang dapat menjatuhkan nilai dan reputasi organisasi

Semena-mena dalam pelaksanaan tugas yang sebenarnya bukan wewenangnya

9. PERSYARATAN AUDITOR YANG DUDUK DALAM UNIT APIP

Persyaratan auditor yang duduk dalam unit kerja Inspektorat Jenderal Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat paling kurang meliputi:

1) Memenuhi sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor dan/atau sertifikasi lain di

bidang pengawasan intern pemerintah serta persyaratan teknis lainnya sesuai

peraturan perundang-undangan;

2) Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur, akuntabel

dan obyektif dalam pelaksanaan tugasnya;

3) Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disiplin ilmu

lain yang relevan dengan bidang tugasnya;

4) Wajib mematuhi Kode Etik dan Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia;

5) Wajib menjaga kerahasiaan informasi terkait dengan pelaksanaan tugas dan

tanggung jawab audit intern kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan

perundang-undangan;

6) Memahami prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang baik, pengendalian intern

pemerintah, dan manajemen risiko; serta

7) Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan

profesionalismenya secara terus-menerus.

7 dari 11

Page 9: PIAGAM AUDIT INTERNitjen.pu.go.id/uploads/peraturan/Piagam_Audit_Intern.pdf5 dari 11 e. pengadaan barang dan jasa; f. penerapan reformasi birokrasi; dan g. indikasi penyimpangan/kasus-kasus

8 dari 11

10. LARANGAN PERANGKAPAN TUGAS DAN JABATAN AUDITOR

1) Auditor tidak boleh terlibat langsung melaksanakan operasional kegiatan yang

diaudit atau terlibat dalam kegiatan lain yang dapat mengganggu penilaian

independensi dan obyektivitas auditor.

2) Pejabat struktural setingkat pejabat administrator dan pejabat pengawas tidak

dapat merangkap sebagai auditor, sepanjang tidak ditetapkan lain oleh Pimpinan

APIP.

3) Pejabat struktural setingkat Pejabat Tinggi Pratama berperan sebagai Pembantu

Penangung Jawab dan Pengendali Mutu dalam palaksanaan pengawasan intern

yang ditetapkan dengan Keputusan Pimpinan APIP.

11. HUBUNGAN KERJA DAN KOORDINASI

Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan fungsi audit intern,

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

perlu menjalin kerjasama dan koordinasi dengan ;

a. Auditi

1) Dalam rangka pelaksanaan fungsi audit intern, maka hubungan antara

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

dengan auditi adalah hubungan kemitraan antara auditor dan auditi.

2) Dalam setiap penugasan (baik penugasan assurance maupun consulting),

auditi harus memberikan dan menyajikan informasi yang diperlukan dan

relevan dengan ruang lingkup penugasan.

3) Auditi harus menindaklanjuti setiap rekomendasi audit intern yang

diberikan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat dan melaporkan tindak lanjut beserta status atas setiap

rekomendasi audit intern kepada Inspektorat Jenderal Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai dengan prosedur yang

berlaku.

b. Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) lainnya, Aparat Penegak

Hukum (APH), dan pihak terkait lainnya sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku

1) Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

wajib menggunakan kebijakan dan peraturan-peraturan di bidang

pengawasan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang dalam

8 dari 11

Page 10: PIAGAM AUDIT INTERNitjen.pu.go.id/uploads/peraturan/Piagam_Audit_Intern.pdf5 dari 11 e. pengadaan barang dan jasa; f. penerapan reformasi birokrasi; dan g. indikasi penyimpangan/kasus-kasus

9 dari 11

menentukan arah kebijakan dan program audit intern Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

2) Berpartisipasi dalam Rapat Koordinasi Pengawasan (Rakorwas) yang

diselenggarakan oleh instansi yang berwenang guna menyamakan persepsi

mengenai kebijakan pengawasan nasional, sinergi pengawasan nasional,

dan mengurangi tumpang tindih pelaksanaan pengawasan.

3) Koordinasi pelaporan, baik yang bersifat laporan periodik maupun laporan

hasil pengawasan.

c. Aparat Pengawasan Eksternal Pemerintah

1) Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

menjadi mitra pendamping bagi aparat pengawasan ekstern pemerintah

selama pelaksanaan penugasan, baik sebagai penyedia data/informasi

maupun sebagai mitra auditi pada saat pembahasan simpulan hasil audit.

2) Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

dapat berkoordinasi dengan aparat pengawasan ekstern pemerintah untuk

mengurangi duplikasi dengan lingkup penugasan Inspektorat

Kementerian/Lembaga/Daerah.

3) Tindak lanjut dan status atas setiap rekomendasi audit yang disampaikan

aparat pengawasan ekstern pemerintah merupakan bahan pengawasan

bagi Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat terhadap penyelenggaran tugas dan fungsi instansi pemerintah.

4) Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada BPK-RI sebagaimana

diwajibkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004, dan secara berkala

Inspektorat Jenderal menyampaikan ikhtisar laporan hasil pengawasan

kepada menteri/pimpinan lembaga dengan tembusan kepada Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.

d. Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan (BPKP).

1) Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

menjadi mitra kerja bagi instansi pembina penyelenggaraan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dalam rangka membangun dan

meningkatkan pengendalian intern pemerintah yang meliputi:

a) penerapan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP;

b) sosialisasi SPIP;

c) pendidikan dan pelatihan SPIP;

d) pembimbingan dan konsultansi SPIP; dan

9 dari 11

Page 11: PIAGAM AUDIT INTERNitjen.pu.go.id/uploads/peraturan/Piagam_Audit_Intern.pdf5 dari 11 e. pengadaan barang dan jasa; f. penerapan reformasi birokrasi; dan g. indikasi penyimpangan/kasus-kasus

10 dari 11

e) peningkatan kompetensi auditor APIP.

2) Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

harus menggunakan peraturan-peraturan di bidang Jabatan Fungsional

Auditor yang dikeluarkan oleh Instansi Pembina Jabatan Fungsional Auditor.

12. PENILAIAN BERKALA

1) Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

secara berkala menilai apakah tujuan, wewenang, dan tanggung jawab yang

didefinisikan dalam Piagam Audit ini tetap memadai dalam kegiatan audit intern

sehingga dapat mencapai tujuannya.

2) Hasil penilaian secara berkala dikomunikasikan kepada Menteri Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat serta pemangku kepentingan lainnya.

13. PENUTUP

Piagam Audit Intern mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila diperlukan

maka akan dilakukan perubahan dan/atau penyempurnaan guna menjamin

keselarasan dengan praktik-praktik terbaik di bidang pengawasan, perubahan

lingkungan organisasi, dan perkembangan praktik-praktik penyelenggaraan tugas

dan fungsi pemerintah.

Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : Januari 2016

Diketahui dan Ditandatangani oleh:

1. Sekretaris Jenderal,

Taufik Widjoyono

2. Inspektur Jenderal,

Rildo Ananda Anwar

3. Direktur Jenderal Sumber Daya Air

Mudjiadi

4. Direktur Jenderal Bina Marga

Hediyanto W. Husaini

10 dari 11

Page 12: PIAGAM AUDIT INTERNitjen.pu.go.id/uploads/peraturan/Piagam_Audit_Intern.pdf5 dari 11 e. pengadaan barang dan jasa; f. penerapan reformasi birokrasi; dan g. indikasi penyimpangan/kasus-kasus

11 dari 11

5. Direktur Jenderal Cipta Karya

Andreas Suhono

6. Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan

H. Syarif Burhanuddin

7. Direktur Jederal Bina Konstruksi

Yusid Toyib

8. Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan

Maurin Sitorus

9. Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Achmad Hermanto Dardak

10. Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan

Arie Setiadi Moerwanto

11. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Anita Firmanti Eko Susetyowati

Disahkan oleh:

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Republik Indonesia

M. BASUKI HADIMULJONO

11 dari 11