Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sumatera Utara
description
Transcript of Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sumatera Utara
Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sumatera Utara
Kebijakan dan Strategi AkselerasiPembangunan Kependudukan:
RENCANA TINDAKBIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK
2013
OlehKabid Pengendalian PendudukDra. Rabiatun Adawiyah, MPHR
BAB IPENDAHULUAN
LATAR BELAKANG• Isu kependudukan yang dihadapi Indonesia sangat
kompleks karena selain masalah kuantitas, juga dihadapkan pada persoalan kualitas penduduk (terutama pendidikan, kesehatan, maupun kesejahteraan); persebaran dan mobilitas penduduk; data dan informasi kependudukan;
• Perlu penyerasian kebijakan pembangunan kependudukan karena masih banyak yang belum sinkron satu sama lain.
ISU KUANTITAS PENDUDUK
Laju Pertumbuhan Penduduk meningkat 1,45% - 1,49% (SP 2000 sd 2010);
Disparitas pertumbuhan penduduk antar provinsi; Angka kelahiran total (TFR) nasional stagnan 2,6 anak
per wanita usia subur (SDKI 2002-3, 2007 & 2012); Bebrapa provinsi TFR meningkat
TFR di Urban area meningkat dari 2,3 menjadi 2,4 ASFR di Perkotaan meningkat hampir di semua kelompok umur
TFR di Rural tercatat stagnan sebesar 2,8 Meningkatnya proporsi usia produktif Rasio
ketergantungan menurun data sensus thn 1980 sebesar 79,3 menjadi thn 2010 sebesar 51,3);
Perubahan komposisi penduduk (usia 0-5 menurun; usia produktif dan lansia membesar).
ISU KUANTITAS PENDUDUK PROV SUMATERA UTARA
Laju Pertumbuhan Penduduk menurun 1,20% - 1,11% (SP 2000 sd 2010);
Disparitas pertumbuhan penduduk antar Kab./Kota ; Kepadatan Penduduk yang tidak merata terdapat di Kota
Medan 7913 km ² , dan yang terjarang di Kabupaten Pak – Pak Barat 33 km²
Angka kelahiran total (TFR) Tahun 2000 adalah 3.10 dan Tahun 2010 turun kembali menjadi 3,01 ( SP 2000 dan 2010 ).
Angka Kelahiran Tolal ( TFR ) berdasarkan SDKI 2007 adalah 3,8 dan SDKI 2012 adalah 3,01
LPP KABUPATEN/KOTATahun 2000-2010
Jumlah Penduduk Sumatera UtaraHasil Sensus Penduduk 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010
TFR SUMUT vs NASIONALHasil SP 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010
1971 1980 1990 2000 2010
5.614.68
3.332.34 2.6
7.2
5.94
4.29
3.1 3.01
NasionalProvinsi
Yogyakarta Bengkulu
Jambi Jakarta
East Java Bali
West Java Central Java
Banten South Kalimantan
Bangka Belitung Riau Islands
North Sulawesi South Sulawesi
Gorontalo IndonesiaLampung
Aceh West Sumatera
South Sumatera West Nusa Tenggara
Central Kalimantan East Kalimantan
Riau North Sumatera
Southeast Sulawesi West Kalimantan
North Maluku Central Sulawesi
Maluku East Nusa Tenggara
Papua West Sulawesi
West Papua
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0
2.12.2
2.32.32.32.3
2.52.52.52.5
2.62.62.62.62.62.6
2.72.82.82.82.82.82.8
2.93.03.0
3.13.1
3.23.2
3.33.5
3.63.7
Total Fertility Rate SDKI-2012
Jauh lebih tinggi dari
angka nasional
Persentase Perempuan usia 10-59 tahun menurut Umur Perkawinan
Pertama
4,8
41,9
33,6
11,5
1,9 0,6
5,7
-
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
30,0
35,0
40,0
45,0
10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 > 35 Tdk jawab
%
Riskesdas 2010
Permasalahan kesehatan pada perempuan berawal dari masih banyaknya usia perkawinanpertama dibawah 20 tahun (4,8% pada usia 10-14 tahun, 41,9% pada usia 15-19 tahun).
ISU KUALITAS PENDUDUK (1)
• Kualitas penduduk dapat dilihat dari variabel pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
• Ketiga variabel tersebut menjadi dasar pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
• IPM Indonesia menurut data UNDP tahun 2011 masuk dalam kategori medium human development dan menduduki peringkat 124 dari 187 negara
IPM Indonesia Tahun 2011
0,5840,617
0,779
0,518
13
Tahun Nilai IPM
Rangking
Jumlah Negara
1990 0.591 77 1301993 0.641 102 1741998 0.670 109 1432000 0.664 109 1502002 0.692 110 1772003 0.697 108 1772004 0.711 111 1772005 0.728 107 1772007 0.734 111 1822010 0.600 108 1692011 0.617 124 187
Indeks Pembagunan Manusia
Sumber:UNDP
141990 1993 1998 2000 2002 2003 2004 2005 2007 2010 2011
0.000
0.100
0.200
0.300
0.400
0.500
0.600
0.700
0.800
0.5910.641
0.670 0.6640.692 0.697 0.711 0.728 0.734
0.600 0.617
Trend IPM Indonesia 1990 - 2011
15 1975 1980 1985 1990 1993 1995 1998 2000 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2009 2010 20110
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
19901993199820002002Logarithmic (2002)2003Logarithmic (2003)20042005Logarithmic (2005)2007Logarithmic (2007)2010Logarithmic (2010)Logarithmic (2010)Logarithmic (2010)2011Logarithmic (2011)
Trend Indeks Pembangunan Manusia
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIATahun 2010DAERAH IPM RANGKING
JEPANG 89,9 12MALAYSIA 75,8 61INDONESIA 61,7 123AFRIKA SELATAN 61,5 124
SUMATERA UTARA 74,19 8 Nasional
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIATahun 2010
1 DKI JAKARTA = 77,852 SULAWESI UTARA = 76,513 RIAU = 76,504 DI YOKYAKARTA = 76,265 KALIMANTAN TIMUR = 76,156 KEPULAUAN RIAU = 75,737 KALIMANTAN TENGAH = 74, 908 SUMATERA UATARA = 74,19
IPM Sumatera Utara di urutan ke 8
IPM Kabupaten/KotaTahun 2010
ISU KUALITAS PENDUDUK (2)
A. PENDIDIKAN Peningkatan Angka Partisipasi Murni
Salah satu masalah penting pendidikan di Indonesia adalah masih rendahnya partisipasi murni di tingkat SLA dan perguruan tinggi. Pada tahun 2008, APM untuk tingkat SD sudah hampir 94 persen dan SLTP hampir 70 persen (Kemenkokesra, 2012).
Angka Melek HurufHampir 100% penduduk Indonesia sudah melek huruf namun masih ada kesenjangan antar jenis kelamin, desa-kota, dan provinsi: a. Kesenjangan antara laki-laki (94,79 persen) dan perempuan (89,97 persen);
b. Kesenjangan antara perkotaan (96,32 persen) dan perdesaan (88,33 persen); c. Kesenjangan antar provinsi melek huruf di DKI Jakarta (90,09 persen) dan melek huruf di Papua (63,85 persen).
INDIKATOR PENDIDIKAN DI SUMUT1. Angka Partisipasi Murni (APM)
Menurut Tingkat Pendidikan2. Angka Partisipasi Kasar (APK)
Menurut Tingkat Pendidikan3. Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Menurut Kelompok Umur 4. Rata-rata lama sekolah (Tahun)5. Angka Buta Huruf/Melek Huruf
Menurut Kelompok Umur
APM Tingkat SD, SMTP, dan SMTASusenas, Tahun 2011
APK Tingkat SD, SMTP, dan SMTASusenas, Tahun 2011
ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH Menurut Kelompok Umur, Susenas, Tahun 2011
ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH 7-15 TahunMenurut Kabupaten/Kota, Susenas, Tahun 2011
Rata2 Lama Sekolah (tahun)Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2010
ANGKA BUTA HURUF Penduduk 10 Tahun KeatasMenurut Kabupaten/Kota, Susenas, Tahun 2011
Angka Buta Huruf SUMUTMenurut Kelompok Umur dan Jenis KelaminSusenas, Tahun 2011
ISU KUALITAS PENDUDUK (3)
KESEHATAN: Angka Kematian:
Angka kematian bayi (AKB), angka kematian balita (U5MR), menunjukkan sedikit penurunan sedangkan rasio kematian ibu (AKI) masih tetap tinggi.
Kondisi Gizi Buruk:Prevalensi balita gizi kurang dan buruk menurun dari 22,8 persen tahun 2001 menjadi 17,9 persen tahun 2010 namun masih terjadi disparitas antar provinsi. Prevalensi balita gizi kurang dan buruk tertinggi di Gorontalo (11,2); terendah di DI Yogyakarta (1,4).
Angka Harapan Hidup (AHH): AHH pada 1980 adalah 57,6 tahun meningkat menjadi 65,7 tahun (2000) dan 69,4 tahun (2011).
Akses terhadap Air bersih dan SanitasiTerjadi peningkatan persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap air bersih selama periode 2001-2008.
ChadCentral Africa
BurundiLiberia
CameroonLesotho
NigerCongo
MaliMozambiqueAfghanistan
United Rep. of TanzaniaZambiaSenegal
KenyaEthiopia
HaitiSwaziland
Burkina FasoTimor-Leste
ComorosPakistan
BangladeshEritreaGabon
IndonesiaIndia
NamibiaBoliviaNepal
Dominican Rep.Guatemala
JamaicaVanuatu
MicronesiaParaguay
AlgeriaSolomon Island
PanamaDem. People Rep. of Korea
Cape VerdeCuba
Sao Tome and PincipeGeorgia
TurkmenistanTajikistan
IraqMongoliaMauritius
LibyaTunisia
BarbadosMexico
ThailandTrinidad and TobagoRepublic of Maldova
ChinaSri Lanka
RussianUkraine
MalaysiaUzbekistan
RomaniaChile
Brunei DarussalamSaudi Arabia
IranBahrain
Puerto RicoCroatia
New ZealandCanadaSerbia
United Arab EmiratesBulgaria
MacedoniaBosnia and Herzegovina
LithuaniaMontenegroSwitzerland
GermanyNorwayIreland
SlovakiaCzech Republic
IcelandPoland
BelarusSweden
Singapore
0 200 400 600 800 1000 1200
220
Indonesia (130)
MMR Negara Asean
1. Singapore = 32. Brunei Darussalam = 243. Malaysia = 294. Malaysia = 485. Vietnam = 596. Philippines = 997. Myanmar = 2008. Indonesia = 2209. Cambodia = 25010. Laos = 470
Source: UNFPA, WHO, Unicef, World Bank Estimates 2012
MMR dari 180 Negara, per 100.000 Kelahiran, Tahun 2010
Jumlah Kelahiran 4,5 Juta MMR = 9900 per tahunHasil SP2010 umur 0 = 4 398 405
IMR SUMUT vs NASIONALHasil SP 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010
Angka Harapan HidupMenurut Kabupaten/Kota, Tahun 2010
Tragis Di Indonesia setiap tahun ada 66
pesawat Boeing 737serie 400 Jatuh @ 150 penumpang Ibu hamil/melahirkan
ISU KUALITAS PENDUDUK (3)
C. KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Pendapatan per kapita GNI per kapita Indonesia meningkat cukup signifikan sejak tahun 2008 sebesar 2.172 US$ menjadi sebesar 3.495 US$ pada tahun 2010 (World Bank, 2010). Namun, dibandingkan dengan negara-negara berkembang di Asia Pasifik, peningkatannya relatif lebih lambat.
Gini RatioTingkat kesenjangan ekonomi, dilihat dari gini ratio, meningkat dari 0,32 (2004) menjadi 0,412 (2011).
ISU PERSEBARAN DAN MOBILITAS PENDUDUK
Persebaran penduduk tidak merataa. Pulau Jawa masih dihuni oleh sekitar 58 persen penduduk (SP
2010).b. Penduduk yang tinggal di kota terkonsentrasi di kota-kota besar;
Perubahan pola migrasia. Dalam 10 tahun terakhir, terjadi pola migrasi di Indonesia (dari pulau Jawa ke luar Jawa);b. Terjadi migrasi dari central urban ke sub-urban sehingga area perkotaan semakin melebar.
Percentage of Population Distribution by Island, SP2010
Persentase Migrasi Semasa Hidup Netto by Province, Hasil SP2010
Sumatera Barat Jawa Tengah
Nanggroe Aceh Darussalam Riau
Jawa Timur DKI Jakarta Jawa Barat
DI Yogyakarta Kepulauan Riau
Jambi Sumatera Selatan
Lampung Banten
Luar Negeri Bengkulu
Kalimantan Barat Sulawesi Selatan
Nusa Tenggara Timur Kalimantan Timur
Bali Kalimantan Selatan
Sulawesi Tengah Sulawesi Utara
PapuaKalimantan Tengah
Bangka Belitung Nusa Tenggara Barat
Sulawesi Tenggara Gorontalo
Maluku
0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0
21.118.7
18.58.5
7.57.5
6.61.41.31.31.1
0.90.70.7
0.50.40.40.40.40.30.30.30.20.20.20.10.10.10.10.0
Migrasi Seumur Hidup Masuk Sumatera Utara Menurut Provinsi Asal 2010
Sumber : SP 2010 %
Tujuh Prov pemasok Terbesar migrasi ke SU
Riau Jawa Barat DKI Jakarta
Kepulauan Riau Nanggroe Aceh Darussalam
Banten Jambi
Sumatera Barat Sumatera Selatan
Lampung Jawa Timur
Kalimantan Timur Bengkulu
Jawa Tengah Kalimantan Barat
DI Yogyakarta Kalimantan Selatan
Papua Bangka Belitung
Kalimantan TengahPapua Barat
Sulawesi Selatan Bali
Maluku Utara Sulawesi Utara
Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Tenggara Sulawesi Tengah
MalukuSulawesi Barat
Gorontalo
0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0 40.0 45.0
39.612.7
10.07.7
7.24.6
4.03.2
1.51.31.31.01.01.00.70.50.40.40.30.30.20.20.20.10.10.10.10.10.10.00.00.0
Migrasi Seumur Hidup Keluar Sumatera Utara Menurut Provinsi Tujuan 2010
Sumber : SP 2010 %
Provinsi tujuan utama para migran asal Su-matera Utara
Persentase Migrasi Risen Netto by ProvinceHasil SP2010
ISU DATA DAN INFORMASI PENDUDUK
1. Sistem data dan informasi kependudukan belum berjalan seperti yang diharapkan (registrasi vital);
2. Data belum dijadikan sebagai dasar pengambilan kebijakan
3. Belum adanya bank data kependudukan yang menyediakan informasi yang lengkap tentang kependudukan;
4. Banyak data kependudukan namun belum diolah sehingga belum bisa dijadikan informasi;
ISU PEMBANGUNAN KELUARGA
Masih besarnya jumlah keluarga miskin Hasil pendataan keluarga tahun 2011 menunjukkan masih terdapat Keluarga Sejahtera I dan Pra-Sejahtera alasan ekonomi sebesar 43,87 persen.
Pertanian sebagai sumber mata pencaharian utamaKeluarga miskin di perkotaan cukup banyak menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian (30,02 persen) dan sebanyak 14,71 persen tidak bekerja.
Belum adanya sistem jaminan hari tuaMemaksa lansia harus tetap bekerja untuk menunjang kehidupannya.
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin (September 2012)
Sumate
raJaw
a
Bali d
an nu
sa Ten
ggara
Kalim
antan
Sulaw
esi
Maluku
dan P
apua
02000400060008000
10000Kota Desa
Sumate
raJaw
a
Bali d
an nu
sa Ten
ggara
Kalim
antan
Sulaw
esi
Maluku
dan P
apua
0.0
10.0
20.0
30.0
9.9 8.7 11.84.2 5.6 6.1
12.9 15.1 16.6
8.214.4
31.7Kota Desa
Jumlah Penduduk Miskin (000) Presentase Penduduk Miskin (%)
Sumber: Berita Resmi Statistik No. 06/01/Th. XVI, 2 Januari 2013, BPS
ISU PEMBANGUNAN KELUARGA
Masih besarnya jumlah keluarga miskin Hasil Susenas September 2012 penduduk Miskin Sumut 1.378.400 orang terdiri dari 669.300 penduduk perkotaan dan 709.100 penduduk pedesaan, atau 10,41 % Penduduk sumut yang lebih kurang 13.000.000 jiwa.Berdasarkan Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2012 julmlak Keluarga Pra KS 357.659 dan KS1 726.398
Belum adanya sistem jaminan hari tuaMemaksa lansia harus tetap bekerja untuk menunjang kehidupannya.
LEGAL ASPEK BAGI BKKBN
Undang-Undang No. 52 tahun 2009; Perpres No. 5 tahun 2010 ttg RPJMN; Perpres No. 62 tahun 2010; Perka BKKBN No. 72 tahun 2011; Perka BKKBN No. 82 tahun 2011; Renstra BKKBN tahun 2010-2014;
BAB IIKERANGKA PIKIR, VISI, MISI,
DAN TUJUAN
KERANGKA PIKIRKONDISI SAAT
INIKONDISI YANG DIINGINKANINTERVENSI
• KEBIJAKAN PEMBANGUNAN ADA YANG BELUM SERASI DENGAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN PENDUDUK;
• BELUM TERSEDIANYA PARAMETER KEPENDUDUKAN YANG LENGKAP, AKURAT, DAN UP TO DATE;
• MASIH KURANGNYA KOMITMEN STAKEHOLDER DAN MITRA KERJA TERKAIT DALAM KERJASAMA PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN;
• MASIH KURANGNYA ANALISIS DAMPAK KEPENDUDUKAN THD PEMBANGUNAN
• PENYERASIAN KEBIJAKAN DI BIDANG KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN;
• GRAND DESIGN PENGENDALIAN KUANTITAS PENDUDUK DAN KONSEP PEMB. BERWAWASAN KEPENDUDUKAN;
• PERUMUSAN PARAMETER DAN PROYEKSI PENDUDUK ;
• PENINGKATAN KERJASAMA PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN;
• MENINGKATNYA KOMITMEN STAKEHOLDERS DAN PERAN MITRA KERJA TENTANG KEPENDUDUKAN MELALUI KAJIAN ANALISIS DAMPAK
TERWUJUDNYA KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN YANG BERWAWASAN
KEPENDUDUKAN;
VISI & MISI
VISITerwujudnya Kebijakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan.
MISI Menyediakan Grand Design Pembangunan
Kependudukan sebagai input kebijakan Sektor Pembangunan yang Berwawasan Kependudukan.
Menyediakan Parameter Kependudukan dan Keluarga Berencana sebagai acuan penyusunan rencana dan pelaksanaan program.
Meningkatkan komitmen lintas sektor serta PSP masyarakat tentang Pembangunan Berwawasan Kependudukan.
Menyediakan analisis dampak kependudukan dalam rangka penyerasian kebijakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan.
TUJUAN (1)
Merumuskan Grand Design Pembangunan Kependudukan;
Merumuskan konsep pembangunan berwawasan kependudukan;
Menyusun parameter kependudukan dan proyeksi penduduk 2010-2035;
Melakukan pengelolaan data dan informasi kependudukan;
TUJUAN (2)
Meningkatkan PSP keluarga dan masyarakat dalam pembangunan kependudukan;
Meningkatkan komitmen stakeholders dan peran mitra kerja tentang pendidikan kependudukan;
Menyediakan kajian tentang dampak masalah kependudukan terhadap pembangunan secara komprehensif;
Mengembangkan dan menguji solusi strategis dampak kependudukan terhadap pembangunan;
BAB IIIKEBIJAKAN, STRATEGI, DAN
KEGIATAN STRATEGIS 2013-2014
KEBIJAKAN (1)
Pengembangan mitra kerja utama:- PSK lebih dari 1 per provinsi;- KOALISI KEPENDUDUKAN sampai
dengan kabupaten/kota (?)- IPADI aktif kembali;- FAPSEDU Meningkatkan Peransertanya;- SIJAR FAPSEDU terbentuk di setiap
provinsi; Pengembangan kemitraan untuk
penyusunan parameter dan proyeksi penduduk serta analisis dampak kependudukan terhadap pembangunan;
KEBIJAKAN (2)
Peningkatan advokasi untuk penyelarasan regulasi dan/atau kebijakan agar sesuai dengan upaya pengendalian penduduk;
Kerjasama dengan sektor terkait tentang pendidikan kependudukan;
STRATEGI (1)
1. Menjadikan BKKBN sebagai Pusat Data dan Informasi Kependudukan yang handal dan terpercaya :
a. Menyiapkan berbagai bahan publikasi yg berkualitas bekerjasama dengan Bidang Adpin.
b. Mengembangkan sistem informasi dan data kependudukan yang mudah diakses bekerjasama dengan Bidang Adpin.
2. Meningkatkan kapasitas mitra kerja utama BKKBN dalam bidang kependudukan :a. Mengembangkan mitra kerja utama berdasarkan
hasil pemetaan.
3. Mengembangkan kemampuan SDM internal BKKBN dalam konteks Kependudukan melalui pelatihan - pelatihan peningkatan Kompetensi SDM.
4. Mengembangkan kemampuan SDM mitra kerja utama BKKBN dalam konteks Kependudukan melalui pelatihan pelatihan di Pusat.
5. Meningkatkan Kerjasama Pendidikan Kependudukan:a. Meningkatkan kerjasama dengan stakeholders dan
mitra kerja.b. Mengembangkan materi pendidikan kependudukan :
jalur formal, non-formal, informal ( melalui modul – modul Pusat ).
c. Mengintegrasikan substansi pendidikan kependudukan dengan bidang lainnya.
STRATEGI (2)
KEGIATAN STRATEGIS
Lanjutan
KEGIATAN STRATEGIS
KEGIATAN STRATEGISLanjutan
KEGIATAN STRATEGIS
KEGIATAN STRATEGIS