PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan...

105
i PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN PENDAPATAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2001-2008 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar sarjana Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : ADITYA PRAMULYAWAN F1106015 UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS EKONOMI SURAKARTA 2010

Transcript of PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan...

Page 1: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

i

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN PENDAPATAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN KARANGANYAR

TAHUN 2001-2008

Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi

Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar sarjana Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

ADITYA PRAMULYAWAN

F1106015

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

FAKULTAS EKONOMI

SURAKARTA

2010

Page 2: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

ii

ABSTRAK

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN PENDAPATAN

ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2001-2008

Aditya Pramulyawan F1106015

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui klasifikasi berdasarkan

pertumbuhan ekonomi dan PDRB per kapita Kabupaten Karanganyar, ketimpangan pendapatan di Kabupaten Karanganyar, hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pendapatan di Kabupaten Karanganyar serta klasifikasi kawasan ketimpangan.

Data yang digunakan adalah data sekunder yang dikumpulkan dari hasil publikasi BPS yang mencakup: Laju Pertumbuhan Ekonomi tahun 2001-2008, Jumlah penduduk Kabupaten Karanganyar tahun 2001-2008, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Karanganyar atas dasar harga konstan tahun 2001-2008, PDRB perkapita Kabupaten Karanganyar atas dasar harga konstan tahun 2001-2008. Klasifikasi kecamatan dihitung menggunakan Tipologi Klassen, sedangkan untuk ketimpangan pendapatan dihitung menggunakan Indeks Williamson, kemudian Korelasi Pearson digunakan untuk mengetahui hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pendapatan.

Hasil analisis dengan Tipologi Klassen menujukkan bahwa kecamatan di Kabupaten Karanganyar kebanyakan masuk dalam daearah berkembang cepat dan daerah relatif tertinggal. Untuk hasil analisis dengan menggunakan Indeks Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten Karanganyar berkisar antara 0,89 sampai dengan 0,92 sehingga hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Karanganyar masuk dalam kawasan ketimpangan besar. Untuk hasil perhitungan dengan menggunakan Korelasi Pearson dapat diketahui bahwa hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pendapatan adalah tidak signifikan.

Mengacu pada hasil penelitian, maka diajukan beberapa saran kepada Pemerintah Daearah Kabupaten Karanganyar yaitu pertama, mengarahkan atau memprioritaskan perencanaan pembagunan bagi daerah yang relatif tertinggal dengan strategi penanggulangan kemiskinan. Kedua, meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional melalui peningkatan PDRB tanpa harus memperbesar ketimpangan pendapatan. Kata kunci : Pertumbuhan Ekonomi (PDRB), Tipologi Klassen, Disparitas

pendapatan, Indeks Williamson (IW), Korelasi Pearson.

Page 3: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

iii

Page 4: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

iv

Page 5: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

v

PERSEMBAHAN

Karya ini aku persembahkan kepada :

ALLAH SWT

Hanya kepada MU kembaliku, semoga Engkau mengampuni segala dosaku

InsyaAllah karya ini adalah jembatan menuju impianku

Dan bimbinglah hamba, agar selalu berada dijalan MU

Karya Sederhana ini ku hadiahkan untuk :

Ayah & Ibuku tersayang, yang senantiasa

mengiringiku dengan doa dan kasih sayang.

Mbah Uti & Adikku

Sobat-sobatku

Almamaterku

Page 6: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

vi

MOTTO

“Ketahuilah bahwa kemenagan akan datang bersama kesabaran, jalan keluar akan

datang bersama kesulitan, dan kemudahan itu ada bersama kesusahan”

(Rasulullah SAW)

”Barang siapa mengurangi satu kesulitan saudaranya sewaktu di dunia, maka

Allah akan mengurangi kesulitan-kesulitannya pada hari qiyamat kelak ”.

(Al-Hadits)

”Kebahagiaan itu terdapat pada pengorbanan, menahan keinginan pribadi,

pencurahan segala upaya, dan mencegah semua bahaya, serta jauh dari sifat

egoisme dan balas dendam”

(A’idh Al-Qorni)

” Jadikanlah kelemahan menjadi suatu kelebihan yang dsapat bermanfaat

bagi diri sendiri dan juga orang lain”

(Penulis)

Page 7: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

atas bimbingan dan petunjuk-Nya penulis selalu diberikan kekuatan dan

keteguhan iman dan kepercayaan diri sehingga dapat menyelesaikan karya kecil

ini, penulisan skripsi yang berjudul PERTUMBUHAN EKONOMI DAN

KETIMPANGAN PENDAPATAN ANTAR KECAMATAN DI

KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2001-2008.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Selebihnya, penulis berharap skripsi ini bisa menjadi bahan perbandingan atau

referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan

ketimpangan pendapatan.

Penulis menyadari bahwa di balik penyusunan skripsi ini terdapat banyak

orang-orang luar biasa yang memberikan bantuan, petunjuk, dan bimbingan serta

motivasi kepada penulis, sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Sutanto, MSi selaku dosen Pembimbing yang telah berkenan

memberikan waktunya untuk membimbing, mengarahkan dan memotivasi

penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

2. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M. Com, Ak selaku dekan Fakultas

Ekonomi UNS.

3. Bapak Drs. Agustinus Suryantoro, M.Si selaku Pembimbing Akademik.

Page 8: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

viii

4. Bapak Drs. Kresno Saroso Pribadi, M.Si selaku Kepala Jurusan Ekonomi

Pembangunan FE UNS.

5. Ibu Izza Mafruhah, SE, Msi selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi

Pembangunan FE UNS.

6. Keluarga dan teman-temanku yang selalu sabar memberikan dukungan dan

doa untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen di Fakultas Ekonomi, terimakasih telah membimbing saya dan

memberi saya tambahan ilmu yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan.

Staf Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas sebelas Maret, terima kasih

telah melayani kami hingga kami beranjak keluar dari Fakultas tercinta.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, oleh karena

itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Apabila ada

kesalahan, penulis juga memohon maaf, karena manusia tempat salah dan

dosa. Demikianlah, semoga skripsi ini bisa bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Surakarta, 15 April 2007.

Aditya Pramulyawan

Page 9: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

ix

Many Thank’s to :

ALLAH SWT, segala puji bagi Nya yang Maha Pengasih dan Maha

Penyayang, yang telah memberi begitu banyak kenikmatan dan banyak

memberi kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini...

Kedua Orang tuaku. Bapak, terima kasih atas segala dukungan yg diberikan.

Terima kasih banyak atas segala yang telah kau ajarkan padaku mengenai

hidup ini. Ibu, makasih sudah banyak mendoakanku.

Drs. Sutanto, MSi, yang telah meluangkan waktunya untuk bimbingan skripsi.

Drs. Hari Murti, MSi dan Drs. Supriyono, MSi yang telah meluangkan waktu

untuk menjadi penguji.

Buat Mbah Uti, makasih buat segala nasihat-nasihatna, kemudian buat adikku

Buat temen2ku EP 06 or IncHa-InChI ComUniTy :

Erma(akhuirnya Ma, stlah pejuangan yang berat, disertai tangisan, terbayar

juga semuanya, heheeeee),Dani(temen q yg puaaaliiiing keren, banyak bnget

yo pengalamanmu),Vina(cepet dirampungke skripsine Vin, jo dolan

wae),Puji(gmana skripsimu kok jrng kliatan),Pipit(Kpan2 ke Tasikmadu n

rumahmu ya ? kan deket... ), Satrio(berwibawa bngt yo dirimu), Iyus(ndang

nyusul pendadaran,Trus gmana kbar si CempluK ), Agus“Bocil“(Cil, yen wis

rampung skripsiane kabar2 ya..,dolan2 bareng meneh yo.),

Yohan(Jrene toe kyo artis to<wuuee’>heeee...., ndang rampungke skripsine),

Anggun(temen ku yg pling intelek abeeeees n seneng jaim),Danang(woi,,,,,g

teu kliatan , pacaran + nge-mig- trus mesti ),

Mami Tisna(Mam, duluan yo, jo lali q lo, kpan2 padu meneh ya, msh kangen

ma Lab PP gak?),Febri(Gwe suka gaya loe, jangan pnah bosen gojegan mbi q

yo ),Fetri(yang suka cinlok ki, temen seperjuangan deg-degan, tp kyke

wsudane cpetan kmu,heeee.....), Nisa(gmana kbarmu buk, kok hilang/, kerja

terus mesti), Danu(skrng kmu sibuk bngt to),Feni(Kok g pnah kliatan),

Page 10: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

x

Hadi(Si prof yg nge BAND bngt), Hanif(kamu itu kliatan misterius, heeee...

ayo jd tenis gak),Ayu (kpan2 traktir buah naga ya, Sragen aman to? Cpet

pendadran ya),Wida (Skripsimu smpe ke Sumatera to, jauh banget)

Sidiq (Gmana skripsimu Diq, kok g pnah maen kekampus?),

Susan ( temen sperjuangan bingungnya daftar ciiiieeee ujiana dpet A ki),Nurul

(cpet ujian Nur, kan dah jadi skripsine to),Wiwin (Wiiiiiiin, ndang rampungke

skripsimu. Kapan ya bs gojegan lg ky Lab PP dulu), Andi (pertama kali q

knal anak EP, yoe kwe iku),Yuli (Yanto, ratakandani ..... ☺, raja nge MIG

ki),Yudi (ayo Yud, semangat kuliahna), Wawan(tak kandake yen toe........ ya,

kapan dolan mahmu). N sory ya lo q bnyak slah ma kalian, maapin

yaaaa................

Eko 04,Lindung 05,Pras 05, Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat

yang laena, trims dah dibagi-bagi pengalamana.

Wat sohib-sohib di rumah:

Imam(ayo Mam ndang garap skripsine), Happy(kapan nikah?heee....),Fajar

(Mg2 ktularan cpet dpet kerjaan) Full Magic TensClub Mr.Warno, Agung,

Frury (sory yen slama ki kalian tak dadeke pelampiasan wktu tenes), M Deni

Indra (awakmu saiki keren), D’Ayo’& D’ David (si kecil sumber inspirasi),

Iim, Yudhi, Bashori n Zulkifli( seneng dah temenen ma kalian),Milu (kerja

dimana toe?? Mg2 q cpet ktularan ndang kerja ya )

Pegawai BPS yang sudah mau direpoti tanya-tanya ttg data

Mksh juga bwt Supra Biru yang slalu jd partner q kemana mana, wat

komputer ma si printer yang dah mbantu skripsi q slama ni,

Kemudian semua sahabat, teman, dan kawan yang belum dapat ku tuliskan

satu per satu, percayalah jika aku tuliskan semua disini skripsi ini akan

berjudul UcApan TeRimA kAsIH ToK. Terimakasih atas waktu,

kebersamaan, dan cerita yang dapat aku tuliskan bersama kalian dalam cerita

kehidupanku.

Page 11: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .......................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... v

MOTTO............................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xiii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 8

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ....................................................................... 10

1. Pertumbuhan Ekonomi ..................................................... 10

2. Pertumbuhan Ekonomi Regional....................................... 12

3. Pengertian Disparitas ........................................................ 17

4. Ketimpangan Pembangunan Daerah ................................. 18

5. Penyebab Ketimpangan /Disparitas ................................... 18

Page 12: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xii

6. Penaggulangan Disparitas Wilayah ................................... 25

7. Pendapatan Regional ........................................................ 30

B. Penelitian Terdahulu ............................................................... 39

C. Kerangka Pemikiran .............................................................. 42

D. Hipotesis Penelitian ............................................................... 44

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 45

B. Jenis dan Sumber Data ............................................................ 45

C. Definisi Operasional Variabel ................................................. 46

D. Alat Analisis Data .................................................................. 47

BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian ....................................... 53

B. Analisis Data dan Pembahasan................................................ 58

1. Tipologi Klassen................................................................ 58

2. Indeks Williamson ............................................................. 66

3. Korelasi Pearson ............................................................... 72

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................ 74

B. Saran ...................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

I.1 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah dan Nasional

Tahun 2004-2008........................................................................................2

I.2 PDRB dan PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Konstan

Tahun 2000 Menurut Kecamatan Di Kabupaten Karanganyar

Tahun 2008.................................................................................................6

IV.1 Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Karanganyar ...........................54

IV.2 Jumlah Penduduk Kecamatan di Kabupaten Karanganyar

Tahun 2001-2008.....................................................................................56

IV.3 Jumlah Penduduk Kabupaten Karanganyar

Tahun 2001-2008......................................................................................57

IV.4 PDRB Atas Dasar Harga Konstan dan Pertumbuhan Ekonomi

Kabupaten Karanganyar Tahun 2001-2008 .............................................58

IV.5 Rata-rata PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 dan

Laju Pertumbuhan Tahun 2001-2008......................................................60

IV.6 Hasil analisis Tipologi Klassen Kecamatan di Kabupaten

Karanganyar Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000

Tahun 2001-2008......................................................................................60

IV.7 Klasifikasi Kecamatan Di Kabupaten Karanganyar

Menurut Tipologi Klassen Tahun 2001-2008...........................................65

IV.8 Indeks Williamson Kabupaten Karanganyar

Tahun 2001-2008.....................................................................................66

Page 14: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xiv

IV.9 Indeks Williamson Kabupaten Karanganyar

Tanpa Kecamatan Jaten Tahun 2001-2008.............................................70

IV.10 Korelasi Pearson Antara Pertumbuhan Ekonomi

dan Ketimpangan Pendapatan................................................................72

Page 15: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Skema Kerangka Pemikiran....................................................................... 42

4.1 Indeks Williamson Kabupaten Karanganyar

Tahun 2001-2008.........................................................................................67

4.2 Indeks Williamson Kabupaten Karanganyar

Tanpa Kecamatan Jaten Tahun 2001-2008...................................................69

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi adalah perubahan tingkat kegiatan ekonomi dari

tahun ke tahun, oleh karena itu untuk mengetahui tingkat pertumbuhan

ekonomi harus menghitung laju pertumbuhan ekonomi. Sedangkan

pertumbuhan ekonomi pada prinsipnya harus dinikmati penduduk, maka

pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum tentu dapat dinikmati penduduk jika

pertumbuhan penduduk jauh lebih tinggi (Suseno, 1990:35).

Page 16: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xvi

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu perubahan tingkat kegiatan

ekonomi yang berlangsung dari tahun ke tahun (Sadono, 1985:19). Untuk

mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi harus dibandingkan pendapatan dari

berbagai tahun yang dihitung berdasarkan harga berlaku atau harga konstan.

Sehingga perubahan dalam nilai pendapatan hanya disebabkan oleh suatu

perubahan dalam tingkat kegiatan ekonomi. Suatu perekonomian dikatakan

mengalami suatu perubahan akan perkembangannya apabila tingkat kegiatan

ekonomi adalah lebih tinggi dari pada yang dicapai pada masa sebelumnya.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator

untuk menunjukkan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Indikator

tersebut tidak hanya menunjukan bagaimana hasil-hasil pembangunan tersebut

didistribusikan dan siapa saja yang sesungguhnya menikmati pertumbuhan

ekonomi tetapi seberapa jauh pembangunan telah berhasil menyejahterakan

masyarakatnya. Tingkat pertumbuhan dari 33 provinsi yang ada di Indonesia

dalam kurun waktu lima tahun yaitu selama periode 2004 – 2008, menunjukkan

bahwa pada tahun 2005 laju pertumbuhan menunjukkan angka 5,38%, tahun

2006 sebesar 5,18%, kemudian tahun 2007 sebesar 5,67% dan merupakan laju

pertumbuhan tertinggi dari tahun 2004-2008, serta pada tahun 2008 sebesar

5,59. Dalam kurun waktu lima tahun tersebut pertumbuhan Provinsi Jawa

Tengah dirasa cukup stabil, karena tidak ada perubahan yang mencolok.

Kemudian untuk pertumbuhan PDRB Jawa Tengah dalam kurun waktu yang

sama juga tidak mengalami perbedaan yang mencolok, hal ini terlihat dari

tahun 2005-2008 pertumbuhan PDRB Jawa Tengah berkisar 5%.

Page 17: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xvii

Tabel I.1 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah dan Nasional

Tahun 2004-2008

Tahun Provinsi Jawa Tengah 33 Provinsi

PDRB adhk 2000 Pertumbuhan PDRB adhk 2000 Pertumbuhan ( % ) ( % )

2004 135,789,872.31 - 1,604,036,087.33 - 2005 143,051,213.88 5,35 1,690,311,332.78 5,38 2006 150,682,654.75 5,33 1,777,950,133.39 5,18 2007 159,110,253.77 5,59 1,878,738,648.38 5,67 2008 167,790,369.85 5,46 1,983,833,965.19 5,59

Sumber: PDRB menurut Provinsi, diolah

Keterangan : adhk = atas dasar harga konstan

Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional yang ada di Indonesia

agar tepat sasaran, maka pembangunan daerah yang merupakan bagian integral

dari pembangunan nasional diarahkan untuk pengembangan daerah.

Pembangunan yang ada di daerah harus disesuaikan dengan prioritas dan

potensi yang dimiliki karena setiap daerah tentu memiliki potensi yang berbeda.

Setiap daerah dituntut untuk mampu mengolah potensi yang dimiliki guna

meningkatkan kemampuan daerah agar tidak tertinggal dengan daerah lain.

Pembangunan ekonomi merupakan upaya dari suatu bangsa untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyatnya melalui pemanfaatan sumber daya yang

ada. Usaha-usaha pembangunan baik yang menyangkut sektoral maupun

regional telah banyak memberikan hasil-hasilnya yang dapat dirasakan oleh

seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan sendiri bukanlah tujuan melainkan

alat untuk menurunkan kemiskinan dan mengurangi disparitas distribusi

pendapatan. Jadi berkurangnya ketidakmerataan distribusi pendapatan

merupakan inti dari pembangunan. Jika pertumbuhan ekonomi yang tinggi

tidak diikuti pemerataan hasil-hasil pembangunan kepada seluruh golongan

Page 18: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xviii

masyarakat, maka hal tersebut tidak ada manfaatnya dalam mengurangi

disparitas pendapatan (Grisvia, 2003:1)

Dalam Kuncoro (2004) Kuznets menyatakan bahwa pada awal

pembangunan ekonomi, perbedaan laju pertumbuhan ekonomi yang besar

mengakibatkan kesenjangan dalam distribusi pendapatan antar propinsi.

Namun, dalam jangka panjang, pada saat kondisi ekonomi mencapai tingkat

kedewasaan (maturity), perbedaan laju pertumbuhan output antar propinsi

cenderung akan mengecil bersamaan dengan meningkatnya pendapatan

perkapita rata-rata di setiap propinsi. Pada akhirnya akan menghilangkan

kesenjangan ekonomi antar daerah.

Pembangunan daerah dapat menjadi suatu jembatan dalam realisasi

pembangunan nasional. Persoalan ketimpangan antar daerah, misalnya,

merupakan salah satu pokok permasalahan dari berbagai persoalan besar

lainnya yang hingga kini masih terus-menerus diagendakan. Tidak kurang

mulai dari sekedar tuntutan peningkatan porsi keuangan daerah hingga gerakan

pembangkangan yang mengarah pada ancaman pemisahan dari wilayah

kesatuan Indonesia akhir-akhir ini semakin gencar dilakukan berbagai

kalangan.

Pembangunan daerah tidak hanya melihat pertumbuhan ekonomi saja

tetapi juga ketimpangan pendapatan daerah. Ketimpangan pendapatan daerah

terjadi disebabkan oleh adanya konsentrasi kegiatan ekonomi, perbedaan

alokasi investasi, tingkat mobilitas faktor produksi antar daerah, perbedaan

sumber daya alam, perbedaan kondisi demografis, kurang lancarnya

perdagangan (Tambunan, 2001: 191)

Page 19: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xix

Selama ini pemerintah pusat terlalu memikirkan kepentingan dirinya

ketimbang kepentingan daerah. Padahal, untuk mewujudkan kepentingan pusat,

tidak terhitung lagi seberapa besar sumber-sumber kekayaan daerah yang telah

diberikan. Sementara, pola-pola pendistribusian hasil-hasil pembangunan yang

selama ini dilakukan dianggap masih kurang sepadan yang mengakibatkan

adanya ketimpangan daerah. Dari sebagian daerah, ketidakadilan yang

dirasakan, diperparah oleh minimnya perbaikan program-program pemerataan.

Yang terlihat, meskipun secara konseptual pembangunan selalu menjadi salah

satu prioritas pembangunan, tetapi jurang pemisah antara pusat dan daerah

semakin melebar, sehingga dikotomi pusat dan daerah pun lambat laun menjadi

semakin menebal. Secara sederhana, segenap nilai kegiatan ekonomi baik

berupa produksi barang maupun jasa suatu daerah dalam satu satuan waktu

(tahun) dapat dijadikan indikator.

Dalam hal demikian, perhitungan nilai Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) yang dijadikan acuan. Pendekatan demikian secara agregatif

menunjukkan kemampuan suatu daerah dalam menghasilkan pendapatan atau

balas jasa kepada faktor-faktor produksi yang ikut berpartisipasi dalam proses

produksi di daerah tersebut. Perhitungan total PDRB yang dibagi dengan

jumlah penduduk tiap-tiap propinsi memang menggambarkan kekayaan

daerah dari sudut produksi dan kegiatan ekonomi. Namun, apakah kekayaan

propinsi juga menjadi kekayaan penduduknya, itu soal lain lagi. Pasalnya,

tidak semua kegiatan ekonomi dimiliki oleh masyarakat disuatu daerah. Bisa

saja suatu daerah hanya menjadi tempat terjadinya kegiatan ekonomi, yang

kepemilikannya justru datang dari luar. Atau, sumber daya alam berada di

Page 20: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xx

daerah tersebut, namun segala produk dan kegiatan ekonominya diatur oleh

korporasi global dan oleh pemerintah pusat. Sehingga hasilnya pun lebih

banyak yang ditarik keluar daerah tersebut atau ke pemerintah pusat di

Jakarta. Dengan kata lain, manfaat dan alokasi investasi dari keuntungan

dinikmati olek pemilik modal, sedangkan penarikan sebagian besar

keuntungan bagi hasil dan pajak dinikmati oleh pemerintah pusat, untuk itu

salah satu gambaran riil mengenai kemakmuran penduduk bisa digunakan

tingkat konsumsi per kapita.

Tabel I.2 PDRB dan PDRB per Kapita

Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Menurut Kecamatan Di Kabupaten Karanganyar Tahun 2008

No

Kecamatan

PDRB PDRB per Kapita Nilai* % Nilai

1 Jatipuro 113.841,21 2,31 2.997.398,82 2 Jatiyoso 99.262,03 2,02 2.461.245,40 3 Jumapolo 144.625,70 2,94 3.050.660,26 4 Jumantono 158.772,76 3,23 3.263.906,98 5 Matesih 153.024,52 3,11 3.329.153,10 6 Tawangmangu 195.945,29 3,98 4.353.662,63 7 Ngargoyoso 110.324,55 2,24 3.128.531,87 8 Karangpandan 184.815,48 3,76 4.294.439,11 9 Karanganyar 357.245,77 7,26 4.738.384,58 10 Tasikmadu 216.369,17 4,40 3.876.819,43 11 Jaten 1.568.144,22 31,86 22.251.386,55 12 Colomadu 203.533,93 4,14 3.369.153,43 13 Gondangrejo 324.853,45 6,60 4.782.531,51 14 Kebakkramat 586.288,83 11,91 9.974.291,11 15 Mojogedang 221.929,31 4,51 3.275.226,02 16 Kerjo 174.226,13 3,54 4.681.358,76 17 Jenawi 124.256,90 2,52 4.498.801,66 18 Jumlah 4.921.454,72 100.00 5.709.165,40

Sumber : Karanganyar dalam Angka Tahun 2009 Catatan : *Dalam Jutaan Rupiah

Page 21: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xxi

Kabupaten Karanganyar mempunyai 17 Kecamatan yang meliputi 177

desa/kelurahan Tiap Kecamatan mempunyai nilai PDRB dan juga tingkat

pertumbuhan ekonomi yang berbeda-beda. Dari Tabel I.2 Dapat dilihat bahwa

terdapat perbedaan pada masing-masing daerah yang cukup mencolok, dimana

PDRB Kecamatan Jaten sebesar Rp 1.568.144,22 juta (31,86%) dan PDRB

Kecamatan Kebakkramat sebesar Rp 586.288,83 juta (11,91). Sedangkan

PDRB daerah-daerah lain berkisar antara Rp 1 triliun sampai Rp 3,5 triliun,

kemudian juga terdapat kecamatan yang kurang dari Rp 1 triliun yaitu Kecamatan

Jatiyoso.

PDRB perkapita di Kabupaten Karanganyar semakin meningkat

jumlahnya dari tahun ke tahun. Beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten

Karanganyar memiliki PDRB perkapita yang cukup tinggi, ini disebabkan

karena mayoritas pusat-pusat perkonomian dan kegiatan ekonomi

terkonsentrasi di kecamatan ini. Dilihat dari nilai PDRB perkapitanya

Kecamatan Jaten mempunyai nilai PDRB perkapita yang sangat tinggi,

bahkan sekitar tiga kali lipat dari nilai dari Kabupaten Karanganyar. Akan

tetapi, perbedaan yang mencolok terjadi pada daerah lain, karena daerah-

daerah lain tersebut hanya memiliki nilai PDRB perkapita yang hanya

mempunyai kira-kira setengah dari nilai PDRB perkapita Kabupaten

Karanganyar, seperti daerah Jatipuro, Jatiyoso.

Berangkat dari latar belakang tersebut, akan dilakukan suatu penelitian

dengan judul “Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pendapatan

Antar Kecamatan Di Kabupaten Karanganyar Tahun 2001-2008”

Page 22: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xxii

B. Perumusan Masalah :

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dalam penelitian ini dapat

dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Klasifikasi kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten

Karanganyar berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan PDRB perkapita

menurut Tipologi Klassen?

2. Bagaimanakah tingkat ketimpangan pendapatan antar kecamatan di

Kabupaten Karanganyar?

3. Adakah hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan

pendapatan antar kecamatan di Kabupaten Karanganyar?

4. Kecamatan manakah yang berada pada kawasan ketimpangan besar,

kawasan ketimpangan sedang dan kawasan ketimpangan kecil?

C. Tujuan Penelitian :

Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan diatas maka tujuan

yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Klasifikasi kecamatan-kecamatan yang ada di

Kabupaten Karanganyar berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan PDRB

perkapita menurut Tipologi Klassen.

2. Untuk mengetahui tingkat ketimpangan pendapatan antar kecamatan di

Kabupaten Karanganyar.

3. Untuk mengetahui adakah hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan

ketimpangan pendapatan antar kecamatan di Kabupaten Karanganyar.

Page 23: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xxiii

4. Untuk mengetahui kecamatan mana saja yang berada pada kawasan

ketimpangan besar, kawasan ketimpangan sedang dan kawasan

ketimpangan kecil.

D. Manfaat Penelitian

a. Bagi Instansi Terkait

Hasil penelitian diharapkan dapat dipergunakan oleh Pemerintah

Kabupaten Karanganyar sebagai bahan pengambilan kebijakan dalam

pengalokasian dana pembangunan kepada kecamatan sesuai dengan

kondisi alamnya yang dapat dikembangkan.

b. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan serta pengetahuan masalah ketimpangan

pendapatan di suatu daerah.

c. Bagi Peneliti Lain.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dari studi

pustaka bagi penelitian selanjutnya.

Page 24: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xxiv

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Simon Kuznets, pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah

sebagai kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang

bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang dan jasa ekonomi kepada

penduduknya. Kenaikan kapasitas tersebut ditentukan oleh adanya

kemajuan teknologi, institusional atau kelembagaan dan ideologis terhadap

barbagai keadaan yang ada (Todaro, 200: 144). Dari ketiga komponen

pokok tersebut, dapat dilihat ringkasannya untuk mengetahui definisinya,

a. Kenaikan output secara berkesinambungan adalah manifestasi atau

perwujudan dari apa yang disebut sebagai pertumbuhan ekonomi,

sedangkan kemampuan menyediakan berbagia jenis barang itu sendiri

Page 25: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xxv

merupakan tanda kematangan ekonomi (economic maturity) di suatu

negara yang bersangkutan.

b. Perkembangan teknologi merupakan dasar bagi berlangsungnya suatu

pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan, ini adalah suatu

kondisi yang sangat diperlukan, tetapi tidak cukup ini saja (jadi

disamping perkembangan atau kemajuan teknologi masih ditentukan

sektor-sektor yang lain).

c. Usaha mewujudkan potensi pertumbuhan yang terkandung di dalam

teknologi baru, maka perlu diadakan serangkaian penyesuaian

kelembagaan, sikap dan teknologi. Inovasi di bidang teknologi tanpa

diikuti inovasi sosial, sama halnya dengan lampu pijar tanpa listrik

(potensi ada, tetapi tanpa input komplementernya maka hal itu tidak

bisa membuahkan hasil apapun).

Profesor Kuznets (dalam Todaro, 1994:117) juga mengemukakan

enam karakteristik atau ciri proses pertumbuhan ekonomi sebagai berikut:

a) Tingkat pertambahan output perkapita dan pertambahan penduduk yang

tinggi

b) Tingkat kenaikan total produktivitas faktor yang tinggi, khususnya

produktivitas tenaga kerja

c) Tingkat transformasi struktural ekonomi yang tinggi

d) Tingkat transformasi sosial dan ideologi yang tinggi

e) Adanya kecenderungan daerah yang mulai atau sudah maju

perekonomiannya untuk berusaha menambah bagian-bagian daerah

lainnya sebagai daerah pemasaran dan sumber bahan baku

Page 26: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xxvi

f) Terbatasnya penyebaran pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai

sepertiga bagian penduduk dunia.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan prosesnya yang bekelanjutan

merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi.

Karena penduduk bertambah terus dan berarti kebutuhan ekonomi juga

bertambah terus, maka dibutuhkan penambahan pendapatan setiap tahun.

Hal ini hanya bisa didapat lewat penigkatan output agregat (barang dan

jasa) atau Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahun. Dalam pengertian

ekonomi makro, pertumbuhan ekonomi adalah pertumbuhan PDB yang

berarti juga pertumbuhan pendapatan perkapita (Tambunan, 2001: 3). Akan

tetapi, para teoritikus ilmu ekonomi pembangunan masa kini, masih terus

menyempurnakan makna, hakikat dan konsep pertumbuhan ekonomi. Para

teoritikus tersebut menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya

diukur dengan pertambahan PDB dan PDRB saja, tetapi juga diberi bobot

yang bersifat immaterial seperti kenikmatan, kepuasan dan kebahagiaan

dengan rasa aman dan tentram yang dirasaka masyarakat luas

(Arsyad,1999).

Menurut Boediono (1985), pertumbuhan ekonomi adalah proses

kenaikan output perkapita dalam jangka panjang. Di sini, proses mendapat

penekanan karena mengandung unsur dinamis. Menurut ekonom klasik

maupun ekonom neoklasik (dalam Sukirno, 1985) pada dasarnya ada empat

faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu:

1) Jumlah penduduk

2) Jumlah stok barang modal

Page 27: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xxvii

3) Luas tanah dan kekayaan alam

4) Tingkat teknologi yang digunakan

2. Pertumbuhan Ekonomi Regional

Menurut Sjafrizal (2008, 85) teori pertumbuhan ekonomi regional

merupakan bagian penting dalam analisa ekonomi regional. Alasannya

adalah karena pertumbuhan merupakan salah satu unsur utama dalam

pembangunan ekonomi regional dan mempunyai kebijakan yang cukup

luas. Sasaran utama analisa pertumbuhan ekonomi regional ini adalah untuk

menjelaskan mengapa suatu daerah dapat tumbuh cepat dan ada juga daerah

yang tumbuh lambat. Selain itu, analisa pertumbuhan ekonomi regional ini

juga dapat menjelaskan mengapa terjadi ketimpangan pembangunan

ekonomi antar wilayah. Sangat disadari bahwa proses pembangunan bukan

hanya ditentukan oleh aspek ekonomi saja, tetapi sedemikian jauh

pertumbuhan ekonomi merupakan unsur penting dalam proses

pembangunan daerah. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi sampai saat

ini masih merupakan target utama dalam rencana pembangunan wilayah.

Target pertumbuhan ekonomi ternyata sangat bervariasi sesuai dengan

potensi ekonomi yang dimiliki oleh masing-masing daerah. Melalui

pertumbuhan ekonomi daerah yang cukup tinggi tersebut diharapkan

kesejahteraan masyarakat secara bertahap akan dapat ditingkatkan.

Terdapat teori-teori tentang pertumbuhan ekonomi daerah dalam

Arsyad (1999) sebagai berikut :

a. Teori Ekonomi Neo Klasik

Page 28: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xxviii

Peranan teori ekonomi neo klasik tidak terlalu besar dalam menganalsis

pembangunan daerah (regional) karena teori ini tidak memiliki dimensi

spasial yang signifikan. Namun demikian, teori ini memberikan 2 kosep

pokok dalam pembangunan ekonomi daerah yaitu keseimbangan

(equilibrium) dan mobilitas faktor produksi. Artinya, sistem

perekonomian akan mencapai keseimbangan alamiahnya jika modal

bisa mengalir tanpa restriksi (pembatasan). Oleh karena itu, modal akan

mengalir dari daerah yang berupah tinggi menuju kedaerah yang

berupah rendah.

b. Teori Basis Ekonomi (Economy Base Theory)

Teori basis ekonomi ini menyatakan bahwa faktor penetu utama

pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah berhubungan langsung

dengan permintaan akan barang dan jasa dari luar daerah. Perumbuhan

industri-industri yang menggunakan sumber daya lokal, termasuk

tenaga kerja dan bahan baku untuk diekspor, akan menghasilkan

kekayaan daerah dan penciptaan peluang kerja (job creation).

Strategi pembangunan daerah yang muncul yang didasarkan pada teori

ini adalah penekanan terhadap arti penting bantuan (aid) kepada dunia

usaha yang mempunyai pasar secara nasional maupun internasional.

Implementasi kebijakannya mencakup pengurangan hambatan/batasan

terhadap perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekspor yang ada dan

akan didirikan di daerah tersebut.

Kelemahan model ini adalah bahwa model ini didasarkan pada

permintaan eksternal bukan internal. Pada akhirnya akan menyebabkan

Page 29: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xxix

ketergantungan yang sangat tingi terhadap kekuatan-kekuatan pasar

secara nasional maupun global. Nmaun demikian, model ini sangat

berguna untuk menentukan keseimbangan antara jenis-jenis industri dan

sektor yang dibutuhkan masyarakat untuk mengembangkan stabilitas

ekonomi.

c. Teori Lokasi

Para ekonomi regional sering mengatakan bahwa ada 3 faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan daerah yaitu : lokasi, likasi dan lokasi.

Pernyataan tersebut sangat masuk akal jika dikaitkan dengan

pengembangan kawasan industri. Perusahaan cenderung untuk

meminimumkan biayanya dengan cara memilih lokasi yang

memaksimumkan peluangnya untuk mendekati pasar. Model

pengembangan industri kuno menyatakan bahwa lokasi yang terbaik

adalah biaya yang termurah anatar bahan baku dengan pasar.

Tentu saja banyak variabel lainnya yang mempengaruhi kualitas atau

suitabilitas suatu lokasi misalnya upah tenaga kerja, biaya energi,

ketersediaan pemasok, komunikasi, fasilitas-fasilitas pendidikan dan

latihan (diklat), kualitas pemerintah daerah dan tanggung jawabnya dan

sanitasi. Perusahaan-perusahaan yang berbeda membutuhkan

kombinasi-kombinasi yang berbeda pula atas faktor-faktor tersebut.

Oleh karena itu, seringkali masyarakat berusaha untuk memanipulasi

biaya dari faktor-faktor tersebut untuk menarik perusahaan-perusahaan

industri.

Page 30: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xxx

Keterbatasan dari teori lokasi ini pada saat sekarang adalah bahwa

teknologi dan komunikasi modern terlah mengubah signifikasi suatu

lokasi tertentu untuk kegiatan produksi dan distribusi barang,

d. Teori Tempat Sentral

Teori tempat sentral (central place theory) menganggap bahwa ada

hirarki tempat (hierarchy of places). Setiap tempat sentral didukung

oleh sejumlah tempat yang lebih kecil yang menyediakan sumber daya

(industri dan bahan baku). Tempat sentral tersebut merupakan suatu

pemukiman yang menyediakan jasa-jasa bagi penduduk daearh yang

mendukungnya.

Teori tempat sentral ini bisa diterapkan pada pembangunan ekonomi

daerah, baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Misalnya perlunya

melakukan pembedaan fungsi antara daerah-daerah yang bertetangga

(berbatasan). Beberapa daerah bisa menjaadi wilayah penyedia jasa

sedangkan lainnya hanya sebagai daearh pemukiman. Seorang ahli

pembangunan ekonomi dareha dapat membantu masyarakat untuk

mengembangkan peranan fungsional mereka dalam sistem daearah.

e. Teori Kausasi Kumulatif

Kondisi daerah-daerah sekitar kota yang semakin buruk menunjukkan

konsep dasar dari tesis kausasi kumulatif (cumulative causation) ini.

Kekuatan-kekuatan pasar cenderung memperparah kesenjangan antara

daerah-daearah tersebut (maju versus terbelakang). Daerah yang maju

mengalami akumulasi keunggulan kompetitif dibanding daerah-daerah

lainnya. Hal ini yang disebut Myrdal (1957) sebagai back-wash effects.

Page 31: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xxxi

f. Model Daya Tarik

Teori daya tarik industri adalah model pembangunan ekonomi yang

paling banyak digunakan oleh masyarakat. Teori ekonomi yang

mendasarinya adalah bahwa suatu masyarakat dapat memperbaiki posisi

pasarnya terhadap industrialis melalui pemberian subsidi insentif.

3. Pengertian Disparitas

Disparitas pembangunan antar wilayah merupakan aspek yang biasa

terjadi dalam kegiatan ekonomi suatu daerah. Disparitas atau ketimpangan

ini pada dasarnya disebabkan oleh adanya perbedaan sumber daya alam dan

letak demografi yang terdapat pada masing-masing wilayah. Berdasarkan

Berdasarkan perbedaan yang ada, kemampuan setiap daerah untuk

mendorong pembangunan juga semakin berbeda antara daerah satu dengan

daerah lainnya. Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila pada setiap

daerah terdapat wilayah yang maju (Developed Region) dan daerah yang

kurang maju (Undeveloped Region). Adanya disparitas antar daerah ini,

membawa implikasi pada kesejahteraan masyarakat antar daerah

(Sjafrizal,2008:104)

Simon Kuznetz menyatakan bahwa, pada tahap awal pertumbuhan

ekonomi, distribusi pendapatan cenderung memburuk, namun pada tahap

selanjutnya distribusi pendapatan di suatu daerah tersebut cenderung akan

membaik. Hal ini yang biasa disebut dengan kurva Kuznetz ” U-terbalik”,

Page 32: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xxxii

karena perubahan waktu (time series) dalam distribusi pendapatan seperti

uang diukur misalnya koefisien Gini, akan tampak seperti kurva berbentuk

U-terbalik (Todaro,2003:240)

4. Ketimpangan Pembangunan Daerah

Berdasarkan trend dalam distribusi pendapatan, ketimpangan

pendapatan ini bisa dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu

(Kuncoro, 2000: 118):

a. Ketimpangan Kota dan Desa

Ketimpangan kota dan desa yaitu ketimpangan distribusi pendapatan

masyarakat di kota dan di desa.

b. Ketimpangan Regional

Ketimpangan regional yaitu ketimpangan distribusi pendapatan antar

wilayah atau daerah.

c. Ketimpangan Interpersonal

Ketimpangan interpersonal yaitu ketimpangan distribusi pendapatan

masing-masing individu (personal).

d. Ketimpangan Antar Kelompok Sosial Ekonomi

Ketimpangan antar kelompaok social ekonomi yaitu ketimpangan

distribusi pendapatan dilihat dari tingkat pendidikan. Semakin tinggi

tingkat pendidikannya maka semakin besar pendapatan yang diperoleh.

5. Penyebab Ketimpangan /Disparitas

Menurut Irma Adelman dan Cynthia Taft Morris (1973) dalam

Arsyad 1992, 174 penyebab ketidakmerataan adalah :

Page 33: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xxxiii

1. Pertambahan penduduk yang tinggi mengakibatkan menurunnya

pendapatan perkapita.

2. Inflasi, dimana pendapatan uang bertambah tetapi tidak diikuti secara

proporsional dengan pertambahan produksi barang-barang.

3. Ketidakmerataan pembangunan antar daerah.

4. Investasi yang sangat banyak dalam proyek-proyek yang padat modal

(capital intensive), sehingga pemerataan pendapatan modal dari harta

tambahan lebih besar dibandingkan persentase pendapatan yang berasal

dari kerja, hal ini menyebabkan pengangguran bertambah.

5. Rendahnya mobilitas sosial.

6. Pelaksanaan kebijaksanaan industri subtitusi impor yang mengakibatkan

kenaikan harga-harga barang hasil industri untuk melidungi usaha-usaha

golongan kapitalis.

7. Memburuknya nilai tukar bagi NSB dalam perdagangan dengan negara-

negara maju, sebagai akibat ketidakelastisan permintaan negara-negara

terhadap barang-barang ekspor NSB.

8. Hancurnya industri-industri kerajinan rakyat seperti pertukangan,

industri rumah tangga dan lain-lain.

Beberapa faktor utama yang menyebabkan terjadinya disparitas

antar wilayah adalah:

a. Perbedaan Kandungan Sumber Daya Alam

Penyebab pertama yang mendorong disparitas atau ketimpangan

antar wilayah adalah adanya perbedaan yang sangat besar dalam

kandungan sumber daya alam pada masing-masing daerah.

Page 34: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xxxiv

Sebagaimana diketahui bahwa perbedaan kandungan sumber daya alam

di Indonesia ternyata cukup besar. Ada daerah yang memiliki

kandungan minyak dan gas, tetapi ada juga daaerah yang tidak

memiliki. Ada daerah yang memiliki deposit batubara yang cukup besar,

tapi daerah lain tidak. Demikian juga dengan tingkat kesuburan lahan

yang sangat bervariasi sehingga mempengaruhi upaya untuk mendorong

pembangunan pertanian pada masing-masing daerah.

Perbedaan kandungan sumber daya alam ini jelas akan

mempengaruhi kegiatan produksi pada daerah yang bersangkutan.

Daerah dengan kandungan sumber daya alam yang cukup tinggi akan

dapat memproduksi barang-barang tertentu dengan biaya relatif murah

dibandingkan dengan daerah lain yang mempunyai kandungan sumber

daya alam lebih rendah. Kondisi ini mendorong pertumbuhan ekonomi

daerah yang bersangkutan menjadi lebih cepat. Sedangkan daerah lain

yang mempunyai kandungan sumber daya alam lebih kecil hanya akan

dapat memproduksi barang-barang dengan biaya produksi lebih tinggi.

Kondisi ini mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang

bersangkutan menjadi lebih lambat. Dengan demikian terlihat bahwa

perbedaan sumber daya alam ini dapat mendorong terjadinya

ketimpangan pembangunan antar wilayah yang lebih tinggi pada suatu

daerah.

b. Pebedaan Kondisi Demografi

Page 35: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xxxv

Faktor utama lainnya yang juga dapat mendorong terjadinya

disparitas antar wilayah adalah bilamana terdapat perbedaan kondisi

demografis yang cukup besar antar daerah. Kondisi demografis yang

dimaksudkan disini meliputi perbedaan tingkat pertumbuhan dan

struktur kependudukan, pebedaan tingkat pendidikan dan kesehatan

perbedaan kondisi ketenagakerjaan dan perbedaan dalam tingkah laku

dan kebiasaan serta etos kerja yang dimiliki masyarakat di daerah yang

bersangkutan.

Kondisi demografis ini akan dapat mempengaruhi ketimpangan

antar wilayah karena hal ini akan berpengaruh terhadapa produktivitas

kerja pada masyarakat di daerah yang bersangkutan. Daerah dengan

kondisi demografis yang baik akan cenderung mempunyai produktivitas

kerja yang lebih tinggi sehingga hal ini akan mendorong peningkatan

investasi yang selanjutnya akan meningkatkan peningkatan penyediaan

lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi daerah yang bersangkutan.

Sebaliknya, apabila suatu daerah tertentu kondisi demografisnya kurang

baik akan menyebabkan relatif rendahnya produktivitas kerja

masyarakat setempat yang menimbulkan kondisi yang kurang menarik

bagi penanaman modal sehingga pertumbuhan ekonomi daerah

bersangkutan akan menjadi lebih rendah.

c. Kurang Lancarnya Mobilitas Barang dan Jasa

Page 36: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xxxvi

Kurang lancarnya mobilitas barang dan jasa dapat pula

mendorong terjadinya peningkatan disparitas atau ketimpangan antar

wilayah. Mobilitas barang dan jasa ini meliputi perdagangan antara

daerah dan migrasi baik yang disponsori pemerintah (transmigrasi) atau

migrasi yang spontan. Alasannya adalah karena apabila mobilitas

tersebut kurang lancar maka kelebihan produksi suatu daerah tidak

dapat dijual kedarah lain yang membutuhkan. Demikian pula halnya

dengan migrasi yang kurang lancar menyebabkan kelebihan tenaga

kerja suatu daerah tidak dapat dimanfaatkan oleh daerah lain yang

sangat membutuhkannya. Akibatnya, ketimpangan antar wilayah akan

cenderung tinggi karena kelebihan suatu daerah tidak dapat

dimanfaatkan daerah lain yang membutuhkan, sehinnga daerah

terbelakang sulit mendorong proses pembangunannya. Oleh sebab itu,

tidak mengherankan apabila disparitas/ ketimpangan antar daerah akan

cenderung tinggi pada negara yang sedang berkembang dimana

mobilitas barang dan jasa kurang lancar dan masih terdapatnya beberapa

daerah yang terisolir.

d. Konsentrasi Kegiatan Ekonomi Wilayah

Terjadinya konsentrasi kegiatan ekonomi yang cukup tinggi pada

wilayah tertentu jelas akan mempengaruhi disparitas antar wilayah.

Pertumbuhan ekonomi daerah akan cenderung lebih cepat dimana

terdapat konsentrasi kegiatan ekonomi yang cukup besar. Kondisi

tersebut selanjutnya akan mendorong proses pembangunan daerah

melalui peningkatan penyediaan lapangan kerja dan tingkat pendapatan

Page 37: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xxxvii

masyarakat. Demikian pula sebaliknya, bilamana konsentrasi kegiatan

ekonomi pada suatu daerah relatif rendah yang selanjutnya juga

mendorong terjadinya pengangguran dan rendahnya tingkat pendapatan

masyarakat sekitar.

Konsentrasi kegiatan ekonomi tersebut dapat disebabkan oleh

beberapa hal. Pertama, karena terdapatnya sumber daya alam yang lebih

banyak di daerah tertentu, misalnya minyak bumi, gas, batu bara dan

bahan mineral lainnya. Disamping itu terdapatnya lahan yang subur juga

turut mempengaruhi, khususnya menyangkut dengan pertumbuhan

pertanian. Kedua, meratanya fasilitas transportasi baik darat, laut dan

udarajuga turut mempengaruhi konsentrasi kegiatan antar daerah.

Ketiga, kondisi demografis atau kependudukan juga ikut mempengaruhi

karena kegiatan ekonomi akan cenderung terkonsentrasi dimana sumber

daya manusia tersedia dengan kualitas yang lebih baik.

e. Alokasi Dana Pembangunan Antar Wilayah

Tidak dapat ditolak bahwa investasi merupakan salah satu yang

sangat menentukan pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Karena itu,

daerah yang dapat alokasi investasi yang lebih besar dari pemerintah

atau dapat menarik lebih banyak investasi swasta akan cenderung

mempunyai tingkat pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih cepat.

Kondisi ini tentunya akan dapat pula mendorong proses pembangunan

daerah melalui penyediaan lapangan kerja yang lebih banyak dan

tingkat pendapatan perkapita yang lebih tinggi. Demikian pula

Page 38: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xxxviii

sebaliknya terjadi, bilamana investasi pemerintah dan swasta yang

masuk kesuatu daerah ternyata lebih rendah.

Alokasi investasi pemerintah ke daerah lebih banyak ditentukan

oleh sistem pemerintahan daerah yang dianut. Apabila sistem

pemerintahan yang dianut bersifat sentralistik, maka alokasi dana

pemerintah akan cenderung lebih banyak dialokasikan pada pemerintah

pusat, sehingga ketimpangan antar wilayah akan cenderung tinggi. Akan

tetapi, sebaliknya bilamana sistem pemerintahan yang dianut adalah

otonomi atau federal, maka dana pemerintah akan lebih banyak

dialokasikan ke daerah sehingga ketimpangan antara wilayah akan

cenderung lebih rendah.

Tidak demikian halnya dengan investasi swasta yang lebih

banyak ditentukan oleh kekuatan pasar. Dalam hal ini kekuatan yang

berperan banyak dalam menarik investasi swasta ke suatu daerah

adalah keuntungan lokasi yang dimiliki oleh suatu daerah. Sedangkan

keuntungan lokasi tersebut ditentukan pula oleh biaya transport baik

untuk bahan baku maupun hasil produksi yang harus dikeluarkan

pengusaha, perbedaan upah buruh, konsentrasi pasar, tingkat persaingan

usaha dan sewa tanah. Termasuk dalam keuntungan lokasi ini adalah

keuntungan aglomerasi yang timbul karena terjadinya konsentrasi

beberapa kegiatan ekonomi terkait pada suatu daerah tertentu. Karena

itu, tidaklah mengherankan bilamana investasi cenderung lebih banyak

terkonsentrasi di daerah perkotaan dibandingkan dengan daerah

Page 39: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xxxix

pedesaan. Kondisi ini menyebabkan daerah perkotaan cenderung

tumbuh lebih cepat dibandingkan daerah pedesaan.

6. Penaggulangan Disparitas Wilayah

Kebijakan dan upaya untuk menaggulangi disparitas/ketimpangan

wilayah sangat ditentukan oleh faktor yang menentukan terjadinya

ketimpangan tersebut. Kebijakan yang dimaksudkan disini adalah upaya

yang dilakukan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah

daerah yang dapat dilakukan dalam rangka penaggulangan ketimpangan

antar daerah. Kebijakan tersebut antara lain adalah (Sjafrizal,2005: 121):

a) Penyebaran Pembangunan Prasarana Pembangunan

Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, bahwa salah satu

penyebab disparitas/ketimpangan antar wilayah adalah karena adanya

perbedaan kandungan sumber daya alam yang cukup besar antar daerah.

Sementara itu, proses perdagangan dan mobilitas faktor-faktor produksi

antar daerah juga turut mendorong terjadinya ketimpangan antarwilayah

tersebut. Karena itu, kebijakan yang dapta dilakukan untuk mengurangi

ketimpangan tersebut adalah dengan memperlancar mobilitas barang dan

faktor produksi antar daerah.

Upaya untuk mendorong kelancaran mobilitas barang dan faktor

produksi antar daerah dapat dilakukan melalui penyebaran pembangunan

prasarana dan sarana keseluruh pelosok wilayah. Prasarana perhubungan

yang dimaksudkan disini adalah fasilitas jalan, terminal dan pelabuhan

laut guna mendorong proses perdagangan antar daerah. Sejalan dengan

hal tersebut jaringan dan fasilitas telekomunikasi juga sangat penting

Page 40: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xl

untuk dikembangkan agar tidak ada daerah yang terisolir dan tidak dapat

berkomunikasi dengan daerah lainnya. Disamping itu, pemerintah perlu

pula mendorong berkembangnya sarana perhubungan seperti perusahaan

angkutan antar daerah dan fasilitas telekomunikasi. Apabila hal ini dapat

dilakukan maka ketimpangan pembangunan antar wilayah akan dapat

dikurangi karena usaha perdagangan dan mobilitas faktor produksi,

khususnya investasi akan dapat lebih diperlancar. Dengan demikian,

daerah yang kurang maju akan dapat pula meningkatkan kegiatan

perdagangan dan investasi di daerahnya, sehingga kegiatan dan

penyediaan lapangan kerja akan dapat pula ditingkatkan. Hal ini akan

dapat mendorong proses pembangunan pada daerah yang kurang maju.

b)Mendorong Transmigrasi dan Migrasi Spontan

Untuk mengurangi disparitas/ketimpangan antar wilayah,

kebijakan dan upaya lain yang dapat dilakukan adalah mendorong

pelaksanaan transmigrasi dan migrasi spontan. Transmigrasi adalah

perpindahan penduduk ke daerah yang kurang berkembang dengan

menggunakan fasilitas dan dukungan pemerintah. Sedangkan migrasi

spontan adalah perpindahan penduduk yang dilakukan secara sukarela

dengan menggunakan biaya sendiri. Melalui proses transmigrasi dan

migrasi spontan ini, kekurangan tenaga kerja yang dialami daerah

terbelakang akan dapat pula diatasi sehingga proses pembangunan daerah

yang bersangkutan akan dapat pula digerakkan.

Indonesia sudah sejak lama melaksanakan program transmigrasi ini

untuk mencapai dua tujuan sekaligus.Pertama, program transmigrasi ini

Page 41: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xli

dilakukan untuk dapat mengurangi kepadatan penduduk yang ada di

pulau Jawa yang telah memicu peningkatan pengangguran dan

kemiskinan. Kedua, program transmigrasi tersebut juga dilakukan dalam

rangka mendorong proses pembangunan di daerah terbelakang yang

menjadi tujuan transmigrasi sehingga lahan yang luas tetapi belum dapat

dimanfaatkan karena keterbatasan tenaga kerja akan dapat diatasi.

Dengan digerakkannya kegiatan pertanian melalui pemanfaatan tenaga

transmigran tersebut, maka kegiatan ekonomi pada daerah terbelakang

tujuan transmigrasi akan dapat ditingkatkan sehingga ketimpangan

pembangunan antar wilayah akan dapat dikurangi.

c) Pengembangan Pusat Pertumbuhan

Kebijakan lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi

ketimpangan pembangunan antar wilayah adalah melalui pengembangan

pusat pertumbuhan (Growth Poles) secara terukur. Kebijakan ini

diperkirakan akan dapat mengurangi disparitas antar wilayah karena

pusat pertumbuhan tersebut menganut konsep konsentrasi dan

desentralisasi secara sekaligus. Aspek konsentrasi diperlukan agar

penyebaran kegiatan pembangunan tersebut dapat dilakukan dengan

dengan terus mempertahankan tingkat efisiensi usaha yang sangat

diperlukan untuk pengembangan usaha tersebut. Sedangkan konsep

desentralisasi dimaksudkan agar penyebaran pembangunan antar daerah

dapat dilakukan sehingga disparitas pembangunan pembangunan antar

wilayah akan dapat dikurangi.

Page 42: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xlii

Penerapan konsep pusat pertumbuhan ini untuk mendorong proses

pembangunan daerah dan sekaligus untuk dapat mengurangi ketimpangan

pembangunan antar wilayah, hal ini dapat dilakukan melalui

pembangunan pusat-pusat pertumbuhan pada kota-kota skala kecil dan

menengah. Dengan cara demikian kota-kota dengan skala kecil dan

menengah akan berkembang sehingga kegiatan pembangunan dapat lebih

disebarkan ke pelosok daerah. Sedangkan usaha untuk mengurangi

ketimpangan antar wilayah melalui peningkatan pembangunan daerah

pedesaan sering gagal dilakukan karena hal ini tidak dapat

mempertahankan efisiensi karena lokasinya yang sangat terpencar.

Disamping itu, pemilihan lokasi kegiatan ekonomi di daerah pedesaan

juga seringkali tidak memenuhi persyaratan ekonomi dari segi analisa

keuntungan lokasi yang dapat mendukung usaha bersangkutan.

d) Pelaksanaan Otonomi Daerah

Pelaksanaan otonomi derah dan desentralisasi pembangunan juga

dapat digunakan untuk mengurangi tingkat ketimpangan antar wilayah.

Hal ini jelas, karena dengan dilaksanakannya otonomi daerah dan

desntralisasi pembangunan daerah termasuk daerah terbelakang akan

dapat lebih digerakkan karena ada wewenang yang berada pada

pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Dengan adanya

kewenangan tersebut, maka berbagai inisiatif dan aspirasi masyarakat

untuk menggali potensi daerah akan dapat lebih digerakkan.Apabila hal

ini dapat dilakukan maka proses pembangunan daerah secara keseluruhan

Page 43: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xliii

akan dapat lebih ditingkatkan dan secara bersamaan ketimpangan antar

wilayah akan dapat dikurangi.

Pemerintah Indonesia telah melakukan otonomi daerah dan

desentralisasi pembangunan mulai tahun 2001 yang lalu. Melalui

kebijakan ini, pemerintah daerah diberikan kewenangan yang lebih besar

dalam mengelola kegiatan pembangunan di daerahnya masing-masing

(desentralisasi pembangunan). Sejalan dengan hal tersebut masing-

masing daerah juga diberika tambahan alokasi dana yang diberikan

dalam bentuk “Block Grant” berupa Dana Perimbangan.yang terdiri dari

Dana Bagi Hasil Pajak dan sumber daya alam, Dana Alokasi Umum

(DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dengan cara demikian

diharapkan pelaksanaan etonomi daerah dan desentralisasi pembangunan

akan dapat berjalan baik dan berjalan lancar sehingga proses

pembangunan daerah dapat ditingkatkan dan ketimpangan antar wilayah

secara bertahap akan dapat dikurangi.

7. Pendapatan Regional

7.1. Konsep dan Definisi Pendapatan Regional

Berbagai konsep dan definisi yang biasa dipakai dalam membicarakan

pendapatan regional menurut Tarigan (2005: 18) adalah sebagai berikut:

1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas Dasar Harga Pasar

Page 44: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xliv

Produk domestik regional bruto atas dasar harga pasar adalah

jumlah nilai tambah bruto (gross value added) yang timbul dari seluruh

sektor perekonomian di wilayah itu. Yang dimaksud dengan nilai tambah

bruto adalah nilai produksi (output) dikurangi dengan biaya antara

(intermediate cost). Nilai tambah bruto mencakup komponen-komponen

faktor pendapatan (upah dan gaji, bunga, sewa tanah dan keuntungan),

penyusutan, dan pajak tidak langsung neto. Jadi, dengan menghitung nilai

tambah bruto dari masing-masing sektor dan menjumlahkannya akan

menghasilkan produk domestik regional bruto atas dasar harga pasar.

2. Produk Domestik Regional Neto (PDRN) atas Dasar Harga Pasar

Produk domestik regional neto atas dasar harga pasar adalah

produk domestik regional bruto atas dasar harga pasar dikurangi

penyusutan. Penyusutan yang dimaksud adalah nilai susut (aus) atau

pengurangan nilai barang-barang modal (mesin-mesin, peralatan,

kendaraan dan lainnya) karena barang modal tersebut terpakai dalam

proses produksi atau karena faktor waktu. Jika nilai susut barang-barang

modal dari seluruh sektor ekonomi dijumlahkan, hasilnya merupakan

penyusutan keseluruhan.

3. Produk Domestik Regional Neto (PDRN) atas Dasar Biaya Faktor

PDRN atas dasar biaya faktor adalah PDRN atas dasar harga pasar

dikurangi pajak tak langsung neto. Pajak tidak langsung meliputi pajak

penjualan, bea ekspor, bea cukai dan pajak lain-lain, kecuali pajak

pendapatan dan pajak perseroan. Pajak tidak langsung dari unit-unit

produksi dibebankan pada pembeli hingga langsung berakibat menaikkan

Page 45: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xlv

harga barang di pasar. Berlawanan dengan pajak tidak langsung yang

berakibat menaikkan harga barang, subsidi yang diberikan pemerintah

kepada unit-unit produksi terutama unit-unit produksi yang dianggap

penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas, akan menurunkan

harga pasar. Dengan demikian, pajak, pajak tidak langsung dan subsidi

mempunyai pengaruh yang berlawanan terhadap harga barang dan jasa

(output produksi). Besarnya pajak tidak langsung dikurangi subsidi

dalam perhitungan pendapatan regional disebut pajak tidak langsung

neto. Kalau produk domestik regional neto atas dasar harga pasar

dikurangi dengan pajak tidak langsung neto, hasilnya adalah produk

domestik regional neto atas dasar biaya faktor.

4. Pendapatan Regional

Pendapatan regional neto adalah produk domestik regional neto

atas dasar biaya faktor dikurangi aliran dana yang mengalir keluar

ditambah aliran dana yang mengalir masuk. Produk domestik regional

neto atas dasar biaya faktor, merupakan jumlah dari pendapatan berupa

upah dan gaji, bunga, sewa tanah dan keuntungan yang timbul, atau

merupakan pendapatan yang berasal dari kegiatan di wilayah tersebut.

Akan tetapi, pendapatan yang dihasilkan tersebut, tidak seluruhnya

menjadi pendapatan penduduk daerah setempat. Hal itu disebabkan ada

sebagian pendapatan yang diterima oleh penduduk daerah lain, misalnya

suatu perusahaan yang modalnya dimiliki orang luar, tetapi perusahaan

tadi beroperasi di daerah tersebut. Dengan sendirinya keuntungan

perusahaan itu sebagian akan menjadi milik orang luar, yaitu milik orang

Page 46: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xlvi

yang mempunyai modal. Sebaliknya, kalau ada penduduk daerah

menanamkan modalnya di luar daerah maka sebagian keuntungan

perusahaan akan mengalir ke daerah tersebut, dan menjadi pendapatan

dari pemilik modal. Produk domestik regional neto atas dasar biaya

faktor dikurangi pendapatan yang mengalir keluar dan ditambah

pendapatan yang mengalir masuk hasilnya merupakan produk regional

neto, yaitu merupakan jumlah pendapatan yang benar-benar diterima

(income receipt) oleh seluruh penduduk yang tinggal di daerah tersebut.

Akan tetapi, untuk mendapatkan angka-angka tentang pendapatan yang

mengalir keluar/masuk suatu daerah (yang secara rasional dapat

diperoleh dari neraca pembayaran luar negeri) masih sangat sukar

diperoleh pada saat ini. Produk regional neto terpaksa belum dapat

dihitung dan untuk sementara produk domestik regional neto atas dasar

biaya faktor dianggap sama dengan pendapatan pendapatan regional

(tanpa kata neto). Pendapatan regional dibagi jumlah penduduk yang

tinggal di daerah itu, hasilnya adalah pendapatan perkapita.

5. Pendapatan Perorangan (Personal Income) dan Pendapatan Siap

Dibelanjakan (Disposible Income)

Apabila pendapatan regional (regional income) dikurangi: pajak

pendapatan perusahaan (corporate income taxes), keuntungan yang tidak

dibagikan (undistributed profit), iuran kesejahteraan sosial (social

security contribution), ditambah transfer yang diterima oleh rumah

tnagga pemerintah, bunga neto atau utang pemerintah, sama dengan

pendapatan perorangan (personal income). Apabila pendapatan

Page 47: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xlvii

perorangan dikurangi pajak pendapatan perorangan, pajak rumah tangga/

PBB dan transfer yang dibayarkan oleh rumah tangga akan sama dengan

pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposible Income). Dengan susunan

ini terlihat bahwa pendapatan perorangan merupakan pendapatan yang

diterima rumah tangga. Ternyata tidak seluruh pendapatan regional

diterima oleh rumah tangga. Pajak pendapatan perusahaan diterima oleh

pemerintah, keuntungan yang tidak dibagikan ditahan di perusahaan-

perusahaan, dan dana jaminan sosial dibayar kepada instansi yang

berwenang. Akan tetapi, sebaliknya rumah tangga masih menerima

tambahan berupa transfer payments baik dari pemerintah maupun

perusahaan dan bunga neto atas utang pemerintah. Apabila pendapatan

perorangan dikurangi dengan pajak yang langsung dibebankan kepada

rumah tangga dan hibah yang diberikan oleh rumah tangga, hasilnya

merupakan pendapatan yang siap dibelanjakan (disposable income).

6. Pendapatan Regional atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan

Seperti telah diuraikan diatas, angka pendapatan regional dalam

beberapa tahun menggambarkan kenaikan dan penurunan tingkat

pendapatan masyarakat di daerah tersebut. Kenaikan/penurunan dapat

dibedakan menjadi dua faktor berikut :

a. Kenaikan/penurunan riil, yaitu kenaikan/penurunan tingkat

pendapatan yang tidak dipengaruhi oleh faktor perunbahan harga.

Apabila terjadi kenaikan riil pendapatan penduduk berarti daya beli

Page 48: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xlviii

penduduk di daerah tersebut meningkat, misalnya mampu membeli

barang yang sama kualitasnya dalam jumlah yang lebih banyak.

b. Kenaikan/penurunan pendapatan yang disebabkan adanya faktor

perubahan harga. Apabila terjadi kenaikan pendapatan yang hanya

disebabkan inflasi (menurunnya nilai beli uang) maka walaupun

pendapatan meningkat tetapi jumlah barang yang mampu dibeli

belum tentu meningkat. Perlu dilihat mana yang meningkat lebih

tajam, tingkat pendapatan atau tingkat harga.

Oleh karena itu, untuk mengetahui kenaikan pendapatan yang

sebenarnya (riil), faktor inflasi harus dikeluarkan terlebih dahulu.

Pendapatan regional yang di dalamnya masih ada unsur inflasinya

dinamakan pendapatan regional atas dasar harga berlaku. Sedangkan

pendapatan regional dengan faktor inflasi yang sudah ditiadakan

merupakan pendapatan regional atas dasar harga konstan. Untuk

mengetahui apakah daya beli masyarakat meningkat atau tidak,

pendapatannya harus dibandingkan delam nilai konstan. Dengan alasan

inilah maka pendapatan regional perlu disajikan dalam dua bentuk, yaitu

atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan.

Harga konstan artinya harga produk didasarkan atas harga pada

tahun tertentu. Tahun yang dijadika patokan harga disebut tahun dasar

untuk penentuan harga konstan. Jadi, kenaikan pendapatan hanya

disebabkan oleh meningkatnya jumlah fisik produksi, karena harga

dianggap tetap (konstan). Akan tetapi, pada sektor jasa yang harus tidak

memiliki unit produksi, nilai produksidinyatakan dalam harga jual. Oleh

Page 49: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xlix

karena itu, harga jual harus dideflasi dengan menggunakan indeks inflasi

atau deflator lain yang dianggap lebih sesuai. Laju perumbuhan ekonomi

umumnya diukur dari kenaikan nilai konstan.

7.2. Metode Perhitungan Pendapatan Regional

Metode perhitungan pendapatan regional pada tahap pertama dapat

dibagi menjadi dua metode, yaitu metode langsung dan metode tidak

langsung. Metode langsung adalah perhitungan dengan menggunakan

data daerah atau data asli yang menggambarkan kondisi daerah dan digali

dari sumber data yang ada di daerah itu sendiri. Hal ini berbeda dengan

metode tidak langsung yang menggunakan data dari sumber nasional

yang dialokasikan ke masing-masing daerah. Metode langsung dapat

dilakukan dengan mempergunakan tiga macam cara, yaitu pendekatan

produksi, pendekatan pendapatan dan pendekatan pengeluaran.

Metode tidak langsung adalah perhitungan dengan mengalokasikan

pendapatan nasional menjadi pendapatan regional memakai berbagai

macam indikator, antara lain jumlah produksi, jumlah penduduk, luas dan

areal, sebagai alokatornya (Tarigan, 2005:23 ).

1. Metode Langsung

a. Pendekatan produksi

Pendekatan produksi adalah perhitungan nilai tambah barang dan jasa

yang diproduksi oleh suatu kegiatan/sektor ekonomi dengan cara

mengurangkan biaya antara dari total nilai produksi bruto sektor atau

subsektor tersebut. Pendekatan ini banyak digunakan untuk

memperkirakan nilai tambah dari sektor/kegiatan yang produksinya

Page 50: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

l

berbentuk fisik/barang, seperti pertanian, pertambangan dan industri

sebagainya. Nilai tambah merupakan selisih antara nilai produksi

(output) dan nilai biaya antara (intermediate cost), yaitu bahan

baku/penolong dari luar yang dipakai dalam proses produksi. Sektor

jasa yang menerima pembayaran atas jasa yang diberikannya (sesuai

dengan harga pasar), masih bisa dihitung dengan pendekatan produksi.

Akan tetapi, akan lebih mudah apabila dihitung dengan pendekatan

pendapatan. Jika perhitungannya akurat maka kedua pendekatan itu

semestinya memberikan hasil yang sama. Nilai tambah itu sama dengan

balas jasa atas ikut sertanya berbagai faktor produksi dalam proses

produksi.

b. Pendekatan Pendapatan

Dalam pendekatan pendapatan, nilai tambah dari setiap kegiatan

ekonomi diperkirakan dengan menjumlahkan semua balas jasa yang

diterima faktor produksi, yaitu upah dan gaji dan surplus usaha,

penyusutan dan pajak tidak langsung neto. Pada sektor pemerintahan

dan usaha yang sifatnya tidak mencari untung, surplus usaha tidak

diperhitungkan. Surplus usaha meliputi bunga yang dibayarkan neto,

sewa tanah dan keuntungan. Metode pendekatan pendapatan banyak

dipakai pada sektor jasa, tetapi tidak dibayar setara harga pasar,

misalnya sektor pemerintahan. Hal ini disebabkan kurang lengkapnya

data dan tidak adanya metode yang akurat yang dapat dipakai dalam

mengukur nilai produksi dan biaya antara dari berbagai kegiatan jasa,

Page 51: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

li

terutama kegiatan yang tidak mengutip biaya. Selain itu, kutipan sering

kali tidak menggambarkan harga yang sebenarnya untuk pelayanan

yang mereka berikan, misalnya sektor pendidikan dan rumah sakit.

c. Pendekatan Pengeluaran

Pendekatan dari segi pengeluaran adalah menjumlahkan nilai

pengguanaan akhir dari barang dan jasa yang diproduksi di dalam

negeri. Kalau dilihat dari segi penggunaan maka total

penyediaan/produksi barang dan jasa itu digunakan untuk:

1) Konsumsi rumah tangga

2) Konsumsi lembaga swasta yang tidak mencari uang

3) Konsumsi pemerintah

4) Pembentukan modal tetap bruto (investasi)

5) Perubahan stok

6) Ekspor neto

Ekspor neto adalah ekspor dikurangi total impor. Total penyediaan

(total barang dan jasa yang tersedia) di dalam negeri adalah total yang

diproduksi ditambah impor dikurangi ekspor. Karena yang akan

dihitung hanya nilai barang dan jasa yang berasal dari produksi dalam

negeri saja maka total konsumsi harus dikurangi dengan nilai impor

kemudaian ditambah dengan nilai ekspor. Perubahan stok adalah selisih

kondisi awal tahun dengan akhir tahun dari barang/bahan yang ada

dalam penyimpanan/pergudangan para pedagang/produsen ataupun stok

dalam proses produksi. Harus dihitung berapa yang digunakan untuk

Page 52: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lii

masing-masing item. Penjumlahan dari keenam unsur penggunaan

tersebut merupakan produk domestik regional bruto.

2. Metode Tidak Langsung

Metode tidak langsung adalah suatu cara mengalokasikan produk

domestik bruto dari wilayah yang lebih luas ke masing-masing bagian

wilayah, misalnya mengalokasikan PDB Indonesia ke setiap provinsi

dengan menggunakan alokasi tertentu, alokator yang dapat digunakan,

yaitu

1. Nilai produksi bruto atau neto setiap sektor/subsektor.

2. Jumlah produksi fisik.

3. Tenaga kerja.

4. Penduduk.

5. Alat ukur tidak langsung.

Dengan menggunaka salah satu atau kombinasi dari beberapa alokator

dapat diprhitugkan persentase bagian masing-masing provinsi terhadap

nilai tambah setiap sektor dan subsektor. Metode ini terkadang terpaksa

digunakan karena adanya kegiatan usaha yang lokasinya ada di

beberapa wilayah, sedangkan pencatatan yang lengkap hanya dilakukan

di kantor pusat. Misalnya, laba perusahaan tidak tercatat pada masing-

masing wilayah melainkan hanya tercatat di kantor pusat.

B. Penelitian Terdahulu

Kajian terdahulu menyebutkan kecenderungan yang ditemukan

beberapa pakar tentang disparitas/ ketimpangan diantaranya.

Page 53: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

liii

Agus Eko Prasetyo pada tahun 2007 dalam penelitiannya yang

berjudul ”Analisis Ketimpangan Daerah Di Propinsi Jawa Tengah Tahun

1998-2004”, dengan menggunakan alat analisis Indeks Gini, Indeks Kuznets,

Indeks Oshima dan Indeks Williamson. Untuk menguji indeks-indeks tersebut,

digunakan Uji Hipotesis Mean dan Uji Hipotesisi Dua Mean. Kemudian untuk

menghitung pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat

digunakan alat analisis regresi berganda yang dilengkapi dengan Uji t, Uji F

dan Koefisien Determinasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam analisis

Indeks Gini, Indeks Kuznets dan Indeks Oshima pada era sebelum otonomi

daerah dan selama otonomi daerah terdapat ketimpangan pendapatan rendah

yaitu rata-rata 0,2555 untuk Indeks Gini, 0,3657 untuk Indeks Kuznets dan

0,3031 untuk Indeks Oshima.Tetapi berdasarkan Indeks Williamson

menunjukkan ketimpangan pendapatan daerah yang cukup tinggi yaitu 0,7672

untuk rata-rata ketimpanga sebelum otonomi, dan 0,7693 umtuk rata-rata

selama daerah Dari hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa

PDRB, PAD, PKP (Pengeluaran Konsumsi Penduduk), IKM (Indeks

Kemiskinan Manusia) berpengaruh terhadap Indeks Oshima pada era sebelum

otonomi daerah. Sedangkan pada masa otonomi daerah hanya PKP

(Pengeluaran Konsumsi Penduduk) saja yang berpengaruh terhadap Indeks

Oshima.

I Gusti Agung Rai Jentayu pada tahun 2005 dalam penelitiannya yang

berjudul ”Kesenjangan Perekonomian Antar Kabupaten/ Kota di Propinsi

Bali” telah disimpulkan bahwa selama tahun tahun 1993 hingga 2003 terdapat

Page 54: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

liv

ketimpangan distribusi pendapatan di propinsi Bali. Melalui Indeks

Williamson tingkat ketimpangan pendapatan antar daerah berkisar antara

0,4452 hingga 0,4959. Sedangkan ketimpangan distribusi pendapatan

perkapita antar daerah melalui Gini Coefficient adalah berkisar antara 0,4689

hingga 0,4823 . Angka ini menunjukkan terjadinya permasalahan ketimpangan

distribusi pendapatan antar daerah. Kemudian dilihat dari tipologi daerah

menunjukkan daerah-daerah dengan Indeks Manusia (IPM) yang relatif tinggi

dengan pertumbuhan ekonominya diatas rata-rata adalah daerah yang

mempunyai pendapatan perkapita yang relatif tinggi dan sebaliknya.

Transformasi struktur perekonomian kabupaten/ kota di Bali menunjukkan

adanya pergeseran-pergeseran, yaitu pergeseran kearah sektor yang dominan

dalam pembentukkan PDRB sehinnga tidak terjadi ketidakseimbangan antar

daerah.

Sutarno dan Mudrajad Kuncoro pada tahun 2004 dalam

penelitiannya yang berjudul ”Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Antar

Kecamatan di Kabupaten Banyumas, 1993-2000”, dengan menggunakan

Tipologi Klassen, Indeks Williamson dan Indeks Entropi Theil telah

disimpulkan bahwa menurut tipologi Klassen, daerah/kecamatan di Kabupaten

Banyumas dapat diklasifikasikan berdasarkan pertumbuhan dan pendapatan

perkapita menjadi empat kelompok yaitu daerah/kecamatan cepat maju dan

cepat tumbuh, daerah/kecamatan yang maju tapi tertekan, daerah/kecamatan

yang berkembang cepat dan daerah relatif tertinggal. Pada periode 1993-2000,

terjadi kecenderungan peningkatan ketimpangan , baik dianalisis dengan

Page 55: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lv

indeks williamson maupun dengan indeks entropi Theil. Ketimpangan ini

salah satunya diakibatkan konsentrasi aktivitas ekonomi secara spasial.

Kemudian yang terakhir, menurut Hipotesis Kuznets mengenai ketimpangan

yang berbentuk kurva huruf U terbalik berlaku di Kabupaten Banyumas, ini

terbukti dan hsail analisis trend dan korelasi Pearson. Hubungan antara

pertumbuhan dengan indeks ketimpangan Williamson dan entropi Theil untuk

kasus Kabupaten Banyumas selama periode 1993-2000 tebukti berlaku

Hipotesis Kuznets.

C. Kerangka Pemikiran

Untuk mempermudah dalam kegiatan penelitian, analisis data, agar

diperoleh penelitian yang baik, maka didapat kerangka penelitian sebagai

berikut :

Pembangunan Ekonomi Regional

PDRB PDRB per kapita

Pertumbuhan Ekonomi

Kebijakan Pembangunan Ekonomi Daerah

Ketimpangan Regional

Pembangunan Ekonomi Daerah

Kenaikan PDRB dan Pemerataan Pendapatan

Page 56: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lvi

Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran

Kinerja pembangunan ekonomi di suatu daerah dapat diamati dengan

melihat PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) daerah tersebut beserta

pertumbuhannya. Meskipun bukan satu-satunya tolak ukur, namun PDRB

merupakan suatu tolak ukur yang penting untuk mengetahui pertumbuhan/

kinerja ekonomi sektoral. Selain itu, dari proses pembangunan yang berjalan

dapat pula diketahui PDRB per kapita. Sehingga dapat ditentukan tingkat

distribusi pendapatan regional di suatu daerah, yakni dengan melihat

penyebaran PDRB per kapita kecamatan terhadap rata-rata PDRB kabupaten.

Analisis berikut adalah untuk mengetahui apakah terjadi ketimpangan dalam

distribusi pendapatan regional antar kecamatan di Kabupaten Karanganyar

selama periode pengamatan.

Salah indikator yang dikembangkan oleh para ekonom untuk melihat

keberhasilan pembangunan adalah dengan melihat angka ketimpangan

pembangunan regional. Dalam hal ini dipakai Indeks Williamson (IW) sebagai

alat ukur untuk mengetahui tingkat ketimpangan pembangunan regional di

Kabupaten Karanganyar. Dimana IW berkisar diantara 0-1, makin besar angka

ketimpangan pembangunan di suatu daerah berarti pembangunan di daerah

tersebut semakin timpang. Sebaliknya, makin kecil angka ketimpangan

Page 57: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lvii

pembangunan di suatu daerah berarti pembangunan di daerah tersebut dinilai

makin berhasil atau merata. Kemudian setelah diketahui tingkat ketimpangan

pembangunan yang terjadi di Kabupaten Karanganyar dapat dirumuskan suatu

kebijakan yang sesuai untuk mencapai tujuan pembangunan yang sejalan

dengan amanah GBHN, yakni menciptakan masyarakat adil, makmur, merata

materiil dan spiritual.

D. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian dan

manfaat penelitian, maka hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah :

1. Diduga ada perbedaan klasifikasi kecamatan-kecamatan yang ada di

Kabupaten Karanganyar berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan

PDRB perkapita menurut Tipologi Klassen.

2. Diduga terdapat tingkat ketimpangan pendapatan antar kecamatan di

Kabupaten Karanganyar.

3. Diduga terdapat hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan

ketimpangan pendapatan antar kecamatan di Kabupaten Karanganyar.

4. Diduga terdapat kecamatan yang berada pada kawasan ketimpangan

besar, kawasan ketimpangan sedang dan kawasan ketimpangan kecil.

Page 58: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lviii

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang linkup penelitian

Peneliti mengambil penelitian pada kecamatan di Kabupaten

Karanganyar yang memiliki 17 kecamatan. Penelitian ini merupakan

penelitian mengenai gambaran pola dan struktur pertumbuhan ekonomi

daerah, hasil analisis ketimpangan pendapatan regional serta hubungannya

dengan pertumbuhan ekonomi regional. Dalam penelitian ini, digunakan data

PDRB lapangan usaha atas dasar harga konstan di Kecamatan Kabupaten

Karanganyar tahun 2001-2008, kemudian data jumlah penduduk Kecamatan

Kabupaten Karanganyar tahun 2001-2008. Serta PDRB per kapita tiap

kecamatan yang sudah diolah.

B. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder

yang diambil berdasarkan sumber data yang tersedia pada suatu tempat dan

diperoleh dengan cara:

1. Metode Dokumentasi

Pengumpulan data dengan cara mengutip sumber yang ada.

2. Metode Studi Pustaka

Page 59: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lix

Pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku kepustakaan

yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

Penelitian ini menggunakan time series data sekunder. Data penelitian

dikumpulkan dari hasil publikasi BPS yang mencakup:

1. Laju Pertumbuhan Ekonomi tahun 2001-2008.

2. Jumlah penduduk Kabupaten Karanganyar tahun 2001-2008.

3. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Karanganyar atas

dasar harga konstan tahun 2001-2008.

4. PDRB perkapita Kabupaten Karanganyar atas dasar harga konstan tahun

2001-2008.

C. Definisi Operasional Variabel

Definisi ini diberikan agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran

terhadap suatu variabel yang ada. Vaiabel-variabel tersebut, yaitu :

a. Laju Pertumbuhan Ekonomi

Laju Pertumbuhan Ekonomi didapat dari perhitungan PDRB atas dasar

harga konstan. Diperoleh dengan cara mengurangi nilai PDRB pada

tahun ke n terhadap nilai pada tahun ke n-1, dibagi dengan nilai pada

tahun ke n-1, kemudian dikalikan dengan 100 persen.

b. PDRB atas dasar harga konstan

Menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung

menggunakan harga berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun

dasar. PDRB ini digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi

dari tahun ke tahun.

Page 60: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lx

c. PDRB per kapita kabupaten

Merupakan hasil bagi PDRB kabupaten suatu daerah terhadap jumlah

penduduk di kabupaten tersebut pada pertengahan tahun tertentu.

d. PDRB per kapita kecamatan

Merupakan hasil bagi PDRB kecamatan suatu daerah terhadap jumlah

penduduk di kecamatan tersebut pada pertengahan tahun tertentu.

e. Penduduk

Yaitu orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh

aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara

terus menerus. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia

yang menempati wilayah geografi dan masyarakat tertentu.

D. Alat Analisis Data :

a. Tipologi Klassen

Alat analisis Klassen Typology (Tipologi Klassen) digunakan untuk

mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi

masing-masing daerah. Tipologi Klassen pada dasarnya membagi daerah

berdasarkan dua indikator utama, yaitu pertumbuhan ekonomi daerah dan

pendapatan per kapita daerah.

Melalui analisis ini diperoleh empat karateristik pola dan struktur

pertumbuhan ekonomi yang berbeda, yaitu: daerah cepat-maju dan cepat-

tumbuh (high growth and high income), daerah maju tapi tertekan (high

income but low growth), daerah berkembang cepat (high growth but

Page 61: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxi

income), dan daerah relatif tertinggal (low growth and low income)

(Kuncoro dan Aswandi, 2002: 27-45) dan (Radianto, 2003: 479-499).

Kriteria yang digunakan untuk membagi daerah kecamatan dalam

penelitian kali ini adalah sebagai berikut:

1. daerah cepat-maju dan cepat-tumbuh, daerah kecamatan yang

memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita

yang lebih tinggi dibanding rata-rata kabupaten;

2. daerah maju tapi tertekan, daerah kecamatan yang memiliki

pendapatan per kapita lebih tinggi, tetapi tingkat pertumbuhan

ekonominya lebih rendah dibanding rata-rata kabupaten;

3. daerah berkembang cepat, daerah kecamatan yang memiliki

tingkat pertumbuhan tinggi, tetapi tingkat pendapatan per kapita

lebih rendah dibanding rata-rata kabupaten;

4. daerah relatif tertinggal adalah daerah kecamatan yang memiliki

tingkat pertumbuhan ekonomi dan pendapat per kapita yang lebih

rendah dibanding rata-rata kabupaten.

b. Indeks Williamsons (IW)

Tingkat ketimpangan regional suatu daerah adalah perhitungan tingkat

penyebaran PDRB per kapita, baik kecamatan atau kabupaten terhadap

tingkat rata-rata PDRB per kapita kabupatean atau provinsi. Tingkat

penyebaran dapat dihitung dengan menggunakan Indeks Williamson

(Uppal dan Sri Handoko, 1986 dalam Nunik Kadarwati, 2005).

Page 62: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxii

Formula ini pada dasarnya sama dengan coefficient of variation (CV)

biasa dimana standar deviasi dibagi dengan rataan. Williamson (1965)

memperkenalkan WCV ini dengan menimbangnya dengan proporsi

penduduk, Formulanya adalah sebagai berikut (Sjafrizal dalam Kuncoro,

2004: 133)

IW= Y

nfiYYi /)( 2

Keterangan :

IW = Indeks Williamsons

n = Jumlah penduduk rata-rata Kabupaten Karanganyar

fi = Jumlah penduduk pada kecamatan ke-i

Yi = Pendapatan per kapita kecamatan ke-i

Y = Pendapatan per kapita Kabupaten Karanganyar

Indeks IW berkisar antara 0 < IW < 1, (Emilia dan Imelia, 2006: 51) ;

- Bila IW < 0,3 artinya : ketimpangan pendapatan wilayah rendah.

- Bila IW < 0,3 – 0,4 artinya : ketimpangan pendapatan wilayah

sedang.

- Bila IW > 0,4 artinya : ketimpangan pendapatan wilayah tinggi.

c. Korelasi Pearson

Page 63: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxiii

Korelasi adalah suatu teknik statistik yang digunakan untuk mencari

hubungan antara dua variabel atau lebih yang sifatnya kuantitatif. Dua

variabel dikatakan berkorelasi apabila perubahan pada variabel yang satu

akan diikuti perubahan variabel yang lain secara teratur, dengan arah yang

sama atau dapat pula dikatakan dengan arah yang berlawanan.

Pada penelitian ini perhitungan koefisien korelasi dilakukan dengan

menggunakan Pearson Product Moment yang dikemukakan oleh Karl

Pearson, dimana korelasi ini digunakan untuk mengetahui hubungan

antara pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) dengan

Indeks Williamson.

2

1

2

1

2

1

2

1

111

..

.

i

n

ii

n

i

n

iii

n

i

i

n

ii

n

iii

n

i

YYnXXn

YXYXnr

Keterangan :

r = Korelasi Pearson

X = pertumbuhan PDRB

Y = Indeks Williamson

Koefisien korelasi dinyatakan dengan bilangan antara 0 (nol) sampai

+1 atau 0 (nol) sampai -1. Apabila koefisien korelasi r mendekati +1 atau

-1 berarti terdapat hubungan yang lemah atau tidak ada hubungan. Apabila

Page 64: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxiv

r sama dengan +1 atau -1 berarti terdapat hubungan positif sempurna

(Djarwanto, 1993: 327).

Untuk pengambilan keputusan dari hasil pengujian pada program

SPSS, dapat digunakan 2 cara:

1. Melihat Koefisien Korelasi :

• Apabila Koefisien Korelasi > 0,5. Menunjukkan korelasi yang kuat.

• Apabila Koefisien Korelasi < 0,5. Menunjukkan korelasi yang lemah.

• Penafsiran tanda korelasi, tanda korelasi juga berpengaruh terhadap

penafsiran hasil. Tanda negatif pada output menunjukkan arah

yang berlawanan sedangkan tanda positif menunjukkan arah yang

searah.

2. Melihat Signifikasi Hasil Korelasi :

Bertujuan untuk mengetahui apakah angka korelasi tersebut benar-benar

signifikan sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan

antara dua variabel.

Pengujian Hipótesis :

H0 : Tidak ada hubungan (korelasi) antara dua variable atau angka

korelasi = 0.

HI : Ada hubungan (korelasi) antara 2 variabel atau angka korelasi >

0.

Uji dua sisi dilakukan untuk mencari ada tidaknya hubungan korelasi.

Keputusan Uji

Page 65: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxv

• Apabila nilai Sig. > 0,05 Maka H0 diterima, berarti tidak ada

korelasi/hubungan antara dua variabel yang diamati.

• Apabila nilai Sig. < 0,05 Maka H0 ditolak, HI diterima, berarti ada

korelasi/hubungan antara dua variabel yang diamati.

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Page 66: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxvi

Bab ini diawali dengan gambaran umum atau profil dari daerah yang

dijadikan obyek penelitianyang terdiri dari keadaan geografis, Kemudian pada

bagian selanjutnya adalah hasil analisis dari data-data yang dikumpulkan dari

variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

1. Keadaan Geografis Kabupaten Karanganyar

Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu kabupaten di

Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan dengan Kabupaten Sragen di

sebelah utara, Provinsi Jawa Timur di sebelah timur, Kabupaten Wono giri

di sebelah selatan dan Kota Surakarta dan Kabupaten Boyolali di sebelah

barat.

Bila dilihat dari garis bujur dan garis lintang, maka Kabupaten

Karanganyar terletak antara 110°40’’ - 110°23’’ Bujur Timur dan 7°28’’ -

7°46’’ Lintang Selatan.

Luas wilayah Kabupaten Karanganyar adalah 77.378,6374 Ha,

yang terdiri dari luas tanah sawah 22.844,2597 Ha. Tanah kering

54.534,3777 Ha. Tanah sawah terdiri dari irigasi teknis 7.872,6323 Ha,

setengah teknis 6.144,2939 Ha, sederhana 7.134,1251 dan tadah hujan

1.693,2984 Ha. Sementara itu luas tanah untuk pekarangan aatau

bangunan 20.732,4406 Ha dan luas untuk tegalan 17.937,0211 Ha. Di

Kabupaten Karanganyar terdapat hutan negara seluas 9.729,4995 Ha dan

perkebunan seluas 3.251,5006 Ha.

Kabupaten Karanganyar memiliki luas wilayah 77,37864 Hektar

(773,7864 Km²) atau sebesar 2,4% dari luas wilayah Provinsi Jawa

Page 67: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxvii

Tengah yang mencapai 32.544,12 Km². Kecamatan terluas adalah

Kecamatan Tawangmangu dengan luas wilayah sebesar 7,00316 Hektar.

Sedangkan kecamatan yang mempunyai luas palin kecil adalah Kecamatan

Colomadu dengan luas wilayah 1,56444 Hektar.

Tabel IV.1 Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Karanganyar

Kecamatan

Luas Wilayah

(Hektar) Presentase

Jumantono 5,35480 6,92 Jatipuro 4,03670 5,22 Jatiyoso 6,71646 8,68 Jumapolo 5,56704 7,19 Matesih 2,62663 3,39 Tawangmangu 7,00316 9,05 Ngargoyoso 6,53394 8,44 Karangpandan 3,41733 4,42 Karanganyar 4,30255 5,56 Tasikmadu 2,75773 3,57 Jaten 2,55484 3,30 Colomadu 1,56444 2,02 Gondangrejo 5,67795 7,34 Kebakkramat 3,64564 4,71 Mojogedang 5,33089 6,89 Kerjo 4,68226 6,05 Jenawi 5,60628 7,25 Jumlah 77,37864 100,00 Sumber: Karanganyar dalam Angka Tahun 2008

2. Pembagian Wilayah Administrasi

Kabupaten Karanganyar terdiri dari 17 kecamatan yang meliputi

177 desa/kelurahan (15 kelurahan dan 162 desa). Desa atau kelurahan

tersebut terdiri dari 1.091 dusun, 2.313 dukuh, 1.835 RW dan 6.020 RT.

Page 68: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxviii

Klasifikasi desa atau kelurahan pada tahun 2008 terdiri dari 17 kecamatan

swasembada.

Wilayah Kabupaten Karanganyar terbagi menjadi 17 kecamatan,

yaitu Kecamatan Jatipuro, Kecamatan Jatiyoso, Kecamatan Jumapolo,

Kecamatan Jumantono, Kecamatan Matesih, Kecamatan Tawangmangu,

Kecamatan Ngargoyoso, Kecamatan Karangpandan, Kecamatan

Karanganyar, Kecamatan Tasikmadu, Kecamatan Jaten, Kecamatan

Colomadu, Kecamatan Gondangrejo, Kecamatan Kebakkramat,

Kecamatan Mojogedang, Kecamatan Kerjo dan Kecamatan Jenawi.

3. Kependudukan

Jumlah penduduk Kabupaten Karanganyar selalu mengalami

kenaikan dari tahun ke tahun. Jumlah penduduk yang terbanyak selama

tahun 2001-2008 terletak di Kecamatan Karanganyar. Kemudian untuk

kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil terletak di Kecamatan

Jenawi.

Tabel IV.2

Jumlah Penduduk Kecamatan di Kabupaten Karanganyar Tahun 2001-2008

Kecamatan 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Jatipuro 37.048 37.308 37.425 37.553 37.661 37.682 37.884 38.060 Jatiyoso 39.091 39.464 39.638 39.872 40.146 40.298 40.318 40.422 Jumapolo 45.509 45.808 45.999 46.258 46.453 46.469 46.978 47.441 Jumantono 46.090 47.502 46.944 47.315 47.552 47.934 48.424 48.879 Matesih 43.739 43.979 44.370 44.480 44.909 45.446 45.696 46.131

Page 69: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxix

Tawangmangu 43.464 43.843 44.132 44.382 44.605 44.874 44.892 45.182 Ngargoyoso 33.286 33.574 34.296 34.484 34.745 34.977 35.182 35.351 Karangpandan 39.968 40.625 41.006 41.543 41.866 42.430 42.753 43.247 Karanganyar 69.222 70.672 71.461 72.112 72.750 73.120 73.699 75.796 Tasikmadu 52.482 53.255 53.843 54.301 54.698 55.122 55.379 55.842 Jaten 65.236 66.360 67.170 68.100 68.528 69.007 69.201 70.770 Colomadu 50.279 51.629 52.402 53.797 57.898 56.352 57.084 60.828 Gondangrejo 60.834 62.064 63.287 63.584 64.550 65.181 66.233 68.571 Kebakkramat 54.808 55.691 56.311 56.958 57.480 57.929 58.536 58.973 Mojogedang 60.029 60.743 61.514 62.242 62.896 63.549 64.472 65.051 Kerjo 36.240 36.378 36.530 36.659 36.817 36.867 37.063 37.380 Jenawi 26.706 26.656 26.875 27.000 27.133 27.252 27.572 27.656 Jumlah 804.031 815.551 823.203 830.640 840.687 844.489 851.366 865.580

Sumber : BPS Kabupaten Karanganyar beberapa terbitan (diolah)

Pada tahun 2001 penduduk Kabupaten Karanganyar tercatat

804.031 jiwa, maka pada tahun 2008 sudah mencapai 865.580 jiwa. Dalam

kurun waktu 2001 sampai 2008 telah terjadi pertumbuhan penduduk

sebanyak 61.549 jiwa. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2008 yang

mencapai 14.214 jiwa, sedangkan laju pertumbuhan terendah terjadi pada

tahun 2006 sebesar 3.802 jiwa (table IV.3).

Tabel IV.3 Jumlah Penduduk Kabupaten Karanganyar

Tahun 2001-2008

Tahun Jumlah Penduduk Pertumbuhan Penduduk ( Jiwa ) ( Jiwa )

2001 804.031 - 2002 815.551 11.520 2003 823.203 7.652 2004 830.640 7.437 2005 840.687 10.047

Page 70: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxx

2006 844.489 3.802 2007 851.366 6.877 2008 865.580 14.214 Sumber: Karanganyar dalam Angka Tahun 2008 yang diolah

4. Pertumbuhan Ekonomi

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan

dari tahun ketahun mengalami kenaikan. Untuk pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Karanganyar juga mengalami pertumbuhan ekonomi yang

cukup stabil yaitu berkisar di angka 5%. Pertumbuhan tertinggi selama

periode 2001-2008 terdapat pada tahun 2004 yaitu sebesar 5,98%,

sedangkan untuk pertumbuhan yang terendah terdapat pada tahun 2001

sebesar 4,97. Sedangkan untuk nilai PDRB adhk 2000 dan laju

pertumbuhan ekonomi pada tahun-tahun yang lain dapat kita lihat pada

tabel IV.4.

Tabel IV.4

PDRB Atas Dasar Harga Konstan dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Karanganyar Tahun 2001-2008

(dalam jutaan rupiah)

Tahun PDRB adhk 2000 Pertumbuhan ( % )

2001 3.360.714,39 4,97 2002 3.546.613,13 5,53 2003 3.746.320,13 5,63 2004 3.970.278,93 5,98

Page 71: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxxi

2005 4.188.330,52 5,49 2006 4.401.301,72 5,08 2007 4.654.054,50 5,74 2008 4.921.454,72 5,75 Sumber: PDRB Kab. Karanganyar 2009

B. Hasil Analisis dan Pembahasan

1. Tipologi Klassen

Alat analisis Tipologi Klassen digunakan untuk mengetahui

gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi masing-masing

daerah. Tipologi Klassen pada dasarnya membagi daerah berdasarkan dua

indikator utama, yaitu pertumbuhan ekonomi daerah dan pendapatan per

kapita daerah. Dengan menen-tukan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebagai

sumbu vertikal dan rata-rata pendapatan per kapita sebagai sumbu

horizontal, daerah yang diamati dapat dibagi dibagi menjadi empat

klasifikasi, yaitu: daerah cepat-maju dan cepat-tumbuh (high growth and

high income), daerah maju tapi tertekan (high income but low growth),

daerah berkembang cepat (high growth but low income), dan daerah relatif

tertinggal (low growth and low income) (Syafrizal, 1997: 27-38; Kuncoro,

1993; Hil, 1989).

Kriteria yang digunakan untuk membagi daerah kabupaten/kota

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) daerah cepat-maju dan

cepat- tumbuh, kecamatan yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi dan

pendapatan per kapita yang lebih tinggi dibanding rata-rata Kabupaten

Karanganyar; (2) daerah maju tapi tertekan, kecamatan yang memiliki

pendapatan per kapita lebih tinggi, tetapi tingkat pertumbuhan ekonominya

lebih rendah dibanding rata-rata Kabupaten Karanganyar; (3) daerah

Page 72: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxxii

berkembang cepat adalah kecamatan yang memiliki tingkat pertumbuhan

tinggi, tetapi tingkat pendapatan per kapita lebih rendah dibanding rata-rata

Kabupaten Karanganyar. (4) Daerah relatif tertinggal adalah kecamatan

yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita

yang lebih rendah dibanding rata-rata Kabupaten Karanganyar.

Untuk menentukan Tipologi Klassen di Kabupaten Karanganyar

dilakukan dengan membandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi dan rata-

rata PDRB per kapita kecamatan di Kabupaten Karanganyar dengan rata-

rata pertumbuhan ekonomi dan rata-rata PDRB per kapita Kabupaten

Karanganyar.

Secara rinci, hasil Tipologi Klassen kecamatan di Kabupaten

Karanganyar :

Tabel IV.5 Rata-rata PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 dan Laju Pertumbuhan

Tahun 2001-2008

Kabupaten PDRB Perkapita (Rp) Pertumbuhan (%) Y r

Karanganyar 4.923.195,49 5,52 Sumber : BPS Kabupaten Karanganyar beberapa terbitan (diolah)

Tabel IV.6 Hasil analisis Tipologi Klassen Kecamatan di Kabupaten Karanganyar

Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2001-2008

Kecamatan PDRB Perkapita (Rp) Pertumbuhan (%) Keterangan

Yi ri

Page 73: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxxiii

Jatipuro 2.516.464,47 4,01 Daerah Relatif tertinggal Jatiyoso 2.106.692,93 3,98 Daerah Relatif tertinggal Jumantono 2.799.794,55 6,14 Daerah Berkembang Cepat Jumapolo 2.585.130,69 7,23 Daerah Berkembang Cepat Matesih 2.896.070,54 3,84 Daerah Relatif tertinggal Tawangmangu 3.867.343,01 2,26 Daerah Relatif tertinggal Ngargoyoso 2.669.000,81 5,32 Daerah Relatif tertinggal Karangpandan 3.670.787,31 5.83 Daerah Berkembang Cepat Karanganyar 4.176.948,51 3.33 Daerah Relatif tertinggal Tasikmadu 3.361.923,79 4,38 Daerah Relatif tertinggal Jaten

18.963.733,07

6.57

Daerah Cepat Maju dan Cepat Tumbuh

Colomadu 3.110.017,91 3.82 Daerah Relatif tertinggal Gondangrejo 4.196.501,37 6,85 Daerah Berkembang Cepat Kebakkramat

8.491.505,85

7,06

Daerah Cepat Maju dan Cepat Tumbuh

Mojogedang 2.980.758,44 5,54 Daerah Berkembang Cepat Kerjo 3.926.826,51 6,51 Daerah Berkembang Cepat Jenawi 3.831.262,19 5,09 Daerah Relatif tertinggal Sumber : BPS Kabupaten Karanganyar beberapa terbitan (diolah)

Berdasarkan analisis tipologi klassen pada tabel IV.5 dan tabel

IV.6, beberapa daerah dengan nilai rata-rata pendapatan perkapita serta

nilai rata-rata pertumbuhan ekonomi di kecamatan yang lebih kecil dari

nilai rata-rata pendapatan perkapita serta nilai rata-rata pertumbuhan

ekonomi di Kabupaten Karanganyar masuk dalam daerah relatif tertinggal.

Kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Karanganyar yang

masuk dalam daerah relatif tertinggal adalah

5. Kecamatan Jatipuro

6. Kecamatan Jatiyoso

7. Kecamatan Matesih

8. Kecamatan Tawangmangu

9. Kecamatan Ngargoyoso

10. Kecamatan Karanganyar

Page 74: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxxiv

11. Kecamatan Tasikmadu

12. Kecamatan Colomadu

13. Kecamatan Jenawi

Kecamatan-kecamatan yang berada pada klasifikasi daerah relatif

tertinggal merupakan daerah-daerah yang memiliki basis pertanian, yang

pertumbuhannya tidak mampu mengangkat pertumbuhan PDRB secara

keseluruhan.

Rendahnya alokasi dana untuk kegiatan pembangunan tersebut

menunjukkan kurangnya insentif untuk menarik investor menanamkan

modalnya di beberapa kecamatan yang masuk dalam daerah relatir

tertinggal ini, selain kondisi yang kurang mendukung terhadap

pertumbuhan dan pendapatan per kapita tersebut, ekonominya juga

menunjukkan pertumbuhan negatif setiap tahunnya yang berdampak pada

tertahannya laju pertumbuhan PDRB secara keseluruhan.

Untuk kecamatan yang mempunyai rata-rata pendapatan perkapita

yang lebih besar dari rata-rata pendapatan perkapita Kabupaten

Karanganyar dan rata-rata pertumbuhan ekonomi yang lebih kecil dari

rata-rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karanganyar masuk dalam

daerah maju tapi tertekan. Akan tetapi kecamatan di Kabupaten

Karanganyar ini tidak ada kecamatan yang masuk dalam daerah maju tapi

tertekan.

Kemudian daerah kecamatan yang mempunyai rata-rata

pendapatan perkapita yang lebih kecil dari rata-rata pendapatan perkapita

Page 75: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxxv

Kabupaten Karanganyar dan rata-rata pertumbuhan ekonomi yang lebih

besar dari rata-rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karanganyar masuk

dalam daerah berkembang cepat.

Kecamatan-kecamatan di Kabupaten Karanganyar yang berada di

daerah berkembang cepat adalah :

1. Kecamatan Jumapolo

2. Kecamatan Jumantono

3. Kecamatan Karangpandan

4. Kecamatan Gondangrejo

5. Kecamatan Mojogedang

6. Kecamatan Kerjo

Kecamatan-kecamatan yang masuk dalam daerah berkembang

cepat ini, merupakan kecamatan yang mengandalkan sektor pertanian

sebagai penyumbang perekonomian daerah terutama subsektor tanaman

bahan makanan. Beberapa kecamatan yang masuk dalam sektor

berkembang cepat ini mayoritas masuk dalam wilayah daerah dataran

tinggi atau daerah sejuk, sehingga tidak hanya komoditi padi dan biji-

bijian, tetapi sayur-sayuran dan buah-buahan organik juga memiliki

prospek yang cukup baik untuk dikembangkan di kecamatan-kecamatan

ini.

Yang terakhir, kecamatan yang mempunyai nilai rata-rata

pendapatan perkapita serta nilai rata-rata pertumbuhan ekonomi di

kecamatan yang lebih besar dari nilai rata-rata pendapatan perkapita serta

Page 76: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxxvi

nilai rata-rata pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Karanganyar masuk

dalam daerah cepat maju dan cepat tumbuh.

Beberapa kecamatan yang masuk dalam daerah cepat maju dan

cepat tumbuh adalah Kecamatan Jaten dan Kecamatan Kebakkramat.

Keberadaan Kecamatan Jaten dan Kecamatan Kebakkramat pada

klasifikasi tersebut, tidak terlepas dari kemampuannya dalam menarik

investasi. Nilai investasi yang tinggi ini disebabkan oleh tersedianya

fasilitas-fasilitas transportasi yang cukup memadai dan juga banyaknya

pusat-pusat pertumbuhan di kedua kecamatan tersebut, selain itu keadaan

demografi dari kedua kecamatan ini juga menjadi faktor pendukung

tingginya investasi.

Pertumbuhan PDRB Kecamatan Jaten dan Kecamatan

Kebakkramat didukung terutama oleh struktur perekonomian yang terbukti

cukup kuat. Struktur perekonomian Kecamatan Jaten dan Kecamatan

Kebakkramat menunjukkan sektor industri sebagai pemberi sumbangan

terbesar yang terbukti mampu mendorong pertumbuhan PDRB, di

samping dua sektor dominan lainnya yaitu perdagangan dan pertanian.

Sektor perdagangan di kedua kecamatan ini termasuk maju, khususnya di

Kecamatan Jaten. Pertumbuhan ketiga sektor tersebut terbukti mampu

mendorong pertumbuhan PDRB Kecamatan Jaten dan Kecamatan

Kebakkramat

Page 77: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxxvii

Tabel IV.7 Klasifikasi Kecamatan Di Kabupaten Karanganyar Menurut

Tipologi Klassen Tahun 2001-2008 Y1>y Y1<y

R1>r

Daerah Cepat Maju dan

Cepat Tumbuh

-Jaten

-Kebakkramat

Daerah Berkembang Cepat

- Jumapolo

- Jumantono

- Karangpandan

- Gondangrejo

- Mojogedang

- Kerjo

Page 78: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxxviii

R1 <r

Daerah Maju Tapi

Tertekan

Daerah Relatif Tertinggal

- Jatipuro

- Jatiyoso

- Matesih

- Tawangmangu

- Ngargoyoso

- Karanganyar

- Tasikmadu

- Colomadu

- Jenawi

Sumber : Data diolah

2. Indeks Williamson

Ketimpangan pembangunan terjadi disebabkan adanya perbedaan

pertumbuhan ekonomi tiap kecamatan di Kabupaten Karanganyar.

Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal antara lain sumber daya alam, sumber daya manusia,

investasi, teknologi, sarana dan prasarana penunjang lainnya. Sedangkan

faktor eksternal adalah campur tangan pemerintah dalam proses

pembangunan daerah baik berupa kebijakan sektoral maupun kebijakan

regional. Pertumbuhan yang berbeda di tiap kecamatan ini menimbulkan

jurang kesejahteraan antar daerah ( ketimpanagn pendapatan antar daerah).

Disparitas atau ketimpangan pendapatan antar daerah di Kabupaten

Karanganyar diperoleh dengan menggunakan Indeks Williamson. Indeks

Williamson mencerminkan ketimpangan pada tingkat pembagunan ekonomi

Page 79: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxxix

suatu daerah. Hasil perhitungan tingkat ketimpangan pendapatan di

Kabupaten Karanganyar dapat terlihat pada tabel IV.8.

Tabel IV. 8 Indeks Williamson Kabupaten Karanganyar

Tahun 2001-2008 Tahun Indeks Williamson 2001 0,8942 2002 0,8819 2003 0,8737 2004 0,8879 2005 0,9053 2006 0,9089 2007 0,9115 2008 0,9137

Rata-rata 0,8971 Sumber : Data diolah

Dari tabel IV.8 di atas dapat kita lihat bahwa tingkat kesenjangan

pendapatan dalam Kabupaten Karanganyar mengalami peningkatan yang

cukup signifikan yaitu sebesar 0,8942 pada tahun 2001 menjadi 0,9137 pada

tahun 2008. Pada tahun 2001 sampai tahun 2003 tingkat ketimpangan

pendapatan cenderung menurun, tahun 2001 sebesar 0,8942 turun menjadi

0,8819 di tahun 2002, kemudian di tahun 2003 indeks ketimpangan juga

turun menjadi 0,8737.Akan tetapi, pada tahun 2004 sampai 2008 indeks

ketimpangan cenderung naik. Pada tahun 2004 indeks ketimpangan sebesar

0,8879 naik menjadi 0,9053 di tahun 2005, kemudian tahun-tahun

selanjutnya indeks ketimpangan Kabupaten Karanganyar juga mengalami

kenaikan masing-masing sebesar 0.9089 di tahun 2006, selanjutnya 0,9115

di tahun 2007 dan yang terakhir 0,91371 ditahun 2008

Kurva 4.1 Indeks Williamson Kabupaten Karanganyar Tahun 2001-2008

Page 80: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxxx

0.85

0.86

0.87

0.88

0.89

0.9

0.91

0.92

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Tahun Pengamatan

Inek

s W

illia

mso

n

Sumber : Data diolah

Indeks ketimpangan Williamson pada Kabupaten Karanganyar

menunjukkan angka ketimpangan yang cukup besar, angka ketimpangan

dari tahun 2001 sampai 2008 rata-rata diatas 0,8. Dengan angka

ketimpangan tersebut Kabupaten Karanganyar termasuk wilayah dengan

ketimpangan pendapatan yang tinggi karena angka ketimpangan diatas 0,4.

Beberapa wilayah atau kecamatan yang menyebabkan ketimpangan

pendapatan Kabupaten Karanganyar menjadi cukup tinggi adalah

Kecamatan Jaten, pendapatan perkapita Kecamatan Jaten yang cukup tinggi

dan berada diatas pendapatan perkapita Kabupaten Karanganyar menjadi

penyebab utama tingginya ketimpangan pendapatan di Kabupaten

Karanganyar.

Beberapa kecamatan yang memiliki pendapatan per kapita tinggi,

yaitu Kecamatan Jaten. Menurut data PDRB per kapita daerah ini,

Kecamatan Jaten adalah yang paling tinngi di Kabupaten Karanganyar, yaitu

sebesar Rp 16.126.850,73 menjadi Rp 22.251.386,55 selama periode 2001-

2008 (lihat lampiran), dan berada jauh diatas pendapatan per kapita

Page 81: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxxxi

Kabupaten Karanganyar yang hanya Rp 4.188.515,90 di tahun 2001 dan Rp

5.709.165,40 di tahun 2008. PDRB per kapita Kecamatan Jaten juga ini

secara signifikan lebih tinggi dari sebagian kecamatan di Kabupaten

Karanganyar.

Kurva 4.2 Indeks Williamson Kabupaten Karanganyar

Tanpa Kecamatan Jaten Tahun 2001-2008

0.375

0.38

0.385

0.39

0.395

0.4

0.405

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Tahun Pengamatan

Inde

ks W

illia

mso

n

Sumber : Data diolah

Grafik diatas menunjukkan nilai indeks williamson Kabupaten

Karanganyar tanpa Kecamatan Jaten. Dapat dilihat bahwa angka

ketimpangan pendapatan berkisar diantara 0,3 sampai 0,4 sehingga masuk

dalam ketimpangan sedang, tetapi hanya di tahun 2008 yang angkanya

masuk dalam ketimpangan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata

Page 82: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxxxii

ketimpangan pendapatan antar kecamatan di Kabupaten Karanganyar selama

periode tahun 2001-2008 tanpa Kecamatan Jaten masuk pada ketimpangan

sedang.

Tabel IV.9 Indeks Williamson Kabupaten Karanganyar Tanpa Kecamatan Jaten Tahun 2001-2008

Tahun Indeks

Williamson 2001 0.3911 2002 0.3901 2003 0.3857 2004 0.3931 2005 0.3990 2006 0.3993 2007 0.3996 2008 0.4021

Rata-rata 0.3950 Sumber : Data diolah

Pada tahun 2001 sampai tahun 2003 indek williamson mengalami

penurunan yaitu sebesar 0,3911 pada tahun 2001, kemudian turun drastis

menjadi 0,3901 pada tahun 2002 dan turun lagi sebesar 0,3857 pada tahun

2003.

Kemudian pada tahun 2004 sampai 2008 mengalami kenaikan.

Kenaikan mulai terdapat pada tahun 2004 yaitu naik menjadi 0,3931.

Kemudian dari tahun 2005 sampai 2008 kenaikan indeks williamson tidak

Page 83: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxxxiii

terlalu besar, pada tahun 2005 indeks williamson sebesar 0,3990, pada tahun

2006 menjadi 0,3993 dan pada tahun 2007 indeks williamson sebesar 0,3996

dan 0,4021 pada tahun 2008.

Keberadaan kecamatan dengan PDRB per kapita yang sangat tinggi

ini, sangat di pengaruhi oleh tingkat konsentrasi kegiatan ekonomi daerah

tersebut. Ekonomi daerah dengan konsentrasi kegiatan ekonomi yang tinggi

akan cenderung tumbuh pesat. Sedangkan daerah dengan tingkat konsentrasi

ekonomi rendah cenderung akan mempunyai tingkat pembangunan dan

pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah. Kecamatan Jaten dan Kecamatan

Kebakkramat dengan karakteristik kegiatan ekonomi yang cukup tinggi ini

menyebabkan terpusatnya pembangunan ekonomi pada kedua kecamatan

tersebut. Banyak terdapatnya pabrik-pabrik terutama pabrik tekstil dan juga

pertokoan adalah salah satu penyebab dari tingginya konsentrasi di kedua

kecamatan tersebut.

Dari hasil analisis dengan menggunakan kriteria Indeks Williamson

dari tahun 2001-2008 didapat banyak kecamatan yang masuk dalam wilayah

ketimpangan rendah, yaitu Kecamatan Jatipuro, Kecamatan Jatiyoso,

Kecamatan Jumapolo, Kecamatan Jumantono, Kecamatan Matesih,

Kecamatan Tawangmangu, Kecamatan Ngargoyoso, Kecamatan

Karangpandan, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Tasikmadu,

Kecamatan Colomadu, Kecamatan Gondangrejo, Kecamatan Kebakkramat,

Kecamatan Mojogedang, Kecamatan Kerjo dan Kecamatan Jenawi.

Sedangkan untuk kecamatan yang masuk dalam wilayah ketimpangan tinggi

hanya satu kecamatan, yaitu Kecamatan Jaten. Untuk kecamatan di

Page 84: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxxxiv

Kabupaten Karanganyar tidak ada yang masuk dalam wilayah ketimpangan

sedang.

3. Korelasi Pearson

Untuk mengetahui hubungan antara pertumbuhan Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) dan ketimpangan pendapatan regional, maka

digunakan metode Korelasi Pearson. Hasil perhitungan Korelasi Pearson

antara pertumbuhan PDRB dan ketimpangan pendapatan regional dapat

dilihat pada tabel IV.10.

Tabel IV.10 Korelasi pearson antara Indeks Williamson dan Pertumbuhan Ekonomi

IW PERTMBHN IW Pearson

Correlation 1 -.107

Sig. (2-tailed) . .802 N 8 8

PERTMBHN Pearson Correlation -.107 1

Sig. (2-tailed) .802 . N 8 8

Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan Program SPSS

Berdasarkan tabel IV.10 yang mengukur hubungan antara Indeks

Williamson dan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karanganyar

menunjukkan hubungan yang tidak signifikan karena angka korelasi

Page 85: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxxxv

menunjukkan nilai -0,107 dan nilai probabilitasnya 0,802 lebih besar dari

0,05.

Hasil ini tidak dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara

ketimpangan pendapatan (Indeks Williamson) dan pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Karanganyar. Jadi ketimpangan pendapatan di Kabupaten

Karanganyar tidak dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Karanganyar, begitu juga sebaliknya. Besarnya pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Karanganyar tidak dapat mempengaruhi ketimpangan

pendapatan Kabupaten Karanganyar.

Page 86: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxxxvi

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, maka peneliti dapat

mengambil kesimpulan dan memberikan beberapa saran sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan terhadap analisis data di atas, dapat

disimpulkan beberapa hal yang berhubungan dengan hipotesis sebagai berikut:

1. Berdasarkan Tipologi Klassen menurut pertumbuhan ekonomi dan

pendapatan per kapita, yang termasuk dalam daerah cepat maju dan

cepat tumbuh adalah Kecamatan Jaten dan Kecamatan Kebakkramat,

daerah berkembang cepat adalah Kecamatan Jumapolo, Kecamatan

Jumantono, Kecamatan Karangpandan, Kecamatan Gondangrejo,

Kecamatan Mojogedang, Kecamatan Kerjo. Kemudian tidak ada

kecamatan yang masuk dalam daerah maju tapi tertekan. Selanjutnya

kecamatan yang masuk dalam daerah tertinggal adalah Kecamatan

Jatipuro, Kecamatan Jatiyoso, Kecamatan Matesih, Kecamatan

Tawangmangu, Kecamatan Ngargoyoso, Kecamatan Karanganyar,

Kecamatan Tasikmadu, Kecamatan Colomadu, Kecamatan Jenawi.

Dengan demikian hipotesis dalam penelitian terbukti, bahwa terdapat

Page 87: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxxxvii

perbedaan klasifikasi kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten

Karanganyar berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan PDRB perkapita

menurut Tipologi Klassen.

2. Pada periode pengamatan 2001-2008 dan dengan menggunakan Indeks

Williamson, angka ketimpangan pada awal periode cenderung terjadi

penurunan kemudian meningkat pada akhir periode. Indeks

Williamson dengan angka diatas 0,4 menunjukkan bahwa Kabupaten

Karanganyar masuk dalam wilayah dengan ketimpangan pendapatan

yang tinggi, tingginya ketimpangan ini salah satunya di sebabkan oleh

konsentrasi aktivitas ekonomi di salah satu wilayah yaitu pada

Kecamatan Jaten. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian

terbukti, bahwa terdapat ketimpangan pendapatan di Kabupaten

Karanganyar.

3. Hubungan atau korelasi antara pertumbuhan PDRB dan ketimpangan

pendapatan di Kabupaten Karanganyar tidak signifikan, hal ini berarti

bahwa tidak terdapat hubungan antara pertumbuhan PDRB dan

ketimpangan pendapatan. Jadi tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Karanganyar tidak berpengaruh terhadap besar kecilnya

ketimpangan pendapatan Kabupaten Karanganyar, begitu juga

sebaliknya bahwa ketimpangan pendapatan Kabupaten Karanganyar

tidak dapat mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi di

Kabupaten Karanganyar. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian

tidak terbukti, karena tidak terdapat hubungan antara pertumbuhan

ekonomi dan ketimpangan pendapatan di Kabupaten Karanganyar.

Page 88: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxxxviii

4. Berdasarkan kriteria Indeks Williamson pada periode 2001-2008.

Wilayah kecamatan yang masuk dalam wilayah ketimpangan tinggi

adalah Kecamatan Jaten, sedangkan tidak ada kecamatan yang masuk

wilayah ketimpangan sedang. Selanjutnya yang masuk dalam wilayah

ketimpangan rendah adalah Kecamatan Jatipuro, Kecamatan Jatiyoso,

Kecamatan Jumapolo, Kecamatan Jumantono, Kecamatan Matesih,

Kecamatan Tawangmangu, Kecamatan Ngargoyoso, Kecamatan

Karangpandan, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Tasikmadu,

Kecamatan Colomadu, Kecamatan Gondangrejo, Kecamatan

Kebakkramat, Kecamatan Mojogedang, Kecamatan Kerjo dan

Kecamatan Jenawi. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian

terbukti, bahwa terdapat kecamatan yang berada pada kawasan

ketimpangan yang berbeda sesuai dengan kriteria Indeks Williamson.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat diambil beberapa saran yang

dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah dan

instansi terkait khususnya di Kabupaten Karanganyar, adapun saran yang

diajukan sebagai berikut :

1. Pemerintah daerah dapat mengarahkan atau memprioritaskan

perencanaan pembagunan bagi daerah yang relatif tertinggal dengan

strategi penanggulangan kemiskinan. Selain itu, setiap daerah sudah

seharusnya meningkatkan sikap kompetitif dengan daerah lain

supaya setiap daerah mampu bersaing dalam meningkatkan

Page 89: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

lxxxix

kemampuan daerahnya masing-masing dan dapat menjalin

kerjasama yang baik.

2. Pemerintah daerah dapat mengurangi ketimpangan pendapatan

regional dengan cara memperbaiki tingkat pemerataan distribusi

pendapatan melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana

yang dibutuhkan didaerah untuk mendukung pembangunan di

tingkat yang lebih rendah, serta dengan mengikis berbagai hambatan

dalam upaya penanaman modal.

3. Pemerintah daerah dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi

regional melalui peningkatan PDRB tanpa harus memperbesar

ketimpangan pendapatan. Dalam hal ini pemerintah daerah dapat

berperan aktif dalam mempelopori dan memfasilitasi lembaga-

lembaga usaha yang padat karya sehingga pengembangan ekonomi

dapat berorientasi pada terciptanya perluasan lapangan kerja.

4. Pemerintah daerah kabupaten melalui kerja sama dengan setiap

kecamatan harus meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan,

disiplin masyarakatnya dan etos kerja penduduknya. Pemerintah

daerah juga harus meningkatkan pendapatan investasi. Dengan

adanya peningkatan kualitas masyarakat dan pemerataan ekonomi

melalui kerjasama antar wilayah diharapkan dapat mengurangi

ketimpangan pendapatan antar kecamatan di Kabupaten

Karanganyar

Page 90: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xc

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincolin.1992. Ekonomi Pembangunan, Edisi II, cetakan pertama. Yogyakarta: STIE YKPN.

Arsyad Lincolin. 1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi

Daerah, Edisi I, Yogyakarta: BPFE. Badan Pusat Statistik. 2001. Karanganyar Dalam Angka 2001. BPS

Karanganyar. __________ _______. 2002. Karanganyar Dalam Angka 2002. BPS

Karanganyar. ___________ ______. 2003. Karanganyar Dalam Angka 2003. BPS

Karanganyar. ___________ ______. 2004. Karanganyar Dalam Angka 2004. BPS

Karanganyar. _____________ ____. 2005. Karanganyar Dalam Angka 2005. BPS

Karanganyar. _____________ ____. 2006. Karanganyar Dalam Angka 2006. BPS

Karanganyar. _____________ ____. 2007. Karanganyar Dalam Angka 2007. BPS

Karanganyar. _____________ ____. 2008. Karanganyar Dalam Angka 2008. BPS

Karanganyar. BPS dan Bappeda Kabupaten Karanganyar. 2001. Produk Domestik Regional

Bruto Kabupaten Karanganyar Tahun 2001. Karanganyar. __________________________________. 2002. Produk Domestik Regional

Bruto Kabupaten Karanganyar Tahun 2002. Karanganyar. __________________________________. 2003. Produk Domestik Regional

Bruto Kabupaten Karanganyar Tahun 2003. Karanganyar. __________________________________. 2004. Produk Domestik Regional

Bruto Kabupaten Karanganyar Tahun 2004. Karanganyar.

Page 91: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xci

__________________________________. 2005. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Karanganyar Tahun 2005. Karanganyar.

__________________________________. 2006. Produk Domestik Regional

Bruto Kabupaten Karanganyar Tahun 2006. Karanganyar. __________________________________. 2007. Produk Domestik Regional

Bruto Kabupaten Karanganyar Tahun 2007. Karanganyar. __________________________________. 2008. Produk Domestik Regional

Bruto Kabupaten Karanganyar Tahun 2008. Karanganyar. Devita Purnawati. 2009. Analisis Disparitas Pendapatan Kabupaten/Kota dan

Pengaruhnya terhadap PDRB di Subusukawonosraten pada tahun 2000-2007. Skripsi FE UNS. Tidak Dipublikasikan.

Grisvia, 2003. Disparitas Distribusi Pendapatan di Jawa Timur. Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Malang. Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana

meneliti dan menulis tesis?. Jakarta: Erlangga. Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional, Teori& Aplikasi. Padang: Baduose Media. Sutarno,& Kuncoro, M. 2004. Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Antar

Kecamatan di Kabupaten Banyumas, 1993-2000. Jurnal Ekonomi Pembangunan.

Tambunan, Tulus. 2001. Transformasi Ekonomi di Indonesia: Teori dan

Penemuan Empiris. Jakarta: Salemba Empat. Tarigan, Robinson. 2005. Ekonomi Regional: Teori & Aplikasi, Edisi Revisi.

Jakarta: Bumi Aksara. Todaro, Michael P. 2000. Pembangunan Ekonomi Dunia Ketiga, Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.

Page 92: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xcii

Lampiran

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Karanganyar

Tahun 2001-2008 (%) Kecamatan 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Rata-rata Jatipuro -11,29 10,54 6,14 5,05 5.,02 4,86 5,69 6,11 4,01 Jatiyoso 4,16 -4,19 6,10 4,65 3.,94 5,01 5,87 6,31 3,98 Jumapolo 4,52 22,01 6,19 4,70 3.,46 4,90 5,80 6,24 7,23 Jumantono 2,13 15,63 6,68 4,78 3.,35 4,68 5,69 6,15 6,14

Page 93: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xciii

Matesih 2,02 2,22 2,22 4,89 2.,67 4,88 5,52 5,92 3,79 Tawangmangu 1,85 -11,18 5,90 4,75 1.,09 4,69 5,28 5,68 2,26 Ngargoyoso 3,09 6,74 6,11 5,00 4.,77 4,93 5,76 6,18 5,32 Karangpandan -2,22 15,80 5,64 5,28 5.,33 5,00 5,70 6,09 5,83 Karanganyar 3,83 -9,46 5,74 4,46 5.,66 5,16 5,65 6,03 3,38 Tasikmadu 1,46 1,60 5,36 5,23 4.,77 5,03 5,58 5,95 4,37 Jaten 7,25 7,95 5,55 7,28 7.,25 5,27 5,84 6,12 6,57 Colomadu -9,62 6,96 5,91 4,99 5.,39 5,23 5,65 6,02 3,82 Gondangrejo 12,57 8,49 5,74 6,45 4.,18 5,17 5,93 6,27 6,85 Kebakkramat 13,07 8,18 5,43 6,85 5.,79 5,17 5,84 6,15 7,06 Mojogedang 5,70 6,84 5,97 5,24 4.,04 4,87 5,61 6,02 5,54 Kerjo 7,03 10,87 6,23 5,17 6.,29 4,78 5,66 6,09 6,51 Jenawi 4,81 1,40 6,22 5,12 6.,99 4,71 5,54 5,95 5,09 Kab Karanganyar 4,97 5,53 5,63 5,98 5.,49 5,08 5,74 5,75 5,52

Sumber : BPS Kabupaten Karanganyar beberapa terbitan (diolah)

Jumlah Penduduk Kabupaten Karanganyar Tahun 2001-2008 Kecamatan 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Jatipuro 37.048 37.308 37.425 37.553 37.661 37.682 37.884 38.060 Jatiyoso 39.091 39.464 39.638 39.872 40.146 40.298 40.318 40.422 Jumapolo 45.509 45.808 45.999 46.258 46.453 46.469 46.978 47.441 Jumantono 46.090 47.502 46.944 47.315 47.552 47.934 48.424 48.879 Matesih 43.739 43.979 44.370 44.480 44.909 45.446 45.696 46.131 Tawangmangu 43.464 43.843 44.132 44.382 44.605 44.874 44.892 45.182 Ngargoyoso 33.286 33.574 34.296 34.484 34.745 34.977 35.182 35.351 Karangpandan 39.968 40.625 41.006 41.543 41.866 42.430 42.753 43.247 Karanganyar 69.222 70.672 71.461 72.112 72.750 73.120 73.699 75.796 Tasikmadu 52.482 53.255 53.843 54.301 54.698 55.122 55.379 55.842 Jaten 65.236 66.360 67.170 68.100 68.528 69.007 69.201 70.770 Colomadu 50.279 51.629 52.402 53.797 57.898 56.352 57.084 60.828 Gondangrejo 60.834 62.064 63.287 63.584 64.550 65.181 66.233 68.571 Kebakkramat 54.808 55.691 56.311 56.958 57.480 57.929 58.536 58.973 Mojogedang 60.029 60.743 61.514 62.242 62.896 63.549 64.472 65.051 Kerjo 36.240 36.378 36.530 36.659 36.817 36.867 37.063 37.380 Jenawi 26.706 26.656 26.875 27.000 27.133 27.252 27.572 27.656 Jumlah 804.031 815.551 823.203 830.640 840.687 844.489 851.366 865.580

Sumber : BPS Kabupaten Karanganyar beberapa terbitan (diolah)

Indeks Williamson Kabupaten Karanganyar Tahun 2001-2008

Tahun Indeks

Williamson

Page 94: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xciv

2001 0,8942 2002 0,8819 2003 0,8737 2004 0,8879 2005 0,9053 2006 0,9089 2007 0,9115 2008 0,9137

Rata-rata 0,8971 Sumber : Data diolah

Indeks Williamson Kabupaten Karanganyar Tanpa Kecamatan Jaten Tahun 2001-2008

Tahun Indeks

Williamson 2001 0.3911 2002 0.3901 2003 0.3857 2004 0.3931 2005 0.3990 2006 0.3993 2007 0.3996 2008 0.4021

Rata-rata 0.3950 Sumber : Data diolah

Korelasi pearson antara Indeks Williamson dan Pertumbuhan Ekonomi

IW PERTMBHN IW Pearson

Correlation 1 -.107

Sig. (2-tailed) . .802

Page 95: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xcv

N 8 8 PERTMBHN Pearson

Correlation -.107 1

Sig. (2-tailed) .802 . N 8 8

Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan Program SPSS

PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Karanganyar Tahun 2001-2008

(dalam jutaan rupiah) Kecamatan 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Jatipuro 84.312,62 74.790,68 82.673,42 87.752,24 92.187,02 96.810,62 Jatiyoso 72.918,69 75.953,45 72.772,94 77.213,37 80.800,86 83.983,77 Jumapolo 83.620,55 87.399,94 106.637,33 113.234,56 118.558,31 122.655,95

Page 96: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xcvi

Jumantono 99.085,44 101.200,86 117.015,84 124.831,60 130.794,78 135.180,35 Matesih 113.712,22 116.008,97 118.587,67 121.221,89 127.149,32 130.543,34 Tawangmangu 165.828,42 168.889,98 150.012,31 158.870,10 166.416,35 168.228,87 Ngargoyoso 72.885,72 75.137,53 80.199,25 85.101,75 89.357,56 93.618,90 Karangpandan 118.325,25 115.703,73 133.986,90 141.549,86 149.019,49 156.964,53 Karanganyar 276.435,82 287.012,63 259.866,77 274.781,81 287.031,55 303.271,83 Tasikmadu 153.799,42 156.042,02 158.538,05 167.041,10 175.771,55 184.154,80 Jaten 943.150,59 1.011.513,23 1.091.971,27 1.152.605,30 1.236.504,57 1.326.185,61 1.396.126,13Colomadu 152.429,89 137.760,93 147.342,98 156.053,22 163.845,20 172.681,77 Gondangrejo 191.561,09 215.640,15 233.953,71 247.394,02 263.359,64 274.374,85 Kebakkramat 340.418,36 384.908,21 416.398,35 438.988,74 469.075,76 496.212,18 Mojogedang 144.249,00 152.467,30 162.902,52 172.620,72 181.661,02 189.002,26 Kerjo 105.272,20 112.676,82 124.919,32 132.699,81 139.555,51 148.333,63 Jenawi 83.589,99 87.607,98 88.834,51 94.360,04 99.190,44 106.127,26 Jumlah 3.201.595,26 3.360.714,39 3.546.613,13 3.746.320,13 3.970.278,93 4.188.330,52 4.401.301,72

Sumber : BPS Kabupaten Karanganyar beberapa terbitan (diolah)

PDRB per kapita Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Karanganyar Tahun 2001-2008

(dalam rupiah) Kecamatan 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Jatipuro 2.023.393,14 2.223.419,77 2.344.310,87 2.459.369,87 2.574.339,61 2.682.690,31Jatiyoso 1.949.673,96 1.851.351,80 1.953.285,35 2.031.550,54 2.092.896,86 2.193.744,25Jumapolo 1.927.273,88 2.336.488,41 2.467.091,28 2.570.258,32 2.651.791,27 2.767.439,61Jumantono 2.212.766,06 2.528.650,74 2.669.680,65 2.776.900,25 2.858.298,00 2.981.972,79Matesih 2.666.259,94 2.714.111,41 2.744.253,04 2.868.698,52 2.919.648,78 3.026.274,74Tawangmangu 3.902.985,19 3.438.992,88 3.608.387,83 3.764.564,77 3.780.509,08 3.948.797,92Ngargoyoso 2.262.565,33 2.396.439,77 2.490.466,93 2.596.773,00 2.700.363,43 2.817.200,06Karangpandan 2.912.470,77 3.325.479,74 3.469.444,30 3.599.330,80 3.762.964,21 3.917.483,04

Page 97: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xcvii

Karanganyar 4.279.746,36 3.691.446,66 3.866.789,64 3.994.593,97 4.180.349,52 4.371.480,91Tasikmadu 3.031.943,81 3.046.289,58 3.123.197,60 3.246.971,31 3.377.004,37 3.546.787,35Jaten 15.653.011,10 16.576.665,60 17.252.504,16 18.289.864,39 19.419.624,94 20.325.619,25Colomadu 2.754.998,11 2.890.494,94 3.002.004,88 3.093.987,42 3.097.097,55 3.282.891,51Gondangrejo 3.555.543,43 3.767.309,79 3.939.959,86 4.159.251,33 4.285.633,86 4.436.770,19Kebakkramat 7.072.658,31 7.565.514,40 7.845.108,48 8.283.459,85 8.669.430,26 9.045.020,32Mojogedang 2.565.277,98 2.727.451,97 2.936.362,75 2.936.362,75 3.026.118,17 3.117.734,28Kerjo 3.137.668,55 3.460.464,74 3.634.914,21 3.816.224,37 4.037.387,92 4.193.541,82Jenawi 3.332.242,12 3.342.659,21 3.559.815,72 3.681.628,86 3.918.014,69 4.058.618,49kab kra 4.188.515,90 4.378.059,10 4.574.278,17 4.802.551,48 5.012.698,91 5.233.097,32

Sumber : BPS Kabupaten Karanganyar beberapa terbitan (diolah)

Perhitungan Indeks Williamson Tahun 2001

Kecamatan Yi Y Yi-Y (Yi-Y)2 f n f/n Jatipuro 2112408.35 4404510.3 -2,292,102 5.25373E+12 37048 804031 0.046077825 Jatiyoso 2035446 4404510.3 -2,369,064 5.61247E+12 39091 804031 0.048618772 Jumapolo 2012060.46 4404510.3 -2,392,450 5.72382E+12 45509 804031 0.056601051 Jumantono 2310112.39 4404510.3 -2,094,398 4.3865E+12 46090 804031 0.057323660 Matesih 2600720.06 4404510.3 -1,803,790 3.25366E+12 43739 804031 0.054399644 Tawangmangu 4074689.41 4404510.3 -329,821 1.08782E+11 43464 804031 0.054057617 Ngargoyoso 2362102.44 4404510.3 -2,042,408 4.17143E+12 33286 804031 0.041398901 Karangpandan 3040599.09 4404510.3 -1,363,911 1.86025E+12 39968 804031 0.049709526 Karanganyar 4156678.5 4404510.3 -247,832 61420601091 69222 804031 0.086093695 Tasikmadu 3104473.05 4404510.3 -1,300,037 1.6901E+12 52482 804031 0.065273603 Jaten 16836319.93 4404510.3 12,431,810 1.5455E+14 65236 804031 0.081136175 Colomadu 2876198.9 4404510.3 -1,528,311 2.33574E+12 50279 804031 0.062533659 Gondangrejo 3711962.6 4404510.3 -692,548 4.79622E+11 60834 804031 0.075661262

Page 98: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xcviii

Kebakkramat 7383806 4404510.3 2,979,296 8.8762E+12 54808 804031 0.068166526 Mojogedang 2678132.41 4404510.3 -1,726,378 2.98038E+12 60029 804031 0.074660057 Kerjo 3275704.1 4404510.3 -1,128,806 1.2742E+12 36240 804031 0.045072889 Jenawi 3478837.63 4404510.3 -925,673 8.5687E+11 26706 804031 0.033215137 Kab Kra 4404510.3 Jumlah 804031

Perhitungan Indeks Williamson Tahun 2002

Kecamatan Yi Y Yi-Y (Yi-Y)2 f n f/n Jatipuro 2274066.64 4487641.26 -2213574.62 4.89991E+12 37308 815551 0.045745760 Jatiyoso 1893523.46 4487641.26 -2594117.80 6.72945E+12 39464 815551 0.048389371 Jumapolo 2389710.78 4487641.26 -2097930.48 4.40131E+12 45808 815551 0.056168161 Jumantono 2586250.54 4487641.26 -1901390.72 3.61529E+12 47502 815551 0.058245284 Matesih 2682302.43 4487641.26 -1805338.83 3.25925E+12 43979 815551 0.053925506 Tawangmangu 3517329.04 4487641.26 -970312.22 9.41506E+11 43843 815551 0.053758747 Ngargoyoso 2451027.91 4487641.26 -2036613.35 4.14779E+12 33574 815551 0.041167260 Karangpandan 3401230.3 4487641.26 -1086410.96 1.18029E+12 40625 815551 0.049812949 Karanganyar 3775533.47 4487641.26 -712107.79 5.07098E+11 70672 815551 0.086655525 Tasikmadu 3115680.49 4487641.26 -1371960.77 1.88228E+12 53255 815551 0.065299411 Jaten 17016367.76 4487641.26 12528726.50 1.56969E+14 66360 815551 0.081368302 Colomadu 2956337.03 4487641.26 -1531304.23 2.34489E+12 51629 815551 0.063305667 Gondangrejo 3853124.75 4487641.26 -634516.51 4.02611E+11 62064 815551 0.076100698 Kebakkramat 7737847.89 4487641.26 3250206.63 1.05638E+13 55691 815551 0.068286349 Mojogedang 2789580.09 4487641.26 -1698061.17 2.88341E+12 60743 815551 0.074480934

Page 99: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

xcix

Perhitungan Indeks Williamson Tahun 2003

Kecamatan Yi Y Yi-Y (Yi-Y)2 f n f/n Jatipuro 2344310.87 4574278.17 -2229967.30 4.97275E+12 37425 823203 0.045462662Jatiyoso 1953285.35 4574278.17 -2620992.82 6.8696E+12 39638 823203 0.048150942Jumapolo 2467091.28 4574278.17 -2107186.89 4.44024E+12 45999 823203 0.055878076Jumantono 2669680.65 4574278.17 -1904597.52 3.62749E+12 46944 823203 0.057026031Matesih 2744253.04 4574278.17 -1830025.13 3.34899E+12 44370 823203 0.053899220Tawangmangu 3608387.83 4574278.17 -965890.34 9.32944E+11 44132 823203 0.053610106Ngargoyoso 2490466.93 4574278.17 -2083811.24 4.34227E+12 34296 823203 0.041661656Karangpandan 3469444.30 4574278.17 -1104833.87 1.22066E+12 41006 823203 0.049812744Karanganyar 3866789.64 4574278.17 -707488.53 5.0054E+11 71461 823203 0.086808479Tasikmadu 3123197.60 4574278.17 -1451080.57 2.10563E+12 53843 823203 0.065406710Jaten 17252504.16 4574278.17 12678225.99 1.60737E+14 67170 823203 0.081595913Colomadu 3002004.88 4574278.17 -1572273.29 2.47204E+12 52402 823203 0.063656231Gondangrejo 3939959.86 4574278.17 -634318.31 4.0236E+11 63287 823203 0.076878972Kebakkramat 7845108.48 4574278.17 3270830.31 1.06983E+13 56311 823203 0.068404756Mojogedang 2936362.75 4574278.17 -1637915.42 2.68277E+12 61514 823203 0.074725189Kerjo 3634914.21 4574278.17 -939363.96 8.82405E+11 36530 823203 0.044375446Jenawi 3559815.72 4574278.17 -1014462.45 1.02913E+12 26875 823203 0.032646868Kab Kra 4574278.17

Kerjo 3539290.01 4487641.26 -948351.25 8.9937E+11 36378 815551 0.044605426 Jenawi 3418801.17 4487641.26 -1068840.09 1.14242E+12 26656 815551 0.032684651 Kab Kra 4487641.26 Jumlah 815551

Page 100: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

c

Jumlah 823203

Perhitungan Indeks Williamson Tahun 2004

Kecamatan Yi Y Yi-Y (Yi-Y)2 f n f/n Jatipuro 2459369.87 4802551.48 -2343181.61 5.4905E+12 37553 830640 0.045209718Jatiyoso 2031550.54 4802551.48 -2771000.94 7.67845E+12 39872 830640 0.048001541Jumapolo 2570258.32 4802551.48 -2232293.16 4.98313E+12 46258 830640 0.055689589Jumantono 2776900.25 4802551.48 -2025651.23 4.10326E+12 47315 830640 0.056962102Matesih 2868698.52 4802551.48 -1933852.96 3.73979E+12 44480 830640 0.053549071Tawangmangu 3764564.77 4802551.48 -1037986.71 1.07742E+12 44382 830640 0.053431089Ngargoyoso 2596773.00 4802551.48 -2205778.48 4.86546E+12 34484 830640 0.041514976Karangpandan 3599330.80 4802551.48 -1203220.68 1.44774E+12 41543 830640 0.050013243Karanganyar 3994593.97 4802551.48 -807957.51 6.52795E+11 72112 830640 0.086814986Tasikmadu 3246971.31 4802551.48 -1555580.17 2.41983E+12 54301 830640 0.065372484Jaten 18289864.39 4802551.48 13487312.91 1.81908E+14 68100 830640 0.081984975Colomadu 3093987.42 4802551.48 -1708564.06 2.91919E+12 53797 830640 0.064765723Gondangrejo 4159251.33 4802551.48 -643300.15 4.13835E+11 63584 830640 0.076548204Kebakkramat 8283459.85 4802551.48 3480908.37 1.21167E+13 56958 830640 0.068571222Mojogedang 2936362.75 4802551.48 -1866188.73 3.48266E+12 62242 830640 0.074932582Kerjo 3816224.37 4802551.48 -986327.11 9.72841E+11 36659 830640 0.044133439Jenawi 3681628.86 4802551.48 -1120922.62 1.25647E+12 27000 830640 0.032505056Kab Kra 4802551.48

Page 101: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

ci

Jumlah 830640

Perhitungan Indeks Williamson Tahun 2005

Kecamatan Yi Y Yi-Y (Yi-Y)2 f n f/n Jatipuro 2574339.61 5012698.91 -2438359.30 5.9456E+12 37661 840687 0.044797886Jatiyoso 2092896.86 5012698.91 -2919802.05 8.52524E+12 40146 840687 0.047753801Jumapolo 2651791.27 5012698.91 -2360907.64 5.57388E+12 46453 840687 0.055255999Jumantono 2858298.00 5012698.91 -2154400.91 4.64144E+12 47552 840687 0.056563263Matesih 2919648.78 5012698.91 -2093050.13 4.38086E+12 44909 840687 0.053419406Tawangmangu 3780509.08 5012698.91 -1232189.83 1.51829E+12 44605 840687 0.0530577Ngargoyoso 2700363.43 5012698.91 -2312335.48 5.3469E+12 34745 840687 0.041329294Karangpandan 3762964.21 5012698.91 -1249734.70 1.56184E+12 41866 840687 0.049799747Karanganyar 4180349.52 5012698.91 -832349.39 6.92806E+11 72750 840687 0.086536368Tasikmadu 3377004.37 5012698.91 -1635694.54 2.6755E+12 54698 840687 0.065063454Jaten 19419624.94 5012698.91 14406926.03 2.0756E+14 68528 840687 0.081514285Colomadu 3097097.55 5012698.91 -1915601.36 3.66953E+12 57898 840687 0.068869865Gondangrejo 4285633.86 5012698.91 -727065.05 5.28624E+11 64550 840687 0.076782441Kebakkramat 8669430.26 5012698.91 3656731.35 1.33717E+13 57480 840687 0.068372652Mojogedang 3026118.17 5012698.91 -1986580.74 3.9465E+12 62896 840687 0.074815002Kerjo 4037387.92 5012698.91 -975310.99 9.51232E+11 36817 840687 0.043793945Jenawi 3918014.69 5012698.91 -1094684.22 1.19833E+12 27133 840687 0.032274794Kab Kra 5012698.91 Jumlah 840687

Page 102: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

cii

Perhitungan Indeks Williamson Tahun 2006

Kecamatan Yi Y Yi-Y (Yi-Y)2 f n f/n Jatipuro 2682690.31 5233097.32 -2550407.01 6.50458E+12 37682 844489 0.044621067Jatiyoso 2193744.25 5233097.32 -3039353.07 9.23767E+12 40298 844489 0.047718798Jumapolo 2767439.61 5233097.32 -2465657.71 6.07947E+12 46469 844489 0.055026176Jumantono 2981972.79 5233097.32 -2251124.53 5.06756E+12 47934 844489 0.056760952Matesih 3026274.74 5233097.32 -2206822.58 4.87007E+12 45446 844489 0.053814792Tawangmangu 3948797.92 5233097.32 -1284299.40 1.64942E+12 44874 844489 0.053137459Ngargoyoso 2817200.06 5233097.32 -2415897.26 5.83656E+12 34977 844489 0.041417946Karangpandan 3917483.04 5233097.32 -1315614.28 1.73084E+12 42430 844489 0.050243402Karanganyar 4371480.91 5233097.32 -861616.41 7.42383E+11 73120 844489 0.086584905Tasikmadu 3546787.35 5233097.32 -1686309.97 2.84364E+12 55122 844489 0.065272609Jaten 20325619.25 5233097.32 15092521.93 2.27784E+14 69007 844489 0.081714504Colomadu 3282891.51 5233097.32 -1950205.81 3.8033E+12 56352 844489 0.066729111Gondangrejo 4436770.19 5233097.32 -796327.13 6.34137E+11 65181 844489 0.077183954Kebakkramat 9045020.32 5233097.32 3811923.00 1.45308E+13 57929 844489 0.068596512Mojogedang 3117734.28 5233097.32 -2115363.04 4.47476E+12 63549 844489 0.075251424Kerjo 4193541.82 5233097.32 -1039555.50 1.08068E+12 36867 844489 0.043655986Jenawi 4058618.49 5233097.32 -1174478.83 1.3794E+12 27252 844489 0.032270403Kab Kra 5233097.32 Jumlah 844489

Page 103: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

ciii

Perhitungan Indeks Williamson Tahun 2007

Kecamatan Yi Y Yi-Y (Yi-Y)2 f n f/n

Jatipuro 2826793.40 5487197.67 -2660404.27 7.07775E+12 37884 851366 0.044497901Jatiyoso 2319795.26 5487197.67 -3167402.41 1.00324E+13 40318 851366 0.047356836Jumapolo 2910042.47 5487197.67 -2577155.20 6.64173E+12 46978 851366 0.055179558Jumantono 3106180.91 5487197.67 -2381016.76 5.66924E+12 48424 851366 0.056878005Matesih 3166844.83 5487197.67 -2320352.84 5.38404E+12 45696 851366 0.053673743Tawangmangu 4140843.76 5487197.67 -1346353.91 1.81267E+12 44892 851366 0.052729378Ngargoyoso 2959666.14 5487197.67 -2527531.53 6.38842E+12 35182 851366 0.041324178Karangpandan 4084686.54 5487197.67 -1402511.13 1.96704E+12 42753 851366 0.050216945Karanganyar 4591023.52 5487197.67 -896174.15 8.03128E+11 73699 851366 0.08656559Tasikmadu 3704667.75 5487197.67 -1782529.92 3.17741E+12 55379 851366 0.06504723Jaten 21406626.86 5487197.67 15919429.19 2.53428E+14 69201 851366 0.081282316Colomadu 3389515.48 5487197.67 -2097682.19 4.40027E+12 57084 851366 0.067049894Gondangrejo 4645010.99 5487197.67 -842186.68 7.09278E+11 66233 851366 0.077796153Kebakkramat 9476564.07 5487197.67 3989366.40 1.5915E+13 58536 851366 0.068755388Mojogedang 3261533.65 5487197.67 -2225664.02 4.95358E+12 64472 851366 0.075727713Kerjo 4453051.73 5487197.67 -1034145.94 1.06946E+12 37063 851366 0.043533568Jenawi 4258316.76 5487197.67 -1228880.91 1.51015E+12 27572 851366 0.032385601Kab Kra 5487197.67 Jumlah 851366

Page 104: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

civ

Perhitungan Indeks Williamson Tahun 2008

Kecamatan Yi Y Yi-Y (Yi-Y)2 f n f/n Jatipuro 2997398.82 5709165.40 -2711766.58 7.35368E+12 38060 865580 0.043970517Jatiyoso 2461245.40 5709165.40 -3247920.00 1.0549E+13 40422 865580 0.046699323Jumapolo 3050660.26 5709165.40 -2658505.14 7.06765E+12 47441 865580 0.054808337Jumantono 3263906.98 5709165.40 -2445258.42 5.97929E+12 48879 865580 0.05646965Matesih 3329153.10 5709165.40 -2380012.30 5.66446E+12 46131 865580 0.053294901Tawangmangu 4353662.63 5709165.40 -1355502.77 1.83739E+12 45182 865580 0.052198526Ngargoyoso 3128531.87 5709165.40 -2580633.53 6.65967E+12 35351 865580 0.040840823Karangpandan 4294439.11 5709165.40 -1414726.29 2.00145E+12 43247 865580 0.049963031Karanganyar 4738384.58 5709165.40 -970780.82 9.42415E+11 75796 865580 0.087566718Tasikmadu 3876819.43 5709165.40 -1832345.97 3.35749E+12 55842 865580 0.064513968Jaten 22251386.55 5709165.40 16542221.15 2.73645E+14 70770 865580 0.081760207Colomadu 3369153.43 5709165.40 -2340011.97 5.47566E+12 60828 865580 0.070274267Gondangrejo 4782531.51 5709165.40 -926633.89 8.5865E+11 68571 865580 0.079219714Kebakkramat 9974291.11 5709165.40 4265125.71 1.81913E+13 58973 865580 0.068131195Mojogedang 3275226.02 5709165.40 -2433939.38 5.92406E+12 65051 865580 0.075153077Kerjo 4681358.76 5709165.40 -1027806.64 1.05639E+12 37380 865580 0.043184916Jenawi 4498801.66 5709165.40 -1210363.74 1.46498E+12 27656 865580 0.031950831Kab Kra 5709165.40 Jumlah 865580

Page 105: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN …... · Williamson, di dapat bahwa tingkat ketimpangan Kabupaten ... Catur 05,Handoko 05, Sonny 07 n kakak n adik tingkat ... sama juga tidak

cv