Petani rasional

15
PETANI RASIONAL Kelompok 2

description

petani rasional adalah petani yang seperti apa? pertanyaan itu selalu terlontar saat mendengar kata itu. ada perbedaan antara petani rasinal dengan petani lainnya, presentasi ini akan menjelaskannya lebih lanjut.

Transcript of Petani rasional

Page 1: Petani rasional

PETANI RASIONALKelompok 2

Page 2: Petani rasional

Membahas mengenai pengaruh kolonialisme, ekspansi pasar – pasar, dan pembentukan pemerntahan pusat(central states) terhadap masyarakat petani.

Ada beberapa interprestasi umum yang dapat diterima fenomena di atas, yaitu:

1. Pendekatan ekonomi moral(moral economy approach)

2. Pendekatan ekonomi politik(political economy approach)

Page 3: Petani rasional

Pendekatan ekonomi moral Pendekatan ekonomi moral adalah

seperankat buah pikiran tentang desa – desa, hubungan - hubungan patron-klien, serta aktivitas pasar yang didasarkan pada asumsi – asumsi tentang tujuan petani danjuga tujuanya.

Uraian di atas berasal dari studi para ilmuan sosial kontemporer Eric Wolf, James Scott, dan Joel Migdal.

Page 4: Petani rasional

TinjauanProtes – protes petani sering kali muncul setelah

adanya perubahan ( baik itu pembentukan negara( State Making), komersialisasi pertanian, atau kolonialisme).

Kaum ekonom moral mengasumsikan bahwa tindakan para petani tersebut didasarkan pada aksi petani untuk mencegah kapitalisme dan untuk memulihkan kesjahteraan petani.

Mereka berpendapat kalau para petani itu anti-pasar dan korporat.

Para petani lebih memilih jika menggunakan komuniti mereka dengan tangan mereka sendiri tanpa campur tangan orang luar.

Page 5: Petani rasional

LanjutanSebaliknya, dalam lingkup lembaga kapitalis

orang lebih suka memperkaya diri dengan mengorbankan orang lain.

Menurut kaum ekonom moral, perubahan negara, kapitalisme, dan kolonialisme akan membahayakan kesejahteraan petani.

Page 6: Petani rasional

Dahulukan Selamat?Menurut kaum ekonom moral, prinsip inilah

yang penting bagi para petani.Hal ini disebabkan petani sangat dekat

dengan garis bahaya ( Produksi berkurang, maka kelangsungan rumah tangga mereka akan terganggu).

Para petani umumnya enggan mengambil resiko, dan lebih memilih untuk melepasan keuntungan daripada jatuh di garis kemiskinan.

Page 7: Petani rasional

Prinsip “Dahulukan Selamat” inilah yang menyebabkan petani korporat enggan untuk berhubungan dengan pasar.

Hal ini disebabkan oleh ketakutan para petani untuk mengambil resiko yaitu bila terjadi penurunan produksi maka akan mengancam kehidupan mereka dalam jangka panjang.

Memang keuntugannya lebih besar, tapi pasar menjadi pilihan terakhir bagi para petani korporat ini untuk bergantung.

Page 8: Petani rasional

Desa - DesaDesa merupakan jaminan dari masyarakat prakapitalis.Desa adalah suatu kolektifitas yang bekerja tipikal untuk

menjamin suatu pendapatan minimum bagi para warganya.

Hal ini dapat dijalankan dengan menerapkan hak subsistensi, yaitu urusan normatif yang primer; lembaga – lembaga yang dikuasai oleh para petani dan diorganisir untuk meberi jaminan kepada “si lemah” terhadap kejatuhan dengan cara membuat tuntutan – tuntutan tertentu kepada orang yang lebih kaya.

Jadi, dalam desa korporat terdapat suatu kebutuhan untuk menjaga hubungan – hubungan sosial untuk mempertahankan kemantapan situasi.

Dengan kata lain, desa menjaga agar warganya dapat mempertahankn kebutuhan hidup pokok di dalam lingkup komuniti tersebut.

Page 9: Petani rasional

Hubungan – hubungan Patron-Klien Hubungan patron-klien adalah hubunga

diadik (dyadic) yang meliputi “kewajiban tibal balik yang berspektrum luas, konsisten dengan kepercayaan yang besar”.

Page 10: Petani rasional

Pendekatan Ekonomi PolotikKarena ide – ide yang dihasilkan dari

pendekatan ekonomi moral yang dikemukakan oleh para peneliti ini ternyata menimbulkan banyak pertanyaan, maka disusun suatu pendekatan baru.

Pendekatan ekonomi politik ini disusun untuk menjawab pertanyaan yang tida bisa dijawab dengan model – model yang berkaitan dengan pemikiran ekonom – ekonom moral.

Page 11: Petani rasional

Asumsi – Asmsi DasarDimulai dari masyarakat petani yang mulai

fokus untuk mengambil keputusan individual dan konsepsi yang diperluas tentang peranan desa dalam kehidupan ekonomi petani.

Dengan adanya teori keputusan individual ini, dapat diketahui bahwa lembaga petani sedikit disampingkan dan petani lebih mengutamakan individu masing – masing.

Page 12: Petani rasional

Investasi dan PertaruhanKaum ekonom moral pernah melontarkan bahwa para

petani enggan untuk mengambil resiko, tapi pada faktanya masih banyak petani yang mengambil resiko untuk investasi baik dalam jangka panjang ataupun pendek.

Para petani yang menempuh jalan ini, umumnya mempunyai prioritas untuk mendapatkan kenyamanan di hari tua.

Mereka biasanya berinvestasi dalam bentuk anak – anak, hewan ternak, tanah, atau dalam bentuk barang – barang pribadi lainnya.

Investasi ini akan membawa kemajuan bagi para petani, dan akan menimbulkan sebuah keinginan untuk lebih maju lagi.

Jika hal itu terjadi, maka para petani tidak lagi takut dengan resiko, tapi mereka akan selalu melakukan investasi dengan resiko yang lebih besar

Page 13: Petani rasional

Desa - DesaDimulai dari perubahan – perubahan norma yang ada

di masyarakat, sesuai pertimbangan – pertimbangan interaksi kekuasaan dan setrategi di antara individu.

Dengan adanya perubahan norma ini, maka sifat individual semaki bertambah.

Hal ini juga berpengaruh kepada fungsi dari desa yang menjamin kebutuhan warga ( pendekatan ekonomi moral) menjadi tidak pasti.

Ketidakpastian ini, akan membuat kaum petani akan lebih mengandalkan investasi – investasi atau keluarga demi keamanan jangka panjang mereka.

Dengan kata lain, mereka akan lebih memilih keuntungan jangka pendek daripada desa.

Page 14: Petani rasional

Pembonceng Ini adalah masalah utama untuk

mengkoordinir produksi barang – barang kolektif.

Pembonceng (free riders) adalah individu – individu yang tidak berkontribusi dalam penyediaan barang – barang karena mereka yakin bahwa mereka akanmenerima keuntungan atau keamanan walaupun mereka tidak berpartisipasi.

Page 15: Petani rasional

Hubungan Patron-KlienSebagai tambahan dari penggambaran yang luas

tentang hubungan patron-klien, para peneliti mendasarkannya dengan “kekuatan tawar menawar”, di kedua belah pihak.

Dapat di perjelas, bahwa hubungan patron-klien adalah hubungan diadik (dyadic), menguat secara sendirinya (self-reinforced) yang menguntungkan kedua belah pihak dan bahwa pertukaran – pertukaran itu sementara diatur oleh norma dan dibatasi oleh kebutuhan – kebutuhan subsistensi dari pihak yang lebih lemah, dengan dasar tawar menawar di antara kedua belah pihak.