Perusahaan Jasa Cuci Motor
-
Upload
anon649633713 -
Category
Documents
-
view
229 -
download
1
Transcript of Perusahaan Jasa Cuci Motor
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Menjadi seorang wirausahawan tidak dibatasi oleh gender amupun usia.
Baik laki-laki maupun perempuan, tua ataupun muda, semuanya punya
kesempatan yang sama untuk menjadi seorang wirausahawan. Keulatan dan
ketajaman melihat peluang usaha adalah kunci utama dalam berwirausaha. Seperti
wirausahawan yang satu ini, seorang pensiunan perusahaan jasa tirta yang cukup
sukses mengembangkan bisnis jasa cuci motor, Pak Asnan.
Kami memilih tema ini karena saat ini adalah musim penghujan. Hal ini
membawa pikiran kami untuk meninjau bisnis jasa yang kemungkinan akan
sangat laku pesat di musim penghujan, yaitu salah satunya adalah usaha cuci
motor. Selain itu kami juga berpikir bahwa di kota besar seperti Surabaya ini
dengan penduduk yang sangat padat dan jumlah kendaraan yang sangat banyak
tentunya akan sangat menguntungkan jika bisa berbisnis cuci motor seperti yang
telah dilakukan oleh Pak Asnan. Apalagi usaha ini agaknya tidak membutuhkan
modal yang banya dan pengelolaannyapun sederhana.
Ketertarikan Pak Asnan untuk terjun kedalam usaha cuci motor ini bermula
bermula dari pengalaman kemacetan lalu lintas yang setiap hari dialaminya ketika
berangkat kerja. Beliau berpikir bahwa dengan jumlah kendaraan yang terus
meningkat tiap tahunnya, ditambah dengan fenomena masyarakant Surabaya yang
sebagian besar selalu sibuk bekerja dari pagi hingga sore, tentu akan sangat
berpeluang jika beliau mendirikan usaha cuci motor.
Saat ini bisnis jasa cuci motor milik Pak Asnan sudah cukup maju. Beliau
memiliki empat karyawan dan setiap bulannya minimal uang Rp 3.200.000,00
telah dikantongi Pak Asnan dari satu tempat usaha jasa cuci motornya.
TUJUAN
Adapun tujuan kami melakukan kunjungan kewirausahaan ini adalah:
1. untuk membangkitkan jiwa wirausaha dan sebagai motivasi mahasiswa agar
mulai tumbuh jiwa berwirausaha
2. Mempelajari alasan/penyabab pemilihan jenis usaha cuci motor
3. Mempelajari proses-proses produksi usaha cuci motor
4. Mempelajari cara-cara pemasaran usaha cuci motor
5. Mempelajari cara-cara bermitra dengan pengusaha lain
6. Mempelajari cara-cara pengelolaan keuangan usaha cuci motor
BAB II
PEMBAHASAN
“Asnan Jaya” adalah usaha kecil yang bergerak di bidang jasa
pencuciankendaraan roda dua (sepeda motor). Usaha ini milik Pak Asnan, seorang
pensiunan pekerja Jasa Tirta. Usaha ini sudah berdiri sejak tahun 2007. Tempat
usaha ini memiliki luas 50 m2 (10 m x 5 m). Letak lokasi ini berada di jalan raya
Kebonsari, dengan batas:
Sebelah Kanan: Usaha pencucian motor
Sebelah Kiri : Usaha pencucian motor
Sebelah Depan: Tempat pengisian Bahan Bakar Motor (POM Bensin)
Sebelah Belakang: Sungai Karah
Alokasi waktu kerja di tempat usaha ini mulai pukul 07.00 – 17.00 dan
hari kerja adalah setiap hari. Usaha ini mempekerjakan empat orang karyawan.
Tanah atau tempat usaha yang digunakan oleh “Asnan Jaya” adalah milik
perusahaan Jasa Tirta. Dalam menggunkan lahan ini “Asnan Jaya” tidak memiliki
ijin dengan perusahaan Jasa Tirta.
ALASAN PEMILIHAN JENIS USAHA
Teori Tentang Pemilihan Jenis Usaha
Pemilihan jenis usaha adalah penetapan kegiatan pokok
usaha/ekonomi produktif yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok dalam
bidang usaha ekonomi produktif dengan tujuan untuk mendapatlan jenis usaha
yang tepat yang disesuaikan dengan kemampuan secara kelompok didasarkan
Gambar lokasi “Asnan Jaya”
permintaan pasar, modal, bahan baku yang tersedia dengan baik. Dalam
memilih jenis usaha terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh, yaitu:
1. Studi Kelayakan Usaha
Studi kelayakan usaha adalah suatu proses penelitian untuk mengetahui
ada tidaknya suatu usaha (investasi) yang dapat dilaksanakan dengan berhasil.
Keberhasilan itu sendiri dapat dilihat dari sudut kemanfaatan ekonomi (dari
sudut pengusaha) dan kemanfaatan social dalam arti mampu menyerap tenaga
kerja cukup banyak (manfaat dilihat dari sudut pemerintah). Hal ini bertujuan
untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal dalam kegiatan usaha
yang ternyata tidak menguntungkan.
Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam studi kelayakan
usaha, diantaranya aspek pasar, keuangan, manajemen, hukum, dan aspek
ekonomi, serta sosial.
a. Aspek Pasar
Permintaan
Penawaran
Harga
Perkiraan penjualan yang dapat dicapai perusahaan
b. Aspek Keuangan
Dana yang diperlukan untuk investasi
Sumber pembelanjaan yang akan digunakan
Taksiran penghasilan, biaya, rugi/laba
Proyeksi keuangan
c. Aspek Manajemen
Pelaksana
Perekrutan tenaga kerja
Struktur keorganisasian
d. Aspek hukum
Bentuk badan usaha yang akan dipergunakan
Berbagai akta, sertifikat, izin yang diperlukan, dan sebagainya.
e. Aspek ekonomi dan social
Pengaruh proyek terhadap penghasilan negara
Pengaruh proyek terhadap devisa yang dihemat dan diperoleh
Penambahan kesempatan kerja
Pemerataan kesempatan kerja
Pengaruhnya terhadap industry lain.
2. Memilih Jenis Usaha yang Diprioritaskan
Untuk menganalisis pilihan jenis usaha yang ada, digunakan analisis
SWOT sebagai berikut:
a. Kemampuan dalam mengelola usaha
b. Kelemahan yang ada pada calon pegusaha yang dapat menghambat
usaha
c. Peluang, yaitu faktor pendukung dari luar diri calon wirausaha
d. Ancaman berupa keadaan yang menjadi penghambat usaha yang
berasal dari luar.
Alasan bagi Pak Asnan memilih jenis usaha cuci motor ini adalah:
1. Pengguna sepeda motor di Indonesia semakin berkembang pesat dari tahun
ke tahun. Hal ini bisa di sebabkan oleh beberapa faktor seperti
meningkatnya daya beli masyarakat. Faktor lainnya adalah pertimbangan
ekonomi, dengan menggunakan sepeda motor bisa lebih menghemat biaya
apabila dibandingkan memakai kendaraan umum, dan yang tidak kalah
pentingnya bagi sebagian masyarakat di kota-kota besar yang sering
mengalami kemacetan dapat diatasi dengan menggunakan sepeda motor.
2. Penduduk kota Surabaya sebagian besar usia produktif yang sangat sibuk
bekerja sehingga hampir tidak memiliki waktu untuk mencuci motornya.
3. Usaha cuci motor hanya membutuhkan modal sedikit, pengelolaan yang
tidak rumit dan resikonya juga kecil.
Saran
Berdasarkan kajian teori tentang pemilihan jenis usaha, seharusnya dalam
memilih usaha cuci motornya ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
oleh Pak Asnan agar keberlangsungan usahanya dapat terjamin, yaitu:
1. Perijinan penggunaan lahan agar keberlangsungan usaha bisa terjamin
(aspek hukum)
2. Pembuangan limbah cucian motor yang ramah lingkungan (aspek
lingkungan)
PRODUKSI
Kajian Teori Tentang Proses Produksi
Produksi adalah proses untuk menghasilkan atau menambah nilai guna
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pembeli atau pemakai. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam produksi antara lain:
1. Memiliki kemampuan dan keterampilan membuat barang atau jasa yang
akan diproduksi
2. Ketersediaan bahan baku
3. Kesiapan sarana atau peralatan produksi
4. Waktu
5. Jumlah dan mutu hasil produksi
6. Penyimpanan
Secara sederhana tahapan pelaksanaan produksi meliputi:
1. Persiapan
a Rencana produksi
b Perencanaan teknologi
c Tenaga
d Bahan baku
e Modal
f Tempat penyimpanan
2. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan, tahapan produksi seorang wirausaha
berpedoman pada:
a Tata kerja
b Perkembangan dan kelancaran produksi
c Mutu proses
Proses Produksi Jasa Cuci Motor “Asnan Jaya”
Persiapan
Jasa yang ditawarkan oleh “Asnan Jaya” adalah jasa pencucian motor.
Menurut nara sumber yang kami wawancarai, untuk mendirikan usaha cuci
motor ini digunkan modal sebesar Rp 5.000.000,00. Dana ini digunakan untuk
pengeboran sumur, membeli pompa air, mesin diesel, dan peralatan cuci seperti
sampo motor, sikat, kanebo, dan pengkilap motor. Modal ini termasuk juga
untuk memperbaiki tempat usaha dan pembuatan plang “Asnan Jaya”.
Untuk mencuci motor konsumen jasa cuci motor ini tidak sembarangan.
Ada dua keterampilan harus dipahami oleh karyawan “Asnan Jaya”, yaitu :
1. Standar kebersihan motor dan cara membersihkannya
2. Mesin kendaraan bermotor (jangan sanpai karena ketidaktahuan, mesin
motor malah rusak karena terkena air).
Di tempat pencucian motor milik Pak Asnan ini terdapat beberapa alat
operasional yang diperlukan untuk mencuci motor, antara lain:
1. Pompa air, untuk memompa air dari sumber air
2. Mesin diesel, sebagai sumber listrik untuk menggerakkan pompa air
3. Sampo motor, bahan baku untuk membersihkan motor
4. Solar dan sikat, untuk membersihkan begian motor yang terkena noda oli
5. Kain lap (kanebo), untuk mengeringkan sepeda motor
6. Pengkilap cat motor, untuk memoles bodi sepeda motor yang habis dicuci
dengan supaya kelihatan lebih kinclong
Namun yang sangat disayangkan adalah tempat usaha cuci motor milik
Pak Asnan ini tidak memiliki ijin, sehingga jika ada penggusuran dari
SATPOL PP maka mereka harus mencari tempat baru untuk usahanya.
Pelaksanaan
Adapun langkah-langkah pencucian motor di “Asnan Jaya” ini adalah sebagai
berikut:
1. Pertama, motor disemprot dengan air bertekanan tinggi untuk merontokkan
kotoran/lumpur kering yang melekat pada bagian-bagian yang sulit dari
sepeda motor.
2. Bagian motor yang terkena kotoran oli (seperti pelek ban dan mesin motor)
dibersihkan atau disikat dengan solar
3. Motor dibersihkan dengan sampo motor (untuk membersihkn debu, oli,
ataupun solar yang masih tertinggal)
4. Motor dibilas dengan air untuk menghilangkan sampo dari seluruh bagian
motor,
5. Mengeringkan sepeda motor dengan lap spon atau yang umum disebut
“Kanebo”. Dengan proses seperti itu sepeda motor sudah menjadi bersih.
6. Motor dberikan pengkilap motor/ silikon untuk memoles body motor agar
kelihatan lebih kinclong.
Gambar proses pencucian motor “Asnan Jaya”
Karyawan yang bekerja di “Asnan Jaya” ini sebanyak empat orang. Untuk
mencuci sebuah motor, karyawan Pak Asnan membutuhkan waktu lebih
kurang 30 menit. Dalam sehari, rata-rata mereka bisa mendapatkan cucian
motor sebanyak 30 motor. Pembagian kerja untuk mencuci motor empat
karyawan ini dibagi secara bergilir, sehingga dalam sehari jumlah motor yang
dicuci oleh masing-masing karyawan rata
Gambar 1: Pembasahan dan penyemprotan motor dengan air
Gambar 2: Pembersihan bagian motor yang terkena oli
Gambar 3: Pembersihan motor dengan sampo motor
Gambar4: Pembilasan motor
Gambar 5: Pengeringan dan pemberian pengkilap motor
Pengendalian Mutu
Untuk memperoleh kualitas yang sama untuk setiap pencucian motor,
maka pihak Pak Asnan memberikan pelatihan kepada karyawan-karyawannya
sebelum mereka bekerja di usaha jasa cuci motor “Asnan Jaya”.
.
Saran
1. “Asnan Jaya” mungkin bisa menggabungkan usaha jasa cuci motornya
dengan usaha lain seperti menjual peralatan mencuci motor, menjual
aksesori motor, atau menyediakan jasa ganti oli dan perawatan mesin motor
lainnya.
2. “Asnan Jaya” seharusnya menyediakan majalah atau koran yang bisa dibaca
oleh komsumen sehingga selama menunggu motornya dicuci konsumen
tidak merasa jenuh
3. Sebagai pelengkap, “Asnan Jaya” bisa menambahkan aneka minuman untuk
para konsumennya yang sedang menunggu motor kesayangannya dicuci.
Selain sebagai nilai tambah, cafetaria kecil ini bisa anda fungsikan untuk
menghasilkan pemasukan tambahan.
PEMASARAN
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang
untuk merencanakan, menentukan harga, promosi, dan mendistribusikan
barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran
serta tujuan perusahaan.
Dalam bidang pemasaran, target yang diharapkan oleh usaha ini adalah
pemilik kendaraan roda dua dengan hanya mengandalkan spanduk atau papan
nama yang dipasang di tempat usaha sebagai alat promosi. Namun, sekarang
ini spanduk atau papan nama yang digunakan sudah tidak lagi ada akibat
pembersihan yang pernah dilakukan oleh SATPOL PP. Selain itu, pemilihan
lokasi usaha yang strategis yaitu di depan tempat pengisian bahan bakar (POM
bensin) dan jalan raya menjadi salah satu bentuk pemasaran lain usaha ini.
Kekurangan dari bentuk pemasaran seperti ini adalah
1. Jangkauan promosi terbatas hanya di sekitar wilayah usaha.
2. Karena tidak ada izin yang resmi, maka ketika sewaktu-waktu ada
pembersihan lingkungan oleh pemerintah setempat, spanduk atau papan
nama tersebut akan di cabut, sehingga ini dapat menghambat pemasaran
atau promosi usaha.
Seharusnya usaha ini dapat melakukan bentuk pemasaran lain, seperti:
Menggunakan strategi promosi dengan membagikan pamflet, brosur, atau
leaflet di sekitar lokasi usaha.
Untuk menarik minat konsumen, pemilik usaha bisa memberikan potongan
harga atau bonus tertentu kepada pelanggan tetap. Misalnya saja dengan
memberikan potongan harga sebesar 50%, setelah konsumen melakukan
10 kali pencucian sepeda motor di tempat tersebut. Tentu ini akan menarik
minat konsumen, sehingga mereka terus menggunakan jasa pencucian
motor tersebut.
Promosi dari mulut ke mulut. Menginformasikan usaha pencucian motor
pada kerabat dekat, para tetangga, dan teman-teman. Cara tersebut,
menjadi solusi tepat pelaku usaha untuk mengenalkan bisnis yang
dijalankannya ke masyarakat luas.
KEMITRAAN
Kemitraan usaha adalah kerja sama di bidang usaha ekonomis-produktif,
antara pengusaha kecil/menengah/koperasi dengan pengusaha lainnya yang
sifatnya saling menguntungkan kedua belah pihak yang bermitra. Tujuan
kemitraan usaha adalah memperluas peluang untuk memperlancar usaha
masing-masing, sehingga kedua belah pihak saling memeroleh keuntungan.
Dalam kerjasama kemitraan usaha bidang-bidang yang dapat
dimitrakan antara lain:
a Kemitraan dalam penambahan pemodalan
b Kemitraan dalam bidang produksi dan teknologi
c Kemitraan dalam penambahan peralatan
d Kemitraan dalam bidang pemasokan bahan baku
e Kemitraan dalam bidang pemasaran barang
f Kemitraan dalam bidang pengelolaan usaha
g Kemitraan dalam bidang pengemasan barang
h Kemitraan dalam bidang pemasaran
i Kemitraan dalam bidang jasa lainnya
Beberapa pola kemitraan yang dapat dipilih oelh pengusaha kecil/
menengah sesuai dengan bidang usahanya antara lain :
a Pola kemitraan inti plasma
Perusahaan inti membina kelompok plasma dalam perencanaan,
bimbingan pelaksanaan, sarana produksi, pengelolaan hasil, serta
pemasarannya.
b Pola kemitraan subkontrak
Pada pola kemitraan ini, perusahaan mengerjakan sebagian dari
pekerjaan usaha kecil atau koperasi.
c Pola kemitraan waralaba
Pola waralaba atau franchise, perusahaan kecil/sedang/besar
(franchisor) yang memiliki merek dagang, system bisnis, dan komoditi
tertentu, dengan pengusaha kecil (franchisee) yang memeroleh hak
penggunaannya.
d Pola kemitraan keagenan
Kemitraan sebuah perusahaan besar dengan beberapa perusahan kecil
untuk membantu memasarkan produknya.
Usaha cuci motor “Asnan Jaya” ini tidak melakukan kemitraan
dengan pihak manapun. Semua kegiatan seperti penyediaan modal, peralatan
cuci di kelola sendiri oleh Pak Asnan bersama dengan karyawan tanpa ada
kesepakatan atau kerjasama dengan pihak manapaun.
Menurut kami, seharusnya pihak “Asnan Jaya” dapat melakukan
kemitraan dengan perusahaan jasa tirta untuk perijinan tempat usaha agar
tidak terkena gusur ketika ada penggusuran oleh SATPOL PP .
KEUANGAN
Mengelola keuangan perusahaan adalah salah satu fungsi manajemen,
disamping fungsi produksi, personalia, dan pemasaran. Kebanyakan pengusaha
kecil tidak atau belum menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan
sesuai dengan pedoman umumnya.
Setelah perusahaan siap beroperasi, harus tersedia dana yang akan
dibutuhkan untuk modal usaha dan kemungkinan tambahan investasi untuk
aktiva tetap. Ketersediaan dana untuk pembelian bahan, pembayaran upah
tenaga kerja dan biaya operasi produksi harus direncanakan dengan sebaik-
baiknya sehingga kelangsungan usaha tetap terjaga.
Adapun rincian perhitungan keuangan “Asnan Jaya” adalah sebagai berikut
Modal Awal: Rp 5.000.000,00
Pendapatan
1 hari 20 motor @Rp 8000,00 Rp 160.000,00
1 bulan Rp 4.800.000,00
Biaya Operasional
Gaji 4 pegawai (50% dari pendapatan) Rp 2.400.000,00
Bahan baku bahan (solar, bensin, sampo,pengkilap) Rp 400.000,00
Keuntungan
Pendapatan – biaya operasional Rp 2.000.000,00
KENDALA USAHA:
Secara umum, kendala usaha yang dialami oleh “Asnan Jaya” adalah:
Jika ada penggusuran atau penertiban yang dilakukan oleh pemerintah
setempat, pemilik usaha harus mencari tempat usaha lain dan memulainya dari
awal kembali.
Persaingan usaha semakin ketat karena semakin banyak muncul usaha
pencucian motor yang berada di sekitar lokasi usaha ini.
Banyak konsumen yang menginginkan pengerjaan cuci motor lebih cepat. Hal
ini yang sering menjadi salah satu masalah, sebab jika memaksakan diri untuk
melayani dengan cepat hasilnya jadi kurang optimal.
Musim. Pada musim kemarau usaha cuci motor “Asnan Jaya” tidak terlalu
ramai karena jarang ada pemilik kendaraan bermotor yang mencucikan
kendaraannya.
KEKURANGAN USAHA:
Pembuangan limbah hasil pencucian sepeda motor secara langsung ke sungai
tanpa melakukan filtrasi akan mencemari sungai dengan mengganggu
ekosistem kehidupan sungai.
Tempat usaha tidak memiliki izin yang resmi sehingga keterlangsungan
usahanya tidak pasti.
Tidak adanya dana tambahan untuk menjamin kesejahteraan karyawan dan
kebutuhan makan karyawan sehari-hari.
Tempat usaha yang digunakan kurang layak karena tidak memiliki atap
sehingga ketika musim hujan tiba, usaha ini terpaksa harus berhenti sejenak
untuk beroperasi.
Gambar pencemaran sungai
BAB III
SIMPULAN
Usaha jasa pencucian motor “Asnan Jaya” yang dijalankan oleh Pak
Asnan bersama dengan empat karyawannya ini sudah cukup teroganisir dengan
rapi jika ditinjau dari segi produksi jasa yang meliputi persiapan, pelaksanaan, dan
pengendalian mutu ; pemasaran; kemitraan usaha dan pengelolaan keuangannya
yang sudah memiliki manajemen laporan administrasi harian, mingguan, bulanan,
serta rugi laba.