Pertemuan 9 Pengetahuan Dasar

12
KULIAH MATERIAL KONSTRUKSI Oleh : Ir. Sri Utami Setyowati, MT.

Transcript of Pertemuan 9 Pengetahuan Dasar

KULIAHMATERIAL KONSTRUKSI

Oleh :

Ir. Sri Utami Setyowati, MT.

BAB I

1.Pengetahuan dasar

1.1 Pengertian pembangunan

scr ekologisDng berkembangnya pembangunan

scr ekologis mk timbul suatu

pembaruan di bidang arsitektur dimana

manusia menjd pusatnya.

Jk memperhtkn maslh kshtn

manusia,sumber2 khidupn dan hidup yg

brwwsn lingkungan, mk ada 4 kriteria

arah pembangunan scr ekologis, yaitu:

- pembangunan berwawasan lingkungan

menuntut adanya proses yang melestarikan lingkungan alam dan peredarannya.

- pembangunan ekologis (Baubiologie) yg memperhtkn kshtn penghuni.

- pembangunan psikospiritual

berkaitan dng jiwa manusia,

- pembangunan organik

Walaupun 4 arah trsbt brbeda

namun 1 dng yg lain saling

mendukung gagasan

pembangunan scr ekologis yg

holistik.

1.2 EntropiEntropi merupkn peralatan yg

memungkinkan penilaian

bhn bangunan terhdp

dampak lingkungan, hampir

setiap bhn bangunan

mengalami perubahan

transformasi.

Contoh:

1. Di dalam suatu panci dng isi

es batu dimasukan suatu gelas

yg berisi minyak, tutup panci

trsbt di buat lubang darimana

garam bisa menyebar di atas es

batu, yg terjadi : Es batu

merupakan system tata tertib

dlm thpn tinggi dan keadaan

entropinya pd suhu 0 C plng

rendah.

2. Pencairan es batu membthkn

energi, yg sebgn diambil dr

minyak, minyak trsbt menjd

gemuk.

3. Dlm cnth ini energy trsbt diambil dr

luar (suhu alam atau kompor)

Minyak dan uap air merpkn system tata

tertib dlm thpn lbh rendah dng keadaan

entropinya yg meningkat,sdngkn

keadaan entropi garam menurun.

Entropi sbgai nilai ekologis bhn

bang. Keadaan entropi dpt

dimanfaatkan sbgai ukuran utk

mempertimbangkan nilai ekologis bhn

bang. Bntk tumbuh2an brdsrkn arah

entropi surya, sdngkn bntk batu

berdsrkn entropi letusan zaman

purba yg sekaligus dan tdk dpt diulang

lg. Menurut pengertian entropi trsbt, mk

diperoleh 2 patokan utk

mempertimbangkan dng bhn bang sbb:

• Bhn bang hrs berdsrkn arah entropi surya.

• Perubahan transportasi yg dialami oleh suatu bhn bang tdk blh mendahului pembaruan/ pertumbuhan kembali oleh alam.

1.3 Peredaran bhn dan rantai bhn.

Bhn bang dr pembongkaran bang

timbul puing dan sampah dan

kemungkinanya mencemari lingk.

Peredaran bahan yang alami tidak

mengakibatkan pencemaran udara,air

dan tanah karena bentuknya tertutup

dan dapat juga peredaran bahan

terputus dan mengakibatkan

pencemaran udara,air dan tanah serta

sampah karena bentuk peredaran yang

terputus-putus dan bocor.

Rantai bhn bang menrngkn proses

dan tingktn pengembangan riwayat

hidup bhn bang pd umumnya dr bhn

mentah sampai menjd puing dan

sampah. Penggunaan energi,

pencemaran lingkungan,air,udara dan

tanah sbb:

Pengertian rantai bhn bang yg

ekologis. Rantai bhn hrs diperhtkn

agar terhindar dr terjd pencemaran

udara, peracunan air, limbah dll.

1.4 Bhn bang yg membahayakan kshtn

• Bhn bang sebgai pencemar udara.

Seperti zat2 yg menghilang dlm udara

(dlm bntk limbah gas) baik bentuk bau

maupun gas yg dihirup.

Pencemar udara yg mengganggu kshtn

sering kali disbbkn oleh keslhn

pelaksana pembangunan (arsitek,

insinyur,pemborong).

Akibat – akibat pencemaran udara akan

dirasakan oleh :

• Penghuni rumah

• Tukang yg bekerja

• Buruh pabrik yg memproduksi bhn bang

• Tukang yg membongkar rumah trsbt.

• Bhn bang sbgai pencemar airPencemaran air yg diakibtkn oleh

industri bhn bang (limbah air, dsb.),

transportasi (truk, oli bekas,dsb),

pembang penutup tanah dsb, akan

mengurangi sumber air minum yg sht.

• Bhn bang sebgai pencemar tanahYg diakibatkan oleh industri bhn

bang, lalulintas dan pembangunan

rumah (selalu mengurangi jmlh

tnh subur) akan mengurangi jmlh

lahan pangan manusia.

1.5 Pemilihan bhn bang yg ekologisArsitektur ekologis adlh cr membang yg

holistis (berhbngn dng system

keseluruhan), manfaat

pengalaman manusia (tradisi dlm

pembangunan), sebagai proses dan

kerja sama antara manusia dan alam

sekitarnya sbb: Berhubungan erat dng tmpt bang,

sejarah, kebudy, tata kota lingk, serta kead lalulintas (pencapaian).

Memiliki kwlts tinggi berhubungan dng penggunaan rg dlm maupun rg luar, pencahayaan, wrn, bentukan, dan bhn bang.

Menjadi fleksibel dlm penggunaan dan perubahan, memungkinkan ke anekaragam kebersamaan penghuni dan mendukung partisipasi semua anggota terkait dlm perencanaan, pembang, pemeliharaan maupun penggunaan.

Memperhatkn ekologi pd bhn bang. Mendukung keshtn penghuni dan

menghindari bhn bang yg menimbul kan berbagai penyakit pd manusia.

Hal ini berarti bhw titik berat terltk pd

pilihan bhn bang dng perhatikan

khusus terhdp pencemaran lingk,

menurut kriteria2 berikut:

• pengaruh positip terhdp keshtn dan kenyamanan penghuni.

• penggunaan energi yang hemat.

• pencemaran lingk yg sedikit atas: bhn yg dpt digunakan kembali

atau bertambah kembali. keseimbangan antara bhn bang

dan daya upaya. sumber bhn bang dan pengolahan

dr daerah setmpt. tidak mengalami perubahan bhn

(transformasi) yg tdk dpt dikembalikan pd alam.

1.6 Sampah dan puing-puing

serta pengolaannyaSampah dr ber-macam2 bhn dan

sisa2 limbah atau polusi yg tdk dpt

didaur ulang lagi dan merupakan

suatu campuran di Eksploitasi

Sampah yg berasal dr kegiatan

pembang dpt menyebbkn kerusakan

lingk, mk kita hrs bertanggung jwb

terhdp kelestarian lingk kita yaitu dng

memilih bhn bang yg ekologis.

1.7 Klasifikasi bhn bang yg ekologis

Klasifikasi bhn bang yg umumnya

dipakai krng memperhtkn tingkat

teknologi dan keadaan entropinya,

serta pengaruhnya atas ekologi dan

keshtn manusia, mk bhn bang digol

kan menurut penggunaan bhn mentah

dan tingkat trasformasinya.

• Bhn bang yg dpt dibudidayakan kembali

(Regeneratif) yaitu bhn nabati sprti :

kayu, rotan, rumbia, alang-alang,

serabut kelapa, ijuk, kulit kayu, kapas,

kapuk, dll. Bhn bang biasanya murni

dlm arti kata bebas dr bhn pengotor

dan dlm keadaan masih hidup dpt jg

menampung sebagai bhn pengotoran.

• Bhn bang alam yg dpt digunakan

kembali misalnya : tanah, tanah liat,

lempung,tras, kapur, batu kali, batu alam,

dll.

• Bhn bang buatan yg dpt digunakan

kembali sprt bhn bungkusan misalnya

kaleng,botol, mobil bekas, ban mobil

bekas,serbuk kayu, potongan bhn

sintetis,kaca, dan seng.

• Bhn bang alam yg mengalami perubhn transformasi sederhana

Bhn bang yg disediakan secara industrial

misalnya : batu buatan (batu merah) dan

genting (genting tanah liat). Sebagai bhn

pengikat/perekat dpt digolongkan :

semen merah, kapur mentah, kapur

padang, kapur kering dan semen

Portland.

• Bhn bang yg mengalami bbrp tingkat perubahan transformasi

Bhn bang sprti : plastic dan bhn sintetis yg

tdk dpt dikatakan ekologis.

• Bhn bang komposit

Merupakan bhn bang yg tercampur menjd

satu kesatuan yg tdk dpt dibagi2kan lagi

sebagai bagian bang seperti : beton

bertulang, pelat serat semen, beton

komposit,cat kimia, perekat dan dempul.

1.8 Dasar pengetahuan fisika bhn bang

• Kekerasan

Menurut mohs kekerasan terutama

pada batu alam dapat digolongkan

sebagai kekerasan :

1. Talcum 6. Feldspar

2. Gips 7. Kuarsa

3. Kapurspar 8. Topas

4. Fluorspar 9. Korundum

5. Apati 10. Intan memotong kaca

• Difusi kelembapan dan sifat higroskopis bhn bang.

Dpt menerima dan

menyampaikan kelembapan,

berarti bisa menghisap,

menyimpan dan melepaskan air

dlm keadaan cair atau gas.

Makin kecil pori2 bhn bang

makin besar daya menghisap

air, dan makin besar pori2

makin mudah dpt diisi dng air.

a. mel gravitasi air masuk kedlm pori yg lebih kecil 0.5 mm.

b. mel tek angin jk ada cela lebih kecil 5 mm.

c. mel kapilaritas air masuk kedlm pori yg lbh besar 0.5 mm oleh daya isapan.

Lapisan yg kedap air dpt digunakan

sebag lapisan sloop dan kaki dinding.

• Kelebapan tnh tembus trasraam yg tdk kedap air.

• Turap yg kedap air, kelembapan tnh naik smp kontruksi atap.

• Cat dinding yg kedap air dpt menyebabkan cat melupas.

• Kelembapan bhn bang yg berdsrkn proses membangun

• Seperti penggunaan air pd pembangunan.

Contoh:

• Bangunan Penggunaan air

• Beton kelas 11,

K-225 cm tebal + 250 liter air/m

• Dinding batu bata

11.5 cm tebal + 42 liter air/m

• Dinding conblock

10 cm tebal + 5 liter air/m

• Turap (plesteran)

+ 2cm tebal + 12 liter air/m

Sampah yang barasal dari kegiatan pembangunan

Diolah kembali Didaur ulang Digunakan kembali

Bahan organik: Kayu Dibakar dan abunya diserap kembali oleh akar tumbuhan

Kontruksi atap kayu menjadi kusen dsb Kusen,jendela dan pintu yg msh

dalam keadaan baik

Kayu lapis Dibakar dan abunya diserap kembali oleh akar tumbuhan

  Bekisting beton kayu lapis dapat menjadi pelat untuk langit-langit

Bambu Dibakar dan abunya diserap kembali oleh akar tumbuhan

   

Kertas dan kardus Dikumpulkan dan diproses ulang menjadi kertas kembali

  Pembungkus barang-barang

Tanah liat Dicetak dan dibakar menjadi batu bata,genting dan tanah liat

Dicetak batu tanah liat  

Pasir dan kerikil Dicampur semen menjadi beton   Lapisan kersik buat jalan

Ubin atau genting beton Digiling menjadi pasir   Lapisan pecahan batu untuk jalan

Batu-bata,genting dan tanah liat Digiling menjadi semen merah    

Kaca Dilebur menjadi kaca baru   Dipasang pada jendela yang lain

Logam,besi,baja dan kaleng Dilebur menjadi logam baru Dipotong atau di las dan dibentuk baru

Digunakan sebagai tulangan dlm beton

Bahan sintetis: pipa plastik

Diproses lg menjadi bahan sintetis berkualitas rendah

Dipotong atau di lem disambung pipa

 

Jenis sampah asal kegiatan pembangunan dan cara pengelolaannya:

TERIMA KASIHIr. Sri Utami, MT.