Perubahan entalpi pembakaran bahan bakar

11
Tugas Laporan Kimia Menentukan ∆H Pembakaran Bahan Bakar OLEH : Nama : Sabrianah Badaruddin Kelas : XI IPA 1 No.Urut : 31

description

 

Transcript of Perubahan entalpi pembakaran bahan bakar

Page 1: Perubahan entalpi pembakaran bahan bakar

Tugas Laporan Kimia

Menentukan ∆ H Pembakaran Bahan Bakar

OLEH :

Nama : Sabrianah Badaruddin

Kelas : XI IPA 1

No.Urut : 31

Nis : 15119

SMA Negeri 1 Watampone

Tahun Pelajaran 2012/2013

Page 2: Perubahan entalpi pembakaran bahan bakar

Penentuan ∆ H Pembakaran Bahan Bakar

a. Tujuan Kegiatan

Menentukan dan membandingkan ∆ H reaksi pembakaran bensin dan minyak

tanah.

b. Teori

Reaksi suatu zat secara cepat antara bahan bakar dengan oksigen disertai

terjadinya api disebut reaksi pembakaran , dan merupakan reaksi kimia yang

umum digunakan untuk menghasilkan energi. Zat yang mudah terbakar adalah

unsur karbon, hidrogen, belerang, dan berbagai senyawa dari unsur tersebut.

Pembakaran dikatakan sempurna apabila karbon (c) terbakar menjadi CO2,

hidrogen (H) terbakar menjadi H2O.

CxHy + O2 CO2 (g) + H2O (l)

Bahan bakar utama dewasa ini adalah bahan bakar fosil, yaitu gas alam,

minyak bumi, dan batu bara. Bahan bakar fosil itu berasal dari pelapukan sisa

organisme, baik tumbuhan atau hewan. Pembentukan bahan bakar fosil ini

memerlukan waktu ribuan sampai jutaan tahun.

Perubahan entalpi pada pembakaran sempurna 1 mol suatu zat yang diukur

pada 298 K, 1 atm disebut entalpi pembakaran standar (standard enthalpy of

combustion), yang dinyatakan dengan Δ Hc 0 . Entalpi pembakaran juga

dinyatakan dalam kJ mol -1 .

Pembakaran bensin adalah suatu proses eksoterm. Apabila bensin dianggap

terdiri atas isooktana, C8H18 (salah satu komponen bensin) tentukanlah jumlah

kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 liter bensin. Diketahui entalpi

Page 3: Perubahan entalpi pembakaran bahan bakar

pembakaran isooktana = -5460 kJ mol -1 dan massa jenis isooktan = 0,7 kg L -1

(H = 1; C =12).

Pembakaran bahan bakar dalam mesin kendaraan atau dalam industri tidak

terbakar sempurna. Pembakaran sempurna senyawa hidro karbon (bahan bakar

fosil) membentuk karbon dioksida dan uap air. Sedangkan pembakaran tak

sempurna membentuk karbon monoksida dan uap air.

c. Alat dan Bahan

1. Gelas kimia

2. Pembakar spiritus

3. Timbangan

4. Termometer

5. Kalorimeter

6. Bensin

7. Minyak tanah

8. Air

d. Langkah Kerja

1. Timbang air yang akan dimasukkan ke dalam gelas kimia.

2. Isi gelas kimia dengan air, kemudianukur dan catat suhu air.

3. Isi pembakar spiritus dengan minyak tanah

4. Timbang pembakar spiritus dan minyak tanah.

5. Susun alat calorimeter sederhana.

6. Nyalakan pembkar spiritus dan panaskan air sambil diaduk.

7. Hentikan pemanasan saat sebelum air mendidih (sebelum suhu mencapai

100° C)

8. Catat suhu air pada saat pembakar spiritus dimatikan

9. Timbang pembakar spiritus setelah pemanasan.

10. Ulangi langkah 1-9 untuk bensin

Page 4: Perubahan entalpi pembakaran bahan bakar

e. Pengolahan Data

Diketahui :

Air

Volumeair = 100 mL

mair = 196,5 gram

tair (t1) = 32 ° C

Minyak Tanah

Volumeminyak tanah = 50 mL

mminyak tanah (dalam spiritus) = 201,6 gram

mspiritus = 173,6 gram

mminyak tanah (m1 / massa awal) = mminyak tanah (dalam spiritus) –

mspiritus

= 201,6 gram - 173,6 gram

= 28 gram

tair minyak tanah setelah dipanaskan (t2) = 50C

mminyak tanah (dalam spiritus) setalah dipanaskan= 200,4 gram

mminyak tanah (m2 / massa akhir) = mminyak tanah (dalam spiritus)

setelah dipanaskan – mspiritus

= 200,4 gram – 173,6 gram

= 26,8 gram

Mr minyak tanah (C14H30) = 198 g

mol

Bensin

Volumebensin = 50 mL

mbensin = 129,4 gram

mbensin (dalam spiritus) = 200,7 gram

mspiritus = 173,6 gram

mbensin (m1 / massa awal) = mbensin (dalam spiritus) –

Page 5: Perubahan entalpi pembakaran bahan bakar

mspiritus

= 200,7 gram - 173,6 gram

= 27,1 gram

tair bensin setelah dipanaskan (t2) = 44C

mbensin (dalam spiritus) setalah dipanaskan = 199,7 gram

mbensin (m2 / massa akhir) = mbensin (dalam spiritus)

setelah dipanaskan – mspiritus

= 199,7 gram – 173,6 gram

= 26,1 gram

Mr bensin (C8H18) = 114 g

mol

Ditanyakan :

a. qminyak tanah =………. ?

b. qbensin = ……… ?

Penyelesaian :

Qminyak tanah = m × c × ∆T

= (m2- m1) g × c× (t2 – t1)

= (28 – 26,8) g × 4,2 J/g° C × (50° C - 32° C)

= 1,2 g× 4,2 J/g° C × 18° C

= 90,72 J= 0,09072 kJ

ΔH = Qminyak tanahmolC 14 H 30

= 0,09072 kJ

198g

mol

= 0,00046 kJ mol-1

Page 6: Perubahan entalpi pembakaran bahan bakar

Qbensin = m × c × ∆T

= (m2- m1) g × c× (t2 – t1)

= (27,1 – 26,1) g ×4,2 J/g° C × (44° C - 32° C)

= 1 g× 4,2 J/g° C × 12° C

= 50,4 J = 0,0504 kJ

ΔH = Q bensin

mol C 8 H 18

= 0,0504 kJ

114g

mol

= 0,00044 kJ mol-1

Jadi, dapat diketahui perbandingan q reaksi minyak tanah dan bensin yaitu

terletak pada penyerapan dan pelepasan kalor. Bensin cenderung lebih banyak /

lebih tinggi melepaskan kalor dibandingkan minyak tanah. Sedangkan kalor

yang diserap minyak tanah pada saat dipanaskan lebih banyak / lebih tinggi dari

bensin

f. Kesimpulan

Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa minyak tanah

memerlukan kalor sebanyak 0,09072 kJ dan mengalami perubahan entalpi

pembakaran sebanyak 0,00046 kJ mol-1. Sedangkan bensin memerlukan kalor

sebanyak 0,0504 kJ dan mengalami perubahan entalpi sebanyak 0,00044 kJ mol-

1. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa percobaan menentukan ∆ H

pembakaran bahan bakar merupakan reaksi eksoterm.

g. Saran

Sebelum melakukan praktikum, sebaiknya materi dikuasai terlebih dahulu,

agar dalam pelaksaan praktikum kita dapat mengetahui proses berlangsungnya.

Page 7: Perubahan entalpi pembakaran bahan bakar

Selanjutnya adalah penggunaan baju lab, penggunaan baju lab sangat dianjurkan

agar tidak mengenai pakaian pada saat melakukan praktikum.

Pada saat melakukan praktikum, kita harus sangat berhati-hati dan tidak boleh

ceroboh untuk menghindari terjadinya peledakan alat dan kebakaran. Karena

percobaan menentukan ∆ H pembakaran bahan bakar dapat berakibat fatal jika

tidak dilakukan dengan hati-hati dan teliti.

Selain itu, kelengkapan alat dan bahan praktikum perlu lebih ditingkatkan.

Hal ini untuk meminimalkan terjadinya kendala atau hambatan dalam

pelaksanaan praktikum serta kebersihan alat dan bahan dan juga lab.

Page 8: Perubahan entalpi pembakaran bahan bakar

DAFTAR PUSTAKA

http://rudyparhusip.wordpress.com/2010/11/24/136/

http://kimiakoratomoku.blogspot.com/2009/12/blog-post_06.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Bensin

http://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakar_minyak

Sutresna, Nana. 2011. Advanced Learning Chemistry 2A for Grade XI Senior High

School. Bandung : Grafindo

Widyastuti, CME. 2009. Buku Ajar Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Semester I.

Surakarta : Citra Pustaka