PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA...

139
PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA SIDOMULYO KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Skripsi ini Disusun Untuk Melengkapi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) OLEH: SRI WAHYU HANDAYANI NIM. 43010-16-0057 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020

Transcript of PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA...

Page 1: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN

DUSUN BEJI DESA SIDOMULYO KECAMATAN AMPEL

KABUPATEN BOYOLALI

SKRIPSI

Skripsi ini Disusun Untuk Melengkapi Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

OLEH:

SRI WAHYU HANDAYANI

NIM. 43010-16-0057

PROGRAM STUDI

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2020

Page 2: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

i

PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN

DUSUN BEJI DESA SIDOMULYO KECAMATAN AMPEL

KABUPATEN BOYOLALI

SKRIPSI

Skripsi ini Disusun Untuk Melengkapi Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

OLEH:

SRI WAHYU HANDAYANI

NIM. 43010-16-0057

PROGRAM STUDI

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2020

Page 3: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

ii

HALAMAN LOGO

Page 4: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Page 5: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Page 6: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

v

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

Page 7: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

vi

MOTTO

Artinya:

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran

yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari

jalann-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk” (Q.S Al-Nahl, 16:125).

Page 8: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia

hingga tugas akhir ini selesai. Skripsi ini saya persembahkan dan saya

dedikasi sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan terimakasih saya yang

mendalam kepada:

1. Kedua orang tua saya tercinta Bapak Darmo Suhar dan Ibu Jumiyem

yang senantiasa ikhlas membesarkan, membimbing, mendukung, dan

mendoakan setiap hari.

2. Semua keluarga saya yang telah mensupport dalam pengerjaan skripsi

ini.

3. Sahabat-sahabat saya ( Wiyono, Yusuf, Paula, Erfina, Eka Dian,

Mursyidah Syahnina, Indah, Yuliana, Fuzia, dan Moneta ) yang selalu

memberikan dukungan dan menjadi tempat diskusi setiap saat, ketika

pengerjaan skripsi ini.

4. Semua teman KPI 2016, magang (PPP), KKN Karanggede 2020 yang

saya sayangi, dan

5. Semua pihak yang sudah membantu kelancaran skripsi yang tidak dapat

disebutkan satu-persatu.

Page 9: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Pesan Dakwah dalam Tradisi Nyadran Dusun Beji

Desa Sidomulyo Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun 2020” ini.

Skripsi ini sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Sosial pada Fakultas

Dakwah Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Selama penyusunan skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M. Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. Mukti Ali, M. Hum. selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN

Salatiga.

3. Ibu Dra. Maryatin, M. Pd. selaku ketua Program Studi KPI IAIN Salatiga,

sekaligus dosen pembimbing skripsi yang telah sabar membimbing

penulis hingga skripsi ini selesai.

4. Para dosen yang telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan dan

pengalaman. Serta Karyawan, Satpam IAIN Salatiga dan sahabat-sahabat

Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Salatiga angkatan 2016

yang selalu memberi dukungan dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.

Page 10: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

ix

5. Bapak Muh. Sawali selaku Kepala Desa Sidomulyo yang telah memberi

izin penelitian, serta Bapak Aris Carmadi selaku Kadus dua dan Bapak

Hari Sabar selaku ketua RT 02 Dusun Beji yang telah banyak

memberikan informasi terkait skripsi.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi

ini, baik dari segi penyajian maupun pembahasannya. Oleh karena itu,

penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang membangun demi

perbaikan skripsi ini. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya, serta para pembaca pada umumnya. Amin.

Salatiga, Maret 2020

Penulis

Page 11: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

x

ABSTRAK

Handayani, Sri Wahyu. 2020. Pesan Dakwah dalam Tradisi Nyadran di

Dusun Beji Desa Sidomulyo Kecamatan Ampel Kabupaten

Boyolali. Skripsi. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Dakwah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Pembimbing Dra. Hj. Maryatin, M.Pd.

Kata Kunci : Pesan Dakwah, Tradisi Nyadran.

Penelitian ini membahas tentang Pesan Dakwah dalam Tradisi

Nyadran di Dusun Beji Desa Sidomulyo Kecamatan Ampel Kabupaten

Boyolali. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui pelaksanaan Tradisi

Nyadran di Dusun Beji Desa Sidomulyo Kecamatan Ampel Kabupaten

Boyolali (2) untuk mengetahui pesan dakwah yang tersampaikan dalam

Tradisi Nyadran di Dusun Beji Desa Sidomulyo Kecamatan Ampel

Kabupaten Boyolali. (3) untuk mengetahui faktor pendukung dan

penghambat pelaksanaan Tradisi Nyadran di Dusun Beji Desa Sidomulyo

Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.

Jenis penelitian lapangan dengan metode kualitatif yang

menghasilkan data deskriptif, melalui pendekatan fenomenologi, dengan

lokasi penelitian di Dusun Beji Desa Sidomulyo Kecamatan Ampel

Kabupaten Boyolali. Sumber data menggunakan data primer dan data

sekunder dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara

dan dokumentasi. Teknik analisis menggunakan tiga tahapan analisis

kualitatif, untuk menguji validasi data peneliti menggunakan triangulasi

sumber kemudian dianalisis dan disimpulkan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Tradisi Nyadran merupakan

Tradisi untuk mengingat dan mendoakan para leluhur, yang dilaksanakan

setiap tanggal 15 bulan Ruwah dan Sapar. Proses pelaksanaan Nyadran

yaitu besik kubur atau ziarah makam, kenduren, dan menerima tamu

(pambagyo tamu). (2) Pesan dakwah yang tersampaikan dalam Tradisi

Nyadran di Dusun Beji Desa Sidomulyo, meliputi: pesan aqidah yaitu

mengingat akan kematian yang artinya percaya kepada hari Akhir. Pesan

syariah yaitu mendoakan orang tua yang sudah meninggal, dan wujud

sedekah kepada sesama manusia. Pesan akhlaq yaitu menjaga tali

silahturahmi antar sesama manusia yang tercermin pada kerukunan dan

gotong royong saat sebelum pelaksanaan dan setelah proses tradisi Nyadran .

(3) Faktor pendukung dari Tradisi Nyadran yaitu suatu kepercayaan, sikap

terbuka dan menerima oleh masyarakat, keadaanmasyarakat yang sama dan

Page 12: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

xi

keadaan masyarakat masih Tradisional. Faktor penghambatnya yaitu faktor

keuangan, kurangnya hubungan dengan masyarakat, dan adanya pandemi.

Page 13: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................... i

HALAMAN LOGO ...................................................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI ............................... vi

MOTTO .......................................................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ....................................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. viii

ABSTRAK ...................................................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. xv

DAFTAR TABEL ...................................................................................................................... xvi

DAFTAR BAGAN ................................................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................................................. 5

E. Penegasan Istilah................................................................................................................. 6

Page 14: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

xiii

F. Kerangka Berpikir ............................................................................................................ 10

G. Sistematika Penulisan...................................................................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ......................................... 13

A. Tinjauan Pustaka .............................................................................................................. 13

B. Landasan Teori .................................................................................................................. 19

1. Pesan Dakwah .............................................................................................................. 19

2. Budaya ............................................................................................................................ 26

3. Tradisi ............................................................................................................................. 28

4. Nyadran .......................................................................................................................... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................. 36

A.Jenis dan Pendekatan Penelitian .................................................................................... 36

B.Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................................................... 37

C.Sumber Data ....................................................................................................................... 37

D.Fokus Penelitian ................................................................................................................ 38

E.Teknik Pengumpulan Data .............................................................................................. 39

F.Teknik Analisis Data ......................................................................................................... 40

G.Teknik Validasi Data ........................................................................................................ 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................... 44

A. Gambaran Umum Desa Sidomulyo ............................................................................. 44

1.Visi dan Misi .................................................................................................................. 44

2.Letak Geografis ............................................................................................................. 46

Page 15: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

xiv

3.Kependudukan ............................................................................................................... 47

4.Struktur Organisasi ....................................................................................................... 50

5.Kondisi Sosial Kemasyarakatan dan Budaya ......................................................... 51

6.Kondisi Pendidikan ...................................................................................................... 53

7.Kondisi Keagamaan ..................................................................................................... 54

8.Mata Pencaharian Penduduk ...................................................................................... 55

B. Hasil Penelitian ................................................................................................................. 56

1. Pelaksanaan Tradisi Nyadran .................................................................................... 56

2. Pesan Dakwah dalam Tradisi Nyadran ................................................................... 59

3. Faktor Pendukung dan Pengambat .......................................................................... 61

C. Pembahasan ....................................................................................................................... 63

1. Pelaksanaa Tradisi Nyadran ...................................................................................... 63

2. Pesan Dakwah dalam Tradisi Nyadran. .................................................................. 70

3 Faktor Pendukung dan Penghambat. ........................................................................ 73

BAB V PENUTUP ..................................................................................................................... 75

A.Kesimpulan ......................................................................................................................... 75

B.Saran ..................................................................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 77

LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................................................ 80

Page 16: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Peta Geografis Desa Sidomulyo ............................................................

Gambar 4.2 Besik Kubur ...........................................................................................

Gambar 4.3 Kenduren Nyadran Dusun Beji ..............................................................

Gambar 4.4 Menerima Tamu/pambagyo tamu ..........................................................

Page 17: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk .......................................................................................

Tabel 4.2 Fasilitas Desa Sidomulyo...........................................................................

Tabel 4.3 Daftar Sekolah ...........................................................................................

Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama .....................................................

Page 18: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

xvii

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Kerangka Berfikir .....................................................................................

Bagan 4.1 Struktur Organisasi ...................................................................................

Page 19: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

1.1 Instrumen Penelitian ............................................................................................

1.2 Hasil Wawancara ...............................................................................................

1.3 Reduksi dan triangulasi data ................................................................................

1.4 Dokumentasi ........................................................................................................

1.5 Satuan Kredit Kegiatan ........................................................................................

Page 20: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam suku

kebudayaan yang berbeda-beda dan menyebar di seluruh pulau. Di

setiap pulau terdapat Tradisi sendiri-sendiri yang berbeda antara budaya

satu dengan budaya lainnya. Demikian dengan pulau Jawa, memiliki

Tradisi yang khas dan melekat di setiap masyarakatnya. Masyarakat

jawa sangat identik dengan Tradisinya. Tidak heran jika masyarakat

Jawa tidak bisa lepas dari suatu Tradisi yang sudah ada dari para leluhur

sejak turun temurun. Tradisi merupakan salah satu bagian dari

kebudayaan yang melekat pada kehidupan sehari-hari. Adanya Tradisi

menjadi identitas tersendiri yang dimiliki oleh masyarakat.

Kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia sebagai

makhluk sosial yang digunakan untuk memahami dan

menginterprestasikan lingkungan dan pengalamannya serta menjadi

kerangka landasan bagi terwujudnya kelakuan (Soekanto, 1990:236).

Kebudayaan terjadi melalui proses belajar dari lingkungan alam maupun

lingkungan sosial artinya hubungan antara manusia dengan lingkungan

dihubungkan dengan Tradisi masyarakat lokal, kemasyarakatan, sistem

Page 21: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

2

pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian hidup serta

teknologi dan peralatan (Jacobus:2006).

Tradisi dapat dianggap sebagai peraturan-peraturan yang berlaku

di dalam masyarakat itu sendiri. Indonesia merupakan negara kepulauan

yang memiliki berbagai macam suku, ras, agama, dan Tradisi yang

berbeda-beda. Tradisi merupakan warisan turun-temurun .dari generasi

ke generasi, salah satunya yaitu upacara Tradisional yang masih melekat

dilestarikan oleh masyarakat Jawa adalah Nyadran.

Nyadran adalah Tradisi pembersihan makam atau ziarah kubur

oleh masyarakat Jawa di pedesaan yang dilakukan secara turun-temurun

dengan tujuan agar dapat melaksanakan ibadah Ramadhan dengan hati

yang bersih. Pada pelaksanaan Nyadran banyak masyarakat yang datang

bahkan juga warga yang tinggal di perantauan sengaja pulang untuk

mengikuti pelaksanaan Nyadran.

Menurut beberapa pendapat mengatakan bahwa, Tradisi Nyadran

merupakan adat istiadat dari upacara Hindu yang dilestarikan orang

Jawa dan menjadi adat mereka. Namun, Nyadran sendiri dilakukan

hanya di waktu tertentu, yaitu pada bulan Sya’ban, atau orang Jawa

biasanya menyebut bulan Ruwah yang dilakukan menjelang puasa

ramadhan.

Page 22: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

3

Nyadran tidak hanya dilakukan kaum muslimin saja, tetapi juga

penganut non Islam seperti kejawen Hindu dan kepercayaan lainnya.

Dari berbagai pertentangan mengenai Nyadran dalam pandangan Islam,

Tradisi tersebut yang berawal dari masyarakat beragama Hindu-Budha

kemudian dirubah perlahan oleh Sunan Kalijaga. Tradisi Nyadran

merupakan gabungan antara budaya dengan nilai Islam sehingga terasa

sangat kental lokalitas yang bersifat Islami, namun Tradisi Nyadran

sendiri ,murni bukan dari agama Islam.

Dakwah adalah kegiatan peningkatan iman menurut syariat Islam

( Aziz, 2012:19). Dakwah tidak hanya dilakukukan dalam bentuk

pengajian, TPA, dan lain sebagainya. Namun, dakwah juga dapat

dilakukan melalui Tradisi, karena secara tidak langsung terselip ajaran

Islam di dalamnya. Tradisi Nyadran merupakan salah satu strategi

dakwah yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga. Beliau mencampurkan dan

memadukan dengan ajaran Islam di dalam Tradisi Nyadran yang berupa

doa-doa, tahlil, makna dan tujuannya ditujuannya meminta kepada

Allah.

Sejatinya, dakwah bukan hanya kewenangan ulama atau tokoh

agama, karena dakwah Islam memiliki wilayah yang luas dalam semua

aspek kehidupan umat manusia. Dakwah memiliki ragam bentuk,

metode, media, pesan, pelaku dan penerima. Kita sendiri tidak bisa

Page 23: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

4

terlepas dari kegiatan dakwah karena sudah melekat dalam kehidupan

sehari-hari (Aziz, 2009:5).

Dalam Islam Tradisi Nyadran merupakan ritual yang masih

dipertahankan oleh sebagian kaum. Seperti di Dusun Beji Desa

Sidomulyo, Nyadran masih dilaksanakan pada setiap tahunnya. Nyadran

merupakan Tradisi untuk mengingat kematian para leluhur dan

mendoakan arwahnya dengan mendatangi makam (ziarah kubur). Selain

itu, Nyadran sebagai wujud sedekah untuk jenazah dan kepada sesama

manusia.

Dengan demikian, Tradisi Nyadran ini mengandung pesan-pesan

dakwah pada setiap proses pelaksanaannya secara religi. Oleh sebab itu,

penulis tertarik untuk meneliti pesan dakwah seperti apa yang

tersampaikan dalam Tradisi Nyadran.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana Tradisi Nyadran di Dusun Beji Desa Sidomulyo

Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali?

2. Apa saja pesan dakwah yang tersampaikan dalam Tradisi Nyadran

di Dusun Beji Desa Sidomulyo Kecamatan Ampel Kabupaten

Boyolali?

Page 24: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

5

3. Apa faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan Tradisi

Nyadran di Dusun Beji Desa Sidomulyo Kecamatan Ampel

Kabupaten Boyolali?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan dicapai

penulis sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana Tradisi Nyadran di Dusun Beji Desa

Sidomulyo Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.

2. Untuk mengetahui pesan dakwah yang tersampaikan dalam Tradisi

Nyadran di Dusun Beji Desa Sidomulyo Kecamatan Ampel

Kabupaten Boyolali.

3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan

Tradisi Nyadran di Dusun Beji Desa Sidomulyo Kecamatan Ampel

Kabupaten Boyolali.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, dapat disimpulkan manfaat

dari penelitian ini, sebagai berikut:

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya

kajian/khazanah ilmu dakwah khususnya mengenai

media/pesan/metode dakwah..

Page 25: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

6

2. Secara praktis, penelitian ini sebagai sumber informasi mengenai

pesan dakwah yang tersampaikan dalam Tradisi Nyadran yang

diharapkan bermanfaat bagi para warga yang belum mengetahuinya.

E. Penegasan Istilah

Penulis akan menjelaskan mengenai istilah-istilah yang digunakan

dalam judul skripsi ini agar tidak terdapat perbedaan penafsiran atau

perbedaan dalam mengintrepestasikan. Selain itu, memberi arah dan

tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian inidan untuk memberikan

pengertian kepada pembaca mengenai apa yang hendak dicapai dalm

penelitian. Judul yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

“pesan dakwah dalam Tradisi Nyadran (studi kasus pada Tradisi

Nyadran di Desa Sidomulyo Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali)”

penegasan istilah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pesan

Pesan adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada

penerima. Pesan adalah sesuatu yang bisa disampaikan dari

seseorang kepada orang lain, baik secara individu maupun kelompok

yang dapat berupa buah pikiran, keterangan, pernyataan dari sebuah

sikap (TotiTasmoro, 1997:9).

Pesan adalah suatu yang disampaikan oleh komunikator

kepada komunikan melalui proses komunikasi (Tasmara, 1987:7).

Page 26: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

7

Sedangkan pesan dalam buku pengantar Ilmu Komuikasi yang ditulis

oleh Hafied (2004:14), bahwa pesan dakwah adalah serangkaian

isyarat atau simbol yang diciptakan oleh seseorang untuk maksud

tertentu dengan harapan bahwa penyampaian isyarat/simbol itu akan

berhasil dalam menimbulkan sesuatu.

Dapat disimpulkan pesan adalah sesuatu yang ingin

disampaikan oleh komunikator kepada komunikan melalui

isyarat/simbol untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

2. Dakwah

Secara etimologi dakwah berasal dari bahasa Arab dalam

bentuk ا لمصد ر , yaitu د عو ة –يد عو ا –د عل artinya menyeru,

mengajak, memanggil. Kata tersebut telah menjadi istilah baku

dalam bahasa Indonesia, dakwah memiliki arti; penyiaran,

propaganda, penyiaran agama dilakukan masyarakat dan

pengembangannya, seruan untuk memeluk, mempelajari, dan

mengamalkan agama.

Menurut Umi Hayati (2017:179), mengatakan bahwa

“Dakwah disebut komunikasi, akan tetapi komunikasi belom tentu

dakwah, adapun yang membedakannya adalah terletak pada isi dan

orientasi pada kegiatan dakwah dan kegiatan komunikasi”.

Page 27: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

8

Ditinjau dari segi bahasa, dakwah berati: panggilan, seruan,

atau ajakan. Menurut Masdar Hilmy mengatakan bahwa, dakwah

merupakan seruan untuk mengajak dan menggerakkan manusia agar

mentaati ajaran-ajaran Allah (Islam) termasuk amar ma’ruf nahi

munkar untuk bisa memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat.

Dengan demikian dakwah juga dapat diartikan sebagai

proses penyampaian ajaran agama Islam kepada umat manusia.

Sebagai suatu proses, dakwah tidak hanya merupakan usaha

penyampaian saja, tetapi merupakan usaha mengubah cara berpikir

dan mengubah cara hidup manusia sebagai sasaran dakwah ke arah

kualitas kehidupan yang lebih baik.

3. Tradisi

Tradisi dalam bahasa latin yaitu tradition, artinya diteruskan,

sedangkan secara bahasa adalah sesuatu kebiasaan yang

berkembang di masyarakat baik, yang menjadi adat kebiasaan, atau

yang di asimilasikan dengan ritual adat atau agama. Dalam

pengertian lain, Tradisi merupakan sesuatu yang telah dilakukan

untuk sejak lama dan menjadi bagian dalam kelompok masyarakat,

biasanya dari suatu negara, Tradisi, waktu, atau agama yang sama.

Tradisi berlaku secara umum dan dilakukan turun-temurun baik

melalui informasi lisan maupun tulisan, dan juga berupa prasasti.

Page 28: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

9

4. Nyadran

Menurut Slamet Muljana (2007:100), Sadranan atau nyadran

berasal dari bahasa Jawa kawi craddha (srada) yang kemudian

dijawakan modern nyadran. Nyadran adalah suatu rangkaian Tradisi

yang berupa membersihkan makam leluhur, tabur bunga, dan

puncaknya kenduri slametan dimakam leluhur. Nyadran atau

sadranan adalah Tradisi menziarahi kubur para leluhur yang

dilakukan bulan Ruwah (Sya’ban), serta mendoakan jenazah.

Nyadran dimaksud meruwat arwah agar sempurna menghadap

Tuhan (Muh. Sholikhin, 2010:254).

Nyadran adalah Tradisi pembersihan makam atau ziarah kubur

oleh masyarakat jawa di pedesaan yang dilakukan secara

turun-temurun dengan tujuan agar dapat melaksanakan ibadah

ramadhan dengan hati yang bersih. Pada pelaksanaan Nyadran

banyak masyarakat yang datang bahkan juga warga yang tinggal

diperantauan sengaja pulang untuk mengikuti pelaksanaan Nyadran.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pesan

dakwah dalam Tradisi Nyadran merupakan sesuatu yang ingin

disampaikan dari pengirim kepada penerima melalui sebuah Tradisi atau

kebiasaan Nyadran yang ada di Dusun setempat dan telah lama secara

turun-temurun dilaksanakan. Dalam Tradisi tersebut terdapat pesan yang

Page 29: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

10

tersampaikan dalam Nyadran, bisa berupa akhlak, syariah, dan akidah

yang dapat berpengaruh ke dalam kehidupan sehari-hari.

F. Kerangka Berpikir

Bagan 1.1: Rancangan Kerangka Berpikir

Keterangan:

Kerangka berpikir di atas, maka peneliti akan, melakukan

penelitian mengenai pesan dakwah dalam Tradisi Nyadran di Dusun Beji

Desa Sidomulyo Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.

Sedikit penjelasan mengenai bagian di atas sebagai berikut, maka

Nyadran di Dusun Beji ini merupakan suatu Tradisi atau kebiasaan turun

temurun sejak lama, dan dilaksanakan setiap bulan Ruwah atau Syaban

ketika menjelang Ramadhan. Nyadran di sini dapat ditinjau dari

masyarakat yang melakukan Tradisi tersebut serta persepsi masyarakat

mengenai Nyadran yang dianggap sebagai Tradisi bukan mitos. Hal

Nyadran

Mitos/Tradisi Latar Budaya dan Agama Masyarakat

Pesan Dakwah 1. Aqidah 2. Syariah

3. Akhlaq

Faktor Pendukung dan

Penghambat

Page 30: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

11

tersebut terjadi dari latar belakang Tradisi dan agama yang ada di

masyarakat itu. Sehingga akan melahirkan proses dakwah atau

komunikasi yang diselipkan melalui Tradisi Nyadran sehingga

melahirkan makna dari Tradisi. Dalam proses dakwah tersebut terdapat

makna atau simbol Tradisi Nyadran di Dusun Beji Desa Sidomulyo yang

akan melahirkan suatu pesan dakwah sebagai acuan untuk kehidupan

bermasyarakat.

Pesan dakwah yang dilahirkan bisa berupa aqidah, yang mana

menyangkut hati dan keimanan seseorang. Syariah, yaang mana menaati

hukum Islam sesuai dengan ketentuan dan aturan Allah. Akhlaq yang

masalah batin yang mempengauhi perilaku manusia. Pesan dakwah

tersebut akan melekat pada masyarakat sekitar. Dalam pelaksanaan

Tradisi Nyadran terdapat faktor pendukung keberhasilan dari dakwah

dan penghambat Tradisi tersebut.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi diperlukan untuk memberikan

Gambaran Umum Struktur Penulisan Skripsi Dari Awal Sampai Akhir

Sebagai bentuk laporan penelitian. Dalam laporan penekitian ini

mengggunakan sistem penulisan sebagai berikut.

Bagian awal dari penulisan ini memuat halaman judul,

persetujuan, pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, abstrak,

Page 31: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

12

daftar isi, dan daftar lampiran. Bagian isi memuat dari bab I

membahas pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,

permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka berpikir

dan sistematika penulisan..

Pada bab II berisi tinjauan pustaka dan landasan teori, meliputi

pesan, dakwah, budaya, tradisi, dan nyadran. Bab III berisi metode

penelitian, meliputi: jenis dan pendekatan penelitian, lokasi dan waktu

penelitian, sumber data, fokus penelitian, teknik pengumpulan data,

teknik analisis data, dan validasi data.

Seluruh laporan penelitian akan di paparkan pada bab IV yaitu

membahas hasil penelitian dan pembahasan, meliputi gambaran

tentang Desa Sidomulyo Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali,

meliputi visi dan misi, letak geografis, kependudukan, struktur

organisasi, keadaan sosial budaya masyarakat, kondisi pendidikan,

kondisi keagamaan, mata pencaharian pendudukdan, Akhir dari

seluruh laporan penelitian terdapat pada bab V yang berisi kesimpulan

dan saran. Kemudian daftar pustaka dan di sertakan seluruh lembar

lampiran sebagai bukti data penelitian wanwancara dan gambar.

Page 32: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Meskipun demikian, ada beberapa Tinjauan dan hasil Penelitian

terdahulu yang ada relevansinya pada penelitian ini, Beberapa judul

Penelitian tersebut antara lain:

1. Rasimin, 2016. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama di

Masyarakat Randuacir. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif yaitu penelitianyang menggunakan data deskriptif yang

berbentuk tulisan, perkataan, atau tingkah laku yang dapat diukur.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pluralism dan anti

kekerasan dalam beragama di Desa Randuacir Argomulyo Salatiga

berupa melalui upaya dialog internal dan antar beragama

membentuklah perubahan perspektif dan bagaimana bersikap karena

adanya perbedaan budaya dan agama. Inti dalam memahami proses

dialog didasarkan pada keinginan untuk membuka diri dalam

menyikapi kebenaran dan sikap untuk mewujudkan dialog antar

agama yang kritis dan objektif yang berawal dari ketidakjelasan

konsep dan persepsi yang pada akhirnya hanya menjenuhkan forum

Page 33: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

14

karena mereka hanya menghujat, menghakimi, dan membenarkan

kelompok mereka.

2. Hanun Wuryansari, dkk, 2014. Sadranan sebagai Bentuk

Komunikasi Sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengidentifikasi bentuk komunikasi sosial di upacara Tradisi

sadranan. Penelitian ini metode deskriptif kualitatif, dengan

wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Data dianalisi

dengan teknik validitas triangulasi-sumber. Hasil penelitian ini

yaitu menyelidika pra-prosesi, kinerja, dan pasca upacara sadranan.

Nilai-nilai yang disajikan dalam upacara sadranan diantaranya

kekeluargaan dan tolong-menolong. Upacara sadranan, sebagai

simbol yang memiliki konsep ganda yaitu konsep umum sebagai

kuburan-haji dan konsep sebagai rasa syukur kepada Tuhan,

menyambut Ramadhan, berdoa pengampunan bagi roh leluhur, dan

memelihara hubungan sosial selama prosesi sadranan. Upacara

sadranan adalah salah satu elemen komunikasi dengan menDesak

orang-orang untuk bertemu dan berkomunikasi. Upacara sadranan

sebagai budaya asli yang tetap dilakukan sampai saat ini dan

mengembangkan adat asli Desa Karangturi. Upacara Sadranan telah

melalui modifikasi nilai yang dimasukan dengan prinsip Islam.

Page 34: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

15

3. Istanto, 2017. Pandangan ‘Urf terhadap Tradisi Sadranan di Desa

Karangmojo Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui makna Tradisi dan sadranan,

untuk mengetahui pandangan Urf terhadap Tradisi sadranan.

Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan

pendekatan lapangan (field reseach). Teknik pengumpulan data

dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Penelitian ini melakukan observasi terhadap makna

sadranan di Desa Karangmojo. Pengamatan dilakukan dari tahap

prosesi sadranan dari awal hingga akhir. Penelitian ini juga

melakukan wawancara kepada tokoh masyarakat dan warga yang

mengikuti Tradisi sadranan. Selain itu, dokumentasi teknik juga

digunakan untuk memperoleh data dengan mengambil gambar dari

proses dokumentasi rumah sadranan sekarang. Hasil penelitian ini,

yaitu bagaimana makna rangkain Tradisi sadranan di Desa

Karangmojo yang dibuat atas persetujuan warga Desa Karangmojo

dan Kepala Desa.

4. Muhammad Luqmanul H, 2015. Makna dan Nilai-nilai Filosofis

dalam Tradisi Nyadran di Dusun Tritis Kulon, Kelurahan Girikerto

Kecamatan Turi Kabupaten Sleman Yogyakarta. Tujuan dari

penelitian ini adalah mengetahui prosesi ritual dan makna serta nilai

Page 35: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

16

filosofisnya dalam Tradisi Nyadran itu sendiri. Penelitian ini

menggunakan metodologi kualitatif yaitu dengan menfokuskan diri

pada gejala-gejala umum yang ada di masyarakat. Hasil penelitian

ini bahwa masyarakat Dusun Tritis Kulon memiliki pemahaman

yang kental dan kuat mengenai Tradisi Nyadran sehingga

masyarakat Dusun secara serempak tetap hingga hari ini

melestarikan budaya nenek moyang tersebut. Prosesi ritual Nyadran

di Dusun Tritis Kulon secara umum hampir sama dengan Tradisi

yang berlangsung di tempat lain. Adapun urutan prosesi ritual

Nyadran di Dusun Tritis Kulon tersebut adalah membersihkan Desa

dan makam, tabur bunga, malam tirakatan, kentongan, membaca

ayat suci Al-Quran, menyembelih kambing, kenduren di rumah,

kenduri di bangsal makam, kenduri pelataran rumah, dan makan

bersama. Adapun makna dan nilai-nilai filosofis Tradisi Nyadran

adalah melestarikan warisan nenek moyang, wujud terima kasih

kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagai wadah sillahturahmi,

perwujudan sikap rukun, perwujudan sikap hormat, perwujudan

kedewasaan kehidupan beragama, dan sebagai perwujudan sikap

keseimbangan kehidupan sosial.

5. Mubarok Mukhlis, 2017. Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi

Nyadran di Blambangan Gedangan Cepogo Boyolali Tahun 2017.

Page 36: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

17

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tatacara dan

nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung di dalam Tradisi

Nyadran yang dapat diwariskan generasi penerus. Penelitian ini

menggunakan metodologi kualitatif, dengan teknik pengumpulan

data, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengecekan

keabsahan data menggunakan triangulasi data, dan untuk analisis

menggunakan teori analisis interaksi yang meliputi reduksi data,

penyajian data, dan penaarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini,

menunjukan bahwa Tradisi Nyadran adalah suatu proses

mengirimkan doa kepada para leluhur yang sudah meninggal dunia.

Tradisi sudah menjadi Tradisi urun temurun dari nenek moyang

mereka dan untuk waktu pelaksanaan 15 Ruwah, proses Tradisi

Nyadran yang pertama yaitu bersih kubur atau memberzihkan

pemakaman, dilanjutkan dengan berdoa bersama, setelah itu inti dari

Nyadran yaitu saling bertukar makanan yang mereka anggap sebagai

sedekah, dan yang terakhir adalah pambagyo tamu atau penerimaan

tamu dari luar daerah tersebut untuk saling bersilaturahmi dan

menikmati hidangan yang telah disediakan. Adapun tujuan dari

pambagyo tamu adalah sebagai rasa syukur atas segala karunia,

nikmat yang telah diberikan dan sebagai sarana menyambung tali

persaudaraan antara sesame manusia. Kegiatan pambagyo tamu

Page 37: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

18

inilah yang menjadi cirikhas dari Tradisi Nyadran di Kecamatan

Cepogo Kabupaten Boyolali.

Persamaan dari kelima penelitian tersebut terletak pada tema

Nyadran, jenis dan pendekatan penelitian yang sama-sama menggunakan

penelitian kualitatif. Sedangkan adapun yang membedakan yaitu dari

segi hasil penelitiannya. Walaupun kelima penelitian tersebut

menggunakan satu tema yang sama, namun hasil dari setiap penelitian

berbeda-beda. Hasil penelitian yang sama-sama berkaitan konteks sosial

namun kalimat dan hasilnya tetap berbeda.

Perbedaan penelitian yang akan penulis teliti, terletak pada judul

penelitian yaitu Pesan Dakwah dalam Tradisi Nyadran di Dusun Beji

Desa Sidomulyo Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Hasilnya pun

juga berbeda dengan penelitian-penelitian di atas. Penelitian ini

menggunakan penelitian lapangan dengan metode kualitatif yang

menghasilkan data deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang

akan penulis gunakan yaitu teknik observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Teknik analisis menggunakan tiga tahapan analisis

kualitatif, untuk menguji validitas data menggunakan triangulasi sumber,

kemudian dianalisis dan disimpulkan.

Page 38: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

19

B. Landasan Teori

1. Pesan Dakwah

a. Pengertian Pesan

Menurut Susanto Astrid (1997:7), mengatakan bahwa

pesan adalah ide, gagasan, informasi, dan opini yang

dilontarkan seseorang komunikator kepada komunikan yang

bertujuan untuk mengetahui komunikan kea rah sikap yang

diinginkan oleh komunikator.

Menurut Onong Effendy, menyatakan bahwa pesan

adalah suatu komponen dalam proses komunikasi berupa

perpaduan dari pikiran dan perasaan seseorang dengan

menggunakan lambang, bahasa/lambang-lambang lainnya

disampaikan kepada orang lain (Effendy, 1989:224). Onong

Uchjana (2007:18), pesan diartikan sebagai simbol yang dapat

terbentuk melalui beberapa unsur, diantaranya:

1) Verbal simbol diucapkan/tertulis

2) Non verbal simbol disampaikan tertulis dan diucapkan

dalam bentuk gerak-gerak garis dan isyarat/gambar lukisan

dan warna.

Pesan memiliki tiga unsur yang dapat dimengerti, yaitu:

pertama, kode pesan adalah sederetan simbol yang disusun

Page 39: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

20

sedemikian rupa sehingga bermakna bagi orang lain. Kedua, isi

pesan adalah bahan untuk materi yang dipilih yang ditentukan

oleh komunikator untuk mengomunikasikan maksudnya. Ketiga,

wujud pesan adalah sesuatu yang membungkus inti pesan itu

sendiri, komunikator memberi wujud nyata agar komunikan

tertarik akan isi pesan didalamnya (Siahan, 1991:62).

Disimpulkan bahwa pesan dalam proses komunikasi

adalah sesuatu yang disampaikan oleh pengirim melalui

lambang atau simbol yang memiliki makna kepada penerima.

Pesan ini bisa berupa ide, gagasan, ataupun opini yang ingin

disampaikan kepada komunikator.

b. Pengertian Pesan Dakwah

Pesan dakwah adalah pesan yang disampaikan oleh da’I

kepada mad’u yang mengundang kebenaran dan kebaikan bagi

manusia yang bersumber dari Al Quran dan Hadits. Secara

umum, materi dakwah terdiri dari tiga masalah (Aziz, 109-129),

sebagai berikut:

a. Masalah aqidah keimanan/kepercayaan)

Aspek aqidah ini yang akan membentuk moral

manusia. Aqidah menjadi topik utama dalam materi

dakwah, sebab menyangkut masalah keimanan yang

Page 40: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

21

berkaitan dengan rukun iman dan peranan dalam kehidupan

beragama.

b. Masalah syari’ah

Syari’ah (hukum) sering disebut sebagai cermin

peradaban dan hukum-hukumnya. Pelaksanaan syariah

merupakan sumber yang melahirkan peradaban Islam, yang

melestarikan dan melindunginya dalam sejarah. Syari’ah

ini yang menjadi kekuatan peradaban bagi kalangan

muslimin.

Syar’i dalam Islam adalah hubungan erat dengan

amal nyata dalam rangka menaati semua peraturan atau

hukum Allah guna mengatur hubungan antar manusia

dengan Tuhannya dan mengatur pergaulan hidup antar

sesama manusia, seperti Thaharah (bersuci), shalat, zakat,

puasa, dan haji.

c. Masalah Muamalah

Muamalah sering disebut dengan hukum perniagaan

atau perdagangan. Dalam hukum perdagangan terdapat dua

macam bentuk perdagangan halal yamg disebut ba’i (jual

beli) dan perdagangan haram disebut riba.

d. Masalah Akhlak

Page 41: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

22

Secara Estimologis, akhlak berasal dari bahasa Arab

jamak dari Khuluqun yang berati budi pekerti, perangai,

dan tingkah laku atau tabiat. Sedangkan termenologi

masalah akhlak dengan masalah tabiat atau kondisi

temperatur batin yang mempengaruhi perilaku manusia.

Iman adalah aqidah, Islam merupakakan syar’i, dan Ihsan

ialah akhlak. Akhlak mempunyai peranan penting dalam

menyelamatkan kehidupan di muka bumi ini.

c. Pengertian Dakwah

Secara etimologis dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu

و د عو ى –د عو –يد عو -دعا yang diartikan sebagai

mengajak/menyeru, memanggil, seruan, permohonan, dan

permintaan (Yusuf, 2006:17). Menurut Prof. Toha Yahya Omar

(2004:67), dakwah adalah mengajak manusia dengan cara

bijaksana kepada jalan yang benar sesuai perintah Tuhan, untuk

keselamatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat.

Sebagaimana dalam Al- Quran sebagai berikut:

Page 42: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

23

Artinya:

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh, kepada yang ma’ruf dan

mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang

beruntung. (Q.S Ali Imron, 3:104).

Dakwah mengandung pengertian sebagai suatu kegiatan

ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku, dan

sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam

usaha mempengaruhi orang lain, baik secara individu maupun

kelompok agar timbul dalam dirinya pengertian, kesadaran,

sikap, penghayatan serta pengalaman terhadap ajaran agama

sebagai pesan yang disampaikan kepadanya dengan tanpa

adanya unsur-unsur pemaksaan (Amin, 2009:3).

Berbagai pendapat tentang pengertian dakwah yang

dikemukakan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa,

pengertian dakwah adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara

sadar dalam rangka menyampaikan pesan-pesan agama Islam

kepada orang lain agar mereka menerima ajaran Islam tersebut

dan menjalankannya dengan baik dalam kehidupan individual

maupun bermasyarakat untuk mencapai kebahagian manusia

dan di akhirat dengan menggunakan media dan cara-cara

tertentu. Menurut Yahya (2016:90), “dakwah merupakan

Page 43: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

24

sebuah kewajiban yang dibebankan kepada setiap muslim

baligh sesuai kemampuan masing-masing”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan pesan

dakwah adalah isi pesan komunikasi efektif terhadap penerima

dakwah yang pada dasarnya materi dakwah Islam, bergantung

pada tujuan dakwah yang dicapai sehingga menjadi doktrin atau

komitmen yang wajib dijalankan oleh orang banyak berupa

komunikasi verbal maupun non verbal/simbol/lambang.

d. Tujuan Dakwah

Tujuan dakwah menurut Ahmad Ghasully dan Ra’uf

Syalaby dalam Pimay, sebagai berikut:

1) Tujuan Praktis dalam berdakwah yaitu untuk

menyelamatkan manusia dari lembah kegelapan dan

membawanya ke jalan yang lurus.

2) Tujuan Realistik dalam dakwah yaitu terlaksananya ajaran

Islam secara keseluruhan dengan cara yang benar dan

berdasarkan keimanan, sehingga terwujud masyarakat yang

menjunjung tinggi kehidupan beragama dengan penuh dan

menyeluruh.

3) Tujuan Idealis dalam dakwah yaitu terwujudnya masyarakat

muslim yang diidam-idamkan dalam suatu tatanan jidup

Page 44: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

25

berbangsa dan bernegara, adil, makmur, damai dan sejahtera

dibawah limpahan rahmat, karunia, dan ampunan (Pimay,

2005:35-38).

e. Unsur-unsur Dakwah

Unsur-unsur dakwah adalah sebuah komponen yang

terdapat dalam setiap kegiatan dakwah, seperti:

1) Da’i (pelaku dakwah) adalah sebagai komunikator yang

tugasnya menyampaikan pesan kepada mad’u dengan

memperhatikan kondisi mad’u agar pesan yang

disampaikan dapat dimengerti oleh sasaran dakwahnya.

Faktor pendukung seorang Da’i sebagai komunikator,

yaitu kebutuhan terhadap pengetahuan, kebutuhan

pengembangan diri, dan kebutuhan untuk membuktikan.

Seorang da’i tidak hanya sekedar menyampaikan materi

saja, akan tetapi perlu memperhatikan kondisi mad’u,

mengingat berbagai macam tipe manusia yang dihadapi.

Dalam melaksanakan dakwah seorang da’i akan

menjumpai berbagai persoalan, baik mengenai pengertian,

tujuan dakwah, cara menghadapi mad’u dan berbagai jenis

kegiatan yang harus diwujudkan dalam kegiatan dakwah,

Page 45: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

26

nilai-nilai agama, dan sikap kita dalam menghadapi

perubahan sosial yang berkaitan dengan berdakwah.

2) Mad’u yaitu orang yang menjadi sasaran dakwah dari

pelaku dakwah. Dakwah bertujuam untuk mengajak

mereka untuk mengikuti agama Islam, sedangkan yang

beragama Islam bertujuan untuk meningkatkan kualitas

iman, ihsan, dan Islam.

3) Maddah ad da'wah ad da’wah yaitu materi dakwah atau

pesan yang disampaikan oleh pelaku dakwah kepada

sasaran dakwah.

2. Budaya

Budaya berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah,

buddhi yang artinya budi atau akal manusia, dalam bahasa inggris

disebut culture. Seorang ahli bernama Ralph Linton mendefinisikan

kebudayaan adalah “seluruh cara kehidupan dari masyarakat dan

tidak hanya mengenai sebagian tata cara hidup cara saja yang

dianggap lebih tinggi dan lebih diinginkan”(Tasmuji, 2011:151).

Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi merumuskan

kebudayaan sebagai semua hasil karya rasa dan cipta masyarakat

untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat

diabadikan untuk keperluan masyarakat (Jacobus, 2006:21). Dapat

Page 46: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

27

disimpulkan budaya adalah kebiasaan, tingkah laku, pengetahuan,

dan cara hidup oleh suatu masyarakat tertentu.

Menurut Koentjaraningrat (1981:218), unsur-unsur budaya

bersifat universal yang terdiri dari tujuh antara lain:

a. Sistem bahasa, yatiu sarana bagi manusia untuk melakukan

kebutuhan sosial dan berinteraksi dengan orang sekitar. Maka

dari itu, bahasa menduduki porsi yang penting dalam analisis

budaya manusia.

b. Sistem pengetahuan, berkaitandengan sistem peralatan hidup

dan teknologi karena pengetahuan bersifat abstrak dan terwujud

di dalam ide manusia.

c. Sistem sosial, untuk memahami bagaimana manusia

membentuk masyarakat menjadi kelompok sosial, yang setiap

kelompok diatur oleh adat istiadat dan aturan mengenai

kesatuan dalam bergaul di lingkungan.

d. Sistem peralatan hidup dan teknologi, manusia yang berusaha

mempertahankan hidupnya sehingga mereka membuat

peralatan atau benda-benda dapat berupa bentuk dan teknologi

sederhana untuk dipakai dalam kehidupan.

e. Sistem mata pencaharian, bagaimana cara mata pencaharian

suatu kelompok masyarakat atau ekonomi mereka tercukupi.

Page 47: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

28

f. Sistem religi, adanya kepercayaan dengan makhluk yang lebih

tinggi daripada manusia, sehingga kepercayaan itu dianut

karena menyangkut hubungan dengan Tuhannya.

g. Kesenian, benda atau artefak yang mempunyai unsur seni dan

juga dapat berasal dari seni musik, seni tari, dan seni drama.

3. Tradisi

Tradisi dalam bahasa latin yaitu tradition, artinya diteruskan,

sedangkan secara bahasa adalah sesuatu kebiasaan yang

berkembang di masyarakat baik, yang menjadi adat kebiasaan, atau

yang di asimilasikan dengan ritual adat atau agama. Dalam

pengertian lain, Tradisi merupakan sesuatu yang telah dilakukan

untuk sejak lama dan menjadi bagian dalam kelompok masyarakat,

biasanya dari suatu negara, Tradisi, waktu, atau agama yang sama.

Tradisi berlaku secara umum dan dilakukan turun-temurun baik

melalui imformasi lisan maupun tulisan, dan juga berupa prasasti.

Tradisi merupakan sebuah persoalan dan yang lebih penting

lagi adalah bagaimana Tradisi tersebut terbentuk. Menurut Funk dan

Wagnalls seperti yang dikutip oleh Muhaimin tentang istilah Tradisi

di maknai sebagai pengetahuan, doktrin, kebiasaan, praktek, dan

lain-lain yang dipahami sebagai pengetahuan yang telah diwariskan

Page 48: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

29

secara turun-temurun termasuk cara penyampaian doktrin dan

praktek tersebut (Muhaimin, 2001:11).

Tradisi merupakan suatu karya cipta manusia yang tidak

bertentangan dengan inti ajaran agama, tentunya Islam akan n

membenarkannya. Kita bisa bercermin bagaimana Walisongo tetap

melestarikan Tradisi Jawa yang tidak melenceng dari ajaran Islam

(Yasid , 2018:249).

Tradisi merupakan salah satu bagian dari kebudayaan yang

melekat pada kehidupan sehari-hari. Adanya Tradisi menjadi

identitas tersendiri yang dimiliki oleh masyarakat. Realitas Tradisi

Indonesia yang beragam suku dan bangsa yang berbeda, serta agama

dan aliran yang berbau mitos merupakan dasar kehidupan sosial dan

budaya. Catatan sejarah membuktikan bahwa bangsa Indonesia sejak

dahulu percaya adanya kekuatan gaib yang mengatur alam ini.

Kekuatan gaib tersebut ada yang menguntungkan dan ada yang

merugikan. Berdasarkan kepercayaan tersebut manusia senantiasa

berupaya melembutkan hati pemilik kekuatan gaib dengan

mengadakan upacara ritual, ziarah, sesaji, dan khaul, termasuk

pementasan seni tertentu.

Kebudayaan menurut Soekanto (1990:236), adalah

keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang

Page 49: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

30

digunakan untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan

dan pengalamannya serta menjadi kerangka landasan bagi

terwujugnya kelakuan. Kebudayaan terjadi melalui proses belajar

dari lingkungan alam maupun lingkungan sosial artinya hubungan

antara manusia dengan lingkungan dihubungkan dengan Tradisi

masyarakat lokal, kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa

yang digunakan, kesenian, sistem mata pencaharian atau

perekonomian hidup serta teknologi dan peralatan yang dihasilkan

untuk dipakai.

Berdasarkan uraian di atas, berikut macam-macam Tradisi

kebudayaan Jawa, sebagai berikut:

a. Tingkeban dalam Tradisi santri yaitu dengan pembacaan

perjanjen dengan alat musik tamburin kecil. Nyanyian ini

dibawakan oleh empat orang dan di hadapan mereka duduk

sekitar 12 orang yang turut menyanyi. Nyanyian perjanjen ini

sesungguhnya merupakan riwayat Nabi Muhammad SAW yang

bersumber dari kitab Barjanji.

b. Selamatan Kematian, yaitu selamatan untuk mendo’akan orang

yang telah meninggal. Upacara ini didahului persiapan

penguburan orang mati, yaitu dengan memandikan, mengkafani,

menṣalati, dan pada akhirnya menguburkan (bagi Muslim).

Page 50: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

31

Selanjutnya selamatan ini dilaksanakan pada hari pertama,

ketiga, ketujuh, keempat puluh, keseratus, dan hari ulang tahun

kematiannya. Selamatan untuk memperingati orang meninggal

biasanya disertai membaca dzikir dan bacaan kalimah ṭoyyibah

(tahlil). Sehingga selamatan ini biasa disebut juga tahlilan.

c. Padusan, upacara ini digunakan untuk menyambut bulan suci

Ramadhan. Padusan berasal dari kata adus yang berati

membersihan diri. Padusan ini merupakan salah satu Tradisi

peninggalan Walisongo ketika mereka menyebarkan agama

Islam dengan mengawinkan dengan Tradisi Jawa yang kala itu

didominasi oleh Tradisi Hindu.

d. Nyadran adalah Tradisi pembersihan makam atau ziarah kubur

oleh masyarakat jawa di pedesaan yang dilakukan secara

turun-temurun dengan tujuan agar dapat melaksanakan ibadah

ramadhan dengan hati yang bersih. Pada pelaksanaan Nyadran

banyak masyarakat yang datang bahkan juga warga yang

tinggal diperantauan sengaja pulang untuk mengikuti

pelaksanaan Nyadran.

Page 51: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

32

4. Nyadran

a. Pengertian Nyadran

Menurut Abdullah Faishol dan Samsul Bakhri (2014:134),

Nyadran atau istilah lainnya adalah ruwahan atau berasal dari

kata ruwah, sebagai penyebutan bulan Sya’ban dalam kalender

hijriah. Ruwahan dimaksudkan adalah arwah (ruh-ruh, bentuk

jamak dalam bahasa Arab).

Upacara Nyadran adalah pelaksanaan (selamatan,

wilujengan) yang dilakukan di rumah berupa nasi, kolak, apem,

yang diikuti dengan menggunakan perlengkapan bunga-bunga

(bunga setaman) untuk menambah spirit. Pelaksanaan Nyadran

ini juga seperti sedekah pada kelahiran (Khoiriyah, 2014:129).

Nyadran adalah Tradisi pembersihan makam atau ziarah

kubur oleh masyarakat jawa di pedesaan yang dilakukan secara

turun-temurun dengan tujuan agar dapat melaksanakan ibadah

ramadhan dengan hati yang bersih. Pada pelaksanaan Nyadran

banyak masyarakat yang datang bahkan juga warga yang tinggal

diperantauan sengaja pulang untuk mengikuti pelaksanaan

Nyadran. Tradisi Nyadran merupakan gabungan antara budaya

dengan nilai Islam sehingga terasa sangat kental lokalitas yang

Page 52: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

33

bersifat Islami, namun Tradisi Nyadran sendiri ,murni bukan dari

agama Islam.

Dalam Islam Tradisi Nyadran merupakan ritual yang masih

dipertahankan oleh sebagian kaum. Pertama, dalam Tradisi

Nyadran terdapat ziarah kubur yang disyariatkan, karena ziarah

kubur tidak dilarang dan dipermasalahkan dalam Islam. Kedua,

dalam Tradisi Nyadran terdapat kegiatan mendoakan jenazah

yang sangat disyariatkan oleh Rassulullah Saw. Ketiga, dalam

Tradisi Nyadran terdapat kegiatan mengirim pahala sedekah

untuk jenazah. Namun, sedekah tersebut tidak hanya berupa

makanan, tetapi juga bisa dalam bentuk simbol lainnya seperti

infak pembangunan masjid, pesantrean ataupun bisa

disedekahkan ke panti asuhan. Sedekah tersebut merupakan

perintah Allah yang sangat disyariatkan.

Tradisi Nyadran merupakan salah satu strategi dakwah

yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga. Dakwah, adalah kegiatan

peningkatan iman menurut syariat Islam (Aziz, 2004:60).

b. Sejarah Nyadran

Upacara Nyadran merupakan salah satu bentuk upacara

atau tatacara menghormati dan memperingati arwah leluhur.

Menurut Karkono, dalam Artikel Upacara Nyadran Tradisi

Page 53: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

34

Jawa-Islam untuk Menghormati Arwah Leluhur, Tradisi

Nyadran sudah ada sejak zaman para wali, yakni mulai

masuknya agama Islam yang kemudian dikawinkan dengan adat

Jawa-Hindu, sekitar tahun 1500-an. Sebagaimana diketahui,

sebelum agama Islam masuk Jawa, masyarakat sudah memiliki

suatu adat yang meluhurkan dan menghormati roh leluhurnya.

(Bambang Ujianto,1987:2).

Upacara Nyadran merupakan ajaran sunan kalijaga untuk

mengembangkan agama Islam dimasyarakat Jawa, dan

ajarannya dapat diterima dengan baik oleh mereka. Pada Tradisi

ini, unsdur Islam yang terkandung ada doa-doa yang dipanjatkan,

dan terselip makna atau pesan dakwahnya. Tradisi Nyadran

berupa bersih kubur dan ziarah makam leluhur dengan

membawa makanan yang telah ditentukan.

Tradisi Nyadran semakin berkembang sehingga tetap

dilaksanakan dan dipertahankan hingga saat ini, walaupun

zaman sudah maju. Tradisi ini merupakan Tradisi turun temurun

yang dilaksanankan sebagian masyarakat Jawa. Tradisi Nyadran

dilaksanakan setiap menjelang bulan suci Ramadhan.

c. Proses pelaksanaan Nyadran

Page 54: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

35

Tradisi Nyadran masih dilaksanakan dan dipertahankan

oleh sebagian besar masyarakat Jawa, setiap bulan ruah

menjelang puasa, orang pergi ke-pemakaman untuk ziarah

makam sekaligus membersihkan makam untuk memperingati

arwah leluhur. Kegiatan tersebut disertai dengan selamatan dan

diiringi dengan doa-doa.

Kegiatan Tradisi Nyadran pelaksanaannya berbeda-beda

setiap Desannya, ada yang dilaksanakan pada 14 Ruwah da nada

pula yang berbeda. Menurut Kr.Dis (1994:6607), menegaskan

bahwa perbedaan ini dipengaruhi oleh kebiasaan masing-masing

Desa. Namun demikian, inti dari kegiatan ritual ini tetap sama

yakni, saling gotong royong membersihkan makam serta

mengirim doa dan meminta maaf pada arwah leluhurnya.

Seluruh doa, dzikir dan tahlil secara Islam dan dipimpin

oleh masyarakat setempat yang telah ditunjuk atau dipercaya.

Dalam doa yang dipanjatkan yaitu permintaan maaf,

mendapatkan keselamatan dan doa tersebut ditunjukan kepada

Allah.

Page 55: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid, peneliti

akan menggunakan metode yang sesuai dengan tahapan pengelolahan data

dan subyek yang akan dibahas. Oleh karena itu, berikut metode dan sumber

data yang berkaitan dengan penelitian yaitu:

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang

menghasilkan data deskriptif, melalui pendekatan fenomenologi field

reseach, yaitu penelitian lapangan. Menurut Bogdan Taylor (1975:5)

mendefinisikan bahwa metode kualitatif sebagai prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian dalam

pendekatan kualitatif dituntut kemampuan untuk menghimpun data dan

informasi secara langsung.

Dalam hal ini peneliti menggunakan tipe deskriptif kualitatif, karena

umtuk mengetahui pesan dakwah dalam Tradisi Nyadran di Dusun Beji

Desa Sidomulyo Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Maka,

penelitian diperlukan teknik pengumpulan data melalui wawancara

secara terbuka dan dokumentasi untuk mendapatkan data primer maupun

Page 56: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

37

sekunder. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif yang

kemudian bisa dilakukan analisis dengan cara:

1. Mendeskripsikan hasil dari data

2. Menelaah satu persatu dari sumber data yang kemudian akan

dianalisis

3. Mengumpulkan hasil dari analisis dan kemudian disimpulkan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dusun Beji Desa Sidomulyo Kecamatan

Ampel Kabupaten Boyolali. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut

karena masyarakatnya masih melaksanakan dan mempertahankan

Tradisi Nyadran yang di dalamnya terdapat pesan dakwahnya.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada awal bulan Januari 2020 sampai target

penyelesaiannya Juni 2020.

C. Sumber Data

Peneliti menggali data menggunakan berbagai sumber data,

menurut sumbernya, dibagi menjadi:

1. Data primer

Sumber data primer dapat diperoleh langsung dari subyek

penelitian, dengan memperoleh data atau informasi langsung berupa

Page 57: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

38

instrumen-instrumen yang telah ditetapkan. Data primer ini

dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

yang telah disiapkan. Data primer dianggap lebih akurat, karena data

ini disajikan secara terperinci. Indriantoro dan Supomo dalam

Purhantara, (2010:79).

Sumber data yang diambil yaitu hasil wawancara dari tokoh

masyarakat, tokoh agama, dan pejabat Desa.

2. Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung

dari obyek penelitian yang bersifat publik, berupa dokumentasi,

buku, arsip, dan sebagainya (Purhantara, 2010:79). Sumber data

sekunder dari penelitian ini berupa dokumen seperti referensi, jurnal

penelitian, buku-buku, maupun buku profil dari Kelurahan.

D. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah Pesan Dakwah dalam Tradisi Nyadran Dusun

Beji Desa Sidomulyo Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sebagai

fokus penelitian, penelitianlapangan dengan menggunakan metode

kualitatif yang menghasilkan data deskripsi dengan pendekatan

fenomenologi . Penelitian ini menggunakan pengamatan langsung di

lapangan dan wawancara terbuka dengan informan yang terkait sehingga

data yang dikumpulkan lebih relevan.

Page 58: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

39

E. Teknik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data penelitian juga dipengaruhi dari jenis

sumber data. Dikarenakan jenis sumber data dalam penelitian ini adalah

orang (person) dan kertas atau tulisan (paper) maka untuk memperoleh

dan mengumpulkan data digunakan teknik-teknik sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

melakukan pengamatan langsung ke lapangan. Peneliti akan

melakukan observasi langsung ke lokasi penelitian, yakni di Dusun

Beji Desa Sidomulyo Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Teknik

observasi ini dilakukan dengarn cara pengamatan dan pencatatan

secara sistematik terhadap fakta-fakta dalam obyek penelitian.

Peneliti akan terjun langsung ke lokasi tersebut.

2. Wawancara

Wawancara adalah data yang diperoleh dengan cara tanya jawab

secara lisan dan tatap muka antara pewawancara dengan yang

diwawancara. Penelitian ini mewawancarai tokoh agama, tokoh

masyarakat atau perangkat Desa di Dusun Beji Desa Sidomulyo, serta

beberapa pejabat Dusun setempat, dengan mengajukan beberapa

pertanyaan yang telag ditentukan. .

Page 59: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

40

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data berupa sumber data

tertulis (yang berbentuk tulisan). Dokumentasi merupakan fakta dari

data yang tersimpan dalam berbagai bentuk dokumentasi, bisa berupa

foto, surat-surat, majalah, biografi, simbol, dan lain sebagainnya

(Yaniawati, 2016:134-140). Sumber data tertulis yang didapat

berkaitan dengan data Desa atau dokumentasi Tradisi Nyadran guna

mempermudah peneliti untuk meperoleh data secara tertulis maupun

tergambar. .

F. Teknik Analisis Data

Proses analisa data merupakan suatu proses penelaahan data

secara mendalam. Menurut Moleong (2002: 103). Proses analisa dapat

dilakukan pada saat yang bersamaan dengan pelaksanaan pengumpulan

data meskipun pada umumnya dilakukan setelah data terkumpul.

Menurut Miles dan Hubermen, terdapat tiga tahap dalam teknik

analisis data kualitatif (Aguspinova, 2015:64), yaitu:

1. Tahap Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pengurangan data, dalam arti yang

lebih luas adalah proses penyempurnaan data, baik pengurangan

terhadap data yang kurang perlu dan tidak relevan, maupun

penambahan terhadap data yang dirasa masih kurang.

Page 60: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

41

2. Tahap Penyajian Data

Penyajian data merupakan tahapan lanjutan dari reduksi data.

Penyajian data adalah proses pengumpulan informasi yang disusun

berdasarkan kategori atau pengelompokan yang diperlukan. Setelah

data dari lapangan terkumpul dari beberapa cara penggumpulan data,

maka peneliti akan mengolah data tersebut dalam bentuk uraian

berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh di lapangan.

3. Tahap Penarikan Kesimpulan

Tahap penarikan kesimpulan menjadi tahapan terakhir dalam teknik

analisis data. Penarikan kesimpulan atau verifikasi adalah proses

perumusan makna dari hasil penelitian yang diungkapkan dengan

kalimat yang singkat, padat serta mudah dipahami, dilakukan

dengan cara berulangkali melakukan peninjauan mengenai

kebenaran dan penyimpulan. Sehingga, peneliti dapat menarik

kesimpulan dari pesan dakwah dalam Tradisi Nyadran Dusun Beji

Desa Sidomulyo Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.

G. Teknik Validasi Data

Validasi data dalam penelitian yang akan dilakukan yaitu

dengan menggunakan metode triangulasi dengan teknik

pemeriksaan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar

Page 61: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

42

data untuk keperluan pengecekan terhadap data tersebut. Dalam

penelitian ini menggunakan tiga jenis triangulasi data, yaitu:

a. Triangulasi sumber data, adalah pengumpulan data dari

berbagai sumber yang saling berbeda dengan menggunakan

suatu metode yang sama.

b. Triangulasi teori, adalah penggunaan sejumlah perpektif atau

teori dalam menafsirkan seperangkat data.

c. Triangulasi metode, adalah penggunaan sejumlah metode

pengumpulan data dalam suatu penelitian.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber

data dengan membandingkan membandingkan dan mengecek

kembali keabsahan data dari hasil observasi dan wawancara. Hal

tersebut diperoleh dengan cara, sebagai berikut:

a. Membandingkan data observasi dengan data hasil wawancara

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan

apa yang dikatakan narasumber secara pribadi

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu

d. Membandingakan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan masyarakat seperti rakyat biasa,

Page 62: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

43

orang yang berpendidikan, menengah atau tinggi, atau orang

pemerintahan

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatudokumen yang

berkaitan (Moelong, 2008:331).

Dengan kata lain dalam menggunakan teknik triangulasi ini

peneliti dapat me-recheck penelitian kemudian membandingkan

dengan berbagai sumber,metode atau teori sebelumnya. Untuk dapat

ditempuh dengan cara, sebagai berikut (1) mengajukan berbagai macam

variasi pertanyaan (2) mengecek dengan berbagai sumber data (3)

memanfaatkan berbagai metode untuk mengecek keabsahan data dapat

dilakukan.

Uji keabsahan data akan dilakukan dengan menggunakan cara

observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk mengumpulkan data atau

informasi agar hasilnya valid.

Page 63: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Desa Sidomulyo

1. Visi dan Misi

Setiap Desa tentunya memiliki visi dan misi untuk

mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya. Berikut visi dan misi

Desa Sidomulyo, antara lain:

a. Visi:

“Mewujudkan Desa Sidomulyo yang beriman, maju,

berbudaya, berasaskan semangat keterbukaan dan gotong royong”.

b. Misi:

1) Membangun Desa Sidomulyo menjadi lebih maju di segala

bidang dengan semangat keterbukaan dan gotong royong.

2) Menempatkan tugas pemerintah Desa sesuai dengan fungsi,

tugas, dan jabatan masing-masing.

3) Memanfaatkan dan meningkatkan potensi yang ada untuk

meningkatkan pendapatan asli Desa, untuk kemaslahatan dan

kesejahteraan masyarakat.

4) Mendorong tingkat partisipasi masyarakat dalam

pembangunan Desa.

Page 64: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

45

5) Menciptakan tata kelola pemerintah yang baik (good

goverment) berdasarkan demokratis, transparansi, penegakan

hukum, berkeadilan, kesetaraan gender, dan mengutamakan

pelayanan kepada masyarakat.

6) Menciptakan raasa aman, nyaman, dan tentram di wilayah

Desa Sidomulyo.

7) Meningkatkan peran pemuda dan karang taruna melalui

bidang seni, dan olahraga dengan mengadakan

kegiatan-kegiatan penelitian.

8) Meningkatkan pengelolaan unit-unit usaha (usaha/jasa)

berdasarkan keunggulan lokal dalam dimensi sosial, ekonomi,

budaya, dan lingkungan. Sehingga mampu mengembangkan

berbagai layanan pendidikan keterampilan dan

kelompok-kelompok usaha untuk menghasilkan sumber daya

manusia yang mampu menciptakan produk/jasa atau karya lain

yang bernilai ekonomi tinggi, bersifat unik dengan menggali

dan mengembangkan potensi Desa yang memiliki keunggulan

komparatif dan keunggulan kompetitif berbasis kearifan lokal.

9) Menjadikan masyarakat Desa Sidomulyo berbudi pekerti luhur,

tangguh, sehat jasmani dan rohaninya, cerdas, patriotik,

Page 65: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

46

berdisiplin, kreatif, beriman, dan bertaqwa serta demokratis

demi terciptanya SDM yang berkualitas.

10) Meningkatkan inisiatif perencanaan pembangunan,

pemberdayaan masyarakat, dan peranan wanita serta generasi

muda juga menegakkan supremasi hukum bagi masyarakat.

11) Meningkatkan persatuan dan kesatuan serta toleransi

beragama demi terwujudnya kedamaian, ketentraman,

keamanan, kenyamanan dan ketertiban dalam kehidupan

bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

2. Letak Geografis

Secara geografis Desa Sidomulyo terletak bersebelahan

dengan beberapa Desa lainnya yang ada di Kecamatan Ampel.

Berikut merupakan peta geografis Desa Sidomulyo:

Gambar 4.1: Peta Geografis Desa Sidomulyo, sumber data dari LPPD

Pemerintah Desa Sidomulyo, 2020.

Page 66: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

47

Keterangan:

Gambar di atas merupakan peta geografis Desa Sidomulyo.

Berikut batas-batas wilayah Desa Sidomulyo meliputi:

a. Sebelah Utara dibatasi oleh Desa Candi

b. Sebelah Selatan dibatasi oleh Desa Penggung

c. Sebelah Timur dibatasi oleh Desa Selodoko

d. Sebelah Barat dibatasi Desa Tanduk dan Desa Banyuanyar.

3. Kependudukan

Berdasarkan sensus terakhir jumlah penduduk Desa Sidomulyo

mencapai 5,120 jiwa. Berdasarkan jumlah keseluruhan penduduk,

Desa Sidomulyo terdiri dari 14 Dusun dan 13 RW yang meliputi:

Dusun Ledok Beji, Dusun Beji, Dusun Keboan, Dusun Daleman,

Dusun Pleyu, Dusun Pendem, Dusun Tumpak, Dusun Berdug Ledok,

Dusun Tirang, Dusun Berdug Wetan, Dusun Berdug Kidul, Dusun

Berdug Kulon, Dusun Bulusari, dan Dusun Kenteng. Berikut bentuk

tabel jumlah penduduk Desa Sidomulyo:

Page 67: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

48

Tabel 4.1: Jumlah Penduduk, sumber data dari Desa Sidomulyo, 2020.

No. RW Jumlah

1. 001 608

2. 002 428

3. 003 954

4. 004 274

5. 005 243

6. 006 264

7. 007 392

8. 008 550

9. 009 409

10. 010 207

11. 011 310

12. 012 347

13. 013 134

Jumlah 5,120

Page 68: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

49

Berikut tabel sarana dan prasarana Desa Sidomulyo, yaitu:

No. Fasilitas Jumlah

1. Balai Desa 1

2. Masjid 14

3. Mushola 6

4. Gereja 4

5. Puskesmas 1

6. Pasar 1

7. Makam 11

8. Embung 1

9. PDAM 1

Total 40

Tabel 4.2: Fasilitas Desa Sidomulyo, sumber LPPD Pemerintah Desa

Sidomulyo, 2020.

Selain itu, Desa Sidomulyo memiliki sektor perkebunan

terutama tanaman sengon yang berkembang pesat di wilayah ini,

terbukti Desa Sidomulyo sebagai Desa Hutan Lestari yang sudah

mendapat pengakuan dari Dinas Kehutanan Kabupaten Boyolali.

Page 69: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

50

4. Struktur Organisasi

Desa Sidomulyo memiliki tatanan pemerintahan yang dipimpin

Kepala Desa dan dibantu oleh satuan kerja perangkat Desa yang

memiliki peran dan tugas penting dalam masing-masing bidangnya.

Peran dan tugas yang dimiliki tersebut guna membantu dan

meningkatkan kesejahteraan Desa. Adapun susunan organisasi

perangkat Desa Sidomulyo sebagai berikut:

Bagan 4.1: Struktur Organisasi Desa Sidomulyo, sumber data dari LPPD Pemerintah

Kepala Desa

Sekretaris Desa

Kasi Kesra

dan Pelayanan

Kasi

Keuangan

Kasi

Perencanaan

Kasi

Pemerintahan

Kadus

I

Kadus

II

Kadus

III

Kadus

IV

Kadus

V

Kadus

VI

Page 70: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

51

Desa Sidomulyo, 2020.

Keterangan:

Kepala Desa : Muh. Sawali

Sekretaris Desa : Sugiyanti

Kasi Pemerintahan : Triyanto

Kasi Kesra dan Pelayanan : Abdurrahman

Kaur Umum dan Perencanaan : Joko Kristanto

Kaur Keuangan : Mujini

Kadus 1 : Eko Budiyanto

Kadus 2 : Aris Carmadi

Kadus 3 : Musrifah

Kadus 4 : Tri Utomo

Kadus 5 : Suwarto

Kadus 6 : Sukardi :

5. Kondisi Sosial Kemasyarakatan dan Budaya

Kondisi sosial budaya Desa Sidomulyo masih masih sangat

erat dan kental akan Tradisi turun temurun dari nenek moyang.

Budaya Jawa, memiliki tuntutan untuk kepentingan-kepentingan

bersama. Menurut Aris Carmadi selaku Kadus dua, mengatakan

bahwa Tradisi yang masih dilaksanakan secara turun temurun adalah

tingkeban, Nyadran, selamatan, mertidesa, dan kendurenan. Tradisi

tersebut rutin dilaksanakan oleh masyarakat Desa Sidomulyo.

Page 71: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

52

Biasanya mertideso itu terdapat acara kesenian seperti wayangan

atau reog kan yang diadakan oleh masing-masing Dusun setempat

dan berbeda-beda (Wawancara dengan Kadus dua, Minggu 12 April

2020, jam 19.55 WIB).

Adanya Tradisi Jawa membuat masyarakat semakin mengerti

arti dari kebersamaan, tolong menolong, serta toleransi antar sesama.

Karena budaya Jawa tersebut dulunya merupakan kepercayaan

nenek moyang dari zaman Hindu-Budha yang kemudian dipadukan

dengan unsur Islam. Dalam menghidupkan kerukunan, saling tolong

menolong, dan saling menghormati adalah sikap nomer satu di Desa

Sidomulyo.

Desa Sidomulyo masyarakatnya sangat ramah, dalam

kehidupan sehari-hari saling membantu, dan tingkat gotong royong

atau kerja bakti sangat tinggi baik bersifat umum maupun

perorangan. Sehingga masyarakatnya mempunyai kepekaan sosial

yang baik, seperti jika ada kesusahan saling membantu seperti jika

ada orang sakit para tetangga menjenguk dan memberi santunan,

sedangkan kematian akan mendapat pertolongan dari

tetangga-tetangga dengan doa yasin tahlil selama tujuh hari. Selain

itu, dalam menciptakan lingkungan yang nyaman memerlukan

kerjasama dalam hal gotong royong baik itu untuk kepentingan

Page 72: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

53

umum maupun perorangan. Contoh gotong royong untuk

kepentingan umum, seperti, membuat jalan, jembatan, bangunan

umum, dan lain-lain. Gotong royong untuk kepentingan perorangan

seperti, gotong royong bangun rumah, hajatan, dan lain sebagainya.

Hal tersebut dilakukan atas dasar kepekaan dari diri sendiri bukan

karena adanya paksaan dari orang lain.

6. Kondisi Pendidikan

Pendidikan merupakan kegiatan dalam pengembangan

kehidupan masyarakat yang bisa mempengaruhi pola pikir individu

untuk mengembangkan kemampuan mental, fisik, emosi, dan

etikanya. Kegiatan pendidikan merupakan bekal kehidupan, serta

mampu meningkatkan kebutuhan akan pendidikan di era teknologi

dan informasi agar tidak tertinggal. Mereka sadar bahwa pendidikan

bisa menjadi bekal yang berharga untuk kehidupan yang lebih baik

di masa mendatang.

Pendidikan terakhir rata-rata warga Desa Sidomulyo adalah

untuk usia 40 tahun lebih adalah tamatan SD, dan usia 20 tahun lebih

yaitu SMA. Namun, seiring berkembangnya waktu tidak sedikit

masyarakat yang menempuh pendidikan kuliah ke luar Kota. Hal ini

didukung oleh orang tua dan keinginan anak untuk berkembang dan

Page 73: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

54

mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Untuk sarana pendidikan

Desa Sidomulyo memiliki 6 unit sekolah, antara lain:

No. Nama Sekolah Lokasi

1. Kb Karunia Tompak

2. Kb Nuansa Bangsa Daleman

3. Tk Budi Mulyo Ledok

4. Tk Marsudisiwi Bulusari

5. Sdn 02 Sidomulyo Tompak

6. Sdn 03 Sidomulyo Ledok Beji

Jumlah keseluruhan 6

Tabel 4.3: Daftar Sekolah Desa Sidomulyo,

sumber data dari sidomulyo-ampel.Desa.go.id, 2020.

Hal tersebut merupakan bukti bahwa masyarakat Desa

Sidomulyo penting akan pendidikan. Pendidikan tersebut berguna

bagi setiap warganya bisa dari bidang teori maupun skill yang akan

berguna kehidupan yang lebih baik.

7. Kondisi Keagamaan

Mayoritas masyarakatnya beragama Islam, yang di setiap

Dusun mempunyai kegiatan keagamaan yang berbeda-beda.

Kegiatan keagamaan meliputi, pengajian lapanan yang sering

diadakan di masjid, pengajian sebulan sekali yang diadakan di

rumah-rumah warga, pengajian pada hari tertentu seperti isra miraj,

maulid Nabi, Hari Raya, yasinan dan tahlil, tingkeban, dan lain-lain.

Selain itu, Desa Sidomulyo memiliki pendidikan TPA pada setiap

Page 74: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

55

Dusunnya dan sekelompok orang atau organisasi yasin tahlil di

masyarakat setempat.Berikut tabel jumlah penduduk berdasarkan

agamanya, yaitu:

No. Agama Laki-laki Perempuan Jumlah

1. Islam 2,457 2,343 4,800

2. Kristen 126 145 271

3. Khatholik 16 15 31

4. Hindu 2 - 2

5. Budha 6 10 16

Jumlah 2,607 2,513 5,120

Tabel 4.4: Jumlah penduduk berdasarkan agama,

sumber data dari Desa Sidomulyo, 2020.

Kondisi keagamaan masyarakat Desa Sidomulyo beragama

Islam, Kristen, Katholik, Hindu, dan Budha. Desa Sidomulyo

mempunyai 14 masjid, 6 mushola, dan 4 gereja. Masing-masing

Dusun mempunyai fasilitas tempat ibadah yaitu Masjid dan Gereja,

namun untuk Vihara Desa Sidomulyo belum mempunyai fasilitas

itu.

8. Mata Pencaharian Penduduk

Menurut Aris Carmadi selaku Kadus dua mengatakan bahwa:

“Keadaan ekonomi di Desa Sidomulyo sebagian besar petani,

20% nya pedagang. 60% petani, 10% pegawah, dan 10% tidak

tetap. Kondisi ekonomi mempunyai tiga sektor yaiu dari

sektor pertanian atau perkebunan, peternakan dan sektor

perdagangan. Sektor pertanian/perkebunan Desa Sidomulyo

sebagian besar menghasilkan jagung, singkong, cabai, ketela,

jahe, kelapa, durian, mangga, pohon sengon, pisang, dan

sayuran lain-lain yang umumnya ditanam dan bisa hidup di

Page 75: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

56

tanah tegalan. Sektor perdagangannya itu kebanyakan industri

kecil rumahan atau UMKM yang ada meliputi rengginan,

krupuk rambak, kue cucur, keripik tempe, keripik bayam,

rempeyek,dan lain-lain. Selain makanan, ada juga kerajianan

di Desa Sidomulyo seperti keranjang, kerajinan dari kain

perca, gipsim, kerajianan besi, alumunium, pertokoan, dan

lain-lain. Sektor peternakan Desa Sidomulyo meliputi sapi

perah, kambing, domba ayam petelur, ayam pedaging, ayam

buras, ayam kampung, kelinci, itik dan telur puyuh

(Wawancara dengan AC, Minggu, 12 April 2020, jam 19.55

WIB).

Hal tersebut, merupakan sektor-sektor yang dihasilkan oleh

rumah tangga sebagai usaha kecil untuk meningkatkan taraf

ekonomi keluarga.

B. Hasil Penelitian

Berikut ini adalah hasil dari penelitian dari penelitian dan

observasi yang dilakukan secara langsung di lapangan mengenai pesan

dakwah dalam Tradisi Nyadran di Beji Sidomulyo Ampel Boyolali. Dari

hasil wawancara dengan beberapa informan, yang sesuai dengan fokus

masalah, penilis memperoleh beberapa jawaban langsung dari informan,

antara lain:

1. Pelaksanaan Tradisi Nyadran di Dusun Beji Desa Sidomulyo

Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali

Menurut bapak Hadi Sabar selaku ketua RT 02 di Dusun

Beji Desa Sidomulyo Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali,

mengenai Tradisi Nyadran yaitu:

Page 76: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

57

“Nyadran yang saya tahu itu pertama Tradisi ke makam, doa

bersama di makam. Tujuannya itu pertama, nguri-uri budaya,

kedua mendoakan arwah leluhur dan bersih makam itu,

ketiganya bersilaturahmi ke sanak saudara”(Wawancara

dengan HS selaku RT 02, Sabtu 11 April 2020 jam 18.34

WIB).

Menurut bapak Muhtadin selaku tokoh agama/mudin di Dusun

Beji Sidomulyo, menanggapi Tradisi Nyadran sebagai berikut:

“Kita bicara tentang dahulu ya mbak tentang Tradisi Nyadran

itu ada istilah tentang penghormatan kepada leluhur itu seperti

kakek/nenek atau orang tua yang telah meninggal yang

dikubur di makam Desa setempat. Itu setahun dua kali

diadakan bersih makam untuk menghormati almarhumah

tersebut. Tujuannya Nyadran ya itu tadi untuk bersih makam,

kita melakukan sedekah kemudian mendoakan leluhur agar

dosanya diampuni Allahita’ala kemudian amal ibadahnya

diterima disisiNya sewaktu masih hidup dan agar menjadi ahli

jannah”(Wawancara dengan M selaku Tokoh Agama, Sabtu

11 April 2020, jam 19.05 WIB).

Menurut bapak Baseri selaku masyarakat setempat, mengenai

Tradisi Nyadran menanggapi sebagai berikut:

“Tradisi Nyadran itu dulunya silahturahmi saudara-saudara

yang dulunya tidak bisa datang waktu lebaran, nah pas

Tradisi ini pada dateng. Saudara yang mempunyai ahli waris

yang dikuburkan di sini pada ke makam dulu untuk ziarah

kubur, kemudian baru bersilaturahmi ke rumah sanak

saudara yang bersangkutan. Tujuan Tradisi Nyadran itu

merekatkan paseduluran atau bersilaturahmi. Kalau bersih

makam kita ingin mengingat ahli kubur dengan

membersihkan makam ahli kubur, dengan kata lain masak

mau warisannya tapi tidak mau merawat makamnya.

Kemudian, mendoakan ahli kubur. Sebetulnya, mendoakan

di mana saja boleh dan sama saja, namun itu semua menurut

kepercayaan dan kemanteban dari masing-masing ahli

warisnya”(Wawancara dengan B selaku masyarakat

setempat, 11 April 2020, jam 19.30 WIB).

Page 77: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

58

Menurut bapak Suratno selaku masyarakat setempat Dusun

Beji Sidomulyo, mengeni Tradisi Nyadran menanggapi sebagai

berikut:

“Nyadran itu biasanya berkumpul di Balai makam dengan

membawa kenduren untuk selamatan. Tujuannya

bersilaturahmi dan mengingat ahli kubur”(Wawancara dengan

S selaku tokoh masyarakat, 11 April 2020, jam 19.38 WIB).

Adapun waktu pelaksanaan Nyadran di Dusun Beji

dilaksanakan dua kali setiap enam bulan sekali, yaitu ketika tanggal

15 bulan Sapar dan Ruwah, tempatnya seperti pendopo khusus yang

disediakan di Balai Makam Beji Sidomulyo, yang diikuti oleh semua

warga masyarakat setempat (Wawancara dengan HS selaku Ketua

RT 02, Sabtu, 11 April 2020, jam 18.34 WIB).

Proses pelaksanaan Nyadran yang pertama, besik kubur di

mana masyarakat secara bersama-sama membersihkan makam

leluhurnya, alat yang digunakan yaitu cangkul, aret, dan sapu lidi,

setelah itu berdoa untuk leluhurnya. Kegiatan ini dilakukan mulai

pukul 05.00 WIB sampai pukul 06.15 WIB, setelah itu masyarakat

pulang untuk mengambil nasi tumpeng untuk kenduren di Balai

Makam (Observasi, Jumat, 10 April 2020, jam 05.35 WIB).

Menurut Bapak Muhtadin selaku Tokoh Agama,

mengungkapkan proses pelaksanaan Tradisi Nyadran, yaitu:

“Kan sudah ditentukan harinya nanti pada pagi hari itu

masyarakat berbondong-bondong membersihkan makam dan

mereka pulang kemudian mereka mengambil itu yang

dinamakan tumpeng atau sodakohan yang di doakan kemudian

sodakohan itu dimakan bersama-sama. Setelah itu ada yang

kesibukan, bekerja bekerja lagi, tapi ada sebagian masyarakat

Page 78: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

59

yang punya tamu. Dalam artian tamu tersebut datang dari

berbagai wilayah seperti masih saudara untuk mempererat

acara silaturahmi. Nah, untuk bersih makamnya diadakan pagi

hari sebelum kenduren, biasanya yang tinggal di Dusun

setempat yang membersihkan. Kalau sore, itu ada sebagian

yang punya tamu. Namun, ada juga sebagian dari sanak

saudara yang dari wilayah lainnya datang untuk mendoakan

leluhur juga. Dulu banyak yang mendoakan leluhur dengan

membakar kemenyan, namun sekarang ada tapi sudah jarang

ditemukan. Maknanya dari membakar kemenyan itu sendiri

merupakan mitosnya orang Jawa mbak, seiring berjalannya

waktu sudah jarang dan hampir punah. Kalu untuk tabur

bunga sendiri, dalam segi hukumnya agama itu Rasulullah itu

menaruh bukannya bunga namun melepah buah kurma itu

untuk meringankan dosa orang yang sudah meninggal. Jadi,

kalau di Desa itu diganti dengan bunga. Bunga itu kan harum

yang katanya dpat mengurangi siksa kubur orang yang sudah

meninggal”(Wawancara dengan M (Tokoh Agama), Sabtu 11

April 2020, jam 19.05 WIB).

2. Pesan Dakwah dalam Tradisi Nyadran di Dusun Beji Desa

Sidomulyo Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali

Menurut bapak Hadi Sabar selaku ketua RT 02 Dusun Beji

Sidomulyo, menanggapi pesan dakwah yaitu:

“Pesannya yaitu bersilahturahmi/menyambung tali asih

kepada yang masih hidup maupun yang sudah meninggal

intinya seperti itu.yang masih hidup ya mendoakan yang

sudah meninggal, dan yang saudara-saudaranya biar

silahturahminya tidak putus karena yang bersangkutan atau

leluhurnya sudah meninggal”(Wawancara HS selaku RT 02,

Sabtu 11 April 2020 jam 18.34 WIB).

Adapun menurut teori pesan dakwah terdiri dari akhlaq,

aqidah, dan syariah. Menurut bapak Muhtadin selaku tokoh

Page 79: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

60

agama/mudin Dusun Beji Sidomulyo, menanggapi pesan dakwah

yaitu:

“Ya pada intinya doa Nyadran itu ya kita mendoakan para

leluhur yang sudah meninggal semoga amal ibadahnya

diterima disisi Allah dan seterusnya dalam kebaikan. Setelah

itu, kita kan juga minta doanya kepada Allah bukan kepada

orang yang sudah meninggal tadi, agar kita diberi keselamatan,

rejeki, diberikan keluarga yang sakinah mawadah dan

seterusnya dalam hal kebaikan. Untuk “ujubnya” oleh tokoh

agamanya yang nantinya diberikan pengertian dalam bahasa

jawa itu misalnya “monggo-monggo para sedherek kito

sedoyo, alhamdulilah kito menika makempal wonten mriki

dalam rangka sadranan kentun pandongo wilujeng dumateng

sedoyo arwah kubur kito panjenengan sedoyo. Ingkang sae

meniko armahum saemeniko almarhumah mugo kito

sareng-sareng dateng ing Allahta’ala mugi doso arwah saged

diparingi utowo pikantuk pangapunten munggah sedoyo

semogo sedoyo saged ingkang ahli jannah atas

keluwarganoipun Allahta’ala. Sak lajengipun mugi kito sing

wonten alam donyo meniko saged diparingi pitulungan,

keselametan, kesehatan, bagaswarasan, lan saged makmur

tentrem. Doa tersebut dibacakan sesudah tahlil kemudian

didoakan doa tersebut, karena tidak semua masyarakat

mengerti bahasa arab. Makanya diberi pengertian dalam

bahasa jawa. Nak untuk pesan dakwah tersebut masyarakat

sini belum semua mengerti tentang dakwah mbak, jadi

pemahamannya masih kurang. Kalau menurut saya, pesan

dakwah dari segi aqidah itu menunjukan kita sebagai anak

turun beliau yang sudah meninggal itu punya istilah anak yang

berbakti kepada orang tua. Kita masih wajib mendoakan orang

tua kita, walaupun sudah meninggal. Kemudian melanjutkan

silaturahmi yang merupakan bakti kita kepada orang tua.

Kalau dari sisi akhlak, itu begini kita yang namanya sedekah

namanya memberi tapi ada saling timbal balik, dari hikmah

Nyadran tadi kita bisa saling tukar pengalaman dalam hal

sedekah. Dari muamalah kita harus bisa menjaga toleransi,

kalau disini orang kristen itu juga ada yang ikut Nyadran

atau buka tamu, untuk kendurennya ada yang ikut ada juga

yang tidak. Kalau dari syariah itu sebenarnya itu tadi

hubungan antara makhluk hidup dan orang yang sudah mati.

Page 80: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

61

Karena orang yang sudah meninggal masih membutuhkan doa

dari yang masih hidup yang namanya “gandeng cenengnya”.

karena dalam pengetahuan saya kan ada tiga perkara yang

tidak akan putus pahalanya walaupun orang yang memberikan

pahalanya sudah meninggal termasuk doa anak sholeh dan

sholehah”(Wawancara dengan M selaku Tokoh Agama, Sabtu

11 April 2020, jam 19.05 WIB).

Menurut bapak Baseri selaku masyarakat setempat Dusun Beji

Sidomulyo, mengenai pesan dakwah yaitu:

“Pesan Nyadran itu menambah rejeki, menambah umur, dan

menambah teman”(Wawancara dengan B selaku masyarakat

setempat, 11 April 2020, jam 19.30 WIB).

Sesungguhnya Nyadran juga memiliki arti untuk bersedekah

kepada sesama manusia. Menurut bapak Suratno selaku masyarakat

setempat Dusun Beji Sidomulyo, mengenai pesan dakwah yaitu:

“Pesan Nyadran itu untuk keselamatan, dijauhkan dari

penyakit, mendapat rejeki yang melimpah, serta mengajarkan

kita semua untuk bebagi”(Wawancara dengan S selaku tokoh

masyarakat, 11 April 2020, jam 19.38 WIB).

3. Faktor Pendukung dan Pengambat Pelaksanaan di Dusun Beji Desa

Sidomulyo Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali

Menurut bapak Hadi Sabar selaku tokoh masyarakat ketua RT

02 Dusun Beji Sidomulyo, menanggapi masalah tersebut yaitu:

“Untuk faktor pendukungnya keadaan masyarakat yang sama

dan pandai bergaul. Untuk faktor penghambatnya tidak

ada”(Wawancara HS selaku RT 02, Sabtu 11 April 2020 jam

18.34 WIB).

Page 81: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

62

Menurut bapak Muhtadin selaku tokoh agama/mudin Dusun

Beji Sidomulyo, mengenai masalah tersebut yaitu:

“Faktor penghambatnya itu faktor keuangan, karna tidak

semua mampu. Kalau untuk sekarang kan penghambatnya

corona. Kalau faktor pendukungnya ya kepercayaan itu tadi ,

karena semakin banyak tamu semakin banyak sedekah maka

akan semakin banyak pula rejeki yang di dapat. Karena janji

Allah siapapun yang memberi akan dibalas lebih. Selain itu

masyarakat yang masih Tradisional yang masih menghargai

Tradisi sejak dahulu.”(Wawancara dengan M selaku Tokoh

Agama, Sabtu 11 April 2020, jam 19.05 WIB).

Menurut bapak Baseri selaku masyarakat setempat Dusun Beji

Sidomulyo, menanggapi masalah tersebut yaitu:

“Faktor pendukungnya itu ya Tradisi atau budaya

turun-temurun, adanya sikap terbuka dan menerima dari

masyarakat setempat. Untuk faktor penghambatnya tidak ada

karena adanya musibah”(Wawancara dengan B selaku

masyarakat setempat, 11 April 2020, jam 19.30 WIB).

Menurut bapak Suratno selaku masyarakat setempat Dusun

Beji Sidomulyo, menanggapi masalah tersebut yaitu:

“Faktor pendukungnya itu kepercayaan karena merupakan

sebuah traadisi turun-temurun yang harus kita jaga dan

laksanakan. Kalau untuk faktor penghambatnya ada yang

tidak mudah bergaul jadi kurang menjalin hubungan dengan

banyak orang, ya tidak semua tapi ada”(Wawancara dengan S

selaku tokoh masyarakat, 11 April 2020, jam 19.38 WIB).

Page 82: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

63

C. Pembahasan

Data yang diperoleh berdasarkan fakta-fakta temuan penelitian di

atas, maka selanjutnya peneliti menganalisa data yang sudah terkumpul

dengan metode deskriptif kualitatif terhadap Pesan Dakwah dalam

Tradisi Nyadran di Dusun Beji Desa Sidomulyo Kecamatan Ampel

Kabupaten Boyolali, sebagai berikut:

1. Pelaksanaa Tradisi Nyadran di Dusun Beji Desa Sidomulyo

Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali

Nyadran merupakan Tradisi turun temurun dari para leluhur

mereka, Tradisi ini dilaksanakan sebagai bentuk nguri-uri Tradisi

Jawa sekaligus wujud penghormatan terhadap leluhur yang sudah

meninggal. Sejarahnya Nyadran di Dusun Beji awalnya untuk

mengingat dan mendoakan leluhur yang sudah meninggal, namun

selain itu juga tercipta ikatan untuk bersilahturahmi dengan sanak

saudara yang bersangkutan agar tidak terputus, namun para

masyarakat tidak tahu pasti kapan Tradisi itu mulai dilaksanakan.

Sehingga, mereka para sesepuh Dusun yang dianggap lebih tua

hanya mewariskan dan menjaga apa yang telah diwariskan orang

tua (leluhur) mereka dulu, karena mempunyai tujuan dan makna

yang baik.. Seperti firman Allah S.W.T sebagai berikut:

Page 83: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

64

Artinya:

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukannya

dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang Ibu

Bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,

tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat,

ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan

diri”(Q.S. An-Nisa ayat 36).

Ayat di atas mengandung makna tentang perintah untuk

berbakti dan menghormati orang tua, berbuat baik kepada orang lain,

dan jangan bersikap sombong serta membanggakan diri kita sendiri.

Dalam Tradisi Nyadran Dusun Beji dapat kita lihat dalam prosesnya

yang berziarah kubur atau membersihkan makam leluhur yang

kemudian mereka berdoa untuk mendoakan orang tuanya yang telah

meninggal. Selain itu, dalam proses pelaksanaanya terdapat sedekah

yang dilakukan dalam acara makan bersama-sama baik saat

kenduren pagi harinya tempatnya seperti pendopo khusus yang

disediakan di Balai Makam dan ketika bersilahturahmi oleh orang

Page 84: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

65

lain dalam proses menerima tamu atau disebut sebagai memberi

sedekah kepada tamu yang datang.

Pelaksanaan Tradisi Nyadran dilaksanakan secara

berbeda-beda atau tidak serentak semua daerah, hal tersebut

tergantung kebiasaan masing-masing Desa dan juga tujuannya agar

antara masyarakat yang berbeda Desa atau daerah bisa saling

bersilahturahmi secara bergantian ke rumah-rumah saudara, teman,

dan kerabat yang bersangkutan. Karena jika sedang pambagyo tamu

tuan rumah tidak boleh pergi ke mana-mana, harus menunggu dan

menghormati tamu yang datang. Pelaksanaan Tradisi Nyadran di

Dusun Beji Desa Sidomulyo dilaksanakan dua kali dalam setahun,

yaitu pada bulan Islam Ruwah tanggal 15 dan Sapar tanggal 15

yang sudah pasti dilaksanakan. Hal tersebut, sudah diatur dan

terdapat ketentuan waktu sendiri-sendiri berdasarkan apa yang telah

diturunkan oleh nenek moyang, sehingga sudah secara langsung

turun-temurun dilakukan oleh masayarakat setempat.

Page 85: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

66

Gambar 4.2: Besik Kubur, 2020. Gambar 4.3: Kenduren Nyadran, 2019.

Kegiatan Nyadran berlangsung selama seharian, mulai dari

pagi hari sampai malam hari. Proses pagi harinya, yaitu semua

warga beramai-ramai melaksanakan besik kubur atau

bersih-bersih makam terlebih dahulu di Balai Makam Dusun Beji,

kegiatan tersebut dimulai pukul 06.00 WIB. Bersih kubur dilakukan

agar makam leluhur yang bersangkutan bersih dan tidak ada rumput

liar yang menutupi makam, dengan perlengkapan arit, cangkul

maupun sapu. Selanjutnya, pulang ke rumah masing-masing untuk

mengambil nasi tumpeng yang digunakan kendurenan tempatnya

seperti pendopo yang telah disediakan di Balai Makam. Setelah

sampai di Balai Makam dan semua warga telah berkumpul, untuk

acara selanjutnya yaitu sambutan atau muqqodimah terlebih dahulu

yang diwakili tokoh agama setempat. Kemudian dilanjut tahlilan

dan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat, dan

dilanjut dengan makan bersama. Kegiatan tersebut dihadiri oleh

Page 86: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

67

semua warga, baik itu anak-anak, dewasa, dan orang tua pun ikut

antusias dalam pelasanaan Tradisi Nyadran. Berbeda dengan sanak

saudara yang bersangkutan, biasanya mereka berziarah kubur dan

mendoakan leluhurnya, setelah itu bersilahturahmi ke kerabat

yang bersangkutan. Jadi, tidak mengikuti kegiatan kendurenan di

pendopo Makam.

Tradisi Nyadran sebagai sarana untuk berbakti, mengingat dan

mendoakan orang tua yang telah meninggal agar dosanya diampuni

dan menjadi Ahli Jannah. Selain itu, juga sebagai sarana untuk

menyambung bersilaturahmi. Sebagaimana dalam hadits:

Artinya:

“Ya, menshalatkan mereka, memohonkan ampunan untuk mereka,

memenuhi janji mereka setelah mereka meninggal, memuliakan

rekan mereka, dan menyambung sillahturahmi yang terjalin karena

sebab keberadaan mereka” (HR. Ahmad 16059, Abu Daud 5142,

Ibn Majah 3664, dishahihkan oleh Al-Hakim 7260 dan disetujui

Adz-Dzahabi).

Makna dari hadis di atas, yaitu menshalatkan jenazah mereka,

serta mendoakan mereka agar diampuni dosa-dosanya karena orang

yang sudah mati masih membutuhkan doa yang masih hidup, dan

Page 87: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

68

tidak lupa untuk menjaga silahturahmi yang telah dijalin oleh

leluhur agar tidak putus.

Gambar 4.4: Pambayo Tamu, 2019.

Ketika mengikuti proses Nyadran yang paling ramai

adalah pambagyo tamu. Pambagyo tamu merupakan proses dimana

warga setempat kedatangan tamu atau menerima tamu dari sanak

saudara, warga luar, dan teman untuk saling silaturahim dan ngobrol

santai sambil menikmati hidangan yang telah disediakan oleh tuan

rumah, sebelum pulang para tamu diharuskan untuk makan.

Menerima tamu dalam tradisi nyadran bisa disebut dengan istilah

sedekah antar sesama. Rasulallah SAW bersabda:

“Tamu akan menyebabkan turunnya rezeki, untuk pemilik

rumah dan menghapus dosa-dosa penghuni rumah. Selain itu

tamu adalah petunjuk menuju surga” (m.republika.co.id oleh

ustadz M Arifin Ilham, 20 Januari 2018).

Hal tersebut menjadi ciri khas dalam Tradisi Nyadran di

Dusun Beji Desa Sidomulyo Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali,

Page 88: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

69

namun tidak semua di Desa Sidomulyo melakukan pambagyo tamu.

Dalam hal ini, proses tersebut memiliki makna yaitu jika banyak

tamu dipercaya akan memperoleh banyak rejeki. Sebagaimana

dalam firman Allah SWT, yaitu:

Artinya:

“Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah)

maka pahalanya itu untuk kamu sendiri dan janganlah kamu

membelanjakan sesuatu melainkan mencari keridhaan Allah, dan

apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan

diberi pahalanya dengan cukup sedangkan kamu sedikitpun tidak

akan dirugikan” (Q.S.Al-Baqarah ayat 272).

Maknanya yaitu kalau kita bersedekah dengan harta yang baik,

yang sesuai di jalan Allah maka pahalanya akan kembali kepada

kita. Pahala yang kita peroleh bisa berupa rejeki yang berlipat,

kesehatan, dan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat. Makna

dalam proses pambagyo tamu adalah bersedekah dengan sesama,

Page 89: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

70

untuk itu tidak ada yang namanya sedekah akan membuat diri

mereka menjadi miskin.

Selain itu, menerima tamu juga bisa mengusir bahaya dari

yang ada di rumah. Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Seperti itulah yang terjadi setiap kali keluar dari rumahmu,

maka keluar pulalah segala, bala, bahaya dan segala binatang

yang membahayakan dari rumahmu” (m.republika.co.id oleh

ustadz M Arifin Ilham, 20 Januari 2018).

2. Pesan Dakwah di Dusun Beji Desa Sidomulyo Kecamatan Ampel

Kabupaten Boyolali

Berdasarkan ungkapan teori di atas, dalam Tradisi Nyadran

di Dusun Beji Desa Sidomulyo Kecamatan Ampel Kabupaten

Boyolali terdapat pesan dakwah dalam Tradisi Nyadran, yang mana

dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Pesan aqidah yang terkandung dalam Tradisi Nyadran yaitu

mengingat akan kematian, bahwa kita percaya adanya hari

akhir yang suatu akan mati dan itu merupakan suatu

kebenaran dan mutlak. Selain itu, nasi tumpeng yang dibawa

dalam kenduren berbentuk kerucut yang menandakan bahwa

segalanya dilakukan tertuju kepada keEsaan yaitu Keutuhan

Allah Yang Maha Esa. Dalam kenduren terdapat tahlil dimana

menunjukkan Ketuhanan yang nyata karena membaca ayat-ayat

Al Quran, doa-doa, dan bacaan tahlil.

Page 90: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

71

b. Pesan syariah yang terkandung dalam Tradisi Nyadran yaitu

mempunyai hubungan erat dengan amal dalam menaati semua

peraturan atau hukum Allah untuk mengatur hubungan antar

manusia dan Tuhannya, serta mengatur pergaulan hidup antar

sesama manusia. Dalam nyadran terdapat proses ziarah kubur

untuk mendoakan orang tua yang telah meninggal. Karena

orang yang sudah meninggal masih membutuhkan doa dari

yang masih hidup atau anak cucu serta saudara dari keluarga

yang bersangkutan. Dalam hal ini, ada tiga perkara yang tidak

akan putus pahalanya walaupun orang yang memberikan

pahalanya sudah meninggal termasuk doa anak sholeh dan

sholehah. Sebagaimana dalam hadits sebagai berikut:

عي ا بئ ر ير ة ا ى ر سو ل الله , قا ل >> ا ذ ا ها ت

قطع عول ا لا هي ثل ث : صد قة جا ر ية ا بي آ د م ا

اوو لد صا لح يد عو ل ) ر و ا ا و عل تفع ب ن ي

هسلن (

Artinya:

Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulallah Saw. Bersabda :

“Apabila anak adam itu mati, maka terputuslah amalan, kecuali

(amalan) dari tiga ini: sedekah yang berlaku terus menerus,

Page 91: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

72

pengetahuan yang dimanfaatkan, dan anak sholeh yang

mendoakan dia.” (HR Muslim).

Selain itu, dalam nyadran terdapat proses menerima

tamu disebut dengan istilah sedekah kepada sesama manusia.

Sedekah merupakan salah satu materi dalam aspek syariah.

Ketika menerima tamu tuan rumah akan menyuguhkan

makanan sebagai rasa hormat. Dengan keikhlasan memberi atau

bersedekah melalui makanan maka akan mendapat balasan

rezeki dari Allah.

c. Pesan akhlak, berarti akhlak kepada Allah yang berupa

pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan selain Allah.

Dalam tradisi ini diniatkan untuk meminta kepada Allah melaui

doa-doa dalam ikrar atau ujub. Akhlak kepada sesama manusia,

termasuk diri sendiri maksudnya, Nyadran juga memiliki

makna yang positif bagi diri masing-msing warga untuk

menjaga tali silahturahmi antar sesama manusia yang

tercermin pada kerukunan dan gotong royong saat sebelum

pelaksanaan dan setelah proses tradisi. Karena tidak hanya

masyarakat setempat yang mengikuti melainkan dari berbagai

Desa maupun Kota ikut berkunjung. Sehingga, persaudaraan

antar sesama terjalin begitu erat dan menjauhkan dari sifat

Page 92: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

73

individualisme. Karena di masyarakat tercipta guyub rukun,

tentram, dan toleransi.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan di Dusun Beji

Desa Sidomulyo Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali

Berdasarkan data dari hasil penelitian baik observasi maupun

wawancara di lapangan, terdapat faktor pendukung dalam Tradisi

Nyadran Dusun Beji Desa sidomulyo Kecamatan Ampel Kabupaten

Boyolali, sebagai berikut:

a. Faktor pendukung dalam Tradisi Nyadran yaitu pertama,

adanya suatu kepercayaan, karena masyarakat berpikir itu

merupakan Tradisi turun-temurun yang diwariskan oleh nenek

moyang yang harus dijaga dan dilestarikan. Kedua, sikap

terbuka dan menerima masyarakat terhadap Tradisi tersebut.

Ketiga, Tradisi tersebut untuk mengingat para leluhur dan

mendoakan agar dosa-dosanya diampuni oleh Allah. Keempat,

keadaan masyarakat yang sama hingga Tradisi tersebut

dijadikan sebagai ajang silahturahmi. Kelima, keadaan

masyarakat masih Tradisional yang masih menjaga dan

melestarikan Tradisi Nyadran.

b. Faktor penghambat dalam Tradisi Nyadran di Dusun Beji yaitu

faktor keuangan karena tidak semua mampu, kurangnya

Page 93: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

74

hubungan dengan masyarakat, dan tahun ini sedang terjadi

pandemi yang mengharuskan pelaksanaan Nyadran di Dusun

Beji ditiadakan.

Page 94: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil pembahasan yang telah dikemukakan

dalam hasil penelitian, yang telah penulis laksanakan mengenai

“Tradisi Nyadran di Dusun Beji Desa Sidomulyo Kecamatan Ampel

Kabupaten Boyolali” dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut:

1. Tradisi Nyadran merupakan Tradisi untuk mengingat dan

mendoakan para leluhur, yang dilaksanakan setiap tanggal 15

bulan Ruwah dan Sapar. Proses pelaksanaan Nyadran yaitu

besik kubur atau ziarah makam, kenduren, dan menerima tamu

(pambagyo tamu).

2. Pesan dakwah yang tersampaikan dalam Tradisi Nyadran di

Dusun Beji Desa Sidomulyo, meliputi: pesan aqidah yaitu

mengingat akan kematian artinya percaya adanya hari akhir.

Pesan syariah yaitu mendoakan orang tua yang sudah meninggal,

dan wujud sedekah kepada sesama manusia. Pesan akhlaq yaitu

menjaga tali silahturahmi antar sesama manusia yang tercermin

pada kerukunan dan gotong royong saat sebelum pelaksanaan

dan setelah proses tradisi Nyadran.

Page 95: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

76

3. Faktor pendukung dari Tradisi Nyadran yaitu suatu kepercayaan,

sikap terbuka dan menerima oleh masyarakat, keadaan

masyarakat yang sama, dan keadaan masyarakat masih

Tradisional. Faktor penghambatnya yaitu faktor keuangan,

kurangnya hubungan dengan masyarakat, dan adanya pandemi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, sebagai penutup

dalam skripsi penelitian ini diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi masyarakat diharap tetap melestarikan Tradisi Nyadran,

tidak hanya sebagai mempererat persaudaraan dan mengingat

kematian leluhur namun juga sebagai bentuk sedekah terhadap

sesama.

2. Bagi generasi penerus agar tetap menjaga dan tidak mengubah

tatanan Tradisi yang sudah ada.

3. Bagi pembaca diharap penelitian ini dapat memilah nilai ajaran

agama/Tradisi masyarakat.

Page 96: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

77

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto.2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rhineka Cipta.

Aziz, Moh. Ali.2009. Ilmu Dakwah. Jakarta:Kencana.

Aziz, Moh. Ali.2012. Ilmu Dakwah. Jakarta:Kencana.

Azwar, Saefuddin.1998.Metode Penelitian.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cangara, Hafied, Pengertian Ilmu Komunikasi, Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 1998.

Gunawan, Fahmi, dkk.2018. Religion and Social Society and Media.

Yogyakarta:CV Budi Utama.

Koentjaningrat, 2000. Budaya Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:Aksara

Baru.

KR-Dis. 4 Februari, 1994. Hari Nyadranan di Boyolali. Kedaulatan Rakyat.

Hlm.667.

Moleong, J Lexy, prof. Dr. 2009, Metode penelitian kualitatif . Bandung:

PT. Remaja Rosdakaya.

Moleong, J Lexy. 2018. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.

Remaja Rosdakaya.

Munir, Samsul Amir.2009. Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzrah.

Purhantara, Wahyu.2010. Metode Penelitian Kualitatif untuk Bisnis.

Yogyakarta:Graha Ilmu.

Ranjabar, Jacobus.2006. Sistem Sosial Budaya Indonesia; Suatu Pengantar.

Bogor:Ghalia Indonesia.

Sholikhin, Muhammad.2010.Misteri Bulan Suro Perspektif Islam Jawa.

Yogyakarta:Narasi.

Tasmara, Toto. 1997.Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media Pratama.

Page 97: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

78

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan & Pengembangan Bahasa. 1990.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, KBBI. Jakarta: Balai

Pustaka.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan & Pengembangan Bahasa. 1995.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, KBBI. Jakarta: Balai

Pustaka.

Wahidin, Saputra. 2011. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: PT. Grafindo

Perada.

Wahyu, Ilahi. Lukman, Hakim. 2003 . Komunikasi Dakwah. Surabaya: IAIN

Sunan Ampel Press.

Sumber Jurnal:

Abdul Basir, 2013. Nilai Pendidikan Islam dan Budaya Temongan Nyadran

Suran di Dusun Giyanti Wonosobo,SKRIPSI.

Hayati, Umi. 2017. Nilai-nilai Dakwah; Aktivitas Ibadah dan Perilaku Sosial.

E-jurnal inject IAIN Salatiga, vol 2-2, h 175-192.

Istanto, 2017. Pandangan ‘Urf terhadap Tradisi Sadranan di Desa

Karangmojo Kec. Klego Kab. Boyolali. SKRIPSI.

Muhammad Luqmanul H,2015. Makna dan Nilai-nilai Filosofis dalam

TtTradisi Nyadran di Dusun Tritis Kulon, Kelurahan Girikerto

Kecamatan Turi Kabupaten Sleman Yogyakarta, SKRIPSI.

Rasimin, 2016. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama di Masyarakat

Randuacir. E-jurnal inject IAIN Salatiga, vol 1-1, h 99-118.

Tasmuji, dkk.2011. Ilmu Alamiah, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar,

Surabaya:IAIN Sunan Ampel Press.

Wuryansari Hanun, dkk.2014. Sadranan sebagai Bentuk Komunikasi Sosial.

Jurnal Aspikom, vol 2-3.

Yahya, 2016. Dakwah Islamiyah dan Poselytisme; Telaah atas Etika

Dakwah dalam Kemajemukan. E-jurnal inject IAIN Salatiga, vol 1-1, h

81-98.

Sumber lain:

Page 98: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

79

Dickyslengekan.blogspot.com/2014/12/Nyadran.html?m=1. diakses pada

hari Senin 21 Oktober 2019, pukul 09.20 WIB.

Tata Chaca, 2018.

www.silontong.com/2018/12/01/upacara-adat-jawa-tengah,

diakses pada hari Senin,21 Oktober 2019, pukul 07.45 WIB.

LPPD Pemerintah Desa Sidomulyo

Sidomulyo-ampel.Desa.go.id/profil Desa, diakses pada Rabu, 15 April 2020,

pukul 08.35 WIB.

Page 99: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

80

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1.1 Instrumen Penelitian

DAFTAR WAWANCARA 1

Nama :

Pekerjaan :

Tempat/Tanggal Lahir :

Alamat :

Tanggal Wawancara :

Lokasi Wawancara :

Pertanyaan!

1. Bagaimana letak geografis Desa Sidomulyo?

2. Bagaimana keadaan sosial budaya, ekonomi, pendidikan, dan

keagamaan masyarakat Desa Sidomulyo?

Page 100: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

81

1.2 Hasil Wawancara

WAWANCARA 1

Nama : Aris Tarmadi

Pekerjaan : Kadus 2

Tempat/Tanggal Lahir : Boyolali, 02 Mei 1979

Alamat : Beji Sidomulyo Ampel Boyolali

Tanggal Wawancara : 12 April 2020

Lokasi Wawancara : di rumah pak Aris Tarmadi

Pertanyaan!

Jawaban:

1. Desa Sidomulyo itu terletak di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali

yang memiliki batas wilayah sebelah Utara dibatasi oleh Desa Candi,

sebelah Selatan dibatasi oleh Desa Penggung, sebelah Timur dibatasi

oleh Desa Selodoko, dan sebelah Barat dibatasi Desa Tanduk dan Desa

Banyuanyar. Gini mbak untuk data lengkapnya tentang Desa

Sidomulyo ini besok datang ke kantor BalaiDesa ya saya kasih data

tentang letak geografis dan lengkap yang dibutuhkan.

2. Keadaan sosial budaya Desa Sidomulyo berbacam-mavam kearifan lokal,

ada sadranan ada mertiDusun. Kalau mertiDusun itu berbeda-beda di

setiap Dusun sendiri, ada yang wayangan, pengajian, reog kan.

Mertideso ini dilaksanakan kenduri yang dilakukan setiap tahun sekali.

Biasanya dilaksanakan setelah hari raya. Keadaan ekonomi di Desa

Sidomulyo sebagian besar petani, 20% nya pedagang. 60% petani, 10%

pegawah, dan 10% tidak tetap. Kondisi ekonomi dari sektor pertanian itu

di Desa Sidomulyo sebagian besar menghasilkan jagung, singkong, cabai,

ketela, jahe, kelapa, durian, mangga, pohon sengon, pisang, dan sayuran

lain-lain yang umumnya ditanam dan bisa hidup di tanah tegalan. Sektor

perdagangannya itu kebanyakan industri kecil rumahan atau UMKM

yang ada meliputi rengginan, krupuk rambak, kue cucur, keripik tempe,

keripik bayam, rempeyek,dan lain-lain. Selain makanan, ada juga

kerajianan di Desa Sidomulyo seperti keranjang, kerajinan dari kain

perca, gipsim, kerajianan besi, alumunium, pertokoan, dan lain-lain.

Yang terakhir ini sektor peternakan Desa Sidomulyo meliputi sapi perah,

kambing, ayam petelur, ayam pedaging, ayam kampung, dan telur puyuh.

Terakhir kondisi pendidikan dan keagamaan Desa Sidomulyo ini

rata-rata untuk umur 40 tahun ke atas tamatan SD, kalau untuk umur 20

tahunan tamatan SMA dan kuliah. Kondisi keagamaan di Desa

Sidomulyo mayoritas Islam, sebagian Kristen,Budha dan Hindu.

Page 101: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

82

1.1 Instrumen Penelitian

DAFTAR WAWANCARA 2

Nama :

Pekerjaan :

Tempat/Tanggal Lahir :

Alamat :

Tanggal Wawancara :

Lokasi Wawancara :

Pertanyaan!

1. Apa yang Bapak ketahui tentang Nyadran di Dusun Beji?

2. Bagaimana proses pelaksanaan Tradisi Nyadran di Dusun Beji?

3. Siapa saja yang terlibatdalam prosesi Tradisi Nyadran?

4. Kapan dan dimana pelaksanaan Tradisi Nyadran dilaksanakan?

5. Apa tujuan dari Tradisi Nyadran?

6. Apa saja perlengkapan yang digunakan dalam proses pelaksanaan

Tradisi Nyadran di Dusun ini?

7. Apa makna dari Tradisi Nyadran?

8. Bagaimana doa dalam proses pelaksanaan Nyadran? Dan apa maknanya?

9. Adakah pesan dakwah yang terkandung dalam Tradisi Nyadran?

10. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dari proses Tradisi

Nyadran?

Page 102: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

83

1.2 Hasil Wawancara

WAWANCARA 2

Nama : Hari Sabar (Tokoh Masyarakat RT 02 )

Pekerjaan : Karyawan Pabrik

Tempat/Tanggal Lahir : Boyolali, 02 Februari 1977

Alamat : Beji Sidomulyo Ampel Boyolali

Tanggal Wawancara : 11 April 2020

Lokasi Wawancara : di rumah pak Hari Sabar

Jawaban:

1. Nyadran yang saya tahu itu pertama Tradisi ke makam, doa bersama di

makam.

2. Proses pelaksanaannya itu sanak saudara pergi ke makam dilanjut

untuk bersilahturahmi ke rumah yang bersangkutan/saudaranya. Nah di

Dusun ini, pertama bersih kubur, tahlil, dan mendoakan leluhur,

kemudian pulang ambil kenduren untuk kenduren. Kalau sanak saudara

tadi, tidak ikut kenduren, namun hanya bersih kubur dan mendoakan

leluhur kemudian ke rumah saudara di sini. Jadi ada dua versi, untuk

masyarakat setempat itu tadi prosesnya bersih kubur, tahlil dan

mendoakan leluhur kemudian kenduren. Yang versi kedua

membersihkan kubur dan mendoakan leluhurnya kemudian pergi ke

sanak saudara yang bersangkutan. Istilahnya tidak ikut kepungan.

3. Yang terlibat dalam proses Nyadran itu semua umur dari kalangan muda

sampai tua.

4. Di sini itu Tradisinya dua kali, setiap enam bulan sekali, yaitu pas

Saparan dan Ruwahan ini, tanggalnya sama tanggal 15. Tempatnya di

Balai Makam Beji Sidomulyo.

5. Tujuannya itu pertama, nguri-uri budaya, kedua mendoakan arwah

leluhur dan bersih makam itu, ketiganya bersilaturahmi ke sanak

saudara.

6. Perlengkapan Nyadran kalau bersih makam ya biasa, cangkul dan arit,

kalau doa ya itu biasa tahlil, dan kalau kondangannya ya biasa pakai nasi

tumpeng, lauk dan lain-lain. Kalau untuk maknanya saya kurang paham.

7. Doanya tahlil yang maknanya kita selamatan dan meminta maafkan para

leluhur yang sudah meninggal. Kalau doa khususnya saya kurang paham,

itu tanya saja ke orang yang ahlinya bisa pak mudin atau tokoh

agamanya.

8. Maknanya itu tadi selamatan dan meminta maafkan kepada para leluhur

yang telah meninggal.

9. Pesannya yaitu bersilahturahmi/menyambung tali asih kepada yang

masih hidup maupun yang sudah meninggal intinya seperti itu.yang

masih hidup ya mendoakan yang sudah meninggal, dan yang

Page 103: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

84

saudara-saudaranya biar silahturahminya tidak putus karena yang

bersangkutan atau leluhurnya sudah meninggal.

10. Untuk faktor pendukungnya keadaan masyarakat yang majemuk yang

pintar bergaul. Untuk faktor penghambatnya tidak ada.

Page 104: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

85

WAWANCARA 3

Nama : Muhtadin (Tokoh Agama)

Pekerjaan : Serabutan

Tempat/Tanggal Lahir : Boyolali, 18 Juni 1976

Alamat : Beji Sidomulyo Ampel Boyolali

Tanggal Wawancara : 11 April 2020

Lokasi Wawancara : di rumah pak Muhtadin

Jawaban:

1. Kita bicara tentang dahulu ya mbak tentang Tradisi Nyadran itu ada

istilah tentang penghormatan kepada leluhur itu seperti kakek/nenek atau

orang tua yang telah meninggal yang dikubur di makam Desa setempat.

Itu setahun dua kali diadakan bersih makam untuk menghormati

almarhumah tersebut.

2. Kan sudah ditentukan harinya nanti pada pagi hari itu masyarakat

berbondong-bondong membersihkan makam dan mereka pulang

kemudian mereka mengambil itu yang dinamakan tumpeng atau

sodakohan yang di doakan kemudian sodakohan itu dimakan

bersama-sama. Setelah itu ada yang kesibukan, bekerja bekerja lagi, tapi

ada sebagian masyarakat yang punya tamu. Dalam artian tamu tersebut

datang dari berbagai wilayah seperti masih saudara untuk mempererat

acara silaturahmi. Nah, untuk bersih makamnya diadakan pagi hari

sebelum kenduren, biasanya yang tinggal di Dusun setempat yang

membersihkan. Kalau sore, itu ada sebagian yang punya tamu. Namun,

ada juga sebagian dari sanak saudara yang dari wilayah lainnya datang

untuk mendoakan leluhur juga. Dulu banyak yang mendoakan leluhur

dengan membakar kemenyan, namun sekarang ada tapi sudah jarang

ditemukan. Maknanya dari membakar kemenyan itu sendiri merupakan

mitosnya orang Jawa mbak, seiring berjalannya waktu sudah jarang dan

hampir punah. Kalu untuk tabur bunga sendiri, dalam segi hukumnya

agama itu Rasulullah itu menaruh bukannya bunga namun melepah buah

kurma itu untuk meringankan dosa orang yang sudah meninggal. Jadi,

kalau di Desa itu diganti dengan bunga. Bunga itu kan harum yang

katanya dapat mengurangi siksa kubur orang yang sudah meninggal.

3. Tradisi Nyadran itu melibatkan semua masyarakat Dusun Beji

Sidomulyo, itu kan sudah menjadi Tradisi turun-menurun.

4. Setahun itu dua kali, yang pertama itu pada bulan Mas Tani kalau orang

Jawa menyebutnya bulan Sapar tanggal 15 dan bulan Ruwah jatuh pada

tanggal 15 juga. untuk harinya bisa ganti-ganti, tapi untuk tanggalnya

tetap 15 tanggal Jawa.

5. Tujuannya Nyadran ya itu tadi untuk bersih makam, kita melakukan

sedekah kemudian mendoakan leluhur agar dosanya diampuni

Page 105: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

86

Allahita’ala kemudian amal ibadahnya diterima disisiNya sewaktu masih

hidup dan agar menjadi ahli jannah.

6. Kalau untuk perlengkapannya tergantung dari orang-orang tersebut, nasi

tumpeng kalau ada rejeki ya pakai ingkung, sambel goreng, dan lain-lain.

Namun, ada yang daerah tertentu diharusan pakai tumpeng dan ingkung.

Kalau tumpeng sediri itu kan jaman dulu pasti ada maknanya mbak,

kalau saya kurang tahu tentang itu.

7. Makna daripada Nyadran ya itu tadi, kita hidup mendoakan para leluhur

bahwasanya kita hidup juga akan mati. Jadi, kita harus mempersiapkan

bekal untuk hal tersebut.

8. Ya pada intinya doa Nyadran itu ya kita mendoakan para leluhur yang

sudah meninggal semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah dan

seterusnya dalam kebaikan. Setelah itu, kita kan juga minta doanya

kepada Allah bukan kepada orang yang sudah meninggal tadi, agar kita

diberi keselamatan, rejeki, diberikan keluarga yang sakinah mawadah

dan seterusnya dalam hal kebaikan. Untuk “ujubnya” oleh tokoh

agamanya yang nantinya diberikan pengertian dalam bahasa jawa itu

misalnya “monggo-monggo para sedherek kito sedoyo, alhamdulilah

kito menika makempal wonten mriki dalam rangka sadranan kentun

pandongo wilujeng dumateng sedoyo arwah kubur kito panjenengan

sedoyo. Ingkang sae meniko armahum saemeniko almarhumah mugo

kito sareng-sareng dateng ing Allahta’ala mugi doso arwah saged

diparingi utowo pikantuk pangapunten munggah sedoyo semogo

sedoyo saged ingkang ahli jannah atas keluwarganoipun Allahta’ala.

Sak lajengipun mugi kito sing wonten alam donyo meniko saged

diparingi pitulungan, keselametan, kesehatan, bagaswarasan, lan saged

makmur tentrem. Doa tersebut dibacakan sesudah tahlil kemudian

didoakan doa tersebut, karena tidak semua masyarakat mengerti bahasa

arab. Makanya diberi pengertian dalam bahasa jawa.

9. Nak untuk pesan dakwah tersebut masyarakat sini belum semua mengerti

tentang dakwah mbak, jadi pemahamannya masih kurang. Kalau

menurut saya, pesan dakwah dari segi aqidah itu menunjukan kita

sebagai anak turun beliau yang sudah meninggal itu punya istilah anak

yang berbakti kepada orang tua. Kita masih wajib mendoakan orang tua

kita, walaupun sudah meninggal. Kemudian melanjutkan silaturahmi

yang merupakan bakti kita kepada orang tua. Kalau dari sisi akhlak, itu

begini kita yang namanya sedekah namanya memberi tapi ada saling

timbal balik, dari hikmah Nyadran tadi kita bisa saling tukar pengalaman

dalam hal sedekah. Dari muamalah kita harus bisa menjaga toleransi,

kalau disini orang kristen itu juga ada yang ikut Nyadran atau buka

tamu, untuk kendurennya ada yang ikut ada juga yang tidak. Kalau dari

syariah itu sebenarnya itu tadi hubungan antara makhluk hidup dan

Page 106: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

87

orang yang sudah mati. Karena orang yang sudah meninggal masih

membutuhkan doa dari yang masih hidup yang namanya “gandeng

cenengnya”. karena dalam pengetahuan saya kan ada tiga perkara yang

tidak akan putus pahalanya walaupun orang yang memberikan pahalanya

sudah meninggal termasuk doa anak sholeh dan sholehah.

10. Faktor penghambatnya itu faktor keuangan, karna tidak semua mampu.

Kalau untuk sekarang kan penghambatnya corona. Kalau faktor

pendukungnya ya kepercayaan itu tadi , karena semakin banyak tamu

semakin banyak sedekah maka akan semakin banyak pula rejeki yang di

dapat. Karena janji Allah siapapun yang memberi akan dibalas lebih.

Selain itu masyarakat yang masih Tradisional yang masih menghargai

Tradisi sejak dahulu

Page 107: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

88

WAWANCARA 4

Nama : Baseri (masyarakat sekitar)

Pekerjaan : Tani

Tempat/Tanggal Lahir : Boyolali, 1971

Alamat : Beji Sidomulyo Ampel Boyolali

Tanggal Wawancara : 11 April 2020

Lokasi Wawancara : di rumah pak Baseri

Jawaban:

1. Tradisi Nyadran itu dulunya silahturahmi saudara-saudara yang dulunya

tidak bisa datang waktu lebaran, nah pas Tradisi ini pada dateng.

Saudara yang mempunyai ahli waris yang dikuburkan di sini pada ke

makam dulu untuk ziarah kubur, kemudian baru bersilaturahmi ke rumah

sanak saudara yang bersangkutan.

2. Proses pelaksanaan Nyadran itu yang pertama ziarah kubur atau

bersih-bersih makam, selanjutnya dibacakan tahlilan. Jadi, semua

makam bersih diadakan tahlilan semua masyarakat kampung Beji.

Kemudian pulang untuk mengambil nasi tumpeng, nah selamatan itu tadi

ditujukan untuk meminta kepada Allah bahwah kita masih ingat kalau

mempunyai ahli kubur. Makanya, diadakan selamatan, selanjutnya yang

mempunyai ahli waris daerah mereka ke makam untuk mendoakan ahli

kuburnya. Setelahnya, berkunjung ke sanak saudara.

3. Kalau di sini semua ahli waris yang mempunyai ahli kubur di sini.

4. Satu tahun itu di sini dua kali mengadakan Nyadran, yaitu pada tanggal

15 bulan Ruwah dan tanggal 15 bulan Sapar. Kegiatan tersebut

dilaksanakan di makam untuk kendurennya, kalau menerima tamunya

dilakukan di rumah masing-masing.

5. Tujuan Tradisi Nyadran itu merekatkan paseduluran atau bersilaturahmi.

Kalau bersih makam kita ingin mengingat ahli kubur dengan

membersihkan makam ahli kubur, dengan kata lain masak mau

warisannya tapi tidak mau merawat makamnya. Kemudian, mendoakan

ahli kubur. Sebetulnya, mendoakan di mana saja boleh dan sama saja,

namun itu semua menurut kepercayaan dan kemanteban dari

masing-masing ahli warisnya.

6. Perlengkapannya yaitu ada yang dibuat nasi tumbeng ada yang dibuat

nasi ambeng, dan lauknya ada sambel goreng serta lain-lain. Kalau di

rumah sendiri memberi seadanya makanan, lauk dan camilan.

7. Maknanya ya itu tadi bersilahturahmi dan mengingat bahwa ahli kubur

juga masih menbutuhkan doa dari ahli warisnya.

8. Doa dalam Tradisi Nyadran yang pertama tahlilan dulu, dan doa dari

tokoh agama.

9. Pesan Nyadran itu menambah rejeki, menambah umur, dan menambah

teman.

Page 108: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

89

10. Faktor pendukungnya itu ya Tradisi atau budaya turun-temurun, adanya

sikap terbuka dan menerima dari masyarakat setempat. Untuk faktor

penghambatnya tidak ada karena adanya musibah.

Page 109: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

90

WAWANCARA 5

Nama : Suratno

Pekerjaan : Wiraswasta

Tempat/Tanggal Lahir : Boyolali, 11 November 1973

Alamat : Beji Sidomulyo Ampel Boyolali

Tanggal Wawancara : 11 April 2020

Lokasi Wawancara : di rumah pak Suratno

Jawaban:

1. Nyadran itu biasanya berkumpul di Balai makam dengan membawa

kenduren untuk selamatan.

2. Prosesnya itu kalau pagi ke makam untuk membersihkan makam,

kemudian pulang ke rumah untuk mengambil nasi tumpeng dan

kenduren di makam. Selanjutnya kembali ke rumah untuk menerima

tamu.

3. Semua masyarakat Beji dan ahli waris dari ahli kubur yang bersangkutan.

Jadi, untuk penerima tamu, mereka menerima tamu semua kalangan,

baik teman, saudara, dan lain-lain yang berkunjung.

4. Kegiatan Nyadran diadakan dua kali dalam setahun yaitu pertengahan

bulan Ruwah dan bulan Sapar. Tradisi Nyadran di laksanakan di Makam.

5. Tujuanya bersilaturahmi dan mengingat ahli kubur.

6. Perlengkapannya ya nasi tumpeng dan selengkapnya lauk dansebagainya.

7. Maknanya Nyadran itu kan bersilahturahmi dan dilakukan untuk

mengingat dan mendoakan oleh ahli kubur. Hal itu dilakukan oleh ahli

warisnya agar hubungan tidak putus walaupun ahli kuburnya telah

meninggal dunia.

8. Doanya itu pertama tahlilan mbak, selanjutnya doa yang diwakilkan oleh

tokoh agama dan diamini oleh semua masyarakat yang hadir.

9. Pesan Nyadran itu untuk keselamatan, dijauhkan dari penyakit, mendapat

rejeki yang melimpah, serta mengajarkan kita semua untuk bebagi.

10. Faktor pendukungnya itu kepercayaan karena merupakan sebuah traadisi

turun-temurun yang harus kita jaga dan laksanakan. Kalau untuk faktor

penghambatnya ada yang tidak mudah bergaul jadi kurang menjalin

hubungan dengan banyak orang, ya tidak semua tapi ada.

Page 110: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

91

1.3 Reduksi dan Triangualasi Data

REDUKSI DATA

NO Interview Hasil wawancara Keterangan

1. Hadi Sabar 1. Nyadran yang saya tahu itu

pertama Tradisi ke makam, doa

bersama di makam. Proses

pelaksanaannya itu sanak saudara

pergi ke makam dilanjut untuk

bersilahturahmi ke rumah yang

bersangkutan/ saudaranya. Nah di

Dusun ini, pertama bersih kubur,

tahlil, dan mendoakan leluhur,

kemudian pulang ambil kenduren

untuk kenduren. Kalau sanak

saudara tadi, tidak ikut kenduren,

namun hanya bersih kubur dan

mendoakan leluhur kemudian ke

rumah saudara di sini. Jadi ada dua

versi, untuk masyarakat setempat

itu tadi prosesnya bersih kubur,

tahlil dan mendoakan leluhur

kemudian kenduren. Yang versi

kedua membersihkan kubur dan

mendoakan leluhurnya kemudian

pergi ke sanak saudara yang

bersangkutan. Istilahnya tidak ikut

kepungan. Di sini itu Tradisinya

dua kali, setiap enam bulan sekali,

yaitu pas Saparan dan Ruwahan

ini, tanggalnya sama tanggal 15.

Tempatnya di Balai Makam Beji

Sidomulyo. Perlengkapan Nyadran

kalau bersih makam ya biasa,

cangkul dan arit, kalau doa ya itu

biasa tahlil, dan kalau

kondangannya ya biasa pakai nasi

tumpeng, lauk dan lain-lain. Kalau

untuk maknanya saya kurang

paham. Tujuannya itu pertama,

nguri-uri budaya, kedua

Page 111: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

92

mendoakan arwah leluhur dan bersih makam itu, ketiganya

bersilaturahmi ke sanak saudara.

2. Pesannya yaitu bersilahturahmi/

menyambung tali asih kepada yang

masih hidup maupun yang sudah

meninggal intinya seperti itu.yang

masih hidup ya mendoakan yang

sudah meninggal, dan yang

saudara-saudaranya biar

silahturahminya tidak putus karena

yang bersangkutan atau leluhurnya

sudah meninggal.

3. Untuk faktor pendukungnya

keadaan masyarakat yang majemuk

yang pintar bergaul. Untuk faktor

penghambatnya tidak ada.

2. Muhtadin 1. Kita bicara tentang dahulu ya mbak

tentang Tradisi Nyadran itu ada

istilah tentang penghormatan

kepada leluhur itu seperti

kakek/nenek atau orang tua yang

telah meninggal yang dikubur di

makam Desa setempat. Itu setahun

dua kali diadakan bersih makam

untuk menghormati almarhumah

tersebut. Kan sudah ditentukan

harinya nanti pada pagi hari itu

masyarakat berbondong-bondong

membersihkan makam dan mereka

pulang kemudian mereka

mengambil itu yang dinamakan

tumpeng atau sodakohan yang di

doakan kemudian sodakohan itu

dimakan bersama-sama. Setelah itu

ada yang kesibukan, bekerja

bekerja lagi, tapi ada sebagian

masyarakat yang punya tamu.

Dalam artian tamu tersebut datang

dari berbagai wilayah seperti masih

saudara untuk mempererat acara

Page 112: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

93

silaturahmi. Nah, untuk bersih makamnya diadakan pagi hari

sebelum kenduren, biasanya yang

tinggal di Dusun setempat yang

membersihkan. Kalau sore, itu ada

sebagian yang punya tamu.

Namun, ada juga sebagian dari

sanak saudara yang dari wilayah

lainnya datang untuk mendoakan

leluhur juga. Dulu banyak yang

mendoakan leluhur dengan

membakar kemenyan, namun

sekarang ada tapi sudah jarang

ditemukan. Maknanya dari

membakar kemenyan itu sendiri

merupakan mitosnya orang Jawa

mbak, seiring berjalannya waktu

sudah jarang dan hampir punah.

Kalu untuk tabur bunga sendiri,

dalam segi hukumnya agama itu

Rasulullah itu menaruh bukannya

bunga namun melepah buah kurma

itu untuk meringankan dosa orang

yang sudah meninggal. Jadi, kalau

di Desa itu diganti dengan bunga.

Bunga itu kan harum yang katanya

dapat mengurangi siksa kubur

orang yang sudah meninggal.

Setahun itu dua kali, yang pertama

itu pada bulan Mas Tani kalau

orang Jawa menyebutnya bulan

Sapar tanggal 15 dan bulan Ruwah

jatuh pada tanggal 15 juga. untuk

harinya bisa ganti-ganti, tapi untuk

tanggalnya tetap 15 tanggal Jawa.

Tujuannya Nyadran ya itu tadi

untuk bersih makam, kita

melakukan sedekah kemudian

mendoakan leluhur agar dosanya

diampuni Allahita’ala kemudian

amal ibadahnya diterima disisiNya

sewaktu masih hidup dan agar

Page 113: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

94

menjadi ahli jannah. 2. Pesan dakwah tersebut masyarakat

sini belum semua mengerti tentang

dakwah mbak, jadi pemahamannya

masih kurang. Kalau menurut saya,

pesan dakwah dari segi aqidah itu

menunjukan kita sebagai anak

turun beliau yang sudah meninggal

itu punya istilah anak yang berbakti

kepada orang tua. Kita masih wajib

mendoakan orang tua kita,

walaupun sudah meninggal.

Kemudian melanjutkan silaturahmi

yang merupakan bakti kita kepada

orang tua. Kalau dari sisi akhlak,

itu begini kita yang namanya

sedekah namanya memberi tapi ada

saling timbal balik, dari hikmah

Nyadran tadi kita bisa saling tukar

pengalaman dalam hal sedekah.

Dari muamalah kita harus bisa

menjaga toleransi, kalau disini

orang kristen itu juga ada yang

ikut Nyadran atau buka tamu,

untuk kendurennya ada yang ikut

ada juga yang tidak. Kalau dari

syariah itu sebenarnya itu tadi

hubungan antara makhluk hidup

dan orang yang sudah mati. Karena

orang yang sudah meninggal masih

membutuhkan doa dari yang masih

hidup yang namanya “gandeng

cenengnya”. karena dalam

pengetahuan saya kan ada tiga

perkara yang tidak akan putus

pahalanya walaupun orang yang

memberikan pahalanya sudah

meninggal termasuk doa anak

sholeh dan sholehah.

3. Faktor penghambatnya itu faktor

keuangan, karna tidak semua

mampu. Kalau untuk sekarang kan

Page 114: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

95

penghambatnya corona. Kalau faktor pendukungnya ya

kepercayaan itu tadi , karena

semakin banyak tamu semakin

banyak sedekah maka akan

semakin banyak pula rejeki yang di

dapat. Karena janji Allah siapapun

yang memberi akan dibalas lebih.

Selain itu masyarakat yang masih

Tradisional yang masih

menghargai Tradisi sejak dahulu.

3. Baseri 1. Tradisi Nyadran itu dulunya

silahturahmi saudara-saudara yang

dulunya tidak bisa datang waktu

lebaran, nah pas Tradisi ini pada

dateng. Saudara yang mempunyai

ahli waris yang dikuburkan di sini

pada ke makam dulu untuk ziarah

kubur, kemudian baru

bersilaturahmi ke rumah sanak

saudara yang bersangkutan. Proses

pelaksanaan Nyadran itu yang

pertama ziarah kubur atau

bersih-bersih makam, selanjutnya

dibacakan tahlilan. Jadi, semua

makam bersih diadakan tahlilan

semua masyarakat kampung Beji.

Kemudian pulang untuk

mengambil nasi tumpeng, nah

selamatan itu tadi ditujukan untuk

meminta kepada Allah bahwah kita

masih ingat kalau mempunyai ahli

kubur. Makanya, diadakan

selamatan, selanjutnya yang

mempunyai ahli waris daerah

mereka ke makam untuk

mendoakan ahli kuburnya.

Setelahnya, berkunjung ke sanak

saudara. Satu tahun itu di sini dua

kali mengadakan Nyadran, yaitu

pada tanggal 15 bulan Ruwah dan

tanggal 15 bulan Sapar. Kegiatan

Page 115: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

96

tersebut dilaksanakan di makam untuk kendurennya, kalau

menerima tamunya dilakukan di

rumah masing-masing. Tujuan

Tradisi Nyadran itu merekatkan

paseduluran atau bersilaturahmi.

Kalau bersih makam kita ingin

mengingat ahli kubur dengan

membersihkan makam ahli kubur,

dengan kata lain masak mau

warisannya tapi tidak mau merawat

makamnya. Kemudian, mendoakan

ahli kubur. Sebetulnya, mendoakan

di mana saja boleh dan sama saja,

namun itu semua menurut

kepercayaan dan kemanteban dari

masing-masing ahli warisnya.

2. Pesan Nyadran itu menambah

rejeki, menambah umur, dan

menambah teman.

3. Faktor pendukungnya itu ya

Tradisi atau budaya turun-temurun,

adanya sikap terbuka dan

menerima dari masyarakat

setempat. Untuk faktor

penghambatnya tidak ada karena

adanya musibah.

4. Suratno 1. Nyadran itu biasanya

berkumpul di Balai makam dengan

membawa kenduren untuk

selamatan. Prosesnya itu kalau

pagi ke makam untuk

membersihkan makam, kemudian

pulang ke rumah untuk mengambil

nasi tumpeng dan kenduren di

makam. Selanjutnya kembali ke

rumah untuk menerima tamu.

Semua masyarakat Beji dan ahli

waris dari ahli kubur yang

bersangkutan. Jadi, untuk penerima

tamu, mereka menerima tamu

semua kalangan, baik teman,

Page 116: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

97

saudara, dan lain-lain yang berkunjung. Kegiatan Nyadran

diadakan dua kali dalam setahun

yaitu pertengahan bulan Ruwah

dan bulan Sapar. Tradisi Nyadran

di laksanakan di Makam.

Tujuanya bersilaturahmi dan

mengingat ahli kubur.

2. Pesan Nyadran itu untuk

keselamatan, dijauhkan dari

penyakit, mendapat rejeki yang

melimpah, serta mengajarkan kita

semua untuk bebagi.

3. Faktor pendukungnya itu

kepercayaan karena merupakan

sebuah traadisi turun-temurun yang

harus kita jaga dan laksanakan.

Kalau untuk faktor penghambatnya

ada yang tidak mudah bergaul jadi

kurang menjalin hubungan dengan

banyak orang, ya tidak semua tapi

ada.

TRIANGULASI DATA

No Rumusan masalah Hasil wawancara Kesimpulan

1. Bagaimana

pelaksanaan

Tradisi Nyadran di

Dusun Beji Desa

Sidomulyo

Kecamatan Ampel

Kabupaten

Boyolali?

Nyadran yang saya tahu itu

pertama Tradisi ke makam, doa

bersama di makam. Proses

pelaksanaannya itu sanak

saudara pergi ke makam

dilanjut untuk bersilahturahmi

ke rumah yang bersangkutan/

saudaranya. Nah di Dusun ini,

pertama bersih kubur, tahlil,

dan mendoakan leluhur,

kemudian pulang ambil

kenduren untuk kenduren.

Kalau sanak saudara tadi, tidak

Nyadran

merupakan Tradisi

turun-temurun

yang dilakukan

untuk mengingat

kematian leluhur

dan mendoakan

arwah agar

diampuni

dosa-dosanya oleh

Allah SWT.

Adapun proses

pelaksanaan

Page 117: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

98

ikut kenduren, namun hanya bersih kubur dan mendoakan

leluhur kemudian ke rumah

saudara di sini. Jadi ada dua

versi, untuk masyarakat

setempat itu tadi prosesnya

bersih kubur, tahlil dan

mendoakan leluhur kemudian

kenduren. Yang versi kedua

membersihkan kubur dan

mendoakan leluhurnya

kemudian pergi ke sanak

saudara yang bersangkutan.

Istilahnya tidak ikut kepungan.

Di sini itu Tradisinya dua kali,

setiap enam bulan sekali, yaitu

pas Saparan dan Ruwahan ini,

tanggalnya sama tanggal 15.

Tempatnya di Balai Makam

Beji Sidomulyo. Perlengkapan

Nyadran kalau bersih makam

ya biasa, cangkul dan arit,

kalau doa ya itu biasa tahlil,

dan kalau kondangannya ya

biasa pakai nasi tumpeng, lauk

dan lain-lain. Kalau untuk

maknanya saya kurang paham.

Tujuannya itu pertama,

nguri-uri budaya, kedua

mendoakan arwah leluhur dan

bersih makam itu, ketiganya

bersilaturahmi ke sanak

saudara (Hadi Sabar).

Kita bicara tentang dahulu ya

mbak tentang Tradisi Nyadran

itu ada istilah tentang

penghormatan kepada leluhur

itu seperti kakek/nenek atau

orang tua yang telah meninggal

yang dikubur di makam Desa

setempat. Itu setahun dua kali

diadakan bersih makam untuk

Nyadran yaitu bersih kubur/besik

kubur, tahlih, dan

mendoakan leluhur

kemudian kenduren

dilanjut menerima

tamu (pambagyo

tamu). Nyadran

dilaksanakan pada

tanggal 15 bulan

Ruwah dan Sapar.

Kegiatan Nyadran

dilaksanakan di

Balai Makam.

Tujuan Nyadran

yaitu untuk

mendoakan para

leluhur yang sudah

meninggal dan

untuk mempererat

tali silahturahmi

baik dengan

keluarga yang

ditinggalkan

maupun

teman/orang yang

tidak terikat

saudara.

Page 118: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

99

menghormati almarhumah tersebut. Kan sudah

ditentukan harinya nanti pada

pagi hari itu masyarakat

berbondong-bondong

membersihkan makam dan

mereka pulang kemudian

mereka mengambil itu yang

dinamakan tumpeng atau

sodakohan yang di doakan

kemudian sodakohan itu

dimakan bersama-sama.

Setelah itu ada yang kesibukan,

bekerja bekerja lagi, tapi ada

sebagian masyarakat yang

punya tamu. Dalam artian tamu

tersebut datang dari berbagai

wilayah seperti masih saudara

untuk mempererat acara

silaturahmi. Nah, untuk bersih

makamnya diadakan pagi hari

sebelum kenduren, biasanya

yang tinggal di Dusun setempat

yang membersihkan. Kalau

sore, itu ada sebagian yang

punya tamu. Namun, ada juga

sebagian dari sanak saudara

yang dari wilayah lainnya

datang untuk mendoakan

leluhur juga. Dulu banyak yang

mendoakan leluhur dengan

membakar kemenyan, namun

sekarang ada tapi sudah jarang

ditemukan. Maknanya dari

membakar kemenyan itu

sendiri merupakan mitosnya

orang Jawa mbak, seiring

berjalannya waktu sudah

jarang dan hampir punah. Kalu

untuk tabur bunga sendiri,

dalam segi hukumnya agama

itu Rasulullah itu menaruh

Page 119: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

100

bukannya bunga namun melepah buah kurma itu untuk

meringankan dosa orang yang

sudah meninggal. Jadi, kalau di

Desa itu diganti dengan bunga.

Bunga itu kan harum yang

katanya dapat mengurangi

siksa kubur orang yang sudah

meninggal. Setahun itu dua

kali, yang pertama itu pada

bulan Mas Tani kalau orang

Jawa menyebutnya bulan Sapar

tanggal 15 dan bulan Ruwah

jatuh pada tanggal 15 juga.

untuk harinya bisa ganti-ganti,

tapi untuk tanggalnya tetap 15

tanggal Jawa. Tujuannya

Nyadran ya itu tadi untuk

bersih makam, kita melakukan

sedekah kemudian mendoakan

leluhur agar dosanya diampuni

Allahita’ala kemudian amal

ibadahnya diterima disisiNya

sewaktu masih hidup dan agar

menjadi ahli jannah

(Muhtadin).

Tradisi Nyadran itu dulunya

silahturahmi saudara-saudara

yang dulunya tidak bisa datang

waktu lebaran, nah pas Tradisi

ini pada dateng. Saudara yang

mempunyai ahli waris yang

dikuburkan di sini pada ke

makam dulu untuk ziarah

kubur, kemudian baru

bersilaturahmi ke rumah sanak

saudara yang bersangkutan.

Proses pelaksanaan Nyadran

itu yang pertama ziarah kubur

atau bersih-bersih makam,

selanjutnya dibacakan tahlilan.

Jadi, semua makam bersih

Page 120: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

101

diadakan tahlilan semua masyarakat kampung Beji.

Kemudian pulang untuk

mengambil nasi tumpeng, nah

selamatan itu tadi ditujukan

untuk meminta kepada Allah

bahwah kita masih ingat kalau

mempunyai ahli kubur.

Makanya, diadakan selamatan,

selanjutnya yang mempunyai

ahli waris daerah mereka ke

makam untuk mendoakan ahli

kuburnya. Setelahnya,

berkunjung ke sanak saudara.

Satu tahun itu di sini dua kali

mengadakan Nyadran, yaitu

pada tanggal 15 bulan Ruwah

dan tanggal 15 bulan Sapar.

Kegiatan tersebut dilaksanakan

di makam untuk kendurennya,

kalau menerima tamunya

dilakukan di rumah

masing-masing. Tujuan

Tradisi Nyadran itu

merekatkan paseduluran atau

bersilaturahmi. Kalau bersih

makam kita ingin mengingat

ahli kubur dengan

membersihkan makam ahli

kubur, dengan kata lain masak

mau warisannya tapi tidak mau

merawat makamnya.

Kemudian, mendoakan ahli

kubur. Sebetulnya, mendoakan

di mana saja boleh dan sama

saja, namun itu semua menurut

kepercayaan dan kemanteban

dari masing-masing ahli

warisnya (Baseri).

Nyadran itu biasanya

berkumpul di Balai makam

dengan membawa kenduren

Page 121: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

102

untuk selamatan. Prosesnya itu kalau pagi ke makam untuk

membersihkan makam,

kemudian pulang ke rumah

untuk mengambil nasi tumpeng

dan kenduren di makam.

Selanjutnya kembali ke rumah

untuk menerima tamu.

Semua masyarakat Beji dan

ahli waris dari ahli kubur yang

bersangkutan. Jadi, untuk

penerima tamu, mereka

menerima tamu semua

kalangan, baik teman, saudara,

dan lain-lain yang berkunjung.

Kegiatan Nyadran diadakan

dua kali dalam setahun yaitu

pertengahan bulan Ruwah dan

bulan Sapar. Tradisi Nyadran

di laksanakan di Makam.

Tujuanya bersilaturahmi dan

mengingat ahli kubur

(Suratno).

2. Apa saja pesan

dakwah dalam

Tradisi Nyadran di

Dusun Beji Desa

Sidomulyo

Kecamatan Ampel

Kabupaten

Boyolali?

Pesannya yaitu

bersilahturahmi/menyambung

tali asih kepada yang masih

hidup maupun yang sudah

meninggal intinya seperti

itu.yang masih hidup ya

mendoakan yang sudah

meninggal, dan yang

saudara-saudaranya biar

silahturahminya tidak putus

karena yang bersangkutan atau

leluhurnya sudah meninggal

(Hadi Sabar).

Pesan dakwah tersebut

masyarakat sini belum semua

mengerti tentang dakwah

mbak, jadi pemahamannya

masih kurang. Kalau menurut

saya, pesan dakwah dari segi

Pesan dakwah

dalam Tradisi

Nyadran yaitu

mempererat tali

silahturami,

sedekah kepada

sesama, dan

mendoakan arwah

leluhur. Selain itu

terdapat pesan

aqidah yaitu

mengingat

kematian leluhur

yang artinya

menunjukan kita

sebagai anak turun

yang masih

berbakti dan

mendoakan orang

Page 122: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

103

aqidah itu menunjukan kita sebagai anak turun beliau yang

sudah meninggal itu punya

istilah anak yang berbakti

kepada orang tua. Kita masih

wajib mendoakan orang tua

kita, walaupun sudah

meninggal. Kemudian

melanjutkan silaturahmi yang

merupakan bakti kita kepada

orang tua. Kalau dari sisi

akhlak, itu begini kita yang

namanya sedekah namanya

memberi tapi ada saling timbal

balik, dari hikmah Nyadran

tadi kita bisa saling tukar

pengalaman dalam hal

sedekah. Dari muamalah kita

harus bisa menjaga toleransi,

kalau disini orang kristen itu

juga ada yang ikut Nyadran

atau buka tamu, untuk

kendurennya ada yang ikut ada

juga yang tidak. Kalau dari

syariah itu sebenarnya itu tadi

hubungan antara makhluk

hidup dan orang yang sudah

mati. Karena orang yang sudah

meninggal masih

membutuhkan doa dari yang

masih hidup yang namanya

“gandeng cenengnya”. karena

dalam pengetahuan saya kan

ada tiga perkara yang tidak

akan putus pahalanya

walaupun orang yang

memberikan pahalanya sudah

meninggal termasuk doa anak

sholeh dan sholehah

(Muhtadin).

Pesan Nyadran itu menambah

rejeki, menambah umur, dan

tua yang sudah meninggal. Pesan

syariah yaitu

mempunyai

hubungan erat

antara manusia

dan Tuhannya dan

pergaulan hidup

antar makhuk

hidup dan orang

sudah mati. Pesan

akhlaq yaitu

berhubungan

dengan tingkah

laku, budi pekerti,

dan yang

berhubungan

dengan sang

pencipta.

.

Page 123: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

104

menambah teman (Baseri). Pesan Nyadran itu untuk

keselamatan, dijauhkan dari

penyakit, mendapat rejeki yang

melimpah, serta mengajarkan

kita semua untuk bebagi

(Suratno).

Page 124: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

105

3. Apa faktor pendukung dan

penghambat

pelaksanaan

Nyadran di Dusun

Beji Desa

Sidomulyo

Kecamatan Ampel

Kabupaten

Boyolali?

Untuk faktor pendukungnya keadaan masyarakat yang

majemuk yang pintar bergaul.

Untuk faktor penghambatnya

tidak ada (Hadi Sabar).

Faktor penghambatnya itu

faktor keuangan, karna tidak

semua mampu. Kalau untuk

sekarang kan penghambatnya

corona. Kalau faktor

pendukungnya ya kepercayaan

itu tadi , karena semakin

banyak tamu semakin banyak

sedekah maka akan semakin

banyak pula rejeki yang di

dapat. Karena janji Allah

siapapun yang memberi akan

dibalas lebih. Selain itu

masyarakat yang masih

Tradisional yang masih

menghargai Tradisi sejak

dahulu (Muhtadin).

Faktor pendukungnya itu ya

Tradisi atau budaya

turun-temurun, adanya sikap

terbuka dan menerima dari

masyarakat setempat. Untuk

faktor penghambatnya tidak

ada karena adanya musibah

(Baseri).

Faktor pendukungnya itu

kepercayaan karena merupakan

sebuah traadisi turun-temurun

yang harus kita jaga dan

laksanakan. Kalau untuk faktor

penghambatnya ada yang tidak

mudah bergaul jadi kurang

menjalin hubungan dengan

banyak orang, ya tidak semua

tapi ada (Suratno).

Faktor pendukung yaitu adanya

kepercayaan,

adanya sikap

terbuka dan

menerima Tradisi

Nyadran oleh

masyarakat,

keadaan

masyarakat yang

masih Tradisional,

dan keadaan

masyarakat yang

majemuk.

Faktor penghambat

yaitu faktor

keuangan

yangtidak semua

orang mampu,

kurangnya

hubungan dengan

banyakorang, dan

musibah pada

tahun ini yang

mengakibatkan

Nyadran

ditiadakan.

Page 125: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

106

1. 4 Dokumentasi

Aris Carmadi (Kadus II) Hari Sabar (Ketua RT 02)

Muhtadin (tokoh agama) Baseri (Masyarakat setempat)

Page 126: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

107

Suratno (Masyarakat setempat) Ketika Nyadran, 2019.

Page 127: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

108

Page 128: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

109

Page 129: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

110

Page 130: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

111

Page 131: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

112

Page 132: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

113

Page 133: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

114

Page 134: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

115

Page 135: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

116

Page 136: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

117

Page 137: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

118

Page 138: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

119

Page 139: PESAN DAKWAH DALAM TRADISI NYADRAN DUSUN BEJI DESA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8727/1/SKRIPSI SRI W.pdf · Demikian dengan pulau Jawa, memiliki Tradisi yang khas dan

120

CURRICULUM VITAE

Nama Lengkap : Sri Wahyu Handayani

Tempat dan Tanggal Lahir : Boyolali, 06 Agustus 1998

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat Rumah : Dusun Bulusari RT. 03/RW.08, Desa

Sidomulyo, Kecamatan Ampel Kabupaten

Boyolali Provinsi Jawa Tengah, Kode Pos

57352

Tb/Bb : 153 cm/43 kg

Kesehatan : Baik

Email : [email protected]

Telepon : 085728189886

Nama Pembimbing : Dra. Maryatin, M.Pd.

Email Pembimbing : [email protected]

Riwayat Pendidikan

Pen

did

ikan

Form

al Periode (Tahun) Sekolah/Institusi/Universitas

2003 – 2004 TK Marsudi Siwi

2004 – 2010 SD Negeri 1 Sidomulyo

2010 – 2013 SMP Negeri 2 Ampel

2013 – 2016 SMK Negeri 1 Boyolali