Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan...

27
Petunjuk Teknis Aplikasi BC 2.3 Sesuai Ketentuan (P‐38/BC/2007) Hotmauli Simamora (060107459) DITJEN. BEA DAN CUKAI

Transcript of Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan...

Page 1: Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak

Petunjuk Teknis Aplikasi BC 2.3  

Sesuai Ketentuan        (P‐38/BC/2007) 

Hotmauli Simamora (060107459)                                DITJEN. BEA DAN CUKAI            

Page 2: Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak

2

DAFTAR ISI BAB I ..................................................................................................................... 3 PENDAHULUAN ................................................................................................... 3

1.1. LATAR BELAKANG ................................................................................. 3 1.2. DASAR HUKUM ...................................................................................... 5

BAB II .................................................................................................................... 6 TUJUAN PENGEMBANGAN ................................................................................ 6 BAB III ................................................................................................................... 8 SPESIFIKASI HARDWARE, SOFTWARE, DATABASE, DAN JARINGAN .......... 8

3.1. HARDWARE, SOFTWARE dan O/S ......................................................... 8 3.2. DATABASE ............................................................................................... 8

BAB IV ............................................................................................................... 10 URAIAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEGIATAN TEKNOLOGI INFORMASI .. 10

4.1. Prinsip Pelayanan BC 2.3......................................................................... 11 4.2. Alur Proses Data BC 2.3 ......................................................................... 17 4.3. Pembuatan BC 2.3 .................................................................................. 21 4.4. Aplikasi Pelayanan BC 2.3 Versi Server ................................................. 25 4.5. Daftar respon SAP BC 2.3 ..................................................................... 26 4.6. Pelayanan BC 2.3 dengan aplikasi pelayanan ekspor versi PC. ........... 27

Page 3: Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak

3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

BC 2.3 adalah pemberitahuan pabean untuk pengeluaran barang impor

dari Kawasan Pabean untuk ditimbun di Tempat Penimbunan Berikat

(TPB). Pengeluaran barang impor dari Kawasan Pabean untuk ditimbun

di TPB wajib diberitahukan oleh Pengusaha TPB dengan menggunakan

BC 2.3. Sebelumnya pemberitahuan BC 2.3 ini dilakukan secara manual.

Dari cara tersebut banyak terdapat kekurangan, yaitu :

1. Pengisian formulir tidak lengkap atau benar;

Hal ini disebabkan tidak adanya standardisasi formulir, sehingga

pengajuan dokumen BC 2.3 bisa berbeda-beda antar pengusaha yang

satu dengan yang lainnya. Selain itu, Kantor Pelayanan dan

Pengawasan Bea dan Cukai (KPPBC) belum dapat mendefinisikan

bagaimanakah pengisian dokumen BC 2.3 yang lengkap dan benar.

2. Penelitian kurang valid;

Disebabkan penelitian dokumen dilakukan oleh petugas, maka

penelitian tersebut seringkali tidak valid karena terdapat perbedaan

cara penelitian antara petugas yang satu dengan yang lainnya.

3. Tidak tersedianya data referensi/ data pembanding dengan lengkap;

Untuk melakukan penelitian, petugas membutuhkan data referensi

atau data pembanding sebagai alat bantu. Tidak tersedianya data ini

menyulitkan petugas dalam melakukan penelitian.

Page 4: Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak

4

4. Kurangnya sinkronisasi antara Kantor Pelayanan dan Pengawasan

Bea dan Cukai;

Aliran informasi BC 2.3 melibatkan Kantor Pengawasan dan Kantor

pembongkaran. Bila aliran informasi tidak sinkron atau tidak

terlaksana dengan baik, maka akan mengganggu sisi pelayanan dan/

atau pengawasan oleh KPPBC.

5. Pengolahan data manual memerlukan waktu yang lama;

Secara umum, pengolahan data secara manual lebih lambat

dibandingkan dengan pengolahan data secara elektronik. Hal ini akan

sangat signifikan bila jumlah data yang harus diolah sangat banyak.

BC 2.3 dalam bentuk data elektronik adalah pemberitahuan pabean untuk

pengeluaran impor dari Kawasan Pabean untuk ditimbun di TPB dalam

bentuk data elektronik yang disampaikan dengan sistem Pertukaran Data

Elektronik (PDE). PDE adalah alir informasi bisnis secara elektronik antar

aplikasi, antar organisasi secara langsung yang terintegrasi melalui

jaringan komputer.

Salah satu usaha yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

(DJBC) untuk meningkatkan kinerjanya adalah dengan mengembangkan

sistem otomasi diantaranya SAP TPB dalam hal ini pengeluaran barang

impor yang di kenal sebagai BC 2.3. SAP BC 2.3 adalah sistem aplikasi

untuk melakukan pelayanan terhadap pengajuan dokumen BC 2.3 yang

diajukan oleh importir dengan menggunakan media disket atau pertukaran

data elektronik (PDE).

Page 5: Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak

5

1.2. DASAR HUKUM

Dasar hukum dari SAP BC 2.3 adalah sebagai berikut :

• Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 48 / PMK.04

/2005 tanggal Agustus 2005 Tentang Perubahan Kedelapan Atas

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 101/KMK.05/1997 Tentang

Pemberitahuan Pabean.

• Peraturan Direktur Jenderal Bea Cukai Nomor 38/BC/2007 Tanggal 28

Desember 2007 tentang Tata Kerja Pengeluaran Barang Impor dari

Kawasan Pabean Untuk Ditimbun di Tempat Penimbunan Berikat

dengan Menggunakan Sistem Pertukaran Data Elektronik.

• Surat Direktur Jenderal u.p Direktur Teknis Kepabeanan Nomor S-

1209/BC.2/2005 tanggal 06 Juni 2005 tentang Prosedur Pengeluaran

Barang dari TPS dengan SPPB BC 2.3 dalam rangka Ujicoba.

Page 6: Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak

6

BAB II

TUJUAN PENGEMBANGAN

Tujuan dari pengembangan Sistem Aplikasi Pelayanan BC 2.3 adalah

sebagai berikut :

A. Memudahkan Pengajuan Dokumen BC 2.3

Pengajuan BC 2.3 yang melibatkan Kantor Pengawas dan Kantor

Bongkar membutuhkan suatu jalur komunikasi yang cepat, aman, dan

lebih murah. Hal ini disebabkan letak antara Kantor Pengawas dan

Kantor Bongkar yang seringkali berjauhan. Dengan adanya aplikasi dan

media komunikasi yang memadai diharapkan dapat mendukung kegiatan

pelayanan sehingga lebih sederhana dan dapat mengurangi interaksi

antara pengguna jasa dengan petugas. Hal ini tentu saja akan

meningkatkan kecepatan pelayanan dokumen BC 2.3 dan seharusnya

dapat menghemat biaya dalam proses pengajuan BC 2.3.

B. Standardisasi Data

SAP dirancang sesuai dengan standard aplikasi yang ada di DJBC.

Aplikasi pada DJBC telah mengadopsi beberapa standar internasional,

diantaranya mengikuti rekomendasi World Customs Organization (WCO)

dan standar Electronic Data Interchange for Administration, Commerce

and Transportation (EDIFACT) dari United Nations.

Dengan adanya standardisasi ini maka diharapkan data BC 2.3 yang

diajukan memiliki keseragaman isi yang lengkap dan teratur sehingga

dapat dipertukarkan dengan aplikasi lainnya.

Page 7: Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak

7

C. Memudahkan Pengambilan Keputusan

Data yang tersimpan dalam database yang teratur dan rapi akan mudah

ditampilkan kembali jika diperlukan. Proses ini tentu akan banyak

membantu dalam memantau aktivitas setiap perusahaan yang melakukan

kegiatan pengeluaran barang impor agar selalu memenuhi ketentuan

yang berlaku.

D. Memudahkan Pengawasan

Dari sisi pengawasan, SAP BC 2.3 sangat menunjang fungsi

pengawasan. Dengan adanya aplikasi tersebut, terdapat pengaturan

tugas dan wewenang petugas pada proses pelayanan dan pengawasan.

Pejabat yang berwenang dapat melakukan pengawasan terhadap data-

data BC 2.3 yang diajukan dengan menggunakan fungsi-fungsi pada

aplikasi. Selain memantau data, aplikasi juga bermanfaat dalam

mengawasi aktivitas para pengguna SAP BC 2.3 karena setiap proses

perubahan data dan pengambilan keputusan akan tersimpan datanya,

termasuk data petugas yang melakukan kegiatan dan waktunya. Hal ini

berarti akan membantu sistem pengawasan intern di DJBC.

Page 8: Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak

8

BAB III

SPESIFIKASI HARDWARE, SOFTWARE, DATABASE, DAN JARINGAN

3.1. HARDWARE, SOFTWARE dan O/S

Aplikasi pelayanan BC 2.3 versi server dibuat menggunakan Oracle

Developer Patch 6i. Aplikasi pelayanan impor ditempatkan pada server

IBM Regatta PSeries IBM tipe P 690, P 670, P 650, P 630 dan P 610

dengan O/Snya AIX. Aplikasi diletakkan di IAS (Internet Aplication Server)

berbasis web client.

SAP BC 2.3 versi PC dibuat dengan menggunakan software Visual Basic.

Aplikasi pelayanan ini ditempatkan pada komputer PC dengan operating

system Windows 2000/NT/XP, processor minimal intel pentium II, space

hardisk minimal 500 MB, RAM 128 MB.

3.2. DATABASE

Sedangkan user memakai PC sebagai client dengan operating system

Windows. Untuk menjalankan aplikasi pada client diperlukan software

internet explorer atau browser lainnya. Disamping itu juga diperlukan

adanya Oracle J-Initiator.

Database aplikasi BC 2.3 merupakan database Oracle 9i, dengan nama

SID DBIMP9. Untuk tipe server tertentu posisi server database

ditempatkan terpisah dengan server aplikasi, misalnya untuk server tipe P

690 dan P 670. Sedangkan untuk server tipe P 650, P 630 dan P 610

Page 9: Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak

9

posisi server database ditempatkan sama dengan Aplikasi tetapi pada

partisi yang berbeda.

Table Utama Keterangan

1. TB_DP_ID Data Importir/ Pemasok

2. TB_DP_HDR Data Header PIB

3. TB_DP_KMS Data kemasan

4. TB_DP_CONT Data kontainer

5. TB_DP_DOK Data dokumen lampiran

6. TB_DP_PERHIT Data nilai perhitungan

header

7. TB_DP_HDR_CALC Data pungutan header

8. TB_DP_BRG Data detil barang

Table Proses

9. TB_TP_HDR Data Header PIB

10. TB_TP_KMS Data kemasan

11. TB_TP_CONT Data kontainer

12. TB_TP_DOK Data dokumen lampiran

13. TB_TP_PERHIT Data nilai perhitungan

header

14. TB_TP_HDR_CALC Data pungutan header

15. TB_TP_BRG Data detil barang

16. TB_TP_STATUS Data status waktu PIB

Tabel Referensi

17. TB_TR_REFERENCE Data referensi

Page 10: Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak

10

BAB IV

URAIAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEGIATAN TEKNOLOGI INFORMASI

Pada prinsipnya semua pengeluaran barang impor dari Kawasan Pabean untuk

ditimbun di TPB wajib diberitahukan oleh Pengusaha TPB dengan menggunakan

dokumen BC 2.3. Namun BC 2.3 tersebut tidak dapat dipergunakan untuk

mengeluarkan barang impor dari Kawasan Pabean berupa makanan dan/atau

minuman, yang dimaksudkan untuk dikonsumsi di TPB. Dalam kegiatan

pelayanan, Kantor Pengawasan berperan sebagai kantor pendaftaran. Kantor

Pengawasan adalah Kantor Pabean yang mengawasi TPB. Kantor

Pembongkaran adalah Kantor Pabean yang mengawasi pelabuhan

pembongkaran barang impor. Pengajuan BC 2.3 dilakukan melalui media disket

atau secara PDE atau formulir, tergantung dari KPPBC tempat BC 2.3

didaftarkan.

DJBC telah menyediakan aplikasi untuk membantu perusahaan membuat

dokumen BC 2.3 yaitu Modul Aplikasi BC 2.3. Kelengkapan data yang

dimasukkan oleh pengusaha akan diperiksa oleh modul agar nantinya bisa

diterima oleh aplikasi BC 2.3 di Kantor Pelayanan. Untuk mengirimkan data BC

2.3 ke KPBC ada dua cara, yaitu melalui disket dan melalui PDE. Hal ini

disesuaikan dengan kondisi dari KPBC tempat pendaftaran BC 2.3.

Berdasarkan fungsinya maka aplikasi pelayanan BC 2.3 meliputi fungsi

pelayanan, pengawasan, pelaporan. Proses pelayanan BC 2.3 meliputi

penerimaan data BC 2.3, pemeriksaan BC 2.3 yang masuk Analyzing Point,

pemeriksaan fisik barang, perekaman hasil pemeriksaan fisik barang,

pembetulan BC 2.3, pembatalan BC 2.3, penerbitan SPPB/SPPBM, penerbitan

SPPD dan pelayanan BC 2.3 manual dan pemasukan datanya ke dalam aplikasi.

Page 11: Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak

11

Pada KPBC yang tidak terpasang server, disediakan aplikasi pelayanan BC 2.3

versi PC. Pada prinsipnya proses pelayanan BC 2.3 versi PC hanya bersifat data

collecting (pengumpulan data). Di masa yang akan datang, tentu saja SAP BC

2.3 versi akan disempurnakan agar dapat menjalankan fungsi-fungsi lain yang

telah diterapkan pada SAP BC 2.3 versi server.

4.1. Prinsip Pelayanan BC 2.3

1. Pembuatan BC 2.3

Pada prinsipnya atas semua pengeluaran barang impor dari Kawasan

Pabean untuk ditimbun di TPB wajib diberitahukan oleh Pengusaha

TPB dengan menggunakan dokumen BC 2.3. Namun BC 2.3 tersebut

tidak dapat dipergunakan untuk mengeluarkan barang impor dari

Kawasan Pabean berupa makanan dan/atau minuman, yang

dimaksudkan untuk dikonsumsi di TPB. BC 2.3 disampaikan oleh

Pengusaha TPB ke Kantor Pengawasan. TPB yang berada dibawah

pengawasan Kantor Pengawasan yang telah memiliki sistem PDE

wajib menyampaikan BC 2.3 dalam bentuk data elektronik dengan

menggunakan sistem PDE.

2. Kantor Pengawasan

Kantor Pengawasan adalah Kantor Pabean yang mengawasi TPB.

Dalam kegiatan pelayanan, kantor pengawasan berperan sebagai

kantor pendaftaran. Selain sebagai tempat pendaftaran, permohonan

pembatalan terhadap BC2.3 juga diajukan ke Kantor Pengawasan.

Kantor Pengawasan juga melakukan kegiatan menerima dan meneliti

dokumen BC 2.3 yang dikirim oleh Pengusaha TPB. Selain itu,

Page 12: Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak

12

sebagian besar kantor pengawasan juga dapat sekaligus berperan

sebagai Kantor Pembongkaran (Kantor Bongkar).

3. Kantor Pembongkaran

Kantor Pembongkaran adalah Kantor Pabean yang mengawasi

pelabuhan pembongkaran barang impor. SAP di Kantor

Pembongkaran menerima dan mendistribusikan data BC 2.3, SPPB

Merah atau SPPB dari dan kepada SAP pada Kantor Pengawasan

serta mengirimkan data penutupan pos BC 1.1 dan realisasi

pengeluaran barang impor ke SAP di Kantor Pengawasan.

4. Pendaftaran BC 2.3

BC 2.3 didaftarkan oleh Pengusaha TPB ke Kantor Pengawas.

Pada Kantor Pengawasan yang telah menggunakan sistem PDE,

pendaftaran BC 2.3 wajib dilakukan dengan menggunakan sistem

PDE.

Pada Kantor Pengawasan yang tidak menggunakan sistem PDE,

pendaftaran BC 2.3 dilakukan dengan menggunakan disket atau

formulir.

Page 13: Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak

13

Gambar 1. Alur BC 2.3

5. Pengajuan BC 2.3 secara PDE

Pada prinsipnya setiap Pengusaha TPB boleh mengajukan dokumen

BC 2.3. Pengajuan BC 2.3 secara PDE dilakukan pada Kantor

Pengawasan yang telah menggunakan sistem PDE.

6. Reject BC 2.3

Page 14: Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak

14

Data BC 2.3 yang diajukan, secara otomatis akan direject oleh sistem

aplikasi dalam hal :

Data BC 2.3 tidak benar dan atau tidak lengkap;

Data pemberitahu diblokir

Penghitungan Bea Masuk, Cukai, PDRI, dan pelunasan PNBP

tidak benar.

7. Pemeriksaan Fisik.

Di dalam sistem aplikasi pelayanan BC 2.3, pemeriksaan fisik

dilakukan bila BC 2.3 mendapatkan SPPB Merah, yaitu BC 2.3 yang

termasuk salah satu dari kriteria berikut ini :

Barang impor merupakan barang yang diimpor kembali atau barang

contoh;

BC 2.3 termasuk katagori analyzing point dan oleh petugas

diputuskan untuk pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan fisik tersebut dilakukan di TPB.

Terdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan

Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak Langsung (BTBL).

Perbedaan tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Page 15: Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak

15

Pelayanan Dokumen BC 2.3 untuk jenis Barang Berhubungan

Langsung

Yang termasuk jenis barang berhubungan langsung yaitu :

a. Bahan Baku;

b. Bahan Penolong; dan

c. Mesin Spare Part.

Sedangkan yang termasuk jenis barang tidak berhubungan langsung

yaitu :

Page 16: Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak

16

a. Peralatan Pabrik;

b. Peralatan Kantor; dan

c. Peralatan Konstruksi.

Pelayanan Dokumen BC 2.3 untuk jenis Barang Berhubungan Tidak

Langsung

8. Pembatalan BC 2.3.

Dalam hal terjadi pembatalan BC 2.3, pengusaha TPB wajib

mengajukan permohonan pembatalan ke Kantor Pengawasan

Page 17: Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak

17

tempat BC 2.3 didaftarkan dengan dilampiri alasan dan bukti-bukti

pendukung. Permohonan pembatalan tersebut harus disampaikan

sebelum barang impor dikeluarkan dari Kawasan Pabean.

Pembatalan dapat dilakukan bila permohonan pembatalan telah

disetujui oleh Kepala Kantor Pengawasan setelah terlebih dahului

dilakukan penelitian.

4.2. Alur Proses Data BC 2.3

Alur proses pelayanan data BC 2.3 PDE sesuai P-38/BC/2007 adalah

sebagai berikut :

1. Validasi

Proses validasi merupakan proses yang pertama kali dilakukan oleh

sistem ketika data BC 2.3 masuk ke Kantor Pendaftaran (Kantor

Pengawas). Sistem melakukan pengecekan terhadap hal- hal berikut

ini:

• Status blokir pengusaha TPB;

• Penghitungan Bea Masuk, Cukai, PDRI, dan pelunasan PNBP;

• Pengecekan kelengkapan dan kevalidan data- data yang harus

diisi.

Jika ketiga pengecekan tersebut valid, maka akan diteruskan ke

proses yang selanjutnya.

Page 18: Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak

18

2. Pengecekan Skep Penangguhan

Setelah melakukan validasi, sistem melakukan pengecekan skep

penangguhan dari pengajuan BC 2.3. Bila terdapat skep

penangguhan pada pengajuan BC 2.3 tersebut, maka BC 2.3 akan

masuk proses analyzing point. Bila tidak proses akan dilanjutkan ke

tahap yang berikutnya.

3. Pengecekan HS Barang Larangan dan Pembatasan (lartas)

Setelah melakukan pengecekan Skep Penangguhan, sistem akan

melakukan pengecekan apakah barang – barang yang ada pada

pengajuan BC 2.3 diduga termasuk barang yang dilarang atau

dibatasi. Bila terdapat barang-barang yang diduga termasuk barang

yang dilarang atau dibatasi, maka BC 2.3 akan masuk proses

analyzing point.

4. Analyzing Point

Proses analyzing point merupakan proses perekaman hasil keputusan

Petugas Analyzing Point terhadap skep penangguhan atau HS barang

larangan dan pembatasan pada BC 2.3 yang bersangkutan. Bila

petugas analyzing point memutuskan bahwa barang pada dokumen

BC 2.3 merupakan barang larangan, maka sistem akan memberikan

respon penolakan (reject). Bila tidak, petugas dapat memutuskan

untuk menunggu Skep Perijinan atas barang yang dimaksud. Bila

demikian, maka sistem akan memberikan respon Konfirmasi Skep

Perijinan. Untuk barang contoh, reimpor KB dan lainnya, yang tidak

terkena analyzing point secara otomatis akan memperoleh respon

SPPB Merah atau SPPB.

Page 19: Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak

19

5. Gate Out

Pengeluaran barang impor dari Kawasan Pabean dilakukan dengan

menggunakan SPPB Merah atau SPPB. Pada proses ini juga

dilakukan penyegelan oleh Pejabat Bea dan Cukai. Selain itu juga

dilakukan pencatatan waktu keluarnya barang dari kantor bongkar

(kawasan pabean). Pada tahap ini juga terjadi proses pencatatan

jumlah kontainer/ kemasan yang keluar dari kawasan pabean.

Informasi telah keluarnya barang dari kawasan pabean ini akan

dikirimkan ke kantor pengawasan.

6. Gate In

Pemasukan barang impor kr TPB dilakukan dengan menggunakan

SPPB Merah atau SPPB. Pada tahap gate in terjadi proses

pencatatan waktu masuknya barang ke kawasan berikat (kantor

penngawas). Pada tahap ini juga terjadi proses pencatatan jumlah

kontainer/ kemasan yang masuk ke kawasan berikat.

7. Perekaman Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)

Proses perekaman LHP dilakukan oleh Pejabat Fungsional Pemeriksa

Barang (PFPB). Proses ini bertujuan merekam realisasi pemeriksaan

barang apakah sesuai dengan dokumen BC 2.3 yang diajukan.

8. Penelitian Dokumen

Proses penelitian dokumen terhadap BC 2.3 meliputi hal-hal berikut ini:

a. kelengkapan dan kebenaran pengisian BC 2.3;

Page 20: Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak

20

b. kebenaran penghitungan bea masuk, cukai, PDRI, dan pelunasan

PNBP; dan

c. kelengkapan pengisian dokumen pelengkap pabean yang

diwajibkan, berupa BL/AWB, invoice dan packing list, serta

dokumen pelengkap pabean lainnya antara lain Surat Keputusan

dan atau barang yang memerlukan izin dari instansi terkait .

Alur proses dari pelayanan BC 2.3 secara elektronik dapat dilihat pada

gambar 1.

Gambar 2. Alur Proses Pelayanan Data BC 2.3

Page 21: Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak

21

Berdasarkan software aplikasinya, Sistem Aplikasi Pelayanan BC 2.3

terdiri atas aplikasi pelayanan pada Kantor Pengawas dan aplikasi

pelayanan pada Kantor Bongkar yang dibangun menggunakan bahasa

pemrograman Oracle Developer, serta aplikasi pelayanan pada hanggar

yang dibangun menggunakan software Visual Basic 6.0. Menurut

Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : P-38/BC/2007 SAP

BC 2.3 ini mulai diimplementasikan pada bulan Juni tahun 2008.

Sejalan dengan otomasi pelayanan dokumen BC 2.3 di lingkungan DJBC,

sebagai standardisasi data BC 2.3 maka perusahaan yang mengajukan

dokumen BC 2.3 harus menggunakan aplikasi untuk mendukung otomasi

SAP BC 2.3 tersebut. Aplikasi ini biasa disebut dengan Modul TPB, yang

berfungsi untuk membuat data, mencetak dokumen TPB dan mengirimkan

data TPB.

4.3. Pembuatan BC 2.3 Berikut ini, akan diuraikan mengenai proses pembuatan data BC 2.3

dengan modul aplikasi sampai dengan pengajuan data BC 2.3 ke Kantor

Pengawas, proses penanganan data BC 2.3 pada KPPBC.

Pembuatan BC 2.3 pada Perusahaan

1. Modul Aplikasi BC 2.3

Pengusaha TPB wajib menyediakan media komunikasi data elektronik

yang terhubung dengan system aplikasi kepabeanan dalam rangka

pelayanan kepabeanan. DJBC telah menyediakan aplikasi BC 2.3

yang selanjutnya disebut modul BC 2.3 untuk membantu perusahaan

membuat dokumen-dokumen yang berkaitan dengan sistem dan

prosedur BC 2.3. Modul ini hanya diberikan kepada perusahaan yang

telah mengajukan permohonan untuk mendapatkan modul aplikasi dan

Page 22: Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak

22

terhadap permohonan tersebut telah memenuhi persyaratan yang

ditentukan.

Modul BC 2.3 yang dipakai saat ini dibuat dengan software Visual

Basic 6.0 dan database Microsoft Access yang berbasis pada PC

dengan operating system Windows.

2. Membuat BC 2.3

Dengan menggunakan modul aplikasi BC 2.3 tersebut, perusahaan

dapat membuat dokumen BC 2.3. Modul aplikasi BC 2.3 juga telah

dilengkapi dengan modul validasi yang menjamin agar data yang

dibuat valid dan memenuhi standard yang dipakai oleh DJBC.

Uraian lebih rinci tentang tatacara pemakaian Modul Aplikasi BC 2.3

dapat dibaca pada buku petunjuk operasionalnya. Di dalam modul ini

hanya akan disampaikan layar-layar yang ada di modul BC 2.3 secara

garis besar saja, terutama yang terkait dengan dokumen BC 2.3.

Berikut ini diuraikan tentang layar-layar yang berhubungan dengan

pembuatan dokumen BC 2.3 pada modul aplikasi BC 2.3, dimulai dari

layar header.

Perekaman data BC 2.3 terdiri dari beberapa layar, yaitu header,

dokumen, kemasan, kontainer dan layar detil BC 2.3. Layar Header

merupakan layar editing data-data yang merupakan data umum BC

2.3, sedangkan layar detail untuk merekam data yang berhubungan

dengan data per barang.

a. Layar header

Layar header pada modul aplikasi BC 2.3 berguna dalam pengisian

informasi berikut ini :

Page 23: Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak

23

1. Identifikasi dokumen BC 2.3, meliputi nomor dokumen

pengajuan, KPPBC pendaftaran, tujuan, tujuan pengiriman dan

jenis barang.

2. Data Pemberitahuan, meliputi data pemasok, data importir,

PPJK, pengangkutan, pelabuhan, KPPBC pengawas, KPPBC

bongkar, tempat penimbunan, valuta, dan berat (berat bersih

dan berat kotor).

Page 24: Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak

24

Gambar 3 : Layar Perekaman Data Header Dokumen BC 2.3 dengan

Aplikasi TPB Versi 2.5

b. Layar detail

Layar detail memuat informasi setiap barang yang mencakup hal-hal

sebagai berikut :

1. Identitas Barang, meliputi nomor seri barang, jenis barang, tujuan

pengiriman, HS dan seri barang, uraian barang, merk, tipe,

spesifikasi lain, kode barang, Negara asal barang, dan uraian

fasilitas.

2. Harga, meliputi informasi CIF (Cost Insurance Freight), jumlah

satuan, jenis satuan, serta FOB (Freight On Board).

3. Kemasan, meliputi jumlah, jenis, dan berat bersih kemasan.

4. Tarif dan Fasilitas, meliputi tarif BM, PPN, PPnBM, PPh, dan tariff

cukai untuk Komoditas cukai.

Page 25: Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak

25

Gambar Layar Perekaman Data Detail Barang Dokumen BC 2.3

dengan Aplikasi TPB Versi 2.5

4.4. Aplikasi Pelayanan BC 2.3 Versi Server

Untuk SAP BC 2.3 Versi Server mengadopsi ketentuan pelayanan

dokumen BC 2.3 yang berlaku. SAP BC 2.3 Versi Server terbagi atas 3

bagian yaitu :

1. Aplikasi Kantor Pusat

Untuk aplikasi pada Kantor Pusat berperan dalam hal melayani

permohonan pengajuan SKep Penangguhan. Aplikasi ini melayani

Page 26: Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak

26

mulai dari perekaman permohonan pengajuan Skep Penangguhan

hingga pengiriman Skep Penangguhan yang telah disetujui dari Kantor

Pusat ke Kantor Pengawas.

2. Aplikasi Kantor Pengawasan

Untuk aplikasi pada Kantor Pusat berperan dalam hal melayani bidang

perbendaharaan, penerimaan dokumen, proses analyzing point,

pemeriksaan barang, pemeriksaan dokumen, pengawasan

P2(Penegahan dan Penyidikan), pembatalan dan perbaikan BC 2.3

serta Gate-In manual.

3. Aplikasi Kantor Bongkar

Untuk aplikasi pada Kantor Bongkar berperan dalam hal melayani gate

out secara manual, serta pengawasan P2.

4. Modul Hanggar

Modul hanggar berguna dalam mencatat dan mengirimkan waktu

keluar dan masuk gate. Selain itu, modul hanggar juga berguna dalam

mencatat dan mengirimkan Laporan Hasil Pemeriksaan ke Kantor

Pengawas.

4.5. Daftar respon SAP BC 2.3

Berikut ini adalah daftar respon elektronik yang ada pada SAP BC 2.3

versi server yang nantinya akan diterima oleh pengusaha:

Page 27: Petunjuk Teknis BC 23pranata.kemenkeu.go.id/website/3/Petunjuk Teknis BC 23.pdfTerdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak

27

No Nama Respon Keterangan

1. Queued Data BC 2.3 ada pada antrian jaringan.

2. Delivered Data BC 2.3 sudah sampai pada mailbox

KPPBC.

3. Completed Data BC 2.3 sudah diambil oleh komputer

gateway.

4. Terima Data pemberitahuan bahwa dokumen BC 2.3

sudah diterima.

5. NPP Nota Pemberitahuan Penolakan (Reject)

6. NPPD Nota Pemberitahuan Persyaratan Dokumen

7. SPPB-Merah Surat Persetujuan Pengeluaran Barang dan

Pemeriksaan Barang di TPB.

8. SPPB Surat Persetujuan Pengeluaran Barang

9. SPPD Surat Pemberitahuan Penyelesaian

Dokumen

10. Pembatalan Pemberitahuan Pembatalan

11. Umum Text Narasi

4.6. Pelayanan BC 2.3 dengan aplikasi pelayanan ekspor versi PC.

Sistem Aplikasi Pelayanan (SAP) BC 2.3 Versi PC sangat berbeda

dengan SAP BC 2.3 Versi Server yang dibahas pada bagian awal modul.

SAP BC 2.3 versi PC ini bersifat sangat sederhana. Aplikasi ini pada

dasarnya dibangun hanya untuk pengumpulan data (data collecting) saja.

Aplikasi ini menyediakan fungsi untuk loading disket BC 2.3 dan fitur-fitur

standard seperti browse dan pencetakan laporan pelayanan BC 2.3.

Aplikasi ini telah diimplementasikan di KPPBC Sunda Kelapa dimana

frekuensi pengajuan BC 2.3-nya cukup sering.