Pertolongan pertama pada kecelakaan

19
Page 1 of 19 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Ini berarti pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas P3K (petugas medik atau orang awam) yang pertama kali melihat korban. Pemberian pertolongan harus secara cepat dan tepat dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada di tempat kejadian. Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan menimbulkan kematian. Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus tetap membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan. TUJUAN P3K Tujuan dari P3K adalah sebagai berikut: A. Menyelamatkan nyawa atau mencegah kematian 1. Memperhatikan kondisi dan keadaan yang mengancam korban 2. Melaksanakan Resusitasi Jantung dan Paru (RJP) kalau perlu 3. Mencari dan mengatasi pendarahan B Mencegah cacat yang lebih berat (mencegah kondisi memburuk) 1. Mengadakan diagnosa 2. Menangani korban dengan prioritas yang logis 3. Memperhatikan kondisi atau keadaan (penyakit) yang tersembunyi. C. Menunjang penyembuhan 1. Mengurangi rasa sakit dan rasa takut 2. Mencegah infeksi 3. Merencanakan pertolongan medis serta transportasi korban dengan tepat Prinsip dasar dalam menangani suatu keadaan darurat tersebut diantaranya: a. Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Seringkali kita lengah atau kurang berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita menolong korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau masih dalam bahaya. b. Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien. Hindarkan sikap sok pahlawan. Pergunakanlah sumberdaya yang ada baik alat, manusia maupun sarana pendukung lainnya. Bila Anda bekerja dalam tim, buatlah perencanaan yang matang dan dipahami oleh seluruh anggota. c. Biasakan membuat cataan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah Anda lakukan, identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dsb. Catatan ini berguna bila penderita mendapat rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain. Sistematika Pertolongan Pertama Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan adalah : 1. Jangan Panik Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan pertolongan diutamakan diberikan kepada korban yang menderita luka yang paling parah tapi masih mungkin untuk ditolong. 2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya.

description

P3K

Transcript of Pertolongan pertama pada kecelakaan

Page 1: Pertolongan pertama pada kecelakaan

Page 1 of 19

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau

paramedik. Ini berarti pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas P3K (petugas

medik atau orang awam) yang pertama kali melihat korban. Pemberian pertolongan harus secara cepat dan tepat dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada di tempat kejadian. Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau penderitaan dan bahkan menyelamatkan

korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan menimbulkan kematian.

Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus tetap membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan.

TUJUAN P3K Tujuan dari P3K adalah sebagai berikut: A. Menyelamatkan nyawa atau mencegah kematian

1. Memperhatikan kondisi dan keadaan yang mengancam korban 2. Melaksanakan Resusitasi Jantung dan Paru (RJP) kalau perlu

3. Mencari dan mengatasi pendarahan B Mencegah cacat yang lebih berat (mencegah kondisi memburuk)

1. Mengadakan diagnosa

2. Menangani korban dengan prioritas yang logis 3. Memperhatikan kondisi atau keadaan (penyakit) yang tersembunyi.

C. Menunjang penyembuhan 1. Mengurangi rasa sakit dan rasa takut 2. Mencegah infeksi

3. Merencanakan pertolongan medis serta transportasi korban dengan tepat

Prinsip dasar dalam menangani suatu keadaan darurat tersebut diantaranya:

a. Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Seringkali kita lengah atau kurang berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita menolong korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau masih dalam bahaya.

b. Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien. Hindarkan sikap sok pahlawan. Pergunakanlah sumberdaya yang ada baik alat, manusia maupun sarana

pendukung lainnya. Bila Anda bekerja dalam tim, buatlah perencanaan yang matang dan dipahami oleh seluruh anggota.

c. Biasakan membuat cataan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah Anda lakukan,

identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dsb. Catatan ini berguna bila penderita mendapat rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain.

Sistematika Pertolongan Pertama Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan adalah :

1. Jangan Panik Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan pertolongan diutamakan diberikan

kepada korban yang menderita luka yang paling parah tapi masih mungkin untuk ditolong. 2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya.

Page 2: Pertolongan pertama pada kecelakaan

Page 2 of 19

Pentingnya menjauhkan dari sumber kecelakaannya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakan ulang yang akan memperberat kondisi korban. Keuntungan lainnya adalah penolong dapat memberikan pertolongan dengan tenang dan dapat lebih mengkonsentrasikan perhatiannya pada

kondisi korban yang ditolongnya. Kerugian bila dilakukan secara tergesa-gesa yaitu dapat membahayakan atau memperparah kondisi korban.

3. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban.

PRIORITAS PERTOLONGAN Ada beberapa prioritas utama yang harus dilakukan oleh penolong dalam menolong korban yaitu: a. Henti napas b. Henti jantung

c. Pendarahan berat d. Shock

e. Ketidak sadaran f. Pendaraahan ringan g. Patah tulang atau cedera lain

TINDAKAN PERTAMA SAAT MENEMUKAN KORBAN a. Pastikan ABC korban telah stabil, kalau perlu lakukan RJP

b. Mengadakan diagnosa (mendapatkan informasi tentang keadaan korban) 1. Riwayat

Yaitu cerita tentang bagaimana insiden itu terjadi, bagaimana cedera atau penyakit yang

didera. Tanyakan kepada korban bila sadar dan atau saksi mata. 2. Petunjuk luar

Semua petunjuk yang mungkin ada pada korban seperti catatan medis korban, obat-obatan yang dibawa korban

3. Keluhan

Adalah sesuatu yang dirasakan atau dialami atau dijelaskan oleh korban seperti mual, nyeri panas, dingin atau lemah. Hal itu harus ditanyakan dan dicocokkan dengan diagnose lainnya

4. Gejala Adalah rincian dari pengamatan yang anda lihat, cium dan raba dalam suatu pemeriksaan korban (pemeriksaan dari ujung rambut sampai ujung kaki)

c. Melakukan pertolongan dan perawatan terhadap hasil diagnosa diatas sesuai dengan prioritas pertolongan.

KELUHAN DAN GEJALA PENYAKIT ATAU DERITA

a. Keluhan yang mungkin diungkapkan korban: Misalnya: nyeri, takut, panas, tidak dapat mendengar secara normal, hilang penginderaan,

penginderaan abnormal, haus, mual, perih, mau pingsan, kaku, tidak sadar sebentar, lemah, gangguan daya ingat, pening, tulang terasa patah. b. Gejala yang mungkin dilihat (ekspresi):

Misalnya: Cemas dan nyeri, gerakan dada abnormal, berkeringat, luka, pendarahan dari liang tubuh, bereaksi bila disentuh, bereaksi atas ucapan, lebam, warna kulit abnormal, kejang otot, bengkak

deformitas (kelainan bentuk), benda asing, bekas suntikan, bekas gigitan, bekas muntahan, dll. c. Gejala yang didapatkan dari perabaan: Misalya: lembab, suhu tubuh abnormal, nyeri dan luka lunak bila disentuh, pembengkakan, deformitas

(perubahan bentuk ke yang buruk), ujung-ujung tulang bergeser. d. Gejala yang mungkin didengar:

Misalnya: napas bising atau sesak, rintihan, suara hisapan, bereaksi bila disentuh, reaksi atas ucapan.

Page 3: Pertolongan pertama pada kecelakaan

Page 3 of 19

e. Gejala yang mungkin dicium: Misalnya: Aseton, alcohol, gas atau uap, asap atau terbakar.

EVAKUASI KORBAN Evakuasi adalah untuk memindahkan korban ke lingkungan yang lebih aman dan nyaman untuk mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut. Prinsip dasar dalam melakukan evakuasi adalah: 1. Dilakukan jika mutlak perlu

2. Menggunakan teknik yang baik dan benar 3. Penolong harus memiliki kondisi fisik yang prima dan terlatih serta memiliki semangat untuk

menyelamatkan korban dari bahaya yang lebih besar atau bahkan kematian Dalam melaksanakan proses evakusi korban, ada beberapa cara atau alat bantu yang harus digunakan,

namun hal tersebut sangat tergantung pada kondisi yang dihadapi seperti medan, kondisi korban, ketersediaan alat dan sebagainya. Apabila tidak memiliki alat bantu untuk mengangkut korban maka

mau-tikak mau kita harus mengangkutnya langsung tanpa alat bantu. Jika hanya satu orang pengangkut, maka korban harus dipondong apabila korban ringan dan anak-anak, di gendong apabila korban sadar dan tidak terlalu berat serta tidak patah tulang, dipapah apabila korban tanpa luka di

bahu atas, di panggul atau digendong atau bahkan juga bisa dilakukan dengan merayap posisi miring. Dan apabila ada dua orang atau lebih pengangkut korban , maka korban di pondong dengan posisi

tangan lepas dan tangan berpegangan, Model membawa balok, atau bahkan bisa mengangkut korban dengan model membawa kereta. Cara yang digunakan untuk mengangkut korban di atas merupakan cara alternatif saja. Tetapi kalau

ada alat bantu seperti: Tandu permanen, Tandu darurat, Kain keras/ponco/jaket lengan panjang, dan Tali/webbing malah lebih bagus dan tenaga tidak banyak terkuras, beban terasa ringan

Isi Kotak P3K beserta Jumlah yang diperlukannya

Dibawah ini adalah Gambar-gambar perlengkapan yang wajib disediakan dalam Kotak P3K (Isi Kotak P3K) :

Page 4: Pertolongan pertama pada kecelakaan

Page 4 of 19

Fungsi dan Cara Penggunaan Obat / Alat dalam Kotak P3K

1. Kasa Steril terbungkus

Kasa Steril digunakan untuk menutupi luka yang telah dibersihkan. Lipat Kasa Steril untuk menyesuaikan ukuran lebar Kasa dengan ukuran Luka, Tutup Luka tersebut dan rekatkan dengan

menggunakan Plester.

2. Perban

Terdapat 2 Ukuran lebar Perban dalam Kotak P3K, diantaranya adalah 5cm dan 10cm. Perban berfungsi untuk membalut luka yang sudah ditutup dengan Kasa Steril dan juga sebagai bantalan

menghentikan luka pendarahan.

3. Plester

Pleaster digunakan dalam Kotak P3K adalah pleaster yang berukuran 1,25cm yang berfungsi untuk merekatkan luka yang telah ditutupi dengan kasa atau perban.

4. Plester Cepat

Plester Cepat digunakan untuk menutupi Luka Kecil. Plester Cepat pada umumnya sudah terdapat Kasa bantalan yang diberi obat luka. Contoh Plester Cepat diantaranya adalah Hansaplast.

5. Kapas

Kapas dalam Kotak P3K digunakan untuk membersihkan Luka dan juga sebagai bantalan Luka. Setelah membersihkan luka dengan kapas, harus pastikan tidak ada Kapas yang tersisa pada luka.

6. Kain Segitiga / Mittela

Kain Segitiga atau Mittela digunakan untuk membalut luka pada kepala dan juga dapat digunakan untuk membalut gendongan tangan.

7. Gunting

Gunting adalah alat yang digunakan untuk menggunting perban, pleaster ataupun yang lainnya agar sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

8. Peniti

Fungsi Peniti adalah untuk merapikan balutan.

9. Sarung Tangan sekali pakai (Pasangan)

Sarung Tangan digunakan untuk melindungi tangan petugas P3K agar tidak terjadi Kontak langsung dengan luka korban dan juga untuk melindungi tangan dari bahaya terkena bahan kimia

10. Masker

Page 5: Pertolongan pertama pada kecelakaan

Page 5 of 19

Masker digunakan sebagai alat perlindungan terhadap pernafasan untuk petugas P3K sendiri maupun korban. Penggunakan Masker yang baik adalah menutupi hidung dan mulut.

11. Pinset

Pinset adalah alat yang digunakan untuk mengambil alat steril ataupun benda asing (kotoran) pada

Luka.

12. Lampu Senter

Lampu Senter dipergunakan untuk memperjelas dalam melihat luka ataupun pupil mata korban pingsan. Jika Mata Pupil tetap melebar atau antara pupil kanan dan pupil kiri tidak sama berarti korban benar-benar pingsan, tetapi apabila pupil mata mengecil saat disinari berarti korban masih

sadar.

13. Gelas untuk cuci Mata

Gelas diperlukan untuk mencuci atau membilas mata dari kotoran atau kontak bahan kimia. Tempelkan gelas menutupi mata, buka mata dengan lebar dan gerakkan mata, bilas sampai bersih.

14. Kantong Plastik Bersih

Kantong Plastik digunakan sebagai tempat untuk menampung bekas-bekas perawatan luka.

15. Aquades (100ml Larutan Saline)

Aquades dengan larutan Saline digunakan untuk membersihkan kotoran dari Mata dan juga dapat digunakan untuk membersihkan luka.

16. Povidon Iodin

Povidon Iodin adalah obat antiseptik digunakan untuk mengobati luka tersayat atau tergores yang tidak dalam. Oleskan Povidon Iodin pada bagian luka. Jenis Obat Povidon Iodin yang sering ditemukan di pasaran diantaranya adalah Betadine.

17. Alkohol 70%

Alkohol 70% digunakan sebagai antiseptik luka dan juga dapat digunakan sebagai perangsang orang yang pingsan.

18. Buku Panduan P3K

Buku yang dipergunakan sebagai panduan dalam Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Isi dari buku tersebut diantaranya adalah cara-cara melakukan pertolongan pertama pada patah tulang, luka bakar, korban keracunan, serangan asthma, korban pingsan, sumbatan nafas, terpapar baha kimia,

Evakuasi Korban dan lain sebagainya.

Pembalutan Tujuan dari pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan yang telah ada sehingga

mencegah maut, menguangi rasa sakit, dan mencegah cacat serta infeksi.

Page 6: Pertolongan pertama pada kecelakaan

Page 6 of 19

Kegunaan pembalutan adalah: 1. Menutup luka agar tidak terkena cahaya, debu, kotoran, dll. 2. Melakukan tekanan

3. Mengurangi atau mencegah pembengkakan 4. Membatasi pergerakan

5. Mengikatkan bidai. Macam-macam pembalutan:

1. Pembalutan segitiga atau mitela

Pembalut segitiga dibuat dari kain putih yang tidak berkapur (mori), kelihatan tipis, lemas dan kuat. Bisa dibuat sendiri, dengan cara memotong lurus dari salah satu sudut suatu kain bujur sangkar yang

panjang masing-masing sisinya 90 cm sehingga diperoleh 2 buah pembalut segitiga. 2. Pembalut Plester Digunakan untuk merekatkan kain kassa, balutan penarik (patah tulang, sendi paha/ lutut meradang),

fiksasi (tulang iga patah yang tidak menembus kulit), Beuton (alat untuk merekatkan kedua belah pinggir luka agar lekas tertutup).

3. Pembalut Pita Gulung. 4. Pembalut Cepat. Pembalut ini siap pakai terdiri dari lapisan kassa steril, dan pembalut gulung.

Indikasi Pembalutan:

Menghentikan pendarahan, melindungi bakteri/kuman pada luka, mengurang rasa nyeri.

Bentuk dan Anggota Tubuh yang Dibalut: 1. Bundar, pada kepala. 2. Bulat panjang tapi lonjong, artinya kecil ke ujung, besar ke pangkal, pada lengan bawah dan

betis 3. Bulat panjang hamper sama ujung dengan pangkalnya, pada leher, badan, lengan atas, jari

tangan. 4. Tidak karuan bentuknya, pada persendian

Pembidaian

Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan (fiksasi) tulang yang patah. Tujuannya, menghindari gerakan yang berlebihan pada tulang yang patah. Syarat pemasangan bidai: 1. Bidai harus melebihi dua persendian yang patah

2. Bidai harus terbuat dari bahan yang kuat, kaku dan pipih. 3. Bidai dibungkus agar empuk.

4. Ikatan tidak boleh terlalu kencang karena merusak jaringan tubuh tapi jangan kelonggaran. Alat-alat bidai: 1. Papan, bamboo, dahan

2. Anggota badan sendiri 3. Karton, majalah, kain

4. Bantal, guling, selimut Pernafasan Buatan Sering disebut bantuan hidup dasar (BHD) atau resusitasi jantung paru (RJP) intinya adalah

melakukan oksigenasi darurat. Dilakukan pada kecelakaan: 1. Tersedak,

2. Tenggelam 3. Sengatan Listrik, 4. Penderita tak sadar,

5. Menghirup gas dan atau kurang oksigen, 6. serangan jantung usia muda, henti jantung primer tejadi.

Fase RJP:

Page 7: Pertolongan pertama pada kecelakaan

Page 7 of 19

A = Airway control (penguasaan jalan napas), B = Breathing support (ventilasi buatan dan oksigenasi paru darurat) C = Circulation (pengenalan ada tidaknya denyut nadi)

Evakuasi dan Transportasi Evakuasi adalah kegiatan memindahkan korban dari lokasi kecelakaan ke tempat lain yang lebih aman dengan cara-cara yang sederhana di lakukan di daerah – daerah yang sulit dijangkau dimulai setelah keadaan darurat. Penolong harus melakukan evakuasi dan perawatan darurat selama perjalanan.

Cara pengangkutan korban: 1. Pengangkutan tanpa menggunakan alat atau manual

Pada umumnya digunakan untuk memindahkan jarak pendek dan korban cedera ringan, dianjurkan pengangkatan korban maksimal 4 orang. 2. Pengangkutan dengan alat (tandu)

Rangkaian pemindahan korban: 1. Persiapan,

2. Pengangkatan korban ke atas tandu, 3. Pemberian selimut pada korban 4. Tata letak korban pada tandu disesuaikan dengan luka atau cedera.

Prinsip pengangkatan korban dengan tandu:

1. pengangkatan korban Harus secara efektif dan efisien dengan dua langkah pokok; gunakan alat tubuh (paha, bahu, panggul), dan beban serapat mungkin dengan tubuh korban.

2. Sikap mengangkat.

Usahakan dalam posisi rapi dan seimbang untuk menghindari cedera. 3. Posisi siap angkat dan jalan.

Biasanya posisi kaki korban berada di depan dan kepala lebih tingi dari kaki, kecuali; Menaik, bila tungkai tidak cedera,

Menurun, bila tungkai luka atau hipotermia, Mengangkut ke samping, Memasukan ke ambulan kecuali dalam keadaan tertentu

Kaki lebih tinggi dalam keadaan shock.

Kesalahan Yang Sering Terjadi dalam Tindakan P3K Menurut Christopher P. Holstege, M.D. yang sering kita lakukan adalah : 1. Menoreh bekas luka gigitan hewan berbisa. Menoreh luka bisa memutuskan tendon, urat syaraf dan meningkatkan resiko terkena infeksi.

Sebaiknya cukup buat ikatan pada luka dengan disertai bidai atau ranting lalu segera bawa ke rumah sakit.

2. Mengoles mentega pada luka bakar. Tindakan tersebut dapat menyulitkan tindakan lebih lanjut oleh dokter dan menngkatkan resiko

terkena infeksi pada luka bakar.Cukup dinginkan luka dengan air dingin, jaga kebersihan luka, dan menutupnya dengan kain bersih. Jangan memecahkan atau mengorek bagian luka yang melepuh. Luka

bakar dengan kondisi melepuh yang parah harus segera dibawa ke rumah sakit. 3. Menghentikan pendarahan dengan membuat ikatan yang bisa dikencangkan dan

dilonggarkan (torniquet) diatas luka yang mengalami pendarahan.

Page 8: Pertolongan pertama pada kecelakaan

Page 8 of 19

Tindakan tersebut bisa menyebabkan rusaknya jaringan di daerah luka dan sekitar luka. Tindakan yang benar untuk mengentikan pendarahan adalah menutup luka langsung dengan kain kasa atau kain yang bersih kemudian dibalut dengan rapi dan cukup kencang. Bawa segera ke rumah sakit apabila

pendarahan tidak berhenti, luka tetap menganga, terinfeksi atau luka disebabkan oleh gigitan hewan berbisa.

4. Memberikan terapi panas pada kondisi keseleo, otot tegang, atau patah tulang. Tindakan tersebut berpotensi menyebabkan kondisi bengkak bahkan membuat proses penyembuhan

menjadi makin lama. Tindakan yang benar adalah dengan meletakan es pada bagian tubuh yang keseleo, otot tegang, atau patah tulang selama 10 menit dan biarkan tanpa es selama 10 menit dan

seterusnya setiap 10 menit. Lakukan hal tersebut selama 1-2 hari. 5. Memindahak korban tabrakan dari dalam mobil ke tempat lain.

Tindakan tersebut malah berpotensi menebabka luka lebih arah. Pada kasus kecelakaan sepeda motor, membuka helm korban malah berpotensi menyebabkan lumpuh atau bahan kematian. Apabla kondisi

mobil/ motor yang mengalami kecelakaan tersebut tidak terbakar atau kondisi berbahaya lainnya, biarkan korban hingga datangnya tim medis.

6. Mengucek mata ketika ada benda masuk ke mata. Tindakan tersebut bisa menyebabkan luka pada mata. Tindakan yang benar adalah dengan mencuci

mata melalui air yang mengalir. 7. Menggunakan air panas untuk menolong mereka yang sangat kedinginan atau tubuhnya

mulai membeku. Bahkan pada kondisi dimana jari jari sudahmulai membeku, terkadang

langsung direndam pada air panas.

Tindakan tersebut bisa menyebabkan hal yang membahayakan tubuh. Tidakan yang benar adalah cukup dengan mengunakan air yang cukup hangat atau menggunakan uap yang kering.

8. Mengosok tubuh dengan alkohol untuk mengurangi demam. Alkohol bisa menyerap kedalam tubuh dan menyebabkan keracunan terutama pada anak anak.

Tindakan yang benar adalah gunakan acetaminophen atau ibuprofen atau segera bawa ke dokter atau rumah sakit untuk demam yang sangat tinggi .

PERATURAN PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER- 15 /MEN/VIII/2008 TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA

KECELAKAAN DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

A. bahwa dalam rangka memberikan perlindungan bagi pekerja / buruh yang mengalami kecelakaan di tempat kerja perlu dilakukan pertolongan pertama secara cepat dan tepat;

B. bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 3 ayat (1) huruf Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja perlu menetapkan ketentuan mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja; C. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu ditetapkan

dengan PeraturanMenteri; Mengingat

1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang PernyataanBerlakunya Undang-Undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 Dari Republik Indonesia UntukSeluruh Indonesia (Lembaran Negara Nomor 4

Tahun1951);

Page 9: Pertolongan pertama pada kecelakaan

Page 9 of 19

2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1969 tentang Persetujuan Konvensi ILO Nomor 120 mengenai Hygiene DalamPerniagaan dan Kantor-kantor (Lembaran Negara Nomor14 Tahun 1969);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1818);

4. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik

IndonesiaTahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran RepublikIndonesia Nomor 4279); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia

Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4437)

PERTOLONGAN DAN PERAWATAN KORBAN

A. KELAINAN JALAN NAPAS DAN PERNAPASAN 1. Tersendak Gejala : a. Kesulitan bicara dan bernapas (biasa henti napas)

b. Kulit biru (sianosis) dan biasanya memegang leher Tujuan : Mengeluarkan benda yang menyumbat dan memulihkan pernapasan.

Tindakan : # Pada orang dewasa a. Korban ditenangkan dan suruh batuk bila sadar b. Bungkukkan badan dan pukul punggung

c. Bila tidak berhasil lakukan hentakan perut d. Bila tidak berhasil kombinasikan antara keduannya

# Pada korban anak-anak dan bayi dilakukan pukulan punggung saja jika tidak berhasil lakukan RJP. 2. Tenggelam Tujuan : Mencegah dan mengatasi kekurangan oksigen di dalam darah

Tindakan : a. Ketika mengangkat korban kepala harus lebih rendah dari badan, ini bertujuan untuk mengurangi resiko menghirup air.

b. Baringkan korban pada tempat yang hangat (atasi Hipothermia) dan siap-siap untuk RJP 3. Menghirup gas Tujuan : Memulihkan pernapasan

Tindakan : a. Singkirkan korban dari bahaya dan bawa ketempat yang berudara segar b. Berikan oksigen bila ada

c. Tetapkan bersama korban, periksa napas, nadi, dan tingkat reaksinya setiap 10 menit. 4. Asma yaitu penyempitan/gangguan saluran pernafasan.

Gejala : a. Sesak napas, ditandai fase ekspirasi yang memanjang b. Suara mencicit ketika menghirup napas

c. Tegang dan cepat, korban susah diajak bicara, banyak berbisik d. Kulit membiru (sianosis) e. Kesadaran menurun (gelisah/meracau)

f. Pada serangan berat usaha untuk bernapas dapat menyebabkan kelelahan hebat g. Otot bantu napas di leher terlihat menonjol

Tujuan : Melegakan pernapasan Tindakan : a. Tenangkan korban b. Dudukkan pasien bersandar ke depan dengan posisi ½ duduk dan istirahat sambil berpegangan.

Pastikan pasien cukup mendapat udara segar c. Suruh pasien untuk mengatur napasnya

d. Beri oksigen (bantu) bila diperlukan e. Bila pasien mempunyai obat, suruh ia menggunakannya / meminumnya B. GANGGUAN SIRKULASI

1. Shock

Page 10: Pertolongan pertama pada kecelakaan

Page 10 of 19

Gejala : a. Lemah dan pening b. Mual dan mungkin muntah dan haus c. Napas cepat dan dangkal

d. Nadi cepat dan tidak teratur Tujuan : a. Mengenali tanda-tanda shock

b. Menangani penyebabnya bila jelas c. Memperbaiki suplai darah ke otak, jantung ydan paru-paru Tindakan : a. Atasi setiap penyebab shock yang mungkin dapat anda tangani

b. Pasien dibaringkan dengan posisi kepala harus lebih rendah c. Kaki ditinggikan dan ditopang. Hati-hati kalau anda menduga ada patah tulang

d. Longgarkan pakaian yang mengikat agar tekanan pada keher, dada, dan punggang berkurang e. Pasien diselimuti agar tidak kedinginan f. Periksa dan catat pernapasan, nadi dan tingkat reaksi tiap 10 menit

2. Pingsan yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan O2, lapar, terlalu banyak mengeluarkan

tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), hiploglikemia, animea Gejala : a. Perasaan limbung b. Menguap berlebihan

c. Pandangan berkunang-kunang d. Telinga berdenging

e. Nafas tidak teratur f. Muka pucat g. Biji mata melebar

h. Lemas i. Keringat dingin

j. Tak respon (beberapa menit) k. Denyut nadi lambat Tujuan : Memperbaiki aliran darah ke otak, menenangkan dan menyamakan korban setelah sadar

Tindakan : a. Pasien dibaringkan dengan posisi kaki di tinggikan dan ditopang b. Baringkan korban dalam posisi terlentang

c. Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung d. Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat pernafasan e. Beri udara segar

f. Periksa kemungkinan cedera lain g. Selimuti korban

h. Korban diistirahatkan beberapa saat i. Bila tak segera sadar , periksa nafas dan nadi, posisi stabil, Rujuk ke instansi kesehatan 3. Luka

yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba-tiba karena kekerasan/injury. Jenis-jenis luka : a. Luka sayat

b. Laserasi (Luka robek) c. Abrasi (luka lecet) d. Kontusi (Memar)

e. Luka tembus f. Luka tembak

Tindakan : a. Bersihkan luka dengan antiseptic (alcohol/boorwater) b. Tutup luka dengan kasa steril/plester c. Balut tekan (jika pendarahannya besar)

d. Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menangani luka: a. Anda harus memperhatikan dan mengecek apakah ada benda asing pada luka, bila ada:

Page 11: Pertolongan pertama pada kecelakaan

Page 11 of 19

Keluarkan tanpa menyinggung luka Kasa/balut steril (jangan dengan kapas atau kain berbulu) Evakuasi korban ke pusat kesehatan

b. Bila sudah ada bekuan darah pada suatu luka ini berarti luka mulai menutup. Bekuan tidak boleh dibuang, jika di buang maka luka akan berdarah lagi.

4. Pendarahan yaitu keluarnya darah dari saluran darah kapan saja, dimana saja, dan waktu apa saja. Jenis-jenis Pendarahan : a. Pendarahan arteri

b. Pendarahan vena c. Pendarahan Kaliper

Prinsip dasar pertolongan pada pendarahan adalah tekan, tinggikan, tinggikan, tekan pembuluh darah dan tenangkan korban serta balut bila perlu (5T), kita juga bisa meneteskan betadine pada bagian yang luka supaya darah terhenti dan tidak terinfeksi

5. Pendarahan Luar Yang Hebat Tujuan : a. Mengatasi pendarahan

b. Mengatasi shock c. Mengurangi resiko infeksi Tindakan : a. Pakaian dilepas atau digulung supaya luka terlihat

b. Tekan luka secara langsung dengan jari atau telapak tangan anda, sebaiknya dengan perban steril atau bantalan kain bersih

c. Anggota tubuh yang luka ditinggikan sampai diatas jantung, ditopang dan dipegangi secara hati-hati kalau ada patah tulang d. Baringkan korban agar aliran darah ke daerah luka lebih lambat untuk mencegah infeksi

e. Biarkan bantalan semula pada tempatnya. Tutupi dengan perban steril. Balut dengan ketat tapi jangan terlalu keras agar tidak menghambat sirkulasi.

f. Bagian yang terluka ditopang seperti pada patah tulang. 6. Pendarahan Dalam Tujuan : Mengatasi endarahan dan mengatasi shock

Tindakan : a. Korban dibaringkan telentang, kaki ditinggikan dan ditopang b. korban diselimuti aga5r tidak kedinginan. Periksa dan catat pernapasan, nadi dan reaksinya setiap

10 menit c. Catat jenis, jumlah dan sumber darah yang keluar dari ling tubuh. Bila mungkin, kirim sampelnya ke rumah sakit bersama korban.

7. Mimisan yaitu pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu ekstrim (terlalu panas/terlalu

dingin/kelelahan/benturan). Gejala : a. Dari lubang hidung keluar darah dan terasa nyeri b. Korban sulit bernafas dengan hidung karena lubang hidung tersumbat oleh darah

c. Kadang disertai pusing Tindakan : a. Bawa korban ke tempat sejuk/nyaman

b. Tenangkan korban c. Korban diminta menunduk sambil menekan cuping hidung d. Diminta bernafas lewat mulut

e. Bersihkan hidung luar dari darah f. Buka setiap 5/10 menit. Jika masih keluar ulangi tindakan Pertolongan Pertama

8. Lemah jantung yaitu nyeri jantung yang disebabkan oleh sirkulasi darah kejantung terganggu atau terdapat kerusakan pada jantung. Ingat……!!! Tidak semua nyeri pada dada adalah sakit jantung. Hal itu bisa terjadi

karena gangguan pencernaan, stress, dan tegang. Gejala : a. Nyeri di dada

b. Penderita memegangi dada sebelah kiri bawah dan sedikit membungkuk c. Kadang sampai tidak merespon terhadap suara

Page 12: Pertolongan pertama pada kecelakaan

Page 12 of 19

d. Denyut nadi tak teraba/lemah e. Gangguan nafas f. Mual, muntah, perasaan tidak enak di lambung

g. Kepala terasa ringan h. Lemas

i. Kulit berubah pucat/kebiruan j. Keringat berlebihan Tindakan : a. Tenangkan korban

b. Istirahatkan c. Posisi ½ duduk

d. Buka jalan pernafasan dan atur nafas e. Longgarkan pakaian dan barang barang yang mengikat pada badan f. Jangan beri makan/minum terlebih dahulu

g. Jangan biarkan korban sendirian (harus ada orang lain didekatnya) 9. Luka Bakar

yaitu luka yangterjadi akibat sentuhan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas (api, air panas, listrik, atau zat-zat yang bersifat membakar) Tujuan : a. Menghentikan proses terbakar dan meredakan nyeri

b. Melakukan resusitasi bila perlu c. Menengani cedera yang ikut terjadi

d. Mengurangi resiko infeksi Tindakan : a. Matikan api dengan memutuskan suplai oksigen b. Perhatikan keadaan umum penderita

c. Pasien dibaringkan. Kalau bisa bagian yang luka jangan menyetuh tanah d. Luka disiram dengan air dingin sebanyak-banyaknya

e. Sementara mendinginkan luka, periksa jalan napas, pernapasan dan nadi. Siap-siap melakukan resusitasi jika perlu. f. Lepaskan cincin, arloji, ikat pinggang, sepatu dan pakain yang bekas terbakar secara hati-hati

sebelum luka membengkak. Kalau melekat pada luka, pakaian tidak perlu di lepas. g. Luka dibalut dengan pembalut luka atau bahan lainya (luka pada wajah tidak perlu ditutup, ttapi

harus terus didinginkan dengan air untuk meredakan nyeri) h. Untuk mencegah terjadinya infeksi:

Luka ditutup dengan perban atau kain bersih kering yang tak dapat melekat pada luka

Penderita dikerudungi kain putih Luka jangan diberi zat yang tak larut dalam air seperti mentega, kecap dll

i. Pemberian sedative/morfin 10 mg im diberikan dalam 24 jam sampai 48 jam pertama j. Bila luka bakar luas penderita diKuasakan k. Transportasi kefasilitasan yang lebih lengkap sebaiknya dilakukan dalam satu jam bila tidak

memungkinkan masih bisa dilakukan dalam 24-48 jam pertama dengan pengawasan ketat selama perjalanan.

l. Khusus untuk luka bakar daerah wajah, posisi kepala harus lebih tinggi dari tubuh. C. ANGGUAN KESADARAN 1. Gangguan kesadaran karena terhambat jalan napas dll

Tujuan : a. Mempertahankan agar jalan napas tetap terbuka b. Menilai dan mencatat tingkat reaksi

c. Menangani cedera yang menyertai Tindakan : a. Buka jalan napas, periksa nadi dan napasnya siap-siap resusitasi b. Atasi pendarahan luar yang berat maupun patah tulang, jangan melangkahi korban yang yang tidak

sadar c. Cari cedera atau kelainan yang tidak jelas, cium bau pernapasan

d. Baringkan korban dalam posisi pemulihan 2. Histeria

Page 13: Pertolongan pertama pada kecelakaan

Page 13 of 19

yaitu sikap berlebih-lebihan yang dibuat-buat (berteriak, berguling-guling) oleh korban; secara kejiwaan mencari perhatian. Gejala : a. Seolah-olah hilang kesadaran

b. Sikapnya berlebihan (meraung-raung, berguling-guling di tanah) c. Tidak dapat bergerak/berjalan tanpa sebab yang jelas

Tindakan : a. Tenangkan korban b. Pisahkan dari keramaian c. Letakkan di tempat yang tenang

d. Awasi D. PENGARUH PANAS DAN DINGIN

1. Hipotermia Hipotermia merupakan suatu kedaan dimana korban dalam keadaan dingin atau suhu badan korban meknurun karena lingkungan yang dingin.

Gejala : a. Menggigil atau gemetar b. Kulit dingin, pucat dan kering, kulit terasa dingin seperti marmer

c. Apatis, konfusi atau perilaku yang tidak masuk akal, sering menjadi agresif d. Mengantuk e. Gangguan kesadaran

f. Pernapasan dangkal, cepat dan nadi lambat g. Pada kasus yang eksterna henti jantung

h. Pandangan terganggu. i. Reaksi manik mata terhadap rangsangan cahaya lambat Tujuan : Mencegah agar panas yang hilang tidak bertambah dan menghangatkan badan

Tindakan : a. Bawa korban ketempat hangat b. Korban dibaringkan dan diselimuti

c. Jaga jalan nafas tetap lancar d. Korban yang sadar di beri minuman hangat, sup atau makan yang berenergi tinggi seperti coklat dll e. Jaga korban agar tetap sadar

e. Kalu anda ragu akan kondisi korban yang sudah tua atau masih bayi, panggil dokter d. Jika korban menjadi tidak sadar, periksa nadi dan napasnya, serta melakukan resusitasi jika perlu

2. Kelelahan akibat kepanasan Gejala : a. Sakit kepala, pening dan konfusi b. Tidak ada nafsu makan dan mual

c. Berkeringat, kulit pucat dan lembap d. Kejjang pada kaki atau tangan dan perut

e. Denyut nadi cepat kemudian lemah. Tujuan : Memindahkan korban ke tempat yang sejuk, mengganti kehilangan garam dan cairan Tindakan : a. Baringkan korban di tempat sejuk, kaki di tinggikan ydan ditopang

b. Kalau korban sadar, berikan minuman cairan yang memiliki kandungan garam rendah (1 sendok garam per liter air) sebanyak munugkin.

c. kalau korban segera pulih kembali, sarankan agar berobat ke dokter d. Jika korban menjadi tidak sadar, barinigkan tdalam posisi pemulihan, minta bantuan. Periksa dan catat nadi dan pernapasan serta tingkat reaksinya setiap 10 menit.

3. Dehidrasi yaitu suatu keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan cairan. Hal ini terjadi apabila cairan yang

dikeluarkan tubuh melebihi cairan yang masuk. Keluarnya cairan ini biasanya disertai dengan elektrolit (K, Na, Cl, Ca). Dehidrasi disebabkan karena kurang minum dan disertai kehilangan cairan/banyak keringat karena udara terlalu panas atau aktivitas yang terlalu berlebihan.

Gejala : a. Dehidrasi ringan Defisit cairan 5% dari berat badan

Penderita merasa haus Denyut nadi lebih dari 90x/menit

Page 14: Pertolongan pertama pada kecelakaan

Page 14 of 19

b. Dehidrasi sedang Defisit cairan antara 5-10% dari berat badan Denyut Nadi lebih dari 90x/menit

Nadi lemah Penderita merasa sangat haus

c. Dehidrasi berat Defisit cairan lebih dari 10% dari berat badan Hipotensi

Mata cekung Nadi sangat lemah, sampai tak terasa

Kejang-kejang Tindakan : a. Mengganti cairan yang hilang dan mengatasi shock b. Mengganti elektrolit yang lemah

c. Mengenal dan mengatasi komplikasi yang ada d. Memberantas penyebabnya

e. Rutinlah minum jangan tunggu haus E. CEDERA PADA PATAH TULANG, SENDI DAN OTOT Jenis cedera : 1. Fraktur

2. Dislokasi 3. Cedera jaringan lunak

4. Tindakan umum pada tulang Gejala Umum : 1. Kesulitan untuk menggerakkan bagian yang cedera atau tidak bisa di gerakan sama sekali

2. Nyeri paha atau di dekat tempat cedera dan diperberat oleh gerakan. Nyeri yang hebat dan menyakitkan sering menunjukkan suatu dislokasi, nyeri dan lunak di atas tulang kalau disentuh

merupakan gejala dari fraktur 3. Perubahan bentuk, memar dan bengkak 4. Gejala-gejala shock kalau patah tulang paha, lengkungan iga dan atau panggul

Tujuan : Mencegah gerakan dari bagian yang sakit, mencegah bengkak dan nyeri dan mencari bantuan medis

Tindakan Umum: 1. Katakan pada korban supaya tenang. Bagian yang sakit distabilkan dan ditopang dengan tangan sampai dimobilisasi 2. Agar dapat ditopang dengan baik, bagian yang sakit di satukan dengan bagian tubuh yang sehat.

Jika anda menduga ada dislokasi jangan mencoba mengembalikan tulang-tulang ke dalam rongga sendi

3. Minta bantuan, tangani shock kalau ada. Bila mungkin bagian yang cedera ditinggikan, diperiksa sirkulasi di bawah balutan tiap 10 menit. 1. Patah Tulang/fraktur

yaitu rusaknya jaringan tulang, secara keseluruhan maupun sebagian Gejala : a. Perubahan bentuk

b. Nyeri bila ditekan dan kaku c. Bengkak d. Terdengar/terasa (korban) derikan tulang yang retak/patah

e. Ada memar (jika tertutup) f. Terjadi pendarahan (jika terbuka)

Tindakan : 1. Bagian yang sakit di topang dengan tangan 2. Agar dapat ditopang dengan baik, bagian yang sakit di satukan dengan bagian tubuh yang sehat 3. Minta bantuan, tangani shock kalau ada. Bila mungkin bagian yang cedera ditinggikan, diperiksa

sirkulasi di bawah balutan tiap 10 menit. 2. Patah tulang tertutup

Periksa Gerakan (apakah bagian tubuh yang luka bisa digerakan/diangkat), Sensasi (respon nyeri), Sirkulasi (peredaran darah)

Page 15: Pertolongan pertama pada kecelakaan

Page 15 of 19

Tindakan : a. Ukur bidai (Jalinan bilah bambu atau rotan untuk kerai) disisi yang sehat b. Pasang kain pengikat bidai melalui sela-sela tubuh bawah c. Pasang bantalan didaerah patah tulang

d. Pasang bidai meliputi 2 sendi disamping luka e. Ikat bidai

f. Periksa GSS (Gerakan, Sensasi (respon nyeri) dan Sirkulasi (peredaran darah) 3. Untuk patah tulang terbuka Tindakan : a. Buat pembalut cincin untuk menstabilkan posisi tulang yang mencuat

b.Tutup tulang dengan kasa steril, plastik, pembalut cincin c. Ikat dengan ikatan V

d. Untuk selanjutnya ditangani seperti pada patah tulang tertutup 4. Kram yaitu otot yang mengejang/kontraksi berlebihan.

Gejala : a. Nyeri pada otot b. Kadang disertai bengkak

Tindakan : a. Istirahatkan penderita b. Posisikan penderita pada posisi yang nyaman c. Relaksasi

d. Pijatlah penderita pada arah berlawanan dengan kontraksi 5. Memar

yaitu pendarahan yang terjadi di lapisan bawah kulit akibat dari benturan keras. Gejala : a. Warna kebiruan/merah pada kulit b. Nyeri jika di tekan

c. Kadang disertai bengkak Tindakan : a. Kompres penderita dengan air dingin

b. Balut dan tekanlah pada bagian yang memar c. Tinggikan bagian luka 6. Keseleo

yaitu pergeseran yang terjadi pada persendian biasanya disertai kram. Gejala : a. Bengkak

b. Nyeri bila tekan c. Kebiruan/merah pada derah luka d. Sendi terkuncingan

e. Ada perubahan bentuk pada sendi Tindakan : a. Korban diposisikan nyaman

b. Kompres es/dingin c. Balut tekan dengan ikatan 8 untuk mengurangi pergerakan d. Tinggikan bagian tubuh yang luka

F. CEDERA JARINGAN RINGAN Tujuan : Mengurangi bengkak dan nyeri, kemudian mencari bantuan medis bila perlu.

Tindakan : 1. Istirahatkan, stabilkan dan topang bagian bagian yang cedera dalam posisi yang nyaman bagi korban 2. Bila cedera baru saja terjadi, kompres (dinginkan) bagian tersebut dengan es yanig dibungkus

dengan kain untuk mengurangi bengkak dan nyeri. 3. Seputar bagian yang cedera ditekan sedikit dengan gumpalan kapas atau busa yang tebal, eratkan

dengan balutan 4. Bagian yang cedera ditopang dan ditinggikan supaya aliran darah ke tempat itu berkurang dan untuk mengurangi memar

5. Minta bantuan bila perlu. G. KERACUNAN MAKANAN ATAU MINUMAN

Keracunan yanug dialami oleh penderita akibat makanan atau minuman yang mengandung racun. Gejala : 1. Mual, muntah

Page 16: Pertolongan pertama pada kecelakaan

Page 16 of 19

2. Keringat dingin 3. Wajah pucat/kebiruan 4. Pusing

5. Kejang-kejang seluruh badan 6. Kadang-kadang mencret

7. Kalau terlalu berat bisa pingsang Tindakan : 1. Bawa korban ke tempat yang teduh dan segar 2. Jika korban tidak sehat, pastikan jalan napas selalu terbuka dan amati pernapasan dan sirkulasinya

3. Cegah c edera lebih lanjut 4. Untuk racun yang tertelan, jangan berusaha agar korban muntah karena bisa membahayakan

korban, ada baik korban di beri susu atau obat norit kalau ada 5. Untuk racun yang terhirup, Singkirkan korban dari bahaya dan bawa ke tempat yang udaranya segar 6. Untuk racun yang terserap, sisa-sisa zat kimia yang masih ada pada kulit di bilas dengan air

megalir. 7. Istirahatkan

8. Jangan diberi air minum sampai kondisinya lebih baik. Catatan : Apabila anda menginginkan korban muntah, Tindakan yang harus dilakukan adalah mencampur satu sendok garam dengan air panas Atau dengan sepotong sabun yang dikocok dengan

segelas air panas. Jika racun sudah leluar beri minum segelas susu untuk melepaskan jaringan-jaringan yang rusak.

H. BENDA ASING Tindakan : 1. Tentukan apakah mungkin atau bijaksana apabila berusahamengeluarkan benda tersebut. Ada benda yang tidak boleh dan tidak dapat dikeluarkan oleh penolong. Apabila tidak dapat

dikeluarkan mintalah bantuan medis 2. Jika benda tersebut dapat di keluarkan maka yang terpenting adalah tenangkan korban dan kurangi

serta perhatikan resiko pendarahan dan terinfeksi. I. PUSING/VERTIGO/NYERI KEPALA yaitu sakit kepala yang disebabkan oleh kelelahan, kelaparan, gangguan kesehatan dll.

Gejala : 1. Kepala terasa nyeri/berdenyut 2. Kehilangan keseimbangan tubuh

3. Lemas Tindakan : 1. Istirahatkan korban 2. Beri minuman hangat

3. beri obat bila perlu 4. Tangani sesuai penyebab

J. MAAG/MUAL yaitu gangguan lambung/saluran pencernaan. Gejala : 1. Perut terasa nyeri/mual

2. Berkeringat dingin 3. Lemas

Tindakan : 1. Istirahatkan korban dalam posisi duduk ataupun berbaring sesuai kondisi korban 2. Beri minuman hangat (teh/kopi) 3. Jangan beri makan terlalu cepat

K. GIGITAN BINATANG Gigitan binatang dan sengatan, biasanya merupakan alat dari binatang tersebut untuk mempertahankan

diri dari lingkungan atau sesuatu yang mengancam keselamatan jiwanya. Gigitan binatang terbagi menjadi dua jenis yaitu yang berbisa (beracun) dan yang tidak berbisa (tidak beracun). Pada umumnya resiko infeksi pada gigitan binatang lebih besar dari pada luka biasa. Oleh karena itu yang harus kita

lakukan untuk menolong korban di gigit binatang adalah: 1. Cucilah bagian yang tergigit dengan air hangat dengan sedikit antiseptik

2. Bila pendarahan, segera dirawat dan kemudian dibalut 1. Gigitan Ular

Page 17: Pertolongan pertama pada kecelakaan

Page 17 of 19

Tidak semua ular berbisa, akan tetapi hidup penderita atau korban tergantung pada ketepatan diagnosa, maka pada keadaan yang meragukan ambillah sikap menganggap ular tersebut berbisa. Sifat bisa atau racun ular terbagi menjadi 3, yaitu:

a. Hematotoksin (keracunan dalam) b. Neurotoksin (bisa/racun menyerang sistem saraf)

c. Histaminik (bisa menyebabkan alergi pada korban) Nyeri yang sangat dan pembengkakan dapat timbul pada gigitan, penderita dapat pingsan, sukar bernafas dan mungkin disertai muntah. Sikap penolong yaitu menenangkan penderita adalah sangat

penting karena rata-rata penderita biasanya takut mati. Oleh karena itu kita harus cepat mengambil bertindak:

a. Telentangkan atau baringkan penderita dengan bagian yang tergigit lebih rendah dari jantung. b. Tenangkan penderita, agar penjalaran bisa ular tidak semakin cepat c. Cegah penyebaran bisa penderita dari daerah gigitan

Torniquet di bagian proximal daerah gigitan pembengkakan untuk membendung sebagian aliran limfa dan vena, tetapi tidak menghalangi aliran arteri. Torniquet / toniket dikendorkan setiap 15

menit selama + 30 detik Letakkan daerah gigitan dari tubuh Berikan kompres es

Usahakan penderita setenang mungkin bila perlu diberikan petidine 50 mg/im untuk menghilangkan rasa nyeri

d. Perawatan luka Hindari kontak luka dengan larutan asam Kmn 04, yodium atau benda panas Zat anestetik disuntikkan sekitar luka jangan kedalam lukanya, bila perlu pengeluaran ini

dibantu dengan pengisapan melalui breastpump sprit atau dengan isapan mulut sebab bisa ular tidak berbahaya bila ditelan selama tidak ada luka di mulut.

e. Bila memungkinkan, berikan suntikan anti bisa (antifenin) f. Perbaikan sirkulasi darah

Kopi pahit pekat

Kafein nabenzoat 0,5 gr im/iv Bila perlu diberikan pula vasakonstriktor

g. Obat-obatan lain Ats Toksoid tetanus 1 ml

Antibiotic misalnya: PS 4:1 2. Gigitan Lipan

Ciri-ciri : a. Ada sepasang luka bekas gigitan b. Sekitar luka bengkak, rasa terbakar, pegal dan sakit biasanya hilang dengan sendirinya setelah 4-5 jam

Tindakan : a. Kompres dengan yang dingin dan cuci dengan obat antiseptik b. Beri obat pelawan rasa sakit, bila gelisah bawa ke paramedic

3. Gigitan Lintah dan Pacet Ciri-ciri : Pembengkakan, gatal dan kemerah-merahan (lintah) Tindakan : a. Lepaskan lintah/pacet dengan bantuan air tembakau/air garam

b. Bila ada tanda-tanda reaksi kepekaan, gosok dengan obat atau salep anti gatal 4. Sengatan Lebah/Tawon dan Hewan Penyengat lainnya

Biasanya sengatan ini kurang berbahaya walaupun bengkak, memerah, dan gatal. Namun beberapa sengatan pada waktu yang sama dapat memasukkan racun dalam tubuh korban yang sangat menyakiti. Catatan: a. Dalam hal sengatan lebah, pertama cabutlah sengat-sengat itu tapi jangan menggunakan

kuku atau pinset, Anda justru akan lebih banyak memasukkan racun kedalam tubuh. Cobalah mengorek sengat itu dengan mata pisau bersih atau dengan mendorongnya ke arah samping

b. Balutlah bagian yang tersengat dan basahi dengan larutan garam inggris.

Page 18: Pertolongan pertama pada kecelakaan

Page 18 of 19

OBAT-OBATAN

1. CTM Obat ini digunakan untuk penderita alergi, susah tidur (obat tidur) dan pilek

2. Betadine Obat ini adalah antiseptik yang di gunakan untuk obat luka luar

3. Povidone Iodine Obat ini adalah antiseptik yang di gunakan untuk obat luka luar 4. Neo Napacyne

Obat ini digunakan untuk penderita Asma dan sesak nafas 5. Asma soho

Obat ini digunakan untuk penderita Asma dan sesak nafas 6. Konidin Obat ini digunakan untuk penderita Batuk karena alergi, flu, dan pilek

7. Oralit Obat ini digunakan untuk penderita Dehidrasi

8. Entrostop Obat ini digunakan untuk mengobati penderita Diare 9. Demacolin

Obat ini digunakan untuk penderita Flu dan batuk 10. Norit

Obat ini digunakan untuk penderita Keracunan 11. Antasida doen Obat ini digunakan untuk penderita sakit Maag

12. Gestamag Obat ini digunakan untuk penderita sakit Maag

13. Kina Obat ini digunakan untuk penderita sakit Malaria 14. Oxycan

Memberi tambahan oksigen murni 15. Damaben

Obat ini digunakan untuk penderita Mual-mual 16. Feminax Obat ini digunakan untuk penderita Nyeri haid

17. Spasmal Obat ini digunakan untuk penderita Nyeri haid

18. Counterpain Obat ini digunakan untuk penderita sakit Pegal linu 19. Alkohol 70%

Cairan ini di gunakan untuk membersihkan luka/antiseptic 20. Rivanol

Cairan ini di gunakan untuk membersihkan luka/antiseptic 21. Chloroetil (obat semprot luar) Obat ini digunakan untuk mengurangi rasa sakit

22. Antalgin Obat ini digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan pusing, sakit kepala dan sakit gigi

23. Paracetamol Obat ini digunakan untuk Penurun panas, demam, pegal-pegal dan sakit kepala 24. Papaverin

Untuk mengobati penderita Sakit perut 25. Vitamin C

Obat ini digunakan untuk mengobati Sariawan 26. Dexametason

Page 19: Pertolongan pertama pada kecelakaan

Page 19 of 19

Obat ini digunakan untuk mengobati Sesak nafas 27. Tai pin san Obat ini digunakan untuk mengobati sakit perut, perut kembung dan sesak napas

28. Sangobion Obat ini digunakan untuk mengobati anemia karena kurang zat besi dan mineral lain yang membantu

pembentukan darah 29. Antasid Obat ini digunakan untuk mengobati sakit maag dan mual-mual karena maag

30. Diapet Obat ini digunakan untuk mengurangi fkekuensi buang air besar dan memadatkan tinja

31. Neo diastop Digunakan untuk pengobatan sistemuk pada diare non spesifik 32. Babell

Obat ini digunakan untuk mengobati sakit perut