Spo Asuhan Gizi Terstandar Akreditasi Versi 2012 (Herni Astuti - 2013)
PERUBAHAN PARADIGMA DALAM AKREDITASI VERSI...
-
Upload
nguyenminh -
Category
Documents
-
view
265 -
download
7
Transcript of PERUBAHAN PARADIGMA DALAM AKREDITASI VERSI...
DR.Dr.Sutoto,M.Kes
PERUBAHAN PARADIGMA DALAM AKREDITASI VERSI 2012 UNTUK SURVEIOR*
Curiculum Vitae: Dr.dr.Sutoto,MKes
Tempat/Tgl lahir :Purwokerto, 21 Juli – 1952
JABATAN SEKARANG:
1. Ketua umum PERSI Th 2009-2012
2. Ketua KARS Th 2011-2014
PENGALAMAN ORGANISASI
1. Ketua :IRSPI (Ikatan RS Pendidikan Ind) Th 2005-2008
2. Ketua :ARSPI (Asosiasi RS Pendidikan Ind) Th 2008-2010
3. Ketua IRSJAM (Ikatan RS Jakarta Metropolitan) 2008-2010
2
PENDIDIKAN:
1. SI Fakultas Kedokteran Univ Diponegoro
2. SII Magister Manajemen RS Univ. Gajahmada
3. S III Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (Cumlaude)
PENGALAMAN KERJA 1. Staf Pengajar Pascasarjana MMR UGM, UHAMKA, UMY, UNSOED 2. Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS): 3. Kepala Puskesmas Purwojati, Banyumas, Jawa Tengah,1978-1979
4. Kepala Puskesmas Jatilawang, Banyumas,jawa Tengah., 1979-1992
5. Direktur RSUD Banyumas Jawa Tengah 1992-2001
6. Direktur Utama RSUP Fatmawati Jakarta 2001 S/D 2005
7. Direktur Utama RS Kanker Dharmais Jakarta 2005-2010
8. Sesditjen Binyanmed KEMENKES R.I( Feb-sept 2010)
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Source: International Medical Travel Journal
Frost and Sullivan contend that Malaysia has been gaining over Singapore in attracting Indonesian patients. It said: “Indonesian medical tourists going to Malaysia comprise around 70 percent of its total (inventory of international patients, while those going to Singapore are only around 65 percent.”
Last year, Malaysian hospitals treated 288,000 Indonesian patients, up from 221,538 in 2007 and 170,414 in 2006. In 2007, Singapore hospitals treated 226,200 Indonesian patients, a drop from the 266,500 recorded in 2006. However, its revenue in 2007 from this market was recorded to have increased.
Sebagian masyarakat Indonesia berobat keluar negeri
HARIAN ANALISA ONLINE
15 MEI 2012
Accreditation Better Quality of Care
Accreditation is considered a standard through which a healthcare facility or service is shown to offer quality and healthcare that meet minimum standards and guidelines offered by various domestic and international quality boards.
Accreditation: A World Trend
The U.S., Canada, and Australia have the oldest accreditation systems
In Europe, Germany, France, Ireland, and Spain have new accreditation systems
In Asia, China, Thailand, and Malaysia are developing national accreditation programs
The WHO, World Bank, and development banks recognize and endorse the accreditation model
The International Society for Quality in Health Care (ISQua) accredits accrediting bodies
The International Society for Quality in Health Care
(ISQua)
The International Society for Quality in Health Care (ISQua) launched its International Accreditation Programme (IAP) in 1999.
This is the only international programme that 'Accredits the Accreditors'.
As of January 2011 there are 17 organisations, 31 sets of standards from 23 organisations, and 6 surveyor training programmes currently accredited by ISQua.
Joint Commission International (JCI): Thailand, Singapore, India, malaisya, South America, Egypt, Jordan, Hungary, Turkey and Croatia
Trent Accreditation Scheme – aka Trent (U.K., Europe, Hong Kong, Malta, Philippines)
The United Kingdom Accreditation Forum (UKAF)
Australian Council for Healthcare Standards International (ACHSI)
Canadian Council on Health Services Regulation (CCHSA)
International Hospital Accreditation
1. International Principles for Healthcare Standards,
A Framework of requirement for standards, 3rd
Edition December 2007, International Society for
Quality in Health Care / ISQua
2. Joint Commission International Accreditation
Standards for Hospitals 4 rd Edition, 2011
3. Instrumen Akreditasi Rumah Sakit, edisi 2007,
Komisi Akreditasi Rumah Sakit / KARS
4. Standar-standar spesifik lainnya.
12
SUMBER ACUAN AKREDITASI RS BARU
WHAT IS ACCREDITATION INTENDED TO ACCOMPLISH
• Maximize quality/minimize safety risk • Improve patient care processes
and outcomes • Enhance patient safety
• Strengthen the confidence of patients, professionals, and payors about the organization
• Improve the management of health services
• Enhance staff recruitment, retention, and satisfaction
• Provide education on better/best practices
1. Maximum achievable standards
2. Patient-centered
3. Process stimulates continuous improvement
INTERNATIONAL ACCREDITATION PHILOSOPHY
The Accreditor’s Tools
1. Standards
2. Evaluation Methodology
3. Patient Safety Goals and Tools
4. Data on Performance and benchmarks
5. Education
KONSEP DASAR MUTU STANDAR INTERNASIONAL AKREDITASI
(Joint Commission International, 4th Editon , 2011)
Building an Efficient & Effective Clinical/Patient Safety System
Building an Efficient & Effective Management & Operational System
Building an Efficient & Effective Clinical/Patient Safety System
1. International Patient Safety Goals
2. Access to care & Continuity of Care
3. Patient & Family Rights
4. Assessment of Patients
5. Care of patients
6. Anesthesia & Surgical Care
7. Medication Management & Use
8. Patient & Family Education
Building an Efficient & Effective Management & Operational System
1. Quality Improvement & Patient Safety
2. Prevention & Control of Infection
3. Governance, Leadership & Directions
4. Facility Management & Safety
5. Staff Qualifications & Education
6. Management of Communication & Information
19
Standar Akreditasi Rumah Sakit Baru
Standar Elemen
Penilaian
Kelompok I 161 436
Kelompok II 153 569
Kelompok III 6 24
Kelompok IV 3 19
Total : 323 1048
Standar Akreditasi Rumah Sakit Baru Versi 2012
20
I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien
II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit
III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
IV. Sasaran Milenium Development Goals
Standar Akreditasi Rumah Sakit Baru Versi 2012
21
I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien
Bab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas
Pelayanan (APK)
Bab 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Bab 3. Asesmen Pasien (AP)
Bab 4. Pelayanan Pasien (PP)
Bab 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
Bab 6. Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO)
Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
22
II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit
Bab 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
(PMKP)
Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Bab 3. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP)
Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Bab 5. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)
Bab 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
Standar Akreditasi Rumah Sakit Baru Versi 2012
23
III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high-alert)
Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-
pasien operasi
Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh
Standar Akreditasi Rumah Sakit Baru Versi 2012
24
IV. Sasaran Milenium Development Goals
Sasaran I : Penurunan Angka Kematian Bayi
dan Peningkatan Kesehatan Ibu
Sasaran II : Penurunan Angka Kesakitan
HIV/AIDS
Sasaran III : Penurunan Angka Kesakitan TB
Standar Akreditasi Rumah Sakit Baru Versi 2012
PERUBAHAN PARADIGMA SURVEIOR
Walking arround
Tracer Methodology
Santun
Team –work
Fokus pada standar peningkatan
Perubahan Paradigma Rumah Sakit Standar Akreditasi Baru
1. Peran direktur sangat sentral
2. Tujuan utama Peningkatan mutu
3. Standar Akreditasi harus dinamis
4. Pelayanan berfokus pada pasien
5. Keselamatan Pasien menjadi standar utama
6. Kesinambungan pelayanan
7. Perbaikan terus menerus
Akreditasi Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Berkesinambungan
AKREDITASI
AKREDITASI
1 2 3 4 5 6 TAHUN
Akreditasi Sebagai Upaya CQI (CONTINUOUS QUALITY IMPROVEMENT)
AKREDITASI
AKREDITASI
1 2 3 4 5 6 TAHUN
AKREDITASI
SURVEILANCE
PPS
SURVEILANCE
SURVEILANCE
SURVEILANCE
Hasil penilaian
Rekomendasi surveior ttg standar apa saja yang belum dipenuhi
Rumah sakit setelah menerima sertifikat wajib membuat Perencanaan perbaikan strategis (PPS)
PPS akan ditinjau setiap tahun oleh surveior pendamping
PERENCANAAN PERBAIKAN STRATEGIS (PPS)
ADALAH RENCANA TINDAKAN YANG WAJIB DIBUAT TERTULIS SETELAH RS MENDAPAT SERTIFIKAT AKREDITASI SEBAGAI BUKTI UPAYA PENINGKATAN MUTU BERKESINAMBUNGAN
BERUPA RESPON TERHADAP HASIL REKOMENDASI SURVEIOR
1. Merupakan strategi/pendekatan yang akan diambil untuk memenuhi setiap persyaratan yang belum terpenuhi
2. Menjelaskan tindakan spesifik yang akan dilakukan RS untuk mencapai hasil sesuai Standar / elemen penilaian yang yang belum terpenuhi
3. Menjelaskan metoda yang dipakai untuk perbaikan/ pemenuhan standar dan elemen penilaian guna perbaikan mutu berkesinambungan
4. Mengidentifikasi indikator pencapaian (berupa data) untuk mengevaluasi efektivitas dari rencana perbaikan itu dan akan dicek setiap tahun oleh surveior pendamping
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
PRATAMA MADYA UTAMA PARIPURNA
Hasil Penilaian Survei Akreditasi Baru
DASAR
CARA PENILAIANNYA:
Pembagian Group BAB
Group Mayor: Nilai >80%
Group Minor: Nilai >20%
PENILAIAN
ELEMEN PENILAIAN = SKOR = O/5/10
STANDAR = NILAI DALAM PERSEN
BAB = NILAI DALAM PERSEN
GROUP =NILAI DALAM PERSEN
Pratama 1. Sasaran keselamatan pasien rumah sakit
2. Hak pasien dan keluarga (HPK)
3. Pendidikan pasien dan keluarga (PPK)
4. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP)
5. Millenium Development Goal’s (MDG’s) 6. Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK) 7. Asesmen Pasien (AP) 8. Pelayanan Pasien (PP) 9. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB) 10. Manajemen Penggunaan Obat (MPO) 11. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI) 12. Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS) 13. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) 14. Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan ( TKP) 15. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
Mayor
Minor
Madya 1. Sasaran keselamatan pasien rumah sakit
2. Hak pasien dan keluarga (HPK)
3. Pendidikan pasien dan keluarga (PPK)
4. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP)
5. Millenium Development Goal’s (MDG’s)
6. Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)
7. Asesmen Pasien (AP)
8. Pelayanan Pasien (PP)
9. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB) 10. Manajemen Penggunaan Obat (MPO) 11. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI) 12. Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS) 13. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) 14. Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan ( TKP) 15. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
Mayor
Minor
UTAMA 1. Sasaran keselamatan pasien rumah sakit (SKP)
2. Hak pasien dan keluarga (HPK)
3. Pendidikan pasien dan keluarga (PPK)
4. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP)
5. Millenium Development Goal’s (MDG’s)
6. Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)
7. Asesmen Pasien (AP)
8. Pelayanan Pasien (PP)
9. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
10. Manajemen Penggunaan Obat (MPO)
11. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
12. Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS)
13. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) 14. Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan ( TKP) 15. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Mayor
Minor
Paripurna 1. Sasaran keselamatan pasien rumah sakit (SKP)
2. Hak pasien dan keluarga (HPK)
3. Pendidikan pasien dan keluarga (PPK)
4. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP)
5. Millenium Development Goal’s (MDG’s)
6. Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)
7. Asesmen Pasien (AP)
8. Pelayanan Pasien (PP)
9. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
10. Manajemen Penggunaan Obat (MPO)
11. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
12. Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS)
13. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
14. Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan ( TKP)
15. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Mayor
SEKIAN TERIMA KASIH