PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

56
PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA FOR KIDS (Kajian Resepsi atas Tafsir dan Ilustrasi) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I) Disusun Oleh : NAFISATUZ ZAHRONIM: 10532016 JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2014

Transcript of PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

Page 1: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL

DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA FOR KIDS

(Kajian Resepsi atas Tafsir dan Ilustrasi)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Theologi Islam (S.Th.I)

Disusun Oleh :

NAFISATUZ ZAHRO’

NIM: 10532016

JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2014

Page 2: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

ii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Nafisatuz Zahro‟

NIM : 10532016

Tempat/TglLahir : Blitar, 16 November 1992

Fakultas : Ushuluddin dan Pemikiran Islam

Jur./ Prodi/ Smt. : Ilmu al-Qur‟an dan Tafsir / VII (delapan)

Alamat Rumah : Ds. Kemloko, RT. 01, RW. 06, Kec. Nglegok, Kab. Blitar,

Prov. Jawa Timur

Alamat : PP. Pangeran Diponegoro, Sembego, Maguwoharjo, Depok,

Sleman.

No Telp./HP : 085643558611

Judul Skripsi : PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ

„AMMA FOR KIDS (Kajian Resepsi atas Tafsir dan Ilustrasi)

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

1. Skripsi yang saya ajukan benar asli karya ilmiah yang saya tulis sendiri.

2. Bilamana skripsi telah dimunaqosyahkan dan diwajibkan revisi, maka saya

bersedia dan sanggup untuk merevisi dalam waktu 2 (dua) bulan terhitung

dari tanggal munaqasyah. Jika ternyata lebih dari 2 (dua) bulan revisi

skripsi belum terselesaikan, maka saya bersedia dinyatakan gugur dan

bersedia munaqasyah dengan biaya sendiri.

3. Apabila di kemudian hari ternyata diketahui bahwa karya tersebut bukan

karya ilmiah saya (plagiasi), maka saya bersedia menanggung sanksi dan

dibatalkan gelar kesarjanaan saya.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Page 3: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

iii

Page 4: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …
Page 5: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

v

MOTTO

بسم الله انرحمه انرحيمFor every start and every finish

because

every finish is the next start

( ى الله فى رضى والدييرض )

Page 6: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

vi

PERSEMBAHAN

الحود لله رب العلويي والصلاة والسلام على سيدًا هحودوالرحين الرحوي بسن الله

Kepada Allah dan kekasih-Nya Muhammad

Ini proyek-Mu dan kekasih-Mu serta aku.

Teruntuk mak bapak dan semua keluarga

Yang belum kutemukan bahasa untuk mengungkapkan perasaan ini, selain

alhamdulillah karena aku dilahirkan di tengah keluarga ini

Untuk setiap hamba-Nya yang menjadi orang tuaku dalam perjalanan talabul ilmi ini

Serta semua keluarga baru yang kutemui dalam perjalanan kumengarungi hidup ini

Dan untuk mereka yang telah pergi serta mereka yang belum sempat kusapa

Dan mereka yang berhak atas kebahagiaan yang seharusnya dari proses ini

“Yang kesemuanya menjadi pijaran yang senantiasa membuka mataku untuk

melangkah”

Page 7: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini berpedoman pada

Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia, tanggal 22 Januari 1998 No: 158/1987 dan 0543b/U/1987.

Secara garis besar uraiannya adalah sebagai berikut:

I. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan ا

Ba>’ B Be ب

Ta>’ T Te ت

S|a> s\ es titik di atas ث

Jim J Je ج

Ha>’ h} ha titik di bawah ح

Kha>’ Kh ka dan ha خ

Dal D De د

Z|al z\ zet titik di atas ذ

Ra>’ R Er ر

Zai Z Zet ز

Si>n S Es س

Page 8: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

viii

Syi>n Sy es dan ye ش

S{a>d s} es titik di bawah ص

D}a>d d} de titik di bawah ض

T{a’ t} te titik di bawah ط

Za>’ z} zet titik di bawah ظ

Ain ‘ koma terbalik (di atas)‘ ع

Gayn G Ge غ

Fa>’ F Ef ف

Qa>f Q Qi ق

Ka>f K Ka ك

La>m L El ل

Mi>m M Em م

Nu>n N En ى

Wawu W We و

Ha>’ H Ha ه

Hamzah ’ apostrof ء

Ya> Y Ye ي

II. Konsonan rangkap karena tasydi>d ditulis rangkap

Ditulis muta’addah متعددة

Page 9: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

ix

Ditulis ‘iddah عدة

III. Ta>’ marbu>t}ah di akhir kata

1. Bila dimatikan, ditulis h:

Ditulis Hikmah حكمة

Ditulis Jizyah جسية

(ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap ke

dalam bahasa Indonesia seperti zakat, shalat, dan sebagainya, kecuali dikehendaki

lafal aslinya).

2. Bila dihidupkan karena berangkaian dengan kata lain, ditulis t:

Ditulis ni’matulla>h وعمة الله

Ditulis zaka>tul-fitrah زكبة انفطرة

IV. Vokal pendek

fath}ah َمَعَف ditulis Fa’ala

kasrah َمَهِف ditulis Fahima

d{ammah َبُرهَي ditulis Yaz|habu

V. Vokal panjang

1. Fath}ah + alif, ditulis a> (garis di atas)

Ditulis ja>hiliyyah جبههية

Page 10: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

x

2. Fath}ah + alif maqs}u>r, ditulis a> (garis di atas)

<Ditulis tas’a تىسً

3. Kasrah + ya mati, ditulis i> (garis di atas)

Ditulis kari>m كريم

4. D}ammah + wau mati, ditulis u> (garis di atas)

}Ditulis furu>d فروض

VI. Vokal rangkap

1. Fath}ah + ya> mati, ditulis ai

Ditulis Bainakum بيىكم

2. Fath}ah + wau mati, ditulis au

Ditulis Qaul قىل

VII. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof.

Ditulis a’antum ااوتم

Ditulis u’iddat اعدت

ه شكرتمنئ Ditulis la’in syakartum

Page 11: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

xi

VIII. Kata sandang alif + la>m

1. Bila diikuti huruf qomariyyah ditulis al-

Ditulis al-Qur’a>n انقران

Ditulis al-Qiya>s انقيبش

2. Bila diikuti huruf syamsiyyah, sama dengan huruf qamariyyah

Ditulis al-syams انشمص

مبءانس Ditulis al-sama>’

IX. Huruf besar

Huruf besar dalam tulisan Latin digunakan sesuai dengan Ejaan Yang

Disempurnakan (EYD)

X. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat dapat ditulis menurut

penulisannya

}Ditulis z|awi al-furu>d ذوي انفروض

ىةاهم انس Ditulis ahl al-sunnah

Page 12: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

xii

KATA PENGANTAR

سيدًا هحود م علىالسلاوالصلاة و رب العلويي الحود للهوبسن الله الرحوي الرحين

Alh}amdulilla>hirabbil ‘a>lami>n, segala puji bagi Allah swt. yang telah

menganugerahkan segala nikmat-Nya kepada seluruh yang diciptakannya dengan

segala ciptaan-Nya. Semoga kita senantiasa diberikan oleh-Nya keteguhan perasaan

dan pengetahuan untuk selalu menjalankan tugas sejati seorang hamba. Shalawat

serta salam senantiasa teruraikan atas Nabi Muhammad Saw. yang tak terlukiskan

kasih dan sayangnya kepada seluruh umatnya. Semoga kasih sayangnya senantiasa

tersambut oleh umatnya dengan segala bentuk keindahan.

Berkat rahmat-Nya, skripsi ini berhasil penulis selesaikan dengan segala

kelebihan yang dikehendaki-Nya serta segala kekurangan yang terwujud dari

kekurangan penulis. Di samping sebagai wujud syukur serta ikhtiar atas segala milik-

Nya, pada dasarnya skripsi ini disusun sebagai sebuah syarat guna memperoleh gelar

sarjana Theologi Islam pada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Semoga tulisan yang belum layak

disampingkan dengan karya para ulama serta para ilmuan pendahulu ini, dapat

menjadi jejak awal untuk melanjutkan perjuangan para pendahulu dalam berjuang di

jalan-Nya.

Proses panjang penyusunan skripsi ini bukanlah murni dilakukan oleh tangan

kosong penulis, karena banyak pihak lain yang dengan ikhlas, baik secara langsung

Page 13: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

xiii

maupun tidak langsung, memberikan bantuan kepada penulis untuk terus

menggerakkan setiap jiwa dan raga dalam menyusun setiap sisi karya ini. Oleh karena

itu, penulis ingin mengucapka terima kasih kepada:

1. Mak dan Bapak yang senantiasa menjadi seorang petani yang tidak

hanya menanamkan biji di sawah, tetapi juga selalu menanamkan setiap

ilmu-Nya pada anak-anaknya. Semoga Allah selalu meridhai setiap apa

yang ada pada beliau berdua dan semoga Allah senantiasa memberikan

kesempatan pada kami untuk mengukir senyum di hati keduanya.

2. Para guru, ustadz, ustadzah, para dosen, khususnya pada Jurusan Ilmu

al-Qur‟an dan Tafsir, yaitu orang tua kami dalam setiap jenjang

pencarian ilmu yang menjadi sosok bapak dan ibu, baik yang masih ada

maupun yang telah tiada. Setiap butir tutur yang disampaikan dan

diajarkan adalah sesuap makanan yang akan menjadi darah dalam jiwa

ini, dan setiap butir itu menjadi satu motivasi yang selalu tersimpan

untuk menjelajahi lebih jauh kehidupan ini.

3. Mbak Apip, tole Lipi, nduk Jaza‟, mas, mbak dan adik-adik, yang

selalu rukun dalam perjuangan ini.

4. Keluarga kami yang dengan cara mereka selalu mendukung apa yang

penulis jalani.

5. Seluruh guru mulai kami balita hingga dewasa

6. Prof. Dr. Musa Asy‟arie, selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta

Page 14: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

xiv

7. Dr. H. Syaifan Nur, M.A., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan

Pemikiran Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

8. Dr. Phil. Sahiron Syamsuddin, selaku Ketua Jurusan, dan Afdawaiza,

S.Ag., M. Ag., selaku Wakil Ketua Jurusan, yang keduanya juga

sebagai pengelola PBSB UIN Sunan Kalijaga dan Pembina CSS MoRA

UIN Sunan Kalijaga. Terima kasih atas segala upaya mendidik dan

mengasuh kami. Tidak lupa kepada Ahmad Mujtaba, S. Th. I, S.E.

yang selama ini juga telah membantu segala kebutuhan kami selama

menempuh pendidikan.

9. Prof. Dr. Suryadi, M. Ag. dan Dr. Ahmad Baidowi, M. Si. yang di awal

kami menempuh studi menjadi pengelola PBSB UIN Sunan Kalijaga.

Atas segala upayanya kami ucapkan terima kasih.

10. Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, selaku Pembimbing Akademik yang

telah membimbing selama studi ini

11. Adib Sofia, S.S., M.Hum. selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang

telah meluangkan waktu dan tenaga dalam membantu penyusunan

skripsi ini. Terima kasih atas semua arahan dan nasihatnya, dan terima

kasih untuk kesabarannya membimbing penulis yang masih lemah

dalam keilmuan ini.

12. Segenap Staf Tata Usaha dan Karyawan Fakultas Ushuluddin dan

Pemikiran Islam yang telah memfasilitasi dan membantu penulis

selama menempuh studi ini.

Page 15: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

xv

13. Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan

Pondok Pesantren yang telah membantu memberi jalan kami untuk

menempuh, menyelesaikan dan melanjutkan studi di Perguruan Tinggi

ini.

14. Segenap keluarga besar Perguruan Ma‟arif NU yang dengan sabar dan

kasih sayang mengasuh serta mendidik kami sehingga pada akhirnya

kami siap untuk melewati setiap langkah dan menyelesaikan setiap

tugas ini.

15. Segenap keluarga besar Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro,

Bapak syakir, Ibu Syakir, para pembina, adek-adek, dan pengurus

yayasan yang lain, yang selalu bersama kami menjalani hari-hari studi

ini. Terima kasih atas segala upayanya mengasuh kami dan segala

motivasi yang akan selalu membangun dan mendorong kami untuk

melangkah.

16. Segenap ustadz dan ustadzah yang banyak meluangkan waktu untuk

membimbing perjalanan menuntut ilmu di pondok, Bu Anis, Bu Yuni,

Pak Ma‟mun, Pak Mansur, Pak Zuhri, dan beliau-beliau yang tidak

kami sebutkan satu persatu.

17. Seluruh saudara Ten Go, yang sanantiasa memberikan dukungan

dengan kebersamaan. Terima kasih banyak telah menjadi saudaraku

yang mendukung semua pilihan ini, juga yang senantiasa mendukung

dalam penyusunan karya ini.

Page 16: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

xvi

18. Segenap keluarga besar CSS MoRA yang semangatnya selalu

mengiringi semangat kami.

19. Untuk semua orang yang menjadi keluargaku baik yang sempat kusapa

dan untuk yang belum sempat kusapa, terima kasih karena secara tidak

langsung kami belajar banyak dari kalian, serta untuk mereka yang

berhak berbahagia atas proses ini.

Meskipun telah usai tulisan ini disusun, namun dengan menyadari segala

bentuk kekurangan tulisan ini, penulis mengharapkan saran dan masukan untuk karya

yang lebih baik kedepannya. Semoga proses ini tidak hanya menjadi kebahagiaan

dunia yang melalaikan. Semoga ikhtiar akademik ini dapat membawa manfaat dan

barokah untuk penulis khususnya dan untuk setiap pembaca umumnya. Semoga

Allah swt. senantiasa meridhoi apa yang telah ada ini, dan semoga Allah memberikan

dan membukakan jalan untuk perjalanan selanjutnya dari permulaan ini.

Yogyakarta, 16 April 2014

Penulis

Nafisatuz Zahro‟

10532016

Page 17: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

xvii

ABSTRAK

Al-Qur’an sebagai hudan li al-nās dan rahmatan li al-‘ālamīn, tidak dapat

dipahami maknanya tanpa adanya penafsiran sehingga gerakan penafsiran oleh para

mufasir tidak pernah berhenti. Al-Qur’an dan tafsir sebagai penjelasnya, hidup

dalam dimensi zaman yang selalu berubah sehingga menuntut para mufasir

melakukan satu inovasi agar al-Qur’an senantiasa mudah diterima dalam kehidupan

dan terbukti eksistensinya yang shalih li kulli zaman wa makan. Untuk memenuhi

tuntutan zaman ini tidak hanya mepertimbangkan perubahan karakter sosial dari segi

ruang dan waktunya, tetapi juga subjeknya yaitu konsumen yang terdiri dari

berbagai taraf kemampuan dan usia. Sayangnya, hampir semua tafsir yang telah ada

merupakan produk yang dihadirkan sebagai konsumsi orang dewasa, sedangkan

kenyataannya saat ini modernisasi menuntut setiap elemen kehidupan untuk

memulai segala hal sejak usia dini demi kematangan dan suksesnya masa depan.

Untuk itu, para mufasir dituntut untuk mengemas tafsir ke dalam kemasan yang

dapat dikonsumsi oleh kalangan anak-anak. Satu karya dari beberapa karya yang

dilahirkan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak ini adalah Tafsir Juz ‘Amma for

Kids. Hal baru yang paling tampak dari karya ini adalah ilustrasi. Karya ini

merupakan model penafsiran baru yang sangat komperhensif dan efektif sehingga

selain layak karya ini juga perlu dan penting untuk dikaji serta dieksplorasi,

mengingat masih sedikitnya karya serupa.

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan

analisis resepsi. Dalam penelitian ini resepsi digunakan oleh penulis sebagai alat

untuk menelusuri lebih jauh dua komponen yang membangun Tafsir Juz ‘Amma for

Kids, yaitu teks tafsir dan ilustrasi. Metode resepsi ini digunakan untuk menemukan

reaksi pendengar dan pembaca al-Qur’an dalam bentuk penjelasan makna. Dengan

berusaha menangkap horizon harapan serta motif yang dimiliki oleh mufassir dan

ilustrator, dengan analisis ini penulis ingin menunjukkan wujud konkretisasi yang

dilakukan keduanya dari penerimaan serta motif yang terbangun. Lebih dari sekadar

untuk mengetahui reaksi dan konkretisasi mufasir dan ilustrator, analisis ini juga

untuk mengetahui peran dunia seni rupa dalam dunia tafsir.

Dari penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa Tafsir Juz ‘Amma for Kids

menjadi warna baru dalam dunia tafsir karena dikemas dengan menyesuaikan

dimensi anak. Resepsi yang dilakukan mufasir berhasil dikonkretisasikan ke dalam

teks tafsir dengan bahasa sederhana, sedangkan resepsi yang dilakukan oleh

ilustrator berhasil dikonkretisasikan ke dalam bahasa visual, yaitu ilustrasi. Resepsi

yang dilakukan keduanya merupakan resepsi bertingkat yang pada akhirnya

mengantarkan pada terbangunnya suatu relasi fungsional antar keduanya.

Keberadaan tafsir dan ilustrasi yang bekerja sama ini merupakan sebuah bentuk dari

integrasi-interkoneksi.Terdapat dua fungsi ilustrasi bagi teks tafsir, yaitu sebagai

penjelas dan sebagai ornamen. Ilustrasi yang secara fungsional semula menjadi

sebuah media pembantu, pada akhirnya bersamaan dengan teks tafsir dalam satu

kesatuan menjadi sebuah tafsir, yaitu “Tafsir Visual”.

Page 18: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

xviii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

SURAT PERNYATAAN ...................................................................... ii

HALAMAN NOTA DINAS .................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iv

HALAMAN MOTTO ........................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ................................ vii

KATA PENGANTAR ........................................................................... xii

ABSTRAK ............................................................................................. xvii

DAFTAR ISI .......................................................................................... xviii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xxi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................. 9

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................... 10

D. Kajian Pustaka ....................................................................... 11

E. Metode Penelitian.................................................................. 15

F. Sistematika Pembahasan ....................................................... 18

Page 19: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

xix

BAB II : SELUK BELUK TAFSIR JUZ ‘AMMA FOR KIDS

A. Tafsir Juz „Amma for Kids ................................................... 20

B. Tafsir dan Ilustrasi dalam Tafsir Juz „Amma for Kids ......... 26

1. Unsur Tafsir dalam Tafsir Juz „Amma for Kids ....... 26

2. Unsur Ilustrasi dalam Tafsir Juz „Amma for Kids .... 29

C. Tema Sosial sebagai Latar Belakang dan Horizon Harapan 33

1. Sosiokultur Indonesia dalam Lingkar Modernisasi .. 34

2. Konsep Pendidikan Usia Dini sebagai Bagian dari Sistem

Modernisasi .............................................................. 41

BAB III : RESEPSI DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA FOR KIDS

A. Resepsi Hermeneutis ............................................................ 52

1. Teks Tafsir Berupa Pesan-Pesan Sosial sebagai Wujud

Resepsi Mufasir atas al-Qur‟an ................................ 52

2. Contoh Penafsiran dalam Tafsir Juz „Amma for Kids 65

3. Bentuk resepsi Hermeneutis ..................................... 73

B. Resepsi Estetis Hermeneutis ................................................ 75

1. Ilustrasi sebagai Wujud Resepsi Ilustrator ............... 75

Page 20: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

xx

2. Visualisasi Pesan-Pesan al-Qur‟an ........................... 92

3. Bentuk Resepsi Estetis Hermeneutis ........................ 112

BAB IV : RELASI ANTARA TEKS DAN ILUSTRASI

A. Relasi antara Teks Tafsir dan Ilustrasi ................................. 114

B. Efek dari Relasi antara Teks tafsir dan Ilustrasi ................... 120

C. Tafsir Visual sebagai Nuansa Baru dalam Dunia Tafsir ...... 122

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................... 131

B. Saran ..................................................................................... 134

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 136

LAMPIRAN

Lampiran 1: Sampul Depan Tafsir Juz „Amma For Kids

Lampiran 2: Sampul Belakang Tafsir Juz „Amma For Kids

Lampiran 3: Sampul Dalam Tafsir Juz „Amma For Kids

Lampiran 4: Curriculum Vitae

Page 21: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

xxi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Teks surat al-Humazah dan terjemahnya .............................. 81

Gambar 2: Teks tafsir surat al-T{i>n dengan ilustrasi yang dapat

menyampaikan banyak makna ................................................................ 82

Gambar 3: Ilustrasi yang hanya sedikit mengeksplorasi makna yang

dikandung oleh tafsir. ............................................................................. 85

Gambar 4: Contoh ilustrasi yang hanya bersifat dekoratif...................... 87

Gambar 5: Teks tafsir dan ilustrasi yang memperlihatkan nuansa

keindonesiaan dengan memberi keterangan berupa tulisan .................... 89

Gambar 6 & 7: Teks tafsir dan ilustrasi yang memperlihatkan nuansa

keindinesiaan dengan suatu simbol atau karakter tertent ........................ 90

Gambar 8: Ilustrasi yang ditampilkan pada pembukaan pembahasan

satu pokok pembahasan tafsir ............................................................... 93

Gambar 9: Ilustrasi pada muqadimah ayat yang menunjukkan kata kunci

dari tafsir surat yang akan diuraikan ....................................................... 94

Gambar 10: Ilustrasi dalam muqadimah yang menunjukkan kata kunci dari

tafsir yang akan diuraikan ....................................................................... 96

Gambar 11: Teks al-Qur an dan terjemahnya dengan ilustrasi ............... 98

Gambar 12: Ilustrasi pertama dalam penafsiran surat al-Humazah ........ 100

Gambar 13: Ilustrasi yang menyesuaikan dengan konten bahasan teks . 102

Page 22: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

xxii

Gambar 14: Ilustrasi berupa penegasan makna yang dikandung oleh teks

Tafsir ....................................................................................................... 104

Gambar 15: Ilustrasi yang berisi penegasan penjelasan-penjelasan

Sebelumnya ............................................................................................. 105

Gambar 16: Ilustrasi yang menyampaikan banyak makna, baik yang

tersirat maupun tersurat ......................................................................... 107

Gambar 17: Ilustrasi yang memberikan penjelasan tambahan dari

penjelasan utama tafsir ............................................................................ 109

Gambar 18: Ilustrasi terakhir dari uraian tafsir yang menggambarkan

sebuah kesimpulan .................................................................................. 110

Gambar 19: Bagan resepsi bertingkat dalam Tafsir Juz „Amma for Kids 115

Page 23: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur‟an merupakan kitab suci umat Islam yang hadir sebagai hudan li al-

nās dan rahmatan li al-‘ālamīn, yaitu sebagai petunjuk bagi seluruh umat dan sebagai

rahmat untuk seluruh alam. Al-Qur‟an ini diturunkan lewat Rasulullah saw. kepada

umat Islam sebagai pedoman hidup, sehingga pada dasarnya segala hal terkait apa

yang kita jalani dalam hidup ini sudah tercakup tuntunannya dalam al-Qur‟an. Al-

Qur‟an yang menyebut dirinya sebagai hudan li al-nās tidaklah dapat dipahami

maknanya bila tanpa adanya penafsiran. Itulah sebabnya sejak al-Qur‟an diwahyukan

hingga dewasa ini gerakan penafsiran yang dilakukan oleh para ulama tidak pernah

ada hentinya.1

Penafsiran al-Qur‟an ini sendiri terus berlanjut sampai saat ini dengan

perkembangannya dalam berbagai variasi. Semakin berkembangnya zaman maka

semakin berkembang pula ilmu pengetahuan. Al-Qur‟an yang juga hidup dalam

dimensi masa ini juga akan selalu mengikuti perkembangan zaman, dalam arti bahwa

al-Qur‟an akan menjadi petunjuk yang rahmatan li al-‘ālamīn. Sebagaimana pula

para mufasir kontemporer beranggapan bahwa al-Qur‟an harus dipahami, ditafsirkan

1 Indal Abrar, “al-Jami’ li ahkam al-Qur’an wal Mubayyin Lima Tadammanah min al-Sunah

wa Ayil Furqan karya al-Qurtubi”, dalam Hamim Ilyas, Studi Kitab Tafsir, (Yogyakarta: Teras, 2004),

hlm. 63

Page 24: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

2

dan diaplikasikan pada masa kini. Perubahan zaman yang diikuti oleh perubakan

karakter sosial pun juga menuntut para mufasir lebih pandai melakukan satu inovasi

agar al-Qur‟an senantiasa mudah diterima dan masuk dalam ranah kehidupan. Ini

mengingat bahwa al-Qur‟an sendiri selalu membuka dirinya untuk dipahami oleh

siapa pun, dan setiap orang juga akan berusaha untuk memahaminya dengan cara

masing-masing.2 Hal ini juga tidak terlepas dari agama Islam sendiri yang sudah

menyebar begitu luas ke berbagai model kultur budaya, sehingga penafsiran begitu

penting untuk meletakkan al-Qur‟an secara tepat dalam sosio-kultur yang berbeda

dengan sosio-kultur pada waktu al-Qur‟an diturunkan. Selain itu, dalam rangka

membuktikan eksistensi al-Qur‟an yang shalih li kulli zaman wa makan.

Inovasi yang dilakukan para mufasir ini memanfaatkan ilmu-ilmu

pengetahuan baru yang semakin berkembang. Berbagai cabang ilmu pengetahuan

yang dijadikan media pendukung dalam usaha membumikan al-Qur‟an pada setiap

muslim tidak hanya untuk memenuhi tuntutan perubahan karakter sosial dari segi

ruang dan waktunya, tetapi juga untuk memenuhi tuntutan subjeknya yaitu konsumen

yang terdiri dari berbagai taraf kemampuan dan usia. Para ulama al-Qur‟an

mempunyai banyak pekerjaan rumah untuk ini terkait bagamana cara yang efektif

menyampaikan al-Qur‟an kepada setiap kalangan.

Sebagai respons atas perubahan karakter sosial dalam masyarakat yang terjadi

sekarang ini, para mufasir mulai mengemas tafsir agar tetap mudah membaur dengan

2 Saifuddin, “Hermeneutika Sufi (menembus makna di balik kata)”, dalam Sahiron

Syamsuddin, Hermeneutika al-Qur’an dan Hadis, (Yogyakarta: eLSAQ Press,2010), hlm. 35.

Page 25: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

3

masyarakat dengan mengkolaborasikan tafsir itu dengan beberapa ilmu, seperti

hermeneutika, ilmu sosial, ilmu kealaman dan sebagainya. Hermeneutika yang dalam

hal ini memiliki peran untuk membantu pembaca memperoleh pemahaman yang

seobjektif mungkin dari teks yang ia baca,3 dapat membantu dalam menyampaikan

al-Qur‟an secara kontekstual sehingga mudah diterima masyarakat. Hermeneutika

dan beberapa cabang ilmu lain tersebut merupakan warna baru tafsir dalam

menampakkan dirinya di muka para pembaca. Terkait berbagai macam karakter dan

kultur sosial ini setidaknya para mufasir sudah mulai memiliki perhatian serta mulai

mengambil langkah pasti untuk memenuhinya.

Jika diperhatikan dari segi kontekstualisasi al-Qur‟an, terlihat dari penjelasan

di atas bahwa para mufasir sudah menemukan titik terang (jalan keluar) dengan

menggunakan ilmu-ilmu modern sebagai alat bantu untuk menjelaskan maksud al-

Qur‟an. Namun, jika kita perhatikan lebih jauh apa yang dilahirkan para mufasir ini,

hampir semuanya merupakan produk yang dihadirkan sebagai konsumsi orang

dewasa sehingga anak-anak tidak dapat bersentuhan langsung dengan tafsir-tafsir itu,

sedangkan masa sekarang ini, baik kalangan dewasa maupun kalangan anak-anak

memiliki kebutuhan yang sama atas penjelasan-penjelasan al-Qur‟an lewat tafsir itu

(dengan porsi masing-masing). Seperti halnya di Indonesia yang terdiri dari berbagai

macam budaya, sudah banyak sekali mufasir Nusantara yang menyampaikan al-

Qur‟an dengan menyesuaikannya dengan budaya lokal setempat, tetapi belum ada

3 Dwi Haryono, “Hermeneutika al-Qur‟an Muhammad Abid al Jabiri”, dalam Sahiron

Syamsuddin, Hermeneutika al-Qur’an dan Hadis, (Yogyakarta: eLSAQ Press,2010), hlm. 85.

Page 26: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

4

tafsir ulama klasik Indonesia yang terfikirkan untuk menembus dimensi anak dengan

tafsirnya. Yang ada para mufasir itu menafsirkan untuk kalangan dewasa dan masing-

masing orang dewasa itu menyampaikan pada anak-anak didiknya dengan cara

mereka masing-masing, kesimpulannya adalah bahwa anak-anak tidak dapat

mengkonsumsi secara langsung tafsir al-Qur‟an dengan cara mereka. Dan fakta ini

mengatakan bahwa masih ada ruang kosong yang belum tersentuh oleh para ilmuan

al-Qur‟an.

Berbeda dengan masa-masa kemarin, saat ini modernisasi menuntut setiap

elemen kehidupan, termasuk pendidikan, untuk menghadirkan diri dengan segala

kematangannya, yang kematangan itu sendiri didapatkan dengan menerapkan

pendidikan sejak usia dini. Usia dini (3-8 tahun) merupakan usia perkembangan

efektif yang pertumbuhan kecerdasannya mencapai 80%.4 Untuk membangun

karakter dimasa depan maka usia dini merupakan usia yang tepat untuk mulai

menanamkan suatu komponen penting sehingga dimasa mendatang akan terjadi

pertumbuhan sehat yang tidak memaksa. Begitu pula dengan al-Qur‟an, untuk

membangun karakter Qur‟ani dalam diri seseorang maka kiranya tepat jika diusia dini

seorang anak mulai diajak hidup dengan al-Qur‟an, tidak hanya mengajarkan akan

tetapi juga mengenalkan, membantu memahamkan secara realistis anak serta

mengizinkan mereka secara langsung berinteraksi dengan al-Qur‟an. Oleh karena itu,

4 Hajar Pamadhi, Pendidikan Seni ( Hakikat, Kurikulum pendidikan seni dan Pengajaran

seni untuk Anak) ( Yogyakarta: UNY Press, 2012), hlm. 155.

Page 27: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

5

bukanlah hal yang kurang penting jika para mufasir dituntut untuk mengemas tafsir

ke dalam kemasan yang dapat dikonsumsi di kalangan anak-anak.

Untuk ini, sebagaimana diungkapkan di muka bahwa masih sedikit mufasir

yang memeperhitungan usia dalam usaha menafsirkan al-Qur‟an, bukan berarti tidak

ada sama sekali ulama ahli al-Qur‟an yang mencoba membuat satu inovasi baru untuk

menjawab problem ini. Satu karya dari beberapa karya yang dilahirkan untuk

memenuhi kebutuhan anak-anak ini adalah Tafsir Juz ‘Amma for Kids karya Abdul

Mustaqim.5 Tafsir ini hadir mengisi sisi kosong dunia tafsir selama ini. Tafsir ini

kiranya merupakan gebrakan baru yang dilakukan para pemikir Islam, mengingat

warna ini masih baru dalam dunia tafsir. Pada dasarnya ada beberapa tafsir juz „amma

untuk anak-anak yang beredar di masyarakat, tetapi penulis memilih Tafsir Juz

‘Amma for Kids karya Abdul Mustaqim yang diterbitkan oleh Madania Kids ini

karena penulis menganggap buku ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan

dengan yang lain. Di antara beberapa kelebihan tersebut adalah pemilihan tema

penting yang diusung mufasir dan ilustrator, yaitu tema sosial yang sangat kental

dengan nuansa sosial anak Indonesia. Di samping juga kemasannya yang lebih

sederhana dibandingkan dengan karya sejenis lainnya, mulai dari jumlah halaman

yang relatif standar (tidak terlalu tebal), komposisi warna yang lebih cerah, karakter

gambar yang sederhana sehingga lebih mudah dipahami oleh anak-anak, dan berbagai

hal lain yang dianggap penulis memiliki nilai daya tarik tersendiri bagi anak-anak.

5 Abdul Mustaqim, Tafsir Juz ‘Amma for Kids (Yogyakarta: Insam Madani, 2012)

Page 28: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

6

Penulis berkesimpulan bahwa karya ini memang memiliki nilai kesederhanaan yang

akan lebih diprioritaskan oleh anak-anak.

Hal baru yang paling tampak dari karya ini adalah ilustrasi6 yang dihadirkan

sebagai media bantu untuk mempermudah dalam memahami maksud dari tafsir yang

dikemas dalam bahasa sederhana. Penggunaan ilustrasi di sini merupakan upaya

untuk menghadirkan cara efektif dalam menyampaikan suatu pemahaman kepada

anak-anak, sebab seni mempunyai fungsi tinggi terhadap perkembangan mental dan

pikiran anak.7 Ilustrasi dalam karya ini selain berfungsi untuk memperjelas secara

visual maksud dari tafsir tertulis ayat-ayat al-Qur‟an, juga memiliki nilai tersendiri

dalam membangun semangat pembaca agar tidak bosan dalam membacanya, sebab

lustrasi sebagai bagian dari karya seni merupakan permainan yang memberikan

kesenangan batin baik untuk senimannya maupun penikmatnya. Fungsi ilustrasi

dalam Tafsir Juz ‘Amma for Kids ini tidak lepas dari tujuan ilustrasi itu sendiri yang

hadir untuk mengkomunikasikan secara visual suatu realita. Dan lebih menariknya,

ilustrator mengilustrasikan tafsir ini dengan ilustrasi yang menggambarkan realita

sosial anak yang berlatar belakang budaya Indonesia. Ilustrasi yang berperan secara

komperhensif sebagai media penjelas ini, pada saatnya ilustrasi ini juga akan

berperan sebagai tafsir itu sendiri, dengan bentuknya.

6 Ilustrasi adalah gambar-gambar yang menyertai sebuah cerita yang umumnya terdapat

dalam buku-buku anak. Ilustrasi ini juga sebagai salah satu hal yang dapat kita lihat untuk

membedakan buku bacaan anak dan buku bacaan orang dewasa. Lihat Burhan Nurgiantoro, Sastra

Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak, (yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2013), hlm.

90.

7 Hajar Pamadhi, Pendidikan Seni (Yogyakarta: UNY Press, 2012),hlm. 156.

Page 29: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

7

Ilustrasi menjadi salah satu bentuk komunikasi grafis yang merupakan

gambaran interpretatif dengan menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan

pesan secara ringkas dan cepat. Gambar yang ditampilkan (digambarkan) oleh

ilustrasi ini merupakan esensi pesan yang harus disampaikan. Dalam dunia

pendidikan ilustrasi berfungsi sebagai alat penjelas materi, yaitu media pencipta rasa

yang lebih dalam memahami materi. Secara edukatif, ilustrasi dalam dunia anak-anak

menjadi alat berkomunikasi dan berekspresi yang utuh sesuai dengan dunianya. Ini

menunjukkan bahwa Tafsir Juz ‘Amma for Kids memilih cara tepat dalam upaya

menyampaikan pemahaman kepada anak-anak, yang menjadi konsumen utama karya

ini.

Kehadiran ilustrasi dalam Tafsir Juz ‘Amma for Kids ini memudahkan anak-

anak dalam memahami maksud setiap tulisan melalui objek yang dilihat, sebab

melalui objek visual tersebut anak dapat membangun imajinasi untuk memahami

suatu makna. Sebagimana ungkapan yang menyebutkan bahwa picture tells thousand

words (gambar menyampaikan seribu kata), ilustrasi pada umumnya dapat bercerita

banyak dibandingkan tulisan. Ilustrasi juga akan mempermudah suatu rangkain

tulisan untuk mengungkapkan maksud yang dikandung oleh tulisan itu sendiri.

Berangkat dari hal-hal tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam

karya ini. Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian terkait dua hal yang

menjadi unsur baku karya tersebut, yaitu teks tafsir dan ilustrasi, meskipun dalam hal

ini penulis memang lebih banyak mengulas sisi ilustrasinya sebagai sesuatu yang

baru di dunia tafsir. Dari dua komponen ini penulis ingin mengetahui sejauh mana

Page 30: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

8

dan sekuat apa relasi yang terjalin antar keduanya, sehingga dapat diketahui pula

peran masing-masing. Kajian ini pada akhirnya akan menunjukkan seperti apa

kemasan yang disuguhkan mufasir untuk anak-anak serta seperti apa pula peran seni

rupa dalam membantu menyampaikan maksud al-Qur‟an.8 Untuk itu, dalam

penelitian ini penulis menggunakan metode resepsi sebagai alat untuk menelusuri

lebih jauh terkait dua komponen itu. Atau mungkin lebih tepatnya penulis ingin

menguak fenomena tafsir ini dari sisi resepsinya.

Penulis memilih metode resepsi karena metode ini memiliki hubungan

langsung dengan tafsir. Secara global tafsir adalah bagian dari resepsi, yang titik

kesinambungannya ada pada posisi subjek yang berinteraksi dengan al-Qur an.

Metode resepsi ini pada dasarnya digunakan untuk menemukan reaksi pendengar dan

pembaca al-Qur‟an dalam bentuk penjelasan makna. Dalam pembahasan ini sendiri,

penulis berusaha untuk menangkap horizon harapan serta motif yang dimiliki oleh

kedua belah pihak, yaitu mufasir dan ilustrator. Sebagaimana kita ketahui bahwa

suatu karya lahir tidak terlepas dari penerimaan seseorang atas apa yang menjadi

bahan baku atas karyanya, serta tidak terlepas pula dari motif yang yang melatar

belakangi dikaryakannya sesuatu itu. Hal ini juga tidak terlepas dari ruang sosial

sendiri, dengan keberagaman problem dan dinamikanya, disadari atau tidak, selalu

saja akan mewarnai karya tafsir, sekaligus mempresentasikan kepentingan dan

8 Terkait hal ini, penulis ingin menunjukkan peran seni rupa dalam membantu menyampaikan

maksud al-Qur an, bukan hanya peran sebagai penjelas teks tafsir. Hal ini karena pada saatnya ilustrasi

ini juga memiliki potensi sebagai sebuah tafsir.

Page 31: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

9

ideologi yang ada.9 Oleh karena itu, pastinya beberapa faktor tersebut menyumbang

sebuah pengaruh pada hasil resepsi mufasir dan ilustrator. Dalam kajian ini penulis

juga akan menunjukkan seperti apa konkretisasi yang dilakukan keduanya dari

penerimaan serta motif yang terbangun. Pada akhirnya, dari itu dapat kita ketahui

seperti apa peran dunia seni rupa dalam dunia tafsir.

Di samping metode resepsi yang digunakan dalam penelitian ini, penulis

memilih tema sosial untuk dijadikan objek formalnya. Secara kronologis, teks tafsir

dalam Tafsir Juz ‘Amma for Kids ini muncul sebagai respons atas kekhawatiran

mufasir akan kemerosotan moral, yang dikonkretisasi berupa pesan-pesan sosial.

Konkretisasi ini kemudian dilanjutkan oleh ilustrator yang mengemasnya kedalam

gambaran realita sosial secara visual. Dari sini, penulis berkesimpulan bahwa tema

sosial ini merupakan tema utama yang pastinya lebih tepat untuk dijadikan jembatan

penelitian terhadap Tafsir Juz ‘Amma for Kids. Dengan demikian, dengan meneliti

aspek sosial yang ada dalam Tafsir Juz ‘Amma for Kids, berarti secara tidak langsung

penulis sudah meneliti persoalan penting ataupun esensi dari Tafsir Juz ‘Amma for

Kids itu sendiri.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka pokok

permasalahan yang dijadikan sebagai fokus permasalahan adalah :

9 Islah Gusmian, Khazanah Tafsir Indonesia; dari Hermeneutika hingga Ideologi, (Jakarta:

TERAJU, 2003), hlm. 293.

Page 32: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

10

1. Bagaimana wujud resepsi yang tertuang secara tertulis dan secara

visual dalam Tafsir Juz ‘Amma for Kids?

2. Bagaimana relasi atas kedua wujud resepsi yang terbangun?

3. Hal baru apa yang muncul dari resepsi tersebut sebagai sumbangan

kepada dunia tafsir?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui wujud resepsi yang tertuang secara tertulis dan secara

visual dalam Tafsir Juz ‘Amma for kids.

2. Mengetahui relasi atas kedua wujud resepsi yang dibangun mufasir

dan ilustrator dalam Tafsir Juz ‘Amma for kids.

3. Mengetahui efek-efek yang timbul dari resepsi yang terjalin sehingga

dapat diketahui pula hal baru yang selanjutnya meberikan sumbang sih

untuk dunia tafsir.

Adapun penelitian ini diharapkan dapat memberikan warna baru dalam dunia

tafsir mengingat kajian terkait relasi ilustrasi dan tafsir belum begitu banyak ditemui.

Selain itu, diharapkan hasil dari penelitian ini mampu memberikan kontribusi yang

dapat dipergunakan dalam upaya pengembangan secara inovatif kajian tafsir.

Page 33: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

11

D. Kajian Pustaka

Wacana atau karya lain yang terkait dengan tema yang diangkat penulis ini

adalah karya-karya tentang resepsi al-Qur‟an. Pada dasarnya sudah banyak karya

yang menggunakan pendekatan resepsi ini dalam kajian di dunia tafsir, hanya saja

belum ada di antara karya-karya itu yang mengangkat kasus terkait visualisasi makna

al-Qur‟an (tafsir). Di antara karya-karya terkait resepsi al-Qur‟an yang penulis

temukan adalah skripsi dengan judul “Resepsi Estetika Masyarakat Muslim terhadap

al-Qur‟an (Studi tentang Penggunaan Ringtone Ayat-Ayat Al-Qur‟an di Kalangan

Mahasiswa Yogyakarta)” yang ditulis oleh Aswak. Dengan skripsi ini Aswak

berupaya untuk mengungkap latar belakang para mahasiswa Yogyakarta

menggunakan ayat-ayat al-Qur‟an sebagai ringtone10

. Dalam karya ini juga

ditampilkan bagaimana resepsi estetis ini sering pula menimbulkan kontroversi.

Selanjutnya adalah skripsi yang ditulis oleh Muhammad Mukhtar yang

berjudul “Resepsi Santri Lembaga Tahfidz al-Qur‟an Pondok Pesantren Wahid

Hasyim terhadap al-Qur‟an (Surat al-Mu’awwidzataini, Yasiin, al-Rahmān, al-

Wāqi’ah dan ayat Kursi)”. Skripsi ini menjelaskan bagaimana perilaku konkrit atas

pemahaman dan pemaknaan santri Wahid Hasyim terhadap al-Qur‟an. Karya ini juga

10

Aswak, “Resepsi Estetis Masyarakat Muslim terhadap al-Qur‟an (Studi Tentang

Penggunaan Ringtone Ayat-Ayat Al-Qur‟an di Kalangan Mahasiswa Yogyakarta)” Skripsi Fakultas

Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, 2011.

Page 34: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

12

berusaha mengungkap bentuk implementasi dari hasil pemaknaan santri Lembaga

Tahfidz al-Qur‟an terhadap al-Qur‟an11

.

Skripsi berjudul “Penggunaan Tanda Waqaf al-Waqf wa al-Ibtidā’ pada

Mushaf al-Quddūs bi al-Rasm al-Usmāni (Tinjauan Resepsi al-Qur‟an)” yang ditulis

oleh Muha Fadlulloh juga merupakan karya yang terkait dengan resepsi al-Qur‟an.

Karya ini berusaha mengungkap wujud resepsi al-Qur‟an dalam penggunaan tanda

waqaf al-Waqf wa al-Ibtidā’ pada Mushaf al-Quddūs bi al-Rasm al-Usmāni12

.

Selain skripsi yang penulis peroleh, ada beberapa tulisan berupa artikel dan

makalah yang setema dengan tema yang diangkat penulis, seperti artikel yang ditulis

Ahmad Rafiq dengan judul “Sejarah al-Qur‟an: Dari Pewahyuan ke Resepsi (Sebuah

Pencarian Awal Metodologi)”. Tulisan ini menyajikan penjelasan terkait sejarah al-

Qur‟an secara umum dan juga penjelasan sejarah resepsi al-Qur‟an berikut

metodologi-metodologi yang mungkin dapat digunakan dalam kajian sejarah resepsi

al-Qur‟an 13

Ada pula artikel berjudul “Resepsi Estetika terhadap al-Qur‟an” karya Ahmad

Baidowi yang di dalamnya disebutkan tentang pembagian resepsi al-Qur‟an yang

11

Muhammad Mukhtar, “Resepsi Santri Lembaga Tahfidz al-Qur an Pondok Pesantren

Wahid Hasyim Terhadap Al-Qur‟an (surat al-Mu’awwidzataini, Yasiin, al-Rahmān, al-Waqi’āh dan

ayat Kursi )” Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, 2007.

12 Muha Fadlulloh, “Penggunaan Tanda Waqaf al Waqf wa al Ibtida’ pada Mushaf al-Quddūs

bi al-Rasm al Usmani ( Tinjauan Resepsi al-Qur‟an )” Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan

Kalijaga, 2013.

13 Ahmad Rafiq, “Sejarah al-Qur an: dari pewahyuan ke resepsi (sebuah pencarian awal

metodologis)”, dalam Sahiron Syamsuddin (dkk.), Islam, Tradisi dan Peradaban, (Yogyakarta: Bina

Mulia Press,2012), hlm. 74.

Page 35: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

13

dibagi menjadi tiga, yaitu resepsi hermeneutis, resepsi estetis dan resepsi sosial-

budaya. Dalam artikel ini dijelaskan secara rinci mengenai resepsi estetis, yaitu

penerimaan atau resepsi atas al-Qur‟an yang diekspresikan untuk tujuan estetis,

seperti resepsi yang diwujudkan kedalam terjemah al-Qur‟an, kaligrafi dan ekspresi

seni Islam yang lain.14

Artikel yang ditulis Ibnu Santoso dengan judul “Resepsi al-Qur‟an dalam

Terbitan” juga mengangkat kajian resepsi al-Qur‟an. Dalam artikel ini, Ibnu Santoso

menyebutkan berbagai perwujudan resepsi al-Qur‟an yang tercover dalam berbagai

terbitan al-Qur‟an yang beredar di Nusantara. Selain penjelasan tentang hal tersebut,

dalam tulisan ini juga dijelaskan secara struktural-fungsional bentuk-bentuk resepsi

al-Qur‟an tersebut15

Terakhir adalah makalah yang ditulis oleh Adib Sofia dengan judul “Resepsi

Transformatif Ayat-Ayat al-Qur‟an dalam Akhbār Ākhirat fi Ahwāl al-Qiyāmah

Karya Nuruddin ar Raniri”. Dalam tulisan ini, penulisnya menjelaskan bagaimana

ayat-ayat al-Qur‟an direinterpretasikan oleh ar Raniri menggunakan perspektif resepsi

transformatif. Secara garis besar ada dua hal yang dijelaskan dalam tulisan ini, yaitu

wujud resepsi Nuruddin ar Raniri terhadap firman Allah dalam Akhbār Ākhirat fi

Ahwāl al-Qiyāmah dan perubahan atau transformasi teks yang dilakukan ar Raniri

terhadap ayat-ayat al-Qur‟an dalam Akhbār Ākhirat fi Ahwāl al-Qiyāmah. Untuk itu,

14

Ahmad Baidhowi, “Resepsi Estetis al-Qur‟an”, Esensia, VIII, Januari 2007, hlm. 19-20

15 Ibnu Santoso, “Resepsi al-Qur‟an dalam Terbitan”, Humaniora, XVI, Februari 2004, hlm.

79.

Page 36: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

14

dalam tulisan ini penulis mempergunakan dua teori sebagai landasan kajiannya

terhadap Akhbār Ākhirat fi Ahwāl al-Qiyāmah, yaitu teori resepsi and teori

intertekstual. Teori pertama dipergunakan untuk melihat tanggapan ar Raniri sebagai

pembaca ayat-ayat al-Qur‟an. Teori intertekstual di pergunakan untuk melihat

perubahan atau transformasi dalam pengutipan, penerjemahan dan penjelasan

terhaadap ayat-ayat al-Qur‟an dalam Akhbār Ākhirat fi Ahwāl al-Qiyāmah. 16

Dalam

karya ini disampaikan secara jelas bagaimana gambaran kiamat itu sebagai wujud

resepsi ar Raniri dan bagaimana setiap ayat yang dipergunakan dalam Akhbār Ākhirat

fi Ahwāl al-Qiyāmah

Dari keseluruhan karya terkait kajian resepsi yang berhasil penulis tinjau,

secara terang dari sisi obyek materialnya penulis belum menemukan karya yang

melakukan kajian terhadap Tafsir Juz ‘Amma for Kids. Sementara itu, dari sisi konten

kajian, penulis belum menemukan kajian resepsi yang menyentuh ranah tafsir yang

secara langsung berkolaborasi dengan seni ilustrasi. Sisi yang menjadikan penelitian

ini menarik bagi penulis adalah karena dari beberapa karya yang ada, belum satu pun

melakukan kajian pada objek yang tampil dengan nilai seni rupa yang kental tampil

secara visual.

16

Adib Sofia, “Resepsi Transformatif Ayat-Ayat al-Qur‟an dalam Akhbār Ākhirat fi Ahwāl

al-Qiyāmah Karya Nuruddin ar Raniri ”, Makalah, disampaikan pada Seminar Kebahasaan dan

Kesastraan Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 6-8 November 2012.

Page 37: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

15

E. Metode Penelitian

Metode sebagai pisau penelitian memiliki fungsi yang sangat penting dalam

penelitian ini. Adapun metode yang akan digunakan penulis adalah:

1. Jenis Penelitian

Jika dilihat dari bentuknya, jenis penelitian yang dilakukan penulis dalam

penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Dan jika dilihat dari tempat penelitiannya,

maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka yaitu penelitian yang

didasarkan pada data-data pustaka.

2. Pendekatan

Dalam penelitian ini, secara mendalam penulis akan melakukan kajian

terhadap Tafsir Juz ‘Amma for Kids dengan menggunakan analisis resepsi. Resepsi di

sini bertugas untuk meneliti tanggapan pembaca baik yang berbentuk interpretasi

maupun konkretisasi. Tanggapan pembaca ini sendiri terbangun karena dipengaruhi

oleh beberapa faktor seperti latar belakang sosial budaya, tingkat pendidikan, tingkat

pengalaman maupun usia pembaca.

Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis hasil konkretisasi dari

penerimaan atau tanggapan mufasir serta ilustrator selaku pembaca al-Qur‟an. Dari

penelitian ini, penulis ingin menunjukkan seperti apa seorang pembaca dapat

memiliki kebebasan dalam menginterpretasikan al-Qur‟an sesuai apa yang dikuasai

dan diharapkan atas keberadaan al-Qur‟an itu sendiri. Selanjutnya akan diketahui

bentuk-bentuk tanggapan atas al Qur‟an oleh mufasir serta ilustrator yang berperan

sebagai pembaca yang meresepsi al-Qur‟an. Dan hasil dari penelitian ini bermuara

Page 38: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

16

pada keberadaan Tafsir Juz ‘Amma for Kids sebagai warna baru bagi tafsir dengan

keunikannya yang menonjol, yaitu ilustrasi.

Pada penelitian ini, penulis berusaha memposisikan Tafsir Juz ‘Amma for

Kids ini sebagai wujud resepsi bertingkat atas al-Qur an, berupa resepsi hermeneutis

dan juga resepsi estetis. Sehingga dalam memandangnya, penulis juga akan meresepsi

keduanya dengan karakter resepsi masing-masing. Resepsi hermeneutis digunakan

untuk mengetahui motif serta wujud resepsi mufasir atas al-Qur‟an, sedangkan

resepsi estetis digunakan penulis untuk mengkaji secara mendalam penjelasan visual

berupa ilustrasi dalam Tafsir Juz ‘Amm for Kids. Langkah berikutnya dari penelitian

ini, setelah diketahui motif serta wujud resepsi masing-masing objek, adalah

melakukan komparasi untuk mengetahui relasi antar keduanya. Dengan

mengkomparasikan keduanya, akan diketahui titik sinkron yang terbangun, yaitu titik

bertemunya dua objek dalam satu relasi dan juga akan diketahui titik kreasinya, yaitu

hal baru yang muncul dan tidak memiliki ketersambungan dalam relasi antar kedua

objek. Selain itu, hal penting lain yang akan diketahui dari relasi ini adalah

keberadaan ilustrasi sebagai media yang memiliki efektivitas dalam Tafsir Juz ‘Amma

for Kids khususnya dan dunia tafsir secara umum.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data diperoleh melalui penelitian kepustakaan (library

research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan litelatur

Page 39: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

17

(kepustakaan) penelitian sebelumnya.17

Data-data yang dikumpulkan terdiri dari data-

data primer dan sekunder. Data primer adalah objek material dalam penelitian ini,

yaitu Tafsir Juz ‘Amma for Kids, sedangkan data sekunder adalah data-data yang

membantu memberikan informasi dalam penelitian ini. Baik data primer maupun data

sekunder adalah data-data yang penting untuk dihimpun sebagai objek dalam

penelitian ini.

4. Metode Pengolahan Data

Setelah data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini berhasil didapatkan,

maka perlu dilakukan pengolahan data untuk mengemasnya menjadi karya yang

layak dan siap konsumsi sebelum ditampilkan di muka umum. Dalam penelitian ini

metode pengolahan data yang dipakai adalah metode yang diusulkan oleh Miles dan

Huberman, yang meliputi data colection, data reduction, data display, dan

conclution: drawing/ verifying.18

Berkiblat pada model analisis ini maka secara rinci langkah-langkah yang

akan dilakukan adalah diawali dengan data colectio,yaitu pengumpulan data terkait

yang teknik pengumpulannya sudah dijelaskan pada pembahasa sebelumnya.

Selanjutnya, agar data mentah yang diperoleh dapat diolah dengan mudah, maka

setelah itu dilakukan reduksi data (data reduction) yang akhirnya akan diperoleh data

berbentuk uraian atau laporan terinci. Setelah diperoleh hasil dari seperangkat

17

Ambo Upe dan Amsid, Asas-asas Multiple Research, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2010),

hlm. 7

18 Ambo Upe dan Amsid, Asas-asas Multiple Research, hlm. 125.

Page 40: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

18

reduksi, untuk melihat gambaran seutuhnya maka data tersebut selanjutnya disajikan

(data display) dalam berbagai macam bentuk. Data display ini bertujuan untuk

mengemas data tersebut seindah dan selues mungkin sehingga akan memberi

kenikmatan kepada pembacanya. Langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan atau

yang disebut Miles dan Huberman sebagai tahap conclution: drawing/ verifying. Pada

tahap ini disampaikan secara tegas hasil analisis dalam penelitian untuk menunjukkan

poin utama dari sederet penelitian yang dilakukan.

F. Sistematika Pembahasan

Hasil dari penelitian ini secara rinci akan diuraikan kedalam lima bab

pembahasan. Adapun bab pertama merupakan kerangka isi keseluruhan penelitian

yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan serta kegunaan

penelitian, kajian pustaka, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

Bab kedua berisi penjelasan secara komprehensif tentang Tafsir Juz ‘Amma

for Kids berikut penjelasan kedua unsur yang menjadi pokok kajian yang terkandung

di dalamnya, yaitu unsur teks tafsir dan unsur ilustrasi. Selanjutnya dalam bab ini

disebutkan pula gambaran singkat objek formalnya, yaitu tema sosial yang tertuang

dalam Tafsir Juz ‘Amma for Kids, mencakup sosial budaya anak Indonesia.

Bab ketiga merupakan analisis terhadap teks tafsir dan ilustrasi yang terdapat

dalam Tafsir Juz ‘Amma for Kids. Pada bab ini pembahasan dibagi ke dalam dua poin

pembahasan yaitu poin resepsi hermeneutis yang menyuguhkan hasil tafsir berupa

pesan-pesan sosial yang yang merupakan wujud resepsi mufasir terhadap al-Qur‟an.

Poin yang kedua adalah resepsi estetis hermeneutis yang merupakan kelanjutan dari

Page 41: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

19

analisis poin pertama dengan menganalisis visualisasi pesan-pesan sosial itu yang

diwujudkan dengan ilustrasi, sehingga dapat diketahui bagaimana penerimaan

ilustrator yang dapat mewujudkan ilustrasi yang demikian.

Bab keempat adalah pengungkapan relasi yang terjalin antara wujud resepsi

hermeneutis dan resepsi estetis. Relasi ini akan diketahui dengan mengkomparasikan

dua resepsi yang terbangun untuk mengetahui titik singkron dan titik kreasinya,

sehingga dalam bab ini akan dianalisis kedua aspek tersebut. Pada bab ini pula,

keberadaan ilustrasi akan diperjelas posisinya, baik keberadaannya dalam Tafsir Juz

‘Amma for Kids maupun keberadaannya dalam lingkup dunia tafsir.

Bab kelima, sebagai bab terakhir, berisikan penutup yang terdiri dari

kesimpulan akhir dari penelitian yang penulis lakukan serta usulan dan saran bagi

penelitian selanjutnya.

Page 42: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

131

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang penulis lakukan terhadap Tafsir Juz ‘Amma for Kids ini,

pada akhirnya penulis dapat memberikan beberapa poin kesimpulan sebagai berikut:

1. Tafsir Juz ‘Amma for Kids ini merupakan satu karya tafsir yang lahir

dengan hal baru yang berbeda dengan tafsir-tafsir yang telah ada

sebelumnya. Hal baru tersebut berupa tafsir yang dikemas dengan

bahasa sederhana dan didukung dengan media ilustrasi untuk

menyesuaikan dengan dimensi anak-anak. Akan tetapi, meskipun

secara keseluruhan tafsir ini telah dikemas untuk menyesuaikan

dengan dunia anak, namun penulis masih menemukan beberapa bahasa

ilmiah yang kurang sesuai dengan horizon bahasa anak yang

cenderung membutuhkan redaksi bahasa yang sederhana.

2. Karya ini merupakan sebuah konkretisasi dari resepsi yang dilakukan

pengarangnya sebagai mufasir, yaitu Abdul Mustaqim, yang

berkolaborasi dengan para ilustrator. Dalam hal ini, Mustaqim

meresepsi al-Qur an dan berhasil mewujudkannya ke dalam teks tafsir,

sedangkan ilustrator meresepsi teks tafsir tersebut yang kemudian

berhasil mewujudkan penerimaannya ke dalam bahasa visual, yaitu

Page 43: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

132

ilustrasi, sehingga resepsi yang dilakukan adalah merupakan sebuah

resepsi bertingkat.

3. Resepsi pertama yang dilakukan oleh mufasir merupakan resepsi

hermeneutis, sebab hasil dari resepsinya dikonkretisasikan ke dalam

tafsir yang merupakan suatu penjelasan. Sedangkan resepsi ke dua,

yang dilakukan oleh ilustrator, merupakan resepsi estetis hermeneutis,

karena hasil resepsinya dikonkretisasikan ke dalam ilustrasi sebagai

suatu penjelasan yang memiliki nilai estetika.

4. Resepsi yang dilakukan ini sebagai sebuah respons terhadap suatu

kondisi peresepsinya. Kondisi yang dimaksud adalah kemerosotan

moral bangsa Indonesia yang sedang bergelut dalam lingkar

modernisasi untuk mendapatkan sebuah kemajuan, namun tetap

mempertahankan budayanya, termasuk budaya akhlak. Dengan

memilih strategi pendidikan usia dini maka tafsir ini lahir dengan

kemasan yang sedemikian rupa. Beberapa latar belakang ini turut

menjadi faktor yang membentuk horizon harapan mufasir dan

ilustrator dalam resepsinya.

5. Keberadaan Tafsir yang berinteraksi dengan ilustrasi ini merupakan

sebuah bentuk integrasi-interkoneksi, sebagai paradigma keilmuan

UIN Sunan Kalijaga yang mendialogkan ilmu-ilmu keislaman dan

ilmu-ilmu umum, sebagai upaya menghadapi modernisasi.

Page 44: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

133

6. Dalam Tafsir Juz ‘Amma for Kids ini, kedua wujud resepsi menjalin

sebuah relasi fungsional, yaitu keberadaan ilustrasi yang membantu

membahasakan teks tafsir kepada pembaca. Dalam perannya sebagai

pembantu teks ini, ilustrasi terkadang hanya berperan sebagai sebuah

ornamen, artinya dia hanya mampu mengantarkan teks kepada anak,

belum sampai pada menjelaskan maknanya. Akan tetapi, dalam

beberapa kesempatan, ilustrasi ini justru dapat berbicara lebih untuk

mengungkapkan maknanya.

7. Ilustrasi yang semula menjadi sebuah media bantu untuk

menyampaikan pesan kepada anak sebagai pembaca dengan

menggunakan bahasa visualnya, pada akhirnya bersamaan dengan teks

tafsir dalam satu kesatuan menjadi sebuah tafsir visual.

8. Jika pada umumnya dikenal beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh

seseorang yang menafsirkan, sebagaimana disebutkan dalam kitab-

kitab ilmu tafsir, maka dalam hal ini syarat sebagai seorang mufasir

lebih dipahami sebagai sebuah kesatuan syarat yang dapat

menyampaikan pada tujuan tafsir itu dilahirkan, yaitu untuk dapat

disampaikan dan dipahami dalam horizon anak. Dengan demikian,

dengan keahlian masing-masing, keberadaan mufasir, yang mampu

mengeluarkan makna al-Qur’an merupakan satu syarat, dan

keberadaan ilustrator dengan kemampuan bahasa visualnya merupakan

satu syarat yang lain dalam membangun Tafsir Juz ‘Amma for Kids.

Page 45: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

134

B. Saran

Dengan berbagai hal yang ditemukan dari penelitian ini, yang berujung pada

keberadaan tafsir visual, penulis ingin menjadikan karya ini sebagai sebuah karya

yang mampu memberikan kontribusi kepada dunia tafsir khususnya dan pada dunia

pendidikan Islam umumnya. Kontribusi yang penulis maksudkan di sini adalah

kontribusi berupa wacana baru yang hadir di era kontemporer ini, yaitu tafsir visual

sebagai sebuah wacana baru yang pastinya juga akan menuai banyak pro dan kontra

untuk penyebutan istilah yang belum lazim ini. Kontribusi lain yang penulis anggap

penting adalah, proses interaksi antara ilmu tafsir sebagai Islamic sciences dan

ilustrasi sebagai modern sciences, sebagai sebuah bentuk aplikatif dari konsep

integrasi-interkoneksi yang menjadi paradigma keilmuan UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, yang keberadaannya menjadi sebuah contoh bagaimana makna lain dari

konsep integrasi-interkoneksi ini.

Dengan keberadaan wacana ini diharapkan ke depannya cakrawala pandangan

para ilmuan al-Qur’an semakin terbuka untuk hal-hal baru yang memang belum

lazim, seperti keberadaan istilah tafsir visual. Hal ini karena, satu langkah saja Islam

tertinggal, maka bukan tidak mungkin jika umatnya ke depan tidak terlalu menoleh

kepada kajian agama. Tulisan ini diharapkan dapat menjadi satu motivasi bagi para

akademisi di bidang al-Qur’an dan tafsir agar tidak enggan untuk menghadirkan satu

hal yang selama ini dianggap “aneh” guna sebuah kemajuan, sebagaimana Tafsir Juz

Page 46: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

135

‘Amma for Kids yang berani menghadirkan ilustrasi, yang merupakan hal baru, ke

dalam dunia tafsir.

Page 47: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

136

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Digital Versi 2.0. 2004

Asmani, Jamal Ma’mur. Manajemen Strategi Pendidikan Anak Usia Dini:

Memahami Sistem Kelembagaan, Metode Pengajaran, Kurikulum,

Keterampilan, dan Pelatihan-Pelatihannya. Yogyakarta: DIVA Press. 2009.

Baidhowi, Ahmad. Resepsi Estetis al-Qur’an. Esensia, VIII. Januari 2007.

Baqi, Zaidan Abdul., Sukses Keluarga Mendidik Balita. terj. Saiful Ardi Imam

Sinaro. Jakarta: Pena Pundi Aksara. 2005.

Dukes, Cris dan Maggie Smith. Cara Mengembangkan Keterampilan Berkomunikasi

dan Berbahasa pada Anak Prasekolah, terj. Iwasi Dewanto. Jakarta: Indeks.

2010.

Endraswara, Suwardi. Metode Penelitian Sastra: Epistemologi, Model, Teori dan

Aplikasi.Yogyakarta: Pustaka Widyatama. 2006.

Faudah, Mahfud Basuni. Tafsir-Tafsir al-Qur’an: Perkenalan dengan Metodologi

Tafsir , terj. H.M. Mochtar Zoeini dan Abdul Qodir Hamid. Bandung:

Pustaka. 1987.

Gusmian, Islah. Khazanah Tafsir Indonesi: dari Hermeneutika hingga Ideologi.

Yogyakarta: LkiS. 2013.

Hasan, M. Ali dan Rif’at Syauqi nawawi. Pengantar Ilmu Tafsir. Jakarta: bulan

Bintang. 1988.

Ilyas, Hamim (dkk.). Studi Kitab Tafsir. Yogyakarta: Teras. 2004.

Magnis, Franz dan suseno (dkk.). Etika Sosial, Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta:

Gramedia. 1993.

Mansur. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2005.

Margulies, Nancy dan Christine Valenza. Pemikiran Visual: Alat untuk Memetakan

Ide, terj. Hartati Widiastuti. Jakarta: Indeks. 2008.

Page 48: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

137

Martono, Nanang. Sosiologi Perubahan Sosial: Perspektif Klasik, Modern,

Postmodern, Poskoloknial. Jakarta: Rajawali Press. 2011.

Munthe, Bermawi (dkk.). Sukses di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Center for

Teaching Staff Developments. 2010.

Mustaqim, Abdul. Dinamika Sejarah Tafsir al-Qur an: Studi Aliran-aliran Tafsir,

dari Periode Klasik, Pertengahan, hingga Modern-Kontemporer. Yogyakarta

: Pondok Pesantren LSQ. 2012.

______ Tafsir Juz ‘Amma for Kids. Yogyakarta: Insam Madani. 2012.

________ Islam, Tradisi dan Peradaban. Yogyakarta: Bina Mulia Press. 2012.

Nurgiantoro, Burhan. Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press. 2013.

Pamadhi, Hajar. Pendidikan Seni: Hakikat, Kurikulum pendidikan seni dan

Pengajaran seni untuk Anak. Yogyakarta: UNY Press. 2012.

Pimpinan MPR dan Tim Kerja Sosialisasi MPR Periode 2009-2014. Empat Pilar

Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI.

Pradopo, Rachmat Djoko. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik dan Penerapannya

Yogyakarta: Pustaka pelajar. 1995.

Ratna, Nyoman Kutha. Estetika Sastra dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

2007.

Santoso, Ibnu. Resepsi al-Qur’an dalam Terbitan. Humaniora, XVI. Februari 2004.

Schoorl, J.W. Pengantar Sosiologi Pembangunan Negara-Negara sedang

Berkembang, terj. R.G. Soekadijo. Jakarta: Gramedia. 1981.

Shiddieqy, M. Hasbi ash. Sejarah dan Pengantar Ilmu al-Qur’an dan Tafsir. Jakarta:

Bulan Bintang.

Shihab, M. Quraish. Membumikan al-Qur an: Fungsi dan Peran Wahyu di

Kehidupan Masyarakat. Bandung: Mizan. 1994.

Sofia, Adib. Resepsi Transformatif Ayat-Ayat al-Qur’an dalam Akhbār

Ākhirat fi Ahwāl al-Qiyāmah Karya Nuruddin ar Raniri. Makalah, disampaikan pada

Seminar Kebahasaan dan Kesastraan Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta pada

tanggal 6-8 November 2012.

Page 49: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

138

Syamsuddin, Sahiron (dkk.). Hermeneutika al-Qur’an dan Hadis. Yogyakarta:

eLSAQ Press. 2010.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 1989.

Upe, Ambo dan Amsid. Asas-asas Multiple Research. Yogyakarta: Tiara Wacana.

2010.

Page 50: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

Lampiran 1

SAMPUL DEPAN TAFSIR JUZ ‘AMMA FOR KIDS

Page 51: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …
Page 52: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

Lampiran 2

SAMPUL BELAKANG TAFSIR JUZ ‘AMMA FOR KIDS

Page 53: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …
Page 54: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

Lampiran 3

SAMPUL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA FOR KIDS

Page 55: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

CURRICULUM VITAE

Nama : Nafisatuz Zahro’

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tgl lahir : Blitar, 16 November 1992

E-mail : [email protected]

No Telp./HP : 085643558611

Nama Ayah : Badaruddin

Nama Ibu : Anwasiyyah Wasit

Pekerjaan : Petani

Alamata Rumah : Ds. Kemloko, RT. 01, RW. 06, Kec. Nglegok, Kab. Blitar,

Prop. Jawa Timur

Alamat Yogyakarta : Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro, Sembego,

Maguwoharjo, Depok, Sleman

Riwayat Pendidikan:

Tahun 1996-1997 TK al Hidayah Kemloko Nglegok Blitar

Tahun 1997-2004 MI Darul Ulum Kemloko Nglegok Blitar

Tahun 2004-2007 MTsN Kepanjen Kidul Blitar

Tahun 2007-2010 Perguruan Ma’arif NU Blitar

Tahun 2010-2014 Universitas Negeri Islam Sunan Kalijaga,

Page 56: PESAN DAN ILUSTRASI SOSIAL DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA …

Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam,

Jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir

Pengalaman Organisasi:

Koord. Devisi Infodata Perguruan Ma’arif NU Blitar (2008/2009)

Devisi Kominfo Community of Santri Scholars of Ministry of

Religious Affairs (Css MoRA) UIN Sunan Kalijaga (2011/2012)

Devisi Kaligrafi JQH al-Mizan UIN Sunan Kalijaga (2011/2014)

Ikatan Pelajar Putri Nahdhatul Ulama Kota Yogyakarta (2012/2014)

Crew (ilustrator) Majalah Santri Css MoRA Nasional (2013/2014)

Prestasi

Juara I MTQ Kota Blitar cabang Khot al-Qur’an Dekorasi (pi) (2006)

Juara I Khot al-Qur’an, Porseni Perguruan Ma’arif NU Blitar (pi) (2007)

Juara I MTQ Kota Blitar cabang Khot al-Qur’an Hiasan Mushaf (pi) (2008)

Juara II Jelajah Literartur Pramuka di Perpustakaan Bung Karno (2009)

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Yogyakarta, 16 Mei 2014

Nafisatuz Zahro’