Photo Documentations

42
PHOTODOCUMENTATION PHOTODOCUMENTATION Abdul Rahman Abdul Rahman 1 Agustus 1 Agustus 2003 2003 BAGIAN ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK BAGIAN ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK BEDAH KEPALA LEHER BEDAH KEPALA LEHER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG BANDUNG 2003 2003

description

Photo Documentations

Transcript of Photo Documentations

  • PHOTODOCUMENTATIONAbdul Rahman

    1 Agustus 2003BAGIAN ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROKBEDAH KEPALA LEHERFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARANBANDUNG 2003

  • PENDAHULUANPhotography mrpk elemen penting dalam penanganan pasien2 bedah rekonstruksi dan bedah plastikPhotographic documentation bermanfaat berdasarkan bbrp alasan :Preoperatif : Ahli bedah : Gambaran anatomi statis pasien dari berbagai sudut pandang penilaian dan perencanaan bedahPasien : Aspek edukasi pd saat informed concernPostoperatif : komparasi terhadap perbaikan definitif pasca operasiDokumentasi medikolegal Penilaian outcome pembedahan Presentasi hasil terhadap khalayak ataupun pendengar profesional

  • Meskipun u/ hasil fotografi yg optimal butuh pelatihan khusus dan peralatan mahal, namun bila prinsip2 dasar dpt dimengerti, se-org amatir-pun dpt memperoleh hasil adekuat dgn memakai peralatan dgn harga yg terjangkau. Secara umum, elemen terpenting dari fotografi medik yg baik adalah teknik yg konsisten dan terstandardisasi

  • PERALATANMeskipun peralatan fotografi yg mahal biasanya berguna u/ mendapatkan hasil berkualitas baik, suatu alat standar photographic cukup acceptable 6 elemen esensial : camera bodyhigh-quality lenslightsource / flashfilmphotographersubject

  • KameraTersedia kamera kualifikasi tinggi dengan single-lens reflex (SLR) standar. Manufaktur : Canon, Olympus, Pentax, and Minolta. Praktisioner jangan terlalu memfokuskan pada kualitas kamera namun harus lebih menekankan pada kualitas lensa. Optional features : auto-wind (berguna, namun tidak esensial)auto-focus (acceptable, namun pemakai mungkin menolaknya)separate high-powered flash (mungkin diperlukan).

  • LensaInvestasikan lebih banyak modal fotografi untuk mendapatkan lensa berkualitas tinggi. Lensa yg ideal untuk otolaryngologist : lensa telephotographic, dgn panjang 85 - 105 mm dan kapabilitas skala rasio reproduksi mencapai 1:1. Lensa tipe ini memungkinkan potret fotografi yg excellent dan fotografi intraoperatif yg baik, dgn kemampuan close up t.u berguna untuk spesimen / lesi yang tidak umum.

  • 105 mm macro lens with reproduction ratio set at 1 :7

  • Rasio reproduksi = fiksasi suatu subjek pada lensaDengan memilih rasio spesifik serta menggeser kamera ke depan/ belakang hingga subjek terfokus scr tajam, maka akan terekam standar magnifikasi dari gambar subjek tsbContoh :Full face views = fotografi dgn seting lensa pd rasio reproduksi 1 : 8Close up full face views = fotografi dgn seting lensa pd rasio reproduksi 1 : 6Close up views of the upper face = fotografi dgn seting lensa pd rasio reproduksi 1 : 4Close up views of the lower face / ears = fotografi dgn seting lensa pd rasio reproduksi 1 : 3Lesions / scars tergantung ukuran = fotografi dgn seting lensa pd rasio reproduksi 1 : 8 hingga 1 : 1

  • Lighting / FlashTerdapat 3 tipe light source yang umum dipakai untuk memperoleh hasil berkualitas tinggi dalam berbagai setting :Ring light yg menempel pada lensa kamera : menggunakan lightsource stroboskopi yg melingkari lensa kameraUnit flash yang menempel pd kamera Sumber cahaya studio (studio flash unit) yg bersifat stasionerRing lightsource : Berguna dalam fotografi rongga mulut krn bebas bayangan Namun bila digunakan untuk fotografi wajah akan menghilangkan detil permukaan shg kurang berguna dalam merekam facial rhytids, scars, dan lesi kulit.Tipe ini juga menghasilkan fenomena red-eye

  • Stationary studio lightsourceIdeal dalam memperlihatkan detil wajah Namun dapat timbul bayangan yg tidak diinginkan akibat lightsource multipel dari beberapa sudut Flash unit sebaiknya memiliki sensor infra red untuk mendeteksi level cahaya yg tepat. Suatu strobe 2 sisi dpt dipakai untuk optimalisasi hasil dgn menghilangkan bayangan ini.

  • FilmPraktisioner harus memutuskan (atas dsr kepentingan praktis dan profesionalisme) apakah menggunakan slide primer atau film fotografi. Fotografi berguna untuk tujuan publikasi dan berbagi dgn pasien, sedangkan slide berguna untuk tujuan presentasi. Agar berkualitas tinggi :Slide : Terdapat 2 pilihan yaitu : kodakrome dgn kecepatan film ASA 25 atau 64, atau etakrome (less time prosessing, namun menjadikan slide berwarna kebiruan / kabur)Fotografi : Etakrome dgn kecepatan film ASA 100 atau 64

  • FAKTOR2 PENTING LAINNYABackground : Gunakan background wrn biru krn mrpk komplementasi tonus kulit & memberikan wrn dasar fotografi yg baik, serta memberikan gbr video yg baik pd komputer Wrn dsr lain : hijau terang, biru terang, abu2, atau coklatAppearance :Perintahkan pasien melepas stp perhiasan/kacamata krn akan menyamarkan fokus fotografi. Hal ini penting t.u bila mempersiapkan fotografi utk komparasi pre dan post-operatif.Elemen terpenting : ptahankan frame gbr yg konsisten, shg perbedaan fotografi antara pre & postoperasi adlh benar2 mrpkn hsl prosedur bedah & bukan efek fotografi.

  • Posisi pasien Umum : Adopsi posisi netral dgn kepala lurus thd tubuhLateral views : posisi netral, shg walau kepala berputar, seluruh tubuh harus juga ikut berotasi (Portrait photography : swiveling stool bermanfaat). 3/4 dan lateral views : Posisi sudut kamera sangat penting view : nose tip sebaiknya ditempatkan di / tepat di depan sisi muka dan pertahankan pilihan posisi tsb pd setiap fotografi berikutnya untuk konsistensi. Lateral view : Frankfort horizontal plane mrpk standar untuk mempertahankan konsistensi

  • Jarak Untuk standardisasi ukuran subjek pada slide / fotografi, praktisioner hrs men-setting jarak pd lensa di mana gbr / slide akan ditempatkan, dan kmdn menggerakkan kamera ke depan/belakang hgg diperoleh fokus terbaik. Metode ini mrpk satu-satunya cara yg menjamin bahwa kamera berada pd jarak yg sama dari subjek setiap kali suatu slide diambil. Manuver lain : buat garis pd jarak terfiksasi dari subjekJarak pengambilan fotografi tergantung panjang lensa, dan jarak ideal = 1 meter / 4 kaki Gambar Close-up diambil pd jarak 0.6 m / 2 kaki.

  • STANDART VIEWSTdp total 31 practical views yg direkomendasikan untuk prosedur bedah plastikBbrp standart views yg sering digunakan dalam medical photographic views : AP, left & right three-quarter, dan left and right lateral views, serta bbrp views lain sesuai indikasi, spt : base or submental views, close-up views (t.u mata / orbita), dan expressive views (t.u facial nerve injuries).

  • Full Face Photo(1) Full face, frontal(2) Full face, frontal smilingLateral Full Face View(3 & 4) Full face, right and left lateral(5 & 6) Full lace, left and right lateral, smilingOblique Full Face \View(7 & 8) Full face, right and left obliqueUpper Face Close Up(9) Upper face, close-up (forehead with hairline to nasal tip) at neutral gaze(10) Same as 9 with upward gaze Same as 9 with eyes closedLateral View of the Upper Face Close Up(l2 & 13) Upper face, right and left lateral close-up (forehead with hairline to nasal tip) at neutral gaze(14 & 15) Same as 12 and I3 with upward gaze

  • Lower Face Close Up(16) Lower face, frontal close-up (nasal tip to mentum)(17) Lower face, frontal close-up, smiling (18 & 19) Lower face, right and left lateral close-up (nasal tip to mentum) The Best View of the Nose Base of noseImages for Represented Defect or Scars(21) Close up of defect(22 & 23) Right and left oblique close-up views of defect, scar, etcViews for Documentation of the Ears Abnormality(24)Full face, retracting hair with headband above ears(25 & 26)Lateral close up of left and right ears(27) Post ant head, retracting hair with head band above ears

  • Views for Documentation of the Hair Bearing Scalp(28) FuIl-face frontal view with the chin on the chest(29) Post view head tilted back showing the crown & vertex area(30 & 31) Right & Left oblique views of the frontal hairline with the chin on the chest

  • Full Face PhotoFull face photo harus mencakup seluruh muka dan leher mulai dari puncak kepala hingga puncak klavikula dan diambil dengan frame vertikal Bidang vertikal dpt di cek dgn menggunakan garis mid-sagital pd pandangan frontal Senyuman pasien hrs sealamiah mungkin Rasio reproduksi 1 : 8Pd pandangan ini kamera diputar 900 utk menghasilkan frame dgn pengisian subjek dlm ruang yg lebih optimal Saat kamera diputar, flash diletakkan di kiri atau kanan utk menghilangkan bayangan.Jarak antara subjek dan kamera harus benar2 diperhatikan dan terfiksasi. Lalu lensa dimaju mundurkan utk mendptkan fokus yg tajam.

  • Full face photo at reproduction ratio 1 : 8ReposeSmiling

  • Full face photo (Frontal view)BeforeAfter

  • Lateral Full Face viewLateral full face view harus mencakup seluruh muka, scalp bagian frontal, bagian anterior leher hingga puncak sternum, dan kuduk. Dengan meretraksikan rambut bila perlu, maka telinga dpt terambil. Hasil yg valid dpt dinilai dgn pasien disuruh membuka mulut, dan pengamat melihat persilangan kedua sudut mulut di mana posisi yg baik berarti tdk dpt melihat sudut sisi yg lain ataupun alis kontra lateral.Rasio reproduksi 1 : 8Pd pandangan ini kamera diputar 900 dgn flash diletakkan di depan subjek utk menghasilkan bayangan pd hairline.

  • Lateral full face view. The frankfort horizontal line is superimpose

  • Lateral full face BeforeAfter

  • Oblique Full Face viewPd Oblique full face view, tip nasal harus sebidang dgn bts lateral pipi. Rasio reproduksi 1 : 8BeforeAfter

  • Upper Face Close up viewUpper face close up view harus dpt mendokumentasikan secara jelas detil anatomi regio periorbital, forehead, dan frontal hairline. Frame foto upper face dibuat mulai dari frontal hairline hingga tip nasalBidang Frankfort sangat penting dlm keakuratan posisi margin alis dan kelopak mataPd pandangan ini sebaiknya perekaman dilakukan dlm posisi forward-gaze, upward-gaze, dan mata tertutup utk meningkatkan dokumentasi mengenai fungsi kelopak mata dan derajat blepharoptosis atau dermatokalasis.Rasio reproduksi 1 : 4

  • Upper face close up at reproduction ratio 1 : 4Forward-GazeUpward-GazeClosed eyes

  • Upper face frontal close upBeforeAfter

  • Lateral View of The Upper Face Close upMerupakan suplementasi terhadap AP view, terutama memperlihatkan derajat protrusi lemak kelopak mata bawah dan ptosis alis mata. Frame foto upper face dibuat mulai dari frontal hairline hingga tip nasalRasio reproduksi 1 : 4

  • Lower Face Close upMerupakan frame wajah bagian bawah mulai dr nasal tip hingga bts inferior dagu.Pandangan ini memperlihatkan ukuran, kontur bibir dlm keadaan biasa dan tersenyum.Dpt mendokumentasikan Ekstensi dari ketajaman dan kedalaman rhytid ataupun tipe skar post akne pada regio perioral.Fungsi simetris dari serabut N.VII ataupun suatu keadaan pareseRasio reproduksi 1 : 3

  • Lower face close up at reproduction ratio 1 : 3ReposeSmiling

  • Lower face frontal close upBeforeAfter

  • Lower face right oblique close upBeforeAfter

  • Lower face right lateral close upBeforeAfter

  • Base View of The NoseBanyak dipertimbangkan sebagai bahan informasi dlm perencanaan rinoplasti.Pasien diposisikan kepala tiltback sehingga tip nasal terltk tepat selevel dgn alis mata Utk pertahankan konsistensi posisi pasien dan mendapatkan apresiasi dari perubahan dalam proyeksi nasal tip setelah rinoplasti, maka pasien diposisikan sehingga basis kolumela terltk selevel kantus lateral. Nasal triangle hrs terltk pd bagian senter frame Rasio reproduksi 1 : 3

  • Base view of the nose at reproduction ratio 1 : 3

  • View for Precenting ScarSampai saat ini fotografi utk perlihatkan skar scr akurat masih merpkn tantangan Masih sering terjadi mispresentasi terutama berkaitan dgn penggunaan lighting, exposure, dan sudut pengambilan gambar yg tdk menggunakan standar absolut.Efek bayangan yg berlebihan akan meningkatkan penilaian ekstensi dari skar, sebaliknya lighting yg over exposure akan memperbaiki penilaian gambaran skar Karena itu sangat penting utk melakukan setting antara lain jarak lensa terhdp subjek, sudut sumber cahaya baik pre atau postoperatif

  • View for Documentation Abnormality of The EarPenggunaan headband akan meningkatkan persepsi scr menyeluruh dari anatomi aurikula tanpa ada efek kamuflase dari rambutGambar diambil scr close up dgn mencakup keseluruhan aurikula dan tetap memperhatikan validitas lateral view Karena suatu putaran kepala yg kecilpun akan menimbulkan distorsi yg signifikan dari keakuratan dokumentasi anatomi

  • Standart view of the auricle

  • Standar View Untuk Berbagai Prosedur Bedah plastik/rekonstruksi

    ProsedurStandar viewFaceliftRhinoplastyBlepharoplasty &/BrowliftOtoplastyLaser resurfacing, Chemical peel, & DermabrasionScar revision & Lesion removal1-4, 7, dan 81,3,4,7,8,dan 201, 7-151,24-271-11, 16-19

    1,3,4,7,8,21-23

  • Video ImagingDlm 5 th terakhir kualitas komputer imaging mengalami perbaikan dramatis Mengandalkan teknologi software dan video kamera resolusi tinggiPengambilan gambar dpt dilakukan bertahap dgn terlebih dahulu melakukan perekaman gbr scr akurat & kemudian memanipulasi utk tujuan gbr yg realistik

  • KESIMPULANFotografi medik kualitas tinggi sangat dibutuhkan dlm mendemonstrasikan detil anatomi dlm kaitannya dgn planing & performance suatu operasi Perekaman foto yg konsisten & akurat pre & postoperasi akan dpt memperlihatkan hasil tindakan operasi sekaligus pembuktian bhw perubahan yg terjadi merupakan suatu hasil tindakan operasi, dan bukan hasil efek manipulasi fotoYg terpenting dlm fotodokumentasi adalah peralatan yg terstandardisasi, konsistensi ,& penentuan posisi pasien scr hati-hati