petunjuk teknis pengisianpd

6

Click here to load reader

Transcript of petunjuk teknis pengisianpd

Page 1: petunjuk teknis pengisianpd

- 1 -

BUPATI GROBOGAN Jln. Gatot Subroto No. 6 Telp. (0292) 421040 (Hunting)

PURWODADI 58111

Purwodadi, 26 Juni 2009

Nomor : 141.3/2864/II

Lampiran : -

Perihal : Petunjuk Teknis Pengisian

Perangkat Desa Th. 2009.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 9

Tahun 2006 tentang Pencalonan, Pengangkatan dan Pemberhentian

Perangkat Desa serta Peraturan Bupati Grobogan 10 Tahun 2009

tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda Kab. Grobogan Nomor 9 Tahun

2006 tentang Pencalonan, Pengangkatan dan Pemberhentian

Perangkat Desa, dengan ini perlu kami sampaikan petunjuk teknis

Pengisian Kekosongan Perangkat Desa.

Sehubungan dengan hal tersebut, petunjuk teknis dimaksud

agar Saudara sosialisasikan kepada Pemerintahan Desa untuk

ditindaklanjuti dengan hal-hal sebagai berikut :

A. PEMBENTUKAN PANITIA

1. Kepala Desa membentuk Panitia Pengisian Perangkat Desa

setelah ada persetujuan tertulis dari Bupati perihal Ijin

Pengisian Perangkat Desa.

2. Panitia dimaksud berjumlah ganjil yang keanggotaannya terdiri

dari unsur Pemerintah Desa, Pengurus Lembaga

Kemasyarakatan dan Tokoh Masyarakat.

3. Anggota BPD tidak dapat menjadi Panitia.

4. Panitia ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa dan

tembusannya disampaikan kepada Bupati melalui Camat,

sebagaimana contoh lampiran I.

5. Panitia dapat membentuk pembantu panitia untuk membantu

tugas panitia yang bersifat teknis.

6. Pembentukan pembantu panitia ditetapkan dengan Keputusan

Panitia, sebagaimana contoh lampiran II.

B. PENYUSUNAN RENCANA BIAYA PENGISIAN KEKOSONGAN

PERANGKAT DESA.

1. Untuk kelancaran pelaksanaan pengisian perangkat desa

Panitia menyusun rencana biaya pengisian perangkat desa

dengan mengacu azas efisiensi, efektivitas, tranparansi

akuntabilitas dan kewajaran.

Kepada :

Yth. Camat se-Kab. Grobogan

di

Tempat

Page 2: petunjuk teknis pengisianpd

- 2 -

2. Rincian biaya dipergunakan untuk biaya administrasi

(pengumuman, formulir pendaftaran, soal ujian penyaringan,

pembuatan Surat Keputusan, pelaporan), penelitian syarat-

syarat calon, honorarium panitia/petugas, pelantikan, konsumsi

dan rapat-rapat.

3. Rincian biaya tersebut diajukan kepada Kepala Desa untuk

mendapatkan Keputusan Pengesahan, sebagaimana contoh

lampiran III.

4. Keputusan Kepala Desa tentang pengesahan biaya Pengisian

Perangkat Desa wajib disampaikan kepada Bupati paling

lambat 3 (tiga) hari setelah ditetapkan.

5. Sumber biaya untuk pengisian kekosongan perangkat desa

berasal dari APBDesa, Bantuan APBD Kabupaten Grobogan

dan Sumbangan pihak ketiga yang sah dan tidak mengikat.

6. Sumbangan pihak ketiga yang sah dan tidak mengikat tidak

dapat berasal dari Calon dan paling tinggi sebesar 30 % (tiga

puluh perseratus) dari keseluruhan biaya.

C. PENYUSUNAN TATA TERTIB PENGISIAN KEKOSONGAN

PERANGKAT DESA.

1. Untuk menjamin pengisian kekosongan perangkat desa

berjalan tertib dan dapat dipertanggungjawabkan, maka

Panitia menetapkan Keputusan tentang Tata Tertib Pengisian

Kekosongan Perangkat Desa.

2. Tata tertib disusun secara obyektif dengan berpedoman pada

ketentuan yang ada.

D. PENDAFTARAN CALON.

1. Penduduk yang memenuhi syarat dapat mengajukan lamaran

yang ditulis dengan tangan sendiri yang ditujukan kepada

Kepala Desa melalui Panitia sebagaimana contoh lampiran IV,

dengan melampirkan :

a. Pasfoto berwarna ukuran 4X6 sebanyak 4 (empat) lembar;

b. Daftar Riwayat Hidup, sebagaimana contoh lampiran V;

c. Surat pernyataan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

sebagaimana contoh lampiran VI;

d. Surat pernyataan setia kepada Pancasila sebagai Dasar

Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,

serta Pemerintah, sebagaimana contoh lampiran VII;

e. Foto copy ijasah/STTB pendidikan terakhir yang dilegalisir

oleh pejabat yang berwenang;

Page 3: petunjuk teknis pengisianpd

- 3 -

f. Foto copy akta kenal lahir/akta kelahiran yang dilegalisir

oleh pejabat yang berwenang;

g. Surat pernyataan yang menyatakan tidak pernah dihukum

karena melakukan tindak pidana kejahatan dengan

hukuman paling singkat 5 (lima) tahun, sebagaimana

contoh lampiran VIII;

h. Surat pernyataan yang menyatakan tidak dicabut hak

pilihnya sesuai dengan keputusan pengadilan yang

mempunyai kekuatan hukum tetap, sebagaimana contoh

lampiran IX;

i. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter

pemerintah, sebagaimana contoh lampiran X;

j. Surat Pernyataan Berkelakuan Baik, sebagaimana contoh

lampiran XI;

k. Foto copy KTP dan KK yang dilegalisir oleh pejabat yang

berwenang.

l. Surat keterangan persetujuan dari atasan yang berwenang

bagi PNS yang akan mencalonkan menjadi Perangkat

Desa lainnya (sebagaimana contoh lampiran XII), yaitu :

1. Menteri/Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen/Sekretaris Jendral Lembaga tertinggi/ Tinggi Negara bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat;

2. Gubernur bagi Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Propinsi;

3. Bupati/walikota bagi Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten/Kota; atau

4. Kepala Kantor Wilayah Departemen/Lembaga Non Departemen bagi pegawai Negeri Sipil Instansi Vertikal.

m. Surat keterangan persetujuan dari atasan yang berwenang bagi anggota TNI dan POLRI yang akan mencalonkan menjadi Perangkat Desa lainnya, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, (sebagaimana contoh lampiran XIII).

2. Panitia melakukan penelitian berkas Bakal Calon dan

dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Berkas

(sebagaimana contoh lampiran XIV);

3. Berdasarkan Berita Acara dimaksud, Kepala Desa

menerbitkan Keputusan Kepala Desa dan dikirimkan kepada

Panitia dengan tembusan Bupati melalui Camat, sebagaimana

contoh lampiran XV;

4. Calon yang telah ditetapkan oleh Kepala Desa selanjutnya

diumumkan kepada masyarakat untuk mendapatkan

tanggapan, terkait dengan keabsahan dan kebenaran

persyaratan calon.

Page 4: petunjuk teknis pengisianpd

- 4 -

E. UJIAN PENYARINGAN.

1. Calon diseleksi melalui ujian tertulis oleh Panitia paling lambat

7 (tujuh) hari setelah berakhirnya pengumuman Calon

Perangkat Desa lainnya;

2. Materi ujian tertulis disusun dan dibuat oleh Panitia secara

jujur dan rahasia;

3. Materi ujian dengan standar tamatan SLTP dan dibuat dalam

bentuk pilihan berganda, dengan materi yang meliputi :

a. Pancasila dan UUD 1945, sebanyak 25 soal;

b. Bahasa Indonesia, sebanyak 25 soal;

c. Pemerintahan Daerah dan Pemerintahan Desa, sebanyak

25 soal;

d. Pengetahuan Umum, sebanyak 25 soal.

4. Bagi Calon Modin atau Perangkat Desa Lainnya yang

menjalankan tugas pokok fungsi seperti Modin, selain

mengikuti ujian tertulis juga mengikuti ujian praktek dan lisan di

bidang agama/pengetahuan yang terkait dengan tugas Modin.

5. Hasil ujian praktek dan lisan dituangkan dalam Berita Acara.

6. Ujian penyaringan dengan alokasi waktu 120 menit

dilaksanakan di Kantor Desa atau tempat netral lain, pada hari

dan tanggal yang sudah yang ditentukan oleh Panitia.

7. Peserta ujian dan Ketua Panitia menandatangani Berita Acara

pelaksanaan ujian setelah ujian selesai dilaksanakan.

8. Ujian penyaringan, koreksi hasil ujian dan pengumuman

dilaksanakan dalam jangka waktu 1 (satu) hari.

F. PEMBATALAN UJIAN PENYARINGAN.

1. Dalam hal terdapat kebocoran materi ujian atau terdapat

kecurangan lain sebelum, pada saat atau setelah pelaksanaan

ujian, Kepala Desa membatalkan pelaksanaan dan/atau hasil

ujian penyaringan;

2. Pembatalan sebagaimana tersebut di atas didasarkan pada

bukti permulaan yang cukup berupa :

a. Peserta tertangkap tangan menerima bocoran soal ujian;

b. Panitia tertangkap tangan membocorkan, memberikan

jawaban soal ujian atau mengganti lembar jawaban;

c. Terdapat barang bukti yang sah;

d. Keterangan ahli dan/atau;

e. Adanya dokumen, surat dan petunjuk lainnya yang

menunjukkan telah terjadi kebocoran soal ujian penyaringan;

Page 5: petunjuk teknis pengisianpd

- 5 -

3. Dalam hal Kepala Desa tidak melakukan pembatalan meski

telah terdapat bukti permulaan yang cukup dan sah, maka

Bupati membatalkan pelaksanaan dan/hasil ujian;

4. Pembatalan pelaksanaan dan/atau hasil ujian oleh Kepala Desa

ditetapkan dalam Keputusan Kepala Desa yang disampaikan

kepada Panitia dengan tembusan Bupati dan Camat;

5. Ujian penyaringan ulang dilaksanakan paling lambat 15 (lima

belas) hari setelah pembatalan ujian dan/atau hasil ujian, yang

diikuti semua peserta ujian, kecuali peserta yang melakukan

kecurangan.

G. KOREKSI HASIL UJIAN.

1. Panitia melakukan koreksi hasil ujian setelah pelaksanaan ujian

selesai.

2. Koreksi hasil ujian dilaksanakan oleh Petugas Koreksi yang

ditunjuk oleh Panitia.

3. Panitia menuangkan hasil koreksi ujian dalam Berita Acara dan

ditandatangani oleh Petugas Koreksi.

4. Petugas Koreksi menyerahkan hasil koreksi beserta dengan

Berita Acara Hasil Koreksi kepada Ketua Panitia.

5. Ketua Panitia mengumumkan hasil koreksi ujian dan

menempelkan fotokopy lembar jawaban peserta beserta

nilainya di papan pengumuman yang ada.

H. PENETAPAN PERANGKAT DESA LAINNYA.

1. Panitia menyampaikan hasil ujian kepada Kepala Desa dengan

disertai Berita Acara Pelaksanaan Ujian dan Berita Acara Hasil

Koreksi guna mendapatkan penetapan sebagai perangkat desa

lainnya;

2. Calon yang ditetapkan adalah Calon yang mendapatkan nilai

lulus tertinggi dalam ujian penyaringan;

3. Apabila tidak ada peserta ujian yang memperoleh nilai lulus,

maka ujian penyaringan dilaksanakan ulang;

4. Apabila lebih dari 1 (satu) calon yang mendapat nilai lulus

tertinggi yang sama, maka Kepala Desa meminta Panitia untuk

melaksanakan ujian ulang hanya bagi calon yang mendapat

nilai lulus tertinggi yang sama.

5. Ujian ulang tersebut dilaksanakan paling lambat 15 (lima belas)

hari setelah pelaksanaan ujian.

6. Kepala Desa menerbitkan Keputusan tentang Penetapan

Perangkat Desa Lainnya paling lama 15 (lima belas) hari

setelah Panitia menyampaikan hasil ujian.

Page 6: petunjuk teknis pengisianpd

- 6 -

I. PENETAPAN PERANGKAT DESA LAINNYA.

1. Perangkat desa lainnya sebelum memangku jabatannya dilantik

oleh Kepala Desa.

2. Dalam upacara pengucapan Sumpah/janji dan Pelantikan

Perangkat Desa lainnya, perangkat desa yang dilantik memakai

pakaian jas berdasi lengkap didampingi oleh istri/suami.

Demikian untuk dipedomani dan menjadikan perhatian.

Tembusan disampaikan Kepada : 1. Yth. Ketua DPRD Kab. Grobogan; 2. Yth. Wakil Bupati Grobogan (sebagai laporan); 3. Yth. Sekretaris Daerah Kab. Grobogan; 4. Yth. Kepala Inspektorat Kab. Grobogan; 5. Yth. Kabag. Hukum dan HAM Setda Kab. Grobogan; 6. Yth. Kasubag Kesekretariatan dan Santel Setda Grobogan; 7. Arsip.

BUPATI GROBOGAN,

H. BAMBANG PUDJIONO, SH