Pertemuan1
-
Upload
setyady-peace -
Category
Documents
-
view
81 -
download
0
description
Transcript of Pertemuan1
PEMROGRAMAN PEMROGRAMAN TERSTRUKTURTERSTRUKTUR
PERTEMUAN IPERTEMUAN I
Sejarah Metodologi Sejarah Metodologi PemrogramanPemrograman
Metodologi pengembangan Metodologi pengembangan program pertama kali program pertama kali diperkenalkan diperkenalkan Prof E.W Prof E.W Dykstra tahun 1960.Dykstra tahun 1960.
Pemrograman terstruktur Pemrograman terstruktur mengurangi pemakaian instruksi mengurangi pemakaian instruksi GOTO GOTO
GOTO less programming GOTO less programming
MengapaMengapaPemrograman Terstruktur ?Pemrograman Terstruktur ?
Krisis metode pengembanganKrisis metode pengembangan Kemampuan tenaga Kemampuan tenaga
programmer tertinggalprogrammer tertinggal Modifikasi program jika ada Modifikasi program jika ada
kesalahan atau perubahankesalahan atau perubahan Sulitntya modifikasi kode Sulitntya modifikasi kode
program karena tidak terstruktur program karena tidak terstruktur dengan baikdengan baik
Manfaat Pemrograman Manfaat Pemrograman TerstrukturTerstruktur Dapat menangani program yang Dapat menangani program yang
besar dan komplek besar dan komplek Dapat menghindari konflik Dapat menghindari konflik
internal teaminternal team Membagi kerja team Membagi kerja team
berdasarkan modul-modul berdasarkan modul-modul program yang sudah dirancangprogram yang sudah dirancang
kemajuan pengerjaan sistem kemajuan pengerjaan sistem dapat dimonitor dan dikaji dapat dimonitor dan dikaji
Ciri – ciri Program TerstrukturCiri – ciri Program Terstruktur(Good Program)(Good Program)
Run correctly Run correctly Run efficiently Run efficiently Be easy to read and Be easy to read and
understand understand Be easy to debug Be easy to debug Be easy to modify Be easy to modify
Langkah – langkah Langkah – langkah Pengembangan ProgramPengembangan Program
1.1. Definisikan masalahDefinisikan masalah
2.2. Rancang outline pemecahan Rancang outline pemecahan masalahmasalah
3.3. Buat algoritma berdasarkan outline Buat algoritma berdasarkan outline pemecahan masalahpemecahan masalah
4.4. Test algoritmaTest algoritma
5.5. CodingCoding
6.6. ExecuteExecute
7.7. Dokumentasi dan pemeliharaanDokumentasi dan pemeliharaan
1. Definisi Masalah1. Definisi Masalah
Keluaran (Keluaran (OutputOutput)) Masukan (Masukan (InputInput)) Proses (Proses (ProcesProces))
Contoh tabel definisi masalah:Contoh tabel definisi masalah:
InputInput ProcesProces OutputOutput
2. Outline Pemecahan 2. Outline Pemecahan MasalahMasalah
Buat langkah – langkah prosesBuat langkah – langkah proses Buat rincian/detail ProsesBuat rincian/detail Proses Tentukan Variable dan record Tentukan Variable dan record Tentukan struktur kontrol Tentukan struktur kontrol
(pengulangan, kondisi, dsb)(pengulangan, kondisi, dsb) Buat logika ‘Buat logika ‘MainlineMainline’’
Metode Pemrograman Metode Pemrograman TerstrukturTerstrukturPemrograman terstruktur memakai metode Pemrograman terstruktur memakai metode pengembangan pengembangan Top-DownTop-Down. Perancangan . Perancangan program dilakukan secara modularprogram dilakukan secara modular
Pengembangan Top-Down Pengembangan Top-Down Pengembangan yang dimulai dari langkah yang Pengembangan yang dimulai dari langkah yang global lebih dahulu, yang kemudian diperhalus lagi global lebih dahulu, yang kemudian diperhalus lagi sehingga didapat langkah rinci sehingga didapat langkah rinci
ModularModularPerancangan program dilakukan dalam bentuk Perancangan program dilakukan dalam bentuk modul - modul modul - modul
Teorema Pada Pemrograman Teorema Pada Pemrograman TerstrukturTerstruktur
SequenceSequence
Tiap instruksi dikerjakan secara Tiap instruksi dikerjakan secara berurutan sesuai dengan urutan berurutan sesuai dengan urutan penulisannyapenulisannya
Contoh Contoh : :
Perintah APerintah A
Perintah BPerintah B
Perintah CPerintah C
Teorema Pada Pemrograman Teorema Pada Pemrograman TerstrukturTerstruktur
SelectionSelection
Instruksi akan dikerjakan jika Instruksi akan dikerjakan jika kondisi tertentu dipenuhikondisi tertentu dipenuhi
Contoh :Contoh :
Penggunaan IF-THEN-Penggunaan IF-THEN-ELSEELSE
Penggunaas CASEPenggunaas CASE
Teorema Pada Pemrograman Teorema Pada Pemrograman TerstrukturTerstruktur
RepetitionRepetition
Instruksi dikerjakan berulang – Instruksi dikerjakan berulang – ulang sampai suatu kondisi ulang sampai suatu kondisi dicapai.dicapai.
Contoh :Contoh :
Penggunaan DO WHILEPenggunaan DO WHILE
Penggunaan REPEAT – UNTILPenggunaan REPEAT – UNTIL
Algoritma & PseudocodeAlgoritma & Pseudocode
Sifat algoritmaSifat algoritma Jelas dan tepat atau Jelas dan tepat atau tidak samar tidak samar
– samar– samar (Definiteness) (Definiteness) Memberikan pemecahan yang Memberikan pemecahan yang
tepat untuk semua kasus tepat untuk semua kasus (Effectiveness)(Effectiveness)
Memiliki akhir (finiteness)Memiliki akhir (finiteness)
Algoritma & PseudocodeAlgoritma & Pseudocode
PseudocodePseudocodeStatement program ditulis dengan Statement program ditulis dengan
bahasa indonesia/inggris yang bahasa indonesia/inggris yang sederhanasederhana
Setiap instruksi ditulis pada setiap barisSetiap instruksi ditulis pada setiap barisKeywords/kata kunci digunakan khusus Keywords/kata kunci digunakan khusus
untuk menjelaskan control strukturuntuk menjelaskan control strukturSetiap set/bagian blok instruksi memiliki Setiap set/bagian blok instruksi memiliki
awal dan akhir dengan “awal dan akhir dengan “one entry one one entry one exitexit””
Pengelompokan statement bisa Pengelompokan statement bisa membentuk satu modul yang membentuk satu modul yang mempunyai nama. mempunyai nama.
Algoritma & PseudocodeAlgoritma & Pseudocode
Contoh algoritma:Contoh algoritma:1.1.
Turn on CalculatorTurn on CalculatorClear CalculatorClear CalculatorRepeat the following instructionRepeat the following instruction
Key in dollar amountKey in dollar amountKey in decimal pointKey in decimal pointKey in cent amountKey in cent amount
Until all prices were been enteredUntil all prices were been enteredWrite down total priceWrite down total priceTurn off CalculatorTurn off Calculator
Algoritma & PseudocodeAlgoritma & Pseudocode
Contoh algoritma:Contoh algoritma:2.2.
Deklarasi variabel lokalDeklarasi variabel lokalNo_bulan : integer (1..12)No_bulan : integer (1..12)Deskripsi :Deskripsi :
read (no_bulan)read (no_bulan)case (no_bulan)case (no_bulan)
no_bulan = 1 ; write ( ‘Januari’ )no_bulan = 1 ; write ( ‘Januari’ )no_bulan = 2 ; write ( ‘Februari’ )no_bulan = 2 ; write ( ‘Februari’ )no_bulan = 3 ; write ( ‘Maret’ )no_bulan = 3 ; write ( ‘Maret’ )no_bulan = 4 ; write ( ‘April’ )no_bulan = 4 ; write ( ‘April’ )no_bulan = 5 ; write ( ‘Mei’ )no_bulan = 5 ; write ( ‘Mei’ )no_bulan = 6 ; write ( ‘Juni’ )no_bulan = 6 ; write ( ‘Juni’ )no_bulan = 7 ; write ( ‘Juli’ )no_bulan = 7 ; write ( ‘Juli’ )no_bulan = 8 ; write ( ‘Agustus’ )no_bulan = 8 ; write ( ‘Agustus’ )no_bulan = 9 ; write ( ‘September’ )no_bulan = 9 ; write ( ‘September’ )no_bulan = 10 ; write ( ‘Oktober’ )no_bulan = 10 ; write ( ‘Oktober’ )no_bulan = 11 ; write ( ‘Nopember’ )no_bulan = 11 ; write ( ‘Nopember’ )no_bulan = 12 ; write ( ‘Desember’ )no_bulan = 12 ; write ( ‘Desember’ )
endcaseendcase
See You Next WeekSee You Next Week