PETROGRAFI BATUAN KARBONAT

22
TUGAS #1 PETROGRAFI PETROGRAFI BATUAN KARBONAT KARBONAT DI SUSUN OLEH : I GUSTI BAGUS WAHANA YASA 410013115 JURUSAN TEKNIK GEOLOGI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL 1 | PETROGRAFI | 410013115

description

PETROGRAFI BATUAN KARBONAT

Transcript of PETROGRAFI BATUAN KARBONAT

TUGAS #1 PETROGRAFIPETROGRAFI BATUAN KARBONAT

KARBONAT

DI SUSUN OLEH :

I GUSTI BAGUS WAHANA YASA410013115

JURUSAN TEKNIK GEOLOGISEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONALYOGYAKARTA2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai PETROGRAFI BATUAN KARBONAT . Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Yogyakarta ,12 juni 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................... iKATA PENGANTAR............................................................................................................ iiDAFTAR ISI.......................................................................................................................... iiiBAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang .................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN II.I. Petrografi ............................................................................................................. 5II.2. Petrografi batuan karbonat................................................................................ 6

BAB III PENUTUPIII.I. Kesimpulan ...................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Petrografiadalah Ilmu yang mempelajari tentang komposisi batuan secara mikro, sehingga ilmu ini terasa lebih detail daripada petrologi. Petrografi akan menjawab berbagai pertanyaan yang muncul saat kita belajar mengenai batuan dengan petrologi. Petrografi mengidentifikasi suatu batuan dengan bantuan mikroskop polarisator. Kita dapat mengamati komposisi batuan dengan lebih jelas dan menghilangkan segala keragu-raguan, karena keterbatasan penglihatan saat kita mengidentifikasi batuan dengan petrologi. Belajar mengenai petrografi memang butuh perhatian ekstra karena jika kita melihat suatu mineral di bawah mikroskop polarisator, saat kita memutar sedikit saja meja objek maka ciri-ciri suatu mineral akan berubah. Selain itu, tubuh mineral dengan jenis yang sama dengan butir yang berbeda dalam pengamatan, dapat membuat ciri-ciri mineral tersebut akan berbeda. Analisis petrografi rinci menggunakan mikroskop polarisasi untuk mengidentifikasi karakteristik batuan, baik dari aspek mineralogi, tekstur pengendapan, serta perkembangan proses-proses diagenesa yang telah berlangsung. Ketiga aspek tersebut tahap selanjutnya dipakai sebagai acuan untuk mengevaluasi sejauh mana pengaruhnya terhadap perkembangan kualitas batuan reservoar yang terdapat di daerah tersebut.

BAB 11PEMBAHASANII.I. PETROGRAFI Jadi mineralogi optis atau petrografi adalah suatu metode yang sangat mendasar yang berfungsi untuk mendukung analisis data geologi. Untuk dapat melakukan pengamatan secara optis atau petrografi diperlukan alat yang disebut mikroskop polarisasi. Hal itu berhubungan dengan teknik pembacaan data yang dilakukan melalui lensa yang mempolarisasi obyek pengamatan. Hasil polarisasi obyek tersebut selanjutnya dikirim melalui lensa obyektif dan lensa okuler ke mata (pengamat). Analisis sayatan tipis batuan dilakukan karena sifat-sifat fisik, seperti tekstur, komposisi dan perilaku mineral-mineral penyusun batuan tersebut tidak dapat dideskripsi secara megaskopis di lapangan. Contoh batuan-batuan tersebut adalah: 1. Batuan beku yang bertekstur afanitik atau batuan asal gunungapi2. Batuan sedimen klastika berukuran halus, seperti batugamping, batupasir, napal, lanau, fragmen batuan dan lain-lain3. Batuan metamorf: sekis, filit, gneis dan lain-lain Mikroskop yang dipergunakan untuk pengamatan sayatan tipis dari batuan, pada prinsipnya sama dengan mikroskop yang biasa dipergunakan dalam pengamatan biologi. Keutamaan dari mikroskop ini adalah cahaya (sinar) yang dipergunakan harus sinar terpolarisasi. Karena dengan sinar itu beberapa sifat dari kristal akan nampak jelas sekali. Salah satu faktor yang paling penting adalah warna dari setiap mineral, karena setiap mineral mempunyai warna yang khusus. Untuk mencapai daya guna yang maksimal dari mikroskop polarisasi maka perlu difahami benar bagian-bagiannya serta fungsinya di dalam penelitian. Setiap bagian adalah sangat peka dan karenanya haruslah dijaga baik-baik. Kalau mikroskop tidak dipergunakan sebaiknya ditutup dengan kerudung plastik. Bagian-bagian optik haruslah selalu dilindungi dari debu, minyak dan kotoran lainnya. Perlu kiranya diingat bahwa buttr debu yang betapapun kecilnya akan dapat dibesarkan berlipat Banda sehingga akan mengganggu jalannya pengamatan.

Gambar mikroskop polarisasi

II.2. PETROGRAFI BATUAN KARBONATBatuan karbonat adalah batuan dengan kandungan material karbonat lebih dari 50 % yang tersusun atas partikel karbonat klastik yang tersemenkan atau karbonat kristalin hasil presipitasi langsung (Rejers & Hsu, 1986).Bates & Jackson (1987) mendefinisikan batuan karbonat sebagai batuan yang komponen utamanya adalah mineral karbonat dengan berat keseluruhan lebih dari 50 %. Sedangkan batugamping menurut definisi Reijers &Hsu (1986) adalah batuan yang mengandung kalsium karbonat hingga 95 %. Sehingga tidak semua batuan karbonat adalah batugamping.secara umum batuan karbonat ini mengandung fase primer, sekunder dan butiran reworked. Fase primer ini merupakan mineral presipitasi yang dihasilkan oleh organisme, sementara mineral karbonat sekunder dihasilkan oleh presipitasi alami non organik yangterjadi saat proses diagenesis berlangsung. Material reworked ini sama dengan mekanisme yang terjadi pada batuan terigen klastik yaitu hasil abrasi pelapukan batuan sebelumnya.lime mudmerupakan istilah untuk material karbonat dengan butiran yang sangat halus lebih kecil dari ukuran pasir (kurang lebih kayak matrik or lempung versi karbonatlah) dibagi dua jenis yaitumicriteyaitu butiran karbonat berukuran