Petrografi Batuan Metamorf

14
Petrografi Batuan Metamorf Fasies Metamorfosa Tekstur merupakan kenampakan batuan yang berdasarkan pada ukuran, bentuk dan orientasi butir mineral individual penyusun batuan metamorf (Jackson, 1970). Penamaan tekstur batuan metamorf umumnya menggunakan awalan blasto atau akhiran blastic yang ditambahkan pada istilah dasarnya. Berikut ini adalah tekstur khusus yang terdapat pada batuan metamorf. 1) Relict/Palimset/Sisa Tekstur ini merupakan tekstur batuan metamorf yang masih menunjukkan sisa tekstur batuan asalnya atau tekstur batuan asalnya masih tampak pada batuan metamorf tersebut. Awalan blasto digunakan untuk penamaan tekstur batuan metamorf ini. Tekstur Relict pada diabas 2) Blastoporfiritik Batuan metamorf yang tekstur porfiritik batuan beku asalnya masih bisa dikenali. Batuan yang mempunyai kondisi seperti ini sering disebut batuan metabeku atau metasedimen. 3) Blastofitik Sisa tekstur ofitik batuan asal(batuan beku) masih tampak. 4) Granoblastik Polygonal

description

tag

Transcript of Petrografi Batuan Metamorf

Petrografi Batuan MetamorfFasies MetamorfosaTekstur merupakan kenampakan batuan yang berdasarkan pada ukuran, bentuk dan orientasi butir mineral individual penyusun batuan metamorf (Jackson, 1970). Penamaan tekstur batuan metamorf umumnya menggunakan awalan blasto atau akhiran blastic yang ditambahkan pada istilah dasarnya. Berikut ini adalah tekstur khusus yang terdapat pada batuan metamorf.1) Relict/Palimset/SisaTekstur ini merupakan tekstur batuan metamorf yang masih menunjukkan sisa tekstur batuan asalnya atau tekstur batuan asalnya masih tampak pada batuan metamorf tersebut. Awalan blasto digunakan untuk penamaan tekstur batuan metamorf ini.Tekstur Relict pada diabas2) BlastoporfiritikBatuan metamorf yang tekstur porfiritik batuan beku asalnya masih bisa dikenali. Batuan yang mempunyai kondisi seperti ini sering disebut batuan metabeku atau metasedimen.3) BlastofitikSisa tekstur ofitik batuan asal(batuan beku) masih tampak.4) Granoblastik PolygonalGranoblastik, apabila mineral penyusunnya berbentuk granular, equidimensional, batas mineralnya bersifat sutured(tidak teratur) dan umumnya kristalnya berbentuk anhedral.5) DecussateTekstur kristaloblastik batuan polimeneralik yang tidak menunjukkan keteraturan orientasi.6) Mortar textureApabila fragmen mineral yang lebih besar terdapat pada massa dasar material yang berasal dari kirstal yang sama yang terkena pemecahan (crushing).7) SacaroidalTekstur yang kenampakannya seperti gula pasir.8) Web textureFASIES GRANULITFasies metamorfosis adalah sekumpulan batuan yang masing -masing mempunyai paragenesa mineral; sekumpulan batuan yang masing masing mempunyai paragenesa mineral tertentu; mempunyai keseimbangan P dan T yang sama. Mineral indikatornya berupa himpunan mineral yang mencirikan kondisi P &T tertentu.Konsep fasies metamorfik diperkenalkan oleh Eskola, 1915. Definisi : Suatu kelompok batuan-batuan metamorf yang terbentuk pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama(Written and Brooks, 1972). Suatu kelompok batuan metamorf akan menunjukkan suatu kondisi fisik tertentu yang dicirikan oleh asosiasi mineralnya yang tetap Fasies metamorfik dibatasi oleh tekanan dan temperatur tertentu serta dicirikan oleh hubungan teratur antara komposisi kimia dan mineralogi.Fasies metamorfosa berdasarkan temperatur dan tekanan dari Eskola, 1939

Bertambah temperaturPerkembangan dari zeolit dalam batuan bekuFasies Sanidin(Fasies diabas)

Fasies sekis hijauFasies epidot-amfibolitFasies amfibolit(Fasies hornblende-gabro)Fasies hornfel piroksen(fasies gabro)

Fasies granulit

Fasies sekis glaukopanFasies eklogit(fasies eklogit)

Bertambah tekananHubungan temperatur dengan tekanan terhadap pembentukan fasies metamorfismeMetamorfosis granulit dipicu oleh masuknya rendah H2O cairan, yang memungkinkan mineral anhidrat seperti orthopyroxene terbentuk pada suhu jauh di bawah yang dibutuhkan dalam kondisi cairan-ada, dan suhu puncak metamorfosis granulit lebih tinggi daripada yang ditunjukkan oleh geothermometers granulit umum digunakan karena komposisi-equilibrium kembali mineral pada pendinginan.Fasies granulit merupakan malihan mineral kumpulan yang dihasilkan oleh metamorfosis dari berbagai jenis batu mulai dalam kondisi metamorfik yang sama dan biasanya ditandai dengan pembangunan, dalam batuan dasarbeku komposisi, dari kumpulan mineral clinopyroxene plagioklas orthopyroxene kuarsa. Variasi dari kumpulan mineral dengan komposisi mulai rock mencerminkan berbagai tertentu tekanan, temperatur, dan P (H 2 O) kondisi. Studi Eksperimental-T stabilitas bidang P mineral menunjukkan bahwa fasies merupakan kondisi high-pressure / high-temperature yang dapat dipenuhi dekat pangkal dari kerak benua .Dalam granulites mafik, Mg-Al estimasi Fe (816 12 C) lebih rendah dari dalam dan alumina granulites menengah tetapi masih dalam perjanjian dalam kesalahan dengan kendala kesetimbangan fase Sebaliknya, rata-rata estimasi dikoreksi Fe-Mg tukar (793 13 C) adalah jauh lebih tinggi daripada di granulites intermediate dan alumina. Tekanan rata-rata lebih tinggi untuk granulites mafik (~ 10 kbar) dibandingkan dengan alumina granulites dan menengah (6-8 kbar) adalah hasil dari fakta bahwa garnet merupakan tahap stabil di granulites mafik hanya pada tekanan yang relatif tinggi. Granulite sendiri memiliki 2 sub fasies, yaitu Hornblende-granulit Piroksen-granulitFasies Granulite ini proses metamorfosanya terjadi secara regional atau dinamothermal. Metamorfisme regional, proses yang berperan adalah kenaikan tekanan dan temperatur. Terjadi pada kulit bumi bagian dala, dimana faktor yang mempengaruhi adalah temperatur dan tekanan yang tinggi. Proses ini akan lebih intensif apabila diikuti oleh orogenesa.Pada proses pembentukannya, batuan penyusun kerak bumi mengalami peremasan sehingga mengalami deformasi yang sangat kuat. Karena proses tersebut, batuan akan terlipat dan tersesarkan, dan kerak bumi akan menjadi semakin pendek dan tebal. Pada umumnya proses penebalan kerak bumi ini menghasilkan suatu pegunungan lipatan. Meskipun pada waktu terjadinya pembentukan pegunungan batuan kerak bumi menjadi semakin tinggi, ada masa batuan yang jumlahnya relative sama dengan batuan yang terlipatkan, tertekan kebawah ke tempat yang mempunyai temperature dan tekanan yang lebih tinggi. Pada tempat inilah terjadi proses metamorfisme yang kuat. Beberapa batuan yang mengalami deformasi mengalami peningkatan temperature yang tinggi, sehingga akan mencair dan membentuk magma. Magma yang membentuk densitas yang lebih rendah dari batuan sekitarnya akan bergerak naik keatas. Magma yang mencapai dekat permukaan bumi akan menyebabkan terjadinya proses metamorfisme kontak di dalam zona metamorfisme regional. Jadi inti dari suatu sistem pegunungan terdiri dari tubuh batuan beku intrusive yang dikelilingi oleh batuan metamorf derajat tinggi. Apabila batuan yang menyusun pegunungan ini tererosi, maka inti dari system pegunungan yang terdiri dari batuan beku dan batuan metamorf ini akan tersingkap.Pada kondisi lingkungan yang sangat ekstrim, batuan metamorf tingkat tinggi pun akan mengalami perubahan. Pada lingkungan dengan tekanan rendah dan temperature lebih besar dari 800 C, batuan sekis atau genes yang mempunyai komposisi seperti batuan beku granit akan mulai mengalami peleburan. Mineral-mineral silikat yang berwarna terang seperti kuarsa dan potas feldspar (ortoklas), akan mencair prtama kali, sedangkan mineral silikat yang berwarna gelap seperti amfibol dan biotit masih tetap dalam keadaan padat.Apabila batuan yang sebagian mencair ini mengalami pendinginan keembali, akan membentuk batuan yang disusun oleh lajur yang berwarna terangdan gelap. Lajur yang berwarna terang dibentuk oleh batuan beku kristalin, sedang lajur yang berwarna gelap dibentuk oleh mineral-mineral batuan metamorf yang tidak mencair. Batuan tipe semacam ini merupakan campuran antara batuan beku dan batuan metamorf dan disebut migmatit. Untuk granulite sendiri terbentuknya di batuan yang disusun oleh lajur yang berwarna terang. Gambar VI.20.Tekstur schistose pada batuan metamorf6.Tekstur Phyllitik: foliasi kuat dalam batuan metamorf berbutir halus.Gambar VI.21.Tekstur phylitik pada batuan metamorf7.Tekstur Granoblastik: massive, tak-terfoliasi, tekstur equigranular dalambatuan metamorf.Gambar VI.22.Tekstur granoblastik pada batuan metamorfTabel VI.1. adalah beberapa batuan metamorf dan sifat-sifatnya.Tabel VI.1 Sifat-sifat batuan metamorf60

Tugas: Kelompok II dan III Menyiapkan bahan presentasi dari Tugas sebelumnyaDAFTAR BACAAN WAJIB61

1.William, et al, Petrography2.Craig and Vaughan, Ore Microscopy & Ore Petrography3.Ramdohr, Ore Minerals and Their Intergrowths4.http://www.wwnorton.com/college/geo/egeo/fla sh/3_2.swf5.http://met.open.ac.uk/vms/dualviewj.html62

DAFTAR PUSTAKAAnonim.2009.Hubungan Tekstur Batuan Metamorf dengan Tingkat dan Tipe Metamorfisme.http://gloryofvictory.blogspot.com//hubungan-tekstur-batuan-metamorf-dengan.htmlhttp://teachserv.earth.ox.ac.uk/courses/es2-metrock/1metfac.htmlhttp://antonmurtono.blogspot.com/2010/02/batuan-metamorf.htmlhttp://febryirfansyah.wordpress.com/2009/08/14/petrologi-batuanmetamorf/Winter, D John. 1997. Chapter 23 Metamorpic Textures. Whitman College.