pertemuan7
-
Upload
doniman-maulana -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
description
Transcript of pertemuan7
TRANSPARANSI KULIAHUM140KEWARGANEGARAAN
TANGGALREVISITANGGAL BERLAKUKODE DOKUMEN
:::
----09 September 2002DM-RHJ-005-005-047
PERTEMUAN KE 7
PENGEMBANGAN NILAI-NILAI AKHLAQ DALAM
KELUARGA
Didalam buku Pedoman Hidup Islami Warga
Muhammadiyah (2001:16-18) dinyatakan bahwa
keluarga merupakan tiang utama kehidupan umat
dan bangsa sebagai tempat sosialisasi nilai-nilai
yang paling intensif dan menentukan, karenanya
menjadi kewajiban keluarga muslim untuk
mewujudkan kehidupan keluarga yang sejahtera
(sakinah, mawaddah wa rahmah).
Setiap keluarga muslim, di samping memiliki
kewajiban untuk mensosialisasikan nilai-nilai
Edisi: 01 Rev: 0 Copyright © Perguruan Tinggi Raharja 7/ 1 - 8
Get The Better Future By Computer Science
TRANSPARANSI KULIAHUM140KEWARGANEGARAAN
TANGGALREVISITANGGAL BERLAKUKODE DOKUMEN
:::
----09 September 2002DM-RHJ-005-005-047
islami, keluarga muslim juga berfungsi sebagai
media kaderisasi kepemimpinan umat dan
bangsa.
PENGEMBANGAN NILAI-NILAI AKHLAQ DALAM
MASYARAKAT
Mengenai upaya pengembangan nilai akhlaq,
dalam Pedoman Hidup Islami Warga
Muhammadiyah (2001:18-19) disebutkan
bahwa Islam mengajarkan agar setiap muslim
menjalin persaudaraan dan kebaikan dengan
sesama, seperti dengan tetangga maupun
anggota masyarakat lainnya masing-masing;
memelihara hak dan kehormatan baik dengan
sesama muslim maupun dengan non-muslim.
Edisi: 01 Rev: 0 Copyright © Perguruan Tinggi Raharja 7/ 2 - 8
Get The Better Future By Computer Science
TRANSPARANSI KULIAHUM140KEWARGANEGARAAN
TANGGALREVISITANGGAL BERLAKUKODE DOKUMEN
:::
----09 September 2002DM-RHJ-005-005-047
Bahkan, dalam hubungan ketetanggaan, Islam
memberi perhatian sampai ke area 40 rumah
yang dikategorikan sebagai tetangga yang
harus dipelihara hak-haknya.
KESETARAAN GENDER DALAM MASYARAKAT
Berbicara tentang permasalahan gender, ada
dua alur pemikiran yang dapat dikemukakan,
yaitu :
1. Yang berkeyakinan bahwa masalah relasi
antara laki-laki dan perempuan selama ini
diyakini sudah cukup berimbang, jadi tidak
perlu lagi ada gugatan akademis yang
mempertanyakan soal relasi tersebut.
Edisi: 01 Rev: 0 Copyright © Perguruan Tinggi Raharja 7/ 3 - 8
Get The Better Future By Computer Science
TRANSPARANSI KULIAHUM140KEWARGANEGARAAN
TANGGALREVISITANGGAL BERLAKUKODE DOKUMEN
:::
----09 September 2002DM-RHJ-005-005-047
Kelompok ini cenderung memihak status
quo.
2. Menyakini bahwa relasi antara laki-laki dan
perempuan dianggap masih belum
seimbang, masih ditemukannya pola-pola
hubungan gender yang diskriminatif.
Wacana tentang analisis gender biasanya
lebih banyak ditemukan dalam perspektif ilmu
sosial. Namun, disini tidak ada salahnya bila
ditarik juga kedalam wilayah atau diskursus
keagamaan, sebagaimana yang akan
disinggung di bawah ini :
Edisi: 01 Rev: 0 Copyright © Perguruan Tinggi Raharja 7/ 4 - 8
Get The Better Future By Computer Science
TRANSPARANSI KULIAHUM140KEWARGANEGARAAN
TANGGALREVISITANGGAL BERLAKUKODE DOKUMEN
:::
----09 September 2002DM-RHJ-005-005-047
1. Perspektif gender secara umum
1. Sebelumnya, perlu kita ungkapkan bahwa
menurut Oakley, dalam karyanya Sex,
Gender and Society (1972) yang
dimaksud Gender itu sendiri adalah
perbedaan antara kaum laki-laki dan
perempuan yang bukan dilihat dari segi
perbedaan biologis maupun aspek kodrat
Ilahi. Tentang aspek biologis dan kodrat
Tuhan ini lebih tepat digunakan konsep
Sex, yakni konsep yang sudah taken for
garanted dari Tuhan, bukan hasil
konstruksi sosial maupun budaya
manusia.
2. Relasi gender dalam Perspektif Islam
Edisi: 01 Rev: 0 Copyright © Perguruan Tinggi Raharja 7/ 5 - 8
Get The Better Future By Computer Science
TRANSPARANSI KULIAHUM140KEWARGANEGARAAN
TANGGALREVISITANGGAL BERLAKUKODE DOKUMEN
:::
----09 September 2002DM-RHJ-005-005-047
Bila kita lihat dalam sistem ajaran
Islam, ada unsur-unsur ajarannya
yang bersifat normative maupun
interpretative.
Ajaran Islam yang normative lebih
bersifat universal, baku dan sangat
tekstual.
Model kedua adalah sistem ajaran
Islam yang interpretative lebih bersifat
parsial-partikular, relatif dan
konstektual.
3. Contoh kasus : Masalah Kepemimpinan
Perempuan
Dalam tradisi Islam klasik, mayoritas
(jumhur) ulama cenderung tidak
Edisi: 01 Rev: 0 Copyright © Perguruan Tinggi Raharja 7/ 6 - 8
Get The Better Future By Computer Science
TRANSPARANSI KULIAHUM140KEWARGANEGARAAN
TANGGALREVISITANGGAL BERLAKUKODE DOKUMEN
:::
----09 September 2002DM-RHJ-005-005-047
membenarkan kaum perempuan
menjadi pemimpin, baik dalam
wilayah domestik (keluarga) maupun
publik (sosial kemasyarakatan).
Tentang soal kejeniusan, banyak
penelitian yang menyatakan bahwa
pada dasarnya potensi intelektualitas
pria dan wanita tidak ada perbedaan,
jadi tergantung pada tingkat
pendidikan yang diikuti.
Kecerdasan seseorang sangat
tergantung kepada proses pendidikan
yang diiikuti sejak kecil, bukan soal
jenis kelamin (gender).
Edisi: 01 Rev: 0 Copyright © Perguruan Tinggi Raharja 7/ 7 - 8
Get The Better Future By Computer Science
TRANSPARANSI KULIAHUM140KEWARGANEGARAAN
TANGGALREVISITANGGAL BERLAKUKODE DOKUMEN
:::
----09 September 2002DM-RHJ-005-005-047
Beberapa contoh kasus perempuan
yang terbukti dapat tampil sebagai
pemimpin yang sukses seperti
Corazon Aquino (Philipina) dan
Margareth Tatcher (Inggris). Selain itu
juga ada juga figure politisi
perempuan seperti Benazir Bhutto.
Edisi: 01 Rev: 0 Copyright © Perguruan Tinggi Raharja 7/ 8 - 8
Get The Better Future By Computer Science