PERUMUSAN KALIMAT PENGATURAN

23
PERUMUSAN KALIMAT PENGATURAN Modul perkuliahan Perancangan Peraturan Negara SONY MAULANA S. Fakultas Hukum Universitas Indonesia

description

PERUMUSAN KALIMAT PENGATURAN M odul perkuliahan Perancangan Peraturan Negara SONY MAULANA S. Fakultas Hukum Universitas Indonesia. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PERUMUSAN KALIMAT PENGATURAN

Page 1: PERUMUSAN  KALIMAT  PENGATURAN

PERUMUSAN KALIMAT PENGATURAN

Modul perkuliahan Perancangan Peraturan Negara

SONY MAULANA S.Fakultas Hukum Universitas Indonesia

Page 2: PERUMUSAN  KALIMAT  PENGATURAN

Susunan bentuk kalimat dari pengaturan yang diusulkan dalam Ketentuan2 Materi dari suatu rancangan peraturan dinilai berdasarkan kriteria kemudahan pemahaman. Kriteria ini melahirkan pertanyaan, dapatkah para pihak yang dituju dan lembaga pelaksana langsung memahami bagaimana rancangan tersebut mengatur mereka berperilaku? Kriteria accessibility ini mewajibkan perancang untuk memastikan bahwa rancangan yang disusunnya mudah dipahami oleh para pihak yang dituju.

smarticle-fhui/ppn2012

Page 3: PERUMUSAN  KALIMAT  PENGATURAN

Pemahaman terhadap kalimat bergantung pada 2 prinsip, yaitu: mengenal kata2 dan melihatnya dalam urutan yang benar. Dengan demikian, pemahaman terhadap apa yang dibaca bergantung pada bagaimana logisnya kalimat pengaturan itu tertulis.

smarticle-fhui/ppn2012

Page 4: PERUMUSAN  KALIMAT  PENGATURAN

Who Does What Pattern:‘Siapa Melakukan Apa’

smarticle-fhui/ppn2012

Page 5: PERUMUSAN  KALIMAT  PENGATURAN

Mengingat Ketentuan2 Materi merupakan kelompok ketentuan yang terutama mengandung peraturan2 yang memerintahkan, melarang, atau mengizinkan para pihak yang dituju untuk berperilaku sebagaimana ditentukan, maka kalimat pengaturan yang dibuat harus menjelaskan dengan baik mengenai siapa yang dituju dan apa yang diperintahkan kepada mereka.

smarticle-fhui/ppn2012

Page 6: PERUMUSAN  KALIMAT  PENGATURAN

Suatu kalimat yang dirancang untuk mengatur perilaku harus mengandung subyek dan predikat. Subyek mengenai siapa, yaitu setiap orang atau sekelompok orang yang diwajibkan, dilarang atau dibolehkan oleh ketentuan2 dalam rancangan perat. per-uu-an.Predikat merupakan kata kerja, yaitu apa yang diwajibkan, dilarang, atau dibolehkan untuk dilakukan oleh subyek.

smarticle-fhui/ppn2012

Page 7: PERUMUSAN  KALIMAT  PENGATURAN

Perhatikan:

Bank Indonesia memberikan pendapat dan pertimbangan kepada Pemerintah mengenai Rancangan Anggaran dan Belanja Negara serta kebijakan lain yang berkaitan dengan tugas dan wewenang Bank Indonesia.

Sehari menjelang hari raya, ibu mengantarkan sebagian gulai dan masakan lain yang dimasaknya kepada nenek.

smarticle-fhui/ppn2012

Page 8: PERUMUSAN  KALIMAT  PENGATURAN

Untuk membedakannya dengan kalimat informatif, maka kalimat yang dirancang untuk mengatur perilaku (juga) harus memasukkan suatu kata bantu yang dilekatkan pada kata kerja. Dengan demikian kalimat tersebut menjadi kalimat yang normatif.Kata bantu itu meliputi: wajib atau harus, dapat, dan dilarang.

smarticle-fhui/ppn2012

Page 9: PERUMUSAN  KALIMAT  PENGATURAN

Catatan: meskipun merupakan bagian dari pasal, ayat bukan merupakan satuan acuan pengaturan. Pembentukan ayat, yaitu dengan ‘memecah’ ketentuan dalam suatu pasal menjadi beberapa bagian, hanya merupakan cara perancang untuk mempermudah pemahaman pembaca atas ketentuan dalam pasal yang bersangkutan.

smarticle-fhui/ppn2012

Page 10: PERUMUSAN  KALIMAT  PENGATURAN

Pasal (…)

Setiap orang yang ingin mendirikan bangunan wajib memiliki Izin Mendirikan Bangunan yang didapatkannya dengan cara mengajukan surat permohonan yang ditujukan kepada Kepala Dinas Tata Kota Pemerintah Kabupaten/Kota setempat yang harus berisi keterangan mengenai nama, nomor kartu tanda penduduk, nomor pokok wajib pajak, alamat tempat tinggal, pekerjaan, alamat tanah yang akan didirikan bangunan, pelaksana dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan pendirian bangunan, dan lampiran mengenai gambar rancang bangunan.

smarticle-fhui/ppn2012

Page 11: PERUMUSAN  KALIMAT  PENGATURAN

Pasal (…)

(1).Setiap orang yang ingin mendirikan bangunan wajib memiliki Izin Mendirikan Bangunan.

(2). Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didapatkan dengan cara mengajukan surat permohonan kepada Kepala Dinas Tata Kota Pemerintah Kabupaten/Kota setempat.

(3).Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus berisi keterangan mengenai:a. nama; b. nomor kartu tanda penduduk;

c. nomor pokok wajib pajak;d. alamat tempat tinggal; e. pekerjaanf. alamat tanah yang akan didirikan bangunan; g. pelaksana dan waktu pelaksanaan pendirian bangunan, dan h. lampiran mengenai gambar rancang bangunan.

smarticle-fhui/ppn2012

Page 12: PERUMUSAN  KALIMAT  PENGATURAN

Mengidentifikasikan Pelaku:

Pedoman2 Untuk Menentukan ‘Siapa’

smarticle-fhui/ppn2012

Page 13: PERUMUSAN  KALIMAT  PENGATURAN

Setiap karyawan yang telah bekerja lebih dari 2 (dua) tahun harus menerima tunjangan hari raya agama. siapa subyek di dalam ketentuan tersebut?apakah ada perintah kepadanya untuk melakukan sesuatu?bagaimana bila ia tidak melakukannya?

Perusahaan wajib membayar tunjangan hari raya agama kepada setiap karyawan yang telah bekerja lebih dari 2 (dua) tahun.

Pedoman 1 Subyek sebagai pelaku yang melakukan

tindakansmarticle-fhui/ppn2012

Page 14: PERUMUSAN  KALIMAT  PENGATURAN

Setiap anak harus memiliki Akte Kelahiran yang dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil setempat sebelum berumur 3 (tiga) tahun.apakah anak tersebut adalah subyek yang mampu untuk melalukan tindakan yang diperintahkan kepadanya? apakah ia bisa mematuhi aturan itu?

Setiap orang tua wajib mendaftarkan anaknya ke Kantor Catatan Sipil setempat untuk memperoleh Akte Kelahiran sebelum anak tersebut berumur 3 (tiga) tahun.

Pedoman 2Subyek memiliki kemampuan untuk

melakukan tindakan smarticle-fhui/ppn2012

Page 15: PERUMUSAN  KALIMAT  PENGATURAN

Perjanjian Lisensi dilarang memuat ketentuan yang dapat mengakibatkan kerugian perekonomian Indonesia... apakah surat tersebut adalah subyek yang mungkin melakukan tindakan dimaksud? apakah ia yang harus melakukan tindakan itu?

Pelaku usaha dilarang membuat Perjanjian Lisensi yang memuat ketentuan yang dapat mengakibatkan kerugian perekonomian Indonesia....

Pedoman 3 Subyek bukan benda mati

smarticle-fhui/ppn2012

Page 16: PERUMUSAN  KALIMAT  PENGATURAN

Saksi yang tuna rungu wajib disediakan seorang penafsir untuk menjelaskan maksud dari saksi, dan juga pertanyaan dari hakim, jaksa, dan/atau penasihat hukum pada waktu persidangan.apakah ia subyek dari ketentuan tersebut? siapa yang diperintahkan untuk menyediakan seorang penafsir baginya?

Hakim majelis wajib menyediakan seorang penafsir bagi saksi yang tuna runggu untuk menjelaskan maksud dari saksi tersebut, dan juga pertanyaan dari hakim, jaksa, dan/atau penasihat hukum pada waktu persidangan.

Pedoman 4Gunakan kalimat aktif dan bukan pasif

smarticle-fhui/ppn2012

Page 17: PERUMUSAN  KALIMAT  PENGATURAN

Karyawan-karyawan pada bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Pemerintah harus bekerja pada hari Sabtu. apakah subyek aturan tersebut berarti sekelompok karyawan?bagaimana jika seorang karyawan tidak melaksanakan aturan itu?

Karyawan pada Bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Pemerintah wajib bekerja pada hari Sabtu.

Pedoman 5Gunakan kata tunggal dan bukan jamak pada

subyeksmarticle-fhui/ppn2012

Page 18: PERUMUSAN  KALIMAT  PENGATURAN

Mengidentifikasikan Pelaku:Pedoman2 Untuk Menentukan

‘Siapa’

subyek sebagai pelaku yang melakukan tindakan;

subyek memiliki kemampuan melakukan tindakan;

subyek bukan benda mati; gunakan kalimat aktif dan bukan pasif;

dan gunakan kata tunggal dan bukan jamak

pada subyek smarticle-fhui/ppn2012

Page 19: PERUMUSAN  KALIMAT  PENGATURAN

Memerintahkan Perilaku:

Pedoman2 Untuk Merumuskan ‘Apa’

smarticle-fhui/ppn2012

Page 20: PERUMUSAN  KALIMAT  PENGATURAN

Setiap orang yang tersangkut perkara berhak memperoleh bantuan hukum.bandingkan:Polisi, Jaksa, atau Hakim dilarang menghalangi setiap orang yang tersangkut perkara untuk memperoleh bantuan hukum.

Pedoman 1Mengacu pada perilaku dan bukan hak &

kewajiban smarticle-fhui/ppn2012

Page 21: PERUMUSAN  KALIMAT  PENGATURAN

Tidak seorangpun dapat menerbitkan Resi Gudang tanpa ijin tertulis dari Lembaga Resi.bandingkan: Setiap orang dilarang menerbitkan Resi Gudang tanpa ijin tertulis dari Lembaga Resi.

Pedoman 2Mengacu pada perilaku dan bukan pelaku

smarticle-fhui/ppn2012

Page 22: PERUMUSAN  KALIMAT  PENGATURAN

Memerintahkan Pelaku:Pedoman2 Untuk Merumuskan

‘Apa’

mengacu pada perilaku dan bukan hak atau kewajiban; dan

mengacu pada perilaku dan bukan pelaku: menetapkan kewajiban untuk bertindak; memberikan kewenangan memilih

tindakan; atau mengatur larangan untuk bertindak.

smarticle-fhui/ppn2012

Page 23: PERUMUSAN  KALIMAT  PENGATURAN

©SONY MAULANA S.Bidang Studi Hukum Administrasi Negara

Fakultas Hukum Universitas IndonesiaGedung D Lantai 2 Ruang 215

Kampus Baru UI – Depok 16424Tel: 021-788 49133Fax: 021-788 49140

Mobile: 08 151 88 9788email: [email protected]

smarticle-fhui/ppn2012

terima kasih.semoga bermanfaat!