PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM...

48
PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK JURUSAN S1 & D3 TEKNIK ELEKTRO LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO SEKOLAH TINGGI TEKNIK-PLN JAKARTA KAMPUS : Menara PLN, Jl. Lingkar Luar Barat, Duri Kosambi, Cengkareng Jakarta Barat 11750 Telp. 021-5440342 - 44. ext 1306 Nama : ……….…….……………... NIM : …………………….………....

Transcript of PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM...

Page 1: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

PETUNJUK PRAKTIKUM

RANGKAIAN LISTRIK JURUSAN S1 & D3 TEKNIK ELEKTRO

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO SEKOLAH TINGGI TEKNIK-PLN

JAKARTA

KAMPUS :

Menara PLN, Jl. Lingkar Luar Barat,

Duri Kosambi, Cengkareng

Jakarta Barat 11750

Telp. 021-5440342 - 44. ext 1306

Nama : ……….…….…………….…..

NIM : …………………….………....

Page 2: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

PETUNJUK PRAKTIKUM

RANGKAIAN LISTRIK

Oleh :

IR. TASDIK DARMANA, MT

NOVI GUSTI PAHIYANTI, ST., MT

SIGIT SUKMAJATI, ST., MT

TONY KOERNIAWAN, ST., MT

OKTARIA HANDAYANI, ST., MT

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO SEKOLAH TINGGI TEKNIK-PLN

JAKARTA

Page 3: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Tata Tertib Praktikum Rangkaian Listrik STT-PLN

1. Datang 15 menit sebelum praktikum.

2. Pada saat praktikum memakai pakaian rapih (pakaian berkerah, bersepatu dan

menggunakan jas laboratorium).

3. Cover tugas rumah & laporan diketik komputer (berwarna).

4. Membawa kartu praktikum.

5. Mengerjakan tugas rumah.

6. Kartu praktikum hilang, lapor ke koordinator asisten (koordas) masing-masing.

7. Membawa alat tulis, milimeterblock, penggaris dan steples.

8. Nilai tes awal < 50 tidak dapat mengikuti praktikum.

9. Apabila ada alat praktikum yang rusak selama praktikum berlangsung tanggung jawab

praktikan.

10. Selama praktikum tidak boleh keluar ruangan.

11. HP di silent.

12. Menjaga kebersihan dan ketertiban.

Apabila praktikan melanggar salah satu peraturan di atas maka asisten,

koordinator asisten (koordas) dan dosen Laboratorium Dasar Teknik Elektro

berhak mengeluarkan praktikan.

Kepala Laboratorium Dasar Teknik Elektro

( Tony Koerniawan, ST., MT )

Page 4: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Contoh cover tugas rumah & laporan diketik komputer (berwarna) di kertas A4 :

Tugas Rumah

Modul 1 Hukum Ohm & Kirchoff

Arus & Tegangan

Laporan Praktikum

Modul 1 Hukum Ohm & Kirchoff

Arus & Tegangan

Nama :

NIM :

Kelas :

Kelompok :

Jurusan :

Tgl Praktikum :

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

STT-PLN Jakarta

2016

Nama :

NIM :

Kelas :

Kelompok :

Jurusan :

Tgl Praktikum :

Asisten :

Berawarna

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

STT-PLN Jakarta

2016

Contoh Lembar Tugas Rumah dan Laporan :

Format Laporan :

1. Judul

2. Tujuan

3. Alat-alat dan Perlengkapan

4. Teori

5. Cara Kerja

6. Data Pengamatan

7. Tugas Akhir

8. Analisa

9. Kesimpulan

2 cm

2 cm

2 cm

1.5

cm

Edho Aditia R

2013-11-059

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

STT PLN

Page 5: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1

MODUL I

HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN

I. TUJUAN

a. Memahami secara visual teori teori dasar dalam rangkaian listrik arus searah,

khususnya yang berkaitan dengan Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff

b. Mengenal lebih jauh hubungan antara tegangan dan arus dalam rangkaian listrik

arus searah

II. ALAT & BAHAN

a. Sumber tegangan (power supply)

b. Multitester

c. Kabel – kabel penghubung

d. Resistor

III. TEORI

a. Hubungan antara arus dan tegangan

Dengan rangkaian seperti gambar 1.1 dibawah ini, berlaku persamaan

V

I

R

Gambar 1.1

V = I.R (Pers 1.1)

Secara matematis, persamaan di atas adalah linier, artinya dengan nilai V dan R yang

tertentu akan didapatkan suatu nilai I yang tertentu juga. Dalam prakteknya dijumpai

tahanan yang bersifat linier dan non linier, tergantung dari penggunaan dari masing –

masing komponen tahanan.

Misalnya :

Thermistor = tahanan yang nilai resistansinya tergantung pada temperature

NTC = Negatif Temperature Coeficient

Page 6: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 2

PTC = Positif Temperature Coeficient

Photo Resistor = tahanan yang nilai resistansinya tergantung pada cahaya

Gauge Pressure Resistor = tahanan yang nilai resistansinya tergantung pada tekanan /

regangan mekanis

Komponen semi konduktor dan gas – gas lampu tabung

b. Hukum Kirchoff

Hukum Kirchoff untuk arus ( Hukum Kirchoff I) adalah :

Jumlah arus yang masuk ke dalam suatu titik pada suatu rangkaian adalah sama dengan

jumlah arus yang keluar dari titik tersebut (berlaku hokum kekekalan muatan).

Dari hokum ini terkandung suatu pengertian bahwa, pada suatu rangkaian (tanpa

percabanagn) besarnya arus adlaah sama di mana – mana, jadi :

I1 = I2 + I3 (Pers 1.2)

I1 = I2 + I3 I3 (Pers 1.3)

Hukum Kirchoff untuk tegangan (Hukum Kirchoff II) adalah jumlah beda tegangan

pada suatu rangkaian tertutup adalah sama dengan nol.

CDBCAB VVVV

V

0

(Pers 1.4)

I1

I3

I2

Gambar 1.2

VR2

Gambar 1.3

R3

R1

I2 I3

I1

V

Gambar 1.4

R1

R2

R3

A

D C

B

Page 7: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 3

IV. DAFTAR PUSTAKA

Dorf C. Richard, James A. Svodoba, 1996, Introduction to Electric Circuits, 3rd

Edition, John Wiley & Sons, Singapore

V. TUGAS RUMAH

1. Apa yang dimaksud dengan arus ?

2. Apa yang dimaksud dengan tegangan ?

3. Apa fungsi dari resistor pada percobaan ini ?

4. Sebutkan langkah – langkah dalam pembacaan sebuah resistor (4 gelang dan 5

gelang) ?

5. Apa bunyi hukum Ohm ?

VI. PERCOBAAN

6.1 Hubungkan Arus dan Tegangan

V

A

R

Gambar 1.5

a. Buat rangkaian seperti pada gambar 1.5 dengan suatu R sembarang (sebut R1) pada

breadboard

b. Pada posisi tegangan sumber variable = 0, hidupkan sumber tegangan.

c. Naikan tegangan secara bertahap dari 0 samapai dengan 10 Volt (sepuluh tahap)

dan amati besarnya arus yang mengalir pada setiap tahap kenaikan tegangan.

d. Turunkan kembali tegangan sumber dan matikan.

e. Ulangi percobaan a sampai dengan d diatas dengan tahanan yang berbeda (R2 dan

kemudian R3).

f. Catat nilai tahanan yang saudara gunakan berdasarkan kode warna dari masing –

masing tahanan.

g. Buat kurva I = f(V) untuk masing – masing tahanan dan hitung nilai tahanan yang

digunakan.

Page 8: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 4

h. Bandingkan hasil perhitungan tersebut dengan nilai tahanan yang didapat dari kode

warna.

6.2 Hukum Kirchoff untuk Arus

V

Gambar 1.6

A1

A2 A3

R1

R2 R3

a. Buat rangkaian seperti pada gambar 1.6

b. Gunakan tegangan tetap 5 V dan tahanan R1, R2 dan R3 sembarang.

c. Sebelum sumber tegangan dinyalakan periksa rangkaian percobaannya sekali lagi

dan pastikan selector multimeter sudah berada pada posisi yang benar (multimeter

sebagai amperemeter)

d. Nyalakan sumber tegangan, amati dan catat arus yang mengalir pada semua cabang

(A1, A2 dan A3) serta tegangan sumber.

e. Matikan sumber tegangan dan catat nilai tahanan yang digunakan (R1, R2 dan R3).

f. Ulangi percobaan a sampai dengan e dengan konfigurasi nilai tahanan yang

berbeda (gunakan 5 konfigurasi).

6.3 Hukum Kirchoff untuk Tegangan

V

Gambar 1.7

R1 R2

R3V1 V2 V3

a. Buat rangkaian seperti gambar 1.7 dibawah ini

b. Gunakan tegangan tetap 5 V dan tahanan R1, R2 dan R3 sembarang.

Page 9: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 5

c. Sebelum sumber tegangan dinyalakan periksa rangkaian percobaannya sekali lagi

dan pastikan selector multimeter sudah berada pada posisi yang benar (multimeter

sebagai voltmeter)

d. Nyalakan sumber tegangan, amati dan catat arus yang mengalir pada semua cabang

(A1, A2 dan A3) serta tegangan sumber.

e. Matikan sumber tegangan dan catat nilai tahanan yang digunakan (R1, R2 dan R3).

f. Ulangi percobaan a sampai dengan e dengan konfigurasi nilai tahanan yang

berbeda (gunakan 5 konfigurasi).

g. Buat analisa dan kesimpulan dari hasil percobaan anda.

VII. DATA PENGAMATAN

1. Hubungan Arus dan Tegangan

R (Ω) V (Volt) I (mA)

R (Ω) V (Volt) I (mA)

1

1

2

2

3

3

4

4

5

5

6

6

7

7

8

8

9

9

10

10

2. Hukum Kirchoff untuk Arus

V (Volt) R1 (Ω) R2 (Ω) R3 (Ω) I1 (mA) I2 (mA) I3 (mA)

5

5

5

Page 10: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 6

3. Hukum Kirchoff untuk Tegangan

V (Volt) R1 (Ω) R2 (Ω) R3 (Ω) V1 (Volt) V2 (Volt) V3 (Volt) I (mA)

5

5

5

VIII. TUGAS AKHIR DAN PERTANYAAN

1. Dari percobaan 6.1 untuk masing – masing harga R yang telah ditentukan,

hitunglah arus yang mengalir pada rangkaian ?

2. Berapakah kesalahan relative arus dari percobaan 6.1 ?

3. Dari percobaan 6.2 hitunglah arus yang mengalir pada masing – masing harga R ?

4. Berapakah kesalahan relative arus dari percobaan 6.2 ?

5. Dari percobaan 6.3 hitunglah tegangan yang mengalir pada masing – masing harga

R ?

6. Dari percobaan 6.3 hitunglah arus total yang mengalir pada rangkaian?

7. Berapakah kesalahan relative tegangan dari percobaan 6.3 ?

Page 11: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 7

MODUL II

RANGKAIAN PENGGANTI

I. TUJUAN

a. Memahami konsep rangkaian pengganti dari satu rangkaian yang terdiri dari

sekumpulan tahanan seri dan pararel

b. Memahami secara visual penerapan dari teori superposisi

c. Memahami suatu metode analisa rangkaian yang berfungsi untuk menyederhanakan

rangkaian yang kompleks / rumit menjadi rangkaian ekivalen yang sederhana yaitu

dengan menggunakan teorema thevenin

II. ALAT & BAHAN

a. Tahanan (resistor) dengan nilai yang ditentukan

b. DC power supply

c. Multitester

d. Kabel – kabel penghubung

III. TEORI

a. Rangakaian Delta (∆) dan Rangkaian Wye (Y)

A

B

C

R1 R2

R3

Gambar 2.1 Rangkaian Delta

RC RB

RA

A

B

C

Gambar 2.2 Rangkaian Wye

Tahanan yang terangkai secara delta dapat ditransformasikan ke rangkaian Wye begitu

juga sebaliknya. Dari gambar 2.1 dan 2.2, transformasi dari delta ke wye diperoleh dari

persamaan :

321

21 .

RRR

RRRa

(Pers 2.1)

321

32 .

RRR

RRRb

(Pers 2.2)

Page 12: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 8

321

31 .

RRR

RRRc

(Pers 2.3)

Sedangkan transformasi dari Wye ke delta diperoleh dari persamaan :

b

cbcaba

R

RRRRRRR

).().().(1

(Pers 2.4)

c

cbcaba

R

RRRRRRR

).().().(2

(Pers 2.5)

a

cbcaba

R

RRRRRRR

).().().(3

(Pers 2.5)

b. Teori Superposisi

Prinsip dasar teori superposisi adalah pengaruh semua sumber tegangan/arus pada

suatu titik / cabang dalam suatu rangkaian listrik adalah sama dengan jumlah aljabar

dari pengaruh masing – masing sumber tegangan / arus yang bekerja sendiri – sendiri

secara individu. Perhatikan gambar berikut !

R1

R2

R3

E1 E2 E3

IR2

Gambar 2.3

Nilai IR2 = IR21 + IR22 + IR23

IR21 adalah arus yang mengalir pada R2 dan E1 bekerja sendiri ( E2 dan E3 dihilangkan).

IR22 adalah arus yang mengalir pada R2 dan E2 bekerja sendiri ( E1 dan E3 dihilangkan).

IR23 adalah arus yang mengalir pada R2 dan E3 bekerja sendiri ( E1 dan E2 dihilangkan).

Jadi proses tersebut bisa digambarkan sebagai berikut :

Page 13: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 9

R1

R2

R3

E1

IR21

Gambar 2.4. E2 dan E3 tidak bekerja

R1

R2

R3

E2

IR22

Gambar 2.5. E1 dan E3 tidak bekerja

R1

R2

R3

E3

IR23

Gambar 2.6. E1 dan E2 tidak bekerja

c. Teorema Thevenin

Teorema ini menyatakan bahwa setiap rangkaian tahanan dan terminal dan sumber –

sumber tegangan dapat digantikan dengan suatu rangkaian sederhana yang terdiri dari

satu tahanan, disebut RTh (R Thevenin) dari satu sumber tagangan, disebut sebgai VTh

(V Thevenin). Dengan teorema ini, arus beban R1, pada rangkaian ekivalen akan sama

dengan arus beban pada rangkaian aslinya. Persyaratan yan harus dipenuhi :

Tegangan VTh adalah tegangan yang dilihat dari terminal – terminal rangkaian semula

dengan Rl dihilangkan.

Page 14: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 10

Tegangan RTh adalah tegangan yan dilihat dari terminal – terminal beban dengan

sumber tegangan dihilangkan

R1

R2 RLV

Gambar 2.7

VRR

RVTh

21

2

(Pers 2.6)

21

21 .

RR

RRRTh

(Pers 2.7)

RTh

RLVTh

Gambar 3.0

R2V

VTh

R1

Gambar 2.8

R2 RTh

R1

Gambar 2.9

Page 15: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 11

IV. DAFTAR PUSTAKA

Dorf C. Richard, James A. Svodoba, 1996, Introduction to Electric Circuits, 3rd

Edition, John Wiley & Sons, Singapore

V. TUGAS RUMAH

1. Sebutkan dan jelaskan metode – metode dalam menganalisa rangkaian listrik ?

(minimal 3)

2. Gambarkan rangkaian dari masing – masing metode ! sebutkan dan jelaskan langkah –

langkahnya !

3. Apa yang dimaksud dengan metode pembagi tegangan? dan tuliskan penurunan

rumusnya

4. Apa yang dimaksud dengan metode pembagi arus? dan tuliskan penurunan rumusnya

VI. PERCOBAAN

6.1 Transformasi Wye - Delta

A

R1

R2

R3

R4

R5

R6

Gambar 3.1

A

RP

5 V

Gambar 3.2

Rangkaian Pengganti :

a. Buat rangkaian seperti gambar 3.1 (tentukan sendiri nilai R1 sampai dengan R6 dan

catat nilai tahanannya masing – masing)

b. Beri tegangan sebesar 5 V dan catat arus yang mengalir.

c. Dengan metode transformasi wye – delta hitung tahapan pengganti rangkaian

tersebut dan pilih tahanan yang nilainya sama / mendekati hasil perhitungan.

d. Buat rangkaian seperti gambar 3.2

e. Beri tegangan 5 V dan catat arus yang mengalir

f. Ulangi langkah a – e sampai 3 konfigurasi

Page 16: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 12

1.2 Rangkaian Superposisi

R2

E1=12 V

Gambar 3.3

R1

A

E1=6 V

E3=9 V

R3

R2E1=12 V

Gambar 3.4

A

IR21

R1 R3

R2

Gambar 3.5

A

E1=6 V

R3R1

IR22

R2

Gambar 3.6

R1

A

E3=9 V

R3

IR23

a. Buat rangkaian seperti gambar 3.3 tentukan sendiri nilai R1, R2 dan R3

b. Ukur arus yang mengalir pada R2

Page 17: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 13

c. Hitung secara matematis arus yang seharusnya mengalir pada R2 dan bandingkan

dengan b

d. Buat rangkaian seperti gambar 3.4

e. Ukur arus yang mengalir pada R2

f. Ukur d dan e dengan rangkaian seperti gambar 3.5 dan 3.6

g. Jumlahkan ketiga hasil pengukuran arus pada e tersebut dan bandingkan dengan a

dan c

h. Ulangi percobaan a sampai dengan d dengan konfigurasi R1, R2 dan R3 yang

berbeda

1.3 Teorema Thevenin

A9 V

R1

R2

R3

Gambar 3.7

AVTh

R1

R3

Gambar 3.8

a. Buat rangkaian seperti gambar 3.7 tentukan sendiri nilai R1, R2 dan R3 (R3 sebagai

beban)

b. Beri tegangan 9 Volt dan catat arus yang mengalir pada R3

c. Hitung VTh dan RTh untuk rangkaian 3.7 di atas dan buatlah rangkaian seperti

gambar 3.8 berdasarkan data yang diperoleh

d. Catat arus yang mengalir pada R3

e. Bandingkan hasil pengukuran b dan d

f. Ulangi percobaan a sampai e untuk nilai R1, R2 dan R3 yang berbeda

Page 18: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 14

II. DATA PENGAMATAN

1. Transformasi Wye - Delta

E (Volt) R1 (Ω) R2 (Ω) R3 (Ω) R4 (Ω) R5 (Ω) R6 (Ω) I (mA)

5

5

5

E (Volt) Rp (Ω) I (mA)

5

5

5

2. Rangkaian Superposisi

E1 (Volt) E2 (Volt) E3 (Volt) R1 (Ω) R2 (Ω) R3 (Ω) IR2 (mA)

12 6 9

12

6

9

E1 (Volt) E2 (Volt) E3 (Volt) R1 (Ω) R2 (Ω) R3 (Ω) IR2 (mA)

12 6 9

12

6

9

E1 (Volt) E2 (Volt) E3 (Volt) R1 (Ω) R2 (Ω) R3 (Ω) IR2 (mA)

12 6 9

12

6

9

Page 19: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 15

3. Teorema Thevenin

E1 (Volt) R1 (Ω) R2 (Ω) R3 (Ω) IR3 (mA)

9

9

9

VTh (Volt) RTh (Ω) R3 (Ω) IR3 (mA)

III. TUGAS DAN PERTANYAAN

1. Hitung secara matematis nilai tahanan pengganti (Rp) untuk pecobaan 6.1?

2. Hitung secara matematis nilai arus yang mengalir pada rangkaian percobaan 6.1?

3. Bandingkan nilai arus sesuai hasil percobaan dan nilai arus sesuai hasil perhitungan

soal no 2 di atas ?

4. Hitung besarnya arus IR2 yang mengalir pada rangkaian untuk percobaan 6.2?

5. Bandingkan hasil masing – masing nilai IR2 yang anda peroleh dari percobaan dan

hasil perhitungan no 4 di atas?

6. Berapakah nilai RTh dari percobaan 6.3 ?

7. Berapakah nilai ITh dari percobaan 6.3 ?

8. Bandingkan hasil ITh dari percobaan anda dan hasil ITh dari perhitungan no 7 di atas?

Page 20: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 16

MODUL III

RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK

I. TUJUAN

a. Mempelajari karakteristik tegangan dan arus pada sistem arus bolak – balik

b. Mengamati penerapan hukum Kirchoff pada sistem arus bolak balik

II. ALAT & BAHAN

e. Tahanan (resistor) dengan nilai yang ditentukan

f. DC power supply

g. Multitester

h. Kabel – kabel penghubung

III. TEORI

Sudut fase tegangan dan arus :

Pada sistem arus searah tidak dikenal adanya perbedaan sudut fase antara arus dan

tegangan. Tetapi pada arus bolak balik, arus dan tegangan mempunyai sudut fase

(terhadap suatu referensi). Namun demikian, dalam diagram vektor ataupun

perhitungan, adakalanya perlu disebutkan fase mana yang menjadi referensi.

Bila sudut tegangan sumber dijadikan referensi, maka sudut fase arusnya tergantung

dari jenis beban yang dicatu.

Beban resistif murni :

I V

V

Iωt

Gambar 3.1 Diagram Fasor Gambar 3.2 Bentuk Gelombang

Beban resistif murni membuat fase arus sama dengan fase tegangannya.

Page 21: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 17

Beban induktif :

V

I

θ

VI

ωt

Gambar 3.4 Bentuk Gelombang

θ

Gambar 3.3 Diagram Fasor

Beban induktif membuat fase arusnya tertinggal 900 terhadap fase tegangan

Beban kapasitif :

V

I

θ

VI

ωt

Gambar 3.6 Betuk Gelombang

θ

Gambar 3.5 Diagram Fasor

Beban kapasitif membuat fase arusnya mendahului 900 terhadap fase tegangan

Hukum Kirchoff Pada Sistem Arus Bolak Balik

Hukum Kirchoff tetap berlaku juga pada sistem arus bolak balik, yang perlu

diperhatikan adlaah penjumlahan dari komponen – komponen arus / tegangan harus

memperhatikan sudut fase dari masing – masing komponen tersebut (tidak bias

dijumlahkan secara langsung). Perhatikan ilustrasi dibawah ini :

Seri Resistor, Induktor dan Kapasitor

Komponen resistor, induktor dan kapasitor apabila dirangkai secara seri dan

dihubungkan dengan tegangan arus bolak balik dapat digambarkan sebagai berikut :

VR VL VC

L CR

V, ω

Gambar 3.7

Page 22: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 18

Besaran – besaran yang dapat dihitung pada rangkaian seri R – L – C adalah sebagai

berikut :

1. Tegangan pada rangkaian

CC

LL

R

XIV

XIV

RIV

.

.

.

(Pers 3.1)

Tegangan totalnya adalah :

222

CLR VVVV (Pers 3.2)

2. Hambatan pada rangkaian :

22 )(

1

,

CL

C

L

XXRZ

CX

LX

(Pers 3.3)

3. Diagram fasor pada rangkaian R – L – C adalah :

R

XX

V

VVTang CL

R

CL

(Pers 3.4)

θ

VL

VC

VR

θ

XL

XC

VR

Gambar 3.8 Gambar 3.9

Resonansi rangkaian LC atau RLC

Untuk nilai tegangan maksimum Vm tetap, maka nilai maksimum Z

VI m

m mencapai

nilai terbesar ketika impedansi z mencapai nilai terkecil, yaitu Z = R. Terjadinya nilai

mI terbesar (maksimum) disebut resonansi. Sehingga syarat resonansi dalam rangkaian

R – L – C adalah :

Page 23: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 19

LCf

LCf

LC

LC

CL

XX

res

res

res

CL

1.

2

1

12

1

1

1

2

(Pers 3.5)

Dimana :

fres = frekuensi resonansi (Hertz)

L = induktan diri induktor (Henry)

C = kapasitansi dari kapasitor (Farad)

IV. DAFTAR PUSTAKA

Dorf C. Richard, James A. Svodoba, 1996, Introduction to Electric Circuits, 3rd

Edition, John Wiley & Sons, Singapore

V. TUGAS RUMAH

1. Apa yang dimaksud dengan sudut fase ?

2. Apa yang anda ketahui tentang arus searah dan bagaimana bentuk gelombangnya ?

3. Apa yang anda ketahui tentang arus bolak – balik dan bagaimana bentuk

gelombangnya ?

4. Sebutkan perbedaan antara rangkaian arus bolak balik dan rangkaian arus searah ?

5. Apa yang dimaksud dengan impedansi ?

Page 24: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 20

VI. PERCOBAAN

6.1 Karakteristik Arus dan Tegangan Arus Bolak Balik Pada Komponen R, L dan C

V

A

VS

A B

C

R

L

Gambar 3.10

V

A

VS

A B

C

R

C

Gambar 3.11

V

A

VS

A B

C

R

C

L

Gambar 3.12

a. Buat rangkaian seperti gambar 3.10

b. Atur tegangan sumber VS sampai bernilai 2 Volt rms

c. Tampilkan bentuk gelombang tegangan VS pada kanal 1 dengan menghubungkan

oscilloscope pada titik A – C

d. Tampilkan bentuk gelombang arus pada kanal 2, dengan cara menghubungkan

probe pada titik A – B, kemudian bentuk gelombang tegangan Vr dengan

menghubungkan probe pada titik B – C

e. Catat penunjukan Amperemeter dan Voltmeter, serta gambar bentuk – bentuk

gelombang pada point c dan d di atas

f. Ulangi point a sampai dengan e dengan rangkaian 3.11 dan 3.12 (tentukan sendiri

nilai komponen yang digunakan sebagai beban)

Page 25: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 21

6.2 Karakteristik Arus dan Tegangan Arus Bolak Balik Pada Beban / Impedansi

A

VS

A B

C

R

C

L

Gambar 3.13

VRVL

VC

a. Buat rangkaian seperti gambar 3.13 di atas. Tentukan sendiri nilai R, L dan C yang

digunakan. Hitung nilai impedansinya

b. Atur tegangan sumber VS sampai bernilai 2 rms, catat besar tegangan VR, VL dan

VC

c. Tampilkan bentuk gelombang VS pada kanal 1, kemudian tampilkan pada kanal 2

gelombang teganagn VR, VL dan VC

d. Dari masing – masing bentuk gelombang tersebut tentukan sudut fasenya, dan

gambarkan bentuk gelombangnya

e. Gambar diagram vektor tegangan dan ambil kesimpulan apakah beban tersebut lead

atau lag

f. Ulangi percobaan diatas dengan konfigurasi R, L dan C yang berbeda ( 3

konfigurasi)

6.3 Hukum Kirchoff Untuk Arus

VS

ARAL AC

A

CRL

Gambar 3.14

a. Buat rangkaian seperti gambar 3.14 di atas

b. Atur tegangan sumber sampai bernilai 2 Volt dan amati arus pada masing – masing

cabang

Page 26: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 22

c. Tampilkan bentuk gelombang VS pad akanal 1, bentuk – bentuk gelombang arus

dan kemudian bentuk – bentuk gelombang tegnagn pada masing – masing cabang

pada kanal 2 secara bergantian dan gambarkan dalam satu koordinat

d. Tentukan sudut fase dari gelombang arus di atas dan gambarkan diagram vektornya

(vektor VS sebagai referensi)

VII. DATA PENGAMATAN

1. Karakteristik Arus dan Tegangan Arus Bolak Balik Pada Komponen R, L dan

C

Gambar 3.10

V (Volt) R(Ω) L (mH) I (mA)

2

Beda Fasa

VS - VR VS - VL

Gambar bentuk gelombangnya

Gambar 3.11

V (Volt) R(Ω) C (µF) I (mA)

2

Beda Fasa

VS - VR VS – VC

Gambar bentuk gelombangnya

Page 27: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 23

Gambar 3.12

V (Volt) R(Ω) L (mH) C (µF) I (mA)

2

Beda Fasa

VS - VR VS - VL VS – VC

Gambar bentuk gelombangnya

2. Karakteristik Arus dan Tegangan Arus Bolak Balik Pada Beban / Impedansi

V (Volt) R(Ω) L (mH) C (µF) I (mA) VR (Volt) VL (Volt) VC (Volt)

2

Beda Fasa

VS - VR VS - VL VS – VC

Gambar bentuk gelombangnya

3. Hukum Kirchoff Untuk Arus

V (Volt) R(Ω) L (mH) C (µF) I (mA) IR (mA) IL (mA) IC (mA)

2

Beda Fasa

VS - VR VS - VL VS – VC

Gambar bentuk gelombangnya

Page 28: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 24

VIII TUGAS DAN PERTANYAAN

1. Hitung beda fasa antara VS dan VR pada percobaan 5.1, VS dengan I dan Vr dengan

I secara grafis (dengan melalui bentuk gelombang oscilloscope), serta bandingkan

dengan hasil perhitungan secara matematis dengan menggunakan nilai komponen

yang anda gunakan

2. Gambarkan diagram vektor dari percobaan 5.1

3. Dari masing – masing bentuk gelombang pada percobaan 5.2, tentukan sudut

fasenya serta gambar bentuk gelombangnya

4. Gambar diagram vektor tegangan pada percobaan 5.2 dan tentukan apakah beban

tersebut lead atau lag

5. Tentukan sudut fase dari gelombang arus pad apercobaan 5.3 dan gambarkan

diagram vektornya (vektor VS sebagai referensi)

Page 29: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 25

MODUL IV

RANGKAIAN TRANSIENT

I. TUJUAN

a. Memahami pengertian konstanta waktu secara visual

b. Mencari konstanta waktu dari rangkaian RC dan RL yang dicatu dengan

sumber daya arus searah

II. ALAT & BAHAN

a. Sumber tegangan

b. Multitester

c. Induktor

d. Kapasitor

e. Kabel penghubung

f. Stopwatch

III. TEORI

3.1 Rangkaian RC

Secara umum, kondisi peralihan transient adalah kondisi pada saat suatu system

sedang beralih dari kondisi mantap yang satu ke keadaan mantap lainnya (misalnya

dari kondisi tanpa tegangan menjadi bertegangan). Kondisi peralihan pada

rangkaian RC terjadi pada saat pengisian ataupun pelepasan muatan pada / dari

kapasitor. Kecepatan pengisian / pelepasan muatan tersebut tergantung dari

kapasitor, besar perlawanan / tahanan rangkaian serta tegangan pengisi / tegangan

kapasitor. Beberapa kondisi yang bisa terjadi pada rangkaian RC adalah sebagai

berikut ;

Page 30: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 26

C

R

S

E+

-

Gambar 4.1 Saklar S sudah

lama terbuka

C

R

S

E+

-

Gambar 4.2 Saklar S baru

saja tertutup

t = 0

i = E/R

VC = 0

VC

+- C

RE+

-

Gambar 4.3 Saklar S sudah

lama tertutup

t = >>

i = 0

VC = E

VC

+-

S

Kondisi peralihannya sebagai berikut :

Pada saat t = 0, saklar ditutup dan arus mulai mengalir. Besar aliran arus

merupakan fungsi dari waktu, nilai tahanan R dan kapasitansi C. Besar tegangan

pada kapasitor C terhadap waktu mengikuti persamaan :

)1( / RCt

c eEV (Pers 4.1)

Bentuk gelombangnya :

tk t

VCK

E

VC

Gambar 4.4

Dimana VCK = besar tegangan kapasitor pada konstanta waktu = ± 0,8 E

tK = konstanta waktu

Sedangkan besarnya arus pengisian yang mengalir adalah :

RCtC eR

VI /

(Pers 4.2)

Bila besar E diketahui, konstanta waktu yang diperlukan dapat dihitung dan nilai

RC dapat ditentukan. Adakalanya kondisi suatu rangkaian RC adalah sebagai

berikut :

Page 31: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 27

CRE

+

-

Gambar 4.5 Saklar S sudah

lama pada posisi 1

i = 0

VC = E

VC

+-

1

2

C

RE+

-

Gambar 4.6 Saklar S baru sesaat

dipindahkan dari posisi 1 ke posisi 2

VC

+-

1

2

S S

C

RE+

-

Gambar 4.7 Saklar S sudah

lama pada posisi 2

VC = E

i = 0

VC

+-

1

2

S

Kondisi peralihan yang terjadi adalah sebagai berikut :

Sesaat setelah saklar dipindahkan dari posisi 1 k e posisi 2, terjadi aliran arus /

pelepasan muatan kapasitor melalui rangkaian tertutup dengan melewati pelawan /

tahanan R. tegangan kapasitor turun secara eksponensial dengan kecepatan

penurunan yang merupakan fungsi dari waktu, nilai R dan C.

Besar tegangan kapasitor mengikuti persamaan :

RCt

CC eVV /

)0(

(Pers 4.3)

Sedangkan arus pelepasan muatan kapasitor kurang lebih sama dengan arus

pengisiannya. Bentuk gelombang tegangan kapasitor sesuai persamaan di atas

adalah :

RCtCe

R

VI /)0(

(Pers 4.4)

E

VC

tGambar 4.8

3.2 Rangkaian RL

Baik kapasitor maupun induktor, kedua – duanya mempunyai kemampuan untuk

menyimpan energy. Pada kapasitor, energy disimpan dalam bentuk akumulasi

muatan listrik. Sedangkan ada induktor, energy disimpan dalam bentuk medan

magnet.

Pada saat suatu rangkaian RL beralih dari kondisi mantap satu ke kondisi lainnya,

terjadi proses peralihan. Kondisi peralihan yang terjadi akan mirip dengan

Page 32: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 28

peralihan pada rangkaian RC (gambar 4.1, 4.2, 4.3 dan gambar 4.5, 4.6, 4.7), hanya

saja kalau pada rangkaian RC yang menjadi titik perhatian adalah perubahan

tegangan pada kapasitor C, sedangkan pada rangkaian RL adalah aliran arusnya.

Kondisi peralihan pada rangkaian RL mengikuti persamaan :

)1( )/( tLReR

EI

(Pers 4.5)

Yang berlaku untuk gambar 4.9, dan

tLReR

EI )/(

(Pers 4.6)

Yang berlaku untuk gambar 4.10

RE+

-

Gambar 4.9 Pada saat t = 0,

saklar S ditutup ke posisi 1

1

2

S

L

+

-

VL

RE+

-

Gambar 4.10 Pada saat t = 0,

saklar S dipindah posisinya

(dari 1 ke 2)

1

2

S

L

+

-

VL

Pada gambar 4.9, arus tidak bisa secara langsung mengikuti hokum Ohm karena

adanya perlawanan dari induktor (berupa tegangan induksi sebesar dt

diL )

Pada gambar 4.10, energy electromagnet yang tersimpan pada induktor dapat

diubah kembali menjadi energy listrik, sehingga terjadi aliran arus.

IV DAFTAR PUSTAKA

Dorf C. Richard, James A. Svodoba, 1996, Introduction to Electric Circuits, 3rd

Edition, John Wiley & Sons, Singapore

V TUGAS RUMAH

1. Apa yang dimaksud dengan rangkaian transient ?

2. Jelaskan cara kerja kapasitor dan induktor pad arangkaian transient dan sertakan

gambarnya?

3. Sebutkan fungsi kapasitor dan induktor pada rangkaian transient?

4. Berikan 2 contoh rangkaian transient ?

Page 33: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 29

VI. PERCOBAAN

6.1 Rangkaian RC

CVC

+-

E+

-

S

V

A

R

Gambar 4.11

CVC

+-

E+

-

S

V

A

R

Gambar 4.12

6.1.1 Mengukur Total Waktu Pengisian

a. Buat rangkaian seperti pada gambar 4.11

b. Pilih nilai R dan C yang besar misalkan (R = 100 KΩ, C =100 βF)

c. Pastikan besar tegangan sumber (ukur dengan voltmeter), kemudian siapkan alat

ukur (stopwatch)

d. Pada t – 0, masukan saklar s dan catat waktu yang diperlukan sampai VC bernilai

sama dengan tegangan sumber.

6.1.2 Membuat Kurva Pengisian Muatan

a. Ulangi prosedur percobaan 6.1.1 a dan c

b. Pada saat t = 0, masukan saklar s dan perhatikan jalannya jarum stopwatch

c. Pada nilai t1 (misalkan 0,5 detik) matikan saklar

d. Ukur tegangan VC kemudian buang muatan C

e. Ulangi prosedur 6.1.2 b, c dan d untuk waktu yang berbeda (1, 1.5, 2 dst) sampai t

= total waktu pengisian yang didapatkan dari percobaan 6.1.1

f. Ulangi prosedur 6.1.1 dan 6.1.2 untuk nilai RC yang berbeda (total 3 nilai)

6.1.3 Mengukur Waktu Pelepasan Muatan

a. Buatlah rangkaian seperti gambar 4.1.2

b. Masukan saklar S pada posisi 1 dan tunggu beberapa saata sampai VC = V

c. Pada t = 0 pindah ke posisi 2 dan amati waktu yang diperlukan sampai VC benar –

benar bernilai = 0 Volt

d. Ulangi 6.1.3 a dan b. untuk nilai RC yang berbeda (total 3 nilai)

Page 34: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 30

6.2 Rangkaian RL

6 V+

-

SA

R

Gambar 4.14

L

6 V+

-

SA

R

Gambar 4.13

L

6.2.1 Mengukur Waktu Kondisi Mantap Pengijeksian Tegangan

a. Buat rangkaian seperti gambar 4.1.3

b. Pilih nilai R yang kecil (sekitar (100 Ω)

c. Pada t =0, masukan saklar s dan amati waktu yang diperlukan sampai arus menjadi

stabil (tidak mengalami kenaikan lagi)

d. Ulangi percobaan 6.2.1 a dan b untuk nilai R yang berbeda (3 nilai)

6.2.2 Mengukur Waktu Kondisi Mantap Pelepasan Tegangan

a. Buat rangkaian seperti gambar 4.1.4

b. Pilih nilai R yang kecil (sekitar (100 Ω)

c. Masukan saklar S pad aposisi 1 dan tunggu beberapa saat sampai arus tidak

mengalami kenaikan lagi

d. Pada t = 0, pindah S ke posisi 2 dan amati waktu yang diperlukan sampai arus

benar – benar menjadi 0

e. Ulangi prosedur 6.2.2 a, c dan d untuk nilai R yang berbeda (3 nilai)

Page 35: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 31

VII. DATA PENGAMATAN

1. Rangkaian RC

a. Total Waktu Pengisian

R (Ω) C (μF) t (detik) VC E

b. Kurva Pengisian dan Pelepasan Muatan

R (Ω) C (μF) Pengisian Pelepasan

E

t (detik) VC t (detik) VC

2. Rangkaian RL

Total Waktu Pengisian Tegangan

R (Ω) L (mH) Pengisian Pelepasan E

t (detik) VC t (detik) VC

Page 36: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 32

VIII. TUGAS & PERTANYAAN

1. Turunkan persamaan – persamaan kondisi transient, baik untuk tegangan dan

arusnya (untuk rangkaian RC dan rangkaian RL)

2. Dari data pengamatan waktu dan tegangan yang saudara peroleh dari percobaan

6.1, buatlah gelombang tegangan pengisian dan pelepasan muatan kapasitor. Secara

grafis tentukan konstanta waktu masing – masing rangkaian

3. Hitung konstanta waktu dari masing – masing rangkaian di atas secara matematis

dan bandingkan dengan hasil soal no 2

4. Secara matematis, hitung waktu kondisi stabil yang diperlukan oleh rangkaian RL

pada percobaan 6.2

5. Bandingkan hasil no 4 dengan hasil percobaan

Page 37: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 33

MODUL V

RANGKAIAN RESONANSI

I. TUJUAN

a. Mengamati pengauh frekuensi sumber daya arus bolak balik terhadap nilai

resistansi dan reaktansi (induktif & kapasitif) rangkaian R, L dan C

b. Mencari frekuensi resonansi pada peristiwa resonansi arus dan tegangan

II. ALAT & BAHAN

a. Sumber tegangan arus bolak balik

b. Fungtion Generator

c. Multitester

d. Resistor

e. Induktor

f. Kapasitor

g. Kabel penghubung

III. TEORI

3.1 Pengaruh Sistem Arus Bolak Balik

3.1.1 Terhadap Resistor

Nilai resistansi dari suatu resistor/tahanan sangat terpengaruh oleh temperature. Di

samping itu, nilai resistansi juga dipengaruhi oleh frekuensi sumber. Semakin

tinggi frekuensi arus yang mengalir pada suatu media tidak tersebar di seluruh

penampang melainkan semakin dekat dengan permukaan/kulit media penghantar.

Kerapatan arus akan semakin besar. Dengan demikian, luas penampang yang

dilintasi arus akan semakin sempit.

Page 38: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 34

f

Gambar 5.1 Kerapatan Arus Pada Suatu

Penghantar

Sebagai akibatnya, sesuai persamaan :

A

lR

(Pers 5.1)

Dimana R adalah nilai resistansi, ρ adalah tahanan jenis dan A adalah luas

penampang. Maka nilai resistansi akan naik sesuai dengan frekuensi sumber

(karena mengecilnya nilai A). Efek ini dikenal dengan sebutan efek kulit (skin

effect).

3.1.2 Terhadap Induktor

Pada sistem arus searah (kondisi mantap), induktor tidak memberikan pengaruh

apapun selain adanya resistansi dari lilitan kawatnya (yang kadang-kadang sering

diabaikan karena nilainya yang kecil). Namun pada sistem arus bolak balik,

terdapat perlawanan lain yang disebut dengan induktif (XL).

LfX L 2 (Pers 5.2)

Dimana XL adalah resistansi induktif (Ω), f adalah frekuensi (Hz) dan L adalah

induktansi (Henry). Nilai resistansi berubah – ubah tergantung dari frekuensi

sumber. Bila ZL adalahimpedansi, maka pada sistem arus bolak balik induktor akan

memberikan impedansi sebesar :

LLL jXRZ (Pers 5.3)

Dimana XL adalah resistansi induktif murni (selanjutnya disebut reaktansi saja) dan

RL adalah nilai resistansi murni murni dari induktor. Selanjutnya :

LLL XRZ 2

(Pers 5.4)

Pada gambar 5.2 terlihat bahwa rangkaian induktor yang sesungguhnya bias

digantikan dengan rangkaian yang mengandung resistor dan induktor murni

(gambar 5.3).

Page 39: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 35

AC VS

I

L

Gambar 5.2 Rangkaian Semula

AC VSI

Lmurni

Gambar 5.3 Rangkaian Ideal

VLVR

RL

Dari gambar 5.3, dapat dituliskan persamaan tegangannya :

ZIV

XIV

RIV

s

LL

LR

(Pers 5.5)

Diagram vektor ditunjukan pada gambar 5.4 di bawah

VL

VR

VS

Φ

Gambar 5.4 Diagram

Vektor Rangkaian Induktif

3.1.3. Terhadap Kapasitansi

Pada sistem arus searah (kondisi mantap), aliran arus ditahan oleh kapasitor,

sedangkan pada sistem arus bolak balik arus dihantarkan dengan suatu perlawanan

(disebut dengan reaktansi kapasitif).

CfX C

2

1

(Pers 5.6)

Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa semakin tinggi frekuensi sumber, nilai

XC akan semakin kecil.Dengan demikian, pada rangkaian listrikyang bekerja

dengan frekuensi tinggi harus memperhatikan masalah kapasitansi liar yang

mungkin muncul akibat dari jalur konduktor yang sejajajr dan berdekatan.

Rendahnya reaktansi kapasitif mengakibatkan seolah – olah rangkaian menjadi

terhubung singkat.

Page 40: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 36

3.2 Frekuensi Resonansi

Kita sudah mempelajari bahwa nilai reaktansi berubah terhadap perubahan

frekuensi. Pada rangkaian yang mengandung induktor dan kapasitor (baik seri

maupun pararel) dapat terjadi suatu kondisi dimana nilai XC = XL yang disebut

dengan resoanansi.

3.2.1 Resonansi Tegangan (Resonansi Seri)

Pada rangkaian seri RLC dapat terjadi resonansi yang disebut resonansi tegangan.

AC VS C

L

Gambar 5.5 Rangkaian Seri LC

AC VS

VLVR

RL

C

L

VC

Diagram vektor dari gambar 5.5 dapat digambarkan sebagai berikut :

I

VL

VL-VC

VR

V XC

XL - XC

R

XL

I VR

VC

VL

Gambar 5.6 Gambar 5.7 Gambar 5.8

Gambar 5.8 menunjukan diagram vektor tegangan pada saat terjadi resonansi. Dari

persamaan impedansi :

22 )( CL XXRZ (Pers 5.7)

Maka dengan XL = XC, nilai impedansi pada saat resonansi hanya ditentukan oleh

nilai perlawanan / resistansi induktor saja. Nilai absolut tegangan jatuh pada XL dan

XC masing – masing akan melebihi nilai tegangan sumber dan arus akan mencapai

maksimum.

Secara matematis, frekuensi resonansi ditentukan oleh persamaan;

LCf

2

10 (Pers 5.8)

Page 41: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 37

3.2.2 Resonansi Arus (Resonansi Pararel)

Resonansi arus dapat terjadi pada rangkaian LC pararel :

CLAC VS

C

L

AC VS

VL

VR RLVC

Gambar 5.9

Kondisi yang berlaku pada resonansi arus sama dengan tegangan yaitu:

LCfdanXX CL

2

10

(Pers 5.9)

Yang berbeda adalah akibatnya. Pada resonansi arus impedansi rangkaian menjadi

besar sekali sehingga arus rangkaian mencapai nilai minimum, walaupun demikian,

arus pada cabang bernilai besar dengan IL = IC namun berlawanan fase. Diagram

vektornya ditunjukan di bawah ini.

IXLVR

VLVXL

IXLIC

V

I ICV

IL

Gambar 5.10 Diagram

Tegangan Induktor

Gambar 5.11

Diagram Arus

Gambar 5.12 Kondisi

Resonansi Ideal

IV DAFTAR PUSTAKA

Dorf C. Richard, James A. Svodoba, 1996, Introduction to Electric Circuits, 3rd

Edition, John Wiley & Sons, Singapore

V TUGAS RUMAH

1. Apa syarat terjadinya rangkaian resonansi dan jelaskan ?

2. Apa pengaruhnya bila frekuensi dinaikan dan diturunkan pada L, R dan C?

3. Tuliskan turunan rumus frekuensi resonansi dari rangkaian berikut ini, dan cari

nilai Z ?

Page 42: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 38

CRL

4. Tuliskan turunan rumus frekuensi resonansi dari rangkaian berikut ini, dan cari

nilai Z ?

R L C

VI. PERCOBAAN

6.1 Pengaruh Frekuensi

6.1.1 Terhadap Resistansi

AC VS

A

V R

Gambar 5.13

a. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 5.13. pilihlah sendiri besarnya nilai

tahanan yang akan anda gunakan, ukur terlebih dahulu nilai resistansinya

dengan mulitester serta catat kode warnanya.

b. Atur sumber tegangan arus bolak balik sampai mencapai 3 Volt dan selama

percobaan berlangsung harus selalu dipertahankan tetap.

c. Atur frekuensi sumber 50 Hz, 100 Hz, 2 KHz kemudian 4 KHz. Amati dan

catat besar arus dan tegangan pada setiap kedudukan frekuensi tersebut.

d. Ulang percobaan a sampai dengan c dengan nilai R yang berebeda (R2, R3, dan

R4)

Page 43: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 39

6.1.2 Terhadap Reaktansi Induktif

a. Buat rangkaian seperti pada gambar 5.13. komponen R diganti dengan L

(1mH)

b. Ukur tahanan induktor tersebut dengan multitester dan catat hasilnya.

c. Atur frekuensi sumber pada nilai 50 Hz dan naikan sumber tegangan perlahan-

lahan sampai arus mencapai 25 mA. Catat nilai tegangan pada kondisi ini.

d. Naikan frekuensi menjadi 500 Hz, kemudian 5KHz dan 10 KHz. Selama

perubahan frekuensi tersebut berlangsung, besar tegangan sumber

dipertahankan tetap. Catat besar arus yang mengalir (perhatikan batas skala

arus dan kemampuan arus maksimum indukor).

e. Ulangi percobaan a sampai d dengan nilai induktansi yang berbeda (pararelkan

induktor yang sudah terpasang dengan 1 buah induktor yang sejenis)

6.1.3 Terhadap Reaktansi Kapasitif

a. Buat rangkaian percobaan seperti gambar 5.13, komponen R diganti dengan

kapasitor non polar (tentukan sendiri nilainya)

b. Atur frekuensi sumber pada nilai 50 Hz dan naikan sumber tegangan perlahan-

lahan sampai arus mencapai 25 mA. Catat nilai tegangan pada kondisi ini.

c. Naikan frekuensi menjadi 500 Hz, kemudian 5KHz dan 10 KHz. Selama

perubahan frekuensi tersebut berlangsung, besar tegangan sumber

dipertahankan tetap. Catat besar arus yang mengalir (perhatikan batas skala

maksimum amperemeter).

d. Ulangi percobaan a sampai dengan c dengan kapasitor yang berbeda (3 buah

kapasitor)

6.2 Rangkaian Resonansi Tegangan

AC VS

RL

C

L

VR VC

VL

A

Gambar 5.14

Page 44: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 40

a. Buat rangkaian seperti gambar 5.14. Tentukan sendiri nilai kapasitornya,

sedangkan induktornya adalah 1 mH/100 mA.

b. Atur tegangan sumbersebesar 3 Volt, kemudian carilah frekuensi resonansi dari

rangkaian tersebut dengan cara merubah frekuensi sumber. Catat frekuensi

resonansinya, arus yang mengalir, serta tegangan pada L dan C. perhatikan arus

maksimal L.

c. Ubah kedudukan frekuensi beberapa nilai di atas dan di bawah frekuensi

resonansi (masing – masing 10 nilai) secara bertahap. Pada setiap kedudukan

frekuensi catat besar arus yang mengalir serta tegangan pada kapasitor dan

induktor. Ingat, selama perubahan frekuensi dilakukan tegangan sumber harus

dijaga tetap.

6.3 Rangkaian Resonansi Arus

A

AC VS

A

C

A

L

Gambar 5.15

R

a. Buat rangkaian seperti gambar 5.15. gunakan kapasitor dan induktor yang sama

dengan yang digunakan pada percobaan 5.2.

b. Atur tegangan sumbersebesar 3 Volt, kemudian carilah frekuensi resonansi dari

rangkaian tersebut dengan cara merubah frekuensi sumber. Catat frekuensi

resonansinya, arus total, arus cabang yang mengalir pada saat resonansi terjadi.

Perhatikan kapasitas arus maksimum induktor.

c. Ubah kedudukan frekuensi beberapa nilai di atas dan di bawah frekuensi

resonansi (masing – masing 10 nilai) secara bertahap. Pada setiap kedudukan

frekuensi catat besar arus yang mengalir serta tegangan pada kapasitor dan

induktor. Ingat, selama perubahan frekuensi dilakukan tegangan sumber harus

dijaga tetap.

Page 45: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 41

VII. DATA PENGAMATAN

1. Pengaruh Frekuensi

Terhadap R

VS f (Hz) R = 470 Ω R = 1 KΩ R = 2.2 KΩ

I (mA) V I (mA) V I (mA) V

3

50

100

2000

4000

Terhadap L

VS f (Hz) L = 2.5 mH L = 1.25 mH

I (mA) V I (mA) V

3

50

100

2000

4000

Catatan : Induktor dipararel

Terhadap C

VS f (Hz) C = 8 µF C = 10 µF C = 47 µF

I (mA) V I (mA) V I (mA) V

3

50

100

2000

4000

Page 46: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 42

2. Resonansi Tegangan

VS R (Ω) L (mH) F (Hz) I (mA) VR VL VC

3 470 2.5 8

3. Resonansi Arus

VS R (Ω) L (mH) F (Hz) I (mA) VR VL VC

3 470 2.5 8

Page 47: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 43

VIII. TUGAS & PERTANYAAN

1. Hitung nilai R dari percobaan 6.1.1 Pengaruh frekuensi terhadap resistansi dengan

menggunakan hukum Ohm dan bandingkan dengan nilai yag diperoleh dari

pengukuran langsung ataupun dari kode warnanya. Jika terjadi perbedaan berikan

alasannya ?

2. Hitung besar reaktansi induktif dari percobaan 6.1.2 pada masing – masing

frekuensi

3. Buat kurva reaktansi dari percobaan 6.1.2 sebagai fungsi dari frekuensi

4. Hitung besar reaktansi kapasitif dari percobaan 6.1.3 pada masing – masing

frekuensi

5. Buat kurva reaktansi dari percobaan 6.1.3 sebagai fungsi dari frekuensi

6. Hitung frekuensi resonansi dari percobaan 6.2 secara matematis. Bandingkan

dengan hasil data pengamatan anda !

7. Hitung impedansi rangkaian dari percobaan 6.2 pada masing – masing frekuensi

(dengan menggunakan hukum Ohm). Buat kurva impedansi vs arus!

8. Hitung impedansi rangkaian dari percobaab 6.2 secara matematis berdasarkan

nilai – nilai kapasitor, induktor dan frekuensi. Buat kurva impedansi vs arus!

9. Bandingkan jawaban no 7 dan no 8, beri penjelasan!

Page 48: PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK - … · PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL I HUKUM OHM DAN KIRCHOFF ARUS DAN TEGANGAN I. TUJUAN a. Memahami secara visual teori teori

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 44

10. Hitung frekuensi resonansi dari percobaan 6.3 secara matematis. Bandingkan

dengan hasil data pengamatan anda !

11. Hitung impedansi rangkaian dari percobaan 6.3 pada masing – masing frekuensi

(dengan menggunakan hukum Ohm). Buat kurva impedansi vs arus!

12. Hitung impedansi rangkaian dari percobaab 6.3 secara matematis berdasarkan

nilai – nilai kapasitor, induktor dan frekuensi. Buat kurva impedansi vs arus!

13. Bandingkan jawaban no 11 dan no 12, beri penjelasan!

14. Hitung lebar kanal (band width) dari rangkaian LC dalam percobaan anda (baik

rangkaian seri maupun pararel)

15. Bagaimana sifat impedansi rangkaian LC seri di bawah frekuensi resonansi dan

bagaimana jika di atas frekuensi resonansi?