PETUNJUK PRAKTIKUM

download PETUNJUK PRAKTIKUM

of 28

Transcript of PETUNJUK PRAKTIKUM

DAFTAR ISI

KROMATOGRAFI KERTAS....................................................2 PEMISAHAN CAMPURAN......................................................3 PERUBAHAN MATERI............................................................4 REAKSI DALAM LARUTAN ELEKTROLIT........................... MENENTUKAN SIFAT LARUTAN ASAM & BASA............... 5 6

PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP LAJU REAKSI....................................................................................7 PENGARUH SUHU TERHADAP LAJU REAKSI................... 8

PENGARUH LUAS PERMUKAAN BIDANG SENTUH TERHADAP LAJU REAKSI................................................... 10 PENGARUH KATALIS TERHADAP LAJU REAKSI.............11 REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM............................... SISTEM KOLOID.................................................................... PEMBUATAN KOLOID SECARA DISPERSI......................... LARUTAN POLAR DAN NON POLAR...................................17 (KIMIA 1A NANA SUTRESNA GRAFINDO) LARUTAN PENYANGGA.......................................................19(KIMIA SMA 2B ERLANGGA)

12 13 16

PENGARUH LUAS PERMUKAAN BIDANG SENTUH TERHADAP LAJU REAKSI.......(gula)................................21

KROMATOGRAFI KERTAS Kromatografi adalah pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kecepatan perembesan (perbedaan koefisien difusi). Pada kegiatan ini akan dilakukan pemisahan zat-zat warna tinta dengan kromatografi kertas. Alat dan Bahan Gelas pembiak (Gelas yang agak tinggi) Kertas saring Lidi Tinta yang larut dalam air (Warna hitam,biru & merah) Air Cara Kerja Siapkan kertas saring dengan ukuran 4 x 14 Cm2. Tarik satu garis dengan pensil kira-kira 1 Cm dari salah satu ujungnya. Buat noda dengan tinta hitam pada garis itu lalu biarkan mengering. Gantungkan kertas itu dengan sebentang lidi pada gelas pembiak. Atur ketingian kertas saring sehingga ujungnya tidak mengenai dasar gelas. Isilah gelas pembiak dengan air kira-kira setinggi 1 Cm ( Permukaan air tidak boleh mengenai noda tinta). Lanjut air akan merambat naik dan menguraikan zat-zat warna tinta. Keluarkan kertas saring dari gelas pembiak jika air sudah sampai keujung atas dan biarkan mengering. Lakukan prosedur yang sama dengan tinta warna yang lain. Pertanyaan Jelaskan mengapa zat-zat warna dalam tinta terpisah pada kromatografi kertas

PEMISAHAN CAMPURAN Campuran terdiri atas dua atau lebih zat tunggal.Pemisahan campuran dapat dilakukan melalui cara-cara fisika. Pemisahan didasarkan pada satu perbedaan sifat komponen campuran, seperti perbedaan ukuran partikel, perbedaan titik didih, perbedaan kelarutan, perbedaan kecepatan perembesan dan lain lain. Pada kegiatan ini akan dilakukan pemisahan campuran melalui penyaringan dan pengkristalan. Alat dan Bahan Gelas kimia Gelas erlenmeyar Corong dan kertas saring Kaki tiga Pembakar spiritus Batang pengaduk Cawan porselain Kristal garam dapur kotor Pasir Cara Kerja Campurkan kira-kira 2 gram garam dapur kotor dengan kira-kira 1 gram pasir dalam gelas kimia kemudian tambahkan air kira-kira 10 ml. Aduk hingga semua garam melarut. Lipat kertas saring kemudian masukkan ke dalam corong. Saringlah campuran pada langkah (1) dan tampung filtratnya didalm gelas erlenmeyer. Perhatikan filtrat yang diperoleh, jernih atau keruh?. Amati juga residu yang terdapat pada kertas saring, zat apakah itu? Tuangkan kiara-kira 5 ml filtrat yang didapat pada langlah (3) kedalam cawan porselain kemudian panaskan dengan pembakar spiritus hingga hampir kering. Kemudian biarkan menjadi dingin.Apakah hasil yang diperoleh? Pertanyaan Mengapa garam tidak dapat dipisahkan dari larutannya dengan cara menyaring?

PERUBAHAN MATERI Perubahan materi dibedakan ats perubanhan fisis dan perubahan kimia. Pada perubahan kimia terbentuk zat baru, sedangkan perubahan fisis hanya merupakan perubahan bentuk atau perubahan wujud. Pad kegiatan ini akan dilakukan pengamatan tentang berbagai jenis perubahan materi. Alat dan Bahan Tabung reaksi dan rak tabung Pembakar spiritus Tang besi Penjepit tabung Spatula baja

Kawat nikrom Lilin Serbuk belerang Gula pasir Pita magnesium

Cara kerja Nyalakan lilin dan amati lilin yang menyala itu. Apakah lilin yang menyala menyerap atau membebaskan kalor? Masukkan spatula baja ke dalam nyala lilin selama beberapa detik. Amatilah spatula itu, apakah terbentuk zat abru pada lilin yang menyala? Masukkan kira-kira 2 gram potongan-potongan lilin kedalam sebuah tabung reaksi. Dengan menggunakan penjepit tabung, panaskanlah tabung itu hingga lilin didalamnya meleleh. Kemudian biarkan tabung beserta isisnya menjadi dingin. Apakah lilin yang meleleh menghasilakan zat baru? Lakukan percobaan 2 di atas dengan serbuk belerang dan gula pasir(gula pasir di panaskan hingga gosong).Amatilah baik-baik apakah pada kedua proses tersebut terbentuk zat baru? Ambillah sedikit serbuk belerang dengan spatula baja, kemudian bakar. Perhatikan belerang yang terbakar. Cium bau gas yang terbentuk. Apakah belerang yang terbakar membentuk zat baru? Panaskan kawat nikrom padsa nyala spiritus hingga pijar, kemudian biarkan menjadi dingin. Periksalah apah kawat nikrom berubah menjadi zat lain? Ambil pita magnesium sepanjang 10 cm. Jepit salah satu ujungnya dengan tang besi. Kemudian bakar ujung yang satu lagi pada nyala spiritus hingga mulai berpijar. Keluarkan pita magnesium yang berpijar dari nyala spiritus. Jangan tatap langsung pita magnesium yang berpijar itu. Setelah pijarnya padam, amatilah abu yang terbentuk. Apakah abu itu sama dengan magnesium mula-mula? Potonglah pita magnesium sepanjang 10 cm kemudian masukkan kedalam sebuah tabung reaksi. Tambahkan 10 ml larutan HCl 1 M kedalamnya. Perhatikan peristiwa yang terjadi. Setelah reaksi berhenti tuanglah larutan dalam tabung reaksi itu dalam cawan porselain, kemudian uapkan hingga kering. Apakah ditemukan logam magnesium kembali? Pertanyaan Kelompokkan proses-proses yang terjadi pada kegiatan diatas kedlama perubahan fisis atau perubahan kimia. Jelaskan alasan anda untuk pengelompokkan yang anda buat itu.

REAKSI DALAM LARUTAN ELEKTROLIT Alat dan Bahan : Gelas ukur 25 ml, 1 buah Gelas kimia 10 ml, 1 buah Pembakar, kasa, kaki tiga Corong, 1 buah Cawan Tabung reaksi corong, pipa penghubung Rak tabung Pengaduk Pipet tetes Kertas saring Neraca Percobaan 1 Masukkan Larutan H2SO4 pekat , 3 cm3 dalam gelas kimia Tambahkan 1,7 gr CuO ke dalam larutan dan panaskan sampai sebagian zat padat larut Saring larutan dan tampung dalam cawan saat masih panas tambahkan beberapa tetes H2SO4 pekat kedalam filtrat amati apakah terbentuk kristal. Kristal apakah itu? Percobaan 2 masukkan batu pualam kedalam tabung pembuat gas yang sudah berisi HCl 4 M alirkan gas kedalam air kapur. Bagaimana warna kapur sekarang? Percobaan 3 reaksikan larutan NaCl degan larutan KNO3 dan Pb(NO3)2 amati perubahan yang terjadi pada kedua tabung reaksi tersebut bagaimana warna zat setelah dicampurkan Hasil Pengamatan Percobaan ke 1 2 3 Larutan H2SO4 2 M , 20 Cm3 Serbuk CuO 1,7 gr Larutan H2SO4 pekat , 3 cm3 Batu pualam CaCO3 10 butir Larutan HCl 4 M, 20 cm3 Larutan KNO3 20 M, 10 cm3 Larutan Pb(NO3)2 1 M, 10 cm3 Larutan NaCl 2 M, 10 cm 3 Air kapur Ca(OH) 2 10 cm3

Perubahan yang terjadi

Pertanyaan diskusi zat apa yang terbentuk pada reaksi antara CuO dengan H2SO4? Tulis persamaan reaksinya zat apa yang dihasilkan pada : reaksi CaCO3 dan HCl reaksi antara CO2 dan Ca(OH)2 zat apa yang mengendap pada percobaab 3 ? tuliskan reaksinya.

MENENTUKAN SIFAT LARUTAN ASAM DAN BASATUJUAN Mengukur pH larutan asam basa Alat dan Bahan Alat : tabung ukur 10 ml tabung reaksi dan rak Indikator universal Pipet tetes Pisau/alat pemotong Bahan : Jeruk nipis Sabun mandi Belimbing wuluh Pembersih lantai jeruk buah sabun detergen belimbing buah sunlight

Cara Kerja Siapkan tabung reaksi dan letakkan pada rak, isi dengan air suling sebanyak 2 ml. Berilah beberapa tetes zat yang telah tersedia ke dalam tabung reaksi yang telah terisi air suling. Kocok sedikit tabung reaksi agar zat didalamnya tercampur. Tentukan sifat asam basa larutan menggunakan kertas lakmus merah dan biru. (kertas lakmus hanya untuk sekali pemakaian).Catat hasil pengamatan! Celupkan indikator universal kedalam masing-masing tabung reaksi yang telah terisi campuran sampai batas yang ditentukan.(indikator universal hanya untuk sekali pakai) Amati perubahan warna yang terjadi pada indikator universal. Catat berapa pH masing-masing larutan! Data Pengamatan No. 1. 2. 3. 4.

Larutan

pH

5. 6. 7. 8. E. Kesimpulan Percobaan

Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi Tujuan Mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi Alat dan bahan Gelas kimia 100 ml Gelas ukur Erlenmeyer Kertas putih ukuran 15 x 15 cm yang diberi tanda X hitam Stopwatch Larutan HCl 2 M Larutan Na2S2O3 1 M Langkah Kerja Menyiapkan larutan Na2S2O3 Siapkan larutan Na2S2O3 1 M menjadi Na2S2O3 0,5 M; 0,1 M dan 0,05 M masingmasing 50 ml. Siapkan 4 buah gelas kimia yang telah diberi label no.1, 2, 3 dan 4. Masukkan 5 ml larutan HCl 2 M ke dalam gelas kimia nomor 1 Letakkan gelas kimia di atas kertas putih bertanda X Tambahkan 25 ml larutan Na2S2O3 0,05 M ke dalam gelas kimia. Catat waktu yang diperlukan sejak penambahan Na2S2O3sampai tanda X tidak terlihat lagi. Ulangi langkah 1-4 dengan konsentrasi Na2S2O3 yang berbeda. Hasil Pengamatan Gelas 1 2 3 4

[HCl] 2M 2M 2M 2M

[Na2S2O3] 1M 0,5 M 0,1 M 0,05 M

Waktu (s)

Laju Reaksi

Pertanyaan Tuliskan reaksi yang terjadi Buatlah grafik perubahan konsentrasi Na2S2O3 terhadap laju reaksi. Berdasarkan data hasil pengamatan dan grafik, bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi ? Kesimpulan Buatlah kesimpulan mengenai pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi berdasarkan kegiatan ini.

PENGARUH SUHU TERHADAP LAJU REAKSITujuan Mengetahui pengaruh suhu terhadap laju reaksi Alat dan Bahan Kertas putih bertanda X Gelas kimia Pipet tetes Termometer Stopwatch Pembakar spirtus dan kaki tiga Penjepit

larutan Na2S2O3 0,2 M Larutan HCl 2 M Es

Cara Kerja Buatlah tanda silang pada sehelai kertas. Tuangkan 50 ml larutan Na2S2O3 0,2 M kedalam gelas kimia 1. Rendam dalam es batu selama 15 menit. Masukkan 50 ml larutan Na2S2O3 0,2 M ke dalam gelas kimia 2. Letakkan gelas kimia itu di atas kertas bertanda X. Ukur suhu larutan dan catat. Tambahkan 5 ml larutan HCl 2 M. Ukur dan catat waktu yang dibutuhkan sejak penambahan larutan HCl sampai tanda silang tidak terlihat lagi. Masukkan 50 ml larutan Na2S2O3 0,2 M kedalam gelas kimia 3. Panaskan hingga 10 C di atas suhu kamar. Catat suhu itu. Letakkan gelas kimia ini diatas kertas bertanda X, kemudian tambahkan 5 ml larutan HCl 2 M dan catat waktunya seperti di atas. Ambillah gelas kimia 1, letakkan di atas kertas bertanda X. Catat suhunya.tambahkan 5 ml larutan HCl 2 M. Catat waktu yang diperlukan sejak penambahan larutan HCl sampai tanda silang tidak terlihat lagi. D. Hasil Pengamatan Waktu yang diperlukan sejak penambahan HCl sampai tanda silang tidak terlihat. suhu..............C waktu..........detik. suhu..............C waktu..........detik. suhu..............C waktu..........detik. Pertanyaan Buatlah grafik pengaruh suhu terhadap laju reaksi Berdasarkan data hasil pengamatan dan grafik, bagaimana pengaruh suhu terhadap laju reaksi ? Kesimpulan Buatlah kesimpulan mengenai pengaruh suhu terhadap laju reaksi.

Pengaruh Luas Permukaan Bidang Sentuh Terhadap Laju ReaksiTujuan Mengetahui Pengaruh Luas Permukaan Bidang Sentuh Terhadap Laju Reaksi. Alat dan bahan Gelas kimia 100 ml Mortar Stopwatch HCl 1 M

Gelas ukur Cutter Kapur tulis

Langkah Kerja Siapkan gelas kimia sebanyak 2 buah yang telah diberi label 1 dan 2 Masukkan 50 ml HCl 1 M kedalam setiap gelas kimia Ambil kapur tulis batangan yang telah dibagi empat bagian. Kemudian masukkan kedalam gelas 1. Aduk secara konstan sampai kapur tulis larut semua. Catat waktu yang diperlukan sejak kapur tulis dimasukkan sampai larut. Ambil kapur tulis batangan kemudian gerus sampai halus. Masukkan kedalam gelas 2. Aduk secara konstan sampai semua kapur tulis larut. Catat waktu yang diperlukan sejak kapur tulis dimasukkan sampai larut. Hasil Pengamatan Gelas 1 2 Pertanyaan Tulislah persamaan reaksi pada percobaan tersebut Manakah kapur yang mempunyai luas permukaan bidang sentuh paling besar ? Buatlah grafik pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi Berdasrkan data hasil pengamatan dan grafik, bagaimana pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi. Kesimpulan Simpulkan pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi berdasarkan percobaan. Kemudian buatlah laporan tertulis.

Bentuk Kapur

Waktu (s)

Laju Reaksi

PENGARUH KATALIS TERHADAP LAJU REAKSI

I.

Tujuan Mengetahui Pengaruh katalis Terhadap Laju Reaksi. Alat dan bahan Gelas kimia Larutan H2O2 5% Larutan FeCl3 0,1 M

II.

pipet tetes larutan NaCl 0,1 M

Langkah Kerja Siapkan 3 buah gelas kimia ukuran 50 ml. Masukkan masing-masing 25 ml larutan H2O2 5% ke dalam 3 gelas kimia. Pada gelas ke 2, tambahkan 10 tetes larutan NaCl. Amati perubahan yang terjadi. Pada gelas ke 3,tambahkan 10 tetes larutan FeCl3. Amati dan catat perubahan yang terjadi. Hasil Pengamatan Gelas 1 23

Larutan H2O2 5% 25 ml 25 ml25 ml

Setelah penambahan 10 tetes NaCl 10 tetes FeCl3

Gejala yang terjadi ................. ................................

Pertanyaan Kesimpulan Simpulkan pengaruh katalis terhadap laju reaksi berdasarkan percobaan.

REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI ENDOTERM Tujuan Membedakan reaksi eksoterm dan endoterm Alat dan bahan Tabung reaksi air Spatula kertas lakmus merah Tabung reaksi bongkahan CaO Penjepit tabung serbuk belerang Pembakar spirtus Padatan CuCO3 serbuk besi Cara kerja Masukkan kurang lebih 100 ml air kedalam tabung reaksi dan uji dengan kertas lakmus merah. Pegang tabung reaksi itu untuk merasakan suhunya. Tambahkan sebongkah CaO sebesar kelereng. Rasakan suhu dengan memegang tabung reaksi. Uji larutan dengan kertas lakmus merah. Campurkan serbuk belerang sebanyak 6 spatula dengan serbuk besi sebanyak 2 spatula. Masukkan campuran itu kedalam tabung reaksi. Panaskan tabung itu sampai campuran berpijar. Hentikan pemanasan, amati apa yang terjadi. masukkan 3 spatula CuCO3 kedalam tabung reaksi. Panaskan tabung sampai mulai terjadi perubahan pada zat tersebut. Hentikan pemanasan, amati apa yang terjadi dan catat pengamatan anda. Hasil Pengamatan No. 1.

Kegiatan

Pengamatan

2.

3.

a. suhu setelah terjadi pencampuran CaO dan air b. Pemeriksaan larutan dengan kertas lakmus (sebelum dan sesudah penambahan CaO) a. bentuk dan warna masingmasing zat b. pemanasan campuran Fe dan S c. perubahan yang terjadi setelah pemanasan dihentikan a. pemanasan CuCO3 b. perubahan yang terjadi ketika pemanasan dihentikan

Pertanyaan Perubahan apa yang ditunjukkan pada reaksi kimia? Manakah dari reaksi di atas yang mengalami reaksi eksoterm dan reaksi endoterm? Sebutkan ciri-ciri reaksi eksoterm dan reaksi endoterm !

VI.

Kesimpulan

LARUTAN, KOLOID DAN SUSPENSI Tujuan Menggolongkan campuran kedalam golongan larutan, koloid atau suspensi Alat dan Bahan Gelas kimia Spatula Kertas saring Corong Gula tebu terigu

susu instan urea sabun belerang akuades

Cara kerja Isilah 6 gelas kimia masing-masing dengan kira-kira 50 ml akuades. Tambahkan : 1 gram gula tebu kedalam gelas 1 1 gram terigu kedalam gelas 2 1 gram susu instan kedalam gelas 3 1 gram urea kedalam gelas 4 1 gram sabun kedalam gelas 5 1 gram serbuk belerang kedalam gelas 6 Aduklah setiap campuran (batang pengaduk harus dibilas dan dikeringkan lebih dahulu sebelum digunakan untuk mengaduk isi gelas yang berbeda). Perhatikan dan catat apakah zat yang dilarutkan larut atau tidak larut. Diamkan campuran-campuran itu. Perhatikan dan catat apakah campuran stabil atau tidak stabil; bening atau keruh Saringlah campuran pada setiap gelas masing-masing ke dalam gelas kimia yang bersih. Perhatikan dan catat., campuran manakah yang meninggalkan residu; apakah hasil penyaringan bening atau keruh? ( corong harus dibilas dan dikeringkan sebelum digunakan untuk menyaring campuran yang berbeda ) ( gelas kimia bisa di ganti dengan gelas bekas air mineral) Hasil Percobaan

Sifat campuran Gula Larut/tidak larut Stabil/tidak stabil Bening/keruh terigu

Campuran dengan air susu Urea sabun belerang

V.

1. Kelompokkan campuran yang larutan, koloid dan suspensi

2. Sebutkan ciri-ciri larutan yang bersifat koloid Kesimpulan

PEMBUATAN KOLOID

Tujuan Membuat larutan koloid Alat dan Bahan Sendok gula Lumpang&alu belerang Gelas kimia air suling Gelas ukur kertas saring Spatula minyak tanah Kaki tiga&kasa larutan detergen Pembakar spiritus agar-agar Tabung reaksi&rak Cara kerja Pembuatan sel belerang Campurlah sendok gula dan sendok belerang dalam lumpang. Gerus campuran itu sampai halus. Pindahkan campuran tersebut dalam wadah yang lain. Campurkan sisa campuran dengan sendok gula lalu gerus sampai halus. Ulangi langkah 2 dan 3 sebanyak 3 kali. Tuangkan 25 ml air suling ke dalam gelas kimia. Tuangkan sedikit dari campuran terakhir ke dalam gelas kimia berisi 25 ml air suling yang telah tersedia. Kemudian aduk. Saringlah jika masih terjadi endapan. Pembuatan sol/gel agar-agar. Isilah gelas kimia 25 ml dengan air suling hingga kira-kira sepertiganya. Tambahkan 2 spatula agar-agar dan aduk. Panasakn gelas kimia beserta isinya sampai mendidih. Angkat dan dinginkan. Pembuatan emulsi minyak dalam air. 1. Masukkan kira-kira 5 ml air dan 1 ml minyak tanah ke dalam tabung reaksi 1. 2. Guncangkan tabung dengan keras kemudian letakkan tabung itu pada rak tabung. Perhatikan apa yang terjadi. 3. Masukkan kira-kira 5 ml air, 1 ml minyak tanah dan 1 ml larutan detergen ke dalam tabung reaksi 2. 4. Guncangkan tabung dengan keras, kemudian letakkan tabung pada rak. 5. Perhatikan apa yang terjadi. Data pengamatan percobaan Pembuatan sol belerang

Pembuatan sol/gel agar-agar

Pencampuran air dan minyak Pencampuran air, minyak dan larutan detergen

V.

Pertanyaan

INDIKATOR ASAM BASA DARI BAHAN ALAMI TUJUAN Mencari indikator yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi asam basa dengan tepat. ALAT dan BAHAN Lumpang dan alu bunga sepatu merah Pipet tetes 4 bunga selain warna merah Gelas ukur air suling Tabung reaksi air kapur Rak tabung reaksi air cuka CARA KERJA Geruslah beberapa helai mahkota bunga sepatu merah dengan kira-kira 5 ml air suling dalam lumpang. Ambillah air bunga tersebut dan masukkan ke dalam tabung reaksi 1 dan 2 masing-masing sebnyak 1 ml. Tambahkan larutan cuka sebanyak 3 tetes ke dalam tabung reaksi 1. Tambahkan larutan kapur sebanyak 3 tetes ke dalam tabung reaksi 2. Guncangkan masing-masing tabung, amati perubahan yang terjadi. Lakukan cara 1-5 untuk bunga dengan warna yang lain. HASIL PENGAMATANNama bunga Sepatu Warna air bunga Warna air bunga + larutan cuka Warna air bunga + larutan kapur

ANALISA DATA Dari pengujian dengan air bunga, air bunga yang manakah dapat digunakan sebagai indikator asam basa yang baik? Jelaskan. PERTANYAAN Jelaskan apa yang di maksud dengan indikator ! Sebutkan indikator yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi zat yang bersifat asam atau basa ! Perubahan apa yang ditunjukkan kertas lakmus merah jika di tetesi larutan asam dan larutan basa? KESIMPULAN

LARUTAN POLAR DAN NON POLARTUJUAN Mengamati perbedaan zat yang bersifat polar dan non polar melalui kelarutannya dalam air.. Alat dan bahan Gelas kimia Garam dapur Tablet vitamin C minyak tanah Langkah Kerja Masukkan kira-kira 50 ml air ke dalam gelas kimia(bisa diganti menggunakan gelas air mineral). Masukkan satu sendok teh garam dapur ke dalam gelas kimia, aduk secara konstan. Kemudian diamkan beberapa saat.(untuk zat yang berbentuk larutan, masukkan sekitar 20 ml). Ulangi langkah 1-2 untuk bahan lainnya. Amati hasil pengadukan ! Apakah ada endapan atau tidak? Sendok teh gula pasir vetsin minyak goreng Aquades Margarin

DATA PENGAMATAN Berilah tanda () pada kolom yang sesuai.

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Bahan

Larut tanpa pengadukan

Larut dengan pengadukan

Tidak larut

PERTANYAAN Adakah bahan-bahan yang larut tanpa pengadukan? Adakah bahan-bahan yang larut setelah di aduk? Adakah bahan-bahan yang tetap tidak larut setelah pengadukan? Apakah pengadukan mempengaruhi kelarutan suatu zat? Jelaskan! Manakah bahan-bahan yang bersifat polar? Apakah sifat air (polar atau non polar)? KESIMPULAN

LARUTAN PENYANGGATujuan Mempelajari sifat larutan penyangga dan bukan penyangga pada penambahan sedikit asam, basa atau pengenceran. Alat dan bahan larutan HCl 0,1 M Larutan NaOH 0,1 M Larutan NH4Cl 0,1 M Tabung reaksi Indikator universal

larutan NaCl 0,1 M larutan CH3COOH 0,1 M larutan NH3 0,1 M aquades pipet tetes Spatula

Larutan NaCH3COO 0,1 M

Cara kerja PERCOBAAN PERTAMA Siapkan 3 tabung reaksi. Isi masing-masing tabung reaksi dengan 5 mL larutan NaCl 0,1 M. Ukurlah pH salah satu tabung reaksi dengan indikator universal. Catat hasilnya! Pada tabung teaksi I, tambahkan 5 tetes larutan HCl 0,1 M Pada tabung reaksi II, tambahkan 5 tetes larutan NaOH 0,1M Pada tabung raksi ke III, tambahkan 5 mL aquades Ukurlah pH campuran pada masing-masing tabung reaksi dengan indikator universal(tiap satu tabung reaksi gunakan 1 indikator universal).Catat hasilnya! PERCOBAAN KEDUA Campurkan 20 mL larutan CH3COOH 0,1 M dan 20 mL larutan NaCH3COO 0,1 M dalam sebuah tabung reaksi. Ukurlah pH larutan itu menggunakan kertas indikator universal. Siapkan 3 tabung reaksi. Isi masing-masing tabung reaksi dengan larutan hasil campuran pada percobaan nomer 1 sebanyak 5 mL. Kemudian pada tabung teaksi I, tambahkan 5 tetes larutan HCl 0,1 M Pada tabung reaksi II, tambahkan 5 tetes larutan NaOH 0,1M Pada tabung raksi ke III, tambahkan 5 mL aquades Ukurlah pH campuran pada masing-masing tabung reaksi dengan indikator universal(tiap satu tabung reaksi gunakan 1 indikator universal).Catat hasilnya! PERCOBAAN KETIGA

Campurkan 20 mL larutan NH3 0,1 M dan 20 mL larutan NH4Cl 0,1 M dalam sebuah tabung reaksi. Ukurlah pH larutan itu menggunakan kertas indikator universal. Siapkan 3 tabung reaksi. Isi masing-masing tabung reaksi dengan larutan hasil campuran pada percobaan nomer 1 sebanyak 5 mL. Kemudian pada tabung teaksi I, tambahkan 5 tetes larutan HCl 0,1 M Pada tabung reaksi II, tambahkan 5 tetes larutan NaOH 0,1M Pada tabung raksi ke III, tambahkan 5 mL aquades Ukurlah pH campuran pada masing-masing tabung reaksi dengan indikator universal(tiap satu tabung reaksi gunakan 1 indikator universal).Catat hasilnya! Hasil pengamatan Larutan pHmulayang diuji mula NaCl CH3COOH + NaCH3COO NH3 + NH4Cl PERTANYAAN Di antara larutan yang diuji, manakah yang bersifat sebagai larutan penyangga? Larutan penyangga terbentuk dari 2 larutan yang bersifat apa ? Bagaimanakah pH larutan penyangga jika diberi larutan asam ? Bagaimanakah pH larutan penyangga jika diberi larutan basa ? Bagaimanakah pH larutan penyangga jika diberi air (diencerkan) ? KESIMPULAN

pH setelah ditambah HCl

pH setelah ditambah NaOH

pH setelah diencerkan

Pengaruh Luas Permukaan Bidang Sentuh Terhadap Laju ReaksiTujuan Mengetahui Pengaruh Luas Permukaan Bidang Sentuh Terhadap Laju Reaksi. Alat dan bahan Gelas kimia 100 ml Lumpang dan alu Stopwatch aquades

Gelas ukur gula pasir gula batu

Langkah Kerja Siapkan gelas kimia sebanyak 2 buah yang telah diberi label 1, 2 dan 3. Pada gelas kimia I, berilah 1 sendok gula batu. Pada gelas kimia II, berilah 1 sendok gula pasir. Ambillah 1 sendok gula pasir kemudian geruslah menggunakan lumpang alu sampai halus. Masukkan hasilnya pada gelas kimia III. Tambahkan 100 mL air kedalam masing-masing gelas kimia. Aduklah masing-masing gelas kimia dan catat waktu yang dibutuhkan agar gula melarut seluruhnya dalam air. Hasil Pengamatan Gelas 1 23

Luas permukaan gula Serbuk ButiranBongkahan

Waktu melarut(s)

Pertanyaan Manakah kapur yang mempunyai luas permukaan bidang sentuh paling besar ? Buatlah grafik pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi Berdasarkan data hasil pengamatan dan grafik, bagaimana pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi. Kesimpulan Simpulkan pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi berdasarkan percobaan.

larutan HCl 0,1 M..........................50mL Larutan NaOH 0,1 M.....................50mL larutan NaCl 0,1 M........................250 mL larutan CH3COOH 0,1 M................250 mL Larutan NaCH3COO 0,1 M.............250 mL larutan NH3 0,1 M.........................250 mL Larutan NH4Cl 0,1 M.....................250 mL

BIOANALITIK, JALAN SIDOLUHUR 6-II KREMBANGAN 031-3520451

GELOMBANG

JUDUL PRAKTIKUMLARUTAN PENYANGGA KEPOLARAN SUATU ZAT Nur Diana

MENGUKUR Ph LARUTAN Nur Rizki A Wachidatul M Nailul Himmah Abdullah Machrus Abdul Kholiq M Madinatul M Laily Mufarikhah Moh. Eko Wahyudi

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Arista Puspita Sari M.Ainul Fahmi Nihayah Fitriyatus Zakiyah Nailul Muna Zainal Abidin Lailatul Kiftiyah Maratus Sholihah Rokhmatul Anisah Achmad Amirudin Jamilatur Rosyidah Nur Lailatul Kh

Lailatul Mubarokah Ummi Wahyuni

Danar Astutik

M.Muwafiq Zamroni Elok Nur Faiqoh Nasichatul M Dewi Muammimah

MENENTUKAN SIFAT LARUTAN ASAM DAN BASATUJUAN Menentukan sifat larutan asam basa dan mengukur pHnya. Alat dan Bahan Alat : Indikator universal Lakmus merah dan biru Cara Kerja Telah disiapkan beberapa larutan asam dan basa di atas meja Tentukan sifat asam basa larutan menggunakan kertas lakmus merah dan biru. (kertas lakmus hanya untuk sekali pemakaian).dengan cara mencelupkan sedikit bagian kertas lakmus pada larutan yang akan diuji.Catat hasil pengamatan! Celupkan indikator universal kedalam masing-masing larutan asam basa sampai batas yang ditentukan.(indikator universal hanya untuk sekali pakai) Amati perubahan warna yang terjadi pada indikator universal. Catat berapa pH masing-masing larutan! Data Pengamatan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pertanyaan Bagaimanakah perubahan kertas lakmus biru jika ditetesi larutan asam ? Bagaimanakah perubahan kertas lakmus biru jika ditetesi larutan basa ? Bagaimanakah perubahan kertas lakmus merah jika ditetesi larutan asam ? Bagaimanakah perubahan kertas lakmus merah jika ditetesi larutan basa ?

Larutan

pH

Berapakah batas (trayek) pH untuk larutan asam ? Berapakah batas (trayek) pH untuk larutan basa ? Sebutkan bahan-bahan apa saja yang dugunakan dalam praktikum ini? KESIMPULAN

Jeruk nipis Sabun mandi Pasta gigi

jeruk buah sabun detergen shampo

Pembersih lantai sunlight Garam dapur Tablet vitamin C Margarin minyak tanah bensin gula pasir vetsin Aquades

minyak goreng