Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

48
Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

description

Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI. Masalah Kronis NSB. Migrasi kota-desa yg sangat intensif Produksi pertanian stagnant underemployment dan pengangguran semakin meningkat, baik dalam jumlah relatif maupun nominalnya - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Page 1: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Pertemuan IX

PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Page 2: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Masalah Kronis NSB Migrasi kota-desa yg sangat intensif Produksi pertanian stagnant underemployment dan pengangguran

semakin meningkat, baik dalam jumlah relatif maupun nominalnya

Dampak pengangguran di LDC lebih komplek dibandingan pengangguran di Neg Maju

Pekerja di LDC berkaitan dengan kemiskinan

Page 3: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

1. Perkembangan serta proyeksi angkatan kerja dan pengangguran

2. Masalah pengangguran terdidik

3. Self employment (bekerja mandiri)

4. Pekerja wanita

5. Pengangguran remaja dan pekerja anak

Dimensi Pekerja dan pengangguran di NSM

Page 4: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI
Page 5: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI
Page 6: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI
Page 7: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI
Page 8: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI
Page 9: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI
Page 10: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Penurunan mortalitas akan meningkatkan jumlah angkatan kerja, dan meningkatan angka kelahiran meningkatkan rasio beban ketergantungan dan angk. kerja yad

Dampak penurunan fertilitas thd angkatan kerja dan struktur usia baru terasa dlm jk pjng walaupun fertilitas menurut drastis.

2 Masalah Penting Angkatan Kerja

Page 11: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Kategori pemanfaatan TK

1. Pengangguran terbuka (open unemployment):

– Sukarela: ada pekerjaan tapi tidak sesuai– Terpaksa: tidak kebagian kerja

2. Semi pengangguran (under employment): jam kerja kurang dari yang diinginkan (pekerja harian/musiman)

Page 12: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Lanjutan kategori….

3. Aktif bekerja tapi kurang termanfaatkan– Semi pengangguran terselubung (disguised

underemployment): PNS ke kantor 8 jam kerja 2 jam

– Hidden unemployment: sarjana ibu RT; ke sekolah S2 karena belum dapat kerja, (lembaga pendidikan dan RT sbg majikan terakhir/employer of last resort)

– Pensiun dini

Page 13: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

4. The impaired (kurang gizi/pengobatan)

5. The unproductive: tidak ada SD komplemen (punya sim tidak ada mobil)

Lanjutan kategori….

Page 14: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

mekanisme utama mengurangi kemiskinan dan ketidakmerataan distribusi pendapatan adalah penciptaan lapangan kerja dengan upah memadai bagi kelompok penduduk paling miskin

Linkages among unemployment, poverty, and income distribution

Page 15: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI
Page 16: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

The phenomenon of jobless growth and the output-employment lag

Prediksi ttg kemampuan industri modern di perkotaan utk menyerap kelebihan TK pertanian tidak terpenuhi, sehingga terjadi kesenjangan antara kesempatan kerja dan output (output employment lag)

Penyebabnya: – NSB (khususnya pemerintah) memiliki

kemampuan yg terbatas dalam menyerap angkatan kerja

– sektor industri modern bercirikan padat modal.

Page 17: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI
Page 18: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI
Page 19: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Model Ekonomi Determinasi ke-TK-an Model Tradisionil:

– Klasik: persaingan pasar bebas– keynessian

Model Neoklasik:– Output employment macro model– Price incentive micro model

Page 20: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Ke-TK an: Model persaingan pasar bebas Sisi Demand: Sebagai input produksi,

permintaan TK oleh perusahaan tergantung dari NPM (nilai produk marginal) dan harga produk (Py) (NPM ≥ Py)

Sisi penawaran: pekerja memaks. utility dari upah (W) dan leisure (L). Maks f (W, L). Suplai TK berkorelasi positif dengan W

Page 21: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI
Page 22: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Keterbatasan Model Persaingan Pasar Bebas Pada sektor modern ada serikat kerja,

yg menuntut gaji minimum (UMR) Pegawai negeri ada ketetapan

pemerintah dalam penggolongan gaji Penurunan wage (riil) sering diikuti

penurunan lapangan kerja, shg pengangguran tetap tinggi

Page 23: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Teori penyebab depresi Negara2 Barat th’30an

Mikro: Kegagalan pasar krn persaingan tidak sempurna (oligo/monopoli), penggunaan SD (TK) tdk pada kapasitas maks, shg produksi rendah, shg perlu intervensi pemerintah

Makro (Keynes): general theory of income and employment determination)

Page 24: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Dasar Teory Keynes

Output nasional dan kesempatan kerja, berhubungan dengan permintaan agregat

Potensi output: jumlah output pada penggunaan SD dan teknologi secara penuh dan efisien

Y = C + I + G

Page 25: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

TK

ters

era

pC + I + G

C + I + G’

G’ › G

Page 26: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Kelemahan Keynes1. Hanya berlaku pada negara yg pasar

input, output dan pasar uang telah berlaku dgn baik

Di negara berkembang, halangan meningkatkan output dan TK bukan karena kurang permintaan output, tetapi oleh kendala struktural dan kelembagaan di penawaran.

Page 27: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Kelemahan keynes….

Sisi penawaran terhambat oleh: modal, bahan baku (sebagian besar impor), manajerial, ketrampilan, transportasi, devisa, impor didominasi barang konsumsi

Kurva penawaran agregat tidak elastis terhadap harga

Kenaikan permintaan oleh pemerintah (G’), hanya akan meningkatkan harga.

Page 28: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Kelemahan Keynes….

2. Di negara berkembang penciptaan lapangan kerja modern melalui peningkatan permintaan agregat meningkatkan arus urbanisasi. Perbedaan upah desa kota menyebabkan penciptaan 1 lapangan kerja sektor modern menarik 3 TK pedesaan (petani produktif dan buruh). Akibatnya kebijakan keynes menyebabkan output dan kesempatan kerja pedesaan berkurang

Page 29: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Model Harrod-Domar

Peningkatan output melalui akumulasi modal (S) untuk investasi baru (I).

Investasi baru akan menyerap TK dan meningkatkan GNP.

Meningkatan GNP tergantung dari produktivitas (capital-output) rasio.

Untuk memaksimumkan penyerapan TK dgn memaksimumkan S dan I

Page 30: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Kelemahan harrod-domar

Tidak memasukan teknologi yg dpt meningkatkan produktivitas TK

Bila produktivitas (Q/N)TK naik, penyerapan TK baru (N) dari investasi bisa berkurang.

dQ d(Q/N) dN

Q Q/N N- =

Q= pertumb. Output

Page 31: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Investasi padat modal (rasio modal/TK tinggi) menghasilkan keuntungan lebih besar, tingkat tabungan lebih tinggi, dan pertumbuhan output maks. Sehingga agar pertumb output maks, bertentangan dgn penyerapan TK.

Kebijakan disesuaikan tujuan: meningkatkan GNP atau Penyerapan TK

Page 32: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Insentif Harga

Grafik Isoquat: input capital dan TK Bila harga capital naik, TK banyak

digunakan dan sebaliknya Fluktuasi TK sulit terjadi karena

kesalahan struktural (UMR dll)

Page 33: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Dilema Migrasi dan Urbanisasi

Page 34: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

trend dan proyeksi Urbanisasi

Page 35: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI
Page 36: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI
Page 37: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI
Page 38: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Serto informal perkotaan

Page 39: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Pengangguran terbuka di Perkotaan

Page 40: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Migrasi dan Pembangunan Urbanisasi dianggap positif karena dapat

menggeser SDM dr tempat yg produk marginal sosialnya nol ke lokasi yg produk marginal sosialnya positif (dan meningkat krn akumulasi modal dan teknologi).

Kenyataannya: urbanisasi memperburuk ketidakseimbangan struktural antara desa dan kota dari sisi S dan D

Page 41: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Urbanisasi model Todaro

Page 42: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI
Page 43: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI
Page 44: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Teori Ekonomi urbanisasi

)( MUS

MA WL

LW

Where WA is agricultural income, LM is employment in manufacturingLUS is total urban labor poolWM is the urban minimum wage

Page 45: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

A Comprehensive Migration and Employment Strategy

Create an appropriate urban-rural balance

Expand small, labor intensive industries Eliminate factor-price distortion Choose appropriate technologies Modify the linkage between education

and employment Reduce population growth

Page 46: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Concepts for Review

Age structure of the population

Appropriate technologies

“Big Push” theory of development

Complementary resources

Discouraged workers

Disguised unemployment

Elasticity of factor substitution

Equilibrium wage rate Factor-price

distortions Fixed input

coefficients

Page 47: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Concepts for Review, cont’d

Flexible wages Free-market classical

model Full employment Hidden

unemployment Industrialization Informal sector Jobless growth

Labor force Neoclassical price-

incentive model Open

unemployment Output-employment

lag Output-employment

macro model

Page 48: Pertemuan IX PENGANGGURAN, URBANISASI DAN MIGRASI

Concepts for Review

Efficiency wage Expected income Induced migration Informal sector Labor turnover

Present value Rural-urban

migration Todaro migration

model Urban bias Wage subsidy