PG Kelompok 7

24
BAB I ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR 1.1 Pendahuluan a. Umum Perancangan bangunan gedung bertingkat dengan konstruksi beton bertulang biasa dengan memperhitungkan konsep bangunan tahan gempa. Bangunan merupakan bangunan yang diperuntukan untuk Gedung Kuliah. Laporan ini menyajikan hasil perhitungan struktur atas dan bawah yaitu meliputi perhitungan pelat, kolom, balok, tangga, dan pondasi. Produk perancangan adalah dokumen teknis meliputi gambar teknis, RKS, dan RAB, yang siap dilaksanakan. b. Sistem Struktur Sistem struktur yang direncanakan terbuat dari sistem rangka portal dengan balok dan kolom yang terbuat dari beton. Analisis struktur portal dan tangga menggunakan program komputer SAP2000 atau ETABS c. Peraturan yang digunakan

description

laporan

Transcript of PG Kelompok 7

BAB I

ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR1.1 Pendahuluana. UmumPerancangan bangunan gedung bertingkat dengan konstruksi beton bertulang biasa dengan memperhitungkan konsep bangunan tahan gempa. Bangunan merupakan bangunan yang diperuntukan untuk Gedung Kuliah. Laporan ini menyajikan hasil perhitungan struktur atas dan bawah yaitu meliputi perhitungan pelat, kolom, balok, tangga, dan pondasi. Produk perancangan adalah dokumen teknis meliputi gambar teknis, RKS, dan RAB, yang siap dilaksanakan.

b. Sistem StrukturSistem struktur yang direncanakan terbuat dari sistem rangka portal dengan balok dan kolom yang terbuat dari beton. Analisis struktur portal dan tangga menggunakan program komputer SAP2000 atau ETABS

c. Peraturan yang digunakanPerencanaan struktur dan pondasi bangunan ini dalam segala hal mengikuti semua peraturan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia, khususnya dalamperaturan-preturan berikut :

1. Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung, SNI 03-2847-2002

2. Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan gedung, SNI 03-1726-20XX

3. Pedoman perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung, SKBI-1.3.53.1987

d. DATA PERENCANAAN

1. Peruntukan Bangunan : Hotel 2. Lokasi Bangunan : Depansar3. Kategori Jenis Tanah : Tanah sedang4. Tingkat Daktilitas : Daktilitas penuh1.2 Kodefikasi Elemen Struktur

Ket : BA = Balok Anak

Gambar 1.1 Kodefikasi Balok1.3 Estimasi Ukuran Balok

Syarat :

SNI 03-2847-2002, pasal 23.3.1).(4) hal 208 : lebar tidak boleh kurang dari 250 mm.

SNI 03-2847-2002, pasal 23.3.1).(3) hal 208 : Perbandingan lebar terhadap tinggi tidak boleh kurang dari 0,3. Artinya tinggi maksimum adalah 3,33 kali lebar.

Lantai 1 5

a. B1x

Panjang bentang (L) = 8000 mm

h = (1/10)L sampai (1/12)L

h = (1/10) 8000 mm = 900 mm

dipakai h = 900 mm

b = = = 450 mm

b. B2y

Panjang bentang (L) = 4500 mm

h = (1/10)L sampai (1/12)L

h = (1/10) 4500 mm = 500 mm

dipakai h = 500 mm

b = = = 250 mmc. B3y

Panjang bentang (L) = 3500 mm

h = (1/10)L sampai (1/12)L

h = (1/10) 3500 mm = 400 mm

dipakai h = 500 mm

b = = = 200 mm

d. BA1Panjang bentang (L) = 3500 mm

h = (1/10)L sampai (1/12)L

h = (1/10) 3500 mm = 400 mm

dipakai h = 500 mmb = = = 200 mmLantai 6 ( Atap )

e. B1x

Panjang bentang (L) = 8000 mm

h = (1/10)L sampai (1/12)L

h = (1/10) 8000 mm = 900 mm

dipakai h = 900 mm

b = = = 450 mmf. B2y

Panjang bentang (L) = 4500 mm

h = (1/10)L sampai (1/12)L

h = (1/10) 4500 mm = 500 mm

dipakai h = 500 mm

b = = = 250 mmg. B3y

Panjang bentang (L) = 3500 mm

h = (1/10)L sampai (1/12)L

h = (1/10) 3500 mm = 400 mm

dipakai h = 500 mm

b = = = 200 mm

h. BA1Panjang bentang (L) = 3500 mm

h = (1/10)L sampai (1/12)L

h = (1/10) 3500 mm = 400 mm

dipakai h = 500 mm

b = = = 200 mm1.4 Estimasi Ukuran KolomBerdasarkan pertimbangan ekonomi dan untuk memudahkan tahap pelaksanaan, ukuran kolom akan dibuat seragam. Namun kolom-kolom akan dibedakan berdasarkan komposisi baja tulangannya.

Karena luasan pelat seragam, digunakan luasan pelat = 8,0 x 4,5 m.

Tinggi dinding dianggap 4 m.

Dinding =

=

= 0,32 t/mEstimasi ukuran kolom untuk lantai 1- 5 QU= 1,2 (Mati+Dinding) + 1,6 Hidup (kamar)

= 1,2 (0.519 + 0.32) + 1,6 0,25

= 1.4068 ton/m2PU.Kolom= Lx Ly QU n lantai

= 8 4,5 1.4068 5

= 253,224 ton

= 2484127N

PU.Max= 0,7Agfc

Ag= = = 118291,78 mm2Jika denah pelat persegi (bujur Sangkar )b = h=

= = 343,9357 mm ~ dipakai b = h = 450 mmAg = b x h = 450 x 450 = 202500 mm2 > Ag perlu = 118291,78 mm2, Aman.

Maka b = h kolom = 450 mm1.5 Estimasi Ukuran Kolom Cara Konvensional

Umumnya beban kolom diasumsikan sekitar 1,0 2,0 t/m2.

Misal dipakai beban sebesar 1,0 t/m2.

Luas pelat lantai = Lx x Ly

=4,5 x 8

= 36 mGaya aksial 1 lantai = Luas x beban

=36 x 1,5

=54 tonP total (untuk n lantai) = Gaya aksial 1 lantai x jumlah lantai

= 54 x 5 = 270 ton

= 2648700 N

Ag = P total / (0,7 x 30 )

= 264870 / ( 0,7 x 30 )

= 126129 mm

Jika denah pelat persegi (bujur Sangkar )b = h=

= = 355,146 mm ~ dipakai b = h = 450 mmAg = b x h = 450 x 450 = 202500 mm2 > Ag perlu = 450 mm2, Aman.

Maka b = h kolom = 450 mm1.6 Estimasi Tebal Pelat

Lebar balok : mmm

Bentang bersih arah X Lnx = 4500 mm

Bentang bersih arah Y Lny = 8000 mm

= Lny / Lnx

=

= 1.78 Maka tebal minum pelat dua arah :

h =

=

= 147,692 mmTebal maksimum pelat h =

=

= 213,333 mm

BAB II

MUTU MATERIAL DAN PEMBEBANAN PADA STRUKTUR

2.1 MUTU MATERIAL

Dapat dijelaskan pula bahwa struktur bangunan adalah struktur beton

bertulang biasa (Konvensional). Nutu bahan/ material struktur meliputi :

1. Mutu Beton

a. Plat ( fc ) = Mpab. Balok dan kolom 'c. f = Mpa

a. 2. Mutu baja tulangan

b. Untuk diameter 12 mm, digunakan BJTP 30c. Untuk diameter > 12 mm, digunakan BJTD 40

2.2 PERHITUNGAN PEMBEBANAN AtapBeban mati pada atap

Pelat atap ( 0,12 x 2,4 )

= 0,288t/m Pasir

( 0,045 x 1,7 ) = 0,0765t/m

Spesi

( 0,25 x 1,9 ) = 0,0475t/m Lapisan kedap air ( 0,03 x 1,9 )

= 0,057t/m Eternit

= 0,015t/m Ducting AC

= 0,02t/m Qd atap

= 0,519 t/m

Beban mati pada atap (khusus untuk pembebanan di SAP 2000)

Lapisan kedap air

(0,03 x 1,9)

= 0,057 t/m

Eternit

= 0,015 t/m

Ducting AC

= 0,02 t/m

Qd atap

= 0,39 t/m

Beban hidup pada atap

q1 atap

= 0,1 t/m

LantaiBeban mati pada lantai Spesi

( 0,025 x 1,9 )

= 0,0475 t/m Pasir

( 0,045 x 1,7 )

= 0,0765 t/m Plat

( 0,12 x 2,4 )

= 0,288t/m AC

= 0,02

t/m Keramik

= 0,015t/m Partisi

= 0

t/m Kedap air

( 0,03 x 1,9 )

= 0,057t/m Eternit

= 0,015t/m qd lantai

= 0,519t/m DindingTebal dinding = 15 cm ( 0,15 )

Beban dinding di atas balok B1 ( Beban dinding luar arah X )Asumsu tinggi tembok = Tinggi lantai

= 3.6 m

- qdindingB1

= tebal dinding x tinggi x BJ tembok

= 0,15m 3,6 1,75t/m3

= 0,945 t/m Beban dinding di atas balok B3 ( Beban dinding luar arah Y )

Asumsu tinggi tembok = Tinggi lantai

= 3.6 m

- qdindingB3

= tebal dinding x tinggi x BJ tembok

= 0,15m 3,6 1,75t/m3

= 0,945 t/m Beban dinding di atas balok B2 ( Beban dinding luar arah Y )

Asumsu tinggi tembok = Tinggi lantai

= 4 m

- qdindingB2

= tebal dinding x tinggi x BJ tembok

= 0,15m 3,6 1,75t/m3

= 0,945 t/m Beban dinding diatas balok B1 & B2 tengah / dinding dalam. Beban dinding pada balok ini boleh dianggap tidak sebesar balok tepi, karena umumnya (diasumsikan pada balok-balok tengah ini banyak terdapat jendela/bukaan). Untuk mempermudah, dianggap hanya 50 % dari beban balok tepi, maka :

qdinding B1= qdinding B2 = qdinding B3 = 0,945 x 0,5 = 0,4725 t/m2.3. BERAT TOTAL BANGUNANBerat total bangunan adalah akumulasi seluruh beban yang terdapat pada struktur, baik beban mati dan beban hidup pada semua lantai dan atap. Beban mati seperti berat pelat lantai dan atap, balok, kolom, dinding dan lain-lain. Sedangkan beban hidup sesuai fungsi bangunan yang didesain3.3 Berat Total Bangunan

Berat total bangunan adalah akumulasi seluruh beban mati seperti berat pelat lantai dan atap, balok, kolom, dinding dan lain-lain seluruh lantai dan atap dijumlahkan dengan akumulasi seluruh beban hidup seluruh lantai dan atap. Fungsi berat total bangunan yaitu untuk menghitung efek gaya gempa yang ditimbulkan pada bangunan tersebut saat terjadi gempa bumi. Portal X ke asa. Atap (Lantai 6)

1. Pelat = panjang x lebar x jumlah x tebal x qd.Atap= 3 x ( 4.5 +8 ) x 6 x 0.3795

= 42,6938 ton

2. Balok Anak ( BA1) = jumlah x b x h x L x BJ Beton

= 2 x 2 x 3 x 3 x 2,4 x 6= 5,184 ton3. Balok Induk (B1y)= jumlah x b x h x L x BJ Beton

= 7 x 0,5 x 0,25 x 2,4 x 2.25= 4,725 ton4. Balok Induk (B2y) = jumlah x b x h x L x BJ Beton

= 7 x 0,9 x 0,45 x 2,4 x 4 = 27,216 ton5. Balok Induk Y= B1y + B2y

= 27,216 + 4,725

= 31,941 ton

6. Balok Induk B3x = jumlah x b x h x L x BJ Beton= 6 x 0,2 x 0,4 x 2,4 x 3= 3,456 ton 7. Kolom / 0,5 H = jumlah x bc x hc x x BJ Beton = 7 x 0,45 x 0,45 x ( x 4) x 2,4= 6,804 tonBerat Total Atap, Wmati Atap = Pelat + Balok Anak + Balok Induk arah Y + Balok Induk arah X + Kolom

= 42,6938 + 5,184 + 31,941 + 3,456 + 5,5296 + 6,804= 90,0788 tonWhidup Atap = 3 x 4 x 2,25 x 6 x 0,8 x 0,1 = 9 tonWtotal Atap = Wmati Atap + Whidup Atap = 90,0788 + 9 = 99,0788 ton b. Lantai 2-51. Pelat = panjang x lebar x jumlah x tebal x qd.lantai= 3 x ( 4.5 +8 ) x 6 x 0.519

= 58,3875 ton

2. Balok Anak ( BA1) = jumlah x b x h x L x BJ Beton = 2 x 2 x 3 x 3 x 2,4 x 6

= 5,184 ton3. Balok Induk (B1y)= jumlah x b x h x L x BJ Beton

= 7 x 0,5 x 0,25 x 2,4 x 2.25

= 4,725 ton

4. Balok Induk (B2y) = jumlah x b x h x L x BJ Beton

= 7 x 0,9 x 0,45 x 2,4 x 4

= 27,216 ton

5. Balok Induk Y= B1y + B2y

= 27,216 + 4,725

= 31,941 ton6. Balok Induk B3x = jumlah x b x h x L x BJ Beton= 6 x 0,2 x 0,3 x 2,4 x 3

= 3,456 ton7. Kolom = jumlah x bc x hc x h x BJ Beton x faktor reduksi= 7 x 0,45 x 0,45 x 4 x 2,4= 13,608 ton8. Dinding

Sisi Luar = (tinggi tembok) . tebal . n tembok . Lbtembok . BJ Tembok

= 3,55 x 2 x 6,25 x 0,15 x 1,75=11,64844 ton Sisi Dalam = (tinggi tembok) . tebal . n tembok . Lbtembok. BJTembok

= 3,55 x 5 x 6,25 x 0,15 x 0,875= 14,5605 ton

Berat Total Lantai,

W Mati Lantai = Pelat + Balok Anak + Balok Induk arah Y + Balok Induk arah X + Kolom + Beban Hidup + Tembok Sisi Luar + Tembok Sisi Dalam

= 58,3875 + 5,184 + 4,725 + 27,216 + 3,456 + 13,608 + 11,64844 + 14,5605= 138,7855 tonWhidup Atap = 3 x 4 x 2,25 x 6 x 0,8 x 0,1

= 9 tonWtotal = Wmati + Whidup

= (138,7855 + 9 ) x 4

= 591,1419 ton

c. . Lantai 11. Pelat = panjang x lebar x jumlah x tebal x qd.lantai= ( 3 x ( 4.5 +8 ) x 6 x 0.519 ) +( 3 x ( 4.5 +8 ) x 0.3795 )

= 65,5031 ton

2. Balok Anak ( BA1) = jumlah x b x h x L x BJ Beton

= 2 x 2 x 3 x 3 x 2,4 x 6

= 5,184 ton3. Balok Induk (B1y)= jumlah x b x h x L x BJ Beton

= 7 x 0,5 x 0,25 x 2,4 x 2.25

= 4,725 ton4. Balok Induk (B2y) = jumlah x b x h x L x BJ Beton

= 7 x 0,9 x 0,45 x 2,4 x 4

= 27,216 ton

5. Balok Induk Y= B1y + B2y

= 27,216 + 4,725

= 31,941 ton

6. Balok Induk B3x = jumlah x b x h x L x BJ Beton

= 6 x 0,2 x 0,3 x 2,4 x 3

= 3,456 ton

7. Kolom = jumlah x bc x hc x h x BJ Beton x faktor reduksi= 7 x 0,45 x 0,45 x 4 x 2,4= 13,608 ton8. Dinding

Sisi Luar = (tinggi tembok) . tebal . n tembok . Lbtembok . BJ Tembok

= 3,55 x 2 x 6,25 x 0,15 x 1,75

=11,64844 ton

Sisi Dalam = (tinggi tembok) . tebal . n tembok . Lbtembok. BJTembok

= 3,55 x 5 x 6,25 x 0,15 x 0,875

= 14,5605 ton

Berat Total Lantai, W Mati Lantai = Pelat + Balok Anak + Balok Induk arah Y + Balok Induk arah X + Kolom + Beban Hidup + Tembok Sisi Luar + Tembok Sisi Dalam

= 65,5031 + 5,184 + 4,725 + 27,216 + 3,456 + 13,608 + 11,64844 + 14,5605

= 167,9331 tonWhidup Atap = 3 x 4 x 2,25 x 6 x 0,8 x 0,1

= 9 tonWtotal = Wmati + Whidup

= (167,9331 + 9 )=176,93111 ton

+

_1441564031.dwg

_1441566468.unknown

_1441992400.unknown

_1442078189.unknown

_1442078569.unknown

_1442078573.unknown

_1441992557.unknown

_1442078185.unknown

_1441992534.unknown

_1441992160.unknown

_1441992236.unknown

_1441991857.unknown

_1441568936.unknown

_1441566258.unknown

_1441566338.unknown

_1441565238.unknown

_1441559776.unknown

_1441560795.unknown

_1441560957.unknown

_1441560958.unknown

_1441560955.unknown

_1441560956.unknown

_1441560798.unknown

_1441559786.unknown

_1441559500.unknown

_1441559529.unknown

_1441558847.unknown

_1441559487.unknown