Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

download Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

of 35

Transcript of Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    1/35

    PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG

    SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN

    PELATIHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

    BAGI PETUGAS KESEHATAN DI RSUD EMBUNG FATIMAH

    TANGGAL 18 S.D 20 AGUSTUS 2015

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    2/35

    UNDANG-UNDANG

    DI BIDANG SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN

    UUD Th 1945 UU No.36/2009 tentang Kesehatan.

    UU No.44/2009 tentang Rumah Sakit.

    UU No. 8 /1999 tentang Perlindungan Konsumen

    UU No. 28 /2001 tentang Bangunan Gedung

    UU No. 10/1997 tentang Ketenaganukliran

    UU No. 32/2009 Tentang Perlindungan &Pengelolaanlingkungan Hidup.

    Undang Undang No.15 Tahun 1985 tentangKetenagalistrikan.

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    3/35

    Undang-Undang Dasar 1945

    Pasal 28 H (Perubahan II 18 Agustus 2000)

    (1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan

    batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan

    lingkungan hidup yang baik dan sehat sertaberhak memperoleh pelayanan kesehatan.

    Pasal 34 (Perubahan II 18 Agustus 2000)

    (3) Negara bertanggung jawab atas penyediaanfasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas

    pelayanan umum yang layak.

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    4/35

    Undang-Undang No. 36 Tahun 2009

    TTG KESEHATAN

    Pasal 1

    Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan

    untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,

    kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,

    dan/atau masyarakat.

    Pasal 5

    Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang

    aman, bermutu, dan terjangkau.

    Pasal 15

    Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan lingkungan, tatanan, fasilitas

    kesehatan baik fisik maupun sosial bagi masyarakat untuk mencapai derajat

    kesehatan yang setinggitingginya.

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    5/35

    Pasal 7

    (1) Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber

    daya manusia, kefarmasian, dan peralatan.

    Pasal 8

    (1) Persyaratan lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) harus memenuhiketentuan mengenai kesehatan, keselamatan lingkungan, dan tata ruang, serta

    sesuai dengan hasil kajian kebutuhan dan kelayakan penyelenggaraan Rumah Sakit.

    Pasal 9

    Persyaratan bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) harus memenuhi:a. persyaratan administratif dan persyaratan teknis bangunan gedung pada umumnya,

    sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

    b. persyaratan teknis bangunan Rumah Sakit, sesuai dengan fungsi, kenyamanan dan

    kemudahan dalam pemberian pelayanan serta perlindungan dan keselamatan bagi

    semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak, dan orang usia lanjut.

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    6/35

    Pasal 10(1) Bangunan Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 harus dapat

    digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yangparipurna, pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan pengembanganilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.

    (2) Bangunan rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikitterdiri atas ruang dalam ayat (1) paling sedikit terdiri atas ruang:

    a. rawat jalan;

    b. ruang rawat inap;

    c. ruang gawat darurat;

    d. ruang operasi;e. ruang tenaga kesehatan;

    f. ruang radiologi;

    g. ruang laboratorium;

    h. ruang sterilisasi;

    i. ruang farmasi;j. ruang pendidikan dan latihan;

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    7/35

    k. ruang kantor dan administrasi;l. ruang ibadah, ruang tunggu;m. ruang penyuluhan kesehatan masyarakat rumah

    sakit;n. ruang menyusui;

    o. ruang mekanik;p. ruang dapur;q. laundry;r. kamar jenazah;s. taman;

    t. pengolahan sampah; danu. pelataran parkir yang mencukupi.

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    8/35

    Pasal 11

    (1) Prasarana Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) dapat

    meliputi:

    a. instalasi air;

    b. instalasi mekanikal dan elektrikal;

    c. instalasi gas medik;

    d. instalasi uap;

    e. instalasi pengelolaan limbah;

    f. pencegahan dan penanggulangan kebakaran;

    g. petunjuk, standar dan sarana evakuasi saat terjadi keadaan darurat;

    h. instalasi tata udara;

    i. sistem informasi dan komunikasi; dan

    j. ambulan.

    (2) Prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi standar

    pelayanan, keamanan, serta keselamatan dan kesehatan kerja penyelenggaraan

    Rumah Sakit

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    9/35

    Pasal 11

    (4) Pengoperasian dan pemeliharaan prasarana Rumah Sakit sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai

    kompetensi di bidangnya.(5) Pengoperasian dan pemeliharaan prasarana Rumah Sakit sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) harus didokumentasi dan dievaluasi secaraberkala dan berkesinambungan.

    (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai prasarana Rumah Sakit sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (5) diatur denganPeraturan Menteri.

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    10/35

    Pasal 17Rumah Sakit yang tidak memenuhi

    persyaratan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 7,Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10,

    Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14,Pasal 15, dan Pasal 16 tidak diberikan izin

    mendirikan, dicabutatau tidakdiperpanjang izin operasional Rumah

    Sakit.

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    11/35

    1) Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan RS wajib dilakukan

    akreditasi secara berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali

    2) Akreditasi RS sebagaimana dimaksud pd ayat (1) dilakukan oleh

    suatu lembaga independen baik dari dalam/luar negeri berdasarkanstandar akreditasi yg berlaku

    3) Lembaga independen sbgmana dimaksud pd ayat (2) ditetapkan oleh

    Menteri

    4) Ketentuan lebih lanjut mengenai akreditasi RS sebagaimanadimaksud pada ayat (1), & ayat (2) diatur dgn Peraturan Menteri

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    12/35

    Pasal 3 :

    Ayat 3Rumah sakit wajib mengikutiakreditasi nasional

    Ayat 5

    Rumah Sakit yang akan mengikutiakreditasi internasional harus sudahmendapatkan status akreditasinasional

    Ayat 7Rumah sakit baru yang telah memper-

    oleh izin operasional dan beroperasi sekurang kurangnya 2 tahun wajib mengajukan permohonan akreditasi

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    13/35

    Sarana prasarana Tersedia dan berfungsinya sarana dan prasarana pada

    rawat jalan, rawat inap, gawatdarurat, operasi/bedah,

    tenaga kesehatan, radiologi, ruang laboratorium,ruang sterilisasi, ruang farmasi, ruang pendidikan danlatihan, ruang kantor dan administrasi,ruang ibadah,ruang tunggu, ruang penyuluhan kesehatanmasyarakat rumah sakit;ruang menyusui, ruangmekanik, ruang dapur, laundry, kamar jenazah,taman,pengolahan sampah, dan pelataran parkir yangmencukupi sesuai dengan jenis dan klasifikasinya.

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    14/35

    Permenkes 340 tahun 2010 tentang

    Klasifikasi Rumah Sakit

    Pasal 5 Klasifikasi Rumah Sakit Umum ditetapkan berdasarkan:

    a. Pelayanan;

    b. Sumber Daya Manusia;

    c. Peralatan;

    d. Sarana dan Prasarana; dan

    e. Administrasi dan Manajemen.

    Pasal 25

    Klasifikasi Rumah Sakit Khusus ditetapkan berdasarkan:

    a. Pelayanan;

    b. Sumber Daya Manusia;

    c. Peralatan;

    d. Sarana dan Prasarana; dan

    e. Administrasi dan Manajemen

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    15/35

    HAK (PS. 6) KEWAJIBAN (PS. 7)1. Hak atas kenyamanan, keamanan,

    keselamatan atas barang dan jasa

    2. Hak memilih dan mendapatkan

    3. Hak atas info yang benar, jelas, jujur

    mengenai kondisi dan jaminan

    barang dan jasa

    4. Hak untuk didengar pendapat /

    keluhan

    5. Hak untuk mendapat advokasi,

    perlindungan dan upaya

    penyelesaian sengketa

    6. Hak untuk diperlakukan / dilayani

    secara benar, jujur dan tidak

    diskriminatif

    7. Hak untuk kompensasi, ganti rugi,

    penggantian bila barang tidak sesuai

    perjanjian.

    1. Membaca, mengikuti petunjuk, info

    2. Beritikad baik dalam transaksi

    3. Membayar sesuai nilai yang

    disepakati

    4. Mengikuti upaya penyelesaian

    hukum

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    16/35

    HAK (PS. 7) KEWAJIBAN (PS. 7) TANGGUNGJAWAB

    (PS. 19)1. Menerima

    pembayaran yang

    sesuai

    2. Mendapat

    perlindungan hukum

    3. Melakukanpembelaan diri

    4. Rehabilitasi nama

    baik

    1. Itikad baik

    2. Memberi info yang

    benar, jujur dan jelas

    3. Memberi pelayanan

    secara benar, jujur,

    adil4. Menjamin mutu

    barang dan jasa

    5. Membebaskan

    konsumen untuk

    menguji, menelaah

    6. Memberi kompensasi,ganti rugi akibat

    penggunaan dan

    ketidaksesuaian

    barang

    1. Memberi ganti rugi

    atas kerusakan,

    pencemaran dan

    kerugian konsumen

    uang atau barang,

    perawatan, santunan)2. Waktu penggantian 7

    hari setelah transaksi

    3. Tidak menutup

    tuntutan pidana

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    17/35

    Standar yang terkait

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    18/35

    TAHUN PRODUK PERATURAN

    2006

    1. PERMEN PU No. 19/PRT/M/2006 TTG PEDOMAN TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG TAHAN GEMPA

    2. PERMEN PU No. 29/PRT/M/2006 TTG PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG

    3. PERMEN PU No. 30/PRT/M/2006 TTG PEDOMAN TEKNIS FASILITAS DAN AKSESIBILITAS PADA BG DAN LINGKUNGAN

    2007

    4. PERMEN PU No. 05/PRT/M/2007 TTG PEDOMAN TEKNIS RUSUNA BERTINGKAT TINGGI

    5. PERMEN PU No. 06/PRT/M/2007 TTG PEDOMAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

    6. PERMEN PU No. 24/PRT/M/2007 TTG PEDOMAN TEKNIS IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

    7. PERMEN PU No. 25/PRT/M/2007 TTG PEDOMAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI

    8. PERMEN PU No. 26/PRT/M/2007 TTG PEDOMAN TIM AHLI BANGUNAN GEDUNG

    9. PERMEN PU No. 45/PRT/M/2007 TTG PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA

    2008

    10. PERMEN PU No. 24/PRT/M/2008 TTG PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG

    11. PERMEN PU No. 25/PRT/M/2008 TTG RENCANA INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN KOTA

    12. PERMEN PU No. 26/PRT/M/2008 TTG SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PADA BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN

    2009 13. PERMEN PU No. 20/PRT/M/2009 TTG MANAJEMEN PROTEKSI KEBAKARAN DI PERKOTAAN

    2010

    14. PERMEN PU No. 16/PRT/M/2010 TTG PEDOMAN TEKNIS PEMERIKSAAN BERKALA BANGUNAN GEDUNG

    15. PERMEN PU No. 17/PRT/M/2010 TTG PEDOMAN TEKNIS PENDATAAN BANGUNAN GEDUNG

    16. PERMEN PU No. 18/PRT/M/2010 TTG PEDOMAN REVITALISASI KAWASAN

    2011 MODEL PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG

    18

    PERPRES N0.73/2011 TTG PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    19/35

    PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR:

    45/PRT/M/2007 TENTANG

    PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG

    NEGARA

    Pasal 4

    (1) Setiap pembangunan Bangunan Gedung Negara yang

    dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga harus mendapatbantuan teknis berupa tenaga Pengelola Teknis dariDepartemen Pekerjaan Umum dalam rangka pembinaanteknis.

    (2) Untuk pelaksanaan pembangunan Bangunan Gedung MilikDaerah yang biayanya bersumber dari APBD diatur denganKeputusan Gubernur/Bupati/Walikota yang didasarkan padaketentuan-ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    20/35

    PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR:

    45/PRT/M/2007 TENTANG

    PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG

    NEGARA

    Pasal 6(1) Pemerintah dalam penyelenggaraan pembangunan bangunan

    gedung negara melakukan pembinaan teknis dan pengawasan

    teknis kepada Pengguna Anggaran dan Penyedia Jasa Konstruksi.

    (2) Pembinaan teknis dan pengawasan teknis bangunan gedung negarasebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan olehDepartemen Pekerjaan Umum cq Direktorat Penataan Bangunandan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk tingkatnasional dan wilayah DKI Jakarta; dan Dinas PekerjaanUmum/Dinas Teknis Provinsi yang bertanggung jawab dalampembinaan bangunan gedung untuk wilayah provinsi di luar DKI

    Jakarta.

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    21/35

    SNI Konstruksi Bangunan dan Gedung

    No. Nomor SNI Jenis SNI Penjelasan1 SNI 03-1726-

    2002

    Tata Cara

    Perencanaan

    Ketahanan

    Gempa Untuk

    Rumah dan

    Gedung.

    Standar ini menetapkan ketentuan, perencanaan umum

    struktur gedung, perencanaan struktur gedung tak beraturan,

    kinerja struktur gedung, pengaruh gempa pada struktur

    bawal, pengaruh gempa pada unsur sekunder, unsur arsitektur

    dan instalasi mesin listrik. Syarat-syarat perencana struktur

    gedung tahan gempa yang ditetapkan dalam standar ini tidakberlaku untuk bangunan sebagai berikut: 1)gedung dengan

    sistem struktur yang tidak umum atau yang masih

    memerlukan pembuktian tentang kelayakannya; 2) gedung

    dengan sistem isolasi landasan (hase isolation) untuk meredam

    pengaruhi gempa terhadap struktur atas; 3) Bangunan Teknik

    Sipil seperti Jembatan, bangunan air, dinding, dan dermaga

    pelabuhan, anjungan lepas pantai dan bangunan non gedung

    lainnya; 4).Rumah tinggal satu tingkat dan gedung-gedung

    non-teknis lainnya.

    http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695
  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    22/35

    SNI Konstruksi Bangunan dan Gedung

    No. Nomor SNI Jenis SNI Penjelasan2 SNI 03-1728-

    1989

    Tata Cara Pelaksanaan

    Mendirikan Bangunan

    Gedung

    Tata cara ini digunakan untuk memberikan

    landasan dalam membuat peraturan-peraturan

    mendirikan bangunan di masing-masing daerah,

    dengan tujuan menyeragamkan bentuk dan isi

    dari peraturan-peraturan bangunan yang akan

    dipergunakan di seluruh kota-kota di Indonesia

    3 SNI 03-1729-

    2002

    Tata Cara Perencanaan

    Bangunan Baja Untuk

    Gedung

    Tata cara ini digunakan untuk mengarahkan

    terciptanya pekerjaan perencanaan dan

    pelaksanaan baja yang memenuhi ketentuan

    minimum serta mendapatkan hasil pekerjaan

    struktur yang aman, nyaman dan ekonomi4 SNI 03-1735-

    2000

    Tata Cara Perencanaan

    Akses Bangunan dan Akses

    Lingkungan Untuk

    Pencegahan Bahaya

    Kebakaran Pada Bangunan

    Rumah dan Gedung.

    Tata cara ini digunakan dalam merencanakan

    bangunan dan lingkungannya khususnya dalam hal

    pencegahan terhadap bahaya kebakaran meliputi

    pengamanan dan penyelamatan terhadap jiwa,

    harta benda dan kelangsungan fungsi bangunan

    http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695
  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    23/35

    Pengelolaan Limbah

    UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

    Lingkungan Hidup

    PP no 18 Tahun 1999 Jo No. 85 Tahan 1999 Tentang Pengelolaan Limbah

    Bahan Berbahaya dan Beracun.

    Kepmen LH No 058/1995 Tentang Baku mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan

    Rumah Sakit.

    Kep Men Kes No 1204 Tahun 1204 Tentang Persyaratan Kesehatan

    Lingkungan Rumah Sakit.

    PP No. 27 tahun 1999 tentang AMDAL

    Permeneg LH No. 11 tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau

    Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan AMDAL Kepmenkes No. 875 tahun 2001 tentang Pedoman Teknis Penyusunan UKL

    dan UPL Bagi Rumah Sakit Kelas C

    Kepmeneg LH No. 86 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan UKL -

    UPL

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    24/35

    Undang Undang No 32 tahun 2009

    Tentang perlindungan dan pengelolaan LH

    Ps. 20 (3) setiap orang diperbolehkan membuang limbah ke media lingk dengan syarat

    memenuhi BML dan dapat izin pejabat berwenang

    Ps. 22 (1) setiap kegiatan (usaha) berdampak penting besar wajib AMDAL.

    Ps. 59 (1) setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan pengelolaan

    limbah B3 yang dihasilkannya

    Ps. 68 setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan wajib memberikan info

    terkait PPLH dengan benar, menjaga keberlangsungan fungsi LH, dan menaati

    ketentuan tentang BML.

    Ps. 87 (1) Penanggung jawab keg (usaha) wajib membayar ganti rugi ataspencemaran yg terjadi akibat tindakannya.

    Psl. 97 s/d Psl. 123 mengatur ketentuan pidana terkait pengelolaan lingkungan hidup.

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    25/35

    PP RI NO. 41 TAHUN 1999

    TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

    Pasal 21 : Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatanyang mengeluarkan emisi dan/atau baku tingkat kebauan keudara ambien wajib : Menaati baku mutu

    Melakukan pencegahan dan/atau penanggulangan pencemaran udaraakibat usahanya

    Memberikan info yang benar kepada masyarakat terkait upayapengendalian pencemaran udara yang dilakukannya.

    Terkait dengan : Kepmen LH No. 13 Tahun 1995 tentang Baku Emisi Tak Bergerak

    KepGub DKI Jakarta No. 551 Tahun 2001 tentang Baku Mutu Udara Ambien danKebisingan di DKI Jakarta

    Dst

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    26/35

    PP RI No. 82 Tahun 2001

    Tentang pengelolaan kualitas air dan

    pengendalian pencemaran air

    Pasal 24 (1) : Setiap orang yang membuang limbah ke

    prasarana dan/atau sarana pengelolaan air limbah yang

    disediakan oleh Pemda dikenakan retribusiPasal 25 : Setiap usaha dan/atau kegiatan wajib membuat

    rencana penanggulangan pencemaran air pada keadaan

    darurat dan/atau keadaan yang tidak terduga lainnya

    Terkait dengan :Keputusan Gub DKI No. 582 Tahun 1995 tentang Penetapan

    Peruntukan dan Baku Mutu Air Sungai / Badan Air Serta Baku

    Mutu Limbah Cair di Wilayah DKI

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    27/35

    Kepmenkes No. 1204 Tahun 2004

    tentang persyaratan kesehatan lingkungan rs

    Persyaratan konstruksi RSPersyaratan kualitas lingkungan :Udara ambien : Debu, SO2, NO2, O3, H2S, NH3.

    Udara ruang : Debu, jumlah kuman, H2S, NH3.

    Kualitas fisik ruangan : Pencahayaan, kelembaban Intensitas kebisingan

    Limbah cair : Suhu, pH, BOD5, COD, TSS, NH3bebas, PO4, Coliform (MPN), dstKepmenLH No 58/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair RS

    Vektor : Densitas / keberadaan lalat, tikus, nyamuk, kecoa, dan binatang pengganggulainnya

    Keselamatan radiasi : Nilai Batas Dosis bagi pekerja dan masyarakatAir bersih : mengacu pada Permenkes No. 416 Tahun 1990 tentang syaratsyarat dan

    pengawasan kualitas airAir minum : mengacu pada Kepmenkes No. 907 Tahun 2002 tentang SyaratSyarat

    Pengawasan Kualitas Air Minum

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    28/35

    Kepmenkes No.1204 th 2004, tentang Persyaratan

    Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit

    Limbah RS adalah semua limbah yang dihasilkan darikegiatan RS dalam bentuk padat, cair dan gas.

    Setiap RS harus melakukan reduksi limbah dimulai darisumber.

    Pemilahan limbah harus dilakukan mulai dari sumberyang menghasilkan limbah.

    Limbah padat medis harus dipisahkan dali limbah padatnon medis

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    29/35

    Peraturan Pemerintah No.18 th.1999 ttg PENGELOLAAN

    LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN :

    Pasal 8 (e),limbah medis rumah sakit masuk dalam katagorilimbah B3, karena bisa menyebabkan infeksi.

    Pasal 9 (1),Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajibmelakukan reduksi,mengolah dan menimbun limbah tsb

    Pasal 10 Limbah B3 dapat disimpan selama 90 hari sebelumdiserahkan kepada pihak ketiga, bila limbah B3 < 50 kg/haridapat disimpan > 90 hari.

    Pasal 34 (1), Pengolahan limbah B3 dapat dilakukan dengancara thermal, stabilisasi dan solidifikasi, secara fisika, kimia,biologi dan/atau cara lainnya sesuai dengan perkembanganteknologi.

    Pasal 40 (1),setiap pengelolaan limbah B3 wajib memiliki izin

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    30/35

    KETENTUAN PIDANA DALAM PENGELOLAAN LIMBAH B3

    UU No. 32/2009)

    Pelanggaran Dalam

    Pengelolaan Limbah B3

    Pidana

    Penjara

    Denda

    Min Maks Min Maks

    Pengelolaan Limbah B3

    tanpa izin (Pasal 102)1 thn 3 thn 1 Milyar 3 Milyar

    Tidak melakukan

    pengelolaan limbah B3

    (Pasal 103)

    1 thn 3 thn 1 Milyar 3 Milyar

    Pejabat berwenang tdk

    melakukan pengawasan(Pasal 112)

    - 1 thn - 500 jt

    Impor Limbah (Pasal 105) 4 thn 12 thn 4 Milyar 12 Milyar

    Impor Limbah B3 (Pasal 106) 5 thn 15 thn 5 Milyar 15 Milyar

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    31/35

    31

    Radiasi medik

    UU No.10 tentang Ketenaganukliran

    Peraturan Pemerintah No: 26/2002 Keselamatan pengangkutan Zat Radioaktif

    27/2002 Pengelolaan Limbah Radioaktif

    33/2007 Keselamatan Radiasi Pengion & Keamanan Sumber Radioaktif 29/2008 Perizinan Pemanfaatan SRP & Bahan Nuklir

    27/2009 PNBP yang Berlaku di BAPETEN

    SK/Perka No:

    01/1999 Ketentuan Keselamatan Radiasi 21/2002 Program Jaminan Mutu Instalasi Radioterapi

    01P/2003 Dosis Panduan Radiodiagnostik

    07/2007 Keamanan Zat Radioaktif

    15/2008 Persyaratan SIB. &3 draft perka: uji kesesuaian,

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    32/35

    SNI Jaringan Listrik

    No. Nomor SNI Jenis SNI1 SNI 04-0225-2000 Persyaratan umum instalasi listrik 2000 (PUIL

    2000)

    2 SNI 04-3593-1994 Instalasi listrik bangunan. Bagian 2 : Prinsip dasar

    http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695
  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    33/35

    SNI Genset

    No. Nomor SNI Jenis SNI1 SNI ISO 8528-1 Generator set arus bolak-balik dengan penggerak

    mesin bakar internal sistem torak bolak-balik :

    Penggunaan, Pengenal dan kinerja

    2 SNI 04-0225-2000 Persyaratan umum instalasi listrik 2000 (PUIL

    2000)

    http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695
  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    34/35

    SNI Air

    No. Nomor SNI Jenis SNI1 SNI 05-2547-1991 Spesifikasi ini digunakan dalam menilai mutu

    meter air yang digunakan untuk keperluan air

    bersih.

    2 SNI 03-2916-1992 Spesifikasi ini bertujuan memberikan persyaratan

    teknis sumur gali sebagai sumber air baku untukair bersih yang terlindung dari pencemaran

  • 7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan

    35/35

    GAS MEDIK

    SNI 03-7011-2004, SISTEM GAS MEDIK DAN VAKUM MEDIK

    PADA BANGUNAN RUMAH SAKIT = NFPA 99 C 2002, US

    STANDART

    AS 28961991, AUSTRALIAN STANDARTBS STANDART HTML 2022

    JIS STANDART

    EN 1057 EUROPEAN STANDART

    DIN 1786/1754