Petunjuk Pengisian Rapot SMK 2007

17
Hal. 1 dari 10 PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2007

Transcript of Petunjuk Pengisian Rapot SMK 2007

Page 1: Petunjuk Pengisian Rapot SMK 2007

Hal. 1 dari 10

PANDUAN PENYUSUNAN

LAPORAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIKSEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

(SMK)

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUANDIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALTAHUN 2007

Page 2: Petunjuk Pengisian Rapot SMK 2007

Hal. 2 dari 10

KATA PENGANTAR

Peraturan Pemerintah Nomor tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyebutkanbahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas penilaianhasil belajar oleh pendidik, oleh satuan pendidikan, dan oleh Pemerintah. Penilaian hasil belajaroleh pendidik dilakukan melalui berbasis kelas yang dilaksanakan secara berkesinambunganuntuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil yang pada dasarnya digunakan untukmenilai pencapaian kompetensi peserta didik.

Berdasarkan Peraturan Menteri Nasional Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar PenilaianPendidikan, pendidik melaporkan hasil penilaian mata pelajaran setiap akhir semester kepadapimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar peserta didik disertaideskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi utuh. Penilaian oleh masing-masing pendidiktersebut secara keseluruhan selanjutnya dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik dalambentuk Laporan Hasil Belajar Peserta Didik.

Pengembangan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik pada dasarnya merupakan wewenangsekolah yang dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Namun demikian, untukmembantu sekolah mengembangkan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik, Direktorat JenderalManajemen Pendidikan Dasar dan Menengah membuat Buku Panduan Penyusunan LaporanHasil Belajar Peserta Didik dan Model Laporan Hasil Belajar Peserta Didik untuk SekolahMenengah Kejuruan (SMK).

Diharapkan Buku Panduan Penyusunan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik dan Model LaporanHasil Belajar Peserta Didik SMK ini dapat membantu sekolah dan pihak-pihak yangberkepentingan dalam mengembangkan format Laporan Hasil Belajar Peserta Didik sesuaidengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang sudah disusun sekolah. Kritik dansaran dari berbagai pihak untuk penyempurnaan panduan ini sangat diharapkan.

Jakarta, Desember 2007

Direktur JenderalManajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,

Prof. Suyanto, Ph.DNIP. 130 606 377

Page 3: Petunjuk Pengisian Rapot SMK 2007

Hal. 3 dari 10

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………. i

Daftar Isi ………………………………………………………………………………. ii

BAB I KAIDAH PENILAIAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR ………......... 1

A. Penjelasan Umum ........................................................................... ................ 1

B. Prinsip-prinsip Penilaian .................................................................................. 2

C. Teknik dan Instrumen Penilaian ...................................................................... 2

D. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan Predikat .......................... 2

E. Format Laporan Hasil Belajar .......................................................................... 4

F. Kenaikan Kelas ................................................................................................ 5

G. Pindah Sekolah ................................................................................................ 5

BAB II CARA PENGISIAN LAPORAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK .......... 6

Page 4: Petunjuk Pengisian Rapot SMK 2007

Hal. 4 dari 10

BAB IKAIDAH PENILAIAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR

A. Penjelasan UmumSesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 pasal 64 bahwa penilaianhasil belajar oleh pendidik harus dilakukan secara berkesinambungan untuk memantauproses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengahsemester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas, yang akan dipergunakansebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki prosespembelajaran. Selanjutnya dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas)Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan dijelaskan bahwa penilaianhasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakanberdasarkan standar penilaian yang berlaku secara nasional.

Selain itu, tuntutan administratif mengharuskan sekolah untuk mengeluarkan laporan hasilbelajar setiap akhir semester/akhir tahun pelajaran. Penerbitan laporan hasil belajar pesertadidik diharapkan memiliki dampak yang sangat berarti bagi kepentingan peserta didik, antaralain untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik atau ketika dia hendak pindahsekolah. Apabila peserta didik pindah sekolah, laporan hasil belajar peserta didik yangdibawanya harus memiliki kesetaraan dengan laporan hasil belajar yang ada di sekolah yangdituju. Laporan hasil belajar juga seyogianya dapat berfungsi sebagai dokumen yang bisadiacu oleh pendidikan tinggi dan perusahaan/industri yang ingin mengetahui informasi lebihdalam tentang prestasi peserta didik.

Berlakunya kurikulum yang dikembangkan oleh masing-masing sekolah dalam bentukKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mempunyai implikasi bahwa programpembelajaran yang dilaksanakan oleh satu sekolah memungkinkan berbeda dengan sekolahyang lain, meskipun memmpunyai program keahlian yang sama. Perbedaan ini timbulkarena adanya perbedaan situasi dan kondisi masing-masing sekolah. Berkenaan denganitu, laporan hasil belajar peserta didik berfungsi sebagai media komunikasi sekolah denganorang tua atau wali maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Direktorat Pembinaan SMK bermaksud menyusun panduan dan model Laporan HasilBelajar (LHB) Peserta Didik yang dapat dipergunakan sebagai acuan. Buku panduanpenyusunan LHB peserta didik SMK ini disusun untuk membantu sekolah dalam mengisidan mengembangkan laporan hasil belajar peserta didik sesuai dengan situasi dan kondisisekolah.

Pada dasarnya setiap sekolah dapat menentukan bentuk laporan hasil belajar peserta didikyang sesuai dengan kebutuhannya, namun tetap harus mempertimbangkan kebermaknaandan kegunaannya bagi kepentingan peserta didik, para pemegang kepentingan lainnya, danmengacu pada struktur kurikulum yang telah ditetapkan secara nasional.

Buku laporan hasil belajar peserta didik memuat laporan hasil penilaian mata pelajaranuntuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester. Buku laporan hasilbelajar peserta didik sekurang-kurangnya mencakup: (1) identitas peserta didik, (2) nilai hasilbelajar peserta didik, (3) ketercapaian kompetensi peserta didik, (4) catatan akhir semesteryang mencakup kegiatan belajar di dunia usaha/industri/instansi relevan, pengembangan diridan kepribadian, ketidakhadiran, catatan untuk perhatian orang tua/wali, dan pernyataanwali kelas, (5) catatan akhir masa pendidikan, dan (6) keterangan pindah sekolah. Penilaianhasil ketercapaian kompetensi peserta didik harus mengacu pada struktur KTSP yangmeliputi mata pelajaran normatif, adaptif, produktif, muatan lokal, dan pengembangan dirisebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005.Pengisian laporan hasil belajar peserta didik dapat dilakukan secara manual ataukomputerisasi asalkan jumlah dan lebar kolom diseuaikan dengan nama matapelajaran/daftar kompetensi yang diterima peserta didik di setiap semester.

Page 5: Petunjuk Pengisian Rapot SMK 2007

Hal. 5 dari 10

B. Prinsip-prinsip Penilaian1. Sesuai dengan prinsip pembelajaran berbasis kompetensi (competency based education

and training), maka penilaian berbasis kompetensi (competency based assessment)harus mampu mengukur dan menilai aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif secaraproporsional sesuai dengan karakteristik masing-masing kompetensi dan dilakukansecara terpadu. Oleh karena itu, nilai yang dikeluarkan harus merupakan nilaikompetensi yang menggambarkan kemampuan unjuk kerja (performance) secara utuh.

2. Kurikulum berbasis kompetensi pada prinsipnya menganut azas bahwa setiap pesertadidik harus mengikuti program pembelajaran dan pencapaian kompetensi dengan caramaju berkelanjutan; yaitu pindah dari satu kompetensi ke kompetensi berikutnya setelahkompetensi yang dipelajari sebelumnya dinyatakan kompeten sesuai kriteria ketuntasanminimal yang dipersyaratkan.

3. Alokasi waktu pembelajaran setiap kompetensi/mata pelajaran pada Kurikulum SMKdirancang berdasarkan kebutuhan waktu untuk menguasai kompetensi secara tuntas,maka penyelesaiannya pun tidak dipaksakan supaya terkait dengan akhir semester atauakhir tahun pelajaran.

4. Walaupun prinsip pembelajaran berbasis kompetensi maju terus, namun bila 3 (tiga)kompetensi yang dipelajari di kelas IX dan X tidak mencukupi maka sekolah dapatmenetapkan bahwa peserta didik mengulang secara keseluruhan di tingkat semula.

5. Penilaian hasil belajar peserta didik harus didasarkan pada prinsip-prinsip yaitu : sahih,objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, beracuankriteria dan akuntabel seperti tercantum dalam Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007tentang standar penilaian.

6. Penilaian didasarkan pada apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik setelahmengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi/ranking seseorangterhadap kelompoknya.

C. Teknik dan Instrumen Penilaian1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes

(tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja), observasi (pengamatan selamapembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran), penugasanperseorangan atau kelompok (berupa tugas rumah dan/atau proyek), dan bentuk lainyang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.

2. Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi persyaratan (1)substansi, adalah menggambarkan kompetensi yang dinilai, (2) konstruksi, adalahmemenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan, dan (3)bahasa, adalah menggunakan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuaidengan taraf perkembangan peserta didik

3. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan langkah tindak lanjut, berupa perbaikanproses pembelajaran berikutnya, program pengulangan (remedi) bagi peserta didik yangpencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau programpengulangan dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteriaketuntasan minimal.

D. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dan Predikat1. Penentuan dilakukan melalui analisis kriteria ketuntasan belajar minimal pada indikator

setiap Kompetensi Dasar (KD). Setiap indikator dimungkinkan adanya perbedaan nilaiKKM, dan penetapannya memperhatikan kriteria sebagai berikut:

Page 6: Petunjuk Pengisian Rapot SMK 2007

Hal. 6 dari 10

a. Tingkat kompleksitas (kesulitan dan kerumitan);

b. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik;

c. Kemampuan sumber daya pendukung.

2. Tingkat kompleksitas adalah tingkat kesulitan dan kerumitan setiap indikator/KD yangharus dicapai oleh peserta didik dalam pembelajaran. Tingkat kmpleksitas tinggi, biladalam pelaksanaannya menuntut: (1) SDM yang handal, kreatif dan inovatif dalampembelajaran; (2) Waktu yang cukup lama karena perlu pengulangan; (3) penalaran dankecermatan peserta didik yang tinggi

3. Intake (kemampuan awal) yaitu tingkat kemampuan rata-rata peserta didik yangdidasarkan pada hasil Peneriman Siswa Baru (PSB), nilai Ujian Nasional (UN), Raporkelas 3 SMP dan/atau tes seleksi masuk. Sedangkan pada semester/kelas yang lebihtinggi didasarkan pada tingkat pencapaian KKM peserta didik pada semester/kelassebelumnya.

4. Kemampuan sumberdaya pendukung yaitu ketersediaan tenaga, sarana dan prasaranapendidikan, Biaya Operasional Pendidikan (BOP), manajemen sekolah, dan kepedulianpemangku kepentingan sekolah.

5. Menafsirkan kriteria menjadi nilai dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan, antaralain:

a. menggunakan rentang nilai pada setiap kriteria:.

1) Tingkat kompleksitas kompetensi: Kompleksitas tinggi (nilai 50 – 64), Kompleksitas sedang (nilai 65 – 80) Kompleksitas rendah (nilai 81 – 100)

(keterangan: KKM adalah ukuran minimum, sehingga bila kompleksitas tinggi,rentang nilainya rendah sehingga memungkinkan dicapai oleh peserta didik)

2) Tingkat kemampuan rata-rata: Rata-rata tinggi (nilai 81 – 100) Rata-rata sedang (nilai 65 – 80) Rata-rata rendah (nilai 50 – 64)

3) Sumberdaya pendukung pembelajaran: daya dukung tinggi (nilai 81 – 100) daya dukung sedang (nilai 65 – 80) daya dukung rendah (nilai 50 – 64)

b. menentukan rentang nilai dan menentukan nilai dari setiap kriteria berdasarkankesepakatan dalam forum dewan pendidik di sekolah.

Sebagai contoh cara menghitung KKM untuk Standar Kompetensi : Mengoperasikan danmerawat peralatan penukar panas sederhana. Dengan memperhatikankerumitan/kesukaran melaksanakan pekerjaan tersebut, daya dukung yang ada dankemampuan rata-rata peserta didik, maka diperoleh data seperti pada tabel di bawah ini :

Kompetensi Dasar dan Indikator

Kriteria Ketuntasan MinimalKriteria Penetapan Ketuntasan Nilai

KKMKompleksitas DayaDukung Intake

Pengoperasian peralatan penukar panassederhana 74

Kondisi katup-katup pengendali aliran,sistem perpipaan, dan alat kontrolperalatan dipastikan berfungsi denganbaik

sedang75

tinggi90

sedang70 78,3

Page 7: Petunjuk Pengisian Rapot SMK 2007

Hal. 7 dari 10

Keseimbangan material dankesetimbangan energi operasionalditentukan dan dipastikan dari instruksikerja yang akan dilaksanakan

tinggi55

sedang80

sedang70 68,3

Parameter kerja peralatan diaturmengikuti ketentuan proses yangdilaksanakan dan dalam batas amanperalatan.

sedang78

tinggi85

sedang70 77,7

Langkah kerja untuk menghidupkan danmematikan peralatan harus mengikutiketentuan perusahaan atau manualperalatan

sedang67

tinggi82

sedang70 73

Nilai KKM untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut:

Indikator 1 : 3,783

709075

,

Indikator 2 : 3,683

708055

,

Indikator 3 : 7,773

708578

,

Indikator 4 : 733

708267

,

Maka nilai KKM untuk KD: 32,744

737,773,683,78

,kemudian dibulatkan 74

6. Nilai KKM untuk masing-masing mata pelajaran dan Standar Kompetensi (SK)didasarkan pada hasil rata-rata nilai KKM dari KD dan nilai tersebutlah yang harusdicantumkan dalam laporan hasil belajar. Hasil ketercapaian KD untuk mata pelajarannormatif, adaptif dan produktif dicantumkan tersendiri dalam Kartu Hasil Studi (KHS).

7. Sekolah dapat menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM) di bawah nilai ketuntasanbelajar ideal (KKMstandar = 75) dan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan idealsecara bertahap sampai tercapai standar minimal program keahlian tersebut.

E. Format Laporan Hasil Belajar1. Halaman muka diberi lambang Garuda Indonesia, sedangkan halaman belakang dapat

dicantumkan logo Pemda.

2. Ukuran kertas A4/70 gram

3. Laporan hasil belajar mencakup:

a. Identitas peserta didik meliputi: (1) Nama Peserta Didik, (2) Tempat dan TanggalLahir, (3) Nomor Induk, (4) Jenis Kelamin, (5) Agama, (6) Alamat Lengkap, (7)Sekolah Asal, (8) Nomor dan Tahun Ijazah Sekolah Asal, (9) Tanggal Diterima diSMK, (10) Nama Orang Tua/Wali, (11) Alamat Lengkap Orang Tua/Wali, (12)Pekerjaan Orang Tua/Wali.

b. Format Nilai Hasil Belajar peserta didik meliputi: nama Mata Pelajaran, KriteriaKetuntasan Minimal (KKM), nilai yang diperoleh peserta didik, dan deskripsi

kemajuan belajar peserta didik.

c. Catatan Akhir Semester meliputi: (1) Kegiatan Belajar di Dunia Usaha/Industri, (2)Pengembangan Diri dan Kepribadian, (3) Ketidakhadiran, (4) Catatan Perhatianuntuk Orang Tua/Wali, dan (5) Pernyataan.

d. Catatan Akhir Pendidikan berisi antara lain Prestasi Khusus yang pernah dicapaipeserta didik selama menempuh masa pendidikan di SMK.

Page 8: Petunjuk Pengisian Rapot SMK 2007

Hal. 8 dari 10

F. Kenaikan Kelas1. Kriteria kenaikan kelas ditentukan melalui rapat dewan pendidik bagi satuan pendidikan

yang menggunakan sistem paket.

2. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semester dua, denganpertimbangan SK/KD yang belum tuntas pada semester satu harus dituntaskan sampaimencapai KKM yang ditetapkan. Peserta didik yang belum mencapai KKM harusmengikuti pembelajaran remedi.

3. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas ke kelas XI atau kelas XII, apabila yangbersangkutan tidak mencapai ketuntasan lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yangmerupakan prasyarat dari Standar Kompetensi (SK) berikutnya.

4. Peserta didik yang dinyatakan tidak naik kelas harus mengulang seluruh pelajaran ditingkat tersebut.

5. Sekolah dapat menambah/menyesuaikan kriteria kenaikan kelas sesuai dengankarakteristik, kemampuan dan kebutuhan setiap sekolah.

G. Pindah Sekolah1. Dalam masa transisi implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka

sekolah harus memfasilitasi adanya peserta didik yang pindah sekolah, baik antarsekolah pelaksana KTSP ataupun antar sekolah yang menerapkan Kurikulum Edisi 1999atau Edisi 2004 dengan sekolah yang sudah menerapkan KTSP.

2. Untuk pelaksanaan pindah sekolah lintas provinsi, atau kabupaten/kota harus diketahuioleh kepala dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota setempat

3. Sekolah dapat menentukan persyaratan pindah/mutasi peserta didik sesuai denganprinsip manajemen berbasis sekolah, antara lain mencakup hal-hal berikut:a. menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar peserta didik dari sekolah asal sesuai

dengan bentuk laporan hasil belajar yang digunakan di sekolah tujuan.b. melakukan tes atau program matrikulasi bagi peserta didik pindahan.

Page 9: Petunjuk Pengisian Rapot SMK 2007

Hal. 9 dari 10

BAB IICARA PENGISIAN LAPORAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

1. Halaman identitas sekolah : cukup jelas;

2. Halaman identitas peserta didik : diisi oleh sekolah berdasarkan data autentik yang berasaldari sekolah sebelumnya ditambah keterangan lain yang dapat memperkuat dan tidakbertentangan;

3. Halaman Penilaian :

a. Nama dan Nomor Induk peserta didik, Bidang dan Program Keahlian, Tahun Pelajaran,dan Kelas/Semester : cukup jelas;

b. Kolom mata pelajaran untuk komponen normatif dan adaptif : diisi nama mata pelajaransesuai struktur program kurikulum masing-masing program keahlian sedangkan untukkomponen produktif diisi dengan Standar Kompetensi (SK) yang diajarkan;

c. Kolom Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) : diisi sesuai dengan KKM yang telahditetapkan berdasarkan ketentuan pada huruf D:

d. Kolom nilai hasil belajar terdiri atas sub kolom Angka dan Predikat:

1) Angka ditulis dalam 2 (dua) digit, contoh : 75; diisikan dalam sub kolom Angka dantujuh puluh lima dalam kolom Huruf;

2) Kolom predikat untuk normatif, adaptif dan muatan lokal ditulis pernyataan: amatbaik/baik/cukup/kurang

3) Predikat untuk produktif ditulis pernyataan : kompeten/belum kompeten4) Rentang Nilai dan Predikat seperti tabel di bawah:

untuk normatif, adaptif dan muatan lokal:Nilai Predikat

90 – 10075 – 8960 – 74

0 – 59

Amat BaikBaik

CukupKurang

untuk produktif:Nilai Predikat

70 – 1000 – 69

Kompetenbelum Kompeten

5) Predikat untuk pengembangan diri ditulis pernyatan : baik/cukup/kuang,

6) Nilai yang dicantumkan untuk mata pelajaran normatif, adaptif dan muatan lokal yangdicantumkan adalah nilai rata-rata dari SK mata pelajaran tersebut;

7) Sedangkan nilai yang dicantumkan untuk mata pelajaran produktif adalah nilaiterendah dari kompetensi dasar.

4. Catatan Akhir Semester:

Catatan Akhir Semester dibuat setiap tingkat dan semester yang minimal meliputi:

a. Kolom Kegiatan Praktik Kerja Industri: diisi dengan nilai/predikat yang diberikan olehpihak dunia usaha/industri (DU/DI) atau instansi relevan yang dibuktikan dengan suratketerangan atau sertifikat.

b. Kolom Kegiatan Pengembangan Diri: diisi dengan nama-nama kegiatan paling menonjolyang diambil oleh peserta didik, diberi nilai baik/cukup/kurang dengan mencoret yangtidak perlu,

Page 10: Petunjuk Pengisian Rapot SMK 2007

Hal. 10 dari 10

c. Kolom Kepribadian: diisi dengan aspek-aspek kepribadian paling menonjol untuk dinilai,misalnya: Kelakuan, Kedisplinan, dan Kerapihan. Kemudian diberi nilaibaik/cukup/kurang dengan mencoret yang tidak perlu.

d. Kolom Ketidakhadiran: adalah penjelasan tentang alasan ketidakhadiran, berupa sakit,izin, atau tanpa keterangan. Diisi dengan jumlah hari untuk masing-masing alasanketidakhadiran tersebut.

e. Catatan untuk perhatian orang tua/wali: diisi catatan wali kelas tentang:

1) penjelasan program yang sedang ditempuh tetapi belum dilaporkan karena belumtuntas

2) hal-hal khusus tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dianggap perludilaporkan.

f. Pernyataan: rekomendasi perbaikan nilai yang belum mencapai KKM, atau pernyataanyang menyatakan naik kelas/tidak naik kelas yang penerapannya diserahkan padamasing-masing sekolah berdasarkan kondisi yang ada.

5. Catatan Akhir Masa Pendidikan:

Diisi dengan catatan hal-hal positif yang ditunjukkan peserta didik selama mengikutipendidikan dan dinilai luar biasa (tidak setiap peserta didik dapat meraihnya), misalnya:

a. Juara III Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat provinsi/nasional, Juara Harapan KaryaIlmiah Remaja Gunung Kidul, dan sejenisnya;

b. Kemampuan-kemampuan spesifik yang tidak tertuang dalam kurikulum dan dinilaisebagai keunggulan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, tetapi tidak bisadibuktikan dengan sertifikat. Misalnya memimpin organisasi kerohanian remaja,mendalang, bermain musik, melaksanakan upacara adat, dan sejeninya.

6. Halaman Keterangan Pindah Sekolah:

a. Halaman ini terdiri atas 2 (dua) bagian, yaitu keterangan keluar dan keterangan masuk,

b. Keterangan keluar diisi oleh kepala sekolah asal peserta didik,

c. Keterangan masuk diisi oleh kepala sekolah penerima pindahan peserta didik,

d. Kepala sekolah asal dan kepala sekolah penerima harus membantu memberikemudahan kepada peserta didik yang ingin pindah sekolah sejauh memenuhipersyaratan yang berlaku.

Jakarta, Desember 2007.

Page 11: Petunjuk Pengisian Rapot SMK 2007

PETUNJUK PENGISIAN

BUKU LAPORAN HASIL BELAJAR SISWASEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DINAS PENDIDIKAN PROPINSI JAWA TIMURSUB DIN DIK MEN JUR

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALDIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

JAKARTA 2007

Page 12: Petunjuk Pengisian Rapot SMK 2007

Petunjuk Pengisian Buku Laporan Hasil Belajar Siswa SMK 1

A. Rasional

Buku Laporan Hasil Belajar Siswa merupakan salah satu media komunikasiantara sekolah dengan orang tua siswa atau wali maupun pihak-pihak lainyang berkepentingan dengan hasil belajar siswa pada kurun waktu tertentu.Pihak-pihak yang berkepentingan tersebut, dalam konteks SekolahMenengah Kejuruan, terutama adalah dunia kerja/industri. Keragaman latarbelakang pembaca, perlu diakomodasi dalam penyajian buku Laporan HasilBelajar Siswa. Diharapkan buku Laporan Hasil Belajar Siswa dapat efektifmenyampaikan informasi tentang hasil belajar siswa berikut hal-hal terkaitsebagai pendukungnya.

Berlakunya kurikulum yang dikembangkan oleh masing-masing sekolah(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) mempunyai implikasi bahwaprogram pembelajaran yang dilaksanakan oleh satu sekolah kemungkinanakan berbeda dengan sekolah yang lain. Meskipun pada sekolah denganProgram Keahlian yang sama. Perbedaan-perbedaan ini timbul karenaadanya perbedaan kondisi dan situasi masing-masing sekolah. Upayasekolah menyesuaikan program pembelajaran dengan dengan kondisi dansituasinya, tentu dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas dankebermaknaan pembelajaran. Keragaman yang terjadi ini diharapkan tidakakan memberi dampak negatif bagi siswa.

Ketika siswa lulus sekolah dan kemudian mendaftar untuk bekerja di suatulembaga, ada kemungkinan ia akan bertemu dengan siswa dari sekolah lainyang bertujuan sama. Lembaga calon penerima tenaga kerja lulusansekolah menengah kejuruan kemungkinan akan mengalami kesulitan padasaat mempelajari laporan hasil belajar siswa yang berbeda-beda, sebagaisalah satu bahan pertimbangan dalam mereka menerima calon tenaga kerjabaru. Hal yang kurang lebih serupa akan dialami oleh lembaga pendidikantinggi, ketika akan menerima calon mahasiswa dari lulusan SMK. Kesulitanmemahami dan kemungkian terjadi perbedaan persepsi dalam membacabuku Laporan Hasil Belajar Siswa perlu dihindari dengan antara lainmenyepakati hal-hal tertentu adalah bersifat baku.

Buku Petunjuk Pengisian buku Laporan Hasil Belajar Siswa ini disusun untukmembantu sekolah dalam mengisi dan mengembangkan buku Laporan HasilBelajar Siswa bagi sekolahnya. Buku Laporan Hasil Belajar Siswa yangdijadikan obyek petunjuk ini diharapkan dapat menjadi model buku LaporanHasil Belajar Siswa SMK secara nasional.

B. Penjelasan Umum

1. Porsi waktu pemelajaran setiap kompetensi/mata pelajaran padaKurikulum SMK tidak dirancang per satuan waktu semester atau tahun,tetapi dirancang berdasarkan kebutuhan waktu untuk menguasai

Page 13: Petunjuk Pengisian Rapot SMK 2007

Petunjuk Pengisian Buku Laporan Hasil Belajar Siswa SMK 2

kompetensi secara tuntas. Karena itu penyelesaiannya pun tidak bolehdipaksakan supaya terkait dengan akhir semester atau akhir tahun.Ulangan/tes/ujian dilaksanakan atas dasar penyelesaian program belajaryang ditempuh, bukan atas dasar akhir semester atau akhir tahun.

Konsisten dengan prinsip Kurikulum Berbasis Kompetensi, laporan hasilbelajar siswa --selanjutnya disebut Laporan Hasil Belajar Siswa -- bisadikeluarkan kapan saja sesuai dengan kebutuhan, melaporkan apa yangtelah dicapai oleh peserta didik pada saat laporan itu dibuat.

Jika berdasarkan tuntutan administratif harus dikeluarkan Laporan HasilBelajar Siswa setiap akhir semester/akhir tahun, maka isi yangdilaporkan adalah semua hasil belajar yang telah dicapai pada saatlaporan itu dikeluarkan. Sedangkan kompetensi yang masih ditempuh(sedang berjalan) tidak harus dilaporkan.

2. Pada dasarnya setiap sekolah dapat menentukan bentuk Laporan HasilBelajar Siswa yang sesuai dengan kebutuhannya, tetapi harusmempertimbangkan kebermaknaan dan kegunaannya bagi kepentinganpeserta didik dan para pemegang kepentingan lainnya.

Selain karena tuntutan administratif yang menuntut sekolah harusmengeluarkan rapor setiap akhir semester/akhir tahun, penerbitanLaporan Hasil Belajar Siswa ternyata memiliki dampak yang sangatberarti bagi kepentingan peserta didik. Antara lain ketika mereka hendakpindah sekolah, Laporan Hasil Belajar Siswa yang dibawanya setidak-tidaknya harus memiliki kesetaraan dengan rapor yang ada di sekolahyang dituju dan komunikatif. Di sisi lain, ternyata ada beberapa lembagapendidikan tinggi (terutama sekolah kedinasan) dan perusahaan/industriyang menetapkan Rapor sebagai salah satu persyaratan untukmendaftar sebagai calon mahasiswa/pegawai.

Bentuk model Laporan Hasil Belajar Siswa yang dikembangkan ini tidakjauh berbeda dengan Laporan Hasil Belajar Siswa (rapor) yang selamaini digunakan di lapangan. Beberapa bagian yang langsung terkaitdengan substansi penilaian disesuaikan dengan tuntutan kebutuhankurikulum berbasis kompetensi.

3. Sesuai dengan prinsip pemelajaran berbasis kompetensi (competency-based education and training), penilaian berbasis kompetensi(competency-based assessment) harus mampu mengukur dan menilaiaspek-aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif secara proporsionalsesuai dengan karakteristik masing-masing kompetensi, tetapi dilakukansecara terpadu. Karena itu, nilai yang keluar harus merupakan nilaikompetensi yang menggambarkan kemampuan unjuk kerja(performance) secara utuh, dan bukan nilai aspek-aspek secara parsial.

4. Kurikulum berbasis kompetensi pada prinsipnya tidak mengenal kenaikankelas atau tingkat, setiap siswa mengikuti program dengan cara majuberkelanjutan; yaitu pindah dari satu kompetensi/subkompetensi ke

Page 14: Petunjuk Pengisian Rapot SMK 2007

Petunjuk Pengisian Buku Laporan Hasil Belajar Siswa SMK 3

kompetensi/subkompetensi berikutnya setelah kompetensi/subkompetensi yang dipelajari dinyatakan kompeten (lulus), sesuaikriteria yang ditetapkan.

Pelaksanaan program pembelajaran siswa ditata dengan mengikutiketentuan sebagai berikut:

a. Siswa menempuh program pembelajaran sesuai dengan rencanapembelajaran yang telah disusun sebelumnya bersama denganguru/ pembimbing.

b. Siswa dapat melanjutkan program pembelajaran terkait berikutnya,apabila berdasarkan kriteria ketuntasan hasil belajar, telah mencapaipredikat kompeten untuk setiap kompetensi/subkompetensi yangdipelajari.

Mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, maka bentuk laporansemester genap dan semester ganjil adalah sama, karena tidak adakenaikan kelas/tingkat.

5. Makna nilai kompetensi mata pelajaran Pendidikan Agama, PendidikanKewarganega-raan dan Sejarah, Pendidikan Jasmani dan Olah Raga,serta Matematika pada setiap semester (jika implementasinya dirancangberdasarkan satuan semester), boleh jadi berbeda untuk setiap kelompoksiswa apa lagi antar sekolah, karena setiap sekolah bebas untuk menata-ulang rancangan kurikulum implementatifnya. Contohnya, konfigurasi isikompetensi Matematika pada SMK Al-‘Amal bisa saja berbeda dengankonfigurasi isi kompetensi Matematika pada SMK Karyanugraha. Namunpada akhirnya kompetensi-kompetensi dari mata-mata pelajaran tersebutakan sama, karena mengacu pada standar (kurikulum) yang sama.

Kondisi tersebut secara umum tidak berpengaruh terhadap keseluruhanprogram sekolah kecuali bagi siswa yang ingin pindah sekolah, tetapidapat diatasi dengan cara memberikan penjelasan tambahan terhadapRapor yang dimilikinya, khususnya tentang kompetensi-kompetensi yangtelah diselesaikan dari mata-mata pelajaran tersebut.

C. Cara Pengisian

1. Halaman identitas sekolah cukup jelas, diisi oleh sekolah;

2. Halaman keterangan tentang diri siswa cukup jelas, diisi oleh sekolahberdasarkan data autentik yang berasal dari sekolah sebelumnyaditambah keterangan lain yang dapat memperkuat dan tidakbertentangan;

3. Halaman penilaian:

a. Identitas siswa, program, dan keterangan waktu cukup jelas;

b. Kolom Mata Pelajaran untuk komponen Adaptif dan Produktif diisisesuai susunan program kurikulum masing-masing program keahlian;

Page 15: Petunjuk Pengisian Rapot SMK 2007

Petunjuk Pengisian Buku Laporan Hasil Belajar Siswa SMK 4

c. Kolom Standar Kompetensi diisi dengan Standar Kompetensi yangada dalam Kurikulum sesuai dengan mata pelajaran.

d. Kolom Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) diisi dengan:

1) Untuk mata pelajaran kelompok Normatif dan Adaptif, KKMditentukan dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, dan kemampuansumberdaya pendukung penyelenggaraan pembelajaran. Sebagaicontoh:

a). Tingkat kemampuan rata-rata peserta didik didiperoleh dariNEM (untuk kelas I) atau prestasi rata-rata tahun sebelumnya(untuk kelas II dan III). Rata-rata tinggi, nilai : 80 – 100, diberi skor: 3 Rata-rata sedang, nilai: 60 – 79, diberi skor: 2 Rata-rata rendah, nilai: < 60, diberi skor: 1

b). Tingkat kompleksitas kompetensi, merupakan tingkat kesulitanuntuk diajarkan Kompleksitas rendah, diberi skor: 3 Kompleksitas sedang, diberi skor: 2 Kompleksitas tinggi, diberi skor: 1

c). Sumberdaya pendukung pembelajaran, antara lain:ketersediaan SDM dan fasilitas (alat & Bahan) Dukungan tinggi, diberi skor: 3 Dukungan sedang, diberi skor: 2 Dukungan rendah, diberi skor: 1

KKM = {total skor (a+b+c)/maksimal skor (a+b+c)} x 100

Misal, a = 3, b = 2, dan c = 2;maka KKM = {(3+2+2)/9} x 100

= {7/9} x 100= 77,7

2) Untuk mata pelajaran produktif, KKM ditentukan dengan bataspaling rendah adalah nilai 60. masing-masing sekolah dapatmenetapkan KKM masing-masing.

e. Kolom Nilai terdiri atas sub-kolom Angka dan sub-kolom Huruf.

1) Nilai ditulis dalam 2 (dua) digit, contoh: 75; diisikan dalm sub-kolom Angka;

2) Di sub-kolom Huruf ditulis pernyataan nilai dalam bentuk huruf,contoh: Tujuh puluh lima;

3) Makna nilai dikaitkan dengan predikat kelulusannya ditetapkansebagai berikut:

Page 16: Petunjuk Pengisian Rapot SMK 2007

Petunjuk Pengisian Buku Laporan Hasil Belajar Siswa SMK 5

NILAI PREDIKAT

90 – 10075 – 8960 – 740 – 59

Lulus Amat BaikLulus BaikLulus CukupBelum Lulus

4) Nilai yang dimasukkan adalah nilai terendah subkompetensimasing-masing mata pelajaran/kompetensi;

f. Kolom Diperoleh pada Semester, diisi dengan semester dimana standarkompetensi dinyatakan lulus

4. Catatan Akhir Semester

a. Kolom kegiatan belajar di dunia usaha/industri dan instansi relevandiisi dengan kegiatan belajar siswa yang memperoleh suratketerangan atau sertifikat dari dunia usaha/industri atau instansi yangrelevan

b. Kolom Kegiatan Pengembangan Diri diisi dengan nama-namakegiatan paling menonjol yang diambil oleh siswa yang bersangkutan,kemudian diberi nilai Baik/Cukup/Kurang dengan cara mencoret yangtidak diperlukan.

c. Kolom Kepribadian diisi dengan aspek-aspek kepribadian yangdianggap paling menonjol untuk dinilai, misalnya: Kelakuan,Kedisiplinan, dan Kerapihan. Kemudian diberi nilaiBaik/Cukup/Kurang dengan cara mencoret yang tidak diperlukan.

d. Kolom Ketidakhadiran adalah penjelasan tentang alasanketidakhadiran, berupa sakit, izin, atau tanpa keterangan. Diisidengan jumlah hari untuk masing-masing alasan ketidakhadirantersebut.

e. Catatan untuk perhatian orang tua/wali, diisi catatan wali kelastentang:

1) rekomendasi perbaikan nilai yang belum mencapai batas lulus;

2) penjelasan program yang sedang ditempuh tetapi belumdilaporkan, karena belum selesai, dan

3) hal-hal khusus tentang proses dan hasil belajar siswa yangdianggap perlu dilaporkan.

5. Halaman Catatan Akhir Masa Pendidikan

a. Pada prinsipnya keterselesaian mengikuti program pendidikanditetapkan atas dasar keterselesaian pencapaian semua kompetensiyang diprogramkan secara tuntas. Namun karena norma yang berlaku

Page 17: Petunjuk Pengisian Rapot SMK 2007

Petunjuk Pengisian Buku Laporan Hasil Belajar Siswa SMK 6

untuk SMK masa pendidikan 3 atau 4 tahun, maka pada akhir masapendidikan tersebut perlu ada penetapan status sebagai berikut:

1) Telah menyelesaikan seluruh program pendidikan dan berhakmengikuti ujian akhir pendidikan, atau

2) Belum menyelesaikan seluruh program pendidikan dan belumberhak mengikuti ujian akhir pendidikan.

b. Bagi siswa yang pada akhir masa pendidikan belum menyelesaikanseluruh program, dicatat program (Mata pelajaran/Kompetensi) apasaja yang belum diselesaikan tersebut pada kolom yang disediakan,kemudian diberi penjelasan bagaimana penyelesaiannya.

6. Halaman Keterangan Pindah Sekolah

a. Halaman ini terdiri atas 2 (dua) bagian, yaitu keterangan keluar danketerangan masuk.

b. Keterangan keluar diisi oleh kepala sekolah asal yang ditinggalkansiswa, caranya cukup jelas.

c. Keterangan masuk diisi oleh kepala sekolah penerima yang didatangisiswa, caranya cukup jelas.

d. Kepala sekolah asal dan kepala sekolah penerima harus membantumemberi kemudahan kepada siswa yang ingin pindah sekolah, sejauhmemenuhi persyaratan yang berlaku.

7. Halaman Catatan Prestasi Khusus

Diisi dengan catatan hal-hal positif yang ditunjukkan siswa selamamengikuti pendidikan dan dinilai luar biasa (tidak setiap siswa dapatmeraihnya), misalnya:

a. Juara III Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat Provinsi/Nasional,Juara Harapan Karya Ilmiah Remaja Gunung Kidul, Juara IIMusabaqoh Tiliwatil Qur’an, dan sejenisnya.

b. Kemampuan-kemampuan spesifik yang tidak tertuang dalamkurikulum dan dinilai sebagai keunggulan siswa dalam kehidupansehari-hari, tetapi tidak bisa dibuktikan dengan sertifikat. Misalnyamemimpin organisasi kerohanian remaja, mendalang, bermain musik,melaksanakan upacara adat, dan sejenisnya.