Photoionization Detector

4
Photoionization Detector (PID) 1) DESKRIPSI Photoionization Detector atau PID merupakan deterktor pada kromatografi gas yang dapat mendeteksi berbagai macam senyawa organic. Photoionization terjadi saat atom atau molekul menyerap energy cahaya untuk melepaskan electron dan membentuk ion positif. Photoionization terdiri dari sebuah lampu ultraviolet yang memancarkan foton yang diserap oleh senyawa pada tempat ionisasi. Ion (atom atau molekul yang mendapat atau kehilangan electron dan juga yang memiliki muatan positif dan negative) yang dihasilkan selama proses ini dikumpulkan oleh elektroda. Arus yang dihasilkan memberikan hasil pengukuran berupa konsentrasi analit. Detector ini bersifat

description

asafrg

Transcript of Photoionization Detector

Page 1: Photoionization Detector

Photoionization Detector (PID)

1) DESKRIPSI

Photoionization Detector atau PID merupakan deterktor pada kromatografi gas

yang dapat mendeteksi berbagai macam senyawa organic. Photoionization

terjadi saat atom atau molekul menyerap energy cahaya untuk melepaskan

electron dan membentuk ion positif.

Photoionization terdiri dari sebuah lampu ultraviolet yang memancarkan foton

yang diserap oleh senyawa pada tempat ionisasi. Ion (atom atau molekul yang

mendapat atau kehilangan electron dan juga yang memiliki muatan positif dan

negative) yang dihasilkan selama proses ini dikumpulkan oleh elektroda. Arus

yang dihasilkan memberikan hasil pengukuran berupa konsentrasi analit.

Detector ini bersifat non-destruktif karena tidak menghancurkan komponen

sampel yang dideteksi.

2) PRINSIP

Pada Photoionization Detector, terdapat sebuah lampu ultraviolet yang

memancarkan foton berenergi tinggi. Senyawa yang keluar dari kolom akan

mengionisasi ketika menyerap sinar ultraviolet. Sinar UV menyebabkan electron

dalam molekul tereksitasi atau melepaskan electron (ionisasi). Muatan negative

Page 2: Photoionization Detector

dari sampel yang terionisasi ini dikumpulkan pada elektroda sehingga

menghasilkan arus listrik yang keluar dari detector. Semakin besar konsentrasi

komponen sampel maka semakin banyak ion yang dihasilkan dan semakin besar

arus yang dihasilkan.

Arus yang dihasilkan akan diperkuat oleh amplifier. Setelah ion-ion melewati

detector tersebut, ion-ion itu akan kembali membentuk senyawa awal sehingga

detector ini disebut detector non-destruktif.

3) SENYAWA YANG DAPAT DIDETEKSI

Senyawa-senyawa yang dapat dideteksi oleh Photoionization Detector ini adalah

senyawa aromatic hidrokarbon atau organo-heteroataom, sebagai contoh yaitu

benzene, toluene, ethyl benzene, m-xylene, dan o-xylene.

4) KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Kelebihan Kekurangan

a. Tidak mudah terpengaruh suhu dan

kelembaban.

b. Satu detector dapat mendeteksi

beberapa jenis gas.

c. Respon cepat (< 3 detik).

d. Sensitivitas tinggi (ppb).

e. Presisi tinggi

a. Selektifitas rendah untuk beberapa

senyawa.

BAB III PENUTUP

Page 3: Photoionization Detector

Kesimpulan

Photoionization Detector merupakan salah satu detector yang digunakan dalam

kromatografi gas, detector ini bersifat non-destruktif. Senyawaan yang dapat di

deteksi oleh detector ini adalah senyawa-senyawa aromatic. Kelebihan dari

detector ini adalah tidak mudah terpengaruh suhu dan kelembaban, satu detector

dapat mendeteksi beberapa jenis gas, respon cepat (< 3 detik), sensitivitas tinggi

(ppb), dan presisi tinggi. Sedangakn kekurangannya adalah kurang selektif untuk

beberapa senyawa

Page 4: Photoionization Detector

DAFTAR PUSTAKA

Photoionization Detector, http://chromservis.cz/category/photoionization-pid,

Minggu, 31 Agustus 2014

Gas Chromatography’s Application with PID, www.airproducts.co.id, Minggu, 31

Agustus 2014

Hadi Sasongko, “Jenis-jenis detector pada kromatografi gas”,

ashadisasongko.staff.ipb.ac.id, Minggu, 31 Agustus 2014