Pesawat Angkat Kelompok D.pdf

22
PENGHANTAR MOTOR LISTRIK, LIFT LISTRIK, DAN KRAN LISTRIK MAKALAH PESAWAT ANGKAT yang dibina oleh Bapak Drs. Purnomo, M.Pd. Kelompok D Mohammad Miftahul Fadeli 130513611103 Muafiqur Romadhoni 130513605951 Muhammad Arief Prasetya 130513605957 Muhammad Hidayat Ramadhan 130513605949 Muhammad Rosul Auliya 130513605970 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF 2015

Transcript of Pesawat Angkat Kelompok D.pdf

PENGHANTAR MOTOR LISTRIK,

LIFT LISTRIK, DAN KRAN LISTRIK

MAKALAH

PESAWAT ANGKAT

yang dibina oleh Bapak Drs. Purnomo, M.Pd.

Kelompok D

Mohammad Miftahul Fadeli 130513611103

Muafiqur Romadhoni 130513605951

Muhammad Arief Prasetya 130513605957

Muhammad Hidayat Ramadhan 130513605949

Muhammad Rosul Auliya 130513605970

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

2015

i

DAFTAR ISI

Daftar Isi........................................................................................................

i

I. Pendahuluan................................................................................................ 1

A. Latar Belakang..................................................................................... 1

B. Topik Bahasan...................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan..................................................................................

1

II. Pembahasan............................................................................................... 2

A. Penghantar Motor Listrik..................................................................... 2

B. Lift Listrik............................................................................................ 7

C. Kran Listrik.......................................................................................... 14

III. Penutup.................................................................................................... 19

A. Simpulan.............................................................................................. 19

B. Saran..................................................................................................... 19

Daftar Rujukan............................................................................................... 20

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makalah ini dibuat sebagai pencapaian tugas mata kuliah Pesawat Angkat dan

juga sebagai pembelajaran bagi mahasiswa, serta dapat digunakan sebagai

pengembangan profesi bagi pihak yang berkompetensi pada penerapan bidang yang

dibahas.

B. Topik Bahasan

Ada banyak permasalahan yang timbul saat kita mendengar kata โ€œPenghantar

Motor Listrik, Lift Listrik, dan Kran Listrikโ€, dan didalam makalah ini ada beberapa

masalah yang akan di dibahas, diantaranya :

1. Pengertian dan Contoh Soal Penghantar Motor Listrik;

2. Pengertian dan Contoh Soal Lift Listrik;

3. Pengertian dan Contoh Soal Kran Listrik.

C. Tujuan Penulisan

Penulis dalam menuliskan makalah ini memiliki beberapa tujuan yang menjadi

topik bahasan, diantaranya :

1. Memahami Pengertian dan Contoh Soal Penghantar Motor Listrik;;

2. Memahami Pengertian dan Contoh Soal Lift Listrik;

3. Memahami Pengertian dan Contoh Soal Kran Listrik.

2

II. PEMBAHASAN

A. Penghantar Motor Listrik

Motor listrik adalah alat yang merubah energi listrik menjadi energi mekanik

atau gerak. Untuk memindahkan beban yang sangat berat digunakan sebuah

pesawat angkat atau pesawat bantu yang berfungsi untuk meringankan atau

mengganti tenaga otot dengan tenaga mekanik. Salah satunya yaitu motor listrik.

Sebuah alat pengangkat yang di gerakan oleh sebuah motor A. Pada poros

motor di pasang sebuah roda gigi B dengan t1 buah gigi. Karena roda gigi B seporos

dengan motor maka jumlah putaran roda gigi B sebanyak jumlah putaran poros

motor. Roda gigi B itu menggerakkan roda gigi C dengan t2 buah gigi. Roda gigi C

mempunyai poros lain yang letaknya sejajar dengan poros motor. Poros roda gigi

dinamakan D dan seporos dengan D dipasang sebuah roda gigi kecil E dengan t3

buah gigi. Pada ujung lain poros D dipasang sebuah roda gigi F yang ukurannya

sama dengan roda gigi E dan juga mempunyai t3 buah gigi.

Kemudian dipasang poros lain yang kita namakan G. Pada poros G dengan

dipasang tabal H dimana kita gulung tali untuk mengangkat beban. Pada kedua

ujung tabal dipasang dua buah roda gigi K dan M masing-masing dilengkapi dengan

empat buah gigi. Pada gambar di atas tabal G digerakkan oleh dua buah roda gigi

E dan F yang jumlah giginya sama banyak agar penggerakan itu lebih seimbang

3

kalau penggerakan dilakukan pada satu ujung saja, maka akan hilang

keseimbangannya.

Untuk menentukan berat beban L bisa diketahui dengan gaya P yang menjadi

sumber gerakan sebuah alat pengangkat yang digerakkan oleh sebuah motor, gaya

P itu timbul dari motor A.

A = P X S

Di mana :

A = Kerja (Kgm)

P = Gaya (Kg)

S = Alihan atau Jarak (m)

Apabila kerja A dilakukan dalam waktu t detik, maka didapatkan setiap detiknya :

๐€

๐ญ ๐š๐ญ๐š๐ฎ

๐ ๐ฑ ๐’

๐ญ

Kerja yang dilakukan setiap detik disebut daya yang disingkat dengan huruf N.

๐ =๐€

๐ญ=

๐ ๐ฑ ๐’

๐ญ

N = Daya (Kgm/s)

Pada umumnya daya sebuah motor diukur menggunakan satuan gaya kuda (Horse

Power/HP) atau kilowatt. Dengan ketentuan konversi :

75 kgm/s = 1 gaya kuda (HP)

102 kgm/s = 1 kilowatt

Dengan menggunakan rumus daya namun dengan menggunakan satuan gaya kuda

dan kilowatt maka bisa di dapatkan :

๐ =๐€

๐ญ ๐— ๐Ÿ•๐Ÿ“ ๐ ๐š๐ฒ๐š ๐ค๐ฎ๐๐š Dan ๐ =

๐€

๐ญ ๐— ๐Ÿ๐ŸŽ๐Ÿ ๐ค๐ข๐ฅ๐จ๐ฐ๐š๐ญ๐ญ

4

Apabila poros motor membuat sebuah putaran selama satu menit

Dan roda gigi B membuat n putaran dalam satu menit, maka :

Roda gigi C : ๐ญ๐Ÿ

๐ญ๐Ÿ ๐ฑ ๐ง ๐ฉ๐ฎ๐ญ๐š๐ซ๐š๐ง ๐ฉ๐ž๐ซ๐ฆ๐ž๐ง๐ข๐ญ

Roda gigi D : ๐ญ๐Ÿ

๐ญ๐Ÿ ๐ฑ ๐ง ๐ฉ๐ฎ๐ญ๐š๐ซ๐š๐ง ๐ฉ๐ž๐ซ๐ฆ๐ž๐ง๐ข๐ญ

Roda gigi E dan F : ๐ญ๐Ÿ

๐ญ๐Ÿ ๐ฑ ๐ง ๐ฉ๐ฎ๐ญ๐š๐ซ๐š๐ง ๐ฉ๐ž๐ซ๐ฆ๐ž๐ง๐ข๐ญ

Roda gigi K dan M : ๐ญ๐Ÿ

๐ญ๐Ÿ ๐ฑ

๐ญ๐Ÿ‘

๐ญ๐Ÿ’๐ฑ ๐ง ๐ฉ๐ฎ๐ญ๐š๐ซ๐š๐ง ๐ฉ๐ž๐ซ๐ฆ๐ž๐ง๐ข๐ญ

Tabal H : ๐ญ๐Ÿ

๐ญ๐Ÿ ๐ฑ

๐ญ๐Ÿ‘

๐ญ๐Ÿ’๐ฑ ๐ง ๐ฉ๐ฎ๐ญ๐š๐ซ๐š๐ง ๐ฉ๐ž๐ซ๐ฆ๐ž๐ง๐ข๐ญ

Alihan Beban : ๐ญ๐Ÿ

๐ญ๐Ÿ ๐ฑ

๐ญ๐Ÿ‘

๐ญ๐Ÿ’๐ฑ ๐ง ๐ฑ ๐›‘ ๐ฑ ๐ (๐ฆ๐ž๐ญ๐ž๐ซ/๐ฆ๐ž๐ง๐ข๐ญ)

Di mana d = diameter tabal dalam meter (m)

Kerja beban : ๐‹ ๐ฑ ๐ญ๐Ÿ‘

๐ญ๐Ÿ’ ๐ฑ

๐ญ๐Ÿ

๐ญ๐Ÿ ๐ฑ ๐ง ๐ฑ ๐›‘ ๐ฑ ๐

๐ค๐ ๐ฆ

๐ฌ

Daya beban : ๐ = ๐‹ ๐ฑ ๐ญ๐Ÿ‘ ๐ฑ ๐ญ๐Ÿ ๐ฑ ๐ง ๐ฑ ๐›‘ ๐ฑ ๐

๐ญ๐Ÿ’ ๐ฑ ๐ญ๐Ÿ ๐ฑ ๐Ÿ”๐ŸŽ

๐ค๐ ๐ฆ

๐ฌ

Daya motor : ๐ = ๐‹ ๐ฑ ๐ญ๐Ÿ‘ ๐ฑ ๐ญ๐Ÿ ๐ฑ ๐ง ๐ฑ ๐›‘ ๐ฑ ๐

๐ญ๐Ÿ’ ๐ฑ ๐ญ๐Ÿ ๐ฑ ๐Ÿ”๐ŸŽ ๐ฑ ๐Ÿ•๐Ÿ“ HP

Atau

๐ = ๐‹ ๐ฑ ๐ญ๐Ÿ‘ ๐ฑ ๐ญ๐Ÿ ๐ฑ ๐ง ๐ฑ ๐›‘ ๐ฑ ๐

๐ญ๐Ÿ’ ๐ฑ ๐ญ๐Ÿ ๐ฑ ๐Ÿ”๐ŸŽ ๐ฑ ๐Ÿ๐ŸŽ๐Ÿ Kilowatt

Contoh :

Untuk mengangkat sebuah beban digunakan sebuah alat pengangkat yang

dijalankan oleh sebuah motor listrik dengan daya 10 HP. Poros motor berputar

sebanyak 700 putaran setiap menitnya. Jumlah roda gigi pada masing-masing roda

gigi adalah sebagai berikut :

t1 = 10, t2 = 20, t3 = 30, t4 = 40 buah gigi.

5

Diameter tabal 40 cm dan tebal tali 2 cm. Hasil guna motor 80% dan hasil guna alat

pengangkat 70%. Hitung daya angkat alat itu. Berapa daya angkat alat itu ??

Jawab.

Hasil guna motor = 80% = 0,8

Hasil guna alat pengangkat = 70% = 0,7

Jumlah hasil guna (ฮผ) = 0,8 x 0,7 = 0,56

Hanya 56% saja dari seluruh kekuatan pada motor dan alat pengangkat yang bisa

digunakan untuk mengangkat beban.

Gaya motor :

N x 75 x ฮผ = 10 kgm

sโ„ x 75 x 0,56 = 420 kgm

sโ„

Poros motor berputar sebanyak 600 putaran per menit

Maka : 600

60 = 10

putaransโ„

Roda gigi B berputar sebanyak 10 putaran

sโ„

Roda gigi C berputar sebanyak 10

40 x 10 =

10

4 putaran

sโ„

Roda gigi E juga berputar sebanyak 10

4 putaran

sโ„

Roda gigi M berputar sebanyak 12

60 x

10

4 =

1

2 putaran

sโ„

Tabal H juga berputar 1

2 putaran

sโ„

Pada setiap putaran, alihan beban : 3,14 x 40 cm atau 3,14 x 40

100 meter = 1,256 meter

Namun, berdasarkan hasil perhitungan di atas tabal hanya berputar 1

2 putaran

sโ„

maka :

6

1,256

2 = 0,628 m sโ„

0,628 m sโ„ merupakan kecepatan angkat dari beban

Sedangkan rumus daya beban adalah : L x 0,628 m sโ„

Jadi, daya beban = daya motor

L x 0,628 m sโ„ = 420 kgm

sโ„

L = 420

kgmsโ„

0,628 m sโ„ = 668,789 kg

7

B. Lift Listrik

Elevantor sangkar (juga disebut lift) berfungsi untuk mengangkat barang dan

penumpang secara vertikal didalam sangkar yang bergerak pada rel penuntun tetap.

Lift banyak digunakan dalam dunia industri, toserba, dan juga rumah tiggal.

Elevator penumpang pertama dipasang oleh Otis di New York pada tahun 1857.

Setelah meninggalnya Otis pada tahun 1861, anaknya, Charles dan Norton

mengembangkan warisan yang ditinggalkan oleh Otis dengan membentuk Otis

Brothers & Co., pada tahun 1867. Pada tahun 1873 lebih dari 2000 elevator Otis

telah dipergunakan di gedung-gedung perkantoran, hotel, dan department store di

seluruh Amerika, dan lima tahun kemudian dipasanglah elevator penumpang

hidrolik Otis yang pertama.Berikutnya adalah era Pencakar Langit. Pada tahun

1889 Otis mengeluarkan mesin elevator listrik direct-connected geared pertama

yang sangat sukses.

Elevantor (Lift) diklasifikasikan menjadi lift untuk penumpang dan lift untuk

batang. Kemudian lif barang terbagi lagi menjadi elevantor barang, elevantor

barang dan penumpang (memakai operator) dan elevantor barang pelayanan ringan

(untuk perusahaan makanan atau komersial). Jenis penggerak yang digunakan

untuk menggerakkan elevantor yaitu penggerak elektrik dan penggerak hidrolik.

Namun dalam pemakaiannya yang sering digunakan sistem penggerak elektrik.

Kecepatan yang dapat ditempuh lift berkisar mulai 0,1 sampai 1,5 m/detik. Lift

penumpang bisa bergerak dengan kecepatan berkisar antara 0,5 sampai 3,5 m/detik.

Data utama elevantor elektrik penumpang dan barang harus memenuhi setandar

nasional dari negara.

Biasanya lift penumpang tersedia mulai kapasitas 0,25 ton sampai dengan 1,5

ton. Dalam permakaian barang dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu kategori

berat dan ringan. Untuk kategori berat sendiri lift barang dapat mengankat beban

berkisar antara 0,25 ton sampai 1,5 ton, sedangkan lift barang pelayanan ringan

mulai 50 Kg sampai dengan 100 Kg.

8

Lift sangkar elektrik mempunyai bagian-bagian utama seperti berikut; sangkar

atau kereta, rel penuntun swatumpu, lorong lift, pengimbang, peralatan pengantung,

mesin pengankat, alat pengangkat dan kendali elektrik.

Sangkar atau kereta berfungsi sebagai tempat barang atau penumpang lift.

Sangkar ini harus tertutup dan dilengkapi dengan dua pintu pada stu atau dua sisi

untuk keluar atau masuk. Sangkar juga harus kuat dan kokoh, ringan dan juga

sederhana desainnya. Elevantor penumpang dapat mempunyai bobot kira-kira

sebagai berikut;

Kapasitas (jumlah penumpang) 2 3 4 5 6

Bobot sangkar (dalam Kg) 250 275 300 350 400

9

Bobot sangkat elevantor barang dapat ditentukan dengan persamaan berikut;

๐บ๐‘ ๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘˜๐‘Ž๐‘Ÿ = 300 + 100๐น ๐‘ข๐‘›๐‘ก๐‘ข๐‘˜ ๐‘„ = 500 ๐พ๐‘”

๐บ๐‘ ๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘˜๐‘Ž๐‘Ÿ = 300 + 125๐น ๐‘ข๐‘›๐‘ก๐‘ข๐‘˜ ๐‘„ = 1.000 ๐พ๐‘”

๐บ๐‘ ๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘˜๐‘Ž๐‘Ÿ = 300 + 150๐น ๐‘ข๐‘›๐‘ก๐‘ข๐‘˜ ๐‘„ = 1.500 ๐พ๐‘”

Keterangan;

F = luas lantai (dalam m)

Q = kapasitas (dalam Kg)

Sangkar untuk penumpang didesain dengan interior yang menyenangkan,

dengan langit-langit, lantai dan pintu. Biasanya ruangan seluas 0,5 samai 0,3 meter

per penumpang dipakai sebagai dasar penentuan kapasistas sangkar, sedangkan

tingginya tidak boleh kurang dari 2,2 meter.

10

Pada sebuah gedung bertingakat kerap sekali digunakan lift sebagai alat untuk

membantu naik dan turunnya aktifitas orang-orang yang berada dalam gedung itu.

Untuk lift listrik menggunaka motor listrik sebagai sumber gaya untuk

pengangkatan dari sangkar lift. Motor listrik dihubungkan dengan penggandeng A

yang berhubungan dengan poros berulir B. Lihat gambar;

Poros berulir B menggerakkan roda gigi C. Dan pada roga gigi C dipasang

mekanisme pengankat berupa kerek yang besar E. Kemudian pada kerek itu

dipasang tali dari baja sebagai media penarik sangkar. Untuk penyeimbang, pada

ujung tali baja yang satunya digantungkan juga sebuah beban G. Dalam sangkar itu

penumpang akan dibawa naik dan turun. Sepanjang sangkar E dan beban G tidak

gantian maka gerak keduanya itu melalui hantaran. Karena hantaran itu maka

sewaktu sangkar dan beban bergerak naik turun timbulah suatu gesekan antara

dinding sangkar beban dan dinding hantaran. Gesekan itu menimbulakan suatu gaya

yang menahan gerak sangkar/beban. Oleh karena itu kita perlu menghitaung

tahanan gesekan yang imbul itu.

Kita misalkan saja tenaga motor N

Jadi N x 75 Kgm/detik

Andaikan poros membuat n putaran/menit atau n/60 putaran tiap detik

11

Poros ulirpun akan membuat n/60 putaran/detik.

Misalkan bahwa setiap putaran ulir mengalihkan sebuah gigi dengan putaran ๐‘›

60

putaran tiapa detik, jumlah alihan gigi ๐‘›

60 buah gigi.

Kalau roda gigi C mempunyai t buah gigi maka jumlah putaran yang dibuat oleh

rida gigi C adalah ๐‘›

60ร—๐‘ก putaran per detik.

Balpun membuat ๐‘›

60ร—๐‘ก putaran per detik.

Alihan kabel (kerek besar);

๐œ‹ร—๐ทร—๐‘›

60ร—๐‘ก meter per detik.

D = garis tengah tebal (kerek besar E) diukur dengan meter.

T = jumlah utaran poros motor listrik setiap menit.

N = jumlah gigi pada roda gigi C

Misalkan berat sangkar sama dengan berat beban = M Kg. Jika sangkar

bergerak keatas maka beban akan bergerak kebawah. Berat kedua benda itu

seimbang. Pada setiap kerakan sangkar ataupun beban terjadilah gesekan yang

menahan gerak itu.

Kita missalkan tahanan pada sangkar = W1 dan tahanan pada beban W2 jika

sangkar bergerak keatas,arah W1 akan bergerak berlawanan arah dengan sangkar

yaitu kebawah. Karena bebeban bergerak kebawah maka tahanan pada beban

mempunyai arah keatas.

Karena inilah maka motor listrik itu harus dapat melawan kedua tahanan yaitu

W1 dan W2. Dalam kata lain motor listrik itu harus dapat menggerakkan sangkar

dengan mengeluarkan gaya sebesar jumlah kedua tahanan.

Disini berat sangkar maupun beban tidak mainkan peran karena keduanya itu akan

terus seimbang.

12

Gaya yang diperlukan.

๐‘Š1 + ๐‘Š2

Gaya yang diperlukan;

๐‘Š1 + ๐‘Š2 ร—๐œ‹ ร— ๐ท ร— ๐‘›

60 ร— ๐‘ก ๐พ๐‘”๐‘š/๐‘‘๐‘’๐‘ก๐‘–๐‘˜

Gaya keduanya;

๐‘ =๐‘Š1 + ๐‘Š2 ร—

๐œ‹ ร— ๐ท ร— ๐‘›60 ร— ๐‘ก

75

๐‘ =(๐‘Š1 + ๐‘Š2) ร— ๐œ‹ ร— ๐ท ร— ๐‘›

๐‘ก ร— 60 ร— 75

Atau

๐‘ =(๐‘Š1 + ๐‘Š2) ร— ๐œ‹ ร— ๐ท ร— ๐‘›

๐‘ก ร— 60 ร— 102

Perhitungan diatas akan lebih jelas dalam contoh soal berikut;

Contoh :

Dalam sebuah bangunan diperlukan sebuah lift, berat sangkar rnumpang

diperkirakan 400Kg. Berat beban yang digantungkan juga 400Kg. Tahanan gesekan

pada sangkar 20 Kg, dan tahanan pada beban 10 Kg.

Garis tengah tebal 2 meter, roda gigi lengkap dengan 80 buah gigi dan poros ulir

mengalihkan duabuah gigi setiap putaran. Poros motor membuat 120 putaran/menit.

Tentukan gaya motor untuk mengangkat lift itu.

a. Dalam gaya-kuda

b. Dalam kilowat

13

Jawab.

Roda ulir mengalihkan; 2 x n = 2 x 120 = 240 buah gigi/menit.

Jumlah putaran yang dibuat oleh roda gigi; 240

๐‘ก=

240

80= 3 putaran/menit

Tabalpun membuat 3 putaran semenit.

Alihan tabal; 3,14 x D x 3 = 3,14 x 2 x 3 m/menit

atau 3,14ร—2ร—3

60 m/det

gaya yang diprlukan; ๐‘Š1 + ๐‘Š2 = 20 + 10 = 30 Kg.

Gaya yang diperlukan; 30ร—3,14ร—2ร—3

60 Kgm/det

Gaya-kudanya; 30ร—3,14ร—2ร—3

75ร—60= 0,215 gaya-kuda

Jika hasil guna motor itu 85% dan hasil guna alat pengankat 70% maka jumlah hasil

gunanya; 0,85 x 0,7 = 0,595

Gaya-kuda motor ang diprlukan

0,125

0,595= 0,21 ๐‘”๐‘Ž๐‘ฆ๐‘Ž โˆ’ ๐‘˜๐‘ข๐‘‘๐‘Ž

Kilowatnya

30 ร— 3,14 ร— 2 ร— 3

102 ร— 60= 0,092 ๐พ๐‘ค

Kilowat motor yang diperlukan;

0,092

0,595= 0,15 ๐พ๐‘ค

14

C. Kran Listrik

Seperti dengan lift listrik, kran listrik dilengkapi dengan sebuah motor listrik.

Poros motor menggerakkan poros ulir. Kemudian poros ulir menggerakkan sebuah

roda gigi. Pada poros roda gigi dipasang sebuah tabal.

Kran terdiri atas sebuah tiang A pada tiang itu dipasang dua buah kerek B, C

dan sebuah tuas bebas E. Tali yang digulung pada tabal melalui kerek B kemudian

kerek F. Kerek F itu digantungkan pada ujung atas tuas E. Pada ujung tali itulah

beban L diangkat. Tuas beban I ditahan oleh tali H yang setelah melalui kerek C

diikat ke tanah.

Menghitung tenaga mekanik yang dihasilkan oleh motor :

W = F . d

Keterangan:

W = tenaga mekanik (Joule)

F = Gaya (Newton)

d = Jarak pemindahan benda (m)

Menghitung daya mekanik yang dihasilkan oleh motor :

P = W . t

Keterangan

P = daya mekanik (Watt)

W = tenaga mekanik (J)

t = waktu kerja (s)

Contoh :

Motor untuk lift dengan berat benda 450 kg dan diangkat dengan ketinggian 45

meter dalam 20 detik. Hitung daya motor listrik dalam kW dan HP (Hourse Power,

1 HP = 746 Watt).

15

Jawab.

F = 9,8. m

= 9,8 x 450 = 4.410 N

W = F . d

= 4.410 x 45

= 198.450 J

Daya Motor

P = W

t

P = 198.450

20

= 9.922,5 Watt

= 9,9225 kW

P = 9.922,5

746

= 13,3 HP

16

Daya Motor Listrik

P = n T

9,55 Watt

Keterangan

P = daya mekanik motor (W)

T = Torsi motor (Nm)

n = Kecepatan motor (rpm)

9,55= ko;nstanta

Contoh :

Pengembangan pemilihan motor listrik untuk mengangkat benda dengan dengan

gaya P1 30 N dan pemberat P2 10 N. Hitung daya output jika putaran motor 1.500

rpm. Jari-jari pully 0,2 m.

Jawab.

T= ๐น

๐‘…

17

= (30-10) x 0,2

= 4 N.m

P = n. (T

9,55)

= 1.500 x (4

9,55)

= 628,27 W

Jadi daya motor yang dipergunakan untuk mengangkat beban adalah (628,27 : 746

= 0,84 HP).

Contoh :

Untuk mengangkat sebuah beban digunakan kran listrik dengan spesifikasi sebagai

berikut :

Daya motor : 7 HP

Putaran poros motor : 120 Rpm

Roda ulir mengalihkan dua buah gigi pada tiap-tiap putaran

Roda gigi itu lengkap dengan 40 buah gigi

Garis tengah tabal : 58 cm

Tebal tali : 2 cm

Hasil guna : 60%

Hitunglah berapa kg beban yang mampu diangkat oleh kran listrik tersebut !

Jawab.

Daya motor = N x 75 = 7 x 75 = 525 kg

sโ„

(konversi satuan dari HP ke ๐‘˜๐‘”

๐‘ โ„ = dikali 75)

18

Roda Ulir = 120 Rpm = 120

60 = 2 Rps

(konversi satuan dari Rpm ke Rps = dibagi 60)

Alihan roda ulir = 2 x 2 = 4 gigi per detik

(alihan ulir roda tiap putaran dikalikan dengan roda ulir)

Jumlah putaran roda gigi = 4

40=

1

10 rps

(pembagian antara aliran roda ulir dan jumlah gigi roda)

Alihan tabal = ฯ€ x D 1

10 =

3,14 ๐‘ฅ 0,6

10 = 0,1884 m sโ„

(D= 60 cm = 0,6 cm = 58cm(garis tengah tabal) + 2cm(tebal tali)

Daya beban = L x 0,1884 m sโ„

Setelah dikurangi rugi karena gesekan, daya motor yang dipergunakan :

L x 0,1884 m sโ„ (daya beban) = 525 kgm

sโ„ (daya motor) x 0,6 (koefisien gesek)

L = 1671,974 kg

19

III. PENUTUP

A. Simpulan

Dalam dunia otomotif, tentunya sangat membutuhkan kerja dari pesawat

angkat, hal itu berkaitan dengan kemampuan manusia yang terbatas dan

membutuhkan alat bantu untuk efisiensi kerja.

B. Saran

Harapan penulis dalam makalah ini adalah setiap mahasiswa mampu

memahami teori dan penerapan topik yang dibahas, sehingga mampu meningkatkan

kualitas dan kuantitas kerja.

20

DAFTAR RUJUKAN

Purnomo. 1997. Penghantaran Motor Listrik, Lift Listrik, dan Kran Listrik. Bahan

Ajar Pesawat Angkat: 66-75.