PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO …

10
Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil (Irma Warda ni dan Umi Nur Solikah) Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60 SALATIGA 50711 - Telp. 0298-321212 ext 354 email: [email protected], website: ejournal.uksw.edu/agric Terakreditasi Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi berdasarkan SK No 21/E/KPT/2018 PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DALAM UPAYA PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK PERTANIAN LOKAL (STUDI KASUS DI KABUPATEN SUKOHARJO) FORMULATION OF THE STRATEGY FOR THE DEVELOPMENT OF SMALL MICRO BUSINESS IN THE EFFORTS TO INCREASE THE COMPETITIVENESS OF LOCAL AGRICULTURE PRODUCTS (CASE STUDY IN SUKOHARJO DISTRICT) Irma Wardani dan Umi Nur Solikah ABSTRACT The micro-small scale of the agricultural sector in Sukoharjo Regency is the most dominant sector in the community, therefore it is necessary to review micro-small businesses that are prioritized to be developed. This study aims to formulate alternative development strategies in small micro enterprises in increasing the competitiveness of local products. The data analysis technique used is the Analytical Hierarchy Process (AHP) method, Weaknesses Strength Opportunities Threats (SWOT) and Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). UKM herbal medicine is a priority for SMEs developed in Sukoharjo Regency. The product development strategy is the choice strategy for micro-small herbal medicine in Sukoharjo Regency. Constraints in developing new products, including the facilities to develop herbal products, the discovery of new recipes / the best formulations for herbal medicine, and human resources. Therefore, assistance and attention is needed from the government and stakeholders to support the development of small-scale herbal medicine products in Sukoharjo Regency. Diterima: 19 November 2018, disetujui: 30 Juli 2019 Keywords: UKM, Strategy development, develop herbal product 112 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Batik Surakarta E-mail: [email protected]

Transcript of PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO …

Page 1: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO …

Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil (Irma Wardani dan Umi Nur Solikah)

Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya WacanaJl. Diponegoro 52-60 SALATIGA 50711 - Telp. 0298-321212 ext 354

email: [email protected], website: ejournal.uksw.edu/agric

Terakreditasi Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan T inggi berdasarkan SK No 21/E/KPT/2018

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DALAMUPAYA PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK PERTANIAN LOKAL

(STUDI KASUS DI KABUPATEN SUKOHARJO)

FORMULATION OF THE STRATEGY FOR THE DEVELOPMENT OF SMALL MICROBUSINESS IN THE EFFORTS TO INCREASE THE COMPETITIVENESS OF LOCAL

AGRICULTURE PRODUCTS (CASE STUDY IN SUKOHARJO DISTRICT)

Irma Wardani dan Umi Nur Solikah

ABSTRACTThe micro-small scale of the agricultural sector in Sukoharjo Regency is the most dominantsector in the community, therefore it is necessary to review micro-small businesses that areprioritized to be developed. This study aims to formulate alternative development strategies insmall micro enterprises in increasing the competitiveness of local products.

The data analysis technique used is the Analytical Hierarchy Process (AHP) method, WeaknessesStrength Opportunities Threats (SWOT) and Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM).UKM herbal medicine is a priority for SMEs developed in Sukoharjo Regency. The productdevelopment strategy is the choice strategy for micro-small herbal medicine in SukoharjoRegency. Constraints in developing new products, including the facilities to develop herbalproducts, the discovery of new recipes / the best formulations for herbal medicine, and humanresources. Therefore, assistance and attention is needed from the government and stakeholdersto support the development of small-scale herbal medicine products in Sukoharjo Regency.

Diterima: 19 November 2018, disetujui: 30 Juli 2019

Keywords: UKM, Strategy development, develop herbal product

112

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Batik SurakartaE-mail: [email protected]

Page 2: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO …

AGRIC Vol. 31, No. 2, Desember 2019: 113-122

ABSTRAK

Skala mikro-kecil sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo merupakan sektor yang paling dominandi masyarakat, oleh karena itu perlu ditinjau ulang usaha mikro-kecil yang diprioritaskan untukdikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan alternatif diusaha mikro kecil dalam meningkatkan daya saing produk lokal.

Teknik analisis data yang digunakan adalah metode Analitycal Hierarchy Process (AHP),Strengths Weaknesses Opportunities Threats (SWOT) dan Quantitative Strategic PlanningMatrix (QSPM). UKM jamu menjadi prioritas ukm yang dikembangkan di Kabupaten Sukoharjo.Strategi pengembangan produk menjadi strategi pilihan UKM jamu di Kabupaten Sukoharjo.Kendala dalam mengembangkan produk baru, diantaranya yaitu fasilitas untuk mengembangkanproduk jamu, penemuan resep baru/formulasi terbaik untuk jamu, serta sumber daya manusia.Oleh karena itu, diperlukan pendampingan dan perhatian dari pemerintah serta stekholder untukmendukung pengembangan produk usaha mikro kecil jamu di Kabupaten Sukoharjo

PENDAHULUAN

Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil danMenengah (UMKM) di Indonesia merupakansalah satu sektor yang mempunyai perananpenting sebagai motor penggerak rodaperekonomian. UMKM juga berperan dalammendistribusikan hasil pembangunan. UMKMjuga telah terbukti tidak berpengaruh terhadapkrisis (Bank Indonesia, 2015). UKM menjaditulang punggung sistem ekonomi kerakyatanuntuk mengurangi permasalahan kemiskinandan pengembangan mampu memperluas basisekonomi serta memberikan kontribusi yangsignifikan dalam meningkatkan perekonomiandaerah dan ketahanan ekonomi nasional(Setyanto, 2015)

Perluasan pembangunan di sektor non pertanianmembuka kesempatan berkembangnya industrikecil dan industri rumah tangga serta mem-berikan kesempatan berusaha yang lebih besarpada pengusaha kecil golongan ekonomi lemahuntuk memperluas usahanya serta dapatmenciptakan pemerataan kerja dan berusahabagi segenap lapisan masyarakat. Pengem-bangan industri kecil yang sudah banyak di

lingkungan masyarakat diharapkan juga akandapat meningkatkan nilai tambah dari hasilpertanian. Hasilnya dapat dipasarkan di dalamnegeri maupun di ekspor (Samul Taru, 2017)

Peran usaha mikro, kecil dalam perekonomianIndonesia paling tidak dapat dilihat dari: (1)kedudukannya sebagai pemain utama dalamkegiatan ekonomi di berbagai sektor, (2)penyedia lapangan kerja yang terbesar, (3)pemain penting dalam pengembangan kegiatanekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat,(4) pencipta pasar baru dan sumber inovasi,(5) sumbangannya dalam menjaga neracapembayaran melalui kegiatan ekspor masyarakatsehingga mengurangi tingkat kemiskinan danlain-lain (Tedjasuksmana, 2014) .

Keberadaan usaha kecil merupakan kon-sekuensi logis upaya transformasi social,ekonomi dan politik dari sistem perekonomianyang mengandalkan pada sector pertanianmenuju pada basis ekonomi non pertanian(Wuryandani dan Hilma, 2013).

Kabupaten Sukoharjo dengan Pelaku usahamikro kecil menengah (UKM) di wilayah

Kata Kunci : UKM, perumusan strategi, pengembangan produk jamu

113

Page 3: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO …

Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil (Irma Wardani dan Umi Nur Solikah)

Sukoharjo mencapai 11.700, tersebar di 12Kecamatan (Dinas Koperasi, Perdagangan,UKM, 2017). Dari jumlah UKM tersebutKabupaten Sukoharjo terbagi beberapa klusteryang menjadi unggulan di Kabupaten Sukoharjoyaitu UKM jamu, UKM rotan, UKM makananolahan, UKM gitar, UKM grafiti, UKM jamur,UKM mebel, UKM sarung goyor, UKM batik.Jumlah pelaku usaha mikro kecil di KabupatenSukoharjo terus mengalami peningkatan,berdasarkan data Dinas Koperasi, Perdagang-an, UKM, pelaku UKM pada Tahun 2018 telahmencapai 19.804 unit yang 63% merupakanusaha kecil mikro yang banyak digerakan olehmasyarakat dari berbagai sektor.

Oleh karena itu, agar UMKM di KabupatenSukoharjo dapat berkembang terutama industrimikro-kecil maka diperlukan pemilihanprioritas skala industri mikro kecil menengahdan perumusan strategi pengembangan darifaktor internal dan eksternal yang dimilikiindustri kecil, sebagai salah satu upaya dalammeningkatkan hasil pertanian.

Dari uraian di atas permasalahan yang dibahasdalam penelitian sebagai berikut :1. Usaha mikro kecil apa yang diprioritaskan

untuk dikembangkan di KabupatenSukoharjo?

2. Bagaimana identifikasi faktor internal danfaktor eksternal pada usaha mikro kecilprioritas?

3. Strategi pengembangan apa yang digunakanyang diterapkan pada usaha mikro kecilprioritas?

Hipotesis dari penelitian ini yaitu perumusanstrategi pengembangan yang dipilih sesuaidengan kondisi usaha mikro kecil prioritas.

Tujuan dari penelitian ini adalah untukmenentukan prioritas usaha skala mikro-kecil

serta merumuskan alternatif strategi yangditerapkan usaha skala mikro-kecil. Hal inisecara otomatis dapat mengembangkan usahaskala mikro-kecil sektor pertanian sehinggamampu meningkatkan hasil-hasil pertanian diKabupaten Sukoharjo.

METODE PENELITIAN

1. Teknik Pengumpulan Data

Pengambilan data primer dilakukan dengan carapurposive sampling yaitu dengan wawancaraberupa data dan informasi atau kuisioner.Metode pengumpulan Data primer yang diambilmenurut tahapan penelitian.a. Penentuan Tujuan dan Fokus serta UKM

yaitu :1. Kabid Pemberdayaan UMKM Dinas

Perdagangan, Koperasi, UKM2. Subbid Perdagangan Dinas Perdagang-

an, Koperasi, UKM3. Subbid Kewiraushaan Dinas Perda-

gangan, Koperasi, UKM4. Bappeda Subbid pertanian,5. Bappeda Subbid Perdagangan dan

Koperasi,6. Bappeda Subbid pengembangan dunia

usaha7. Dinas Pertanian dan Perikanan

b. Penentuan Strategi Pengembangan SWOTyaitu ketua KOJAI Sukoharjo dan 10 keyinforaman dari pelaku usaha

c. Penentuan bobot ketertarikan alternatifstrategi adalah para pelaku UKM

2. Teknik Analisis Data

Dalam perumusan strategi pengembanganusaha mikro kecil penentuan usaha kecilprioritas dari hasil analisis hirarki (AHP),kemudian untuk menentukan alternatif-alternatif

114

Page 4: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO …

AGRIC Vol. 31, No. 2, Desember 2019: 113-122

strategi mikro kecil diperoleh dari analisisSWOT (strength, weakness, opportunity,threat) selanjutnya merumuskan strategipengembangan matriks alternatif strategi(ketertarikan) yaitu matrik QSPM.

3. Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan beberapatahapan, melakukan survei dan mengidentifikasiinformasi usaha mikro kecil di KabupatenSukoharjo, selanjutnya diolah menggunakanmetode AHP untuk menentukan usaha mikrokecil prioritas, selanjutnya mengidentifikasifaktor internal dan eksternal usaha kecil prioritasdengan metode SWOT dan QSPM untukmenentukan alternatif strategi pada pelakuusaha mikro kecil di Kabupaten Sukoharjo.

A. Penentuan Prioritas AHP

Prosedur dari AHP sebagai berikut:1. Menyusun hierarki

Sebelum menyusun hierarki dari perma-salahan yang dihadapi, terlebih dahulu harusmendefinisikan masalah dan menentukansolusi yang diingnkan

2. Menentukan PrioritasLangkah pertama dalam menentukanprioritas elemen adalah membuat perban-dingan berpasangan, yaitu membandingkanelemen secara berpasangan sesuai dengankriteria yang diberikan. Matriks perbanding-an berpasangan diisi dengan menggunakanbilangan untuk mempresentasikan kepen-tingan relatif dari suatu elemen terhadapelemen lainnya.a. Mensintesis

• Menjumlahkan nilai-nilai dari setiapkolom pada matriks

• Membagi setiap nilai dari kolomdengan total kolom yang bersangkutan,

selanjutnya menjumlahkan nilai-nilaidari setiap baris dan membaginyadengan jumlah elemen untuk men-dapatkan nilai rata-rata

b. Mengukur konsistensiDalam pembuatan keputusan, pentinguntuk mengetahui seberapa baik kon-sistensi yang ada karena kita mengingin-kan keputusan berdasarkan pertimbangandengan konsistensi yang rendah Tahapanini antara lain:• Mengalikan setiap nilai pada kolom

dengan prioritas relatif elemen• Membagi hasil dari penjumlahan baris

dengan elemen relatif yang bersangkut-an, selanjutnya menentukan maks

c. Menghitung consistency index (CI)dengan menggunakan rumus:

1

n

nCI maks

Keterangan: n = banyaknya elemen

d. Menghitung consistency ratio (CR)dengan rumus:

RICICR

CR= Consistency RatioIR= Index Random ConsistencyCI= Consistency Index

B. Penentuan Perumusan Strategi Pengem-bangan Menggunakan Metode SWOTdan QSPM

1. Tahap input, yaitu identifikasi faktoreksternal dan internal.

2. Tahap pencocokan (Matriks SWOT)Pada tahap ini dilakukan pencocokanantara SO, ST, WO dan WT untuk me-nentukan alternatif strategi

115

Page 5: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO …

Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil (Irma Wardani dan Umi Nur Solikah)

3. Tahap keputusan (matriks QSPM).Tahap ini bertujuan untuk mengambilkeputusan strategi mana yang terbaikuntuk dilaksanakan diantara pilihanstrategi alternatif. Tahap ini menggunakanmatriks QSPM yang menggunakan inputdari tahap pertama dan pencocokanpada tahap kedua.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kabupaten Sukoharjo menyimpan banyakpotensi yang dapat dikembangkan khususnyabidang industri dan perdagangan yaitu merupa-kan pusat dan sentra olahan industri dan kerajin-an yang menjadi unggulan daerah. Semakinmampu menggali potensi perekonomian daerahyang dimiliki akan meningkatkan jumlah inves-tasi, yang akhirnya menciptakan lapangan usahadan pendapatan masyarakat. Kabupaten Suko-harjo selalu mengalami peningkatan jumlahusaha mikro kecil menengah tiap tahunnya.

Tabel 1 Jumlah UMKMdi Kabupaten Sukoharjo 2015-2017

Sumber: Data primer, 2018

Dalam menentukan prioritas usaha mikro kecilsektor pertanian melalui metode AHP, langkahpertama pemilihan usaha mikro kecil ber-dasarkan penetuan tujuan. Fokus dalammetode AHP yaitu:1.Nilai produk2.Pembangunan ekonomi daerah3.Permintaan produkSedangkan tujuan dalam menentukan usahamikro kecil yaitu:1.Diversifikasi produk2.Keunikkan produk3.Daya saing produk

1. Penentuan UKM Prioritas BerdasarkanTujuan

Nilai produk mempunyai nilai tertinggi yaitu0,5149. Sedangkan CR mempunyai nilai0,02919 (dibawah 0,10) hal ini menunjukkanbahwa hasilnya konsisten. Nilai produk dalamusaha mikro kecil merupakan factor pentingdalam menghadapi persaingan di pasar global.Hal ini disebabkan karena produk yang mem-punyai nilai produk tinggi akan mampu bertahandalam persaingan. Untuk mendapat-kan Nilaiproduk yang tinggi usaha mikro kecil dapattercermin dari peningkatan kualitas, sumber-daya, teknologi.

2. Penentuan Usaha Mikro Kecil Prioritasdengan Tujuan Nilai Produk

Penentuan usaha mikro kecil ditinjau dari aspeknilai produk, faktor yang dominan adalah faktorkeunikan produk sebesar 0,415 dengan nilaikonsistensi (-0,24497). Hal ini dikarenakansuatu produk apabila memiliki keunikan akanmemberikan nilai tersendiri bagi produktersebut sehingga mampu meningkatkan nilaisuatu produk.

3. Penentuan Usaha Mikro Kecil Prioritasdengan Tujuan Ekonomi Daerah

Pada penentuan usaha mikro kecil menengahdilihat dari faktor tujuan ekonomi daerah, yangpaling dominan adalah diversifikasi produk yaitu0,46524. Hal ini dikarenakan dengan mening-katnya daya saing suatu produk maka akanmemberikan kontribusi bagi pertumbuhanekonomi di Kabupaten Sukoharjo dan mampubertahan dalam persaingan global. Nilaikonsistensi di bawah 0,10 yaitu (-0,71340)sehingga dapat menjadi pertimbangan dalampemilihan usaha mikro kecil.

116

Page 6: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO …

AGRIC Vol. 31, No. 2, Desember 2019: 113-122

4. Penentuan Usaha Mikro Kecil Prioritasdengan Tujuan Permintaan Produk

Dalam penentuan usaha mikro kecil ditinjau darisegi permintaan produk, faktor yang palingdominan adalah diversifikasi produk sebesar0,37094. Hal ini disebabkan, suatu pelakuusaha mikro kecil, perlu melakukan diversifikasiproduk untuk memenuhi permintaan pasar dankebutuhan konsumen. Suatu produk yang mem-punyai diversifikasi apabila melihat peluangpasar yang disasar dan disesuaikan dengan per-mintaan pasar. Dengan adanya diversifikasiproduk, maka usaha mikro kecil memilikibanyak variasi produk yang ditawarkan kepadakonsumen.

Tabel 2 Nilai Prioritas UKM

Sumber: Analisis data primer, 2018

Usaha mikro kecil jamu tradisional berada diperingkat 1 sebesar 0,37124. Selanjutnya nilaiprioritas usaha mikro kecil lain, yaitu jamur(0,26622), kerajinan bambu (0,17985),makanan (0,06833), mebel (0,06452), shuttlecock (0,04984). Berdasarkan Tabel 1, grafikperangkingan tersaji dalam Gambar 1.

Selanjutnya setelah memperoleh hasil dari AHP,langkah berikutnya menganalisis dengan SWOTdan QSPM maka dilakukan iden-tifikasi faktorinternal dan faktor eksternal pada usaha mikrokecil prioritas yaitu usaha mikro kecil jamu diKabupaten Sukoharjo.

5. Gambaran Usaha Mikro Kecil Jamu diKabupaten Sukoharjo

Pada tahun 1965 Kabupaten Sukoharjokhususnya Kecamatan Nguter dikenal denganKampung Jamu. Hal yang menarik yaitubanyak penduduk yang berdagang jamugendong di kota besar di Indonesia. DiKecamatan Nguter mempunyai wadah yangbernama KOJAI, yaitu merupakan organisasiyang beranggotakan pelaku jamu baikpedagang bahan baku jamu, pedagang produksijamu dan pedagang pemasar. Saat ini sudahada 75 orang yang tergabung dalam KOJAI.Kegiatan KOJAI adalah menghimpun pelakuusaha jamu untuk melakukan pen-dampingan,pembimbingan dan pengarahan terkait denganusaha jamu yang dilakukan.

Kawasan jamu di Kecamatan Nguter diharap-kan mampu mendorong kemajuan produksijamu dan meningkatkan pertumbuhan ekonomidi Kabupaten Sukoharjo. Produk jamu yangdihasilkan yaitu serbuk, sirup, dan kapsul yangdijual di toko sedangkan untuk jamu gendongdilakukan dengan cara berkeliling. Prosespembuatan jamu masih sederhana.

Usaha jamu di Kabupaten Sukoharjo diklasi-fikasikan menjadi skala menengah-besar danmikro kecil. Karakteristik pelaku usaha jamudi Kecamatan Nguter terbagi menjadi 2 yaitupengolah dan pemasar. Usaha jamu diklasifikan

Gambar 1 Grafik Perangkingan Usaha Mikro KecilPrioritas di Kabupaten Sukoharjo

117

Page 7: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO …

Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil (Irma Wardani dan Umi Nur Solikah)

menjadi kelas menengah dan kelas mikro kecil.Pemasar terdiri dari pedagang jamu yangberada di pasar Nguter dan pedagang jamugendong yang dilakukan dengan cara berkeliling.

Kategori usaha jamu menengah yaitu mem-punyai tenaga kerja relatif banyak, pekerjasesuai dengan keahliannya, fasilitas yangmendukung, produk yang dihasilkan banyak.Sedangkan jamu usaha mikro kecil mempunyaiciri tenaga kerja yang sedikit, cara pengerjaanyang masih manual, produk yang dihasikanterbatas.

1) SWOT

SWOT yaitu suatu alat untuk mengidentifikasiberbagai faktor secara sistematis untuk meru-muskan suatu strategi. Analisis ini didasarkanpada logika untuk memaksimalkan kekuatan(Strength) dan peluang (Opportunities), namunsecara bersamaan dapat meminimalkan kele-mahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).Dengan demikian perencana strategis harusmenganalisis faktor-faktor strategis yaitukekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

2) Matrik SWOT

Perumusan strategi didasarkan pada analisisyang menyeluruh terhadap pengaruh faktorlingkungan eksternal dan internal perusahaan.Lingkungan eksternal perusahaan setiap saatberubah dengan cepat sehingga melahirkanberbagai peluang dan ancaman.

Niode (2008) menambahkan dalam rangkapengembangan sektor industri ini diperlukanbeberapa langkah yaitu 1) penentuan prioritasdaerah atau wilayah dan komoditas yang harusdikembangkan, dibina dan dijadikan berbagaibasis kegiatan ekonomi percontohan, 2)perlunya ditentukan dan direncanakan secararinci sejak mulai menghasilkan, menentukanpenggunaan hasil sampai pemasarannya. Sertapentingnya penyediaan informasi tentangpotensi daerah dan macam komoditas yangfisibel dikembangkan.

Sedangkan untuk langkah spesifik, strategipengembangan dapat disederhanakan dalamsatu kalimat yaitu pentingnya menyusun suatustrategi pengembangan antara kegiatan

Faktor Internal Faktor EksternalKekuatan:Bahan baku mudah didapatPangsa pasar luasMitra dengan pemasokAdanya KOJAIPenerapan CPOTBDaya tahan produkKelemahan :Manajemen tidak terstrukturKeterbatasan pengembangan produkKesulitan ijin eksporTidak semua UKM berijinDiproduksi secara manual

Peluang:Perluasan pasarGaya hidup sehatLoyalitas konsumenPromosi (pameran ukm)Inovasi produkDukungan pemerintah daerahAncamanKetersediaan bahan bakuPerubahan TeknologiHarga bahan baku fluktuatifPersaingan tinggi

Tabel 3 Identifikasi Faktor Internal dan Faktor Eksternal UKM Jamu

Sumber : analisis data primer, 2018

118

Page 8: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO …

AGRIC Vol. 31, No. 2, Desember 2019: 113-122

produksi dengan pemasarannya serta berbagaifaktor-faktor pendukung lainnya. Strategipemasaran yang dipilih harus dapat memberikanarah pada elemen-elemen pemasaran. Ada 4elemen penting dalam strategi pemasaran danpromosi yang perlu diperhatikan yaitu: 1)Tampilan produk yang menarik, 2) Kemasanproduk yang aman menarik, 3) memilih metodepemasaran, 4) Sikap wirausaha terhadapkonsumen (Wening Sri, 2013).

Perumusan strategi pengembangan di KabupatenSukoharjo dibentuk melalui matriks SWOT danpendapat responden terkait kebutuhan pengem-bangan yang diharapkan. Perumusan strategipengembangan di Kabupaten Sukoharjo diben-tuk melalui matriks SWOT dan pendapat res-ponden terkait kebutuhan pengembangan yangdiharapkan. Berdasarkan analisis matrik SWOTdapat disimpulkan, maka diperoleh strategiintensif yaitu penetrasi pasar, pengembanganpasar dan pengembangan produk.a. Penetrasi pasar

Penetrasi pasar berfokus pada penjualanproduk-produk yang telah ada sebelumnyadengan tujuan mempertahankan/ meningkat-kan pangsa pasar. Strategi ini dapat dicapaioleh kombinasi strategi harga yang kom-petitif, iklan promosi penjualan dan sumberdaya manusia yang didedikasikan untukmenjual. Saat ini UKM jamu di KabupatenSukoharjo telah melakukan strategi baikmelalui iklan, pameran.

b. Pengembangan pasarPengembangan pasar merupakan strategipertumbuhan yang bertujuan untuk menjualproduk yang telah ada di pasar yang baru.Pada UKM jamu di Kabupaten Sukoharjo

telah melakukan pengembangan pasarmelalui perubahan kemasan produk,penyaluran SDM keluar daerah, membuatsaluran distribusi yang baru. Namun untuktarget ekspor masih terkendala pada ijinekspor, sehingga diperlukan kebijakanpemerintah terkait dengan ijin eksporproduk jamu.

c. Pengembangan produkPengembangan produk bertujuan untukmemperkenalkaan produk ke pasar yangtelah ada. Pengembangan produk jamumenjadi kendala bagi UKM jamu, karenasulitnya untuk menemukan resep baru dancara menginovasi produk jamu. Pelatihanyang diberikan hanya sebatas di produksi,pemasaran serta SDM.

3) QSPM

Dari beberapa alternatif strategi perlu dilakukanpenilaian atau evaluasi untuk memutuskanprioritas strategi yang dapat dilaksanakan. Hasildari beberapa strategi yang terbaik yang dapatditerapkan dimasukkan dalam QSPM. Skortertinggi menunjukkan bahwa alternatif strategitersebut penting sebagai prioritas utama.

Alternatif Strategi TerpilihPenetrasi

PasarPengembangan

PasarPengembangan

Produk5,22 5,22 5,33

Tabel 4 QSPM

Sumber: Analisis data primer

Dari Tabel 4, matriks QSPM menunjukkanbahwa strategi pengembangan produk (5,33)merupakan strategi yang dipilih oleh responden.Pada usaha mikro kecil penting mengembang-kan produk baru untuk mempertahankan tingkatpertumbuhan dan keunggulan usaha mikro kecil

119

Page 9: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO …

Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil (Irma Wardani dan Umi Nur Solikah)

dan mengganti produk lama. Hal ini diperlukansebagai salah satu cara salah satu strategi untukmemperpanjang daur hidup produk (life cycleproduct) sehingga produk tidak mengalamitahap decline.

Pengembangan produk adalah suatu prosespenemuan ide untuk barang dan jasa termasukmerubah, menambah atau merumuskan kembalisebagian dari sifatsifat pokok yang sudah adadalam segi corak, merek dan kuantitas.Pengembangan produk dilaksanakan dengantujuan untuk melayani pasar yang telah adasekarang dengan lebih meningkatkan penjualan,memenuhi usaha menemukan barang baru yanglebih baik, serta melaksanakan aktivitas-aktivitas dari teknik penelitian, perekayasaandan perancangan produk (Rini, 2013).

Selama ini usaha mikro kecil jamu di KabupatenSukoharjo, selalu berusaha untuk mengem-bangkan produk-produk jamu yang baru.Tetapi adanya faktor penghambat dari faktorinternal dan eksternal sehingga pengembanganusaha kecil mikro jamu menjadi terhambatseperti sarana prasana, fasilitas pendukung danpenemuan resep baru untuk jamu. Oleh karenaperlu perhatian dari pemerintah untuk men-dukung usaha mikro kecil dalam mengem-bangkan produk baru. Usaha mikro kecil jamusaat ini mengalami kendala dalam mengembang-kan produk baru, diantaranya yaitu fasilitasuntuk mengembangkan produk jamu, pene-muan resep baru/formulasi terbaik untuk jamu,serta sumber daya manusia. Oleh karena itu,diperlukan pendampingan dan perhatian daripemerintah serta stekholder untuk mendukungpengembangan produk usaha mikro kecil jamudi Kabupaten Sukoharjo

Secara keseluruhan, untuk menciptakan produkbaru yang berhasil, perusahaan harus memahamipelanggannya, pasar, dan pesaing serta me-ngembangkan produk yang memberikan nilaiyang unggul bagi pelanggan. Perusahaan harusmempunyai rencana produk baru yang kuat danmempersiapkan proses pengembangan produkbaru yang sistematis untuk menemukan danmengembangkan produk-produk baru (Rini,2013)

Oleh karena itu, usaha mikro harus selalumengikuti perkembangan selera konsumenataupun keluhan-keluhan dari pelanggan. Selainitu, usaha mikro kecil harus piawai dalammenginovasi dalam mengembangkan danmengelola produk baru. Tidak mudah bagiusaha mikro kecil dalam mengembangkan,mengingat rata-rata dari usaha mikro kecil jamudi Kabupaten Sukoharjo pada proses pe-ngerjaanya hampir seluruhnya dikerjakansecara manual dan sederhana.

Seperti yang diungkapkan oleh Kotler danAmstrong (2008), karakteristik dalampengembangan produk yaitu: 1) keunggulanreltif, 2) kompatibilitas, 3) kompleksitas, 4)divibilitas, 5) komunikabilitas, pada UKM jamukarakteristik tersebut telah ada, hanya karenabeberapa dari faktor internal dan eksternalkurang mendukung sehingga dalam pengem-bangan produk sangat lambat.

Menurut Rini (2009), penciptaan ide merupa-kan salah satu cara dalam mengembangkanproduk baru. Banyak ide produk baru berasaldari sumber internal. Perusahaan mengadakanriset dan pengembangan resmi, memilih ide darikaryawan mereka, dan mengadakan tukar

120

Page 10: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO …

AGRIC Vol. 31, No. 2, Desember 2019: 113-122

pikiran dalam rapat eksekutif. Ide lain datangdari sumber eksternal. Dengan mengadakansurvei dan kelompok fokus serta menganalisispertanyaan dan keluhan pelanggan, perusahaandapat menghasilkan ide produk baru yang akanmemenuhi kebutuhan spesifik konsumen.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh UKM yangdiprioritaskan untuk dikembangkan diKabupaten Sukoharjo yaitu UKM jamu. Hasilidentifikasi pada UKM Jamu alternatif strategiyaitu: penetrasi pasar, pengembangan pasar, danpengembangan produk. Berdasarkan kondisiUKM saat ini, strategi pengembangan produkmenjadi strategi pilihan UKM Jamu.

DAFTAR PUSTAKABank Indonesia. 2015. Profil Bisnis Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).Http://www.bi.go.id. Diakses tanggal 21April 2017.

Rini, Endang Sulistyaa. 2013. Peran Pengem-bangan Produk Dalam MeningkatkanPenjualan. Jurnal Ekonom, Vol 16, No1, Januari 2013 Fakultas Ekonomi USU.

Samuel Taru, Nikodemus, Nanik Dara Senjawatidan Vini Arumsari. 2017.Analisis UsahaKerajinan Bambu Skala Rumah Tanggadi Kelurahan Malumbi KecamatanKambera Kabupaten Sumba Timur.Jurnal Agric 29 (1) : 55-68.

Setyanto, Alief Rakhman, Bhimo RizkySamodra, Yogi Pasca Pratama. 2015.Kajian Strategi Pemberdayaan UMKMDalam Menghadapi PerdaganganBebas Kawasan ASEAN. Etikonomi 14(2): 205-220.

Tedjasuksmana, Budianto. 2014. PotretUMKM Indonesia MenghadapiMasyarakat Ekonomi ASEAN 2015.Disampaikan pada Colloquim “The 7thNCFB and Doctoral Colloquium 2014”,Business and Economic TransformationTowords AEC 2015. Fakultas Bisnisdan Pascasarjana UKWMS.

Wening, Sri, Enny Zuhni Khayati dan Sri EmyYuli Suprihatin. 2013. PengembanganProduk dan Strategi PemasaranBusana Batik Bantulan Dengan StilasiMotif Ethno Modern. Jurnal PenelitianHumaniora. 18 (1) : 70-81

Wuryandani, Dewi dan Hilma, Meilani. 2013.Peranan Kebijakan PemerintahDaerah Dalam Pengembangan UsahaMikro, Kecil dan Menengah di ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta. JurnalEkonomi dan Kebijakan Publik, 4 (1).

Kotler, Philip., Keller, Kavin Lane. 2009.Manajemen Pemasaran Ed. Ke-13Jilid 1.Jakarta: Erlangga

***

121