Petrosea Annual Report 2006

download Petrosea Annual Report 2006

of 97

Transcript of Petrosea Annual Report 2006

Profil Perusahaan Company Profile

Perusahaan dengan sejarah kesuksesan selama 35 tahun dalam membantu para klien mencapai tujuan mereka di Indonesia dan di kawasan regional. Perusahaan Indonesia yang mempunyai kantor-kantor regional, berpusat di Jakarta, Indonesia dengan komitmen jangka panjang. Salah satu dari sedikit perusahaan Indonesia yang transparan, terdaftar, yang bergerak dalam bidang industri konstruksi dan sumber daya. Perusahaan dengan keahlian dalam bidang pertambangan, minyak dan gas bumi dan infrastruktur, yang didukung oleh jaringan yang berkompetensi tinggi yang terdiri keahlian teknis baik lokal maupun internasional dalam berbagai disiplin ilmu. Perusahaan dengan sertifikasi jaminan kualitas internasional, tata kelola perusahaan yang kuat dan berkomitmen dalam bidang manajemen, kesehatan, kerja dan lingkungan. Perusahaan fleksibel yang siap menerapkan berbagai model komersil yang inovatif untuk menghantarkan proyek kepada klien.

A company with a 35-year track record of success in assisting clients to meet their goals in Indonesia and regionally. A regionally centered, Jakarta-based Indonesian company committed for the long term. One of the very few transparent, publicly listed Indonesian resources and construction companies. A company with strengths in mining, oil and gas, and infrastructure, backed by a highly capable network of locally-based and international engineering capabilities in a wide range of disciplines. A company with strong international links and origins, strong corporate governance, and a commitment to the best international management, health, safety and environmental standards. A company with international quality assurance certification. A flexible company ready to apply a range of innovative commercial models for project delivery for clients.

PETROSEA

01

Annual Report 2006

Daftar Isi Table of Content

COMPANY PROFILE Profil Perusahaan 01 PRESIDENT COMMISSIONERS MESSAGE Pesan Presiden Komisaris 04-05 HISTORICAL FINANCIAL SUMMARY Rangkuman Sejarah Keuangan 06 PRESIDENT DIRECTORS REPORT Laporan Presiden Direktur 07 - 12 GOOD CORPORATE GOVERNANCE Tata Kelola Perusahaan 13-14 REVIEW OF OPERATIONS Tinjauan Operasi 15 - 21 PEOPLE AND COMMUNITY Pekerja dan Masyarakat 22 - 25 COMMISSIONERS AND MANAGEMENT Dewan Komisaris dan Manajemen 26 - 29 MAN AGEMENTS DISCUSSION AND ANALYSIS Diskusi dan Analisa Manajemen 30 - 37 SUMMARY OF FINANCIAL DATA Ikhtisar Data Keuangan 38 CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Laporan Keuangan Konsolidasian COMPANY INFORMATION Informasi Perseroan MAP OF OPERATIONS Peta Operasi

PETROSEA

03

Annual Report 2006

Pesan dari Presiden Komisaris President Commisioners MessagePRESIDEN KOMISARIS / PRESIDENT COMMISSIONER Haji Udaya Sastrodimedjo Drs. SPj.Kinerja Petrosea selama satu tahun terakhir memperlihatkan hasil yang positif, yang merupakan sesuatu yang menggembirakan dalam kondisi perekonomian yang senantiasa terbatasi di dalam pasar dimana kami beroperasi karena kurangnya investasi dalam negeri dan asing di Indonesia. Meskipun selama satu tahun terakhir ini Pemerintah telah mengambil langkah-langkah khususnya untuk membangun kembali pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di negara kita, masih banyak hal yang perlu dilakukan. Investasi luar negeri dalam pasar minyak & gas, pertambangan dan infrastruktur di Indonesia merupakan hal yang sangat penting untuk memajukan pertumbuhan ekonomi, tetapi kerangka kebijakan Pemerintah yang ada terus membatasi tingkat investasi di pasar-pasar inti dimana Petrosea beroperasi. Upaya yang tengah dilakukan oleh Pemerintah untuk merevisi UndangUndang Minyak dan Gas tahun 2001 dengan tujuan untuk me-ngamankan pasokan gas dalam negeri merupakan upaya yang membesarkan hati. Selain itu, Pemerintah telah mengajukan amandemen terhadap Undang-Undang Pertambangan tahun 1967. Lagi-lagi, perlu dipastikan bahwa perubahan-perubahan tersebut akan mendorong persaingan dan pertumbuhan pasar sehingga bermanfaat bagi perekonomian. Di sisi infrastruktur, kami mendorong Pemerintah untuk mewujudkan komitmen-komitmennya di tahun 2004, untuk berinvestasi lebih lanjut di pasar ini, ketika hal tersebut dilakukan, Petrosea akan bersedia untuk berpartisipasi secara aktif untuk mendukung upaya tersebut dalam perkembangan-perkembangan yang penting ini. Diharapkan agar kami melihat peningkatan kondisi ekonomi di tahun 2007 sebagai hasil dari berkurangnya inflasi dan mengendornya kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Dampak yang positif dalam pengurangan tingkat suku bunga BI di kwartal pertama tahun 2007 sudah memiliki dampak yang positif terhadap tingkat kepercayaan konsumen. Dalam iklim persaingan pada saat ini, Dewan sangat senang bahwa perusahaan telah mampu meningkatkan marjin keuntungan dalam waktu satu tahun terakhir dan meningkatkan stet dibandingkan dengan tahun 2005.PETROSEA

The performance of Petrosea over the past year has been positive, which is very pleasing in light of the continued restrained economic conditions within the markets we operate caused by a lack of domestic and foreign investment in Indonesia. Although the Government has taken steps over the past year in particular to restore sustainable economic growth in our country, there is still more to be done. Foreign investment in the Indonesian oil & gas, mining and infrastructure markets is essential to promoting economic growth, however current Government policy platforms continue to limit the level of investment in these core markets in which Petrosea operates. It is encouraging that the Government is currently revising the 2001 Oil & Gas Law with the intention of securing domestic gas supplies. In addition, the Government has proposed amendments to the 1967 Mining Law. Again it needs to ensure that the changes encourage competition and market growth so that the economy benefits. On the infrastructure front, we encourage the Government to deliver on its 2004 commitments to invest further in this market, and when it does so Petrosea will be willing to participate actively to support the effort in these essential developments. It is hoped that we see improved economic conditions in 2007 as a result of reduced inflation and easing of monetary policy by Bank Indonesia. The positive effects of the cuts in the BI rate in the first quarter of 2007 are already having positive effects on consumer confidence. In this current competitive climate, the Board is pleased that the company has improved margins over the past year and improved earnings against 2005 levels.

04

Annual Report 2006

Kami mengamankan kegiatan lebih lanjut di kebanyakan pasar inti kami, termasuk perpanjangan dua kontrak pertambangan kunci, dan merampungkan proyek-proyek minyak & gas lepas pantai. Dewan juga senang dengan strategi manajemen untuk menjajaki kesempatan-kesempatan untuk berkembang diluar dari pasar-pasar inti dimana kami terlibat sekarang ini sehingga pendapatan serta marjin keuntungan dapat ditingkatkan di tahun-tahun mendatang. Strategi ini, dibarengi dengan perbaikan lebih lanjut dalam perekonomian dan reformasi Pemerintahan di Indonesia, akan memungkinkan Petrosea untuk terus berekspansi secara beralasan dan dengan mempertimbangkan resiko dan memastikan tingkat pengembalian bagi para pemegang saham kami. Seiring dengan diterapkannya strategi pertumbuhan perusahaan, reputasi Petrosea semakin penting untuk membuka pintu terhadap hubungan dan pasar-pasar baru. Kami dikenal memiliki sistem tata kelola yang solid dan transparansi di semua sektor. Sepanjang tahun, Dewan menerapkan sejumlah langkah untuk menguatkan peran Dewan Komisaris untuk memonitor dan menjaga sistem kepengurusan yang kami miliki, termasuk dengan mengadopsi Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter)yang telah direvisi. Saya juga hendak menggunakan kesempatan ini untuk menyambut John Karamoy sebagai komisaris independen. John diangkat sebagai komisaris pada tanggal 15 Desember 2006. Sepanjang karirnya, Bapak Karamoy telah berperan dalam banyak perusahaan minyak dan gas. Pada periode 2001 sampai 2006, Bapak Karamoy adalah Presiden Komisaris di PT Medco Energy International Tbk dan beliau juga menjadi Ketua Komite Audit dan Komite Manajemen Resiko. Memandang kedepan, kondisi pasar dan perekonomian yang ketat akan terus menjadi tantangan bagi Petrosea. Saya yakin bahwa fokus strategis yang berkelanjutan pada diversifikasi dan pertumbuhan marjin keuntungan akan memastikan bahwa perusahaan akan terus dapat mendatangkan keuntungan bagi para pemegang saham kami.

We secured further activity in most of our core markets, including extensions to two key mining contracts, and completed two offshore oil & gas projects. The Board is also pleased with managements strategy to investigate opportunities for growth outside the core markets we are currently involved in so as to grow earnings as well as margins over the coming years. This strategy, accompanied by further improvement in Indonesias economy and Government reforms, will enable Petrosea to continue to expand in a sensible and risk measured manner and secure returns for our shareholders. As the company implements its growth strategy, Petroseas reputation is increasingly paramount to opening doors to new relationships and markets. We are recognised for having solid corporate governance systems in place and providing transparency in every sector. Over the year, the Board implemented a number of steps to strengthen the role of the Board of Commissioners to monitor and guard our established systems of governance including adopting a revised Audit Committee Charter. I would also like to take the opportunity to welcome John Karamoy as an independent Commissioner. John was appointed a commissioner on 15 December 2006 Throughout his career Mr. Karamoy has undertaken roles for many oil and gas companies. In the period 2001 to 2006 Mr. Karamoy was President Commissioner at PT Medco Energy International Tbk and was Chairman of the Audit Committee and Chairman of the Risk Management Committee. Looking forward, the tight market and economic conditions will continue to pose challenges for Petrosea. I am confident that a sustained strategic focus on diversification and margin growth will ensure the company continues to deliver for our shareholders.

Presiden Komisaris Independen Independent President CommissionerPETROSEA

05

Annual Report 2006

Drs. Haji. UDAYA SASTRODIMEDJO

Rangkuman Sejarah Keuangan Historical Financial Summary

Statistik lima tahun terakhir (dalam ribuan dollar AS) Five year historical statistics (in thousand US dollars)

132,942

105,724

10,424

90,916

98,662

6,438

85,122

77,194

83,249

91,423

109,622

119,993

72,420

70,396

3,574

2,514

2,650

1,954

02

03

04

05

06

02

03

04

05

06

760

02

03

573

04

4,574

05

06

02

03

04

05

06

02

03

68,408

04

70,117 05

06

Pendapatan usaha Operating revenue

Laba sebelum pajak penghasilan Profit before income tax

Laba bersih Net income

Jumlah aktiva Total assets

Ekuitas Equity

Pendapatan Usaha - Sektor Pasar Operating Revenue - Market Sector2002US $000

2003US $000

2004US $000

2005US $000

2006US $000

2006

5 year average

%70.6 15.9 13.3 0.2 100

%56.9 39.5 3.5 0.1 100 MINING ENGINEERING & CONSTRUCTION SERVICES OTHER TOTALMining 70.6% Other 0.2%

57,109 33,799 _ 8 90,916

34,407 42766 _ 21 77,194

33,896 64,669 _ 97 98,662

87,429 41,571 3,804 138 132,942

74,624 16,809 14,061 230 105,724

Engineering & Construction 15.9% Services 13.3%

2006

Annual Report 2006

PETROSEA

06

74,874

7,762

Laporan Presiden Direktur President Directors ReportJohn F.B. Sheridan, BE(Hons), MBATinjauan SingkatSaya senang sekali dapat melaporkan bahwa Petrosea kembali memiliki kinerja yang baik tahun ini, dengan peningkatan laba kotor dan laba usaha sebesar 12 persen, yang mencerminkan peningkatan fokus kami pada pelaksanaan dan penyelesaian proyek-proyek. Pendapatan usaha lebih rendah dari tahun sebelumnya, tetapi marjin keuntungan meningkat karena kami berhasil mendiversifikasi bisnis dari proyek-proyek EPIC (Engineering Procurement Installation and Construction) yang bergaya lebih luas menjadi portofolio proyek yang lebih dapat diandalkan dan beresiko lebih rendah. Kemajuan dalam strategi diversifikasi kami ini merupakan hal yang fundamental bagi kelanjutan kesuksesan Petrosea, terutama ketika pertumbuhan pasar minyak & gas, pertambangan dan infrastruktur di Indonesia masih tetap terbatas karena kurangnya investasi dalam negeri dan asing jika dibandingkan dengan tingkat investasi mineral dan minyak & gas dunia saat ini. Dalam iklim persaingan seperti sekarang ini, diversifikasi pengoperasian kami memberikan sumber pendapatan yang lebih besar dan hal tersebut pastinya akan menghasilkan pendapatan yang lebih besar seiring dengan berjalannya waktu. Karyawan kami terus menjadi prioritas utama sepanjang tahun dengan sejumlah prakarsa keamanan dan sumber daya manusia yang diterapkan di dalam seluruh operasional kami. Pada khususnya, rekrutmen, pelatihan dan pengembangan para karyawan lokal, baik yang terampil maupun yang tidak terampil mendapatkan perhatian dari Petrosea, dengan memperkenalkan program-program manajemen bakat yang dirancang untuk mengembangkan karir, bukan hanya pekerjaan, bagi karyawan perusahaan. Fokus pada manusia dan diversifikasi adalah unsurunsur utama dari strategi bisnis Perusahaan, dan hal itu akan terus menjadi sesuatu yang penting bagi pertumbuhan kami di masa depan.

OverviewI am pleased to report that Petrosea performed well again this year, with a 12 per cent increase in gross profit and operating income, reflecting our increased focus on project execution and delivery. Operating revenues were lower than the previous year, but importantly margins have improved as we successfully began diversifying the business away from larger one off style Engineering Procurement Installation and Construction (EPIC) projects to a more reliable, lower risk project portfolio. This progress in our diversification strategy is fundamental to Petroseas continued success, particularly while the growth of the Indonesian oil & gas, mining and infrastructure markets remains restrained by a lack of domestic and foreign investment when compared to the current global mineral and oil and gas investment levels. In this current competitive climate, diversifying our operations is providing more sources of income and will generate more earnings certainty over time. Our people continued to be a major priority during the year with a number of safety and human resources initiatives implemented throughout our operations. In particular, the recruitment, training and development of local skilled and unskilled workers received attention with Petrosea introducing talent management programs designed to develop careers, not just jobs, for company employees. The focus on people and diversification are major elements of the Companys business strategy and will continue to be crucial to our future growth.

Financial ResultsPetroseas financial performance in 2006 was very pleasing with gross profit increasing 12% to US$17.5m. Gross profit increased due to better performances within our Services business line as a result of securing additional opportunities and improved project execution within the Engineering & Construction business line.

Kinerja KeuanganKinerja keuangan Petrosea di tahun 2006 sangat menggembirakan, dengan laba kotor yang meningkat sebesar 12% hingga menjadi US$ 17.5 juta . Laba kotor meningkat karena kinerja kami yang makin membaik dalam pelayanan jasa bidang usaha kami, sebagai hasil

PETROSEA

07

Annual Report 2006

Laporan Presiden Direktur President Directors Reportdari mengamankan peluang-peluang baru dan meningkatkan pelaksanaan proyek dalam bidang usaha rekayasa dan konstruksi. Laba yang meningkat juga dicapai dalam bisnis kontrak tambang sebagian di kompensasikan dengan berkuranganya aktivitas jasa pertambangan. Laba sebelum pajak meningkat sebesar 34% hingga menjadi US$ 10,4 juta. Pendapatan untuk tahun 2006 adalah sebesar US$ 105 juta , turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena selesainya sejumlah proyek di tahun 2005, termasuk APN dan Kerisi. Kontrak jangka panjang KPC (Kaltim Prima Coal) dan Timika juga berakhir pada tahun 2006, sebagian diimbangi dengan peningkatan kegiatan dalam rekayasa dan Offshore Supply Base Petrosea. Pekerjaan di tangan pada akhir tahun bernilai sebesar US$ 192 juta dibandingkan dengan US$ 239 pada akhir tahun 2005. Belum termasuk pekerjaan yang ada di tangan per tanggal 31 Desember sebesar US$ 34 juta yang sudah ada Letter of Intent atau pekerjaan telah dimulai tapi menunggu penandatanganan kontrak. Selanjutnya diakhir tahun Dewan Direktur mengusulkan US 1.48 sen per lembar saham dengan total 1.5 juta US$. Pembayaran deviden adalah cerminan dari keadaan terkini Perusahaan yang positif, dengan harapan Perusahaan akan terus memiliki kinerja yang baik dan menghasilkan dana yang cukup untuk mendanai semua target pertumbuhan. Improved returns were also achieved within the contract mining business partly offset by reduced activity within mine services. Profit before tax increased 34% to US$10.4m as a result of the improved gross profit result, together with foreign exchange gains and profits on sale of fixed assets. Revenue for 2006 was US$105m, down on the prior year reflecting the completion of a number of projects in 2005 including APN and Kerisi. The Timika and Kaltim Prima Coal (KPC) long term contracts also came to an end in 2006, partially offset by increased activity within engineering and Petrosea Offshore Supply Base. Work in hand at the end of the year was US$192m compared to US$239m at the end of 2005. Not included in work in hand at 31 December was approximately $34m of work secured by letters of intent or instances where work had commenced subject to contract signing. Subsequent to year end the Board of Directors proposed a dividend of US1.48 cents per share, totalling US$1.5m. The dividend payment is a confirmation of the current positive outlook for the Company, with expectations it will continue to perform well and generate sufficient cash to fund its growth expectations.

Competitive EnvironmentGrowth in the Indonesian oil & gas, mining and infrastructure markets continues to be restrained by low levels of domestic and foreign investment. This is contributing to a flat outlook for quality oil and gas projects, and while market projections for the growth of gas are positive, the Governments policies on domestic use requirements may not be attractive to the operators who base investment decisions on the international competitiveness of the Indonesian market.

Lingkungan yang KompetitifPertumbuhan dalam pasar minyak & gas, pertambangan dan infrastruktur di Indonesia terus dibatasi oleh rendahnya tingkat investasi dalam negeri dan asing. Hal ini berkontribusi pada datarnya kualitas proyek-proyek minyak dan gas ke depan, dan walaupun proyeksi pasar untuk pertumbuhan gas bersifat positif, kebijakan Pemerintah mengenai persyaratan-persyaratan penggunaan dalam negeri mungkin tidak menarik bagi para operator yang mendasarkan keputusan-keputusan investasinya pada daya saing internasional yang dimiliki oleh pasar Indonesia.

Annual Report 2006

PETROSEA

08

Di pasar yang terbatas ini, Petrosea telah mempertahankan posisi kami di pasar minyak & gas lepas pantai melalui joint venture kami dengan Clough Limited. Sepanjang tahun, Petrosea Clough Joint Operation merampungkan sebuah instalasi pelampung CALM untuk SBM (South Belanak Mooring) IMODCO dan ConocoPhillips Indonesia, dan konstruksi jaringan pipa dan pekerjaan instalasi untuk Maleo Gas Field Development milik Santos. Kontrak Maleo adalah pertama kalinya Petrosea Clough JV melaksanakan pekerjaan instalasi subsea hot-tap, dan hal itu menempatkan kami dalam posisi yang baik untuk pekerjaan yang sejenis di masa depan. Pasar batubara di Indonesia terus berkembang, didorong oleh permintaan yang meningkat baik di pasar ekspor dan dalam negeri, dan sebagai hasilnya Petrosea telah memperpanjang kontrak pertambangan dengan PT Gunungbayan Pratamacoal yang sudah lama berjalan. Pasar ini diharapkan tetap kuat karena adanya permintaan internasional dan lebih rendahnya tingkat modal yang diperlukan oleh operator tambang batubara untuk meningkatkan operasi mereka. Diluar dari batubara, investasi yang signifikan diperlukan untuk mengembangkan pasar sektor pertambangan, mineral dan infrastruktur. Kami mencari kesempatan untuk rekayasa dan kemampuan EPC (Engineering Procurement and Construction) kami agar dapat bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan pertambangan batubara dalam pengurangan biaya operasional melalui peningkatan conveyor dan penanganan material serta peningkatan pelabuhan. Dalam lingkungan persaingan yang menantang seperti ini, reputasi Petrosea terus menjadi kunci bagi kelanjutan kesuksesan kami. Perusahaan dikenal dengan komitmennya terhadap pencapaian proyek yang menyeluruh, dari jadwal sampai pada kesempurnaan kualitas, keamanan dan aspek lingkungan. Sekarang ini di Indonesia, banyak yang dilakukan demi pentingnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan - Corporate Social Responsibility (CSR). Perusahaan kami telah memiliki catatan sejarah yang terbukti dalam menyampaikan nilai yang mencakup komitmen terhadap keunggulan CSR. Kami adalah perusahaan yang berkualitas dan lebih dari sebelumnya, kami berkeinginan kuat untuk mencari klien-klien yang berkualitas yang memiliki keyakinan yang sama dalam penyelesaian proyek-proyek dengan kualitas kelas dunia, penciptaan nilai-nilai dan perilaku yang selaras.

In this restrained market, Petrosea has maintained its position in the offshore oil & gas market through its joint venture with Clough Limited. During the year, the Petrosea Clough Joint Operation completed a CALM buoy installation for South Belanak Mooring (SBM) IMODCO and ConocoPhillips Indonesia, and pipeline construction and installation works for Santos Maleo Gas Field Development. The Maleo contract was the first time the Petrosea Clough JV has performed subsea hot-tap installation work, and positions us well for future work of this nature. The thermal coal market in Indonesia continues to grow, driven by increasing demand in both the export and domestic markets, and as a result Petrosea has secured an extension to its long running major mine contract for PT Gunungbayan Pratamacoal. This market is expected to remain strong due to international demand and the lower levels of capital required by coal-mine operators to grow their operations. Outside of thermal coal, significant investment is required to develop and grow the mining, minerals & infrastructure markets. We are seeking opportunities for our engineering and EPC capabilities working with coal mining companies in operations expenditure reduction through conveyor and material handling and port upgrades. In a challenging competitive environment such as this, Petroseas reputation continues to be key to our ongoing success. The Company is well known for its commitment to total project delivery from schedule to quality, safety and environmental excellence. Today in Indonesia a lot is made of the importance of Corporate Social Responsibility (CSR). Our Company has a proven track record in value delivery which includes a commitment to CSR excellence. We are a quality Company and more then ever we are determined to seek quality clients who share our belief in world class delivery, value creation and aligned behaviour on how projects should be delivered.

PETROSEA

09

Annual Report 2006

Laporan Presiden Direktur President Directors ReportStrategi yang TerkiniDalam lingkungan pasar pada saat ini, diversifikasi industri Petrosea tetap menjadi batu pijak bagi strategi kami. Strategi diversifikasi kami membuat kami terlibat di sektor minyak dan gas, pertambangan dan mineral dan infrastruktur. Dalam waktu beberapa tahun terakhir, kami sudah membangun kapasitas di sektor-sektor ini melalui lini bisnis kunci kami sebagai bagian dari rencana kami untuk menghapuskan ketergantungan yang tidak sehat hanya pada satu atau dua segmen pasar. Program ini berlanjut pada tahun 2006 dengan, misalnya, peningkatan investasi di Petrosea Offshore Supply Base (POSB) yang sudah memperoleh keuntungan melalui kontrak-kontrak tambahan dengan klien-klien baru seperti ENI dan Total Indonesie dan Chevron. Sepanjang tahun, kami terus menerapkan strategi pertumbuhan kami, tetapi kami dibatasi oleh kondisi pasar yang datar. Sementara kesempatan untuk meningkatkan penghasilan telah menurun selama dua belas bulan terakhir, kami telah memfokuskan pertumbuhan marjin keuntungan kami dan sukses dalam mencapai target internal kami. Tantangan yang ada di masa depan adalah untuk meningkatkan pendapatan serta laba. Dalam kondisi pasar pada saat ini dan dengan keinginan untuk berkembang, Petrosea tengah menjajaki kesempatan-kesempatan diluar fokus kontrak kami yang biasa untuk memperoleh manfaat dari kesempatankesempatan perkembangan melalui akuisisi kontrak dan penyedia jasa yang beroperasi dalam sektor-sektor industri kami. Kami menginginkan akuisisi yang akan memperluas kemampuan kami dan membuat kami semakin berdaya saing di pasaran. Pada khususnya, kami mencari kesempatan-kesempatan di sektor energi yang sangat berkembang di Indonesia, termasuk pabrik biodiesel, bioethane, methane batu bara dan pos-pos yang dijalankan dengan batu bara. Bagian kunci lainnya dalam strategi pertumbuhan kami mencakup apa yang kami sebut bermitra (partnering). Partnering membuat Petrosea berinvestasi secara langsung pada proyek-proyek, sebagai mitra bagi investor utama, dan juga memberikan layanan penyelesaian proyek dan kemampuan untuk memaksimalkan potensi dan laba proyek. Kami sudah melakukan hal ini dalam bisnis penyulingan air dan proyek pertambangan Australia kami, dan kami hendak menambah baik proyek-proyek pertambangan maupun proyek-proyek air tambahan untuk portofolio partnering kami.PETROSEA

Strategy UpdateIn the current market environment, Petroseas industry diversification remains a cornerstone of our strategy. Our diversified strategy sees us involved in oil and gas, mining and minerals and infrastructure. Over recent years we have built capacity in these sectors through our key lines of business as part of our plan to remove an unhealthy reliance on only one or two market segments. This program continued in 2006 with, for example, an increased investment in the Petrosea Offshore Supply Base (POSB) that has already achieved benefits through additional contracts with new clients such as ENI, Total Indonesie and Chevron. During the year, we continued to implement our growth strategy, but have been constrained by the flat market conditions. While the opportunities to grow earnings have decreased over the past twelve months, we have focused on margin growth and successfully achieved our internal targets. The challenge going forward will be to grow revenue along with earnings. In light of the current market conditions and with a view to growth, Petrosea is currently examining opportunities outside our usual contracting focus to take advantage of growth opportunities through acquisition of contract and service providers operating within our industry sectors. We are seeking acquisitions that will extend our capabilities and make us increasingly competitive in the marketplace. In particular, we are looking at opportunities in energy sectors that are growing strongly in Indonesia including plantation biodiesel, bioethane, coal methane and coal-powered stations. Another key part of our growth strategy includes, what we call partnering. Partnering involves Petrosea investing directly in projects, as a partner with the lead investor, and also providing our project delivery services and capabilities to maximise the projects potential and returns. We are already doing this at our water treatment business and our Australian mining project, and we are seeking to add both mining and additional water projects to our partnering portfolio.

10

Annual Report 2006

HSECatatan keselamatan Petrosea terus menempatkan Perusahaan di urutan teratas bisnis-bisnis lokal dan internasional di sektor-sektor kami. Dengan menggunakan standar Australia kami mencapai Tingkat Frekuensi Hilangnya Waktu karena Kecelakaan - Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR) sebesar 0,7. Standar OSHA untuk LTIFR adalah 0,14 lebih baik dari rata-rata industri sejenis. Hubungan kami dengan pemilik saham terbesar Clough Limited telah mengantarkan sejumlah prakarsa peningkatan bisnis Clough ke dalam Petrosea untuk mendukung penerapan strategi bisnis kami. Salah satu Prakarsa kami adalah Target Zero yang adalah sebuah peningkatan program Kesehatan, Keamanan dan Lingkungan (HSE). Prakarsa ini menghadirkan Petrosea dengan peralatan dan proses yang jauh lebih baik guna peningkatan yang berkelanjutan dalam program HSE. Sepanjang tahun, kami telah sukses melaksanakan program-program keselamatan dibawah spanduk Target Zero di seluruh proyek-proyek Petrosea, dan prakarsa baru ini adalah peningkatan penting yang terkini terhadap budaya dan kinerja HSE kami.

HSEPetroseas safety record continues to position the Company in the upper rankings of local and international businesses in our sectors. Using Australia standard we achieved a Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR) of 0.7. The OSHA Standard Lost Time Injury Frequency Rate is 0.14, better than the industry average. Our relationship with major shareholder Clough Limited has led to the introduction of a number of Cloughs business improvement initiatives into Petrosea to support the implementation of our business strategy. One of those initiatives is Target Zero an enhancement to our already successful HSE (Health, Safety and Environment) program. This initiative provides Petrosea with improved tools and processes required to ensure continuous improvement within HSE. Over the year we have successfully implemented safety programs under the Target Zero banner across Petrosea projects and this new intiative is the latest incremental improvement to our HSE performance and culture.

KaryawanPada akhir tahun 2006, Petrosea mempekerjakan 1.215 karyawan di Indonesia, termasuk 35 expatriat. Kelebihan yang mendasar dari sebuah organisasi adalah kualitas karyawan dan mengingat hal ini, Petrosea telah terus menerapkan budaya berbasis kinerja dengan staf kami. Tahun ini kami telah melaksanakan sebuah skema bonus resmi yang bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada staf kami berdasarkan kinerja Perusahaan dan individu dan kami juga terus menggulirkan strategi manajemen bakat kami, yang dikembangkan seiring dengan program-program serupa yang dijalankan oleh Clough. Kami meninjau daftar karyawan berbakat kami dan memastikan bahwa kami memiliki orang-orang yang terampil dan berpengalaman yang tepat untuk bekerja dalam beragam proyek kami merupakan hal yang penting bagi kesuksesan pelaksanaan proyek. Untuk memenuhi persyaratan keterampilan masa depan Perusahaan, kami telah memperkenalkan beberapa prakarsa pelatihan dan pengembangan staf yang melengkapi program-program beasiswa pendidikan tingkat lanjut, penempatan di luar negeri dan pelatihan terstruktur.

PeopleAt the end of 2006, Petrosea employed 1,215 people in Indonesia, including 35 expatriates. The underlying strength of an organisation is the quality of its employees and with this in mind, Petrosea has continued to implement a performance based culture for our staff. This year we have implemented a formal bonus scheme which seeks to reward our staff based on Company and individual performance and have continued with the roll out of our talent management strategy, which was developed in line with similar programs run by Clough. Continously reviewing our talent pool and ensuring we have the appropriately skilled and experienced people working on our diverse projects is essential to successful project execution. To meet the future skills requirements of the Company, we have introduced several new staff training and development initiatives which complement our existing programs of tertiary scholarships, overseas placements and structured training.

PETROSEA

11

Annual Report 2006

Laporan Presiden Direktur President Directors ReportSelain itu, rekrutmen juga lagi-lagi menjadi prioritas utama karena kami hendak menarik pekerja-pekerja terampil untuk mengembangkan karir di Petrosea. Contohnya bulan Agustus tahun lalu, Petrosea adalah satu-satunya perusahaan Indonesia yang ada di International Careers Expo di Sydney dan Melbourne, Australia. Petrosea bekerja dengan Konsulat Jenderal Indonesia di Melbourne untuk memfasilitasi presentasi untuk mahasiswa-mahasiswi Indonesia sehingga para calon pemimpin masa depan ini menyadari kesempatan besar yang ada bagi mereka di Petrosea, di kampung halaman mereka. In addition, recruitment once again received high priority as we seek to attract skilled workers to develop a career at Petrosea. For example in August last year, Petrosea was the only Indonesian company at the International Careers Expo in Sydney and Melbourne, Australia. Petrosea worked with the Indonesian Consulate General in Melbourne to facilitate presentations to Indonesian students so that these up and coming leaders of tomorrow are aware of the enormous opportunities for them at Petrosea back in their home country.

OutlookRestrictive market conditions will continue to challenge the Company over the coming year. We will remain focused on extracting maximum value out of our existing contracts as we also look to grow revenues. To grow the business, it is evident that in addition to organic growth we need to look outside the traditional areas of our business and add further capabilities to our offering. We will seek partnering and acquisition opportunities to drive our growth, but will do this in a measured manner. Partnering in mining and water projects will provide annuity style incomes into the future, along with a demand for our project delivery capabilities, whilst acquisitions will allow us to build on our existing skill base and strengths as well as expand our capabilities to other segments of our current markets. The development of our people will continue to be a top priority for the Company as we seek to develop the right team to deliver our strategy and growth goals. In closing I would like to recognise the efforts of the Petrosea team, our staff, my fellow directors and the guidance and counsel of our Commissioners in achieving our 2006 results. Finally I would like to thank you, our shareholders for your continued support throughout 2006.

Pandangan ke depanKondisi pasar yang terbatas akan terus menantang Perusahaan selama satu tahun kedepan. Kami akan tetap fokus untuk memperoleh nilai maksimum dari kontrak-kontrak kami yang ada karena kami juga hendak menambah pendapatan. Untuk mengembangkan bisnis, jelas bahwa selain dari pertumbuhan organik, kami juga perlu melihat keluar bidang-bidang tradisional bisnis kami dan semakin menambah kemampuan dalam penawaran kami. Kami akan mencari kesempatan-kesempatan untuk bermitra dan akuisisi untuk mendorong pertumbuhan kami, tetapi kami akan melakukan hal ini secara terukur. kemitraan dalam proyek-proyek pertambangan dan air akan memberikan pendapatan secara meningkat di masa depan, bersama dengan permintaan akan kemampuan penyelesaian proyek kami, sementara akuisisi akan memungkinkan kami untuk membangun basis keterampilan dan kekuatan yang ada serta memperluas kemampuan kami ke segmen-segmen lain dari pasar kami pada saat ini. Kemajuan para karyawan kami akan terus menjadi prioritas utama bagi Perusahaan karena kami hendak mengembangkan tim yang tepat untuk mencapai strategi serta tujuan-tujuan pertumbuhan kami. Akhir kata, saya hendak memberikan penghargaan atas upaya tim Petrosea, staf kami, rekan-rekan direktur dan panduan serta saran dari Komisaris kami dalam mencapai hasil di tahun 2006. Akhirnya, saya juga ingin berterima kasih kepada Anda sekalian, pemegang saham kami, atas dukungan Anda selama tahun 2006.Annual Report 2006

JOHN F.B. SHERIDAN, BE(Hons),MBAPresiden Direktur/President DirectorPETROSEA

12

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate GovernanceSebagai perusahaan publik Petrosea sangat peduli untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik. As a publicly listed company Petrosea is fully aware of the importance of good corporate governance.

Komite AuditSesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam; bahwa Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit: Melakukan penelaahan atas informasi tahunan yang akan dikeluarkan perusahaan seperti Laporan tahunan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya; Melakukan penelaahan atas ketaatan Perusahaan terhadap peraturan Bursa dan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan; Melakukan penelaahan hasil pemeriksaan oleh auditor internal dan auditor eksternal; dan Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai resiko yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan manajemen resiko oleh Dewan Direksi.

Audit CommitteeIn compliance with Decree of the Chairman of Capital Market Supervisory Agency the Audit Committee has the following responsibilities: Review financial information to be published by the Company i.e. financial statements, projections and other financial information; Review compliance with stock exchange regulations and other regulations applicable to the Companys activities; Review work performed by internal auditors and external auditors; and Report to the Board of Commissioners on risks faced by the Company and risk management performed by the Board of Directors.

Dewan Pimpinan telah mendelegasikan tanggung jawab kepada management. Selama tahun 2006 Komite Audit telah mengadakan 3 kali pertemuan. Ketua Komite Audit Perseroan adalah John Karamoy yang juga menjabat sebagai Komisaris Independen.

The Board has delegated the responsibility for the management. During 2006 the Audit Committee met 3 times. Chairman of Audit Committee is John Karamoy who is an Independent Commissioner.

Anggota Komite Audit adalah : Mabel Parengkuan, warganegara Indonesia, partner dari Moores Rowland Indonesia.

The members of the Audit Committee are : Mabel Parengkuan, Indonesian citizen, partner of Moores Rowland Indonesia. Iman Setiadi, Indonesian citizen, partner of Moores Rowland Indonesia.

Iman Setiadi, warganegara Indonesia, partner dari Moores Rowland Indonesia.

PETROSEA

13

Annual Report 2006

Tata Kelola Perusahaan Corporate GovernanceSURAT PERNYATAAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS TENTANG LAPORAN TAHUNAN 2006 PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Kami yang bertanda tangan di bawah ini Direksi dan Dewan Komisaris PT Petrosea Tbk menyatakan bahwa : 1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian PT Petrosea Tbk dan anak perusahaan; 2. Laporan keuangan konsolidasian PT Petrosea Tbk dan anak perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akutansi yang berlaku umum di Indonesia; 3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan konsolidasian PT Petrosea Tbk dan anak perusahaan telah dimuat secara lengkap dan benar; b. Laporan keuangan konsolidasian PT Petrosea Tbk dan anak perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; 4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal dalam PT Petrosea Tbk dan anak perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya THE BOARD OF DIRECTORS AND THE BOARD OF COMMISSIONERS STATEMENTS 2006 ANNUAL REPORT PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY The undersigned, in accordance with a resolution of the Board of Directors and Board of Commissioners of PT Petrosea Tbk declare that : 1. We are responsible for the preparation and presentation of PT Petrosea Tbk and subsidiary consolidated financial statements; 2. PT Petrosea Tbk consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia; 3. a. All information in the PT Petrosea Tbk and subsidiary consolidated financial statements has been disclosed in a complete and truthful manner; b. PT Petrosea Tbk and subsidiary consolidated financial statements do not contain any incorrect information or material fact, nor do they omit information or material fact; 4. We are responsible for PT Petrosea Tbk and subsidiary internal control system; This statement is made in the truth.

Jakarta, 28 Maret/ March 2007

JOHN F.B. SHERIDANPresiden Direktur/President Director

MICHAEL J. GODDARDDirektur/ Director

HENDRICK U. IBRAHIMDirektur/Director

Drs. Haji. UDAYA SASTRODIMEDJOPresident Komisaris/ President Commissioner

FIRDAUS SIDDIKKomisaris Independen/ Independent Commissioner

JOHN S. KARAMOYKomisaris Independen/ Independent Commissioner

Annual Report 2006

ANDREW J. WALSHKomisaris/CommissionerPETROSEA

14

Tinjauan Operasi Review of Operations

Pertambangan MiningDi Indonesia, Petrosea diakui sebagai salah satu penambang kontrak kelas dunia dengan keahlian dalam bidang operasi penambangan terbuka dan operasi penambangan bawah tanah. Perusahaan terus melakukan penawaran menyangkut beberapa peluang di pasar penambangan yang sangat kompetitif, terutama dalam industri batu bara. Tambang Emas Bawah Tanah Toms Gully, yang merupakan proyek penambangan pertama Petrosea bersama dengan rekanan Renison Consolidated Mines, menghasilkan emas pertama kali di bulan Juli dan pengembangang bawah tanah diteruskan walaupun kondisi tanah yang menantang. Sesudah akhir tahun Renison mengumumkan rencana untuk menjual kepemilikannya dalam proyek tersebut. Beberapa prakarsa baru menyangkut keselamatan serta fokus terhadap klien pada perencanaan pertambangan yang semakin meningkat menjadi saksi naiknya jumlah produksi dari target awal Petrosea atas 4 (empat) tahun kontrak pertambangan Sanga-sanga untuk PT Pinang Coal di Kalimantan Timur. PT Pinang Coal membeli pertambangan batubara ini dari klien sebelumnnya, PT Mitra Internusa Persada. Petrosea mulai memutakhirkan armada alat-alat beratnya yang berjumlah sangat besar dan membeli peralatan tambahan baru untuk membantu pembuangan tanah penutup berkenaan dengan perpanjangan kontraknya untuk operasi PT Gunungbayan Pratamacoal di Kalimantan Timur. Setelah merampungkan studi kelayakan untuk perusahaan BHP Biliton (BHPB), saat ini Petrosea telah memiliki satu tim terpadu yang terdiri dari sembilan pekerja yang bekerja dari kantor BHPB di Balikpapan untuk selanjutnya menentukan opsi-opsi pengembangan di ladang batu bara Kalimantan Tengah. Tambang skala kecil juga telah dibangun untuk kegiatan konstruksi. Petrosea is recognised in Indonesia as a world class contract miner with expertise in both open cut and underground has mining operations. The company has continued tendering for new opportunities in the very competitive mining market, particularly in the thermal coal industry. Toms Gully Underground Gold Mine, Petroseas first Australian mining project with alliance partner Renison Consolidated Mines, saw its first gold pour in July and underground development too block two despite challenging ground conditions. Subsequent to the end of the year Renison announced plans to sell its interest in the project. New safety initiatives and a heightened client focus on mine planning saw production levels increase from original expectations for Petroseas four year Sanga Sanga mining contract for PT Pinang Coal in East Kalimantan. PT Pinang purchased the coal concession from the original client, PT Mitra Internusa Persada. Petrosea began to upgrade an extensive fleet of heavy equipment and purchased additional new equipment to facilitate overburden removal for its contract extension for PT Gunungbayan Pratamacoal operations in East Kalimantan. After completing a coal feasibility study for a BHP Billiton (BHPB) company, Petrosea now has an integrated team of nine people working from BHPBs office in Balikpapan to further define development options in the Central Kalimantan coal field. A small mine presence has also been established for construction activities. In September, Petroseas arrangement with KPC to provide mine services came to an end due to significantly increased low cost competition.

Gunungbayan Coal ProjectProduction continued at the accelerated rate of approximately three million bank cubic metres per month as Petrosea headed into the third year of a four-year contract extension for PT Gunungbayan Pratamacoals mining operations in East Kalimantan.

Proyek Batu bara GunungbayanProduksi terus meningkat, kira-kira tiga juta meter kubik tumpukan per bulan karena Petrosea memasuki tahun ketiga dari perpanjangan kontrak 4 tahunnya untuk operasi penambangan PT Gunungbayan Pratamacoal di Kalimantan Timur.

PETROSEA

15

Annual Report 2006

Pertambangan Mining

Petrosea mulai memutakhirkan armada alat-alat beratnya yang berjumlah sangat besar dan membeli peralatan tambahan baru untuk membantu pembuangan tanah penutup yang mencakup pemindahan tanah pucuk, tanah penutup, dan interburden dari sumur-sumur ganda. Perusahaan telah memindahkan lebih dari 193 juta meter kubik tumpukan bahan dan menghasilkan pendapatan lebih dari US$ 235 juta sejak kontrak pertama dimulai pada tahun 1999.

Petrosea began to upgrade an extensive fleet of heavy equipment and purchased additional new equipment to facilitate the overburden removal activities, which include the relocation of topsoil, overburden and interburden from multiple pits. The company has removed more than 193 million bank cubic metres of material and generated in excess of US$235 million in revenue since the initial contract began in 1999.

Proyek Pertambangan Batu bara Sanga-sangaSebelum bulan Desember, kira-kira 1,4 juta ton batu bara dan 13 juta kubik meter tumpukan tanah penutup telah digali dan diangkut oleh Petrosea dari tambang Sanga-sanga di Kalimantan Timur. Petrosea telah berhasil mencapai masa 18 bulan dari kontrak kontrak 4 tahunnya yang mencakup kegiatan pengupasan tanah penutup dan kegiatan penambangan batu bara di ladang hijau di konsesi batu bara Sangasanga. Semua pembangunan di lokasi telah diselesaikan pada awal tahun 2006 dan fokus perhatian bergeser ke usaha untuk memaksimalkan produksi dengan cara yang aman dan efisien. Pelaksanaan prakarsa-prakarsa seperti Skema Insentif Pertambangan, digabungkan dengan fokus terhadap klien yang semakin tinggi menyangkut perencanaan tambang menjadi saksi meningkatnya jumlah produksi dari tahun anggaran lalu. Dalam semester pertama tahun itu, klien awal menjual konsesi kepada PT Pinang Coal, anak perusahaan dari Noble Group.PETROSEA

Sanga Sanga Coal Mining ProjectBy December approximately 1.4 million tonnes of coal and 13 million bank cubic metres of overburden had been excavated and hauled by Petrosea from the Sanga Sanga mine in East Kalimantan. Petrosea reached the 18 month mark of a four year contract involving overburden stripping and coal mining activities at the greenfields Sanga Sanga coal concession. All site establishment was completed early in 2006 and the focus shifted to maximising production in a safe and efficient manner. The implementation of initiatives such as the Mining Incentive Scheme, combined with a heightened client focus on mine planning, saw production levels increase from last financial year. During the first half of the year the original client sold the concession to PT Pinang Coal, a subsidiary of the Noble Group.

16

Annual Report 2006

Tambang Emas Bawah Tanah Toms GullyTambang Emas Bawah Tanah Toms Gully, yang merupakan usaha penambangan pertama Petrosea di Australia beraliansi dengan Renison Consolidated Mines NL, terus membuat kemajuan dalam hal produksi emas bawah tanah sejak awal tahun anggaran tersebut dengan curahan emas pertama yang terjadi selama bulan Juli. Setelah akhir tahun Renison mengumumkan rencananya untuk menjual kepemilikannya dalam proyek tersebut.

Toms Gully Underground Gold MineToms Gully Underground Gold Mine, Petroseas first Australian mining venture with alliance partner Renison Consolidated Mines NL, progressed with underground gold production starting early in the financial year with the first gold pour taking place during July. Subsequent to the end of the year Renison announced plans to sell its interest in the project.

KPC Plant HireOver the last two years Petroseas work scope in this area has been impacted by a significant increase in low cost competition.

Persewaan Peralatan KPCSelama lebih dari dua tahun, lingkup pekerjaan Petrosea menjadi semakin padat oleh adanya kenaikan yang signifikan dalam hal persaingan biaya rendah.

PETROSEA

17

Annual Report 2006

Tinjauan Operasi Review of Operations

Jasa ServicesPetrosea Offshore Supply Base (POSB), Petrosea Engineering Center (PEC) dan konsorsium pengolahan air, Tirta Bangun Nusantara (TBN) semuanya telah memberikan sumbangan yang sangat berarti kepada bidang usaha ini dalam tahun 2006. Proyek-proyek besar yang dikerjakan pada tahun 2006 termasuk studi kelayakan batu bara Maruwai untuk BHP Biliton, pembaruan terminal batu bara Bontang untuk Banpu Plc dan pabrik emas Cibaliung untuk Austindo Resources. Pengembangan Petrosea Offshore Supply Base di Tanjung Batu, Balikpapan terus berlangsung sepanjang tahun 2006. Saat ini, POSB merupakan salah satu fasilitas kelas dunia dan telah berhasil menarik perhatian beberapa perusahaan minyak bumi dan gas alam dan pertambangan internasional. Investasi Petrosea di Instalasi Pengolahan Air Cikokol, Tangerang, terus memperlihatkan peningkatan mutu dan produksi air minum untuk lebih dari 350.000 penduduk di wilayah Tangerang. TBN melanjutkan penelitiannya menyangkut peluang investasi yang serupa pada tahun 2006. PEC menyediakan, jasa rekayasa dan konsultasi dan memungkinkan Perusahaan untuk menyediakan jasa manajemen rekayasa, pembelian dan konstruksi yang kompleks, juga telah memberikan posisi yang unik kepada Petrosea di pasar Indonesia, yang menjadikan Petrosea salah satu dari sedikit perusahaan yang mampu melaksanakan proyek penambangan mulai dari studi konseptual sampai ke pembangunan, commissioning, penambangan dan operasional. The Petrosea Offshore Supply Base (POSB), Petrosea Engineering Centre (PEC) and water treatment consortium, Tirta Bangun Nusantara (TBN) all made significant contributions to this line of business during 2006. Major projects worked on in 2006 included the Maruwai coal feasibility study for BHP Billiton, the Bontang coal terminal upgrade for Banpu Plc and the Cibaliung gold plant for Austindo Resources. The development of the Petrosea Offshore Supply Base at Tanjung Batu, Balikpapan continued during 2006. POSB is now a world-class facility and has attracted strong interest from several international oil and mining companies. Petroseas investment in the Cikokol Water Treatment Plant in Tangerang has continued to provide improved quality and delivery of drinking water to over 350,000 people in the Tangerang region. TBN continued its search for similar investment opportunities during 2006. PEC provides engineering and consulting services and enables the Company to deliver complex engineering, procurement and construction management contracts. PECs services also give Petrosea a unique position in the Indonesian market, making it one of the few companies capable of taking a minerals project all the way from a conceptual study through to construction, commissioning, mining and operations.

Maruwai Coal Feasibility Study ContractIn May Petrosea was awarded a contract enabling it to participate in a strategic Indonesian mining development. The Petrosea Calibre Roberts & Schaeffer Joint Operation (PCRNS) secured the Maruwai Coal Feasibility Study Contract involving preparation of an extensive report for PT Maruwai Coal, a BHP Billiton company, on the green field development of a proposed 5mtpa coal mine facility.

Kontrak Studi Kelayakan Batu Bara MaruwaiPada bulan Mei, Petrosea memperoleh kontrak yang memungkinkannya untuk berperan serta dalam suatu pengembangan pertambangan Indonesia yang strategis. Operasi kerjasama Petrosea Calibre Roberts and Schaeffer (PCRNS) memastikan bahwa Kontrak Studi Kelayakan Batu bara Maruwai mencakup persiapan laporan yang yang lengkap dan mendalam tentang PT Maruwai Coal, sebuah perusahaan milik BHP Biliton, berkenaan dengan pengembangan sarana tambang batu bara yang diperkirakan berkapasitas 5 juta kubik per tahun.PETROSEA

18

Annual Report 2006

Proyek Maruwai Coal terdiri dari tujuh Kontrak Karya Batu Bara (CCoWs), yang seluruhnya terletak di propinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Kandungan batu bara lunak rendah debu telah dikaji di CCoWs yang terletak di kawasan terpencil dan belum memiliki infrastruktur. Satu pendekatan tim yang terpadu mencakup klien memungkinkan studi kelayakan Maruwai diselesaikan pada bulan Desember. Selanjutnya, tim ahli teknik Petrosea telah melakukan mobilisasi ke Balikpapan untuk bekerja dengan klien menyangkut pengembangan-pengembangan lain di daerah proyek Maruwai.

The Maruwai project consists of seven Coal Contracts of Works (CCoWs), all located in Central and East Kalimantan provinces. Significant deposits of low ash coking coal have been delineated in the CCoWs, which are located in a region that is remote and which has no current infrastruc-ture.

An integrated team approach involving the client allowed the Maruwai Feasibility study to be largely completed in December. Subsequently, a Petrosea engi-neering team has mobilized to Balikpapan to work with the client on other developments in the Maruwai project area.

Petrosea Offshore Supply BasePetroseas Offshore Supply Base is being developed into a world-class facility to support the oil and gas industry. In 2006 a major infrastructure project was completed consisting of new warehouse and office buildings, bulk oil and water storage tanks, improved roadways, new drainage and new drill pipe storage and maintenance areas. The upgrade and establishment of new infrastructure is due for completion in mid 2007 and is already paying dividends with two contracts secured from major oil companies, ENI and Total Indonesie. Large oil and gas companies have been using the base at Tanjung Batu, for the storage and management of exploration and drilling materials. A key advantage of the facility is that the water depth at wharf is 8.5 metres at low tide, allowing a wide range of vessels to dock. Petrosea looks forward to ongoing improvements to the quality and range of services it provides to its clients and to attracting further business to the facility.

Petrosea Offshore Supply Base (POSB)/Basis Pasokan Lepas Pantai PetroseaPetrosea Offshore Supply Base sedang dikembangkan menjadi sarana kelas dunia untuk mendukung industri minyak bumi dan gas alam. Pada tahun 2006, satu proyek infrastruktur besar telah diselesaikan yang terdiri dari sebuah gudang baru dan gedung kantor, tanki penyimpan minyak curah dan air, jalan yang sudah ditingkatkan, drainase baru dan serta tempat penyimpanan dan pemeliharaan pipa pengebor baru. Peningkatan dan pembangunan infrastruktur baru ini harus diselesaikan di pertengahan 2007 dan telah menghasilkan dua buah kontrak dari perusahaanperusahaan minyak skala besar, ENI dan Total Indonesie. Perusahaan - perusahaan minyak dan gas skala besar telah menggunakan pangkalan di Tanjung Batu, Indonesia untuk penyimpanan dan pengelolaan bahan untuk eksplorasi dan pengeboran. Keunggulan utama dari sarana ini adalah bahwa kedalaman air di dermaga 8,5 meter pada saat air surut, sehingga memungkinkan kapal-kapal ukuran besar untuk bersandar. Petrosea senantiasa mengupayakan untuk meningkatkan mutu dan memperluas cakupan jasa kepada para kliennya, serta menarik lebih banyak pemakai sarana ini.

PETROSEA

19

Annual Report 2006

Tinjauan Operasi Review of Operations

Rekayasa dan Konstruksi Engineering & ConstructionDalam bidang usaha rekayasa dan konstruksi, Petrosea berhasil menyelesaikan dua proyek Minyak dan Gas dan mendapat satu proyek infrastruktur dan konstruksi pada tahun 2006. Kedua proyek minyak dan gas diperoleh dari Jakarta melalui kerjasama 50:50 dengan Clough yang dikenal sebagai Petrosea Clough Joint Operation (PCJO). Sebanyak lima proyek telah diserahkan kepada PCJO sejak tahun 2004. Pada bulan Juli PCJO telah berhasil melaksanakan EPIC Maleo Spur Pipeline lebih awal dari rencana, yang merupakan komponen penting dari Pengembangan Maleo Gas Field milik Santos (lepas pantai Madura). Pada bulan Oktober dermaga CALM untuk SBM IMODCO dan Conoco Phillips Indonesia berhasil diselesaikan. Dalam tahun tersebut, Petrosea memenangkan proyek infrastruktur dan konstruksi untuk dua tahun. Proyek pendirian pabrik emas Cibaliung untuk PT Cibaliung Sumberdaya telah berhasil dinegosiasikan sebagai kontrak cost plus sebagai tambahan untuk kontrak atas rekayasa disain secara detil. In the engineering and construction line of business, Petrosea successfully completed two oil and gas projects and was awarded one infrastructure & construction project in 2006. The two oil & gas projects were delivered from Jakarta through the 50:50 joint operation with Clough known as the Petrosea Clough Joint Operation (PCJO). Five projects have now been delivered by the PCJO since 2004. In July the PCJO successfully executed an EPIC contract for the Maleo Spur Pipeline ahead of schedule, which is a key component of Santos (Madura Offshores) major Maleo Gas Field Development. October saw the completion of a CALM buoy and mooring installation for SBM IMODCO and ConocoPhillips Indonesia. During the year, Petrosea secured its first infrastructure & construction project in two years. The Cibaliung gold plant re-erection project for PT Cibaliung Sumberdaya was successfully negotiated as a cost plus contract on the back of a contract for the detailed design engineering.

Proyek Ladang Gas MaleoPada bulan Juli, Petrosea Clough Joint Operation telah berhasil melaksanakan EPIC (Engineering, Procurement, Installation, and Commissioning) untuk Maleo Spur Pipeline lebih awal dari rencana. Ini adalah pertama kalinya Petrosea Clough Joint Operation melaksanakan operasi instalasi hot-tap bawah laut. Manajemen proyek, pekerjaan teknik, pengadaan, koordinasi fabrikasi, pekerjaan instalasi lepas pantai telah dikerjakan dari Kantor Petrosea Jakarta. Jalur pipa berukuran 14 sepanjang delapan kilo meter telah dipasang di 40 kilometer kearah tenggara Pulau Madura dan menghubungkan anjungan produksi Maleo dengan East Java Gas Pipeline 28 yang sudah ada. Sarana ini merupakan komponen penting dari milik Santos (lepas pantai Madura) Maleo Gas Field Development dan letaknya jauh dari infrastruktur Minyak dan gas yang ada. Ladang tersebut telah berhasil berproduksi sejak selesainya proyek ini pada bulan Juli sampai bulan Agustus 2006.

Maleo Gas Field ProjectIn July the Petrosea Clough Joint Operation successfully executed EPIC (Engineering, Procurement, Installation, and Commissioning) contract for Maleo Spur Pipeline ahead of schedule. This is the first time the Petrosea Clough JO has performed a subsea hot-tap installation operation. The project management, engineering work, procurement, coordination of fabrication and offshore installation work was done from Petroseas Jakarta office. The eight kilometre 14 pipeline lies around 40 kilometres south east of Madura Island in Indonesia and connects the Maleo production platform to the existing 28 East Java Gas Pipeline. The facility is a key component of Santos (Madura Offshores) major Maleo Gas Field Development and is remote from any existing oil and gas infrastructure. The field has been successfully producing since project completion from July to August 2006.

Annual Report 2006

PETROSEA

20

SBM Proyek Instalasi Belanak FSO CALM BuoyPada bulan Oktober Petrosea Clough Joint Operation (PCJO) berhasil menyelesaikan instalasi sistem berlabuh enam titik, CALM Buoy, dan umbilical serta raiser untuk SBM IMODCO dan ConocoPhillips Indonesia. Manajemen proyek, teknik, koordinasi fabrikasi dan pekerjaan intalasi lepas pantai lainnya dikelola dan dilaksanakan Kantor Petrosea Jakarta. Lingkup pekerjaan lepas pantai dilaksanakan dengan menggunakan kapal Java Konstruktor dari Clough. CALM Buoy terletak di dalam air dengan kedalaman sekitar 90-95 meter dari Ladang Belanak di Laut Natuna, 550 kilometer timur laut Singapura.

SBM - Belanak FSO CALM Buoy Installation ProjectOctober saw the Petrosea Clough Joint Operation (PCJO) successfully complete the installation of a six point mooring system, CALM Buoy and associated umbilicals and risers for SBM IMODCO and ConocoPhillips Indonesia. The project management, engineering, coordination of fabrication and offshore installation work was managed and executed from Petroseas Jakarta office. The offshore work scope was carried out using Cloughs Java Constructor Vessel. The CALM buoy resides in a water depth of around 9095 metres in the Belanak Field in the Natuna Sea, 550 kilometres north east of Singapore.

Proyek Emas CibaliungPekerjaan di Lokasi Instalasi Emas Cibaliung berjalan lebih awal dari yang direncanakan dengan semua kegiatan pembangunan sudah lebih dari setengah rampung pada 31 Desember 2006. Lingkup kerja Petrosea berkenaan dengan Cibaliung Sumberdaya mencakup pengelolaan dan pembangunan kembali instalasi pengolahan emas di Indonesia yang pernah dibongkar. Sebuah instalasi yang terletak di Gunung Olympus di Australia Barat telah dibeli dan dipindahkan ke lokasi pembangunan dimana instalasi pabrik tersebut sedang diperbaiki kembali sesuai kebutuhan serta dilengkapi dengan beberapa peralatan baru. Keselamatan dilokasi terus dijaga agar tetap berada di standar tinggi, yaitu dengan 180.000 jam kerja dengan tidak ada jam kerja hilang (LTI) sampai akhir tahun. Proyek ini berlokasi di Propinsi Banten, di dekat ujung barat Pulau Jawa, Indonesia. Penyelesaiaannya dijadwalkan akan tepat waktu pada bulan Maret 2007.

Cibaliung Gold ProjectWork on the Cibaliung Gold Plant site progressed ahead of schedule with all construction activities more than half completed at 31 December 2006. Petroseas work scope for Ciabaliung Sumber Daya involves management and reconstruction of its dismantled gold processing plant in Indonesia. An existing plant located at Mt Olympus in Western Australia has been purchased and relocated to the construction site where it is being refurbished where required and supplemented with some new equipment. Safety on-site has been maintained at a high standard with 180,000 man-hours worked with no LTIs up to year end. The project is located in the Banten Province, near the western tip of Java, Indonesia. Completion is on target to be achieved in March 2007.Annual Report 2006

PETROSEA

21

Pekerja dan MasyarakatSepanjang tahun 2006, Kelompok Integritas Usaha Petrosea, yang membawahi Departemen-departemen Sumber Daya Manusia & Urusan Umum, Mutu dan Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan senantiasa memberikan layanan dan dukungan kepada stafnya untuk meningkatkan efisiensi usaha inti di seluruh perusahaan.

People and CommunityDuring 2006 Petroseas Business Integrity Group, which brings together the Human Resources & General Affairs, Quality, and Health Safety & Environment Departments, continued to provide services and support to staff to improve core business efficiency across the Company.

Sumber daya ManusiaTenaga kerja berbakat sangat menentukan keberhasilan operasi Petrosea. Perusahaan mengakui pentingnya mempekerjakan tenaga kerja stet baik yang terampil ataupun yang tidak terampil dan sekali lagi, pada tahun ini, merekrut, sejauh memungkinkan, tenaga kerja dari kalangan penduduk setempat di lokasi proyek-proyek beroperasi. Di penghujung tahun 2006, jumlah karyawan Petrosea di seluruh Indonesia berjumlah 1.215 orang, termasuk 35 tenaga kerja asing. Strategi pengelolaan bakat yang diterapkan oleh Petrosea terus memainkan peran penting dalam mempertahankan dan sekaligus mengembangkan kemampuan karyawannya. Petrosea telah mengidentifikasi sejumlah staf yang memiliki potensi untuk menumbuhkembangkan karir mereka di Perusahaan dan akan berusaha untuk membekali sejumlah karyawan ini dengan pengalaman dan pengetahuan berharga untuk memastikan mereka mencapai potensi maksimal mereka. Strategi ini memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan Perusahaan akan berbagai keterampilan di masa yang akan datang.

Human ResourcesTalented manpower is critical to the success of Petroseas operations. The Company recognises the importance of employing locally skilled and unskilled workers and once again this year recruited wherever possible from the local communities where projects are operating. At the end of 2006, the number of Petrosea employees around Indonesia totaled 1,215 personnel, including 35 expatriates. Petroseas talent management strategy continues to play a key role in retaining and developing staff. Petrosea has identified a pool of staff with the potential to grow and develop their careers within the Company and will endeavour to provide these employees in particular with valuable experience and knowledge to ensure they reach their full potential. This strategy will play an important role in meeting the Companys future skills requirements.

Training and DevelopmentPetrosea recognises its responsibility to maintain and develop the skills of employees and during the year the Company continued to provide a wide range of competency-based training and professional development programs designed to build solid career opportunities. In 2006, 9,214 man-hours of training were conducted in areas such as mobile equipment operation, safety, human resources, quality assurance, finance, accounting, construction, and information technology. Bahasa Indonesia language classes were also provided for expatriate staff.

Pelatihan dan PengembanganPetrosea mengakui tanggung jawabnya untuk memelihara dan mengembangkan keterampilan karyawannya dan sepanjang tahun Perusahaan terus memberikan pelatihan berbasis kemampuan dan program-program pengembangan profesional juga dirancang untuk membangun peluang karir yang mantap. Di tahun 2006, sebanyak 9.214 jam kerja pelatihan telah diberikan di berbagai bidang seperti pengoperasian peralatan bergerak, keselamatan, sumber daya manusia, jaminan mutu, akutansi, konstruksi, dan teknologi informasi. Kursus-kursus Bahasa Indonesia juga diberikan kepada tenaga kerja asing.

Overseas Advancement ProgramThrough its international affiliations, Petrosea offers regular opportunities for employees to work and learn overseas in occupations such as engineering, safety, and information technology. During the year, Petrosea

Program Peningkatan di Luar NegeriMelalui afiliasi-afiliasi internasionalnya, Petrosea menawarkan kesempatan secara teratur kepada karyawannya untuk bekerja dan belajar di luar negeri di berbagai bidang pekerjaan seperti teknik, keselamatan, dan teknologi informasi. Dalam tahun tersebut, karyawan Petrosea telah menghabiskan seluruhnya 1.807 jam kerjaPETROSEA

22

Annual Report 2006

untuk mencari pengalaman kerja di luar negeri di Clough, yang berkantor di berbagai lokasi, seperti di Arab Saudi, India dan Pakistan.

employees spent a total of 1,807 man days in overseas work experience with Clough, based in locations such as Saudi Arabia, India and Pakistan.

Program Beasiswa dan program perekrutan lulusan baruSejak tahun 1987, Petrosea telah mendukung pengembangan generasi pemimpin industri berikutnya dengan memberikan beasiswa untuk pendidikan S1. Pada tahun 2006, 5 (lima) mahasiswa teknik S1 dari beberapa universitas di DKI Jakarta telah lulus dalam program beasiswa yang diselenggarakan oleh Petrosea dan dua di antaranya telah ditawari untuk bekerja di Perusahaan.

Scholarship Scheme and fresh graduate intake programSince 1987, Petrosea has supported the development of the next generation of industry leaders by providing undergraduate university scholarships. In 2006, five undergraduate engineering students from universities in the greater Jakarta area graduated under the Petrosea scholarship and two have been offered employment with the Company.

Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan (HSE)Petrosea secara aktif senantiasa mencari cara-cara terbaik berkenaan dengan kesehatan, keselamatan dan pengelolaan lingkungan untuk memastikan adanya perlindungan dan kesejahteraan bagi stafnya, masyarakat dan lingkungan di tempat mana Perusahaan beroperasi. Petrosea mengukur kinerja keselamatannya dengan menggunakan standar Australia berkenaan dengan Tingkat Frekuensi Cidera yang menyebabkan Hilangnya Hari Kerja = LTIFR). Pada tahun 2006, Perusahaan mencapai 0,7 dalam LTIFR di daerah operasinya di Indonesia yang, lagi-lagi, lebih baik dari standar rata-rata industri sejenis. Hasil LTIFR operasi-operasi di luar negeri sedikit di bawah nilai ini dan Departemen HSE pun telah mengidentifikasi bidang-bidang yang memerlukan pembenahan dan perbaikan serta membuat suatu rencana tindakan yang saat ini sedang dilaksanakan. Tindakan-tindakan tersebut mencakup penugasan personil HSE berkebangsaan Indonesia untuk bekerja di luar negeri untuk membekali karyawan setempat dengan berbagai keterampilan dan alih teknologi. Kinerja keselamatan yang mengagumkan yang telah berhasil dicapai oleh Perusahaan sebagian besarnya disebabkan karena dilaksanakannya program HSE baru dari Clough yang disebut Target Zero serta beberapa prakarsa Petrosea sendiri yang diperkenalkan pada tahun sebelumnya, yaitu Positive Operational Safety Target (POST) dan Hazard Observation Reports (HAZOB). Program Target Zero ini dimaksudkan untuk mengembangkan budaya nihil bahaya (zero harm) di lingkungan Perusahaan dan mencakup lima fungsi utama HSE, yaitu Kepemimpinan, Tanggung Jawab dan Akuntabilitas, Manajemen Kecelakaan/Cidera, Manajemen Risiko, dan Audit serta Tindak Lanjutnya.

Health, Safety and EnvironmentPetrosea actively pursues best practice in health, safety and environmental management to ensure the protection and wellbeing of its staff, the communities and environment in which it operates. Petrosea measures its safety performance using the Australian standard of Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR). In 2006 the Company achieved an LTIFR of 0.7 for its Indonesian operations which once again is better than the industry standard. The result for overseas operations was slightly lower and the HSE department has identified areas for improvement and an action plan which is currently being implemented. Actions include assigning Indonesian HSE personnel to work overseas to provide training and skills transfer to local staff. The excellent domestic safety performance was largely due to the implementation of a new HSE program from Clough called Target Zero and Petroseas own initiatives that were first introduced in the previous year - Positive Operational Safety Target (POST) and Hazard Observation Reports (HAZOB). The Target Zero program aims to develop a culture of zero harm within the organisation and covers five key HSE functions of Leadership, Responsibility & Accountability, Incident Management, Risk Management and Audit & Follow Up.

PETROSEA

23

Annual Report 2006

Pekerja dan Masyarakat

People and CommunityPetroseas own safety programs have been rolled into Target Zero and have now been implemented on every project site and within the Jakarta office. The HSE department has also enhanced its software support systems for safety analysis, recording and training. Many of Petroseas projects reached notable safety milestones last year, and highlights include: A prestigious national LTI Free Award to operations at Balikpapan and Tanjung Batu after more than four million man-hours without Lost Time Injuries (LTIs) in 2005. The award was presented by the Vice President of the Republic Indonesia HE Yusuf Kalla after a rigorous assessment by the Department of Manpower; Four million man-hours Lost Time Injury free at Kaltim Prima Coals Sangatta operations in East Kalimantan; More than three million man-hours Lost Time Injury free at PT Gunung Bayan Pratamacoal in East Kalimantan at the end of 2006; Petrosea Mine Services & Asset Management is a nominee in the 2006 National No Lost Time Injury Award Program.

Program keselamatan Petrosea sendiri juga telah digabungkan dengan Target Zero dan telah dilaksanakan selama ini di setiap lokasi proyek dan di kantor Jakarta. Departemen HSE juga telah meningkatkan sistem perangkat lunak penunjang yang digunakan untuk analisa, pencatatan dan pelatihan keselamatan kerja. Tahun lalu, cukup banyak proyek Petrosea yang berhasil menggoreskan tinta emas dalam hal keselamatan kerja, seperti yang terlihat pada kilasan-kilasan peristiwa berikut ini: Penghargaan bergengsi tingkat Nasional, yaitu Nihil LTI untuk operasi-operasi di Balikpapan dan Tanjung Batu setelah empat juta jam kerja tanpa kehilangan Hari Kerja (LTI). Penghargaan ini diserahkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Yusuf Kalla, setelah melalui proses penilaian yang teliti oleh Departemen Tenaga Kerja; Empat juta jam kerja Nihil LTI di Sangatta, di wilayah Kaltim Prima Coal, Kalimantan Timur; Pada akhir tahun 2006, Petrosea berhasil mencapai tiga juta jam kerja tanpa kehilangan Hari Kerja di daerah operasi PT Gunung Bayan Pratamacoal di Kalimantan Timur; Pada tahun 2006, Departemen Mine Services & Asset Management Petrosea dinominasikan untuk mendapatkan penghargaan Program Nihil Cidera LTI Tingkat Nasional.

Quality AssurancePetrosea successfully entered its third triennial certification audit to ISO 9001:2000 this year and the scope of certification has been expanded to include the Companys mining operations. The new scope resulted from assessments by PT SGS Indonesia of two major mining projects being Gunung Bayan Pratama Coal and SangaSanga Coal. 2006 has been another challenging year for Petroseas Quality Control team with several substantial oil and gas and mining contracts proceeding in parallel. The Company has again focused on maintaining an up to date Quality Management System and training and developing its Quality and project staff. These efforts have been recognised by clients; for example an external audit performed by prominent client SBM IMODCO for ConocoPhilips Indonesia offered an outstanding endorsement of Petroseas quality assurance and project management systems. In addition, client survey on the Sanga-Sanga Coal project revealed high levels of satisfaction regarding Petroseas work.

Jaminan MutuTahun ini, Petrosea berhasil memasuki audit sertifikasi tahun ketiganya menuju ISO:9001:2000 dan lingkup sertifikasi juga telah diperluas sehingga mencakup kegiatankegiatan pertambangan Perusahaan. Lingkup baru ini berasal dari penilaian yang dilakukan oleh PT SGS Indonesia terhadap dua (2) proyek pertambangan utama, yaitu Gunung Bayan Pratama Coal dan Sanga-sanga Coal. Tahun 2006 adalah tahun penuh tantangan bagi Tim Kendali Mutu Petrosea dengan adanya beberapa kontrakkontrak minyak dan gas bumi maupun pertambangan besar yang berlangsung pada saat yang bersamaan. Sekali lagi, Perusahaan akan memfokuskan perhatiannya pada upaya untuk mempertahankan Sistem Manajemen Mutu yang terkini dan melatih serta mengembangkan Mutu dan staf proyeknya. Usaha-usaha ini telah diakui oleh para klien; sebagai contoh audit eksternal yang dilakukan oleh klien penting kami, SBM IMODCO untuk ConocoPhillips Indonesia telah memberikan pengesahan yang luar biasa terhadap jaminan mutu dan sistem manajemen proyek Petrosea. Di samping itu, hasil jajak pendapat tentang klien kami berkenaan dengan proyek Sanga-sanga Coal juga telah memperlihatkan tingkat kepuasan yang tinggi menyangkut pekerjaan Petrosea.PETROSEA

24

Annual Report 2006

Hubungan MasyarakatPetrosea bertekad untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang harmonis dengan penduduk di tempat mana ia beroperasi. Perusahaan menyediakan lapangan kerja bagi banyak tenaga kerja setempat dan juga mendukung organisasi-organisasi masyarakat melalui pemberian sponsor dan sumbangan. Pada tahun 2006, dukungan masyarakat tersebut mencakup sumbangan (sapi) untuk hari raya korban kepada lembaga amal dan lembaga kebudayaan pada waktu perayaan Idul Adha di Jakarta dan Bandung, Jawa Barat. Di samping itu, kantor Petrosea di Balikpapan juga menyumbangkan komputer dan generator listrik portabel kepada desa Kampung Ulu dan menyelenggarakan kegiatan pengasapan (fogging) di desa-desa yang berada di dekat lokasi operasi Gunung Bayan.

Community RelationsPetrosea is committed to developing and maintaining harmonious relationships with the communities in which it operates. The Company provides employment for many local workers, and also supports community organisations through a wide range of sponsorships and donations. In 2006, community support included Islamic qurban (cattle) donations to charities and cultural foundations during the annual Idul Adha celebrations in Jakarta area and Bandung, West Java. In addition, Petroseas Balikpapan office donated computer and portable electricity generatorsets to the nearby village of Kampung Ulu and arranged fogging activities for villages near the area of the Gunung Bayan operation.

PETROSEA

25

Annual Report 2006

Dewan Komisaris dan Manajemen Commissioners and ManagementPRESIDEN KOMISARIS / PRESIDENT COMMISSIONER Haji Udaya Sastrodimedjo Drs. SPj.Warga Negara Indonesia, ditunjuk sebagai Komisaris Utama Petrosea pada tanggal 18 Juni 1999 setelah 27 tahun menjabat sebagai Direktur Perusahaan. Spesialisasi keahliannya di bidang perpajakan. Tuan Sastrodimedjo menempuh pendidikan tinggi bidang Ilmu Ekonomi di Universitas Indonesia dan memperdalam bidang perpajakan di Belanda pada Akademi Rijksbelasting. Beliau adalah mantan Ketua Asosiasi Konsultan Pajak Indonesia dan Asosiasi Fiskal International. Tuan Sastrodimedjo masih aktif di KADIN Indonesia sebagai Wakil Ketua Departemen Ekonomi dan Keuangan dan juga sebagai Ketua BP4 KADIN. Beliau pernah menjadi Dosen selama 20 tahun di Universitas Katolik Parahyangan dan pernah menjadi penasihat di industri minyak dan gas selama lebih dari 30 tahun. Beliau juga dalam 7 tahun terakhir ditunjuk sebagai Anggota Dewan Penasehat Asosiasi Emiten Indonesia. Indonesian Citizen, was appointed President Commissioner of Petrosea on 18 June 1999 after 27 years as a Director of the Company. He specializes in Taxation. Mr. Sastrodimedjo was educated at the Economic Faculty of the University of Indonesia and studied taxation in Holland at the Rijksbelasting Academy. He was Chairman of both the Indonesian Tax Consultant Association and International Fiscal Association. Mr. Sastrodimedjo is still active at the Indonesian Chamber of Commerce and Industry as Vice Chairman of the Economic and Finance Department and also Chairman of the Board of Tax Studies Development and Counseling (BP4 KADIN). He was also a Lecturer for 20 years at the Parahyangan Catholic University and an Advisor in the oil and gas industry for over 30 years. He has also been, for the last 7 years, a member of the Council of Advisor of the Public Listed Companies Association.

KOMISARIS INDEPENDEN / INDEPENDENT COMMISSIONER Firdaus A. Siddik B Econ., MBAWarga negara Indonesia, ditunjuk sebagai Komisaris Independen Petrosea pada bulan November tahun 2001. Tuan Siddik adalah profesional terkemuka dalam bidang manajemen keuangan dengan pengalaman lebih dari 38 tahun dalam berbagai bidang usaha mulai dari minyak dan gas sampai ke pertambangan, distribusi, logistik dan jasa keuangan dan manajemen. Tuan Siddik adalah salah satu pendiri PT Price Waterhouse Siddik dan memimpin perusahaan itu sampai beliau pensiun pada tahun 1990 untuk berkonsentrasi pada minat awalnya dalam bidang manajemen investasi dengan MeesPierson dan belakangan, dalam usaha investasi bidang perbankan sebagai Presiden Komisaris pada PT Rothschild Indonesia, jabatan yang masih beliau pegang. Beliau juga aktif dalam Dewan Komisaris di beberapa perusahaan Indonesia. Indonesian Citizen, was appointed as Independent Commissioner of Petrosea in November 2001. Mr. Siddik is a prominent financial management professional with over 38 years experience in various fields of business ranging from oil and gas to mining, distribution, logistics and financial and management services. Mr. Siddik cofounded and headed PT Price Waterhouse Siddik until his retirement in 1990 to concentrate firstly on his investment management business with MeesPierson and later in investment banking as President Commissioner of PT Rothschild Indonesia, a position he still holds. He is also active on the Board of Commissioners of a number of Indonesian companies.

Annual Report 2006

PETROSEA

26

Dewan Komisaris dan Manajemen Commissioners and ManagementKOMISARIS INDEPENDEN/INDEPENDENT COMMISSIONER John S. KaramoyWarga Negara Indonesia, ditunjuk sebagai Komisaris Independen PT Petrosea pada bulan Desember 2006. Sepanjang kariernya Tuan Karamoy memegang banyak peranan pada perusahaan - perusahaan minyak dan gas seperti Stanvac, Huffco, dan Medco Energy. Pada tahun 2001 hingga 2006 menjabat sebagai Komisaris Utama PT Medco Energy International Tbk. Tuan Karamoy adalah Ketua Komite Audit dan Ketua Manajemen Risiko. Beliau memulai karirnya pada industri minyak dan gas sejak tahun 1955 di PT Stanvac Indonesia sebagai toolpusher drilling yang kemudian menjadi salah satu tenaga nasional Indonesia saat itu yang memimpin Exxon yang beroperasi di Indonesia dan juga Huffco Indonesia. Indonesian Citizen, was appointed as an Independent Commissioner in December 2006. Throughout his career Mr. Karamoy has undertaken roles for many oil and gas companies such as Stanvac, Huffco, and Medco Energy. In the period 2001 to 2006 Mr. Karamoy was President Commissioner at PT Medco Energy International Tbk and was Chairman of the Audit Committee and Chairman of the Risk Management Committee. He started his carreer in the oil and gas industry in 1955 in PT Stanvac Indonesia as a drilling toolpusher and became one of their leading Indonesian nationals to lead the Exxon based operations in Indonesia and in Huffco Indonesia.

KOMISARIS/COMMISSIONERDavid P.A Singleton BSc(Hons), FIEAustDavid P.A. Singleton adalah seorang warga Negara Inggris, menetap di Perth, Western Australia. Pada bulan September 2003 beliau ditunjuk sebagai CEO dan Pimpinan Clough Limited. Tuan Singleton adalah seorang Insinyur di bidang mekanikal dan berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang bisnis internasional dengan peran sebagai Pejabat Eksekutif Senior, terutama di Eropa dan USA. Beliau sukses dalam tugasnya di bisnis berskala besar dan ahli dalam managemen asset, merger, dan akuisisi. David P.A Singleton is a British citizen, resident in Perth, Australia. In september 2003 he was appointed Chief Executive Officer and Managing Director of Clough Limited. Mr Singleton is a Mechanical Engineer with more than 20 years international business experience in senior executive roles, primarily in Europe and the USA. He has been successful in large-scale business improvement assignments and has significant expertise in asset management, mergers, and acquisitions.

PETROSEA

27

Annual Report 2006

Dewan Komisaris dan Manajemen Commissioners and ManagementKOMISARIS/COMMISSIONER Andrew J. Walsh ACMAAndrew J Walsh adalah seorang warga Negara Inggris yang menetap di Perth, Australia bagian Barat. Beliau ditunjuk sebagai Kepala Keuangan Clough Limited pada bulan Oktober 2003 dan menjadi anggota Dewan Direksi Clough Limited pada bulan November 2003. Beliau memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dalam bidang keuangan internasional, terutama dalam bidang kontraktor pertahanan. Tuan Walsh sudah dipercaya memegang banyak jabatan senior dibidang keuangan pada perusahaan GEC, yang sekarang bernama BAE Systems. Sebelum bergabung dengan Clough, beliau menjabat sebagai Deputy CEO AMS dan Direktur Utama pada cabang perusahaan tersebut di Inggris (UK). AMS adalah salah satu kontraktor terkemuka di Eropa dalam bidang pertahanan dan elektro sipil yang dimiliki bersama oleh BAE System, UK dan Finmeccanica, Italia. Spesialisasi Tuam Walsh adalah di bidang keuangan korporat, akuntansi untuk proyek besar, merger dan akuisisi. Beliau adalah anggota dari Chartered Institute of Management Accountants dan lulusan Diploma Pasca Sarjana di bidang Managemen. Andrew J. Walsh is a British citizen residing in Perth, Western Australia. He was appointed Chief Financial Officer for Clough Limited in October 2003 and became a Director of the Clough Limited Board in November 2003. He has more than 20 years experience in the international finance arena, predominantly in defense contracting. Mr Walsh has held a number of senior financial posts with GEC, now BAE Systems. Prior to joining Clough, he was Deputy Chief Executive Officer of AMS and Managing Director of the companys UK business. AMS was one of Europes leading defence and civil electronics contractors owned jointly by BAE Systems, of the UK, and Finmeccanica, of Italy. Mr Walsh specializes in corporate finance, major project accounting, mergers and acquisitions. He is an Associate Member of the Chartered Institute of Management Accountants and holds a Post Graduate Diploma in Management.

PRESIDEN DIREKTUR / PRESIDENT DIRECTOR John F.B. Sheridan, BE(Hons), MBAWarga Negara Australia, ditunjuk sebagai Presiden Direktur PT Petrosea pada bulan Maret 2005. Sepanjang kariernya Tuan Sheridan memegang peranan sebagai pelopor untuk memulai proyek-proyek baru dan proyek dalam bentuk joint operations termasuk Stena UK, Saipem Italia dan Unocal Thailand, dimana pada tahun 2001 ia memegang posisi Manajer UCU Alliance. Selanjutnya memegang jabatan sebagai General Manager Clough Unithai pada tahun 2002 dan pada tahun 2003 ia diangkat menjadi General Manager Clough Thailand, dimana tanggungjawab nya meliputi kawasan Asia Tenggara. John telah membawa Perusahaan dengan kualitas kepemimpinan yang kuat, dengan ketrampilan dibidang analisa keuangan dan komersial dengan fokus strategis pengembangan dan implementasi untuk pertumbuhan kinerja dan bisnis. Australian Citizen, was appointed as President Director of Petrosea in March 2005. Throughout his career John has undertaken groundbreaking roles for company start-ups and joint venture projects with entities including Stena of the UK, Saipem of Italy and Unocal in Thailand, where in 2001 he held the position of UCU Alliance Manager. Following on from this role, John became General Manager of the Clough Unithai partnership in 2002, and in 2003 he was appointed General Manager Clough Thailand, where his responsibilities spanned the South East Asian region. John brings to the Company strong leadership qualities, both commercial and financial analysis skills with a focus on strategic development and implementation to deliver business growth and performance.

Annual Report 2006

PETROSEA

28

Dewan

Commissioners and Management

Direktur/Director Michael J. Goddard B.Com, MBA, MPhil, CPAWarga Negara Australia. Beliau telah menjabat sebagai Direktur Petrosea sejak 1999. Tuan Goddard pernah menjabat sebagai Direktur dan Kepala Keuangan pada Clough Limited sejak 1996 sampai dengan 2003 dan memiliki pengalaman 29 tahun dalam bidang keuangan dan bisnis, memiliki keahlian khusus dalam perencanaan perusahaan dan corporate affairs. Australian Citizen. He has been a Director of Petrosea since 1999. Mr. Goddard was a Director and Chief Financial Officer of Clough Limited from 1996 to 2003 and has 29 years experience in financing and business, specializing in corporate planning and corporate affairs.

Direktur/Director Hendrick U. Ibrahim Adv.Acc.Warga Negara Indonesia, ditunjuk sebagai Direktur Petrosea pada tahun 1999 dan telah bekerja pada Perusahaan sejak didirikan pada tahun 1972. Tuan Ibrahim pernah menjabat sebagai Manajer di kantor strategis Balikpapan selama 7 tahun dan sebagai Manajer Akuntansi Perusahaan di kantor pusat Jakarta selama lebih dari 18 tahun. Tuan Ibrahim mempunyai keahlian khusus dalam bidang perpajakan dan menangani Hubungan Pemerintahan sejak 1997. Indonesian Citizen, was appointed a Director of Petrosea in 1999 and has worked continuously with the Company since its inception in 1972. Mr. Ibrahim was Manager of the strategic Balikpapan office for 7 years and Accounting Manager for the Company at the Jakarta head office for over 18 years. Mr. Ibrahim specializes in taxation and has also managed the Companys Government Relations portfolio since 1997.

SEKRETARIS PERUSAHAAN / CORPORATE SECRETARY Christopher J. Bath CA, MAICDWarganegara Australia, Tuan Bath bergabung dengan Petrosea sebagai Manajer Keua