Pertemuan ke 9

23
DEPARTEMENTALISASI BIAYA OVERHEAD PABRIK

Transcript of Pertemuan ke 9

Page 1: Pertemuan ke 9

DEPARTEMENTALISASI BIAYA OVERHEAD PABRIK

Page 2: Pertemuan ke 9

2

Perhitungan tarif pembebanan biaya overhead per departemen

1

Akuntansi BOP

2

3

4

Alokasi biaya overhead departemen pembantu ke departemen propduksi

Penyusunan anggaran BOP per departemen

Page 3: Pertemuan ke 9

Departementalisasi BOP adalah pembagian pabrik ke dalam bagian-bagian yang disebut departemen atau pusat biaya yg dibebani BOP

Departementalisasi BOP bermanfaat untuk pengendalian biaya dan ketelitian penentuan harga pokok produk

Pengertian

Page 4: Pertemuan ke 9

o Penyusunan anggaran BOP per departemen.

o Alokasi BOP departemen pembantu ke departemen produksi.

o Perhitungan tarif pembebanan BOP per departemen.

Langkah-langkah Penentuan Tarif BOP per Departemen

Page 5: Pertemuan ke 9

LANGKAH – LANGKAH PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK PER DEPARTEMEN

1. Penyusunan Anggaran BOP Per Departemen.Untuk penentuan tarif BOP tiap departemen perlu disusun anggaran BOP untuk tiap departemen. Misalnya : jika produk diolah melalui beberapa tahap proses produksi, perusahaan akan membentuk lebih dari satu departemen produksi dan departemen produksi akan membentuk beberapa departemen pembantu untuk melayani berbagai kebutuhan departemen produksi. Dalam penyusunan anggaran BOP, sifat biaya harus diperhatikan dalam hubungannya dengan pusat biaya atau departemen ( BOP langsung dan tidang langsung departemen). BOP tidak langsung departemen didistribusikan ke departemen – departemen yang menikmatinya dengan menggunakan dasar pembebanan yang relevan.Langkah penyusunan anggaran BOP tiap departemen yang diperlakukan antara lain :

Page 6: Pertemuan ke 9

Penyusunan anggaran BOP per departemen dibagi menjadi 4 tahap utama yaitu :a. Penaksiran BOP langsung departemen atas dasar kapasitas

yang direncanakan untuk tahun anggaran.Dalam menyusun anggaran BOP di bagi dua yaitu biaya langsung departemen dan biaya tidak langsung departemen. Dalam perhitungan tarif BOP per departemen produksi, BOP tidak langsung departemen ini harus didistribusikan terlebih dahulu kepada departemen – departemen yang menikmati manfaatnya.

b. Penaksiran BOP tidak langsung departemen.Biaya tidak langsung departemen ini didistribusikan kepada departemen – departemen yang menikmati manfaatnya atas dasar distribusi tertentu.

Page 7: Pertemuan ke 9

Biaya tak langsung departemen Dasar distribusi

Biaya deprisiasi gedung Meter persegi luas lantai

Biaya reparasi dan pemeliharaan gedung

Meter persegi luas lantai

Gaji pengawas departemen Jumlah karyawan

Biaya angkut bahan baku Biaya bahan baku

Pajak bumi dan bangunan Perbandingan harga pokok aktiva tetap dalam tiap departemen atau perbandingan meter persegi luas lantai

Page 8: Pertemuan ke 9

c. Distribusi BOP tidak langsung departemen ke departemen yang menikmati manfaatnya.Untuk penentuan tarif, BOP tak langsung departemen harus di distribusiakn kepada departemen –departemen yang menikmati manfaat berdasarkan salah satu distribusi diatas.

d. Penjumlahan BOP per departemenMenjumlah taksiran BOP langsung dan tidak langsung departemen dalam tiap-tiap departemen kemudian BOP per departemen dipisahkan menurut perlakuan hubungannya dengan perubahan volume kegiatan kedalam BOP tetap dan BOP variabel

Page 9: Pertemuan ke 9

ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DEPARTEMEN PEMBANTU KE DEPARTEMEN PRODUKSI

Setelah anggaran BOP per departemen disusun langkah berikutnya adalah mengalokasikan BOP departemen pembantu ke departemen produksi yang menikmati manfaat jasa departemen pembantu. Alokasi BOP departemen pembantu ke departemen produksi dapat dilakukan dengan salah satu dari dua cara berikut yaitu Metode Alokasi Langsung (direct allocation methods) dan Metode Alokasi Bertahap (step methods) :

1. Metode Alokasi Langsung (Direct allocation methods)Dalam metode ini, BOP departemen pembantu dialokasikan ke tiap departemen produksi yang menikmatinya. Metode alokasi langsung digunakan apabila jasa yang dihasilkan oleh departemen pembantu hanya dinikmati oleh departemen produksi saja. Dalam metode ini tidak ada departemen pembantu yang memanfaatkan jasa departemen pembantu lain.

 

Page 10: Pertemuan ke 9

Metode Alokasi Langsung

o Metode dalam mengalokasikan biaya secara langsung dari departemen jasa ke departemen produksi

o BOP Departemen Pembantu diasumsikan hanya dinikmati oleh Departemen Produksi saja.

o Dep Prod I Dept Prod II Dept Pembantu A Dept Pembantu B

Page 11: Pertemuan ke 9

2. Metode Alokasi Bertahap (step allocation methods)Metode bertahap ini digunakan apabila jasa yang dihasilkan departemen pembantu tidak hanya produksi saja, tetapi juga dapat dimanfaatkan atau departemen pembantu yang lain.Misalnya departemen pembangkit listrik yang memasok listrik yang tidak hanya untuk departemen produksi saja, tetapi juga untuk departemen pembantu lain. Begitu juga sebaliknya departemen listrik menerima jasa perbaikan dan perawatan dari departemen bengkel. Oleh karena itu pada metode ini, sebelum BOP di dua departemen pembantu tersebut dialokasikan ke departemen produksi, perlu diadakan alokasi BOP antar departemen pembantu yang saling menikmati jasa tersebut. Sehingga alokasi BOP dari departemen pembantu ke departemen produksi dilakukan secara bertahap, dengan terlebih dahulu mengalokasikan BOP antar departemen pembantu yang baru kemudian dilanjutkan dengan mengalokasikan BOP departemen pembantu ke departemen produksi.

Page 12: Pertemuan ke 9

Metode Alokasi Bertahap (step allocation methods) dibagi menjadi dua kelompok Metode alokasi yg memperhitungkan transfer jasa

timbal balik antar departemen pembantu :- Metode Alokasi Kontinyu- Metode Aljabar

Metode Alokasi yg tidak memperhitungkan transfer jasa timbal balik antar departemen pembantu :

- Metode Urutan Alokasi yg diatur

Page 13: Pertemuan ke 9

Metode Alokasi Bertahapo Metode pengalokasian biaya dari departemen jasa ke

departemen produksi secara bertahapo Jasa pada Dept Pembantu akan dialokasikan ke

Departemen Pembantu & Produksi tetapi jika alokasi ke Dept Pembantu tidak material akan diabaikan

o Dep Prod I Dept Prod II Dept Pembantu A Dept Pembantu B

Page 14: Pertemuan ke 9

Metode Alokasi Timbal Baliko Biaya Departemen Pembantu akan dialokasikan ke

Departemen Pembantu yang lain dan ke Departemen Produksi.

o Dep Prod I Dept Prod II Dept Pembantu A Dept Pembantu B

Page 15: Pertemuan ke 9

Metode Alokasi Langsung

o PT. KARIMATA mempunyai 2 Departemen Produksi yaitu Dept I & Dept II dan Dept Pemb A & B

o Anggaran BOP untuk periode waktu ttt adalah sbb :

Taksiran Jasa Departemen Pembantu yang dinikmati oleh Dept Produksi :

Ditanya :a. Hitung BOP Dept Produksi stlh mendapat alokasi dari Dept Pembantub. Hitung Tarif BOP per Unit Jika Dasar Pembebanan yg dipakai Dept 1 adalah Jam Mesin

dengan jumlah yang dianggarkan 10.000 jam mesin dan Dept 2 menggunakan dasar pembebanan Unit Produksi, jumlah yang dianggarkan 20.000 unit.

Dept Jml Anggaran BOPI 60.000,-II 80.000,-A 50.000,-B 40.000,-

Dept Pembantu

Dept I Dept II

A 60% 40%B 75% 25%

Page 16: Pertemuan ke 9

Metode Alokasi Langsung

o Tarif BOP = 120.000 110.000 10.000 20.000

= 12/jm 5,5/unit

Keterangan D.Prod I D.Prod II D.Pemb A D.Pemb BBOP sblm Alokasi 60.000 80.000 50.000 40.000Alokasi BOP Dept A 30.000 20.000 (50.000) -Alokasi BOP Dept B 30.000 10.000 - (40.000)BOP Setelah Alokasi

120.000 110.000 0 0

Page 17: Pertemuan ke 9
Page 18: Pertemuan ke 9

650,25 794,75

1449,90 1135,10

3624,90 3755,10

Page 19: Pertemuan ke 9

o Jika diantara departemen pembantu terdapat transfer jasa secara timbal balik dan di dalam pembuatan tarif biaya overhead transfer jasa ini akan diperhitungkan maka perlu dilakukan alokasi biaya overhead antar departemen pembantu, sebelum biaya overhead departemen pembantu akhirnya dialokasikan seluruhnya ke departemen produksi.

o Distribusi biaya overhead merupakan pembagian biaya overhead tidak langsung departemen kepada departemen-departemen yang menikmati manfaatnya baik departemen produksi maupun departemen pembantu.

o Alokasi biaya merupakan pembagian biaya overhead departemen pembantu ke departemen produksi atau dari departemen pembantu ke departemen pembantu lainnya dan departemen produksi.

o Pembebanan biaya merupakan pembagian biaya overhead pabrik di departemen produksi kepada produk.

METODE ALOKASI BERTAHAP YANG MEMPERHITUNGKAN JASA TIMBAL BALIK

ANTAR DEPARTEMEN PEMBANTU

Page 20: Pertemuan ke 9
Page 21: Pertemuan ke 9
Page 22: Pertemuan ke 9
Page 23: Pertemuan ke 9

Dalam praktik, metode alokasi kontinu dan metode aljabar seringkali menimbulkan kesulitan dalam perhitungan apabila perusahaan memiliki departemen pembantu yang banyak.

METODE ALOKASI BERTAHAP YANG TIDAK MEMPERHITUNGKAN JASA TIMBAL BALIK

ANTAR DEPARTEMEN PEMBANTU