PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH · 2019-02-07 · disampaikan dikelola secara cermat dan...

73
PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH

Transcript of PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH · 2019-02-07 · disampaikan dikelola secara cermat dan...

PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH

PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH

LAPORAN KEGIATAN KEHUMASAN TRIWULAN IV 2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan

Karunia-Nya, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah

dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Kehumasan

Triwulan IV Tahun 2017.

Humas atau Hubungan Masyarakat adalah fungsi

manajemen dalam membangun dan mempertahankan

hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi

dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau

kegagalan organisasi tersebut. Dengan demikian, fungsi humas di institusi

pemerintahan menjadi sangat strategis. Humas merupakan ujung tombak instansi

pemerintah dalam aktivitas pemberian informasi kepada publik, jika informasi yang

disampaikan dikelola secara cermat dan andal, sudah barang tentu akan didapat

hasil yang memuaskan.

Pengelolaan kehumasan di Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah

mengacu kepada prosedur pengelolaan kehumasan sesuai yang diatur dalam

Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-11.00.00-711/K/1999 tentang Penugasan

Pejabat yang Menangani Fungsi Kehumasan pada BPKP di Tingkat Pusat dan

Daerah, yang telah diubah terakhir dengan Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-

277/K/SU/2009 tentang Sistem Pengelolaan Humas di lingkungan BPKP dan Surat

Sekretaris Utama Nomor S-61/SU/04/2010 tanggal 18 Januari 2010 hal

Penyempurnaan Sistem Pengelolaan Kehumasan.

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah telah menempatkan pentingnya

peran humas sebagai penghubung antara BPKP dengan masyarakat dan

stakeholdersnya untuk memperkenalkan keberadaan BPKP, produk-produknya,

sampai pencapaian kinerja, yang kesemuanya dipandang dalam kerangka untuk

membangun pencitraan terhadap BPKP. Karena sebagaimana fungsi dan tugas

utamanya, humas BPKP memiliki peran sebagai penyampai informasi

organisasi/institusi kepada publik (journalist in resident), pembangun citra institusi

(institution image) bagi publik, dan pembangun budaya kerja institusi (institution

culture) kepada seluruh pegawai.

Kegiatan kehumasan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah periode

Triwulan IV, selain tetap konsisten menyampaikan informasi kepada publik dan

stakeholders mengenai penyusunan laporan keuangan, PP No. 60 Tahun 2008

tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Pengadaan Barang dan Jasa

sesuai Perpres No. 54 Tahun 2010 yang telah diubah terakhir dengan Perpres 70

Tahun 2012, Inpres No. 9 Tahun 2011, Inpres No. 1 Tahun 2013, dan program anti

korupsi, juga melakukan kegiatan menjalin hubungan baik dengan stakeholders,

media masa maupun humas instansi lainnya. Selanjutnya, sebagai wujud komitmen

dalam penerapan good governance yang memerlukan transparansi, akuntabilitas,

dan partisipasi, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah telah

mengimplementasikan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

Undang-undang KIP merupakan paradigma baru tentang keterbukaan

informasi publik dan menjadi awal revolusi transparansi informasi yang

menghendaki setiap Lembaga/Instansi Pemerintah harus menyediakan dan

memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat. Tentunya hal itu menuntut

humas instansi pemerintah sebagai bagian dari fungsi manajemen kepemerintahan

perlu bertindak sigap, cerdas, cermat, dan bijaksana mengambil peran sebagai

motor penggerak pelaksanaan UU ini. Humas wajib memberikan pelayanan

informasi kepada publik, menindaklanjuti pengaduan publik, menyediakan informasi

tentang kebijakan, program, kegiatan, produk dan jasa lembaga. Disamping itu,

Humas juga bisa berperan sebagai fasilitator dan menciptakan iklim hubungan

internal/eksternal yang kondusif dan dinamis.

Demikian, semoga informasi yang dikemas dan disajikan dalam keseluruhan

isi laporan triwulanan ini dapat memberi manfaat untuk mengevaluasi pelaksanaan

kegiatan kehumasan di Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah dan menjadi

bahan pengambilan keputusan di tingkat pusat.

DAFTAR ISI

A

B

C

D

E

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF

URAIAN KEGIATAN KEHUMASAN

1. Pemantauan Berita di Media Massa

2. Penyampaian Informasi ke Masyarakat/Publik

3. Pengelolaan Website BPKP

4. Peliputan Kegiatan Kantor/Kehumasan

5. Pembinaan Kehumasan

6. Menjalin Hubungan dengan Media Masa dan instansi lain

7. Studi Banding

8. Anggaran dan Realisasi Keuangan Kegiatan Kehumasan

Perwakilan BPKP

9. Koordinasi dengan Biro Hukum dan Humas

LAPORAN PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI

1. Kebijakan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi

2. Pendukung Pelaksanaan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi

3. Pengelolaan dan Pelayanan Informasi

4. Kekurangan dan Hambatan

5. Rekomendasi Perbaikan 30

1

3

4

6

6

11

19

21

23

23

23

23

23

24

24

24

24

24

24

RINGKASAN EKSEKUTIF

Kegiatan kehumasan yang telah dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa

Tengah dalam rangka melaksanakan fungsi dan tugas utama kehumasan selama

periode Triwulan IV Tahun 2017, sebagai berikut:

1. Pemantauan Berita di Media Masa

Dari media cetak yang dipantau, terdapat 4 berita yang memberitakan dengan

kategori baik dan tidak terdapat berita dengan katagori tidak baik, dan

sedikitnya ada 38 berita media massa online yang juga memberitakan terkait

tugas pokok fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah.

2. Kegiatan Penyampaian Informasi ke Masyarakat/Publik

Dalam Triwulan IV Tahun 2017, Kehumasan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa

Tengah telah melakukan kegiatan penyampaian informasi kepada

masyarakat/publik berupa promosi melalui sosialisasi tugas fungsi dan produk

serta sebagai narasumber, sebanyak 115 kegiatan.

3. Pengelolaan Website BPKP

Pengelolaan website BPKP dilakukan melalui 17 kali uploading konten, 10 kali

Uploading foto, 1 kali updating konten dan 3 kali updating tampilan.

4. Peliputan Kegiatan Kantor/Kehumasan

Sebanyak 34 kegiatan kantor berhasil diliput Sekretariat Humas selama periode

Triwulan IV Tahun 2017.

5. Pembinaan Kehumasan

Selama Triwulan IV Tahun 2017, tidak ada kegiatan rapat kehumasan.

6. Menjalin Hubungan dengan Media Massa dan Instansi Lain

Menjalin hubungan dengan media massa dilakukan dengan terus menjaga

hubungan baik dan melakukan komunikasi aktif dengan para insan

pers/wartawan, baik dari media cetak maupun elektronik.

7. Studi Banding

Studi banding dilakukan disela-sela meliput kegiatan Kepala Perwakilan BPKP

Provinsi Jawa Tengah saat melakukan kunjungan atau menghadiri acara

tertentu di instansi pemda maupun instansi lainnya.

8. Mengelola Anggaran dan Realisasi Keuangan Kegiatan Kehumasan

Sampai dengan Triwulan IV Tahun 2017 realisasi kegiatan kehumasan

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp29.329.920,00.

9. Melakukan Koordinasi dengan Biro Hukum dan Humas BPKP

Melakukan koordinasi dengan Biro Hukum dan Humas BPKP, terkait masalah

hukum dalam penugasan-penugasan pengawasan di Perwakilan BPKP

Provinsi Jawa Tengah, permohonan informasi, dan penayangan daily news

website BPKP serta perubahan/updating content web.

Semarang, 2 Januari 2018

Kepala Perwakilan,

Samono

NIP 196401041984021001

URAIAN KEGIATAN KEHUMASAN

1. Pemantauan Berita Media Massa

1.1. Media Cetak (Kliping dan analisis berita) yang Terkait BPKP

a. Daftar Berita Media Massa / Cetak sebagai berikut:

No. Nama Surat

Kabar Tanggal Terbit Judul

Kate

gori

1 Suara Merdeka 19 Oktober 2017 Aparat Pengawasan

Dituntut Tingkatkan

Kapabilitas

B

2 Suara Merdeka 27 Oktober 2017 Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemkot Cukup

memadai

B

3 Suara Merdeeka 10 November 2017 Berkas Korupsi Probo

Dilimpahkan

B

4 Jawa Pos 21 Desember 2017 Mantan Penjabat Bupati

Loos vonis Korupsi

B

1.2. Media Elektronik / Media Online/ Website Non BPKP

b. Daftar berita media elektronik dari bulan Oktober - Desember 2017 yang

berkenaan dengan korupsi, sebagai berikut:

No Nama Website Tanggal Terbit Judul

1 https://jateng.kemenag.g

o.id/berita/verifikasi-

lahirkan-keabsahan-

data-guru-inpassing-

non-pns/

5 Oktober 2017 Verifikasi Lahirkan

Keabsahan Data Guru

Inpassing Non PNS

2 http://www.bpkp.go.id/jat

eng/berita/read/18491/0/

Pengembangan-Center-

of-Excellence-di-Jawa-

Tengah-Kepala-BPKP-

dan-Gubernur-Jawa-

Tengah-Teken-MoU-

.bpkp

9 Oktober 2017 Pengembangan

Center of Excellence

di Jawa Tengah,

Kepala BPKP dan

Gubernur Jawa

Tengah Teken MoU

No Nama Website Tanggal Terbit Judul

3 http://inspektorat.jatengp

rov.go.id/17/detailpost/g

elar-pengawasan-

daerah-provinsi-jawa-

tengah-2017

12 Oktober 2017 Gelar Pengawasan

Daerah Provinsi Jawa

Tengah 2017

4 http://www.bpkp.go.id/di

y/berita/read/18694/0/BP

KP-DIY-dan-BPKP-

Jawa-Tengah-

Berkoordinasi-.bpkp

14 Oktober 2017 BPKP DIY dan BPKP

Jawa Tengah

Berkoordinasi

5 http://jateng.news/berita/

detail/1508321667/4218

23/terapkan-transaksi-

keuangan-nontunai

18 Oktober 2017 Terapkan

Transaksi Keuangan

Nontunai

6 http://juguranwarga.blog

spot.co.id/2017/10/desa-

wajib-terapkan-

siskeudes-di-2018.html

18 Oktober 2017 Desa Wajib Terapkan

SisKeuDes di 2018

7 http://radarsemarang.co

m/2017/10/20/inspektora

t-kabupaten-

pekalongan-raih-level-3/

20 Oktober 2017 Inspektorat

Kabupaten

Pekalongan Raih

Level 3

8 https://jateng.antaranew

s.com/detail/banyumas-

segera-terapkan-

aplikasi-sistem-

keuangan-desa.html

19 Oktober 2017 Banyumas Segera

Terapkan Aplikasi

Sistem Keuangan

Desa

9 http://www.bpkp.go.id/jat

eng/berita/read/18753/0/

Komitmen-Tingkatkan-

Akuntabilitas-Melalui-

Reviu-Penyerapan-

Anggaran-Dan-Pbj.bpkp

24 Oktober 2017 Komitmen Tingkatkan

Akuntabilitas Melalui

Reviu Penyerapan

Anggaran Dan Pbj

10 http://www.bpkp.go.id/jate

ng/berita/read/18802/0/KA

BUPATEN-WONOSOBO-

KOMITMEN-TINGKATKAN-

LEVEL-3.bpkp

29 Oktober 2017 KABUPATEN

WONOSOBO KOMITMEN

TINGKATKAN LEVEL 3

11 http://www.bpkp.go.id/be

rita/read/18815/0/Desa-

Tidak-Lagi-sebagai-

Obyek-Tapi-Subyek-

Pembangunan.bpkp

1 November 2017 Desa Tidak Lagi

sebagai Obyek Tapi

Subyek

Pembangunan

No Nama Website Tanggal Terbit Judul

12 http://www.bpkp.go.id/be

rita/read/18832/0/Wujud

kan-Aparat-Desa-yang-

Akuntabel.bpkp

6 November 2017 Wujudkan Aparat

Desa yang Akuntabel

13 http://www.dppkadbanjar

negara.com/berita-41-

persiapan-launching-

sp2d-online-bppkad-

kabupaten-

banjarnegara-.html

6 November 2017 Persiapan Launching

SP2D Online

BPPKAD Kabupaten

Banjarnegara

14 http://itwil.semarangkab.

go.id/selayang-

pandang/tugas-pokok-

dan-fungsi/8-artikel-

update/30-larwasda-

2017.html

7 November 2017 Larwasda 2017

15 http://radarpekalongan.c

o.id/2008/banyak-

temuan-e-hibah-bansos-

diluncurkan/

8 November , 2017 Banyak Temuan, E-

Hibah Bansos

Diluncurkan

16 https://www.jawapos.co

m/radarkudus/read/2017

/11/08/25298/mantan-

pejabat-pa-datangai-

kejaksaan

8 November 2017 Mantan Pejabat PA

Datangai Kejaksaan

17 https://tribratanews.jaten

g.polri.go.id/2017/11/08/

bupati-batang-launching-

aplikasi-e-hibah-bansos/

8 November 2017 Bupati Batang

Launching Aplikasi E-

Hibah Bansos

18 http://www.suaramerdek

a.com/smcetak/detail/14

540/Berkas-Korupsi-

Probo-Dilimpahkan

10 November 2017 Berkas Korupsi Probo

Dilimpahkan

19 https://radartegal.com/be

rita-pemerintah-kota-

tegal/pemkot-tegal-

perlu-

pemulihan.19375.html

16 November 2017 Pemkot Tegal Perlu

Pemulihan

20 http://mediajateng.net/20

17/11/23/lskp-jateng-

kecam-kinerja-

kejaksaan-negeri-

demak/13096/

23 November, 2017 LSKP Jateng Kecam

Kinerja Kejaksaan

Negeri Demak

No Nama Website Tanggal Terbit Judul

21 http://www.jateng.kemen

ag.go.id/berita/komitmen

-kanwil-kemenag-jateng-

dalam-pengelolaan-

penyusunan-laporan-

keuangan/

24 November 2017 Komitmen Kanwil

Kemenag Jateng

dalam Pengelolaan

Penyusunan Laporan

Keuangan

22 http://radarsemarang.co

m/2017/11/24/penangan

an-kasus-korupsi/

24 November 2017 LSKP Pertanyakan

Penanganan Kasus

Korupsi

23 http://www.bpkp.go.id/be

rita/read/18979/0/Kab-

Rembang-

Selanggarakan-Rapat-

Gelar-Pengawasan-

Daerah-Tahun-

2017.bpkp

27 November 2017 Kab Rembang

Selanggarakan Rapat

Gelar Pengawasan

Daerah Tahun 2017

24 https://jatengprov.go.id/b

eritadaerah/penyusunan

-lppd-tidak-boleh-copy-

paste/

29 November 2017 Penyusunan LPPD

Tidak Boleh Copy

Paste

25 https://jatengprov.go.id/b

eritadaerah/inspektorat-

boyolali-gelar-larwasda-

2017/

30 November 2017 Inspektorat Boyolali

Gelar Larwasda 2017

26 http://www.solopos.com/

2017/12/03/pengin-jadi-

wilayah-bebas-korupsi-

ini-upaya-pemprov-

jateng-873650

3 Desember 2017 Pengin Jadi Wilayah

Bebas Korupsi, Ini

Upaya Pemprov

Jateng

27 http://www.jateng.kemen

ag.go.id/berita/kakanwil-

kemenag-jawa-tengah-

berikan-pembinaan-

akselerasi-pencairan-

tpg-terhutang/

4 Desember 2017 Kakanwil Kemenag

Jawa Tengah Berikan

Pembinaan Akselerasi

Pencairan TPG

Terhutang

28 http://inspektorat.tegalka

b.go.id/2017/12/04/binte

k-aplikasi-sim-hp-untuk-

tingkatkan-manajemen-

pengawasan/

4 Desember 2017 Bintek Aplikasi SIM

HP Untuk Tingkatkan

Manajemen

Pengawasan

29 http://pojokmuria.com/m

aju-di-pilkada-2018-

tamzil-buktikan-masih-

dicintai-rakyat-kudus/

6 Desember 2017 Maju di Pilkada 2018,

Tamzil Buktikan

Masih Dicintai Rakyat

Kudus

No Nama Website Tanggal Terbit Judul

30 http://salatiga.go.id/gube

rnur-apresiasi-stan-

inovasi-rsud-salatiga/

10 Desember 2017 Gubernur Apresiasi

Stan Inovasi RSUD

Salatiga

31 http://inspektorat.jatengp

rov.go.id/17/detailpost/ra

korwasda-2017

11 Desember 2017 RAKORWASDA 2017

32 https://jateng.antaranew

s.com/detail/5864-desa-

jateng-dilatih-pelaporan-

dana-desa.html

12 Desember 2017 5.864 Desa Jateng

Dilatih Pelaporan

Dana Desa

33 http://radarsemarang.co

m/2017/12/13/5-864-

desa-dilatih-buat-

laporan/

13 Desember 2017 5.864 Desa Dilatih

Buat Laporan

34 https://daerah.sindonew

s.com/read/1265707/22/

pdam-salatiga-terima-

sertifikat-perpamsi-

award-2017-

1513241939

14 Desember 2017 PDAM Salatiga

Terima Sertifikat

Perpamsi Award 2017

35 https://jatengprov.go.id/b

eritadaerah/sukoharjo-

gelar-larwasda-2017/

22 Desember 2017 SUKOHARJO GELAR

LARWASDA 2017

36 https://www.izi.or.id/pelaj

aran-berharga-ibuibu-

dharma-wanita-bpkp-di-

rsp-izi-jateng

22 Desember 2017 Pelajaran Berharga

Ibu-Ibu Dharma

Wanita BPKP di RSP

IZI Jateng

37 http://www.suaramerdek

a.com/news/detail/11159

/Kapolda-Jateng-

Luncurkan-Grand-

Design-Sipadan-di-

Batang

28 Desember 2017 Kapolda Jateng

Luncurkan Grand

Design Sipadan di

Batang

38 http://www.inews.id/da

erah/jateng/awasi-

dana-desa-polda-

jateng-luncurkan-

aplikasi-sipadan

28 Desember 2017 Awasi Dana Desa,

Polda Jateng

Luncurkan Aplikasi

Sipadan

2. Penyampaian Informasi ke Masyarakat/Publik

Informasi yang telah disampaikan kepada masyarakat / publik, sebagai

berikut:

Kategori N0 Kegiatan

a. Penanganan atas media massa:

1. Hak jawab/ klarifikasi/ pelurusan berita/ koreksi

-

2. Press Conference 3. Press Release

-

-

b. Promosi :

1. Sosialisasi tugas, fungsi, dan produk BPKP

1 Workshop dan Pendampingan Reviu

Penyerapan Biaya, Realisasi APD TW.II

Tahun 2017.

2 Pendampingan Penyusunan RTP-SPIP di

OPD Inspektorat Kab Sragen

3 Sosialisasi PBJ Bagi Para Pengelola

keuangan dan Aset di Lingkungan

Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang

4 Evaluasi atas Penyaluran dan Penggunaan

Dana Desa Tahun 2017 di Kedungsidialit

5 Evaluasi atas Penyaluran dan penggunaan

Dana desa Tahun 2017 dan Sisa dana

Desa Tahun 2016 sampai dengan triwulan

II tahun 2017 Welahan

6 Evaluasi atas Penyaluran dan penggunaan

Dana desa Tahun 2017 dan Sisa dana

Desa Tahun 2016 sampai dengan triwulan

II tahun 2017 Kendalsari

7 Bimtek Penyusunan LKPD untuk

Administrator Pemda di Lingkungan Pemkot

Tegal

8 Bimtek Penyusunan LKPD Pemkab Boyolali

Tahun 2017 di Aplikasi SIMDA Keuangan

9 Bimtek Validasi Data RPJMD dan Renstra

Aplikasi SIMDA Perencanaan Pemkot

Surakarta

10 Bimtek penatausahaan dan pelaporan

dana BLUD dan Dana BOS dengan

aplikasi SIMDA di Kota Surakarta

11 Monitoring TL atas QA Penilaian

Maturitas SPIP pada Pemkab Sragen

12 Monitoring TLH QA Maturitas SPIP pada

Pemkab Pekalongan

13 Bimtek Implementasi SIMDA

Perencanaan (Korsupgah KPK-BPKP)

2. Narasumber 14 Narasumber Bimtek Penyusunan Lap

BMD TA 2017 dgn Aplikasi SIMDA BMD

Versi 2.0.7.8 pada Pemkot Surakarta

15 Narasumber Implementasi Siskeudes

Pemerintah Kab. Semarang

16 Narsum Penyusunan Rencana Kerja

Pemerintah Desa (RKPDes) Tahun 2018

Kab. Boyolali

17 Narsum Bimbingan Teknis Penerapan

Aplikasi SIMDA Keuangan atas Dana

BOS Tahun Anggaran 2017 pada

Pemerintah Kabupaten Karanganyar

18 Narsum Diklat Teknis Sistem Akuntansi

Aset Daerah Kab. Pemalang

19 Narsum Bimtek Input Saldo Awal Laporan

Keuangan Tahun 2017 pada Pemkab

Demak

20 Narasumber pelatihan Aplikasi

SISKEUDES Pemkab Banyumas

21 Narasumber Bimtek SIMDA BMD pada

Pemkab Grobogan

22 Narasumber Implementasi Aplikasi Host

to Host SP2D Online/Cash Management

System (CMS) pada Kabupaten

Rembang

23 Narasumber dalam Kegiatan Launching

dan Sosialisasi SP2D Online pada

Pemerintah Kabupaten Wonsobo

24 Narsum Bimtek SIMDA Perencanaan u/

Input RPJMD dan Renstra OPD tahun

2016-2021 Kota Surakarta

25 Narasumber Orientasi Pengelolaan BMD

Kab. Grobogan

26 Narsum Bimtek SISKEUDES pada Ds. Di

Kec. Mranggen Kab. Demak dalam

rangka Kegiatan IAI Jateng

27 Narsum Bimtek Input Saldo Awal

Semester I LK tahun 2017 pada Pemkab

Demak

28 Narasumber Diklat Teknis Pengelolaan

SAKIP di Lingkungan OPD Kab/Kota Se-

Jateng Angkatan II

29 Narsum Workshop BPD data Tatakelola

Keuangan Desa pada Dinpermasdes

Kab. Semarang

30 Narsum Bimtek Penyusunan RTP SPIP

OPD di Lingkungan Pemkab Purbalingga

31 Narsum Bimbingan Teknis Penyelesaian

Permasalahan Saldo Awal LKPD 2017 pd

Pemerintah Kota Surakarta

32 Narasumber Bimtek Penataan Saldo

Awal Laporan Keuangan Tahun 2017

pada Pemerintah Kabupaten Brebes

33 Narsum Pembinan Bendahara

Pengeluaran terkiat Update SIMDA

Versi2.7.12

34 Narasumber Revisi Kebijakan Akuntansi

pd Pemerintah Kota Semarang

35 Narasumber Bimtek Aplikasi SIMDA

Perencanaan u/ Administrator dan Tim

Bappeda Kota Surakarta

36 Narsum PKS SISKEUDES pd Inspektorat

Karanganyar

37 Narasumber Pelatihan Teknis

Pengelolaan BMD TA 2017

38 Narsum Bimtek Penyusunan LKPD

Tahun 2017 Admin SIMDA Pemkot Tegal

39 Narsum Bimtek Penatausahaan Aplikasi

SIMDA Versi 2.0.7.8 Pemkab Tegal

40 Narsum Bimtek Penyusunan Renstra

Perangkat Daerah Pemkab Banyumas

41 Narsum Bimtek SIMDA Keuangan untuk

Dana BOS dan JKN pada Kab. Batang

42 Narsum Input data Laporan Keuangan

Semester I tahun 2017 pada Pemkab

Demak

43 Narsum FGD/Bimtek Pemeriksaan Pajak

Daerah Kota Pekalongan

44 Narsum Bimtek Akuntansi Keuangan

Kab. Temanggung

45 Narsum Bimtek Implementasi SPIP

Bappeda Kab Grobogan

46 Narsum Sosialisasi SIMDA Pendapatan

dan Strategi Peningkatan Pendapatan

Daerah Kab. Karanganyar

47 Narsum Bimtek Implementasi SIMDA

Perencanaan dalam rangka Inputing Data

RPJMD untuk Tim OPD dan UPT pada

Pemerintah Kota Surakarta

48 Narsum Bimtek Peraturan Perundang-

undangan Pengelolaan Keuangan

Daerah untuk PPK dan Bendahara

Pengeluaran pada Pemerintah

Kabupaten Boyolali

49 Narsum Bimtek Pengelolaan dan

Implementasi Dana BOS dengan Aplikasi

SIMDA Keuangan Versi 2.7.12 untuk

Satuan Pendidikan di Lingkungan Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten

Boyolali

50 Narasumber Bimbingan Teknis Tata Cara

Penyusunan Rencana Tindak

Pengendalian dan Reviu Laporan

Keuangan Pemerintah Kabupaten

Pekalongan

51 Narsum Bimtek Penyusunan Laporan

BMD TA 2017 Kab Pemalang

52 Narsum Bimtek Penyusunan LKD Th.

2017 Bidang Akuntansi BPPKAD Kab.

Wonosobo

53 Narasumber Bimtek Siskeudes Dinas

PMD,P3A dan PPKB Kabupaten

Pekalongan

54 Narasumber Sosialisasi Sensus BMD

untuk Pejabat Penatausahaan Pengguna

Barang, Pengurus Barang, pada Kota

Salatiga

55 Narsum Penyusunan Rancangan

Peraturan Daerah Kabupaten

Karanganyar tentang Pedoman

Pengelolaan BMD Kabupaten

Karanganyar

56 Narsum Kegiatan PKS Implementasi

Manajemen Keuangan Desa Melalui

SISKEUDES Pada Inspektorat

Kabupaten Semarang

57 Narasumber Verifikasi Entry Data

Laporan Keuangan Semester I Tahun

2017 pada Pemerintah Kabupaten

Demak

58 Narasumber Bimbingan Teknis

Pemeriksaan Pajak Daerah pada BP2D

Kabupaten Tegal

59 Narasumber Bimtek Penyusunan RTP

SPIP OPD di Lingkungan Pemerintah

Kabupaten Karanganyar

60 Narasumber Sosialisasi Sensus Barang

Milik Daerah Untuk Pengurus Barang

Pembantu SD, Pengurus Barang

Pembantu Puskesmas, dan Pengurus

Barang Pembantu Kelurahan Kota

Salatiga

61 Narsum Bimtek Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah untuk administrator

SIMDA di Kota Semarang

62 Narsum Bimtek Penyusunan RTP

Inspektorat Kabupaten Semarang

63 Narasumber Bimtek Penataan Saldo

Awal Laporan Keuangan Tahun 2017 dan

Reviu Penataan SIMDA Keuangan Tahun

2017 pada Pemerintah Kabupaten

Grobogan

64 Narasumber Bimtek Akuntansi Keuangan

pada Pemkab Temanggung di Jogjakarta

65 Narsum Bimtek Penyusunan RTP Satgas

SPIP di SKPD Pemkab Pekalongan

66 Narsum Bimtek Pengelolaan Aplikasi

SIMDA BMD Versi 2.07.8 TLH BMD Kab

Tegal

67 Narsum Pengelolaan BMD Kota Tegal

Tahun 2017

68 Narsum Bimtek Penilaian Risiko dan

Penyusunan RTP pada OPD di pemkot

Tegal

69 Narsum identifikasi database dan

Mapping Rekening Akrual Pemkab.

Batang

70 Narasumber Bimbingan Teknis Verifikasi

Pencairan Bantuan Keuangan, Hibah,

dan Bansos dari APBD Kabupaten

Rembang

71 Narsum FGD Tata Cara Pemerintah

Pajak Restoran di Pemerintah Kabupaten

Tegal

72 Narasumber Bimbingan Teknis Satgas

SPIP Kabupaten Karanganyar

73 Narasumber Pengelolaan BMD dengan

Aplikasi SIMDA BMD

74 Narasumber Bimbingan Teknis Penilaian

Risiko dan Penyusunan Rencana Tindak

Pengendalian Tahap II Pada OPD di

Lingkungan Pemerintah Kota Tegal

75 Narasumber Bimbingan Teknis

Optimalisasi Pendapatan Pajak daerah di

Pemerintahan Kabupaten Pati

76 Narsum Bimtek Persiapan Penyusunan

Lapkeu TA 2017 pada Pemerintah

Kabupaten Sukoharjo

77 Narasumber Pengintegrasian

Pengelolaan Keuangan Daerah dengan

Aplikasi SIMDA Versi 2.7.0.12

78 Narasumber Pelatihan di Kantor Sendiri

Kota Salatiga tentang SPIP

79 Narasumber Bimtek Maintenance

Database Aplikasi SIMDA BMD di

Kabupaten Boyolali

80 Narasumber Sosialisasi bagi

Administrator dan Operator di Kabupaten

Pemalang

81 Narasumber PKS Siskeudes pada

Inspektorat Kabupaten Banjarnegara

82 Narasumber untuk Persiapan

Implementasi SIMDA Pendapatanpada

Pemerintah Kabupaten Wonosobo

83 Narasumber Kegiatan Pelatihan

Penyusunan LPPD di Kota Salatiga

84 Narasumber Bimtek Atas Kegiatan

Pemeriksaan Pajak Daerah Tahun 2016

Pada BKD Kota Pekalongan

85 Narsum Bimtek Penyusunan APBDes TA

2018 dengan Aplikasi SISKEUDES Kab.

Boyolali

86 Narsum Bimtek Penyusunan RKA di

Pemkab Kendal

87 Narsum Penyempurnaan database

SIMDA pd Pemkab Batang

88 Narsum Fasilitator Penyempurnaan

Kebijakan Akuntansi Akrual Tahun 2017

pada Pemkab Rembang

89 Narsum Bimtek Pengelolaan BMD Pada

Pemkot Semarang

90 Narasumber Bimbingan Teknis Penilaian

Risiko pada OPD di Lingkungan

Pemerintah Kota Tegal

91 Narasumber Bimbingan Teknis

Pemeriksaan Pajak Daerah di Kabupaten

Pati Tahun 2017

92 Narasumber Sosialisasi Pengelolaan

Barang Milik Daerah pada Pemerintah

Kabupaten Kudus

93 Narasumber Bimbingan Teknis

Pemeriksaan Pajak Daerah Kota Tegal

94 Narsum Sinkronisasi dan Maping

Rekening Akrual SIMDA Keu. Tahun

2017 pada Pemkab Brebes

95 Narsum Pelatihan Teknis Pengelolaan

BMD TA 2017 di Kab. Brebes

96 Narsum database dan mapping Rekening

Akrual dalam Rangka Persiapan

Penyusunan Laporan Keuangan Pemkab.

Batang

97 Narsum Kegiatan Analisa Potensi PAD

dan Pengembangan SIMDA Keuangan

(STS Online) Pada Kabupaten Rembang

98 Narasumber Pelatihan SISKEUDES

tingkat Satgas di Kabupaten Pemalang

99 Narasumber Bimbingan Teknis Penilaian

Risiko di Lingkungan Pemerintah

Kabupaten Demak

100 Narsum Bimtek RTP di Lingkungan

Pemkab. Temanggung

101 Monitoring TL Implementasi SISKEUDES

di Kab. Temanggung

102 Narsum Bimtek Pembekalan Penyusunan

Laporan Keuangan pada Disdik

Kabupaten Sukoharjo

103 Narsum FGD Strategi Meningkatkan

Kualitas LKPD dan Mempertahankan

Opini WTP

104 Narsum Workshop Perencanaan pada

Pemkab Pemalang

105 Narasumber Bimbingan Teknis

Penyusunan LKPD Tahun 2017 pada

Pemerintah Kabupaten Kendal

106 Narsum Bimtek Penyusunan Neraca Awal

OPD tahun 2017 dengan aplikasi SIMDA

BMD Versi. 2.0.7.8. Kabupaten Tegal

107 Narsum Bimtek Pengelolaan PAD dengan

menggunakan SIMDA Pendapatan pada

Pemkab Wonosobo

108 Narsum Bimtek Penyusunan RTP Tahap

II di Lingkungan Pemkab Semarang

109 Narsum Bimtek Penatausahaan BMD di

Lingkungan Inspektorat Kota Tegal

110 Narsum Kegiatan Pemutakhiran Data

Aset TA 2017 pada Pemkab Pati

111 Narasumber Pemetaan SPIP pada

Inspektorat Kab. Grobogan

112 Narasumber Persiapan Penyusunan

Laporan Inventaris BMD Semester II

Tahun 2017

113 Narasumber Bimtek SIMDA Keuangan di

Lingkungan Pemerintah Kota Semarang

114 Narasumber Sosialisasi Kebijakan

Akuntansi Pemerintah Kota Semarang

Tahun 2017

115 Narsum Bimtek Penatausahaan Aplikasi

SIMDA BMD 2017 sesuai SOTK Baru

pada Pemkab Rembang

c. Talk Show -

d. Wawancara -

e. Penerbitan Majalah/ Tabloid/ Buletin internal

-

3. Pengelolaan Website BPKP

Rincian Pengelolaan Kegiatan Website, sebagai berikut:

No Kegiatan Tanggal Publish Materi Upload

A Upload Content

I Website Pusat

1 27 November 2017 Kab Rembang Selanggarakan

Rapat Gelar Pengawasan Daerah

Tahun 2017

2 23 November 2017 Melalui Masyarakat Pembelajar

Anti Korupsi, Kita Cegah

Kecurangan Dana Desa

3 20 November 2017 Penguatan APIP Melalui

Management Oversight

4 06 November 2017 Wujudkan Aparat Desa yang

Akuntabel

5 01 November 2017 Desa Tidak Lagi sebagai Obyek

Tapi Subyek Pembangunan

6 30 Oktober 2017 Kab Wonosobo Berkomitmen

Tingkatkan Level 3

7 25 Oktober 2017 Tingkatkan Akuntabilitas Melalui

Reviu Penyerapan Anggaran dan

PBJ

8 28 Oktober 2016 APIP Jateng Komitmen

Tingkatkan Kapabilitas Level 3

II Website

Perwakilan

1 30 November 2017 Pola Hidup Sehat Cegah Risiko

Penyakit Stroke

2 22 November 2017 Kabupaten Rembang Siap

Menuju Wtp 2018

3 22 November 2017 Melalui Masyarakat Pembelajar

Anti Korupsi, Kita Cegah

Kecurangan Dana Desa

4 18 November 2017 Penguatan APIP Melalui

Management Oversight

5 04 November 2017 Wujudkan Aparat Desa Yang

Akuntabel

6 31 Oktober 2017 Desa Tidak Lagi Sebagai Obyek

Tapi Subyek Pembangunan

7 29 Oktober 2017 Kabupaten Wonosobo Komitmen

Tingkatkan Level 3

8 24 Oktober 2017 Komitmen Tingkatkan

Akuntabilitas Melalui Reviu

Penyerapan Anggaran Dan PBJ

9 28 Oktober 2016 APIP Jateng Komitmen

Tingkatkan Kapabilitas Level 3

III

Upload Foto

1 24 Oktober 2017 Foto Workshop Reviu PA dan

PBJ Tahun 2017

2 24 Oktober 2017 Foto Senam Ceria Tahun 2017

3 24 Oktober 2017 Foto Pelantikan dalnis Tahun

2017

4 30 November 2017 Foto Do’a Bersama tanggal 3

November 2017

5 30 November 2017 Foto Upacara Hari Pahlawan

Tahun 2017

6 30 November 2017 Foto Do’a Bersama tanggal 13

November 2017

7 30 November 2017 Foto Upacara HUT KORPRI

Tahun 2017

8 30 November 2017 Foto FGD Dengan Sesma di

Banjarnegara.

9 30 November 2017 Foto Ceramah Kesehatan tahun

2017

10 10 Desember 2017 Foto Rakor APIPDA Jateng

Tahun 2017

B Updating Konten

1 5 Desember 2017 Konten BPKP Jateng Dalam

Berita

C Updating Tampilan

1 7 Oktober 2017 Tampilan Bidang Investigasi

2 7 Oktober 2017 Tampilan Bidang IPP

3 7 Oktober 2017 Tampilan Bidang P3A

4. Peliputan Kegiatan Kantor/Kehumasan.

Daftar Peliputan Kegiatan Kantor/ Kehumasan, sebagai berikut :

No Tanggal Peliputan Kegiatan

Bidang Judul Kegiatan

1 06/10/2017 Semua

BPKP JATENG SENAM CERIA DI JUM'AT PAGI

2 09/10/2017 Semua

DO'A BERSAMA SEBELUM BERAKTIVITAS DI

BPKP JATENG

3 10/10/2017 Semua

BPKP JATENG SERAHKAN LAPORAN HASIL

PENGAWASAN PADA GUBERNUR

4 11/10/2017 Semua

PELANTIKAN PEJABAT AUDITOR MADYA DI

BPKP JATENG

5 12/10/2017 Semua

SOSIALISASI JFU DAN KUMPUL BARENG

WARGA TU

6 13/10/2017 Semua

BPKP JATENG SENAM SEHAT DI JUM'AT PAGI

7 14/10/2017 Semua

PELATIHAN PRA TUGAS PENDAMPING LOKAL

DESA (PLD) PROV. JATENG 2017

8 14/10/2017 Semua

PROVINSI JAWA TENGAH SELENGGARAKAN

LARWASDA TAHUN 2017

9 16/10/2017 Semua

DO'A PAGI SEKALIGUS PERKENALAN

PEGAWAI RE-ENTRY DI BPKP JATENG

10 20/10/2017 Semua

JATENG SELALU CERIA DI JUM'AT PAGI

11 23/10/2017 Semua

JATENG LAKSANAKAN DO'A BERSAMA SENIN

PAGI DAN PERKENALAN PEGAWAI RE-ENTRY

12 23/10/2017 Semua

BPKP JATENG SELENGGARAKAN

WORKSHOP REVIU PENYERAPAN

ANGGARAN DAN PBJ

13 27/10/2017 Semua

JATENG SELENGGARAKAN UPACARA

PERINGATAN KE-89 HARI SUMPAH PEMUDA

2017

14 27/10/2017 Semua

JATENG : KAB. WONOSOBO GELAR

PENGAWASAN DAERAH TAHUN 2017.

15 04/11/2017 Semua

JATENG: PENUTUPAN DIKLAT PENGELOLAAN

KEUANGAN DESA

16 06/11/2017 Semua

BPKP JATENG LAKSANAKAN DO'A BERSAMA

SENIN PAGI

17 10/11/2017 Semua

BPKP JATENG SELENGGARAKAN UPACARA

PERINGATAN KE-72 HARI PAHLAWAN 2017

18 13/11/2017 Semua

BPKP JATENG SELENGGARAKAN DO'A

BERSAMA PAGI

19 16/11/2017 Semua

FGD "MANAGEMENT OVERSIGHT" DIBUKA

OLEH SESMA BPKP.

20 20/11/2017 Semua

DO'A BERSAMA SENIN PAGI, SEKALIGUS

PENYERAHAN DANA EMPATI KEPADA

KELUARGA TERKENA MUSIBAH MENINGGAL.

21 22/11/2017 Semua

FGD MASYARAKAT PEMBELAJAR ANTI

KORUPSI BAGI PARA KADES DAN CAMAT SE-

KAB. SEMARANG

22 22/11/2017 Semua

KABUPATEN REMBANG SIAP MENUJU WTP

2018

23 27/11/2017 Semua

BPKP JATENG SELENGGARAKAN DO'A PAGI

BERSAMA

24 29/11/2017 Semua

KABUPATEN KARANGANYAR GELAR

PENGAWASAN TAHUN 2017

25 29/11/2017 Semua

JATENG SELENGGARAKAN UPACARA HUT

KE-46 KORPRI TAHUN 2017

26 29/11/2017 Semua

KABUPATEN BATANG SELENGGARAKAN

GELAR PENGAWASAN TAHUN 2017

27 29/11/2017 Semua

HUT KORPRI, JATENG ADAKAN CERAMAH

KESEHATAN "ANTISIPASI PENYAKIT STROKE"

28 04/12/2017 Semua

BPKP JATENG GELAR DO'A PAGI BERSAMA

29 08/12/2017 Semua

JATENG MEMANG BEDA (SENAM DAN LOMBA

BARENG KARYAWAN HOTEL PANDANARAN)

30 08/12/2017 Semua

DEPUTI PKD JADI NARASUMBER

RAKORWASDA PROVINSI JAWA TENGAH

TAHUN 2017

31 08/12/2017 Semua

PEJABAT STRUKTURAL LOMBA MASAK

MIGORENG (HUT DWP BPKP JATENG)

32 11/12/2017 Semua

JATENG : DO'A PAGI DAN ARAHAN HASIL

RAKOR OLEH KAPER

33 22/12/2017 Semua

IBU SEJATI TANGGUH DALAM SEGALA HAL

(UPACARA HARI IBU)

34 22/12/2017 Semua

HARI IBU : DWP BPKP JATENG PEDULI

PENDERITA KANKER

5. Pembinaan Kehumasan

Dalam Triwulan IV Tahun 2017, tidak terdapat kegiatan yang berkenaan

dengan Pembinaan Kehumasan.

6. Menjalin Hubungan dengan Media Massa dan Instansi Lain

Selama Triwulan IV Tahun 2017 telah terjalin hubungan yang baik dengan

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota I Kabupaten di wilayah Provinsi

Jawa Tengah, serta instansi lainnya sebagai mitra kerja BPKP, antara lain

berupa permintaan kerjasama dari Pemerintah Kota /Kabupaten untuk

menjaga standar tata kelola pemerintah yang baik dan adanya kerja sama

dalam pengembangan SDM melalui Diklat SPIP, Pendampingan,

Sosialisasi, Ujian Sertifikasi, dan kegiatan-kegiatan lainnya.

7. Studi Banding

Studi banding dilakukan disela-sela meliput kegiatan Kepala Perwakilan

BPKP Provinsi Jawa Tengah saat melakukan kunjungan atau menghadiri

acara tertentu di instansi pemda maupun instansi lainnya.

8. Anggaran dan Realisasi Keuangan Kegiatan Kehumasan

Perwakilan

Anggaran Tahun 2017 yang terserap menurut DIPA Perwakilan BPKP

Provinsi Jateng No.SP DIPA-089.01.2.450520/2017 tanggal 7 Desember

2016 sebesar Rp0

Pada periode Triwulan IV Tahun 2017 Penyerapan Anggaran sebesar

Rp29.329.920,00.

9. Koordinasi dengan Biro Hukum dan Humas (Kejadian dan

Bentuknya)

Koordinasi dilakukan melalui media mailing list dan telepon serta dalam

pengiriman berita yang akan di upload di content BPKP Pusat serta

pengiriman laporan triwulan kehumasan.

LAPORAN PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI

1. Kebijakan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi

2. Pendukung Pelaksanaan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi

a. Sarana dan Prasarana (yang dimiliki dan kondisinya) :

a) Kamera ( kondisi baik)

b) Kamera pocket (kondisi baik)

c) Handycam (kondisi baik)

d) Perekam (kondisi baik)

b. Sumber Daya Manusia

c. Anggaran dan penggunaannya

3. Pengelolaan dan Pelayanan Informasi

a. Permintaan Informasi

a) Jumlah Permintaan Informasi Tidak ada

b) Waktu rata-rata yang diperlukan Tidak ada

c) Jumlah pemberian informasi Tidak ada

d) Jumlah penolakan informasi Tidak ada

e) Alasan-alasan penolakan informasi Tidak ada

b. Sengketa Informasi

a) Jumlah keberatan yang diterima Tidak ada

b) Tanggapan-tanggapan atas keberatan Tidak ada

c) Jumlah permohonan penyelesaian sengketa ke Komisi Informasi

Tidak ada

d) Hasil mediasi atau keputusan adjudikasi Menang

Kalah

Tidak ada

e) Jumlah gugatan yang diajukan ke pengadilan

Tidak ada

f) Hasil putusan pengadilan dan pelaksanaannya

Menang

Kalah

Tidak ada

4. Kekurangan dan Hambatan pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan informasi

Sistem pelayanan informasi belum dimanfaatkan secara optimal.

5. Rekomendasi Perbaikan

Sosialisasi pemanfaatan jaringan komputer sebagai sistem layanan informasi

bagi pengguna.

5.864 Desa Dilatih Buat Laporan

13 Desember 2017

SEMARANG – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Jateng telah memberikan pelatihan pelaporan

dana desa kepada 5.864 desa bekerjasama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP). Pelatihan itu sendiri dilakukan agar desa yang mendapatkan alokasi

dana desa lebih transparan saat mengeluarkan anggaran.

Ketua IAI Jateng Tarmizi Ahmad mengatakan pelatihan yang dilakukan berupa bimbingan

teknis (bimtek) mengenai Sistem Keuangan Desa (Siskudes) yang dirancang BPKP kepada

aparatur desa. Dengan adanya pelatihan tersebut diharapkan pemerintah desa bisa

menyusun laporan pengelolaan dana desa, mulai perencanaan, pelaksanaan, hingga

penyelesaian atau evaluasi sesuai dengan standar yang ditetapkan.

“Pelatihan itu dilakukan secara bertahap, saat ini sudah ada sebanyak 5.864 desa di Jateng,”

katanya saat ditemui disela Pre-Event Peringatan 60 Tahun IAI yang rencananya berlangsung

di Semarang pada 14-15 Desember mendatang, Selasa (12/12).

Dengan adanya Siskudes, lanjut dia, komponen yang ada dalam laporan keuangan misalnya

saja laba, defisit dan jalur keuangan bisa terlihat sebagai bentuk pertanggungjawaban atas

pengelolaan dana desa. Dalam pelatihan Siskudes, nantinya peran dari akuntan desa adalah

memberikan pendampingan kepada perangkat desa dalam menyusun laporan

pertanggungjawaban. “Total ada sekitar 7.000 desa, desa yang sudah mendapatkan

pelatihan sendiri dilakukan dalam ma kurun waktu 2-3 tahun terakhir yang tersebar dalam

24 kabupaten di Jateng,” bebernya.

Targetnya pada tahun depan, semua desa di Jateng sudah mendapatkan pelatihan Siskudes

dan siap untuk diterapkan. Selain itu Siskudes memiliki berbagai kelebihan diantaranya

bersifat gratis dan memiliki standar serta disiapkan pendampingan dalam penerapan sistem

pelaporan dana desa tersebut. (den/ric)

5.864 Desa Jateng Dilatih Pelaporan Dana Desa

Selasa, 12 Desember 2017 17:50 WIB

Semarang, ANTARA JATENG - Sebanyak 5.864 desa di Jawa Tengah telah mendapatkan

pelatihan pelaporan dana desa yang dilakukan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) bersama

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Kami melakukan pelatihan dan bimbingan teknis (bimtek) mengenai Sistem Keuangan Desa

(Siskudes) yang dirancang BPKP kepada aparatur desa," kata Ketua IAI Wilayah Jateng Dr.

Tarmizi Ahmad di Semarang, Selasa.

Hal tersebut diungkapkannya di sela Pre-Event Peringatan 60 Tahun IAI yang rencananya

berlangsung di Semarang pada 14-15 Desember 2017 yang rencananya dihadiri oleh Wakil

Presiden Jusuf Kalla.

Menurut dia, Siskudes dirancang untuk memudahkan pemerintah desa menyusun laporan

pengelolaan dana desa, mulai perencanaan, pelaksanaan, hingga penyelesaian atau evaluasi

sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Dengan Siskudes, kata dia, semua komponen dalam pelaporan keuangan, seperti surplus,

defisit, hingga jalur-jalur keuangan bisa terlihat sebagai bentuk pertanggungjawaban atas

pengelolaan dana desa."Ya, sesuai dengan visi Presiden RI Joko Widodo. Jangan sampai

pelaporan dana desa ruwet dan njelimet. Bagaimana bentuk paling sederhana bagi desa dalam

membuat pertanggungjawaban," katanya.

Pengurus IAI Jateng Hendri Santosa menambahkan pelatihan Siskudes itu juga

mengandalkan peran akuntan desa dalam memberikan pendampingan kepada perangkat desa

dalam menyusun laporan pertanggungjawaban."Jumlah desa di Jateng sekitar 7.000-an desa.

Sekarang ini, sudah 5.864 desa yang mendapatkan pelatihan Siskudes, berarti masih kurang

2.000-an desa lagi yang mendapatkan pelatihan," katanya.

Sebanyak 5.864 desa yang telah mendapatkan pelatihan dan bimbingan mengenai Siskudes

itu selama kurun waktu 2-3 tahun terakhir, lanjut dia, tersebar di 24 kabupaten di Jateng.

Ketua Panitia Peringatan 60 Tahun IAI itu menargetkan seluruh desa di Jateng sudah

mendapatkan pelatihan Siskudes pada tahun depan yang mengartikan mereka telah siap

menerapkan Siskudes.

Secara umum, kata dia, seluruh desa yang lokasinya relatif terjangkau sudah mendapatkan

pelatihan, sementara yang belum mendapatkan pelatihan biasanya desa-desa yang lokasinya

relatif terpencil."Siskudes ini kan produk dari BPKP, Kementerian Dalam Negeri, dan

Kementerian Desa untuk membangun pengelolaan dana desa secara baik dan akuntabel.

Kalau desa mau menggunakan sistem lain, silakan," katanya.

Hanya saja, kata dia, Siskudes memiliki berbagai kelebihan, seperti bersifat gratis dan

memiliki standar serta disiapkan pendampingan dalam penerapan sistem pelaporan dana desa

tersebut."Makanya, kami juga mendorong terbitnya peraturan pemerintah (PP) yang

mengatur mengenai standar akuntansi desa. Sekarang PP-nya sedang digodok oleh

pemerintah," pungkas Hendri.

Pewarta : Zuhdiar Laeis

Editor: Achmad Zaenal M

COPYRIGHT © ANTARA 2017

AddThis Sharing Buttons

Share to FacebookShare to TwitterShare to Google+Share to WhatsAppShare to LINEShare

to PinterestShare to Gmail

Awasi Dana Desa, Polda Jateng Luncurkan Aplikasi

Sipadan

Suryono · Kamis, 28 December 2017 - 17:51 WIB

Kapolda Jateng, Irjen Condro Kirono (tengah) dalam

acara Launching Grand Design Sistem Informasi

Pengawasan Dana Desa ( Sipadan) di Batang, Kamis

(28/12/2017). (Foto: iNews/Suryono)

BATANG, iNews.id - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah terus memaksimalkan

pengawasan dana desa di wilayah hukum Polda Jawa Tengah. Untuk itu, Kapolda Jawa

Tengah (Jateng), Irjen Condro Kirono meresmikan peluncuran aplikasi Sipadan ( Sistem

Informasi Pengawasan Dana Desa) di Pendopo Kantor Bupati Batang, Kamis (28/12/2017).

Aplikasi berbasis daring ini diluncurkan untuk meningkatkan pengawasan terhadap

penggunaan dana desa. Termasuk untuk meminimalisir adanya tindak kecurangan atau

penyelewengan yang kerap terjadi. "Karena kami juga selaku polisi lebih seneng mencegah

daripada menindak kejahatan. Aplikasi Sipadan yang secara real time berbasis online ini

dapat bermanfaat untuk meminimalisir konflik dan sangat transparan," kata Condro.

Menurut Kapolda, aplikasi ini merupakan bagian dari pendampingan dana desa oleh pihak

kepolisian, agar dana desa dapat dimanfaatkan secara tepat sasaran. Aplikasi ini nantinya

akan digunakan juga oleh para Babinkamtibmas. Oleh karenanya Sipadan sebagai perangkat

pengawasan dana desa, sudah terintegrasi dengan sistem keuangan desa. Aplikasi ini pun

sudah terintegrasi dengan aplikasi yang dibuat oleh Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP).“Dalam aplikasi tersebut diketahui mulai dari perencanaan dana desa

dan pelaksanaan serta pengawasanya bersama polisi BabinKamtibmas. Apakah betul-betul

pekerjaanya dilakukan oleh warga desa. Dengan harapan bisa tepat sasaran dan tepat

manfaat,” ucap Condro.

Terobosan aplikasi ini, disebut Condro, juga menjadi yang pertama di Jawa Tengah bahkan

di Indonesia. Menurutnya, aplikasi ini juga akan diintegrasikan dengan aplikasi yang dimiliki

Polda yaitu Smile Police yang akan diangkat untuk seluruh jajaran Polda Jawa Tengah.

"Digitalisasi pelaporan dana desa hanya ada di Batang, sehingga bisa mencegah lembaga

pengawasan eksternal yang hanya untuk kepentingan diri sendiri dengan mengancam kepala

desa. Karena kepala desa juga tidak sendirian tapi bersama polisi," ucapnya.

Bupati Batang, Wihaji mengatakan, peluncuran aplikasi Sipadan merupakan hasil inisiasi

bersama antara Polres Batang dan Pemerintah Kabupaten Batang. Tujuannya agar proses

pengelolaan keuangan dana desa dapat transparan, tepat sasaran dan tepat manfaat bagi

masyarakat.Menurut Wihaji, Kabupaten Batang kini menjadi pusat rujukan pengelolaan

keuangan yang transparan. Sudah ada 38 Kabupaten yang belajar di Batang. " Kabupaten

Batang sebagai percontohan transparansi anggaran yang direkomendasikan Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagi pusat rujukan. Untuk itu inisiasi aplikasi Sipadan ini

sangat luar biasa. Ini merupakan terobosan kreatif dan inovatif yang bekerja sama dengan

Polres Batang." kata Wihaji.

Editor : Himas Puspito Putra

Banyak Temuan, E-Hibah Bansos Diluncurkan

November 8, 2017

Post Views: 91

E-HIBAH – Bupati dan Wakil Bupati beserta

jajaran Forkompinda meluncurkan aplikasi E-Hibah

yang dikembangkan Sekda Nasikhin, kemarin.

M Dhia Thufail / RADAR PEKALONGAN

BATANG – Berawal dari adanya sejumlah temuan

hibah bansos di Pemkab Batang yang dianggap

belum sesuai oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Jawa Tengah. Membuat

Sekda Batang, Drs Nasikhin, Selasa (7/11) kemarin, meluncurkan aplikasi garapannya yang

diberi nama E-Hibah Bansos.

Nasikhin Mengatakan, bahwa peluncuran inovasi aplikasi E-Hibah Bansos itu bermula dari

keprihatinan Pemkab Batang melihat sejumlah temuan yang dilakukan oleh BPKP propinsi

Jateng.Sejumlah temuan BPK itu, kata Nasikhin, seperti kurang tertib dan konsisten antara

penganggaran dan pencairannya. Kemudian juga ada yang tidak di laksanakan dan

dikembalikan ke kas daerah, serta pembuatan SPJ yang sering mengalami keterlambatan dan

banyak yang tidak konsisten.

“Seperti kemarin tanggal 10 Januari 2017 lalu, BPK menemukan baru ada 30 persen SPJ

yang masuk, dari sekian ribu titik. Kemudian, untuk program yang tidak dilaksanakan, BPK

menghitung jumlahnya mencapai Rp 50 juta dan Rp 30 juta. Namun sudah kita tagih dan kita

kembalikan,” ujar Nasikhin.

Maka dari itu, kata Nasikhin, agar tidak terjadi sejumlah kesalahan maupun penyimpangan

dalam pelaksanaan hibah bansos di Pemkab Batang. Ia wujudkan aplikasi E-Hibah Bansos

tersebut.“Dengan menggunakan aplikasi E-Hibah Bansos ini, kita bisa lebih tertib aturan,

tertib waktu dan masyarakat juga bisa langsung memantau dan tahu kapan waktu untuk

memasukan proposal dan kapan pencairannya. Sehingga tidak bisa seenaknya mengajukan

hibah. Karena sekarang semakin banyak yang mengajukan proposal ke kita,” ucapnya.

Ia juga mengatakan, bahwa untuk tahun 2017 Pemkab Batang menganggarkan Rp40 milyar

untuk hibah bantuan sosial, yang di peruntukan untuk 6000 penerima yang setiap tahunya

slelalu ada peningkatan.Sementara, Bupati Batang Wihaji mengatakan, bahwa aplikasi ini

merupakan salah satu bentuk layanan pemerintah daerah terhadap masyarakat. Yang selama

ini masyarakat juga menilai, dalam proses pelakasanaannya dinilai kurang transparan.

“Apilkasi E-Hibah Bansos akan mudah di ketahui terkait yang dapat siapa dan jelas.

Sistemnya pun transparan dan akuntable, mulai dari poses pengajuan proposalnya dan

administrasi lainya bisa di cek melalui aplikasi tersebut,” terangnya. (fel)

Penulis: M Dhia Thufail | Radar Pekalongan

Redaktur: Doni Widyo

Facebook Comments

Banyumas Segera Terapkan Aplikasi Sistem Keuangan

Desa

Kamis, 19 Oktober 2017 14:43 WIB

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Banyumas

Sriyono. (Foto: ANTARAJATENG.COM/Dok. Humas Pemkab Banyumas)

Purwokerto, ANTARA JATENG - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, akan

segera menerapkan aplikasi Sistem Keuangan Desa (Simkeudes) pada tahun 2018 dalam

rangka mempermudah penatausahaan administrasi dan keuangan desa.

"Oleh karena itu, kami dari Bagian Pemerintah Desa Sekretariat Daerah Pemkab Banyumas

menggelar bimbingan teknis bagi Tim Satuan Tugas Tingkat Kabupaten untuk

mempersiapkan penerapan aplikasi tersebut," kata Kepala Subbagian Administrasi

Pemerintahan Desa Bagian Pemdes Setda Banyumas Eny Nurviatun di Purwokerto,

Kabupaten Banyumas, Kamis.

Ia mengatakan bimtek yang dilaksanakan sejak hari Rabu (18/10) hingga Jumat (20/10) di

Purwokerto, ditangani langsung oleh Tim Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan

(BPKP) Perwakilan Jawa Tengah.

Menurut dia, bimtek tersebut diikuti 67 peserta yang merupakan perwakilan dari Inspektorat,

Badan Keuangan Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan

Daerah, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, staf kecamatan, pendamping desa,

serta staf Bagian Pemdes Setda Banyumas."Peserta bimtek nantinya akan memberikan

fasilitasi kepada 301 bendahara desa di seluruh Kabupaten Banyumas dalam penerapan

aplikasi Simkeudes," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan sistem keuangan yang baik merupakan salah satu syarat menuju

desa mandiri yang melaksanakan pembangunan dengan dana desa. "Adalah sebuah

keniscayaan pemerintah desa dalam melaksanakan penggunaan dana desa harus

mengutamakan keterlibatan masyarakat serta keterbukaan informasi," katanya.

Eny mengatakan hal tersebut akan bisa terlaksana jika pengelolaan keuangan desa dilakukan

dengan cara yang baik sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam perundang-undangan.

Terkait dengan hal itu, kata dia, salah satu solusi yang diterapkan adalah penggunaan aplikasi

Simkeudes yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan

pertanggungjawaban.

Sementara itu, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah

Banyumas Sriyono mengatakan aplikasi Simkeudes harus berjalan untuk menghindari

penyimpangan.Dengan aplikasi itu, kata dia, seorang kepala desa tidak bisa mengubah suatu

kegiatan semaunya tanpa adanya perencanaan sebelumnya.

"Aplikasi dirancang untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan mulai dari perencanaan

sampai dengan pertanggungjawaban dan evaluasi," ucapnya.Ia mengharapkan setelaj aplikasi

Simkeudes diterapkan, tidak ada lagi kepala desa maupun perangkat desa yang tersandung

masalah hukum di kemudian hari.Ia menduga permasalahan yang terjadi selama ini akibat

kurang mengertinya kepala desa maupun perangkat desa terhadap peraturan.

"Mereka ada yang beranggapan bahwa dana desa itu sudah sepenuhnya hak desa. Padahal,

dalam penggunaan anggaran sudah direncanakan sebelumya melalui dokumen pelaksanaan

anggaran (DPA)," katanya.

Pewarta : Sumarwoto

Editor: Mahmudah

COPYRIGHT © ANTARA 2017

Berkas Korupsi Probo Dilimpahkan

10 November 2017 | Fokus Jateng

SEMARANG- Berkas perkara dugaan korupsi mantan Bupati Cilacap Probo

Yulastoro, dilimpahkan penuntut umum Kejari Cilacap Boby Haryanto ke

Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri (PN) Semarang.

Probo yang pernah menjabat bupati dua periode pada 2002- 2012 itu, tersangkut

kasus korupsi kas daerah Pemkab Cilacap senilai Rp 10,8 miliar sejak 2006.

Berkas perkaranya dicatat dalam register dengan nomor: 96/- Pid.Sus-

TPK/2017/PN Smg. Panitera Muda Khusus Tindak Pidana Korupsi pada PN

Semarang Heru Sungkowo mengatakan, pelimpahan berkas perkara ini

dilakukan pada awal November. Pelimpahan dilakukan setelah kejaksaan

menyatakan berkas perkaranya P21 atau telah lengkap.

”Berkas perkara sudah kami terima, selanjutnya akan diserahkan ke Ketua PN

Semarang. Nanti akan ditunjuk dan ditetapkan siapa majelis hakim yang

menangani perkara ini,” kata Heru di kantornya, kemarin.

Kepala Kejari Cilacap Berdiaman Simalango melalui Kasi Intelijen M Arif

Abdillah kepada wartawan mengatakan, buktibukti yang dikantongi institusinya

sangat kuat atas penetapan Probo menjadi tersangka bobolnya kas daerah Rp

10,8 miliar. ”Ada peranan tersangka, karena ikut menandatangani cek pencairan

uang yang tidak sesuai dengan mekanisme. Catatan pentingnya adalah tidak

adanya surat perintah membayar (SPM) saat pencairan dana APBD Kabupaten

Cilacap.

Pernah Dipidana

Atas perkara ini, Kejari Cilacap sudah berkoordinasi dengan Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) dan meminta laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis

Transaksi Keuangan (PPATK). Hasil perhitungan BPK, kas daerah Pemkab

Cilacap yang lenyap itu Rp 7,5 miliar.

Namun, Kejari Cilacap setelah dibantu Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) Jateng menyakini jumlah dana yang hilang itu malah

bisa mencapai Rp 10,8 miliar. Pada perkara korupsi lainnya, Probo Yulastoro

juga pernah dipidana penjara selama sembilan tahun dan denda Rp 200 juta.

Selain itu, juga diminta mengembalikan kerugian keuangan negara Rp 14,1

miliar. Namun, putusan tersebut belum berkekuatan hukum tetap, karena Probo

mengajukan banding. Hasil putusan banding, majelis hakim Pengadilan Tinggi

Semarang mengurangi hukumannya menjadi tujuh tahun. Dalam putusan kasasi

di Mahkamah Agung (MA), hukuman Probo dikurangi lagi menjadi empat

tahun.(J17-27)

Bintek Aplikasi SIM HP Untuk Tingkatkan

Manajemen Pengawasan

Posted By: akuadmin 04/12/2017

Slawi (13/9/2017) Inspektorat Kab.

Tegal melangsungkan Kegiatan

Bimbingan Teknis dengan Tema

“Sistem Informasi Manajemen Hasil

Pengawasan” bertempat di Ruang

Pertemuan Inspektorat lt 2. Kegiatan

Bimtek diselenggarakan selama tiga hari

mulai tanggal 11 September hingga 13

September 2017 dengan menghadirkan

fasilitator dari BPKP Bidang Pusinfowas (Bapak Wicaksono Widodo) dan dari

BPKP Perwakilan Propinsi Jateng (Bapak Tukimin dan Bapak Nico Sugiarto).

Acara dibuka oleh Bapak Inspektur, BK Aribawa, SP, Msi. “ Kegiatan bimtek

kali ini dimaksudkan untuk meningkatkan manajemen pengawasan pada

Inspektorat Kabupaten Tegal dengan membangun suatu sistem informasi

manajemen pengawasan yang terpadu dan memudahkan dalam memantau dan

mengelola hasil-hasil pemeriksaan termasuk juga tindak lanjut hasil

pengawasan” kata Inspektur.

Hadir sebagai peserta adalah fungsional P2UPD dan Auditor yang cukup

antusias mengikuti setiap sesi Bimtek yang diawali dengan pemaparan secara

umum mengenai Aplikasi SIM-HP oleh pemateri yang dilanjutkan dengan

praktek penginstallan Aplikasi SIM-HP dan pengenalan menu dan langkah-

langkah kerja Aplikasi SIM-HP. Untuk lebih mendapatkan pemahaman yang

komprehensif, selanjutnya seluruh peserta Bimtek didorong untuk mengerjakan

latihan yang telah disediakan fasilitator mulai dari awal input data hingga

pencetakan laporan.

Selanjutnya dibutuhkan dukungan dan komitmen yang kuat dari seluruh elemen

Inspektorata untuk mengimplementasikan dan memaksimalkan penggunaan

Aplikasi SIM-HP agar mampu berdaya guna dan berhasil guna.

Dilaporkan Oleh Kasturi SH

BPKP DIY dan BPKP Jawa Tengah Berkoordinasi

14 Oktober 2017 08:29:50 / diy / dibaca: 175 kali / Kat: Forbes APIP / AAIPI

Kepala Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta, Tytut Ratih Kusumo didampingi

Korwas Bidang P3A, Sunarto pada hari Rabu (11/10) melaksanakan koordinasi dengan

Kepala Perwakilan BPKP Jawa Tengah bertempat di Ruang Rapat Kepala Perwakilan BPKP

Provinsi Jawa Tengah.

Tim dari Perwakilan BPKP DIY

diterima oleh Kepala Perwakilan

BPKP Provinsi Jawa Tengah,

Samono didampingi oleh

Korwas P3A Perwakilan BPKP

Provinsi Jawa Tengah,Teguh

Haryanto. Pada kesempatan itu

Tytut menyampaikan maksud

dan tujuan koordinasi untuk

meminta kejelasan terkait

keanggotaan auditor di enam

Inspektorat di wilayah Jawa

Tengah yang berada di wilayah kerja Perwakilan BPKP DIY. Auditor dari enam Inspektorat,

empat Inspektorat (Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purworejo dan

Kabupaten Magelang) telah memiliki nomor keanggotaan AAIPI namun belum menerima

kartu anggota.Sedangkan auditor dari dua inspektorat lainnya (Kota Magelang dan

Kabupaten Klaten) bahkan belum memiliki nomor maupun kartu anggota AAIPI. Sejak tahun

2013 pembinaan keenam Inspektorat tersebut dipindahkan ke Perwakilan BPKP Daerah

Istimewa Yogyakarta yang sebelumnya di bawah pembinaan Perwakilan BPKP Provinsi

Jawa Tengah.

Atas permasalahan tersebut, Samono menjelaskan bahwa seluruh auditor di lingkungan

Inspektorat di wilayah Jawa Tengah otomatis menjadi anggota AAIPI DPW JawaTengah.

Pihak Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah bersedia membantu menyelesaikan

permasalahan terkait nomor dan kartu keanggotaan AAIPI bagi auditor di Inspektorat Kota

Magelang dan Kabupaten Klaten. Samono mengungkapkan bahwa AAIPI, DPW Jawa

Tengah selama ini belum ada kegiatan. Kedepannya keenam Inspektorat tersebut akan

diikutsertakan dalam kegiatan AAIPI, termasuk kegiatan peer reviu dan telaah sejawat antar

APIP.

Koordinasi tersebut menghasilkan kesepakatan antara Perwakilan BPKP Daerah Istimewa

Yogyakarta dan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah bahwa untuk pembinaan yang

merupakan tugas BPKP kepada inspektorat, tetap menjadi tanggung jawab Perwakilan BPKP

DIY.

(Humas BPKP DIY/cinta)

Bupati Batang Launching Aplikasi E-Hibah Bansos

November 8, 2017

Tribratanews.jateng.polri.go.id, Batang – Menuju terwujudnya pengelolaan Hibah dan

Bansos yang tertib , Sekda Kabupaten Batang ciptakan aplikasi E- Hibah Bantuan sosial yang

di launching dan sosialisasikan di Aula Kantor Bupati setempat, Selasa (7/11).

Sekda Batang Nasikhin mengatakan, inovasi aplikasi E- Hibah Bansos berawal dari

keprihatinan pemerintah adanya temuan BPKP yang menilai kurang tertib dan konsisten en

antara penganggaran dan pencairannya serta ada yang tidak di laksanakan dan dikembalikan

ke kas daerah dan SPJnya terlambat.

“Aplikasi E-Hibah Bansos jadi tertib aturan, tertib waktu dan masyarakat bisa langsung

memantau dan tahu kapan waktu masukan proposal dan kapan pencairannya, jadinya hibah

bantuan sosial menjadi jelas, karena aplikasi tidak punya perasaan, terlambat satu haripun

tidak bisa masuk,” kata Sekda Nasikhin.

Hadir dalam acara Bupati Batang Wihaji, Dandim O736 Batang Letkol Fajar Ali Nugraha,

Ka PN Kab Batang Indrawati, Ketua DPRD Kabupaten Batang Imam Teguh Raharjo,

BPSDMD Propinsi Jawa Tengah Ibu Andriyani. Wakapolres Batang Polda Jawa Tengah

Kompol Hendri Yulianto,Wakil Bupati Batang Suyono.

Ia juga mengatakan bahwa untuk tahun 2017 pemerintah Kabupaten Batang menganggarkan

40 milyar untuk hibah bantuan sosial, yang di peruntukan untuk 6000 penerima yang setiap

tahunya slelalu ada peningkatan.Bupati Batang Wihaji mengatakan, Aplikasi ini merupakan

salah satu bentuk layanan pemerintah daerah terhadap masyarakat yang selama ini banyak

aspirasi hibah bantuan sosial, dan dalam prosesnya ada kecurigaan masyarakata yang menilai

kurangnya transparan.

“Apilkasi E-Hibah akan di ketahui yang dapat siapa dan jelas, sisitemnya pun transparan dan

akuntable yang mulai dari poses pengajuan proposalnya dan administrasi lainya bisa di cek

melalui aplikasi tersebut,” kata Bupati.

Bupati Wihaji juga meminta aplikasi tersebut harus disosialisasikan karena sngat penting

sekali bagi masyarakat, sehingga tahu manfaat teknologi informasi terkait dengan aplikasi

agar masyrakat dapat mengakses langsung dan memberikan usulan terkait dengan bansos

atau hibah.“Aplikasi ini juga akan memferifikasi proposal bantuan yang di ajukan

masyarakat, sehingga masyrakat tahu proposal yang diajukan apakah termasuk bantuan sosial

atau bantuan hibah,” jelasnya.

Bantua hibah sangat bermacam – macam yang berupa, mobil, tanah dan apalagi kedepan

pemerintah Kabupaten sedang mempersiapkan hibah bantuan tanah untuk pendirian

perguruan tinggi, Polsek dan koramil untuk kecamatan yang belum memiliki

kantornya.“Hibah bantuan tanah bisa di masukan e- hibah bansos karena kedepan kita punya

program bantuan hibah tanah untuk perguran tinggi dan Polsek dan Koramil yang belum

memiliki kantor,” Kata Wihaji. Wihaji juga mengatakan untuk sementara ini pemerintah

Kabupaten Batang sudah memiliki 98 apilkasi, hal ini untuk memberikan kemudahan

pelayanan kepada masyrakat dengan menggunkan informasi teknologi.

“98 Apilkasi ini masih dalam proses integrasi dan yang sudah terinegrasi yaitu e-plening, e-

bugeting dan yang lain masih penataan, kita juga lagi membangun konekting antar OPD antar

layanan yang menggunkan aplikasi,” pungkas Wihaji.

Humas Polres Batang

Desa Tidak Lagi sebagai Obyek Tapi Subyek

Pembangunan

01 Nopember 2017 10:03:58 / jateng1 / dibaca: 1637 kali / Kat: Konsultasi, Asistensi dan

Bimtek

Era Pembangunan Nasional seperti sekarang ini, desa bukan lagi sebagai obyek

pembangunan tetapi sebagai subyek pembangunan, sehingga memberikan kontribusi

terhadap pembangunan nasional, ekonomi, maupun sosial budaya. Demikian disampaikan

oleh Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah, Samono saat membuka Diklat

Pengelolaan Keuangan Desa dengan Aplikasi Siskeudes (Star Projecet BPKP Tahun 2017),

Senin (30/10).

Diklat yang diselenggarakan selama lima hari

mulai tanggal 30 Oktober s.d 3 November 2017

tersebut diikuti oleh sebanyak 34 peserta, berasal

dari APIP Kabupaten/Kota di Jawa Tengah

maupun Bapermasdes. Diklat diselenggarakan di

Ruang Melati Hotel Pesonna Semarang. Hadir

dalam Diklat tersebut Koordinator Pengawas

Bidang P3A Teguh Harjanto selaku Ketua

Penyelenggara Diklat, Koordinator Pengawas

Bidang APD II, Fajar Hudoyo selaku

Narasumber Diklat, serta para instruktur/

narasumber dari Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah.

Lebih lanjut Samono menjelaskan bahwa konsekuensi sebagai subyek pembangunan pasti

ada kaitannya dengan Sumber Daya Manusia. Banyak dana tetapi kalau SDM-nya tidak

mumpuni juga tidak efektif, begitu juga sebaliknya kalau SDM-nya ada tetapi dananya tidak

ada, maka juga tidak akan berarti. Oleh karena itu pemerintah bertekad untuk memperbaiki

dari sisi keduanya, baik dari sisi SDM maupun pendanaannya.

Dijelaskan pula oleh Samono bahwa UU NO 6 tahun 2014 tentang Desa, dimana desa diberi

kesempatan sebagai subyek pembangunan. Ada kurang lebih 76.000 desa yang berada di

Indonesia, sedangkan di Jawa Tengah ada sekitar 6.700 desa yang tersebar di pelosok. Dana

yang sudah dianggarkan oleh Pemerintah Pusat ditambah dengan dana bantuan dari

Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten/Kota, diharapkan dapat digunakan untuk

pembangunan insfrastruktur desa. Kalau dana desa ini dikelola dengan baik, dan

pembangunan pun berjalan dengan baik dan merata, maka desa ini nanti akan semakin maju

dan lebih bersinar, sehingga sesuai dengan harapan/visi dari pemerintah yaitu Nawa Cita,

akan membangun Indonesia dari daerah pinggiran/pelosok desa

Samono menambahkan Pemerintah melalui UU Desa, sekarang sudah mengalokasikan

anggaran yang cukup besar bahkan selalu meningkat tiap tahunnya. SDM merupakan

tantangan bagi kita. Sampai saat ini pemerintah yang sudah menggulirkan dana desa yang

semakin besar tersebut, kekhawatiran utama adalah terkait dengan SDM. Karena tidak semua

kepala desa didukung dengan latar belakang SDM yang mumpuni. Tantangan ini yang harus

dimodifikasi agar mereka bisa mengelola dana desa dengan baik, sehingga terhindar dari

permasalahan administrasi maupun permasalahan hukum.

Terkait dengan pengelolaan keuangan desa, BPKP bersama-sama dengan Kemendagri telah

mambuat Aplikasi untuk menjembatani permasalahan dana desa tersebut yaitu Aplikasi

Sistem Keuangan Desa/SISKEUDES. Dengan Aplikasi ini harapannya pemerintah desa bisa

dengan mudah menyelenggarakan tata kelola keuangan desa, sejak dari penyusunan APBDes,

penatausahaannya, pelaksanaannya sampai pada pertanggungjawabannya. sehiingga nanti

bisa menyusun Ikhtisar Laporan Keuangan Desa yang diminta oleh Bupati/Walikota sebagai

bahan Laporan BPK.

Di akhir sambutan Samono mengharapkan kepada para peserta Diklat Pengelolaan Keuangan

Desa, agar menguasai dan materi serta permasalahan, sehingga nantinya bisa diterapkan

dengan baik di daerah masing-masing. Dengaan harapan ikut menumbuhkan ekonomi desa,

menyemangati desa agar ikut dalam pembangunan. Hal yang harus diperhatikan dalam

pengelolaan keuangan desa yang baik, salah satunya yaitu adanya partisipasi dari masyarakat,

bukan hanya dari para pengelola keuangan saja. Masyarakat ikut andil dalam musyawarah

desa, hal ini akan sangat efektif, bila diterapkan oleh para pengelola keuangan desa, untuk

membicarakan masalah pembangunan desa.

Sebagai tanda dimulainya kegiatan Diklat secara resmi, diilakukan penyematan tanda peserta

diklat secara simbolis oleh Kepala Perwakilan didampingi Ketua Panitia Penyelenggaradan

Korwas APD II selaku Narasumber. Penyematan simbolis diwakili oleh Agus Beni Sutarto

dari Inspektorat Kabupaten Blora dan Praptan Karunia dari Inspektorat Kabupaten

Pekalongan.

(Tim Humas BPKP Jateng Din)

Desa Wajib Terapkan SisKeuDes di 2018

Rabu, 18 Oktober 2017

Aplikasi Sistem Keuangan Desa atau SisKeuDes

wajib diterapkan oleh pemerintah desa dalam

Tahun Anggaran 2018. Saat ini belum semua desa

di Kabupaten Banyumas menerapkan aplikasi ini.

Masih sedikit desa yang menerapkan.

Mempersiapkan pengoperasian SisKeuDes pada

2018, Bagian Pemdes Setda Banyumas

bekerjasama dengan BPKP Prov Jawa Tengah

menggelar Pelaksanaan Bimbingan Teknis SisKeuDes bagi Satgas Kabupaten, selama tiga

hari, 18-20 Oktober 2017. Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 70 orang terdiri dari perwakilan

23 kecamatan (unsur kepala seksi pemerintahan dan pejabat fungsional), pendamping desa

serta perwakilan OPD dari Dinsospermasdes, Bapeddalitbang dan lainnya.

"Penerapan aplikasi SisKeuDes wajib dilaksanakan di tahun 2018, sehingga kami mendorong

upaya percepatan dengan menggelar pelatihan baagi satgas di tingkat kabupaten. Setelah ini

dilanjutkan roadshow dengan pelatihan tingkat desa di eks kawedanan pada akhir Oktober

hingga awal November," kata Panitia Kegiatan, Ibu Eni dari Pemdes Setda Banyumas.

Bupati Banyumas Achmad Husein dalam sambutan tertulis berharap penerapan aplikasi

SisKeuDes bisa meningkatkan kapasitas sumber daya di desa dalam rangka pengelolaan

keuangan desa.

"Diharapkan pemdes lebih mandiri dalam pengelolaan keuangan dan kekayanan milik desa.

Ada tanggungjawab yang besar, jadi pemdes harus bisa menerapkan prinsip akuntabilitas,

harus bisa dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai UU," kata Asisten

Pemerintahan Setda Banyumas, Sriyono.

Dengan menggunakan aplikasi diharapkan bisa mempermudah pengelolaan keuangan desa

serta mendorong transparansi di desa. SisKeuDes hadir dalam rangka tertib administrasi.

Harapannya aparatur desa lebih mudah dalam proses pengadministarian hingga pelaporan

penggunaan keuanga

Sekadar informasi, pengembangan SisKeuDes dilaksanakan oleh BPKP. Penerapan aplikasi

ini merupakan mandatory dari Kemendagri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Aplikasi keuangan desa ini menggunakan database Microsoft Acces sehingga lebih portable

dan mudah diterapkan oleh pengguna aplikasi yang awam sekalipun. Secara teknis transaksi

keuangan desa termasuk dalam kelompok skala kecil, sehingga lebih tepat ditangani secara

mudah dengan database acces ini.

(*)

GELAR PENGAWASAN DAERAH PROVINSI JAWA

TENGAH 2017

12 Oktober 2017

Sukoharjo,12 Oktober 2017. Bertempat di Hotel Best

Western Premiere, Jl. Ir. Soekarno,Solo Baru, Sukoharjo

dilaksanakan Gelar Pengawasan Daerah (Larwasda)

Tahun 2017 oleh Inspektorat Provinsi Jawa Tengah

dengan tema “ Meningkatkan Budaya Integritas

untuk Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan

yang Baik dan Bersih”. Hadir sebagai narasumber

Kepala BPK RI Perwakilan Jawa Tengah, Heri Subowo,

Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jawa

Tengah,Samono, dan Inspektur II Kementerian Dalam Negeri, Sugeng Hariyono

sementara hadir sebagai peserta Kepala SKPD Provinsi Jawa Tengah, Kepala BUMD Provinsi

Jawa Tengah, dan Inspektur, Sekretaris, dan Kasubag Evalap Inspektorat Kab/Kota se-Jawa

Tengah.

Acara yang dilaksanakan mulai tangga; 11 s.d. 13 Oktober 2017 dan dibuka oleh

Plt.Inspektur Provinsi Jawa Tengah, Siswo Laksono, SH M.Kn tersebut mengusung beberapa

maksud dan tujuan, diantaranya :

1. Menyampaikan informasi hasil pengawasan APIP di Provinsi Jawa Tengah;

2. Tercapainya kesamaan pemahaman dan komitmen mengenai upaya mencapai

tujuan & sasaran Pemerintahan yang bebas dari KKN;

3. Tersosialisasinya kebijakan pengawasan untuk pelaksanaan tata kelola

Pemerintah Daerah yg baik;

4. Akselerasi penyelesaian tindak lanjut atas temuan APIP.

Sebagai institusi yang menjalankan peran pembinaan dan pengawasan di lingkup Provinsi

Jawa Tengah, Inspektorat telah berhasil menorehkan prestasi dengan tercapainya opini

WTP terhadap 30 Kab/Kota sebagai jawaban atas tantangan RPJMD Provinsi Jawa Tengah

yang menargetkan 22 Kab/Kota memperoleh opini WTP Tahun 2017 (mengalami

peningkatan sebesar 27,78% dari tahun 2016). “Pemeriksaan, Pencegahan, Evaluasi, dan

Pengawasan lainnya yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan terus menerus akan

sangat membantu dalam peningkatan budaya integritas sehingga akan terwujud tata kelola

pemerintahan yang baik” ucap Siswo Laksono dalam sambutannya.

Dalam acara tersebut diberikan pula penghargaan kepada Dinas Ketahanan Pangan, Dinas

Kearsipan dan Perpustakaan dan Dinas Koperasi UKM sebagai SKPD dengan penerapan

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) terbaik dan kepada Pemerintah

Kota Surakarta, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Boyolali sebagai Pemerintah Daerah

dengan Kinerja Penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Terbaik Tahun

2017 yang diserahkan oleh Bapak Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Dr.Ir. Sri

Puryono KS, MP.

DOWNLOAD MATERI PADA LINK DI BAWAH INI

http://inspektorat.jatengprov.go.id/17/pages/materi-laerwasda-2017

Gubernur Apresiasi Stan Inovasi RSUD Salatiga

10 Desember 2017 fhm

RSUD Kota Salatiga menjadi wakil

Pemerintah Kota Salatiga dalam ajang pameran

Pameran Inovasi Kepemimpinan Tahun 2017,

yang diadakan oleh Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa

Tengah di Gedung Sasana Widya Praja

BPSDMD Provinsi JawaTengah Jl. Setiabudi

No, 201A Semarang 6-7 Desember lalu.

Pameran tersebut digagas oleh Gubernur Jawa

Tengah Ganjar Pranowo secara pribadi, bagi

para pejabat yang mengkiuti diklat kepemimpinan dan berhasil melakukan inovasi akan

diwadahi dalam sebuah kegiatan pameran. Kebetulan dari Kota Salatiga terpilih RSUD

Salatiga dengan inovasi TV Edukasi yang dilakukan oleh Renny Novita Sari, S.Kom., MH

selaku peserta Diklat PIM IV /C.

Pihak manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Salatiga

sendiri memperkenalkan program Televisi (TV) Edukasi kepada masyarakat khususnya yang

sedang mengantri berobat di rumah sakit berplat merah tersebut, Selasa (15/8/2017).

TV Edukasi itu pun secara langsung diperkenalkan Direktur RSUD Salatiga Agus Sunaryo

bersama Kasubbag Pemasaran dan Humas RSUD Kota Salatiga Renny Novita Sari sebagai

inovator di hadapan warga yang sedang duduk mengantri berobat di bagian poliklinik serta

bangsal rumah sakit tersebut.

Reny menjelaskan tema yang diangkat dalam inovasi yang dipamerkan adalah “Simple

Innovation for Big Goals”. “Saya merasa terharu karena stand kami dikunjungi dan

diapresisasi oleh bapak Gubernur dengan berbagai pertanyaan kepada kami. Datang pula ke

stan kami kepala BPKP Provinsi Jawa Tengah. Pihak pemkot Salatiga juga mensupport kami

terbukti dengan hadirnya direktur RSUD, Kepala BK Dikalatda, kepala Inspektorat, dan

Bapak Asisten,” terangnya.

“Meski bentunya adalah video animasi tentang edukasi terkait dengan dunia kesehatan,

ternyata mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak baik pemerintah juga masyarakat.

Para pengunjung RSUD mengaku mendapatkan ilmu yang baru dari tayangan TV Edukasi.

Mereka bisa mengetahuai tentang penyakit kaki gajah, diabetes, bagaimana cuci tangan yang

benar, dan juga pengetahuan di bidang kesehatan lainnya. Yang lebih

menyenangkan pengunjung adalah tayangan dibuat menarik karena dibuat animasi dan

disesuaikan dengan karakter anak-anak,” ungkap Renny.

Renny menjelaskan jika pihak RSUD saat ini membuat konten berjumlah 70 tayangan yang

menampilkan acara mencegah penyakit dan dampaknya. Saat ini TV Edukasi sudah terpasah

16 unit di ruang tunggu. Sedangkan di ruang rawat inap telah terpasang 158 perangkat TV

Edukasi.

INSPEKTORAT BOYOLALI GELAR LARWASDA 2017

30 Nov 2017

BOYOLALI – Dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan yang bersih

dan baik, Inspektorat Kabupaten Boyolali

menggelar Gelar Pengawasan Daerah

(Larwasda) tahun 2017. Kegiatan yang

dihadiri jajaran Forkopimda Boyolali dan

Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

Boyolali tersebut digelar di Aula Badan

Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan

Daerah (BKP2D), pada Kamis (30/11).

Larwasda ini merupakan salah satu langkah untuk mewujudkan pemerintahan bersih.

Pada kesempatan tersebut Inspektur Inspektorat Kabupaten Boyolali, Masruri memaparkan

hasil pengawasan di Boyolali di tahun 2017 ini. Pihaknya menyampaikan bahwa dalam kurun

satu tahun anggaran di Boyolali dapat disosialisasikan kepada seluruh OPD. Hal tersebut

dilakukan ini dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih.

“Fungsi pengawasan ini kita lakukan agar tercapai suatu impian yakni pemerintahan yang

baik dan bersih, good government and clean government,” ungkap Masruri.

Sementara itu, Wabup Boyolali M. Said Hidayat mengapresiasi penghargaan yang telah

dicapai Kabupaten Boyolali sebagai kabupaten yang tercepat mampu menangani dan

menindaklanjuti rekomendasi laporan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).

Selanjutnya Wabup menambahkan dengan adanya pengawasan dari pihak Inspektorat

diharapkan dapat meningkatkan kinerja OPD di Boyolali secara optimal.

“Tingkatkan semangat kerja, kita berikan tata kelola pemerintahan yang lebih baik, karena

kita mendapat pengawalan serta pengawasan dalam melaksanakan kebijakan pemimpin

[Bupati],” ujar Wabup.

Agenda dilanjutkan dengan paparan Inspektur Pembantu Wilayah I Inspektorat Jawa Tengah,

Agung Suryanto dan Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

(BPKP) Provinsi Jawa Tengah, Samono.

Agung Suryanto menyampaikan perlunya reformasi birokrasi dengan penataan sistem

penyelenggaran pemerintah yang cepat, tepat dan profesional demi melayani masyarakat

dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih. Sementara Samono

memberikan penjelasan terkait Opini Wajar Tanpa Pengecualian.

Inspektorat Kabupaten Pekalongan Raih Level 3

Workshop Peningkatan Kapabilitas APIP Jawa Tengah

20 Oktober 2017

INSPEKTORAT Kabupaten Pekalongan dalam Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern

Pemerintah (APIP) tahun 2017 ini, telah memasuki tahapan menuju posisi level 3

(integrated). Hal itu terungkap dalam Workshop Peningkatan Kapabilitas APIP Menuju Level

3, yang disampaikan oleh Tim Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

Provinsi Jawa Tengah.

Adapun Workshop Peningkatan Kapabilitas APIP menuju level 3 tersebut, berlangsung

selama dua hari, sejak 18 hingga 19 Oktober 2017, di Hotel Pesona Pekalongan. Peserta dari

Inspektorat Kabupaten Batang, Pemalang, Purbalingga, Banyumas dan Kabupaten

Pekalongan, serta Inspektorat Provinsi Jawa Tengah yang didampingi dari Tim Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Tengah.

Kepala Inspektorat Kabupaten Pekalongan, Chumaedy, Kamis (19/10) kemarin,

mengungkapkan bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 2008, tentang

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Peraturan Presiden RI nomor 192 tahun 2014,

tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan serta dalam mencapai target

Peningkatan Kapabilitas APIP level 3 pada skala 1 sampai dengan 5 pada tahun 2019

sebanyak 85 persen.

Untuk itu, diperlukan kegiatan-kegiatan yang bersifat akselarasi Peningkatan Kapabilitas

APIP yang bersifat INTERNAL AUDIT CAPABILITY MODEL (IA-CM). Hal tersebut, dalam rangka

mengembangkan pengawasan intern yang efektif untuk memenuhi persyaratan tata kelola

organisasi dan harapan profesional. Sehingga menunjukan langkah-langkah dengan tingkat

kapabilitas pengawasan intern yang kuat dan efektif.

“Kami menyambut baik kegiatan ini dan menyampaikan terima kasih serta mengapresiasi

kepada TIM BPKP Perwakilan Jawa Tengah yang telah mengambil prakarsa dan berkenan

memberikan bimbingan teknis serta mendampingi kami selama kegiatan workshop hingga

tiga kali ini,” katanya.

Dijelaskan workshop pertama dilaksanakan di Salatiga, kedua di Purbalingga dan ketiga di

Pekalongan yang pada hari ini dilaksanakan bersama. “Semoga bimbingan dan

pendampingan bapak dan ibu Tim BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Tengah tersebut, dapat

menambah komitmen, semangat dan pengetahuan kami dalam rangka peningkatan

kapabilitas APIP,” ungkap Chumaedy.

Sekretaris Inspektorat Provinsi Jawa Tengah, Dhoni, mengatakan bahwa salah satu tujuan

workshop yaitu pendampingan dari BPKP, dalam rangka percepatan peningkatan kapabilitas

APIP melalui penyiapan dan pemenuhan infrastruktur pada 6 elemen.

Menurutnya 6 elemen tersebut adalah peran dan layanan, pengelolaan SDM, praktik

profesional, akuntabilitas dan managemen kinerja, budaya dan hubungan organisasi, serta

struktur tata kelola. “Tujuan utama dari workshop ini, mengajak Inspektorat

Kabupaten/Kota untuk bersama-sama, menuju kapabilitas level 3 dengan bimbingan dan

pendampingan dari BPKP Provinsi Jawa Tengah,” kata Dhoni.

Sementara itu, Auditor Madya, BPKP Provinsi Jawa Tengah, Khaerul, menegaskan bahwa

Inspektorat Provinsi Jawa Tengah dan Inspektorat Kabupaten Pekalongan, telah mencapai

level 3. Dengan capaian tersebut, berarti kemampuan APIP di lingkungan Inspektorat

Kabupaten Pekalongan telah sanggup melakukan penilaian tentang efisiensi, efektivitas,

ekonomis terhadap suatu kegiatan, serta mampu memberikan konsultasi pada tata kelola,

manajemen risiko dan pengendalian internal. “Tentunya untuk mencapai level 3 tersebut,

memerlukan kerja keras,dukungan dan partisipasi intern dan antar instansi serta keteguhan

tekad dan semangat yang pantang menyerah,” tegas Kherul. (thd/adv/ida)

Kab Rembang Selanggarakan Rapat Gelar Pengawasan Daerah

Tahun 2017

27 Nopember 2017 11:06:51 / jateng1 / dibaca: 350 kali / Kat: Konsultasi, Asistensi dan

Bimtek

Pemerintah Kabupaten Rembang menyelenggarakan Rapat Gelar Pengawasan Daerah

Tahun 2017, bertempat di Aula lantai IV Kantor Bupati Rembang, Selasa (21/11).

Rapat Dinas dibuka secara resmi oleh Bupati

Rembang H. Abdul Hafidz serta dihadiri oleh

Sekretaris Daerah Kab. Rembang, Subakti,

Auditor Pengendali Teknis BPK RI

Perwakilan Jawa Tengah, Theresia Weni

Astuti, Korwas Bidang APD I Perwakilan

BPKP Provinsi Jawa Tengah, Pareng Slamet,

mewakili Kepala Perwakilan, Inspektur Kab.

Rembang Fahrudin, Irban Inspektur Provinsi

Jawa Tengah, Agung Suryanto

mewakili Plt.Inspektur Prov. Jateng, para

Kepala SKPD, Camat, dan para Staf di lingkungan Pemkab Rembang.

Dalam rapat tersebut Bupati Rembang H. Abdul Hafidz dalam sambutannya dengan tegas

mengajak jajaran inspektorat, sekda, seluruh OPD dan eleman lainnya untuk menciptakan

keadaan yang kondusif patuh dalam segala hal, dan menanamkan integritas.

Koordinator Pengawas Bidang APD I Pareng Slamet dalam paparan menyampaikan bahwa

pentingnya Peningkatan Kapabilitas APIP dan Penguatan SPIP dalam mengawal Tata Kelola

Dana Desa, demi mewujudkan Laporan Keuangan yang Transparan dan Akuntabel.

Workshop Peningkatan Kapabilitas APIP salah satunya juga dilakukan oleh BPKP di Kab

Rembang Selain Workshop, juga sosialisasi ulang penyelenggaraan SPIP, pelaksanaan

rencana aksi yang telah ada, menyusun RTP SPIP tingkat kabupaten dan OPD, serta

menindak lanjuti hasil evaluasi maturitas penyelenggaraan SPIP, dalam upaya untuk

peningkatkan maturitas SPIP.

Rapat Gelar Pengawasan Daerah diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi oleh para

peserta, dan peserta menyampaikan beberapa permasalahan dan kendala yang dihadapi saat

pelaksanaan di lapangan.

(Tim Humas BPKP Jateng Rizka/Din)

KABUPATEN WONOSOBO KOMITMEN TINGKATKAN LEVEL 3

29 Oktober 2017 14:10:51 / jateng / dibaca: 87 kali / Kat: Kapabilitas APIP

Dengan dukungan dari masing masing Pimpinan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD)

Kab. Wonosobo, Tahun 2018 komitmen tingkatkan Kapabilitas APIPLevel 3. Demikian

disampaikan oleh Teguh Harjanto, Korwas Bidang P3A Perwakian BPKP Jateng, saat

Gelar Pengawasan Daerah Kab. Wonosobo

Tahun 2017, Kamis (26/10).

Gelar Pengawasan Daerah diselenggarakan di

Gedung Sasana Indra Kabupaten Wonosobo.

dibuka secara resmi oleh Asisten Pemerintahan

Sekretaris DaerahKab. Wonosobo Aziz

Wijaya, mewakili Bupati Wonosobo. Hadir

dalam Gelar Pengawasan tersebut, Wakil Ketua

DPRD Muhamad Albar, para Inspektur se

Wilayah eks Karesidenan Kedu, Asisten

Pembangunan, para Kepala OPD di

Lingkungan PemerintahKab. Wonosobo, para

camat serta para staf di lingkungan Pemkab.Wonosobo. Narasumber Gelar Pengawasan

Daerahtersebut adalah Teguh Harjanto dari Perwakilan BPKP ProvinsiJawa Tengah,

Komisaris Polisi Dwi Maryati dari Polres Wonosobo, Doni Widiyantodari Inspektorat Prov.

Jateng,dan Gatot Hermawandari Inspektorat KabupatenWonoso

Lebih lanjut Teguh menyampaikan bahwa Kapabilitas APIP Kabupaten Wonosobo telah

mengalami peningkatan dari Level 1 menjadi Level 2 penuh Tahun 2017. Dengan dukungan

dan komitmen dari masing masing Pimpinan OPD, Tahun 2018 harapannya bisa meningkat

Kapabilitasnya menjadi APIP Level 3,yang mampu menilai efisiensi, efektivitas, ekonomis

suatu kegiatan dan mampu memberikan konsultasi pada tata kelola, manajemen risiko dan

pengendalianAPIP.

Dijelaskan pula oleh Teguh, bahwa penilaiaan Maturitas SPIP ada salah satu unsur penting

yang harus diperhatikan yaitu adanya Peran APIP yang efektif. Sesuai PP No. 60 Tahun

2008, APIP mampu memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan,kehematan,

efisiensi, dan efektivitas pencapaiantujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi

Pemerintah (assurance activities);APIP mampu memberikan peringatan dini (early warning

system) dan meningkatkanefektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraantugas dan

fungsi Instansi Pemerintah; danAPIP mampu memelihara dan meningkatkan kualitas tata

kelolapenyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah.

Di Akhir Sambutan Teguh menyampaikan bahwa terkait dengan Dana Desa yang sudah

digelontorkan oleh Pemerintah, ternyata di awal-awal tahun sudah banyak mengalami

permasalahan/kejadian di daerah tertentu, dan hal ini harus diteliti mengapa bisa terjadi hal

demikian. Sementara di daerah lain tidak mengalami permasalahan. Peraturan Pemerintah

Nomor 60 Tahun 2018 tenteng SPIP, bahwa peran BPKP berupaya semaksimal mungkin

untuk meningkatkan Sistem Pengendalian Intern dan Kompetensi SDM, terutama dalam

pengelolaan keuangan. Terkait dengan pengawalan Dana Desa, BPKP sudah membuat

Aplikasi sebagai alat bantu pengendalian yaitu Sistem Keuangan Desa atau SISKEUDES,

yang sudah digunakan di beberapa daerah di Indonesia, papar Teguh.

Bupati Wonosobo dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Asisten Pemerintah

Sekretaris Daerah Aziz Wijaya menyampaikan apresiasi positif dan dukungan atas

pelaksanaan Gelar Pengawasan Daerah Tahun 2017, sebagai upaya kita bersama untuk

mendukung akslerasi Reformasi Birokrasi sebagai ruang advokasi dan komunikasi bagi setiap

upaya penerapan strategi pengawasan serta pembinaan yang sistematis, dalam

penyelenggaraan pemerintahan serta pembangunan antara Pemda Wonosobo dan Pemprov.

Jateng, sekaligus menguatkan komitmen jajaran pemerintahan untuk bekerja lebih baik dan

profesional.

Lebih lanjut Bupatimengatakan bahwa semangat Reformasi Birokrasi yang masih berjalan

dinamis sampai saat ini tentunya harus mampu dimaknai sebagai upaya untuk membangun

tata kelola pemerintah yang menerapkan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas, dalam

rangka mencapai pemerintahan yang baik dan bersih (good goverment and clean goverment).

Hal ini dapat dicapai apabila semua Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) khususnya

pimpinan instansi pemerintah menyelenggarakan kegiatan pengendalian atas keseluruhan

kegiatan mulai perencanaan, pelaksanaan sampai pada pertanggungjawaban secara tertib,

terkendali, efektif, dan efisien.

Wakapolres Kab.Wonosobo, selaku Ketua Saber Pungli / UPP Polres Wonosobo Komisaris

Polisi Dwi Maryati dalam paparannya menyampaikan pengertian dari Pungli adalah

pengenaan biaya atau pungutan di tempat yang seharusnya tidak ada biayadikenakan atau di

pungut di lokasi atau pada kegiatan tersebut tidak sesuai ketentuan, sehingga dapat diartikan

sebagai kegiatan memungut biaya atau meminta uang secara paksaoleh seseorang kepada

pihak lain dan hal tersebut merupakan sebuah praktek kejahatan atau perbuatan pidana.

Penyebab dari adanya Pungli ini diantaranya adalah komitmen masih rendah serta tidak

menerapkan Pengendalian Internal dan Pengawasan Melekat, dan dampaknya akan

menghambat pembangunan serta masyarakat dirugikan,terangnya.

Paparan Inspektur Provinsi Jawa Tengah yang diwakilioleh Sekretaris Inspektur Doni

Widiyanto menyampaikan tentang Perkembangan Reformasi Birokrasi,Capaian Reformasi

Birokrasi, Opini BPK-RI, Kapabilitas APIP,Maturitas SPIP, Indeks Reformasi Birokrasi,

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Aksi Daerah dan Percepatan

Pemberantasan Korupsi, Kinerja Pengawasan serta Tindak Lanjut atas Hasil Pemeriksaan

Inspektorat Provinsi.

Paparan terakhir dari Inspektur Kabupaten WonosoboGatot Hermawan yang menyampaikan

informasi Hasil Pengawasan APIP Inspektorat Kab. Wonosobo pada PKPT Tahun 2016.

Acara diakhiri dengan tanya jawab oleh para peserta kepada para narasumber.

(Tim Humas BPKP Jateng/Din)

Kakanwil Kemenag Jawa Tengah Berikan Pembinaan

Akselerasi Pencairan TPG Terhutang

-

4 Desember 2017

Kudus- Sebagai upaya untuk menyamakan persepsi

terkait masalah pencairan TPG terhutang, Kemenag

Kudus mengadakan acara Akselerasi Pencairan TPG

Terhutang bagi Guru PNS PENDIS dan Guru Non

PNS pada hari Senin, 04 Desember 2017, bertempat

di Ruang Pokjawas Kemenag Kudus.

Agenda akselerasi dihadiri oleh pejabat dari

Kemenag Kudus, Pati,Jepara, Rembang, Blora dan

Grobogan serta dipimpin langsung oleh Kepala

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa

Tengah, sekaligus beliau memberikan arahan dan pembinaan terkait dengan pencairan TPG

terhutang, yang harus dibayarkan di tahun ini.

Dalam arahannya, Farhani mengajak semua ASN di lingkungan Kementerian Agama untuk

bisa mengubah mindset di dalam menjalankan tugas dan fungsinya demi suksesnya TUSI

Kemenag, dalam memberikan pelayanan publik yang baik dan berkualitas.

Beliau juga mengecek kesiapan di tiap-tiap Kemenag Kabupaten yang hadir dalam akselerasi

tersebut di dalam proses pencairan TPG terhutang. Proses pencairan TPG ini membutuhkan

ekstra perhatian sehingga perlu adanya keseriusan dari kita di Kemenag

Kabupaten/Kota dengan memohon dukungan penuh dari Lintas sektoral lainnya yakni

BPKP, Irjen, Kepala KPPN, Kepala Kanwil Perbendaharaan serta dari Kanwil Kemenag

Jawa Tengah sendiri.

Banyak sekali kendali yang terjadi di lapangan, diantaranya kendala IT terkait Aplikasi SAS

yang telah diinstal oleh masing-masing Kabupaten/Kota namun setelah dikirim ke

KPPN yang terkadang hasinya mengalami perbedaan. Oleh sebab itu marilah kita samakan

mindset dan persepsi kita. Setelah proses relokasi saya minta untuk segera dicairkan, nantinya

akan saya cek kepada Kepala Sub Bagian Tata Usaha.

Pengalaman yang terjadi, adanya 3 fenomena yaitu: 1. Fenomena dimana guru sudah

dibayarkan TPG tetapi oleh Kabupaten/Kota diusulkan lagi untuk direview. 2. Fenomena

dimana guru ada sebagian menerima double TPG dan yang ke 3. Setelah selesai direview

pastinya akan mendapatkan koreksi baik secara positif maupun negatif. Kondisi dilapangan

khususnya di Wilayah Jawa Tengah ini menunjukkan 20 ribu guru non PNS yang wajib untuk

direview, dengan jangka waktu yang sangat pendek, sementara Sumber Daya Manusia dari

BPKP sangat terbatas.

Oleh sebab itu dari hasil konsultasi dengan BPKP, TPG harus dicairkan terlebih dahulu, jika

ada koreksi yang kurang maka akan ditambahi dan jika kelebihan wajib untuk

mengembalikan. Harapan saya sampai tahun 2018, tidak ada lagi TPG yang belum

terbayarkan.

Terakhir kalinya, kita semua selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan publik yang

baik dan berkualitas, dan jika TPG telah cair maka hindari gratifikasi, dan teruslan bekerja

sesuai dengan Tugas dan fungsi kita masing-masing.(Eti/bd)

Kapolda Jateng Luncurkan Grand Design Sipadan di Batang

28 Desember 2017 | 18:52 WIB | Suara Pantura

BATANG,suaramerdeka.com- Kapolda Jawa Tengah Irjen.Pol Condro Kirono

meluncurkan Grand Design Sipadan (Sistem Informasi Pengawasan Dana Desa). Kegiatan

tersebut disaksikan Bupati Batang Wihaji, Wakil Bupati Suyono, Kapolres Batang AKBP Edi

Suranta Sinulingga, Dandim 0736 Batang, Letkol.Inf.Fajar Ali Nugraha, dan pejabat terkait

lainnya, di pendopo setempat, Kamis (28/12).

Dikatakan oleh Kapolda, dana desa banyak pengawasan karena bertujuan agar bangsa

Indonesia bisa tercapai kesejahteraan, adil dan makmur. Sehingga kesenjangan, kemiskinan

bisa terkurangi yang kuncinya berada di desa, karena setiap tahun memperoleh dana desa dari

Presiden.

"Kita selaku polisi lebih senang mencegah dari pada menindak kejahatan. Untuk itu aplikasi

Sipadan yang secara realtime berbasis Website ini dapat meminimalisir konflik dan sangat

transparan,"kata Kapolda.

Aplikasi Sipadan, menurut Irjen.Pol Condro Kirono, merupakan bagian pendampingan dana

desa agar dapat dimanfaatkan untuk tepat sasaran yang nanti digunakan oleh para Bhabinsa

Kamtibmas. Oleh karenanya Sipadan sebagai pengawasan dana desa sudah tersistem dan

aplikasinya terintegrasi dengan aplikasi yang di buat oleh BPKP.

“Dalam aplikasi tersebut diketahui mulai dari perencanaan dana desa dan pelaksanaan serta

pengawasannya bersama Babinkamtibmas, apakah betul-betul pekerjaannya dilakukan oleh

warga desa, dengan harapan bisa tepat sasaran dan tepat manfaat,” ujarnya.

Terobosan aplikasi tersebut, kata Kapolda, juga menjadi yang pertama di Jawa Tengah

bahkan di Indeonesia. “Maka dari itu akan kami integrasikan dengan aplikasi yang dimiliki

Polda yaitu Smile Police dan akan kita angkat untuk seluruh Polda Jawa Tengah, sehingga

bisa melihat kinerja Bhabinkamtibmas di seluruh Polda Jawa Tengah,” sebut Kapolda.

Digitalisasi pelaporan dana desa, tambah Kapolda, hanya ada di Batang, “Digitalisasi

pelaporan dana desa hanya ada di Batang, sehingga bisa mencegah lembaga pengawasan

eksternal yang hanya untuk kepentingan diri sendiri dengan mengancam Kepala Desa, karena

Kepala Desa juga tidak sendirian tapi bersama polisi,” pungkas Irjen.Pol Condro Kirono.

Sementara itu, Bupati Batang Wihaji dalam acara tersebut menambahkan, kegiatan launching

Sipadan merupakan hasil inisiasi bersama antara Polres Batang dan Pemkab Batang agar

proses pengelolaan keuangan dana desa dapat transparan, tepat sasaran dan tepat manfaat

bagi masyarakat.“Kabupaten Batang merupakan pusat rujukan pengelolaan keuangan secara

transparan dan sudah ada 38 Kabupaten yang belajar di Batang, 11 sudah MoU dan lainnya

ToT. Kabupaten Batang sabagai percontohan transparansi anggaran yang di rekomendasikan

KPK sebagi pusat rujukan, untuk itu inisiasi aplikasi Sipadan sangat luar biasa, merupakan

terobosan kreatif dan inovatif bekerjasama dengan Polres Batang," ucap Wihaji.

Bupati juga berterimakasih kepada Kapolres Batang AKBP Edi Suranta Sinulingga yang baru

dua bulan tapi memiliki inisiasi yang kreatif dan inovatif.

"Kapolres Batang yang memiliki jargon menyambung peseduluran dan ngewongke wong

sangat luarbiasa. Dari inisiasi Sipadan ini sangat membantu masyarakat Kabupaten Batang

dalam pembangunan karena dalam pengelolaan keuangan dana desa yang tersismtem, dan

transparan," pungkas Bupati Wihaji.

(Kasirin Umar /SMNetwork /CN38 )

Komitmen Kanwil Kemenag Jateng dalam Pengelolaan

Penyusunan Laporan Keuangan

Martina Wulandari

-

24 November 2017

Semarang (Inmas) – Pengelolaan keuangan negara

secara transparan dan akuntabel merupakan upaya yang

dilakukan dalam mewujudkan good governance dan

clean government sebagai salah satu amanat reformasi.

Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah

dibawah pimpinan Farhani sangat berkomitmen

melaksanakan salah satu amanat reformasi

tersebut dalam pengelolaan keuangan dan penyusunan

laporan keuangan yang baik.

Farhani menerangkan, Kanwil Kemenag Prov. Jateng pada tahun 2017 telah banyak

memperoleh prestasi dalam pengelolaan keuangan, diantaranya : juara I Nasional pengelolaan

Barang Milik Negara (BMN) kategori penghapusan BMN, menerima penghargaan atas

penyajian data laporan BMN terbaik dan penghargaan dari KPHI atas pelaksanaan haji yang

menyatakan SOC Solo sebagai Embarkasi/ Debarkasi Haji yang berkinerja baik.

“Tahun ini saya menargetkan untuk pengelolaan dan penyusunan laporan keuangan masuk

dalam 3 besar,” tegas Farhani disela-sela acara seremonial penyerahan penghargaan pada

para pemenang Porsadin Nasional III di Halaman Kanwil Kemenag Prov. Jateng pada Jum’at

(24/11).

Terkait hal tersebut, Kakanwil melakukan upaya meminta tim audit Inspektorat Jenderal

(Itjen) Kemenag RI untuk bisa memperpanjang waktu pendampingan dan konsultasi

pengelolaan laporan Keuangan.

Kakanwil juga sangat berkomitmen dalam pengawalan penyaluran Tunjangan Profesi Guru

(TPG) dan Inpassing yang terhutang sejak 2015. Langkah nyata yang dilakukan Farhani

adalah melakukan kunjungan kerja ke Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

Jawa Tengah , Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) dan Tim Itjen Kemenag RI

guna membantu untuk memberikan pendampingan dan pengawasan dalam proses penyaluran

TPG dan Inpassing.

“Langkah ini merupakan hal yang pertama kali di lakukan dalam sejarah di Kanwil Kemenag

Prov. Jawa Tengah dan dengan pendampingan ini dapat meminimalisir segala sesuatu yang

dapat merugikan negara dan kaitannya dengan kinerja Kemenag,” pungkasnya.

Upaya Kakanwil tersebut melaksanakan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan laporan

keuangan karena mengingat alokasi dana yang diterima Kanwil Kemenag Jawa Tengah

kurang lebih sebesar 8,7 M. Apalagi mengingat waktu anggaran yang sudah mendekati akhir

tahun anggaran, hingga sangat memerlukan perhatian yang besar.(wul/wul)

KOMITMEN TINGKATKAN AKUNTA BILITAS MELALUI REVIU PENYERAPAN ANGGARAN

DAN PBJ

24 Oktober 2017 11:03:17 / jateng / dibaca: 212 kali / Kat: Konsultasi, Asistensi dan Bimtek

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah komitmen untuk meningkatan Akuntabilitas

Pengelolaan Keuangan Negara melalui Reviu Penyerapan Anggaran Belanja dan

Realisasi Pendapatan, serta Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Triwulan III Tahun

Anggaran 2017, Senin (23/10).

Workshop yang diselenggarakan selama satu hari

tersebut dilaksanakan di Ruang Bidang Akuntabilitas

Pemerintah Daerah, lantai dua Perwakilan BPKP Jateng,

dan dibuka secara resmi oleh Kepala Perwakilan BPKP

Provinsi Jawa Tengah, Samono serta dihadiri oleh

Inspektur Kabupaten Boyolali Masruri, Inspektur Kota

Surakarta Untara, serta para APIP dari Inspektorat

Kabupaten / Kota se-Provinsi Jawa Tengah, dan Badan

Pemberdayaan Masyarakat Desa (Bapermasdes)

Provinsi Jawa Tengah. Sebagai Narasumber Workshop adalah Pengendali Teknis Bidang

APD Perwakilan BPKP Jateng, Iwan Suhardi dan Pengendali Teknis Bidang APD Surojo

Budi Wasono, serta moderator dalam Kegiatan tersebut adalah Suta’at Dalnis Bidang APD.

Dalam Sambutannya Samono menyampaikan ucapan terima kasih kepada para peserta

Workshop, bawasanya ini adalah sudah yang ketiga kalinya dilaksanakan di Perwakilan

BPKP Jateng, itu artinya juga telah dilaksanakan hal yang sama untuk Triwulan I, dan

Triwulan II. Hal ini merupakan suatu kegiatan rutinitas yang dilaksanakan oleh APIP

Kab/Kota, kecuali bagi yang masih baru atau yang belum pernah mengikuti Workshop

ini, segera bersinergi untuk mempelajari Aplikasi Reviu Penyerapan Anggaran dengan baik.

Karena sebagai APIP diharapakan bisa meberikan early worning system terhadap semua

resiko dalam hal pencapaian tujuan.

Lebih lanjut Samono menyampaikan bahwa berbicara mengenai Penyerapan Anggaran, PBJ,

dan termasuk juga Dana Desa berarti bicara tentang apa yang sudah diprogramkan oleh

pemerintah dan hal ini untuk kesejahteraan rakyat. Berbicara kesejahteraan rakyat tolok ukur

salah satunya adalah Pendapatan Nasional. Semakin besar Goverment Spending-nya maka

Pendapatan Nasional akan meningkat dengan baik. Lebih jauh lagi tergantung bagaimana

penyerapannya, serta sampai sejauh mana bisa memberikan early worning system sampai

tingkat yang lebih detail.

Di akhir sambutan Samono mengharapkan kepada para peserta Workshop agar tidak ragu

untuk melakukan sharing tentang semua hal, terutama permasalahan Penyerapan Anggaran,

PBJ maupun Dana Desa, sehingga nantinya bisa melaksanakan apa yang telah diprogramkan

oleh pemerintah dengan baik. Kepada para peserta Workshop, untuk bisa mengikut kegiatan

ini dengan sungguh-sungguh, sehingga nantinya tidak mengalami kesulitan saat pelaksanaan

aplikasi Penyerapan Anggaran, PBJ maupun Dana Desa. Harapannya pula nantinya bisa

didukung dengan jaringan yang lancar, sehingga saat inputing data tidak mengalami masalah.

Workshop dilanjutkan dengan pemahaman materi tenteng Panduan Monitoring Penyaluran

dan Penggunaan Dana Desa Tahun 2017 dan Implementasi Siskeudes di Kabupaten / Kota

se-Provinsi Jawa Tengah oleh Dalnis Bidang APD Iwan Suhardi, dilanjutkan dengan praktek

User Manual Aplikasi Penyerapan Anggaran dan PBJ Triwulan III Tahun 2017 oleh Suroyo

Budi wasono, Dalnis Bidang APD BPKP Jateng.(Tim Humas BPKP Jateng/Din)

Larwasda 2017

Published: Tuesday, 07 November 2017 01:20 |

Written by masaru hadi | Print | | Hits: 155

Telah dilaksanakan kegiatan Gelar Pengawasan

Daerah tingkat Kabupaten Semarang Tahun 2017

yang digelar oleh Inspektorat Kabupaten Semarang

pada hari Selasa, 31 Oktober 2017. Bertempat di The

Wujil Resort Ungaran, kegiatan ini dihadiri oleh

sekitar 80 undangan dari Perangkat Daerah dan

BLUD serta perwakilan dari desa dan sekolah-sekolah di Kabupaten Semarang.

Acara tersebut dihadiri oleh Bapak Bupati dan Wakil Bupati Semarang serta Sekrearis

Daerah Kabupaten Semarang, Bp. Gunawan Wibisono. Dan Bapak Bupati Semarang Dr. H.

Mundjirin, Sp.OG sendiri yang berkenan membuka kegiatan tersebut.

Sebelum dibuka oleh Bapak Bupati Semarang, terlebih dahulu Inspektur Kabupaten

Semarang melaporkan kegiatan panitia dan juga menyampaikan rencana kegiatan Inspektorat

Kabupaten Semarang tahun 2018.

Dalam sambutannya, Bapak Bupati Semarang menekankan akan pentingnya perangkat desa

untuk tertib dalam mengelola keuangan desa dengan mengarahkan pembangunan di desanya

untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. Tidak lupa peran kecamatan dalam melakukan

fasilitasi dan pendampingan. Hal ini tidak lepas dari penguatan peran Inspektorat dalam

mengawal pelaksanaan dana desa.

Setelah pembukaan dan sambutan dari Bupati Semarang, dilanjutkan dengan penyerahan

laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Inspektorat Kabupaten Semarang kepada kepala desa dan

kepala sekolah.

Setelah coffee break sejenak, dilanjutkan dengan pemaparan dari BPKP perwakilan Provinsi

Jawa Tengah dan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah. Adapun narasumber kegiatan Larwasda

kali ini adalah Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah, Bp. Samono dan Irban

Khusus Inspektorat Provinsi Jawa Tengah, Bp. Suharsono dengan moderator Irban Wilayah I

Inspektorat Kabupaten Semarang, Bp. Nanang Suswantoro.

Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah kali ini menjelaskan mengenai kegiatan

Whistle Blowing System (WBS) sebagai upaya perlindungan atas pelapor dalam rangka

membongkar tipikor yang sistematis.

Narasumber kedua, Bp. Suharsono dari Inspektorat Provinsi Jawa Tengah pada kesempatan

kali ini menerangkan atas penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang

Pembinaan dan Pengawasan Pemerintahan Daerah di tingkat kabupaten serta kendala apa saja

yang dihadapi daerah selama ini.

Setelah paparan, dilanjutkan dengan tanya jawab, salah satunya dari Kepala Dispermasdes.

Rangkaian kegiatan ini ditutup oleh moderator untuk kemudian dilanjutkan dengan makan

siang.

LSKP Jateng Kecam Kinerja Kejaksaan Negeri Demak

November 23, 2017

DEMAK, Mediajateng.net – Aktivis yang tergabung

dalam Lembaga Study Kebijakan Publik (LSKP) Jateng,

mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri Demak, Kamis

(23/11/2017).

Mereka beraudiensi dengan pihak Kejaksaan Negeri

Demak, terkait penanganan kasus korupsi di Kabupaten

Demak.

Menurut Muhammad Rifai, Direktur LSKP Jateng, selama kurun waktu satu tahun ini, dalam

pengamatan lembaganya, belum ada penanganan kasus korupsi menonjol yang ditangani oleh

Kejari Demak.“Apakah ini memang Demak benar – benar bersih dari KKN atau memang

belum maksimalnya penanganan kasus korupsi di Kota Wali ini. Atau jangan jangan

Kejaksaan Demak mandul?” ungkap Rifai.

Tidak adanya kasus korupsi yang ditangani oleh Kejari Demak, merupakan sebuah

pertanyaan besar, sehingga mendasari LSKP Jateng untuk meminta audiensi dan meminta

ketegasan.Selain audiensi masalah penanganan korupsi di Demak, LSKP Jateng juga

menanyakan penanganan kasus dugaan korupsi APBD Desa Tlogorejo , Kecamatan

Wonosalam tahun anggaran 2014 yang merugikan keuangan negara sebesar Rp 425.000.000.

“Informasinya , berkasnya sudah P21 dan sudah ada dua tersangka yang ditetapkan,”

katanya.Meski sudah ada dua tersangka kasus dugaan korupsi APBD Desa Tlogorejo ,

Kecamatan Wonosalam , akan tetapi kedua pelakunya hingga saat ini masih bebas di luar dan

belum ditahan oleh Kejari Demak.“Sesuai dengan KUHAP pasal 21, ketika sudah dinyatakan

P21, harusnya segera ditahan tersangkanya dan segera di limpahkan ke pengadilan. Kami

minta Kejaksaan Negeri Demak agar segera melakukan penahanan kepada kedua tersangka, ”

tandasnya.

Menurutnya, sekelas tokoh nasional Setyo Novanto saja, saat berstatus tersangka langsung

ditahan, akan tetapi dua tersangka dugaan korupsi di tingkat lokal yakni Kades Tlogorejo,

Suhudi dan bendaharanya, Sugiarti justru dibiarkan bebas di luar.“Jika dalam waktu satu

minggu tidak ada kejelasan dan Kejaksaan Negeri Demak tidak melakukan penahanan

kepada Kades Tlogorejo dan bendaharanya, kami akan melakukan aksi,” ancamnya.

Para aktivis LSKP Jateng diterima oleh

Fathurrohman Rosyidi , Kasi Intel Kejaksaan Negeri Demak dan

Novi Amelia, Jaksa Fungsional Kejaksaan Negeri Demak.Terkait dengan kurang

maksimalnya penanganan tindak pidana Korupsi oleh Kejaksaan Negeri Demak, menurut

Fathurrohman Rosyidi , Kasi Intel Kejaksaan Negeri Demak, hal tersebut dikarenakan mulai

tahun 2017 pihak Kejaksaan Negeri Demak lebih mengedepankan pencegahan daripada

penindakan.

Sementara untuk penanganan dana Desa, ada mekanisme yang harus dilakukan, yakni

terlebih dahulu melalui APIP (Aparat Pemeriksa Internal Pemerintah).Apabila dari APIP ada

temuan, selanjutnya akan dilaksanakan audit oleh BPKP yang nantinya baru dililmpahkan ke

Kejaksaan untuk dilakukan pengkajian terlebih dahulu.“Terkait dengan progress penanganan

perkara di Desa Tlogorejo, kami belum bisa menjawab karena bukan merupakan bagian dari

TIM yang menangani perkara tersebut,” ujarnya.

LSKP Pertanyakan Penanganan Kasus Korupsi

24 November 2017

141

Berbagi di Facebook

Tweet di Twitter

DEMAK – Para aktivis yang tergabung dalam Lembaga Studi

Kebijakan Publik (LSKP) Jateng kemarin mendatangi Kantor

Kejaksaan Negeri (Kejari) Demak. Mereka melakukan audiensi untuk

mempertanyakan berbagai hal terkait penanganan kasus korupsi.

Diantaranya, kasus dugaan korupsi APBD Desa Tlogorejo,

Kecamatan Wonosalam tahun anggaran 2014 yang diduga merugikan

keuangan negara sebesar Rp 425 juta. Direktur LSKP Jateng, M Rifai

mengatakan, informasi yang diterima berkas perkara tersebut sudah

P21 dan telah ditetapkan dua tersangkanya. Namun demikian, kata

dia, kejaksaan diduga belum menahan tersangka. “Mestinya, kalau

sudah P21 bisa ditahan,” katanya.

Rifai menambahkan, dalam setahun terakhir belum ada penanganan

kasus korupsi yang menonjol oleh kejari Demak. Karena itu, ia juga

mempertanyakan apakah Demak memang bersih dari kasus korupsi

atau penanganan yang kurang maksimal. Para aktivis LSKP tersebut

kemarin ditemui Kasi Intel Kejari Demak, Fathurahman dan Jaksa

Novi Amelia SH.

Dalam kesempatan itu, Kasi Intel mengatakan, bahwa selama 2017 ini

pihaknya lebih mengedepankan pencegahan daripada penindakan.

Sedangkan, terkait dana desa ada mekanisme yang harus dilakukan,

yaitu terlebih dulu melalui penelitian aparat pemeriksa internal

pemerintah (APIP).

Menurutnya, jika APIP ada temuan, maka dapat dilakukan audit oleh

BPKP dan kemudian dilimpahkan ke kejaksaan untuk dikaji dulu.

“Untuk perkara di Desa Tlogorejo, kami belum bisa menjawab karena

bukan tim yang menangani perkara tersebut,” ujarnya.(hib/bas)

Maju di Pilkada 2018, Tamzil Buktikan Masih Dicintai Rakyat

Kudus

6 Desember 2017 admin 0 Komentar Pilkada, Rakyat Kudus, Tamzil

MENDAFTAR-Ir Muhammad Tamzil MT saat mengikuti

penjaringan di DPC PKB Kabupaten Kudus. (PM/06)

KUDUS, PojokMuria.Com– Ir. H. Muhammad Tamzil

MT atau Tamzil, konon katanya diminta hadir kembali di

Kudus atas desakan masyarakat rantauan asal Kudus yang

peduli dengan kondisi daerah asal mereka, utamanya yang

tergabung di FKMK untuk turut dalam kontes pilbup 2018,

karena Tamzil dipandang sebagai sosok yang paling

berpengalaman dan mampu menyelesaikan berbagai persoalan birokrasi dan pemerintahan di

Kudus dibanding kandidat lain yang telah muncul terlebih dulu.

Sebagai manusia biasa Tamzil memang mempunyai salah, alpa dan dosa. Tamzil memang

mantan terpidana penghuni LP. Kedung Pane, hampir semua masyarakat Kudus tahu hal itu.

namun tidak semua orang tahu apa yang menjadi penyebab Tamzil menjadi terpidana. Bagi

mereka yang tahu, bisa dimungkinkan dapat memaklumi dan akan manganggap hal itu tidak

menjadikan Tamzil memiliki cacat kepribadian untuk tampil kembali memimpin Kudus. Hal

itu membuktikan jika Tamzil masih begitu dicintai rakyatnya.

Tamzil menjadi terpidana karena diskresi kebijakan dalam rangka memenuhi usulan

mengenai kebutuhan sarpras bagi lembaga pendidikan (berupa laboratorium dan

perpustakaan). Usulan itu direalisasi di tahun 2004. Karena di tahun itu tidak tersedia

anggaran, maka pengadaannya dilakukan bekerjasama dengan pihak ketiga (rekanan) yang

bersedia memberi hutang pada Pemda (CV. Ghani and Son’s). Karena hutang, tentu tidak

mungkin pengadaan itu dilakukan lewat lelang.

Saat itu Tamzil hanya membuka ruang bagi terpenuhinya usulan itu dan bersama DPRD

menyiapkan anggaran pembayaran hutangnya di tahun anggaran 2005. Sebagai

konsekwensinya tentu Tamzil juga harus bersedia menandatangani MoU.

Selanjutnya Tamzil hanya mendelegasikan pelaksanaannya pada SKPD terkait dalam hal ini

Disdikpora. Pelaksanaan dan tanggung jawab sepenuhnya lalu berada di bawah Kepala

Disdikpora selaku pengguna anggaran. Nilai anggarannya mencapai Rp 21,8 miliar.

Kesalahan Tamzil adalah tidak mempertimbangkan bahwa diskresi kebijakan saat itu tidak

dilindungi oleh undang-undang.Andaikata apa yang dilakukan Tamzil itu dilakukan setelah

berlakunya UU 23/2014 dan UU 30/2014, maka apa yang dilakukan Tamzil, sebagaimana

pernah dikatakan oleh presiden Jokowi, akan dianggap sebagai tindakan inovasi dan

optimalisasi potensi daerah. Tidak ada maksud untuk memperkaya diri dan pencitraan diri.

Sayangnya, diskresi kebijakan seperti dilakukan Tamzil saat itu dianggap melanggar

Keputusan Presiden (Keppres) No. 80/2003 tentang Mekanisme Pengadaan Barang dan

Jasa.Pemidanaan Tamzil, oleh banyak pihak saat itu dinilai sarat dengan kepentingan politik

atau dalam arti kata lain ada upaya kriminalisasi oleh pihak tertentu. Saat sidang perkara, oleh

JPU Tamzil bersama Kepala Disdikpora dan rekanannya dijerat pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18

Undang-Undang Nomor 31/1999 sebagaimana diubah dengan UU nomor 20/2001 tentang

Pemberantasan Tipikor jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Berdasarkan audit BPKP, dalam pelaksanaan pengadaan sarpras itu dinilai terdapat kerugian

uang negara sebesar Rp. 2,8 milyar. BPKP tidak melaporkan adanya bukti aliran dana ke

rekening pribadi Tamzil. Sebetulnys selisih nilai sebesar itu dibanding dengan nilai yang

dianggarkan sebesar Rp. 21,8 milyar (+/- 10 persen) adalah wajar sebagai nilai keuntungan

rekanan dan nilai kemahalan.

JPU menuntut Tamzil dengan tuntutan 2 tahun penjara dan denda Rp. 100 juta. Tidak adanya

tuntutan pengembalian kerugian uang negara pada Tamzil membuktikan bahwa Tamzil tidak

dinilai turut makan uang negara.Tuntutan pengembalian uang yang dianggap sebagai

kerugian negara disampaikan oleh JPU saat sidang perkara Direktur CV. Ghani and Son’s,

Abdul Ghani. Karena sebelum sidang sudah mengembalikan Rp. 1,3 miliar, maka dalam

tuntutannya, JPU menuntut Abdul Ghani pengembalian dana sebesar Rp. 1,8 miliar plus

denda Rp. 150 juta.

Hakim akhirnya menjatuhkan vonis 22 bulan penjara pada Tamzil. Meski tuntutan perkara

dan vonis yang dijatuhkan Hakim dinilai oleh banyak kalangan tidak memenuhi rasa

keadilan, terutama oleh Tamzil sebagai terpidana, sebagai sosok yang taat hukum, Tamzil

taat pada apa yang diputuskan oleh Majlis Hakim.

Sarpras yang diupayakan pengadaannya oleh Tamzil saat itu demi memenuhi kebutuhan

fasilitas anak didik sampai saat ini masih termanfaatkan. Sarpras itu telah bermanfaat bagi

banyak anak didik mencapai sukses menyelesaikan pendidikan mereka. Namun Tamzil

sebagai pemimpin pembuat kebijakan agar terpenuhinya kebutuhan sarpras itu justru

dijebloskan dalam penjara.

Dinilai dari sisi ini, layak jika Tamzil disebut sebagai pahlawan. Demi memenuhi kebutuhan

masyarakat, dalam hal ini lembaga pendidikan, Tamzil rela dijebloskan penjara. Mirip

dengan sikap para pahlawan di zaman perjuangan kemerdekaan. Oleh karena itu layak jika

ada sinyal banyak parpol yang akan merekomendasikan Tamzil untuk Pilbup Kudus 2018

yang akan datang. Elektabilitas Tamzil pun meningkat. Dalam kondisi seperti ini Tamzil

harus hati-hati dalam memilih wakil dan menghadapi siasat lawan.

Diskresi kebijakan seperti dilakukan Tamzil, sebenarnya pernah dilakukan juga oleh bupati

Musthofa ketika mengeluarkan dana honor RT dan RW jelang pemilukada 2013 dalam

kerangka pencitraannya, namun entah bagaimana, kejadian yang dilakukan oleh Bupati

Musthofa ini tidak ada yang memperkarakannya.

Mari kita rakyat pemilih hendaknya bisa berpikir sedikit lebih cerdas. (Muhammad

Noordin/Pemerhati Sosial)

Mantan Pejabat PA Datangai Kejaksaan

Rabu, 08 Nov 2017 14:10 | editor : Ali Mustofa

HINDARI KAMERA: Sumadi, mantan Pejabat Panitera

Pengganti (PP) pada Pengandilan Agama (PA) Blora

menutup mukanya usai diperiksa dari Kantor Kejaksaan

Negeri Blora. (SUBEKAN/RADAR KUDUS)

KOTA – Mantan Pejabat Panitera Pengganti (PP) pada

Pengandilan Agama (PA) Blora Sumadi, mendatangi

Kejaksaan Negeri Blora kemarin. Kedatangan pria 47 tahun

ini, diduga kuat terkait kasus penyelewengan tanah PA yang telah menyeretnya ke dalam bui.

Sumadi datang ke kejaksaan didampingi dua kuasa hukumnya. Dengan mengenakan peci

hitam, baju cokelat lengan pendek dan sepatu sport warna hijau, Sumadi tampak beberapa

kali keluar masuk ruangan kasi intelijen. Hingga sekitar pukul 15.43 WIB, Sumadi keluar

dengan menutup wajah ditutup tangan untuk menghindari kamera awak media.Kasus tanah

PA sendiri, bergulir sejak tahun 2008 lalu. Selain, Sumadi ada tiga tersangka lain yakni,

Sofyan Riyanto, Mukhidin dan Ida Nursanti. Namun hingga kini ketiganya belum tersentuh

oleh hukum. Padahal, semua sama-sama ditetapkan tersangka.

Untuk ketiganyaditetapkan menjadi tersangka pada 2010. Sedangkan Sumadi, ditetapkan

menjadi tersangka pada Desember 2013. Dari empat tersangka itu, baru Sumadi yang telah di

penjara.Sumadi dijatuhi vonis 5 tahun penjara lebih tinggi dari tuntutan jaksa yang hanya

dua tahun. Ini setelah yang bersangkutan kalah banding atas vonis 1,5 tahun pihak

Pengadilan Tipikor Semarang. Mahkamah Agung (MA) menjatuhkan hukuman pidana

kurungan lima tahun penjara dan pidana denda Rp 200 juta subsidair 6 bulan kurungan

Usai pertemuan dengan Sumadi, Kepala Kejaksaan Negeri Blora Yulitaria melalui Kepala

Seksi (Kasi) Intelijen Kejari Blora Dafit Supriyadi enggan membeberkan maksud kedatangan

Sumadi ke Kejaksaan Negeri Blora. “Tanya kajari saja besok,” jelasnya.

Namun sebelumnya, Dafit mengaku pengumpulan data secara lengkap menjadi penting,

karena ada tersangka yang saat ini bertugas di luar Blora, sehingga butuh waktu untuk

melengkapi berkas-berkasnya. Aksi diam juga dilakukan Yoyok, salah satu kuas hukum

Sumadi. “Tunggu aja nanti. Tanya ke Kejaksaan Negeri Blora saja,” jawabnya singkat usai

keluar dari ruangan Kasi Inteljen.

Sebelumnya, kasus penyimpangan pengadaan tanah untuk Kantor Pengadilan Agama (PA) di

Jalan Blora-Cepu KM 32, Desa Seso, Kecamatan Jepon, Blora mencuat setelah dilaporkan

warga ke Kejari Blora pada Oktober 2008 silam. Saat itu, kejari langsung mengkaji dan

melakukan penyelidikan kasus dugaan penyelewengan pengadaan tanah seluas 5.000 M2

tersbut.Kasus ini masuk ke ranah hukum, karena tanah itu dibeli PA Blora Rp 470 ribu per

meter persegi. Sementara tanah lain yang bersebelahan (saat itu) hanya seharga Rp 250 ribu

per meter persegi. Protek tanah itu bermasalah setelah kejari mencium ada permainan antara

pemilik tanah dan panitia pengadaan.Temuan tersebut dikuatkan dengan hasil audit BPKP

Jateng, ditemukan kerugian keuangan negara Rp 1,356 miliar. Pengadaan tanah gedung PA

itu mendapat bantuan anggaran dari APBN sebesar Rp 2,239 miliar. Meski pengadaan

tanahnya bermasalah, pembangunan gedung PA tetap jalan.

Untuk tersangka Riyanto pada 2015 lalu masih berdinas di PA Grobogan, Mukhidin berdinas

di kantor Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Jateng, sementara Ida Nursanti, selaku pemilik

tanah yang dibeli PA adalah salah satu pengacara di Blora.

(ks/sub/ali/top/JPR)

PDAM Salatiga Terima Sertifikat Perpamsi

Award 2017

Angga Rosa AD

Kamis, 14 Desember 2017 - 15:59 WIB

SALATIGA - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Salatiga, Jawa Tengah, menerima sertifikat Perpamsi Award 2017 dengan kategori operasional terbaik ke-1 kota berpenduduk kurang dari 200.000 jiwa. Penghargaan ini diraih setelah operasional PDAM Kota Salatiga selama 2017 ini dinilai baik oleh Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi).

Direktur PDAM Kota Salatiga Samino mengatakan, Perpamsi Award 2017 penilaiannya didasarkan dari berbagai aspek. Antara lain, administrasi operasional keuangan dan pelayanan kepada masyarakat (pelanggan). Selain itu, juga didasarkan pada hasil formal pemeriksaan Badan Pemeriksaan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Jawa Tengah dan Kantor Akuntan Publik yang mencakup tentang sistem pemeriksaan berdasarkan Permendagri Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja PDAM dan Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM). "Alhamdulillah, PDAM Salatiga mendapat penilaian baik dan mendapat sertifikat Perpamsi Award 2017 dengan kategori operasional terbaik kesatu kota berpenduduk kurang dari 200.000 jiwa. Prestasi ini akan kami pertahankan dan ke depan kami akan terus meningkatkan pelayanan dan cakupan," katanya, Kamis (14/12/2017). Dia menjelaskan, hingga saat ini cakupan pelayanan PDAM Salatiga mencapai 79% dari jumlah penduduk Kota Salatiga sebanyak sekitar 189.000 jiwa. Adapun jumlah pelanggan saat ini sebanyak 29.957. "Target kami pada 2018, cakupan pelayanan meningkat menjadi 80% dan menambah 1.000 pelanggan," tandasnya. (rhs)

Pelajaran Berharga Ibu-Ibu Dharma Wanita BPKP di RSP IZI Jateng

Jumat, 22 Des 2017 by Redaksi | 45 visitor

SEMARANG (IZI News) - “Tidak ada seorang pun di

dunia ini berharap dipertemukan dalam keadaan sakit.

Tapi tetap bersyukur adalah kewajiban setiap manusia,

karena hati yang senantiasa bersyukur akan membawa

kita kepada kebahagiaan”.

Demikian kutipan sambutan dari Sri Budiati Samono,

Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jawa Tengah

(Jateng) Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan

(BPKP), di antara suara gerimis.

Segenap anggota Dharma Wanita BPKP Jateng, meluangkan waktu untuk bercengkerama

bersama penghuni Rumah Singgah Pasien (RSP) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Jawa Tengah,

pada Rabu (20/12/2017) sore.

Setelah memperkenalkan diri satu per satu, mereka saling bertukar cerita dan pengalaman.

Bukan hanya para pasien yang termotivasi, pertemuan yang sesekali diselingi dengan air

mata juga telah menyisakan pelajaran yang sangat berharga bagi ibu-ibu yang tergabung

dalam Korps Dharma Wanita BPKP tersebut.

Pertemuan yang didominasi oleh perempuan-perempuan tangguh sore itu, diakhiri dengan

saling bersalaman dan berpelukan untuk memberikan semangat.

Mereka juga saling mendoakan satu sama lain, tidak hanya untuk kesembuhan pasien tetapi

juga untuk kesehatan dan keselamatan para karyawan IZI Jateng.

“Kami ikut senang mba, ada yang mewakili memfasilitasi mereka yang benar-benar

membutuhkan. Mudah-mudahan kami nantinya bisa rutin memberikan donasi ke RSP IZI,”

terang Herlina yang turut serta dalam rombongan Dharma Wanita BPKP Jateng.

Sementara, Sri Budiati Samono mengatakan bahwa ia tidak ingin bertemu dengan ibu-ibu

yang sore itu duduk bersama, jika suatu hari berkesempatan untuk berkunjung lagi ke RSP

IZI Jateng.

Secara tidak langsung, itu merupakan doa dan harapan bahwa penghuni RSP IZI yang

sebagian besar adalah pasien kanker ini diberi kesembuhan dan dapat segera kembali ke

rumah masing-masing, berkumpul bersama keluarga. Aamiin. (IZI/Rafngi/Jateng)

inShare

KOMENTAR

Pemkot Tegal Perlu Pemulihan

Pemerintah Kota Tegal Kamis, 16 Nopember 2017

LARWASDA – Plt Wali Kota Tegal (berpeci) hadir membuka Larwasda di Ruang Adipura,

Rabu (15/11). (humas pemkot tegal)

TEGAL - Pemkot Tegal membutuhkan pemulihan pascakepemimpinan wali kota nonaktif.

Sebab, masih banyak residu dan hal tersebut membutuhkan penanganan yang khusus.

Demikian diungkapkan Inspektur Inspektorat Kota Tegal Praptomo dalam acara Gelar

Pengawasan Daerah (Larwasda) di Ruang Adipura, Komplek Balai Kota, kemarin. ”Residu

dari kepemimpinan wali kota nonaktif masih banyak dan perlu pemulihan. Dimana,

pemulihan tersebut perlu penanganan secara khusus,” kata Praptomo.

Laswarda tersebut diikuti pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dengan

menghadirkan narasumber dari beberapa instansi vertikal. Di antaranya, Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Kemudian, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Kejaksaan Negeri Kota Tegal.

Inspektorat berharap, Larwasda dimanfaatkan sebaik mungkin oleh OPD, agar bisa

menyampaikan secara langsung kepada narasumber terkait kesulitan-kesulitan apa yang

dialami. Dengan demikian, mendapatkan arahan untuk penanganannya atau terkait

penerjemahan aturan-aturan yang dianggap bias.

Larwasda itu dibuka Pelaksana Tugas Wali Kota Tegal Nursholeh. Orang nomor satu di Kota

Tegal itu menyampaikan, pengawasan dalam sebuah tata kelola pemerintahan merupakan

satu bagian yang tidak terpisahkan dari proses manajemen sebuah pemerintahan.

Pengawasan ini merupakan upaya yang dilakukan untuk menciptakan pemerintahan yang

bersih. Menurut Nursholeh, evaluasi dari pengawasan juga harus bisa memberikan solusi di

dalam OPD, untuk memaksimalkan output dan outcome dari kegiatan tersebut.

Nursholeh meminta Inspektorat mampu menempatkan dirinya sebagai penjamin mutu,

pembina, supervisor, serta memberikan masukan dan membantu memecahkan masalah dan

kendala yang dihadapi. (nam/zul)

Pengembangan Center of Excellence di Jawa Tengah, Kepala BPKP dan

Gubernur Jawa Tengah Teken MoU

09 Oktober 2017 15:09:33 / jateng / dibaca: 365 kali / Kat: MOU, Kerjasama

Saya berterima kasih kalau kerja sama ini dapat mendorong center of excellence bisa

berjalan, ujar Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, pada acara Penandatanganan

Nota Kesepahaman Pengembangan Center of Excellence Akuntabilitas Sektor Publik

dengan Kepala BPKP Ardan Adiperdana,

Jumat (8/9/2017).

Gubernur Jawa Tengah berharap akuntabilitas

sektor publik dapat didiskusikan dan perguruan

tinggi dapat memberikan legitimasi yuridis

terkait inovasi perbaikan akuntabilitas sektor

publik. Ia juga menantang Universitas

Diponegoro untuk mencari terobosan bagi

permasalahan sektor publik tanpa

meninggalkan governance.

Dalam acara yang bertempat di Ruang Rapat

Gedung A Lantai 2 Kantor Gubernur Jawa Tengah tersebut, Kepala BPKP menjelaskan

bahwa Center of Excellence bertujuan mempercepat pengembangan dan penyebaran best

practice akuntabilitas keuangan dan pembangunan. Center of excellence akan melibatkan

perguruan tinggi, terutama terkait penelitian yang dapat memperbaiki tata kelola di

Pemerintah Daerah.

Acara penandatanganan Nota Kesepahaman Pengembangan Center of Excellence dibarengi

dengan Penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah dan Berita Acara Serah Terima

Aset Tanah milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kepada BPKP.

Kepala BPKP menyampaikan, “Hibah tanah eks jembatan timbang akan sangat bermanfaat

untuk meningkatkan akses dan meningkatkan pelayanan BPKP terkait dengan akuntabilitas

keuangan dan pembangunan.”

Setelah penandatanganan, Kepala BPKP meninjau lokasi aset tanah tersebut didampingi

Kepala Biro Umum Muhamad Masykur danKepala Perwakilan BPKP Jateng Samono

sertajajaran pejabat Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah. Aset tanah yang

diserahterimakan kepada BPKP adalah tanah eks jembatan timbang yang berlokasi tepat di

utara Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah.

Peninjauan yang dilakukan oleh Kepala BPKP dilanjutkan dengan pemberian pengarahan

kepada seluruh pegawai di Aula kantor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah. Kepala

BPKP menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada pegawai-pegawai di perwakilan

yang dianggap sebagai “ujung tombak” BPKP, khususnya pegawai-pegawai yang sudah

melaksanakan tugas dengan penuh integritas.

Terkait penugasan, Ardan menghimbau perubahan mindset auditor BPKP dari model Keppres

Nomor 31 tahun 1983 yang berfokus pada “obrik” menjadi model PP Nomor 60 tahun 2008

yang lebih berfokus pada mitra kerja. Selain itu, Ardan juga mengingatkan perlunya

intensifikasi penginputan data penugasan pengawasan dan pelaporannya melalui aplikasi

SIMA, sehingga menjamin ketersediaan data untuk diolah menjadi informasi pada saat

dibutuhkan. Pengelolaan SIMA juga akan menjadi catatan kinerja kantor Perwakilan BPKP.

(Tim Humas BPKP Jateng Dedi/Din)

Pengin Jadi Wilayah Bebas Korupsi, Ini Upaya Pemprov Jateng

Minggu, 3 Desember 2017 07:05 WIB R. Wibisono/JIBI/Semarangpos.com Semarang Share :

Solopos.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) berusaha

mewujudkan lingkungan yang bersih dari korupsi di beberapa unit kerjanya. Salah satu upaya

Pemprov Jateng ialah dengan menjagokan delapan unit kerjanya sebagai role model atau

percontohan, yang dalam hal ini disebut pilot project, Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan

Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan

(BPKP).

Unit kerja yang dipersiapkan sebagai calon unit kerja berpredikat WBK adalah RSUD Dr Moewardi

Solo, RSUD Dr Margono Soekarjo Banyumas, RSUD Kelet Jepara, RSJD Surakarta, RSJD Dr Amino

Gondohutomo Semarang, RSJD Dr RM Soedjarwadi Klaten, serta UPT Perpustakaan Dinas Kearsipan

dan Perpustakaan Jateng. Sedangkan satu unit kerja, yakni RSUD Tugurejo Kota Semarang,

dipersiapkan sebagai calon unit kerja berpredikat WBBM.

Kepala Biro Organisasi Setda Jateng, Dyah Lukisari, menyampaikan upaya tersebut dilakukan dalam

rangka percepatan pencapaian visi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, yakni Menuju Jawa Tengah

Sejahtera dan Berdikari, Mboten Korupsi Mboten Ngapusi. Hal itu sekaligus sebagai pelaksanaan

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) No. 52/2014

Tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM di Lingkungan Instansi

Pemerintah.

“Pilot project tersebut diharapkan dapat menjadi acuan bagi seluruh perangkat daerah dalam

membangun zona integritas, di mana akan meminimalisasi terjadinya praktik-praktik KKN [korupsi,

kolusi, nepotisme] dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Terutama dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat,” papar Dyah seperti dikutip pada siaran pers yang

diterima Semarangpos.com, Kamis (30/11/2017).

Penentuan pilot project tersebut telah dilakukan Tim Penilai Internal (TPI) Jateng yang dibentuk

berdasarkan Keputusan Gubernur Jateng No.700/11/2017. Penilaian itu sudah dimulai sejak Agustus

2017 dan telah diverifikasi Tim Penilai Nasional dari Kementerian PAN-RB RI dari 1 Oktober sampai

30 November 2017. Di samping itu, juga telah dilakukan survei terhadap persepsi korupsi oleh pihak

independen yang ditunjuk oleh Kementrian PAN-RB, yakni PT Sucofindo.

Anggota Tim Penilai Nasional (TPN) dari Kementerian PAN-RB, Gempar Ganefianto, yang juga Kepala

Bidang Pengaduan Aparatur Kementerian PAN-RB menyatakan Jateng merupakan provinsi yang

mengajukan calon terbanya untuk meraih predikat WBK dan WBBM dari BPKP. “Ini merupakan

bentuk komitmen gubernur Jawa Tengah dan bupati atau wali kota dalam pemberantasan KKN

[korupsi, kolusi, nepotisme] untuk menciptakan pelayanan publik yang lebih berkualitas, transparan,

murah, mudah dan cepat,” terang Gempar.

Penetapan unit kerja sebagai WBK, lanjutnya, dilakukan gubernur, bupati, atau walikota berdasarkan

rekomendasi dari Menteri PAN-RB. Sedangkan penetapan unit kerja sebagai WBBM dilakukan

langsung oleh Menteri PAN RB. Nantinya, unit kerja yang lulus dalam penilaian Menteri PAN RB dan

meraih predikat-predikat tersebut akan diundang dalam Upacara Hari Anti Korupsi Sedunia yang

akan dilaksanakan pada 9 Desember 2017 mendatang. Sayang, Gempar tak menjelaskan lokasi

upacara itu secara terperinci. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

PENYUSUNAN LPPD TIDAK BOLEH COPY PASTE

29 Nov 2017

SALATIGA-Dalam menyusun Laporan

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

(LPPD), Organisasi Pemerintah Daerah

(OPD) hendaknya melaporkan capaian

secara transparan dan akuntabel, serta tidak

melakukan copy paste dari dokumen tahun

sebelumnya.

Penegasan tersebut disampaikan oleh

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Salatiga,

Fakruroji saat membuka Pelatihan

Penyusunan LPPD Kota Salatiga Tahun

2017 di Ruang Plumpungan Gedung Setda Kota Salatiga Lantai 4, Selasa 28/11.

Dalam sambutannya, Sekda menjelaskan bahwa LPPD merupakan wujud pencapaian

kebijakan, akuntabilitas dan transparansi, sekaligus merupakan alat ukur keberhasilan

pemerintah daerah.

“Dari laporan LPPD yang dikirim ke pusat, ternyata Kota Salatiga di tingkat nasional

mengalami penurunan ranking. Pada tahun 2014 kita berada di peringkat 13, tahun 2015

turun di peringkat 16 dan pada tahun 2016 kembali turun di peringkat 36 meskipun skor dan

status LPPD kita relatif stabil yaitu berstatus sangat tinggi,” ungkap Sekda Kota Salatiga.Hal

tersebut menunjukkan bahwa kabupaten kota lain pun saling berlomba untuk meningkatkan

kinerja. “Karenanya Saya mengajak kepada seluruh OPD untuk terus meningkatkan kinerja

dan melaporkan capaiannya secara transparan dan akuntabel, serta tidak melakukan copy

paste dari tahun sebelumnya. Hal ini menjadi penting agar laporan tersebut dapat digunakan

sebagai bahan masukan pembuat kebijakan yang tepat sasaran,” kata Fakruroji.

Sementara itu dalam laporan ketua panitia yang dibacakan oleh Kepala Bagian Pemerintahan

Setda Kota Salatiga, Tatik Rusmiati disebutkan bahwa tujuan dari kegiatan tersebut adalah

untuk meningkatkan kemampuan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menyusun Laporan

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) sehingga penyusunannya lebih cepat, berhasil

dan berdaya guna serta tepat sasaran.“Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendukung kebijakan

pemerintah Kota Salatiga dalam rangka penyusunan LPPD. Selain itu, kegiatan ini juga

bertujuan untuk mempermudah pengumpulan data dukung untuk penyusunan LPPD secara

online,” ungkap Tatik Rusmiati.

Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari yaitu Selasa 28/11 dan Rabu 29/11 di

Gedung Setda Kota Salatiga. Kegiatan tersebut diikuti oleh 60 peserta yang merupakan tim

yang ditunjuk dari seluruh OPD di Pemkot Salatiga.Sedangkan narasumber yang dihadirkan

antara lain; Sekretaris Daerah Kota Salatiga, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kota

Salatiga, Kepala Bagian Otonomi Daerah pada Biro Pemerintahan Otda dan Kerjasama Setda

Provinsi Jawa Tengah, Unsur Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah dan unsur PT

DINUSTEK Semarang.

Persiapan Launching SP2D Online BPPKAD Kabupaten

Banjarnegara

06, November 2017

Pada hari Kamis 2

Nopember 2017 bertempat

di Aula Bank Jateng Cabang

Banjarnegara telah

dilaksanakan Rapat

Koordinasi Penerapan SP2D Online dan Transaksi

Non Tunai pada Pemerintah Kabupaten

Banjarnegara.

Pertemuan tersebut merupakan yang kesekian

kalinya dengan beragam persoalan yang

berkembang dalam rencana penerapan SP2D

Online, setelah berkoordinasi dengan BPKP

Perwakilan Jawa Tengah dan PT. Bank BPD Jawa

Tengah di Semarang, akhirnya tindaklanjut

penerapan SP2D Online dapat segera diterapkan.

"1" Komentar

suOGBfLXbTxeMUaSE

C0j7CU uvwauufokmap, [url=http://sedzwntjwvba.com/]sedzwntjwvba[/url],

[link=http://qnrpwtjtuwyg.com/]qnrpwtjtuwyg[/link], http://rnxzshwpyioo.com/

RAKORWASDA 2017

11 Desember 2017

Karanganyar,5 Desember 2017. Berlangsung di Hotel

Alana, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah

berlangsung kegiatan Rapat Koordinasi Pengawasan

Daerah Tahun 2017 yang diselenggarakan oleh

Inspektorat Provinsi Jawa Tengah dengan tema

"Penguatan Peran Inspektorat Daerah dalam

Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan

Bersih" . Acara yang berlangsung mulai dari tanggal 5 s.d 7 Desember 2017 menghadirkan

Narasumber : Drs.Gatot Darmasto,Ak, MBA, CRMA, CA,CFra (Deputi Bidang Pengawasan

Penyelenggaraan Keuangan Daerah BPKP Pusat), Irjen Pol.(Purn) Dr. Bibit Samad Rianto,

MM, Ph.D (Ketua Satgas Desa Kemendes),AKBP Ribut Hari Wibowo(Saber Pungli Jawa

Tengah), Ir. Sutejo, MM (Sekretaris Itjen Kemendagri) . Dalam Sambutannya, Plt. Inspektur

Provinsi Jawa Tengah, Siswo Laksono, SH, M.Kn mengatakan bahwa semakin banyaknya

mandat yang diberikan kepada APIP sesuai dengan Permendagri No.110 Tahun 2017 tentang

Kebijakan Pembinaan dan Pengawsan Tahun 2018 memerlukan komitmen kuat dari seluruh

elemen APIP Daerah, terlebih di Jawa Tengah.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Drs.H.Heru Sudjatmoko,M.Si, dalam sambutan

pembukaan acara mengatakan bahwa APIP diharapkan mampu mengingatkan Kepala Daerah

untuk menyelenggarakan pemerintahan sesuai dengan aturan yang berlaku. " Peran

Inspektorat begitu penting, selain fungsi pembinaan, Inspektur juga harus berani menegur

Kepala Daerah. Jika tidak berani menegur, maka wajib mengingatkan Kepala Daerah." ucap

Wakil Gubernur dalam sambutannya.

Acara yang dihadiri oleh Inspektur,Sekretaris, dan Inspektur Pembantu Inspektorat se Jawa

Tengah tersebut juga dilakukan penandatanganan Program Kerja Pengawasan Tahunan 2018

oleh seluruh Inspektur sebagai bukti sinergisitas pengawasan Provinsi Jawa Tengah.

SUKOHARJO GELAR LARWASDA 2017

22 Dec

SUKOHARJO-Rapat Dinas Gelar Pengawasan Daerah

(LARWASDA) Kabupaten Sukoharjo Tahun 2017 dibuka

oleh Wakil Bupati Sukoharjo H. Purwadi SE, MM, mewakili

Bupati Sukoharjo selaku Pimpinan Rapat di Pendopo Graha

Satya Praja (GSP), Kamis (21/12).

Dalam sambutan Bupati Sukoharjo yang dibacakan oleh

Wakil Bupati Sukoharjo, menyambut baik

diselenggarakannya Gelar Pengawasan Daerah Kabupaten Sukoharjo sebagai salah satu

perwujudan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya sesuai

Program Nawa Cita Presiden Republik Indonesia. Pentingnya pengawasan oleh Aparat

Pengawas Intern Pemerintah (APIP) dewasa ini dirasa semakin meningkat secara nyata

dilihat dari semakin meningkatnya keterlibatan atau dilibatkannya APIP dalam berbagai

proses tata kelola pemerintahan. Hal ini dinyatakan secara jelas ketika Komisi Pemberantasan

Korupsi Republik Indonesia (KPK-RI) menjadikan penguatan APIP sebagai salah satu unsur

yang dimonitor, dinilai dan dievaluasi dalam program koordinasi, supervisi dan pencegahan

yang dilaksanakan secara langsung (on the spot) maupun melalui media komunikasi. “Tata

kelola atau manajemen pemerintahan yang baik salah satu indikatornya adalah

berlangsungnya proses pengawasan baik dari pihak internal maupun eksternal sehingga

mampu mengantisipasi, mencegah dan menghindari penyimpangan atau memperbaiki

kesalahan yang terjadi di dalam organisasi,” jelasnya

Bupati Sukoharjo telah menambah jumlah personil termasuk memerintahkan penambahan

Auditor serta menyetujui pemberian tunjangan khusus bagi Aparat Fungsional Pengawas

diluar Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) sebagai bentuk komitmen penguatan APIP.

Beliau juga meminta jajaran Inspektorat Kabupaten Sukoharjo untuk terus meningkatkan

dedikasi dan menjaga integritas dalam melaksanakan tugas serta untuk terus meningkatkan

kompentensi dan kapabilitas guna terwujudnya APIP yang professional. Selanjutnya Bupati

Sukoharjo juga meminta jajaran APIP atau Inspektorat Kabupaten Sukoharjo untuk terus

menjalin koordinasi yang baik dengan semua aparat pengawas baik intern maupun ekstern,

baik di jajaran horizontal maupun vertikal, serta meminta jajaran APIP meningkatkan

koordinasi yang baik dengan Aparat Penegak Hukum sebagai tindak lanjut program-program

dari Pemerintah Pusat, salah satunya pembentukan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar

(Saber Pungli) dan Nota Kesepahaman tentang Koordinasi APIP dan APH terkait

Penanganan Laporan atau Pengaduan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah yang telah ditandatangani oleh Mendagri, Kapolri dan Jaksa Agung pada tanggal 30

Nopember 2017,” imbuhnya

Acara yang dihadiri sekitar 150 orang yang terdiri dari, Kepala BPKP perwakilan Provinsi

Jawa Tengah, Inspektur Provinsi Jawa Tengah, Ketua DPRD Kabupaten Sukoharjo,

Inspektur Kabupaten / Kota se-wilayah Surakarta, Sekertaris Daerah, serta Peserta dari

Asisten Sekertaris Daerah Kabupaten Sukoharjo, Staf Ahli Bupati Sukoharjo, Para Kepala

Badan/Dinas/Kantor/Bagian, Badan Usaha Milik Daerah dilingkungan Pemerintah

Kabupaten Sukoharjo, Para Camat se Kabupaten Sukoharjo, Para Kepala Desa / Kelurahan di

Kabupaten Sukoharjo, Pimpinan OPD, Para Inspektur Pembantu Wilayah I, II, III, Kasubag,

P2UPD, Auditor dan Fungsional Umum pada Inspektorat Kabupaten Sukoharjo.demikian

informasi yang disampaikan oleh Kabag Humas dan Protokol setda Pemkab Sukoharjo Drs.

Joko Nurdiyanto EN,M.Hum. (Rrh)

Terapkan Transaksi Keuangan Nontunai

Radarsemarang

WONOSOBO—Pemberian gaji di lingkungan satuan kerja perangkat daerah (SKPD),

kecamatan, maupun kelurahan di Kabupaten Wonosobo, dilakukan secara nontunai. Hal ini

sebagai tahap awal pelaksanaan transaksi nontunai, mengacu surat edaran Menteri Dalam

Negeri.

Kepala BPPKAD Kabupaten Wonosobo, M Kristijadi, menyampaikan, nantinya semua SKPD

akan melaksanakan transaksi nontunai, baik penerimaan maupun transaksi pengeluaran.

“Sebagai tahap awal, minimal gaji pegawai sudah tidak ada yang diberikan dengan cara

tunai, baik di SKPD, kecamatan, maupun kelurahan,“ kata M. Kristijadi dalam launching dan

sosialisasi SP2D Online di kompeks Agrowisata Tambi, Selasa (17/10) kemarin. Nantinya,

semua PNS di lingkungan Pemkab Wonosobo diharuskan membuka rekening Bank Jateng,

karena kas daerah di bank tersebut.

Bupati Wonosobo Eko Purnomo mengapresiasi langkah BPPKAD bekerja sama dengan Bank

Jateng Wonosobo dan perwakilan BPKP Jawa Tengah, yang membuat terobosan inovasi

surat perintah pencairan dana (SP2D) online.

Menurut Eko, hal itu perlu dilakukan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik

melalui reformasi birokrasi. Sebab, pelayanan publik menjadi titik strategisnya, yang harus

menekankan pada nilai-nilai efisiensi. Nilai keadilan, responsivitas, serta praktik

pemerintahan yang bersih dan bebas praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Dalam

kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan MoU antara Pemkab Wonosobo,

Bank Jateng dan BPKP Provinsi Jateng. (*/lis)

Semarang 18 Oktober 2017 17:14:27

Tanggal Post : 2017-10-18 Waktu Post : 15:30:50

Sumber : http://radarsemarang.com/2017/10/18/terapkan-transaksi-keuangan-nontunai/

Verifikasi Lahirkan Keabsahan Data Guru

Inpassing Non PNS

5 Oktober 2017

Grobogan – Sebanyak 650 Guru non PNS Penerima

Tunjangan Inpassing lingkup Kantor Kementerian

Agama Kabupaten Grobogan melakukan verifikasi

berkas ke Seksi Pendidikan Madrasah pada Kantor

Kemenag Grobogan sebagai langkah awal sebelum

berkas tersebut dikirim.

Menurut Plt. Kepala Seksi Pendidikan Madrasah

Kemenag Grobogan, Abdur Rouf, kelengkapan isi

berkas dan dokumen yang harus dipenuhi antara lain Surat Keputusan Inpassing, Tanggal

Mulai Tugas (TMT) mengajar awal dan akhir, jadwal mengajar basis Simpatika, Fotocopy

Sertifikasi, Fotocopy Ijazah S1/D.IV, dan NRG.

“Berkas Inpassing tersebut merupakan persyaratan dari BPKP yang akan diverifikasi pada

tanggal 3 sampai 9 Oktober 2017 di Kantor Kemenag Kab.Kudus. karena di tempatkan di

Kab.Kudus Jumlah Inpassing lebih banyak dari 2 Kabupaten antara Blora dan Grobogan,”

terang Abdur Rouf saat dikonfirmasi, Selasa (04/10).

Rouf menekankan kepada penerima TPG untuk secepat melengkapi seluruh persyaratan

administrasi yang ditentukan untuk pembayaran tunjangan tersebut. Kelengkapan

administrasi itu akan kembali diverifikasi oleh Auditor Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP), agar dapat dibayarkan seluruh tunggakan pembayaran tunjangan

profesi inpassing bagi guru madrasah pada tahun 2015, yang direncanakan akan diverifikasi

pada tanggal 3 Oktober 2017 ini.

“Dengan adanya Verifikasi data ini, diharapkan akan melahirkan keabsahan data guru

Inpassing Non PNS yang betul-betul telah memenuhi syarat sebagai penerima Tunjangan

Inpassing lingkup Kemenag Grobogan,” lanjutnya.

Diharapkan kepada penerima TPG Inpassing untuk terus meningkatkan pelaksanaan tugas

dan fungsi sebagai tenaga pendidik dan guru bangsa dengan sebaik baiknya dengan penuh

disiplin dan tanggung jawab, serta menghimbau agar para guru terus meningkatkan

pengetahuan dan kompetensi mengajarnya dengan melengkapi perlengkapan dan peralatan

pembelajarannya. (bd/gt)

BERBAGI

Facebook

Twitter

Wujudkan Aparat Desa yang Akuntabel

06 Nopember 2017 09:05:08 / jateng1 / dibaca: 550 kali / Kat: Pendidikan, Pelatihan dan

Pembinaan Auditor

Korwas Bidang Program dan Pelaporan serta Pembinaan JFA / P3A Perwakilan BPKP

Provinsi Jawa Tengah Teguh Harjanto secara resmi menutup Diklat Pengelolaan Keuangan

Desa dengan Sistem Keuangan Desa (STAR Project BPKP Tahun 2017) bagi APIP se-Jawa

Tengah dan Bapermasdes, di Hotel Pesonna Semarang lantai Satu, dihadiri oleh Kepala Sub

Bagian Kepegawaian Adi Warsito dan Wakil Pusdiklatwas Yenny, Jum’at (3/11).

Teguh Harjanto dalam sambutannya saat menutup

Diklat Pengelolaan Keuangan Desa, bagi APIP se-

Jateng dan Bapermasdes sangat mengharapkan kepada

para peserta diklat, agar apa yang telah diperoleh

selama diklat dapat dilaksanakan semaksimal mungkin,

dengan harapan seluruh aparat desa bisa melaksanakan

akuntabilitasnya dengan baik, antara lain dapat

menghasilkan laporan yang nantinya akan dijadikan

sebagai lampiran dalam Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah.

Lebih Lanjut Teguh berharap agar semua dapat diaplikasikan dengan baik di wilayah kerja

masing-masing, para peserta diharapkan dapat meningkatkan Pengelolaan Keuangan Negara

dengan baik, mengingat sudah mendapatkan ilmunya dan harus terus berlatih untuk

mendapatkan yang terbaik, dapat memberikan bimbingan dan pemahaman

tentang Pengelolaan Keuangan Negara kepada aparat desa, sehingga aparat desa bisa lebih

akuntabel, bisa menjalankan amanahnya, dan terhindar dari kesalahan administrasi maupun

berurusan dengan Aparat Penegak Hukum.

Dalam kesempatan yang sama Ririn Triani dari Inspektorat Kabupaten Sragen berkesempatan

mewakili rekan-rekan peserta diklat sangat mengapresiasi kepada BPKP Jateng atas

pelaksanaan diklat dengan baik. Harapannya hal semacam ini dapat diadakan kembali di lain

kesempatan, untuk lebih meningkatkan pemahaman sebagai APIP profesional, sehingga bisa

memberikan yang terbaik untuk wlayah kerja masing-masing.

Di akhir acara terpilih tiga peserta diklat yang telah memperoleh nilai peningkatan dengan

baik dalam pemahaman materi, yaitu peringkat pertama diperoleh Parwati Noviyanti dari

Inspektorat Kabupaten Kebumen, peringkat kedua diperoleh Sugiyarto dari Bapermasdes

Kabupaten Purbalingga dan peringkat ketiga diperoleh Edi Susilo dari Inspektorat Kabupaten

Pemalang.

( Tim Humas BPKP Jateng Din)

,, : =:i sjt-l-S

::::iiliiiiii:-iirrli i::ii::it:iiiiiilii.:ir.ii

+ffi

sii

::

i-- .t lir-,; .,:ii -

E${.-j

rii'* r i

*wit$t-rit+lf

+ .r:-:::riij.:.::

t:IcS tili+\s:-= .

' S[iYMAbdtR

d ARAHAN : Wakit BupatiWonosobo, Agus Subagiyo, membikan anhan pada pembukaanwokshop Peningkatan Kapabilitas APIP 2017 di Hotel Surya A

Wonosobo,Se/asa 0 7n q. e7)

4 *ot PengaTD as Din"cnhtt Tingkatkan Kap abilitas$*AP$P daniTujuh Kahupmtem $$qffit* Wmffish*pONOSOBO - Aparat Pe-as Intem Pemerintah (APP)rtut terus meningkatkanilitas dalam menjalankanrnya. Peran pengawasanadi sangattpenting, ttidaka untuk mengakselerasibahan di,pemerintahan,ur juga berlanggung jawabrnyelenggaraan pemerinta-;erta pembangunan di la-n dengan bersih dan bebas

rorupsi, kolusi. dan nepo-j.

ndangan itu disampaikanil Bupati Wonosobo, AgusLgiyo, dalam pembukaanLslop Peningkatan Kapa-; APIP 2017, yang diseleng-

garakan Inspektorat KabupatenWonosobo bekerja sama dengan

Badan Pengawasan Keuangandan Pembangunan @PI(P) Per-wakilan Provinsi Jawa Tengah, diHotel Surya Asia Wonosqbo,Selasa (17110). Workshop digelar

hingga hingga Rabu (18/10),diikuti 90 peserta dari tujuh kabu-

paten.

Menumt dia, pengawasanadalah salah satu firigsi nxmage-men yang ujungnya adalah kon-troling. Karena itu, aparat pen-gawas harus mampu men-jalankan fungsi dengan baikdalam perencanaan, pengorgan-isasian, pengarahan dan koordi-nasi sertapengawasan.

"Kami minta lcralitas sumberdaya manusia (SDM), kelemba-gaan, serta tata kelola APIP harus

terus ditingkatkan," pintanya.Dia mengharapkan. nantinya

APIP dapat menjalankan peran

dan fungsinya secara efektif,untuk mendukung kualitas, tans-paransi, dan akuntabilitas penye-

lenggaraan pemerintahan danpembangunan.

"Kegiatan ini merupakanupaya mendukung kebijakanPresiden Joko Widodo gunameningkatkan kapabilitas APIPdi seluruh Indonesia menjadilevel 3 pada 2019. Karena itu,peningkatan kapabilitas APIPharus terus ditingkatkan," ujar

Inspektur Wonosobo, GatotHermawan.

Dkatakar\ APIP saat ini men-jadi sangat penting dan strategis,

mulai perencanaan anggaran,pelaksanaan, hingga pertang-gungjawaban APBD, setta pem-

berian rekomendasi perbaikanpada setiap kebijakan yang telahdan atau yang akan diimplemen-tasikan. Peserta workshop berasal

dari Wonosobo, Temanggung,Banjarnegara, Brebes, KotaTegal, Kabupaten PekalongandanKotaPekalongan.

Mereka merupakan APIPyang berada di level 2. UntukWonosobo terdapat 26 APIPlev el 2. Pihaknya berkomitmenpada 2018 keseluruhan APIP diWonosobo bakal naik tingkatmenjadilevel3.

"Untuk 26 APIP yang sI

ada, kami berupaya semaks

mungkin agar pada 2018 st

menjadi APIP level3. Mesk

kami akui jurnlah APIP szu

jauh dari ideal. Junrlah ideal u

Wonosobo 60 APIP," ung

nya.

Menurut dia Pemerintah

brlpaten Wonosobo akan t

berusaha nrenduong agar aW

sipil negara (ASII) yang bed

akuntan mau menjadi APIPjumlah ideal daPat terPer

Dharapkan nanli semua daPe

layani secara baik dan maks

Pemateri pada kesempatar

Kmdinator Pengawas P3A BPerwahlan Provinsi Jawa Tet

Teguh Harjanto, menyampu

materi Standar Audit Intennrerinah krdonesia (rrw-ZD

$ETl,IANf,ilGMEIAtl

JUMAI 27 OKTOBER 2017

uAkuntahilitas Kinerh

lnstansi Pemkot

"Gukup Memadai tt

BALAI KOTA - Salatiga mendapatkan nilai 56,95

dengan kategori cukup memadai (CC), dalam

penilaian Akuntabilitas Kinerja lnstansi

Pemerintah (AKI P) 201 6,,

Hal itu disampaikan Wali KotaYuliyanto saat membuka Celar'

Pengawasan Daerah di Ruang

IGloka Gedung Sekretariat Dae-

rah,kemarin.' "Pemerintah Kota Salatiga,mendapatkan nilai 56,95 dengan

kategori CC, setelah tahun se-

belumnya hanya mendaPatkan

nilai cukup (C). Unttrk itu tahun

mendatang, kita harus mendaP-

atkan nilai B, agar daPat melak-sanakan progam zona integritas,

sebagai salah satu unsur reformasi

birokrusi." tunr YuliYanto.

Yuliyanto juga mengingatkanpara kepala SKPD dan kePala se-

kolah, tentang pentingnYa komit-men. ke{a keras. dan keseriusan.

dalam menindaklanjuti seluruh

rekomendasi yang dikeluarkanoleh pemeriksa, baik InsPektorat

Kota/Provinsi, BPKP atau PunBPK RI. Selain OPini Wajar Tan-

pa Pengecualian Yang dikelu-arkan oleh BPK, tolok ukur lain

adalahpedlaianAKlP.Pada acara tersebut juga

diberikan penghargaan kePada

Dinas Pertanian, Dinas PetPus

dan Arsip, serta Dinas Catatan

Sipil atas capaian tindak lanjutrekomendasi hasil PemeriksaanAparat Pengawasan Intem Pe-.

merintah (APIP) Pemkot Salatiga

sebesar 100 7o.

Selain itu, penghargaan Penera-pan Sistem Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintahan (SAKIP)

terbaik 2016, diberikan kePadaBK Diklatda, Dinas PerPus dan

Anip, dan Dinas KePendudukan

dan Catatan Sipil. Penghargaan

d iberikan langsung oleh Wali kota

Salatlga, didampingi oleh segenaP

Forkopimda."SAKIP adalah integrasi dari

sistem perencanaan, sistem Pen-ganggaran dan sistem PelaPorankinerja, yang selaras denganpelaksanaan sistem akuntabilitas

keuangan. Dalam hal ini, setiaP

organisasi diwajibkan mencatat

dan melaporkan setiaP Penggu-naan keuangan negara serta

kesesuaiannya dengan ketentuan

yang berlaku." tandasnYa.

Kepala Inspektoiat Salatiga,Kurnia Harjanti, mengaakan dari

53 objek atau instansi Pemerik-saan Inspektorat, baru sembilan '

yaug tuntas menindaklanjuti hasil

pemeriksaan itu. SKPD Yang tun-

tas menindaklanjuti rekomendasi

Inspektorat tahun 2016-2011,adalah Dinas Pertanian, DinasDukcapil, Dinas PersiPd4 Dinas -P3A, PDAM, Dinas LingkunganHidup, Dinas PU danPR Dinas

Sosial dan Bank Salatiga.

Sementara berdasarkan hasildari pemeriksaan InsPektoratJateng, tindak lanjut samPaidengan bulan oktober, drt 124

rekomendasi secara keseluruhan

telah ditindaklanjuti meski ada

beberapa yang masih belumsesuai.

'Tadi dari seluruh rekomendasi

yang di berikan semuanYa sudah

ditindaklanjuti, tetapi yang sudah

sesuai, baru sekitar 94 Persen,"katadia (H32-51)

SERAHKAN PENGHARGAAN : Wali Kota Yuliyanto'

menyerahkin penghargaan penenpan Sistem Akuntabilitas

Kierya tnstansi Pemeintahan tefuaik tahun 201 6, kepada

kepala BK Diklatda, Dinas Perpus dan Arsip, dan Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil, diBalai.Kota, kemarin' (51)

$UARA MENDEKA

JUMAI, 10 NOVEMBER 2017

Berkas Korupsi

Probo

DilimpahkanSEMARANG - Berkas perkara dugaan

korupsi mantan Bupati Cilacap Probo

Yulastoro, dilimpahkan penuntut umurn Kejari

Cilacap Boby Haryanto ke Pengadilan lipikorpada Pengadilan Negeri (PN) Semarang.

Probo yang pemah menjabatbupati dua periode pada2002-2012 itu, tersangkut kasus ko-rupsi kas daerah Pemkab Cilacapsenilai Rp I 0,8 miliar sejak 2006.Berkas perkaranya dicatat dalamregister dengan nomor: 96l-Pid.Sus-TPI?20 1 7/PN Smg.

Panitera Muda Khusus TindakPidana Korupsipada PN Sema-rang Heru Sungkowo mengata-kiu, pelimpahan berkas perkaraini dilakukan pada awal No-vember.

Pelimpahan dilakukan' se.telah kejaksaan'menyatakanberkas perkaranya P2I atautelah lengkap.

"Berkas perkara sudah kamiterima, selanjutnya akan diserah-kan ke Ketua PN Semarang.Nanti akan ditunjuk dan ditetap-kan siapa majelis hakim yangmenangani perkara ini," kataHeru di kantomy4 kemarin.

Kepala Kejari Cilacap Ber-diaman Simalango melalui KasiIntelij en M Arif Abdillah kepadawartawan mengatakan, bukti-bukti 14ang dikantongi insti-tusinya sangat kuat atas'penetapan Probo menjadi tersangkabobolnya kas daerahRp 10,8miliar.

"Ada peranan tersangka,karena ikut menandatangani cekpencairan uang yang tidak sesuaidengan. mekanisme. Catatan

pentingnya adalah tidak adanyasurat perintah membayar (SPM)saat pencairan dana APBDKabupatenCilacap.

PernahDipidaaaAtas perkara ini, Kejari Cil-

acap sudah berkoordinasi de-ngan Badan Pemeriksa Keuang-an IBPK) dan meminta laporandari Pusat Pelaporan dan Ana-lisis Transaksi Keuangan'(PP-ATK).

Hasil perhituhgan BPK, kasdaerah Pemkab Cilacap yanglenyap iru Rp 7,5 miliar.

Namun, Kejari Cilacap se-telah dibantu B adan PengawasanKeuangan dan Pembangunan(BPKP) Jateng menyakini jum-lah dana yang hilang itu malahbisp mencapai Rp 10,8 miliar.

Pada perkara korupsi lainnya;Probo Yulastoro jugapemah di-pidana penjara selama sembilantahun dan denda Rp 200 juta.Selain itu, juga diminta me-ngembalikan kerugian keuangannegaraRp 14,1miliar.

Namun, puUrsan tersebutbelumberkekuatan hulam tetap, karcnaPrcbo mengajukal banding.

Ihsil putusan banding, majelishakim Pengadilan Tinggi Sema-rang mengurangi hukumannyamenjadi 1uluh tahur Dalam putus-

an kasasi di Mahkamah Agung(MA), hukuman Probo dikurangrlagi menjadi empat'tahun. (Jl 7-27)

I

Ja,rrra Pos

MantanPenjabatBupatiLolos

Kasus Diskresi penggunaan Dana Tak Terduga

"Dengan syarat memiliki advis peralihanpenggunaan dana dari pemerintah diatasnya atau pemprov Kaltara. Serta takada aturan yang dilanggari ucap AbdutRahman Karim memhaca arnar putusansetebal 40 lembar itu.

Meski dua kegiatan itu masuk kegiatanyang dapat terjadwal, lanjut di; iikaperuntukannya tak teralokasi dalam mataanggarar1. tentu pejabat berwenang dapatmeminta bendahara umum untuk-meng_

*okasikannya lewat anggaran tak terdugi.ut persldangan pun terurai jika penggunaan

dana tak terduga itu tehh dikooraiiurit*dengan Biro Keuangan pemprov Kaltarasehingga terbit advis yang mengizinkanpenggunaannya bergeser," kata hakimUkar giliran membaca.

Ketiga hakim tak memiliki perbedaanpendapat hukum atau dissening opiniondalam imar putusdn. ,,Karena'itu,

hasilmugV.awarah majelis hakim menyatakanterdakwa Akhmad Bey yasin tak ierbuktibersalah seperti yang dituntutkan JpUdan memurus bebas terdakrua dari seluruhsangkaan," ucap Abdul Ranman farimdi akhir putusan.Majelis hakim juga meminta jaksa

membebaskan terdakwa dari p"ruh**selepas putusan itu dibacakan. Atas putusanbebas tersebut, IpUHartanto ura f"jJP:l""g1l menyatakan pikir-piicir."Dikoordinasikan dulu dengan atasanjluiarnya singkat selepas sidang.

Bambang Srimartong kuaJa hukumAkhmad Bey yasin, menyatakan ouasdengan putusan maielis hakim. Aoalasi.sambung Bambang, selak perkara iiibergulir perdana pada 2f Agustus, takada satu pun saksi yang meirberatkankliennya. "Puas tentu. Ini kami jrlgatengah memproses pembebasan-pikYasin. Menunggu petikan putusah,,,tuturnya. (ryr / riz / kS /c f 9/fit)

KAMIS 2l DESEMBER 201,5

VoplsKorupsi

SAMARINDA - Akhmad Bey yasinbersujud di lantai pengadilan TipikorSamarinda kemarin (io t tz). Vti.rtunpenjabat bupati Tana Tidung kaltara itubersyukwkarena lolos dari piiana korupsi.Majelis hakim pengadilan Tipikor Samaridamenjatuhkan vonis bebas atas dakraankorupsi ApBD yang dituduhkan jaksa.

. Yasin menjadi terdakwa tu.rggul dula-fasug falg d,itqngani Kejari"dulungantersebut. Dia didakram melakukan korripsidalam penggunaan dana tak terdugasenilai Rp 6 miliar di APBD ZOrS fuiuTidung. Pada 6 Desember lalu, jaksamenuntut yasin dengan hukuman 4tahun 6 bulan penjara ditambah dendafn zoo juta. Iika tak dibaya' digantikurungan badan selama 2 iahun..-

, Versijaksa, nilai kerugian negara dalamKasus ltu mencapai Rp 945 juta. Jumlahtersebuttimbul dariperuntukan assessmentaparatur sipil negara (ASN) eselon II senilaiRp 352 juta. Muncul juga dari pemilihankepala desa di Desa Tana Mira, DesaTidengPala, Desa Sesayap Desa Mendupo,dan Desa Sedulun beserta pelantikinKades terpilih sebesar Rp SsI ffi*.**

Namun, faka di persidangan memban-tah tuduhan iaksa. para sakii, khususnyasaksi ahli, BpKp, dan saksi meringankantak menemukan adanya penyalahhrnaanwewenang seperti yang dituangkan dalampasal penuntutan JpU. yakni pasal 2 ayatl-juncto pasal tB UU 3rligsg yangdiperbarui dalam UU 2012001 tentan!Pencegahan dan pemberantasan TindafPidana Korupsi.

Majelis hakim Abdul Rahman Karimbeserta. Ukar pryambodo dan Masykurmenilai tindakan yasin sebuah diskresipenggunaan dana tak terdugayang tidakdapat.dipi dana. Diskesi, menirut puidrput

lnajelis, dapat digunakan pemimpindaera\ tak terkecuali pj kepala daeiah.