Petunjuk teknis dekon proper 2014

140
0 Petunjuk Teknis 2014 Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) SEKRETARIAT PROPER KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP HIDUP

Transcript of Petunjuk teknis dekon proper 2014

Page 1: Petunjuk teknis dekon proper 2014

0

Petunjuk Teknis 2014Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam

Pengelolaan Lingkungan Hidup(PROPER)

SEKRETARIAT PROPERKEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

HIDUP

Page 2: Petunjuk teknis dekon proper 2014

1

Petunjuk Teknis Program PenilaianPeringkat Kinerja Perusahaan dalam

Pengelolaan Lingkungan Hidup(PROPER)

2014

Page 3: Petunjuk teknis dekon proper 2014

2

DAFTAR ISI

Daftar IsiBAB I Pendahuluan ..................................................................... 4

A. Latar Belakang .................................................................... 4B. Tujuan .................................................................................. 5C. Ruang Lingkup ................................................................... 5

BAB II Mekanisme Pelaksanaan Proper Dekonsentrasi 2014... 6BAB III Tahap Persiapan .............................................................. 9

A. Penyusunan Tim Pelaksana PROPER ............................ 9B. Penguatan Kapasitas ......................................................... 9C. Sosialisasi ............................................................................ 10

BAB IV Inspeksi Lapangan dan Supervisi ................................. 12A. Pengumpulan Data Awal ................................................. 12B. Pelaksanaan Inspeksi ........................................................C. Penyusunan Berita Acara..................................................

1213

D. Penyusunan Laporan Inspeksi ........................................ 13E. Supervisi ............................................................................. 15

BAB V Pemeringkatan .................................................................. 17A. Penyusunan Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER

(Rapor) Sementara .............................................................17

B. Pemberitahuan Hasil Peringkat Sementara ................... 18C. Sanggahan/Klarifikasi ...................................................... 18D. Review hasil sanggahan oleh Dewan PROPER .............. 19

BAB VI Peningkatan KapasitasKabupaten/Kota ................... 20BAB VII Jadwal Kegiatan Proper 2014 ....................................... 21BAB VIII Evaluasi dan Pelaporan ................................................LAMPIRAN I Format Berita Acara Hasil Pengawasan Proper.LAMPIRAN II Format Matriks Penaatan....................................LAMPIRAN III Format Berita Acara Penolakan PROPER........LAMPIRAN IV Contoh Hasil Analisis Laboratorium yangTerakreditasi ...................................................................................LAMPIRAN V Format Ringkasan Ketaatan Perusahaan..........LAMPIRAN VI Format Rapor Sementara...................................LAMPIRAN VII Format Rapor Final...........................................LAMPIRAN VIII Format Lampiran Laporan DekonsentrasiPROPER...........................................................................................

22288898

99101102109

136

Page 4: Petunjuk teknis dekon proper 2014

3

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadiran ALLAH SWT, Petunjuk TeknisKegiatan Dekonsentrasi Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3,Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasional melalui Program PROPER,Tahun 2014 dapat kami susun tepat pada waktunya.

Dalam rangka menjawab pengelolaan lingkungan yang lebih baik, DeputiPengendalian Pencemaran Lingkungan mengupayakan perencanaan program dankegiatan Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3, Pengelolaan KualitasAir dan Udara Skala Nasional melalui Program PROPER, dapat dilaksanakansecara terarah dan terukur oleh Pemerintah Provinsi sesuai sasaran kinerjaKementerian Lingkungan Hidup.

Petunjuk teknis ini diharapkan dapat digunakan oleh Pemerintah Provinsi dalammelaksanakan kegiatan dekonsentrasi di daerah dalam upaya meningkatkanketaatan perusahaan terhadap lingkungan hidup dan menjaga agar pencemaranlingkungan hidup dapat dicegah sejak dini.

Akhir kata kami berharap Petunjuk Teknis ini bermanfaat bagi para pihak dalammengupayakan perbaikan kualitas lingkungan demi terwujudnya pembangunanyang berkelanjutan. Saran dan masukan terhadap Petunjuk Teknis ini akan sangatbermanfaat dalam meningkatkan kinerja PROPER.

Jakarta, Februari 2014Deputi MENLH BidangPengendalian PencemaranLingkungan

M.R. Karliansyah

Page 5: Petunjuk teknis dekon proper 2014

4

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan sebagai bagian dari sistem penyelenggaraanPemerintahan di Indonesia, pada hakekatnya dimaknai sebagai bentuk kepedulianPemerintah Pusat terhadap Daerah melalui pendelegasian kewenangan yangdimiliki dalam rangka mengurangi kesenjangan pembangunan antar daerah agarterpeliharanya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tujuan utama penyelenggaraan dekonsentrasi dan tugas perbantuan adalah untukmempercepat kesejahteraan masyarakat di daerah, sebagaimana dimaksud dalamkonsideran Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah,serta penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasidan Tugas Pembantuan.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian UrusanPemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, danPemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, telah menetapkan urusan bidanglingkungan hidup yang menjadi Kewenangan Pemerintah, Pemerintah Provinsidan Pemerintah Kabupaten/Kota berdasarkan kriteria eksternal, akuntabilitas danefisiensi.

Dalam pelaksanaan urusan pemerintah di bidang lingkungan hidup, Menterimemandang perlu untuk menyelenggarakan dekonsentrasi bidang lingkunganhidup kepada Gubernur selaku wakil Pemerintah.

Dekonsentrasi bidang lingkungan hidup tersebut diharapkan dapat meningkatkankapasitas daerah dalam pengelolaan lingkungan hidup dan menjunjungpencapaian sasaran prioritas nasional yang termuat dalam Program PengelolaanSumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup yang diukur berdasarkan indikatorkinerja utama meningkatnya pengawasan ketaatan pengendalian pencemaran airlimbah dan emisi; menurunnya pencemaran lingkungan pada air, udara, sampah,dan limbah B3; memastikan penghentian kerusakan lingkungan di daerah aliransungai (DAS); tersedianya kebijakan di bidang perlindungan atmosfir danpengendalian dampak perubahan iklim; dan meningkatnya kapasitas pengelolaansumberdaya alam dan lingkungan hidup.

Pengawasan pengendalian pencemaran air dan udara serta limbah B3 melaluimekanisme PROPER merupakan satu dari Program Nasional yang dilaksanakansecara dekonsentrasi. Untuk menstandarkan pelaksanaan dekonsentrasi tersebutperlu disusun petunjuk teknis yang akan menjadi acuan bagi Satuan KerjaPerangkat Daerah (SKPD) Provinsi dalam melaksanakan lingkup penyelenggaraandekonsentrasi bidang lingkungan hidup.

Page 6: Petunjuk teknis dekon proper 2014

5

B. Tujuan

Tujuan petunjuk teknis ini adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi institusipengelola lingkungan hidup tingkat Provinsi dalam melaksanakan tugasdekonsentrasi PROPER.

C. Ruang Lingkup

Petunjuk teknis dekonsentrasi ini memuat langkah-langkah dan standar teknispelaksanaan PROPER di Provinsi. Petunjuk teknis terdiri dari BAB I Pendahuluanyang menjelaskan mekanisme umum Dekonsentrasi Pengawasan PelaksanaanPengelolaan Limbah B3, Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasionalmelalui PROPER. BAB II Mekanisme Pelaksanaan Dekonsentrasi Proper 2014, BABIII menjelaskan tentang langkah-langkah yang dilakukan untuk persiapanpelaksanaan PROPER. BAB IV menjelaskan tentang mekanisme dan prosedurpelaksanaan inspeksi lapangan dan supervisi. Langkah setelah inspeksi lapangandan supervisi dijelaskan dalam BAB V tentang Pemeringkatan. Salah satu tugasdekonsentrasi adalah peningkatan kapasitas Kabupaten/Kota. Langkah-langkahpeningkatan kapasitas di jelaskan pada Bab VI. Sedangkan Bab VII menjelaskantentang Jadwal Pelaksanaan dan selanjutnya pada Bab VIII dijelaskan tentangEvaluasi & Pelaporan. Untuk kepraktisan buku ini, maka Lampiran-lampirandipisahkan dari Buku Petunjuk Teknis.

Page 7: Petunjuk teknis dekon proper 2014

6

BAB IIMEKANISME PELAKSANAAN DEKONSENTRASI PROPER 2014

Pada periode penilaian PROPER tahun 2013-2014, Kementerian Lingkungan Hidupmenargetkan akan melakukan evaluasi kinerja lingkungan terhadap 1911perusahaan dengan ketentuan:a. 1087 perusahaan pengawasan penaatan dilakukan oleh 30 provinsi;b. 239 perusahaan pengawasan penaatan dilakukan oleh Kementerian

Lingkungan Hidup;c. 585 perusahaan yang memperoleh peringkat taat dalam 3 periode PROPER

terakhir, atau memperoleh peringkat lebih dari yang dipersyaratkan dalam 1periode PROPER terakhir pengawasan penaatan dilakukan oleh KementerianLingkungan Hidup melalui mekanisme self assesment;

d. Pengawasan dan usulan peringkat Biru, Merah dan Hitam dilakukan oleh 30Provinsi dan Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup;

e. Penilaian Hijau dan Emas dilakukan oleh Tim Teknis PROPER KementerianLingkungan Hidup;

f. Penetapan peringkat dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup.

Penetapan provinsi yang berperan serta pada pelaksanaan Dekonsentrasi PROPER2014 telah ditentukan melalui Rapat Pertemuan dengan Kepala Badan LingkunganHidup Provinsi atau yang melawakili. Pada pertemuan tersebut telah disetujuijumlah dan nama perusahaan yang akan dilakukan pengawasan penaatan oleh 30Provinsi. Untuk memperbaharui data perusahaan yang mutakhir, Deputi BidangPengendalian Pencemaran Lingkungan telah mengirimkan surat No. B-566/Dep.II/LH/PDAL/01/ 2014 Perihal usulan peserta proper 2014. Seluruh provinsitelah memberikan respon dengan rekapitulasi jumlah industri yang diusulkansebagai berikut:

Tabel 1. Distribusi perusahaan peserta PROPER melalui mekanisme dekonsentrasi.

No. PROVINSI JUMLAH1 Aceh 142 Bali 253 Banten 804 Bengkulu 255 D.I. Yogyakarta 256 DKI Jakarta 587 Gorontalo 68 Jambi 359 Jawa Barat 8010 Jawa Tengah 7511 Jawa Timur 5012 Kalimantan Barat 3413 Kalimantan Selatan 2614 Kalimantan Tengah 1915 Kalimantan Timur 16

Page 8: Petunjuk teknis dekon proper 2014

7

No. PROVINSI JUMLAH16 Kep. Bangka Belitung 4117 Kepulauan Riau 1518 Lampung 7219 Maluku 2720 NTB 3021 Papua Barat 822 Riau 5223 Sulawesi Barat 624 Sulawesi Selatan 4925 Sulawesi Tengah 2426 Sulawesi Tenggara 1527 Sulawesi Utara 4028 Sumatera Barat 2829 Sumatera Selatan 5530 Sumatera Utara 57

TOTAL 1087Keterangan : MPJ = Sektor Manufaktur Prasarana Jasa; PEM = Sektor Pertambangan Energi Migas; AGRO = SektorAgroindustri

Dekonsentrasi PROPER dilaksanakan dengan melaksanakan 4 tahapanpelaksanaan PROPER sebagai berikut :1. Persiapan;2. Inspeksi Lapangan dan Supervisi;3. Pemeringkatan Penaatan;4. Peningkatan Kapasitas.

Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan Dekonsentrasi PROPER 2014

Page 9: Petunjuk teknis dekon proper 2014

8

Dalam melaksanakan dekonsentrasi PROPER terdapat beberapa prinsip dasar yangdigunakan sebagai pedoman pelaksanaannya. Salah satu prinsip dasar adalahpelaksanaan PROPER yang didekonsentrasikan kepada 31 Provinsi tersebut di atas,Kriteria Penilaian PROPER dan Mekanisme Pelaksanaan PROPER wajib mengikutiketentuan PROPER Kementerian Lingkungan Hidup.

Untuk menjamin kredibilitas dan akuntabilitas pelaksanaan PROPER, semuaaparat yang terlibat dalam pelaksanaan PROPER wajib melaksanakan etikaPejabat Pengawas Lingkungan Hidup, yakni:1. Menaati semua ketentuan disiplin dan sumpah pegawai negeri;2. Menghindari setiap pertentangan kepentingan karena faktor finansial atau

kepentingan lainnya yang berkaitan dengan hasil pengawasan;3. Berkomunikasi secara sopan dan profesional dengan petugas dari penanggung

jawab usaha dan/atau kegiatan;4. Menguasai dan menerapkan konsep K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

selama melaksanakan pengawasan;5. Melaporkan fakta-fakta hasil pengawasan secara lengkap, akurat, dan obyektif;6. Selalu berupaya meningkatkan pengetahuan profesional dan keterampilan

teknis;7. Berpenampilan pantas termasuk mengenakan pakaian dan peralatan pelindung

untuk keselamatan kerja;8. Melengkapi diri dengan peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan

pengawasan yang mudah dibawa untuk menghindari hutang budi terhadapusaha dan atau kegiatan.

Page 10: Petunjuk teknis dekon proper 2014

9

BAB IIITAHAP PERSIAPAN

Tahap persiapan pada dasarnya adalah persiapan untuk melaksanakan kegiatanPROPER selanjutnya. Perangkat lunak seperti Kriteria Penilaian, perusahaan yangakan di PROPER, Sumberdaya manusia yang akan melaksanakan PROPER perludisiapkan agar pelaksanaan PROPER sesuai dengan target dan jadwal yangditetapkan. Adapun langkah-langkah tahap persiapan antara lain adalah:

A. Penyusunan Tim Pelaksana PROPER

Tahap pertama dalam persiapan pelaksanaan dekonsentrasi PROPER 2014 adalahmelakukan penyusunan Tim Pelaksana PROPER Provinsi. Langkah-langkahpenyusunan tim adalah sebagai berikut :

1. Kepala Institusi Lingkungan Hidup Provinsi menetapkan susunan TimPelaksana PROPER Provinsi dalam suatu surat keputusan dengan susunansebagai berikut:

a. Ketua Tim Pelaksana PROPER, adalah Kepala Bidang yang menanganipengawasan.

b. Sekretariat Tim Pelaksana PROPER Provinsi:1) Staf administrasi yang bertugas menyelesaikan urusan administrasi dan

keuangan.2) Tim Pengolah Data yang bertugas mengelola data hasil pengawasan

lapangan dan menyiapkan Rapor, Tim Pengolah Data harus menguasaikomputer terutama aplikasi Ms Word dan Ms Excel.

c. Tim Inspeksi PROPER Provinsi, adalah pejabat pengawas lingkungan hidupdaerah atau staf teknis yang memperoleh pelatihan pengawasan PROPER.

d. Khusus untuk penilaian aspek kerusakan lingkungan kegiatanpertambangan dapat dilakukan bekerjasama dengan inspektur tambangpada instansi pertambangan Provinsi.

2. Kepala Intitusi Lingkungan Hidup Provinsi menyampaikan Surat KeputusanTim Pelaksana PROPER Provinsi kepada Ketua Tim Teknis PROPER melaluiSekretariat PROPER Kementerian Lingkungan Hidup.

B. Penguatan Kapasitas

Dalam rangka menjaga kualitas pelaksanaan PROPER, maka sumberdaya manusiapelaksana harus memenuhi persyaratan kompetensi yang standar. Pelaksanaanpenguatan kapasitas PROPER dilakukan kepada 30 Provinsi (Sulawesi Barat,Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara,Kepulauan Riau, Papua Barat, Bali, Banten, Bengkulu,D.I. Yogyakarta, DKI Jakarta,Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan

Page 11: Petunjuk teknis dekon proper 2014

10

Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Maluku, NTB, Riau, Sulawesi Selatan,Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, SumateraUtara dan Papua.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakukan penguatan kapasitas danpenyegaran dengan ketentuan:

Penguatan Kapasitas Petugas Inspeksi PROPER ProvinsiSekretariat PROPER Provinsi menyelenggarakan penguatan kapasitas sumberdayamanusia kepada Petugas Inspeksi PROPER Provinsi atau Petugas InspeksiKabupaten/Kota dengan ketentuan :

1. Melibatkan Tim teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup dalampelaksanaan penguatan kapasitas PROPER.

2. Sekretariat PROPER Provinsi mengkoordinasikan pelaksanaan penguatankapasitas dan menerbitkan sertifikat kelulusan penguatan kapasitas bagi PetugasInspeksi PROPER Provinsi.

3. Sertifikat Petugas Inspeksi PROPER didasarkan atas uji kompetensi dan tingkatkehadiran peserta dalam kegiatan peningkatan kapasitas.

4. Petugas Inspeksi PROPER Provinsi yang telah memperoleh sertifikat dapatmelakukan peningkatan kapasitas kepada Petugas Inspeksi PROPERKabupaten/Kota dengan menggunakan muatan materi yang ditetapkan olehTim Teknis PROPER KLH.

Output kegiatan:1. Jumlah orang yang mengikuti penyegaran PROPER dan penguatan kapasitas;2. Jumlah orang yang mendapat sertifikat penguatan kapasitas PROPER;3. Laporan pelaksanaan kegiatan penguatan kapasitas PROPER;

C. Sosialisasi

Petugas Inspeksi PROPER Provinsi mengadakan sosialisasi PROPER kepadaperusahaan dalam rangka menginformasikan keikutsertaan dan kriteria sertamekanisme PROPER dengan ketentuan :1. Petugas Inspeksi PROPER Provinsi mengundang perusahaan peserta PROPER

tahun 2013-2014 di wilayahnya.2. Pelaksanaan Sosialisasi menggunakan narasumber dari Petugas Inspeksi

PROPER Provinsi yang telah memiliki sertifikat penguatan kapasitas/PPLHD.3. Tidak diperkenankan memungut anggaran dari perusahaan atau peserta untuk

pelaksanaan sosialisasi.4. Sekretariat PROPER Provinsi mendokumentasikan jumlah dan

kehadiran/absensi perusahaan yang memperoleh sosialisasi, peserta sosialisasidan menyelesaikan laporan pelaksanaan kegiatan sosialisasi.

Petugas Inspeksi PROPER Provinsi dapat melaksanakan sosialisasi kepadapemangku kepentingan lain dalam rangka mendukung pelaksanaan PROPER

Page 12: Petunjuk teknis dekon proper 2014

11

melalui berbagai metode seperti pencetakan dan penyebaran leaflet dan booklet,seminar dan workshop, dan kegiatan dengan media massa.

Output:1. Jumlah perusahaan yang memperoleh sosialisasi;2. Jumlah peserta sosialisasi;3. Laporan Pelaksanaan kegiatan sosialisasi.

Page 13: Petunjuk teknis dekon proper 2014

12

BAB IVINSPEKSI LAPANGAN DAN SUPERVISI

A. Pengumpulan Data Awal

Pengumpulan data awal bertujuan mengumpulkan informasi awal, yangdigunakan untuk menyusun strategi inspeksi lapangan. Persiapan yang baikdengan informasi awal yang lengkap merupakan faktor penentu utamapelaksanaan inspeksi yang efektif dan efisien.

Pengumpulan data awal dilaksanakan dengan ketentuan :1. Petugas Inspeksi PROPER Provinsi mengumpulkan data awal berupa :

a. Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Hasil Evaluasi KinerjaPenaatan PROPER bagi perusahaan yang telah diperingkat periode penilaiansebelumnya.

b. Laporan Pelaksanaan RKL/RPL atau UKL/UPL.c. Laporan Pelaksanaan Izin.d. Profil Perusahaan yang memuat informasi dasar seperti nama dan alamat

perusahaan, kapasitas produksi atau jasa, proses produksi atau jasa, upayapengendalian penemaran yang dilakukan dan upaya penanganan limbah B3.

2. Petugas Inspeksi PROPER Provinsi dapat mengumpulkan data dengankuisioner untuk perusahaan baru dan menyampaikan hasil kuesioner kepadaSekretariat PROPER.

Output:Data kuesioner yang telah diisi oleh perusahaan.

B. Pelaksanaan inspeksi

Dalam rangka pengambilan data sekunder dan primer Petugas Inspeksi PROPERProvinsi melakukan inspeksi lapangan dengan ketentuan:

1. Setiap Tim Inspeksi terdiri atas:a. Petugas Inspeksi PROPER Provinsi : 2 (dua) orang yang telah memperoleh

sertifikat pelatihan PROPER dan/atau PPLHD;b. Petugas Inspeksi PROPER Kabupaten/Kota : 1 (satu) orang yang telah

memperoleh sertifikat pelatihan PROPER dan/atau PPLHD.Untuk melakukan pengawasan Aspek Pengendalian Pencemaran Air,Pengendalian Pencemaran Udara dan Pengelolaan Limbah B3 sertapengendalian kerusakan lingkungan (khusus kegiatan pertambangan);

2. Ketua tim inspeksi Provinsi harus Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup DaerahProvinsi, Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil Provinsi atau petugas inspeksiPROPER provinsi yang telah lulus penguatan kapasitas.

Page 14: Petunjuk teknis dekon proper 2014

13

3. Tim Inspeksi lapangan harus dilengkapi dengan surat tugas dengan ketentuan:a. Nama petugas tim inspeksi lapangan harus sesuai dengan yang tercantum

dalam SK Tim Inspeksi PROPER Provinsi.b. Nama petugas yang menandatangani Berita Acara Hasil Pengawasan

PROPER harus sesuai dengan nama yang tercantum dalam surat tugas.

4. Pelaksanaan inspeksi yang dilakukan harus mengacu pada panduan inspeksiPROPER.

5. Pelaksanaan inspeksi dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut:a. Tahap I : April - Mei;b. Tahap II : Mei - Juli.

6. Pada setiap akhir tahap inspeksi, Petugas Inspeksi PROPER Provinsi sudahharus menyelesaikan inspeksi dengan target sebagai berikut :

Tabel 2. Tahapan Inspeksi

TAHAPINSPEKSI

TARGETINSPEKSI

KETERANGAN

I 30 %II 100 %

7. Tim Pelaksana PROPER Provinsi wajib melaporkan kemajuan pelaksanaaninspeksi kepada Sekretariat PROPER Kementerian Lingkungan Hidup setiapbulan.

8. Pengujian sampel air limbah wajib dilakukan oleh laboratorium yangterakreditasi atau laboratorium yang ditunjuk oleh Gubernur.

9. Lokasi pengambilan sampel air limbah wajib dilakukan pada titik penaatan.

10. Seluruh biaya pelaksanaan inspeksi ditanggung oleh biaya APBN KementerianLingkungan Hidup melalui dana dekonsentrasi.

C. Penyusunan Berita Acara

1. Pada akhir pengawasan harus disusun Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER,yang didalamnya paling tidak memuat informasi :a. Halaman Berita Acara Pengawasan;b. Informasi umum usaha dan atau kegiatan yang dinilai;c. Bagian 1 memuat :

1) Kinerja penaatan dalam pengendalian pencemaran air dan dataperhitungan beban pencemaran air;

2) Kinerja penaatan dalam pengendalian pencemaran udara dan dataperhitungan beban pencemaran udara;

3) Kinerja penaatan pengendalian pencemaran air dan udara dihitungberdasarkan matriks penaatan;

4) Kinerja penaatan pengelolaan limbah B3;5) Dokumen/Izin Lingkungan yang berkaitan dengan pengelolaan

lingkungan;

Page 15: Petunjuk teknis dekon proper 2014

14

6) Kinerja penaatan dalam pengendalian kerusakan lingkungan (khususuntuk kegiatan pertambangan);

d. Bagian 2 memuat :1) Foto-foto hasil pengawasan lapangan;2) Lampiran data Swa Pantau yang dilaporkan usaha dan atau kegiatan

yang dinilai;3) Lampiran hasil Pengisian Daftar Isian penilaian Pengelolaan Limbah B3;4) Lampiran hasil Pengisian Daftar Isian Penilaian Kriteria Potensi

Kerusakan Lahan (khusus untuk kegiatan pertambangan).

2. Format Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER sesuai lampiran I.

3. Kinerja penaatan pengendalian pencemaran air dan udara dihitung berdasarkanmatriks penaatan sesuai lampiran II;

4. Jika perusahaan menolak untuk dilakukan pengawasan, Tim Inspeksi Lapanganwajib membuat Berita Acara Penolakan Pengawasan PROPER sesuai lampiranIII.

5. Sekretariat PROPER Provinsi wajib mendokumentasikan secara sistematisBerita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Berita Acara PenolakanPengawasan PROPER. Sekretariat PROPER Provinsi wajib mendokumentasikanBerita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Berita Acara PenolakanPengawasan PROPER dalam bentuk data elektronik (scan) selain tetapmendokumentasikan berkas dalam bentuk manual (hard copy).

6. Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER wajib disampaikan kepada SekretariatPROPER Kementerian Lingkungan Hidup dapat berupa data elektronik (softcopy) maupun manual (hard copy).

7. Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup mempunyai hak penuhuntuk mengakses dokumentasi Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER danBerita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Berita Acara PenolakanPengawasan PROPER.

Output kegiatan:1. Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER atau Berita Acara Penolakan

Pengawasan PROPER;2. Foto-foto hasil pengawasan lapangan;3. Data Swa Pantau (dalam form berita acara) yang dilaporkan usaha dan atau

kegiatan yang dinilai;4. Data hasil pengambilan sampel oleh instansi lingkungan hidup daerah;5. Hasil Pengisian Daftar Isian penilaian Pengelolaan Limbah B3 (dalam form

berita acara);6. Hasil Pengisian Daftar Isian Penilaian Kriteria Potensi Kerusakan Lahan;7. Data Perhitungan Beban Pencemaran.

Page 16: Petunjuk teknis dekon proper 2014

15

D. Penyusunan Laporan Inspeksi

Laporan inspeksi adalah laporan Tim Inspeksi lapangan kepada atasan masing-masing untuk melaporkan hasil pengawasannya sehingga atasan dapat segeramengambil tindakan jika ditemukan hasil pengawasan yang berpotensi atau telahmelanggar peraturan lingkungan hidup dan berpotensi atau telah menyebabkanterjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Pada setiap akhir kunjungan inspeksi lapangan, petugas inspeksi wajibmenyelesaikan laporan inspeksi berupa ringkasan ketaatan perusahaan dalamaspek pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, pengelolaanlimbah B3, dan pengendalian kerusakan lingkungan (khusus kegiatanpertambangan) serta hal-hal yang perlu mendapat perhatian kepada atasan masing-masing dengan dilampiri oleh:a. Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER.b. Foto-foto hasil pengawasan lapangan.c. Data Swapantau (dalam form berita acara) yang dilaporkan usaha dan atau

kegiatan yang dinilai.d. Data hasil pengambilan sampel oleh Tim Pelaksana PROPER Provinsi1.e. Hasil Pengisian Daftar Isian penilaian Pengelolaan Limbah B3 (dalam form berita

acara).f. Hasil Pengisian Daftar Isian Penilaian Kriteria Potensi Kerusakan Lahan.g. Data Perhitungan Beban Pencemaran.

Laporan inspeksi wajib didokumentasikan oleh Sekretariat Tim Pelaksana PROPERProvinsi secara sistematis sehingga mudah ditelusuri. Tim Teknis PROPERKementerian Lingkungan Hidup memiliki hak penuh untuk mengakses laporaninspeksi ini.

Output Kegiatan:Dokumentasi laporan inspeksi lapangan

E. SupervisiKegiatan Supervisi dilakukan untuk merekapitulasi hasil inspeksi dan menyusunDraft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER Sementara. Supervisi dilaksanakansecara bertahap pada setiap akhir tahapan inspeksi lapangan dengan jadwalpelaksanaan sebagai berikut:

Tabel 3. Tahapan Supervisi

SUPERVISI TANGGALTahap I MeiTahap II Juni dan Juli

Pelaksanaan Supervisi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

1Karena proses analisis laboratorium biasanya memerlukan waktu 1 bulan, maka hasil analisis ini dapat disusulkan.

Page 17: Petunjuk teknis dekon proper 2014

16

1. Tim Pelaksana PROPER Provinsi menyiapkan materi supervisi sebagai berikut :a. Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Berita Acara Penolakan

Pengawasan PROPER beserta lampirannya.b. Laporan hasil inspeksi.c. Data-data kualitas air limbah, emisi dan pengelolaan limbah B3.d. Draft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER Sementara. Format dan

ketentuan tentang Draft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER Sementaramengacu kepada Sub Bab Penyusunan Hasil Evaluasi Kinerja PenaatanPROPER (Rapor) Sementara pada bagian selanjutnya petunjuk teknis ini.

2. Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup melakukan supervisiterhadap proses penyusunan Draft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPERSementara.

3. Tim Pelaksana PROPER Provinsi bersama dengan Tim Teknis PROPERKementerian Lingkungan Hidup menyusun Rekapitulasi Status Penaatan AwalPerusahaan (Lampiran V) dan Berita Acara Supervisi.

4. Tim Pelaksana PROPER Provinsi melaporkan hasil supervisi kepada KepalaInstansi Lingkungan Hidup Provinsi, sedangkan Tim Teknis PROPERKementerian Lingkungan Hidup melaporkan hasil supervisi kepada Ketua TimTeknis PROPER melalui Sekretariat PROPER Kementerian Lingkungan Hidup.

5. Sekretariat PROPER Provinsi dan Kementerian Lingkungan Hidup wajibmendokumentasikan Laporan Hasil Supervisi.

Output kegiatan:1. Kumpulan Hasil Inspeksi.2. Draft Hasil Evaluasi Kinerja PenaatanPROPER Sementara.3. Rekapitulasi Status Penaatan Awal Perusahaan4. Berita Acara Supervisi.

Page 18: Petunjuk teknis dekon proper 2014

17

BAB VPEMERINGKATAN

A. Penyusunan Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER (Rapor) Sementara

Langkah pertama untuk pemeringkatan adalah penyusunan Rapor sementara. Padatahapan ini sebenarnya adalah tahapan untuk memutakhirkan Draft Hasil EvaluasiKinerja Penaatan PROPER Sementara yang telah disusun pada saat supervisidengan memasukkan data-data pemantauan dan neraca limbah B3 yang terbaru.Adapun pelaksanaan penyusunan Rapor Sementara dilakukan dengan ketentuan :

1. Petugas inspeksi PROPER wajib menyelesaikan Rapor Sementara berdasarkanBerita Acara Hasil Pengawasan PROPER, foto-foto hasil pengawasan lapangan,Data Swa Pantau yang dilaporkan perusahaan, Data hasil pengambilan sampeloleh instansi lingkungan hidup, Hasil Pengisian Daftar Isian penilaianPengelolaan Limbah B3, Hasil Pengisian Daftar Isian Penilaian Kriteria PotensiKerusakan Lahan dan perbaikan yang telah dilakukan perusahaan dalambentuk form Isian umum, Pengendalian Pencemaran Air, udara,dokumen/izin lingkungan dan Pengelolaan Limbah B3.

2. Rapor Sementara adalah penilaian sementara kinerja pengelolaan lingkunganaspek Pengendalian Pencemaran Air, Pengendalian Pencemaran Udara,Dokumen/izin lingkungan, Pengelolaan limbah B3 dan pengendalian kerusakanlahan (khusus kegiatan pertambangan) sesuai dengan kriteria penilaianPROPER.

3. Format Rapor Sementara yang memuat kinerja perusahaan dalam pengendalianpencemaran air, udara dan limbah B3 serta pengendalian kerusakanlingkungan (khusus kegiatan pertambangan) mengacu pada :a. Format Rapor Sementara yang ditetapkan oleh Tim Teknis;b. Dihitung dengan menggunakan matrik pengendalian pencemaran air dan

udara sesuai lampiran II., dan pengelolaan limbah B3

4. Tim Pelaksana PROPER Provinsi kemudian menyusun statuspenaatan/peringkat awal perusahaan sesuai lampiran V, yang merupakanhasil rekapitulasi dari Rapor Sementara.

5. Tim Pelaksana PROPER Provinsi selanjutnya melaporkan secara tertulis hasilstatus penaatan / peringkat awal perusahaan kepada Kepala instansilingkungan hidup Provinsi, untuk kemudian disampaikan kepada SekretariatPROPER.

6. Tim Pelaksana PROPER Provinsi melakukan penyusunan Rapor Sementarasesuai Lampiran VI .

Page 19: Petunjuk teknis dekon proper 2014

18

7. Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup melakukan supervisikepada Tim Pelaksana PROPER Provinsi untuk memastikan kesesuaian RaporSementara dengan kriteria penilaian PROPER, validitas data dan menjaminkredibilitas pelaksanaan PROPER serta kesesuaian dengan jadwal pelaksanaanPROPER yang telah ditetapkan.

8. Tim Pelaksana PROPER Provinsi bersama dengan Tim Teknis PROPERKementerian Lingkungan Hidup menyusun status penaatan/peringkat awalperusahaan, yang merupakan hasil rekapitulasi dari rapor sementara dan BeritaAcara Penyusunan Peringkat Sementara.

Output kegiatan:1. Rapor Sementara hasil evaluasi pengawasan kinerja penaatan PROPER;2. Rekapitulasi status penaatan;3. Berita Acara Penyusunan Peringkat Sementara atau Berita Acara Supervisi;4. Surat penyampaian status penaatan usaha dan atau kegiatan yang dinilai dan

peringkat awal usaha dan atau kegiatan.

B. Pemberitahuan hasil peringkat sementara

Setelah Rapor Sementara diselesaikan, langkah selanjutnya adalah menyampaikanRapor tersebut kepada perusahaan untuk memperoleh tanggapan. Langkahlangkah untuk memberitahukan hasil peringkat sementara adalah sebagai berikut :

1. Kepala institusi lingkungan hidup Provinsi menyampaikan secara tertulis hasilstatus sementara penaatan Perusahaan beserta Rapor Sementara kepada KetuaTim Teknis melalui Sekretariat PROPER bulan September.

2. Rapor Sementara disampaikan kepada Perusahaan pada bulan September3. Pemberitahuan peringkat sementara secara tertulis ke Perusahaan dilakukan

melalui surat Ketua Tim Teknis PROPER.4. Tim Pelaksana PROPER Provinsi wajib memiliki sistem untuk memastikan

Peringkat Kinerja Sementara dan Rapor Kinerja Sementara dapat diterima olehPerusahaan yang dinilai.

Output kegiatan:1. Berita acara penerimaan Rapor Sementara;2. Tanda terima pengiriman dokumen.

C. Sanggahan/KlarifikasiUntuk menciptakan keadilan dalam pelaksanaan PROPER, Perusahaan yang dinilaidiberi kesempatan untuk menyampaikan sanggahan terhadap hasil penilaianperingkat kinerja sementara. Langkah-langkah untuk menampung danmenanggapi sanggahan perusahaan adalah sebagai berikut :1. Tim Pelaksana PROPER Provinsi menerima sanggahan tertulis dari Perusahaan

pada bulan September.

Page 20: Petunjuk teknis dekon proper 2014

19

2. Sanggahan ini harus dalam bentuk tertulis yang diantar langsung ataupundikirim melalui fax dan pos untuk selanjutnya mendapat bukti tanda terimadokumen sanggah. Apabila tidak ada sanggahan dalam jangka waktu 2 minggusetelah pemberitahuan hasil peringkat sementara maka Perusahaan dianggapmenerima hasil Peringkat Kinerja Sementara dan Rapor Kinerja Sementara.

3. Tim Pelaksana PROPER Provinsi melakukan evaluasi terhadap dokumensanggahan pada bulan Oktober. Hasil evaluasi dokumen sanggahandidiskusikan dengan Tim Teknis PROPER untuk menyepakati usulan peringkatakhir pada bulan Oktober.

4. Sanggahan tertulis dapat dilakukan setelah dilakukan kesepakatan dengan TimTeknis PROPER KLH.

5. Perbaikan peringkat perusahaan hanya dapat dilakukan jika :a. Terdapat kesalahan data yang dimasukkan kedalam Rapor sementara oleh

Tim Pelaksana PROPER Provinsi,b. Melengkapi data yang masih belum dimasukkan oleh Tim Pelaksana

PROPER Provinsi.6. Jika terdapat sanggahan yang tidak berkaitan dengan ketentuan angka 5, maka

wajib didiskusikan dengan Tim Teknis PROPER Kementerian LingkunganHidup untuk menentukan perlu atau tidaknya perubahan peringkatperusahaan.

Output kegiatan:Tanda terima dokumen sanggahan;

D. Review hasil sanggahan oleh Dewan PROPERBerdasarkan hasil verifikasi sanggahan yang dilakukan oleh Tim PelaksanaPROPER Provinsi bersama dengan Tim Teknis PROPER. Adapun langkah-langkahreview hasil sanggahan adalah sebagai berikut :1. Dewan pertimbangan akan melakukan review terhadap usulan peringkat akhir

Perusahaan.2. Dalam melakukan review terhadap usulan peringkat akhir Perusahaan, Dewan

Pertimbangan dapat melakukan verifikasi langsung ke Perusahaan yangbersangkutan.

3. Ketua Tim Teknis menetapkan daftar usulan peringkat akhir PROPER dandaftar kandidat Hijau dan Emas PROPER dari hasil review DewanPertimbangan PROPER.

Page 21: Petunjuk teknis dekon proper 2014

20

BAB VIPENINGKATAN KAPASITAS KABUPATEN/KOTA

Tim Pelaksana PROPER Provinsi dapat melakukan peningkatan kapasitas kepadaTim Pelaksana PROPER Kabupaten/Kota dengan menggunakan muatan materiyang ditetapkan oleh Ketua Tim Teknis PROPER.

Lingkup peningkatan kapasitas mencakup :a. Kriteria dan mekanisme pelaksanaan PROPER;b. Tata cara pengawasan penaatan lingkungan hidup (pengendalian pencemaran

air, pengendalian pencemaran udara, pengelolaan limbah B3, sertapengendalian kerusakan lingkungan, khusus kegiatan pertambangan);

c. Cara penyusunan Berita Acara Hasil Pengawasan;d. Cara pengolahan data hasil pengawasan;e. Cara penyusunan Rapor Sementara dan,f. Cara penyusunan Rapor final.

Kepala instansi lingkungan hidup Provinsi memberikan sertifikat kepada parapeserta penguatan kapasitas yang lulus.

Kepala instansi lingkungan hidup Provinsi menyampaikan laporan hasilpelaksanaan penguatan kapasitas kepada Ketua Tim Teknis PROPER.

Output kegiatan:1. Jumlah orang yang dilatih;2. Jumlah orang yang mendapat sertifikat;3. Laporan pelaksanaan kegiatan penguatan kapasitas.

Page 22: Petunjuk teknis dekon proper 2014

21

BAB VIIJADWAL KEGIATAN PROPER

Pelaksanaan kegiatan PROPER dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut :

Kegiatan Waktu (bulan)Peningkatan Kapasitas dan Sosialisasi Mekanismedan Kriteria PROPER kepada Perusahaan Maret - AprilKunjungan Lapangan Tahap I Mei - JuniSupervisi Tahap I MeiKunjungan Lapangan Tahap II Mei – JuliSupervisi Tahap II Juni dan JuliPengiriman Raport Sementara Provinsi dan KLH SeptemberSanggahan SeptemberEvaluasi Sanggahan OktoberUsulan Pemeringkatan OktoberPengumuman November

Page 23: Petunjuk teknis dekon proper 2014

22

BAB VIIIEVALUASI DAN PELAPORAN

Laporan dekonsentrasi Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3,Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasional melalui PROPER mengacukepada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 10 Tahun 2013 tentangPetunjuk Teknis Penyelenggaraan Dekonsentrasi Bidang Lingkungan Hidup danstruktur laporan dekonsentrasi PROPER.

Tim Pelaksana PROPER Provinsi wajib mendokumentasikan secara sistematissemua output tahapan kegiatan dan Tim PROPER Kementerian Lingkungan Hidupberhak secara penuh untuk mengakses dokumentasi pelaksanaan PROPER.

Pelaporan dekonsentrasi Proper terdiri beberapa bab dan lampiran dengan susunansebagai berikut:

I. PendahuluanII. Pelaksanaan ProperIII. Hasil Evaluasi ProperIV. Peningkatan KapasitasV. PenutupVI. Lampiran-Lampiran

Struktur pelaporan dapat dilihat pada gambar 8.1

Gambar 8.1 Struktur Pelaporan Dekonsentrasi PROPER

Page 24: Petunjuk teknis dekon proper 2014

23

Isian lampiran laporan dekonsentrasi PROPER mengacu pada Lampiran VIII.

A. PendahuluanPada bab pendahuluan disampaikan latar belakang, tujuan, ruang lingkup kegiatanProper serta sistematika pelaporan dekon PROPER. Dalam ruang lingkup kegiatanPROPER disampaikan deskripsi mengenai tahapan persiapan proper yang terdiridari persiapan, pelaksanaan serta evaluasi hasil pelaksanaan PROPER

B. Pelaksanaan PROPERDalam Bab pelaksanaan Proper disampaikan serangkaian kegiatan yangdilaksanakan oleh Pemda mulai dari tahap persiapan hingga pelaksanaan PROPERyaitu :

Penetapan usulan peserta PROPER kepada KLH Pertemuan teknis dengan KLH membahas peserta, rencana pemantauan serta

peningkatan kapasitas Penyusunan rencana kerja pelaksanaan PROPER di Provinsi Peningkatan kapasitas kepada Tim Pelaksana PROPER Provinsi Sosialisasi PROPER kepada Perusahaan peserta PROPER

Dalam Bab ini disampaikan juga daftar peserta PROPER periode penilaian. Datalengkap mengenai peserta PROPER disampaikan dalam Lampiran 1 LaporanDekonsentrasi PROPER. Setelah dilaksanakan pengawasan, salah satu buktipengawasan adalah Berita Acara. Kumpulan Berita Acara peserta PROPERdisampaikan dalam Lampiran 2 Laporan Dekonsentrasi PROPER .

C. Hasil Pelaksanaan PROPERDalam Bab ini disampaikan hasil pelaksanaan PROPER yang terdiri dari jumlahindustri peserta PROPER dan hasil peringkatnya, data penghitungan bebanpencemar, Raport perusahaan serta rekapitulasi Berita Acara.C.3.1 Peringkat PROPER pada periode Penilaian serta periode Penilaian

sebelumnya sehingga dapat dianalisis trend tingkat penaatan dari setiapindustri dan secara umum

C.3.2 Inventarisasi beban pencemaranInventarisasi beban pencemaran dilakukan untuk beban pencemaran air,udara, serta gas rumah kaca. Inventarisasi dilakukan untuk setiap sektordalam PROPER yaitu sektor Manufaktur, Prasarana dan Jasa (MPJ),Pertambangan, Enrgi dan Migas (PEM) serta Agroindustri. Data bebanpencemaran diperoleh dari form/blangko pengawasan lapangan serta hasilperhitungan.Untuk setiap media dan jenis industri maka parameter yang diinventrasasibeban pencemarannya adalah parameter kunci. Sebagai contoh untuk airmaka minimal inventarisasi dilakukan untuk parameter BOD, COD, TOC,NH3 serta parameter kunci lainnya. Contoh tabel untuk beban pencemaranairbadalah sebagai berikut :

Page 25: Petunjuk teknis dekon proper 2014

24

No. SektorParameter (ton/Periode)

BOD COD TSS Minyak& Lemak dst dst

1 MPJ2 PEM3 Agro

Detail inventarisasi beban pencemaran air dari setiap perusahaandisampaikan dalam Lampiran 3 a.

Inventarisasi beban pencemar udara dilakukan untuk pencemar kriteriayaitu SO2, NO2, PArtikulat, serta pencemar GRK yaitu CO2, CH4, N2O sertaSF6 dimana semua nilainya dikonversi dengan CO2e. Contoh tabel untukbeban pencemar udara dan GRK adalah sebagai berikut:

Tabel Beban Pencemar Udara

No. Sektor Parameter (ton/Periode)SO2 NO2 Partikulat dst dst

1 MPJ2 PEM3 Agro

Tabel Pencemar GRK

No. Sektor Parameter (ton/Periode)CO2 CH4 N2O CH4 CO2e

1 MPJ2 PEM3 Agro

Detail perhitungan beban pencemar udara kriteria dan gas rumah kaca darisetiap perusahaan dapat dilihat pada Lampiran 3 b.

Untuk limbah B3 maka informasi yang disampaikan dapat dilihat pada tableberikut:

No. SektorBeban Limbah B3 (ton/Periode)

Dihasilkan Disimpandi TPS

DiserahkanPihak ke-3 Dimanfaatkan Landfill Dumping

1 MPJ

2 PEM

3 Agro

Detail data beban pencemaran limbah B3 dari setiap perusahaan disampaikanpada Lampiran 3 c.

Page 26: Petunjuk teknis dekon proper 2014

25

8.3.3 Kinerja Perusahaan Peserta PROPER

Kinerja Laporan kinerja perusahaan disampaikan dalam bentuk Rapor yangakan disampaikan kepada setiap peserta PROPER. Kumpulan Rapor pesertaakan disampaikan dalam Lampiran 4 Laporan Dekonsentrasi PROPER.

D. Penguatan Kapasitas

Dalam bab ini disampaikan hasil penguatan kapasitas yang sudah dilakukan baikuntuk lingkup internal, ataupun kabupaten/kota, serta sosialisasi kepadaperusahaan perusahaan PROPER. Jumlah SDM yang terlibat, kompetensi,pendidikan, pelatihan serta status kepegawaian ataupun jabatan fungsionaldisampaikan dalam Lampiran 5 Laporan Dekonsentrasi PROPER.

E. Penutup

Bab penutup berisikan analisis hasil pelaksanaan PROPER, kendala serta hambatan,kesimpulan hasil pelaksanaan PROPER serta rekomendasi agar pelaksanaanPROPER ke depan menjadi lebih baik

Page 27: Petunjuk teknis dekon proper 2014

26

Sekretariat PROPERKEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Dekonsentrasi Pengawasan PelaksanaanPengelolaan Limbah B3, Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasional melaluiPROPER, dapat menghubungi:

Sekretariat PROPER

Telp./Fax. : (021) 8520-886Email: [email protected] dan [email protected]: Jl. DI. Panjaitan Kav. 24, Gd. B Lt. 4 Kebon Nanas – Jakarta 13410.

Page 28: Petunjuk teknis dekon proper 2014

27

LAMPIRAN

Page 29: Petunjuk teknis dekon proper 2014

28

LAMPIRAN I.FORMAT BERITA ACARA HASIL PENGAWASAN PROPER

Pada hari ini, .......... tanggal .... Bulan ..... tahun ......., pukul ......, di Kab/Kota..... Provinsi ......., kami yangbertanda tangan di bawah ini :

Nama : ............................................................................................................................................Instansi : ............................................................................................................................................NIP./No. PPLH : .................................. /........................................................................................................Pangkat/Gol. : .........................../................................................................................................................Jabatan : ............................................................................................................................................

Beserta anggota pengawas:Nama NIP/PPLH Jabatan

............................ .................................. ..........................................

secara bersama-sama telah melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap:Perusahaan : ............................................................................................................................................

Alamat : ............................................................................................................................................Telp./Fax./HP : ............................................................................................................................................e-mail : ............................................................................................................................................

Pihak PerusahaanNama : ............................................................................................................................................Jabatan : ............................................................................................................................................No. Hp : ............................................................................................................................................

Pengawasan dan pemantauan tersebut dilakukan berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Program PenilaianPeringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER), yang terdiri dari pemantauan,pemeriksaan dan verifikasi teknis terhadap pelaksanaan kegiatan Pengendalian Pencemaran Air, PengendalianPencemaran Udara dan Pengelolaan Padat/Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Catatan temuan-temuan lapangan selama pengawasan dan pemantauan tersebut disajikan dalam Lampiran Berita Acara ini danmenjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini.

Demikian Berita Acara Pengawasan Penaatan Lingkungan Hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya dandisaksikan oleh yang bertanda tangan di bawah ini.

Pejabat Pengawas LingkunganHidup – Provinsi

Pejabat Pengawas LingkunganHidup – Kab/Kota

PihakPerusahaan

Nama : ...........

Ttd: ……………….

Nama : ...........

Ttd: ……………….

Nama : ...........

Ttd: ……………….Nama : ................

Ttd: ……………….

Nama : ...........

Ttd: ……………….

Nama : ...........

Ttd: ……………….

BERITA ACARAPENGAWASAN PENAATAN LINGKUNGAN HIDUP

Page 30: Petunjuk teknis dekon proper 2014

29

Lampiran1. Berita Acara Pengawasan Penaatan Lingkungan Hidup

PROFIL PERUSAHAAN

Nama Perusahaan :Alamat lokasi kegiatan :Telp./Fax. :Alamat Kantor Pusat/Perwakilan :Telp./Fax. :Nama Holding Company :Alamat Kantor Holding CompanyTelp./Fax. :Tahun Berdiri Perusahaan/ Beroperasi Perusahaan :Jenis Industri :Status PermodalanLuas Area Pabrik/Lokasi Kegatan :Pengelolaan Air Limbah : Pembuangan Ke sumber air/

Pembuangan ke laut/ Pemanfaatan ketanah/ Reinjeksi

Jumlah Karyawan :Kapasitas Produksi :

· Terpasang :· Senyatanya :

Bahan Baku Utama :Bahan Penolong :Proses Produksi :

Prosentase Pemasaran Eksport :Prosentase Pemasaran Domestik/Lokal :

Bahan Bakar yang digunakan :Satuan Bahan Bakar :Jumlah Konsumsi Bahan bakar/tahun :

Dokumen Lingkungan yang dimiliki :Nama Personal Kontak :Nomor HP :Jabatan :e-mail Personal Kontak :

Lokasi Yang Dikunjungi: (sebutkan lokasi lapangan/fasilitas yang dikunjungi)

Page 31: Petunjuk teknis dekon proper 2014

30

HASIL EVALUASI PENGAWASAN KINERJA PENAATANPeriode 1 Juli 20xx – 30 Juni 20xx

Nama Perusahaan : PT. XxxJenis Industri : XxxLokasi Kegiatan : Kabupaten Xxx, Provinsi Xxx

I. DOKUMEN LINGKUNGAN/IZIN LINGKUNGAN

No. Kewajiban penanggungjawab usahasesuai PP 27/2012

Penaatan Temuan

1. Memiliki dokumen lingkungan/IzinLingkungan.

Taat Dokumen UKL-UPL Nomor :117/UKL-UPL/2008 disetujui oleh Kepala DinasLingkunga Hidup, Pertambangan danEnergi Kabupaten xxx

2. Melaksanakan ketentuan dalam dokumenlingkungan/izin lingkungan:A. Deskripsi kegiatan (luas area dan

kapasitas produksi)B. Pengelolaan lingkungan terutama

terutama aspek pengendalianpencemaran air, pengendalianpencemaran udara, dan PengelolaanLB3

Tidak Taat Belum melaksanakan ketentuansecara rutin pelaksanaan UKL-UPL

3. Melaporkan pelaksanaan dokumenlingkungan/izin lingkungan (terutama aspekpengendalian pencemaran air, pengendalianpencemaran udara, dan Pengelolaan LB3)

Tidak Taat Belum melaporkan secara rutinpelaksanaan UKL-UPL

II. PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

A. Kewajiban Pengendalian Pencemaran Air

No. Pengelolaan Limbah Cair Penaatan Temuan1. Ketaatan terhadap Izin Tidak Taat Izin pembuangan No 660.31/2875/203.2/2010

namun sudah habis masa berlakunya padatanggal 29 Maret 2012 dan belum memperpanjang

2. Ketaatan terhadap titikpenaatan pemantauan

100% Perusahaan mempunyai 10 (sepulu) titik outletIPAL dan seluruhnya sudah dilakukan pemantauan

3. Ketaatan terhadap parameterBaku Mutu

100% Parameter yang dipantau sudah lengkap sesuaidengan Permen LH No 04 Tahun 2010

4. Ketaatan terhadap pelaporan 83% Sepanjang masa evaluasi parameter TSS duabulan tidak dilaporkan

5. a. Ketaatan terhadappemenuhan Baku Mutu

80%

b. Pemenuhan Baku Mutuberdasarkan PemantauanTim PROPER

------ - Dilakukan/Tidak dilakukan pengambilan sampelair limbah.

- Parameter yang diuji ...- Menunggu hasil laboratorium.

6. Ketaatan terhadap KetentuanTeknis

Tidak Taat Ditemukan bypass dari saluran sebelum masuk kekolam IPAL dan belum memasang alat ukur debit

Page 32: Petunjuk teknis dekon proper 2014

31

B. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan

1. Perusahaan wajib segera menutup saluran bypass dari saluran sebelum masuk ke kolam IPAL2. Perusahaan wajib segera mengurus izin pembuangan air limbah kepada Bupati Kabupaten

xxxxxxxxxxxx3. Perusahaan wajib menjaga Kualitas air limbah melalui optimalisasi kinerja IPAL agar memenuhi

BMAL yang ditetapkan dan memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam Peraturanxxxxxxxxxxxx tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan xxxxxxxxxxxxxxx

4. Perusahaan wajib melakukan pengujian air limbah setiap bulan untuk setiap parameter yangdipersyaratkan dalam baku mutu air limbah Industri xxxxxxxxxxx ,dan memeriksakannyakepada laboratorium terakreditasi.

5. Perusahaan wajib memasang alat ukur debit dan melakukan pencatatan debit, /kuantitaslimbah harian, pH harian, serta produksi senyatanya bulanan.

6. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pH harian, debit/kuantitas air limbah harian,kadar parameter mutu limbah cair dan produksi harian senyatanya, sekurang-kurangnya tiga bulansekali kepada BLH Kabupaten Xxx, BLH Provinsi Xxx dan Kementerian Lingkungan Hidup.

C. Perhitungan Beban Pencemaran Air (Ton/periode)No Parameter Beban Inlet Beban Outlet

III. PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

A. Kewajiban Pengendalian Pencemaran Udara

No. Pengendalian Pencemaran Udara Penaatan Temuan1. Ketaatan terhadap titik penaatan

pemantauan100% Sumber Emisi : 3 unit boiler, 1 unit

heather, 2 Unit dryer, 3 unit deporasigliserin, 2 unit genset

Seluruh sumber emisi sudah dipantau2. Ketaatan terhadap pelaporan 100% Semua parameter dari hasil

pemantauan semua sumber emisisudah dilaporkan sesuai peraturan

3. Ketaatan terhadap parameter BakuMutu Emisi

100% Parameter yang dipantau dari semuasumber emisi sudah sesuai peraturan

4. Ketaatan terhadap pemenuhan BakuMutu Emisi

100% Hasil pemantauan emisi seluruh sumberemisi telah memenuhi baku mutu emisi

5. Ketaatan terhadap ketentuan Teknisyang dipersyaratkan Taat Semua cerobong sudah dilengkapi

dengan sarana dan prasarana sampling

B. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan

1. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi Boiler, Heather yang aktif dengan parameter danfrekuensi minimal 6 bulan sekali sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 07 tahun 2007.

2. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi genset dan dryer yang aktif dengan parameterdan frekuensi sesuai peraturan yang berlaku.

3. Perusahaan wajib menjaga kualitas emisinya sehingga memenuhi Baku Mutu sesuai dengan peraturanyang berlaku.

4. Perusahaan wajib tetap melakukan pengukuran kualitas udara ambien sekurang-kurangnya 6 bulansekali sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

5. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pengujian emisi udara dari semua sumber emisi dan

Page 33: Petunjuk teknis dekon proper 2014

32

pengujian kualitas udara ambien sekurang-kurangnya enam bulan sekali kepada BLH Kabupaten xxx,BLH Provinsi xxx dan Kementerian Lingkungan Hidup.

C. Perhitungan Beban Pencemaran Udara (Ton/periode)No Parameter Beban Emisi

IV. PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (LIMBAH B3)A. Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

PengelolaanLimbah B3

StatusPerizinan No. SK/ No. Surat Masa Berlaku Keterangan

PenyimpananSementara

√ Surat KeputusanKepala BLH KabupatenXXX nomor:XXX//SK/TPS-LB3/2011 pada tanggal27 Desember 2011

2 (dua) tahun Izin tempat penyimpanansementara limbah B3 untuksludge hasil kegiatan sendiri

--- --- --- Belum memiliki TPS LimbahB3 untuk penyimpanan abubatubara

--- --- --- Belum memiliki izinpenyimpanan sementarauntuk limbah B3 lainnya (olibekas, bekas kemasanbahan kimia, aki bekas,majun terkontaminasi limbahB3, drum bekas oli bekas,limbah elektronik)

B. Sumber Limbah Bahan Berbahaya dan BeracunNo. Sumber Jenis Limbah Estimasi

Timbulan Kemasan Konversi keton

1. Boiler Abu batubara 0.20 ton/ hari Karung plastik ---2. IPAL Sludge IPAL 0.02 ton/ hari Karung plastik ---3. Proses produksi Bekas kemasan

bahan kimia0.09 ton/ 8 bulan(30 pieces)

--- ---

4. Genset, forklift Oli bekas 0.45 ton/ 10bulan

Drum ---

5. Workshop Drum bekas olibekas

--- --- ---

6. Workshop Kain majunterkontaminasilimbah B3

Belum dihasilkan --- ---

7. Genset, forklift Aki bekas Belum dihasilkan --- ---8. Kantor Limbah elektronik Belum dihasilkan --- ---

Catatan:- Sejak bulan September 2012 perusahaan menggunakan batubara sebagai bahan bakar boiler

dikarenakan kesulitan untuk mendapatkan cangkang.- Perusahaan tidak menggunakan lampu yang mengandung merkuri.

Page 34: Petunjuk teknis dekon proper 2014

33

C. Neraca Limbah B3 Periode 1 Juli 20xx – 30 Juni 20xx

Jenis Limbah Satuan LimbahDihasilkan

LimbahDikelola

LimbahBelum

DikelolaPerlakuan

A. Sumber Dari Proses Produksi--- --- --- --- --- ---B. Sumber Dari Luar Proses ProduksiAbu batubara Ton 30.00 0 30.00 Ditempatkan dalam karung

plastik di lokasi terbuka dilingkungan pabrik

Sludge IPAL Ton 7.54 2.005.54

0 - Disimpan di TPS- Diserahkan ke xxx

(pengangkut/ AAT), PT. xxxOli bekas Ton 0.45 0 0.45 Disimpan di gudang workshopDrum bekas oli bekas Ton 0.03 0 0.03 Disimpan di gudang workshopBekas kemasan bahankimia

Ton 0.09 0 0.09 Disimpan di gudang workshop

Majun terkontaminasilimbah B3

Ton 0 0 0 Belum dihasilkan

Aki bekas Ton 0 0 0 Belum dihasilkanLimbah elektronik Ton 0 0 0 Belum dihasilkanTOTAL Ton 38.11 7.54 30.57Persentase % 19.79 80.21

Ket : 14.54% limbah B3 yang diserahkan ke pihak ke tiga yang memiliki izin, 5.25% limbah B3 masihtersimpan di TPS dan 80,21% limbah B3 belum dikelola sesuai ketentuan. Secara umum 80.21%limbah B3 belum dikelola sesuai dengan peraturan yang berlaku dan persyaratan dalam izin.

D. Temuan dan RekomendasiNo Aspek Penilaian Temuan Lapangan Rencana Tindak Lanjut1 a. Pendataan Jenis dan Volume

Limbah yang dihasilkanIdentifikasi jenis limbah B3 - Telah melakukan identifikasi

terhadap limbah B3 sludge,oli bekas, kemasan bekasbahan kimia, drum bekas olibekas, aki bekas, abubatubara

- Belum melakukan identifikasiterhadap limbah elektronikdan majun terkontaminasilimbah B3

Wajib melakukan identifikasiterhadap seluruh limbah B3 yangdihasilkan

Pencatatan Jenis dan Volumelimbah B3 yang dihasilkan

Belum melakukan pencatatanterhadap seluruh jenis danvolume limbah B3 yangdihasilkan.

Wajib melakukan pencatatanterhadap seluruh jenis danvolume limbah B3 yangdihasilkan.

Pendataan pengelolaan lanjutanlimbah B3

Belum melakukan pengelolaanlanjutan terhadap seluruhlimbah B3 selain limbah B3sludge.

Wajib melakukan pengelolaanlanjutan terhadap seluruh limbahB3 yang dihasilkan sesuaiketentuan.

b. Pelaporan Belum melakukan pelaporanrealisasi pengelolaan limbahB3 yang dihasilkannya,termasuk untuk sludge IPAL

Wajib melaporkan realisasipengelolaan semua limbah B3yang dihasilkan denganmenyampaikan neraca limbah

Page 35: Petunjuk teknis dekon proper 2014

34

yang sudah memiliki izin TPSLB3.

B3, logbook, dan manifestsalinan #2 per triwulan kepadaBLH XXX dengan tembusankepada Kementerian LingkunganHidup dan BLH Provinsi XXX.

2. Perizinan PengelolaanLimbah B3Kepemilikan izin PLB3 yangdipersyaratkan

- Sudah memiliki IzinPenyimpanan SementaraLimbah B3 untuk sludgeIPAL sesuai SuratKeputusan Kepala BLHKabupaten XXX nomor:XXX//SK/TPS-LB3/2011pada tanggal 27 Desember2011

- Belum memiliki IzinPenyimpanan Sementarauntuk limbah abu batubara

- Belum memiliki IzinPenyimpanan Sementarauntuk limbah B3 oli bekas,aki bekas, majunterkontaminasi, bekaskemasan bahan kimia, drumbekas oli bekas dan limbahelektronik

- Wajib membangun TPSLimbah B3 untuk limbah B3abu batubara, oli bekas, akibekas, majun terkontaminasi,bekas kemasan bahan kimia,drum bekas oli bekas danlimbah elektronik sesuai KEP-01/BAPEDAL/09/1995 danmengajukan permohonan IzinPenyimpanan SementaraLimbah B3 kepada BLHKabupaten XXX.

- Tidak menyimpan limbah B3melebihi jangka waktu 90 harikecuali jika limbah B3 yangdihasilkan kurang dari 50 kgper hari maka dapat disimpanselama 180 hari

Masa berlaku izin 2 (dua) tahun untuk IzinPenyimpanan SementaraLimbah B3 untuk sludge IPAL

3. Pelaksanaan ketentuan izin :a. Pemenuhan terhadap ketentuan

teknis dalam izin selain BakuMutu Emisi, Effluent danStandard Mutu (check list)

- TPS Sludge memenuhi57.70% ketentuan teknis

- Belum memiliki TPS LimbahB3 untuk penyimpanan abubatubara, oli bekas, akibekas, majun terkontaminasi,bekas kemasan bahan kimia,drum bekas oli bekas danlimbah elektronik

Wajib membangun TPS LimbahB3 yang memenuhi ketentuanteknis di TPS Limbah B3 sesuaiKEP-01/BAPEDAL/09/1995.

b. Emisi dari kegiatan pengolahandan/atau pemanfaatan limbahB3:

--- Apabila perusahaan inginmelakukan kegiatan pengolahandan/ atau pemanfaatan limbahB3, maka wajib mengajukanpermohonan izin kepadaKementerian Lingkungan Hidup

- Pemenuhan terhadap BME --- ---- Jumlah parameter yang diukur

dan dianalisa--- ---

- Frekuensi pengukuran --- ---

Page 36: Petunjuk teknis dekon proper 2014

35

c. Effluent dari kegiatanpengolahan dan/ataupenimbunan dan/ataupengelolaan limbah B3lainnya :

--- ---

d. Standar Mutu Produkdan/atau kualitas limbah B3untuk pemanfaatan

--- ---

4. Open dumping, pengelolaantumpahan, dan penangananmedia/tanah terkontaminasilimbah B3 :

Menyimpan limbah B3 abubatubara dalam kemasankarung plastik di lokasi terbukadi lingkungan pabrik

- Menghentikan kegiatanmenyimpan limbah abubatubara di tempat terbuka

- Segera memindahkan limbahabu batubara yang disimpan dilokasi terbuka ke dalam TPSyang berizin

- Menyampaikan progresspemindahan limbah B3 abubatubara ke dalam TPS berizinkepada KementerianLingkungan Hidup dengantembusan ke BLH KabupatenXXX

- Menyampaikan rencanapenyelesaian pemindahanlimbah B3 abu batubara kedalam TPS berizin kepadaKementerian LingkunganHidup dengan tembusan keBLH Kabupaten XXX

Jenis limbah dan jumlah limbahyang di open dumping

Limbah abu batubara sebanyak30 ton

Rencana pengelolaan lahanterkontaminasi

---

Kesesuaian rencana denganpelaksanaa pengelolaan lahanterkontaminasi

--- ---

Jumlah total limbah dan tanahterkontaminasi yang dilakukanpengelolaan

--- ---

Perlakuan pengelolaan limbahdan tanah terkontaminasi yangdiangkat sesuai perencanaan

--- ---

SSPLT (surat status pemulihanlahan terkontaminasi)

--- ---

Ketentuan dalam SSPLT --- ---

5. Jumlah limbah B3 yangdikelola (Neraca Limbah B3)

19.79% limbah B3 dikelolasesuai dengan ketentuan yangberlaku.

Perusahaan wajib melakukanpengelolaan terhadap limbah B3yang dihasilkan sesuai denganketentuan.

6. Pengelolaan limbah B3 olehpihak ke-3

a. Pengelolaan melaluipengumpul limbah B3

--- ---

Masa berlaku izin --- ---

Page 37: Petunjuk teknis dekon proper 2014

36

Kesesuaian jenis limbah B3yang dikumpul dengan izin yangberlaku

--- ---

Kontrak kerjasama penghasillimbah dan pengumpul limbah

--- ---

Kontrak kerjasama antarapengumpul dengan pihakpemanfaat, pengolah ataupenimbun

--- ---

Ada/tidak masalah pencemaranlingkungan

--- ---

b. Pihak ke-3 pengelola lanjutlimbah B3 (pemanfaat/pengolah/ penimbun)

PT. Bata Kuo Shin ---

Masa berlaku izin Perusahaan tidak memilikisalinan izin pihak ketigapengelola lanjut

Wajib memiliki salinan izin pihakketiga pengelola lanjut danmenyampaikan salinan izintersebut ke KementerianLingkungan Hidup

Kesesuaian jenis limbah B3yang dikelola

--- ---

Kontrak kerjasama penghasildan pengolah/ pemanfaat/penimbun

--- ---

Ada/tidak masalah pencemaranlingkungan yang dilakukan olehpengelola limbah B3

--- ---

Pihak ke-3 JasaPengangkutan

CV. Gema Putra Buana ---

Ada/tidak izin dari KementerianPerhubungan

Memiliki izin pengangkutan dariKementerian Perhubungan

---

Ada/tidak rekomendasi dari KLH Memiliki rekomendasi dariKementerian Lingkungan Hidup

---

Kesesuaian jenis limbah yangdiangkut dengan izin

Sesuai dengan izin danrekomendasi

---

Kesesuaian alat angkut denganyang tercantum dalam izin (Nopolisi, no rangka, no mesin)

Sesuai dengan izin danrekomendasi

---

Rute pengangkutan sesuaidengan izin

Sesuai dengan izin danrekomendasi

---

Penggunaan dokumen/manifestyang sah

Penggunaan dokumenmanifest tidak sesuai denganKep-02/BAPEDAL/09/1995dimana dokumen manifest #2dan #3 sudah terisi penuh dandicap oleh perusahaanpengelola akhir limbah B3

Wajib memenuhi ketentuansesuai Kep-02/BAPEDAL/09/1995 dalampenggunaan dokumen manifest.

7. Dumping, injeksi danpengelolaan limbah B3 dengancara tertentu:

--- ---

Izin dumping/izin pengelolaan --- ---

Page 38: Petunjuk teknis dekon proper 2014

37

limbah B3 dengan cara tertentuJumlah/volume limbah B3 yangdi dumping

--- ---

8. Pengelolaan Limbah B3lainnya

--- ---

E. PenaatanNo. Aspek Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Taat Belum

Taat Keterangan1. a. Pendataan jenis dan volume limbah yang

dihasilkan--- √

- Belum melakukan identifikasilimbah elektronik dan majunterkontaminasi limbah B3

- Belum melakukan pencatatanseluruh limbah B3 yangdihasilkan

b. Pelaporan--- √

Belum melakukan pelaporanrealisasi pengelolaan limbah B3sludge IPAL sesuai dengan izin

2. Status perizinan pengelolaan limbah B3 √ --- Untuk TPS Limbah B3 SludgeIPAL

3. Pelaksanaan ketentuan dalam Izina. Pemenuhan Ketentuan Teknis

--- √

- TPS Sludge memenuhi57.70% ketentuan teknis

- Belum memiliki TPS Limbah B3untuk penyimpanan abubatubara dan limbah B3 lainnya

b. Pemenuhan Baku Mutu Emisi --- ---c. Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah --- ---d. Pemenuhan Pemanfaatan --- ---

4. Penanganan open dumping, pengelolaantumpahan, dan penanganan mediaterkontaminasi LB3 --- √

Menyimpan limbah B3 abubatubara dalam kemasan karungplastik di lokasi terbuka dilingkungan pabrik

a. Rencana pengelolaan --- ---b. Pelaksanaan pengelolaan --- ---c. Jumlah tanah terkontaminasi yang

dikelola --- ---

d. Pelaksanaan ketentuan SSPLT --- ---5. Jumlah limbah B3 yang dikelola sesuai dengan

peraturan --- √ 19.79% limbah B3 dikelola sesuaidengan ketentuan yang berlaku.

6. Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3 danpengangkutan limbah B3 √ ---

7. Pengelolaan limbah B3 dengan cara tertentu(antara lain : Dumping, Re-injeksi, dll) --- ---

F. KesimpulanSegera melakukan perbaikan sesuai dengan rencana tindak lanjut pada tabel D. dan menyampaikan hasilperbaikan Tindak lanjut dari berita acara beserta data-data pendukung dan foto perbaikan tersebut kepadaDeputi IV MENLH c.q. Asdep Pengelolaan Limbah B3 dan Pemulihan Kontaminasi Limbah B3 (alamat: Gd.C, Lt. 2, JL. D.I. Panjaitan Kav. 24, Kebon Nanas, Jakarta Timur – 13410; Telp./Fax. 021-85904932) dengan tembusan kepada BLH Provinsi XXX dan BLH Kabupaten XXX.

Page 39: Petunjuk teknis dekon proper 2014

38

LAMPIRAN1. Check list pengelolaan limbah B3 (TPS Limbah B3) yang telah ditandatangani oleh pengawas dan

perusahaan.2. Foto temuan lapangan.

FOTO TEMUAN LAPANGAN

Kondisi TPS Limbah B3 Keterangan Tindak Lanjut- Membuang air limbah hasil

pengolahan IPAL (dryingbed) ke lingkungan tanpaada izin pembuanganlimbah cair

- Dilakukan analisa pH padaair limbah yang dibuang kelingkungan menggunakankertas lakmus dengan hasilpH 7

- Tidak melakukanpembuangan air limbah dariproses IPAL secaralangsung ke lingkungantanpa ada izin pembuanganlimbah cair

- Menutup saluran air limbahdari proses drying bed kelingkungan selama izinpembuangan limbah cairbelum ada dan mengalirkankembali ke IPAL.

TPS Sludge tidak sesuaidengan ketentuan teknis dalamKep-01/BAPEDAL/09/1995

Wajib memenuhi ketentuanteknis di TPS sesuai Kep-01/BAPEDAL/09/1995

Terdapat tumpahan/ ceceransludge IPAL di sekitar TPSSludge.

Melakukan pembersihansludge IPAL yang tercecer dilokasi TPS Sludge.

House keeping di sekitar TPSSludge tidak terawat.

Menjaga kebersihan di TPSSludge dan sekitarnya.

Page 40: Petunjuk teknis dekon proper 2014

39

Menyimpan limbah oli bekas,drum bekas oli bekas, kemasanbekas bahan kimia di gudangworkshop dan bercampurdengan limbah non B3.

Wajib membangun TPSLimbah B3 untuk menyimpanoli bekas, drum bekas olibekas, kemasan bekas bahankimia, majun terkontaminasilimbah B3, aki bekas, danlimbah elektronik.

- House keeping di lokasiboiler kurang terawat

- Banyak batubara yangdisimpan di luar lokasi boiler

- Menyimpan limbah abubatubara di lokasi boiler

- Banyak limbah abubatubara yang tercecer disekitar lokasi boiler

- Menjaga house keeping dilokasi boiler agar terawat,rapi dan bersih sehinggatidak ada ceceran batubaradan limbah abu batubara kelingkungan

- Membangun TPS limbah B3khusus untuk abu batubarasesuai ketentuan Kep-01/BAPEDAL/09.1995

Page 41: Petunjuk teknis dekon proper 2014

40

- Menyimpan limbah B3 abubatubara dalam kemasankarung plastik di lokasiterbuka di lingkungan pabrik,di antaranya dekat lokasiboiler dan di sampingbangunan pabrik

- Menyimpan limbah B3 abubatubara dalam kemasankarung plastik di lokasiterbuka di lingkungan pabrik

- Menyimpan limbah B3 abubatubara dalam kemasankarung plastik di lokasiterbuka di lingkungan pabrik

- Menyimpan limbah B3 abubatubara dalam kemasankarung plastik di lokasiterbuka di lingkungan pabrik

- Menghentikan kegiatanmenyinpan limbah abubatubara di lokasi terbuka.

- Segera memindahkan limbahabu batubara ke dalam TPSyang berizin.

- Menyampaikan progresspemindahan limbah B3 abubatubara ke dalam TPSberizin kepada KementerianLingkungan Hidup dengantembusan ke BLHKabupaten XXX

- Menyampaikan rencanapenyelesaian pemindahanlimbah B3 abu batubara kedalam TPS berizin kepadaKementerian LingkunganHidup dengan tembusan keBLH Kabupaten XXX

Page 42: Petunjuk teknis dekon proper 2014

41

V. PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (KHUSUS KEGIATAN PERTAMBANGAN)A. Rekapitulasi Penilaian

No. Tahapan Lokasi NilaiTotal

X ≥ 80 55 < x < 80 X ≤ 55 Keterangan

1. PembersihanLahan

Lokasi 1 98 1 Taat

2. PenggalianTanah Penutup

Lokasi 1 81 1 Taat

3. Penambangan Lokasi 1 88 1 Taat

4. Penimbunan Lokasi 1 78 1 Tidak Taat

5. PengupasanTanah Pucuk

Lokasi 1 98 1 Taat

6. Reklamasi Lokasi 1 88 1 Taat

7. PembersihanLahan

Lokasi 2 100 1 Taat

8. PengupasanTanah Pucuk

Lokasi 2 100 1 Taat

9. PenggalianTanah Penutup

Lokasi 2 81 1 Taat

10. Penambangan Lokasi 2 90 1 Taat

11. Penimbunan Lokasi 2 53 1 Taat

12. Reklamasi Lokasi 2 86 1 Taat

13. PembersihanLahan

Lokasi 3 100 1 Taat

14. PengupasanTanah Pucuk

Lokasi 3 100 1 Taat

15. PenggalianTanah Penutup

Lokasi 3 81 1 Taat

16. Penambangan Lokasi 3 73 1 Taat

17. Penimbunan Lokasi 3 83 1 Taat

18. Reklamasi Lokasi 3 86 1 Taat

19. PembersihanLahan

Lokasi 4 98 1 Taat

20. Penimbunan Lokasi 4 91 1 Taat

21. Reklamasi Lokasi 4 100 1 Taat

22. PengupasanTanah Pucuk

Lokasi 5 98 1 Taat

Page 43: Petunjuk teknis dekon proper 2014

42

23. PenggalianTanah Penutup

Lokasi 5 91 1 Taat

24. Penambangan Lokasi 5 98 1 Taat

25. PembersihanLahan

Lokasi 6 100 1 Taat

26. PengupasanTanah Pucuk

Lokasi 6 100 1 Taat

27. PenggalianTanah Penutup

Lokasi 6 83 1 Taat

28. Penambangan Lokasi 6 88 1 Taat29. Penimbunan Lokasi 6 83 1 Taat30. Reklamasi Lokasi 6 88 1 Taat

JUMLAH DATA 30 27 2 1 Tidak TaatPersentase 90% 6,67% 3,3% Tidak Taat

B. Ringkasan Penaatan Pengendalian Kerusakan Lahan1. Pada aspek manajemen telah memenuhi semua ketentuan kriteria pengendalian kerusakan

lingkungan2. Untuk aspek Teknis:

a) Kriteria K3 (Potensi Longsor) terlihat longsoran batuan pada dinding yang ditinggalb) Kriteria K4 (Potensi Pencemaran AAT) tidak mendapatkan nilai karena belum dilakukan

upaya penanganan batuan yang berpotensi membentuk air asam tambang.c) Kriteria K5 (Erosi): terdapat indikasi adanya erosi didinding lereng penggalian tanah

penutupd) Kriteria K6 (Kebencanan); jauh dari pemukiman penduduk dan sarana vital lain/memiliki

sistem tanggap darurat (sarana, personil, SOP, dll)

c. Tindaklanjut yang harus dilakukan1. Mempertahankan kinerja terkait aspek manajemen2. Melakukan pembenahan pada lereng-lereng yang tinggi atau sudutnya melebihi rekomendasi

FS dan terlihat adanya longsoran batuan didaerah tersebut.3. Melakukan upaya penanganan batuan yang berpotensi pencemar dengan mengikuti langkah

langkah sebagai berikut ;

Identifikasi semua batuan limbah yang dihasilkan dari penambangan Melakukan karakteristik batuan penutup tersebut, batuan potensi pembentuk AAT dan

batuan tidak berpotensi membentuk AAT Memilih teknologi penanganan batuan potensi pembentuk AAT tersebut, untuk

menghindari terbentuknya AAT

4. Upaya Pengolahan AAT :

Melakukan pengumpulan AAT yang adaMelakukan pengolahan air leachet (AAT) yang sudah terbentuk hingga memenuhi BMAL

sebelum dibuang ke lingkungan.

Page 44: Petunjuk teknis dekon proper 2014

43

LAMPIRAN 2. BERITA ACARA PENGAWASAN PENAATAN LINGKUNGAN HIDUPA. LEMBAR ISIAN PENILAIAN DOKUMEN LINGKUNGAN/IZIN LINGKUNGAN

1. Pengesahan Dokumen

No. Nama DokumenLingkungan

Institusi PengesahanDokumen Lingkungan

Tanggal PengesahanDokumen Lingkungan

Batasan KapasitasProduksi

Realisasi KapasitasProduksi

Dampak Pentingyang dikelola

1. … … … … … …2. … … … … … …

dst.

2. Pelaporan Triwulanan*

Instansi Triwulan III-(TahunN-1)

Triwulan IV-(Tahun N-1)

Triwulan I-(Tahun N)

Triwulan II-(Tahun N) Keterangan

Kabupaten … … … … …Provinsi … … … … …Kementerian Lingkungan Hidup … … … … …

* Triwulanan : berupa nomor dan tanggal surat pengiriman laporan3. Pelaporan Semester**

Instansi Semester 2-(TahunN-1)

Semester 1-(Tahun N)

Kabupaten … …Provinsi … …Kementerian Lingkungan Hidup … …

** Semester : berupa nomor dan tanggal surat pengiriman laporanCatatan : Tabel Triwulan/Semeter dipilih sesuai kewajiban dalam Dokumen Lingkungan

Page 45: Petunjuk teknis dekon proper 2014

44

B. LEMBAR ISIAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR1. Titik Penaatan dan Izin

No.Sumber

AirLimbah

Nama TitikPenaatan

Koordinat JenisTeknologi

PengolahanAir Limbah

Status Izin Nomor Sertifikat Hasil Uji

NomorIzin

InstansiPenerbit

Izin

TanggalIzin

TerbitTanggalBerakhir Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

dr2 LU

1. ……… ……….. … … ……….. …… …. …. …. ... … …. …. …. …. …. …. …. …. …. ….2. ……… ……….. … … ……….. …… …. …. …. … … …. …. …. …. …. …. …. …. …. ….dst.

a. Titik Penaatan dan Izin (Industri yang menerapkan Land Aplikasi)No Nama Titik

PenaatanJenis Titik Penaatan Status Izin

Nomor Sertifikat HasilUji Tanggal PemantauanNomor

IzinInstansi

Penerbit IzinTanggal Izin

TerbitTanggalBerakhir

1 ……… Tanah (Rorak)2 ……… Tanah (Antar Rorak)

3 ………Tanah (LahanKontrol/Non LA)

b. Parameter dan Pelaporan Baku Mutu

No. Titik Penaatan(outlet)

Parameteryang dipantau

KonsentrasiKarakteristik Air

Limbah/Inlet(sebelum diolah di

IPAL)

KonsentrasiTitik Penaatan/ outlet Baku Mutu

KonsentrasiSatuanBakuMutu

PeraturanBaku Mutuyang diacu

Baku MutuBeban

PencemaranMaksimum

Satuan BakuMutu BebanPencemaran

PeraturanBaku Mutu

BebanPencemaranMaksimumJul Agust Jul Agust

1. … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … … … …

Page 46: Petunjuk teknis dekon proper 2014

45

2. … … … … … … … … …… … … … … … … …

dst.

c. Parameter dan Pelaporan Baku Mutu (Industri yang menerapkan Land Aplikasi)

No Titik Penaatan(outlet)

Parameteryang

dipantau

Kedalaman Tanah/Lapisan

Baku MutuKonsentrasi

SatuanBakuMutu

PeraturanBaku Mutuyang diacu

Baku MutuBeban

Pencemaranmaksimum

SatuanBakuMutu

Beban

PeraturanBaku Mutu

BebanPencemaranMaksimumyang diacu

0 - 20cm

20 - 40cm

40 - 60cm

60 - 80cm

80 - 100cm

100 - 120cm

1 Tanah (Rorak) … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … … … … … …

2 Tanah (AntarRorak)

… … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … … … … … …

3 Tanah (LahanKontrol/Non LA)

… … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … … … … … …

d. Ketentuan TeknisKetentuan Teknis Laboratorium

1. Laboratorium penguji ….2. Nama Laboratorium penguji ….3. Nomor akreditasi laboratorium penguji/laboratorium rujukan Gubernur ….4. Tanggal Berakhir Akreditasi laboratorium ….5. Bulan pengujian 7 8 ..... 11 12 1 2 .... 5 6

Page 47: Petunjuk teknis dekon proper 2014

46

No. Ketentuan Teknis Status(Ya/Tidak) Dokumen Pendukung

1. Memisahkan saluran air limbah dengan limpasan air hujan Layout saluran air limbah dan drainase dan Foto2. Membuat saluran air limbah yang kedap air Layout saluran air limbah dan drainase dan Foto3. Memasang alat pengukur debit (flowmeter) Foto flowmeterpada seluruh saluran outlet4. Memantau pH dan debit harian5. Tidak melakukan pengenceran6. Tidak melakukan by pass air limbah

Khusus untuk industri sawit melakukan land aplikasi ditambahkan

No. Ketentuan Teknis Status(Ya/Tidak) Dokumen Pendukung

1. Dilakukan pada lahan selain lahan gambut ….2. Dilakukan pada lahan selain lahan dengan permeabilitas lebih besar 15 cm/jam ….3. Dilakukan pada lahan selain lahan dengan permeabilitas kurang 1,5 cm/jam ….4. Tidak boleh dilaksanakan pada lahan dengan kedalaman air tanah kurang dari 2 meter ….5. Pembuatan sumur pantau di 3 lokasi yang diwajibkan ….6. Tidak ada air larian (run off) yang masuk ke sungai ….7. Tidak melakukan pengenceran air limbah yang dimanfaatkan ….8. Tidak membuang air limbah pada tanah di luar lokasi yang ditetapkan dalam peraturan ….9. Tidak membuang air limbah ke sungai bila melebihi ketentuan yang berlaku ….10. Tidak melakukan pengaplikasian air limbah pada lahan diluar lahan dalam izin ….

Khusus untuk Industri Petrokimia ditambahkan

Ketentuan Teknis Status(Ya/Tidak) Dokumen Pendukung

Pemantauan harian pH dan COD ….

e. Penurunan Beban Pencemaran

No. Kegiatan Penurunan Beban Pencemaran AirTAHUN

Satuan Bukti PerhitunganN-3 N-2 N-1 N1. .... .... .... .... .... …. ….

dst.

Page 48: Petunjuk teknis dekon proper 2014

47

f. Beban Pencemaran Aktual

NoTitik

Penaatan(Outlet)

ParameterHasil Perhitungan Beban Pencemaran Aktual

(Debit x Konsentrasi) Periode (N-1) – (N) SatuanDebit

SatuanProduksi

BebanPencemaran Total

dalam TonJul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun1. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... (m3/

bulan)Ton/bulan

... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...dst

Page 49: Petunjuk teknis dekon proper 2014

48

C. LEMBAR ISIAN PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARAa. a. 1. Inventarisasi Sumber Emisi (Pengukuran Manual)

No.Nama

SumberEmisi

KodeCerobong

KapasitasSumberEmisi

AlatPengendali

EmisiBahanbakar

WaktuOperasi(Jam/

Tahun)Lokasi Koordinat

BentukCerobong

(kotak/silinder/kerucut)

Tinggi/Panjang

Cerobong(m)

DiameterCerobong

(m)

Posisi(ketinggian/

kepanjangan)Lubang

Sampling(m)

Status DataPemantauan

PeriodePROPER

(dipantau/ tidakdipantau)

FrekuensiKewajiban

PengukuranKet

BuktiPendukung

TidakDipantau

1. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... … ... …2. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... … ... …dst.

a. a. 2. Inventarisasi Sumber Emisi (Pengukuran CEMS)

No.Nama

SumberEmisi

KodeCerobong

KapasitasSumberEmisi

AlatPengendali

EmisiBahanbakar

WaktuOperasi(Jam/

Tahun)Lokasi Koordinat

BentukCerobong

(kotak/silinder/kerucut)

Tinggi/Panjang

Cerobong(m)

DiameterCerobong

(m)

Posisi(ketinggian/

kepanjangan)Lubang Sampling

(m)

DataPemantauan

(dipantau/ tidakdipantau)

Ket

1. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...2. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...dst.

1. b. Titik Penaatan

No Nama Sumber Emisi Kode Cerobong Waktu Operasi(Jam/Tahun)

12

Page 50: Petunjuk teknis dekon proper 2014

49

b. Ketaatan Parameter dan Baku Mutu

No.Nama

SumberEmisi

KodeCerobong

Parameteryang

dipantau

Konsentrasi Hasil Pengujian Sampel (mg/Nm3)

BakuMutu

SatuanBakuMutu

PeraturanBaku Mutuyang diacu

Baku MutuBeban

PencemaranMaksimum

SatuanBakuMutu

Beban

PeraturanBaku Mutu

BebanPencemaranMaksimumyang diacu

Semester II (N-1) Semester I (N)

Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

1. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...2. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...dst

c. Pelaporan dan Baku Mutu CEMSPelaporan Hasil Pemantauan

Ketaatan PelaporanSemester 2-

(N-1)(Ya/Tidak)

Semester 1-(N)

(Ya/Tidak)Keterangan

1. Melaporkan (6 bulanan) data pemantauan Emisi (manual/No.n CEMS) …2. Kabupaten/Kota …3. Provinsi …4. KLH …Catatan: Bukti pelaporan berupa nomor dan tanggal surat pengiriman laporan

Ketaatan PelaporanTriwulan III-

(N-1)(Ya/Tidak)

Triwulan IV-(N-1)

(Ya/Tidak)Triwulan I- (N)

(Ya/Tidak)

1. Melaporkan secara periodik (3 bulanan) data pemantauan harian CEMS2. Kabupaten/Kota3. Provinsi4. KLH

Catatan: Bukti pelaporan berupa nomor dan tanggal surat pengiriman laporan

Page 51: Petunjuk teknis dekon proper 2014

50

Ketaatan Pemantauan CEMS Triwulan III-(N-1)

Triwulan IV-(N-1)

Triwulan I-(N)

Triwulan II-(N) Keterangan

1. Jumlah data parameter pemantauan harian CEMS selama 3 bulanan … … … … …2. SOx … … … … …3. NO.x … … … … …4. Partikulat … … … … …5. CS2 … … … … …6. H2S … … … … …7. Cl2 … … … … …8. TRS (Total Sulfur Tereduksi) … … … … …9. ClO3 (Klorin Dioksida) … … … … …10. Jumlah data pemantauan yang memenuhi Baku Mutu CEMS … … … … …11. SOx … … … … …12. NO.x … … … … …13. Partikulat … … … … …14. CS2 … … … … …15. H2S … … … … …16. Cl2 … … … … …17. TRS (Total Sulfur Tereduksi) … … … … …18. ClO3 (Klorin Dioksida) … … … … …

d. Pelaporan CEMS (Parameter Sox, Partikulat, No.x, CS2, H2S, CL2, TRS, CLO3.Konsentrasi Hasil Pengukuran: SOx/Partikulat/No.x/CS2/H2S/CL2/TRS/CLO3.a. Nama sumber emisi;b. Jenis sumber emisi;c. Nama/Kode cerobong;d. Dimensi cerobong (diameter);e. Dimensi cerobong (Panjang x Lebar);f. Dimensi cerobong (Tinggi);g. Bahan bakar;h. Kapasitas kandungan sulfur dalam bahan bakar; dani. Waktu operasional (jam).

Page 52: Petunjuk teknis dekon proper 2014

51

No. Triwulan Waktu PengukuranKonsentrasi Rata-rata

Harian(mg/Nm3)

Waktu OperasiCEMS dalam Satu

Hari (jam)Baku Mutu Satuan Baku

MutuPeraturan BakuMutu yang diacu

1. Triwulan III (N) 01 Juli 20xx …. …. …. …. ….2. Triwulan III (N) 02 Juli 20xx …. …. …. …. ….dst.

e. Perhitungan Beban Emisi ManualNo. Nama

SumberEmisi

KodeCerobong

LuasPenampang

(m2)

Parameteryang

dipantau

Hasil Perhitungan Beban Emisi (satuan: Ton/tahun)(lampirkan bukti perhitungan dan acuan peraturan perhitungan)

JumlahBebanEmisi

(Ton/tahun)Semester 2 (N-1) Semester 1 (N)

Jul Agust Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun1. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...2. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...dst

f. Perhitungan beban emisi CEMS

No.Nama

SumberEmisi

KodeCerobong

LuasPenampang

(m2)

Parameteryang

dipantau

Hasil Perhitungan Beban Emisi (satuan: Ton/tahun)(lampirkan bukti perhitungan dan acuan peraturan perhitungan)

JumlahBebanEmisi

(Ton/tahun)TW 3 (N-1) TW 4 (N-1) TW 1 (N) TW 2 (N)

Jul Agust Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun1. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...2. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...dst

g. Perhitungan Beban Emisi GRKRangkuman hasil perhitungan beban emisi

Keterangan:Metodologi perhitungan mengacu pada Peraturan Menteri LH No. 12 Tahun 2012 dan Peraturan Menteri LH No. 21 Tahun 2008.Parameter: CO2, CH4, N2OPeriode: Januari - Desember N-2; Januari – Desember N-1

Page 53: Petunjuk teknis dekon proper 2014

52

No. Nama Sumber Emisi ParameterBeban Emisi Tahun N-2 Beban Emisi Tahun N-1

Beban Emisi(ton)

Beban Emisi(ton eq. Co2)

Beban Emisi(ton)

Beban Emisi(ton eq. Co2)

1. Contoh … … … …2. Sumber emisi A CO2 … … … …3. Sumber emisi A CH4 … … … …4. Sumber emisi A N2O … … … …

h. Ketentuan Teknis

No. Ketentuan Teknis Status(Ya/Tidak) Keterangan

1. Memasang dan mengoperasikan CEMS* …2. Peralatan CEMS* beroperasi No.rmal …3. Membuang seluruh emisi melalui cerobong …4. a. Persyaratan teknis cerobong

b. Memiliki lubang samplingc. Memiliki tangga samplingd. Memiliki platforme. Memiliki sumber listrik untuk pengambilan sampel

Melampirkan bukti berupa foto dan spesifikasi teknis………

5. Semua sumber emisi No.n fugitive emisi harus dibuang melalui cerobong …6. Menggunakan jasa laboratorium terakreditasi/laboratorium yang ditunjuk

oleh Gubernur…

*Khusus bagi industri:a. Unit regenerator katalis (unit perengkahan katalitik air);b. Unit pentawaran sulfur;c. Proses pembakaran dengan kapasitas ≥ 25 MW atau kapasitas < 25 MW dengan kandungan sulfur dalam bahan bakar > 2%;d. Peleburan baja;e. Pulp dan kertas;f. Pupuk;g. Semen;h. Carbon black;i. Rayon.

Page 54: Petunjuk teknis dekon proper 2014

53

D. EVALUASI PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUNa. Umum

Jelaskan gambaran secara umum pengelolaan untuk masing-masing jenis limbah B3 yang dilakukan perusahaan Saudara, dan lengkapi dengandiagram proses produksi (paling banyak 1 lembar A4):

b. Pelaksanaan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan dan BeracunNo. Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Kinerja Data Pendukung/Lampiran1. a. Pendataan dan identifikasi jenis dan volume

limbah B3Ya/Tidak

1) Telah melakukan identifikasi jenis limbahB3

Rekap Limbah B3 selama periode penilaian(Lampiran Format Neraca)

2) Telah melakukan pencatatan jenis danvolume limbah B3

Neraca Limbah B3 selama periode penilaian

3) Telah melakukan pendataan pengelolaanlanjut limbah B3

Neraca Limbah B3 selama periode penilaian

b. Pelaporan kegiatan pengelolaan limbah B3 TW 3Th N-1

TW 4 ThN-1

TW 1 ThN

TW 2 Th N

1) KLH Salinan surat penyampaian laporan triwulan(bukti tanda terima/pengiriman)

2) Provinsi Salinan surat penyampaian laporan triwulan(bukti tanda terima/pengiriman)

3) Kabupaten/Kota Salinan surat penyampaian laporan triwulan(bukti tanda terima/pengiriman)

2. Perizinan Pengelolaan Limbah B3

Page 55: Petunjuk teknis dekon proper 2014

54

No. Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Kinerja Data Pendukung/LampiranMemiliki izin pengelolaan limbah bahan berbahayadan beracun

Jika "Ya" diisi:Jenis pengelolaan LB3:1. Izin Nomor; dan2. Instansi yang

mengeluarkan izin.(jika izin lebih dari satu,silahkan menambahkanbaris)

Salinan SK perizinan pengelolaan limbah B3Jenis pengelolaan limbah B3: (penyimpanansementara/ pemanfaatan/insinerator/bioremediasi/penimbunan)

Jika "Tidak" diisi:Alasan :Jika izin sedang dalamproses diisi:Jenis Pengelolaan LB3:(Penyimpanan/pemanfaatan/pengolahan/penimbunan)1. surat Pengajuan izin;

dan2. surat tanggapan

proses perizinan; dan3. berita acara verifikasi

perizinan.

1. Surat pengajuan izin (jika barumengajukan izin).

2. Status permohonan izin (berita acaraverifikasi/rapat/surat balasan dariBLH/KLH)

3. Pemenuhan ketentuan izin

a. Mengisi cheklist sesuai pengelolaan limbah B3yang dilakukan (form terlampir)

Foto-foto yang berhubungan denganpersyaratan teknis yang tertuang dalam izin(Penyimpanan sementara/ insinerator/bioremediasi/ pemanfaatan/ penimbunan)1) Persentase pemenuhan ketentuan teknis

pengelolaan limbah B3 sesuai checklistyang telah diisi(jika izin lebih dari satu, silahkanmenambahkan baris)

%

b. Emisi/effluent pengolahan limbah B3 Lampirkan salinan hasil uji laboratorium yangdiwajibkan dalam pengelolaan limbah B3(misalnya : TCLP/uji kuat tekan untukpemanfaatan sebagai batako/paving block, ujiemisi insinerator, uji air lindi

1) jumlah parameter yang diuji sesuai denganizin.

2) Seluruh parameter memenuhi baku mutuemisi/effluent.

Page 56: Petunjuk teknis dekon proper 2014

55

No. Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Kinerja Data Pendukung/Lampiran3) Frekuensi pengukuran sesuai dengan

izin/peraturan.penimbunan/bioremediasi, sumur pantaupenimbunan, dan lain-lain)

4. Open dumping, pemulihan lahan terkontaminasilimbah B3a. Melakukan open dumping limbah B3 jika ya,

sebutkanapa jenislimbah B3yang diopendumpingdanperkiraanjumlah/volumelimbah B3yang diopendumping:

Foto-foto limbah yang di open dumping

b. Apakah akan melakukan pembersihan padalahan open dumping

1. Menyampaikan rencana pembersihanlahan dan pemulihan lahan terkontaminasi(termasuk volume dan jumlah limbah B3yang sudah dikelola/belum dikelola).

2. Menyampaikan progress pembersihanlahan dan pemulihan lahan terkontaminasi(termasuk volume dan jumlah limbah B3yang sudah dikelola/belum dikelola).

3. Menyampaikan hasil analisa sumurpantau, kualitas tanah di area bekas opendumping (jika ada).

4. Bukti pengelolaan lanjut limbah B3 yang diangkat.

5. Jika limbah B3 hasil pengangkatan dikirimke pihak ketiga agar menyampaikandokumen manifest salinan 2, dan

Page 57: Petunjuk teknis dekon proper 2014

56

No. Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Kinerja Data Pendukung/Lampiranmenunjukkan copy manifest salinan 3 dan7.

c. Apakah pernah melakukan pemulihan lahanterkontaminasi dan diterbitkan SSPLT (SuratStatus Penyelesaian Lahan Terkontaminasi)

jika ya,sebutkannomorsurat dantang-galSSPLT

Menyampaikan copy SSPLT

d. Apakah sudah melakukan pelaporan terkaitSSPLT yang telah diterbitkan

Menyampaikan copy surat penyampaianlaporan

5. Jumlah limbah B3 yang dikelolaa. Apakah memiliki pencatatan jumlah limbah B3

yang telah dikelola selama periode penilaianMenyampaikan neraca pengelolaan limbah B3periode penilaian Juli 2012 - Juni 2013

b. Prosentase Limbah B3 yang dikelola sesuaidengan ketentuan

%

6. Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3a. Pengumpul/pengolah/pemanfaat/ penimbun

1) Apakah limbah B3 dikelola oleh pihakketiga (pengumpul/pengolah/pemanfaat/penimbun) yang berizin

Jika ya diisi:1. Nama pihak ketiga.2. Izin/SK Nomor.3. Jenis limbah B3 yang

diizinkan dikelola olehpihak ketiga

4. Instansi yangmengeluarkan izin.

Menyampaikan salinan perizinan pihak ketigadari KLH/BLH

Jika tidak diisi sebutkanalasannya

2) Apakah memiliki kontrak kerja samaantara penghasil dengan pihak ketiga

Jika ya diisi:1. Nomor surat kontrak

Salinan surat kontrak kerja sama antarapenghasil dan pihak ketiga (pengumpul/

Page 58: Petunjuk teknis dekon proper 2014

57

No. Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Kinerja Data Pendukung/Lampiranyang mengelola limbah B3(pengumpul/pengolah/pemanfa-at/penimbun)

kerja sama.2. Tanggal pembuatan

kontrak kerja sama.3. Masa berlaku kontrak

kerja sama.4. Jenis Limbah B3 yang

dikelola sesuai kontrakkerja sama.

pengolah/pemanfaat/penimbun

Jika tidak disebutkanalasannya

3) Apakah pihak ketiga(pengumpul/pengolah/pemanfa-at/penimbun) sedang memilikipermasalahan pencemaran lingkungan

Surat pernyataan dari pihak ketiga(pengumpul/pengolah/pemanfa-at/penimbun)yang menyatakan tidak sedang dalam masalahpencemaran lingkungan

b. Pengangkut1) Apakah pihak pengangkut memiliki

rekomendasi pengangkutan limbah B3 dariKLH

Jika ya diisi:1. Nomor Surat

Rekomendasi.2. Tanggal terbit surat.3. Masa berlaku surat.

Menyampaikan salinan surat rekomendasipengangkutan dari KLH

Jika tidak disebutkanalasannya

2) Apakah pihak pengangkut memiliki izinpengangkutan Limbah B3 dariKementerian Perhubungan

Jika ya diisi:1. Tanggal terbit izin.2. Masa berlaku izin.

Menyampaikan izin pengangkutan limbah B3dari Kementerian Perhubungan

Jika tidak disebutkanalasannya

3) Apakah jenis limbah B3 yang diangkuttelah sesuai dengan rekomendasi dan izinyang dimiliki oleh pihak pengangkut

Jika ya diisi:Sebutkan jenis limbah B3apa saja yang diizinkanuntuk diangkut.

Page 59: Petunjuk teknis dekon proper 2014

58

No. Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Kinerja Data Pendukung/LampiranJika tidak disebutkanalasannya

4) Apakah pihak pengangkut memilikidokumen manifest yang sah sesuaidengan ketentuan Keputusan KepalaBapedal Nomor: Kep-02/BAPEDAL/09/1995.

Jika ya diisi:Sebutkan kode manifestpengangkut yang dimiliki.

Jika tidak disebutkanalasannya

5) Apakah pihak pengangkut sedang memilikipermasalahan pencemaran lingkungan

Surat pernyataan dari pihak pengangkut yangmenyatakan tidak sedang dalam masalahpencemaran lingkungan

7. Dumping, Open burning, dan Pengelolaan LimbahB3 cara tertentua. Apakah melakukan dumping jika ya,

apajenislimbahB3 yangdidumping

1. Menyampaikan salinan izin pengelolaanlimbah B3 cara tertentu/dumping ke laut.

2. Menyampaikan status progress perizinan(jika masih dalam proses pengajuan izinseperti surat pengajuan izin, berita acaraverifikasi, surat tanggapan dari KLH.

3. Menyampaikan status pengelolaan limbahB3 yang diminta untuk dihentikankegiatannya sesuai dengan berita acarapengawasan atau rapor Proper.

b. Apakah melakukan open burning jika ya,apajenislimbahB3 yangdi open

1. Foto-foto kegiatan open burning2. Neraca limbah B3 periode penilaian Juli

2012 - Juni 2013

Page 60: Petunjuk teknis dekon proper 2014

59

No. Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Kinerja Data Pendukung/Lampiranburning

c. Apakah memiliki rencana menghentikankegiatan open burning

jika ya,kapan

1. Foto-foto penyimpanan limbah B3 yangtidak di open burning lagi.

2. Neraca limbah B3 periode penilaian Juli2012 - Juni 2013 (yang menunjukkanlimbah B3 sudah tidak di open burning).

d. Apakah melakukan pengelolaan limbah B3cara tertentu

jika YA,kegiatanapayangdilaku-kan :

1. Foto-foto kegiatan pengelolaan limbah B3dengan cara tertentu

2. Dokumen perizinan yang dimiliki sesuaidengan kegiatan tersebut

3. Neraca limbah B3 periode penilaian Juli2012- Juni 2013

Catatan :

Data Pendukung/Lampiran disampaikan dalam bentuk salinan (untuk foto dan dokumen izin berbentuk *pdf, untuk logbook dan neraca limbah B3 berbentuk *xls).

Page 61: Petunjuk teknis dekon proper 2014

60

E. LEMBAR ISIAN PENGELOLAAN LIMBAH B31. Tempat Penyimpanan Sementara

CHECKLIST P.01TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3

NAMA PERUSAHAAN SEKTORINDUSTRI : …

PT. ....................... LOKASI : Kab./Kota ...TIM PENILAI : …

TGLPENILAIAN : …

NO. KETENTUAN YA TIDAK KETERANGAN

PENGEMASAN1. Apakah pengemasan limbah B3 dilakukan sesuai dengan bentuk limbah B3? …2. Apakah pengemasan limbah B3 dilakukan sesuai dengan karakteristik limbah B3? …3. Apakah pengemasan limbah B3 dilengkapi dengan simbol label limbah B3? …4. apakah penempatan limbah B3 disesuaikan dengan jenis dan karakteristik limbah B3? …5. Apakah kondisi kemasan limbah B3 bebas karat? …6. Apakah kondisi kemasan limbah B3 tidak bocor? …7. Apakah kondisi kemasan limbah B3 tidak meluber? …

BANGUNAN DAN PENYIMPANAN8. Apakah bagian luar bangunan diberi papan nama? …9. Apakah bagian luar diberi simbol limbah B3 sesuai dengan karakteristik limbah B3 yang

disimpan? …

10. Apakah limbah B3 terlindung dari hujan dan sinar matahari? …11. Apakah bangunan mempunyai sistem ventilasi? …12. Apakah bangunan memiliki saluran dan bak penampung tumpahan (jika menyimpan limbah

B3 cair)? …

13. Apakah penyimpanan menggunakan sistem blok/sel …

Page 62: Petunjuk teknis dekon proper 2014

61

14. Apakah masing-masing blok/sel dipisahkan gang/tanggul? …15. Apakah kemasan/limbah limbah B3 diberi alas/pallet? …16. Apakah tumpukan limbah B3 maksimal 3 lapis? …17. Apakah limbah B3 disimpan sesuai dengan masa penyimpanan dalam izin?

(jika baru mengajukan izin, tidak perlu diisi) …

PEMANTAUAN18. Adakah logbook/catatan untuk mencatat keluar masuk limbah limbah B3? …19. Apakah jumlah dan jenis limbah B3 sesuai dengan yang tercatat di logbook/catatan? …

PENGELOLAAN LANJUTAN20. Apakah melakukan pengelolaan lanjutan terhadap limbah B3 yang disimpan? (diserahkan

ke pihak ketiga/dimanfaatkan internal) …

LAIN-LAIN21. Tersediakah alat tanggap darurat yang mudah dijangkau? …22. Tersediakah fasilitas P3K yang mudah dijangkau? …23. Apakah memiliki SOP penyimpanan? …24. Apakah memiliki SOP tanggap darurat? …25. Apakah tersedia pagar, pintu darurat, dan rute evakuasi? (sesuai dengan SOP

penyimpanan dan tanggap darurat) …

26. Apakah kebersihan/housekeeping terkelola dengan baik? …

TOTAL YA …TOTAL TIDAK …

PROSENTASE PENTAATAN LB3 ...% ...%

Page 63: Petunjuk teknis dekon proper 2014

62

2. Kolam Sludge Minyak (Sludge Pond)

CHECKLIST P.02KOLAM SLUGE MINYAK (SLUDGE POND)

NAMA PERUSAHAAN SEKTORINDUSTRI : …

PT. ................... LOKASI : Kab./Kota ...TIM PENILAI : …

TGLPENILAIAN : …

NO. KETERANGAN YA TIDAK KETERANGAN

PENYIMPANAN1. Apakah rancang bangunan pond sesuai dg jumlah limbah? …2. Apakah rancang bangun dapat mencegah luapan sludge? …3. Apakah lantai bangunan kedap air (10-7 cm/dtk)? …4. Apakah dilengkapi dengan sistem penerangan? …5. Apakah memiliki sumur pantau di upstream & downstream? …6. Adakah logbook/pencatatan keluar masuk sludge ke pond? …

PEMANTAUAN7. Adakah pencatatan sludge yg disimpan/bulan? …8. Adakah pencatatan sludge yg dikelola/bulan? …9. Apakah melakukan analisa kualitas air sumur pantau sesuai izin? …

PENGELOLAAN LANJUTAN10. Apakah dilakukan lanjutan (SOR, kirim ke pihak pengumpul, dll)? …

LAIN-LAIN11. Tersediakah alat tanggap darurat yang mudah dijangkau? …12. Tersediakah fasilitas P3K yang mudah dijangkau? …

Page 64: Petunjuk teknis dekon proper 2014

63

13. Apakah memiliki SOP penyimpanan sludge di pond? …14. Apakah memiliki SOP tanggap darurat? …15. Tersediakah pagar, pintu darurat, dan rute evakuasi? (sesuai dengan SOP penyimpanan

dan tanggap darurat) …

16. apakah kebersihan/housekeeping terkelola dengan baik?

TOTAL YA …TOTAL TIDAK …

PROSENTASE PENTAATAN LB3 ...% ...%

Page 65: Petunjuk teknis dekon proper 2014

64

3. Pengolahan Limbah B3 Secara Thermal (Insinerator)

CHECKLIST P.03PENGOLAHAN LIMBAH B3 SECARA THERMAL (INSINERATOR)

NAMA PERUSAHAAN SEKTORINDUSTRI : …

PT. .....................LOKASI : Kab./Kota ...

TIM PENILAI : …TGL

PENILAIAN : …

NO. KETENTUAN YA TIDAK KETERANGAN

PENAATAN UMUM1. Apakah selama pengakutan tidak terjadi ceceran? …2. Apakah jenis limbah yang dibakar sesuai dengan yang tercantum dalam izin? …3. Apakah pengoperasian insinerator sesuai izin? …

PENAATAN KHUSUS4. Apakah dilakukan pengukuran suhu gas bakar di burning chamber? …5. Apakah dilakukan pencatatan jumlah dan komposisi limbah yang dibakar? (cek log book) …6. Apakah komposisi limbah yang dibakar sesuai izin? …7. Apakah suhu ruang bakar I saat insinerator beroperasi 600-800 °C (atau sesuai izin)? …8. Apakah suhu ruang bakar II saat insinerator beroperasi 900-1100 °C (atau sesuai izin)? …9. Apakah efisiensi pembakaran terpenuhi? (Cek sertifikat hasil uji) …10. Apakah melakukan pengelolaan lanjutan terhadap abu sisa pembakaran? (diserahkan ke

pihak ke-3/landfill) …

PEMANTAUAN11. Apakah memiliki logbook/pencatatan keluar masuk limbah yang dibakar dan abu …

Page 66: Petunjuk teknis dekon proper 2014

65

insinerator?

LAIN-LAIN12. Tersediakah alat tanggap darurat yang mudah dijangkau? …13. Tersediakah fasilitas P3K yang mudah dijangkau? …14. Apakah memiliki SOP pengoperasian insinerator ? …15. Apakah memiliki SOP tanggap darurat? …16. Tersediakah pagar, pintu darurat dan rute evakuasi? (sesuai dengan SOP penyimpanan

dan tanggap darurat) …

17. Apakah kebersihan/housekeeping terkelola dengan baik? …

TOTAL YA …TOTAL TIDAK …

PROSENTASE PENTAATAN LB3 ...% ...%

Page 67: Petunjuk teknis dekon proper 2014

66

4. Bioremediasi

CHECKLIST P.04Pengolahan LIMBAH B3 SECARA BIOLOGI (BIOREMEDIASI)

NAMA PERUSAHAAN SEKTORINDUSTRI : …

PT. .........................LOKASI : Kab./Kota ...

TIM PENILAI : …TGL

PENILAIAN : …

NO. KETERANGAN YA TIDAK KETERANGAN

PERSYARATAN LIMBAH DIOLAH1. Apakah dilakukan pengujian TPH awal dan memenuhi persyaratan (≤15%)? …2. Apakah dilakukan pengujian awal total logam berat? …3. Apakah dilakukan pengujian awal TCLP logam berat dan hasilnya dibawah baku mutu

sesuai Keputusan Pengendalian Dampak lingkungan Nomor 04 Tahun 1995? …

PERSYARATAN LOKASI4. Apakah lokasi tempat pengolahan sesuai dengan persyaratan izin? …5. Apakah dilakukan pengkajian kondisi awal lahan? …

PERSYARATAN FASILITAS6. Apakah desain untuk lahan pengolahan sesuai persyaratan? …7. Apakah permeabilitas lapisan dasar lahan pengolahan sesuai persyaratan? …8. Apakah drainase dan pond mampu menampung air luapan/leachete? …9. Apakah jumlah sel sesuai dengan timbulan limbah yang akan diolah? …10. Apakah terdapat sumur pantau upstream dan downstream sesuai izin? …

Page 68: Petunjuk teknis dekon proper 2014

67

PENAATAN KHUSUS11. Apakah jenis mikroorganisme yang digunakan bukan merupakan hasil rekayasa genetik? …12. Apakah material pencampur dan penggembur (bulking agent) bukan merupakan material

yang terkontaminasi LB3? …

13. Apakah dilakukan analisa sampel limbah yang diolah secara berkala sesuaipersyaratan/izin? …

14. Apakah dilakukan analisa sampel air tanah dan air sumur pantau sesuai izin? …15. Apakah dilakukan analisa sample air luapan/lindi (jika terbuang ke lingkungan)? …

PENANGANAN HASIL OLAHAN (jika ada yang sudah selesai diolah)16. Apakah dilakukan uji analisis kimia, TCLP, dan toksikologi material hasil olahan sesuai izin? …17. Apakah material hasil olahan dikelola sesuai dengan rencana kelola? …18. Apakah lokasi penempatan material hasil olahan sesuai persyaratan dan teridentifikasi

dengan baik? …

PEMANTAUAN19. Adakah logbook/pencatatan keluar masuk limbah kegiatan bioremediasi? …

LAIN-LAIN20. Apakah terdapat tanda peringatan keselamatan dan keamanan? …21. Apakah memiliki SOP kegiatan Bioremediasi? …22. Apakah terdapat sistem tanggap darurat? …23. Apakah kebersihan/housekeeping terkelola dengan baik? …

TOTAL YA …TOTAL TIDAK …

PROSENTASE PENTAATAN LB3 ...% ...%

Page 69: Petunjuk teknis dekon proper 2014

68

5. Penimbunan Limbah B3

CHECKLIST P.05PENIMBUNAN LIMBAH B3

NAMA PERUSAHAAN SEKTORINDUSTRI : …

PT. ............................LOKASI : Kab./Kota

TIM PENILAI : …TGL

PENILAIAN : …

NO. KETERANGAN YA TIDAK KETERANGAN

DATA PENAATAN1. Apakah Jenis limbah B3 yang ditimbun sesuai dengan izin ? …2. Apakah jenis limbah yang ditimbun memenuhi bakumutu TCLP? …3. Terdapat sumur pantau minimal 3 buah (1 upstream dan 2 downstream)? …

RANCANG BANGUN FASILITAS PENIMBUNAN4. Apakah lapisan dasar (sub base) adalah tanah lempung yang dipadatkan dengan

permeabilitas 1 x 10-9 m/det? …

5. Apakah permeabilitas dari sistem pendeteksi kebocoran (k) = 1 x 10-4 m/det? …6. Apakah ketebalan minimum lapisan geomembran HDPE 1,5 mm? …7. Apakah permeabilitas lapisan tanah penghalang k = 1 x 10-9 m/det? …8. Apakah lapisan pelindung adalah tanah setempat dg tebal 20 cm dan dilapisi geotextile? …

BAK PENGUMPUL LINDI9. Apakah berada di area lokasi landfill dan memiliki 1 unit pompa? …10. Apakah konstruksi pondasi, lantai, dan dinding dari beton? …

Page 70: Petunjuk teknis dekon proper 2014

69

11. Apakah air lindi diolah di IPAL ? …12. Apakah melakukan uji kualitas lindi dalam bak pengumpul lindi sebelum dipindah ke

fasilitas IPAL? …

13. Apakah melakukan uji kualitas air tanah pada sumur pantau rona awal? …14. Apakah baku mutu air tanah ditetapka sesuai dengan rona awal? …15. Apakah pengujian dilakukan oleh laboratorium pihak ketiga yang independen dan

terakreditasi? (cek sertifikat hasil uji) …

16. Apakah melakukan uji kualitas air lindi setiap 3 bulan/sesuai izin? …17. Apakah melakukan pencatatan arus jumlah limbah B3 yang keluar dan masuk tempat

penimbunan? (cek logbook) …

LAIN-LAIN18. Apakah tersedia alat tanggap darurat yang sesuai dan mudah dijangkau? …19. Apakah memiliki SOP tanggap darurat? …20. Apakah kebersihan/housekeeping terkelola dengan baik? …

TOTAL YA …TOTAL TIDAK …

PROSENTASE PENTAATAN LB3 ...% ...%

Page 71: Petunjuk teknis dekon proper 2014

70

6. Pemanfaatan Minyak Pelumas Bekas Untuk Bahan Bakar Pembantu Peledakan (Anfo)

CHECKLIST P.06PEMANFAATAN MINYAK PELUMAS BEKAS UNTUK BAHAN BAKAR PEMBANTU PELEDAKAN (ANFO)

NAMA PERUSAHAAN SEKTORINDUSTRI : …

PT. ....................LOKASI : Kab./Kota ...

TIM PENILAI : …TGL

PENILAIAN : …

NO. KETENTUAN YA TIDAK KETERANGAN

PENAATAN UMUM1. Apakah dilakukan uji karakteristik minyak pelumas bekas minimal 1 bulan sekali atau

sesuai izin? (cek sertifikat hasil uji) …

2. apakah Hasil uji karakteristik minyak pelumas bekas dan atau proses pemanfaatanminyak pelumas bekas sesuai dan memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam izin? (ceksertifikat hasil uji)

3. Apakah dilakukan uji dampak terhadap proses energi yang dihasilkan sebagai akibatperubahan karakteristik?

4. Apakah penyimpanan minyak pelumas bekas dilaksanakan sesuai dengan izin?, seperti:a. Bentuk dan kualitas kontainer sesuai izin …b. Resistensi terhadap air dan bahan kimia lain sesuai izin …c. Kesesuaian bahan kontainer dengan isi kontainer …d. Dilengkapi simbol dan label …e. Waktu penyimpanan (<90 hari) …

5. Apakah fasilitas pemanfaatan dilengkapi dengan prosedur tanggap darurat danpenanganan tumpahan? …

6. Apakah fasilitas pemanfaatan memiliki batas-batas fisik yang jelas dan dilengkapi denganpintu darurat? …

Page 72: Petunjuk teknis dekon proper 2014

71

PENAATAN KHUSUS7. Apakah persentase kualitatif pemanfaatan minyak pelumas bekas sesuai dengan izin? …

Adakah Informasi kriteria pemanfaatan sesuai dengan izin?, seperti:a. Jumlah oli bekas yang dihasilkan(ton/bulan). …b. Jumlah oli bekas yang dimanfaatkan (ton/bulan). …c. Disebutkan sumber oli bekas. …d. Jumlah yang digunakan sebagai pencampur (ton/bulan). …

8. apakah Spesifikasi teknis pemanfaatan minyak pelumas bekas sesuai dengan izin?, seperti :a. Penyaringan dengan filter <220 micron. …b. Tidak ada penambahan bahan kimia lain. …c. Dilakukan pengadukan sempurna terhadap bahan sehingga homogen. …d. Melakukan pencatatan setiap formula pencampuran (cek log book). …e. Formulasi pencampuran sesuai izin. …

LAIN-LAIN (berkaitan dengan penunjang dan tanggap darurat di fasilitas)9. Apakah tersedia alat tanggap darurat yang sesuai dan mudah dijangkau? …10. Apakah tersedia SOP tanggap darurat? …11. Apakah housekeeping dan kebersihan dalam keadaan baik? …

TOTAL YA …TOTAL TIDAK …

PROSENTASE PENTAATAN LB3 ...% ...%

Page 73: Petunjuk teknis dekon proper 2014

72

7. Pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash Batubara

CHECKLIST P.07PEMANFAATAN FLY ASH DAN BOTTOM ASH BATUBARA

NAMA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI: …

PT. ...........................LOKASI : Kab./Kota ...

TIM PENILAI : …

TGL PENILAIAN: …

NO. KETENTUAN YA TIDAK KETERANGAN

PENAATAN UMUM1. Apakah dilakukan pengujian karakteristik kimia fisik fly ash dan bottom ash paling

sedikit 1 bulan sekali atau sesuai izin? …

2. Apakah hasil pengujian karakteristik kimia fisik fly ash dan bottom ash memenuhikriteria yang ditetapkan dalam izin? …

3. Apakah dilakukan analisa kandungan logam berat total fly ash dan bottom ash? …4. Apakah hasil analisa kandungan logam berat total fly ash dan bottom ash memenuhi

kriteria yang ditetapkan dalam izin? (cek sertifikat hasil uji) …

5. Apakah penyimpanan fly ash dan bottom ash dilaksanakan sesuai dengan izin?, seperti:a. Bentuk dan kualitas tempat penyimpanan. …b. Kesesuaian tempat penyimpanan dgn limbah yang disimpan. …c. Dilengkapi simbol dan label. …d. Waktu penyimpanan (<90 hari). …

6. Apakah fasilitas pemanfaatan dilengkapi dengan prosedur tanggap darurat? …7. Apakah fasilitas pemanfaatan batas-batas fisik yang jelas dan dilengkapi dengan pintu

darurat? …

Page 74: Petunjuk teknis dekon proper 2014

73

PENAATAN KHUSUS8. Apakah persentase kualitatif pemanfaatan sesuai dengan izin? …9. Apakah spesifikasi teknis pemanfaatan sesuai dengan izin? …

LAIN-LAIN (berkaitan dengan penunjang dan tanggap darurat di fasilitas)10. Apakah tersedia alat tanggap darurat yang sesuai dan mudah dijangkau? …11. Apakah kebersihan/housekeeping terkelola dengan baik? …

TOTAL YA …TOTAL TIDAK …

PROSENTASE PENTAATAN LB3 ...% ...%

Page 75: Petunjuk teknis dekon proper 2014

74

8. Pemanfaatan Sludge Minyak/Spent Catalyst/Drill Cutting Untuk Bahan Campuran Kontruksi

CHECKLIST P.08PEMANFAATAN SLUDGE MINYAK/SPENT CATALYST/DRILL CUTTING UNTUK BAHAN CAMPURAN KONTRUKSI

NAMA PERUSAHAAN SEKTORINDUSTRI : …

PT. ........ LOKASI : Kab./Kota ...TIM PENILAI : …

TGLPENILAIAN : …

NO. KETENTUAN YA TIDAK KETERANGAN

PENAATAN UMUM1. Apakah dilakukan pengujian TPH dan logam berat awal limbah sebelum dilakukan

pemanfaatan? …

2. Apakah konsentrasi TPH awal sebelum dimanfaatkan sesuai dengan izin? (cek sertifikathasil uji) …

3. Apakah konsentrasi logam berat awal sesuai dengan parameter logam beratKeputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor 04 Tahun 1995?(cek sertifikat hasil uji)

4. Apakah rencana pemanfaatan sesuai dengan izin? …5. Apakah terdapat fasilitas pengendali pencemar yang mungkin dihasilkan oleh aktifitas

penempatan bahan pencampuran? …

6. Apakah kapasitas pemanfaatan sesuai dengan jumlah limbah B3 yang akan diolah,termasuk sesuai dengan prediksi timbulan limbah B3? …

7. Apakah terdapat sumur pantau dibagian hulu dan hilir di lokasi pemanfaatan? …

PENAATAN KHUSUS8. Apakah pencampuran bahan-bahan sesuai dengan izin? …9. Apakah hasil analisis campuran sesuai dengan parameter yang tertera dalam izin? (cek

sertifikat hasil uji) …

10. Apakah melakukan analisis sampel air tanah dan hasilnya memenuhi parameter yangtertera dalam izin? …

Page 76: Petunjuk teknis dekon proper 2014

75

PENANGANAN HASIL PEMANFAATAN (jika ada yang sudah terdapat produk pemanfaatan)11. Apakah produk pemanfaatan dikelola sesuai dengan rencana kelola? …12. Apakah lokasi penempatan produk teridentifikasi dengan baik? …13. Apakah lokasi penempatan produk merupakan tempat yang aman, bebas banjir, dan

memenuhi persyaratan keamanan? …

14. Apakah air buangan dan atau air lindi dianalisis secara rutin sesuai izin? …15. Apakah lokasi penempatan produk diberi tanda dengan jelas dan benar sesuai dengan

izin? …

16. Apakah produk dianalisis secara teratur dan periodik sesuai dengan parameter yangditetapkan dalam izin? …

LAIN-LAIN (berkaitan dengan penunjang dan tanggap darurat di fasilitas)17. Apakah tersedia alat tanggap darurat yang sesuai dan mudah dijangkau? …18. Apakah memiliki SOP tanggap darurat? …19. Apakah kebersihan/housekeeping terkelola dengan baik? …

TOTAL YA …TOTAL TIDAK …

PROSENTASE PENTAATAN LB3 ...% ...%

Page 77: Petunjuk teknis dekon proper 2014

76

9. Pemanfaatan Minyak Minyak Pelumas Bekas Untuk Substitusi Bahan Bakar

CHECKLIST P.09PEMANFAATAN MINYAK MINYAK PELUMAS BEKAS UNTUK SUBSTITUSI BAHAN BAKAR

NAMA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI : …

PT. ................... LOKASI : Kab./Kota ...TIM PENILAI : …

TGL PENILAIAN: …

NO. KETENTUAN YA TIDAK KETERANGAN

PENAATAN UMUM1. Apakah dilakukan uji karakteristik minyak pelumas bekas minimal 1 bulan sekali atau

sesuai izin? …

2. Apakah Hasil uji karakteristik minyak pelumas bekas dan atau proses pemanfaatanminyak pelumas bekas sesuai dan memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam izin? (ceksertifikat hasil uji)

3. Apakah dilakukan uji dampak terhadap proses energi yang dihasilkan sebagai akibatperubahan karakteristik? …

Apakah penyimpanan minyak pelumas bekas dilaksanakan sesuai dengan izin?, seperti:a. Bentuk dan kualitas kontainer sesuai izin …b. Resistensi terhadap air dan bahan kimia lain sesuai izin …c. Kesesuaian bahan kontainer dengan isi kontainer …d. Dilengkapi simbol dan label …e. Waktu penyimpanan (<90 hari) …

4. Apakah fasilitas pemanfaatan dilengkapi dengan prosedur tanggap darurat danpenanganan tumpahan? …

5. Apakah fasilitas pemanfaatan memiliki batas-batas fisik yang jelas dan dilengkapidengan pintu darurat? …

Page 78: Petunjuk teknis dekon proper 2014

77

PENAATAN KHUSUS6. Apakah persentase kualitatif pemanfaatan minyak pelumas bekas sesuai dengan izin? …7. Apakah Informasi kriteria pemanfaatan sesuai dengan izin?, seperti:

a. Pelaporan kualitas udara emisi (Frekuensi sesuai izin) …b. Pelaporan udara ambien (frekuensi setahun sekali) …c. Jumlah oli bekas yang dihasilkan (ton/bulan) …d. Jumlah oli bekas yang dimanfaatkan (ton/bulan) …e. Menyebutkan semua sumbernya …

8. Apakah spesifikasi teknis pemanfaatan minyak pelumas bekas sesuai izin?, seperti:a. Terdapat spray nozzle …b. Flow rate pelumas bekas ke combustion chamber sesuai izin …c. Aliran pelumas bekas (temperatur combustion chamber >950°C) …d. Flow rate dan volume total pelumas bekas tercatat harian …e. Wajib diemisikan tunggal pada cerobong pembakaran …f. pelumas bekas tidak digunakan selama start up dan shut down …g. tidak memasukkan pelumas bekas diluar ketentuan dalam izin …h. tidak mencampur dengan limbah B3 lain selama proses recovery energy …

LAIN-LAIN (berkaitan dengan penunjang dan tanggap darurat di fasilitas)9. Apakah tersedia alat tanggap darurat yang sesuai dan mudah dijangkau? …10. Apakah memiliki SOP tanggap darurat? …11. Apakah kebersihan/housekeeping terkelola dengan baik? …

TOTAL YA …TOTAL TIDAK …

PROSENTASE PENTAATAN LB3 ...% ...%

Page 79: Petunjuk teknis dekon proper 2014

78

10. Pengelolaan Limbah B3 Oleh Pihak Ketiga

CHECKLIST P.10PENGELOLAAN LIMBAH B3 OLEH PIHAK KETIGA

NAMA PERUSAHAAN SEKTORINDUSTRI : …

PT. ........LOKASI : Kab./Kota ...

TIM PENILAI : …TGL

PENILAIAN : …

NO. KETERANGAN YA TIDAK KETERANGAN

A. PIHAK KETIGA PENERIMA LIMBAH B3 MEMILIKI IZIN YANG SESUAI KETENTUAN1. Apakah pihak ke-3 memiliki izin sebagai Pengelola limbah B3

(pengangkut/pengumpul/pengolah/pemanfaat) …

2. Izin pengelolaan Limbah B3 pihak ke-3 belum habis masa berlaku …3. Pihak ke-3 memenuhi ketentuan izin yang berlaku/sesuai dengan izin yang dimiliki …4. Limbah B3 yang dikelola oleh pihak ke-3 sesuai dengan yang tertera dalam izin yang

dimiliki …

5. Pihak ke-3 (pengangkut atau pengumpul) memiliki kontrak kerjasama denganpengolah atau penimbun akhir …

B. PENGANGKUTAN LIMBAH B3 MEMENUHI KETENTUAN YANG BERLAKU1. Perpindahan / pergerakan limbah B3 yang dilakukan oleh pihak ke-3 dilengkapi

dengan dokumen manifest limbah B3 …

2. Penghasil memperoleh dokumen manifest limbah B3 sesuai dengan yangdipersyaratkan yaitu : …

3. Untuk pengangkut limbah B3, kendaraan yang digunakan sesuai dengan rekomendasidari KLH …

4. Pihak ke-3 (pengangkut atau pengumpul) memiliki kontrak kerjasama denganpengolah atau penimbun akhir …

Page 80: Petunjuk teknis dekon proper 2014

79

C. MANIFEST DAN PENGELOLAAN MANIFEST SESUAI DENGAN KETENTUAN1. Salinan #2 : (diberikan ke penghasil untuk disampaikan ke KLH) …2. Salinan #3 : (saat limbah B3 diambil oleh pihak ke-3) …3. Salinan #7 : (disampaikan saat LB3 telah sampai di lokasi pihak ke-3) …

Page 81: Petunjuk teknis dekon proper 2014

80

F. NERACA LIMBAH B3

PT.

PERIODE

LIMBAH DIKELOLA

KETE-RANG

AN

KODEMANIF

ESTNOJENIS

LIMBAHB3

SUMBER

SATUAN PERLAKUAN

Periodesebelum nya

(SALDO)

TAHUN N-1 TAHUN N LIMBAH

DIHASILKAN

LIMBAHTIDAK

DIKELOLA

DISIMPAN DI TPS

DIMANFAATKAN

DI-OLAH

DI-TIMBUN

DISERAHKAN PIHAKKETIGAJan ... Des Jan ..... Des

DIHASILKAN - -

DISIMPAN DITPS -

DIMANFAATKAN -

DIOLAH -

DITIMBUN -

DISERAHKANKEPIHAKKETIGA

TIDAKDIKELOLA -

Koreksi perbulan per jenisDIHASILKAN

- -

Page 82: Petunjuk teknis dekon proper 2014

81

G. PENGELOLAAN KERUSAKAN LAHAN (KHUSUS PERTAMBANGAN)

Kriteria Parameter Bukti Pendukung SatuanPembersi

hanLahan

PengupasanTanah Pucuk

PengupasanTanah Penutup

Penambangan

Penimbunan Reklamasi Revegetasi

Asp

ek M

anaj

emen

Umum

LokasiMulai pengerjaanRencana waktupengakhiranLuas rencana Peta rencana TW-3

N-1, TW-4 N-1, TW-1 N, TW-2 N, danmatriks rencanadan realisasi

Ha

Luas saat ini Peta realisasi TW-3N-1, TW-4 N-1, TW-1 N, TW-2 N, danmatriks rencanadan realisasi

Ha

K1.

Peta rencana Peta rencana TW-3N-1, TW-4 N-1, TW-1 N, TW-2 N, danmatriks rencanadan realisasi

skalapeta

Persetujuan Peta rencana TW-3N-1, TW-4 N-1, TW-1 N, TW-2 N, danmatriks rencanadan realisasi

Kemajuan luasan Peta rencana danrealisasi TW-3 N-1,TW-4 N-1, TW-1 N,TW-2 N, danmatriks rencanadan realisasi

Ha

Jadwal Peta rencana danrealisasi TW-3 N-1,TW-4 N-1, TW-1 N,TW-2 N, danmatriks rencanadan realisasi

Page 83: Petunjuk teknis dekon proper 2014

82

Kriteria Parameter Bukti Pendukung SatuanPembersi

hanLahan

PengupasanTanah Pucuk

PengupasanTanah Penutup

Penambangan

Penimbunan Reklamasi Revegetasi

K2.

Aktivitas Peta rencana danrealisasi TW-3 N-1,TW-4 N-1, TW-1 N,TW-2 N, danmatriks rencanadan realisasi

Asp

ek T

ekni

k

K3.

Data Lereng:Jenis batuan:clay, sand(kompak/lepas)

- Tinggi jenjangtunggal: ... m

1. Peta crosssection (adapersetujuanpihakmanajemen).

2. Rekomendasidokumen studikelayakan.

3. SOPPengukurankestabilanlereng.

4. Monitoringpergerakantanah secarakontinyu.

5. SOPpembentukanjenjang.

meter

- Jumlah jenjangoverall: ...

jenjang

- Kemiringanjenjang tunggal...

derajat

- Kemiringanjenjang overall:...

derajat

- Potensi longsor?

K4.

- Datapengukuran pH:

- Jumlahgenangan

Foto genangan buah

- Hasilpengukuran pH:

1. Hasilpengukuran pHgenangan

2. Fotopengukuran pH

Page 84: Petunjuk teknis dekon proper 2014

83

Kriteria Parameter Bukti Pendukung SatuanPembersi

hanLahan

PengupasanTanah Pucuk

PengupasanTanah Penutup

Penambangan

Penimbunan Reklamasi Revegetasi

genangan- Upaya

penangananbatuan yangberpotensipencemar

1. Kajian batuanpotensipembentuk airasam tambang.

2. SOPpenangananbatuan potensipembentuk airasam tambang.

K5.

- Upayapengendalianerosi

diisi ya/tidak

- Saranapengendali erosiberupa:

a. Sistemdrainase

Gambar teknik danfoto sarana sistemdrainase

b. Terasering Gambar teknik danfoto terasering

c. Guludan Gambar teknik danfoto guludan

d. Cover cropping Gambar teknik danfoto cover cropping

e. Sedimen trap Gambar teknik danfoto sedimen trap

- Kondisi saranapengendali erosi

Layout peta tata airdari lokasi aktifitaske settlingpond/IPAL

- Indikasi terjadierosi

Foto lereng

- Sistem drainase Layout peta tata airdari lokasi aktifitaske settlingpond/IPAL

- Jarak dari meter

Page 85: Petunjuk teknis dekon proper 2014

84

Kriteria Parameter Bukti Pendukung SatuanPembersi

hanLahan

PengupasanTanah Pucuk

PengupasanTanah Penutup

Penambangan

Penimbunan Reklamasi Revegetasi

K6

permukiman:- Jarak dari

Infrastrukturvital:

meter

- Jarak dariInfrastrukturlainnya:

meter

Ada potensikebencanaan ?

1. Peta lokasi kesarana umumvital (SUTT/SUTET), sekolah,rumah sakit,pasar,permukiman,dan lokasiaktivitasmasyarakatlainnya).

2. Lembarrekomendasipada FS/Amdalyangmenyatakanjarak lokasi kesarana umumvital aman.

3. Sarana tanggapdarurat dan SOPpenanganantanggap darurat.

Page 86: Petunjuk teknis dekon proper 2014

85

LAMPIRAN 3. FORMAT BERITA ACARA PENGAMBILAN FOTO/VIDEO

Pada hari ini, ......... pukul ......... Waktu Indonesia Bagian ..............., tanggal .............. bulan ........... tahun

..............., kami Tim Pengawas Pengendalian Pencemaran Lingkungan Kementerian Negara Lingkungan

Hidup telah mengambil gambar/foto/video di lokasi :

Perusahaan : .....................................................

Alamat : .....................................................

Telp. : .........................Fax : .........................

Petugas yang mengambil foto/Video :

Nama : ...................................................

Instansi : ...................................................

Tanda Tangan : ………………

Pengambilan Foto/Video disaksikan dan diketahui oleh pihak perusahaan:

Nama : .................................................

Jabatan : ................................................

Tanda Tangan : ................................................

Demikian Berita Acara Pengambilan Foto/Video dibuat dengan sebenar-benarnya.

Pejabat Pengawas LH - KLH BLH Provinsi .......... BLH Kab./Kota ......... Perusahaan

Nama :

Ttd: ………………...

Nama :

Ttd: ………………...

Nama :

Ttd: ………………...

Nama : .......................

Ttd: ………………

BERITA ACARAPENGAMBILAN FOTO/VIDEO

Page 87: Petunjuk teknis dekon proper 2014

86

LAMPIRAN 4. FORMAT BERITA ACARA PENGAMBILAN SAMPEL AIR LIMBAH

_______________________________________________________________________________________________________________________

Pada hari ini, ……………., tanggal …………....…....… bulan……...………… tahun ..............................,di Kabupaten/Kota............................Provinsi........................., kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Pangkat/Gol. Jabatan NIP/PPLH1..........................................2..........................................3..........................................

...............................

...............................

...............................

................................

................................

................................

......................./........

......................./........

......................./........

Telah melakukan pengambilan sampel di lokasi :

Nama perusahaan : ………………………………………………………………………………….

Alamat perusahaan : ………………………………………………………………………………….

Jenis Industri : ………………………………………………………………………………….

Pengambilan contoh limbah ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan Pengawasan Pengendalian PencemaranLingkungan yang dilakukan oleh Tim Kementerian Negara Lingkungan Hidup.

Petugas Pengambil Sampel :

Nama :………………………………………………………………………………….Instansi : ………………………………………………………………………………….NIP : ………………………………………………………………………………….Pangkat/Golongan : ………………………………………………………………………………….Jabatan : ………………………………………………………………………………….

Tanda tangan : ......................

Dengan hasil sebagai berikut :

No. Lokasi KodeSampel pH Debit Jenis

Limbah Waktu Keterangan

Demikian Berita Acara Pengambilan Sampel dibuat dengan sebenar-benarnya dan mengingat sumpahjabatan.

Saksi-Saksi :

Pejabat Pengawas LH - KLH BLH Provinsi .......... BLH Kab./Kota ......... Perusahaan

Nama :

Ttd: ………………...

Nama :

Ttd: ………………...

Nama :

Ttd: ………………...

Nama : .......................

Ttd: ………………

Cap Perusahaan

BERITA ACARA PENGAMBILAN SAMPEL

Page 88: Petunjuk teknis dekon proper 2014

87

Denah Lokasi Pengambilan Sampel Air Limbah

Page 89: Petunjuk teknis dekon proper 2014

88

LAMPIRAN IIFORMAT MATRIKS PENAATAN

A. MATRIKS PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR (NON SAWIT)

Nama Perusahaan : PT. XXXJenis Industri : XXXLokasi kegiatan : XXXPeriode Evaluasi : 1 Juni 20XX - 30 Juni 20XX

I. Ketaatan Terhadap TitikPenaatan

No Sumber pencemaran air Tingkat Ketaatan Evaluasi1 Jumlah Outlet Limbah Cair 16 100% Memiliki 16 (enam belas) titik

penaatan sudah dilakukanpemantauan.2 Jumlah Outlet yang dipantau 16

Tingkat Ketaatan Terhadap Titik Penaatan 100%

II. Ketaatan Terhadap Pelaporan/ Parameter Pemantauan

No. Nama Outlet (titikpenaatan)

PELAPORAN PARAMETERPEMENUHAN BAKU MUTU BEBAN PEMENUHAN BAKU

MUTU KONSENTRASI

Ket.Jumlah datapemantauan

sesuaiperaturan /

izin

Jumlahdata yangdilaporkan

TingkatKetaatan

JumlahParameter

yangdipantausesuai

peraturan /izin

JumlahParamater

PemantauanTingkat

Ketaatan Parameter

Jumlah datayang tidakmemenuhibaku mutu

(100 % < x <= 500%)

Jumlah datayang tidakmemenuhi

baku mutu ( x> 500%)

TingkatKetaatan

Jumlah datayang tidak

memenuhi bakumutu beban

TingkatKetaatan

1Outlet Oil Catcher A

12 12 100% 2 2 100% COD 6 0 50% 0 100%

2Outlet Oil Catcher B

12 12 100% 2 2 100% TDS 0 0 100% 0 100%

3Outlet Oil Catcher C

12 12 100% 2 2 100% H2S 0 0 100% 0 100%

Tingkat Ketaatan 100% 100% 50% 100%

Page 90: Petunjuk teknis dekon proper 2014

89

KETERANGAN:

C.KOLOM PARAMETER1. Kolom Nama Outlet berisi tentang nama atau kode outlet pembuangan air limbah.2. Kolom Jumlah Parameter yang dipantau sesuai peraturan / izin berisi jumlah parameter yang sesuai dengan peraturan / izin.3. Kolom Jumlah Paramater Pemantauan berisi jumlah parameter yang dipantau oleh perusahaan.4. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian jumlah parameter yang dipantau oleh perusahaan dibagi dengan jumlah parameter yang dipantau sesuai

peraturan / izin.5. Row Tingkat Ketaatan (warna hijau bawah) menampilkan prosentase tingkat ketaatan terendah.

D.KOLOM PELAPORAN1. Kolom Jumlah data pemantauan sesuai peraturan / izin berisi jumlah data pemantauan yang dipersyaratkan dalam peraturan / izin dan sesuai dengan periode penilaian

PROPER.2. Kolom Jumlah data yang dilaporkan berisi tentang jumlah data yang dilaporkan oleh perusahaan sesuai dengan periode penilaian PROPER.3. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian jumlah data yang dilaporkan oleh perusahaan sesuai dengan periode penilaian PROPER dibagi dengan

jumlah data pemantauan yang dipersyaratkan dalam peraturan / izin dan sesuai dengan periode penilaian PROPER.4. Row Tingkat Ketaatan (warna hijau bawah) menampilkan prosentase tingkat ketaatan terendah.

E. KOLOM PEMENUHAN BAKU MUTU KONSENTRASI1. Kolom Parameter berisi parameter air limbah yang melebihi baku mutu (cantumkan data parameter air limbah yang melebihi baku mutu paling tinggi untuk tiap outlet).2. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu (100 % < x < 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu antara 100 % < x < 500%.3. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu ( x > 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu lebih dari 500%.4. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu dengan jumlah data yang dilaporkan.5. Row Tingkat Ketaatan (warna hijau bawah) menampilkan prosentase tingkat ketaatan terendah.

F. KOLOM PEMENUHAN BAKU MUTU BEBAN1. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu beban merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu lebih beban.2. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu beban dengan jumlah data yang dilaporkan.

Page 91: Petunjuk teknis dekon proper 2014

90

TINGKAT KETAATANKetaatan Terhadap Pemantauan 100%Ketaatan Terhadap Pelaporan 100%Ketaatan Terhadap Pemenuhan Baku Mutu Konsentrasi 50%Ketaatan Terhadap Pemenuhan Baku Mutu Beban

KETERANGAN:1. Row Ketaatan Terhadap Pemantauan menampilkan prosentase tingkat ketaatan pemantauan terendah.2. Row Ketaatan Terhadap Pelaporan menampilkan prosentase tingkat ketaatan pelaporan terendah.3. Row Ketaatan Terhadap Pemenuhan Baku Mutu Konsentrasi menampilkan prosentase tingkat ketaatan pemenuhan baku mutu terendah.4. Row Ketaatan Terhadap Pemenuhan Baku Mutu Beban menampilkan prosentase tingkat ketaatan pemenuhan baku mutu terendah.

III. Ketaatan Terhadap Ketentuan Teknis

No. Pengelolaan Limbah Cair SudahTaat

BelumTaat Keterangan

1. Menggunakan jasa laboratorium eksternal / internal yangterakreditasi

2. Memisahkan saluran pembuangan limbah cair dengansaluran limpahan air hujan

3. Saluran pembuangan limbah cair kedap air √4. Tidak melakukan pengenceran termasuk mencampurkan

buangan air bekas pendingin ke dalam aliran pembuanganlimbah cair

5. Perusahaan mempunyai alat ukur debit dan berfungsidengan baik

- Tidak diwajibkan

6. Mengukur debit harian - Tidak diwajibkan

7. Mengukur pH harian - Tidak diwajibkan

8.Melakukan pencatatan dan pelaporan data produksi danatau bahan baku

Status Ketaatan (Taat/ Tidak Taat) TAAT

KETERANGAN:Beri tanda √ sesuai dengan ketaatan hasil verifikasi lapangan dan ketaatan peraturan.

Page 92: Petunjuk teknis dekon proper 2014

91

IV. Hasil Pemantauan KLH/BLH

No. Nama Outlet (titikpenaatan) Parameter

PEMANTAUAN I PEMANTAUAN II

Jumlah data yang tidakmemenuhi baku mutu(100 % < x < = 500%)

Jumlah data yangtidak memenuhi baku

mutu ( x > 500%)

Jumlah data yang tidakmemenuhi baku mutu(100 % < x < = 500%)

Jumlah data yangtidak memenuhi baku

mutu ( x > 500%)

Jumlah

KETERANGAN:Matriks ini digunakan apabila pihak KLH/BLH melakukan pengambilan sampel air limbah:1. Kolom Nama Outlet berisi tentang nama atau kode outlet pembuangan air limbah (cantumkan data parameter air limbah yang melebihi baku mutu paling tinggi untuk tiap outlet).2. Kolom Parameter berisi parameter air limbah yang melebihi baku mutu.3. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu (100 % < x < 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu antara 100 % < x < 500% untuk

pemantauan I.4. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu ( x > 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu lebih dari 500% untuk pemantauan I.5. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu (100 % < x < 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu antara 100 % < x < 500% untuk

pemantauan II.6. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu ( x > 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu lebih dari 500% untuk pemantauan II.

Page 93: Petunjuk teknis dekon proper 2014

92

B. MATRIK PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR (KHUSUS SAWIT)

Nama Perusahaan : PT. XXXJenis Industri : XXXLokasi kegiatan : XXXPeriode Evaluasi : 1 Juni 20XX - 30 Juni 20XX

I. Ketaatan Terhadap Titik PenaatanNo Sumber pencemaran air Tingkat

Ketaatan KetA. Air Limbah Untuk Land Application

1 Jumlah Outlet Limbah Cair 1 0%

Tidak adabukti

sertifikathasil uji

outlet IPAL

2 Jumlah Outlet yang dipantau 0B Sumur Pantau (lahan kontrol, lahan LA, penduduk)

1 Jumlah lokasi Sumur Pantau yang wajib dipantau 3 0%2 Jumlah lokasi Sumur Pantau yang dipantau 0

C Tanah (Rorak, antar rorak, kontrol)1 Jumlah Lokasi Pemantauan Kualitas Tanah 3 0%2 Jumlah Lokasi yang dipantau 0

Tingkat Ketaatan Terhadap Titik Penaatan 0%

Page 94: Petunjuk teknis dekon proper 2014

93

II. Ketaatan Terhadap Pelaporan/ Parameter Pemantauan / Pemenuhan Baku Mutu

No.

PELAPORAN PARAMETER PEMENUHAN BAKU MUTU

Nama Outlet(titik

penaatan)

Jumlah datapemantauan

sesuaiperaturan /

izin

Jumlahtotal data

yangdilaporkan

TingkatKetaatan Keterangan

JumlahParameter

yangdipantausesuai

peraturan /izin

JumlahParamaterPemantauan (sesuaiKetentuan)

TingkatKetaatan

Keterangan Parameter

Jumlah datayang tidakmemenuhibaku mutu

(100 % < x <= 500%)

Tingkat

Ketaatan

Jumlah datayang tidakmemenuhi

baku mutu ( x> 500%)

Keterangan

A. Pemanfaatan Air Limbah Untuk Land Application

1Outlet kolam12 108 0 0%

Tidak adabukti

sertifikathasil uji

outlet IPAL

9 0 0%Tidakada

buktisertifikathasil ujioutletIPAL

0 0% 0 Tidak ada buktisertifikat hasil ujioutlet IPAL2

Air sumurpantau 66 0 0% 11 0 0% 0 0% 0

3 Tanah 54 0 0% 18 0 0%0

0% 0

Tingkat Ketaatan Pelaporan 0% Tingkat KetaatanParameter 0% Tingkat Ketaatan

Pemenuhan Baku Mutu 0% 0%

III. Ketaatan PerizinanNo. Pengelolaan Limbah Cair Taat Tidak Taat Keterangan

2 Perusahaan mempunyai ijin pemanfaatan air limbah - √ Tidak ada bukti izinpembuangan air limbah

Page 95: Petunjuk teknis dekon proper 2014

94

IV. Ketaatan Terhadap Ketentuan TeknisNo. Pengelolaan Limbah Cair Taat Tidak Taat Keterangan

A. Persyaratan Teknis Pemanfaatan Air Limbah 1 Dilakukan pada lahan selain lahan gambut - √

Tidak ada buktiterlampir

2 Dilakukan pada lahan selain lahan dengan permeabilitas lebih besar 15 cm/jam - √3 Dilakukan pada lahan selain lahan dengan permeabilitas kurang 1,5 cm/jam - √4 Tidak boleh dilaksanakan pada lahan dengan kedalaman air tanah kurang dari 2 meter - √5 Pembuatan sumur pantau di 3 lokasi yang diwajibkan - √6 Tidak ada air larian (run off) yang masuk ke sungai - √7 Tidak melakukan pengenceran air limbah yang dimanfaatkan - √

8 Tidak membuang air limbah pada tanah di luar lokasi yang ditetapkan dalam Keputusan - √9 Tidak membuang air limbah ke sungai bila melebihi ketentuan yang berlaku - √

B Persyaratan Teknis Pembuangan Air Limbah1 Menggunakan jasa laboratorium eksternal / internal yang terakreditasi atau yang ditunjuk oleh gubernur2 Memisahkan saluran pembuangan limbah cair dengan saluran limpahan air hujan - √

Tidak ada buktiterlampir

3 Saluran pembuangan limbah cair kedap air - √4 Tidak melakukan pengenceran termasuk mencampurkan buangan air bekas pendingin ke dalam aliran pembuangan limbah cair - √5 Perusahaan mempunyai alat ukur debit dan berfungsi dengan baik - √6 Mengukur debit harian - √7 Mengukur pH harian - √8 Melakukan pencatatan dan pelaporan data produksi dan atau bahan baku - √9 Tidak Melakukan bypass - √

Tingkat Ketaatan Taat

IV. Hasil Pemantauan KLH/Provinsi

No.

Nama Outlet (titikpenaatan) Parameter

PEMANTAUANKet.Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu

(100 % < x < = 500%)Jumlah data yang tidak

memenuhi baku mutu ( x > 500%)1 Air Limbah untuk LA BOD, pH 0

Jumlah 0

Page 96: Petunjuk teknis dekon proper 2014

95

B. MATRIKS PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

Nama Perusahaan : PT. XXXJenis Industri : XXXLokasi kegiatan : XXXPeriode Evaluasi : 1 Juni 20XX - 30 Juni 20XX

I. Ketaatan Terhadap Titik PenaatanNo Sumber Emisi dari Proses Produksi Tingkat Ketaatan Evaluasi

1 Jumlah Cerobong 13100%

Memiliki 16 (enam belas) titikpenaatan sudah dilakukan

pemantauan.2 Jumlah Cerobong yang aktif (yang beroperasi) 133 Jumlah Cerobong yang dipantau (dilakukan pengukuran emisi) 13

Sumber Emisi dari Utilitas

1 Jumlah Cerobong Boiler dan Turbin Genset 8

752 Jumlah Cerobong Boiler yang aktif 83 Jumlah Cerobong yang dipantau (dilakukan pengukuran emisi) 6

Tingkat Ketaatan Terhadap Titik Penaatan 75%

Page 97: Petunjuk teknis dekon proper 2014

96

II. Ketaatan Terhadap Pelaporan/ Parameter Pemantauan / Pemenuhan Baku Mutu

No.

PELAPORAN PARAMETER PEMENUHAN BAKU MUTU

Nama Cerobong(titik penaatan)

JmhUnit

Jumlah datapemantauan

sesuaiperaturan / izin

Jumlahdatayang

dilaporkan

TingkatKetaatan Keterangan

JumlahParameter

yang dipantausesuai

peraturan / izin

Jumlahparameter

yangdipantau

TingkatKetaatan Keterangan Parameter

Jumlahdata yang

tidakmemenuhibaku mutu(100 % >x<= 500 %)

Jumlahdata yang

tidakmemenuhi

bakumutu ( x >

500%)

TingkatKetaat

anKeteranga

n

ABoiler HHP 1(Steam Generator /Pembangkit Uap) 4 4 100% - -

1 SO 2 1 50%Kewajiban Pengukuransekali 6 bulan 0 100%

2 NO 2 1 50%Kewajiban Pengukuransekali 6 bulan 0 100%

3 Partikulat 2 1 50%Kewajiban Pengukuransekali 6 bulan 0 100%

4 Opasitas 2 1 50%Kewajiban Pengukuransekali 6 bulan 0 100%

CBoiler HHP 3(Steam Generator /Pembangkit Uap) 4 4 100% - -

1 SO 2 1 50%Kewajiban Pengukuransekali 6 bulan 0 100%

2 NO 2 1 50%Kewajiban Pengukuransekali 6 bulan 0 100%

3 Partikulat 2 1 50%Kewajiban Pengukuransekali 6 bulan 0 100%

4 Opasitas 2 1 50%Kewajiban Pengukuransekali 6 bulan 0 100%

Tingkat Ketaatan Pelaporan 50% Tingkat Ketaatan Parameter 100% Tingkat KetaatanPemenuhan Baku Mutu 100%

Page 98: Petunjuk teknis dekon proper 2014

97

KETERANGAN:

A. KOLOM PELAPORAN1. Kolom Jumlah data pemantauan sesuai peraturan/ izinperaturan berisi jumlah data parameter pemantauan yang dilaporkan berdasarkan

peraturan dan sesuai dengan periode penilaian PROPER.2. Kolom jumlah data yang dilaporkan berisi tentang jumlah data per parameter yang dilaporkan oleh perusahaan sesuai dengan periode

penilaian PROPER.3. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian jumlah data yang dilaporkan oleh perusahaan sesuai dengan periode

penilaian PROPER dibagi dengan jumlah data pemantauan yang dipersyaratkan dalam peraturan / izin dan sesuai dengan periode penilaianPROPER.

4. Baris Tingkat Ketaatan menampilkan prosentase tingkat ketaatan.B. KOLOM PARAMETER

1. Kolom Jumlah Parameter yang dipantau sesuai peraturan / izin berisi jumlah Parameter yang dipantau sesuai peraturan / izin perusahaan yangbersangkutan.

2. Kolom Jumlah Parameter yang dipantau berisi jumlah Parameter yang dipantau oleh perusahaan yang bersangkutan.3. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian Jumlah Paramater Pemantauan berisi jumlah parameter yang dipantau oleh

perusahaan dibagi dengan Kolom Jumlah Parameter yang dipantau sesuai peraturan / izin.C. KOLOM PEMENUHAN BAKU MUTU

1. Kolom Parameter berisi jumlah parameter emisi yang melebihi baku mutu (cantumkan data parameter emisi udara yang melebihi baku mutupaling tinggi untuk tiap cerobong dalam prosentase).

2. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase data yang tidak memenuhi baku mutu.

III. Tingkat Ketaatan Terhadap Ketentuan TeknisNo. Pengelolaan Emisi Udara Sudah Taat Belum Taat Keterangan1. Mempunyai cerobong emisi √2. Cerobong dilengkapi dengan lubang sampel sesuai

Kepdal No. 205/1996√

3. Cerobong dilengkapi dengan pagar pengaman √4. Cerobong dilengkapi dengan lantai kerja √5. Cerobong dilengkapi dengan tangga √6. Cerobong emisi dilengkapi dengan peralatan CEMS - Tidak diwajibkan7. Peralatan CEM berfungsi dengan baik - Tidak diwajibkan

Tingkat Ketaatan TaatKETERANGAN:Beri tanda √ sesuai dengan ketaatan hasil verifikasi lapangan dan ketaatan peraturan

Page 99: Petunjuk teknis dekon proper 2014

98

LAMPIRAN III.BERITA ACARA PENOLAKAN PENGAWASAN PROPER

Pada hari ini, .......... tanggal .... Bulan ..... tahun ......., pukul ......, di Kab/kota..... Provinsi ......., kami yangbertanda tangan di bawah ini :

Nama : ...........................................................................................................................................Jabatan : ...........................................................................................................................................Alamat : ...........................................................................................................................................Bertindak untuk dan atas nama,Nama perusahaan : ...........................................................................................................................................Alamat perusahaan : ...........................................................................................................................................Jenis industri : ...........................................................................................................................................Menyatakan bahwa kami menolak kedatangan Tim Pengawas Lingkungan Hidup dan/atau menentangpelaksanaan pengawasan lingkungan hidup oleh Tim Pengawas Lingkungan Hidup dalam rangkaProgram Penilaian Kinerja Perusahaan (PROPER), yang terdiri dari :

Nama Pangkat/Gol. Jabatan NIP/PPLH

1........................................2........................................3........................................

..........................................

..........................................

..........................................

..........................................

..........................................

..........................................

........................../..........

.........................../.........

............................/........

Penolakan dilakukan dengan alasan:1. ..............................................................................................................................................................................2. ..............................................................................................................................................................................3. ..............................................................................................................................................................................Demikian Berita Acara Penolakan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan mengingat sumpah jabatan.

Pejabat PengawasLingkungan Hidup – KLH

Pihak PemerintahProvinsi

Pejabat PemerintahKab/Kota

PihakPerusahaan

Nama : ....................................

Ttd : ...................................

Nama : ...............................

Instansi: .............................

Ttd : ..............................

Nama : ...........................

Instansi: ...........................

Ttd : ..........................

Nama : ..........................

Ttd : ...........................

Nama : ....................................

Ttd : ...................................

Nama : ...............................

Instansi: .............................

Ttd : ..............................

Nama : ...........................

Instansi: ...........................

Ttd : ..........................

Nama : ..........................

Ttd : ...........................

BERITA ACARAPENOLAKAN PELAKSANAAN PENGAWASAN LINGKUNGAN HIDUP

Page 100: Petunjuk teknis dekon proper 2014

99

Cap perusahaanLAMPIRAN IV.

CONTOH LAMPIRAN HASIL ANALISIS LABORATORIUM YANGTERAKREDITASI

1. Analisis Air Limbah:

Page 101: Petunjuk teknis dekon proper 2014

100

2. Analisis Kualitas Udara Emisi:

Page 102: Petunjuk teknis dekon proper 2014

101

LAMPIRAN VFORMAT RINGKASAN KETAATAN PERUSAHAAN

No Perusahaan Sektor SubSektor Kab./Kota Provinsi

Data Primer PROPER PERIODE 20XX – 20XXUsulan

KandidatHijauDok HASIL AMDAL Ket PPA Ket PPU Ket PLB3 Ket PKL Ket Peringkat

Page 103: Petunjuk teknis dekon proper 2014

102

LAMPIRAN VIFORMAT RAPOR SEMENTARA

HASIL EVALUASI PENGAWASAN KINERJA PENAATANPROPER 20XX – 20XX

Nama Perusahaan : PT. XXX

Jenis Industri : XXX

Lokasi Kegiatan : KABUPATEN XXX, PROVINSI XXX

PeringkatSementara

:

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP20XX

Page 104: Petunjuk teknis dekon proper 2014

103

Lampiran VI A. Format Raport Industri NON TAMBANG

HASIL EVALUASI PENGAWASAN KINERJA PENAATANPeriode 1 Juli 20xx – 30 Juni 20xx

Nama Perusahaan : PT. XxxJenis Industri : XxxLokasi Kegiatan : Kabupaten Xxx , Provinsi Xxx

I. DOKUMEN LINGKUNGAN/IZIN LINGKUNGAN

No. Kewajiban penanggungjawab usaha sesuaiPP 27/2012

Penaatan Keterangan

1. Memiliki dokumen lingkungan/Izin Lingkungan. Taat Dokumen UKL-UPL Nomor :117/UKL-UPL/2008 disetujui oleh Kepala DinasLingkunga Hidup, Pertambangan danEnergi Kabupaten Lombok Timur

2. Melaksanakan ketentuan dalam dokumenlingkungan/izin lingkungan:C. Deskripsi kegiatan (luas area dan

kapasitas produksi)D. Pengelolaan lingkungan terutama

terutama aspek pengendalianpencemaran air, pengendalianpencemaran udara, dan PengelolaanLB3

Tidak Taat Belum melaksanakan ketentuansecara rutin pelaksanaan UKL-UPL

3. Melaporkan pelaksanaan dokumenlingkungan/izin lingkungan (terutama aspekpengendalian pencemaran air, pengendalianpencemaran udara, dan Pengelolaan LB3)

Tidak Taat Belum melaporkan secara rutinpelaksanaan UKL-UPL

II. PENGENDALIAN PENCEMARAN AIRD. Kewajiban Pengendalian Pencemaran AirNo. Pengelolaan Limbah Cair Penaatan Keterangan1. Ketaatan terhadap Izin Tidak Taat Izin pembuangan No 660.31/2875/203.2/2010

namun sudah habis masa berlakunya padatanggal 29 Maret 2012 dan belum memperpanjang

2. Ketaatan terhadap titikpenaatan pemantauan

100% Perusahaan mempunyai satu titik outlet IPALsudah dilakukan pemantauan

3. Ketaatan terhadap parameterBaku Mutu

100% Parameter yang dipantau sudah lengkap sesuaidengan Permen LH No 04 Tahun 2010

4. Ketaatan terhadap pelaporan 87% Sepanjang masa evaluasi parameter TSS duabulan tidak dilaporkan

5. a. Ketaatan terhadappemenuhan Baku Mutu

87% Hasil swapantau yang dilaporkan memenuhi bakumutu namun hasil pemantauan KLH melebihi bakumutu > 500%BMAL untuk parameter minyak lemak

b. Pemenuhan Baku Mutuberdasarkan PemantauanTim PROPER

Taat Hasil Pemantauan Tim PROPER (KLH/Provinsi)memenuhi Baku Mutu Air Limbah sesuai izin.

6. Ketaatan terhadap KetentuanTeknis

Tidak Taat Ditemukan bypass dari saluran sebelum masuk kekolam IPAL dan belum memasang alat ukur debit

Page 105: Petunjuk teknis dekon proper 2014

104

B. Perhitungan Beban Pencemaran Air (Ton/bulan)No Parameter Beban Inlet Beban Outlet

C. Ringkasan Penaatan Pengendalian Pencemaran AirBerdasarkan hasil evaluasi pengendalian pencemaran air, perusahaan tidak taat terhadap izin,pelaporan, pemenuhan bakumutu limbah dan ketentuan teknis, namun perusahaan taat terhadap titikpenaatan dan parameter baku mutu sesuai dengan peraturan perundangan lingkungan yang berlaku.

D. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan

1. Perusahaan wajib segera menutup saluran bypass dari saluran sebelum masuk ke kolam IPAL2. Perusahaan wajib segera mengajukan izin pembuangan air limbah kepada Bupati Kabupaten

Lombok Timur3. Perusahaan wajib menjaga Kualitas air limbah melalui optimalisasi kinerja IPAL agar memenuhi

BMAL yang ditetapkan dan memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan XXXtentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri XXX

4. Perusahaan wajib melakukan pengujian air limbah setiap bulan untuk setiap parameter yangdipersyaratkan dalam baku mutu air limbah Industri XXX ,dan memeriksakannya kepadalaboratorium terakreditasi.

5. Perusahaan wajib memasang alat ukur debit dan melakukan pencatatan debit, /kuantitaslimbah harian, pH harian, serta produksi senyatanya bulanan.

6. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pH harian, debit/kuantitas air limbah harian,kadar parameter mutu limbah cair dan produksi harian senyatanya, sekurang-kurangnya tiga bulansekali kepada BLH Kabupaten XXX, BLH Provinsi XXX dan Kementerian Lingkungan Hidup.

III. PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

C. Kewajiban Pengendalian Pencemaran Udara

No. Pengendalian Pencemaran Udara Penaatan Keterangan1. Ketaatan terhadap titik penaatan

pemantauan100% Sumber Emisi : 3 unit boiler, 1 unit

heather, 2 Unit dryer, 3 unit deporasigliserin, 2 unit genset

Seluruh sumber emisi sudah dipantau2. Ketaatan terhadap pelaporan 100% Semua parameter dari hasil

pemantauan semua sumber emisisudah dilaporkan sesuai peraturan

3. Ketaatan terhadap parameter BakuMutu Emisi

100% Parameter yang dipantau dari semuasumber emisi sudah sesuai peraturan

4. Ketaatan terhadap pemenuhan BakuMutu Emisi

100% Hasil pemantauan emisi seluruh sumberemisi telah memenuhi baku mutu emisi

5. Ketaatan terhadap ketentuan Teknisyang dipersyaratkan Taat Semua cerobong sudah dilengkapi

dengan sarana dan prasarana sampling

Page 106: Petunjuk teknis dekon proper 2014

105

B. Perhitungan Beban Pencemaran Udara (Ton/periode)No Parameter Beban Outlet

C. Ringkasan Penaatan Pengendalian Pencemaran UdaraSelama periode penilaian dalam pengendalian pencemaran udara, perusahaan taat terhadap pemenuhantitik penaatan pemantauan, pelaporan, parameter baku mutu, pemenuhan baku mutu dan ketentuan teknissesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

D. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan

1. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi Boiler, Heather yang aktif dengan parameter danfrekuensi minimal 6 bulan sekali sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 07 tahun 2007.

2. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi genset dan dryer yang aktif dengan parameterdan frekuensi sesuai peraturan yang berlaku.

3. Perusahaan wajib menjaga kualitas emisinya sehingga memenuhi Baku Mutu sesuai dengan peraturanyang berlaku.

4. Perusahaan wajib tetap melakukan pengukuran kualitas udara ambien sekurang-kurangnya 6 bulansekali sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

5. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pengujian emisi udara dari semua sumber emisi danpengujian kualitas udara ambien sekurang-kurangnya enam bulan sekali kepada BLH Kabupaten XXX,BLH Provinsi XXX dan Kementerian Lingkungan Hidup.

IV. PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (LIMBAH B3)

A. Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan BeracunPengelolaanLimbah B3

StatusPerizinan No. SK/ No. Surat Masa

Berlaku KeteranganPenyimpananSementara

√ SK Bupati XXX No. 03tahun 2010, tanggal 9Februari 2010

5 (lima)tahun

Limbah B3 Campuran

SK Bupati XXX No. 186Tahun 2011, tanggal 27Januari 2011

Sludge IPAL dan Fly Ash

Pemanfaatan √ Surat Persetujuan Dep IVBidang Pengelolaan B3dan LB3, No or: B-6658/Dep.IV/LH/09/2010

1 (satu)tahun

Uji Coba Pemanfaatan SludgeIPAL Industri Pulp dan KertasNon Drinking SebagaiKompos,untuk mendapatkanStandar Nasional Indonesia(tidak melakukanpemanfaatan sludge IPAL lagiuntuk kompos)

SK MENLH No. 230 tahun2010, tanggal 27September 2010.

5 (lima)tahun

Pemanfaatan LB3 sludge IPALsebagai subtitusi bahan bakardi multifuel boiler

SK MENLH No. 301 tahun2011, tanggal 30Desember 2011

5 (lima)tahun

Pemanfaatan limbah B3; flyash, bottom ash (slag batubara), dreg dan grit sebagaicampuran bahan bakupembuatan paving block,coblock dan stabilisasi slab

Page 107: Petunjuk teknis dekon proper 2014

106

Penimbunan/landfill

√ SK MENLH No. 88 tahun2012

5 (lima)tahun

Penimbunan limbah dreg, gritdan slag pada landfill kelas II

B. Kinerja Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun(Neraca Limbah B3 Periode 1 Juli 20XX sampai dengan 30 Juni 20XX)

Jenis Limbah Satuan LimbahDihasilkan

LimbahDikelola

LimbahBelum

DikelolaPerlakuan

A. Sumber Dari Proses ProduksiSludge IPAL Ton 7,790.78 7,530.34 0 Dimanfaatkan sebagai bahan bakar

Multi Fuel Boiler179.00 Dimanfaatkan untuk composting

sampai bulan September 201181.44 Disimpan di TPS LB3

Grits & dregs Ton 26,994.76 4,023.41 0 Dimanfaatkan untuk stabilized bed22,971.35 Ditimbun di landfill

B. Sumber Dari Luar Proses ProduksiOli bekas + solarbekas

Ton 19.40 19.00 0 - Pengangkut : PT. YYYKode manifest: AAO

- Pengumpul & Pemanfaat :PT. YYY

0.40 Disimpan di TPS LB3Slag batubara Ton 1,574.80 267.82 0 Dimanfaatkan sesuai izin

1,306.98 Ditimbun di landfillFly ash boiler Ton 1,497.37 1,093.00 0 Dimanfaatkan untuk stabilized bed

404.37 Disimpan di TPS LB3Aki bekas/baterai bekas

Ton 1.4995 1.4995 0 - Pengangkut : PT. YYYKode manifest: OL

- Pengumpul & Pemanfaat:PT. YYY

Limbah lab (vialCOD)

Ton 0.084 0.076 0 - Pengangkut: PT. YYYKode manifest: AAO

- Pengolah: PT.YYY0.008 Disimpan di TPS LB3

Lampu merkuribekas

Ton 0.0124 0.0124 0 Disimpan di TPS LB3

Filter oli bekas Ton 1.80 1.80 0 - Pengangkut: PT. Shali RiauLestariKode manifest: AAO

- Pengumpul & Pemanfaat:PT. YYY

Limbak klinis Ton 0 0 0 Tidak dihasilkan dalam periodepenilaian

Majunterkontaminasi

Ton 0.95 0.90 0 - Pengangkut: PT. YYYKode manifest: AAO

- Pengumpul & Pemanfaat:PT. YYY

0.05 Disimpan di TPS LB3Toner bekas Ton 0.028 0.017 0 - Pengangkut : PT. YYY

Kode manifest: OL- Pengolah: PT. YYY

0.011 Disimpan di TPS LB3Selang hidrolik Ton 0.15 0.15 0 - Pengangkut: PT. YYY

Page 108: Petunjuk teknis dekon proper 2014

107

terkontaminasioli

Kode manifest: OL- Pengumpul & Pemanfaat:

PT. YYYSerbuk gergaji(saw dust)terkontaminasiminyak kotor

Ton 2.80 2.80 0 - Pengangkut: PT. YYYKode manifest: AAO

- Pengolah: PT. YYY

Grease bekas Ton 0.20 0.20 0 Pengangkut: PT. YYYKode manifest: AAO

Bekas kemasanbahan kimia

Ton 0.20 0.20 0 - Pengangkut: PT. YYYKode manifest: AAO

- Pengolah: PT. YYYTOTAL Ton 37,898.33 37,898.33 0Persentase % 100 0

Ket : 34.29% limbah B3 telah dimanfaatkan sesuai izin, 64.06% limbah B3 ditimbun di landfill yangberizin, 0.11% limbah B3 telah diserahkan ke pihak ketiga, dan 1.54% limbah masih tersimpandi TPS. Secara umum 100% limbah B3 sudah dikelola sesuai dengan peraturan yang berlakudan persyaratan dalam izin.

C. Penanganan Lahan / Tanah Terkontaminasi Limbah Bahan Berbahaya dan BeracunPelaksanaan Penanganan Lahan/ Tanah

Terkontaminasi Limbah B3Keterangan

Jenis dan jumlah limbah B3 yang diopen dumping - Sebutkan jenis limbah B3 yang diopen dumping- Jelaskan perkiraan jumlah limbah B3 dan tanah

terkontaminasi yang diopen dumping (panajang xlebar x tinggi)

Rencana pengelolaan lahan terkontaminasi limbah B3 - Jelaskan waktu pelaksanaan pemulihan lahanterkontaminasi

- Jelaskan pengelolaan lanjut limbah B3 dan tanahterkontaminasi yang diangkat

Kesesuaian rencana dengan pelaksanaanpengelolaan lahan terkontaminasi limbah B3

- Jelaskan pelaksanaan pengelolaan lahanterkontaminasi yang sesuai dengan perencanaan

- Jelaskan pelaksanaan pengelolaan lahanterkontaminasi (apakah sesuai atau tidak sesuaidengan perencanaan)

Jumlah total limbah B3 dan tanah terkontaminasi yangtelah dilakukan pengelolaan

Sebutkan jumlah limbah B3 yang telah diangkat(dalam ton)

Perlakuan pengelolaan terhadap limbah B3 dan tanahterkontaminasi yang telah diangkat sesuaiperencanaan

Jelaskan perlakuan pengelolaan limbah B3 dantanah terkontaminasi yang telah diangkat

SSPLT (Surat Status Penyelesaian LahanTerkontaminasi)

Cantumkan nomor SSPLT dan tanggal diterbitkan

Ketentuan dalam SSPLT Memeriksa pelaksanaan ketentuan yangdipersyaratkan dalam SSPLT

D. Penaatan terhadap Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan BeracunPelaksanaan ketentuanpengelolaan limbah B3

%penaatan

Sudahtaat

Belumtaat Keterangan

Penyimpanan Sementara 100 √ - - Kondisi fisik bangunan TPS sesuai denganketentuan;

- Dilengkapi dengan sarana dan prasana yangsesuai dengan ketentuan;

- Tata cara penyimpanan sesuai dengan

Page 109: Petunjuk teknis dekon proper 2014

108

ketentuan;- Semua limbah B3 teridentifikasi dan memiliki

tujuan akhir pengelolaan;- Pelaporan dilakukan rutin 3 bulan sekali.

Pemanfaatan 100 √ - Telah memenuhi seluruh ketentuan dalam izindan peraturan pengelolaan limbah B3

Penimbunan 100 √ - Telah memenuhi seluruh ketentuan dalam izindan peraturan pengelolaan limbah B3

Penaatan terhadap izinpengelolaan limbah B3 100

Ket: Penilaian penaatan terhadap izin pengelolaan limbah B3 dilakukan berdasarkan % penaatanterendah pelaksanaan ketentuan Pengelolaan Limbah B3.

E. Penyerahan Pengelolaan Limbah B3 kepada Pihak KetigaKriteria Taat Tidak taat Keterangan

Pihak ketiga penerima limbah B3memiliki izin yang sesuai ketentuan

√ - Memiliki izin yang sesuai dan masihberlaku, memenuhi persyaratan izin danmengelola limbah B3 sesuai izin.Pengumpul memiliki kontrak kerjasamadengan pengelola akhir limbah B3

Pengangkutan limbah B3 memenuhiketentuan yang berlaku

√ - Menggunakan manifest yang sesuai,pengangkutan sesuai dengan rekomendasipengangkutan dari KLH, memiliki kontrakkerjasama dengan pengolah ataupenimbun limbah B3

Manifest dan pengelolaan manifestsesuai dengan ketentuan

√ - Menyampaikan manifest salinan #2 keKLH, menyimpan salinan manife t #3 dan#7

F. Resume PenaatanNo. Aspek Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Taat Belum Taat Keterangan1. a. Pendataan jenis dan volume limbah yang dihasilkan -

b. Pelaporan -2. Status perizinan pengelolaan limbah B3 -3. Pelaksanaan ketentuan dalam Izin 100% taat

e. Pemenuhan Ketentuan Teknis -f. Pemenuhan Baku Mutu Emisi -g. Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah -h. Pemenuhan Pemanfaatan -

4. Penanganan open dumping, pengelolaan tumpahan,dan penanganan media terkontaminasi LB3 - -

e. Rencana pengelolaan - -f. Pelaksanaan pengelolaan - -g. Jumlah tanah terkontaminasi yang dikelola - -

5. Jumlah limbah B3 yang dikelola sesuai denganperaturan - 100% taat

6. Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3 danpengangkutan limbah B3 -

7. Pengelolaan limbah B3 dengan cara tertentu (antaralain : Dumping, Re-injeksi, dll) - -

Kesimpulan Penaatan Pengelolaan Limbah BahanBerbahaya dan Beracun -

Page 110: Petunjuk teknis dekon proper 2014

109

G. KesimpulanPerusahaan telah melakukan penaatan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan ketentuan yangberlaku dan persyaratan dalam izin.

H. Tindak Lanjut yang Harus Dilakukan1. Tetap menjaga pemenuhan teknis TPS Limbah B3 sesuai dengan Kep-

01/BAPEDAL/09/1995.2. Tetap memastikan pengelolaan limbah B3 ke pihak ketiga yang memiliki izin dan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.3. Memprioritaskan upaya 3R (reuse, recycle, recovery) dalam pengelolaan limbah B3.4. Tetap melakukan pencatatan (log book dan neraca) terhadap seluruh limbah B3 yang

dihasilkan.5. Tetap melakukan pengelolaan lanjut limbah B3 yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan

peraturan dalam pengelolaan limbah B3 dan persyaratan dalam izin.6. Tetap melaporkan/menembuskan kegiatan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan ketentuan

pengelolaan limbah B3 atau izin-izin yang dimiliki. Pelaporan atau tembusan laporan meliputidata log book, neraca limbah B3, dan manifest salinan #2 yang disampaikan secara periodikkepada Deputi IV MENLH Bidang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, LimbahBahan Berbahaya dan Beracun dan Sampah; d/a. : Gd. C Lt. 2, Jln. D.I. Panjaitan Kav.24, Kebon Nanas, Jakarta Timur410, dengan tembusan ke BLH Provinsi XXX dan BLHKabupaten XXX.

Page 111: Petunjuk teknis dekon proper 2014

110

A. LAMPIRAN VI B. Format Raport Industri TAMBANG

HASIL EVALUASI PENGAWASAN KINERJA PENAATANPeriode 1 Juli 20XX – 30 Juni 20XX

Nama Perusahaan : PT TAMBANG XYZJenis Industri : Pertambangan BatubaraLokasi Kegiatan : Kabupaten XXX, Provinsi XXX

I. DOKUMEN LINGKUNGAN/IZIN LINGKUNGAN

No. Kewajiban penanggungjawab usaha sesuaiPP 27/2012

Penaatan Keterangan

1. Memiliki dokumen lingkungan/Izin Lingkungan. Taat Dokumen UKL-UPL Nomor :117/UKL-UPL/2008 disetujui oleh Kepala DinasLingkunga Hidup, Pertambangan danEnergi Kabupaten Lombok Timur

2. Melaksanakan ketentuan dalam dokumenlingkungan/izin lingkungan:E. Deskripsi kegiatan (luas area dan

kapasitas produksi)F. Pengelolaan lingkungan terutama

terutama aspek pengendalianpencemaran air, pengendalianpencemaran udara, dan PengelolaanLB3

Tidak Taat Belum melaksanakan ketentuansecara rutin pelaksanaan UKL-UPL

3. Melaporkan pelaksanaan dokumenlingkungan/izin lingkungan (terutama aspekpengendalian pencemaran air, pengendalianpencemaran udara, dan Pengelolaan LB3)

Tidak Taat Belum melaporkan secara rutinpelaksanaan UKL-UPL

II. PENGENDALIAN PENCEMARAN AIRA. Kewajiban Pengendalian Pencemaran AirNo. Pengelolaan Limbah Cair Penaatan Keterangan1. Ketaatan terhadap Izin Tidak Taat Izin pembuangan No 660.31/2875/203.2/2010

namun sudah habis masa berlakunya padatanggal 29 Maret 2012 dan belum memperpanjang

2. Ketaatan terhadap titikpenaatan pemantauan

100% Perusahaan mempunyai 10 (sepulu) titik outletIPAL dan seluruhnya sudah dilakukan pemantauan

3. Ketaatan terhadap parameterBaku Mutu

100% Parameter yang dipantau sudah lengkap sesuaidengan Kepmen LH No 113 Tahun 2003

4. Ketaatan terhadap pelaporan 83% Sepanjang masa evaluasi parameter TSS duabulan tidak dilaporkan

5. a. Ketaatan terhadappemenuhan Baku Mutu

80% Parameter TSS 2x melebihi Baku Mutu Air LimbahKepmen LH No 113 Tahun 2003

b. Pemenuhan Baku Mutuberdasarkan PemantauanTim PROPER

------ - Tidak dilakukan pengambilan sampel air limbah.

Page 112: Petunjuk teknis dekon proper 2014

111

6. Ketaatan terhadap KetentuanTeknis

Tidak Taat Ditemukan bypass dari saluran sebelum masuk kekolam IPAL dan belum memasang alat ukur debit

D. Perhitungan Beban Pencemaran Air (Ton/bulan)No Parameter Beban Inlet Beban Outlet

E. Ringkasan Penaatan Pengendalian Pencemaran AirBerdasarkan hasil evaluasi pengendalian pencemaran air, perusahaan tidak taat terhadap izin,pelaporan, pemenuhan bakumutu limbah dan ketentuan teknis, namun perusahaan taat terhadap titikpenaatan dan parameter baku mutu sesuai dengan peraturan perundangan lingkungan yang berlaku.

F. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan

1. Perusahaan wajib segera menutup saluran bypass dari saluran sebelum masuk ke kolam IPAL2. Perusahaan wajib segera mengurus izin pembuangan air limbah kepada Bupati Kabupaten

XXX3. Perusahaan wajib menjaga Kualitas air limbah melalui optimalisasi kinerja IPAL agar memenuhi

BMAL yang ditetapkan dan memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam KeputusanMenteri LH No 113 Tahun 2003 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatanPertambangan Batubara

4. Perusahaan wajib melakukan pengujian air limbah setiap bulan untuk setiap parameter yangdipersyaratkan dalam baku mutu air limbah kegiatan pertambangan batubara ,danmemeriksakannya kepada laboratorium terakreditasi.

5. Perusahaan wajib memasang alat ukur debit dan melakukan pencatatan debit /kuantitaslimbah harian, pH harian, serta produksi senyatanya bulanan.

6. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pH harian, debit/kuantitas air limbah harian,kadar parameter mutu limbah cair dan produksi harian senyatanya, sekurang-kurangnya tiga bulansekali kepada BLH Kabupaten XXX, BLH Provinsi XXX dan Kementerian Lingkungan Hidup.

III. PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

D. Kewajiban Pengendalian Pencemaran Udara

No. Pengendalian Pencemaran Udara Penaatan Keterangan1. Ketaatan terhadap titik penaatan

pemantauan100% Sumber Emisi : 3 unit boiler, 1 unit

heather, 2 Unit dryer, 3 unit deporasigliserin, 2 unit genset

Seluruh sumber emisi sudah dipantau2. Ketaatan terhadap pelaporan 100% Semua parameter dari hasil

pemantauan semua sumber emisisudah dilaporkan sesuai peraturan

3. Ketaatan terhadap parameter BakuMutu Emisi

100% Parameter yang dipantau dari semuasumber emisi sudah sesuai peraturan

4. Ketaatan terhadap pemenuhan BakuMutu Emisi

100% Hasil pemantauan emisi seluruh sumberemisi telah memenuhi baku mutu emisi

5. Ketaatan terhadap ketentuan Teknisyang dipersyaratkan Taat Semua cerobong sudah dilengkapi

dengan sarana dan prasarana sampling

Page 113: Petunjuk teknis dekon proper 2014

112

C. Perhitungan Beban Pencemaran Udara (Ton/periode)No Parameter Beban Emisi

E. Ringkasan Penaatan Pengendalian Pencemaran UdaraSelama periode penilaian dalam pengendalian pencemaran udara, perusahaan taat terhadap pemenuhantitik penaatan pemantauan, pelaporan, parameter baku mutu, pemenuhan baku mutu dan ketentuan teknissesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

F. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan

1. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi Boiler, Heather yang aktif dengan parameterdan frekuensi minimal 6 bulan sekali sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 07 tahun 2007.

2. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi genset dan dryer yang aktif dengan parameterdan frekuensi sesuai peraturan yang berlaku.

3. Perusahaan wajib tetap menjaga kualitas emisinya sehingga memenuhi Baku Mutu sesuai denganperaturan yang berlaku.

4. Perusahaan wajib tetap melakukan pengukuran kualitas udara ambien sekurang-kurangnya 6 bulansekali sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

5. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pengujian emisi udara dari semua sumber emisi danpengujian kualitas udara ambien sekurang-kurangnya enam bulan sekali kepada BLH Kabupaten KutaiKartanegara, BLH Provinsi Kalimantan Timur dan Kementerian Lingkungan Hidup.

IV. PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (LIMBAH B3)

A. Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan BeracunPengelolaanLimbah B3

StatusPerizinan No. SK/ No. Surat Masa

Berlaku KeteranganPenyimpananSementara

√ SK Bupati XXX No. 03tahun 2010, tanggal 9Februari 2010

5 (lima)tahun

Limbah B3 Campuran

SK Bupati XXX No. 186Tahun 2011, tanggal 27Januari 2011

Sludge IPAL dan Fly Ash

Pemanfaatan √ Surat Persetujuan Dep IVBidang Pengelolaan B3dan LB3, No or: B-6658/Dep.IV/LH/09/2010

1 (satu)tahun

Uji Coba Pemanfaatan SludgeIPAL Industri Pulp dan KertasNon Drinking SebagaiKompos,untuk mendapatkanStandar Nasional Indonesia(tidak melakukanpemanfaatan sludge IPAL lagiuntuk kompos)

SK MENLH No. 230 tahun2010, tanggal 27September 2010.

5 (lima)tahun

Pemanfaatan LB3 sludge IPALsebagai subtitusi bahan bakardi multifuel boiler

SK MENLH No. 301 tahun2011, tanggal 30

5 (lima)tahun

Pemanfaatan limbah B3; flyash, bottom ash (slag batu

Page 114: Petunjuk teknis dekon proper 2014

113

Desember 2011 bara), dreg dan grit sebagaicampuran bahan bakupembuatan paving block,coblock dan stabilisasi slab

Penimbunan/landfill

√ SK MENLH No. 88 tahun2012

5 (lima)tahun

Penimbunan limbah dreg, gritdan slag pada landfill kelas II

B. Kinerja Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun(Neraca Limbah B3 Periode 1 Juli 20XX sampai dengan 30 Juni 20XX)

Jenis Limbah Satuan LimbahDihasilkan

LimbahDikelola

LimbahBelum

DikelolaPerlakuan

A. Sumber Dari Proses ProduksiSludge IPAL Ton 7,790.78 7,530.34 0 Dimanfaatkan sebagai bahan

bakar Multi Fuel Boiler179.00 Dimanfaatkan untuk composting

sampai bulan September 201181.44 Disimpan di TPS LB3

Grits & dregs Ton 26,994.76 4,023.41 0 Dimanfaatkan untuk stabilized bed22,971.35 Ditimbun di landfill

B. Sumber Dari Luar Proses ProduksiOli bekas + solarbekas

Ton 19.40 19.00 0 - Pengangkut : PT. YYYKode manifest: AAO

- Pengumpul & Pemanfaat :PT. YYY

0.40 Disimpan di TPS LB3Slag batubara Ton 1,574.80 267.82 0 Dimanfaatkan sesuai izin

1,306.98 Ditimbun di landfillFly ash boiler Ton 1,497.37 1,093.00 0 Dimanfaatkan untuk stabilized bed

404.37 Disimpan di TPS LB3Aki bekas/baterai bekas

Ton 1.4995 1.4995 0 - Pengangkut : PT. YYYKode manifest: OL

- Pengumpul & Pemanfaat:PT. YYY

Limbah lab (vialCOD)

Ton 0.084 0.076 0 - Pengangkut: PT. YYYKode manifest: AAO

- Pengolah: PT. YYY0.008 Disimpan di TPS LB3

Lampu merkuribekas

Ton 0.0124 0.0124 0 Disimpan di TPS LB3

Filter oli bekas Ton 1.80 1.80 0 - Pengangkut: PT. YYYKode manifest: AAO

- Pengumpul & Pemanfaat:PT. YYY

Limbak klinis Ton 0 0 0 Tidak dihasilkan dalam periodepenilaian

Majunterkontaminasi

Ton 0.95 0.90 0 - Pengangkut: PT. YYYKode manifest: AAO

- Pengumpul & Pemanfaat:PT. Andhika Makmur Persada

0.05 Disimpan di TPS LB3Toner bekas Ton 0.028 0.017 0 - Pengangkut : PT. YYY

Kode manifest: OL

Page 115: Petunjuk teknis dekon proper 2014

114

- Pengolah: PT. YYY0.011 Disimpan di TPS LB3

Selang hidrolikterkontaminasioli

Ton 0.15 0.15 0 - Pengangkut: PT. YYYKode manifest: OL

- Pengumpul & Pemanfaat:PT. YYY

Serbuk gergaji(saw dust)terkontaminasiminyak kotor

Ton 2.80 2.80 0 - Pengangkut: PT. YYYKode manifest: AAO

- Pengolah: PT. YYY

Grease bekas Ton 0.20 0.20 0 Pengangkut: PT. YYYKode manifest: AAO

Bekas kemasanbahan kimia

Ton 0.20 0.20 0 - Pengangkut: PT. YYYKode manifest: AAO

- Pengolah: PT. YYYTOTAL Ton 37,898.33 37,898.33 0Persentase % 100 0

Ket : 34.29% limbah B3 telah dimanfaatkan sesuai izin, 64.06% limbah B3 ditimbun di landfill yangberizin, 0.11% limbah B3 telah diserahkan ke pihak ketiga, dan 1.54% limbah masih tersimpandi TPS. Secara umum 100% limbah B3 sudah dikelola sesuai dengan peraturan yang berlakudan persyaratan dalam izin.

C. Penanganan Lahan / Tanah Terkontaminasi Limbah Bahan Berbahaya dan BeracunPelaksanaan Penanganan Lahan/ Tanah

Terkontaminasi Limbah B3Keterangan

Jenis dan jumlah limbah B3 yang diopen dumping - Sebutkan jenis limbah B3 yang diopen dumping- Jelaskan perkiraan jumlah limbah B3 dan tanah

terkontaminasi yang diopen dumping (panajangx lebar x tinggi)

Rencana pengelolaan lahan terkontaminasi limbah B3 - Jelaskan waktu pelaksanaan pemulihan lahanterkontaminasi

- Jelaskan pengelolaan lanjut limbah B3 dantanah terkontaminasi yang diangkat

Kesesuaian rencana dengan pelaksanaanpengelolaan lahan terkontaminasi limbah B3

- Jelaskan pelaksanaan pengelolaan lahanterkontaminasi yang sesuai denganperencanaan

- Jelaskan pelaksanaan pengelolaan lahanterkontaminasi (apakah sesuai atau tidaksesuai dengan perencanaan)

Jumlah total limbah B3 dan tanah terkontaminasi yangtelah dilakukan pengelolaan

Sebutkan jumlah limbah B3 yang telah diangkat(dalam ton)

Perlakuan pengelolaan terhadap limbah B3 dan tanahterkontaminasi yang telah diangkat sesuaiperencanaan

Jelaskan perlakuan pengelolaan limbah B3 dantanah terkontaminasi yang telah diangkat

SSPLT (Surat Status Penyelesaian LahanTerkontaminasi)

Cantumkan nomor SSPLT dan tanggal diterbitkan

Ketentuan dalam SSPLT Memeriksa pelaksanaan ketentuan yangdipersyaratkan dalam SSPLT

Page 116: Petunjuk teknis dekon proper 2014

115

D. Penaatan terhadap Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan BeracunPelaksanaan ketentuanpengelolaan limbah B3

%penaatan

Sudahtaat

Belumtaat Keterangan

Penyimpanan Sementara 100 √ - - Kondisi fisik bangunan TPS sesuai denganketentuan;

- Dilengkapi dengan sarana dan prasana yangsesuai dengan ketentuan;

- Tata cara penyimpanan sesuai denganketentuan;

- Semua limbah B3 teridentifikasi dan memilikitujuan akhir pengelolaan;

- Pelaporan dilakukan rutin 3 bulan sekali.Pemanfaatan 100 √ - Telah memenuhi seluruh ketentuan dalam izin

dan peraturan pengelolaan limbah B3P nimbunan 100 √ - Telah memenuhi seluruh ketentuan dalam izin

dan peraturan pengelolaan limbah B3Penaatan terhadap izinpengelolaan limbah B3 100

Ket: Penilaian penaatan terhadap izin pengelolaan limbah B3 dilakukan berdasarkan % penaatanterendah pelaksanaan ketentuan Pengelolaan Limbah B3.

E. Penyerahan Pengelolaan Limbah B3 kepada Pihak KetigaKriteria Taat Tidak taat Keterangan

Pihak ketiga penerima limbah B3memiliki izin yang sesuai ketentuan

√ - Memiliki izin yang sesuai dan masihberlaku, meme uhi persyaratan izin danmengelola limbah B3 sesuai izin.Pengumpul memiliki kontrak kerjasamadengan pengelola akhir limbah B3

Pengangkutan limbah B3 memenuhiketentuan yang berlaku

√ - Menggunakan manifest yang sesuai,pengangkutan sesuai dengan rekome dasipengangkutan dari KLH, memiliki kontrakkerjasama dengan pengolah ataupenimbun limbah B3

Manifest dan pengelolaan manifestsesuai dengan ketentuan

√ - Menyampaikan manifest salinan #2 keKLH, menyimpan salinan manife t #3 dan#7

F. Resume Penaatan

N . Aspek Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Taat Belum Taat Keterangan1. a. Pendataan jenis dan volume limbah yang dihasilkan -

b. Pelaporan -2. Status perizinan pengelolaan limbah B3 -3. Pelaksanaan ketentuan dalam Izin 100% taat

i. Pemenuhan Ketentuan Teknis -j. Pemenuhan Baku Mutu Emisi -k. Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah -l. Pemenuhan Pemanfaatan -

4. Penanganan open dumping, pengelolaan tumpahan,dan penanganan media terkontaminasi LB3 - -

h. Rencana pengelolaan - -i. Pelaksanaan pengelolaan - -j. Jumlah tanah terkontaminasi yang dikelola - -

Page 117: Petunjuk teknis dekon proper 2014

116

5. Jumlah limbah B3 yang dikelola sesuai denganperaturan - 100% taat

6. Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3 danpengangkutan limbah B3 -

7. Pengelolaan limbah B3 dengan cara tertentu (antaralain : Dumping, Re-injeksi, dll) - -

Kesimpulan Penaatan Pengelolaan Limbah BahanBerbahaya dan Beracun -

G. KesimpulanPerusahaan telah melakukan penaatan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan ketentuan yangberlaku dan persyaratan dalam izin.

H. Tindak Lanjut yang Harus Dilakukan1. Tetap menjaga pemenuhan teknis TPS Limbah B3 sesuai dengan Kep-

01/BAPEDAL/09/1995.2. Tetap memastikan pengelolaan limbah B3 ke pihak ketiga yang memiliki izin dan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.3. Memprioritaskan upaya 3R (reuse, recycle, recovery) dalam pengelolaan limbah B3.4. Tetap melakukan pencatatan (log book dan neraca) terhadap seluruh limbah B3 yang

dihasilkan.5. Tetap melakukan pengelolaan lanjut limbah B3 yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan

peraturan dalam pengelolaan limbah B3 dan persyaratan dalam izin.6. Tetap melaporkan/menembuskan kegiatan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan ketentuan

pengelolaan limbah B3 atau izin-izin yang dimiliki. Pelaporan atau tembusan laporan meliputidata log book, neraca limbah B3, dan manifest salinan #2 yang disampaikan secara periodikkepada Deputi IV MENLH Bidang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, LimbahBahan Berbahaya dan Beracun dan Sampah; d/a. : Gd. C Lt. 2, Jln. D.I. Panjaitan Kav.24, Kebon Nanas, Jakarta Timur410, dengan tembusan ke BLH Provinsi XXX dan BLHKabupaten XXX.

V. PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGANC. Rekapitulasi Penilaian

No. Tahapan Lokasi NilaiTotal

X ≥ 80 55 < x < 80 X ≤ 55 Keterangan

1. PembersihanLahan

Lokasi 1 98 1 Taat

2. PenggalianTanah Penutup

Lokasi 1 81 1 Taat

3. Penambangan Lokasi 1 88 1 Taat

4. Penimbunan Lokasi 1 78 1 Tidak Taat

5. PengupasanTanah Pucuk

Lokasi 1 98 1 Taat

6. Reklamasi Lokasi 1 88 1 Taat

Page 118: Petunjuk teknis dekon proper 2014

117

7. PembersihanLahan

Lokasi 2 100 1 Taat

8. PengupasanTanah Pucuk

Lokasi 2 100 1 Taat

9. PenggalianTanah Penutup

Lokasi 2 81 1 Taat

10. Penambangan Lokasi 2 90 1 Taat

11. Penimbunan Lokasi 2 53 1 Taat

12. Reklamasi Lokasi 2 86 1 Taat

13. PembersihanLahan

Lokasi 3 100 1 Taat

14. PengupasanTanah Pucuk

Lokasi 3 100 1 Taat

15. PenggalianTanah Penutup

Lokasi 3 81 1 Taat

16. Penambangan Lokasi 3 73 1 Taat

17. Penimbunan Lokasi 3 83 1 Taat

18. Reklamasi Lokasi 3 86 1 Taat

19. PembersihanLahan

Lokasi 4 98 1 Taat

20. Penimbunan Lokasi 4 91 1 Taat

21. Reklamasi Lokasi 4 100 1 Taat

22. PengupasanTanah Pucuk

Lokasi 5 98 1 Taat

23. PenggalianTanah Penutup

Lokasi 5 91 1 Taat

24. Penambangan Lokasi 5 98 1 Taat

25. PembersihanLahan

Lokasi 6 100 1 Taat

26. PengupasanTanah Pucuk

Lokasi 6 100 1 Taat

27. PenggalianTanah Penutup

Lokasi 6 83 1 Taat

28. Penambangan Lokasi 6 88 1 Taat29. Penimbunan Lokasi 6 83 1 Taat30. Reklamasi Lokasi 6 88 1 Taat

JUMLAH DATA 30 27 2 1 Tidak TaatPersentase 90% 6,67% 3,3% Tidak Taat

Page 119: Petunjuk teknis dekon proper 2014

118

D. Ringkasan Penaatan Pengendalian Kerusakan Lahan1. Pada aspek manajemen telah memenuhi semua ketentuan kriteria pengendalian kerusakan lingkungan2. Untuk aspek Teknis:

a) Kriteria K3 (Potensi Longsor) terlihat longsoran batuan pada dinding yang ditinggalb) Kriteria K4 (Potensi Pencemaran AAT) tidak mendapatkan nilai karena belum dilakukan upaya penanganan

batuan yang berpotensi membentuk air asam tambang.c) Kriteria K5 (Erosi): terdapat indikasi adanya erosi didinding lereng penggalian tanah penutupd) Kriteria K6 (Kebencanan); jauh dari pemukiman penduduk dan sarana vital lain/memiliki sistem tanggap

darurat (sarana, personil, SOP, dll

E. Tindaklanjut yang harus dilakukan

1. Mempertahankan kinerja terkait aspek manajemen2. Melakukan pembenahan pada lereng-lereng yang tinggi atau sudutnya melebihi rekomendasi FS dan terlihat

adanya longsoran batuan didaerah tersebut.3. Melakukan upaya penanganan batuan yang berpotensi pencemar dengan mengikuti langkah langkah sebagai

berikut ;a) Identifikasi semua batuan limbah yang dihasilkan dari penambanganb) Melakukan karakteristik batuan penutup tersebut, batuan potensi pembentuk AAT dan batuan tidak

berpotensi membentuk AATc) Memilih teknologi penanganan batuan potensi pembentuk AAT tersebut, untuk menghindari terbentuknya

AAT4. Upaya Pengolahan AAT :a) Melakukan pengumpulan AAT yang adab) Melakukan pengolahan air leachet (AAT) yang sudah terbentuk hingga memenuhi BMAL sebelum dibuang ke

lingkungan.

Page 120: Petunjuk teknis dekon proper 2014

119

LAMPIRAN VIIFORMAT RAPORT FINAL

HASIL EVALUASI PENGAWASAN KINERJA PENAATANPROPER 20XX – 20XX

Nama Perusahaan : PT. XXX

Jenis Industri : XXX

Lokasi Kegiatan : KABUPATEN XXX, PROVINSI XXX

Peringkat :

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP20XX

Page 121: Petunjuk teknis dekon proper 2014

120

A. Lampiran VII A. Format Raport Industri NON TAMBANG

HASIL EVALUASI PENGAWASAN KINERJA PENAATANPeriode 1 Juli 20XX – 30 Juni 20XX

Nama Perusahaan : PT. XXXJenis Industri : XXXLokasi Kegiatan : KABUPATEN XXX, PROVINSI XXX

I. DOKUMEN LINGKUNGAN/IZIN LINGKUNGAN

No. Kewajiban penanggungjawab usaha sesuaiPP 27/2012

Penaatan Keterangan

1. Memiliki dokumen lingkungan/Izin Lingkungan. Taat Dokumen UKL-UPL Nomor :117/UKL-UPL/2008 disetujui oleh Kepala DinasLingkunga Hidup, Pertambangan danEnergi Kabupaten XXX

2. Melaksanakan ketentuan dalam dokumenlingkungan/izin lingkungan:G. Deskripsi kegiatan (luas area dan

kapasitas produksi)H. Pengelolaan lingkungan terutama

terutama aspek pengendalianpencemaran air, pengendalianpencemaran udara, dan PengelolaanLB3

Tidak Taat Belum melaksanakan ketentuansecara rutin pelaksanaan UKL-UPL

3. Melaporkan pelaksanaan dokumenlingkungan/izin lingkungan (terutama aspekpengendalian pencemaran air, pengendalianpencemaran udara, dan Pengelolaan LB3)

Tidak Taat Belum melaporkan secara rutinpelaksanaan UKL-UPL

II. PENGENDALIAN PENCEMARAN AIRA. Kewajiban Pengendalian Pencemaran Air

No. Pengelolaan Limbah Cair Penaatan Keterangan1. Ketaatan terhadap Izin Tidak Taat Izin pembuangan No 660.31/2875/203.2/2010

namun sudah habis masa berlakunya padatanggal 29 Maret 2012 dan belum memperpanjang

2. Ketaatan terhadap titikpenaatan pemantauan

100% Perusahaan mempunyai satu titik outlet IPALsudah dilakukan pemantauan

3. Ketaatan terhadap parameterBaku Mutu

100% Parameter yang dipantau sudah lengkap sesuaidengan Permen LH No 04 Tahun 2010

4. Ketaatan terhadap pelaporan 87% Sepanjang masa evaluasi parameter TSS duabulan tidak dilaporkan

5. a. Ketaatan terhadappemenuhan Baku Mutu

87% Hasil swapantau yang dilaporkan memenuhi bakumutu namun hasil pemantauan KLH melebihi bakumutu > 500%BMAL untuk parameter minyak lemak

b. Pemenuhan Baku Mutuberdasarkan PemantauanTim PROPER

Taat Hasil Pemantauan Tim PROPER (KLH/Provinsi)memenuhi Baku Mutu Air Limbah sesuai izin.

6. Ketaatan terhadap KetentuanTeknis

Tidak Taat Ditemukan bypass dari saluran sebelum masuk kekolam IPAL dan belum memasang alat ukur debit

Page 122: Petunjuk teknis dekon proper 2014

121

G. Perhitungan Beban Pencemaran Air (Ton/Periode)No Parameter Beban Inlet Beban Outlet

H. Ringkasan Penaatan Pengendalian Pencemaran Air

Berdasarkan hasil evaluasi pengendalian pencemaran air, perusahaan tidak taat terhadap izin,pelaporan, pemenuhan bakumutu limbah dan ketentuan teknis, namun perusahaan taat terhadap titikpenaatan dan parameter baku mutu sesuai dengan peraturan perundangan lingkungan yang berlaku.

I. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan

1. Perusahaan wajib segera menutup saluran bypass dari saluran sebelum masuk ke kolam IPAL2. Perusahaan wajib segera mengajukan izin pembuangan air limbah kepada Bupati Kabupaten

XXX3. Perusahaan wajib menjaga Kualitas air limbah melalui optimalisasi kinerja IPAL agar memenuhi

BMAL yang ditetapkan dan memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan XXXtentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri XXX

4. Perusahaan wajib melakukan pengujian air limbah setiap bulan untuk setiap parameter yangdipersyaratkan dalam baku mutu air limbah Industri XXX ,dan memeriksakannya kepadalaboratorium terakreditasi.

5. Perusahaan wajib memasang alat ukur debit dan melakukan pencatatan debit, /kuantitaslimbah harian, pH harian, serta produksi senyatanya bulanan.

6. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pH harian, debit/kuantitas air limbah harian,kadar parameter mutu limbah cair dan produksi harian senyatanya, sekurang-kurangnya tiga bulansekali kepada BLH Kabupaten XXX, BLH Provinsi XXX dan Kementerian Lingkungan Hidup.

III. PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

A. Kewajiban Pengendalian Pencemaran Udara

No. Pengendalian Pencemaran Udara Penaatan Keterangan1. Ketaatan terhadap titik penaatan

pemantauan100% Sumber Emisi : 3 unit boiler, 1 unit

heather, 2 Unit dryer, 3 unit deporasigliserin, 2 unit genset

Seluruh sumber emisi sudah dipantau2. Ketaatan terhadap pelaporan 100% Semua parameter dari hasil

pemantauan semua sumber emisisudah dilaporkan sesuai peraturan

3. Ketaatan terhadap parameter BakuMutu Emisi

100% Parameter yang dipantau dari semuasumber emisi sudah sesuai peraturan

4. Ketaatan terhadap pemenuhan BakuMutu Emisi

100% Hasil pemantauan emisi seluruh sumberemisi telah memenuhi baku mutu emisi

5. Ketaatan terhadap ketentuan Teknisyang dipersyaratkan Taat Semua cerobong sudah dilengkapi

dengan sarana dan prasarana sampling

Page 123: Petunjuk teknis dekon proper 2014

122

B. Perhitungan Beban Pencemaran Udara (Ton/periode)No Parameter Beban Outlet

C. Ringkasan Penaatan Pengendalian Pencemaran UdaraSelama periode penilaian dalam pengendalian pencemaran udara, perusahaan taat terhadap pemenuhantitik penaatan pemantauan, pelaporan, parameter baku mutu, pemenuhan baku mutu dan ketentuan teknissesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

D. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan

1. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi Boiler, Heather yang aktif dengan parameterdan frekuensi minimal 6 bulan sekali sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 07 tahun 2007.

2. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi genset dan dryer yang aktif dengan parameterdan frekuensi sesuai peraturan yang berlaku.

3. Perusahaan wajib menjaga kualitas emisinya sehingga memenuhi Baku Mutu sesuai dengan peraturanyang berlaku.

4. Perusahaan wajib tetap melakukan pengukuran kualitas udara ambien sekurang-kurangnya 6 bulansekali sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

5. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pengujian emisi udara dari semua sumber emisi danpengujian kualitas udara ambien sekurang-kurangnya enam bulan sekali kepada BLH Kabupaten XXX,BLH Provinsi XXX dan Kementerian Lingkungan Hidup.

IV. PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (LIMBAH B3)

A. Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan BeracunPengelolaanLimbah B3

StatusPerizinan No. SK/ No. Surat Masa

Berlaku KeteranganPenyimpananSementara

√ SK Bupati XXX No. 03tahun 2010, tanggal 9Februari 2010

5 (lima)tahun

Limbah 3 Campuran

SK Bupati XXX No. 186Tahun 2011, tanggal 27Januari 2011

Sludge IPAL dan Fly Ash

Pemanfaatan √ Surat Persetujuan Dep IVBidang Pengelolaan B3dan LB3, No or: B-6658/Dep.IV/LH/09/2010

1 (satu)tahun

Uji Coba Pemanfaatan SludgeIPAL Industri Pulp dan KertasNon Drinking SebagaiKompos,untuk mendapatkanStandar Nasional Indonesia(tidak melakukan pemanfaatansludge IPAL lagi untukkompos)

SK MENLH No. 230 tahun2010, tanggal 27September 2010.

5 (lima)tahun

Pemanfaatan LB3 sludge IPALsebagai subtitusi bahan bakar dimultifuel boiler

SK MENLH No. 301 tahun2011, tanggal 30Desember 2011

5 (lima)tahun

Pemanfaatan limbah B3; fly ash,bottom ash (slag batu bara),dreg dan grit sebagai campuranbahan baku pembuatan pavingblock, coblock dan stabilisasislab

Page 124: Petunjuk teknis dekon proper 2014

123

Penimbunan/landfill

√ SK MENLH No. 88 tahun2012

5 (lima)tahun

Penimbunan limbah dreg, gritdan slag pada landfill kelas II

B. Kinerja Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun(Neraca Limbah B3 Periode 1 Juli 2012 sampai dengan 30 Juni 2013)

Jenis Limbah Satuan LimbahDihasilkan

LimbahDikelola

LimbahBelum

DikelolaPerlakuan

A. Sumber Dari Proses ProduksiSludge IPAL Ton 7,790.78 7,530.34 0 Dimanfaatkan sebagai bahan bakar

Multi Fuel Boiler179.00 Dimanfaatkan untuk composting

sampai bulan September 201181.44 Disimpan di TPS LB3

Grits & dregs Ton 26,994.76 4,023.41 0 Dimanfaatkan untuk stabilized bed22,971.35 Ditimbun di landfill

B. Sumber Dari Luar Proses ProduksiOli bekas + solarbekas

Ton 19.40 19.00 0 - Pengangkut : PT. YYYKode manifest: AAO

- Pengumpul & Pemanfaat :PT. YYY

0.40 Disimpan di TPS LB3Slag batubara Ton 1,574.80 267.82 0 Dimanfaatkan sesuai izin

1,306.98 Ditimbun di landfillFly ash boiler Ton 1,497.37 1,093.00 0 Dimanfaatkan untuk stabilized bed

404.37 Disimpan di TPS LB3Aki bekas/baterai bekas

Ton 1.4995 1.4995 0 - Pengangkut : PT. YYYKode manifest: OL

- Pengumpul & Pemanfaat:PT. YYY

Limbah lab (vialCOD)

Ton 0.084 0.076 0 - Pengangkut: PT. YYYKode manifest: AAO

- Pengolah: PT. YYY0.008 Disimpan di TPS LB3

Lampu merkuribekas

Ton 0.0124 0.0124 0 Disimpan di TPS LB3

Filter oli bekas Ton 1.80 1.80 0 - Pengangkut: PT. YYYKode manifest: AAO

- Pengumpul & Pemanfaat:PT. YYY

Limbak klinis Ton 0 0 0 Tidak dihasilkan dalam periodepenilaian

Majunterkontaminasi

Ton 0.95 0.90 0 - Pengangkut: PT. YYYKode manifest: AAO

- Pengumpul & Pemanfaat:PT. YYY

0.05 Disimpan di TPS LB3Toner bekas Ton 0.028 0.017 0 - Pengangkut : PT. YYY

Kode manifest: OL- Pengolah: PT. YYY

0.011 Disimpan di TPS LB3Selang hidrolikterkontaminasi

Ton 0.15 0.15 0 - Pengangkut: PT. YYYKode manifest: OL

Page 125: Petunjuk teknis dekon proper 2014

124

oli - Pengumpul & Pemanfaat:PT. YYY

Serbuk gergaji(saw dust)terkontaminasiminyak kotor

Ton 2.80 2.80 0 - Pengangkut: PT. YYYKode manifest: AAO

- Pengolah: PT. YYY

Grease bekas Ton 0.20 0.20 0 Pengangkut: PT. YYYKode manifest: AAO

Bekas kemasanbahan kimia

Ton 0.20 0.20 0 - Pengangkut: PT. YYYKode manifest: AAO

- Pengolah: PT. YYYTOTAL Ton 37,898.33 37,898.33 0Persentase % 100 0

Ket : 34.29% limbah B3 telah dimanfaatkan sesuai izin, 64.06% limbah B3 ditimbun di landfill yangberizin, 0.11% limbah B3 telah diserahkan ke pihak ketiga, dan 1.54% limbah masih tersimpandi TPS. Secara umum 100% limbah B3 sudah dikelola sesuai dengan peraturan yang berlakudan persyaratan dalam izin.

C. Penanganan Lahan / Tanah Terkontaminasi Limbah Bahan Berbahaya dan BeracunPelaksanaan Penanganan Lahan/ Tanah

Terkontaminasi Limbah B3Keterangan

Jenis dan jumlah limbah B3 yang diopen dumping - Sebutkan jenis limbah B3 yang diopen dumping- Jelaskan perkiraan jumlah limbah B3 dan tanah

terkontaminasi yang diopen dumping (panajangx lebar x tinggi)

Rencana pengelolaan lahan terkontaminasi limbah B3 - Jelaskan waktu pelaksanaan pemulihan lahanterkontaminasi

- Jelaskan pengelolaan lanjut limbah B3 dantanah terkontaminasi yang diangkat

Kesesuaian rencana dengan pelaksanaanpengelolaan lahan terkontaminasi limbah B3

- Jelaskan pelaksanaan pengelolaan lahanterkontaminasi yang sesuai denganperencanaan

- Jelaskan pelaksanaan pengelolaan lahanterkontaminasi (apakah sesuai atau tidak sesuaidengan perencanaan)

Jumlah total limbah B3 dan tanah terkontaminasi yangtelah dilakukan pengelolaan

Sebutkan jumlah limbah B3 yang telah diangkat(dalam ton)

Perlakuan pengelolaan terhadap limbah B3 dan tanahterkontaminasi yang telah diangkat sesuaiperencanaan

Jelaskan perlakuan pengelolaan limbah B3 dantanah terkontaminasi yang telah diangkat

SSPLT (Surat Status Penyelesaian LahanTerkontaminasi)

Cantumkan nomor SSPLT dan tanggal diterbitkan

Ketentuan dalam SSPLT Memeriksa pelaksanaan ketentuan yangdipersyaratkan dalam SSPLT

D. Penaatan terhadap Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan BeracunPelaksanaan ketentuanpengelolaan limbah B3

%penaatan

Sudahtaat

Belumtaat Keterangan

Penyimpanan Sementara 100 √ - - Kondisi fisik bangunan TPS sesuai denganketentuan;

- Dilengkapi dengan sarana dan prasanayang sesuai dengan ketentuan;

- Tata cara penyimpanan sesuai dengan

Page 126: Petunjuk teknis dekon proper 2014

125

ketentuan;- Semua limbah B3 teridentifikasi dan

memiliki tujuan akhir pengelolaan;- Pelaporan dilakukan rutin 3 bulan sekali.

Pemanfaatan 100 √ - Telah memenuhi seluruh ketentuan dalam izindan peraturan pengelolaan limbah B3

Penimbunan 100 √ - Telah memenuhi seluruh ketentuan dalam izindan peraturan pengelolaan limbah B3

Penaatan terhadap izinpengelolaan limbah B3 100

Ket: Penilaian penaatan terhadap izin pengelolaan limbah B3 dilakukan berdasarkan % penaatanterendah pelaksanaan ketentuan Pengelolaan Limbah B3.

E. Penyerahan Pengelolaan Limbah B3 kepada Pihak KetigaKriteria Taat Tidak taat Keterangan

Pihak ketiga penerima limbah B3memiliki izin yang sesuai ketentuan

√ - Memiliki izin yang sesuai dan masihberlaku, memenuhi persyaratan izin danmengelola limbah B3 sesuai izin.Pengumpul memiliki kontrak kerjasamadengan pengelola akhir limbah B3

Pengangkutan limbah B3 memenuhiketentuan yang berlaku

√ - Menggunakan manifest yang sesuai,pengangkutan sesuai dengan rekomendasipengangkutan dari KLH, memiliki kontrakkerjasama dengan pengolah ataupenimbun limbah B3

Manifest dan pengelolaan manifestsesuai dengan ketentuan

√ - Menyampaikan manifest salinan #2 keKLH, menyimpan salinan manife t #3 dan#7

F. Resume PenaatanNo. Aspek Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Taat Belum Taat Keterangan1. a. Pendataan jenis dan volume limbah yang dihasilkan -

b. Pelaporan -2. Status perizinan pengelolaan limbah B3 -3. Pelaksanaan ketentuan dalam Izin 100% taat

m. Pemenuhan Ketentuan Teknis -n. Pemenuhan Baku Mutu Emisi -o. Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah -p. Pemenuhan Pemanfaatan -

4. Penanganan open dumping, pengelolaan tumpahan,dan penanganan media terkontaminasi LB3 - -

k. Rencana pengelolaan - -l. Pelaksanaan pengelolaan - -m. Jumlah tanah terkontaminasi yang dikelola - -

5. Jumlah limbah B3 yang dikelola sesuai denganperaturan - 100% taat

6. Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3 danpengangkutan limbah B3 -

7. Pengelolaan limbah B3 dengan cara tertentu (antaralain : Dumping, Re-injeksi, dll) - -

Kesimpulan Penaatan Pengelolaan Limbah BahanBerbahaya dan Beracun -

Page 127: Petunjuk teknis dekon proper 2014

126

G. KesimpulanPerusahaan telah melakukan penaatan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan ketentuan yangberlaku dan persyaratan dalam izin.

H. Tindak Lanjut yang Harus Dilakukan1. Tetap menjaga pemenuhan teknis TPS Limbah B3 sesuai dengan Kep-01/BAPEDAL/09/1995.2. Tetap memastikan pengelolaan limbah B3 ke pihak ketiga yang memiliki izin dan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.3. Memprioritaskan upaya 3R (reuse, recycle, recovery) dalam pengelolaan limbah B3.4. Tetap melakukan pencatatan (log book dan neraca) terhadap seluruh limbah B3 yang

dihasilkan.5. Tetap melakukan pengelolaan lanjut limbah B3 yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan

peraturan dalam pengelolaan limbah B3 dan persyaratan dalam izin.6. Tetap melaporkan/menembuskan kegiatan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan ketentuan

pengelolaan limbah B3 atau izin-izin yang dimiliki. Pelaporan atau tembusan laporan meliputidata log book, neraca limbah B3, dan manifest salinan #2 yang disampaikan secara periodikkepada Deputi IV MENLH Bidang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, LimbahBahan Berbahaya dan Beracun dan Sampah; d/a. : Gd. C Lt. 2, Jln. D.I. Panjaitan Kav. 24,Kebon Nanas, Jakarta Timur410, dengan tembusan ke BLH Provinsi XXX dan BLH KabupatenXXX.

Page 128: Petunjuk teknis dekon proper 2014

127

B. LAMPIRAN VII B. Format Raport Industri TAMBANG

HASIL EVALUASI PENGAWASAN KINERJA PENAATANPeriode 1 Juli 20XX – 30 Juni 20XX

Nama Perusahaan : PT. TAMBANG XXXJenis Industri : Pertambangan BatubaraLokasi Kegiatan : Kabupaten XXX, Provinsi XXX

I. DOKUMEN LINGKUNGAN/IZIN LINGKUNGAN

No. Kewajiban penanggungjawab usaha sesuaiPP 27/2012

Penaatan Keterangan

1. Memiliki dokumen lingkungan/Izin Lingkungan. Taat Dokumen UKL-UPL Nomor :117/UKL-UPL/2008 disetujui oleh Kepala DinasLingkunga Hidup, Pertambangan danEnergi Kabupaten Lombok Timur

2. Melaksanakan ketentuan dalam dokumenlingkungan/izin lingkungan:I. Deskripsi kegiatan (luas area dan

kapasitas produksi)J. Pengelolaan lingkungan terutama

terutama aspek pengendalianpencemaran air, pengendalianpencemaran udara, dan PengelolaanLB3

Tidak Taat Belum melaksanakan ketentuansecara rutin pelaksanaan UKL-UPL

3. Melaporkan pelaksanaan dokumenlingkungan/izin lingkungan (terutama aspekpengendalian pencemaran air, pengendalianpencemaran udara, dan Pengelolaan LB3)

Tidak Taat Belum melaporkan secara rutinpelaksanaan UKL-UPL

II. PENGENDALIAN PENCEMARAN AIRA. Kewajiban Pengendalian Pencemaran Air

No. Pengelolaan Limbah Cair Penaatan Keterangan1. Ketaatan terhadap Izin Tidak Taat Izin pembuangan No 660.31/2875/203.2/2010

namun sudah habis masa berlakunya padatanggal 29 Maret 2012 dan belum memperpanjang

2. Ketaatan terhadap titikpenaatan pemantauan

100% Perusahaan mempunyai 10 (sepulu) titik outletIPAL dan seluruhnya sudah dilakukan pemantauan

3. Ketaatan terhadap parameterBaku Mutu

100% Parameter yang dipantau sudah lengkap sesuaidengan Kepmen LH No 113 Tahun 2003

4. Ketaatan terhadap pelaporan 83% Sepanjang masa evaluasi parameter TSS duabulan tidak dilaporkan

5. a. Ketaatan terhadappemenuhan Baku Mutu

80% Parameter TSS 2x melebihi Baku Mutu Air LimbahKepmen LH No 113 Tahun 2003

b. Pemenuhan Baku Mutuberdasarkan PemantauanTim PROPER

------ - Tidak dilakukan pengambilan sampel air limbah.

6. Ketaatan terhadap KetentuanTeknis

Tidak Taat Ditemukan bypass dari saluran sebelum masuk kekolam IPAL dan belum memasang alat ukur debit

Page 129: Petunjuk teknis dekon proper 2014

128

B. Perhitungan Beban Pencemaran Air (Ton/Periode)No Parameter Beban Inlet Beban Outlet

C. Ringkasan Penaatan Pengendalian Pencemaran AirBerdasarkan hasil evaluasi pengendalian pencemaran air, perusahaan tidak taat terhadap izin,pelaporan, pemenuhan bakumutu limbah dan ketentuan teknis, namun perusahaan taat terhadap titikpenaatan dan parameter baku mutu sesuai dengan peraturan perundangan lingkungan yang berlaku.

D. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan

1. Perusahaan wajib segera menutup saluran bypass dari saluran sebelum masuk ke kolam IPAL2. Perusahaan wajib segera mengurus izin pembuangan air limbah kepada Bupati Kabupaten

Kutai Kartanegara3. Perusahaan wajib menjaga Kualitas air limbah melalui optimalisasi kinerja IPAL agar memenuhi

BMAL yang ditetapkan dan memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam KeputusanMenteri LH No 113 Tahun 2003 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatanPertambangan Batubara

4. Perusahaan wajib melakukan pengujian air limbah setiap bulan untuk setiap parameter yangdipersyaratkan dalam baku mutu air limbah kegiatan pertambangan batubara ,danmemeriksakannya kepada laboratorium terakreditasi.

5. Perusahaan wajib memasang alat ukur debit dan melakukan pencatatan debit /kuantitaslimbah harian, pH harian, serta produksi senyatanya bulanan.

6. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pH harian, debit/kuantitas air limbah harian,kadar parameter mutu limbah cair dan produksi harian senyatanya, sekurang-kurangnya tiga bulansekali kepada BLH Kabupaten XXX, BLH Provinsi XXX dan Kementerian Lingkungan Hidup.

III. PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

A. Kewajiban Pengendalian Pencemaran Udara

No. Pengendalian Pencemaran Udara Penaatan Keterangan1. Ketaatan terhadap titik penaatan

pemantauan100% Sumber Emisi : 3 unit boiler, 1 unit

heather, 2 Unit dryer, 3 unit deporasigliserin, 2 unit genset

Seluruh sumber emisi sudah dipantau2. Ketaatan terhadap pelaporan 100% Semua parameter dari hasil

pemantauan semua sumber emisisudah dilaporkan sesuai peraturan

3. Ketaatan terhadap parameter BakuMutu Emisi

100% Parameter yang dipantau dari semuasumber emisi sudah sesuai peraturan

4. Ketaatan terhadap pemenuhan BakuMutu Emisi

100% Hasil pemantauan emisi seluruh sumberemisi telah memenuhi baku mutu emisi

5. Ketaatan terhadap ketentuan Teknisyang dipersyaratkan Taat Semua cerobong sudah dilengkapi

dengan sarana dan prasarana sampling

Page 130: Petunjuk teknis dekon proper 2014

129

B. Perhitungan Beban Pencemaran Udara (Ton/periode)No Parameter Beban Emisi

C. Ringkasan Penaatan Pengendalian Pencemaran UdaraSelama periode penilaian dalam pengendalian pencemaran udara, perusahaan taat terhadap pemenuhantitik penaatan pemantauan, pelaporan, parameter baku mutu, pemenuhan baku mutu dan ketentuan teknissesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

D. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan

1. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi Boiler, Heather yang aktif dengan parameter danfrekuensi minimal 6 bulan sekali sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 07 tahun 2007.

2. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi genset dan dryer yang aktif dengan parameterdan frekuensi sesuai peraturan yang berlaku.

3. Perusahaan wajib tetap menjaga kualitas emisinya sehingga memenuhi Baku Mutu sesuai denganperaturan yang berlaku.

4. Perusahaan wajib tetap melakukan pengukuran kualitas udara ambien sekurang-kurangnya 6 bulansekali sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

5. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pengujian emisi udara dari semua sumber emisi danpengujian kualitas udara ambien sekurang-kurangnya enam bulan sekali kepada BLH Kabupaten XXX,BLH Provinsi XXX dan Kementerian Lingkungan Hidup.

IV. PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (LIMBAH B3)

A. Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan BeracunPengelolaanLimbah B3

StatusPerizinan No. SK/ No. Surat Masa

Berlaku KeteranganPenyimpananSementara

√ SK Bupati XXX No. 03tahun 2010, tanggal 9Februari 2010

5 (lima)tahun

Limbah B3 Campuran

SK Bupati XXX No. 186Tahun 2011, tanggal 27Januari 2011

Sludge IPAL dan Fly Ash

Pemanfaatan √ Surat Persetujuan Dep IVBidang Pengelolaan B3dan LB3, No or: B-66 8/Dep.IV/LH/09/2010

1 (satu)tahun

Uji Coba Pemanfaatan SludgeIPAL Industri Pulp dan KertasNon Drinking SebagaiKompos,untuk mendapatkanStandar Nasional Indonesia(tidak melakukan pemanfaatansludge IPAL lagi untukkompos)

SK MENLH No. 230 tahun2010, tanggal 27September 2010.

5 (lima)tahun

Pemanfaatan LB3 sludge IPALsebagai subtitusi bahan bakar dimultifuel boiler

SK MENLH No. 301 tahun2011, tanggal 30Desember 2011

5 (lima)tahun

Pemanfaatan limbah B3; fly ash,bottom ash (slag batu bara),dreg dan grit sebagai campuran

Page 131: Petunjuk teknis dekon proper 2014

130

bahan baku pembuatan pavingblock, coblock dan stabilisasislab

Penimbunan/landfill

√ SK MENLH No. 88 tahun2012

5 (lima)tahun

Penimbunan limbah dreg, gritdan slag pada landfill kelas II

B. Kinerja Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun(Neraca Limbah B3 Periode 1 Juli 20XX sampai dengan 30 Juni 20XX)

Jenis Limbah Satuan LimbahDihasilkan

LimbahDikelola

LimbahBelum

DikelolaPerlakuan

A. Sumber Dari Proses ProduksiSludge IPAL Ton 7,790.78 7,530.34 0 Dimanfaatkan sebagai bahan bakar

Multi Fuel Boiler179.00 Dimanfaatkan untuk composting

sampai bulan September 201181.44 Disimpan di TPS LB3

Grits & dregs Ton 26,994.76 4,023.41 0 Dimanfaatkan untuk stabilized bed22,971.35 Ditimbun di landfill

B. Sumber Dari Luar Proses ProduksiOli bekas + solarbekas

Ton 19.40 19.00 0 - Pengangkut : PT. Shali RiauLestariKode manifest: AAO

- Pengumpul & Pemanfaat :PT. Andhika Makmur Persada

0.40 Disimpan di TPS LB3Slag batubara Ton 1,574.80 267.82 0 Dimanfaatkan sesuai izin

1,306.98 Ditimbun di landfillFly ash boiler Ton 1,497.37 1,093.00 0 Dimanfaatkan untuk stabilized bed

404.37 Disimpan di TPS LB3Aki bekas/baterai bekas

Ton 1.4995 1.4995 0 - Pengangkut : PT. YYYKode manifest: OL

- Pengumpul & Pemanfaat:PT. YYY

Limbah lab (vialCOD)

Ton 0.084 0.076 0 - Pengangkut: PT. YYYKode manifest: AAO

- Pengolah: PT. YYY0.008 Disimpan di TPS LB3

Lampu merkuribekas

Ton 0.0124 0.0124 0 Disimpan di TPS LB3

Filter oli bekas Ton 1.80 1.80 0 - Pengangkut: PT. YYYKode manifest: AAO

- Pengumpul & Pemanfaat:PT. YYY

Limbak klinis Ton 0 0 0 Tidak dihasilkan dalam periodepenilaian

Majunterkontaminasi

Ton 0.95 0.90 0 - Pengangkut: PT. YYYKode manifest: AAO

- Pengumpul & Pemanfaat:PT. YYY

0.05 Disimpan di TPS LB3Toner bekas Ton 0.028 0.017 0 - Pengangkut : PT. Indostar Cargo

Kode manifest: OL

Page 132: Petunjuk teknis dekon proper 2014

131

- Pengolah: PT. YYY0.011 Disimpan di TPS LB3

Selang hidrolikterkontaminasioli

Ton 0.15 0.15 0 - Pengangkut: PT. YYYKode manifest: OL

- Pengumpul & Pemanfaat:PT. YYY

Serbuk gergaji(saw dust)terkontaminasiminyak kotor

Ton 2.80 2.80 0 - Pengangkut: PT. YYYKode manifest: AAO

- Pengolah: PT. YYY

Grease bekas Ton 0.20 0.20 0 Pengangkut: PT. YYYKode manifest: AAO

Bekas kemasanbahan kimia

Ton 0.20 0.20 0 - Pengangkut: PT. YYYKode manifest: AAO

- Pengolah: PT. YYYTOTAL Ton 37,898.33 37,898.33 0Persentase % 100 0

Ket : 34.29% limbah B3 telah dimanfaatkan sesuai izin, 64.06% limbah B3 ditimbun di landfill yangberizin, 0.11% limbah B3 telah diserahkan ke pihak ketiga, dan 1.54% limbah masih tersimpandi TPS. Secara umum 100% limbah B3 sudah dikelola sesuai dengan peraturan yang berlakudan persyaratan dalam izin.

C. Penanganan Lahan / Tanah Terkontaminasi Limbah Bahan Berbahaya dan BeracunPelaksanaan Penanganan Lahan/ Tanah

Terkontaminasi Limbah B3Keterangan

Jenis dan jumlah limbah B3 yang diopen dumping - Sebutkan jenis limbah B3 yang diopen dumping- Jelaskan perkiraan jumlah limbah B3 dan tanah

terkontaminasi yang diopen dumping (panajangx lebar x tinggi)

Rencana pengelolaan lahan terkontaminasi limbah B3 - Jelaskan waktu pelaksanaan pemulihan lahanterkontaminasi

- Jelaskan pengelolaan lanjut limbah B3 dantanah terkontaminasi yang diangkat

Kesesuaian rencana dengan pelaksanaanpengelolaan lahan terkontaminasi limbah B3

- Jelaskan pelaksanaan pengelolaan lahanterkontaminasi yang sesuai denganperencanaan

- Jelaskan pelaksanaan pengelolaan lahanterkontaminasi (apakah sesuai atau tidak sesuaidengan perencanaan)

Jumlah total limbah B3 dan tanah terkontaminasi yangtelah dilakukan pengelolaan

Sebutkan jumlah limbah B3 yang telah diangkat(dalam ton)

Perlakuan pengelolaan terhadap limbah B3 dan tanahterkontaminasi yang telah diangkat sesuaiperencanaan

Jelaskan perlakuan pengelolaan limbah B3 dantanah terkontaminasi yang telah diangkat

SSPLT (Surat Status Penyelesaian LahanTerkontaminasi)

Cantumkan nomor SSPLT dan tanggal diterbitkan

Ketentuan dalam SSPLT Memeriksa pelaksanaan ketentuan yangdipersyaratkan dalam SSPLT

D. Penaatan terhadap Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan BeracunPelaksanaan ketentuanpengelolaan limbah B3

%penaatan

Sudahtaat

Belumtaat Keterangan

Penyimpanan Sementara 100 √ - - Kondisi fisik bangunan TPS sesuai dengan

Page 133: Petunjuk teknis dekon proper 2014

132

ketentuan;- Dilengkapi dengan sarana dan prasana yang

sesuai dengan ketentuan;- Tata cara penyimpanan sesuai dengan

ketentuan;- Semua limbah B3 teridentifikasi dan memiliki

tujuan akhir pengelolaan;- Pelaporan dilakukan rutin 3 bulan sekali.

Pemanfaatan 100 √ Telah memenuhi seluruh ketentuan dalam izindan peraturan pengelolaan limbah B3

Penimbunan 100 √ - Telah memenuhi seluruh ketentuan dalam izindan peraturan pengelolaan limbah B3

Penaatan terhadap izinpengelolaan limbah B3 100

Ket: Penilaian penaatan terhadap izin pengelolaan limbah B3 dilakukan berdasarkan % penaatanterendah pelaksanaan ketentuan Pengelolaan Limbah B3.

E. Penyerahan Pengelolaan Limbah B3 kepada Pihak KetigaKriteria Taat Tidak taat Keterangan

Pihak ketiga penerima limbah B3memiliki izin yang sesuai ketentuan

√ - Memiliki izin yang sesuai an masihberlaku, memenuhi persyaratan izin danmengelola limbah B3 sesuai izin.Pengumpul memiliki kontrak kerjasamadengan pengelola akhir limbah B3

Pengangkutan limbah B3 memenuhiketentuan yang berlaku

√ - Menggunakan manifest yang sesuai,pengangkut n sesuai dengan rekomendasipengangkutan dari KLH, memiliki kontrakkerjasama dengan pengolah ataupenimbun limbah B3

Manifest dan pengelolaan manifestsesuai dengan ketentuan

√ - Menyampaikan manifest salinan #2 keKLH, menyimpan salinan manife t #3dan #7

F. Resume PenaatanNo. Aspek Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Taat Belum Taat Keterangan1. a. Pendataan jenis dan volume limbah yang dihasilkan -

b. Pelaporan -2. Status perizinan pengelolaan limbah B3 -3. Pelaksanaan ketentuan dalam Izin 100% taat

q. Pemenuhan Ketentuan Teknis -r. Pemenuhan Baku Mutu Emisi -s. Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah -t. Pemenuhan Pemanfaatan -

4. Penanganan open dumping, pengelolaan tumpahan,dan penanganan media terkontaminasi LB3 - -

n. Rencana pengelolaan - -o. Pelaksanaan pengelolaan - -p. Jumlah tanah terkontaminasi yang dikelola - -

5. Jumlah limbah B3 yang dikelola sesuai denganperaturan - 100% taat

6. Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3 danpengangkutan limbah B3 -

7. Pengelolaan limbah B3 dengan cara tertentu (antara - -

Page 134: Petunjuk teknis dekon proper 2014

133

lain : Dumping, Re-injeksi, dll)Kesimpulan Penaatan Pengelolaan Limbah BahanBerbahaya dan Beracun -

G. KesimpulanPerusahaan telah melakukan penaatan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan ketentuan yangberlaku dan persyaratan dalam izin.

H. Tindak Lanjut yang Harus Dilakukan

1. Tetap menjaga pemenuhan teknis TPS Limbah B3 sesuai dengan Kep-01/BAPEDAL/09/1995.2. Tetap memastikan pengelolaan limbah B3 ke pihak ketiga yang memiliki izin dan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.3. Memprioritaskan upaya 3R (reuse, recycle, recovery) dalam pengelolaan limbah B3.4. Tetap melakukan pencatatan (log book dan neraca) terhadap seluruh limbah B3 yang

dihasilkan.5. Tetap melakukan pengelolaan lanjut limbah B3 yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan

peraturan dalam pengelolaan limbah B3 dan persyaratan dalam izin.6. Tetap melaporkan/menembuskan kegiatan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan ketentuan

pengelolaan limbah B3 atau izin-izin yang dimiliki. Pelaporan atau tembusan laporan meliputidata log book, neraca limbah B3, dan manifest salinan #2 yang disampaikan secara periodikkepada Deputi IV MENLH Bidang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, LimbahBahan Berbahaya dan Beracun dan Sampah; d/a. : Gd. C Lt. 2, Jln. D.I. Panjaitan Kav. 24,Kebon Nanas, Jakarta Timur410, dengan tembusan ke BLH Provinsi XXX dan BLH KabupatenXXX.

V. PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGANA. Rekapitulasi Penilaian

No. Tahapan Lokasi NilaiTotal

X ≥ 80 55 < x < 80 X ≤ 55 Keterangan

1. PembersihaLahan

Lokasi 1 98 1 Taat

2. PenggalianTanah Penutup

Lokasi 1 81 1 Taat

3. Penambangan Lokasi 1 88 1 Taat

4. Penimbunan Lokasi 1 78 1 Tidak Taat

5. PengupasanTanah Pucuk

Lokasi 1 98 1 Taat

6. Reklamasi Lokasi 1 88 1 Taat

7. PembersihanLahan

Lokasi 2 100 1 Taat

8. PengupasanTanah Pucuk

Lokasi 2 100 1 Taat

9. PenggalianTanah Penutup

Lokasi 2 81 1 Taat

Page 135: Petunjuk teknis dekon proper 2014

134

10. Penambangan Lokasi 2 90 1 Taat

11. Penimbunan Lokasi 2 53 1 Taat

12. Reklamasi Lokasi 2 86 1 Taat

13. PembersihanLahan

Lokasi 3 100 1 Taat

14. PengupasanTanah Pucuk

Lokasi 3 100 1 Taat

15. PenggalianTanah Penutup

Lokasi 3 81 1 Taat

16. Penambangan Lokasi 3 73 1 Taat

17. Penimbunan Lokasi 3 83 1 Taat

18. Reklamasi Lokasi 3 86 1 Taat

19. PembersihanLahan

Lokasi 4 98 1 Taat

20. Penimbunan Lokasi 4 91 1 Taat

21. Reklamasi Lokasi 4 100 1 Taat

22. PengupasanTanah Pucuk

Lokasi 5 98 1 Taat

23. PenggalianTanah Penutup

Lokasi 5 91 1 Taat

24. Penambangan Lokasi 5 98 1 Taat25. Pembersihan

LahanLokasi 6 100 1 Taat

26. PengupasanTanah Pucuk

Lokasi 6 100 1 Taat

27. PenggalianTanah Penutup

Lokasi 6 83 1 Taat

28. Penambangan Lokasi 6 88 1 Taat29. Penimbunan Lokasi 6 83 1 Taat30. Reklamasi Lokasi 6 88 1 Taat

JUMLAH DATA 30 27 2 1 Tidak TaatPersentase 90% 6,67% 3,3% Tidak Taat

B. Ringkasan Penaatan Pengendalian Kerusakan Lahan1. Pada aspek manajemen telah memenuhi semua ketentuan kriteria pengendalian kerusakan lingkungan2. Untuk aspek Teknis:

a) Kriteria K3 (Potensi Longsor) terlihat longsoran batuan pada dinding yang ditinggalb) Kriteria K4 (Potensi Pencemaran AAT) tidak mendapatkan nilai karena belum dilakukan upaya penanganan

batuan yang berpotensi membentuk air asam tambang.c) Kriteria K5 (Erosi): terdapat indikasi adanya erosi didinding lereng penggalian tanah penutupd) Kriteria K6 (Kebencanan); jauh dari pemukiman penduduk dan sarana vital lain/memiliki sistem tanggap

darurat (sarana, personil, SOP, dll

Page 136: Petunjuk teknis dekon proper 2014

135

c. Tindaklanjut yang harus dilakukan

1. Mempertahankan kinerja terkait aspek manajemen2. Melakukan pembenahan pada lereng-lereng yang tinggi atau sudutnya melebihi rekomendasi FS dan terlihat

adanya longsoran batuan didaerah tersebut.3. Melakukan upaya penanganan batuan yang berpotensi pencemar dengan mengikuti langkah langkah sebagai

berikut ;a) Identifikasi semua batuan limbah yang dihasilkan dari penambanganb) Melakukan karakteristik batuan penutup tersebut, batuan potensi pembentuk AAT dan batuan tidak berpotensi

membentuk AATc) Memilih teknologi penanganan batuan potensi pembentuk AAT tersebut, untuk menghindari terbentuknya AAT

4. Upaya Pengolahan AAT :a) Melakukan pengumpulan AAT yang adab) Melakukan pengolahan air leachet (AAT) yang sudah terbentuk hingga memenuhi BMAL sebelum dibuang ke

lingkungan.

Page 137: Petunjuk teknis dekon proper 2014

136

LAMPIRAN VIIILAMPIRAN LAPORAN DEKONSENTRASI PROPER

VIII. 1. Lampiran 1 Laporan Dekonsentrasi PROPER 20xx-20xx Rekapitulasi Identitas Perusahaan

No Nama Perusahaan Sektor Sub Sektor Kab/KotaKoordinat Kapasitas Produksi

BT LU/LS Terpasang Aktual Satuan123456789

dst

VIII. 2. Lampiran 2 Laporan Dekonsentrasi PROPER 20xx-20xx

(Berupa kumpulan Berita Acara Pengawasan)

LAMPIRAN 1LAPORAN DEKONSENTRASI PROPER 20XX-20XX

REKAPITULASI IDENTITAS PERUSAHAAN

Page 138: Petunjuk teknis dekon proper 2014

137

VIII. 3.a. Lampiran 3.a Laporan Dekonsentrasi PROPER 20xx-20xx Rekapitulasi Beban Pencemaran Air

No Nama PerusahaanSub Sektor Kab/Kota

Badan AirPenerima

MemilikiIPAL

Total Beban (Ton/Periode)

COD BOD TSS M&L Lain2 ....1234567

dst

VIII. 3.b Lampiran 3.b. Laporan Dekonsentrasi PROPER 20xx-20xx Rekapitulasi Baban Pencemaran Udara

No Nama Perusahaan Sub Sektor Kab/Kota Beban Emisi (Ton/Periode)CO2 Sox Nox Partikulat

1234

dst

LAMPIRAN 3 aLAPORAN DEKONSENTRASI PROPER 20XX-20XX

REKAPITULASI BEBAN PENCEMARAN AIR

LAMPIRAN 3 bLAPORAN DEKONSENTRASI PROPER 20XX-20XX

REKAPITULASI BEBAN PENCEMARAN UDARA

Page 139: Petunjuk teknis dekon proper 2014

138

VIII. 3.c. Lampiran 3.c. Laporan Dekonsentrasi PPROPER 20xx-20xx Rekapitulasi Beban Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

No NamaPerusahaan Sub Sektor Kab/Kota

Beban Limbah B3 (Ton/Periode)

Dihasilkan Disimpandi TPS

DiserahkanPihak Ke-3 Dimanfaatkan

DiolahLandfill Dumping

Insinerator Bioremediasi Solidifikasi Injeksi ANFO

123456789

1011

VIII. 4. Lampiran 4 Laporan Dekonsentrasi PROPER 20xx-20xx

(Berupa kumpulan Rapor Final Perusahaan)

LAMPIRAN 3 cLAPORAN DEKONSENTRASI PROPER 20XX-20XX

REKAPITULASI BEBAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

Page 140: Petunjuk teknis dekon proper 2014

139

VIII. 5. Lampiran 5. Laporan Dekonsentrasi PROPER 20xx-20xx Rekapitulasi Sumber Daya Manusia

No Nama Petugas PROPERKualifikasi

StatusPendidikan Pelatihan

Lain-Lain

LAMPIRAN 5LAPORAN DEKONSENTRASI PROPER 20XX-20XX

REKAPITULASI SUMBER DAYA MANUSIA