Pertemuan ke 3 uji fungsi hati edit

24
UJI FUNGSI HATI YUSTINUS ARIE SEPTIAN, SST Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemekes Kupang

Transcript of Pertemuan ke 3 uji fungsi hati edit

UJI FUNGSI HATIYUSTINUS ARIE SEPTIAN, SST

Jurusan Analis KesehatanPoltekkes Kemekes Kupang

HATI (HEPAR)

• Hati merupakan organ terbesar di dalam tubuh

• diperkirakan sekitar 2,5 % dari berat badan.

• Terletak di bawah tulang iga, dalam rongga perut sebelah kanan.

Hati terdiri atas beberapa belahan (lobus). Masing-masing lobus dibentuk oleh ratusan ribu lobulus yang berbentuk heksagonal. Tiap lobulus dilapisi oleh jaringan ikat interlobular yang disebut kapsula Glisson. Pada bagian tengah lobulus hati terdapat vena sentralis, pita-pita sel hati yang bercabang atau berantomosis tersusun radier terhadap vena sentralis.

Hati terdiri dari dua jenis sel utama yaitu Hepatosit yang aktif secara metabolis dan Sel Kupfer yang bersifat fagositik yang merupakan bagian dari retikuloendotel. Sel hati (hepatosit) berbentuk polyhedral, berinti satu (75%) atau dua (25%) Sitoplasma mengandung banyak butir glikogen.

fungsi hati• Detoksifikasi zat-zat toksis, yaitu menyaring

segala macam zat yang masuk kedalam tubuh menetralkan dan membuangnya ke luar tubuh.

• Mengahasilkan empedu (sebagai kelenjar eksokrin) yang terkumpul dalam kandung empedu, Empedu tdd air 97%, elektrolit, garam empedu, fosfolipid (terutam alesitin), kolesterol, pigmen empedu (terutama bilirubin terkonjugasi).

Sambungan…

• Menyimpan lemak dan glikogen serta albumin

• Metabolisme lemak

• Merombak eritrosit yang rusak

• Eliminasi asam amino menjadi urea

Penyakit Hati

1. Hepatitis (radang hati)

2. Sirosis hati

3. Kanker hati

4. Perlemakan hati

5. Kolestasis

6. Ikterus

7. Hemokromatosis

Tes Fungsi Hati

Pada umumnya, tes fungsi hati termasuk dalam kelompok tes darah yang bertujuan untuk mengukur enzim atau protein tertentu dalam darah. Tes ini dapat membantu mendeteksi, mengevaluasi, dan memonitor penyakit atau kerusakan hati. Ada berbagai alasan untuk melakukan tes fungsi hati, di antaranya membantu kita mendapatkan gambaran kemungkinan terpapar oleh virus hati yang disebut hepatitis.

Sambungan…

Ada Berpuluh macam tes faal hati yang telah dibuat, tapi hanya beberapa yang bermanfaat klinis. Beberapa tes sangat peka tapi kurang spesifik atau sebaliknya. Hal tersebut diakibatkan oleh:

•Tidak adanya spesifisitas.

•Hati mempunyai fungsi metabolisme yang beraneka ragam, hingga perlu kombinasi beberapa tes.

Sambungan…

• Hati mempunyai kapasitas fungsi cadangan yang sangat besar, hingga kerusakan fungsi hati yang berat baru diketahui. Kerusakan hati yang kecil sulit terdeteksi.

Manfaat

• Mendeteksi adanya kelainan hati

• Menduga penyebab kelainan hati (diagnosa spesifik).

• Mengetahui derajat beratnya penyakit hati (prognosa).

• Melakukan follow-up dari perjalanan penyakit hati, membuat evaluasi hasil pengobatan.

Tes Fungsi Hati yang umum:

• Alanine Transaminase (ALT)

Ini merupakan enzim yang Tes Fungsi Hati ditemukan terutama di dalam sel hati. ALT dapat membantu metabolisme protein dalam tubuh. Dalam kondisi normal, kadar ALT di dalam darah adalah rendah. Sebaliknya, tingginya kadar ALT mengindikasika adanya kerusakan hati.

• Aspartate Transaminase (AST)

Enzim AST berperan dalam metabolisme alanine. AST ditemukan dalam kadar yang tinggi di sel-sel hati, jantung, dan otot-otot lainnya. Namun jika AST tersebut ditemukan dengan kadar yang tinggi di dalam darah, ini mengindikasikan adanya kerusakan atau penyakit hati.

• Alkaline Phosphatase (ALP)

Enzim ALP ditemukan dalam konsentrasi yang tinggi di hati, saluran empedu, dan beberapa jaringan lainnya. Peningkatan kadar ALP mengindikasikan adanya kerusakan atau penyakit hati, terutama bila terjadi sumbatan di saluran empedu.

• Bilirubin

Bilirubin dihasilkan oleh pemecahan haemoglobin di dalam hati. Bilirubin dikeluarkan melalui empedu dan dibuang melalui feses. Peningkatan kadar bilirubin menunjukkan adanya penyakit hati atau saluran empedu.

• Gamma-glutamyltransferase (GGT)

Peningkatan kadar enzim GGT dalam darah mengindikasikan adanya kerusakan hati atau saluran empedu.

• Albumin dan Total Protein

Kadar albumin (protein yang dibuat di hati) dan protein total menunjukan baiknya kemampuan hati memproduksi protein untuk kebutuhan tubuh memerangi infeksi dan menjaga fungsi lainnya. Berkurangnya kadar dari nilai normal mengindikasikan adanya kerusakan atau penyakit hati.

• L-lactate Dehydrogenase (LDH)

LDH adalah enzim yang ditemukan di berbagai jaringan tubuh, termasuk hati. Peningkatan kadar LDH mungkin mengindikasikan adanya kerusakan hati.

Pemeriksaan Atas Indikasi

1. Berdasarkan fungsi detoksikasi & ekskresi – Bilirubin serum dan urine.– Urobilinogen & urobilin urine.– Urobilinogen tinja.– BSP & Garam empedu.

2. Berdasarkan kerusakan sel hati.– Enzim sel hati: SGOT, SGPT, LDH– OCT, Guanase, ICD.

Sambungan…

3. Berdasarkan Kolestastis:– Enzim saluran empedu: ALP, Gamma GT,

LAP, 5-NT

4. Berdasarkan fungsi metabolisme:– Metabolisme KH: Galactose Tolerance Tes.– Metabolisme Lipid: Cholesterol Total, Ester.– Metabolisme Protein: Albumin, Globulin,

faktor koagulasi