PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI...

130
PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER MENJADI FULL MEMBER DALAM ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTING COUNTRY (OPEC) PADA TAHUN 2015 Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh Reza Fahlefi 1111113000101 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Transcript of PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI...

Page 1: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI

ASSOCIATE MEMBER MENJADI FULL MEMBER DALAM

ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTING COUNTRY (OPEC)

PADA TAHUN 2015

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

Reza Fahlefi

1111113000101

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul

PERUBAIIAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARIASSOCIATE MEMBER MENJADI FULL MEMBER DALAM

0RGANTZATION OF THE PETROLEaM EXPORTIR COUNTRY (OPEC)PADA TAHUN 2015

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

l. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata I di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah J akarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (Uf$ Syarif Hidayatullah Jakarta.

1,

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya saya inibukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syari f Hidayatull ah Jakarta.

Page 3: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

PERSETUJUAIY PEMBIMBING SKRIPST

Dengan ini, Penrbimbing skripsi menyatakan bahwa matrasiswa:

Nama

NIM

Program Studi

: Reza Fahlefi

:1111113000101

: Hubungan Internasional

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

PERUBAIIAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI

ASSOCIATE MBMBER MENJADI FULL MEMBER DALAM

ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTIR COUNTRY QPEC)

Dan telah mernenuhi persyaratan pengujian: :

Jakarta, 10 April20l7

_3.

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Menyetujui,

Pembimbing

ll

eguh Santosa, M.A.

Page 4: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

7T

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARINSOCATE MEMBER MENJADI FULL MEMBER DALAM

oRGANIZATION OF THE PETROLEaM EXPORTIR COUNTRY (OPEC)PADA TAHUN 2015

Oleh:

Reza Fahlefi

1111113000101

Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan IlmuPolitik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal

10 April 2017. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Hubungan Internasional.

Eva Mushoffa. M.A.-;r'

Penguji II,

Ahmad S. Zuhri. S.IP.. L.M.Dr. Badrus Sholeh. M.A.NIP: 191021 1 I 99903 1 002

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal2l Apnl2017Ketua Program Hubungan Intemasional

Penguji I,

FISIP UIN Jakarta

Page 5: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puja dan puji serta syukur hanya kepada Allah

Subhanahuwata‟ala Rabb semesta alam. Berkat nikmat dan hidayah-Nya lah

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam teriring kepada

Rasulullah, Muhammad Shalallahu „alaihi wasallam, sang pembawa cahaya dan

suri tauladan bagi umat manusia, hingga saya bisa menyelesaikan penulisan

skripsi yang berjudul ―perubahan status keanggotaan indonesia dari associate

member menjadi full member dalam organization of the petroleum exportir

country (opec) pada tahun 2015‖.Proses panjang dengan suka dan duka telah

Penulis rasakan selama masa studi dan pengerjaan skripsi ini. Disadari betul

bahwa dalam menuntaskan proses studi dan pengerjaan skripsi ini tidak terlepas

dari orang-orang disekitar yang telah berkontribusi baik secara materil maupun

moril. Sehingga Penulis ingin mengucapkan terimakasih setulus-tulusnya kepada:

1. Ibunda dan Ayahanda tercinta Alm. Aisyah dan Alm. Sulaiman yang telah

meninggal dunia ketika saya masih kecil, terima kasih telah melahirkan

penulis kedunia ini, semoga keduanya mendapatkan tempat terbaik di sisi

Allah S.W.T serta dijadikan golongan orang-orang yang masuk Surga.

Amin ya rabbal Alamin.

2. Nyakti dan Haris Irawan sebagai orang yang menggantikan posisi Ibu dan

Ayah kandung penulis yang tak henti-hentinya memberikan semangat dan

nasihat agar penulis bisa menyelesaikan kuliah dan nantinya bisa menjadi

manusia yang berguna bagi orang lain.tak lupa juga kepada adik-adik

penulis Irsan Ardiansyah, Rifqi Irawan, Reyhan Irawan dan Aisyah Putri

yang selalu menemani penulis ketika mengerjakan skripsi ini.

3. Ibu Hj. Siti Nurrahmah, M.Si. dan Ayah Fachry Aly, M.A yang telah

memberikan banyak sekali dukungan moril maupun materi selama penulis

sekolah dan kuliah, semoga apa yang telah mereka berikan mendapat

balasan di dunia dan akhirat. Amin ya rabbal alamin.

4. Bapak Adian Firnas, M.Si. dan Eva Mushoffa, M.A. selaku ketua dan

sekertaris Prodi Hubungan Internasional yang telah memberikan

Page 6: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

ii

keramahannya dan pengertiannya dalam menyelesaikan proses birokrasi di

kampus.

5. Bapak Teguh Santosa, M.A selaku pembimbing skripsi penulis yang

sangat-sangat mengerti keinginan penulis untuk segera menyelesaikan

studinya pada bulan Mei 2017. Terima kasih telah memberikan banyak

saran, kritik dan ketelitiannya yang telah memberikan pandangan terhadap

penulis tentang skripsi yang sedang penulis kerjakan.

6. Arindi Arzraningtyas Putri S.Psi sebagai teman yang banyak membantu

penulis melalui semangat dan motivasi yang diberikan kepada penulis

selama pembuatan skripsi ini.

7. Pengurus HMI Komfisip periode 2015-2016 yang telah memberikan

banyak pengalaman berorganisasi dan ilmu yang tidak bisa penulis

dapatkan hanya di kampus. terutama Gerry Novandika dan Rizki Ahmad

selaku Ketum dan Bendum yang saling memberikan support untuk bisa

sama-sama wisuda bulan Mei 2017.

8. Kader-kader senior dan junior HMI Komfisip,Galih, Fajar, Rahmat, Irfan,

Bayu, Afdal, Alfrad, Tony, Sopian, Alfira, Riri, Ina, Bimo, Aden dan

kader lainnya yang sama-sama berproses di HMI untuk menjadi

Intelektual Muslim Berkualitas.

9. Teman-teman HI angkatan 2011 dan senior HI yang tidak bisa penuliskan

sebutkan satu persatu, terima kasih telah banyak memberikan support

moril agar penulis bisa menyelesaikan skripsi secepatnya.

Penulis menyadari bahwa betul akan semua kontribusi yang telah di berikan

oleh semuanya selama penulis keliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Semoga skripsi ini bisa memberikan banyak manfaat bagi masyarakat luas dan

memberikan wawasan baru bagi pembaca.dalam bidang hubungan

internasional.

Reza Fahlefi

Page 7: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

iii

ABSTRAK

Skripsi ini meneliti tentang perubahan status keanggotaan Indonesia dari

Asssociate Member menjadi Full Member dalam Organization of the Petroleum

Exporting Counties (OPEC) pada tahun 2015, skripsi ini bertujuan untuk melihat

faktor internal dan eksternal dari kebijakan Indonesia tersebut, status yang

disandang Indonesia sebagai Importir minyak menjadikan skripsi ini menjadi

lebih menarik untuk dijadikan sebagai penelitian. Melalui metode kualitatif yang

digunakan dalam penelitian ini, penulis mencoba menjelaskan argument-

argumennya melalui analisa data yang dijelaskan secara deskriptif. Penulis juga

menggunakan konsep kepentingan nasional sebagai faktor yang mempengaruhi

dikeluarkannya kebijakan reaktifasi tersebut. Kebijakan ini didorong oleh faktor

internal yaitu untuk menjamin ketahanan energi nasional yang merupakan faktor

turunan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagai negara Industri, sedangkan

faktor eksternal yang mempengaruhi kebijakan ini adalah trend harga minyak

yang terus menurun yang dilihat oleh pemerintah Indonesia sebagai keuntungan

besar jika kita ikut bermain dalam pengaturan harga minyak dunia agar tetap

murah. Penulis juga berusaha menjelaskan kecenderungan kebijakan luar negeri

Indonesia yang dipengaruhi oleh ideosinkratik Joko Widodo yang bersifat

Inward-looking atau mengedepankan pencapaian nasional.

Kata kunci: Indonesia, OPEC, Bahan bakar Minyak, Reaktifasi Keanggotaan,

kebijakan luar negeri dan ketahanan energi nasional.

Page 8: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i

ABSTRAK.......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL............................................................................................. vii

DAFTAR SINGKATAN.................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah ..................................................................................... 1

B. Pertanyaan Masalah ..................................................................................... 10

C. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 10

D. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 11

E. Kerangka Konseptual................................................................................... 14

E.1 Kepentingan Nasional ........................................................................... 15

E.2 Kebijakan Luar Negeri .......................................................................... 18

F. Metode Penelitian ......................................................................................... 23

G. Sistematika Penulisan .................................................................................. 25

BAB II DINAMIKA BAHAN BAKAR MINYAK DI INDONESIA

A. Produksi dan Konsumsi Bahan Bakar Minyak Indonesia ............................ 28

A.1 Produksi Minyak Indonesia Tahun 1970-2015 ..................................... 28

A.2 Konsumsi Minyak Indonesia Tahun 1970-2015 ................................... 31

B. Fluktuasi Ekspor-Impor Minyak Bumi Indonesia ....................................... 33

B.1 Fluktuasi Ekspor Minyak Bumi Indonesia ............................................ 33

B.2 Fluktuasi Nilai Impor Minyak Bumi Indonesia..................................... 34

C. Kebijakan Fiskal Indonesia dalam Sektor Minyak dan Gas (MIGAS) ........ 38

D. Kasualitas Ketahanan Energi dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia .......... 42

Page 9: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

v

BAB III INDONESIA DAN ORGANIZATION OF PETROLEUM

EXPORTER COUNTRY (OPEC)

A. Tinjauan Umum Tentang OPEC .................................................................. 46

B. Sejarah Berdirinya OPEC ............................................................................ 47

C. Tujuan dan Fungsi Terbentuknya OPEC ..................................................... 52

D. Keanggotaan OPEC ..................................................................................... 53

D.1 Prinsip Dasar Keanggotaan OPEC ....................................................... 55

1. Ekspor Minyak Substansial ................................................................. 56

2. Kepentingan dasar yang sama ............................................................. 57

3. Persetujuan Anggota Lain ................................................................... 58

E. Struktur OPEC ............................................................................................. 58

1. Konferensi ................................................................................................ 58

2. Dewan Gubernur ...................................................................................... 59

3. Sekretariat ................................................................................................ 60

F. OPEC Dan Regulasi Minyak Dunia ............................................................. 60

G. Indonesia dan OPEC .................................................................................... 63

BAB IV Analisa Reaktifasi Keanggotaan Indonesia dalam OPEC Pada

Tahun 2015

A. Faktor Internal ............................................................................................. 70

A.1 Melaksanakan Politik Luar Negeri Yang Bebas Aktif .......................... 70

A.2 Kebijakan Energi Nasional (KEN) ........................................................ 73

A.3 Peningkatan Konsumsi Energi Minyak ................................................. 76

A.4 Direct Deal Pembelian Minyak Antar National Oil Company..............78

A.5 Ideosinkratik Jokowi ............................................................................. 80

B. Faktor Eksternal ........................................................................................... 85

B.1 Anjloknya Harga Minyak Dunia dan Alokasi Subsidi.......................... 85

B.2 Keanggotaan Indonesia Dalam International Energy Agency (IEA).... 90

B.3 Kedekatan Hubungan Indonesia dengan Negara-negara OPEC ........... 93

B.3.1 Hubungan Bilateral Indonesia dan Arab Saudi ........................... 95

B.3.2. Hubungan Indonesia dan Iran….................................................99

Page 10: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

vi

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN ......................................................................................... 103

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 106

LAMPIRAN .......................................................................................................115

Page 11: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Produksi Minyak Bumi Indonesia................................................................. 5

Tabel 1.2 Konsumsi Minyak Bumi ............................................................................... 5

Tabel 2.1 Perkembangan Produksi Minyak Indonesia ................................................ 28

Tabel 2.2 Negara- Negara Produsen Minyak Bumi Terbesar Di Dunia ..................... 29

Tabel 2.3 Konsumsi BBM dan Surplis / Defisit ......................................................... 31

Tabel 2.4 Konsumsi Energi Per Sektor ....................................................................... 32

Tabel 2.5 Fluktuasi Nilai Ekspor-Impor ..................................................................... 37

Tabel 2.6 Neraca Minyak Dan BBM .......................................................................... 37

Tabel 2.7 Ekspor Impor Minyak dan BBM ............................................................... 38

Tabel 2.8 Ratio PDB Terhadap Konsumsi Energi Tahun 2012 .................................. 39

Tabel 2.9 Fluktuasi Harga BBM Di Indonesia ........................................................... 40

Tabel 2.10 Total Belanja Subsidi Bahan Bakar Minyak Dalam APBN ..................... 42

Tabel 3.1 Cadangan Minyak Dunia ............................................................................ 51

Tabel 4.1 GDP Asia Tenggara .................................................................................... 76

Tabel 4.2 Trend Harga Minyak Global (Brent) ......................................................... 87

Page 12: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

viii

DAFTAR SINGKATAN

AIOC Anglo-Iranian Oil Company

ALC Arabian Light Crude

APBN Anggaran Pendapatan Belanja Negara

APEC Asia Pacific Economic Cooperation

ASEAN Association of Southeast Asian Nations

Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

BBM Bahan Bakar Minyak

BLT Bantuan Langsung Tunai

BPH Barel Per Hari

BPS Badan Pusat Statistik

BUMN Badan Usaha Milik Negara

DOC Direct Operating Cost

ESDM Ekonomi Sumber Daya Manusia

GNB Gerakan Non Blok

HAM Hak Asasi Manusia

ICJ International Court of Justice

ICP Indonesian Crude Price

IEA International Energi Agency

IMF International Monetary Funds

IOC International Oil Company

K3S Kontraktor Kontrak Kerja Sama

KEN Kebijakan Energi Nasional

Page 13: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

ix

KL Kilo Liter

LNG Liquid Natural Gas

MIGAS Minyak dan Gas

NIOC National-Iranian Oil Company

NOC National Oil Company

NYMEX New York Mercantile Excange

OECD Organization For Economic Co-Operation And Development

OKI Organisasi Konfrensi Islam

OPEC Organization of Petroleum Exportir Country

PBB Persatuan Bangsa-Bangsa

PDB Product Domestic Bruto

Perpres Peraturan Presiden

PMK Peraturan Menteri Keuangan

RAPBN Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara

RDMP Refinery Development Master Plan

SBM Setara Barel Minyak

SDA Sumber Daya Alam

SPR Stategic Petroleum Reserve

TKI Tenaga Kerja Indonesia

UEA Uni Emirates Arab

USD US Dollar

UU Undang- Undang

WNI Warga Negara Indonesia

Page 14: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Masuknya kembali Indonesia menjadi Anggota Penuh dalam struktur

organisasi negara-negara penghasil minyak ini pada pertemuan OPEC di Wina

pada tanggal 8 Desember 2015 telah membawa kembali Indonesia pada posisi

yang strategis dalam politik Internasional, setelah sebelumnya Indonesia

menyatakan pembekuan sementara (temporary suspension) keanggotaannya

sebagai Anggota Penuh (Full Member) menjadi Anggota Partisipan (Associate

Member). 1

Indonesia secara resmi mengumumkan keluar dari Anggota Penuh OPEC

dalam konferensi OPEC ke-149 di Wina, Austria, Selasa 9 September 2008.

Dalam pertemuan dimaksud, negara-negara anggota menyepakati status

pembekuan sementara Indonesia dalam OPEC. 2

OPEC mengharapkan agar Indonesia dapat menjadi Anggota Penuh

OPEC kembali bila situasi Indonesia dalam produksi minyak sudah stabil kembali

dan mulai melakukan Ekspor minyak kembali. OPEC sendiri tidak meminta

Indonesia untuk keluar, karena wakil Indonesia di OPEC selalu mendapat peran

1 Secara garis besar perbedaan antara status Anggota Penuh dan Anggota Partisipan

adalah hak suara dalam sidang OPEC, penerimaan Info tentang sumber-sumber sumur minyak

baru, penelitian sumur minyak dan info tentang perkembangan harga minyak anggota OPEC

kementerian ESDM, Naskah urugensi OPEC, 2013. Hal.4 2kementerian ESDM, Naskah urugensi OPEC, 2013, hal. 5

Page 15: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

2

yang penting dan Indonesia termasuk negara yang berpengalaman dalam

mengelola perminyakan. 3

Dalam sejarah keanggotaan Indonesia sebagai Anggota OPEC, Indonesia

memegang peran yang strategis. Indonesia merupakan satu-satunya negara yang

berasal dari Asia Tenggara dan memiliki sikap yang netral dalam OPEC, karena

itu Indonesia selalu diberikan jabatan penting dalam struktur keanggotan OPEC

seperti terpilihnya Subroto (mantan Menteri Pertambangan dan Energi) sebagai

Sekretaris Jenderal OPEC pada tahun 1988 - 1994 dan Purnomo Yusgiantoro

menjabat sebagai Gubernur OPEC (1996-1998) kemudian menjabat Sekretaris

Jenderal merangkap Presiden OPEC pada tahun 2004.

Semenjak keluar dari Anggota Penuh OPEC Indonesia tidak memiliki

posisi tawar (Bargaining Position) dalam mengatur harga di pasar minyak global,

Indonesia hanya mengikuti arus pasar dan juga harus bersusah payah untuk

mendapatkan stok minyak sebagai bahan baku utama proses industri. Kerja sama

Indonesia dengan negara-negara eksportir minyak juga terkadang mengalami jalan

buntu karena konflik politik yang terjadi baik itu dengan Indonesia atau negara-

negara lainnya.

Dengan meningkatnya permintaan minyak dalam negeri yang terus

meningkat akibat berkurang produksi minyak domestik setiap tahunnya maka

Pemerintah menginisiasi untuk merubah status keanggotaanya menjadi Anggota

Penuh dalam OPEC. Niat inipun ditanggapi posistif oleh OPEC, OPEC

menyatakan bahwa dengan masuknya Indonesia kembali mejadi Anggota Penuh

3Kementerian ESDM, Naskah Urugensi OPEC, hal.5

Page 16: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

3

akan menambah sedikitnya tiga persen minyak mentah yang di produksi oleh

OPEC. Dari total cadangan minyak dunia sebesar 1,35 Trilliun barrel (2011)

Indonesia hanya menyumbang cadangan minyak sebesar 8,17 Milliar barrel yang

berarti hanya 0,5 % cadangan minyak dunia saat ini dimana cadangan yang telah

tébukti (proven resource) mencapai 4,12 Milliar barel atau sekitar 0,25 %

cadangan minyak dunia.4

Selain itu keuntungan secara politik yang akan didapatkan Indonesia

dengan bergabung kembali dalam OPEC menjadi Anggota Penuh adalah

Indonesia bisa meningkatkan perannya sebagai negara yang yang mempunyai

posisi stategis dalam menentukan harga minyak dunia melalui OPEC. Indonesia

juga dapat menguatkan hubungan luar negerinya dengan negara-negara anggota

OPEC atau non-OPEC, baik dalam kerjasama ekonomi, politik, sosial dan

budaya.5 Apalagi, mengingat Indonesia menganut politik luar negeri yang bebas

dan aktif berdasarkan kepentingan nasional juga Dasa Sila Bandung dengan

prinsip-prinsip peaceful co-existence serta gagasan non alignment, maka bagi

Indonesia tidak sulit untuk meningkatkan peranan energi sebagai alat diplomasi.6

Masuknya Indonesia dalam OPEC pada tahun 1962 disebabkan karena

minyak menjadi energi utama untuk menjalankan industri-industi besar didunia

termasuk Indonesia. Perkembangan proses industri domestik yang terus

meningkat tentunya juga harus ditopang dengan ketahanan energi yang kuat untuk

4 Muhammad Baharudin, ―Indonesia Rejoining OPEC Dynamic of the Oil importir and

exportir countries‖, Journal of ASEAN studies Vol XI No.2 edisi 2015. Binus Univercity hal. 119. 5 A. Defrian Satria, Masalah kesinambungan Keanggotaan Indonesia dalam OPEC.

(Skripsi:Fakultas Hukum, Universitas Indonesia, 2005), hal. 8. 6 A. Defrian Satria, Skripsi.Masalah kesinambungan Keanggotaan, hal. 9

Page 17: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

4

terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi domestik demi berjalannya proses

industri.

Sebelum keluar dari OPEC, Indonesia dikenal sebagai negara yang

mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam politik energi global. Hal ini

dibuktikan dengan pernah menjabatnya 3 orang Indonesia sebagai Sekertaris

Jendral OPEC bahkan ada yang merangkap sebagai presiden OPEC. Masuknya

Indonesia dalam OPEC pada tahun 1962 disebabkan karena minyak mulai

mendominasi pasar sebagai energi utama untuk menjalankan industri-industri

besar di dunia termasuk Indonesia. Kehadiran Indonesia pada Kongres Minyak

Arab yang kedua pada tahun 1960 yang berlangsung di Beirut, Lebanon,

memberikan pencerahan terhadap Indonesia akan ketahanan energi Indonesia

khususnya minyak yang saat itu banyak memiliki surplus, apalagi kongres ini

tidak hanya dihadiri bangsa Arab saja tetapi juga negara-negara besar lainnya

seperti Amerika Serikat dan Uni Soviet. Tentunya menjadi anggota OPEC

merupakan suatu kebanggaan bagi Indonesia bahwa Indonesia memiliki peran

dalam percaturan politik Internasional khsusnya dalam bidang energi. Dengan

ketertarikan Indonesia dalam untuk bergabung bersama OPEC dan tak lama 2

tahun setelah kongres itu berlangsung Indonesia memutuskan untuk bergabung

dengan OPEC pada tahun 1962.

Jika melihat keanggotaan Indonesia dalam OPEC seperti yang tersirat di

atas, Indonesia sebetulnya tidak pernah betul-betul keluar dari keanggotaan

OPEC, Indonesia hanya menurunkan status keanggotaannya, dari Anggota Penuh

menjadi Anggota Partisipan yang artinya Indonesia tidak mendapatkan hak suara

Page 18: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

5

dalam Konferensi OPEC kecuali diundang secara khusus oleh Sekertaris Jendral

OPEC.7

Penurunan status keaggotaan ini disebabkan karena faktor produksi

minyak yang terjadi di Indonesia. seperti terlihat pada tabel di bawah ini:

1.1 Produksi Minyak Bumi Indonesia

Sumber: BP Statistical Review of World Energi 2015 and SKK Migas

Pada tahun 1977 Indonesia telah memproduksi minyak setidaknya

1,868.200 barel per hari yang kemudian terus merosot setiap tahunnya, hingga

pada tahun 2005-2008 tercatat produksi keseluruhan minyak mentah di Indonesia

mencapai rata-rata ±1.000.000 barel perhari yang artinya hampir setengah dari

produksi Indonesia pada tahun 1977.8 Sementara sejak tahun 2004 hingga tahun

2008, konsumsi energi di Indonesia yang terus meningkat tetapi tidak diikuti

dengan peningkatan produksi, yang pada akhirnya mengakibatkan Indonesia harus

melakukan impor minyak. Dari tahun 2004 sampai 2014, jarak selisih (average

gap) antara produk dan konsumsi minyak dalam negeri mencapai 438.000 barrel

perhari.9

1.2 Konsumsi Minyak Bumi Indonesia

7

Bahan Pertemuan Menteri, Organization of petroleum exportir country, (Jakarta:

Kemeterian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, 2015), hal. 8. 8 Chevalier, J. M.,The New Energi Crisis. dalam Jean-Marie Chevalier, dkk., the New

Energi Crisis: Climate, Indonesia Rejoining OPEC Economics and Geopolitics (New York:

Palgrave Macmillan, 2009) 9Muhammad Baharudin, Indonesia Rejoining OPEC. hal. 119.

2005 2006 2007 2008

BP Global 1.090.000 996.000 972.000 1.003.000

SKKMigas 1.062.000 1.006.000 954.000 977.000

2004 2005 2006 2007 2008

BPH 1.299.000 1.285.000 1.247.000 1.299.000 1.294.000

Page 19: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

6

Sumber: BP Statistical Review of World Energi 2015 and SKK Migas

Hingga pada tahun 2004 untuk pertama kalinya selama menjadi anggota

OPEC pada tahun 1962, Indonesia memulai impor minyak dari Arab Saudi dan

bahkan juga dari Iran, dan Kuwait. Pemerintah Indonesia memutuskan untuk

menangguhkan keanggotaannya di OPEC pada September 2008 bersamaan

dengan diadakannya Konferensi OPEC ke-149 di Vienna, Austria. Berdasarkan

sejumlah pertimbangan diantaranya, Pertama, produksi minyak Indonesia terus

menurun hingga angka 900.000 barel pada tahun 2008 sementara konsumsi dalam

negeri jauh lebih besar dari pada produksinya yakni sekitar 1,1 juta barel perhari.

Kedua dengan produksi minyak yang terus menurun dan status sebagai pengimpor

minyak, Indonesia memiliki perbedaan kepentingan dengan OPEC yang mana

Indonesia ingin meningkatkan produksi minyak tanpa batas dari OPEC sementara

negara-negara OPEC cenderung membatasi produksi dan pasokan minyak di

pasaran agar harga minyak tetap tinggi. Ketiga, mundurnya Indonesia dari

keaggotaan OPEC akan menghemat biaya sebanyak 2 juta Euro

pertahun.10

Keanggotaan negara-negara yang ingin masuk menjadi Anggota Penuh

dalam OPEC telah diatur dalam Statuta OPEC yaitu Anggota Penuh dalam

OPEC harus memiliki ekspor minyak substansial dan pada dasarnya memiliki

kepentingan yang sama kemudian di setujui oleh semua Anggota Pendiri dan tiga

per empat Anggota Penuh. Dengan melihat peraturan OPEC yang ada nampaknya

10

Salah satu persyaratan menjadi Anggota Penuh dalam OPEC adalah membayar iuran

sebesar 2 juta Euro per tahun. (Kementerian ESDM, Naskah Urugensi OPEC, hal.7)

Page 20: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

7

mustahil bagi Indonesia masuk dalam keanggotaan OPEC terlebih kembali

menjadi Anggota Penuh. Keanggotaan Indonesia di OPEC lebih disebabkan

karena faktor politik karena kedekatan Indonesia dengan para negara-negara

anggota OPEC lainnya. Selain itu dalam OPEC sendiri tidak pernah ada

anggotanya yang dikeluarkan dari keanggotaanya justru keluarnya negara-negara

dari OPEC berasal dari permasalahan negara itu sendiri. Penulis melihat bahwa

masuknya Indonesia dalam OPEC karena Indonesia merupakan negara yang

banyak berkontribusi banyak dalam sejarah terbentuknya OPEC yaitu sebagai

negara netral yang sering memberikan langkah-langkah yang cemerlang ketika

menyelesaikan masalah pasar minyak global tanpa menimbulkan masalah diantara

negara-negara anggota lainnya.11

Indonesia dianggap sebagai negara netral yang dipercaya untuk menengahi

sejumlah masalah yang terjadi di antara negara-negara anggota OPEC seperti

slogan politik Indonesia yaitu ―Bebas Aktif‖, peran penting inilah yang

menjadikan Indonesia mendapatkan posisi yang strategis sebagai salah satu

negara yang berpengaruh dalam kebijakan-kebijakan OPEC. Hal ini dibuktikan

dengan banyak posisi penting yang di dapatkan oleh Indonesia dalam OPEC

dengan menjadi Sekertaris Jendral dan Presiden OPEC. Indonesia juga pernah

menjadi tuan rumah dalam Konferensi OPEC pada tahun 1964, 1976, 1980, dan

1997. 12

Reaktivasi keanggotaan Indonesia dalam OPEC pada 8 Desember 2015

nampaknya belum memberikan efek yang besar bagi kestabilan energi dalam

11

Muhammad Baharudin, Indonesia Rejoining OPEC, hal.120 12

Muhammad Baharudin, Indonesia Rejoining OPEC, hal.122

Page 21: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

8

negeri, pembekuannya kembali status keanggotaan Indonesia dalam OPEC pada

sidang OPEC ke-171 yang dilaksanakan di Wina pada 30 November 2016.

Menurut Presiden Jokowi pembekuan sementara yang dilakukan kembali oleh

Indonesia ini merupakan langkah Pemerintah dalam memperbaiki struktur

anggaran pendapatan belanja Negara (APBN), Jokowi juga menjelaskan bahwa

jika kita keluar dari OPEC untuk perbaikan APBN juga tidak menjadi masalah.13

Ignasious Jonan selaku Menteri ESDM menggantikan Sudirman Said yang

direshuffle mengatakan bahwa keputusan pembekuan ini diambil menyusul

keputusan sidang memotong produksi minyak minyak sebesar 1,2 juta barel

perhari (bph), diluar kondensat. Sidang juga meminta Indonesia untuk memotong

produksi minyak mentah sebesar 5 persen dari produksinya, atau sekitar 37.000

bph untuk memenuhi kuota produksi OPEC, Padahal kebutuhan penerimaan

negara dari penjualan minyak masih cukup besar dan pada RAPBN 2017

disepakati produksi minyak di 2017 turun sebesar 5.000 bph dibandingkan 2016.

Ignasius juga menambahkan sebagai negara net importir minyak, pemotongan

kapasitas produksi ini tidak menguntungkan bagi Indonesia, karena harga minyak

secara teoritis akan naik.

Karena itu keputusan Sudirman Said ketika menjabat sebagai Menteri

ESDM dinilai tidak tepat. Menurut Anggota Komisi VII DPR RI Satya Widya

Yudha, mengatakan bahwa konsekuensi kembalinya Indonesia menjadi anggota

OPEC juga mengharuskan Pemerintah kembali menunaikan kewajiban seperti

13

Ihsanudin, ―Soal keputusan Indonesia keluar dari OPEC‖, Kompas online, diakses dari

http://nasional.kompas.com/read/2016/12/01/14294321/soal.keputusan.indonesia.keluar.dari.opec.i

ni.kata.jokowi 1 Desember 2016, pada tanggal 20 desember 2016.

Page 22: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

9

anggota-anggota lain, yakni membayar iuran sebesar 2 juta Euro/tahun atau

sebanding dengan Rp 29 miliar/tahun (kurs Euro per Desember 2016). Dari kaca

mata awam, kewajiban tersebut sangat merugikan, karena di sisi lain Pemerintah

tidak mendapatkan hak-hak sebagaimana diperoleh oleh negara-negara anggota

lain yang memang masih aktif sebagai eksportir.14

Jika beberapa tahun silam ketika Indonesia masih memiliki cadangan

minyak bumi yang cukup untuk melakukan ekspor maka kewajiban membayar

iuran itu merupakan hal yang lumrah, karena ketika bergabung di OPEC, maka

Pemerintah tak akan kesulitan mencari calon pembeli dengan harga yang

diharapkan. Hal itu telah diatur sedemikian rupa sehingga harga minyak yang

dihasilkan oleh setiap negara anggota OPEC akan dihargai sama rata dan negara-

negara anggota hanya perlu memasok ke OPEC, selebihnya untuk pemasaran dan

penjualan adalah menjadi fasilitas/timbal-balik bagi anggota yang telah

menggelontorkan dana untuk membayar iuran per tahun.

Namun ketika Pemerintah memaksa kembali masuk keanggotaan OPEC

tanpa menyandang status eksportir, dapat dipastikan kita hanya akan membayar

iuran wajib keanggotaan tanpa mendapat timbal-balik, hanya dengan secerca

harapan dari para birokrat di Kementerian ESDM untuk mendapat harga yang

lebih murah. Tentu kita hanya bisa berharap para anggota dewan dapat mengawasi

setiap kebijakan luar negeri Pemerintah, seperti OPEC atau sejenisnya. Jangan

14 Prana Wijaya, ―Ada Apa Indonesia Keluar Masuk OPEC?‖, Politik Today, 4 januari

2017, diakses dari http://politiktoday.com/ada-apa-indonesia-keluar-masuk-opec/, pada tanggal 20

Januari 2017.

Page 23: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

10

sampai pada kenyataannya kita hanya mendapatkan kerugian dari keikutsertaan

tersebut hanya karena sifat ―ikut-ikutan‖

Di sisi lain jika Indonesia berani dengan lantang menyatakan dirinya

bukan pengekspor minyak tetapi pengimpor minyak, maka mulai sekarang

Indonesia harus menghentikan ekspor minyak mentah. Begitu pula jika seluruh

hasil lifting minyak dalam negeri digunakan seluruhnya untuk kebutuhan

nasional, maka tidak logis mengaitkan harga BBM di Indonesia dengan harga

yang berlaku di New York Mercantile Excange (NYMEX) kecuali Indonesia

mengimpor seluruh atau sebagian besar kebutuhan nasional.15

B. Pertanyaan Masalah

1. Faktor apa saja yang mempengaruhi Keputusan Indonesia untuk

mereaktifasi keanggotaannya sebagai Anggota Penuh di OPEC?

2. Mengapa sebagai pengimpor minyak, Indonesia tetap bisa mendapatkan

status keanggotaan penuh di OPEC?

C. Manfaat Penelitian

Sebagai sebuah penelitian yang berorientasi atas asas manfaat, penulis

membagi manfaat penelitian kedalam beberapa aspek manfaat.

1. Manfaat Akademis.

Penelitian ini diharapkan dapat menambah kualitas intelektual penulis

untuk memahami permasalah Indonesia di bidang ketahanan energi

nasional. Penulis juga mendapatkan berbagai infomasi-informasi

15

Prana Wijaya, Ada Apa Indonesia

Page 24: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

11

penting tentang bagaimana Pemerintah melakukan diplomasi terhadap

negara lain untuk mendapatkan kepentingan nasionalnya.

2. Manfaat Praktis

Penulis mengharapkan dari hasil penelitian yang penulis kaji dapat

menjadi sebuah sumbangan pemikiran dalam khasanah keilmuan pada

civitas akademika Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

D. Tinjauan Pustaka

Untuk mendukung penelitian skripsi ini perlu adanya tinjauan pustaka

mengenai hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yang memiliki

keterkaitan dengan skripsi ini, hal tersebut ditujukan untuk memperoleh

permasalahan yang belum dikaji sebelumnya. Secara umum literatur yang

membahas tentang permasalahan politik internasional telah dikemukakan oleh

Muhammad Baharudin S.Sos.,M.Sc.,M.A. yang menjabat sebagai Kepala Pusat

Studi Politik dan Pemerintah, Universitas Bina Nusantara (Binus) dalam Journal

of ASEAN Studies Binus Univercity dengan judul ―Indonesia Rejoining OPEC:

Dynamic of the Oil Importer and Exporter Countries”.dalam literatur tersebut

penulis menemukan alasan Indonesia masuk kembali kedalam OPEC disebabkan

karena ketahanan energi domestik merupakan kunci dalam peningkatan proses

industrialisasi yang menjadi ukuran dari pertumbuhan ekonomi.

Dalam tulisannya Baharudin menjelaskan dinamika kerjasama yang

terjalin antara Indonesia dan OPEC dengan memperlihatkan sejarah kerjasama di

Page 25: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

12

antara keduanya. Dengan bergabungnya kembali Indonesia sebagai Full Member

dalam OPEC, akan terjadinya saling ketergantungan (Interdependent) antara

Indonesia dan negara-negara anggota OPEC lainnya baik dalam hal Energi

maupun diluar bidang energi.

Baharuddin juga menjelaskan alasan-alasan yang mendorong Indonesia

mengubah statusnya kembali sebagai Anggota Penuh dalam OPEC sebagai

langkah awal Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurut data

International Monetary Funds (IMF) pertumbuhan ekonomi di daerah Asia

Tenggara terus meningkat setiap tahunnya dan di perkirakan pada tahun 2018

Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang akan meningkatkan

pertumbuhan ekonominya hingga 6 persen. Inilah yang menyebabkan Indonesia

harus siap menghadapi proses pertumbuhan ekonomi yang pesat dan salah satunya

adalah dengan memastikan ketahanan energi Indonesia tetap dalam posisi aman.

16

Kemudian dalam penjelasan selanjutnya, Baharudin mencoba melihat

semua keuntungan yang bisa didapatkan seluruh anggota OPEC jika menerima

kembali Indonesia sebagai Anggota Penuh dalam OPEC. Dengan masuknya

Indonesia sebagai Anggota Penuh dalam OPEC yang mayoritas berasal dari

Timur Tengah, sementara Indonesia sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara

yang masuk dalam keanggotaan OPEC, maka OPEC akan terlihat lebih bersabat

dengan Liberalisasi Pasar Global.17

16

Baharrudin. Muhammad, Indonesia Rejoining OPEC, hal. 120 17

Baharrudin. Muhammad, Indonesia Rejoining OPEC, hal. 126.

Page 26: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

13

Dalam literatur tersebut juga menyebutkan tanpa harus menjadi negara

pengekspor Indonesia sangat mudah untuk bergabung kembali dengan OPEC

karena kedekatan Indonesia dengan negara-negara anggota OPEC yang ada.

Alasan lainnya adalah karena subsidi minyak yang diterapkan Pemerintah

terhadap harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi penghalang program

pertumbuhan ekonomi, apalagi jika harga minyak dunia naik maka otomatis

Indonesia harus lebih besar lagi melakukan subsidi BBM untuk menjamin

kestabilan ekonomi dalam negaranya yang sangat bergantung kepada harga BBM.

Kekurangan dalam Jurnal ini adalah, Baharudin tidak menjelaskan secara

mendalam tentang faktor-faktor lain yang menyebabkan Indonesia harus

mengubah statusnya kembali dalam OPEC. Karena itu untuk membedakan jurnal

tersebut dengan skripsi ini penulis akan menganalisa lebih dalam tentang faktor

internal dan eksternal yang menyebabkan Indonesia memutuskan Untuk

mengaktifkan Kembali status Keanggotaannya dalam OPEC.

Kemudian untuk mendukung argumen tentang upaya Indonesia dalam

mencapai kepentingan nasionalnya penulis mendapatkan jurnal Nasional dan

Internasional Universitas 17 Agustus Jakarta yang berjudul analisis kepentingan

Indonesia bergabung dalam Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) yang

ditulis oleh Restilia Polii S.Sos M.A, Dosen di Universitas 17 Agustus 1945

Jakarta, dalam jurnal tersebut Restilia melihat masuknya Indonesia dalam APEC

merupakan upaya Pemerintah dalam meningkatkan perannya dalam konsolidasi

perdagangan Internasional, karena berdasarkan data yang dikeluarkan oleh

Sekertariat APEC, total penduduk di wilayah APEC mencapai 2,6 milyar atau 61

Page 27: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

14

% total penduduk dunia (1992) dengan total GDP mencapai 73 % dari GDP dunia,

serta total perdagangan APEC mencapai 45 % dari total perdagangan dunia

(1994) yang berarti APEC memiliki peran penting dalam konsolidasi Perdagangan

Internsional.18

Indonesia juga memiliki peran yang penting dalam APEC dan merupakan

salah satu negara yang berperan aktif dalam pengembangan kerjasama APEC.

Kontribusi terbesar Indonesia dalam APEC adalah turut merumuskan visi utama

APEC yang juga disebut Tujuan Bogor (Bogor Goals). Komitmen ini menjadi

dasar dalam berbagai inisiatif untuk mendorong percepatan penghapusan tarif

perdagangan maupun investasi antar anggota APEC.19

Kesamaan yang terdapat dalam penulis dan literatur ini adalah Indonesia

terus meningkatkan perannya melalui Institusi Internasional demi mendapatkan

kepentingan nasionalnya. Dan perbedaannya ada pada perbedaan organisasi yang

diteliti sebagai objek dalam penelitian. Literatur ini menggambarkan kapabilitas

Indonesia dalam memainkan perannya dalam organisasi atau sistem internasional.

E. Kerangka Konseptual

Berakhirnya perang dingin yang ditandai dengan runtuhnya rezim Komunis

Uni Soviet telah membentuk tatanan dunia baru yang sebelumnya bipolar menjadi

multipolar. Perubahan ini juga mengubah konstelasi politik Internasional yang

semula fokus pada isu-isu high politics seperti isu politik dan keamanan menjadi

18

Tarmidi T. Lepi, 1995, AFTA, NAFTA, and ―APEC: Possibilities for Enhancing Trade

and Investment Flows‖, Jakarta: UI-Press. hal. 1 dalam Restilia Polii, analisis kepentingan

Indonesia bergabung dalam APEC,(jurnal Internasional dan Nasional,vol.11, Universita 17

agustus 1945 Jakarta,2013), hal.98 19

Restilia Polii, ―Analisis Kepentingan Indonesia Bergabung Dalam Asia Pacific

Economic Cooperation (APEC)‖, Jurnal Nasional dan Internasional, Vol.1 No.1 2015.

Universitas 17 Agustus Jakarta Hal.99

Page 28: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

15

fokus kepada isu low politics seperti lingkungan, hak asasi manusia, ekonomi, dan

lain-lain, persaingan yang terjadi antar negara juga turut berubah dari persaingan

militer menjadi persaingan ekonomi. Setiap negara berlomba-lomba untuk

membangun kapabilitas ekonominya melalui industrialisasi, pangan maupun

sumber daya alam.

Tercapainya kepentingan nasional sebagai tujuan utama negara

mempengaruhi perilaku negara dalam mengatur strategi kebijakan luar negerinya

agar kepentingan domestik negaranya dapat terpenuhi. Dengan adanya arus

globalisasi yang kuat mengharuskan setiap negara untuk terus berkompetisi

dengan negara-negara lain melalui kerjasama internasional melalui kerjasama

bilateral antar dua negara maupun kerjasama multilateral yang dilakukan melalui

organisasi Internasional agar mampu bersaing dengan negara-negara lainnya.

Kebijakan Pemerintah Indonesia dalam OPEC merupakan upaya

Pemerintah dalam mencapai kepentingan nasionalnya melalui sistem

Internasional, peningkatan proses industrialisasi serta usaha Indonesia dalam

menjamin ketersediaan energi utama yaitu bahan bakar minyak menjadi alasan

utama Indonesia kembali aktif dalam OPEC. Dengan di pengaruhi faktor-faktor

domestik yang mempengaruhi kebijakan tersebut, Pemerintah akan terus berusaha

memaksimalkan keuntungannya melalui kerjasama Internasional yang dilakukan.

E.1. Kepentingan Nasional

Kepentingan nasional didefinisikan sebagai kepentingan negara yang dicapai

melalui kebijakan nasional. Kebijakan luar negeri suatu negara merupakan produk

dari faktor domestik yang terjadi di dalam negeri. Kepentingan nasional

Page 29: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

16

merupakan tujuan utama Pemerintah dalam melingdungi kehidupan bangsa dan

negara. Dengan memahami perilaku internasional yang ada kepentingan nasional

menjadi dijadikan sebagai acuan dalam membuat kebijakan luar negeri. Para

penganut Realis menyamakan kepentingan nasional dengan power, dimana power

menjadi sebuah alat untuk mengembangkan dan mengendalikan suatu hubungan

dengan negara lain.20

Kepentingan yang didasari oleh kapabilitas negara yang kuat dalam sistem

sistem internasional akan memberikan dampak langsung bagi pertimbangan

negara agar dapat pengakuan dunia. Peran suatu negara dalam memberikan

bahan sebagai dasar dari kepentingan nasional tidak dipungkiri akan menjadi

kacamata masyarakat internasional sebagai negara yang menjalin hubungan

yang terlampir dari kebijakan luar negerinya. Dengan demikian, kepentingan

nasional secara konseptual dipergunakan untuk menjelaskan perilaku politik

luar negeri dari suatu negara.21

Hans Morgenthau mengemukakan mengenai kepentingan nasional yaitu

sebuah konsep yang memiliki 2 elemen, yang pertama, kepentingan nasional

merupakan pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan yang kedua,

mempertimbangkan lingkungan strategis sekitarnya atau kondisi luar dari

negaranya. Sehingga pemenuhan dalam negeri dapat dilakukan dengan cara

mempertahankan kedaulatan wilayah negara, stabilitas politik dalam negeri,

menjaga identitas budaya dari ancaman negara lain. Sedangkan yang dimaksud

20

Anak Agung Bayu Perwita dan Yayay Mochamad Yani, Pengantar Ilmu Hubungan

Internasional . hal. 35. 21

Anthonius Sitepu, Studi Hubungan Internasional, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011),

hlm. 163.

Page 30: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

17

dengan mempertimbangkan kondisi strategis adalah menciptakan perdamaian

dunia melalui diplomasi.22

Dengan masuknya kembali Indonesia dalam OPEC tentunya merupakan

strategi Pemerintah Indonesia dalam mencapai kepentingan nasionalnya dalam

kancah Internasional. Mengingat pentingnya ketahanan energi nasional sebagai

komponen utama berjalannya proses Industri yang berimbas pada peningkatan

pertumbuhan ekonomi, Indonesia telah membuat caranya sendiri dalam

mendapatkan kepentingan nasionalnya.

Miroslav Nincic mengungkapkan terdapat tiga asumsi dasar kepentingan

nasional, pertama kepentingan nasional harus bersifat vital yang dalam

pencapaian kepentingan tersebut harus menjadi prioritas utama Pemerintah dan

masyarakat. Kedua, kepentingan nasional dipengaruhi oleh lingkungan

Interasional. Ketiga kepentingan tersebut harus tidak memihak kepada salah satu

instansi ataupun kelompok manapun melainkan harus mewakili seluruh aspirasi

seluruh masyarakat negara. Untuk itu kepentingan nasional sangat berkaitan erat

dengan kebijakan luar negeri suatu negara, karena kebijakan luar negeri maka

usaha suatu negara untuk memberikan rasa aman dan rasa kesejahteraan terhadap

warga negaranya untuk menjadi lebih terjamin.23

Pengaktifan kembali status keanggotaan Indonesia dalam OPEC bisa

dikatakan lebih didominasi oleh kepentingan ekonomi, hal ini bisa dilihat dari

22

Martinus Siswanto Prajogo, ―Kepentingan Nasional Sebuah Teori Nasional Dan

Penerapannya Oleh Amerika Serikat Di Indonesia‖.Tesis Universitas Indonesia Program Kajian

Wilayah Amerika Serikat. Jakarta, 2009, hal.2 23

Atik Fadilatul Husna, Perubahan kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat dalam

memerangi terorisme Internasiona di Afganistan pada periode Pemerintahan Barack Obama,

Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Hubungan Internasional, 2012, Hal. 13.

Page 31: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

18

peraturan Presiden (Perpres) No.5 tahun 2006 yang menyatakan kebijakan energi

nasional bertujuan untuk menjamin ketahanan energi dalam negeri serta visi dan

misi presiden Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Yang artinya ketersediaan sumber daya minyak yang mulai menipis dan tingginya

konsumsi bahan bakar minyak sebagai energi primer bagi proses industri dan

transportasi di Indonesia harus segera ditangani karena berdampak pada

menurunnya proses pertumbuhan ekonomi serta menghambat pembangunan

infrasturktur yang menunjang terbentuknya Indonesia sebagai poros maritim

dunia.24

Menurut Alex Mintz kepentingan ekonomi dan kebijakan luar negeri,

adalah kebijakan ekpansi sebuah negara yang sering dipandang untuk mengejar

kepentingan ekonomi mereka. Motivasi imperialistik menjadi faktor utama untuk

kebijakan luar negerinya.25

dengan status keanggotaan Indonesia dalam OPEC

Pemerintah berharap akan mendapatkan keuntungan yang besar baik dalam

mendapatkan kepentingan ekonomi atau meningkatkan powernya dalam sistem

Internasional

E.2. Kebijakan Luar Negeri

Untuk mewujudkan kepentingan nasional suatu negara maka sebuah

negara perlu untuk merumuskan kebijakan luar negeri. Kebijakan yang diterapkan

harus memenuhi semua kepentingan masyarakat dan kepentingan nasional

negaranya. Menurut Anak Agung Bayu Perwita kebijakan luar negeri merupakan

24

Riza Azmi dan Hidayat Amir ialah staf dan peneliti pada Pusat Pengelolaan

Risiko Fiskal Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan. Artikel telah dimuat dalam

Buletin Info Risiko Fiskal Edisi 1 Tahun 2014 25

Alex Mintz dan Karl Derouen, Understanding Foreign Policy Making: Decision

Making, (New York: Cambridge University Press, 2010),hal. 3-4.

Page 32: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

19

suatu formula, nilai, sikap, arah serta sasaran untuk mempertahankan,

mengamankan, dan memajukan kepentingan nasional.26

Kebijakan luar negeri juga dipengaruhi oleh faktor Internal seperti

sistem Pemerintahan, Ideologi negara lalu struktur lainnya yang mempengaruhi

kebijakan luar negeri tersebut agar sejalan dengan kepentingan nasional.

Kepentingan nasional yang harus dilaksanakan melalui kebijakan luar negeri

diimplementasikan oleh Pemerintah dengan beberapa cara dan tujuannya seperti

berikut:27

Pertama, kedaulatan dan keutuhan teritorial. Demi menjaga keutuhan

dan kedaulatan territorial suatu negara maka setiap negara harus mendapatkan

dukungan dari beberapa negara tertuama negara-negara besar dan juga organisasi

Internasional. Agar dapat memiliki hubungan baik dengan berbagai negara maka

diutuslah seorang diplomat dengan membawa misi kenegaraannya. Sejarah

panjang kerjasama Indonesia dengan OPEC merupakan sejarah penting yang tidak

bisa kita pungkiri. Kerjasama yang telah terjalin begitu lama dengan anggota-

anggota OPEC merupakan cara Pemerintah dalam mencari dukungan politik

maupun ekonomi bagi kedaulatan Indonesia.

Kedua, dalam hal pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, maka suatu

negara akan berusaha mencari kekuatan-kekuatan ekonomi lainnya dengan kata

lain negara akan membuat seperangkat kebijakan yang bisa menarik investor

asing agar mau untuk menaruh sahamnya di suatu negara baik melalui investasi

langsung maupun tidak. Dengan begitu peningkatan ekonomi akan tercipta dan

26

Anak Agung Bayu Perwita, Dan Yayay Mochamad Yani, Pengantar Ilmu Hubungan

Internasional (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 47. 27

Leonardo Hutabarat, Analisis Kebijakan Luar Negeri dalam Studi Hubungan

Internasional. Jakarta, 2013. hal.72

Page 33: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

20

kekuatan ekonomi negara akan semakin meningkat juga. Tidak hanya itu dengan

adanya kerjasama ekonomi akan menciptakan lapangan kerja baru dan transfer

teknologi. Negara-negara OPEC yang mayoritas merupakan negara kaya dan

mempunyai kemampuan teknologi yang tinggi dalam bisnis minyak akan menjadi

sasaran Pemerintah untuk menjadi investor di Indonesia di bidang energi.

Ketiga, penyebaran nilai-nilai Demokrasi dan Hak Asasi Manusia

(HAM), Indonesia bisa dikatakan sebagai negara muslim paling demokratis

didunia karena nilai kebudayaan dan nilai hidup masyarakat Indonesia yang telah

lama mengandung nilai-nilai demokrasi dan menjunjung tinggi nilai-nilai hak

asasi manusia. Melalui kebijakan luar negeri, Indonesia menyebarkan nilai-nilai

agung tersebut sebagai upaya ikut serta dalam keadilan dunia dan perdamaian

dunia seperti yang tertuang dalam Undang Undang dasar 1995. Melihat negara-

negara anggota OPEC didominasi oleh negara timur tengah dimana demokrasi

tidak tumbuh pesat, karena itu dengan membina hubungan baik melalui OPEC,

Indonesia bisa menjadi contoh negara muslim yang bisa beradaptasi dengan nilai

demokrasi dan HAM

Keempat, keamanan nasional dan regional, keamanan suatu negara itu

penting. Mengingat sebuah negara mempunyai rakyat yang harus dilindungi

dengan adanya rasa aman akan menciptakan suasana nyaman. Maka dari itu di

butuhkan suatu upaya Pemerintah kebijakan domestik seperti peningkatan alusista

dan kebijakan militer domestik lainnya dan kebijakan luar negeri berupa

aliansi/kerjasama pertahanan melalui organisasi regional maupun Internasional.

Page 34: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

21

Alex Mintz menyebutkan bahwa setidaknya ada empat hal yang

menjadi faktor pendorong pembuatan kebijakan luar negeri yaitu Internal Faktor

seperti kondisi politik domestik, sistem Pemerintahan, kondisi ekonomi, nilai

budaya, kelompok masyarakat dan lainnya. Kemudian faktor eksternal dimana

kebijakan luar negeri dibuat untuk merespon faktor-faktor dari luar dan juga di

pengaruhi faktor domestik. Selain kedua faktor tersebut Mintz juga menjelakan

bahwa faktor psikologis juga menentukana bagaimana sebuah kebijakan luar

negeri dipengaruhi seorang kepala negara atau Pemerintahan sebagai pemegang

kekuasaan tertinggi.28

Menurut Alex Mintz leadership personality/Ideosinkratik atau kepribadian

dari pemimpin dapat membuat kita mengerti kenapa beberapa pemimpin membuat

keputusan-keputusan yang berbeda dalam menyelesaikan suatu permasalahan

internal maupun eksternal. Kepribadian pemimpin membuat efek dalam pilihan

strategi dan keputusan. Dalam hal ini Alex Mintz setidaknya menjelaskan ada 7

faktor yang mempengaruhi kebijakan yang dikeluarkan oleh pemimpin yaitu,

leader’s personality, emotion, image, beliefe system, evoke set, analogi and

learning.

29

Kebijakan luar negeri di Indonesia dipengaruhi adanya perubahan

global yang terjadi sejak berakhirnya Perang Dingin, masuknya konsep-konsep

dari dunia Barat khususnya yang dipengaruhi oleh Amerika Serikat sebagai

pemenang perang dingin mempengaruhi sistem domestik Indonesia:

28

Alex Mintz. Understanding Foreign Policy, hal.4 29

Alex Mintz. Understanding Foreign Policy, hal.4

Page 35: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

22

demokratisasi politik, meningkatnya peran masyarakat sipil dalam mempengaruhi

keputusan politik, liberalisasi ekonomi, demiliterisasi peran politik TNI,

masuknya isu HAM dan lingkungan hidup dalam wilayah politik publik, dan lain

sebagainya. Khususnya bidang politik luar negeri, terjadi perubahan-perubahan

mendasar; yang mencakup dua wilayah utama, normatif dan struktural, yang

berpengaruh langsung pada sistem pengambilan keputusan, kebijakan dan

implementasi politik luar negeri.30

Melalui dialog yang dilakukan oleh Kementerian Energi dan Sumber

Daya Mineral dengan Komisi VII DPR RI di Gedung DPR-RI yang membahas

tentang Reaktifisasi Indonesia dalam OPEC, Menteri ESDM, Soedirman Said

meminta pendapat kepada Komisi 7 DPR RI untuk mengaktifkan kembali status

keanggotaannya dalam OPEC. Meskipun pada dasarnya reaktivasi status

keanggotaan Indonesia dalam OPEC tidak harus melalui proses persetujuan yang

panjang seperti kebijakan luar negeri lain pada umumnya, karena menurut

undang-undang no.30 tahun 2007 pasal 10 ayat tiga yang mengatakan bahwa

setiap perjanjian Internasional dalam bidang energi harus melalui persetujuan

DPR.

Dalam hal ini Indonesia tidak membuat perjanjian baru dengan OPEC.

Soedirman Said mengatakan bahwa Indonesia tidak benar-benar putus

keanggotaanya dalam OPEC, namun hanya suspend. Untuk merubah statusnya

kembali Indonesia hanya harus membayar Iuran Organisasi sebesar dua juta Euro

pertahun atau sekitar 30 milliar rupiah pertahun (nilai tukar Euro per Januari

30

Andre H. Pareira, ―Tantangan Politik Luar Negeri Indonesia Kontemporer”, Jurnal

Ilmiah Hubungan Internasional, Vol. 1 No. 2, Jakarta, Mei 2005, hal. 149-159.

Page 36: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

23

2017), dana ini digunakan untuk riset bagi negara anggota OPEC.31

Keputusan

Reaktifasi ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab Kementerian ESDM

sebagai langkah konkrit Pemerintah dalam menjamin ketersediaan energi bagi

masyarakat, seperti yang tertera dalam pasal 2 dan 3 UU no.30 tahun 2007 yang

secara garis besar menyatakan bahwa Pemerintah bertugas untuk menjamin

ketahanan dan ketersediaan energi demi mendorong proses pembangunan

ekonomi Secara teoritis, ada tiga elemen utama yang menentukan politik luar

negeri suatu negara: sistem Internasional, sistem politik domestik, dan aktor

pengambil keputusan politik luar negeri. Ketiga elemen tersebut merupakan input

yang menentukan output (kebijakan) dan outcome (implementasi) politik luar

negeri.32

F. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yakni analisa serta

pemahaman mendalam (deep understanding). Penelitian dengan metode ini

menghasilkan data deskriptif berupa deskripsi dari unit analisis yang diteliti.

Metode ini menganalisis perilaku dan sikap politik yang tidak dapat atau tidak

dianjurkan untuk dikuantifikasi. Metode penelitian kualitatif memberi kesempatan

ekspresi dan penjelasan yang lebih besar.33

Kelebihan dari penelitian kualitatif

yakni peluang yang lebih besar untuk mengeksplorasi keyakinan dan sikap, dapat

31

―DPR RI setuju Indonesia Aktif Kembali dalam OPEC‖, Migas Review, diakses melalui

http://www.migasreview.com/post/1433883513/dpr-setuju-indonesia-aktif-kembali-di-opec.html

pada tanggal 19 january 2017 32

Held David, Democrazy at the Global Order, (Oxford: Oxford University Press,

London, 1995) hal. 64. 33

Lisa Harrison, Metode Penelitian Politik, (Jakarta: Kencana Prenada Prnada Media

Group, 2007), Hal. 86.

Page 37: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

24

menjelaskan ―mengapa‖ dan ―bagaimana‖, bukan hanya ―apa‖; dan lebih

mengandalkan pada tindakan dan pikiran responden.34

Kebijakan Luar Negeri

Indonesia dapat dikupas menggunakan metode ini.

Pengumpulan data penulis menggunakan pengumpulan data wawancara

dan studi kepustakaan. Dengan wawancara, penulis mampu mendapatkan

informasi secara mendalam mengenai studi kasus yang dibahas dalam tulisan ini.

Wawancara adalah pertemuan antara peneliti dan responden, di mana reponden

akan menjadi data yang harus diolah kembali dan dikomparasikan dengan data

wawancara lainnya sehingga menjadi data yang argumentatif. Menurut Stedward

dalam Harrison, wawancara merupakan metode yang cocok untuk pengumpulan

data tentang subjek kontemporer yang belum dikaji secara ekstensif dan tidak

banyak literatur yang membahasnya.35

Sumber data juga terdiri dari berbagai studi

kepustakaan seperti buku, artikel koran/majalah, jurnal, artikel internet dan media

massa.

G. Sistematika Penulisan

Penelitian ini akan dibagi ke dalam lima bab sebagai berikut:

Bab I, penulis memaparkan latar belakang masalah penelitian tentang

bergabungnya kembali Indonesia sebagai Anggota Penuh dalam keanggotaan

OPEC pada tahun 2015 setelah membekukan keanggotaannya dalam OPEC pada

tahun 2008. Kemudian pada sub-bab pertanyaan penelitian, peneliti mencoba

34

Lisa Harrison,Metode Penelitian Politik. Hal 92.

35 Lisa Harrison,Metode Penelitian Politik. Hal 104.

Page 38: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

25

untuk mencoba untuk memfokuskan sudut pandang dari penelitian dengan

merumuskan pertanyaan penelitian. Kemudian pada sub-bab manfaat penelitian,

peneliti memaparkan manfaat yang peneliti dapatkan selama penelitian ataupun

setelah penelitian yang diharapkan bisa sedikit banyak memberikan kontribusi

pada ilmu pengetahuan sosial. Pada Sub-Bab selanjutnya, Tinjauan Pustaka

menjadi rujukan bagi peneliti untuk melihat sejauh mana penelitian sebelumnya

meninjau masalah yang berkaitan dengan Keanggotaan Indonesia dalam OPEC.

Peneliti menggunakan Metode Kualitatif dalam menganalisa faktor-faktor yang

mempengaruhi kebijakan Indonesia untuk bergabung kembali dalam OPEC,

dengan menggunakan data deskriptif yang dikumpulkan melalui studi pustaka

ataupun hasil wawancara, dengan begitu peneliti berharap bisa menyajikan analisa

mendalam dalam penelitian ini. Selanjutnya, Sistematika penulisan yang di

gunakan oleh penulis untuk menunjukan gambaran umum dari keseluruhan sistem

penulisan pada pelitian.

Selanjutnya, dalam bab 2, penulis mencoba menunjukan dinamika minyak

yang terjadi di Indonesia serta melihat selisih antara produksi dan konsumsi

minyak dalam negeri yang akan disajikan dalam data deskriptif maupun tabel.

Dalam bab ini juga penulis mencoba mengelaborasikan kondisi ketahanan energi

minyak di Indonesia dan langkah-langkah Pemerintah dalam mengatasi persoalan

persediaan minyak dan harga minyak nasional melalui kebijakan fiskal. Serta

melihat kaitan antara ketahanan energi dan pertumbuhan ekonomi.

Page 39: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

26

Kemudian gambaran umum tentang OPEC dan keanggotaan Indonesia

dalam OPEC akan dipaparkan pada bab 3. Di awali dari sejarah terbentuknya

OPEC sebagai aliansi negara-negara pengekspor minyak serta melihat seberapa

besar pengaruh yang dimiliki organisasi ini dalam mempengaruhi harga minyak

dunia. Bab ini juga akan menjelaskan peran yang dimiliki Indonesia sebagai satu-

satunya negara di Asia Tenggara yang masuk dalam OPEC dan memiliki peran

yang penting dalam OPEC.

Dalam bab selanjutnya yaitu bab 4, penulis akan berusaha memaparkan

secara mendalam mengenai faktor internal dan eksternal yang mendorong

Indonesia bergabung kembali dalam OPEC pada tahun 2015 dengan

mengidentifikasi kemungkinan apasaja yang mempengaruhi kebijakan luar negeri

Indonesia. Dengan menggunakan kerangka konseptual, peneliti akan mencoba

mengupas lebih dalam studi kasus yang di angkat dalam penelitian ini agar

mendapatkan pemahaman yang komperhensif sebagai jawaban atas pertanyaan

penelitian yang dituliskan.

Bab V, sebagai bab penutup, penulis menyajikan kesimpulan untuk

meringkas semua pemaparan fakta dan analisis yang telah dibuat oleh peneliti

serta saran yang diberikan oleh peneliti agar penelitian ini bisa menjadi referensi

bagi dunia pendidikan dan bisa menjadi solusi bagi permasalahan bangsa

Indonesia.

Page 40: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

27

BAB II

DINAMIKA BAHAN BAKAR MINYAK DI INDONEISA

Pentingnya mewujudkan ketahanan energi negara merupakan sebuah

kewajiban besar bagi Pemerintah dalam menopang perkembangan proses

industrialisasi. Secara sektoral, pemakaian bahan bakar minyak dibagi menjadi

beberapa sektor pengguna yaitu sektor transportasi, sektor industri, sektor

pertanian, layanan komersial dan publik, sektor rumah tangga serta sektor lainnya.

Menurut data Outlook Energi Indonesia tahun 2014, pada tahun 2012 pangsa

terbesar penggunaan energi adalah sektor industri 34,8 % diikuti oleh sektor

rumah tangga 30,7 %, sektor transportasi 28,8 % , sektor komersial 3,3 %, dan

sektor lainnya 2,4 %. Penggunaan energi dalam setiap sektor menjadi tanggung

jawab pemerintah dalam penyediaannya.36

Dalam usaha menjaga pertumbuhan ekonomi, konsumsi energi dibutuhkan

untuk merubah material bahan dasar menjadi barang dan jasa yang bermanfaat

bagi masyarakat. Indonesia pernah dikenal sebagai negara eksportir minyak pada

periode tahun 1960-an sampai pada tahun 2002, dengan status sebagai negara

eksportir minyak tentunya Indonesia memiliki peran penting dalam perdagangan

minyak dunia. Bergabungnya Indonesia dalam OPEC sebagai Organisasi

pengekspor minyak pertama di dunia yang memiliki pengaruh besar akan sangat

menguntungkan bagi Indonesia sebagai negara Importir minyak saat ini.

36 Kementrian ESDM, Outlook Energi Indonesia 2014 (Jakarta: 2014), Hal. 20.

Page 41: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

28

A. Produksi dan Konsumsi Bahan Bakar Minyak Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan alam di

pertambangan. Stigma ini berkembang pada masyarakat luas. Jika kita menilik

pada pernyataan di atas mungkin bisa dikatakan benar bisa juga salah. Jika kita

melihat cadangan batubara di Indonesia mungkin kita bisa mengatan bahwa itu

benar, Indonesia kaya akan kandungan sumberdaya alam khususnya batubara.

Tetapi jika Indonesia kaya akan cadangan sumberdaya alam, dalam hal ini sumber

daya minyak maka itu hanya sebuah sejarah yang sudah lama terlewatkan, ketika

Indonesia memiliki kejayaan minyak yang cukup besar pada tahun 1970an,

naiknya harga minyak dunia akan membawa keuntungan besar bagi Indonesia

sebagai negara pengekspor minyak.

A.1. Produksi Minyak Indonesia Tahun 1972-2015

Khusus untuk minyak mentah, Indonesia dapat dikatakan sebagai negara

produsen minyak, bahkan pernah menjadi salah satu anggota organisasi produsen

minyak mentah dunia yaitu OPEC. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

(2013), Indonesia pernah berhasil memproduksi minyak mentah di atas 1 juta

barrel per hari (Bph) selama periode 1972 s.d. 2006 dengan pencapaian tertinggi

tahun 1977 dengan produksi 1,68 juta Bph.37

(Lihat tabel 2.1)

37

Mohamad Nasir, ―Potret Kinerja Migas Indonesia, Badan Kebijakan Fiskal”,

Kementerian Keuangan Artikel telah dimuat dalam Buletin Info Risiko Fiskal (IRF) Edisi 1 Tahun,

2014, Hal. 2.

Page 42: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

29

2.1 Perkembangan Produksi Minyak Indonesia

Sumber:BP Statistical Review 2013

Bila dibandingkan dengan negara-negara lainnya, produksi minyak mentah

Indonesia juga masih dapat dikategorikan lebih dari cukup. Badan Pusat Statistik

juga mencatat bahwa Indonesia mampu memproduksi minyak mentah sekitar 44,6

juta ton pada tahun 1991, dan menempati posisi ke 24 sebagai negara produsen

minyak mentah terbesar dari 53 negara di dunia. Sedangkan di Asia Pasifik,

Indonesia menempati posisi ke-2 terbesar setelah China yang mencapai 207,5 juta

ton. Negara tetangga ASEAN di belakang Indonesia, Malaysia 29,7 juta ton,

Vietnam 17 juta ton, Thailand 16,2 juta ton, dan Brunei Darussalam 7,8 juta ton

(BPS, 2013).38

Pencapaian produksi minyak mentah dunia yang masuk dalam 25

besar dunia dapat dilihat dalam tabel berikut:

38

BP. 2013. Statistical Review of World Energi June 2013. Diakses melalui

http://www.bp.com/en/global/corporate/about-bp/energy- economics/statistical-review-of-world-

energy-2013/statistical-reviewdownloads.html.pada tanggal 23 Februari 2017

Page 43: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

30

2.2 Negara Produsen Minyak Bumi Terbesar Di Dunia

Sumber: BP Statistical Review, June 2007.

Namun demikian, perlu disadari bahwa catatan pencapaian di atas adalah

catatan masa lalu atau dapat dikatakan sejarah bagi Indonesia. Kini, produksi

minyak mentah Indonesia semakin menurun. Sebagaimana telah digambarkan

dalam tabel 2.1, dalam beberapa tahun terakhir, dari tahun 2007 s.d. 2012,

produksi minyak mentah Indonesia pada kisaran 900 ribu bph, penurunan ini

merupakan suatu kenyataan yang harus dihadapi Indonesia bahwa minyak

merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui semakin lama

produksinya akan semakin menurun dan pada akhirnya suatu saat nanti akan

habis.39

Di samping itu, dari total produksi minyak mentah yang dihasilkan, tidak

keseluruhannya adalah milik Pemerintah. Pemerintah harus berbagi dengan

Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) dengan pola bagi hasil 85 % untuk

Pemerintah dan 15 % untuk K3S. Namun demikian, sebelum dibagi, hasil

39

Mohamad Nasir. Potret Kinerja Migas Indonesia, Badan Kebijakan Fiskal hal 5

Page 44: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

31

produksi harus terlebih dahulu digunakan sebagai pengganti biaya eksplorasi yang

dikeluarkan oleh K3S atau cost recovery. Dengan demikian, yang menjadi hak

Pemerintah atas produksi minyak mentah adalah di bawah angka produksi seperti

pada tabel 2.1.40

A.2. Konsumsi Minyak Indonesia Tahun 1970-2015

Berbeda dengan kinerja produksi minyak mentah, seiring dengan

peningkatan Product Domestic Bruto (PDB) dan jumlah penduduk, konsumsi

BBM di Indonesia semakin lama semakin meningkat. Hal ini terlihat dari

perkembangan konsumsi minyak mentah yang terjadi selama ini sebagaimana

digambarkan dalam Tabel 2.3 Di era tahun 70an, konsumsi minyak hanya

dikisaran 100 ribu s. d. 350 ribu Bph. Namun, dari tahun ke tahun konsumsi terus

meningkat atau tumbuh di kisaran 6,1% per tahun selama periode 1970 s. d. 2012.

2.3 Konsumsi Bbm Dan Surplis/Defisit

Sumber: BP Statistical Review, June 2013.

Kondisi yang bertolak belakang antara kinerja produksi dan konsumsi

minyak, pada akhirnya membuat Indonesia mengalami defisit minyak. Hal ini

mulai terjadi pada tahun 2004 di mana Indonesia mengalami defisit minyak

sekitar 5 juta Bph, kemudian terus merangkak naik hingga tahun 2012 yang

40

Mohammad Nasir. Potret Kinerja Migas Indonesia, Badan Kebijakan Fiskal. hal 6

Page 45: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

32

mengalami defisit 27 juta Bph. Konsekuensi defisit sudah dapat dipastikan bahwa

Indonesia harus impor baik dalam bentuk minyak mentah maupun hasil olahan

(bensin, diesel, dan kerosene). Ketika impor, otomatis juga dapat berdampak pada

neraca perdagangan Indonesia.

2.4. Konsumsi Energi Per Sektor

Sumber: Outlook Energi Indonesia 2016, Kementerian ESDM

Peningkatan konsumsi energi per sektor selalu terjadi setiap tahun, pada

periode 2000–2014, kecuali pada tahun 2005 dan 2006. Rata–rata pertumbuhan

tahunan selama periode 2000-2014 adalah 3,99% per tahun dari 555,88 juta setara

barel minyak (SBM) pada tahun 2000 menjadi 961,39 juta SBM pada tahun 2014.

(Kementerian ESDM, 2016) . Total konsumsi energi final per sektor yang dibahas

disini tidak memperhitungkan konsumsi produk petroleum lainnya. Perhitungan

konsumsi energi final mencakup sektor industri, rumah tangga, komersial,

transportasi, dan lainnya. Sektor lainnya meliputi pertanian, konstruksi, dan

Page 46: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

33

pertambangan, sementara sektor komersial meliputi hotel, restoran, rumah sakit,

supermarket, gedung perkantoran, dll.(Lihat tabel 2.4).41

B. Flukstuasi Ekspor – Impor Minyak Bumi Indonesia

B. 1. Fluktuasi Ekspor Minyak Bumi Indonesia

Ekspor minyak Indonesia dari tahun ke tahun cenderung mengalami

fluktuasi dan pada akhirnya terus menerus mengalami penurunan dan pada

akhirnya memaksa Indonesia untuk pertama kalinya indonesia harus melakukan

impor minyak dari Arab saudi pada tahun 2004. Walaupun lebih banyak terjadi

penurunan volume ekspor minyak Indonesia dibandingkan dengan

peningkatannya, akan tetapi penurunan dalam hal ekspor ini tidak diikuti oleh

penurunan nilai ekspornya, walaupun volumenya berkurang akan tetapi nilai yang

dihasilkan meningkat akibat peningkatan dari sisi harga.

Perkembangan nilai ekspor minyak bumi Indonesia juga mengalami

fluktuasi yang cenderung mengarah ke peningkatan nilai ekspor. Walaupun

Indonesia terpaksa keluar dari OPEC pada tahun 2008 akibat tidak mampu

memenuhi kuota ekspor yang ditetapkan OPEC namun nilai yang dihasilkan dari

kegiatan ekspor ini masih terus-menerus meningkat dari tahun ke tahun.42

Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 1998 dengan persentase

perkembangan sebesar 160.31 %, sedangkan penurunan tetinggi terjadi pada

tahun 1999 dengan nilai 33.04 %. Penurunan ekspor minyak bumi merupakan

41

Outlook Energi Indonesia 2016, Kementerian ESDM 42

Mustika. Dkk. ―Pengaruh Ekspor-Impor Minyak Bumi Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Indonesia‖, Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 2 No. 3,

2015, Hal. 111.

Page 47: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

34

akibat ketiadaan investasi baru di sektor energi serta tidak ditemukannya sumur

minyak baru yang disebabkan tidak memadainya teknologi untuk eksplorasi

minyak. Namun peningkatan yang terjadi dari sisi harga yang menyebabkan nilai

ekspor minyak Indonesia meningkat. Hal yang perlu di garis bawahi bahwa

ekspor minyak bumi yang dihasilkan Indonesia sejak tahun 2006 adalah ekspor

yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan pemegang kontrak bagi hasil dengan

Pemerintah, bukan ekspor yang sepenuhnya dilakukan oleh Pemerintah

Indonesia.43

B. 2. Fluktuasi Nilai Impor Minyak Bumi Indonesia

Perkembangan nilai impor minyak bumi Indonesia seperti halnya dengan

nilai ekspor, nilai impor minyak bumi Indonesia dari tahun ke tahun juga

mengalami fluktuasi, fluktuasi yang terjadi juga mengarah pada peningkatan nilai

impor akibat meningkatnya harga minyak dunia sehingga APBN yang

dikeluarkan menjadi lebih besar akibat untuk menjaga kestabilan harga melalui

subsidi. Peningkatan tertinggi pada nilai impor minyak bumi Indonesia dalam

kurun waktu tahun 1998 yaitu sebesar 188.53%, sedangkan penurunan tertinggi

terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 34.39 %. Berdasarkan data pada tahun 1993

nilai impor minyak bumi Indonesia adalah sebesar Rp.6.91 triliun yang kemudian

mengalami peningkatan di tahun 1994 sebesar 11.08 % menjadi sebesar Rp.7.68

triliun.44

Ditahun 1995 nilai impor minyak bumi Indonesia adalah sebesar Rp.7.62

triliun yang kemudian mengalami peningkatan di tahun berikutnya sebesar

43

Mustika. Dkk. Pengaruh Ekspor-Impor. hal. 111-113 44

Waluyo J & Sriwinarti A. Dampak Perubahan Harga Minyak Mentah Dunia Terhadap

APBN dan Pertumbuhan Ekonomi. Skripsi UPN Veteran. Yogyakarta. 2007. Hal. 30

Page 48: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

35

11.98% menjadi sebesar Rp.8.53 triliun. Pada tahun 1998 nilai impor minyak

bumi Indonesia meningkat sebesar 188.53% dengan nilai Rp.37.66 triliun

dibandingkan dengan tahun 1997 yang mencapai Rp.13.05 triliun. Tahun 1999

nilai impor minyak bumi Indonesia menurun sebesar 3.41 % menjadi sebesar Rp.

36.38 triliun. Tahun berikutnya di tahun 2000 nilai impor minyak bumi Indonesia

sebesar 41.14 % menjadi sebesar Rp.51.34 triliun. Pada tahun berikutnya nilai

ekspor minyak bumi Indonesia di tahun 2001 menunjukkan kembali meningkat

sebesar 8.69 %, atau mengalami peningkatan sebesar Rp. 4.46 triliun dari tahun

sebelumnya. 45

2.5 Fluktuasi Nilai Ekspor-Impor

Sumber : Kementerian ESDM Republik Indonesia

45

Waluyo J & Sriwinarti A Dampak Perubahan Harga. hal. 32

Page 49: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

36

Penurunan ekspor minyak Indonesia yang mengalami resesi yang besar

bila dibandingkan antara tahun 2000 dan tahun 2007. Untuk menutupi kebutuhan

minyak dalam negeri Indonesia mengimpor minyak dari luar negeri, kita bisa lihat

kenaikan impor minyak dari tabel 2.5 dari tahun 2000 hingga tahun 2004 dan

hanya menurun sedikit hingga tahun 2007.

Fluktuasi kenaikan dan penurunan nilai impor minyak bumi sangat

dipengaruhi perubahan yang terjadi pada variabel harga dan nilai tukar sangat

menentukan besarnya nilai impor yang harus dibiayai oleh negara. Kekurang

efisienan konsumsi energi tidak dapat terlepaskan dari kebijakan energi nasional

Indonesia. Salah satunya adalah kebijakan harga BBM tertentu di pasaran yang

disubsidi oleh Pemerintah. Harga BBM bersubsidi yang murah mendorong

masyarakat kurang memperhatikan penggunaan BBM tersebut secara efisien.

Sebagai contoh harga premium Rp6.500 per liter, solar Rp5.500 per liter,

sementara itu harga minuman cola 1,5 liter harganya Rp10.000. Premium dan

solar merupakan SDA yang sulit diperoleh dan fungsinya sangat strategis untuk

menghasilkan energi. Sementara itu, minuman cola mudah diproduksi termasuk

bahan baku juga mudah didapat dan dapat disubstitusi penggunaanya. Contoh ini

menunjukan bahwa kebijakan harga murah menunjukan adanya ketidaksesuaian

antara nilai ekstrinsik dengan fungsinya.46

46

Publikasi seminar Dewan Energi Nasional.. Dengan tema.‖Kebijakan Energi Nasional

Untuk Menuju Ketahanan Dan Kemandirian Energi‖ pada 11 November 2015. Pontianak. Di akses

melalui fortei2015.untan.ac.id/file/1.pdfpada tanggal 25 Maret 2017

Page 50: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

37

2.6 Neraca Minyak DAN BBM

2.7. Ekspor-Impor Minyak Dan Bbm

Sumber: BP Statistical Review, June 2013

Dari Tabel 2.6 dan Tabel 2.7 terlihat bahwa semakin lama volume impor

minyak dan BBM semakin meningkat. Tahun 2008, volume impor mencapai 24,6

juta kiloliter (KL), meningkat 56,9 % menjadi 38,6 juta KL pada tahun 2012. Dari

sisi nilai pun otomatis defisit neraca perdagangan meningkat. Pada tahun 2003,

terjadi defisit neraca perdagangan sekitar USD 414,8 juta, kemudian pada tahun

2011 periode Januari - November menjadi USD 19,0 miliar. Pada dasarnya,

kenaikan konsumsi minyak atau BBM tidak menimbulkan permasalahan selama

kenaikan tersebut mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan

Page 51: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

38

kesejahteraan masyarakat secara maksimal. Hal ini dapat ditunjukkan dalam rasio

PDB dengan konsumsi energi (Dolar/Kg Setara Minyak) sebagaimana terlihat

dalam tabel 2.8. Indonesia terlihat masih di bawah Singapura ($8,3), Malaysia

($5,4), Korea ($4,88), dan Brunei Darussalam ($4,84) dalam hal efisiensi

penggunaan energi untuk peningkatan PDB.47

2.8 Ratio PDB Terhadap Konsumsi Energi Tahun 2012

Sumber : World Bank, 2013.

Inilah permasalahan yang seharusnya mendapatkan perhatian khusus

pemerintah, dengan peningkatan konsumsi BBM tidak diikuti dengan efisiensi

energi itu sendiri, hal ini disebabkan karena keterbiasaan masyarakat Indonesia

akan biaya energi fosil yang murah, sehingga mengabaikan betapa terbatasnya

sumber daya energi fosil yang dinikmati.

C. Kebijakan Fiskal Indonesia Dalam Sektor Minyak dan Gas (Migas)

pada tahun 2012 - 2014 harga minyak mentah dunia terus mengalami

kenaikan harga akibat turunnya permintaan akan sumber energi minyak dan tidak

47

Mohamad Nasir. Potret Kinerja Migas. hal 8

Page 52: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

39

adanya penurunan produksi Negara-negara anggota OPEC. Jika pada tahun lalu

harga minyak berkisar pada angka USD 80/barrel, pada tahun 2014 kisaran

harganya berada pada tingkat di atas USD 130/barrel. Hal ini menggelembungkan

angka subsidi BBM ketingkat yang tidak mungkin lagi dipertahankan. Jika harga

minyak mencapai rata-rata USD 120/barel sepanjang tahun 2008 maka subsidi

BBM mencapai lebih dari Rp 200 triliun. Padahal menurut UU No 16/2008

tentang APBN(P) 2008 yang disetujui DPR, ditetapkan batas maksimal anggaran

subsidi BBM hanya sebesar Rp 135,1 triliun.

Bagi Indonesia kenaikan harga minyak telah menambah beban subsidi

Pemerintah. karena semakin banyak dana APBN yang digunakanan untuk

mengurangi harga minyak sebenarnya, atau dengan kata lain Pemerintah harus

memberikan subsidi kepada masyarakat untuk menstabilkan harga BBM di

Indonesia, sedang di satu sisi Pemerintahan harus dihadapkan permintaan

konsumsi minyak yang terus meningkat dari tahun ke tahun oleh masyarakat.

Landasan Pijak kebijakan harga BBM bersubsidi adalah pasal 3 UUD 1945

yang menyatakan bahwa; cabang-cabang produksi penting bagi negara dan

menguasai hajat hidup masyarakat dikuasai oleh negara, dan bumi, air dan

kekayaan alam yang terkandung di dalamnnya dikuasai negara dan dipergunakan

sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Penjabaran pasal ini kemudian

dijabarkan pada UU No,21 tentang Minyak dan Gas (Migas), pasal 28 ayat 1,

tahun 2001 yang menyatakan, bahwa Pemerintah wajib menjamin ketersediaan

dan kelancaran pendistribusian bahan bakar minyak yang merupakan komoditas

Page 53: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

40

vital dan menguasai hajat hidup orang banyak di seluruh wilayah kesatuan

Republik Indonesia.

Namun apabila kita melihat pendapatan negara dari sektor Migas sangatlah

kecil dibandingkan negara-negara lain yang memberikan subsidi BBM kepada

rakyatnya seperti Venezuela, Arab Saudi,dan negara Timur Tengah lainnya yang

memiliki pendapatan negara yang besar dari sektor migas, rasanya tidak rasional

lagi jika kita terus menuntut subsidi kepada pemerintah. Apalagi jika kenaikan

harga minyak berlangsung secara permanen maka Pemerintah harus menurunkan

nilai subsidi BBM karena dapat menyebabkan difisit APBN meskipun tentu saja

menimbulkan efek spiral yaitu kenaikan pada semua harga barang dan jasa.48

Naik turunnya harga BBM di Indonesia sangat mempengaruhi kehidupan

masyarakat Indonesia pada tahun 2007-2009, kenaikan BBM akan mengurangi

pendapatan masyarakat. Untuk memperlihatkan perkembangan naik turunnya

harga BBM di Indonesia bisa dilihat dari tabel 2.9.

2.9. Fluktuasi Harga BBM Di Indonesia

48

Riza Azmi, dkk. Politik Energi dalam Kebijakan Fiskal. (Nagamedia. Jakarta.2014),

hal. 5.

Page 54: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

41

Sumber : Kementerian ESDM RI

Fluktuasi harga minyak dunia mempengaruhi secara tidak langsung

mempengaruhi Fluktuasi harga BBM di Indonesia, yang lainnya adalah

dicabutnya subsidi BBM oleh Pemerintah merupakan upaya untuk mengalihkan

cadangan APBN untuk meningkatkan aspek lainnya seperti pementasan

kemiskinan dan pendidikan dan pengembangan energi non-konvensional, subsidi

yang asalnya dibayarkan untuk BBM ada yang dijadikan untuk membiayai

Bantuan Langsung Tunai (BLT) sehingga harga BBM dalam negeri cenderung

naik, apalagi karena harga minyak dunia yang mengalami kenaikan yang

mencolok pada bulan Juli 2008 dan hanya mengalami penurunan yang tidak

terlalu signifikan bila dibandingkan dengan penurunan harga minyak dunia di

dunia yang menurun drastis, pada November 2014.49

Dari segi implikasi kebijakan moneter Indonesia terhadap fluktuasi harga

minyak dunia yang mengadopsi kebijakan moneter ketat, mengakibatkan

pertumbuhan ekonomi melambat. Pada satu sisi, kenaikan harga minyak kurang

mempengaruhi penurunan konsumsi minyak masyarakat sehingga pertumbuhan

tingkat pendapatan domestik akan menurun dikemudian hari. Kenaikan harga

minyak juga berimplikasi pada peningkatan tarif jasa dan barang. Hal ini

dibuktikan bahwa kenaikan harga minyak meningkatkan tarif jasa angkutan

penumpang yang menyedot sekitar 15 % - 25 % doc (direct operating cost—

DOC) dan dari sektor industri kenaikan harga minyak mempengaruhi proses

49

Badjuri, Abdul Kahar, dan Teguh Yuwono, Kebijakan Publik Konsep dan Strategi,

(Universitas Diponegoro, Semarang,2002), hal.64

Page 55: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

42

produksi dan distribusi hasil produksi akibat peningkatan biaya produksi yang

akhirnya menciptakan inflasi barang dan jasa di Indonesia.50

Pemberian subsidi BBM ini sudah dimulai sejak tahun 1970an pada masa

Pemerintahan Soeharto, di mana volumenya terus meningkat dari tahun ke tahun

seiring dengan kenaikannya permintaan rumah tangga dan industri. Tidak hanya

memberatkan anggaran negara terkait membengkaknya subsidi BBM, juga terlihat

meningkatnya risiko BBM impor yang semakin besar tidak hanya berasal dari

fluktuasi harga minyak tetapi juga dari fluktuasi nilai tukar (lihat tabel 2.9). BBM

memberikan kontribusi dominan dalam keseluruhan subsidi energi. Secara total,

subsidi energi (BBM dan listrik) telah mencapai nilai Rp300 triliun pada tahun

2012. Nilai ini berpotensi untuk terus meningkat jika tidak ada perubahan dalam

mekanisme harga BBM bersubsidi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri

Keuangan (PMK) No. 111/PMK.02/2007.51

2.9 Total Belanja Subsidi Bahan Bakar Minyak Dalam APBN

50

Setyawan, Tri Adi, ―Analisis Reaksi Pasar Modal Terhadap Kenaikan BB: Studi Kasus

Bursa Efek Jakarta‖ Skripsi Program Studi Managemen Ekonomi Universitas Diponogoro, 2015,

.hal. 45. 51

Riza azmi dan Hidayat Amin. ―Ketahanan Energi: Konsep, Kebijakan dan Tantangan

bagi Indonesia‖, Jurnal Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementerian Keuangan RI

vol.9 no.2, tahun 2016 , hal.152.

Page 56: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

43

Sumber:Nota Fiskal dan RAPBN, Bank Indonesia

Kebijakan fiskal lainnya terkait dengan BBM adalah kebijakan energi

Indonesia yang telah memasukkan program diversifikasi energi untuk mengurangi

konsumsi BBM dari total konsumsi energi di Indonesia selama ini masih sulit

dilihat hasilnya (Bappenas, 2012). Kegagalan kebijakan diversifikasi energi di

Indonesia terlihat dari lambatnya pertumbuhan energi baru terbarukan dan masih

tingginya konsumsi energi fosil.52

Hal ini bisa ditunjukkan dengan konsumsi bahan bakar minyak Indonesia

naik terus setiap tahunnya, meskipun besaran persentasenya berkurang terhadap

total energi nasional. Bauran energi di Indonesia jauh lebih homogen dibanding

dengan bauran energi dunia. Masyarakat Indonesia masih sangat tergantung pada

minyak bumi atau BBM yakni sebesar 51,66 % melebihi kebutuhan minyak dunia

sebesar 36 %. Padahal dalam jangka panjang, ketergantungan Indonesia terhadap

energi fosil akan berdampak buruk terhadap keamanan energi nasional. Sifat

energi fosil yang tidak dapat diperbaharui akan menyebabkan goncangan

kebutuhan energi nasional. Dalam jangka waktu tertentu, sumber daya energi ini

tentu akan habis, padahal permintaan terhadap energi tersebut semakin tinggi.53

D. Kausalitas Ketahanan Energi dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

International Energi Agency (IEA) mendefinisikan ketahanan energi sebagai

ketersediaan sumber energi yang tidak terputus dengan harga yang terjangkau.

Lebih lanjut, ukuran yang dipakai untuk menilai suatu negara dikatakan memiliki

ketahanan energi apabila memiliki pasokan energi untuk 90 hari kebutuhan impor

52

Riza azmi dan Hidayat Amin, Ketahanan Energi: Konsep Hal. 74 53

Riza azmi dan Hidayat Amin., Ketahanan Energi: Konsep Hal. 74-75

Page 57: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

44

setara minyak. Ketahanan energi dianggap penting karena energi merupakan

komponen penting dalam produksi barang dan jasa. Segala bentuk gangguan yang

dapat menghambat ketersediaan pasokan energi dalam bentuk bahan bakar primer

BBM, gas dan batubara maupun kelistrikan dapat menurunkan produktivitas

ekonomi suatu wilayah dan jika magnitude gangguan sampai pada tingkat

nasional dapat membuat target pertumbuhan ekonomi meleset dari yang

ditetapkan.54

Mengacu kepada konsep ketahanan energi yang didefinisikan oleh IEA di atas

dan merujuk kepada teori dasar mikroekonomi, menurut Riza Azmi ada tiga

komponen dasar dalam menjaga keberlangsungan pasokan energi, pertama,

estimasi permintaan energi yang presisi sebagai dasar perencanaan penyediaan

pasokan energi, kedua kehandalan (reliability) pasokan energi yang diusahakan

oleh badan usaha, dan ketiga, harga energi yang menjadi sinyal bagi badan usaha

untuk masuk dalam penyediaan energi. Harga energi menjadi begitu penting

karena akan digunakan oleh pihak produsen dalam menghitung estimasi hasil atas

investasi yang dikeluarkan dalam penyediaan energi. Oleh karena itu, Pemerintah

Indonesia memberlakukan batasan atas harga energi pada level tertentu, tidak

jarang investasi dalam pembangunan pembangkit listrik, kilang minyak, tambang

batubara akan berkurang dan supply bahan bakar menghilang dari pasaran.

Kebijakan Pemerintah diperlukan agar ketiga komponen tersebut direspon dengan

baik oleh pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) sehingga ketersediaan energi

54

International Energi Agency ―Energi security‖, IEA Secretary, diakses melalui

http://www.iea.org/topics/energysecurity/, pada tanggal 25 Februari2017

Page 58: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

45

berada pada tingkat keseimbangan sesuai dengan kebutuhan konsumsi di dalam

perekonomian.55

Ketergantungan kepada energi minyak sebagai sumber daya energi utama

yang paling dominan di dunia, yaitu sebesar 40,8% dari total konsumsi energi

dunia, kemudian diikuti berturut-turut oleh gas alam sebesar 15,5%, dan batu bara

sebesar 10,1% (Internatinal Energi Agency, 2014).56

Hal inilah yang

menyebabkan Kausalitas antara Ketahanan energi khususnya energi fosil sangat

berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Meskipun pengaruh antara ketahanan

energi dan pertumbuhan ekonomi tidak bisa kita predisksi secara langsung karena

Indonesia bukan negara yang mengandalkan industri minyak sebagai sumber

defisa utama seperti Arab Saudi dan Rusia, bagi Indonesia, ketahanan energi

merupakan elemen penting dalam mendorong laju proses Industrialisasi yang

dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Riza azmi dan Hidayat Amin, Ketahanan Energi: Konsep, hal.117 56

Bambang Irawan. ―Pengaruh Regulasi Produksi Minyak Organization Of The

Petroleum exporting Countries (OPEC) Terhadap Kebijakan Pemerintah Indonesia Mengenai

Harga Bahan Bakar Minyak‖ Skripsi Univ. Komputer, Bandung, 2008 , Hal. 84.

Page 59: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

46

BAB III

INDONESIA DAN ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTER

COUNTRY (OPEC)

A. Tinjauan Umum Tentang OPEC

OPEC adalah organisasi Internasional yang dikhususkan bagi negara-negara

eksportir minyak dunia. Orgnisasi ini gabungan dari 12 negara yaitu Aljazair,

Angola, Ekuador, Iran, Iraq, Kuwait, Libya, Nigeria, Qatar, Saudi Arabia, Uni

Emirat Arab dan Venezuela. Organisasi antar Pemerintah yang berdiri tahun 1960.

Organisasi ini mempunyai markas di Vienna sejak 1965, dan menggelar

pertemuan yang teratur diantara menteri-menteri perminyakan dari negara-negara

anggotanya. Indonesia menarik diri dalam keanggotaan OPEC pada 2008 setelah

menjadi pengimpor minyak dan bukan lagi pengekspor minyak, tetapi ada

kemungkinan akan kembali menjadi anggota OPEC kembali pada waktu yang

belum ditentukan.57

Menurut anggaran dasar dari OPEC, salah satu tujuan pokoknya adalah

penentuan dari cara-cara terbaik untuk melindungi kepentingan organisasi, secara

individual dan kolektif. Tujuan lainnya adalah mengejar jalan dan cara-cara untuk

menjamin kestabilan harga pada pasar minyak Internasional dengan maksud

mencegah fluktuasi yang berdampak negatif. Dengan tetap memperhatikan

kepentingan-kepentingan dari negara-negara produsen minyak dan keperluan

untuk menjaga pendapatan yang baik dari negara-negara tersebut. Dan mengatur

57

OPEC Secretary, ―What Is OPEC”, OPEC Secretariat Vienna: 2008. Diakses melalui

www.opec.org/opec_web/en/about_us/24.htm pada tanggal 22 Maret 2017

Page 60: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

47

persediaan minyak yang teratur dan efisien dari minyak bumi kepada negara-

yang menjaga pendapatan dari mereka yang berinvestasi kepada industri

perminyakan (OPEC, 2012).

Pengaruh OPEC terhadap pasar minyak telah banyak mendapat kritikan,

sebagian negara anggota OPEC telah mengkhawatirkan dunia dan memicu inflasi

yang tinggi diantara negara berkembang dan negara maju ketika mereka

menggunakan embargo minyak pada krisis minyak pada tahun 1973. Kemampuan

OPEC dalam mengendalikan harga minyak telah berkurang dari tahun ke tahun,

sehubungan dengan penemuan dan perkembangan dari cadangan minyak yang

besar di teluk Meksiko dan di Laut Utara, keterbukaan dari Rusia dan modernisasi

pasar.58

Negara-negara OPEC masih menguasai dua pertiga dari persediaan cadangan

minyak dunia, dan pada April 2009, 55,5 % dari produksi minyak dunia,

menjadikan OPEC organisasi yang mempunyai kontrol yang besar terhadap pasar

minyak dunia, hal di atas menunjukan bahwa pengaruh OPEC terhadap harga

minyak dunia sedangkan untuk kelompok produsen lainnya atau negara non

OPEC adalah seperti negara-negara pecahan Uni Soviet memproduksi 26,4 % dan

negara di amerika latin sebanyak 18,2 % dari total produksi minyak dunia.59

B. Sejarah Berdirinya OPEC

Pasca perang dunia pertama berakhir, kebutuhan akan sumberdaya fosil kian

meningkat karena adanya peningkatan proses industrialisasi oleh semua negara di

dunia. Keterikatan antara kebutuhan minyak menjadi isu penting dalam dunia

58

Dr. Lafael real. Global energy governance. (Queen marry univ, London .2015). Hal.21 59

Dr. Lafael real. Global energy governance. hal.21

Page 61: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

48

Internasional. Pada tahun 1940an, terjadi perselisihan antara perusahaan minyak

barat dan negara-negara produsen minyak lainnya. Perusahaan-perusahaan ini

memegang konsesi penguasaan minyak , dan memiliki kekuasaan yang besar atas

minyak yang dihasilkan, mereka yang mengatur harga dan produksi minyak yang

dikeluarkan serta kepada siapa minyak tersebut akan dijual. 60

Hal ini tentunya sangat merugikan negara-negara produsen minyak yang

menggantukan devisa mereka pada penjualan minyak. Sementara perusahaan-

perusahaan minyak raksasa tersebut yang dikenal sebagai The Seven Sisters yang

terdiri dari British Petroleum (Inggris), Royal Dutch Shell (Belanda dan Inggris),

Chevron (Amerika Serikat), Exxon (Amerika Serikat), Mobil Oil yang pada tahun

1999 diakuisisi oleh Exxon menjadi Exxon Mobil (Amerika Serikat), dan Texaco

(Amerika Serikat) yang di akuisisi oleh Chevron pada tahun 2001. Ketujuh

perusahaan besar ini cenderung menetapkan kebijakan sendiri tanpa berkompromi

dengan negara-negara produsen minyak lain. Dengan adanya monopoli yang

lakukan oleh perusahaann minyak raksasa ini, bukan justru membuat negara-

negara produsen minyak bersatu untuk melawannya. Tetapi mereka cenderung

untuk memilih caranya masing-masing degan alasan perbedaan kepentingan.

Posisi Seven Sister yang semakin kuat dan kesolidan mereka terus menjadi

masalah bagi negara produsen, seperti pada tahun 1951 ketika Iran di bawah

kepemimpinan musaddeq berusaha untuk menasionalisasi perusahaan minyak

milik Inggis yaitu Anglo-Iranian Oil Company (AIOC) menjadi National-Iranian

Oil Company (NIOC). Kebijakan Iran ini kemudian di laporkan Inggris ke

60

Pierre Terzian. OPEC : the inside story.( London, Zet Book Publisher. 1985).Hal 12-

13.

Page 62: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

49

Mahkamah Internasional (International Court of Justice—ICJ). Namun Iran tidak

mengindahkan keputusan ICJ agar Iran memberikan kembali kepemilikan

perusahaan tersebut kepada Inggris yang pada akhirnya negara Eropa, Jepang dan

Amerika melakukan boikot terhadap minyak Iran, sementara disisi lain Seven

Sisters meningkatkan produksi minyak mereka untuk mengisi kekurangan

pasokan minyak yang disebabkan karena pemboikotan tersebut.61

Pada akhirnya negara-negara yang biasanya mendapatkan pasokan minyak

dari Iran tidak merasa kesulitan karena mereka bisa mendapatkannya dari

perusahaan minyak raksasa. Di sisi lain Iran yang menjadikan minyak sebagai

sumber devisa utama negaranya mengalami penurunan ekonomi yang pada

puncaknya pada tahun 1953 terjadinya kudeta pada Pemerintahan Mussadeq.62

Dalam menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan maka negara-negara

produsen minyak mulai melakukan kesepakatan untuk menghilangkan dominasi

Seven Sisters dalam perdagangan minyak internasional, maka dibentuklah

Organization of Petroleum Exporting Country (OPEC). Venezuela adalah negara

pertama yang memprakarsai pembentukan OPEC, dengan mendekati Iran, Gabon,

Libya, Kuwait, dan Arab Saudi pada tahun 1949, menyarankan mereka untuk

bertukar pandangan dan memulai komunikasi yang lebih dekat antar negara-

negara penghasil minyak. Pada 10 -14 September 1960, atas gagasan Menteri

Pertambangan dan Energi Venezuela, Juan Pablo Peres Alfonso, dan Menteri

Pertambangan dan Energi Arab Saudi, Abdullah Al Tariki, Pemerintahan Irak,

Iran, Kuwait, Saudi Arabia dan Venezuela bertemu di Baghdad untuk

61

Pierre Terzian. OPEC : the inside story. hal.20 62

OPEC Secretary. What Is OPEC. hal. 22

Page 63: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

50

mendiskuiskan cara-cara untuk meningkatkan harga minyak mentah yang

dihasilkan oleh masing-masing negara.63

OPEC adalah organisasi antar Pemerintahan yang didirikan tahun 1960 di

Bagdad, Irak, oleh lima negara, yaitu Irak, Iran, Kuwait, Arab Saudi dan

Venezuela. Kelima negara ini dikenal sebagai founder members. Setelah itu,

beberapa negara kemudian bergabung, termasuk diantaranya adalah Indonesia di

tahun 1962. Selain lima negara pendiri, tujuh negara lainnya, Aljazair, Angola,

Ekuador, Libya, Nigeria, Qatar, dan Uni Emirat Arab. Ketujuh negara ini disebut

full members. Indonesia menjadi Anggota Penuh pada tahun 1962 dan

menangguhkan keanggotaannya pada 2008 dan efektif pada 1 Januari 2009.

Selain Indonesia, Ekuador, pernah menangguhkan keanggotaanya pada tahun

1992 tapi telah meratifikasi kembali pada tahun 2007 sampai sekarang.64

Dalam perjalananya OPEC mulai memperlihatkan pengaruhnya sebagai

sebuah organisasi minyak dunia, misalnya embargo pasca revolusi Iran, dimana

OPEC mengendalikan harga minyak dunia dengan menurunkan produksi minyak

yang menyebabkan melonjaknya harga minyak dunia secara drastis. OPEC juga

pernah mengalami kegagalan pengendalian harga minyak di pasar internasional

karena terjadinya krisis Asia Tenggara pada tahun 1998, dan beberapa tahun

kebelakan harga minyak jatuh dalam periode yang lama hingga USD 100/Barel

dari tahun 2011 hingga akhir tahun 2014.65

63

Anthony Sampson, The Seven Sisters : The great oil company and the world they

shaped . (New York: The Viking Press, 1975), Hal. 202. 64

Sanusi Bahrawi, Indonesia Dalam Dunia Perminyakan, (Universitas Indonesia Press,

2015), hal.86 65

Sanusi Bahrawi, Indonesia Dalam Dunia Perminyakan. hal. 89

Page 64: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

51

Pada dasarnya OPEC tidak mengontrol harga minyak di pasaran, karena

OPEC hanya badan Internasional yang berguna melakukan konsolidasi produksi

di antara negara-negara produsen minyak besar. Total produksi 12 negara anggota

OPEC sekitar 42 % dari total produksi minyak dunia. Namun demikian, dari sisi

perdagangan minyak Internasional, minyak yang diekspor negara-negara OPEC

mencapai 61% dari total minyak yang diperdagangkan secara Internasional dan

juga sumber cadangan minyak dunia sebagian besar dimiliki oleh negara-negara

OPEC. Seperti yang ditunjukan pada tabel 3.1.

3.1 Cadangan Minyak Dunia

Sumber: Kementerian ESDM 2015

Dengan besarnya cadangan minyak yang dimiliki setiap anggota OPEC saat ini,

tidak mengherankan jika OPEC memiliki pengaruh yang cukup besar dalam

menentukan harga minyak dunia, energi primer atau minyak yang sering kali

disebut Black Gold memiliki peran yang penting dalam melatar belakangi

Page 65: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

52

kebijakan luar negeri suatu negara khsusnya negara maju dan adikuasa seperti

contoh kebijakan luar negeri Amerika dan Rusia yang selalu dilatar belakangi

dengan kepentingan nasionalnya akan energi primer. Begitupun dengan Indonesia,

berbagai kebijakan luar negeri yang dikeluarkan pemerintah terkadang dilatar

belakangi akan kepentingan ketahanan energi nasional.

C. Tujuan dan Fungsi Terbentuknya OPEC

Wakil-wakil dari negara-negara anggota OPEC (Kepala Delegasi) bertemu

di konferensi OPEC untuk mengkoordinasi dan menyatukan kebijakan-kebijakan

perminyakan mereka, dalam rangka untuk meningkatkan stabilitas dan

harmonisasi di pasar minyak. Mereka didukung oleh Sekretariat OPEC, dipimpin

oleh Dewan Gubernur dan dilaksanakan oleh Sekretaris Jenderal, dan oleh

berbagai badan dari organisasi, termasuk Dewan Komisi Ekonomi dan Sub-

Komite Monitoring Kementerian.

Negara anggota mempertimbangkan situasi pasar minyak dan meramalkan

fundamental pasar, seperti nilai pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak

dan skenario persediaan minyak. Lalu mereka mempertimbangkan bagaimana

perubahannya, jika ada mereka akan melakukan produksi. Contohnya, pada

konferensi negara-negara anggota yang lalu mereka memutuskan untuk

meningkatkan atau menurunkan produksi minyak kolektif mereka untuk

mempertahankan kestabilan harga dan persediaan minyak yang merata untuk

Page 66: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

53

memenuhi permintaan dari konsumen pada jangka pendek, menengah dan jangka

panjang. 66

Setelah lebih dari 40 tahun berdiri, OPEC telah menerapkan berbagai

strategi dalam mencapai tujuannya. Dari pengalaman tersebut OPEC akhirnya

menetapkan tujuan yang hendak dicapainya yaitu memelihara dan meningkatkan

peran dari minyak sebagai sumber energi utama dalam mencapai pembangunan

ekonomi berkelanjutan, fungsi OPEC untuk menstabilkan harga minyak dunia

diimplementasikan melalui cara-cara berikut ini, yaitu:67

a) Koordinasi dan unifikasi kebijakan perminyakan antar negara anggota;

b) Menetapkan strategi yang tepat untuk melindungi kepentingan negara

anggota;

c) Menerapkan cara-cara untuk menstabilkan harga minyak di pasar

internasional sehingga tidak terjadi fluktuasi harga

d) Menjamin income yang tetap bagi negara-negara produsen minyak;

e) Menjamin suplai minyak bagi konsumen;

D. Keanggotaan OPEC

OPEC mempunyai dua belas negara anggota : enam di Timur Tengah,

empat di Afrika, dan dua di Amerika Selatan. Anggota asli OPEC termasuk Iran,

Iraq, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela. Di antara 1960 dan 1975, organisasi

yang memperluas keanggotaanya meliputi Qatar (1961), Indonesia (1962), Libya

(1962), Uni Emirat Arab (1967), Aljazair (1969), dan Nigeria (1971). Pada

66

OPEC Secretariat. What Is OPEC. hal. 23 67

OPEC Secretary .Whats is Opec? hal. 24

Page 67: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

54

awalnya Ecuador dan Gabon adalah anggota dari OPEC, tapi Ecuador menarik

diri pada 31 Desember 1992 karena mereka enggan atau tidak dapat membayar 2

juta Euro iuran keanggotaan dan merasakan bahwa mereka perlu untuk

menghasilkan minyak lagi untuk memenuhi kuota yang ditentukan OPEC, namun

pada tahun 2007 Ekouador kembali menjadi Anggota Penuh dalam OPEC.68

Hal yang sama juga terjadi pada negara Gabon yang keluar dari keanggotaan

OPEC pada Januari 1995. Angola bergabung pada awal tahun 2007, Rusia dan

Norwegia bergabung menjadi negara bukan permanen pada awal 2000. Indonesia

sendiri telah bergabung dalam OPEC sejak tahun 1962 dan memutuskan untuk

membekukan keanggotaannya (suspend) pada tahun 2008 dengan alasan

Indonesia tidak mampu dalam melakukan ekspor minyak karena semakin

meningkatnya konsumsi bahan bakar minyak dalam negeri dan menurunnya

produksi dalam negeri. Untuk mengindikasikan bahwa OPEC tidak menentang

perluasan keanggotaannya, Mohammed Barkindo, Sekjen OPEC, meminta Sudan

untuk bergabung. Irak masih menjadi anggota dari OPEC, walaupun produksi

minyak Irak tidak pernah menjadi bagian dari kesepakatan kuota OPEC.

Ada Tiga Jenis Keanggotaan sesuai dengan hak dan kewajibannya sebagai

anggota OPEC jika melihat pada Statuta OPEC.69

1. Founder Members

Status ini diberikan kepada negara-negara yang menjadi pelopor

berdirinya OPEC seperti Iran, Iraq, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela. Pada

68

OPEC Secretary.Whats is Opec? hal. 26 69

Mochamd Teguh Pamuji, OPEC Sebagai Organisasi Internasional Dibidang

Perminyakan Ditinjau dari Segi Hukum Internasional. Skripsi Universitas Indonesia, Depok 1993

, hal.12.

Page 68: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

55

dasarnya hak suara pada status Founder Members sama dengan hak suara pada

status full members dalam Sidang OPEC. Namun jika suatu negara ingin

bergambung dalam OPEC maka mereka harus mendapatkan suara penuh dari

Anggota Pendiri OPEC. Maka jika ada negara yang ingin bergabung maka mereka

harus mendapatkan 5 suara penuh dari anggota pendiri.

2. Full Members

Status ini deberikan kepada negara yang telah diterima sebagai anggota

melalui konfrensi OPEC yang di adakan setiap 6 bulan sekali. Adapun beberapa

syarat untuk menjadi anggota OPEC adalah merupakan negara eksportir minyak,

memiliki kepentingan yang sama dengan neara anggota OPEC, disetujui oleh tiga

per empat Anggota Penuh OPEC, negara tersebut juga harus memenuhi

kesepakatan kuota ekspor minyak yang telah disepakati ketika mereka ingin

bergabung dalam OPEC dan membayar Iuran keanggotaan sebesar 2 juta Euro

pertahun.70

3. Associate Member

Adalah negara net-eksporter minyak mentah yang dianggap oleh mayoritas

tiga perempat Anggota Penuh OPEC melalui konfrensi tidak memenuhi syarat

sebagai Anggota Penuh. Negara dengan status ini tetap berhak sepenuhnya untuk

mendapatkan fasilitas umum dari Sekertariat OPEC, seperti publikasi dan akses

ke perpustakaan data. Hanya saja tidak memiliki hak voting apabila diundang

dalam Konferensi OPEC atau pertemuan khusus dalam OPEC.

D.1. Prinsip dasar keanggotaan OPEC

70

Mochamd Teguh Pamuji, OPEC Sebagai Organisasi, hal. 13

Page 69: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

56

Sebagai sebuah organisasi Internasional, OPEC tentunya memiliki prinsip-

prinsip/syarat dasar agar sebuah negara bisa bergabung dalam OPEC. Ada tiga

prinsip dasar yang harus dimiliki dan di patuhi oleh negara anggota OPEC. Ketiga

aturan ini tercatat dalam Pasal 20 Statuta OPEC yakni secara garis besar sebagai

berikut :

1. Ekspor Minyak Substansial

Sebagai sebuah organisasi pengekspor minyak sudah pasti setiap negara yang

bergabung merupakan negara yang melakukan ekspor minyak, bukan hanya

negara yang mengolah minyak atau menghasilkan minyak. Seperti Amerika

Serikat, kendati Amerika memproduksi minyak lebih dari 10 juta barel perhari

tetapi konsumsi domestiknya mencapai 20 juta barel perhari, Amerika tetap harus

melakukan impor minyak untuk mencukupi kebutuhan konsumsi minyak dalam

negerinya.71

Namun jika kita mempertanyakan tentang seberapa banyak kuota ekspor

minyak yang bisa diterima OPEC sebagai persyaratan Ekspor, hal ini tergantung

akan kesepakan setiap negara dalam melihat mekanisme pasar. Jika permintaan

menurun maka otomatis negara-negara anggota harus bersedia menurunkan kuota

produksi mereka. Dan jika permintaan meningkat, OPEC tidak serta-merta

meningkatkan kuota produksinya karena harus menjaga harga minyak agar tetap

stabil. Karena jika harga terlalu tinggi makan negara konsumen akan berusaha

melakukan subsitusi bakar alternative yang pada akhirnya akan merugikan negara

produsen. Meski kuota produksi dalam mekanisme OPEC selalu disesuaikan

71

Teguh Pamuji, OPEC Sebagai Organisasi, hal. 14

Page 70: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

57

dengan mekanisme pasar, OPEC tetap menetapkan kuota produksi minimal bagi

anggotanya.

2. Kepentingan dasar yang sama

Sebagai sebuah prinsip dasar, kepentingan yang sama merupakan hal yang

tidak bisa dilepaskan dalam berjalannya OPEC. Seperti contoh Inggris, Rusia,

atau Norwegia, meskipun mereka semunya termasuk negara-negara pengekspor

minyak tetapi pada kenyataannya mereka tidak mau bergabung dalam

keanggotaan OPEC yang sebagian besar merupakan negara berkembang.

Jika melihat pasal 2 Statuta OPEC tentang tujuan organisasi, ada tiga hal yang

bisa dikatagorikan sebagai kepentingan OPEC :

1. Mengkoordinasikan dan menyatukan kebijakan perminyakan demi

kepentingan bersama baik secara Individual maupun secara kolektif

2. Menjaga kestabilan harga minyak dunia dengan mencegah terjadinya

fluktuasi harga di pasar Internasional.

3. Menjaga kelancaran supply untuk kelancaran kebutuhan dunia dan

melindungi investasi asing di bidang perminyakan.

Namun jika melihat fakta sejarah dan mayoritas anggota OPEC yang

merupakan negara berkembang, maka kita bisa menilai bahwa kesamaan

kepentingan yang tersirat dalam Statuta tersebut adalah usaha yang dilakukan

Page 71: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

58

negara-negara berkembang sebagai produsen minyak untuk melawan monopoli

pasar minyak yang dilakukan oleh perusahaan minyak negara maju.72

3. Persetujuan Anggota OPEC

Ketentuan untuk mejadi anggota OPEC pada dasarnya sama seperti

organisasi Internasional lainnya, yaitu harus disetujui oleh negara-negara

anggotanya. Namun dalam hal ini, untuk menjadi anggota OPEC, sebuah negara

harus mendapatkan persetujuan semua negara pendiri OPEC secara bulat. Adapun

persyaratan lainnya tentang persetujuan 3/4 Anggota Penuh dalam OPEC yang

ini tidak akan menjadi persoalan jika sudah disetujui oleh semua anggota pendiri

OPEC. Seperti yang terjadi pada negara Suriah yang ditolak sebagai negara

anggota karena tidak mendapat persetujuan penuh dari anggota pendiri OPEC.

E. Struktur OPEC

Organisasi OPEC terdiri dari 3 badan utama yaitu Konferensi OPEC,

Dewan Gubernur, dan Sekretariat beserta dengan badan-badan lainnya yang

berada di bawah badan utama sesuai dengan struktur OPEC.

1. Konferensi

a. Adalah organ tertinggi yang bertemu 2 kali dalam setahun. Tetapi pertemuan

extra-ordinary dapat dilaksanakan jika diperlukan. Semua negara anggota

harus terwakilkan dalam konferensi dan tiap negara mempunyai satu hak suara.

Keputusan ditetapkan setelah mendapat persetujuan dari negara anggota (pasal

11-12)

72

Teguh Pamuji, OPEC Sebagai Organisasi, hal. 15

Page 72: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

59

b. Konferensi OPEC dipimpin oleh Presiden dan Wakil Presiden OPEC yang

dipilih oleh anggota pada saat pertemuan Konferensi (Pasal 14).

c. Pasal 15 menetapkan Konferensi OPEC bertugas merumuskan kebijakan umum

organisasi dan mencari upaya pengimplementasian kebijakan tersebut. Sebagai

organisasi tertinggi, pertemuan Konferensi OPEC mengukuhkan penunjukan

anggota Dewan Gubernur dan Sekretaris Jenderal OPEC.

2. Dewan Gubernur

a. Dewan Gubernur terdiri dari Gubernur yang dipilih oleh masing-masing

anggota OPEC untuk duduk dalam Dewan yang bersidang sedikitnya dua kali

dalam setahun. Extraordinary Meeting dari Dewan dapat berlangsung atas

permintaan Ketua Dewan, Sekretaris Jenderal atau 2/3 dari anggota Dewan

(Pasal 17 & 18).

b. Tugas Dewan adalah melaksanakan keputusan Konferensi yaitu

mempertimbangkan dan memutuskan laporan-laporan yang disampaikan oleh

Sekretaris Jenderal, memberikan rekomendasi & laporan kepada pertemuan

konferensi OPEC, membuat anggaran keuangan organisasi dan

menyerahkannya kepada Sidang Konferensi setiap tahun; mempertimbangkan

semua laporan keuangan dan menunjuk seorang auditor untuk masa tugas

selama 1 tahun; menyetujui penunjukan setiap Direktur Divisi, Kepala Bagian

yang diusulkan negara anggota; menyelenggarakan pertemuan Konferensi

Luar Biasa OPEC dan mempersiapkan agenda sidang (Pasal 20 Statuta

OPEC).

Page 73: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

60

c. Dewan Gubernur dipimpin oleh seorang Ketua & Wakil Ketua yang berasal

dari para Gubernur OPEC negara-negara anggota dan yang disetujui oleh

Pertemuan Konferensi OPEC untuk masa jabatan selama 1 tahun (Pasal 21

Statuta OPEC).

3. Sekretariat

Adalah pelaksana eksekutif organisasi sesuai dengan Statuta OPEC dan

pengarahan dari Dewan Gubernur. Sekretaris Jenderal adalah wakil resmi dari

organisasi yang dipilih untuk periode 3 tahun dan dapat diperpanjang satu kali

untuk periode yang sama. Sekretaris Jenderal harus berasal dari salah satu negara

anggota. Dalam melaksanakan tugasnya Sekertaris Jendral bertanggung jawab

kepada Dewan Gubernur dan mendapat bantuan dari para Kepala Divisi dan

Bagian

F. OPEC dan Regulasi Minyak Dunia

Sebagai sebuah organisasi minyak terbesar OPEC memiliki peran penting

dalam penentuan regulasi minyak dunia, baik dari regulasi produksi maupun

regulasi penentuan harga minyak dunia. Menurut Lingyu Yan, seorang peneliti

ahli pertambangan dari China University of Geosciences (Beijing), Beijing,

China, mengatakan setidaknya ada 2 faktor utama yang mempengaruhi fluktuasi

minyak di dunia.

Pertama, Kemampuan pasokan Minyak dunia yang terbatas. Sebagai energi

yang tidak dapat diperbaharui energi minyak memliki keterbatasan dalam

cadangan sumber daya alam. Menurut data statistik, dalam dua dekade ini tidak

Page 74: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

61

ada sumur minyak besar baru. Hal ini meyebabkan cadangan minyak yang

terbukti (Proven Resourch) tidak mengalami peningkatan secara substansial. Di

sisi lain, kapasistas produksi minyak, termasuk kapasitas eksplorasi minyak,

pembangunan, transportasi, penyulingan, pemasaran dan tahapan lainnya juga

tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Sementara di sisi lain konsumsi

minyak pada setiap negara mengalami peningkatan drastis dan tidak bisa bersaing

dengan kapasitas produksi pada negara-negara penghasil minyak yang pada

akhirnya akan mempengaruhi biaya produksi yang akan mempengaruhi kuantitas

pasokan minyak di pasar minyak global dalam periode tertentu.73

Kedua, Ketidakstabilan produksi minyak di OPEC. Pentingnya peran negara

produsen minyak dalam struktur energi minyak dunia, tetapi banyak para sarjana

yang percaya bahwa OPEC lebih memiliki peran yang penting dalam permainan

energi minyak dunia yang dapat mempengaruhi fluktuasi. Karena anggota OPEC

memiliki 75 % cadangan minyak terbukti di dunia, terutama pasokan minyak dari

OPEC pada tahun 2004 mencapai 40% dari total pasokan minyak dunia, data yang

baru menyebutkan peningkatan pasokan minyak OPEC pada tahun 2010 bahkan

70 % (OECD,2010). 74

Dengan besarnya struktur pasokan minyak global, OPEC dapat

memainkan peran dominan dalam pasar minyak Internasional. Karena itu jika

terjadi ketidakstabilan produksi dan rencana peningkatan produksi oleh OPEC

maka akan beresiko pada peningkatan harga minyak global dengan cepat secara

73

Lingyu Yan, ―Analysis of the International Oil Price Fluctuations and Its Influencing

Factors ,American”, Journal of Industrial and Business Management. Vol 2.No.3, 2015. Hal.39 74

Crude Oil Poduction. OECD 2010.

Page 75: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

62

substansial.75

Melalui konfrensi OPEC yang diikuti oleh seluruh ketua delegasi

negara-negara anggota OPEC untuk mengkoordinasi dan menyatukan kebijakan-

kebijakan minyak mereka, dengan tujuan untuk memajukan kestabilan dan

harmonisasi di pasar minyak dunia.

Sementara ada pandangan lain yang menganggap bahwa OPEC

merupakan sebuah Kartel minyak, dalam buku berjudul OPEC Pricing Power ;

the need for new perspective, Bassam Fattouh melihat bahwa OPEC

mengharuskan anggota untuk tidak melebihi batas produksi minyak yang

ditetapkan agar harga minyak tetap tinggi. Tetapi dalam pelaksanaan regulasi

yang disepakati melalui konsensus ini seringkali diabaikan oleh negara-negara

anggota OPEC yang selalu ingin menjual minyak lebih banyak. Banyaknya

kepentingan yang ada dalam OPEC membuat kuota produksi yang sudah

ditetapkan sering dilanggar. hal ini juga diperparah dengan tidak ditetapkannya

hukuman bagi negara yang melebihi kuota produksi, yang mengakibatkan

mekanisme harga yang ada dalam OPEC membuat para pelaku pasar akan

meragukan kredibilitas OPEC dan kondisi ini juga sering kali digunakan oleh

negara-negara produsen minyak Non-OPEC untuk mengambil alih kendali harga

atas minyak global.76

Perdebatan produksi minyak pernah terjadi pada pertemuan OPEC ke-150

tanggal 10 September 2008 yang sebelumnya menggelar Extradiornary Meeting

pada bulan Mei 2008 di Wina Austria, Ketika Arab Saudi dilaporkan keluar dari

negosiasi OPEC ketika pertemuan memilih untuk menurunkan produksi minyak

75

Lingyu Yan. Analysis of the International Hal. 39-40 76

Bassam Fattouh, OPEC Pricing Power ; the need for new perspective. (Oxford:

Institute for Energy Studie, 2007), Hal. 6.

Page 76: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

63

dengan melakukan penambahan kuota. Hal itu terjadi dikarena apabila harga dari

minyak dunia terlalu rendah negara yang mempunyai minyak tidak mendapat

keuntungan yang sesuai dan apabila terlalu tinggi akan membebani anggaran

suatu negara, pada saat itulah ketika regulasi OPEC pada bulan September yang

menghasilkan penurunan harga minyak dunia.77

G. Indonesia dan OPEC

Pasang surut hubungan Indonesia dengan OPEC memang menuai banyak

pertanyaan dari berbagai pihak, pengaruh yang pernah diberikan Indonesia selama

menjadi Anggota Penuh dalam OPEC tidak bisa kita singkirkan begitu saja. Jejak

sejarah kerjasama yang sudah terjalin di antara negara anggota OPEC dan

Indonesia merupakan catatan penting bagi sejarah Hubungan Internasional.

Indonesia tercatat sebagai anggota sejak tahun 1962 bersamaan dengan masuknya

Libya. Sebelum memutuskan bergabung dalam OPEC, Indonesia menghadiri

pertemuan Kongres Minyak Arab pada tanggal 17-22 Oktober 1960 di Beurit,

Libanon.

Kongres tersebut tidak hanya dihadiri oleh negara-negara Arab, Kongres

tersebut juga dihadiri oleh negara-negara besar lainnya yang mempunyai

kepentingan terhadap minyak seperti Amerika Serikat dan Uni Soviet. Selama

kongres berlangsung Indonesia mempunyai pandangan yang sama dengan visi dan

misi OPEC dalam kerjasama perdagangan minyak. Karena itu tidak butuh waktu

lama setelah 2 tahun kongres itu dilaksanakan, Indonesia memutuskan untuk

77

Ehho Haryanto, ―Prospek Keberadaan Opec Dalam Pengendalian Harga Minyak

Dunia”, Jurnal hubungan internasional. Vol.1 no.2 Universitas Andalas. 2013. hal. 20.

Page 77: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

64

bergabung dalam OPEC pada tahun 1962. Dengan bertambahnya Indonesia dalam

OPEC maka jumlah anggota OPEC saat itu berjumlah 8 negara yaitu Venezuela,

Arab Saudi, Irak, Iran, Kuwait, Qatar, Libya dan Indonesia.

Dengan bertambahnya negera eksportir minyak dalam anggota OPEC,

posisi tawar yang dimiliki OPEC dalam perdagangan minyak Internasional juga

semakin menguat. Hingga tahun 1975, anggota OPEC berjumlah 12 negara yang

berasal dari berbagai benua yang kebanyakan berasal dari Timur Tengah dan

Afrika.

Selama masuk dalam keanggotaan OPEC, Indonesia memiliki peran yang

cukup penting dalam OPEC, karena bersama negara yang memiliki pandangan

netral seperti Venezuela dan Nigeria, Indonesia sering memberikan solusi

penengah yang baik kepada 2 kelompok dalam OPEC yang selalu berbeda

pendapat, 2 kelompok yang dimaksud adalah kelompok negara yang Pro-Barat

seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Qatar dan Kelompok lainnya yang

Anti-Barat adalah Irak, Iran, Libya, Aljazair.

Selama kiprahnya dalam OPEC, Indonesia pernah menetapi jabatan

penting dalam OPEC dengan menjabatnya tiga orang Indonesia sebagai Sekertaris

Jendral OPEC, mereka adalah Dr. Elrich Sanger (Sekjen OPEC 1969), Dr.

Subroto (Sekjen OPEC 1988 dan bahkan Dr. Purnomo Yusgiantoro menjabat

Sekjen sekaligus Presiden OPEC satu-satunya pada tahun 2013-2014. Indonesia

juga pernah menjadi tuan rumah Konferensi OPEC pada tahun 1964, 1976, 1980,

dan 1997.

Page 78: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

65

Kontribusi lainnya adalah Indonesia mengenalkan sistem pengusahaan

minyak berupa kontrak karya dan kontrak production sharing yang sampai

sekarang dipakai oleh beberapa negara. Selama bergabung dengan OPEC banyak

manfaat yang dirasakan oleh Indonesia, bahkan keanggotaan Indonesia dalam

OPEC menjadi salah satu faktor keuntungan ketika APBN Indonesia mengalami

Surplus pada tahun 1973-1974 dan 1979-1980 akibat adanya ―Oil Boom‖.78

Namun seiring dengan perkembangan industri dan meningkatnya

kebutuhan energi minyak di Indonesia yang terus meningkat ditambah dengan

tidak ekplorasi sumur minyak yang minim, produksi minyak Indonesia tidak

mencukupi untuk melakukan ekspor bagi OPEC dan pada tahun 2003 Indonesia

untuk pertama kalinya melakukan Impor minyak untuk memenuhi konsumsi

energi minyak dalam negeri.

Meskipun Indonesia sudah mulai melakukan impor minyak, OPEC tidak

mengeluarkan Indonesia dalam keanggotaannya karena Indonesia telah banyak

memberikan kontribusi kepada OPEC, meskipun OPEC tidak mengeluarkan

Indonesia karena alasan Indonesia sudah melakukan impor tetapi Indonesia

mempunyai alasan lain yang menyebabkan Indonesia membekukan

keanggotaannya di OPEC. Tetapi Pemerintah menegaskan kepada OPEC, jika

produksi minyak Indonesia telah kembali mampu untuk melakukan ekspor

minyak, maka Indonesia akan mengembalikan status keanggotaannya seperti

semula.

78

Istilah ini digunakan untuk menggambarkan situasi harga minyak yang meningkat

drastis karena adanya boikot yang dilakukan negara-negara timur tengah dalam masa perang

antara Israel yang didukung Amerika Serikat melawan negara-negara Arab. Lihat piere tenzia hal.

30

Page 79: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

66

Secara ekonomi, keanggotaan Indonesia di OPEC membawa implikasi

kewajiban untuk tetap membayar iuran keanggotaan sebesar US 2 juta Euro setiap

tahunnya, disamping biaya untuk sidang-sidang OPEC yang diikuti oleh Delegasi

RI. OPEC melihat bahwa penurunan tingkat ekspor di beberapa negara anggota

OPEC, termasuk Indonesia, disebabkan karena kurangnya investasi baru di sektor

perminyakan. Apabila kondisi tersebut terus berlangsung, maka diperkirakan

Indonesia akan mengalami hambatan dalam meningkatkan tingkat produksinya

dan tetap menjadi pengimpor minyak di masa mendatang.79

Sebelumnya pada Februari 2005, Pemerintah membentuk tim yang

membahas tentang masalah keanggotaan Indonesia dalam OPEC dari segi

ekonomi dan politik, dalam hal ini selain Kementerian ESDM, dihadirkan juga

para ahli dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Keuangan. Purnomo

Yusgianto Selaku Menteri ESDM sekaligus pemimpin dalam tim pembahasan

tersebut menyarankan agar kebijakan yang nanti dihasilkan atas dasar kajian yang

mendalam karena hal ini menyangkut masalah politis dan masalah diplomatis

antara Indonesia dan negara-negara anggota OPEC lainnya terutama negara-

negara Timur Tengah.80

Usualan tentang Indonesia harus keluar OPEC sebelumnya sudah

disampaikan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Direktur Pertamina,

Baihaki Hakim. Beliau mengatakan jika keanggotaan Indonesia saat ini dianggap

lebih bersifat politis dari pada melihat manfaat ekonominya karena Indonesia

79

Bappenas ―keanggotaan Indonesia dalam OPEC‖. di akses melalui

http://www.ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Politik_Luar_Negeri/Keanggotaan_Indonesia_dala

m_Organisasi_Internasional/Organization_Petroleum_Exp orting_Countries_(OPEC).pdf diakses

tanggal 2 Maret 2017 80

Serviac Carlson, Indonesia’s Oil. (CSIS Press Jakarta, 2001). hal. 57-58.

Page 80: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

67

sudah menjadi net-importir minyak. Pembahasan tentang keluar atau tidaknya

Indonesia dalam OPEC terus berlanjut di Komisi VII DPR, dalam pembahasan

tersebut terdapat dua perdebatan tentang masalah ini, pertama Indonesia harus

keluar dari OPEC karena statusnya sebagai net-importir, serta Indonesia akan

terbebani dengan iuran yang diwajibkan sebagai anggota OPEC sebesar 2 juta

Euro pertahun dan harus terus mengikuti peraturan yang diterapkan OPEC meski

sering bertentangan dengan kepentingan nasional.81

Kedua, Indonesia jangan terburu-buru keluar dari OPEC, karena

menganggap OPEC masih mempunyai posisi tawar yang besar dalam menentukan

harga minyak dunia, dengan Indonesia masih menjadi anggota OPEC kita bisa

berperan sebagai jembatan antara dua kepentingan yaitu kepentingan negara

produsen dan konsumen minyak dunia.

Setelah berbagai perdebatan yang terjadi di tubuh Pemerintahan serta

berbagai tanggapan yang disampaikan oleh para ahli atas keanggotaan Indonesia

dalam OPEC, Kementerian Luar Negeri akhirnya mencoba untuk mencari jalan

tengah atas masalah keanggotaan yang ada, yaitu dengan mencoba melobi OPEC

agar Indonesia bisa menjadi Anggota Peninjau. Dengan status sebagai peninjau,

OPEC akan mendapat keuntungan di mata Internasional dengan tetap menjaga

implikasi negatif dari pengaturan harga minyak. Di sisi lain, Indonesia akan tetap

menikmati keuntungan ekonomis dan politis dari OPEC tanpa harus membayar

81

―Indonesia sudah tidak relevan jadi anggota OPEC‖. 8 November 2004. Detik Finance

online. Di akses melalui http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-238036/baihaki-

indonesia-sudah-tidak-relevan-jadi-anggota-opec pada tanggal 15 Maret 2017

Page 81: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

68

iuran tahunan. Indonesia bisa dipilih untuk mendapat bantuan dari OPEC fund dan

lembaga bantuan lainnya yang ada di OPEC (Kemlu, 2005)82

.

OPEC menanggapi rekomendasi Indonesia ini dengan baik tetapi sesuai

yang tertuang dalam Statuta OPEC pasal 11 huruf D, bahwa negara peninjau

adalah negara yang diundang oleh OPEC untuk bertindak sebagai peninjau dalam

konferensi OPEC, negara peninjau bukan merupakan bagian dari anggota OPEC

dan tidak terikat dengan OPEC, begitu juga sebaliknya. Keikutsertaan anggota

peninjau OPEC juga pada dasarnya tergantung pada persetujuan konferensi

OPEC. Oleh karena itu jika Indonesia ingin merubah status keanggotaannya tanpa

keluar dari OPEC Indonesia bisa menjadi Anggota Partisipan tetapi tetap harus

membayar iuran tahunan dengan jumlah yang lebih kecil tentunya. Dengan

penurunan status keanggotaan Indonesia menjadi Anggota Partisipan maka

Indonesia tidak memliki hak dalam setiap persidangan atau pertemuan khusus

yang dilakukan oleh OPEC. Dengan statusnya sebagai Anggota Partisipan

Indonesia hanya bisa mendapatkan fasilitas umum dari Sekertariat OPEC, seperti

publikasi dan akses ke perpustakaan data. (Kemlu, 2005) 83

82

Kemlu, Deplu Pertimbangakan Indonesia sebagai negera peninjau dalam OPEC.

Diakses melalui

http://Kemlu.go.id/berita/2005/05/08/Deplupertimbangkanindonesiasebagainegarapeninjau. Html.

Pada tanggal 23 Maret 2017. 83

Kemenlu, Deplu pertimbangkan Indonesia

Page 82: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

69

BAB IV

ANALISA REAKTIFASI KEANGGOTAAN INDONESIA DALAM OPEC

PADA TAHUN 2015

Dalam membina kerjasama Internasional, Indonesia mempunyai tujuan

untuk meningkatkan persahabatan, dan kerjasama bilateral regional, dan

multilateral melalui berbagai macam forum sesuai dengan kepentingan dan

kemampuan nasional. Untuk menciptakan perdamaian dunia yang abadi, adil, dan

sejahtera, Negara kita harus tetap melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan

aktif. Pentingnya hubungan Internasional bagi suatu bangsa berkaitan dengan

manfaat yang diperoleh dalam menjalin hubungan Internasional tersebut.

Kerjasama Internasional dilaksanakan atas dasar kepentingan nasional tertentu,

karena adanya tujuan-tujuan yang hendak dicapai tersebut, maka seringkali yang

menjadikan mengapa suatu kerjasama Internasional dianggap penting bagi

kehidupan suatu bangsa.84

Mengenai status Indonesia dalam OPEC Indonesia tidak pernah

menyatakan keluar sepenuhnya dari OPEC, namun hanya menurunkan status

keanggotaanya atau menangguhkan keanggotaannya di OPEC, dari Anggota

Penuh menjadi Anggota Partisipan. Karena itu untuk menjadi Anggota Penuh,

Indonesia hanya perlu mereaktivasi keanggotaannya dengan membayar 2 juta

Euro. Reaktivasi keanggotaan Indonesia didorong oleh banyak faktor baik faktor

internal maupun eksternal.

84

Robert O. Keohane. Neoliberal Instituonalism; Perspective in Wolrd Politic, in

international institutions and state power. (Boulder : Westview Press 1989) .hal.30

Page 83: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

70

Penulis mencoba menganalisa didasarkan pada konsep kebijakan luar negeri,

yakni faktor internal dan eksternal. Dalam faktor internal masuknya Indonesia

dalam OPEC penulis akan menjelaskan tentang dinamika ketahanan Energi

nasional yang mengharuskan Indonesia untuk mencari sumber-sumber potensial

suplai sumberdaya minyak, baik yang bersumber dari dalam negeri maupun luar

negeri. Sementara secara eksternal, perubahan status keanggotaan ini di sebabkan

karena turunnya harga minyak dunia serta memudahkan Indonesia dalam mencari

investor asing di bidang energi konventional maupun non-konventional. K.J

Holsti menjelaskan hukum Internasional dan opini dunia (international law and

world opinion) mempengaruhi pengambilan kebijakan luar negeri suatu negara.

Bagaimana negara berusaha mengambil kebijakan yang sekiranya sesuai dengan

norma dan kebiasaan yang telah disepakati oleh komunitas dunia.

A. FAKTOR INTERNAL

A.1. Melaksanakan Politik Luar Negeri Yang Bebas Aktif

Sebuah negara sejatinya bergantung dengan negara lain. Seperti layaknya

manusia, negara pun perlu bersosialisasi untuk saling melengkapi karena tanpa

bantuan dari negara lain , sebuah negara tidak dapat berdiri sendiri dan tentunya

kesejahteraan negara tersebut akan semakin buruk. Dengan adanya saling

ketergantungan antar negara juga dapat membawa negara yang melakukan

hubungan tersebut diakui di mata Internasional. Memang saling ketergantungan

tersebut membawa manfaat yang besar bagi seluruh negara, namun tetap harus

Page 84: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

71

dilaksanakan dengan bijaksana dan bertanggung jawab, tanpa mengurangi

kedaulatan dari masing-masing negara tersebut.

Setiap negara juga memiliki kepentingan nasional yang harus dicapai.

Kepentingan nasional dapat dicapai dalam wilayah negara itu sendiri dan dapat

pula dicapai di luar wilayah negara. Dalam hal pencapaian kepentingan nasional

dilakukan di luar batas wilayah negara, instrumen yang digunakan ialah Politik

Luar Negeri. Politik luar negeri merupakan refleksi dari kondisi dalam negeri dan

pada saat yang sama dipengaruhi oleh perubahan-perubahan dinamis dari

lingkungan regional dan internasional.85

Dengan menganut prinsip politik luar negeri yang bebas aktif, Indonesia

merupakan negara yang cukup memiliki peran yang konstruktif dalam membina

kerjasama dengan negara-negara lain.dalam konteks keanggotaan Indonesia dalam

OPEC, konteks bebas aktif menjadi penting untuk dijadikan alasan masuknya

Indonesia dalam OPEC, karena dengan sikap Arti bebas aktif sendiri yaitu, Bebas

artinya Indonesia tidak terikat oleh kekuatan, politik, ideologi dari negara luar

(asing) maupun dari negara adikuasa dalam menyatakan sikap politiknya, hal ini

menunjukan bahwa Indonesia selalu bersikap netral dalam memberikan pendapat

atas suatu permasalahan Internasional sehingga ketika ada perdebatan mengenai

penetapan produksi dan harga di OPEC dimana banyak kepentingan yang saling

bertabrakan, Indonesia memberika solusi tengah terhadap permasalahan

perbedaan kepentngan tersebut.86

Sikap inilah yang juga membawa Indonesia

85

Anak Agung Bayu Perwita, Dan Yayay Mochamad Yani, Pengantar Ilmu Hubungan

Internasional (bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006),hal 23 86

KESDM, Naskah Urugensi OPEC, Hal 27

Page 85: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

72

menjadi negara yang memiliki pengaruh penting dalam OPEC karena dianggap

sebagai penengah antara negara-negara OPEC yang berselisih.87

Sedangkan aktif artinya Indonesia tidak bersifat pasif dalam menanggapi

masalah-masalah Internasional, melainkan bersifat aktif dimana Indonesia terus

mengikuti dinamika politik Internasional yang sedang berjalan serta berperan aktif

dalam isu-isu Internasional untuk memperlihatkan perannya sebagai sebuah

negara yang siap menghadapi kompetisi di era globalisasi.88

Konsep dasar kenggotaan Indonesia dalam OPEC sangat erat kaitannya

dengan amanat kerjasama Internasional di bidang energi sebagaimana dimaksud

dalam Undang Undang nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi yang bertujuan

menjamin ketahanan energi nasional, lebih spesifik lagi tertuang dalam Pasal 3

Undang Undang Energi nomor 30 Tahun 2007 yang menyebutkan bahwa

Pemerintah wajib menjamin ketersediaan energi baik bersumber dari dalam negeri

maupun dari luar negeri. Dengan demikian manfaat atas keanggotaan Indonesia

OPEC secara implisit, yakni untuk menjaga dan mempertahankan kelangsungan

hidup Bangsa dan Negara. Dalam konteks tersebut maka jelas bahwa eksistensi

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan cita-cita yang termaksud dalam

keduanya mengenai konsep mensejahterakan rakyat menjadi sangat relavan

dengan keinginan Indonesia menjadi anggota dalam organisasi multilateral seperti

OPEC.

87

Agus Haryanto. ―Prinsip Bebas Aktif Dalam Kebijakan Luar Negeri Indonesia:

Perspektif Teori Peran”. Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi. Vol. 4 No.2. Desember 2014. Univ.

Jendral Soedirman. hal. 20 88

Agus Haryanto. Prinsip Bebas Aktif, hal.21

Page 86: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

73

Disamping hal tersebut, dalam konteks keanggotaaan Indonesia di OPEC

menunjukan salah satu bentuk pengakuan komunitas multilateral atas Indonesia

sebagai negara yang berdaulat yang berasaskan Pancasila dan UUD 1945 sebagai

ideologi negara, yang menjunjung tinggi kebhinekaan. Keanggotaan Indonesia

dalam OPEC secara tidak langsung memperkuat keinginan negara untuk

menjalankan amanat politik bebas aktif secara konsisten.

Dengan adanya amanat politik luar negeri yang bebas aktif, maka

Indonesia perlu berpasrtisipasi dalam organisasi-organisasi strategis, di mana

secara historis hal ini telah ditunjukan dengan partisipasi Indonesia di dalam

PBB, Gerakan Non Blok (GNB), G-20, APEC dan Organisasi Internasional

lainnya yang memiliki pengaruh dalam Sistem Internasional. Mengingat bahwa

OPEC mempunyai pengaruh cukup besar dalam isu energi, karena itu Pemerintah

perlu untuk kembali bergabung dalam OPEC sebagai bentuk usaha Pemerintah

dalam mencapai kepentingan nasional.

A.2. Kebijakan Energi Nasional (KEN)

Kebijakan Energi suatu negara secara umum ditujukan untuk menjamin

ketahanan energi dari suatu negara. Sebagaimana diketahui ketahanan energi

merupakan suatu kondisi dimana kebutuhan masyarakat luas akan energi terjamin

pemenuhannya secara berkelanjutan, berdasarkan kriteria 3A, yaitu: ketersediaan

(availability), keterjangkauan (accessibility) dan akseptabilitas (Price and

quality)89

89

Iwa Garniwa.. Energy Security Dan Tantangan Perencanaan Energi Masa Datang.

Bahan Presentasi. Pusat Pengkajian Energi Universitas Indonesia. Jakarta, 2012. hal. 4 diakses

melaluiwww.academia.edu/11916231/ketahanan_energi_indonesia_2015-025_tantangan_dan_.

Pada tanggal 21 Maret 2017

Page 87: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

74

Proses penyusunan kebijakan energi nasional melibatkan berbagai instansi

terkait di bidang energi dari Pemerintah Pusat, Pemerintah daerah, Badan Usaha

Milik Negara (BUMN), perguruan tinggi, asosiasi perusahaan dan jasa di bidang

energi, perwakilan negara sahabat dan organisasi energi Internasional. Bentuk

kegiatan yang dilakukan antara lain melalui rapat-rapat, sosialisasi, konsinyering,

penyaringan pendapat publik serta pembahasan bersama dengan instansi

Pemerintah terkait dan stakeholder.90

Pada Kebijakan Energi Nasional (KEN) 2003-2020 Pemerintah Indonesia

telah menuliskan rancangan KEN untuk 17 tahun mendatang, dalam kebijakan

tersebut khususnya pada kebijakan Hulu Minyak dan Gas (Migas), Pemerintah

berencana untuk meningkatkan akses untuk memperoleh minyak bumi sebagai

sumber energi primer di Indonesia yang bersumber dari sumber-sumber dalam

negeri maupun yang bersumber dari luar negeri.91

Dengan melihat kebijakan ini penulis beranggapan bahwa bergabungnya

kembali Indonesia dalam OPEC salah satunya didorong oleh kebijakan energi

nasional. Menurut Widhyawan Prawiraatmadja, Gubernur OPEC Indonesia tahun

2015-2017, masuknya kembali Indonesia dalam OPEC merupakan strategi

Indonesia untuk mengamankan sumber suplai minyak dalam menjamin

pertumbuhan ekonomi. Menurutnya Indonesia merupakan negera yang

peningkatan konsumsi energinya terus meningkat, dengan ketersediaan suplai

90

Garniwa, Iwa, Energy Security Dan Tantangan hal.9 91

“Kebijakan Energi Nasional 2003-2020, kebijakan energi yang terpadu untuk

mendukung pembangunan nasional berkelanjutan”. Kementerian ESDM, 2003, Hal 20

Page 88: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

75

minyak yang cukup, akan memaksimalkan keuntungan Indonesia untuk dapat

mengejar pertumbuhan ekonominya.92

4.1 GDP Asia Tenggara

Sumber : International Monatary Fund (IMF)

Sejak tahun 2010 pertumbuhan ekonomi Indonesia terus meningkat,

bahkan pada tahun 2018, Indonesia diprediksi akan mengalami pertumbuhan

ekonomi yang cukup cepat, hal ini digambarkan oleh tabel 4.1 tentang

pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara yang di keluarkan oleh International

Monatary Fund (IMF). Dari tabel di bawah kita bisa melihat bahwa IMF

memprediksikan bahwa negara-negara di Asia Tenggara telah mengalami

pertumbuhan ekonomi yang rata hampir disemua wilayah.

Negara Malaysia dan Thailand akan mengalami pertumbuhan ekomomi

4% - 5% sementara Filipina akan mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi

dari 6,7% menjadi 6% pada periode 2015 dan terus menurun hingga tahun 2018.

92

Arnold Sirait. ―Empat keuntungan Indonesia kembali masuk OPEC‖. Katadata online.

Di akses pada melalui http://katadata.co.id/berita/2015/11/19/empat-keuntungan-indonesia-

kembali-masuk-opec pada tanggal 09 maret 2017.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

2015 2016 2017 2018

%P

era

nu

m

GDP Growth Rate

Thailand Malaysia Philippines Indonesia

Page 89: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

76

Dan Indonesia merupakan negara yang akan mengalami pertumbuhan ekonomi

paling pesat di antara negara asia tenggara lainnya yaitu dari 5,2 % di tahun 2015

menjadi 6 % pada tahun 2018. 93

Karena itu keputusan Indonesia untuk aktif kembali dalam OPEC

merupakan langkah responsif Pemerintah dalam menghadapi pertumbuhan

ekonomi yang sedang terus mengalami pertumbuhan yang signifikan, dan secara

tidak langsung juga dengan kemampuan Indonesia dalam penyediaan energi akan

membuat Indonesia lebih diminati oleh negara-negara maju untuk menamkan

invetasi mereka pada sektor industri Indonesia.94

A.3. Peningkatan Konsumsi Energi Minyak

Energi sangat diperlukan dalam menjalankan aktivitas perekonomian

Indonesia, baik untuk kebutuhan konsumsi maupun untuk aktivitas produksi

berbagai sektor perekonomian. Sebagai sumber daya alam, energi harus

dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran masyarakat dan pengelolaannya

harus mengacu pada asas pembangunan berkelanjutan. Dari aspek penyediaan,

Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumberdaya energi baik energi

yang bersifat unrenewable energy (energi terbaharukan) maupun yang bersifat

renewable energy (energi terbaharukan). Namun demikian, eksplorasi sumber

daya energi lebih banyak difokuskan pada energi fosil yang bersifat unrenewable

93

Muhammad Baharudin.Indonesia Rejoining OPEC, hal. 129. 94

Ashton, G. ―Does Indonesia’s OPEC Membership Matter?”. Investopedia online.

Diakses melalui http://www.investopedia.com/article s/investing/100115/does-indonesiasopec-

membership-matter.asp pada tanggal 09 maret 2017

Page 90: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

77

resources sedangkan energi yang bersifat renewable relatif belum banyak

dimanfaatkan.95

Kondisi ini menyebabkan ketersediaan energi fosil, khususnya minyak

mentah, semakin langka yang menyebabkan Indonesia saat ini menjadi net

importir minyak mentah dan produk-produk turunannya. Menurut Kementrian

Energi dan Sumber Daya Mineral cadangan energi minyak mentah Indonesia

hanya dapat diproduksi atau akan habis dalam kurun waktu 23 tahun, gas selama

59 tahun dan batubara selama 82 tahun. Hasil perhitungan ini menggunakan

asumsi bahwa tidak ditemukan lagi ladang-ladang baru sebagai sumber energi

fosil. Cadangan energi dapat meningkat (bertahan lama) apabila ditemukan

landang-ladang yang baru (KESDM,2009). 96

Dari aspek konsumsi menunjukkan bahwa konsumsi energi Indonesia

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada periode 2000-2010, konsumsi

energi akhir mengalami peningkatan rata-rata per tahun sebesar 2.73% dari 764.40

Juta SBM menjadi 945.52 Juta Setara Barel Minyak (SBM). Menurut jenis energi,

konsumsi energi BBM merupakan konsumsi energi tertinggi yang diikuti oleh

Biomas, Gas, Listrik dan Batubara Kementrian Energi Dan Sumberdaya Mineral

(2009). Dengan semakin menipisnya cadangan energi fosil pada satu sisi,

sementara disisi lain konsumsi energi terus mengalami peningkatan menjadi

ancaman terhadap perkembangan perekonomian Indonesia. Karena itu Pemerintah

Indonesia harus berupaya menjamin ketersediaan Energi, salah satunya adalah

95

Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral.. Handbook of Energy and Economic

Statistic of Indonesia. Jakarta, 2010. hal. 9 96

. Kementerian ESDM. Handbook of Energy hal. 10

Page 91: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

78

dengan mencari sumber-sumber penyedia baru yang berasal dari luar negeri.

OPEC menjadi salah satu sarana untuk mendapatkan sumber tersebut. 97

Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya, Anggota-anggota dari

OPEC memiliki cadangan minyak terbesar di dunia seperti contohnya Arab Saudi,

Iran, Iraq, Nigeria, Uni Emiriat Arab, dan Negara-negara OPEC lainnya. Dengan

bergabungnya kembali Indonesia di OPEC, Pemerintah akan lebih mudah

mendapatkan akses terhadap minyak tersebut seperti yang akan dijelaskan oleh

penulis pada pembahasan berikutnya.

A.4. Direct Deal Pembelian Minyak Antar National Oil Company

Masuknya Indonesia dalam OPEC merupakan stategi Pemerintah dalam

politik energi dimana Pemerintah bisa mendapatkan akses langsung terhadap

perusahaan minyak nasional (National Oil Company—NOC) tanpa melalui

perantara yang justru menyebabkan Indonesia harus membayar harga yang lebih

mahal dalam mendapatkan minyak dalam pasar minyak global. Sebagian besar

produksi dan cadangan migas dunia di kuasai oleh National Oil Company (NOC)

dari negara-negara anggota OPEC.

Dengan semakin terbatasnya akses terhadap cadangan dan sumber daya

migas, pada masa yang akan datang International Oil Company (IOC) mau tak

mau dihadapkan pada dua pilihan. Pertama, meningkatkan kemitraan dengan

NOC. Kedua, fokus kepada pengembangan migas non-konvensional. Dalam

konteks ini, Indonesia melalui NOC-nya (Pertamina) dapat memanfaatkan akses

97

Anwar, Ratih Pratiwi dan Muyanja Senyonga.. Mengembangkan Hubungan Industri

yang Baik di Industri Minyak dan Gas Indonesia. (International Labour Organization. 2007.

Jakarta.) hal. 20

Page 92: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

79

jaringan sesama anggota OPEC untuk meningkatkan kerjasama dan pertukaran

proyek dengan negara-negara anggota OPEC melalui direct deal sehingga harga

yang didapatkan Pemerintah akan lebih murah dan sehingga subsidi APBN

terhadap BBM bisa dialihkan untuk mengembangkan energi lainnya baik energi

fosil maupun energi terharukan. Kemudian dengan memanfaatkan keanggotaan

Indonesia di OPEC, Pemerintah akan lebih mudah menarik investor-investor asing

untuk berinvestasi di sektor energi. 98

Menurut Menteri ESDM, Sudirman Said, reaktivasi Indonesia di OPEC

akan memberikan banyak keuntungan, peluang direct deal pembelian minyak dan

produk lainnya bisa menghemat cukup signifikan dan yang juga penting bagi

Pemerintah untuk kembali aktif di panggung Internasional, dengan itu Pemerintah

juga bisa lebih mudah menarik investor-investor asing untuk berinvestasi di sektor

energi. Pemerintah Indonesia akan terus berupaya mencari peluang

menguntungkan melalui kerjasama Internasional untuk memenuhi kepentingan

nasional.

Widyawan Prawiraatmaja yang sebelumnya menjabat selaku Staf Ahli

Kementerian ESDM dan kemudian ditunjuk sebagai Gubernur OPEC 2015-2017

oleh Kementerian ESDM juga berpendapat, Indonesia selaku produsen sekaligus

pengimpor minyak tentu memiliki peran unik dalam proses pengambilan

keputusan dan kebijakan di OPEC. Untuk itu, peranan ini diharapkan dapat

menjadi langkah menjaga kepentingan nasional. Langkah Pemerintah Indonesia

dalam menjamin kecukupan energi ini juga bagian dari membangun ketahanan

98

Idris Rusadi Putra.‖ Ini alasan Indonesia bisa gabung OPEC meski rajin impor minyak‖

. Merdeka Online. diakses melalui https://www.merdeka.com/uang/ini-alasan-indonesia-bisa-

gabung-opec-meski-rajin-impor-minyak.html pada tanggal 20 Maret 2017

Page 93: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

80

energi yang harus diikuti dengan pengembangan energi baru terbarukan secara

sungguh-sungguh. Pemerintah berkomitmen mencapai 25 % penggunaan energi

terbarukan dari seluruh kebutuhan energi harus dicapai di tahun 2025.99

Dalam diskusi singkat antara penulis dengan beberapa pegawai staff Kementerian

ESDM, Ir. Sugeng Mujianto. M.Sc., M.Env.eng,sc.(Kabag. Kerjasma Regional dan

Multilateral), Aries ST. MT.(Kasubag. Kerjasama Multilateral), dan Nandito Adisuryo

S.Sos.(Analis Kerjasama Multilateral), 100

Ir. Sugeng juga mengatakan bahwa pada

dasarnya direct deal yang dilakukan adalah upaya Pemerintah dalam mengurangi

kesulitan dalam business mechanism, jika mekanisme lebih mudah tanpa melalui

broker atau mafia-mafia minyak, Pemerintah akan mendapatkan harga minyak

yang lebih murah. Karena itu masuknya Indonesia OPEC tahun 2015 didasari atas

kepentingan akan sumber energi minyak yang murah.

A.7. Ideosinkratik Jokowi

Terpilihnya pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) sebagai

presiden dan wakil presiden pada pemilu Juli 2014 lalu menyiratkan perubahan

atau perbedaan dalam kinerja politik luar negeri Indonesia lima tahun ke depan.

Secara hipotetik Jokowi-JK akan lebih menampilkan politik luar negeri yang low

profile atau setidak-tidaknya mengurangi ―terlalu banyak tampil di luar negeri‖

tanpa mengabaikan konteks high profile dan akan lebih fokus pada urusan dalam

negeri atau ditujukan semata-mata untuk membenahi dan memperkuat kondisi

99

Dieamas Khrisna Duta. ―Masuk OPEC, Indonesia Incar Pembelian Minyak Langsung‖.

CNN Indonesia Online. 5 Desember 2015. Diakses melalui http://www.cnnindonesia.com/

ekonomi/20151205125424-85-96167/masuk-opec-indonesia-incar-pembelian-minyak-langsung/

pada tanggal 26 Maret 2017. 100

Diskusi antara penulis dan Ir. Sugeng (Kepala bagian kerjasama dan informasi

KESDM, pada 27 Maret 2017.

Page 94: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

81

dalam negeri. Bagi Jokowi ini penguatan dan pembangunan ekonomi nasional

nampak lebih menarik dan lebih penting.

Kesederhanaan, kejujuran, keterbukaan, atau ketegasan keteraturan

(seremonial dan protokoler) serta reputasi (posisi dan rasa hormat), hal itu terlihat

jelas mempengaruhi tampilan politik luar negeri Indonesia dalam sepuluh tahun

terakhir. Ini sangat mungkin berbeda dengan self-beliefs yang dimiliki Jokowi

yang sederhana dan jujur serta mementingkan kerjasama yang konkrit dimana hal-

hal tersebut diinginkan untuk direalisasikan dan ditampilkan. Dengan kata lain,

presiden terpilih Jokowi menghendaki politik dan hubungan luar negeri yang lebih

berlandaskan hubungan kerjasama yang sederhana tetapi jujur serta memberi hasil

positif dan konkrit bagi pihak-pihak yang terlibat. Aspek terakhir dari

idiosinkretisme adalah emotional. Ini mencakup emosi positif (seperti keriangan,

simpel, fleksibel, optimis, dll) serta emosi-emosi negatif (sedih, gusar, marah,

kecewa, dll).101

Pengenalan melalui pemberitaan media nampaknya Jokowi memiliki emosi

positif yang lebih kuat atau menonjol dibandingkan dengan emosi negatif. Dia

merasa aman dan nyaman dalam keramahan di tengah masyarakat. Ini sejalan

dengan pandangan para pakar psikologis dimana Jokowi memiliki kecenderungan

afiliasi sosial yang lebih kuat serta memiliki emosi yang lebih stabil, lebih

terkendali. Disamping kemampuan intelektual, stabilitas emosi, karakter, sikap,

dan kepribadian presiden akan menentukan kemampuan melaksanakan pekerjaan

101

Mangadar Situmorang. ―Orientasi kebijakan luar negeri Indonesia di bawah

kepemimpinan Jokowi –JK.” Jurnal Ilmu Hubungan Internasional Vol.11 No.1 Tahun 2015 .

Hal.67

Page 95: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

82

seperti kemampuan berkomunikasi, pengkajian keputusan, analisa dan mencari

solusi kreatif.102

Dalam Artikel yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri RI, setiap

pemimpin Indonesia selalu memberikan penafsiran dan implementasi yang

berbeda dalam menjalankan prinsip bebas aktif. Pada era Jokowi prinsip politik

luar negeri yang bebas aktif dalam kebijakan luar negeri Jokowi-JK digambarkan

melalui tujuan kebijakan luar negeri Indonesia yaitu mengedepankan identitas

Indonesia sebagai negera kepulauan, diplomasi middle power, mempeperkuat

pengaruhnya di Asia-Pasifik, dan politik luar negeri kerakyatan. 103

Demikian pula dengan empat prioritas yang ditawarkan oleh presiden terpilih

Jokowi, yakni Perlindungan WNI, termasuk TKI di luar negeri, perlindungan

sumber daya alam dan perdagangan, produktifitas perekonomian, dan pertahanan

keamanan nasional, regional, serta perdamaian dunia. Sementara Jokowi menaruh

perhatian khusus pada komitmen pemberian dukungan bagi kemerdekaan dan

keanggotaan Palestina di PBB, Jokowi juga mengedepankan diplomasi total di

dalam menyelesaikan potensi sengketa dengan negara-negara lain. Prioritas

program di atas, sekalipun masih bersifat normatif (on paper) bisa dilihat sebagai

prioritas yang menunjukkan kecenderungan inward-looking. Hal ini berbeda, jika

tidak bertentangan dengan misi kebijakan dan strategi terdahulu yang lebih

menampilkan kesan baru, proaktif dan outward-looking, meskipun seorang analis

berpendapat, ―Yudhoyono's foreign policy is all about image”.104

102

Mangandar Situmorang. Orientasi kebijakan luar negeri. hal.68 103

Kemlu. ―2 tahun kerjasama Jokowi-JK: Kerja Nyata‖ .Artikel Dirjen informasi dan

Diplomasi Publik, Kemlu 2016. Hal. 5 104

Mangadar Situmorang. Orientasi kebijakan luar negeri , Hal. 70

Page 96: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

83

Pernyataan mangandar tersebut juga didukung dengan argument yang

dinyatakan oleh Retno Marsudi selaku Menteri Luar Negeri Indonesia yang

menyatakan bahwa, pada era Pemerintahan Jokowi, kebijakan luar negeri yang

dikeluarkan pemerintah harus pro-rakyat atau diplomasi untuk rakyat. Diplomasi

yang dilakukan harus diarahkan untuk mendukung kepentingan nasional dari pada

mempertahnkan atau memperluas keaktifan dalam panggung Internasional.

Meskipun masuknya Indonesia dalam OPEC merupakan langkah pragmatis

Indonesia dalam memberikan pengaruhnya dalam sistem Internasional tetapi pada

dasarnya, kebijakan reaktifasi tersebut didorong oleh kepentingan nasional yang

mencerminkan kebutuhan atas ketahanan energi nasional.105

Seperti yang dikatakan Robert Jackson dan George Sorensen, kepentingan

nasional tercipta dari kebutuhan suatu negara. Kepentingan ini dapat dilihat dari

kondisi internalnya, baik dari kondisi politik-ekonomi, militer, dan sosial-budaya.

Kepentingan juga didasari akan kapasitas kekuatan (power) yang ingin diciptakan

sehingga negara dapat memberikan dampak langsung bagi pertimbangan negara

agar dapat pengakuan dunia.106

Dengan kecenderungan Inward-looking yang dimiliki Jokowi serta misi yang

dibawanya untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat maritim dunia yang

menjadikan Indonesia sebagai pusat perlintasan jalur perdagangan Internasional

yang strategis, penulis melihat berbagai faktor yang mendorong Indonesia dalam

105

―Kebijakan thousand friend tidak ada lagi di bawah Retno‖. Jakarta Globe online. Diakses dari

http://jakartaglobe.id/news/thousand-friends-policy-retno/ padda tanggal 26 April 2017 106

Robert Jackson dan Georg Sorensen. Pengantar Studi Hubungan Internasional.

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2009.) Hal. 89

Page 97: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

84

mereaktifasi keanggotaannya merupakan batu loncatan menuju Indonesia yang

sejahtera.

Tidak hanya Jokowi sebagai presiden, dipilihnya Retno Marsudi sebagai

Menteri Luar Negeri RI juga menjadikan politik luar negeri Indonesia

memfokuskan pada perlindungan dan kepentingan ekonomi nasional. Retno juga

diberikan tugas oleh presiden agar diplomasi menjadi ujung tombak pemasaran

produk-produk Indonesia, karena itu selain berdiplomasi seorang diplomat juga

harus bisa mempromosikan produk dalam negerinya agar bisa bersaing dengan

produk luar.107

Secara garis besar hubungan Indonesia dengan negara-negara anggota OPEC

yang didominasi oleh negara Timur Tengah merupakan kedekatan yang dibangun

atas dasar kepentingan untuk kemajuan dunia Islam, jika melihat kedekatan

pemerintahan Indonesia pada era Jokowi, peran politik Indonesia di kawasan

Timur Tengah cukup signifikan. Seperti menjadi mediator dalam menengahi

konflik Arab Saudi-Iran dalam kasus eksekusi mati Nimr Al-Nimr (Ulama Syiah)

bersama 46 warga negara Iran lainnya. Yang akhirnya menimbulkan demonstrasi

dan kerusuhan besar-besaran di depan Kedutaan Arab Saudi di Iran. Dengan

adanya kerusuhan tersebut Arab Saudi bersama dengan negera Timur Tengah

lainnya seperti Bahrein, Sudan, Yordania, Kuwait, Qatar, Djibouti, dan Somalia

karena menganggap Iran tidak menjaga keamanan diplomat.

Banyak Negara yang ambil bagian dalam memutuskan hubungan bilateral

dengan Iran membuat Indonesia yang merupakan Negara dengan penduduk Islam

107

Farahdiba bachtiar ―menteri perempuan; antara Identitas dan Kapabilitas, portal

hubungan internasional online, diakses melalui http://www.portal-hi.net/menlu-perempuan-antara-

identitas-dan-kapabilitas/ pada tanggal 24 april 2017

Page 98: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

85

terbesar juga diajak dalam salah satu aliansi untuk memutuskan hubungan

diplomatic, tetapi Jokowi dengan tegas menolak ajakan aliansi yang datang dari

Arab Saudi untuk mendukung Arab Saudi dalam konfliknya dengan Iran. Jalan

yang ditempuh Indonesia dalam konflik tersebut adalah posisi netral dan

menawarkan diri sebagai mediator dalam konflik tersebut. 108

Retno Marsudi juga menyatakan tentang pentingnya peran Indonesia di

kawasan Timur Tengah, khususnya dalam menyelesaikan konflik yang sedang

memanas antara Iran dan Arab Saudi. Pemerintah Indonesia berinisitif, agar

konflik yang terjadi antara kedua negara tersebut harus di selesaikan melaluin

rekonsiliasi dalam OKI.109

B. FAKTOR EKSTERNAL

B.1. Anjloknya Harga Minyak Dunia dan Alokasi Dana Subsidi

Harga minyak dunia pada tahun 2013 sempat mengalami kenaikan pada

periode April hingga September 2013. Namun kondisi tersebut tidak bertahan

lama, pada bulan Oktober 2013 perkonomi dunia kembali melemah terutama

Cina, India, dan Jepang turut menyebabkan penurunan permintaan minyak global

terutama di kawasan Asia Pasifik. Komoditas ini terus melemah sejak Cina

mengumumkan perlambatan ekonominya sejak kuartal pertama 2014 yaitu 7,7 %

menjadi 7,3 %. bulan Juli 2014, proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun

108

Annisa Karimah. kebijakan indonesia menjadi mediator dalam menengahi konflik

arab saudi-iran dalam kasus eksekusi mati nimr al-nimr. Skripsi. Universita Muhamadiah

Yogyakarta, 2016. hal.12 109

Retno LP. Marsudi, Pernyataan Laporan Tahunan, kemlu, 2016. hal.8 diakses melalui

http://www.kemlu.go.id/id/pidato/menlu/Documents/PPTM-2017-EN.pdf pada tanggal 25 April

2017

Page 99: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

86

2014 mengalami penurunan dari yang semula 3,4 % menjadi 3,1 % sehingga

permintaan akan minyak mentah juga semakin menurun. Hingga pada puncaknya

yaitu dalam semester 2 tahun 2014 harga minyak anjlok sebesar 55 % seperti yang

di tunjukan pada tabel berikut.

4.2 Trend Harga Minyak global (Brent)

Sumber: Kementerian ESDM 2017

Selain itu kebijakan organisasi negara-negara yang tergabung di OPEC

yang mempertahankan produksi minyak sebesar 30 juta barel per hari ditengah-

tengah ancaman perlambatan ekonomi dan saingan produksi gas yang terus

meningkat di Amerika, negara-negara anggota OPEC sepakat untuk

mempertahankan produksi minyak mentah di kisaran 30,5 juta barel per hari pada

pertemuan November 2014 di Austria. Hal itu berdampak pada kelebihan

produksi minyak oleh OPEC karena permintaan akan minyak yang lebih rendah.

IEA memprediksikan bahwa rendahnya harga minyak dunia masih

berlangsung lama. Hingga kuartal 4 tahun 2016, rata-rata harga minyak dunia

Page 100: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

87

(Brent)110

hanya mencapai USD57,5/barel. Mengingat sangat dipengaruhi oleh

harga minyak dunia maka Pemerintah perlu mengkaji ulang asumsi Indonesian

Crude Price (ICP) sebesar USD 70/barel pada APBNP 2015. Rendahnya harga

minyak yang diprediksikan akan berlangsung lama juga dilatar belakangi oleh

persaingan industri migas yang semakin ketat antara negara-negara timur tengah

dengan Amerika Serikat. Tentunya perkiraan harga minyak dunia yang rendah

akan mempengaruhi ICP dan berdampak pada penurunan penerimaan negara dari

sektor migas. Walaupun begitu, harga minyak akan sedikit mengalami

peningkatan di kuartal 4 tahun 2015, yang dipengaruhi oleh perekonomian global

yang membaik di tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 yaitu diperkirakan

meningkat dari 3,2 % menjadi 3,6 %.111

Momentum menurunnya harga minyak mentah dunia dimanfaatkan oleh

Indonesia dengan meningkatkan cadangan bahan bakar minyak dalam negeri serta

membangun tangki penimbunan cadangan bahan bakar disaat harga minyak masih

rendah. Selain itu, penurunan harga minyak juga menguntungkan bagi Indonesia,

dengan meningkatkan kuota impor yang lebih banyak di saat penurunan harga

minyak dunia masih berlangsung, Pemerintah akan menghemat lebih banyak

APBN negara yang biasanya dialokasikan pada dana subidi BBM.

Karena subsidi energi menghambat proses transisi Indonesia ke sistem

energi yang berkelanjutan dalam berbagai bentuk. Pertama, subsidi mengambil

110

Brent (Brent Crude) merupakan nilai standarisasi minyak yang sumbernya berasal

dari laut utara(Eropa) sedang nama Brent berasal dari lahan tambang di laut utara, yang dibuka

pada tahun 1970. Harga minyak Brent menjadi dasar pembentukan harga sejak tahun 1971 untuk

hampir 40% nilai minyak diseluruh dunia, dan terus digunakan sampai sekarang ini.(lihat Naskah

Urugensi OPEC, hal. 21) 111

Kementerian ESDM.Naskah Uurgensi OPEC. hal. 30

Page 101: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

88

banyak sumber dana dari APBN yang sebenarnya dapat digunakan untuk

membiayai infrastruktur penting di bidang energi dan kesehatan, pendidikan dan

program lainnya. Kedua, subsidi juga tidak sejalan dengan konservasi energi dan

peralihan ke energi alternatif yang lebih bersih, sehingga menghambat pencapaian

sasaran Kebijakan Energi Nasional. Mengingat banyaknya penolakan atas rencana

reformasi subsidi di masa yang lalu, Pemerintah perlu menyusun strategi politis

yang jelas mengenai pengurangan subsidi, berkomunikasi secara terbuka

mengenai langkah-langkah yang ingin diambil, serta melakukan transparansi atas

realokasi anggaran subsidi dengan memanfaatkan anjloknya harga minyak

dunia.112

Dalam diskusi dengan staff KESDM, penulis juga mendapatkan informasi

bahwa turunnya harga minyak dunia pada tahun ini sangat mempengaruhi

keputusan Indonesia untuk masuk kembali dalam OPEC. Pasalnya sebagai negara

konsumen minyak dunia, Indonesia akan sangat di untungkan dengan harga yang

lebih murah. Dengan masuk kembali menjadi anggota OPEC, Indonesia akan bisa

mengontrol harga minyak agar bisa tetap murah, serta bisa mendapatkan supplyer

minyak tetap disaat harga minyak sedang anjlok.113

Aries Kuswanto juga menambahkan, alasan tentang naik turunnya harga

minyak sangat mempengaruhi keanggotaan Indonesia dalam OPEC, keluarnya

Indonesia dari Anggota Penuh OPEC pada 30 November 2016, hal ini disebabkan

menyusul keputusan negara-negara anggota OPEC untuk menurunkan 1,2 juta

112

International Energi Agency, Ringkasan kebijakan energy Indonesia 2015, Prancis,

Februari 2015. Hal.7, diakses melalui www.iea.org/textbase/nppdf/free/2015/

Indonesia2015SUM_bahasa.pdf, pada tanggal 22 Maret 2017 113 Diskusi penulis dan staff KESDM di biro kerjasama dan pelayanan informasi public

kementerianESDM pada tanggal. 27 Maret 2017

Page 102: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

89

Bph dari 33,6 juta Bph menjadi kisaran 32 juta Bph. Indonesia sebagai anggota

penuh juga diharuskan untuk memangkas produksi minyak domestiknya sebanyak

5% atau sekitar 37.000 Bph padahal Indonesia sedang memperbaiki RAPBN

2017. Akibat pemangkasan produksi ini akhirnya Indonesia memutuskan

membekukan kembali keanggotaannya sebagai Anggota Partisipan. 114

Reaktivasi keanggotaan Indonesia dalam OPEC pada 8 Desember 2015

nampaknya belum memberikan efek yang besar bagi kestabilan energi dalam

negeri, pembekuannya kembali status keanggotaan Indonesia dalam OPEC pada

sidang OPEC ke-171 yang dilaksanakan di Wina pada 30 November 2016.

Menurut Presiden Jokowi pembekuan sementara yang dilakukan kembali oleh

Indonesia ini merupakan langkah Pemerintah dalam memperbaiki struktur

anggaran pendapatan belanja Negara (APBN), Jokowi juga menjelaskan bahwa

jika kita keluar dari OPEC untuk perbaikan APBN juga tidak menjadi masalah.115

Ignasious Jonan selaku Menteri ESDM menggantikan Sudirman Said yang

direshuffle mengatakan bahwa keputusan pembekuan ini diambil menyusul

keputusan sidang memotong produksi minyak minyak sebesar 1,2 juta barel

perhari (bph), diluar kondensat. Sidang juga meminta Indonesia untuk memotong

produksi minyak mentah sebesar 5 persen dari produksinya, atau sekitar 37.000

bph untuk memenuhi kuota produksi OPEC, Padahal kebutuhan penerimaan

negara dari penjualan minyak masih cukup besar dan pada RAPBN 2017

disepakati produksi minyak di 2017 turun sebesar 5.000 bph dibandingkan 2016.

Ignasius juga menambahkan sebagai negara net importir minyak, pemotongan

114

Diskusi penulis dan staff KESDM di biro kerjasama dan pelayanan informasi public

kementerianESDM pada tanggal. 27 Maret 2017. 115

Ihsanudin, Soal keputusan Indonesia.

Page 103: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

90

kapasitas produksi ini tidak menguntungkan bagi Indonesia, karena harga minyak

secara teoritis akan naik.

B.2. Keanggotaan Indonesia Dalam International Energy Agency (IEA)

` Masuknya Indonesia dalam IEA juga merupakan salah satu strategi

Pemerintah dalam mengatasi permasalahan energi. Dengan masuknya Indonesia

dalam IEA Indonesia akan memberikan keuntungan besar di bidang energi

khususnya dalam bidang kerjasama perdagangan Internasional khususnya

dibidang energi fosil maupun energi lainnya.

Internasional Energy Agency (IEA) merupakan sebuah badan independen,

didirikan pada November 1974 dibawah naungan Organization for Economic Co-

operation and Development (OECD) atau negara-negara industri maju. IEA di

dominasi oleh Negara-negara konsumen energi terbesar seperti Amerika, Cina,

Jepang dan Negara konsumen energi lainnya. IEA sendiri berfungsi untuk

mempromosikan keamanan energi diantara negara-negara anggotanya melalui

tanggapan kolektif hingga gangguan fisik dalam pengadaan minyak, dan

menyediakan riset yang bersifat autoritatif dan analisa terhadap cara-cara untuk

memastikan energi yang bisa diandalkan, terjangkau, dan bersih bagi 29 negara

anggotanya dan negara-negara lainnya. IEA membawa program energi yang

menyeluruh bagi sesama negara anggotanya, yang masing-masing berkewajiban

untuk menjaga cadangan minyak yang setara dengan 90 hari dari import

bersihnya.116

116

International Energy Agency. Ringkasan Energi Indonesia. hal. 10

Page 104: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

91

Jika kita melihat fungsi dan tujuan dari OPEC dan IEA maka kita bisa

melihat jelas bahwa kedua tujuan organisasi ini sangat bertolak belakang namun

saling membutuhkan dalam hal energi, singkatnya OPEC mewakili negara

produsen minyak yang berupaya untuk menjual minyaknya dengan harga setinggi

mungkin, sebagai upaya untuk mengoptimalkan pendapatan negaranya.

Sebaliknya dan IEA mewakili negara-negara konsumen minyak utama berusaha

menurunkan harga pembelian minyak mentah serendah mungkin, untuk menekan

ongkos input produksi dalam pengilangan minyak mentah untuk menjadi produk

siap pakai untuk konsumen akhir, seperti bensin, solar, jet kerosin.117

Jika suatu saat OPEC menaikan harga minyak dunia makan IEA akan

berusaha menstabilkannya dengan menggunakan cadangan minyak yang ada

sebagai langkah determinan agar OPEC kembali menaikan produksi minyak dan

mestabilkan harga minyak dunia. Saat ini, total cadangan minyak strategis

(Stategic Petroleum Reserve—SPR) dari negara-negara OECD diperkirakan

sekitar 4,2 milyar barel, yang terdiri dari sekitar 1,5 milyar SPR yang dikontrol

oleh Pemerintah, dan sekitar 2,7 milyar sebagai cadangan komersial/industri yang

dikuasai oleh swasta. Sekitar 1,8 milyar atau 43% dari total SPR OECD ini

dikuasai oleh AS. Dari estimasi kasar penulis sendiri berdasarkan berbagai

sumber informasi, SPR dari negara-negara non-OECD diperkirakan sekitar 3,4

milyar barel pada akhir tahun 2011, yang sebagian besar dipegang oleh China

(470 juta), Saudi Arabia (315 juta), dan Rusia (276 juta). Beberapa negara

117

Puguh Bodro Irwan. Memahami persaingan global antara OPEC dan IEA: pengaturan

produksi vs. pengelolaan cadangan strategis minyak. Article online. Di akses melalui

https://puguhbirawan.files.wordpress.com/ 2012/10/memahami-persaingan-global-antara-opec-

dan-iea-_-puguh-b-irawan-01-01-2012.pdf pada tanggal 19 Maret 2017.

Page 105: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

92

ASEAN juga memiliki SPR, misalnya Indonesia sekitar 38 juta barel, begitu juga

dengan Singapura (24 juta), Thailand (40 juta), dan Philippines (12 juta). Dengan

konsumsi minyak sekitar 1,1 juta barel/hari, SPR Indonesia hanya mampu

digunakan sekitar 35 hari, jika keadaan darurat terjadi di negara ini.118

Ada 3 prinsip dasar dalam IEA atau yang sering di sebut ―3E‖ yaitu

energy security (keamanan/jaminan pasokan energi), economic development

(pembangunan ekonomi), dan environmental protection (perlindungan lingkungan

hidup) dan yang terakhir memfokuskan pada strategi mengatasi perubahan iklim

(climate change). Belakangan ini IEA gencar mempromosikan perlunya

pengembangan terhadap sumber-sumber energi alternatif termasuk energi

terbarukan.119

Pada perkembangan selanjutnya, IEA mewajibkan negara-negara

anggotanya untuk menyimpan stok minyak dalam negeri sedikitnya setara dengan

90 hari dari volume impor neto minyak tahun lalu. Stok atau cadangan minyak

yang memadai, baik untuk kepentingan strategis/publik maupun untuk

kepentingan komersial/industri, adalah kekuatan utama IEA untuk mengimbangi

strategi pengelolaan pasokan minyak dunia dari negara-negara produsen -

terutama OPEC dalam mempengaruhi pasar minyak dunia. Dengan masuknya

Indonesia dalam kedua organisasi ini, Indonesia akan memiliki peran penting

dalam menjembatani dua kepentingan yang berbeda antara OPEC dan IEA dalam

mengatur Demand security dan Supply Security.

118

Puguh bodro irwan. Memahami persaingan global 119

Puguh bodro irwan, Memahami persaingan global

Page 106: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

93

B.3. Kedekatan Hubungan Indonesia dengan Negara-Negara OPEC.

Seperti yang telah di sebutkan oleh penulis pada bab tiga, OPEC

merupakan kumpulan negara-negara Eksportir minyak yang memiliki pengaruh

besar dalam bisnis perdagangan minyak dunia saat ini. OPEC dapat berperan

sebagai fondasi awal bagi terselenggaranya kerjasama perdagangan migas antara

Indonesia dengan negara-negara anggota OPEC lainnya seperti Arab Saudi, Iran,

Nigeria dan negara lainnya. Sebagai sebuah organisasi antar Pemerintah

(Intergovernmental Organization), OPEC secara tidak langsung telah memberikan

ruang bagi terciptanya kerjasama Internasional antar-negara anggota. Hubungan

ini memungkinkan terjadinya pertukaran informasi dan intensitas komunikasi

yang memadai antar negara anggota berkat adanya sejumlah pertemuan yang

diadakan oleh OPEC yang kemudian memunculkan kedekatan tersendiri antara

negara-negara anggota OPEC.

Kepentingan dan ketergantungan akan energi pada setiap negara membuat

faktor energi ikut mempengaruhi kebijakan luar negeri. Hal ini penting dilakukan,

karena energi diperlukan untuk proses produksi dan konsumsi saat ini maupun

mendatang. Kebijakan luar negeri suatu negara yang berkaitan dengan energi

bersifat jangka pendek dan jangka panjang. Jika melihat kapasitas Indonesia untuk

kembali bergabung menjadi Anggota Penuh dalam OPEC nampaknya mustahil,

bahkan untuk menjadi Anggota Partisipan-pun Indonesia tidak memenuhi

kualifikasi tersebut. Seperti yang disebutkan pada bab 2 sebelumnya, selisih

antara produksi dan konsumsi minyak Indonesia sejak tahun 2003 semakin

membesar yang menyebabkan Indonesia harus terus menjadi net-importir minyak

Page 107: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

94

hingga saat ini. Status net-importir yang disandang Indonesia seharusnya

membuat OPEC tidak hanya membekukan keanggotaannya dalam OPEC namun

bisa saja OPEC menggeluarkan Indonesia dari OPEC. Karena syarat untuk

menjadi Anggota Penuh atau Anggota Partisipan haruslah merupakan negara-

negara yang melakukan ekspor minyak substansial.

Ir. Sugeng menyatakan kritik besar terkait masuknya Indonesia dalam

OPEC yang dinilai terlalu banyak berharap akan pencapaian-pencapaian yang

akan di dapat jika Indonesia kembali aktif dalam OPEC, menurutnya pemerintah

seharusnya memiliki perhitungan yang matang atas kebijakan reaktifasi

keanggotaanya tersebut. Karena untuk reaktifasi keanggotaan di OPEC,

pemerintah Indonesia harus membayar dana cukup besar yaitu sekitar 2 juta Euro,

Sugeng juga menambahkan jika memang harus membayar sebanyak itu, maka

pemerintah juga harus mengkalkulasikan seberapa besar keuntungan ekonomi

yang didapatkan dan apa yang harus kita lakukan untuk mendapatkan keuntungan

secara maksimal dengan reaktivasi tersebut.

Menurutnya keluarnya Indonesia pada tahun 2016 lalu itu disebabkan

karena Indonesia terlalu berekspektasi lebih kepada OPEC tanpa mengkalkulasi

keuntunan dan kerugian Indonesia jika membayar 2 juta Euro untuk menjadi

Anggota Penuh di OPEC. Maka ketika dinamika politik dalam OPEC berubah dan

Anggota OPEC sepakat untuk memangkas produksi untuk menaikan yang

disebabkan karena konstelasi politik di Timur Tengah, Anjloknya harga minyak,

serta negara-negara eksportir minyak lainnya mulai menguatkan pengaruhnya

dalam politik energi internasional, dan Indonesia tidak memperhitungkan

Page 108: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

95

perubahan tersebut akibatnya pemerintah gagal dalam mencapai kepentingan

nasionalnya melalui OPEC yang berujung pada pembekuan kembali status

keanggotaannya pada tahun 2016.120

B.3.1. Hubungan Bilateral Indonesia Dan Arab Saudi

Secara umum hubungan diplomatik Indonesia – Arab Saudi terbilang

sangat baik, Indonesia dan Arab Saudi telah menjalin hubungan bilateral kurang

lebih selama 60 tahun, dari tahun 1950 hingga kini. Berbagai kerjasama telah

dilakukan kedua negara melalui kerjasama bilateral, multilateral, maupun melalui

forum-forum Internasional seperti G-20, OKI, IEA, dan organisasi Internasional

lainnya, namun secara garis besar hubungan diplomasi yang dibangun antar kedua

negara ini adalah karena kepentingan politik dan agama.

Hubungan kerjasama tersebut terjalin di berbagai bidang, diantaranya

dalam bidang perdagangan, kebudayaan, pendidikan dan ketenagakerjaan. Selama

ini hubungan yang terjalin diantara dua Pemerintah yang bersangkutan terbilang

baik dan saling menguntungkan satu sama lain. Kerjasama antara Indonesia dan

Arab Saudi ini terjalin kuat berdasarkan pada kesamaan agama dimana mayoritas

masyarakat kedua negara adalah Muslim, selain itu juga kesamaan budaya dan

politik menjadi beberapa faktor yang mendukung jalannya hubungan antar

keduanya. Sebagai penghasil minyak terbesar dan sesama negara muslim

menjadikan Saudi Arabia sebagai top prioritas dalam mengatasi krisis pasokan

energi di masa akan datang. Peningkatan kerjasama tersebut berupa kerjasama

120

Diskusi penulis dan Staff KESDM pada tanggal 27 Maret 2017

Page 109: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

96

Indonesia dengan Arab Saudi antar Pemerintahan (G to G), atau perusahan –

perusahaan yang bergerak pada sektor energi seperti Aramco.

Indonesia yang menjalin kerjasama minyak dengan Arab Saudi khususnya

dalam perdagangan minyak telah berjalan ketika keduanya menjadi anggota

OPEC. Kedekatan hubungan terus mengalami peningkatan khususnya ketika

Indonesia memutuskan untuk mengimpor minyak karena produksi minyak

domestik yang semakin tidak mencukupi. Semenjak itu juga Indonesia mulai

mencari produsen minyak untuk menjaga ketahanan energi dan Arab Saudi

merupakan salah satu negara yang menawarkan kerjasama energi tersebut

tentunya dengan harga yang cenderung lebih murah yang diberikan Arab Saudi

menjadikan Indonesia menjalin kerjasama perminyakan ini dengan semakin

percaya diri.

Hal lainnya yang menjadi prioritas kerjasama antara kedua Negara adalah

masalah ketenagakerjaan, pada tahun 2010 Indonesia bersama arab Saudi

merancang sebua MoU yang membahas tentang perlindungan tenaga kerja

Indonesia di Arab Saudi, pemerintah Arab Saudi menegaskan kepada pemerintah

akan memulangkan seluruh TKI karena jumlah TKI Indonesia yang overstayed,

namun pemerintah melakukan diplomasi terhadap pemerintah Arab Saudi agar

mau tidak melaksanakan pemulangan TKI tersebut, pemerintah Indonesia berjanji

akan memperketat regulasi agen TKI agar tidak lagi terjadi overstayed TKI di

Arab Saudi.121

121

Kementerian Luar Negeri RI, Diplomasi Indonesia 2010. Hal. 112. Diakses melalui

www.kemlu.go.id/Buku/Buku%20Diplomasi%20Indonesia%202010.pdf pada tanggal 24 April

2017

Page 110: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

97

Hal ini pula didukung karena dua negara ini sama-sama mayoritas

penduduknya beragama Islam sehingga menambah keakraban serta hubungan

yang dekat antara Indonesia dan Arab Saudi. Kedekatan Indonesia dengan Arab

Saudi sebagai negara yang sama-sama memiliki mayoritas muslim dilakukan

melalui Organisasi Konfrensi Islam (OKI). Sebagai mana peran Indonesia dalam

OPEC, Indonesia juga memiliki peran penting dalam OKI yaitu sebagai Role of

Model negara-negara Timur Tengah yang mayorintas muslim tetapi pertumbuhan

demokrasinya sangat rendah karena mereka menganggap demokrasi bukan

berasal dari nilai keislaman.

Peran Indonesia sebagai Role of Model negara muslim yang demokratis

dianggab bisa menjadi jembatan (Bridge Building) bagi peradaban barat dan dunia

Islam, atau di dunia Islam sendiri antara Sunni dan Syi’ah seperti yang baru

terjadi pada 2016 pada Konfrensi Tingkat Tinggi OKI di Istanbul pada April

2016. Arab Saudi beserta 50 negara lainnya menuduh Iran mendukung kelompok

teroris yang berada di Suriah, Irak dan Yaman, Indonesia berusaha bersikap netral

dalam memandang isu tersebut. Indonesia mengajak agar para negara anggota

OKI fokus pada penyelesaian masalah konflik dari pada saling menuduh yang

pada akhirnya akan memecah belah organisasi itu sendiri.

Arab Saudi merupakan salah satu mitra strategis Indonesia dalam hal

kerjasama perdagangan migas. Hubungan diplomatik antara Indonesia dan

Kerajaan Arab Saudi secara resmi telah bermula sejak tanggal 1 Mei 1950 ketika

Indonesia mendirikan Kantor Kedutaan Besar untuk Arab Saudi, Iran dan

Pakistan. Sementara Arab Saudi sendiri baru secara resmi mendirikan Kedutaan

Page 111: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

98

Besar di Jakarta pada tahun 1955. Sejak saat itu, hubungan diplomatik antara

Indonesia dan Arab Saudi semakin erat terlebih dengan diperkuat oleh adanya

hubungan agama, budaya, dan politik selama bertahun-tahun. Akan tetapi,

sekalipun hubungan diplomatik keduanya telah berlangsung sejak tahun 1950-an

namun dalam kaitannya migas, hubungan perdagangan migas antara Indonesia

dengan Arab Saudi terus meningkat di tahun 2003, dimana pada saat itu kedua

belah pihak merupakan anggota OPEC. 122

Kerjasama perdagangan migas antara Indonesia dengan Arab Saudi

bermula ketika Indonesia berencana untuk mengimpor minyak mentah (crude oil)

khususnya Arabian Light Crude (ALC) sebanyak 39,63 juta barel dari Saudi

Aramco di tahun 2003. Namun, Implementasi dari rencana tersebut baru

terlaksana di tahun 2004 ketika Indonesia untuk pertama kalinya selama menjadi

anggota OPEC sejak tahun 1960 mulai mengimpor minyak dari Arab Saudi dan

bahkan juga dari Iran, dan Kuwait. Akan tetapi, hal ini bukanlah kali pertama

Indonesia melakukan impor minyak dari negara lain, karena pada dasarnya

Indonesia sebenarnya telah menjadi net-importer minyak sejak tahun Indonesia

mengimpor minyak mentah karena produksi minyak dalam negeri kian merosot

sejak tahun 1977. 123

Dengan demikian, sejak tahun 2004 Indonesia secara resmi

menjalin kerjasama perdagangan migas dengan Arab Saudi untuk pertama kalinya

yang diawali dari sebuah kerjasama impor minyak mentah, khususnya Arabian

Light Crude (ALC).

122

Kondisi Perekonomian Arab Saudi dan Peluangnya bagi Indonesia,

http://www.nafed.go.id/news/read/in/462 diakses tanggal 20 Maret 2017 123

Yuri Alfrin Aladdin, 2006, Profil Arab Saudi dan Peluang Kerjasama Ekonomi

dengan RI, http://www.antaranews.com/print/1146046029 diakses tanggal 20 Maret 2017

Page 112: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

99

Di sisi lain, posisi Indonesia sebagai anggota OPEC dan jabatan yang

dipegang oleh delegasi Indonesia yakni Dr. Yusgiantoro sebagai Sekjen OPEC

untuk periode tahun 2004 hinggga 2007 ketika itu cukup memberikan keuntungan

tersendiri bagi Indonesia terkait perkembangan kerjasama di bidang migas yang

telah terjalin antara Indonesia dengan Arab Saudi. Indonesia diuntungkan karena

ALC sejak tahun 1980-an sudah tidak lagi diperdagangkan di pasar spot dan

adanya kedekatan yang terjalin antara Indonesia dengan Arab Saudi di OPEC

memungkinkan Indonesia mendapatkan minyak mentah dengan harga khusus.124

Pada bulan Maret 2017 hubungan Indonesia Arab Saudi kembali menguat

dengan kunjungan bilateral Raja Salman bersama 1500 orang yang terdiri dari

anggota kerajaan, Menteri dan Investor Arab Saudi. Kunjungan tersebut

diperuntukan untuk memperkuat kerjasama bilateral antara Indonesia dan Arab

Saudi dalam bidang Ekonomi. Kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin

Abdulaziz Al-Saud membawa investasi ke Indonesia. Salah satunya terkait

modifikasi kilang atau Refinery Development Master Plan (RDMP) kilang

Cilacap yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco.

Ketua Koordinator Gas Industri Kamar Dagang dan Industri (Kadin)

Ahmad Wijaya mengatakan, investasi tersebut menjadi obat kerinduan para

pelaku industri di Indonesia akan adanya investasi di sektor hulu. Sebab hal itulah

yang dibutuhkan para pelaku industri khususnya di sektor hulu dan hilir.

Meskipun Arab Saudi bukan tergolong investor besar dalam sektor migas

124

Yuri Alfrin Aladdin, 2006, Profil Arab Saudi dan Peluang Kerjasama Ekonomi

dengan RI.

Page 113: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

100

dibanding dengan China dan Amerika Serikat, Indonesia akan memiliki

keuntungan lain baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya.

B.3.2. Hubungan Indonesia dan Iran

Hubungan diplomatik antara Republik Indonesia dan Republik Islam Iran,

yang terbentuk sejak 1950, terus mengalami peningkatan. Selama tahun 2014,

pelaksanaan diplomasi Indonesia dengan Iran baik secara bilateral, regional dan

multilateral di bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan kemasyarakatan

semakin meningkat.

Indonesia dan Iran yang memiliki hubungan mendalam khususnya di

bidang agama, sejarah dan kemasyarakatan, terus-menerus berupaya

mengembangkan kerja sama yang lebih kuat agar dapat memainkan peranan yang

lebih luas lagi dalam tataran regional dan global. Upaya peningkatan dan

hubungan kedua negara, khususnya di bidang pendidikan dan kebudayaan terus

dilakukan. Selain itu, hubungan Indonesia – Iran dalam konteks regional dan

multilateral, khususnya keanggotaan kedua negara di GNB, OKI dan D-8,

memberikan kesempatan yang lebih besar bagi kedua negara untuk memainkan

peran penting dan berkontribusi dalam lingkup Internasional.

Iran dan Indonesia selama ini memiliki kedekatan pandangan dalam

menyikapi berbagai isu regional dan Internasional. Masalah tersebut ditegaskan

berulangkali oleh para pejabat tinggi Iran dan Indonesia. Presiden Republik Islam

Iran, Hassan Rouhani dalam pertemuan dengan wakil presiden Republik

Indonesia, Jusuf kalla di sela-sela KTT ke-17 GNB di Margarita Island,

Venezuela, menegaskan bahwa Iran dan Indonesia, sebagai dua negara Muslim

Page 114: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

101

besar, memiliki tanggung jawab berat untuk memulihkan perdamaian dan

stabilitas Internasional, terutama dunia Islam. Selain itu, Rohani juga menekankan

pentingnya memperkuat persatuan di antara negara-negara muslim.125

Penguatan hubungan politik ditandai dengan semakin tingginya intensitas

pertemuan antara pejabat kedua negara sepanjang 2014, baik pada tingkat menteri

luar negeri serta wakil menteri luar negeri, ketua parlemen, dan pejabat tinggi,

(senior officials) Kementerian Luar Negeri. Di antara bidang kerjasama yang

menjadi agenda utama kedua negara adalah pemajuan isu-isu HAM, pencegahan

dan pemberantasan kejahatan lintas negara, khususnya penyelundupan manusia

dan lalu lintas gelap narkoba.126

Peningkatan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara pihak

pemerintah dan swasta di kedua negara semakin meningkat, antara lain dengan

semakin intensifnya saling kunjung antara pengusaha dan pejabat kedua negara

pada 2013-2014, baik dalam format delegasi dagang, business trip , kelompok

business tour, business visit ke berbagai pameran dan konferensi, terbentuknya

Komite Iran di Kamar Dagang Indonesia (KADIN) serta terbentuknya Indonesia-

Iran Business Council baik di KADIN Indonesia maupun di Iran Chamber of

Commerce, Industries, Mines and Agricultures (ICCIMA). 127

Pada bulan September 2015, OPEC mengatakan menyambut kembalinya

keanggotaan Indonesia di OPEC setelah enam tahun. Sebagai negara memiliki

125

―DI KTT GNB Indonesia bahas persatuan umat islam‖. Islam Indonesia Online. 20

September 2016. Di akses melalui https://islamindonesia.id/berita/di-ktt-gnb-indonesia-iran-bahas-

persatuan-umat-islam.html. Pada tanggal 23 Maret 2017 126

Kemeterian luar negeri. Diplomasi Indonesia 2014. Ditjen Informasi dan Diplomasi

Publik.Kemlu RI 2014. hal.69 di akses melalui www.kemlu.go.id/Buku/Buku%20Diplomasi%

20Indonesia%202014.pdf pada tanggal 24 April 2017 127

Kementerian luar negeri RI, Diplomasi Indonesia 2014. Hal.55

Page 115: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

102

pengaruh di OPEC Iran mendukung kembalinya Indonesia. Pasca perjanjian

nuklir Iran dengan IEIA dan PBB, Iran mulai meningkatkan produksi minyaknya

sehingga menjadi produsen terbesar kedua terbesar setelah Arab Saudi dalam

OPEC. Menteri Perminyakan Iran, Bijan Zangeneh mengatakan bahwa Indonesia

baru-baru ini meminta untuk kembali ke OPEC, serta menekankan bahwa Iran

akan mendukung upaya Indonesia tersebut dalam pertemuan OPEC mendatang.

Alasan Iran dalam mendukung Indonesia untuk bergabungnya kembali

dalam OPEC kerena Indonesia merupakan negara muslim yang memiliki

hubungan baik dengan Iran di banding negara Timur Tengah lainnya yang selalu

bersebrangan dengan Iran karena perbedaan golongan antara Sunni dan Syiah.

Dukungan Iran juga didasari atas ketertarikan kerjasama Iran dan Indonesia dalam

bidang Energi baik ekspor minyak maupun investasi minyak, dan produksi gas

alam cair (Liquid Natural Gas—LNG).128

Iran juga perna merasa terhormat ketika pada tahun 2016, negara-negara

muslim di timur tengah bahkan Malaysia memutuskan hubungan diplomatik

dengan Iran karena peristiwa kerusuhan kedutaan besar Arab Saudi di Iran,

sementara Indonesia lebih memilih untuk tidak ikut campur dalam urusan Arab

Saudi dan Iran bahkan menawarkan untuk menjadi mediator dalam menyelesaikan

masalah tersebut.

128

― Era baru hubungan Indonesia-Iran‖ situs kepresidenan online, diakses melalui

www.presidenri.go.id/kabar-terkini/era-baru-hubungan-indonesia-

iran.html+&cd=6&hl=id&ct=clnk&gl=id di akses pada tanggal 24 Mei 2017

Page 116: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

103

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sejak Perang Dunia I, minyak telah menjadi sumber energi utama untuk

keperluan industri dan perang. Energi fosil—bahan bakar minyak sebagai salah

satu sumber energi dan menjadi barang yang dapat mempengaruhi kebijakan

domestik dan luar negeri suatu negara. Berbagai kejadian-kejadian dunia seperti

Perang Dunia I, Perang Dunia II, serta perang-perang yang terjadi di panggung

Internasional sangat membutuhkan minyak mentah (crude oil) sebagai sumber

energi yang menggerakkan persenjataan militer negara-negara di dunia pada saat

itu. Embargo negara-negara Arab kepada Amerika Serikat dan Eropa pada tahun

1970-an semakin membuktikan Sumber Daya Alam ini merupakan komoditas

utama yang dapat menggerakkan politik luar negeri, keamanan, dan interaksi antar

negara.

Dominasi perusahaan minyak Internasional dalam hal ini The Seven Sister,

telah banyak merugikan negara-negara produsen minyak dunia lain seperti

produsen minyak Timur Tengah dan Amerika Selatan. Untuk melawan monopoli

pasar minyak global tersebut di bentuklah organisasi pengeksepor minyak dunia

yang diprakarsai oleh Venezuela kemudian didukung oleh 4 negara pendiri

lainnya seperti Irak, Arab Saudi, Iran, dan Kuwait. Sejak didirikan pada tahun

1960 OPEC terus memainkan peran penting dalam pasar minyak global yang

sebelumnya dikuasai oleh Seven Sister. Pricing Power yang dimiliki OPEC kian

Page 117: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

104

meningkat seiring dengan bertambahnya anggota lain yang berasal dari negara-

negara pengekspor minyak terbesar, bahkan OPEC sering kali disebut kartel

minyak karena kemampuannya dalam mengontrol perdagangan minyak dunia

beserta harganya.

Indonesia menjadi salah satu anggota OPEC pada tahun 1962, selama

perjalanannya dalam OPEC Indonesia berperan penting dalam pengambilan

keputusan dalam OPEC karena di anggap sebagai negara yang netral di antara 2

kelompok Pro-Barat dan Anti-Barat. Semakin berpengaruhnya OPEC dalam

minyak global semakin juga memeperkuat posisi Indonesia dalam politik global,

tidak hanya keuntungan politik, secara ekonomi Indonesia juga telah mendapatkan

keuntungan yang besar dari OPEC, contohnya ketika APBN Indonesia mengalami

Surplus pada tahun 1973/1974 dan 1979/1980 akibat adanya kenaikan harga

minyak secara drastis atau yang di sebut sebagai Oil Boom.

Seiring dengan berkurangnya nilai produksi minyak domestik Indonesia yang

disebabkan karena tidak adanya sumur minyak baru, rendahnya eksplorasi

minyak, sedikitnya investasi energi fosil yang masuk dan tidak adanya kepastian

hukum bagi investor. Hingga pada tahun 2003 untuk pertama kali nilai konsumsi

minyak dalam negeri lebih tinggi dibandingkan nilai produksi dalam negeri yang

menyebabkan Pemerintah harus melakukan impor minyak pada tahun 2004. Nilai

impor ini terus meningkat 7 % pertahun tidak sebanding dengan pertumbuhan

ekonomi yang hanya 5 % - 6.5 % pertahun. Padahal ketahanan energi khususnya

minyak merupakan faktor turunan dari pertumbuhan nasional karena sangat

berpengaruh pada sektor Industri, transportasi, dan rumah tangga.

Page 118: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

105

Reaktivasi keanggotaan Indonesia di OPEC merupakan strategi Pemerintah

dalam mendukung ketahanan energi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan

visi-misi Pemerintahan Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat maritim

dunia. Hal inilah yang mendorong Pemerintahan Jokowi yang inward-looking

untuk mengambil kebijakan reaktifasi tersebut, faktor internal dan eksternal yang

dikeluarkan Pemerintah pada dasarnya merupakan upaya Pemerintah untuk

mengefesiensikan dana APBN yang banyak terkuras oleh subsidi BBM dan hal ini

pula yang mendorong Indonesia kembali menangguhkan keanggotaannya kembali

pada tahun 2016.

Meskipun Indonesia tidak memenuhi kualifikasi untuk masuk sebagai anggota

OPEC karena statusnya sebagai net-importir, hal ini tidak pula menyulitkan

Indonesia untuk kembali bergabung karena kedekatan Indonesia dan negara-

negara anggota OPEC ketika menjadi Anggota Penuh pada tahun 1962 hingga

2008. Bagi OPEC sendiri, keuntungan menerima kembali Indonesia sebagai

Anggota Penuh dalam OPEC akan memperkuat peran Diplomasi energi global

OPEC dalam pasar minyak dunia. Selebihnya adalah para anggota lainnya bisa

menjalin kerjasama dengan Indonesia baik dalam hal Ekonomi, Sosial, dan

Budaya

Page 119: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

106

DAFTAR PUSTAKA

Aladdin, Yuri Alfrin, 2006, ―Profil Arab Saudi dan Peluang Kerjasama Ekonomi

dengan RI‖, http://www.antaranews.com/print/1146046029 diakses

tanggal 20 Maret 2017

Anwar, Ratih Pratiwi dan Muyanja Senyonga.. ―Mengembangkan Hubungan

Industri yang Baik di Industri Minyak dan Gas Indonesia‖. International

Labour Organization. 2007. Jakarta.

Ashton, G. ―Does Indonesia’s OPEC Membership Matter?‖. Investopedia online.

Diakses melalui http://www.investopedia.com/article

s/investing/100115/does-indonesiasopec-membership-matter.asp pada

tanggal 09 maret 2017

Azmi, Riza dan Hidayat Amin. ―Ketahanan Energi: Konsep, Kebijakan dan

Tantangan bagi Indonesia‖, Jurnal Badan Pendidikan dan Pelatihan

Keuangan, vol.9,no.2, , (Kementerian Keuangan RI, tahun 2016), hal.152.

_______ ―Politik Energi dalam Kebijakan Fiskal‖. (Nagamedia. Jakarta.2014)

Badjuri, Abdul Kahar, dan Teguh Yuwono. Kebijakan Publik Konsep dan

Strategi, Semarang.(Universitas Diponegoro,2002).

Bahrawi, Sanusi, Indonesia Dalam Dunia Perminyakan, Universitas Indonesia

Press, 2015, hal.86

Bappenas ―keanggotaan Indonesia dalam OPEC‖ di akses melalui

http://www.ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Politik_Luar_Negeri/Keang

Page 120: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

107

gotaan_Indonesia_dalam_Organisasi_Internasional/Organization_Petroleu

m_Exp orting_Countries_(OPEC).pdf diakses tanggal 2 Maret 2017

Fattouh, Bassam, OPEC Pricing Power ; the need for new perspective. (Oxford:

Institute for Energy Studie, 2007)

Bodro, Irwan Puguh, ―Memahami persaingan global antara OPEC dan IEA:

pengaturan produksi vs. pengelolaan cadangan strategis minyak‖. Article

online. Di akses melalui

https://puguhbirawan.files.wordpress.com/2012/10/memahami-

persaingan-global-antara-opec-dan-iea-_-puguh-b-irawan-01-01-2012.pdf

pada tanggal 19 Maret 2017.

BP. 2013. Statistical Review of World Energi June 2013. Diakses melalui

http://www.bp.com/en/global/corporate/about-bp/energy-

economics/statistical-review-of-world-energy-2013/statistical-

reviewdownloads.html.pada tanggal 23 Februari 2017

Breuning, Marijke. Foreign Policy Analysis: Comparative Introduction. New

York: Palgrave McMillan, 2007.

Carlson, Serviac, Indonesia’s Oil. Jakarta ; CSIS Press. 2001.

Chevalier, J. M. The New Energi Crisis. dalam Jean-Marie Chevalier. the New

Energi Crisis: Climate, Indonesia Rejoining OPEC Economics and

Geopolitics. New York: Palgrave Macmillan, 2009

David, Held. Democrazy at the Global Order‖, (Oxford: Oxford University

Press, London, 1995)

Page 121: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

108

Satria, A. Defrian, ―Masalah kesinambungan Keanggotaan Indonesia dalam

OPEC‖ Skripsi Univ. Indonesia, 2005)

DI KTT GNB Indonesia bahas persatuan umat islam. Islam Indonesia Online. 20

September 2016. Di akses melalui https://islamindonesia.id/berita/di-ktt-

gnb-indonesia-iran-bahas-persatuan-umat-islam.html. Pada tanggal 23

Maret 2017

Diskusi ―Alasan bergabungnya kembali Indonesia dengan OPEC pada tahun

2015.‖Diskusi ini dilaksanakan atas dasar permohonan penulis untuk

mengklarifikasi analisa data yang telah di dapatkan oleh penulis, diskusi

ini dilaksanakan di biro kerjasama dan pelayanan informasi public

kementerian ESDM pada tanggal. 27 Maret 2017,

DPR RI setuju Indonesia Aktif Kembali dalam OPEC, Migas Review online di

akses melalui http://www.migasreview.com/post/1433883513/dpr-setuju-

indonesia-aktif-kembali-di-opec.html pada tanggal 19 january 2017

Duta, Dieamas Khrisna. ’Masuk OPEC, Indonesia Incar Pembelian Minyak

Langsung’. CNN Indonesia Online. 5 Desember 2015. Diakses melalui

http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20151205125424-85-

96167/masuk-opec-indonesia-incar-pembelian-minyak-langsung/ pada

tanggal 26 Maret 2017.

Garniwa, Iwa. 2012. Energy Security Dan Tantangan Perencanaan Energi Masa

Datang. Bahan Presentasi. Pusat Pengkajian Energi Universitas Indonesia.

Jakarta.

Page 122: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

109

Gilpin, Robert. Global Political Economy,( New Jersey: Princeton University

Press, 2001)

Harrison, Lisa. ―Metode Penelitian Politik‖. (Jakarta: Kencana Prenada Prnada

Media Group, 2007)

Haryanto, Agus. ―Prinsip Bebas Aktif Dalam Kebijakan Luar Negeri Indonesia:

Perspektif Teori Peran‖. Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi. Vol. 4 No.2.

Desember 2014. Univ. Jendral Soedirman. hal. 20

Haryanto, Ehho. ―Prospek Keberadaan Opec Dalam Pengendalian Harga Minyak

Dunia”, Jurnal hubungan internasional. Vol.1 no.2 Universitas Andalas.

2013. hal. 20.

Holsti. KJ. Politik Internasional: Kerangka Untuk analisis Jilid 2

(Jakarta:Erlangga, 1983)

Husna, Atik Fadilatul, ―Perubahan kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat dalam

memerangi terorisme Internasiona di Afganistan pada periode

Pemerintahan Barack Obama‖, Skripsi UIN syarif hidayatullah Jakarta

program Studi Hubungan Internasional, 2012

Ihsanudin, ―Soal keputusan Indonesia keluar dari OPEC‖, Kompas online,

diakses dari

http://nasional.kompas.com/read/2016/12/01/14294321/soal.keputusan.ind

onesia.keluar.dari.opec.ini.kata.jokowi 1 Desember 2016, pada tanggal 20

desember 2016.

Indonesia sudah tidak relevan jadi anggota OPEC. 8 November 2004. Detik

Finance online. Di akses melalui http://finance.detik.com/berita-ekonomi-

Page 123: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

110

bisnis/d-238036/baihaki-indonesia-sudah-tidak-relevan-jadi-anggota-opec

pada tanggal 15 Maret 2017

International Energi Agency. Energi security. diakses melalui

http://www.iea.org/topics/energysecurity/, pada tanggal 25 Februari2017

Irawan, Bambang. ―Pengaruh Regulasi Produksi Minyak Organization Of The

Petroleum exporting Countries (OPEC) Terhadap Kebijakan Pemerintah

Indonesia Mengenai Harga Bahan Bakar Minyak‖ Skripsi Univ. Komputer

Indonesia, 2008

Jackson, Robert. Modern Military Aircraft om Combat. London: Amber Books,

2008.

________ dan George Sorensen. Introduction to International Relations; Theories

and Approaches 3rd Edition. (Oxford University Press, 2007.)

Kaarbo, Juliet, Jeffrey S. Lantis, dan Ryan K. Beasley. The Analysis of Foreign

Policy in Comparative Perspective, dalam Ryan K. Beasley, Juliet

Kaarbo,Jeffrey S. Lantis, and Michael T. Snarr. Foreign Policy in

Comparative Perspective; Domestic and International Influence on State

Behavior. United States of America: CQ Press, 2013.

Kebijakan Energi Nasional 2003-2020. kebijakan energi yang terpadu untuk

mendukung pembangunan nasional berkelanjutan. Kementerian ESDM.

Kemementerian Luar negeri. 2 tahun kerjasama Jokowi-JK: Kerja Nyata.Artikel

Dirjen informasi dan Diplomasi Publik, 2016.

Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral. 2010. Handbook of Energy and

Economic Statistic of Indonesia. Center for Data and Information on

Page 124: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

111

Energy and Mineral Resources. Ministry Energy and Mineral Resources,

Jakarta.

Kementrian ESDM, Outlook Energi Indonesia 2014 (Jakarta: 2014),

Kemeterian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Organization

of petroleum exportir country.bahan pertemuan menteri tahun tahun 2015

Kemeterian luar negeri Diplomasi Indonesia 2010.; Ditjen Informasi dan

Diplomasi Publik.Kemlu RI 2014. di akses melalui

www.kemlu.go.id/Buku/Buku%20Diplomasi% 20Indonesia%202010.pdf pada tanggal 24

April 2017

Kemeterian luar negeri Diplomasi Indonesia 2014.; Ditjen Informasi dan

Diplomasi Publik.Kemlu RI 2014. di akses melalui

www.kemlu.go.id/Buku/Buku%20Diplomasi% 20Indonesia%202014.pdf pada tanggal 24

April 2017

Kemlu. Pertimbangakan Indonesia sebagai negera peninjau. Diakses melalui

http://Kemlu.go.id/berita/2005/05/08/Deplupertimbangkanindonesiasebaga

inegarapeninjau.Html. Pada tanggal 23 Maret 2017.

Keohane, Robert. Neoliberal Instituonalism; Perspective in Wolrd Politic, in

international institutions and state power.1989.

Kondisi Perekonomian Arab Saudi dan Peluangnya bagi Indonesia,

http://www.nafed.go.id/news/read/in/462 , akses tanggal 20 Maret 2017

Hutabarat, Leonardo, ―Analisis Kebijakan Luar Negeri dalam Studi Hubungan

Internasional.‖ (Universita Indonesia Press Jakarta, 2013.)

Page 125: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

112

Lingyu Yan, ―Analysis of the International Oil Price Fluctuations and Its

Influencing Factors ,American‖, Journal of Industrial and Business

Management. Vol 2. Edisi. 2015.

Mangadar Situmorang. Orientasi kebijakan luar negeri Indonesia di bawah

kepemimpinan Jokowi –JK. .” Jurnal Ilmu Hubungan Internasional

Vol.XI No.1 Tahun 2015

Mint, Alex dan Derouen, Kal.. Understanding Foreign Policy Decesion Making.

Cambridge: University Press Cambridge2010.

Pamuji, Mochamd Teguh, ―OPEC Sebagai Organisasi Internasional Dibidang

Perminyakan Ditinjau dari Segi Hukum Internasional‖ (Skripsi Universitas

Indonesia, 2015)

Mohamad, Nasir,. ―Potret Kinerja Migas Indonesia, Badan Kebijakan Fiskal‖,

Kementerian Keuangan Artikel telah dimuat dalam Buletin Info Risiko

Fiskal (IRF) (Edisi 1 Tahun, 2014), Hal. 2.

Muhammad Baharudin, Indonesia Rejoining OPEC Dynamic of the Oil importir

and exportir countries (Jakarta: binus Univercity, 2015)

OPEC. “What Is OPEC”. OPEC Secretariat Public Relations & Information

Department Vienna: 2008.

Pareira, Andre H., ―Tantangan Politik Luar Negeri Indonesia Kontemporer‖.

Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, Vol. 1 No. 2, Jakarta, Mei 2005

Perwita, Anak Agung Bayu dan Yayay Mochamad Yani, Pengantar Ilmu

Hubungan Internasional (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006),

Page 126: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

113

Publikasi seminar Dewan Energi Nasional.. Dengan tema.‖Kebijakan Energi

Nasional Untuk Menuju Ketahanan Dan Kemandirian Energi‖ pada 11

November 2015. Pontianak.

Putra, Idris Rusadi. Ini alasan Indonesia bisa gabung OPEC meski rajin impor

minyak di akses melalui https://www.merdeka.com/uang/ini-alasan-

indonesia-bisa-gabung-opec-meski-rajin-impor-minyak.html pada tanggal

20 Maret 2017

Real., Lafael Global energy governance, ( London; Queen Marry Univercity,

2015)

Sampson, Anthony, The Seven Sisters : The great oil company and the world they

shaped . (New York: The Viking Press, 1975)

Setyawan, Tri Adi, Skripsi Program Studi Managemen Ekonomi : :Analisis

Reaksi Pasar Modal Terhadap Kenaikan BB: Studi Kasus Bursa Efek

Jakarta ( Universitas Diponogoro, 2015),

Sirait, Arnold. ―Empat keuntungan Indonesia kembali masuk OPEC‖. Katadata

online. Di akses pada melalui

http://katadata.co.id/berita/2015/11/19/empat-keuntungan-indonesia-

kembali-masuk-opec pada tanggal 09 maret 2017.

Sitepu, P.Anthonius, Studi Hubungan Internasional (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2011)

Smith, S., T. Dunne, M. Kurki, & (Eds.), International relation theories:

discipline and diversity, Second Ed. (New York: Oxford University Press

2010)

Page 127: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

114

Suyanto, Bagong. Metodologi Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan.

(Jakarta: Kencana Media, 2007).

Tarmidi, Lepi 1995, AFTA, NAFTA, CER and APEC: Possibilities for

Enhancing Trade and Investment Flows, Jakarta: UI-Press. hal. 1 dalam

Restilia Polii, analisis kepentingan Indonesia bergabung dalam

APEC,jurnal Internasional dan Nasional, Vol.11, Universita 17 agustus

1945 Jakarta,2013.

Terzian, Pierre. OPEC : The Inside Story. (London: Zet Book Publisher. 1985)

Waluyo J & Sriwinarti A. Dampak Perubahan Harga Minyak Mentah Dunia

Terhadap APBN dan Pertumbuhan Ekonomi. UPN Veteran. Yogyakarta.

2007.

Wijaya, Prana, ―Ada Apa Indonesia Keluar Masuk OPEC?‖, Politik Today, 4

januari 2017, diakses dari http://politiktoday.com/ada-apa-indonesia-

keluar-masuk-opec/, pada tanggal 20 Januari 2017.

Page 128: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

115

LAMPIRAN 1

Rangkuman Transkrip Diskusi Antara Penulis Dan Staf Kementerian Energi Dan

Sumber Daya Mineral Biro Kerjasama dan Informasi Publik (KLIK) Ir. Sugeng

Mujianto. M.Sc., M.Env.eng,sc.(Kabag. Kerjasma Regional dan Multilateral),

Aries ST. MT.(Kasubag. Kerjasama Multilateral), dan Nandito Adisuryo

S.Sos.(Analis Kerjasama Multilateral). Pada tanggal 27 Maret 2017 di Kantor

Kementerian ESDM RI.

1. Masuknya Indonesia dalam OPEC merupakan langkah Indonesia dalam

mengamankan pasokan minyak dalam negeri yang sejak lama terus mengalami

penurunan dalam kuantitas, meski secara intrinsik pada tahun 1980-1990an kita

masih di untungkan dengan penggunaan bahan bakar yang sedikit serta tingginya

harga minyak pada saat itu

2. Trend harga minyak yang sedang murah saat itu harus dimanfaatkan oleh

Indonesia dengan masuk dalam OPEC,Indonesia bisa menjaga harga minyak agar

tetap murah. Meskipun pada dasarnya bukan hanya OPEC yang dapat

mempengaruhi harga minyak dunia tetapi dengan besarnya cadangan minyak

yang di miliki anggota OPEC yang membuat posisi tawar OPEC dalam politik

energii internasional sangat diperhitungkan dibandingkan negara-negara eksportir

lainnya seperti Russia.

3. Dengan trend harga minyak yang murah ini Indonesia bisa memangkas biaya

APBN yand digelontorkan untuk subsidi BBM, dan bisa mengalihkan dana

tersebun untuk mengembangkan energy baru dan terbaharukan.

4. Pembekuan kembali status keanggotaan Indonesia dalam OPEC pada tahun 2016

juga di sebabkan karena keputusan OPEC yang menyatakan seluruh anggota

OPEC harus memangkas produksi minyaknya agar harga minyak akan kembali

naik dan Indonesia di haruskan memangkas produksinya sebanyak 5% arin

produksi domestiknya atau sekitar 37.500 bph. Pemerintah merasa bahwa

keputusan OPEC tersebut sangat merugikan Indonesia sebagai Negara konsumen

minyak, karena dari segi produksi sendiri bahkan tidak bisa memenuhi

permintaan pasar dan harus impor, karena itulah pada tahun 2016 indonesia

kembali membekukan statusnya dari Anggota penuh menjadi Anggota Partisipan.

Page 129: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

116

5. Indonesia pada mulanya berharap bahwa ketika masuk OPEC bisa mendapatkan

direct deal G to G pembelian minyak, meski pada faktanya Indonesia tetap harus

melalui Petral sebagai broker minyak di Indonesia yang juga merupakan mafia

terbesar dalam bisnis Minyak dan Gas di Indonesia.

6. Jika Direct deal ini terjadi maka business mechanism yang ada juga akan

menjadi lebih mudah sehingga pemerintah akan mendapatkan harga yang lebih

murah tidak menjauhi harga pasaran asli di kisaran 50 USD/Barel

7. Pada dasarnya negosiasi Indonesia dalam mendapatkan hargaminyak yang lebih

murah bisa di dapatkan melalui organisasi yang juga di Ikut Negara anggota

OPEC lainnya speprti OKI, G-20, GNB, alasan Indonesia harus lewat OPEC

adalah karena OPEC masih memiliki peran yang cukup pentinga dalam politik

energi internasional, jika Indonesia masuk sebagai anggota penuh maka

Indonesia bisa terlibat dalam penentuan harga di OPEC.

8. Sebagai sebuah organisasi yang sudah lama bermain dalam bidang energy, OPEC

juga sedang mengembangkan Energi yang ramah lingkungan serta terbaharukan

seperti energy matahari, angin, biofuel . dan energi lainnya.

9. Melihat masuknya Indonesia dalam OPEC nampaknya pemerintah berusaha

bermain di dua organisasi besar di bidang energy yaitu OPEC dan IEA, di mana

jika melihat kedua tujuan pembentukan organisasi tersebut saling berlawanan,

dimana OPEC sebagai organisasi yang memonopoli harga minyak sedangkan

IEA merupakan organisasi yang berusaha melemahkan kekuatan monopoli harga

OPEC, misalnya ketika harga minyak dinaikan oleh OPEC maka negara anggota

IEA yang mayoritas konsumen energi terbesar, melakukan pengalihan cadangan

minyak untuk menekan harga OPEC agar kembali turun.

10. Mekipun kedua organisasi ini bertentangan secara visi dan misinya, tetapi kedua

organisasi ini saling membutuhkan, karena konsumen minyak OPEC yang

terbesar rata-rata berada dalam IEA, begitupun sebaliknya, negara –negara

anggota IEA membutuhkan pasokan minyak dari negara-negara OPEC untuk

menjalankan proses industrialisasi mereka.

11. Fatih Birror yang merupakan direktur utama IEA sendiri berasal dari dewan

gubernur OPEC. Yang artinya IEA masih dipengaruhi OPEC itu sendiri

12. Indonesia memiliki peran yang cukup penting dalam OPEC karena di anggap

sebagai negara yang sering memberikan solusi yang bisa menegahi kepentingan

negara anggota OPEC, bahkan pada saat Indonesia kembali aktif sebagai full

Page 130: PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41956/1/REZA F… · PERUBAHAN STATUS KEANGGOTAAN INDONESIA DARI ASSOCIATE MEMBER

117

member dalam OPEC, perwakilan Indonesia untuk OPEC, Mahendra siregar

langsung di calonkan menjadi Sekjen, meski pada akhirnya kalah 1 suara dari

pesaingnya Barkindo yang berasal dari Nigeria.

13. Selain permasalahan minyak, OPEC juga mulai mengembangkan program

lainnya dibidang energi bersih dan energi terbaharukan, ini bisa menjadi

kesempatan bagi Indonesia untuk belajar dari negara OPEC dalam

mengembangkan energi bersih dan terbaharukan.

14. Kesulisatan kerjasama antara Indonesia dan arab Saudi dibidang ekonomi adalah

terkadang pemerintah Arab Saudi tidak mau pusing atau disulitkan dengan

mekanisme bisnis yang harus dilewati.

15. Alasan Indonesia tidak bekerjasama dengan negara Rusia yang juga merupakan

eksportir minyak dunia terbesar adalah karena Rusia tidak pernah menjual

minyaknya di Pasar Asia Tenggara. Meski pernah ada rencanan kerjasama energi

ASEAN dan Rusia dengan memanfaatkan MEA.