Perubahan Fisiologi Pada Anestesi Spinal

25
PERUBAHAN FISIOLOGI PADA ANESTESI SPINAL Dr. Susi Handayani, M.Sc, Sp.An

description

anes

Transcript of Perubahan Fisiologi Pada Anestesi Spinal

  • PERUBAHAN FISIOLOGI PADA ANESTESI SPINALDr. Susi Handayani, M.Sc, Sp.An

  • PendahuluanAnestesi regional yang banyak digunakan adalah SAB ( Spinal anestesi) penyuntikan obat anestesi lokal ke dlm ruang subarachnoidmendapatkan analgesia setinggi dermatom tertentu dan relaksasi otot rangka.Keuntungan : perubahan metabolik & respon endokrin akibat stress operasi dpt dihambat,perdrhn dpt dikurangi,komplikasi terhdp jtg,otak,paru dpt minimal,relaksasi otot maksimal,pasien msh sadar.Kerugian : komplikasi hipotensi,total spinal, mual muntah, PDPH, nyeri pinggang.

  • AnatomiKolumna vertebralis tdr 7 V.Servikal,12 V. Thorakal,5 V.Lumbal,5 V.Sacral dan 4 Coccygeus.Kanalis spinalis berada didlm kolumna vertebralis memanjang dari foramen magnum ke hiatus sakralis, ttp ruang subarachnoid berakhir pd V.Sacral ke 2.Didlm kanalis spinalis tdp medulla spinalis,mulai setinggi tlg atlas dan berakhir pd V.Lumbal 2.Spinal anestesi aman dibwh V.L 1-2

  • Vertebra dilapisi ligamentum.Ada 3 ligamentum yg dilalui spinal anestesi teknik midline yaitu lig.supraspinosum,lig.interspinosum,lig. flavum.Sedang teknik paramedian hanya melewati lig. flavum.Medulla spinalis dibungkus 3 jar. ikat yaitu duramater, arakhnoid dan piamater yang membtk 3 ruangan : epidural, subdural dan subarakhnoid.Ruang subarakhnoid terletak diantara arakhnoid dan piamater,yang terdiri: trabekel,saraf spinal dan LCS.

  • Saraf SpinalisSaraf spinalis terdpt sebanyak 31 psg yakni 8 servikal,12 thorakal, 5 lumbal, 5 sakral, dan 1 koksigeal.Didlm ruang subarachnoid saraf spinalis terbagi mjd serabut2 saraf yg lbh kcl & dibungkus piamater,sdg diruang epidural berupa gabungan saraf bsr dgn byk jar.connective.Terbagi mjd rami anterior dan rami posterior.

  • Anastesi spinal paralysis motorik mempengaruhi gerakan sendi & otot.Persyarafan segmental sbb : Bahu C 6-8 Siku C 5-8 Pergelangan tangan C 6-7 Tangan dan jari C 7-8, T1 Intercostal T 1- 11 Diafragma C 3-5 Abdominal T 7-12 pinggul, pangkal paha, flexi L 1-3 Pinggul, pangkal paha , extensi L 5, S1 Lutut, flexi L 5, S1 Lutut, extensi L 3-4 Pergelangan kaki, flexi L 4-5 Pergelangan kaki, extensi S 1-2

  • Sistim Saraf OtonomSistim Saraf simpatis :Impuls eferen sistim simpatis saraf pusat berjalan sepanjang saraf preganglionik & post ganglionik.Srbt saraf preganglionik meninggalkan medulla spinalis melalui radiks saraf ventralis T1- L2, srbt saraf post ganglionik tdk bermielin terdistribusi pd organ yg menerima suplai saraf simpatis.

  • Distribusi segmental saraf simpatis sbb: Kepala leher dan anggota badan atas T1 5 Jantung T1 5 Paru paru T2 4Oesofagus T5 5 Lambung T6 10Usus halus T9 10 Usus besar T11 12Kandung empedu dan hati T7 - 9 Pankreas dan lien T6 10Ginjal dan ureter T10 12Kelenjar adrenal T8 L1Testis dan ovarium T10 11Kandung kemih T11 L2Prostat T11 L 1 Uterus T10 - L1

  • Sistim saraf parasimpatis :Srf afferen & efferen sistim srf parasimpatis berjalan mll n.cranial atau n. sakralis 2,3,4.Saraf parasimpatis kranial khususnya n. vagus tdk dipengaruhi oleh blokade spinal anestesi kecuali lokal anestesi menyebar ke kranium.Cairan cerebrospinalis (CSF) : Otak & corda spinalis dikelilingi CSF dlm ruang subarachnoid,spesifik gravity 1,003- 1,009 pH 7,31-7,34 Glukosa 50-75mg/dl Protein 18-41mg/dl Tekanan 9-20 cm H2O.

  • Mekanisme kerja obat lokal anestesiMenghambat transmisi impuls saraf atau blokade konduksi mencegah peningkatan permeabilitas membran saraf thdp ion Na.Mekanisme kerja:keadaan istirahat,depolarisasi,repolarisasi,polarisasi penuh.Obat lokal anestesi mencegah proses depolarisasi membran saraf dgn memblok aliran ion Na hambatan transmisi impuls saraf (blokade konduksi).

  • Perubahan Fisiologi Anestesi SpinalRespon fisiologi anestesi spinal ditentukan pengaruhnya pd srf afferen dan efferen somatic dan visceral. Blokade Somatis :Pencegahan nyeri & relaksasi otot skelet akibat blokade sentral.Nosiseptor adl receptor nyeri spesifik yg diaktivasi kerusakan jaringan.Ada 3 tipe srbt saraf : A,B,C. Fungsi serabut tsb sbb:

  • Blokade Visceral :Efek blokade visceral spinal ditunjukkan oleh pengaruh impuls otonom pada sistim organ. Sistim Kardiovaskuler :

  • Manifestasi fisiologi pada anestesi spinal adl hipotensi blokade pd srbt srf simpatis preganglionik berhub. dgn kecepatan obat lokal anestesi kedlm ruang subarachnoid & meluasnya blokade simpatis.Blok yg tinggi diatas thorak 4-5 tjd blokade simpatis serabut2 yg menginervasi jtgpenurunan HR penurunan kontraktilitas & VRpenurunan CO (15 %) hipotensi.

  • Blokade simpatis anestesi spinal menyebabkan hilangnya fungsi kontrol tek.drh & VR tergantung gravitasi Vena2 dilatasi pooling venapenurunan VR, CO & tahanan perifer hipotensi.Hipovolemia depresi serius sistem kardiovaskuler selama spinal anestesi kontraindikasi relativ anestesi spinal.Tek.drh sistolik 1/3 dibwh level preoperativ perlu dilakukan koreksi.

  • Jika tjd hipotensi selain terapi cairan IV & oksigen inhalasi,diberi injeksi efedrin yg mrpkan vasopresor tdk langsung meningkatkan kontraksi kardiak (efek sentral) dan vasokonstriksi (efek perifer).

    Sistem Respirasi :Efek anestesi spinal pda fungsi respirasi berhubungan dgn level blokade anestesi spinal yg meluas sampai level thorak tengah/lbh rendah, jarang menyebabkan perubahan fungsi respirasi.Volume tidal tdk berubah & kapasitas vital menurun minimal dari 4,05 mjd 3,73 ltr.

  • Pasien dg penykt paru kronik berat, dgn R.A. blokade motorik hrs dipelihara di bwh T7.Respiratory Arrest dpt tjd pd anestesi spinal total,krn paralysis otot respirasi atau ischemia brainstem sekunder dari hipotensi berat.Respiratory Arrest disebabkan: aliran drh meduler tdk adekuat krn CO tdk adekuat, total spinal dg denervasi seluruh otot respirasi,efek toksik obat lokal anestesi,efek injeksi obat narkotik analgesi.

  • Sistem Gastrointestinal :Blokade simpatis (T5- L1) anestesi spinal kontraksi usus halus,sphincter relaksasi,peristaltik meningkat,tek.dlm lumen bowel meningkat,pengosongan lambung tdk dipengaruhi.Mual muntah dpt tjd krn : hipotensi,peristaltik yg meningkat,tarikan nervus & plexus terutama vagus,empedu di lambung,analgesi narkotik, psikologik,hipoksia.

  • Sistem Genitourinaria :Pengaruh spinal pada fungsi ginjal adl krn hipotensi,menurunkan 5- 10 % GFR.Blokade simpatis efferen (T5- L1) berakibat peningkatan tonus sphincter retensi urin.

    Sistem Endokrin :Anestesi spinal tdk merubah fungsi endokrin/ aktivitas metabolik saat operasi.Anestesi spinal thorakal tinggi berhub.dg blokade jalur otonom ke medulla adrenal.

  • Temperatur Tubuh :Anestesi spinal sekresi katekolamin di tekan shg produksi panas berkurang.Vasodilatasi anggota tbh bwh mrpkn predisposisi tjdnya hipotermi.