Pertmbhn&perkmbgn revisi nurhayanti
-
Upload
nurhayanti-retnamasari -
Category
Documents
-
view
2.257 -
download
0
Transcript of Pertmbhn&perkmbgn revisi nurhayanti
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang dan
terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan
pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan
biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk.
Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara
kuantitatif.
Perkembangan adalah perubahan yang menyertai
pertumbuhan menuju tingkat kedewasaan. Perkembangan
merupakan proses yang tidak dapat diukur.
1. Meristem apikal
Jaringan ini terdapat pada ujung
akar dan batang, menghasilkan
sel-sel bagi tumbuhan untuk
tumbuh memanjang yang
berfungsi untuk mewujudkan
pertumbuhan primer.
2. Meristem lateral
Jaringan ini dapat membentuk
pertumbuhan sekunder. Sel-sel
membelah kesamping di
sepanjang akar dan tunas.
Pola pertumbuhan tergantung
pada letak meristem.
Pertumbuhan Primer
Daerah pertumbuhan dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu:
• Pembelahan sel, terjadi pada daerah titik tumbuh akar
dan batang serta pada jaringan kambium. Sel-sel di
daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik).
• Pemanjangan sel, terjadi pada meristem primer
yang mengalami pembelahan secara apikal
sehingga mengakibatkan batang dan akar
bertambah panjang
• Diferensiasi sel, meristem di ujung batang
membentuk daun muda menyelubungi bagian
ujung membentuk tunas kuncup
Daerah pertumbuhan primer
Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang dapat
menambah diameter batang. Ada dua macam meristem lateral
yaitu:
1. Kambium vaskuler (terletak diantara xilem dan floem, yang
menyebabkan pembelahan sel ke arah dalam membentuk
sekunder, dan membelah ke arah luar membentuk floem
sekunder sehingga batang tambah membesar)
2. kambium gabus (disebut juga felogen terletak dibawah
epidermis dekar kolenkima yang berfungsi menebalkan
batang, sehingga epidermis lebih kedap terhadap air).
a. Kambium gabus (felogen)Pertumbuhan felogen menghasilkan jaringan gabus. Jaringan gabus berperan sebagai pelindung, yaitu menggantikan fungsi epidermis yang mati dan terkelupas, juga merupakan bagian dari jaringan sekunder yang disebut periderm.
Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh kegiatan meristem sekunder, yang meliputi:
b. Kambium fasis (vasikuler)Berperan membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan membentuk floem sekunder ke arah luar, selain itu juga menghasilkan sel-sel hidup yang berderet-deret menurut arah jari-jari dari bagian xilem ke bagian floem yang disebut jari-jari empulur. Bagian xilem lebih tebal daripada bagian floem karena kegiatan kambium ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan ke arah luar. Pertumbuhan pada tumbuhan dikotil yang berkayu
menyangkut kedua aktivitas tersebut, sel-sel baru yang kecil
yang dihasilkan kambium dan meristem apikal, kemudian sel-sel
ini membesar dan berdifferensiasi.
c. Kambium interfasis (intervasikuler)
Merupakan kambium yang membentuk jari-jari empulur.
Tumbuhan monokotil yang tidak mempunyai kambium, tumbuh
dengan cara penebalan. Tetapi pada umumnya, pertumbuhan
terjadi karena adanya peningkatan banyaknya jumlah sel dan
ukuran sel.
Perkembangan merupakan proses perubahan yang
menyertai pertumbuhan, menuju tingkat pematangan
atau kedewasaan makhluk hidup. proses perubahan
secara berurutan adalah dari spesialiasi, diferensiasi,
histogenesis, organogenesis dan gametogenesis.
Pembelahan sel (cleavage) : Jumlah bertambah banyak.
Spesialisasi: sel-sel yang sejenis berkelompok.
Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan
fungsi.
Organogenesis sel: proses pembentukkan organ-organ
tumbuhan.
Morfogenesis sel: Organ satu dengan yang yang lain memiliki
kekhususan dalam bentuk dan fungsi .
Perkecambahan: proses tumbuhan biji menjadi makhluk
hidup baru
Proses Perkecambahan
Mula-mula biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai
ukuran bijinya bertambah dan menjadi lunak.
Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga
menghasilkan berbagai reaksi kimia. Aktifnya enzim-enzim
untuk proses metabolisme , membongkar cadangan makanan
dalam kotiledon mensintesis cadangan makanan sebagai
persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan
berlangsung.
Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan
penyusun komponen sel, dan pertumbuhan embrio.
Embrio tumbuh dan berkembang.
Hipokotil yang akan menjadi akar, sedangkan yang nantinya
akan tumbuh menjadi batang dan daun dinamakan epikotil.
Perkecambahan epigeal yaitu posisi
kotiledon berada di atas permukaan
tanah
Macam Perkecambahan
Perkecambahan hipogel yaitu
posisi kotiledon berada di dalam
tanah
Faktor Internal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
1. Genetik (hereditas)
Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel
makhluk hidup. Gen bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang
khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan.
2. Enzim
Enzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang mempercepat
suatu reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup(Biokatalisator).
Suatu rangkaian reaksi dalam tubuh makhluk hidup tidak dapat
berlangsung hanya melibatkan satu jenis enzim.
3. Hormon (fitohormon)
Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang
dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian
lain yang dipengaruhinya.
Faktor Eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
1. Unsur Hara atau Nutrisi
Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia
sebagai sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai
komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan.Nutrisi
umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation,
sebagian lagi diambil dari udara.
2. Air
Air sebagai pelarut unsur hara dalam tanah, dan memelihara
temperatur tanah..
3. Cahaya
Cahaya mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya
secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap
tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat diamati dengan
membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan
terang.
Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalami
etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal
(lebih panjang), pucat, daun tidak berkembang, dan batang
tidak kukuh.
Pada keadaan terang tumbuhan lebih pendek, batang
kukuh, daun berkembang sempurna dan berwarna hijau.
Dalam fotosintesis, cahaya berpengaruh langsung
terhadap ketersediaan makanan.
Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat
membentuk klorofil, sehingga daun menjadi pucat.
Panjang penyinaran mempunyai pengaruh yang spesifik
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
4. Suhu
• Suhu berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan, antara
lain memengaruhi kerja enzim.
• Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan
menghambat proses pertumbuhan.
• Fotosintesis pada tumbuhan biasanya terjadi di daun,
batang, atau bagian lain tanaman.
• Suhu optimum (15°C hingga 30°C) merupakan suhu
yang paling baik untuk pertumbuhan.
• Suhu minimum (± 10°C) merupakan suhu terendah di
mana tumbuhan masih dapat tumbuh.
• Suhu maksimum (30°C hingga 38°C) merupakan suhu
tertinggi dimana tumbuhan masih dapat tumbuh.
5. Kelembapan
• Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui
daun karena transpirasi akan terkait dengan laju
pengangkutan air dan unsur hara terlarut.
• Bila kondisi lembap dapat dipertahankan maka banyak air
yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang diuapkan.
• Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga
sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuh
bertambah besar.
• Pada kondisi ini, faktor kehilangan air sangat kecil karena
transpirasi yang kurang.
• Adapun untuk mengatasi kelebihan air, tumbuhan
beradaptasi dengan memiliki permukaan helaian daun yang
lebar.
Terima Kasih