Petroleum System

9
TUGAS PRASYARAT GEOLOGI MIGAS “PETROLEUM SYSTEM Oleh: Shisil Fitriana H1F012013 KEMENTRIAN RISET DAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

description

Prasyarat geologi migas acara 1

Transcript of Petroleum System

Page 1: Petroleum System

TUGAS PRASYARAT

GEOLOGI MIGAS

“PETROLEUM SYSTEM

Oleh:

Shisil FitrianaH1F012013

KEMENTRIAN RISET DAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

PURBALINGGA

2015

Page 2: Petroleum System

Basic Petroleum System

Dalam mencari minyak dan gas bumi diperlukanya suatu eksplorasi. Eksplorasi merupakan kegiatan mencari dan menemukan sumberdaya hidrokarbon dan memperkirakan potensi hidrokarbon dialam sebuah cekungan. Namun untuk melakukan suatu eksplorasi perlu adanya suatu sistem. System ini disebut dengan Basic Petroleum System yaitu proses untuk menemukanya kandungan hidrokarbon dibawah permukaan. 

Didalam  Basic Petroleum System  terdapat  komponen komponen  penting yang harus ada. Komponen komponen tersebut adalah:

1. Source RockMerupakan endapan sedimen yang mengandung bahan-bahan organik yang cukup untuk dapat menghasilkan minyak dan gas bumi ketika endapan terbeut tertimbun dan terpanaskan, dan dapat mengelurakan minyak dan gas bumi tersebut dalam jumlah yang ekonomis. Bahan organik yang terkandung disebut kaorgen. Karogen memiliki 4 tipe yaitu:Tipe 1: Alga dari lingkungan pengendapan lacustrine dan lagoon. Tipe seperti ini dapat menghasilkan minyak dengan kualitas baik dan mampu menghasilkan gas.Tipe2:Campuran dari tumbuhan dan mikroorganisme laut. Tipe seperti ini merupakan bahan utama minyak dan gas bumi.Tipe 3:Tanaman darat dalam endapan yang mengandung batubara. Tipe seperrti ini umumnya menghasilkan gas dan sedikit minyak.Tipe 4: Bahan bahan tanaman yang teroksidasi. Tipe seperti ini tidak mampu menghasilkan minyak dan gas.

2. MATURASIMaturasi adalah proses perubahan secara biologi, fisika, dan kimia dari kerogen menjadi minyak dan gas bumi. Proses maturasi berawal sejak endapan sedimen yang kaya bahan organic terendapkan. Pada tahapan ini, terjadi reaksi pada temperatur rendah yang melibatkan bakteri anaerobic yang mereduksi oksigen, nitrogen dan belerang

Page 3: Petroleum System

sehingga menghasilkan konsentrasi hidrokarbon.Proses ini terus berlangsung sampai suhu batuan mencapai 50 derajat celcius. Selanjutnya, efek peningkatan temperatur menjadi sangat berpengaruh sejalan dengan tingkat reaksi dari bahan-bahan organik kerogen. Karena temperatur terus mengingkat sejalan dengan bertambahnya kedalaman, efek pemanasan secara alamiah ditentukan oleh seberapa dalam batuan sumber tertimbun (gradien geothermal). Gambar dibawah ini menunjukkan proporsi relatif dari minyak dan gas untuk kerogen tipe II, yang tertimbun di daerah dengan gradien geothermal sekitar 35 °C km -1 .

from OpenLearn - LearningSpaceTerlihat bahwa minyak bumi secara signifikan dapat dihasilkan diatas temperature 50 °C atau pada kedalaman sekitar 1200m lalu terhenti pada suhu 180 derajat atau pada kedalaman 5200m. Sedangkan gas terbentuk secara signifikan sejalan dengan bertambahnya temperature/kedalaman. Gas yang dihasilkan karena factor temperatur disebut dengan termogenic gas, sedangkan yang dihasilkan oleh aktivitas bakteri (suhu rendah, kedalaman dangkal <600m) disebut dengan biogenic gas. Gambar di bawah ini merupakan contoh penampang kedalaman dari lapisan-lapisan batuan sumber, serta prediksi temperatur dengan cara menggunakan contoh kurva di atas. Dari penampang ini dapat diprediksikan apakah source tersebut berada dalam oil window, gas window, dll. Metoda ini dikenal dengan metoda Lopatin ( 1971). Terlihat jelas, metoda Lopatin

Page 4: Petroleum System

hanya berdasarkan temperature dan mengabaikan efek reaksi kimia serta biologi.

Courtesy Fettes College

3. RESERVOIRAdalah batuan yang mampu menyimpan dan mengalirkan hidrokarbon. Dengan kata lain batuan tersebut harus memiliki porositas dan permeabilitas. Jenis reservoir umumnya batu pasir dan batuan karbonat dengan porositas 15-30% (baik porositas primer maupun sekunder) serta permeabilitas minimum sekitar 1 mD (mili Darcy) untuk gas dan 10 mD untuk minyak ringan (light oil). Berikut contoh-contoh reservoir berikut nilai porositas, permeabilitas, dll.

from OpenLearn – LearningSpace4. MIGRASIProses transportasi minyak dan gas dari batuan sumber menuju Reservoir. Dalam transportasi hidrokarbon terjadi beberapa proses yaitu:

Page 5: Petroleum System

Migrasi primer = Migrasi didalam skuen dari Source Rock Ekspulsion = Dari sekuen Source Rock menuju carrier bed Migrasi Skunder = Transportasi carrier bed menuju ke trap

5. TIMINGWaktu pengisian minyak dan gas bumi pada sebuah perangkap merupakan hal yang sangat penting. Karena kita menginginkan agar perangkap tersebut terbentuk sebelum migrasi, jika tidak, maka hidrokarbon telah terlanjur lewat sebelum perangkap tersebut terbentuk.

6. Trap Bentuk dari suatu geometri atau facies yang mampu menhan minyak dan gas bumi untuk berkumpul dan tidak berpindah lagi. Suatu trap harus terdiri dari batuan Reservoir sebagai tenpat penyimpan hidrokarbon.dan suatu set Seal agar sebagai penutup agar tidak terjadi migrasi lagi. Proses migrasi dan pembentukan trap tidak saling berhubungan dan terjadi di waktu yang berbeda. Waktu pembentukan trap sangat penting karena jika trap terbentuk sebelum hidrokarbon bermigrasi maka kemungkina akan ditemukanya akumulasi hidrokarbon didalam trap. Dan jika sebaliknya maka kemungkinan hidrokarbon telah melewati trap tersebut. Adapun tipe jebakan yaitu:JebakanStrukturalJebakan dipengaruhi oleh kejadian deformasi perlapisan dengan terbentuknya struktur lipatan dan patahan yang merupakan respon dari kejadian tektonik dan merupakan perangkap yang paling asli dan perangkap yang paling penting.JebakanStratigrafiJebakan yang dipengaruhi oleh variasi perlapisan secara vertikal dan lateral, perubahan facies batuan dan ketidakselarasan dan variasi

Page 6: Petroleum System

lateral dalam litologi pada suatu lapisan reservoar dalam perpindahan minyak bumi.JebakanKombinasiKombinasi antara struktural dan stratigrafi. Dimana pada perangkap jenis ini merupakan faktor bersama dalam membatasi bergeraknya atau menjebak minyak bumi.

7. Seal / Cap Rock (Batuan Penutup) Batuan penutup adalah batuan impermeable yang terletak diatas reservoir, sehingga hidrokarbon tidak akan keluar dari perangkap. Batuan impermeable ini berfungsi sebagai seal, contohnya adalah batuan shale dan karbonat massif. Sesar dapat pula berfungsi sebagai seal bila sesar tersebut diisi oleh endapan mineral yang terjadi secara kimiawi.

Gambar 7. Bentuk adanya cap rock di bawah permukaan yang menyebabkan hidrokarbon (minyak dan gas) tidak keluar dan melakukan migrasi

Page 7: Petroleum System

8. FRACTUREGRADIENTDidalam evaluasi prospek, kurva fracture gradient diperlukan diantaranya untuk memprediksi sejauh mana overburden rocks mampu menahan minyak dan gas bumi. Semakin tebal suatu overburden, maka semakin banyak volume hydrocarbon yang mampu ‘ditahan’.Gambar dibawah ini menunjukkan kurva fracture gradient dari gas, minyak dan air formasi dari sebuah lapangan. Berdasarkan kurva ini, jika kita memiliki sebuah perangkap dengan ketebalan overburden (c), maka ketebalan kolom gas maksimal yang mampu ditahan adalah (c-a), dan ketebalan kolom minyak adalah (c-b), selebihnya hidrokarbon tersebut akan merembes keluar penyekat.

Daftar Pustaka

http://ensiklopediseismik.blogspot.com/2008/11/petroleum-system-sistem-minyak-dan-gas.htmlhttp://aryadhani.blogspot.com/2010/05/basic-petroleum-system.htmlhttps://mistersukoco.wordpress.com/2012/09/02/basic-petroleum-system/https://smiatmiundip.wordpress.com/2011/05/01/basic-petroleum-system/