PERTEMUAN KE

23
PERTEMUAN KE PERTEMUAN KE KONSEP DASAR NILAI, KONSEP DASAR NILAI, NORMA, MORAL NORMA, MORAL

description

PERTEMUAN KE. KONSEP DASAR NILAI, NORMA, MORAL. KONSEP NILAI. Menurut Papper  segala sesuatu tentang baik dan buruk. Menurut Perry  segala sesuatu yang menarik bagi manusia. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PERTEMUAN KE

Page 1: PERTEMUAN KE

PERTEMUAN KEPERTEMUAN KE

KONSEP DASAR NILAI, KONSEP DASAR NILAI, NORMA, MORALNORMA, MORAL

Page 2: PERTEMUAN KE

KONSEP NILAIKONSEP NILAI• Menurut Papper segala sesuatu tentang baik

dan buruk.• Menurut Perry segala sesuatu yang menarik

bagi manusia.• Menurut Kohler manusia itu sama, semua tidak

dapat berhenti hanya dengan sebuah pandangan nyata dari pengalaman.

• Menurut Kluckhon Konsep yang diinginkan dan merupakan perilaku. Nilai tersusun secara hierarkhis dan mengatur kepuasan hati dalam mencapai tujuan

Page 3: PERTEMUAN KE

Kesimpulan:Kesimpulan:

• Sesuatu yang dipentingkan manusia Sesuatu yang dipentingkan manusia sebagai subjek, yang menyangkut sebagai subjek, yang menyangkut baik dan buruk sebagai suatu baik dan buruk sebagai suatu pandangan yang terseleksi secara pandangan yang terseleksi secara ketat.ketat.

Page 4: PERTEMUAN KE

Robin M. Williams 4 kualitas nilai

1. Nilai mempunyai konsepsi yang lebih dari pada sekedar sensasi dan emosi. Karena ditarik dari pengalaman seseorang.

2. Kalau pun toh emosi tetapi merupakan potensi.

3. Nilai bukan tujuan konkrit dari tindakan, tetapi merupakan tolok ukur dari tujuan-tujuan

4. Nilai berhubungan dengan pilihan. Pilihan menjadi prasarat untuk mengambil keputusan.

Page 5: PERTEMUAN KE

PERBANDINGAN NILAI & KEYAKINAN

• KEYAKINAN• Kepercayaan sungguh

sungguh benar• Tidak memerlukan

bukti empiris• Dipandang sbg. Faktor

dan yg tahu tidak berani melanggar

• Gambaran apa yg disukai dgn yg tidak disukai

• NILAI• Belum tentu

• Perlu bukti empiris

• Dipandang bukan sbg. Faktor

• Tidak sekedar disukai/disukai

Page 6: PERTEMUAN KE

SISTEM NILAI BUDAYASISTEM NILAI BUDAYA• Gabungan nilai yang sama dari individu-

individu yang ada di dalam masyarakat/ komunitas.

• Dalam keadaan tertentu dlm masy. & sulit untuk diganti.

• Contoh: – Di suatu Perguruan Tinggi menyontek adalah

perbuatan yang sangat dibenci ketahuan langsung tidak lulus.

Page 7: PERTEMUAN KE

ORIENTASI NILAI BUDAYA

• Kerangka Kluckhon mengenai 5 Dasar dalam hidup yang menentukan orientasi budaya manusia

Page 8: PERTEMUAN KE

Masalah dasar dlm Hidup

Orientasi Nilai Budaya

Hakekat Hidup

(MH)

Hidup itu Buruk

Hidup itu baik

Hidup itu buruk tetapi manusia wajib berusaha supya hidup itu menjadi baik

Hakekat Karya (MK)

Karya untuk nafkah hidup

Karya untuk kedudukan, kehormatan, dll

Karya untuk menambah karya

Page 9: PERTEMUAN KE

Masalah dasar dlm Hidup

Orientasi Nilai Budaya

Persepsi manusia ttg waktu (MW)

Orientasi ke masa kini

Orientasi ke masa lalu

Orientasi ke masa depan

Pandangan manusia terhadap alam (MA)

Manusia tunduk terha dap alam yg dahsyat

Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam

Manusia berhasrat menguasai alam

Page 10: PERTEMUAN KE

Masalah dasar dlm Hidup

Orientasi Nilai Budaya

Hakekat hubungan antara manusia dengan sesamanya (MM)

Orientasi kolateral (horizontal), rasa keber-gantungan kepada sesamanya (Gotong royong)

Orientasi vertikal, rasa kebergantu ngan pada tokoh-tokoh atasan dan berpangkat

Individualisme bernilai tinggi usaha atas kekuatan sendiri

Page 11: PERTEMUAN KE

NORMA

• Seperangkat aturan baik yang tertulis maupun tidak yang disepakati oleh sekelompok masyarakat untuk mengatur kehidupannya dan akan dikenakan sanksi bagi yang akan melanggar.

Page 12: PERTEMUAN KE

Macam-macam Norma:

NORMA SUMBER DARI SANKSI

Agama Tuhan YME Tegas tp tdk nyata

Kesopanan Masy. Setempat Nyata berupa gunjingan

Kesusilaan Masy. Setempat & bisa universal

Nyata berupa gunjingan, bisa pidana

Adat Masy. Setempat Nyata berupa gunjingan, bisa dikucilkan

Hukum Negara Tegas & nyata (fisik dan non fisik)

Page 13: PERTEMUAN KE

Dalam norma hukum ada dalil:Dalam norma hukum ada dalil:

1. Hukum buruk dan aparat buruk maka pelaksanaan hukum akan buruk.

2. Hukum baik dan aparat buruk maka pelaksanaan hukum akan buruk.

3. Hukum buruk dan aparat baik maka pelaksanaan hukum akan baik.

4. Hukum baik dan aparat baik maka pelaksanaan hukum akan baik.

Page 14: PERTEMUAN KE

Atau lihat gambar di bawah ini:Atau lihat gambar di bawah ini:

MASYARAKAT

KEPOLISIAN

KEJAKSAAN

PENGADILAN

Page 15: PERTEMUAN KE

KETERANGAN GAMBARKETERANGAN GAMBAR

1. Masyarakat adalah tempat diberlakukan hukum yang telah dibuat.

2. Kepolisian sebagai tempat penyidikan pertama jika terjadi pelanggaran

3. Kejaksaan sebagai tempat penuntutan perkara pelanggaran hukum

4. Pengadilan sebagai tempat pembuktian pelanggaran hukum

Page 16: PERTEMUAN KE

Ada fakta lain seperti ini:Ada fakta lain seperti ini:

KEPOLISIANKEJAKSAAN

PENGADILAN

KORUPTIDAK BAIKTIDAK ADIL

ANARKISPUBLIK

Page 17: PERTEMUAN KE

MORALMORAL

1. Berasal dari kata latin MOS, MORIS, atau bahasa Yunani ETHOS/ETIKA = Kebiasaan

2. Moral dapat berarti ajaran baik dan buruk tentang tingkah laku manusia.

3. Kamus Umum Bhs. Indonesia ajaran baik dan buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan lain-lain.

4. Menurut Immanuel Kant Moralitas adalah hal keyakinan dan sikap batin dan bukan sekedar penyesuaian dengan aturan luar. Sifat batin adalah kewajiban mutlak.

Page 18: PERTEMUAN KE

Pendapat Lain tentang MORAL:Pendapat Lain tentang MORAL:

• Hegel menganggap bahwa RUANG BATIN sebagaimana yang disampaikan Kant terlalu ABSTRAK.

• Oleh karena itu di dlm masyrakat perlu ada 3:– Hukum– Moralitas individu– Tatanan sosial moral

Page 19: PERTEMUAN KE

Pendapat Lain tentang MORAL:Pendapat Lain tentang MORAL:

• Kattsoff, moral dapat dipandang dari unsur subjektivitas dan kombinasi unsur subjektivitas dengan objektivitas.

Page 20: PERTEMUAN KE

Pendapat Lain tentang MORAL:Pendapat Lain tentang MORAL:

• Ada kalanya antara MORAL dan ETIKA/ Filsafat Moral dibedakan.

• Moral lebih merujuk pada aturan dan norma yang lebih konkrit bagi penilaian baik/buruknya perilaku manusia.

• Contoh:– Jangan mencuri– Jangan bersaksi dusta– Jangan Berbohong, de el el

Page 21: PERTEMUAN KE

Pendapat Lain ttg MORAL dan ETIKA:Pendapat Lain ttg MORAL dan ETIKA:

• Etika: Kajian ilmiah terhadap ajaran moral, dengan kata lain ETIKA memberi landasan kritis terhadap ajaran MORAL.

• Contoh:– Mengapa tidak boleh mencuri?– Mengapa tidak boleh bersaksi dusta?– Mengapa tidak boleh menyontek? De el el

Page 22: PERTEMUAN KE

RENUNGAN DAN KESIMPULANRENUNGAN DAN KESIMPULAN

MORAL

UCAPAN

TINDAKAN/PERILAKU

Page 23: PERTEMUAN KE

REFLEKSIREFLEKSI

• Apakah peranan dari Norma, Nilai dan Moral dalam profesi Bidang Teknologi Informasi?